Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI
INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING
(Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2015)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
Disusun Oleh:
Yulius Parasian Nainggolan
NIM. B.211.12.0198
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2017
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI
INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING
(Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2015)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
Disusun Oleh:
Yulius Parasian Nainggolan
NIM. B.211.12.0198
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2017
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Perusahaan di Indonesia Melakukan Auditor Switching Studi
Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2010-2015.
Pada penelitian ini sampel yang terpilih berjumlah 51 perusahaan yang
berturut-turut melaporkan laporan keuangan dan annual report di Bursa Efek
Indonesia pada periode 2010-2015. Data yang digunakan adalah data sekunder
dan pemilihan sampel perusahaan dipilih menggunakan metode purposive
sampling. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis regresi logistic.
Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua
variabel tidak berpengaruh terhadap auditor switching.
Kata Kunci : Opini Audit, Financial Distress, Auditor Switching dan Regresi
Logistik
ABSTRACT
This research aims to test the influence of Factors – factors that affect
companies in Indonesia Conduct Empirical Studies on Switching Auditors Firm to
Non Financial were listed on the Indonesia stock exchange the period 2010-2015.
On the research of the selected sample amounted to 51 companies that
successively reported financial statement and annual report on the Indonesia
stock exchange in the period 2010-2015. The data used are secondary data and
the selection of the sample of companies were selected using a purposive
sampling method. This research was conducted by the method of logistic
regression analysis.
The results of hypothesis testing in this study indicate that all variables have
no effect against switching Auditors.
Keywords: The Audit Opinion, Financial Distress, Auditor Switching, and
Logistic Regression
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Karena itu Aku berkata kepadamu : Apa saja yang kamu minta dan doakan,
percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan
kepadamu. (Markus 11:24)
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta,
menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang
mengetok, baginya pintu dibukakan.” (Matius 7:7-8)
Persembahan :
Karya ini kupersembahkan untuk Tuhan Yesus atas penyertaanNya,
Keluarga tercinta atas doa dan kasih sayangnya,
Maulida Fitria Nurjanah terkasih atas dukungan dan kebahagiaannya,
Serta teman – teman seperjuangan atas canda tawanya.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi dengan judul “Faktor –
Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Di Indonesia Melakukan Auditor
Switching (Studi Empiris Pada Semua Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Kecuali Sektor Keuangan Periode 2010-2015) dapat diselesaikan.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan Program
Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
Dalam penulisan ini, penulis mendapat bimbingan, dorongan dan pengarahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala hormat dan ketulusan hati penulis
hendak menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Pahlawansyah Harahap, SE, ME., selaku Rektor
Universitas Semarang.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Ir. Kesi Widjajanti, SE, MM., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Semarang.
3. Bapak Drs. Eddy Sutjipto, M. Com, selaku Ketua Jurusan Fakultas
Ekonomi Universitas Semarang.
4. Ibu Yulianti, SE., MBA., Msi., CPA selaku dosen pembimbing saya yang
telah memberikan petunjuk, dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Febrina Nafasati P, SE, M.Si, Akt selaku Dosen Wali Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
6. Keluargaku tercinta, Bapak, Ibu dan Kakakku serta Adikku yang telah
memberikan doa dan dukungan selama penyusunan skripsi ini.
7. Kekasihku tercinta Maulida Fitria Nurjanah yang selalu memberikan
motivasi dan support kepada saya sehingga saya bisa semangat selalu,
Terimakasih sayangku.
8. Sahabat-sahabatku Puji Oktaviani, Ayu Kusuma, Indra Dewantoro, Hebat
Oktobrilian, Lucwy Aditya Christy, Ricas Nugroho, Dwi Agus, Dimas
Surya, Handri Kristomi, Mashur Ahmad, Terima Kasih telah
memberikan semangat selama pengerjaan skripsi ini.
9. Teman-teman Akuntansi Angkatan 2012 dan Semua teman teman KKN
PPM 2015 Kelurahan Tandang Semarang, terima kasih atas dukungannya.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan baik semangat, doa motivasi, dan pengajaran dalam
penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan berbagai
pihak lain yang memerlukan skripsi ini.
Semarang, 05 Januari 2017
Penulis
(Yulius Parasian Nainggolan)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI ......................................................... ii
PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI .......................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN SKRIPSI ..................................................... iv
PERSETUJUAN REVISI SKRIPSI ................................................................ v
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 9
1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ............................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 13
2.1 Landasan Teori ........................................................................................... 13
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) .................................................. 13
2.1.2 Teori tentang Auditor Switching ................................................... 15
2.1.3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik ................................................................. 17
2.1.4 Pergantian Manajemen .................................................................. 18
2.1.5 Opini audit ..................................................................................... 19
2.1.6 Financial Distress ......................................................................... 21
2.1.7 Persentase Perubahan ROA ........................................................... 22
2.1.8 Ukuran KAP .................................................................................. 22
2.1.9 Ukuran Klien ................................................................................. 23
2.2 Hubungan Logis Antar Variabel Dan Pengembangan Hipotesis .......... 24
2.2.1 Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap pergantian Kantor
Akuntan Publik ............................................................................... 24
2.2.2 Pengaruh Opini Audit terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik
........................................................................................................ 25
2.2.3 Pengaruh Financial Distress terhadap Pergantian Kantor Akuntan
Publik ............................................................................................. 26
2.2.4 Pengaruh Pertumbuhan ROA terhadap Pergantian Kantor Akuntan
Publik ............................................................................................. 27
2.2.5 Pengaruh Ukuran KAP terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik
........................................................................................................ 27
2.2.6 Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien terhadap Pergantian Kantor
Akuntan Publik .............................................................................. 29
2.2.7 Pengaruh Pergantian Komite Audit terhadapPergantian Kantor
Akuntan Publik .............................................................................. 29
2.2.8 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Klien terhadap Pergantian
Kantor Akuntan Publik .................................................................. 30
2.3 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 32
2.4 Kerangka Pemikiran .................................................................................. 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 39
3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ......................................... 39
1.1.1 Variabel Penelitian ............................................................................. 39
