Upload
nazaruddin-nst
View
1.266
Download
169
Embed Size (px)
Citation preview
ALIRAN DAN METODEFILSAFAT PENDIDIKAN
Pertemuan ke 4KULIAH
FILSAFAT ILMUS2 pendidikan fisika
Sekolah PascasarjanaUnimed
Dosen: Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S
1: Idealisme dan Pendidikan;
2: Realisme dan Pendidikan;
3: Pragmatisme dan Pendidikan;
4: Eksistensialisme dan Pendidikan.
Pembahasan :
2
1: Idealisme dan Pendidikan;
3
1: Idealisme dan Pendidikan (1 dari 2) A. Prinsip Filosofis Idealisme
Hakikat Pribadi: Pikiran diberkahi dengankemampuan rasional.
Kemampuan pikiran yang menentukan pilihan. Hakikat Kenyataan: Idealisme Absolut, Hanya ada kenyataan spritual.
Idealisme Kritis, Baik realitas fisik dan spiritual ada, tetapi pengetahuan yang diandalkan mungkin hanya ada dalam kaitannya dengan realitas spiritual.
• Hakikat Pengetahuan: Intuisi atau perenungan. Kebenaran adalah mungkin untuk beberapa pemikiran yang baik. Kebanyakan orang beroperasi pada tingkat pendapat saja.
• Hakikat nilai: Sifat manusia diatur oleh kewajiban moral yang didasarkan pada kenyataan.
1: Idealisme dan Pendidikan (2 dari 2) B. Implikasi Pendidikan dalam Idealisme
Maksud/Keinginan yang berkaitan dengan Pendidikan: Pendidikan formal dan informal mengarah pada pembentukan karakter dan kemudian terhadap pengembangan bakat manusia dan kehidupan sosial yang baik.
Kedudukan Peserta Didik: Mereka bebas mengembangkan
kepribadian dan bakat.
• Peranan Pendidik: Bekerja sama dengan alam dalam proses pengembangan manusia, terutama bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan pendidikan bagi peserta didik.
• Kurikulum: Pendidikan liberal bagi pengembangan kemampuan rasional. Pendidikan praktis untuk mencari nafkah.
Metode: Metode dialektik lebih disukai, tetapi setiap metode yang efektif untuk menstimulasi pembelajaran dapat diterima.
2: Realisme dan Pendidikan;
6
2: Realisme dan Pendidikan (1 dari 2) A. Prinsip Filosofis Realisme
Hakikat Pribadi: Sifat manusia didefinisikan sesuai dengan apa yang
yang mampu dilakukannya. Pikiran adalah sebuah organisma sangat kompleks yang mampu berpikir. Salah satu, kebebasan atau determinisme, mungkin dalam realisme.
Hakikat Kenyataan: Materialisme: Hanya kenyataan fisik. Dualisme:
Kebendaan/material maupun non kebendaan/nonmaterial nyata. Pluralisme: Berbagai entitas membentuk kenyataan.
• Hakikat Pengetahuan: Prinsip independensi: Pengetahuan tentang kenyataan tidak mengubah substansi atau esensi dari apa yang ada. Keterkaitan pengetahuan dengan realitas mungkin terjadi.
• Hakikat nilai: Prinsip-prinsip untuk mengatur perilaku manusia ditemukan dalam hukum alam dan, pada tingkat lebih rendah, diuji dalam konvensi.
2: Realisme dan Pendidikan (2 dari 2) B. Implikasi Pendidikan dalam Idealisme
Maksud/Keinginan yang berkaitan dengan Pendidikan: Hidup adalah penyesuaian dan tanggung jawab sosial.
Kedudukan Peserta Didik: Pembelajaran: Penguasaan pengetahuan yang dapat diandalkan. Disiplin: Aturan yang baik penting untuk belajar, serta mental dan disiplin moral diperlukan untuk setiap derajat keunggulan.
• Peranan Pendidik: Menguasai pengetahuan, terampil dalam teknik pedagogik, dengan kewenangan menuntut prestasi peserta didik.
• Kurikulum: Kurikulum komprehensif yang berisi semua pengetahuan berguna. Kurikulum realis berisi unsur-unsur berupa pengetahuan liberal maupun praktis.
