29
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Be lakang Li ngkungan ya ng bersih adal ah li ngkungan ya nhg sehat. Apabi la lingkungan sehat maka bakteri dan virus akan lebih sedikit berkembang biak disana . Begitupun denga n bakter i  salmonella typhi penyebab demam tifod akan lebih banyak terdapat pada lingkungan yang kotor dan tingkat perilaku hidup  bersih sehat sangat kurang sehingga kuman te rsebut akan banyak terdapat disana. Kurangnya menjaga kebersihan lingkungan dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih sehat akan menjadi bumerang bagi masyarakat itu sendiri, khususnya lingkungan mereka akan lebih rentan terkena penyakit. Demam tifoi d men jadi masa lah keseh ata n, yang umumnya terj adi di neg ara yan g sedang ber kembang kar ena aki bat kemiskinan , krim inalitas dan kek ura ngan air bersi h yang dapat diminum. Demam tif oid merup aka n suatu  penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella thypi yang masih dijumpai secara luas di berbagai negara berkembang yang terutama terletak di dae rah tropis dan sub tropis . eny akit ini jug a mer upa kan mas alah kes ehat an masyarakat yang penting karena penyebarannya berkaitan erat dengan urbanisasi, kepadatan penduduk, kesehatan lingkungan, sumber air dan sanitasi yang buruk serta standa r hi gi ene in dust ri pe ng ol ahan ma kana n yang ma sih re nd ah !Simanjuntak, ".#, $%%&'. Suatu penelitian epidemiologi di masyarakat (ietnam khususnya di delta Sungai )ekong, diperoleh angka insidensi *&+ per *%%.%%% penduduk dan di Delhi ndia sebesar &+% per *%%.%%% pendu duk. ada beberapa dekade terakhir demam tifoid sudah jarang terjadi di negara-negara industri, namun tetap menjadi masalah kesehatan yang serius di sebagian ilayah dunia, seperti bekas negara /ni Sov iet , ana k ben ua nd ia, As ia 0en gga ra, Amerik a Sel atan dan Af rik a. )enurut 1#2, di perkirakan terja di *3 juta kasus per tah un dan 3%% ri bu diantaranya berakhir dengan kematian. Sekitar 4% 5 dari seluruh kasus kematian itu menimpa penderita demam tifoid di Asia. 1 | DEMAM TYFOID

farmakoterapi demam tyfoid

Embed Size (px)

Citation preview

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 1/29

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yanhg sehat. Apabila

lingkungan sehat maka bakteri dan virus akan lebih sedikit berkembang biak 

disana. Begitupun dengan bakteri  salmonella typhi penyebab demam tifod akan

lebih banyak terdapat pada lingkungan yang kotor dan tingkat perilaku hidup

 bersih sehat sangat kurang sehingga kuman tersebut akan banyak terdapat disana.

Kurangnya menjaga kebersihan lingkungan dan rendahnya kesadaran masyarakat

dalam berperilaku hidup bersih sehat akan menjadi bumerang bagi masyarakat itu

sendiri, khususnya lingkungan mereka akan lebih rentan terkena penyakit.

Demam tifoid menjadi masalah kesehatan, yang umumnya terjadi di

negara yang sedang berkembang karena akibat kemiskinan, kriminalitas dan

kekurangan air bersih yang dapat diminum. Demam tifoid merupakan suatu

 penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella thypi yang masih

dijumpai secara luas di berbagai negara berkembang yang terutama terletak di

daerah tropis dan subtropis. enyakit ini juga merupakan masalah kesehatan

masyarakat yang penting karena penyebarannya berkaitan erat dengan urbanisasi,

kepadatan penduduk, kesehatan lingkungan, sumber air dan sanitasi yang buruk 

serta standar higiene industri pengolahan makanan yang masih rendah

!Simanjuntak, ".#, $%%&'.

Suatu penelitian epidemiologi di masyarakat (ietnam khususnya di delta

Sungai )ekong, diperoleh angka insidensi *&+ per *%%.%%% penduduk dan di

Delhi ndia sebesar &+% per *%%.%%% penduduk. ada beberapa dekade terakhir 

demam tifoid sudah jarang terjadi di negara-negara industri, namun tetap menjadi

masalah kesehatan yang serius di sebagian ilayah dunia, seperti bekas negara

/ni Soviet, anak benua ndia, Asia 0enggara, Amerika Selatan dan Afrika.

)enurut 1#2, diperkirakan terjadi *3 juta kasus per tahun dan 3%% ribu

diantaranya berakhir dengan kematian. Sekitar 4% 5 dari seluruh kasus kematian

itu menimpa penderita demam tifoid di Asia.

1 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 2/29

Berdasarkan laporan Ditjen elayanan )edis Depkes 6, pada tahun $%%+,

demam tifoid menempati urutan kedua dari *% penyakit terbanyak pasien raat

inap di rumah sakit di ndonesia dengan jumlah kasus +*.**3 dengan proporsi

7,*85, urutan pertama ditempati oleh diare dengan jumlah kasus *&7.+83 dengan

 proporsi 4,8$5, urutan ketiga ditempati oleh DBD dengan jumlah kasus 44.87&

dengan proporsi 7,%*5 !Depkes 6, $%%&'.

Berdasarkan penelitian "yrus #. Simanjuntak., di aseh !9aa Barat' tahun

$%%&, insidens rate demam tifoid pada masyarakat di daerah semi urban adalah

784,3 per *%%.%%% penduduk per tahun. nsiden demam tifoid bervariasi di tiap

daerah dan biasanya terkait dengan sanitasi lingkungan: di daerah 9aa Barat,

terdapat *84 kasus per *%%.%%% penduduk sedangkan di daerah urban di temukan43%-+*% per *%%.%%% penduduk.