1.1.2 Definisi Operasional .......................................................................... 39
3.2 Populasi, dan Penentuan Sampel ............................................................. 43
3.3 Jenis Dan Sumber Data .............................................................................. 44
3.4 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 44
3.5 Metode Analisis .......................................................................................... 44
3.5.1 Statistik Deskriptif ............................................................................... 44
3.5.2 Pengujian Hipotesis Penelitian .......................................................... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 48
4.1 Deskripsi Objek Penelitian .................................................................... 48
4.2 Statistik deskriptif ................................................................................... 51
4.3 Kelayakan Model ..................................................................................... 53
4.4 Menilai Keseluruhan Model (overall model fit test) .............................. 53
4.5 Uji Logistic Regresion ............................................................................. 55
4.6 Koefisien Determinasi ............................................................................. 57
4.7 Pengujian Hipotesis ................................................................................. 59
4.8 Pembahasan ............................................................................................. 61
4.8.1 Pengaruh Pergantian Manajemen Terhadap Auditor Switching .. 61
4.8.2 Pengaruh Opini Audit Terhadap Auditor Switching ....................... 62
4.8.3 Pengaruh Financial Distress Terhadap Auditor Switching ............ 63
4.8.4 Pengaruh Perubahan ROA Terhadap Auditor Switching ................ 64
4.8.5 Pengaruh Ukuran KAP Terhadap Auditor Switching ..................... 65
4.8.6 Pengaruh Ukuran Klien Terhadap Auditor Switching ................... 66
4.8.7 Pengaruh Pergantian Komite Audit Terhadap Auditor Switching 67
4.8.8 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Auditor Switching 68
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 70
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 70
5.2 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 71
5.3 Saran ......................................................................................................... 71
5.4 Agenda Penelitian Selanjutnya ............................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 73
LAMPIRAN ......................................................................................................... 75
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbedaan Hasil Penelitian Terdahulu (Research Gap) .......................... 8
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ............................................................ 34
Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Sample Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei Periode
2010-2015 .............................................................................................. 48
Tabel 4.2 Auditor switching ................................................................................. 49
Tabel 4.3 Pergantian Manajemen .......................................................................... 49
Tabel 4.4 Opini Audit ........................................................................................... 50
Tabel 4.5 KAP ....................................................................................................... 51
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif ................................................................................ 52
Tabel 4.7 Hosmer and Lemeshow Test ................................................................. 54
Tabel 4.8 Keseluruhan Model (overall model fit test) ........................................... 54
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Logistik ............................................................ 55
Tabel 4.10 Koefisien determinasi ......................................................................... 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ........................................................ 38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setiap tahun Negara Indonesia mengalami perkembangan pesat dalam
bidang perekonomian. Banyak perusahaan di Indonesia yang memutuskan untuk
go public dan melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran umum
perdana pada Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2015 terdapat 16 perusahaan
yang melakukan IPO dan di tahun 2016 hingga bulan februari tercatat 3
perusahaan yang melakukan IPO. Menerbitkan suatu laporan keuangan
merupakan kewajiban dari perusahaan go public. Laporan keuangan ini nantinya
digunakan sebagai sarana pengambilan keputusan, oleh karena itu suatu laporan
keuangan harus menunjukkan keadaaan perusahaan yang sebenarnya untuk bisa
dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Setiap
perusahaan yang go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan
yang disusun sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan) dan yang telah
diaudit oleh akuntan publik yang telah terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM) (Susan & Trisnawati, 2011)
Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu
menjembatani benturan kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham)
dengan pihak agen, yaitu manajemen sebagai pengelola perusahaan. Dalam hal ini
peran akuntan publik adalah memberi opini terhadap kewajaran laporan keuangan
yang dibuat oleh manajemen. Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya auditor
harus mampu menghasilkan opini audit yang berkualitas yang akan berguna tidak
saja bagi dunia bisnis, tetapi juga masyarakat luas (Wibowo dan Hilda, 2009)
dalam (Wijayani & Januarti, 2011).
Independensi adalah keadaan bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh
pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Dalam SPAP (IAI, 2001: 220.1)
auditor diharuskan bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena
ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum (dibedakan di dalam hal
ia berpraktik sebagai auditor intern). Terdapat tiga aspek independensi seorang
auditor, yaitu sebagai berikut:
1. Independence in fact (independensi dalam fakta) Artinya auditor harus
mempunyai kejujuran yang tinggi, keterkaitan yang erat dengan objektivitas.
2. Independence in appearance (independensi dalam penampilan) Artinya
pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan
audit.
3. Independence in competence (independensi dari sudut keahliannya
Independensi dari sudut pandang keahlian terkait erat dengan kecakapan
profesional auditor.
Meningkatnya kebutuhan jasa audit menimbulkan banyaknya Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang saling bersaing sehingga membuat perusahaan bisa
berpindah KAP satu dengan yang lain. Laporan keuangan yang telah diaudit
nantinya akan dibutuhkan oleh banyak pihak internal maupun eksternal
perusahaan sehingga independensi sangat dibutuhkan dalam melakukan audit
pada sebuah perusahaan. Independensi merupakan kunci utama bagi profesi
akuntan publik. Independensi ini mutlak harus ada pada diri auditor ketika ia
melakukan audit. Sikap independensi bermakna bahwa auditor tidak mudah
dipengaruhi, sehingga auditor akan melaporkan apa yang ditemukannya selama
proses pelaksanaan audit(Wijayani & Januarti, 2011).
Ada keraguan mengenai independensi ketika ada hubungan kerja yang
panjang antara Kantor Akuntan Publik (KAP) dan klien. Hubungan kerja yang
lama kemungkinan menciptakan suatu ancaman karena akan mempengaruhi
obyektifitas dan independensi KAP. Auditor yang memiliki hubungan yang lama
dengan klien diyakini akan membawa konsekuensi ketergantungan yang tinggi,
sehingga dapat menciptakan hubungan kesetiaan yang kuat dan pada akhirnya
mempengaruhi sikap mental serta opini mereka (Sumarwoto, 2006) dalam
(Wijayani & Januarti, 2011). Pembatasan tenure (masa perikatan audit)
merupakan usaha untuk mencegah auditor terlalu dekat berinteraksi dengan klien
sehingga menggangu independensi auditor. Salah satu anjuran adalah ketentuan
pergantian KAP dan auditor secara wajib (mandatory) yang dilandasi peraturan
dan alasan teoritis bahwa penerapan pergantian auditor secara wajib diharapkan
akan meningkatkan independensi auditor baik secara penampilan maupun secara
fakta (Giri, 2010).
