Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 1
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 2
DAFTAR ISI
I. TUJUAN PEMBELAJARAN .................................................................................... 4
II. PROSES PEMBUATAN PART ORNAMENT .......................................................... 4
2.1 Desain Part Ornament ..................................................................................... 4
2.2 Material Part Ornament................................................................................... 5
2.3 Proses Manufaktur Part Ornament .................................................................. 5
2.3.1 Software Solidworks CAD (Computer-Aided Design) ............................... 6
a. Dasar Teori .................................................................................................. 6
b. Fungsi Solidworks CAD (Computer-Aided Design).................................... 6
c. Penggunaan Solidworks CAD ..................................................................... 6
2.3.2 Software Ultimaker Cura ........................................................................... 8
a. Dasar Teori .................................................................................................. 8
b. Fungsi Ultimaker Cura................................................................................ 8
c. Penggunaan Ultimaker Cura ....................................................................... 8
2.3.3 Mesin 3D Printer ..................................................................................... 16
a. Dasar Teori ................................................................................................ 16
b. Proses Mesin 3D Printer ........................................................................... 19
c. Alat Bantu Mesin 3D Printer .................................................................... 20
d. Jenis-jenis Filament/Bahan Mesin 3D Printer .......................................... 20
III. PROSES ASSEMBLY MENGGUNAKAN LAS ................................................... 23
3.1 Desain Part Assembly..................................................................................... 23
3.2 Material Part Assembly .................................................................................. 23
3.3 Proses Assembly ............................................................................................. 24
3.3.1 Mesin Las ................................................................................................. 24
a. Dasar Teori ................................................................................................ 24
b. Proses Mesin Las pada Assembly ............................................................. 27
c. Alat Bantu Mesin Las ................................................................................ 29
d. Potensi Bahaya Mesin Las ........................................................................ 30
e. Alat Pelindung Diri Mesin Las .................................................................. 31
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 3
3.3.2 Mesin Gerinda .......................................................................................... 31
a. Dasar Teori ................................................................................................ 31
b. Jenis-jenis Mata Gerinda ........................................................................... 32
c. Proses Mesin Gerinda pada Produk Penggantung ..................................... 34
d. Potensi Bahaya Mesin Gerinda ................................................................. 35
e. Alat Pelindung Diri (APD) Mesin Gerinda ............................................... 36
3.3.3 Proses Lem ............................................................................................... 37
3.4 Finish Product ................................................................................................ 38
III. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 40
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 4
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Berikut merupakan tujuan pembelajaran dari praktikum Proses Manufaktur pada Modul 6:
1. Praktikan mengetahui dan memahami produk yang dibuat yaitu ornament dan
assembly.
2. Praktikan mengetahui dan memahami mesin yang digunakan.
3. Praktikan mampu mendesain produk menggunakan Solidworks CAM.
4. Praktikan memahami alur proses pembuatan produk.
II. PROSES PEMBUATAN PART ORNAMENT
Pada praktikum proses manufaktur part ornament merupakan salah satu bagian dalam
proses pembuatan produk penggantung kunci. Part ornament berfungsi sebagai hiasan
yang akan di assembly dengan part base.
2.1 Desain Part Ornament
Desain dibuat menggunakan ukuran yang sesuai benda kerja yang akan dibuat. Pengukuran
pada part ornament dilakukan menggunakan software dengan Solidworks yaitu pada
gambar teknik. Gambar teknik adalah sarana yang segala sesuatu diwujudkan dengan
mengilustrasikan kedalam bentuk dua dimensi yang bertujuan untuk menginterpretasi
maksud dari pembuat gambar secara obyektif, gambar jenis ini menggunakan simbol-
simbol yang diterima secara internasional atau standar ISO. Berikut merupakan ukuran
yang terdapat dalam gambar teknik.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 5
Gambar 1 Gambar Teknik Ornament
2.2 Material Part Ornament
Material yang digunakan dalam part hanger adalah PLA (Poly Lactic Acid). PLA adalah
jenis plastik polimer yang berasal dari bahan-bahan yang mudah terurai seperti tepung
jagung, tepung tapioka, ataupun olahan tebu. Walaupun PLA ramah lingkungan, namun
hasil cetakan yang dihasilkan kuat dan sangat rapi (Putra & Sari, 2018).