Apabila demam tifoid tersebut tidak dideteksi dan diobati secara cepat dan

tepat dapat menyebabkan komplikasi yang berujuang pada kematian, seperti

 perdarahan usus, kebocoran usus, infeksi selaput usus, renjatan bronkopnemonia

!peradangan paru', dan kelainan pada otak. )aka dari itu untuk mencegah

terjadinya demam tifoid dan menurunkan angka kejadian, harus memperhatikan

sanitasi lingkungan, pola makan yanjg sehat dan rajin mencuci tangan terutama

sebelum dan setelah makan.

1. 2 Rumusan Masalah

1.2.1 apa yang dimaksud dengan demam tyfoid ;

*.$.$ bagaimana epidemiologi dari demam tyfoid;

*.$.7 bagaimana etiologi dari demam tyfoid;

*.$.< bagaimana patofisiologi dari demam tyfoid;

*.$.8 bagaimana manifestasi klinis dari demam tyfoid;

*.$.3 bagaimana diagnosis dari penyakit demam tyfoid;

*.$.4 Apa saja klasifikasi demam typhoid ;

*.$.+ bagaimana penatalaksanaan dari penyakit demam tyfoid;

1. 3 Tujuan

1.3.1 )ahasisa=i mengetahui defenisi dari demam tyfoid

1.3.2 )ahasisa=i mengetahui dan memahami epidemiologi dari demam

tyfoid

1.3.3 )ahasisa=i mengetahui dan memahami etiologi dari demam tyfoid

2 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 3/29

1.3. )ahasisa=i mengetahui patofisiologi dari demam tyfoid

1.3.! )ahasisa=i mengetahui manifestasi klinis dari demam tyfoid

1.3." )ahasisa=i mengetahui dan memahami diagnosis dari penyakit

demam tyfoid

1.3.# )ahasisa=i mengetahui dan memahami klasifikasi dari penyakit

demam tyfoid

1.3.$ )ahasisa=i mengetahui dan memahami penatalaksanaan dari

 penyakit demam tyfoid

BAB II

PEMBAHA%AN

2. 1 De&en's'

3 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 4/29

Demam tifoid adalah penyakit sistemik yang disebabkan oleh bakteri

ditandai dengan demam insidious yang berlansung lama, sakit kepala, badan

lemah, anoreksis, bradikardi relative , serta splenomegaly ! 9ames "hin,$%%3'.

Demam tifoid adalah penyakit sistemik yang disebabkan oleh bakteri

salmonella typhi atau salmonelle paratyphi yang masuk kedalam tubuh manusia.

Dan merupakan kelompok penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang

 banyak orang sehingga menimbulkan abah. ! Djoko 1idodo, $%%3'.

Deman tifoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai

saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu minggu , gangguan

 pencernaan dan gangguan kesadaran ! >gastiyah, $%%8'.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan demam tifoid adalah penyakit

infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi dan salmonellla

 paratyphi yang masuk kedalam tubuh manusia ! saluran pencernaan ' dengan

ditandai oleh demam insidious yang berlansung lama, sakit kepala, badan lemah,

anoreksis, bradikardi relative,serta splenomegalidan juga kelompok penyakit yang

mudah menular serta menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan

abah.

Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut oleh kuman gram negatif 

salmonella typhi selama infeksi terjadi kuman tersebut bermultipikasi dalam sel

fagositik mononuklear dan secara berkelanjutan di lepaskan ke aliran darah

! Darmoondono, $%%3'.

enularan salmonella typhi sebagian besar melalui minuman =makanan

yang tercemar oleh kuman yang berasal dari penderita atau pembaa kuman

 biasanya keluar bersama- sama dengan tinja.

2. 2 E(')em'*l*g'

Demam tifoid masih merupakan penyakit endemic di ndonesia. enyakit

ini termasuk penyakit menular yang tercantum dalam /ndang-undang nomor 3

tahun *&3$ tentang abah. Kelompok penyakit menular ini merupakan penyakit

4 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 5/29

yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat

menimbulkan abah.

Demam tifoid menyerang penduduk disemua negara. Seperti penyakitmenular lainnya, tifoid banyak ditemikan di >egara berkembang yang hygiene

 pribadi dan sanitasi lingkungannya kurang baik. revalensi kasus bervariasi

tergantung dari lokasi, kondisi lingkungan setempat dan perilaku masyarakat.

Angka insidensi di Amerika serikat tahun *&&% adalah 7%%-8%% kasus per tahun

dan terus menurun. revalensi di Amerika Latin sekitar *8%=*%%.%%% penduduk 

setiap tahunnya, sedangkan prevalensi di Asia jauh lebih banyak yaitu sekitar 

&%%=*%.%%% penduduk per tahun. )eskipun demam tifoid menyerang semua umur,

namun golongan terbesar tetap pada usia kurang dari $% tahun.

Survailans Departemen Kesehatan 6, frekuensi kejadian demam tifoid di

ndonesia pada tahun*&&% sebesar &,$ dan pada tahun *&&< terjadi peningkatan

frekuensi menjadi *8,< per *%.%%% penduduk. Dari survey berbagai rumah sakit di

ndonesia dari tahun *&+* sampai dengan *&+3 memperlihatkan peningkatan

 jumlah penderita sekitar 78,+ 5 yaitu dari *&.8&3 menjadi $3.3%3 kasus.