Metode: Semua pembelajaran bergantung pada pengalaman, sehingga baik pengalaman langsung dan tidak langsung harus disampaikan kepada peserta didik. Metode penyajian harus logis dan psikologis. Pengkondisian/ conditioning merupakan metode utama yang diadopsi oleh para realis yang behavioris.
.
3: Pragmatisme dan Pendidikan;
9
3: Pragmatisme dan Pendidikan (1 dari 2)
A. Prinsip Filosofis Pragmatisme Hakikat Pribadi: Hipotesis evolusi diambil serius. laki-laki dan
perempuan merupakan produk dari evolusi biologis, psikologis, dan sosial.
Hakikat Kenyataan: Realitas fisik saja yang ada. Teori realitas pada umumnya tidak mungkin dibuat dan tidak perlu.
• Hakikat Pengetahuan: Pengetahuan adalah relatif. Makna diungkapkan dalam penerapannya. instrumentalisme.
• Hakikat nilai: Standar perilaku pribadi dan sosial ditentukan secara eksperimental dalam pengalaman hidup.
3: Pragmatisme dan Pendidikan (2 dari 2)
B. Implikasi Pendidikan dalam Pragmatisme
Maksud/Keinginan yang berkaitan dengan Pendidikan: Mmberikan pengalaman untuk memenuhi hal baru dalam kehidupan pribadi dan sosial.
Kedudukan Peserta Didik: Sebagai organisme kompleks luar biasa yang mampu bertumbuh.
• Peranan Pendidik: Untuk mengawasi dan membimbing peserta didik mendapatkan pengalaman belajar tanpa mengganggu terlalu banyak kepentingan dan kebutuhan peserta didik.
• Kurikulum: Berisi pengalaman teruji yang dapat berubah. Kepentingan dan kebutuhan peserta didik yang mereka bawa ke sekolah membentuk kurikulum yang muncul. Dihilangkan perbedaan pendidikan liberal dengan praktis atau kejuruan.
Metode: Kegiatan metode belajar dengan melakukan..
4: Eksistensialisme dan Pendidikan.
12
4: Eksistensialisme dan Pendidikan (1 dari 2)
A. Prinsip Filosofis Pragmatisme Hakikat Pribadi: Dualisme pikiran dan tubuh, dengan penekanan
khusus pada pikiran.
Hakikat Kenyataan: Semesta yang bersifat fisik dan independen ada. Realitas spiritual mungkin ada atau tidak ada.
• Hakikat Pengetahuan: Cenderung bersikap skeptis, namun bersedia mengakui kemungkinan untuk mencapai kebenaran..
• Hakikat nilai: Variasi dalam standar moral tidak bisa dihindari. Orang bebas memilih standar moral mereka sendiri, tetapi beberapa standar moral sebagai jangkar untuk kehidupan pribadi sangat penting.
4: Eksistensialisme dan Pendidikan (2 dari 2) B. Implikasi Pendidikan dalam Eksistensialisme
Maksud/Keinginan yang berkaitan dengan Pendidikan: Memberikan pengalaman yang luas dan komprehensif tentang kehidupan dalam segala bentuknya.
Kedudukan Peserta Didik: Mahluk rasional dengan kebebasan memilih dan bertanggung jawab atas apa yang dipilih. Berkomitmen untuk memenuhi tujuan pribadi.
• Peranan Pendidik: Untuk melindungi dan mempertahankan kebebasan akademik. Untuk itu dapat berperan pendidik hari ini dan mungkin menjadi peserta didik besok.
• Kurikulum: Terutama liberal karena belajar liberal paling mungkin untuk meletakkan dasar bagi kebebasan manusia. Kebebasan memiliki aturan, sehingga tugas pendidikan sosial untuk mengajarkan penghormatan terhadap kebebasan semua. Menghormati kebebasan orang lain sangat penting, untuk kebebasan penih hampir pasti terjadi konflik.
Metode: Tidak ada keterikatan dengan metode tertentu, tetapi metode apapun yang digunakan harus mengarah ke cara-cara untuk mencapai kebahagiaan dan karakter yang baik.
.
TERIMAKASIHSELAMATBERFILSAFAT