2.3 Proses Manufaktur Part Ornament
Proses dari pembuatan part ornament dilakukan menggunakan software yaitu Solidworks
dan Ultimaker Cura lalu mesin 3D printer. Pada software Solidworks dilakukan proses
CAD (Computer-Aided Design) berupa desain dari part ornament setelah itu file
dimasukkan pada software Ultimaker Cura untuk dilakukan setting pada infill, support, dan
raft sebelum di proses pada mesin 3D printer, selanjutnya dapat di print design yang dibuat
menggunakan mesin 3D printer. Berikut merupakan penjelasan dari software Solidworks,
Ultimaker Cura, dan mesin 3D printer.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 6
2.3.1 Software Solidworks CAD (Computer-Aided Design)
a. Dasar Teori
Software Solidworks CAD merupakan langkah pertama yang menentukan proses
produk lebih lanjut dari pembuatan part ornament. Karena tahapan utama dari
sebuah desain produk adalah menggunakan software desain 3D seperti Solidworks.
Software Solidworks CAD yaitu pengaplikasian objek 3D yang terbentuk dari
feature. Sebuah part di-design menggunakan tools yang ada pada Solidworks CAD
(Sinaga, 2019).
b. Fungsi Solidworks CAD (Computer-Aided Design)
Fungsi dari software CAD, Solidworks digunakan sebagai perangkat lunak untuk
membantu proses desain suatu benda atau bangunan dengan mudah. Keunggulan
Solidworks dari software CAD yaitu dapat menyediakan sketsa 2D yang dapat
diubah menjadi bentuk desain 3D. Software ini juga dapat melakukan simulasi pada
desain yang telah buat. Dalam desain juga dapat dilakukan secara sederhana dengan
Solidworks dan dapat membuat desain animasi menggunakan fitur yang telah
disediakan Solidworks.
c. Penggunaan Solidworks CAD
Proses dalam penggunaannya dalam membuat part ornament adalah mendesain
pada lembar kerja Solidworks dengan ukuran dan ketentuan bahan yaitu PLA. Pada
proses desain ini akan dilanjutkan ke tahap pengoperasian pada software Ultimaker
Cura untuk diatur parameter dalam desain ornament-nya. Selanjutnya pada tahapan
ini sebelum file di-input atau di masukkan ke dalam Ultimaker Cura maka maka
dilakukan perubahan format format dari 3D Printer menjadi “.stl” sehingga file
tersebut dapat di-input pada Ultimaker Cura. Berikut merupakan implementasi
proses desain CAD hingga mengubah format menjadi “.stl”.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 7
Gambar 2 Desain CAD
Gambar 3 Tools 3D Print
Gambar 4 Pengubahan Format ".stl"
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 8
2.3.2 Software Ultimaker Cura
a. Dasar Teori
Software Ultimaker Cura merupakan langkah kedua setelah melakukan desain 3D dan
gambar teknik pada software Solidworks. Ultimaker Cura adalah software
slicer/pengiris 3D yang dirancang untuk mesin 3D printer, dimana software ini dibuat
oleh seorang programmer yaitu David Braam (Huda, 2019).
Gambar 5 Ultimaker Cura
b. Fungsi Ultimaker Cura
Fungsi dari Ultimaker Cura yaitu sebagai parameter dalam mengatur sebuah design
yang telah diproses pada software CAD untuk dicetak pada mesin 3D Print. Selain itu
Ultimaker Cura digunakan secara umum dalam mengatur pencetakan 3D yang bersifat
gratis atau open source serta mudah digunakan. Seorang engineer juga dapat dengan
mudah mengelola plugin yang memerlukan login (seperti Cura Backups) dan fitur
lainnya yang dijanjikan oleh perusahaan.
c. Penggunaan Ultimaker Cura
Berikut merupakan penggunaan Ultimaker Cura
1. Desain yang telah dibuat melalui software CAD seperti Solidworks, Autocad,
Sketchup, dan sebagainya.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 9
Gambar 6 Input dari Solidworks CAM
2. Desain disimpan dalam format “.stl” kemudian diolah ke software Ultimaker Cura
yang bertujuan untuk mengkonversi file format “.stl” ke file “.gcode” supaya mesin
3D printer dapat membaca desain yang dibuat.
Gambar 7 Ultimaker Cura
3. Mengatur parameter pada menu “Prepare” untuk part ornament. Berikut
merupakan parameter yang perlu diperhatikan yaitu:
• Infill
Infill adalah struktur bagian dalam sebuah objek yang akan dicetak pada mesin
3D print. Semakin besar persentase dari sebuah infill akan menghasilkan objek
tersebut memiliki ketahanan yang kuat karena membutuhkan filamen yang
banyak dan waktu untuk mencetak.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 10
Gambar 8 Pengaturan Infill
Infill Gyroid
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 11
• Support
Support adalah sebuah struktur untuk mendukung bagian dari objek yang akan
dibentuk, bentuk dari support mengikuti model objek yang memiliki overhangs.