Di ndonesia, tifoid jarang dijumpai secara epidemis tapi bersifat endemis

dan banyak dijumpai di kota ? kota besar. 0idak ada perbedaan yang nyata

insidens tifoid pada pria dengan anita. nsiden tertinggi didapatkan pada remaja

dan deasa muda. Simanjuntak !*&&%' mengemukakan baha insiden tifoid di

ndonesia masih sangat berkisar 78% ? +*% per *%%.%%% penduduk. Demikian juga

dari telaah kasus demam tifoid di rumah sakit besar di ndonesia, menunjukkan

angka kesakitan cenderung meningkat setiap tahun dengan rata-rata 8%%=*%%.%%%

 penduduk. Angka kematian diperkirakan sekitar %,3-85 sebagai akibat dari

keterlambatan mendapat pengobatan serta tingginya biaya pengobatan.

nsiden demam tifoid bervariasi di tiap daerah dan biasanya terkait dengan

sanitasi lingkungan, di daerah 6ural !9aa Barat' *84 kasus per *%%.%%%

 penduduk, sedangkan didaerah urban ditemukan 43%-+*% per *%%.%%% penduduk.

"ase @atality 6ate !"@6' Demam tifoid di tahun *&&3 sebesar *,%+ 5 dari seluruh

5 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 6/29

kematian di ndonesia. >amun demikian berdasarkan hasil Survei Kesehatan

6umah 0angga Departemen Kesehatan 6 !SK60 DepKes 6' tahun *&&8 demam

tifoid tidak termasuk dalam *% penyakit dengan mortalitas tertinggi.

2. 3 Et'*l*g'

Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella

 paratyphi dari enus Salmonella. Bakteri ini berbentuk batang, gram negatif,

tidak membentuk spora, motil, berkapsul dan mempunyai flagela !bergerak 

dengan rambut getar'. Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam

 bebas seperti di dalam air, es, sampah dan debu. Bakteri ini dapat mati dengan

 pemanasan !suhu 3%%"' selama *8 ? $% menit, pasteurisasi, pendidihan dan

khlorinisasi !6ahayu ., $%*7'.

Salmonella typhi adalah bakteri batang gram negatif yang menyebabkan

demam tifoid. Salmonella typhi merupakan salah satu penyebab infeksi tersering

di daerah tropis, khususnya di tempat-tempat dengan higiene yang buruk !Brook,

$%%*'.

)anusia terinfeksi Salmonella typhi secara fekal-oral. 0idak selalu

Salmonella typhi yang masuk ke saluran cerna akan menyebabkan infeksi karena

untuk menimbulkan infeksi, Salmonella typhi harus dapat mencapai usus halus.

Salah satu faktor penting yang menghalangi Salmonella typhi mencapai usus halus

adalah keasaman lambung. Bila keasaman lambung berkurang atau makanan

terlalu cepat meleati lambung, maka hal ini akan memudahkan infeksi

Salmonella typhi !Salyers dan 1hitt, $%%$'. Setelah masuk ke saluran cerna dan

mencapai usus halus, Salmonella typhi akan ditangkap oleh makrofag di usus

halus dan memasuki peredaran darah, menimbulkan bakteremia primer.

Selanjutnya, Salmonella typhi akan mengikuti aliran darah hingga sampai di

kandung empedu. Bersama dengan sekresi empedu ke dalam saluran cerna,

Salmonella typhi kembali memasuki saluran cerna dan akan menginfeksi Peyer’s

 patches, yaitu jaringan limfoid yang terdapat di ileum, kemudian kembali

6 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 7/29

memasuki peredaran darah, menimbulkan bakteremia sekunder. ada saat terjadi

 bakteremia sekunder, dapat ditemukan gejala-gejala klinis dari demam tifoid

!Salyers dan 1hitt, $%%$'.

 

2. Pat*&'s'*l*g'

Bakteri Salmonella typi  masuk tubuh manusia melalui mulut dengan

makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dimusnakan oleh asam lambung.

Sebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limfoid plaCue peyeri di

ileum terminalis yang mengalami hipertrofi. Di tempat ini komplikasi perdarahan

dan perforasi intestinal dapat terjadi. Kuman Salmonella Typi  kemudian

menembus ke lamina propia, masuk aliran limfe dan mencapai kelenjar limfe

mesenterial, yang juga mengalami hipertrofi. Setelah meleati kelenjar-kelenjar 

limfe ini salmonella typi masuk ke aliran darah melalui ductus thoracicus. Kuman

 salmonella typi lain mencapai hati melalui sirkulasi portal dari usus.

  Salmonella typi bersarang di plaCue peyeri, limpa, hati dan bagian-bagian

lain sistem retikuloendotelial. Semula disangka demam dan gejala-gejala toksemia

 pada demam tifoid disebabkan oleh endotoksemia. 0api kemudian berdasarkan

 penelitian ekperimental disimpulkan baha endotoksemia bukan merupakan

 penyebab utama demam dan gejala-gejala toksemia pada demam tifoid.

ndotoksin  salmonella typi  berperan pada patogenesis demam tifoid, karena

membantu terjadinya proses inflamasi lokal pada jaringan tempat salmonella typi

 berkembang biak. Demam pada tifoid disebabkan karena  salmonella typi  dan

endotoksinnya merangsang sintesis dan penglepasan at pirogen oleh at leukosit

 pada jaringan yang meradang.

