Upload
dinhkhue
View
223
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Analisis Risiko untuk Keamanan PanganAnalisis Risiko untuk Keamanan PanganPembelajaran dari temuan Pembelajaran dari temuan E. sakazakiiE. sakazakii
RatihRatih DewantiDewanti--HariyadiHariyadiyy
Departmen Ilmu dan Teknologi Pangan danSEAFAST Center
Institut Pertanian BogorInternational Commission on Microbiological
Specification for Foods (ICMSF)
Sistem Sistem ManaManajjemenemen Keamanan PanganKeamanan Pangan
Manajemen risikoTingkat negaraTingkat tinggi, umum
Peraturan, panduanKebijakanKebijakanStandar
StandarStandar
Tingkat operasional Manajemen industri:f
GMP/HACCPGMP/HACCPlokal, spesifik
Sistem manajemenSistem manajemen
Bogor Agricultural University
Perkembangan Perkembangan Sistem Manajemen Sistem Manajemen Keamanan PanganKeamanan Pangan
• Dalam kerangka WTO/SPS agreement (h i i) j d(harmonisasi), manajemen mengacu pada standar Internasional (Codex)
• Harus berbasiskan pada data ilmiah• Menggunakan pendekatan risikorisikogg p•• Karena risiko dapat dipersepsikan berbeda Karena risiko dapat dipersepsikan berbeda
oleh negara yang berbeda makaoleh negara yang berbeda makaoleh negara yang berbeda maka oleh negara yang berbeda maka diperkenalkan diperkenalkan Kerangka Analisis Risiko Kerangka Analisis Risiko oleh oleh CodexCodex
Bogor Agricultural University
CodexCodex
Bahaya versus Risiko*
B h (hB h (h dd))
y
Bahaya (hBahaya (hazardazard)) : : Senyawa biologi, kimia atau fisik di dalam
b t i b bkpangan yang berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan
Risiko (rRisiko (risisiko)iko) : : Fungsi peluang terjadinya gangguan kesehatan dan keparahan (severity) gangguan kesehatan oleh karena suatu bahaya dalam pangan
Bogor Agricultural University
*Codex Alimentarius
BahayaBahaya versusversus RisikoRisikoBahayaBahaya versus versus RisikoRisiko
Bahaya 1Bahaya 1Bahaya 1Bahaya 1
Kemungkinan tertabrak?Keparahan karena tertabrak?
RisRisiikkooBahaya 2Bahaya 2
Bogor Agricultural University
RisRisiikkoo
Analisis Risiko
Analisis Risiko adalah perangkat manajemen untuk lembaga pemerintah untuk menetapkan tingkat
perlindungan yang tepat (appropriate level of publicperlindungan yang tepat (appropriate level of public health protection) dan menetapkan kebijakan untuk
menjamin keamanan panganmenjamin keamanan pangan(Adapted from Codex 1997)
The aim of Risk Analysis is to provide a global standard for the interpretation of thestandard for the interpretation of the
acceptability of risks associated to foods to which consumers might be exposed
Bogor Agricultural University
Analisis Risiko sebagai pendekatan g puntuk Manajemen Keamanan Pangan
USA: “Risk Assessment is leading the FDA’s food safety regulation and policy to effective and efficient science based solutions toand policy to effective and efficient science based solutions to complex food safety challenges”
Food Safety policy, Science and Risk Assessment: Strengthening the Connection, FDA, 1999
EU: “Risk Analysis must form the foundation on which food safety policy is based. The EU must base its food policy on th li ti f th th t f i k l i ”the application of the three components of risk analysis.”Commission of the European Communities, White Paper on Food Safety, 12 January 2000
FAO/WHO: “Risk analysis is widely recognised as the fundamental methodology underlying the development of food safety standards
Bogor Agricultural University
food safety standards.Risk Management and Food Safety; Report of a Joint FAO/WHO Consultation, 1997