Tanpa ada struktur tersebut objek tidak akan terbentuk secara baik selama
proses pencetakan. Pada part ornament memiliki support apabila part tersebut
berdiri berada pada arah sumbu Z atau garis vertikal seperti gambar
dibawah, sehingga part ornament memiliki ruang berongga atau jarak antara
printer bed dengan part ornament.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 12
Gambar 9 Pengaturan Support
Support
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 13
Part ornament dapat tidak memiliki support apabila part ornament
tersebut tidak memiliki ruangan berongga atau keseluruhan berada pada
printer bed dan sumbu arah sumbu Z atau garis vertikal seperti pada gambar
dibawah.
Tanpa Support
• Build Plate Adhesion
Build Plate Adhesion adalah struktur sebagai tempat menempel objek dengan
printer bed pada saat awal proses mencetak sebelum terbentuknya objek. Pada
build plate adhesion memiliki beberapa pilihan yang digunakan, dalam
pembuatan part ornament option yang dipilih adalah raft. Raft adalah sebuah
grid yang berada di bawah objek. Berikut merupakan raft yang ada pada part
ornament.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 14
Gambar 10 Pengaturan Raft
Raft
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 15
4. Setelah selesai proses setting maka file tersebut dikonversi dengan dimasukkan ke
dalam motherboard 3D Printer melalui Micro SD Card yang telah disiapkan dan
memproses desain tersebut untuk menghasilkan produk 3D.
Input Micro SD Card
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 16
2.3.3 Mesin 3D Printer
a. Dasar Teori
Mesin 3D printer merupakan tahap ketiga dalam proses pembuatan part ornament
setelah diproses pada software Ultimaker Cura dari format “.stl” menjadi “.g-code”
untuk dapat diproses mesin 3D printer. Mesin 3D printer disebut dengan istilah
Additive Manufacturing karena proses untuk menghasilkan benda 3 dimensi
dilakukan dengan cara menambahkan material atau menyatukan material lapis
demi lapis sehingga menjadi benda 3 dimensi sesuai dengan data digital yang telah
dibuat (Gebler, Uiterkamp, & Visser, 2014).
Prinsip kerja dari mesin 3D printer yaitu membutuhkan data yang berbentuk
3 dimensi atau yang disebut dengan ‘data digital tiga dimensi’. Dalam dunia teknik
hal tersebut biasa disebut dengan CAD (Computer Aided Design). CAD merupakan
aplikasi yang mampu menampilkan data dalam 3 dimensi. Model objek 3D dapat
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 17
dibuat dengan menggunakan software khusus untuk model desain 3D dengan aspek
printer mendukung, contohnya seperti Solidworks, catia, delcam dll.
Setelah itu dimasukkan ke dalam mesin 3D printer untuk proses pencetakan
menggunakan bahan yang telah ditentukan. Lama proses tersebut tergantung
dengan besar dan ukuran dari model. Proses printing menggunakan prinsip adaptive
layer, dimana proses mesin membaca rancangan 3D dan mulai menyusun lapisan
secara berturut-turut hingga membentuk design yang telah ditentukan.
Jenis mesin 3D printer yang digunakan dalam proses pembuatan part
ornament adalah “Fussed Deposition Modelling (FDM)” dimana prosesnya
dengan cara PLA dipanaskan dan lelehan bahan akan disalurkan pada nozzle. Nozzle
tersebut akan berpindah secara horizontal dan vertikal yang diatur oleh komputer.
Ketika material keluar dari nozzle, material tersebut akan mengeras oleh suhu
ruangan.
Gambar 11 Mesin 3D Printer
Untuk itu dibutuhkan ketelitian seseorang agar bisa mengoperasikan mesin
3D printer dengan baik dan benar. Berikut ini merupakan bagian komponen dari
mesin 3D printer:
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 18
Gambar 12 Mesin 3D Printer
Nama Komponen Fungsi
PLA Bahan yang digunakan dalam proses 3D
Print.
Extruder Sebagai tempat alur keluar dari PLA
menuju nozzle.
Cooling Fan Sebagai pendingin mesin dan pengatur suhu
pada PLA.
Printer Bed Sebagai tempat terbentuknya ornament
yang di print.
Motherboard Sebagai pengontrol keseluruhan mesin.
Frame Rangka dari mesin 3D Print.
Nozzle Sebagai tempat keluarnya PLA yang sudah
dipanaskan.