  )asa tunas demam tifoid berlangsung *%-*< hari. ejala-gejala yang

timbul amat bervariasi. erbedaaan ini tidak saja antara berbagai bagian dunia,

tetapi juga di daerah yang sama dari aktu ke aktu. Selain itu gambaran

 penyakit bervariasi dari penyakit ringan yang tidak terdiagnosis, sampai gambaran

 penyakit yang khas dengan komplikasi dan kematian hal ini menyebabkan baha

7 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 8/29

seorang ahli yang sudah sangat berpengalamanpun dapat mengalami kesulitan

membuat diagnosis klinis demam tifoid.

  enularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang

dikenal dengan 8@ yaitu  food   !makanan',  fingers  !jari tangan=kuku',  fomitus

!muntah', fly !lalat', dan melalui feses. @eses dan muntah pada penderita typhoid 

dapat menularkan kuman  salmonella thypi  kepada orang lain. Kuman tersebut

dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan

yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat.

  Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti

mencuci tangan dan makanan yang tercemar kuman  salmonella thypi masuk ke

tubuh orang yang sehat melalui mulut. Kemudian kuman masuk kedalam

lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian

lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam

 jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan

mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-selretikuloendotelial ini kemudian

melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman

selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.

  Semula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid   disebabkan

oleh endotoksemia.0etapi berdasarkan penelitian eksperimental disimpulkan

 baha endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam pada typhoid .

ndotoksemia berperan pada patogenesis typhoid, karenamembantu proses

inflamasi lokal pada usus halus. Demam disebabkan karena  salmonella thypi dan

endotoksinnya merangsang sintetis dan pelepasan at pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.

  )asa inkubasi demam tifoid berlangsung selama 4-*< hari !bervariasi

antara 7-3% hari' bergantung jumlah dan strain kuman yang tertelan. Selama masa

inkubasi penderita tetap dalamkeadaan asimtomatis. !Soegeng soegijanto, $%%$'.

2. ! Man'&estas' kl'n's

8 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 9/29

Keluhan dan gejala demam tifoid tidak khas, bervariasi dari gejala seperti

flu ringan sampai tampilan sakit berat dan fatal yang mengenai banyak system

organ . Secara klinis gambaran penyakit demam tifoid berupa demam

 berkepanjangan , gangguan fungsi usus, dan keluhan susunan saraf pusat. ejala ? 

gejala tersebut meliputi E

a. anas lebih dari 4 hari, biasanya mulai dengan panas yang makin hari

makin meninggi, sehingga pada minggu ke ? $ panas tinggi terus menerus

terutama pada malam hari.

 b. ejala gastrointestinal dapat berupa diare, mual, muntah, dan kembung.

c. ejala saraf sentral berupa apatis bahkan sampai koma !Darmoandoo,

$%%3'.

Man'&estas' +l'n's

Masa Inku,as'

)asa inkubasi dapat berlangsung 4 ? $* hari, alaupun pada umumnya adalah *%

 ? *$ hari. ada aal penyakit keluhan dan gejala penyakit tidaklah khas, berupa E

a. Anoreksia

 b. 6asa malas

c. Sakit kepala bagian

d. >yeri otot

e. Lidah kotor 

f. angguan perut !perut kembung dan sakit'

ambaran klasik demam tifoid !gejala khas'

Biasanya jika gejala khas itu yang tampak, diagnosis kerja pun bias langsung

ditegakkan. Fang termasuk gejala khas demam tifoid adalah sebagai berikut E

a. M'nggu Pertama -Aal ter'n&eks'/

Setelah meleati masa inkubasi *% ? *< hari, gejala penyakit itu pada

aalnya sama dengan penyakit infeksi akut yang lain, seperti demam

tinggi yang berkepanjangan yaitu setinggi 7&G hingga <%G ", sakit kepala,

9 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 10/29

 pusing, pegal ? pegal, anoreksia, mual, muntah, batuk, dengan nadi antara

+% ? *%% kali permenit, denyut lemah, pernapasan, semakin cepat dengan

gambaran bronchitis kataral, perut kembung dan merasa tidak enak,

sedangkan diare dan sembelit silih berganti. ada akhir minggu pertama,

diare lebih sering terjadi. Khas lidah pada kotor di tengah, tepi dan ujung

merah serta bergetar atau tremor. pitaksis dapat dialami oleh penderita

sedangkan tenggorokan terasa keringdan beradang. 9ika penderita ke

dokter pada periode tersebut, akan menemukan demam dengan gejala ? 

gejala diatas yang bisa saja terjadi pada penyakit ? penyakit lain juga.

6uam kulit !rash' umumnya terjadi pada hari ketujuh dan terbatas pada

abdomen disalah satu sisi dan tidak merata, bercak ? bercak ros !roseola'

 berlangsung 7 ? hari, kemudian hilang dengan sempurna. 6eseola terjadi

terutama pada penderita golongan kulit putih yaitu berupa macula merah

tua ukuran $ ? < mm, berkelompok, timbul paling sering pada kulit perut,

lengan atas atau dada bagian baah, kelihatan memucat bila ditekan.