Kerangka Analisis RisikoKerangka Analisis Risiko
Policy Science
Risk Assessment Risk ManagementH d Id tifi ti Risk Evaluation
ybasedbased
• Hazard Identification• Hazard Characterisation
• Risk Evaluation• Option Assessment• Option Implementation
M i i & R i• Exposure Assessment• Risk Characterisation
• Monitoring & Review
Risk CommunicationInteractive exchange
of information and opinions concerning risks
Bogor Agricultural University
concerning risks
Berbasis Kerangka Analisis RisikoKerangka Analisis Risikokebijakan
Berbasis
Kajian Risiko Manajemen RisikoId tifik i b h Evaluasi risiko
ilmiah
• Identifikasi bahaya • Karakterisasi bahaya• Kajian Exposure
•Evaluasi risiko• Kajian opsi• Implementasi opsi
M i i & R i• Karakterisasi risiko • Monitoring & Review
Komunikasi RisikoPertukaran informasi secara interaktif tentang informasi dan opini tentang risiko
Bogor Agricultural University
Berbasis Kerangka Analisis RisikoKerangka Analisis Risikokebijakan
Berbasis
Kajian Risiko Manajemen RisikoId tifik i b h Evaluasi risiko
ilmiah
• Identifikasi bahaya • Karakterisasi bahaya• Kajian Exposure
•Evaluasi risiko• Kajian opsi• Implementasi opsi
M i i & R i• Karakterisasi risiko • Monitoring & Review
Komunikasi RisikoPertukaran informasi secara interakstif tentang informasi dan opini tentang risiko
Bogor Agricultural University
Kajian Kajian RisRisikoikojj
Proses untuk menetapkan peluang terjadinya danProses untuk menetapkan peluang terjadinya dan keparahan yang diakibatkan oleh suatu bahaya dalam
l l i t hpangan melalui tahapan :• Identifikasi bahaya • Karakterisasi bahaya• Karakterisasi bahaya• Kajian exposure• Karakterisasi risiko
DilakukanDilakukan oleholeh Tim Tim PengkajiPengkaji RisikoRisiko((Risk AssessorRisk Assessor))
Karakterisasi risiko
Bogor Agricultural University
((Risk AssessorRisk Assessor))
Kajian Kajian RisRisikoiko
Studi klinis, epidemiologi, Studi klinis, epidemiologi, ill hill h
Identifikasi bahayaIdentifikasi bahayasurveillance, hewan surveillance, hewan
percobaan,percobaan,karakteristik dan sifat mikroorkarakteristik dan sifat mikroor--
ganisme, interaksinyaganisme, interaksinya
yy(adakah bahaya dan (adakah bahaya dan
apakah menyebabkan apakah menyebabkan gangguan kesehatan ?)gangguan kesehatan ?)
ganisme, interaksinyaganisme, interaksinya
MakananMakanan perantaraperantara, , penyakitpenyakit, , vilrulensvilrulens, , kerentanankerentanan, , replikasireplikasi
Karakterisasi bahaya (apa Karakterisasi bahaya (apa pengaruh yang burukpengaruh yang buruk
KarakterisasiKarakterisasi/Perkiraan /Perkiraan ResikoResiko ((apaapa gangguangangguan
kesehatankesehatan yang yang ppmikroorganismemikroorganisme, transfer , transfer
genetikgenetik, , toleransitoleransi thdthd kondisikondisipengolahan,penyimpanan, pengolahan,penyimpanan,
kondisi ekstrimkondisi ekstrim
pengaruh yang buruk pengaruh yang buruk terhadap kesehatan?terhadap kesehatan?
(termasuk kajian dosis (termasuk kajian dosis respon)respon)
y gy gdiperkirakandiperkirakan padapada
populasipopulasi tertentutertentu?)?), , perkiraan risiko per perkiraan risiko per 100 000 populasi100 000 populasikondisi ekstrimkondisi ekstrim
PengukuranPengukuran didi lapanganlapangan, , perkiraanperkiraan pemaparanpemaparan, ,
Kajian pemaparan Kajian pemaparan (pemaparan apa yang (pemaparan apa yang
t j di tt j di t
100,000 populasi100,000 populasi
karakterisasikarakterisasi populasipopulasi (yang (yang rentan)rentan)
terjadi atau yang terjadi atau yang diantisipasi?)diantisipasi?)