Display Screen Berisikan fitur-fitur perintah untuk
menjalankan 3D Printer.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 19
b. Proses Mesin 3D Printer
Proses mesin 3D Printer dilakukan mulai dari proses ornament di printer hingga
part tersebut berhasil ter-print.
1. Proses 3D Print
Gambar 13 Proses 3D Print
2. Setelah Proses 3D Print
Gambar 14 Setelah 3D Print
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 20
c. Alat Bantu Mesin 3D Printer
Alat bantu yang digunakan dalam proses pembuatan ornament:
• Bakest Sekop
Bakest sekop adalah alat perkakas untuk menyekop atau mengambil sisa dari
proses 3D print atau mengambil scrap dari PLA yang keluar dari nozzle supaya
printer bed tetap bersih dan siap untuk digunakan dalam proses pencetakan
berikutnya.
Gambar 15 Bakest Sekop
d. Jenis-jenis Filament/Bahan Mesin 3D Printer
Pada mesin 3D printer terdapat filament / bahan yang digunakan untuk membuat
part ornament. Berikut merupakan jenis filament / bahan yang digunakan dalam
mesin 3D printer.
• Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS)
ABS adalah bahan yang paling umum digunakan oleh mesin cetak 3 dimensi
yaitu biasa digunakan untuk mencetak blok lego. Bahan ABS mudah digunakan
untuk mencetak tapi cenderung menyusut dalam proses pendinginannya
sehingga dapat mempengaruhi hasil cetak. Ketika ABS digunakan, alas cetak
harus dipanaskan dan diberi perekat. Bahan ini aman digunakan namun
menghasilkan bau plastik saat dipanaskan (Putra & Sari, 2018).
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 21
Gambar 16 Jenis Filament/bahan Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS)
• Poly Lactic Acid (PLA)
Merupakan salah satu jenis plastik polimer yang berasal dari bahan-bahan yang
mudah terurai seperti tepung jagung, tepung tapioka, ataupun olahan tebu.
walaupun PLA ramah lingkungan, namun hasil cetakan yang dihasilkan kuat
dan sangat rapi (Putra & Sari, 2018). PLA merupakan bahan baku yang
digunakan untuk pembuatan part ornament.
Gambar 17 Jenis Filament/bahan Poly Lactic Acid (PLA)
• High Impact Polystyrene (HIPS)
Bahan ini mirip dengan ABS namun HIPS dapat larut dalam larutan Limonene
dan dapat digunakan untuk mencetak objek 3D yang komplek dengan
kombinasi 3D filament lain dengan HIPS sebagai bahan pendukung.
Selanjutnya dapat dihilangkan dengan menempatkan hasil 3D Print dalam
Larutan D-Limonene Oil sebagai pembersihan bahan pendukung (Putra & Sari,
2018).
Gambar 18 Jenis Filament/bahan HIPS (High Impact Polystyrene)
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 22
• Glycol-modified PET (PETG)
PETG filament (Glycol-modified PET; Co polyesters) merupakan senyawa
plastik yang satu family dengan PET (Polyethylene terephthalate) yang
memiliki penggabungan keunggulan dari senyawa plastik ABS dan PLA, serta
memiliki warna yang bening atau transparan dan kilap (Putra & Sari, 2018).
Gambar 19 Jenis Filament/bahan PETG
• Flexible PLA
Bahan ini merupakan bahan yang tidak berbahaya dan tidak beracun yang
merupakan 3D filament yang menghasilkan 3D Print yang flexible dan elastis
(Putra & Sari, 2018).
Gambar 20 Jenis Filament/bahan Flexible PLA
• Color Change by Temperature
Color Change by Temperature merupakan filament 3D printer yang akan
berubah warnanya bila terkena Sinar UV atau Sinar Matahari (Putra & Sari,
2018).
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 23
Gambar 21 Jenis Filament/bahan Color Change by Temperature
III. PROSES ASSEMBLY MENGGUNAKAN LAS
Pada praktikum proses manufaktur, proses assembly merupakan salah satu akhir dalam proses
pembuatan produk penggantung kunci. Proses assembly berfungsi untuk menggabungkan
part-part penggantung yang telah dibuat. Dari proses assembly penggabungan menggunakan
mesin las untuk part base dan hanger, pada hasil pengelasan kemudian akan diratakan
menggunakan mesin gerinda, selain itu untuk MDF dan ornament akan di-assembly
menggunakan lem.