,. M'nggu ke)ua

9ika pada minggu pertama, suhu tubuh berangsur ? angsur meningkat

setiap hari, yang biasanya menurun pada sore atau malam hari. Karena itu,

 pada minggu kedua suhu tubuh penderita terus menerus dalam keadaan

tinggi !demam'. Suhu badan yang tinggi, dengan penurunan sedikit pada

 pagi hari berlangsung. 0erjadi perlambatan relative nadi penderita. Fang

semestinya nadi meningkat bersama dengan peningkatan suhu, saat ini

relative nadi lebih lambat dibandingkan peningkatan suhu tubuh. ejala

toksemia semakin berat yang ditandai dengan keadaan penderita

mengalami delirium. angguan pendengaran umumnya terjadi. Lidah

tampak kering, merah mengkilat. >adi semakin cepat sedangkan tekanan

darah menurun, sedangkan diare menjadi lebih sering yang kadang ? 

kadang berarna gelap akibat terjadi perdarahan. embesaran hati dan

limpa. erut kembung dan sering berbunyi. angguan kesadaran,

mengantuk terus ? menerus, mulai kacau jika berkomunikasi dan lain ? 

lain.

0. M'nggu ket'ga

10 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 11/29

Suhu tubuh berangsur ? angsur turun dan normal kembali di akhir minggu.

#al itu terjadi tanpa komplikasi atau berhasil diobati. Bila keadaan

membaik, gejala ? gejala akan berkurang dan temperature mulai turun.

)eskipun demikian justru pada saat ini komplikasi perdarahan dan

 perforasi cenderung untuk terjadi, akibat lepasnya kerak dari ulkus.

Sebaliknya jika keadaan memburuk, dimana toksemia memberat dengan

terjadinya tanda ? tanda khas berupa delirium atau stopor, otot ? otot

 bergerak terus, inkontinensia urin. )eteorisme dan timpani masih terjadi,

 juga tekanan abdomen sangat meningkat diikuti dengan nyeri perut.

enderita kemudian mengalami kolaps,. 9ika denyut nadi sangat

meningkat disertai oleh peritonitis local maupun umum, maka hal ini

menunjukkan telah terjadi nya perforasi usus sedangkan keringat dingin,

gelisah, sukar bernapas dan kolaps dari nadi yang teraba denyutnya

memberi gambaran adanya perdarahan. Degenarasi miokardial toksik 

merupakan penyebab umum dari terjadinya kematian penderita demam

tifoid pada minggu ketiga.

). M'nggu keem(at

)erupakan stadium penyembuhan meskipun pada aal minggu ini dapat

dijumpai adanya pneumonia lobar atau tromboflebitis vena femoralis.

2. " D'agn*s's

Ada 7 metode untuk mendiagnosis penyakit demam tifoid, yaitu E

a. D'agn*s's kl'n'k 

Diagnosis klinis penyakit ini sering tidak tepat, karena gejala

kilinis yang khas pada demam tifoid tidak ditemukan atau gejala yang

sama dapat juga ditemukan pada penyakit lain. Diagnosis klinis demam

tifoid sering kali terleatkan karena pada penyakit dengan demam

 beberapa hari tidak diperkirakan kemungkinan diagnosis demam tifoid.

11 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 12/29

,. D'agn*s's m'kr*,'*l*g'k(em,'akan kuman

)etode diagnosis mikrobiologik adalah metode yang paling

spesifik dan lebih dari &%5 penderita yang tidak diobati, kultur darahnya positip dalam minggupertama. #asil ini menurun drastis setelah

 pemakaian obat antibiotika, dimana hasil positip menjadi <%5. )eskipun

demikian kultur sum-sum tulang tetap memperlihatkan hasil yang tinggi

yaitu &%5 positip. ada minggu-minggu selanjutnya hasil kultur darah

menurun, tetapi kultur urin meningkat yaitu +85 dan $85 berturut-turut

 positip pada minggu ke-7 dan ke-<. 2rganisme dalam tinja masih dapat

ditemukan selama 7 bulan dari &%5 penderita dan kira-kira 75 penderita

tetap mengeluarkan kuman Salmonella typhi dalam tinjanya untuk jangka

aktu yang lama.

0. D'agn*s's ser*l*g'k 

1. Uj' ')al

/ji 1idal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi

!aglutinin'. Aglutinin yang spesifik terhadap Salmonella typhi terdapat dalamserum penderita demam tifoid, pada orang yang pernah tertular Salmonella

typhi dan pada orang yang pernah mendapatkan vaksin demam tifoid.Antigen

yang digunakan pada uij 1idal adlah suspensi Salmonella typhiyang sudah

dimatikan dan diolah di laboratorium. 0ujuan dari uji 1idal adalah untuk 

menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita yang diduga menderita

demam tifoid.

Dari ketiga aglutinin !aglutinin 2, #, dan (i', hanya aglutinin 2 dan

# yang ditentukan titernya untuk diagnosis. Semakin tinggi titer 

aglutininnya, semakin besar pula kemungkinan didiagnosis sebagai penderita

demam tifoid. ada infeksi yang aktif, titer aglutinin akan meningkat pada

 pemeriksaan ulang yang dilakukan selangaktu paling sedikit 8 hari.

12 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 13/29

eningkatan titer aglutinin empat kali lipat selama $ sampai 7 minggu

memastikan diagnosis demam tifoid.

nterpretasi hasil uji 1idal adalah sebagai berikut E

a. 0iter 2 yang tinggi ! H *3%' menunjukkan adanya infeksi akut

 b. 0iter # yang tinggi !H*3%' menunjukkan telah mendapat imunisasi atau

 pernah menderita infeksi

c. 0iter antibodi yang tinggi terhadap antigen (i terjadi pada carrier.

