19
FISIOLOGI NIFAS FISIOLOGI NIFAS Defrin

Fisologi Nifas Yw

Embed Size (px)

Citation preview

  • FISIOLOGI NIFASDefrin

  • Masa nifas : mulai setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu.

    Seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan.

    PERUBAHAN YG TERJADI PADA MASA NIFAS

    INVOLUSI GENITALIA INTERNA & EKSTERNAHEMOKONSENTRASILAKTASI

  • INVOLUSI GENITALIA INTERNA & EKSTERNA

    Perubahan alat-alat genital (interna & eksterna) dalam keseluruhannya disebut involusi. Setelah janin dilahirkan, fundus uteri kira-kira setinggi pusat, segera setelah plasenta lahir, tinggi fundus uteri + 2 jari di bawah pusat. Pada hari ke-5 post partum uterus + 7 cm diatas simfisis atau setengah simfisis - pusat, sesudah 12 hari uterus tidak dapat diraba lagi di atas simfisis.

  • Uterus gravidus aterm beratnya kira-kira 1000 gr1 minggu post partum menjadi + 500 gr, 2 minggu post partum menjadi + 300 gr 6 minggu post partum menjadi 40-60 gr (berat uterus normal + 30 gr).

    Bagian bekas implantasi plasenta merupakan suatu luka yang kasar & menonjol ke dalam kavum uteri setelah persalinan dengan diameter + 7,5 cm. Sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm dan pada 6 minggu mencapai 2,4 mm.

  • Otot-otot uterus berkontraksi segera post partum. Pembuluh-pembuluh darah yang berada diantara anyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan perdarahan. Perubahan pada serviks post partum : serviks agak menganga seperti corong, disebabkan korpus uteri berkontraksi sedangkan serviks tidak.

    Segera setelah janin lahir, tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan pada cavum uteri. Setelah 2 jam dapat dimasukkan 2-3 jari dan setelah 1 minggu dapat dimasukkan 1 jari ke dalam cavum uteri.

  • Perubahan pd endometrium terjadi trombosis, degenerasi & nekrosis di tempat implantasi plasenta. Hari I : tebal endometrium 2-5 mm dgn permukaan kasar

    Hari 3 : permukaan endometrium mulai rata akibat pelepasan sel-sel di bagian-bagian yang berdegenerasi.

    Regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua basalis, memakan waktu 2-3 mg.

  • Pelepasan jaringan berdegenerasi ini berlangsung lengkap, sehingga tidak ada pembentukan jaringan parut pada bekas tempat implantasi plasenta.

    Tidak jarang ligamentum rotundum jadi kendor, yang mengakibatkan uterus jatuh ke belakang sehingga timbul keluhan kandungan turun. Untuk memulihkannya dapat dengan latihan-latihan tertentu. Fisioterapi dapat diberikan pada 2 hari post partum

  • HEMOKONSENTRASI

    Pada kehamilan terdapat shunt antara sirkulasi ibu & plasenta. Setelah melahirkan, shunt tersebut hilang tiba-tiba. Volume darah pada ibu relatif bertambah yang dapat menimbulkan beban jantung sehingga dapat terjadi dekompensasi kordis pada penderita vitum kardis.

    Keadaan ini dapat diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi yang terjadi pada hari ke 3 sampai hari ke 15 post partum.

  • LAKTASI

    Laktasi terjadi karena pengaruh Lactogenic hormone dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mamma.

    Perubahan pada kedua mamma sejak kehamilan muda berupa : proliferasi jaringan, terutama kelenjar-kelenjar & alveolus, dan pada duktus laksiferus terdapat colostrum.Hipervaskularisasi pada permukaan maupun pada bagian dalam mamma.

  • Post Partum, karena pengaruh penekanan dari esterogen & progresteron terhadap hipofisis hilang. Timbul pengaruh hormon-hormon hipofisis lain seperti lactogenic hormone (prolaktin).

    Pengaruh oksitosin mengakibatkan mioepitelium kelenjar-kelenjar susu berkontraksi, sehingga pengeluaran ASI terjadi. Umumnya produksi asli berlangsung pada hari ke-2-3 post partum. Pada hari-hari I ASI mengandung colostrum, mengandung protein albumin dan globulin & benda-benda kolostrum. Kadar prolaktin meningkat dengan perangsangan fisik pada putting mamma. Rangsangan psikis merupakan refleks dari mata ibu ke otak, mengakibatkan oksitosin dilepaskan

  • ASI yang dikeluarkan dapat memperbaiki involusi uterus.