3.1 Desain Part Assembly
Desain pada part assembly dibuat menggunakan ukuran yang sesuai benda kerja yang akan
dibuat. Gambar teknik adalah sarana yang segala sesuatu diwujudkan dengan
mengilustrasikan kedalam bentuk dua dimensi yang bertujuan untuk menginterpretasi
maksud dari pembuat gambar secara obyektif, gambar jenis ini menggunakan simbol-
simbol yang diterima secara internasional atau standar ISO. Berikut merupakan ukuran
yang terdapat dalam gambar teknik.
3.2 Material Part Assembly
Material yang digunakan dalam assembly ini adalah PLA, besi, dan MDF. Material
tersebut terdapat pada part yang akan di assembly yaitu ornament, iron base, hanger, dan
MDF base.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 24
3.3 Proses Assembly
Proses assembly dilakukan menggunakan mesin las untuk meng-assembly part iron base
dengan hanger, kemudian hasil pengelasan tersebut dihaluskan/diratakan menggunakan
mesin gerinda, setelah itu dilakukan pengeleman untuk part ornament dan MDF base
dengan part iron base menggunakan lem G.
3.3.1 Mesin Las
a. Dasar Teori
Las adalah suatu proses dimana benda dengan jenis bahan yang sama digabungkan
menjadi satu sehingga terbentuk suatu sambungan melalui ikatan kimia yang
dihasilkan dari proses pemakaian panas dan tekanan. Dari jenis las yang akan
digunakan dalam proses penggabungan part produk penggantung adalah SMAW
(Shielded Metal Arc Welding). Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding)
adalah las busur listrik terlindung dimana panas dihasilkan dari busur listrik antara
ujung elektroda dengan logam yang dilas. Pada SMAW las yang digunakan adalah
“pengelasan cair”.
(Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri UII)
Gambar 22 Mesin Las
Pada pengelasan cair besar suatu tekanan yang dilakukan pada saat
menggesekkan elektroda ke lempengan besi diam akan mempengaruhi hasil dari
pengelasan gesekan. Pada umumnya prinsip kerja mesin las termasuk suatu proses
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 25
penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas.
Jadi sumber panas pada las listrik ditimbulkan oleh busur api arus listrik, antara
elektroda las dan benda kerja (Dudung, 2016). Berikut merupakan bagian dan
fungsi dari mesin las.
Gambar 23 Bagian Mesin Las
Tabel 1 Keterangan Bagian Mesin Las
Nama Bagian Keterangan
Generator Listrik Sebagai perantara dari sumber listrik
untuk mengeluarkan output arus listrik
yang dialirkan ke elektroda. Dengan
memiliki fungsi pengatur besaran arus
(ampere) yang keluar.
Ground Sebagai penetral arus yang keluar,
dihubungkan ke media dimana logam
induk berada.
Elektroda Las Sebagai material utama untuk
memadukannya dengan objek las.
Dihubungkan ke kabel listrik beraliran
(+). Sebagian besar elektrode las
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 26
Nama Bagian Keterangan
SMAW dilapisi oleh lapisan flux, yang
berfungsi sebagai pembentuk gas yang
melindungi cairan logam dari
kontaminasi udara sekelilingnya. Selain
itu fluks berguna juga untuk
membentuk terak las yang juga
berfungsi melindungi cairan las dari
udara sekelilingnya. Lapisan elektrode
ini merupakan campuran kimia yang
komposisinya sesuai dengan kebutuhan
pengelasan.
Gagang elektroda dan klem masa
(holder and claim masa)
Gagang elektroda berguna untuk
mengalirkan arus listrik dari kabel
elektroda ke elektroda serta sebagai
pegangan elektroda sehingga pengelas
tidak merasa panas pada saat mengelas.
Klem berguna untuk menghubungkan
kabel dari mesin las dengan material.
Biasanya klem mempunyai per untuk
penjepitnya. Klem ini sangat penting
karena apabila klem longgar arus yang
dihasilkan tidak stabil sehingga
pengelasan tidak dapat berjalan dengan
baik
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 27
b. Proses Mesin Las pada Assembly
Proses mesin las dilakukan dalam mengelas part iron base dengan hanger. Berikut
merupakan proses dari mesin las.
1. Melakukan penggesekan pada elektroda dengan welding bed untuk
menciptakan panas sebelum proses pengelasan gesek (friction welding)
Gambar 24 Penggesekan Elektroda dengan Welding Bed
2. Selanjutnya melakukan pengelasan gesek untuk menyambungkan suatu part
dengan cara memanfaatkan panas yang timbul dari gesekan antara permukaan
besi dua part.