Beberapa faktor yang mempengaruhi uji 1idal antara lain E

1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Penderita

a. Keadaan umum gii penderita

ii buruk dapat menghambat pembentukan antibodi.

 b. 1aktu pemeriksaan selama perjalanan penyakit

Aglutinin baru dijumnpai dalam darah setelah penderita mengalamisakit selama satu minggu dan mencapai puncaknya pada minggu kelima atau

keenam sakit.

c. engobatan dini dengan antibiotik 

emberian antibiotik dengan obat antimikroba dapat menghambat

 pembentukan antibodi.

d. enyakit-penyakit tertentu

ada beberapa penyakit yang menyertai demam tifoid tidak terjadi

 pembentukan antibodi, misalnya pada penderita leukemia dan karsinoma

lanjut.

e. emakaian obat imunosupresif atau kortikosteroid dapat menghambat

 pembentukan antibodi.

13 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 14/29

f. (aksinasi

ada orang yang divaksinasi demam tifoid, titer aglutinin 2 dan #

meningkat. Aglutinin 2 biasanya menghilang setelah 3 bulan sampai * tahun,sedangkan titer aglutinin # menurun perlahan-lahan selama * atau $ tahun.

2leh karena itu titer aglutinin # pada seseorang yang pernah divaksinasi

kurang mempunyai nilai diagnostik.

g. nfeksi klinis atau subklinis oleh Salmonella sebelumnya

Keadaan ini dapat menyebabkan uji 1idal positif, alaupun titer 

aglutininnya rendah. Di daerah endemik demam tifoid dapat dijumpai

aglutinin pada orang-orang yang sehat.

2. Faktor-faktor teknis

a. Aglutinasi silang

Karena beberapa spesies Salmonella dapat mengandung antigen 2

dan # yang sama, maka reaksi aglutinasi pada satu spesies dapat juga

menimbulkan reaksi aglutinasi pada spesies lain. 2leh karena itu spesies

Salmonella penyebab infeksi tidak dapat ditentukan dengan uji idal.

 b. Konsentrasi suspensi antigen

Konsentrasi suspensi antigen yang digunakan pada uji idal akan

mempengaruhi hasilnya.

c. Strain salmonella yang digunakan untuk suspensi antigen

Daya aglutinasi suspensi antigen dari strain salmonella setempat lebih

 baik daripada suspensi antigen dari strain lain.

2. Uj' En4m5L'nke) Immun*s*r,ent Assa4 -ELI%A/

14 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 15/29

a. /ji LSA untuk melacak antibodi terhadap antigen Salmonella typhi

 belakangan ini mulai dipakai. rinsip dasar uji LSA yang dipakai

umumnya uji LSA tidak langsung. Antibodi yang dilacak dengan uji

LSA ini tergantung dari jenis antigen yang dipakai.

 b. /ji LSA untuk melacak Salmonella typhiDeteksi antigen spesifik dari

Salmonella typhi dalam spesimen klinik !darah atau urine' secara teoritis

dapat menegakkan diagnosis demam tifoid secara dini dan cepat. /ji

LSA yang sering dipakai untuk melacak adanya antigen Salmonella

typhi dalam spesimen klinis, yaitu double antibody sandich LSA.

3. Pemer'ksaan Tu,e6

dapat mendeteksi antibody g). #asil pemeriksaan yang positif 

menunjukkan adanya infeksi terhadap Salmonella. Antigen yang dipakai

 pada pemeriksaan ini adalah 2& dan hanya dijumpai pada Salmonella

serogroup D.

. Pemer'ksaan )engan T4(h')*t

yang dapat mendeteksi g) dan g. 0erdeteksinya g)

menunjukkan fase akut demam tifoid, sedangkan terdeteksinya g dan

g) menunjukkan demam tifoid akut pada fase pertengahan. Antibodi g

dapat menetap selama $ tahun setelah infeksi, oleh karena itu, tidak dapat

untuk membedakan antara kasus akut dan kasus dalam masa

 penyembuhan.

2. # +las'&'kas' Demam T'&*')

)enurut 1#2 !$%%7', ada 7 macam klasifikasi demam tifoid dengan

 perbedaan gejala klinis E

*. Demam tifoid akut non komplikasi

15 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 16/29

Demam tifoid akut dikarakterisasi dengan adanya demam

 berkepanjangan abnormalis fungsi boel !konstipasi pada pasien deasa,

dan diare pada anak-anak', sakit kepala, malaise, dan anoksia.

$. Demam tifoid dengan komplikasi

ada demam tifoid akut keadaan mungkin dapat

 berkembang menjadi komplikasi parah. Bergantung pada kualitas

 pengobatan dan keadaan kliniknya, hingga *% 5 pasien dapat mengalami

komplikasi, mulai dari melena, perforasi, dan peningkatan ketidaknyamanan

abdomen.

7. Keadaan karier 

Keadaan karier tifoid terjadi pada *-85 pasien, tergantung

umur pasien. Karier tifoid bersifat kronis dalam hal sekresi salmonella typhi

di feses. !1#2, $%%7'

2. $ Penatalaksanaan

rinsip penatalaksanaan demam tifoid masih menganut trilogi

 penatalaksanaan yang meliputi E istirahat dan peraatan, diet dan terapi

 penunjang !baik simptomatik maupun suportif', serta pemberian

antimikroba. Selain itu diperlukan pula tatalaksana komplikasi demam

tifoid yang meliputi komplikasi intestinal maupun ekstraintestinal.

stirahat dan eraatan

Bertujuan untuk mencegah komplikasi dan mempercepat

 penyembuhan. 0irah baring dengan peraatan dilakukan sepenuhnya di

tempat seperti makan, minum, mandi, dan BAB=BAK. osisi pasien

diaasi untuk mencegah dukubitus dan pnemonia orthostatik serta higiene

 perorangan tetap perlu diperhatikan dan dijaga.