Auditor yang memiliki hubungan yang lama dengan klien diyakini akan
membawa konsekuensi ketergantungan tinggi atau keterikatan ekonomik yang
kuat antara auditor terhadap klien. Semakin tinggi keterikatan auditor secara
ekonomik dengan klien, maka tinggi kemungkinan auditor membiarkan klien
memilih metode akuntansi yang ekstrim yang berdampak pada timbulnya kasus-
kasus pelanggaran etika auditor. Kasus pelanggaran etika yang terjadi di
Indonesia sendiri terjadi di beberapa perusahaan seperti kasus pembekuan izin
akuntan publik (AP) Drs.Petrus Mitra Winata dari Kantor Akuntan Publik (KAP)
Drs. Mitra Winata dan Rekan selama dua tahun, terhitung sejak 15 Maret
2007. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Departemen Keuangan Samsuar Said
dalam siaran pers yang diterima Hukumonline, Selasa 27 Maret 2007,
menjelaskan sanksi pembekuan izin diberikan karena akuntan publik tersebut
melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Pelanggaran itu berkaitan dengan pelaksanaan audit atas Laporan
Keuangan PT Muzatek Jaya tahun buku berakhir 31 Desember 2004 yang
dilakukan oleh Petrus. Selain itu, Petrus juga telah melakukan pelanggaran atas
pembatasan penugasan audit umum dengan melakukan audit umum atas laporan
keuangan PT Muzatek Jaya, PT Luhur Artha Kencana dan Apartemen Nuansa
Hijau sejak tahun buku 2001 sampai dengan 2004.
Selanjutnya adalah kasus kredit macet sebesar Rp 52 Miliar, yang
melibatkan Akuntan Publik pada tahun 2010.Seorang akuntan publik yang
membuat laporan keuangan perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan
pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada 2009, diduga
terlibat kasus korupsi dalam kredit macet. Hal ini terungkap setelah pihak Kejati
Jambi mengungkap kasus dugaan korupsi tersebut pada kredit macet untuk
pengembangan usaha di bidang otomotif tersebut. Fitri Susanti, kuasa hukum
tersangka Effendi Syam, pegawai BRI yang terlibat kasus itu, Selasa (18/5/2010)
mengatakan, setelah kliennya diperiksa dan dikonfrontir keterangannya dengan
para saksi, terungkap ada dugaan kuat keterlibatan dari Biasa Sitepu sebagai
akuntan publik dalam kasus ini. Hasil pemeriksaan dan konfrontir keterangan
tersangka dengan saksi Biasa Sitepu terungkap ada kesalahan dalam laporan
keuangan perusahaan Raden Motor dalam mengajukan pinjaman ke BRI.Ada
empat kegiatan data laporan keuangan yang tidak dibuat dalam laporan tersebut
oleh akuntan publik, sehingga terjadilah kesalahan dalam proses kredit dan
ditemukan dugaan korupsinya (Pajaria, 2012).
Dari kasus-kasus diatas bisa dilihat bahwa seharusnya akuntan publik
dapat mendeteksi ketidakwajaran dalam laporan keuangan. Untuk dapat menilai
dan melihat itu independensi sangat dibutukan oleh seorang akuntan publik guna
mencegah timbulnya simpati auditor terhadap klien sebaiknya auditor menjauhi
keadaan yang dapat menimbulkan timbulnya simpati auditor terhadap klien
sehingga dapat mengganggu adanya independensi. Dengan adanya beberapa kasus
yang terjadi di Indonesia seperti yang telah ungkapkan diatas dan juga kasus-
kasus lain yanng terjadi maka pemerintah Indonesia UU Nomor 5 Tahun 2011,
ketentuan lebih rinci bisa dilihat dalam peraturan pemerintah.
Indonesia memberlakukan kewajiban melakukan rotasi pergantian KAP
lima tahun buku berturut-turut oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk
3(tiga) tahun buku bertuurut-turut seperti yang tercantum dalam Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 395/KMK.06/2003 tentang “Jasa
Akuntan Publik” (pasal 2) sebagai perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 423/KMK.06/2002. Peraturan tersebut kemudian disempurnakan pada
tahun 2008 batasan mengenai perpindahan auditor menjadi 6 (enam) tahun buku
berturut-turut dan dapat melakukan perikatan dengan klien yang sama paling lama
3 (tiga) tahun berturut-turut ini tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”.
Beberapa peneliti juga telah menguji faktor-faktor yang mempengaruhi
pergantian auditor atau auditor switching dan memiliki hasil yang berbeda-beda
seperti penelitian yang dilakukan oleh Wijayani dan Januarti (2011), dengan
variabel penelitian pergantian manajemen, ukuran KAP, oponi audit, financial
distress, ROA dan ukuran klien. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijayani
dan Januarti (2011), menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap
audit switching adalah pergantian manajemen dan ukuran KAP, sedangkan
variabel opini audit, financial distress, ROA, ukuran klien tidak berpengaruh
terhadap auditor switching.
Penelitian Solo Wea (2015), menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi perpindahan auditor sukarela, menggunakan variabel perubahan
ROA, opini audit, perubahan manajemen, kesulitan keuangan dan ukuran klien
akuntan perusahaan publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
persentase perubahan ROA dan opini audit tidak mempengaruhi ukuran
perusahaan sampel untuk melakukan beralih auditor, sedangkan perubahan
manajemen, kesulitan keuangan,, ukuran klien akuntan perusahaan publik
memiliki pengaruh yang signifikan pada sampel perusahaan untuk melakukan
switching auditor.
Penelitian Haruman (2016), menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi auditor switching di Indonesia, menggunakan variabel opini
audit, tingkat pertumbuhan laba perusahaan, pergantian manajemen, dan financial
distress. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bahwa semua variabel
independen yakni, opini audit , tingkat pertumbuhan laba perusahaan, pergantian
manajemen dan financial distress tidak memiliki pengaruh terhadap auditor
switching.
Penelitian Gunady dan Mangoting (2014), menguji pengaruh financial
distress, opini audit, reputasi auditor, dan pertumbuhan perusahaan terhadap
pergantian Kantor Akuntan Publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
financial distress, opini audit, dan reputasi auditor berpengaruh signifikan
terhadap pergantian Kantor Akuntan Publik.
Penelitian lain dilakukan oleh Aprilia (2013), dengan menggunakan
variabel pergantian manajemen, kepemilikan publik, financial distress, ukuran
KAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap
audit switching hanya ukuran KAP, sedangkan variabel pergantian manajemen,
kepemilikan publik, financial distress tidak berpengaruh terhadap auditor
switching.
Penelitian yang dilakukan oleh Divianto (2011), dengan menggunakan
variabel opini audit dan ukuran KAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel yang berpengaruh terhadap audit switching adalah opini audit, sedangkan
variabel ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap auditor switching.
Berikut ini merupakan tabel perbedaan hasil penelitian (research gap) dari
peneliti-peneliti terdahulu.