Gambar 25 Penggesekan Elektroda dengan Iron Base
3. Pengelasan dapat dilakukan dengan cara uniform antara tepi dan tengah. Dari
langkah tersebut akan menimbulkan panas dari gesekan sampai elektroda yang
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 28
telah sempurna bergesekkan dengan iron base tersebut secara langsung akan
menghasilkan suhu yang tinggi, maka elektroda tersebut dapat ditekan dan
mulai memberi efek panas untuk menyambung part iron base dengan hanger.
Proses Tekan pada Iron Base dan Hanger
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 29
c. Alat Bantu Mesin Las
Alat bantu yang digunakan dalam proses las:
• Elektroda
Sebagai material utama untuk memadukannya dengan objek las. Dihubungkan
ke kabel listrik beraliran (+). Sebagian besar elektrode las SMAW dilapisi oleh
lapisan fluks, yang berfungsi sebagai pembentuk gas yang melindungi cairan
logam dari kontaminasi udara sekelilingnya. Selain itu fluks berguna juga untuk
membentuk terak las yang juga berfungsi melindungi cairan las dari udara
sekelilingnya. Lapisan elektrode ini merupakan campuran kimia yang
komposisinya sesuai dengan kebutuhan pengelasan.
(Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri UII)
Gambar 26 Elektroda
• Ragum
Ragum merupakan alat yang berfungsi sebagai penjepit benda kerja. Ragum pada
umumnya terbuat dari besi tuang. Penggunaannya dengan cara memutar
tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawan arah jarum jam) untuk membuka rahang
ragum sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang
tersebut. Begitu juga untuk mengikat besi silinder yaitu tangkai diputar kearah
kanan (searah jarum jam) (Cahyadi, 2019).
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 30
Gambar 27 Ragum
d. Potensi Bahaya Mesin Las
Pengelasan dengan proses las busur listrik, dapat menimbulkan kecelakaan
yang fatal/besar dan dapat membahayakan kesehatan pada pengelas/welder,
diantaranya:
• Pada proses pengelasan, terdapat bunga api berupa tetesan logam dan percikan
memijar yang bersuhu tinggi antara 12000C hingga 16000C. Apabila percikan
tersebut mengenai bahan yang mudah terbakar, maka dapat menimbulkan
sulutan api dan dapat memicu kebakaran. Apabila mengenai kulit dapat
membuat kulit melepuh.
• Dari busur las terpancar cahaya yang tampak dan cahaya tak tampak, yang dapat
membahayakan welder. Sinar inframerah terhadap mata memiliki efek seperti
panas yang akan menimbulkan pembengkakan pada kelopak mata, hingga dapat
berakibat terjadinya penyakit kornea dan kerabunan. Sinar ultraviolet yang
terserap oleh lensa melebihi jumlah tertentu, pada mata akan terasa seakan-akan
ada benda asing dalam waktu antara 6 sampai 12 jam.
• Debu atau asap yang tertinggal dan melekat pada kantong udara diparu-paru
akan menimbulkan penyakit, seperti sesak napas dan lain sebagainya.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 31
e. Alat Pelindung Diri Mesin Las
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu upaya perlindungan bagi para
operator saat melaksanakan aktivitas bekerja di tempat kerja, fungsi dari APD
sendiri adalah untuk melindungi seseorang dengan tujuan mengisolasi sebagian
atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja (Arpian, 2018). Berikut
merupakan APD dari mesin las:
Gambar 28 APD Mesin Las
3.3.2 Mesin Gerinda
Mesin gerinda merupakan proses kedua dari proses assembly. Berikut merupakan
penjelasan dari mesin gerinda dalam proses assembly part penggantung.
a. Dasar Teori
Gerinda merupakan sebuah alat yang digunakan untuk proses penghilangan
material dengan pengikisan (material removal). Proses ini terjadi diakibatkan oleh
terkikisnya material oleh butiran asah yang berbentuk irregular yang ujungnya
tajam dan berfungsi sebagai bagian yang akan mengikis material. Prinsip kerja
mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 32
sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan. Berikut
merupakan gambaran dari mesin gerinda.
(Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri UII)
Gambar 29 Mesin Gerinda
b. Jenis-jenis Mata Gerinda
Berikut ini merupakan contoh jenis-jenis mata gerinda:
Gambar 30 Jenis-jenis Mata Gerinda
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 33
Tabel 2 Fungsi Mata Gerinda
No Nama Mata Gerinda Fungsi
1 Cutting Wheel Untuk memotong besi
2 Flap Disc Untuk mengamplas, kita
biasa menggunakan mata
gerinda ini untuk
menghilangkan cat pada
kayu atau besi karena tidak
terlalu merusak permukaan
benda.