Diet dan 0erapi enunjang

16 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 17/29

)empertahankan asupan kalori dan cairan yang adekuat.

a. )emberikan diet bebas yang rendah serat pada penderita tanpa gejala

meteorismus, dan diet bubur saring pada penderita dengan meteorismus.

#al ini dilakukan untuk menghindari komplikasi perdarahan saluran cerna

dan perforasi usus. ii penderita juga diperhatikan agar meningkatkan

keadaan umum dan mempercepat proses penyembuhan.

 b. "airan yang adeCuat untuk mencegah dehidrasi akibat muntah dan

diare.

c. rimperan !metoclopramide' diberikan untuk mengurangi gejala mual

muntah dengan dosis 7 I 8 ml setiap sebelum makan dan dapat dihentikan

kapan saja penderita sudah tidak mengalami mual lagi.

emberian Antimikroba

2bat ? obat antimikroba yang sering digunakan dalam melakukan

tatalaksana tifoid adalahE

ada demam typhoid, obat pilihan yang digunakan adalah

chloramphenicol dengan dosis < I 8%% mg per hari dapat diberikan secara

oral maupun intravena, diberikan sampai dengan 4 hari bebas panas.

"hloramphenicol bekerja dengan mengikat unit ribosom dari kuman

salmonella, menghambat pertumbuhannya dengan menghambat sintesis

 protein. "hloramphenicol memiliki spectrum gram negative dan positif.

fek samping penggunaan klorampenikol adalah terjadi

agranulositosis. Sementara kerugian penggunaan klorampenikol adalah

angka kekambuhan yang tinggi !8-45', penggunaan jangka panjang !*<

hari', dan seringkali menyebabkan timbulnya karier.0iamfenikol, dosis

dan efektifitasnya pada demam tofoid sama dengan kloramfenikol yaitu <

I 8%% mg, dan demam rata-rata menurun pada hari ke-8 sampai ke-3.

Komplikasi hematologi seperti kemungkinan terjadinya anemia aplastik 

lebih rendah dibandingkan dengan kloramfenikol.

17 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 18/29

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 19/29

encegahan demam tifoid dibagi menjadi beberapa tingkatan sesuai dengan

 perjalanan penyakit, yaitu pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan

 pencegahan tersier.

1. Pen0egahan Pr'mer

encegahan primer merupakan upaya untuk mempertahankan orang yang

19 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 20/29

sehat agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat menjadi sakit. encegahan

 primer dapat dilakukan dengan cara imunisasi dengan vaksin yang dibuat dari

strain Salmonella typhi yang dilemahkan.

Di ndonesia telah ada 7 jenis vaksin tifoid, yaitu E

a. (aksin oral 0y $* a (ivotif Berna. (aksin ini tersedia dalam kapsul

yang diminum selang sehari dalam * minggu satu jam sebelum makan. (aksin ini

kontraindikasi pada anita hamil, ibu menyusui, demam, sedang mengkonsumsi

antibiotik . Lama proteksi 8 tahun.

 b. (aksin parenteral sel utuh E 0ypa Bio @arma. Dikenal $ jenis vaksin

yakni, K vaccine !Acetone in activated' dan L vaccine !#eat in activated-

henolpreserved'. Dosis untuk deasa %,8 ml, anak 3 ? *$ tahun %,$8 ml dan anak 

* ? 8 tahun %,* ml yang diberikan $ dosis dengan interval < minggu. fek 

samping adalah demam, nyeri kepala, lesu, bengkak dan nyeri pada tempat

suntikan. Kontraindikasi demam,hamil dan riayat demam pada pemberian

 pertama.

c. (aksin polisakarida 0yphim (i Aventis asteur )errieuI. (aksindiberikan secara intramuscular dan booster setiap 7 tahun. Kontraindikasi pada

hipersensitif, hamil, menyusui, sedang demam dan anak umur $ tahun.ndikasi

vaksinasi adalah bila hendak mengunjungi daerah endemik, orang yang terpapar 

dengan penderita karier tifoid dan petugas laboratorium=mikrobiologi

kesehatan.)engkonsumsi makanan sehat agar meningkatkan daya tahan tubuh,

memberikan pendidikan kesehatan untuk menerapkan prilaku hidup bersih dan

sehat dengan cara budaya cuci tangan yang benar dengan memakai sabun,

 peningkatan higiene makanan dan minuman berupa menggunakan cara-cara yang

cermat dan bersih dalam pengolahan dan penyajian makanan, sejak aal

 pengolahan, pendinginan sampai penyajian untuk dimakan, dan perbaikan sanitasi

lingkungan.

2. Pen0egahan %ekun)er

20 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 21/29

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 22/29

3. Pen0egahan Ters'er

encegahan tersier adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi

keparahan akibat komplikasi. Apabila telah dinyatakan sembuh dari penyakit

demam tifoid sebaiknya tetap menerapkan pola hidup sehat, sehingga imunitas

tubuh tetap terjaga dan dapat terhindar dari infeksi ulang demam tifoid. ada

 penderita demam tifoid yang carier perlu dilakukan pemerikasaan laboratorium

 pasca penyembuhan untuk mengetahui kuman masih ada atau tidak.

