Click here to load reader
Upload
reynald-microphoniezk
View
146
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Kata pengantar
Assallamuallaikumm. Wr .Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT , karena dengan karunianya penulis dapat penyelesaian makalah berjudul ’’ Biomikanika zat padat”. Tujuan penulisan makalah ini selain untuk pemenuhan tugas fisika keperawatan juga untuk menambah pengetahuan dan wawasan kapada pembaca. Makalah ini berisi beberapa penjelasan tentang komponen biomekanika zat padat yang berkaitan dengan kesehatan. Dalam hal manfaat penulis mengharapkan dapat memberikan informasi kepada para pembaca. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : Bapak Herianto sebagai dosen mata kuliah fisika keperawatan,kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materil,serta teman-teman yang telah banyak membantu dan bekerja sama dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan karna keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sebagai perbaikan untuk menyusun makalah yang akan datang.semoga makalah ini bermanfaat,Amin.
Wassalamualaikum. Wr .
Parepare, september 2012
penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang paling mendasar, karena berhubungan
dengan prilaku dan struktur benda. Bidang fisika biasanya dibagi menjadi
gerak, fluida, panas, suara, cahaya, listrik, dan magnet dan topik-topik modern
seperti relativitas, struktur atom, fisika zat padat, fisika nuklir, partikel
elementer dan astrofisika. Dalam makalah ini pembahasan dibatasi pada
materi fisika yang berkaitan dengan ilmu kesehatan khususnya ilmu
kedokteran, keperawatan, kebidanan, dan kesehatan masyarakat atau
lingkungan. Praktik klinik baik kedokteran, keperawatan maupun kebidanan
telah banyak memanfaatkan kemajuan sains atau ilmu pengetahuan dan
tegnologi (IPTEK) dimana ilmu fisika mempunyai peran yang sangat besar.
Dengan pemahaman oleh mahasiswa ilmu keperawatan, kebidanan dan
kesehatan masyarakat maupun lingkungan terhadap materi yang ada di
makalah ini, di harapkan dapat menjadi bekal dalam menekuni profesinya di
kemudian hari.
2
Pengukuran
proses untuk menyatakan kuantitas dari suatu obyek dengan cara membandingkan dengan satuan tertentu Proses pengukuran
1. Hanya sekali
pengukuran dilakukan hanya sekali dalam waktu yang sama
contoh: mengukur potensial aksi sel yaraf
megukur subtansi asing yang dikeluarkan ginjal
2. Berulang
pengukuran dilakukan secara berulang dalam waktu yang sama
contoh: mengukur suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah
Pengukuran
proses untuk menyatakan kuantitas dari suatu obyek dengan cara membandingkan dengan satuan tertentu
Proses pengukuran
1. Hanya sekali
pengukuran dilakukan hanya sekali dalam waktu yang sama
contoh: mengukur potensial aksi sel yaraf
megukur subtansi asing yang dikeluarkan ginjal
3
2. Berulang
pengukuran dilakukan secara berulang dalam waktu yang sama
contoh: mengukur suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah
Kesalahan duga dari hasil pengukuran
► False positif
kesalahan menduga obyek/seseorang dalam keadaan buruk/ menderita sakit tertentu tetapi kenyataannya baik/tidak sakit
► False negatif
kesalahan menduga obyek/seseorang dalam keadaan baik/tidak sakit tetapi kenyataannya buruk/menderita sakit tertentu
Kesalahan duga dari hasil pengukuran
► False positif
kesalahan menduga obyek/seseorang dalam keadaan buruk/ menderita sakit tertentu tetapi kenyataannya baik/tidak sakit
► False negatif
kesalahan menduga obyek/seseorang dalam keadaan baik/tidak sakit tetapi kenyataannya buruk/menderita sakit tertentu
4
HUKUM 1 NEWTON
Hukum 1 newton menyatakan :
“sebuah benda dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan,
akan tetap diam atau akan bergerak dengan kecepatan konstan, kecuali ada
gaya-gaya eksternal yang bekerja pada benda itu
Kecenderungan ini di gambarkan dengan mengatakan bahwa benda
mempunyai kelembaman.
Sehubungan dengan itu, hukum 1 newton di sebut juga hukum kelembaman.