3 Grinding Wheel Biasa digunakan untuk
mengikis besi.
4 Sanding Disc Seperti kertas gosok/amplas
biasa dengan tingkat
kehalusan/kekasaran yang
berbeda-beda.
5 Backing Pad/Sanding Pad Mata gerinda ini kurang
lebih penggunaannya seperti
sanding disc, hanya saja
permukaanya rata dan
dilengkapi karet sebagai
backing pad. Mata gerinda
ini dapat diganti-ganti
dengan kertas
amplas velcro, yang dapat
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 34
No Nama Mata Gerinda Fungsi
dengan mudah kita lepas
atau pasang.
6 Brush Wheel Ini adalah mata gerinda
berupa sikat besi yang biasa
kita gunakan untuk
membersihkan permukaan
besi dari karat.
c. Proses Mesin Gerinda pada Produk Penggantung
Dari mata gerinda diatas pada proses pembuatan pengikisan dari part iron base
dengan hanger yang telah di assembly menggunakan mesin las yaitu “Grinding
Wheel”. Berikut merupakan langkah proses saat digerinda.
1. Sebelum digerinda
Gambar 31 Sebelum Digerinda
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 35
2. Proses saat digerinda
Gambar 32 Proses Gerinda
3. Setelah digerinda
Gambar 33 Setelah Digerinda
d. Potensi Bahaya Mesin Gerinda
Berikut ini merupakan bahaya yang berhubungan dengan penggunaan mesin
gerinda:
1. Tidak menggunakan atau salah menggunakan alat pelindung diri.
2. Tidak menggunakan atau salah penggunaan pelindung yang terdapat pada alat.
3. Tidak tepat cara menggunakan atau memegang alat.
4. Belum terbiasa dalam menggunakan alat.
5. Salah menggunakan tipe atau ukuran cakram.
6. Tidak seimbangnya dudukan cakram.
7. Tidak sesuainya tipe gerinda untuk memotong material tertentu.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 36
8. Cara memotong yang terlalu keras/berat/cepat termasuk cakram yang masih
dingin/baru dipakai.
9. Menggunakan mesin gerinda terlalu tinggi diatas pusat roda.
10. Getaran dan atau kecepatan pada mesin gerinda yang berlebihan.
11. Penggunaan bantalan atau permukaan bantalan tidak memadai.
12. Penggunaan pendingin pada cakram yang salah.
13. Kontak dengan bagian yang berputar tidak terjaga.
14. Sebuah roda basah dapat menjadi tidak seimbang jika pendingin diperbolehkan
untuk menumpuk pada sebagian cakram. Kondisi tidak seimbang dapat
menyebabkan roda untuk hancur setelah restart.
15. Tidak dilakukan pemeriksaan sebelum digunakan.
16. Cakram yang berputar terkena material lainnya.
e. Alat Pelindung Diri (APD) Mesin Gerinda
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu upaya perlindungan bagi para
operator saat melaksanakan aktivitas bekerja di tempat kerja, fungsi dari APD
sendiri adalah untuk melindungi seseorang dengan tujuan mengisolasi sebagian
atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja (Arpian, 2018). Berikut
merupakan APD dari mesin gerinda:
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 37
Gambar 34 APD Mesin Gerinda
3.3.3 Proses Lem
Lem digunakan untuk merekatkan aneka komponen struktur tertentu secara efektif dan
mudah (Handayani, 2009). Pada assembly ini lem yang digunakan adalah “lem G”
dimana lem G memiliki kualitas yang tinggi dalam merekatkan suatu part atau benda.
Gambar 35 Lem G dan Part Penggantung
Dari penjelasan diatas, berikut merupakan proses lem pada assembly.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 38
Proses Lem
3.4 Finish Product
Dari proses pembuatan part iron base hingga assembly maka berikut merupakan produk
akhir “Penggantung Kunci”
Penggantung Kunci
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 39
Penggantung Kunci
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 40
III. DAFTAR PUSTAKA
Akhmadi, A. N., & Wulandari, R. (2021). Pengaruh Variasi Putaran Mesin Terhadap Waktu
Pengeboran Dengan Material Aluminium Al 6063 Pada Mesin Bor Duduk. Journal
Mechanical Engineering, 11-15.
Arpian, I. D. (2018). Penerapan Alat Pelindung Diri Tangan pada Pekerja Bagian Produksi.
HIGEIA, 363-373.