Tabel 1.1
Research Gap
No Variabel
Nama Peneliti Dan Tahun
Sinarwati
2010
Andayani
2010
Wijayani
`2011
Divianto
2011
Aprilia
2013
1 PergantianManajemen ≠ - ≠
2 Ukuran KAP - - ≠
3 Opini Audit ≠ - ≠ -
4 Financial Distress - ≠ - ≠
5 ROA - - ≠ - -
6 UkuranKlien - - ≠ - -
7 Reputasi Auditor ≠ - - - -
8 KepemilikanInstitusional - ≠ - - -
9 KepemilikanPublik - - - ≠
10 Share Growth - - - -
11 Large Board - ≠ - - -
12 Laverage - ≠ - - -
13 ROE - ≠ - - -
14 Ukuran Perusahaan - - - -
Sumber : Jurnal Penelitian Terdahulu
Keterangan:
() : Berpengaruh
(≠) : Tidak Berpengaruh
(-) : Tidak meguji variabel
Berdasarkan perbedaan hasil penelitian terdahulu mengenai auditor
switching maka, penelitian ini mengacu pada penelitian Wijayani dan Januarti
(2011). Penelitian ini menggunakan variabel-variabel yang ada pada penelitian
Wijayani dan Januarti (2011), variabel-variabel tersebut antara lain pergantian
manajemen, opini audit, financiial distress, presentase perubahan ROA, ukuran
KAP, dan ukuran klien. Penelitian ini juga menambahkan variabel independen
yaitu pergantian komite audit dan pertumbuhan perusahaan karena dua variabel
tersebut masuk kedalam keterbatasan penelitian Wijayani dan Januarti (2011).
Oleh karena itu berdasarkan latar belakang masalah di atas maka
penelitian ini berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mencoba menguji kembali faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan perusahaan di Indonesia untuk
melakukan Auditor Switching. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Apakah pergantian manajemen berpengaruh terhadap keputusan perusahaan
di Indonesia untuk melakukan Auditor Switching?
2. Apakah opini audit berpengaruh terhadap keputusan perusahaan di Indonesia
untuk melakukan Auditor Switching?
3. Apakah financial distress berpengaruh terhadap keputusan perusahaan di
Indonesia untuk melakukan Auditor Switching?
4. Apakah persentase perubahan ROA berpengaruh terhadap keputusan
perusahaan di Indonesia untuk melakukan Auditor Switching?
5. Apakah ukuran KAP berpengaruh terhadap keputusan perusahaan di
Indonesia untuk melakukan Auditor Switching?
6. Apakah ukuran klien berpengaruh terhadap keputusan perusahaan di
Indonesia untuk melakukan Auditor Switching?
7. Apakah pergantian komite audit berpengaruh terhadap keputusan perusahaan
di Indonesia untuk melakukan Auditor Switching?
8. Apakah pergantian pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap keputusan
perusahaan di Indonesia untuk melakukan Auditor Switching?
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian ini
antara lain:
1. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh pergantian manajemen
terhadap keputusan perusahaan di Indonesia untuk melakukan Auditor
Switching?
2. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh opini audit terhadap
keputusan perusahaan di Indonesia untuk melakukan Auditor Switching.
3. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh financial distress
terhadap keputusan perusahaan di Indonesia untuk melakukan Auditor
Switching.
4. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh persentase perubahan
ROA terhadap keputusan perusahaan di Indonesia untuk melakukan Auditor
Switching.
5. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh ukuran KAP terhadap
keputusan perusahaan di Indonesia untuk melakukan Auditor Switching.
6. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh ukuran klien terhadap
keputusan perusahaan di Indonesia untuk melakukan Auditor Switching.
7. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh pergantian komite audit
terhadap keputusan perusahaan di Indonesia untuk melakukan Auditor
Switching.
8. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh pertumbuhan
perusahaan terhadap keputusan perusahaan di Indonesia untuk melakukan
Auditor Switching.
1.3.2. Kegunaan Penelitian
penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak, antara lain:
1. Bagi Profesi Akuntan Publik
Menjadi bahan informasi bagi profesi akuntan publik tentang praktik
perpindahan KAP yang dilakukan perusahaan.
2. Bagi Regulator
Menjad isalah satu sumber bagi pembuat regulasi yang berkaitan dengan
praktik perpindahan KAP oleh perusahaan go public yang sangat erat
kaitannya dengan UUPT dan UUPM.
3. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan wawasan terhadap
pengembangan mengenai pengauditan khususnya mengenai auditor
Switching.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi dan informasi untuk
kemungkinan penelitian yang akan dilakukan selanjutnya mengenai
pembahasan Auditor Switching.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teori Agensi (Agency Theory)
Masalah agensi telah menarik perhatian yang sangat besar dari para
peneliti dibidang akuntansi keuangan (Fuad, 2005). Penyebab timbulnya masalah
agensi iniyaitu adanya konflik kepentingan antara pricipal dan agent, akibat tidak
bertemunya tujuan yang sejalan antara mereka. Manajer, yang berperan sebagai
agent mengemban tanggung jawab moral untuk mengoptimalkan kepentingan
principal, namun disisi yang berbeda manajer juga memiliki tujuan untuk
memaksimumkan kesejahteraan dan kepentingannya. Sehingga terdapat
kemungkinan agent tidak selalu bertindak untuk kepentingan terbaik principal
(Jensen dan Meckling, 1976). Sebagai pihak yang mengelola perusahaan, agent
memiliki informasi internal mengenai prospek perusahaan di masa mendatang
yang lebih banyak dibandingkan principal. Oleh sebab itu, agent memiliki
keharusan dalam memberikan tanda atau sinyal tentang keadaan perusahaan
kepada principal.
Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk tanda atau sinyal yang
dapat diberikan oleh manajer sebagai pengungkapan informasi akuntansi yang
memaparkan keadaan perusahaan. Permasalahan akan muncul saat informasi yang
diterima pihak yang berkepentingan tidak sama dengan keadaan perusahaan
sesungguhnya. Keadaan ini dikenal sebagai asimetri informasi (information
asymetric) atau informasiyang tidak simetris. Asimetri informasi terjadi karena
agent lebih superior dalam mengetahui dan memahami informasi dibanding pihak
lain (principal dan stakeholder). Principal menginginkan pengembalian yang
secepatnya dan sebesar-besarnya atas investasi yang salah satunya dicerminkan
dengan kenaikan porsi deviden dari tiap saham yang dimiliki. Sementara itu,
agent memiliki tujuan untuk memperoleh kesempatan menerima bonus atau
insentif yang diharapkan dan sebesar-besarnya atas kinerjanya. Penilaian prestasi
agent dilihat oleh principal berdasarkan kemampuan agent memperbesar
keuntungan untuk dialokasikan pada pembagian deviden. Semakin tinggi
keuntungan yang diperoleh perusahaan dan naiknya harga saham, maka agent
dianggap sukses sehingga layak memperoleh insentif yang memadai. Oleh sebab
itu, agent berusaha untuk memenuhi tuntutan principal agar memperoleh insentif
yang memadai.