BAB III

PENUTUP

3.1 +es'm(ulan

0yphoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh

salmonella type A, B dan " yang dapat menular melalui oral, fecal, makanan dan

minuman yang terkontaminasi. tiologi demam thypoid adalah salmonella thypi.

ejala- gejala yang timbul bervariasi. enyakit dapat ditimbulkan dari berbagai

factor, dan dapat membahayakan kesehatan bahkan berakibat kematian. /ntuk itu

menjaga kebersihan dirasa perlu demi menjaga kesehatan diri dan lingkungan,

agar terhindar dari penyakit yang membahayakan kesehatan kita.

#"L !asam lambung' dalam lambung berperan sebagai penghambat

masuknyaSalmonella spp dan lain-lain bakteri usus. 9ika Salmonella spp masuk 

 bersama-samacairan, maka terjadi pengenceran #"L yang mengurangi daya

hambat terhadapmikroorganisme penyebab penyakit yang masuk. Daya hambat

22 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 23/29

#"L ini akan menurun pada aktu terjadi pengosongan lamung, sehingga

Salmonella spp dapat masuk ke dalamusus penderita dengan lebih senang.

  Dalam makalah ini dapat disimpulkan, baha penyakit demam thypoid

merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi dalam masyarakat dan sampai

saat ini masih belum bisa ditangani dan dihentikan. )enjaga diri dan lingkungan

masing ? masing merupakan cara terbaik untuk mencegah penyakit ini datang.

3.2 %aran

Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada mahasisa dapat mengertidan memahami mengenai Demam 0yfoid. Selaku penyusun, saya sadar banyak 

kesalahan dan kekurangan saya dalam penyusunan makalah ini. 2leh karena itu,

saya mengharapkan banyak kritik dan saran konstruktif dari segenap pembaca

sekalian. Semoga di hari kemudian dapat menjadikan sempurnanya makalah saya.

DA7TAR PU%TA+A

Alan 6. 0umbelaka. Diagnosis dan 0ata laksana Demam 0ifoid. Dalam ediatrics

/pdate.

"etakan pertama. $%%7. 9akarta :katan Dokter Anak ndonesia

Darmoondoo 1,,). @aried Kaspan,$%%+ .Demam 0ifoid . Dalam E edoman

Diagnosis

dan 0erapi , Laboratorium = S)@ lmu Kesehatan Anak : @K /nair ,

6S/D Dr. Soetomo Surabaya , p *7%-*<8

Djoko idodo, $%%3 . Demam 0ifoid .Dalam E Aru, 1.S,, dkk ! d', Buku Ajar 

lmu

23 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 24/29

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 25/29

%TUDI +A%U%

Anal'sa kasus

%u,je0t'&

8,jekt'&

emeriksaan fisikE

Assasment

Plan

a. Pr'ns'( Tera('

)enghindari penggunaan monoterapi. 2bat Anti 0uberkulosis !2A0'

diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup

25 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 26/29

dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. #al ini untuk mencegah

timbulnya kekebalan terhadap 2A0

,. Tujuan Tera('

/ntuk menyembuhkan penderita sampai sembuh, mencegah kematian,

mencegah kekambuhan, dan menurunkan tingkat penularan

0. Penatalaksanaan

1 Tera(' 7armak*l*g'

2 Tera(' N*n 7armak*l*g'

3 +e,utuhan Nutr's' Pas'en

E9aluas' Peng*,atan

! E&ekt'9'tas 8,at

fetivitas obat jika ditinjau dari <0 *1 yaituE

a Te(at In)'kas'

 >ama 2bat ndikasi )ekanisme Aksi Keterangan

0epat

indikasi

0epat

indikasi

0epat

26 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 27/29

indikasi

 

, Te(at 8,at

 >ama 2bat Alasan sebagai drug of choice Keterangan

0epat obat

0epat obat

0epat obat

0epat obat

 

0 Te(at Pas'en

 >ama 2bat Kontra ndikasi Keterangan

0epat pasien

0epat pasien

0epat pasien

0epat pasien

 

27 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 28/29

) Te(at D*s's

 >ama 2bat Dosis Standar Dosis yang diberikan Keterangan

  0epat dosis

  0epat dosis

0epat dosis

0epat dosis

 

e as(a)a E&ek sam('ng 8,at

9ika terdapat efek samping pada penggunaan obat

 >ama 2bat fek samping Saran

6ifampicin

soniaid .

yrainamid

thambutol

 +*mun'kas': 'n&*rmas' )an e)ukas' 

)emberikan informasi tentang obat baik mengenai nama obat, dosis,

aturan pakai dan cara penggunaan obat.

)emberikan informasi, instruksi, dan peringatan kepada pasien dan

keluarganya tentang efek terapi dan efek samping yang mungkin timbul

selama pengobatan.

28 | D E M A M T Y F O I D

8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 29/29

)emberikan edukasi kepada pasien untuk meminum obat sesuai jadal

yang diberitahukan oleh dokter atau petugas kesehatan lain

)emberikan edukasi kepada pasien untuk tidak mengkonsumsi alkoholatau minuman keras lainnya dan lebih banyak mengkonsumsi makanan

yang sehat dan juga buah-buahan serta sayuran.

)emberikan edukasi kepada pasien untuk istirahatyang cukup

M*n't*r'ng )an t'n)ak lanjut 

a. M*n't*r'ng 

,. T'n)ak lanjut

asien penderita 0B" memerlukan penanganan atau tindak lanjut yang

 bekerjasama dengan dokter yang berhubungan dekat dengan pasien.

Diperlukan evaluasi pada pengobatan yang telah ditentukan oleh dokter.