Atmantawarna, H. P. (2013). Perbaikan Mesin Bubut Dan Uji Unjuk Kerja Dengan Bahan Besi
Pejal. eprints.undip.ac.id.
B.M. Amstead, P.F. Oswald, & M.L. Begeman. (1992). Manufacturing Processes. Singapore:
John Wiley.
Bahrudin, A., Wahyono, W., & Yuzaili, s. (2019). Teknik Potong Miring dan Teknik Laminasi
dalam Proses Pembuatan Produk Kriya Kayu sebagai Upaya Efisiensi Bahan.
Panggung Jurna Seni Budaya, 391-405.
Budi, R. S., Waluyo, J., & Purwanto, A. (t.thn.). Proses Manufaktur End Grip Pada Sepeda
Motor Berbantuan CAD, CAM, CNC. akprind.ac.id, 1-8.
Cahyadi, Y. (2019). Pembuatan Rahang Penjepit Pada Ragum Mesin Frais Berbahan Dasar
S45C. UPI Repositiry.
Dudung, A. (2016). Pelatihan Praktik Pengelasan Bagi Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Di Jakarta. Jurnal Sarwahita , 140-145.
Gebler, M., Uiterkamp, A. J., & Visser, C. (2014). A global sustainability perspective on 3D
printing technologies. Energy Policy.
Handayani, S. (2009). Metode Perekatan dengan Lem pada Sambungan Pelebaran Kayu.
Jurnal Teknik Sipil Dan Perencanaan, 11-20.
Huda, A. Z. (2019). Desain Ulang Dan Pembuatan Komponen Tripod Bow Stand dengan
Printer 3 Dimensi. dspace.uii.ac.id.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 41
Kohser, B. (2007). Materials Process Manufacturing, 10th Degarmo’s, John Wiley & Sons,
Inc. United States of America.
Kurniawan, P. H. (2020). Material Teknik (Logam, Keramik, Polimer, Dan Komposit). Study
Program of Mechatronics Engineering, Department of Mechanical Engineering, State
Polytechnic of Ujung Pandang, Makassar, Indonesia, 1-40.
Mohd. Syaryadhi, et al. (2007). Sistem Berat Menggunakan Sensor Load Cell. Jurnal Rekayasa
Elektrika, 6(1).
Mohd., S., & et al. (2007). Sistem berat menggunakan Sensor Load Cell. Jurnal Rekayasa
Elektrika. Vol 6, no. 1.
Naimah, R. J. (2019). Pelatihan Pembuatan Furniture Dari Bahan Limbah Kayu Pallet. Garuda
(Garda Rujukan Digital).
Pakasi, F. G. (2019). Efektivitas Saringan Pasir Up Flow Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe)
Dan Mangan (Mn) Dalam Air Baku. Jurnal Kesehatan Lingkungan.
Pattiasina, N. H., Effendy, E., & Wairatta, A. (2017). Pelatihan Sheet Metal Pembuatan Oven
Guna Peningkatan Usaha Mikro Skala Industry Rumahtangga Di Desa Rumahtiga.
Jurnal SIMETRIK, 8-15.
Priyadana, M. I. (2016). Penerapan Media Berbasis Adobe Flash Professional Cs5 Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kompetensi Gear Rack Lurus.
UNNES Repository, 1-54.
Putra, K. S., & Sari, U. R. (2018). Pemanfaatan Teknologi 3D Printing Dalam Proses Desain
Gaya Hidup. Seminar Nasional Sistem Indoemasi dan Teknologi Informasi 2018.
Rino, O. (2015). Teknik Industri Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim. Riau.
Setyaji, E. (2012). Pengaruh Temperatur Tuang Stir Casting Terhadap Densitas, Porositas,
Konduktivitas Termal Dan Struktur Mikro Pada Komposit Alumunium Yang Diperkuat
Serbuk Besi. E-Journal UNDIP.
Sinaga, J. H. (2019). Pembuatan Desain Core dan Cavity Mangkuk Plastik Menggunakan
Software Solidworks. UMSU.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0
MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR
Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and
Assembly”
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021
Laboratorium Sistem Manufaktur 42
Supriyanto, E. (2013). “MANUFAKTUR“ Dalam Dunia Teknik Industri. INDEPT.
William, C. (2009). Materials Science And Engineering An Introduction, Eight Edition. New
Jersey : John Wiley & Sons, Inc, Hoboken.
Zailendra, K. (2018). Rancang Bangun Alat Bantu Pembuatan Furniture Kayu (Pengujian). E-
prints responsitory software, 1-140.