Sehingga bila tidak dilakukan pengawasan yang cukup maka agent dapat
menerapkan perubahan di beberapa kondisi perusahan agar seolah-olah target
tercapai. Perubahan tersebut dapat merupakan rencana dari principal ataupun
inisiatif agent sendiri. Maka terjadilah Creative Accounting yang menyalahi etika
dan aturan, misalnya, dengan melakukan income smoothing agar setiap tahun
kelihatan perusahaan meraih keuntungan, padahal kenyataannya merugi atau laba
turun pengakuan atas penjualan yang tidak semestinya, atau adanya piutang yang
tidak mungkin tertagih yang tidak dihapuskan, yang akan berdampak pada
besarnya jumlah aktiva dalam neraca pada laporan keuangan walaupun bukan
jumlah yang sesungguhnya.
Dari perilaku mengutamakan kepentingan pribadi ini akan menimbulkan
biaya agensi. Maka dalam hal ini, auditor, yaitu pihak independen yang berpegang
pada standar audit yang ditetapkan oleh IAI dan yang mematuhi kode etik profesi,
berperan untuk mengurangi dan mencegah biaya agensi tersebut. Selain itu, Watts
dan Zimmerman, 1986 dalam Nasser et.al (2006), menyatakan bahwa semakin
besar perusahaan yang diaudit memiliki kompleksitas operasi dan peningkatan
pemisahan antara principal dan agent, sehingga membutuhkan perusahaan audit
dengan independensi tinggi untuk mengurangi biaya keagenan.
2.1.2. Teori tentang Auditor Switching
Auditor switching merupakan pergantian auditor atau Kantor Akuntan
Publik yang dilakukan oleh perusahaan klien. Hal ini dapat disebabkan oleh
beberapa faktor yang bisa berasal dari faktor klien maupun faktor auditor.
Mardiyah (2002), juga menyatakan dua faktor yang mempengaruhi perusahaan
berganti KAP adalah faktor klien (Client-related Factors), yaitu: kesulitan
keuangan, manajemen yang gagal, perubahan ownership, Initial Public Offering
(IPO) dan faktor auditor (Auditor-related Factors), yaitu: fee audit dan kualitas
audit. Bukti teoritis mengenai auditor switching didasarkan pada teori agensi.
Teori keagenan yang dikembangkan oleh Jensen dan Meckling (1976)
menggambarkan hubungan keagenan (agency relationship) sebagai
hubunganyang timbul karena adanya kontrak yang ditetapkan antara principal
yang menggunakan agent untuk melaksanakan jasa yang menjadi kepentingan
principal. Ada dua bentuk hubungan keagenan, yaitu antara manajer dan
pemegang saham, serta hubungan antara manajer dan pemberi pinjaman
(bondholder).
Jensen dan Meckling (1976), menyatakan masalah agensi disebabkan oleh
adanya konflik kepentingan dan informasi asimetri antara principle (pemegang
saham) dan agent (manajemen). Konflik kepentingan antara pemilik dan agen
terjadi karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan
principal, sehingga memicu biaya keagenan (agency cost). Dalam teori agensi,
auditor independen berperan sebagai penengah kedua belah pihak (agent
danprinciple) yang berbeda kepentingan. Auditor independen juga berfungsi
untuk mengurangi biaya agensi yang timbul dari perilaku mementingkan diri
sendiri oleh agen (manajer).
Pada kondisi dimana tidak ada aturan yang mewajibkan pergantian
auditor, terdapat dua kemungkinan yang akan terjadi ketika klien mengganti
auditornya yaitu, auditor mengundurkan diri atau auditor diberhentikan oleh klien.
Apapun kemungkinan yang akan terjadi, perhatian utama tetap pada alasan apa
saja yang mendasari terjadinya peristiwa auditor switching tersebut dan ke
manaklien tersebut akan berpindah auditor. Alasan pergantian auditor dapat
terjadi karena peraturan yang membatasi masa perikatan audit, seperti yang terjadi
di Indonesia. Alasan lain pergantian karena adanya ketidaksepakatan atas praktik
akuntansi tertentu, maka klien akan pindah ke auditor yang dapat bersepakat
dengan klien.
Menurut Wijayanti (2010), ketika klien mencari auditor baru terjadi
ketidaksimetrisan informasi antara auditor dan klien. Hal ini terjadi karena
informasi yang dimiliki klien lebih besar dibandingkan informasi yang dimiliki
auditor. Pada saat itu klien pasti mencari auditor yang kemungkinan besar akan
sepakat dengan praktik akuntansi perusahaan. Sehingga ada dua kemungkinan
yang terjadi jika auditor bersedia menerima klien baru. Kemungkinan pertama
adalah auditor telah memiliki informasi yang cukup lengkap tentang usaha klien.
Kemungkinan kedua auditor sebenarnya tidak memiliki informasi yang cukup
tentang klien tetapi menerima klien hanya untuk alasan lain, misalnya alasan
finansial.
2.1.3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun 2011 tentang
Akuntan Publik
Menurut UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik dijelaskan bahwa
akuntan publik merupakan seseorang yang telah memperoleh izin untuk
memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Sementara itu
Kantor Akuntan Publik merupakan badan usaha yang didirikan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha
berdasarkan Undang-Undang. Profesi Akuntan Publik memiliki peranan yang
besar dalam mendukung perekonomian nasional yang sehat dan efisien serta
meningkatkan transparansi dan mutu informasi dalam bidang keuangan. Akuntan
Publik tersebut mempunyai peran terutama dalam peningkatan kualitas dan
kredibilitas informasi keuangan atau laporan keuangan suatu entitas. Dalam hal
ini Akuntan Publik mengemban kepercayaan masyarakat untuk memberikan opini
atas laporan keuangan suatu entitas.
Rotasi auditor atau pergantian auditor diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik, dimana pada
Pasal 3 ayat (1), dijelaskan bahwa “Pemberian jasa audit umum atas laporan
keuangan dari suatu entitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a
dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan
oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-
turut”.
Sementara itu peraturan mengenai rotasi auditor atau pergantian auditor
diperbaharui dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2015
tentang Praktik Akuntan Publik, dimana pada Pasal 11 ayat (1) dijelaskan bahwa :
“Pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a terhadap suatu entitas oleh seorang Akuntan
Publik dibatasi paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut”.