Dilakukan secara kualitatif dengan pemeringkatan atau secara kuantitatif dengan model matematika
Berbasis Kerangka Analisis RisikoKerangka Analisis Risikokebijakan
Berbasis
Kajian Risiko Manajemen RisikoId tifik i b h Evaluasi risiko
ilmiah
• Identifikasi bahaya • Karakterisasi bahaya• Kajian Exposure
•Evaluasi risiko• Kajian opsi• Implementasi opsi
M i i & R i• Karakterisasi risiko • Monitoring & Review
Komunikasi RisikoPertukaran informasi secara interakstif tentang informasi dan opini tentang risiko
Bogor Agricultural University
Manajemen RisikoManajemen RisikoManajemen RisikoManajemen Risiko
Proses menimbang berbagai alternatif/opsi kebijakan keamanan pangan berdasarkan hasil kajian risiko; pemilihan opsi, implementasi dan p p , ppemantauannya
(Codex) Dilakukan oleh Tim Dilakukan oleh Tim Manajemen Risiko Manajemen Risiko dipimpin oleh Manajer dipimpin oleh Manajer RisikoRisiko
Bogor Agricultural University
RisikoRisiko
Berbasis Kerangka Analisis RisikoKerangka Analisis Risikokebijakan
Berbasis
Kajian Risiko Manajemen RisikoId tifik i b h Evaluasi risiko
ilmiah
• Identifikasi bahaya • Karakterisasi bahaya• Kajian Exposure
•Evaluasi risiko• Kajian opsi• Implementasi opsi
M i i & R i• Karakterisasi risiko • Monitoring & Review
Komunikasi RisikoPertukaran informasi secara interakstif tentang informasi dan opini tentang risiko
Bogor Agricultural University
Komunikasi RisikoKomunikasi RisikoKomunikasi RisikoKomunikasi Risiko
• Pertukaran informasi dan pendapat di sepanjang proses analisis risiko
• Melibatkan pengkaji risiko (pakar, peneliti), manajer risiko (pemerintah), konsumen, industri, kalangan akademik dan pihak yang tertarik
• Menjelaskan hasil temuan kajian risiko dan apa yang mendasari dari pengambilan keputusan/pemilihan suatu kebijakan
• Bertujuan agar semua pihak merasa dilibatkan/merasa memiliki dan mendorong suatu
Bogor Agricultural University
kebijakan berbasis ilmiah serta transparan
kokoKERANGKA KERANGKA ANALISIS RISIKOANALISIS RISIKO
jian
Ris
ikjia
n R
isik
Identifikasi masalah Identifikasi masalah
I i i iI i i i
Kaj
Kaj Inisiasi prosesInisiasi proses
Kajian risiko:Kajian risiko:••identifikasi bahayaidentifikasi bahaya••karakterisasi bahayakarakterisasi bahaya••kajian paparankajian paparank k i i ikk k i i ik
oo
••karekterisasi resikokarekterisasi resiko
Evaluasi hasilEvaluasi hasil orm
asi
orm
asi
en R
isik
oen
Ris
iko
Opsi Opsi manajemen risikomanajemen risiko
ran
Info
ran
Info
Man
ajem
eM
anaj
eme
Pemilihan OpsiPemilihan OpsiStakeholdersStakeholderser
tuka
rer
tuka
r
MM
Komunikasi RisikoKomunikasi RisikoImplementasi dan evaluasiImplementasi dan evaluasi PP
E k kii d l S F l d lE. sakazakii dalam Susu Formula dalam perspektif Analisis Risikop p
Bogor Agricultural University
Publikasi temuan E.sakazakii dalam Susu Formula di IndonesiaBerbasis kebijakan
Kajian Risiko
Berbasis ilmiah
Manajemen RisikoKajian Risiko• Identifikasi bahaya • Karakterisasi bahaya
Manajemen Risiko•Evaluasi risiko• Kajian opsiy
• Kajian Exposure• Karakterisasi risiko
?j p
• Implementasi opsi• Monitoring & Review
??
Komunikasi RisikoXXXXBahaya
Hasil Penelitian E sakazakiiHasil Penelitian E. sakazakii di dunia internasional
Bogor Agricultural University
Temuan E. sakazakii dalam Susu Formula di dunia (Farber, 2004)
Samples positive (%) Country/reference
20/141(14) M tj (1988)20/141(14) Muytjens (1988)8/120 (6.7) N-White & Farber (1997)( ) ( )8/210 (3.8) Heuvelink et al. (2001)3/141 (2 1) Netherlands (2002 03)3/141 (2.1) Netherlands (2002-03)8/58 (13.8) Leuschner (2004)35/3,467 (1.0) IFC (2004)1/835 (0 12) WHO (2004)1/835 (0.12) WHO (2004)
Temuan E. sakazakii dalam Lingkungan g gPabrik dan Rumah Tangga
Location Samples positive for E. sakazakii (%)E. sakazakii (%)
Milk powder factory 14/68 (21)Ch l t f t 2/8 (25)Chocolate factory 2/8 (25)
Cereal factory 4/9 (44)y ( )Potato flour factory 4/15 (27)Pasta factory 6/25 (23)Pasta factory 6/25 (23)Households 5/16 (31)
22Kandhai et al., 2004; Lancet
E sakazakii pernah diisolasi dariE. sakazakii pernah diisolasi dari
• Daging kiuring, d i ili idaging giling, sosis
• Roti• Selada, sayuran,
alfalfa sproutsp• Tahu, keju, benih padi• Rempah• Rempah
SSSumber Sumber E. sakazakiiE. sakazakii
• Debu• Lalat buah lalat rumah• Lalat buah, lalat rumah• Tikus
T h d• Tanah, udara• Sedimen
Bogor Agricultural University