Secara matematis hukum 1 newton dapat di rumuskan sebagia berikut :
∑ F = 0
Berdasarkan Hukum 1 Newton tersebut, berarti untuk benda yang semula
diam maka benda tersebut selamanya akan tetap diam maka benda tersebut
selamanya akan tetap diam. Sedangkan untuk benda ya ng, akan bergerak
terus , kecuali ada gaya yang menghentikannya.
Contoh : pada waktu berada di atas kendaraan yang bergerak , kemudian tiba-
tiba kendaraan direm ,maka penumpang akan terdorong ke depan. Hal ini
menunjukan bahwa penumpang yang sedang bergerak bersamaan kandaraan
cenderung ingin bergerak.
5
HUKUM 11 NEWTON
Hukum 11 newton menyatakan :
“ percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja
padanya, dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama
dengan arah gaya total yang bekerja padanya”
a = ∑ F atau ∑ F = ma
m
ket :
f= gaya (dalam satuan newton, disingkat N)
m= massa benda (kg)
a= percepatan (m/s2)
Hukum 11 Newton menghubungkan antara deskripsi gerak dengan
penyebabnya, yaitu gaya. Hukum ini merupakan hubunghan yang paling dasar
pada fisika.
6
HUKUM 111 NEWTON
Hukum 111 newton menyatakan :
“ ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua akan
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda
yang pertama”.
F aksi = − F reaksi
Hukum ini terkadang dinyatakan juga dengan kalimat : “ untuk setiap aksi ada
reaksi yang sama dan berlawanan arah “.
Coontoh : seseorang yang mendorong mobil yang terpasang rem tangannya ,
selama itu pula ia merasakan adanya dorongan kebelakang . Hal ini terjadi
karena orang tersebut mendapat gaya reaksi dari mobil yan menurut hokum
Newton 111, sama besar namun berlawanan arah dengan gaya yang diberikan
pada mobil tersebut.
7
GAYA PADA TUBUH
DAN DI DALAM TUBUH
Gaya didefinisikan sebagai tarikan dan dorongan pada suatu benda
sehingga menyebabkan benda mengalami perubahan gerak atau perubahan
bentuk. Demikian juga pada tubuh manusia , setiap gerak pada tubuh pasti ada
suatu gaya yang bekerja .Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan dalam tubuh.
Gaya pada tubuh dapat diketahui apa bila kita menabrak suatu objek .
Sedangkan gaya di dalam tubuh , sering kali tidak kita sadari , missal gaya otot
jantung yang menyebabkn menggalirnya darah dan gaya otot paru-paru saat
inspirasi dan ekspresi.
System otot dan tulang pada manusia bekerja sebagai system pengupil. Ada
tiga macam system pengupil yang bekerja pada tubuh manusia, yaitu :
1. Klas Titik pertama system pengupil
tumpuan terletak di antara gaya berat dan gaya otot
O : Titik tumpuan
W : Gaya Berat
M : Gaya otot
8
2. Kelas kedua system pengupil
Gaya berat di antara titik tumpuan dan gaya otot
O : Titik Tumpuan
W : Gaya Berat
M : Gaya otot
3. Klas ketiga system pengupil
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat.
9
ANALISIS GAYA
Dan KEGUNAAN KLINIK
Gaya adalah konsep pokok dalam ilmu fisika. Bila kita mendorong atau
menarik suatu benda, di katakan kita member (force) pada benda tersebut.
Gaya yang berkerja pada suatu benda atau juga tubuh manusia bisa gaya
vertical, gaya horizontal dan gaya yang membentuk sudut dengan bidanng
vertical atau horizontal.
1. Gaya vertical
Apabila seseorang berdiri di atas dua benda, maka orang
tersebut memberi gaya terhadap benda terrsebut,sedangkan benda
akan memberi gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya yang di
berikan orang tersebut tetapi arah berlawanan (hukum 111 newton:
aksi = reaksi).
10
2. Gaya horizontal
Gaya-gaya dapat di gabungkan dangan menggunakan
operasional vector.