2.1.4. Pergantian Manajemen
Pergantian manajemen merupakan pergantian manajemen atau dewan
direksi yang dilakukan perusahaan. Pergantian direksi ini dapat dikarenakan
adanya keputusan dari pihak direksi sendiri atau dikarenakan keputusan
perusahaan. Pergantian manajemen menurut teori agensi menurut Jansen dan
Meckling (1976) dalam Wijayani (2010), dikatakan bahwa hubungan keagenan
adalah suatu kontrak di mana satu atau lebih orang (principal) melibatkan orang
lain (agent) untuk melakukan beberapa layanan atas nama mereka dan kemudian
mendelegasikan sebagian kewenangan pengambilan keputusan kepada agen
tersebut. Berdasarkan teori tersebut dapat dikatakan bahwa pergantian manajemen
juga dapat dilakukan berdasarkan kontrak antara principle (pemegang saham) dan
agent (manajemen), dimana pengelola atau manajemen perusahaan dapat ditunjuk
atau diberhentikan oleh pemilik saham.
2.1.5. Opini audit
Opini audit didefinisikan sebagai pernyataan pendapat yang diberikan oleh
auditor dalam menilai kewajaran perjanjian laporan keuangan perusahaan yang
diauditnya. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (2001), dijelaskan bahwa
tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk
menyatakan pendapat tentang kewajaran mengenai semua hal yang material,posisi
keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai denganakuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
Menurut Mulyadi (2002), ada lima tipe pokok laporan audit yang
diterbitkan oleh auditor, yaitu :
1. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion
report)
Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika tidak terjadi
pembatasan dalam lingkup audit dan tidak terdapat pengecualian yang
signifikan mengenai kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi berterima
umum dalam penyusunan laporan keuangan, konsistensi penerapan prinsip
akuntansi berterima umum tersebut, serta pengungkapan memadai dalam
laporan keuangan.
2. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa
penjelasan (unqualified opinion report with explanatory language)
Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu
paragraf penjelasan atau bahasa penjelasan lain dalam laporan audit, namun
laporan keuangan tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil
usaha perusahaan klien.
3. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion
report)
Auditor akan memberikan pendapat wajar dengan pengecualian dalam
laporan audit jika menjumpai kondisi-kondisi berikut ini :
a. Lingkup audit dibatasi oleh klien.
b. Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat
memperoleh informasi penting karena kondisi yang berada di luar
kekuasaan klien maupun auditor.
c. Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum.
d. Prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten.
4. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (adverse opinion report)
Akuntan memberikan pendapat tidak wajar jika laporan keuangan klien tidak
disusun berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum sehingga tidak
menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahanekuitas, dan
arus kas perusahaan klien. Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika ia
tidak dibatasi lingkup auditnya, sehingga ia dapat mengumpulkan bukti
kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya.
5. Laporan yang di dalamnya auditor tidak menyatakan pendapat (disclaimer of
opinion report)
Jika auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, maka
laporan audit ini disebut laporan tandap pendapat (no opinionreport). Kondisi
yang menyebabkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat adalah :
a. Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit.
b. Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan klien.
2.1.6. Financial Distress
Financial distress merupakan kondisi perusahaan yang sedang
dalamkeadaan kesulitan keuangan. Financial distress (kesulitan keuangan)
sebenarnya mempunyai berbagai definisi, tergantung pada cara pengukurannya.
Baldwin dan Scott (1983) menyatakan bahwa suatu perusahaan mengalami
financial distress apabila perusahaan tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban
finansialnya. Atmini dan Wuryana (2005) mendefinisikan financial distress jika
beberapa tahun perusahaan mengalami laba bersih operasi negatif. Sedangkan Lau
(1987) menyatakan bahwa perusahaan mengalami financial distress jika
melakukan pemberhentian tenaga kerja. Tanda-tanda perusahaan yang mengalami
financial distress dapat dilihat dari laporan keuangannya. Dalam penelitian ini
financial distress diproksikan dengan rasio DER (Debt to Equity Ratio) mengacu
pada penelitian Wijayani (2011). Rasio DER dihitung dengan membandingkan
total hutang dengan total ekuitas. Total hutang merupakan total kewajiban (baik
hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang), sedangkan total ekuitas
merupakan total modal sendiri (total modal saham yang disetor dan laba yang
ditahan) yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi rasio DER menunjukkan
komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total ekuitas, sehingga
berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur).
2.1.7. Persentase Perubahan ROA
ROA (Return on Assets) didefinisikan sebagai rentabilitas ekonomi yang
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada masa lalu,
kemudian diproyeksikan ke masa depan untuk melihat kemampuan perusahaan
menghasilkan laba pada masa-masa mendatang. ROA diperoleh dari total asset
(kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya
untuk mendanai aset tersebut (Hanafi dan Halim, 2007).
Menurut Damayanti dan Sudarma (2008) Persentase perubahan ROA
(Return on Assets) merupakan salah satu indikator keuangan perusahaan untuk
melihat prospek bisnis perusahaan tersebut. Semakin tinggi nilai persentase
perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan aset yang
dimiliki perusahaan.
2.1.8. Ukuran KAP
Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya KAP yang
dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big 4 dan
KAP yang tidak berafiliasi dengan Big 4. Ukuran KAP biasanya dikaitkan dengan
kualitas audit. Watts dan Zimmerman (1986), juga Wibowo dan Hilda (2009)
menyatakan bahwa ukuran auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
Dengan demikian, diperkirakan bahwa dibandingkan dengan KAP kecil, KAP
besar mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam melakukan audit, sehingga
mampu menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi.
Wijayanti (2010) juga menyatakan bahwa perusahaan akan lebih memilih
KAP dengan kualitas yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas laporan
keuangan dan untuk meningkatkan reputasi perusahaan di mata pemakai laporan
keuangan.
2.1.9 Ukuran Klien
Selain ukuran KAP, ukuran perusahaan klien juga dapat menjadi faktor
penyebab auditor switching. Menurut Saiful dan Erliana (2010) ukuran klien
merupakan besarnya ukuran sebuah perusahaan yang dapat dinyatakan dalam total
aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan dan
kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin
besaraktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak
penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi
pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal dalam masyarakat. Dari ketiga
variable ini, nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai kapitalisasi
pasar dan penjualan dalam mengukur ukuran perusahaan. Oleh karena itu dalam
penelitian ini ukuran perusahaan klien diukur dari total aset.
2.2. Hubungan Logis Antar Variabel
2.2.1. Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap pergantian Kantor
Akuntan Publik.