Infeksi oleh E saka akii*Infeksi oleh E. sakazakii*
• Sekitar 60 kasus di dunia, 80% nya pada bayi < 1 t h1 tahun
• Diantara bayi, 66% nya berusia 0-1 bulan dan14% >1 bulan – 1 tahun
• Muytjens (1983) - pertama menyimpulkan y j ( ) p y pkemungkinan hubungan antara infeksi sakazakii dengan susu formula g
*Farber 2004
Bogor Agricultural University
*Farber, 2004
Pertumbuhan E. sakazakii dalam Susu Formula
Suhu Waktu Generasi
ReferenceGenerasi
6°C 3.7h Iversen et al. (2004)
10°C 4.2-5.5h N-White & Farber (1997)
21°C 1.7h Iversen et al. (2004)
23°C 37 43 9 i N Whit & F b (1997)23°C 37-43.9 min N-White & Farber (1997)
37°C 19 21 min Iversen et al (2004)37 C 19-21 min Iversen et al. (2004)
Survival E. sakazakii terhadap kekeringanp g
6 0
7,0
ty
5,0
6,0
n D
ensi
tu/
ml)
]
3,0
4,0
pula
tion
Log(
cfu
1,0
2,0Pop [L
1,00 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650
Storage Duration (days)27EdelsonEdelson--MammelMammel and Buchanan, 2004and Buchanan, 2004
Ketahanan E sakazakii terhadap pemanasanKetahanan E. sakazakii terhadap pemanasan
5
6
4
5
rain
s
2
3
of S
tr
0
1#
00-100 100-
200200-300
300-400
400-500
500-600
D-value (sec)Edelson-Mammel and Buchanan, 2004
Ketahanan Panas Beberapa Enterobacteriaceaep
600E. sakazakii 607
E. coli O157:H7
400
500
ec) E. sakazakii N&F-
pooled
300
400
alue
(se
pK. pneuomoniae
Salmonella Hartford
100
200
D-v
a
E. coli
0
100E. aerogenes
E. sakazakii 51329
EdelsonEdelson--MammelMammel and Buchanan, 2004and Buchanan, 2004
Kasus yang Terkait dengan Susu Formula*
Location Cases Comments ReferenceLocation Cases CommentsIceland 3; 1 death 2 normal term
infants; 1 Down’sBiering et al., 1989
Reference
Tennessee 4; 3 sepsis, 1 bloody diarrhea
Es; 8 cfu/100g Simmons et al., 1989
Belgium 12 (all birth weights < 2000g)
6/12 with NEC positive for Es
Van Acker et al., 2001
Tennessee 9 1 confirmed 2 Himelright et alTennessee 9 1 confirmed, 2 suspect, 6 colonized
Himelright et al., 2001
30
Israel 2 Es isolated from stools of 3 asymptomatic
Bar-Oz et al., 2001
30y pinfants
*Farber 2004
K T k it S F lK T k it S F lKasus yang Terkait Susu FormulaKasus yang Terkait Susu Formula
• 75% terjadi pada bayi prematurj p y p• 75% kasus adalah bayi dengan berat
badan lahir < 2500gbadan lahir < 2500g
Bogor Agricultural University
Patogenisitas E. sakazakiiPatogenisitas E. sakazakii
• Dengan uji suckling mouse bioassay: Dari 18galur E. sakazakii, 4 ternyata dapat menghasilkan enterotoksin
• Pemberian secara IP pada tikus menimbulkanPemberian secara IP pada tikus menimbulkan kematian pada 108
• Pemberian secara Oral : 2 dari 18 galur• Pemberian secara Oral : 2 dari 18 galur menimbulkan kematian pada model suckling mouse
Pagotto et al., 2003; JFP
mouse
Bogor Agricultural University32
g , ;
Manajemen Risiko E sakazakii dalamManajemen Risiko E.sakazakii dalam Susu Formula
Proposed Draft Code of Hygienic Practice for P d d I f t F l f I f t d YPowdered Infant Formulae for Infants and Young
Children at Step 3
Bogor Agricultural University
E. sakazakii bersama Salmonella adalah patogen yang harus dikendalikan dalam
produksi Susu Formula
h id ifi d h i f i i b d h
produksi Susu Formula
They identified three categories of microorganisms based on the strength of evidence of acausal association between their presence in PF and illness in infants: A) microorganisms with a clearin PF and illness in infants: A) microorganisms with a clearevidence of causality, namely, Salmonella enterica and Enterobacter sakazakii; B) microorganisms for) g fwhich the causality is plausible but not yet demonstrated, ....., e.g., otherEnterobacteriaceae; and C) microorganisms for which
li i l l ibl d dcausality is less plausible or not yet demonstrated,
Bogor Agricultural University
Sampling Plan yang direkomendasikanSampling Plan yang direkomendasikan untuk Patogen
Microorganisms n c m M Class PlanMicroorganisms n c m M Class Plan
Enterobacter sakazakii* 30 0 0/10 g N/A** 2Enterobacter sakazakii 30 0 0/10 g N/A 2
Salmonella*** 60 0 0/25 g N/A 2Salmonella 60 0 0/25 g N/A 2
*The mean concentration detected is 1 cfu in 340g (if the assumed standard deviation is 0 8 and probabilityThe mean concentration detected is 1 cfu in 340g (if the assumed standard deviation is 0.8 and probabilityof detection is 95%) or 1 cfu in 100g (if the assumed standard deviation is 0.5 and probability of detection is99%)24.