1. Benda di atas lantai kasar di tarik dengan gaya horinzontal
Benda bermassa m terletak pada lantai kasar,
kemudian di tarik dengan gaya horizontal sebesar F (gambar
2.9)
Gambar 2.9 balok di atas lantai kasar di tarik dengan
gaya horizontal
maka berlaku : ∑ F = ∑ m.a
ketika dua benda saling bergesekan, ada gaya yang di sebut gesekan, ada gaya
yang di sebut gesekan. Gaya gesek (f), ini membuat benda sulit bergerak
dengan cepat, maka : F – f k = m
f k adalah gaya gesek kinetic yang besarnya
11
: f k = µ k N
dengan : µ k = koefisien gaya gesek kinetic (o< µ k <
N = gaya tekan normal, dengan N = W
a. Balok di atas lantai kasar di tarik melalui katrol oleh benda dengan cara
gaya membentuk sudut dengan bidang horizontal
b. Benda bermassa m terletak pada lantai kasar, kemudian di tarik dengan
gaya F yang mambentuk sudut dengan bidang horizontal.
Gambar 2.10 Balok diatas lantai kasar ditarik oleh gaya yang membentuk
sudut dengan bidang horizontal
Gaya F diuraikan menjadi komponen-kompenannya yaitu F cos a dan F sin a ,
Jika benda bergerak maka berlaku:
∑ F = ∑ m.a
F cos a – f k = m.a
12
Gambar 2.11 Benda diatas meja ditarik melalui katrol oleh
benda lain dalam arah Vertikal ke bawah
Jika benda M2 bergerak turrun , maka berlaku :
∑ F = ∑ m.a
w2 – T – T = (m1+m2)a
m2 g = (m1 + m2 )a
a = m2 g
m1 + m2
Contoh :
1) Seorang pasien duduk diatas kursi roda dimana massa pasien dan kursi
roda adalah dan kursi rodanya adalah 40 kg, kemudian ditarik dengan
gaya konstan 100 N arah mendatar kekanan . jika koefisien gesekan
kinetik antara antara kursi roda dan lantai = 0,05, hitunglah percepatan
kursi roda
Diketahui: m =40 kg, f = 100N, g = 10 ms 1 , = 0,05
Ditanyakan : a = ……?
13
Jawab : ∑ F = m.a
F – f k = ma
F – 1UK N = m.a
100 – 0,05.400 = 40a
100 – 20 = 40a
80 = 40a → a = 2 ms -2
Aplikasi gaya-gaya tersebut di atas dalam praktik klinik adalah pada
mesin traksi, Yaitu :
a. Traksi Leher
b. Traksi tulang
c. Traksi kepala
14
FISIKA OLAHRAGA
Pengamatan-pengamatan pada gerak benda menunjukan bahwa walaupun benda berotasi, atau ada beberapa benda yang bergerak relative satu dengan yang lainnya, ada satu titik yang yang bergerak dalam lintasan yang sama dengan yang dilewati partikel jika mendapat gaya yang sama . Titik ini disebut Pusat Massa (PM).
Aplikasi gaya tersebut di aplikasikan kedalam fisika olahraga , dengan contoh sebagai berikut :
Pusat massa mengikuti lintasan para bola ketika seorang
penerjun berotasi, sebagaimana di tunjukan pada gambar.
Lintasan ini sama dengan lintasan para bola yang dibentuk
partikel yang di tembakan jika hanya mengalami gaya grafitasi
(yaitu gerak peluru). Titik-titik lain pada tubuh penerjun yang
berotasi mengikuti lintasan yang lebih rumit
Pusat massa penerjun mengikuti lintasan para bola.
15
PENUTUP
Dari beberapa uraian di atas jelaslah bahwa pembelajaran fisika kesehatan
tidak dimaksudkan untuk mencetak calon sarjana fisika , melainkan untuk
membekali para mahasiswa jurusan keperawatan , ilmu kebidanan dan ilmu
kesehatan lainnya dengan konsep fisika yang dipandang perlu dan relevan
untuk di pahami, mengingat peran fisika mempunyai peran yang pokok dalam
aplikasinya di bidang kesehatan yang berkaitan dengan fungsi tubuh maupun
peralatan-peralatan modern yang di gunakan dalam praktik kliniks.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ruslan,Hani Ahmadi S.pd & Riwidikdo, Handoko S.kp.Fisika
Kesehatan.jogjakarta: Penerbit Erlangga
www.geogle.com
17