Pergantian manajemen merupakanpergantian direksi perusahaan yang
disebabkan kerena keputusan rapat pemegang saham atau pihak manajemen
berhenti karena kemauan sendiri. Pergantian manajemen ini sering kali diikuti
oleh perubahan kebijakan dalam perusahaan termasuk dalam hal pemilihan KAP.
Manajemen yang baru berharap bahwa KAP yang baru lebih bisa diajak
bekerjasama dan lebih bisa memberikan opini seperti yang diharapkan oleh
manajemen, disertai dengan adanya preferensi tersendiri tentang auditor yang
akan digunakannya. Perusahaan akan mencari KAP yang selaras dengan
kebijakan dan pelaporan akuntansinya (Sinarwati, 2010 dalam Saputri dan
Achyani,2014).
Berdasarkan pendapat di atas menunjukkan bahwa adanya pergantian
manajemen dalam perusahaan, cenderung akan menggantikan auditornya. Hal ini
selaras dengan hasil penelitian Solo Wea (2015), yang membuktikan bahwa
pergantian manajemen berpengaruh terhadappergantian Kantor Akuntan Publik.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang
diajukan adalah sebagai berikut:
H1 : Pergantian manajemen berpengaruh terhadap Pergantian Kantor Akuntan
Publik
2.2.2. Pengaruh Opini Audit terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik.
Menurut Solo Wea (2015), opini audit merupakan pendapat atau opini
berupa penilaian yang diberikan oleh auditor atas kualitas laporan keuangan
perusaha an setelah auditor tersebut melakukan penugas an audit. Apabila opini
yang diberikan oleh auditor tersebut membuat manajer atau manajemen perusahan
merasa tidak puas, maka mana jemen perusahaan bisa saja memutuskan untuk
mengganti auditornya.
Menurut Kawijaya dan Januarti (2002) dalam Haruman (2016), pendapat
wajar dengan pengecualian (qualified opinion) memang cenderung kurang disukai
oleh klien. Klien lebih menginginkan auditor memberi pendapat wajar tanpa
pengecualian (unqualified opinion) atas laporan keuangannya. Jika perusahaan
mendapatkan opini selain yang diinginkan perusahaan, wajar tanpa pengeculaian,
perusahaan cenderung mengganti KAP demi mendapat opini wajar tanpa
pengecualian. Pendapat ini diperkuat dengan hasil penelitian Gunady dan
Mangoting (2014), yang menyatakan bahwa opini audit berpengaruh signifikan
terhadap auditor switching.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang
diajukan adalah sebagai berikut:
H2: Opini Audit berpengaruh terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik
2.2.3. Pengaruh Financial Distress terhadap Pergantian Kantor Akuntan
Publik.
Solo Wea (2015), menyatakan bahwa posisi keuangan klien yang sedang
me ngalami financial distress mempunyai pengaruh penting untuk
mempertahankan KAP atau meng ganti KAP lama dengan KAP yang baru. Dalam
kondisi yang dihadapi seperti ini, perusahaan cenderung untuk melakukan
pergantian auditor (auditor switching). Biaya audit yang besar juga bisa
mempengaruhi keputusan perusahaan juga untuk beralih ke KAP yang baru yang
biaya auditnya lebih kecil. Dari pendapat tersebut menunjukkan adanya hubungan
negatif antara kondisi financial distress dengan auditor switching. Hal ini
diperkuat dengan hasil penelitian Gunady dan Mangoting (2014), yang
menyatakan bahwa financial distress berpengaruh signifikan terhadap auditor
switching.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang
diajukan adalah sebagai berikut:
H3: Financial Distress berpengaruh terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik
2.2.4. Pengaruh Pertumbuhan ROA terhadap Pergantian Kantor Akuntan
Publik.
ROA merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan dalam memperoleh
laba. Besarnya laba yang diperoleh perusahaan akan menunjukkan baiknya kinerja
perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin tinggi nilai ROA berarti semakin efektif
pengelolaan aktiva yang dimiliki perusahaan dan semakin baik pula prospek
bisnisnya. Perusahaan yang memiliki nilai ROA rendah cenderung mengganti
auditornya karena mengalami penurunan kinerja sehingga prospek bisnisnya
menurun. (Wijayani, 2011)
Dari pendapat di atas menunjukkan adanya hubungan negatif antara
Perubahan ROA dengan auditor switching. Hal ini diperkuat dengan hasil
penelitian Pinkasari (2015), yang menyatakan bahwa perubahan ROA
berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang
diajukan adalah sebagai berikut:
H4: Pertumbuhan ROA berpengaruh terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik
2.2.5. Pengaruh Ukuran KAP terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik.
Gunady dan Mangoting (2014), menjelaskan bahwa ukuran Kantor
Akuntan Publik yang didefinisikan sebagai Kantor Akuntan Publik yang
berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik internasional/asing. Kantor Akuntan
Publik dengan skala besar dipercaya memiliki insentif lebih dibanding dengan
Kantor Akuntan Publik skala kecil. Kantor Akuntan Publik skala besar memiliki
kecenderungan untuk mengungkapkan masalah-masalah yang ada dalam
perusahaan yang diaudit disebabkan mereka memiliki resiko proses pengadilan
yang lebih tinggi. Di samping itu, dengan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
yang bereputasi ini, akan menambah nilai perusahaan di mata calon investor.
Thahir, et al. (2006) dalam Solo Wea (2015), menjelaskan bahwa Kantor
Akuntan Publik di Indonesia yang ber afiliasi dengan KAP Big 4 menunjukkan
bahwa ukuran dari KAP tersebut besar. KAP yang lebih besar (Big 4) dianggap
lebih mampu untuk mempertahankan independensi yang memadai daripada rekan-
rekan mereka yang lebih kecil karena dapat menyediakan berbagai layanan untuk
klien dalam jumlah yang lebih besar, sehingga mengurangi ketergantungan
mereka pada klien tertentu.
Dari pendapat di atas menunjukkan adanya hubungan negatif antara
ukuran KAP, dimana perusahaan yang telah bekerjasama dengan KAP yang
berafiliasi dengan Big 4 cenderung tidak akan mengganti auditornya. Hal ini
diperkuat dengan hasil penelitian Marita (2014) dan Vina Kurniaty (2014), yang
membuktikan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap pergantian Kantor
Akuntan Publik.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang
diajukan adalah sebagai berikut:
H5: Ukuran KAP berpengaruh terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik
2.2.6. Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien terhadap Pergantian Kantor
Akuntan Publik.