    Keuntungan lain menyusui : timbul rasa kasih sayang antara ibu dan anak.

    ASI dapat melindungi bayi terhadap infeksi seperti Gastroenteritis Radang jalan nafas & paru-paruOtitis media.

    ASI mengandung lactoferin, lysozyme & imunogbulin A.

  • Perubahan Lain Pada Nifas

    mules-mules akibat kontraksi uterus, lebih terasa bila menyusui.

    Sesudah partus, suhu tubuh wanita dapat naik 0,50C dari keadaan normal, tapi tidak melebihi 380C, sesudah 12 jam pertama post partum, umumnya suhu kembali normal. Bila suhu > 380C, maka mungkin ada infeksi.

    Segera setelah partus terjadi bradikardi. Bila terdapat takikardi sedangkan badan tidak panas, mungkin ada perdarahan berlebihan atau ada vitium kardis.

  • Lokia = sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas. Hari I = lokia nibra/ lokia kruentayi : darah segar + sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, sisa-sisa vernix caseosa, lanugo & mekonium.

    1 6 hari = lokia sanguinolenta 1 2 mg = lokia serosa > 2 mg = lokia alba

    Biasanya lokia berbau sedikit amis, kecuali bila terdapat infeksi, akan berbau busuk, contoh : lokiostasis & infeksi.

  • Perawatan Post Partum Dimulai dengan menghindarkan kemungkinan perdarahan & infeksi. 8 jam post partum wanita harus tidur telentang untuk mencegah terjadinya perdarahan sesudah 8 jam, badan miring kiri dan kanan untuk mencegah trombosis.

    Ibu dan bayi bisa diletakkan dalam 1 kamar (rooming in) atau terpisah. Pada hari ke-2 bila perlu dapat dilakukan latihan-latihan senam. Hari ke-3 duduk, ke-4 berjalan, ke-5 dapat dipulangkan.

    Diet yang diberikan harus bermutu tinggi dengan cukup kalori, cukup protein, cairan serta buah-buahan karena wanita mengalami hemokosentrasi.

  • Miksi/ berkemih harus cepat dapat dilakukan sendiri. Bila kandung kencing penuh & wanita tidak dapat berkemih sendiri, sebaiknya dilakukan kateterisasi dengan memperhatikan jangan sampai terjadi infeksi.

    Pada partus lama, yang kemudian diakhiri dengan ekstraksi vacum/ cunam, dapat mengakibatkan gangguan berkemih sampai terjadi retensio urin. Bila perlu, sebaiknya dipasang dawer catheter/ indwelling catheter untuk memberi istirahat pada otot-otot kandung kencing. Sehingga, jika ada kerusakan-kerusakan pada otot-otot kandung kencing otot-otot cepat pulih kembali.

  • Defekasi harus ada 3 hari post partum. Bila ada konstipasi, lakukan klisma/ beri laksansia per os supaya tidak terjadi infeksi. Bila terdapat mules beri analgetika/ sedativa supaya dapat tidur.

    Kontra indikasi menyusui :

    TBC aktif Vitium kardis beratTirotoksikosisDM beratPsikosisRetraded nipples

  • Perawatan Mamma

    Cuci areola mamma & putting susu dengan teratur dengan sabun dan beri minyak/ cream agar tetap lemas. Jangan sampai kelak mudah lecet/ pecah-pecah. Sebelum menyusui mamma harus dibiarkan lemas dengan melakukan message secara menyeluruh. Bersihkan sebelum menyusui.

    Pada Bayi meninggal laktasi harus dihentikan dengan cara mengadakan pembalutan kedua mamma hingga tertekan & dapat pula diberi bromocryphtin sehingga lactogenic hormon tertekan.

  • Pemeriksaan Post Natal

    Keadaan umum Keadaan payudara & puttingnya Dinding perut, apakah ada herniaKeadaan perineumKandung kencing, ada sistokel/uretrokel atau tidak. Rektum, ada rektokel & pemeriksaan tonus. M. sfingerani. Adanya flour albusKeadaan serviks, uterus & adnexa.

  • Perdarahan yang mungkin terjadi dalam masa 40 hari biasa disebabkan oleh adanya subinvolusi uteri, penderita dapat diberi tablet ergometrin.

    Bila perdarahan tetap ada, lakukan kuretase untuk menyingkirkan kemungkinan adanya sisa-sisa plasenta.

    Bila curiga ada keganasan, lakukan pemeriksaan sitologi & eksisi percobaan untuk menyingkirkan keganasan.