Sampling Plan E. sakazakii untukSampling Plan E. sakazakii untuk industri tidak lebih ketat dari Salmonella
The current Codex sampling plan for Salmonella (n=60, c=0, m= 0/25g) was considered adequate by both FAO/WHO technical meetings on powdered infant formula and by the ICMSF.
b. For E. sakazakii, the sampling plan proposed by the ICMSF (n=30 c=0 m=0/10g) was considered to be a reasonable balance(n 30, c 0, m 0/10g) was considered to be a reasonable balance between the ability of a sampling plan to effectively reduce risk andthe practicalities of being able to still manufacture the product and was agreed upon by the WG.)
Bogor Agricultural University
Pengujian Indikator Sanitasi
Microorganisms n c m M Class Plan
Mesophilic aerobicbacteria* 5 2 500/g 5000/g 3bacteria* 5 2 500/g 5000/g 3
Enterobacteriaceae** 10 2 0/10 g N/A 2Enterobacteriaceae 10 2 0/10 g N/A 2
Bogor Agricultural University
Bogor Agricultural University
Pengendalian Keamanan Pangan bagi Pengendalian Keamanan Pangan bagi g g gg g gSusu Formula Susu Formula Raw Ingredients*
Wet blendWet blendDry blend*
Heat
Dry* PIF
Hospital Preparation*Home Preparation*
*Potential sites forE i t l
39
Environmentalcontamination
WHO, 2004Consumption* Consumption*
Lessons LearnedLessons Learned
• Perlu disosialisasikan kerangka pikir analisis bagi semua stakeholders : bahaya tidak identik bag se ua sta e o de s ba aya t da de tdengan risiko
• Tidak ada pangan yang zero risk• Tidak ada pangan yang zero risk• Lembaga berwenang/leading sector
menginisiasi proses analisis risiko untukmenginisiasi proses analisis risiko untuk mengantisipasi “emerging pathogens” yang akan terus munculakan terus muncul
• Komunikasi Risiko harus berjalan dengan baik di t t k h ld
Bogor Agricultural University
diantara stakeholders
kokojia
n R
isik
jian
Ris
ikIdentifikasi masalah Identifikasi masalah
I i i iI i i iPemerintah
Kaj
Kaj Inisiasi prosesInisiasi proses
Kajian risiko:Kajian risiko:••identifikasi bahayaidentifikasi bahaya••karakterisasi bahayakarakterisasi bahaya••kajian paparankajian paparank k i i ikk k i i ik
Peneliti berbagai bidang
oo
••karekterisasi resikokarekterisasi resiko
Evaluasi hasilEvaluasi hasil rmas
irm
asi
Pemerintah, Produsen
en R
isik
oen
Ris
iko
Opsi Opsi manajemen risikomanajemen risiko
an In
for
an In
for
P i t h
Produsen, Konsumen, Peneliti,
Man
ajem
eM
anaj
eme
Pemilihan OpsiPemilihan OpsiStakeholdersStakeholderser
tuka
raer
tuka
raPemerintah,Produsen, Konsumen
Akademisi
MM
Komunikasi RisikoKomunikasi RisikoImplementasi dan evaluasiImplementasi dan evaluasi PePe
T i K ihT i K ihTerima KasihTerima KasihEnterobacter cloacaeEnterobacter cloacae
Serratia marcescensEnterobacter sakazakii Serratia marcescensEnterobacter sakazakii