Solo Wea (2015), menjelaskan bahwa ukuran perusahaan besarnya
perusahaan yang diukur dengan total aset. Perusahaan dengan total aset kecil
cenderung melakukan pergantian KAP. Artinya, semakin kecil ukuran perusahaan
mendorong berganti KAP dan mencari KAP yang harga sewanya tidak
mahal.Begitu pula semakin besar skala suatu perusahaan maka semakin kecil
kecenderungan mereka untuk mengganti auditor karena auditor yang baru akan
lebih banyak membutuhkan waktu untuk memahami prosedur perusahaan tersebut
sehingga berimbas pada keterlambatan penyampaian laporan keuangan auditan.
Sehingga perusahaan besar cenderung mempertahankan auditor mereka (Wenny,
2014).
Adeng dan Adi (2012) dalam Solo Wea (2015), juga menyatakan
menyatakan bahwa klien-klien dengan total aset kecil cenderung berpindah ke
KAP yang tidak tergolong Big 4, sedangkan perusahaan dengan total aset besar
tetap memilih KAP Big 4 sebagai auditornya yang mencerminkan kesesuaian
ukuran antara KAP dengan kliennya
Dari pendapat di atas menunjukkan adanya hubungan negatif antara
ukuran perusahaan klien dengan pergantian auditor, dimana semakin besar ukuran
perusahaan maka cenderung tidak akan mengganti auditornya. Hal ini diperkuat
dengan hasil penelitian Kurniaty (2014), yang membuktikan bahwa ukuran
perusahaan klien berpengaruh terhadappergantian Kantor Auntan Publik.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang
diajukan adalah sebagai berikut:
H6: Ukuran perusahaan klien berpengaruh terhadap Pergantian Kantor Akuntan
Publik
2.2.7. Pengaruh Pergantian Komite Audit terhadapPergantian Kantor
Akuntan Publik.
Komite audit berperan dalam hal pengawasan terhadap proses pelaporan
keuangan oleh manajemen, dengan demikian masalah keagenan seperti tindakan
manajemen untuk memakmurkan dirinya dapat diminimalisir. Salah satu tujuan
dari dibentuknya komite audit adalah merekomendasikan seleksi auditor eksternal
untuk mengaudit perusahaan. Badan ini bertugas memilih dan menilai kinerja
perusahaan kantor akuntan publik. (Endina dkk, 2012)
Pada penelitian Treskawati (2014) dalam Johari (2015), menyatakan
bahwa ada hubungan signifikan negatif antara efektifitas komite audit dengan
ketergantungan sumber daya apabila perusahaan meningkatkan sumber daya
anggota komite audit maka akan turut meningkatkan performa kinerja perusahaan
dalam menangani masalah-masalah yang dihadapi perusahaan sehingga mampu
menghindarkan perusahaan dari masalah kesulitan keuangan.
Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa adanya pergantian komite
audit, perusahaan cenderung akan melakukan pergantian auditornya. Hal ini
diperkuat dengan hasil penelitian Johari (2015), yang menyatakan bahwa
pergantian komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap auditor switching.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang
diajukan adalah sebagai berikut:
H7: Pergantian komite audit berpengaruh terhadap Pergantian Kantor Akuntan
Publik
2.2.8. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Klien terhadap Pergantian
Kantor Akuntan Publik.
Tingkat pertumbuhan perusahaan merupakan ukuran seberapa baik
perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam industrinya maupun
dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan (Weston dan Copeland, 1992 dalam
Buchari dan Marita, 2014).
Ketika pertumbuhan perusahaan tinggi, maka perusahaan akan cenderung
mempertahankan KAP daripada pertumbuhan perusahaan yang rendah. Hal ini
dikarenakan ketika perusahaan mengalami pertumbuhan perusahaan yang tinggi
secara otomatis permintaan untuk memiliki KAP yang memiliki independensi
tinggi dan memiliki kredibilitas yang baik sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
prestise dan untuk mengurangi biaya agensi yang dibutuhkan untuk meningkatkan
perluasan perusahaan. Sedangkan perusahaan klien yang mempunyai rasio
pertumbuhan penjualan yang rendah akan cenderung untuk berganti KAP, karena
perusahaan dengan negative growth akan mengalami penurunan pada penjualan
sehingga terjadi penurunan pula pada labanya dan perusahaan tidak mampu untuk
membayar biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang diakibatkan penurunan
kemampuan keuangan (Buchari dan Marita, 2014).
Berdasarkan argumen diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kecendurungan berganti KAP bagi klien yang pertumbuhannya besar lebih rendah
dibandingkan denganklien yang pertumbuhannya kecil. Hal ini diperkuat dengan
hasil penelitian Faradila (2016), yang membuktikan bahwa pertumbuhan
perusahaan klien berpengaruh terhadappergantian Kantor Akuntan Publik.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang
diajukan adalah sebagai berikut:
H8 : Pertumbuhan Perusahaan Klien berpengaruh terhadap Pergantian Kantor
Akuntan Publik
2.3. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai audit switching telah banyak dilakukan oleh peneliti-
peneliti sebelumnya dan memiliki perbedaan hasil penelitian. Penelitian yang
dilakukan oleh Evi Dwi Wijayani dan Indira Januarti (2011),dengan variabel
penelitian pergantian manajemen, ukuran KAP, oponi audit, financial distress,
ROA, dan ukuran klien. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Evi Dwi Wijayani
dan Indira Januarti (2011) variabel yang berpengaruh terhadap audit switching
adalah pergantian manajemen dengan ukuran KAP, sedangkan variabel opini
audit,financial distress, ROA, ukuran klien tidak berpengaruh terhadap auditor
switching.
Penelitian Solo Wea (2015), menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi perpindahan auditor sukarela, menggunakan variabel perubahan
ROA, opini audit, perubahan manajemen, kesulitan keuangan dan ukuran klien
akuntan perusahaan publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
persentase perubahan ROA dan opini audit tidak mempengaruhi ukuran
perusahaan sampel untuk melakukan beralih auditor, sedangkan perubahan
manajemen, kesulitan keuangan,, ukuran klien akuntan perusahaan publik
memiliki pengaruh yang signifikan pada sampel perusahaan untuk melakukan
switching auditor.
Penelitian Haruman (2016), menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi auditor switching di Indonesia, menggunakan variabel opini
audit, tingkat pertumbuhan laba perusahaan, pergantian manajemen, dan financial
distress. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bahwa semua variabel
independen yakni, opini audit , tingkat pertumbuhan laba perusahaan, pergantian
manajemen dan financial distress tidak memiliki pengaruh terhadap auditor
switching.
Penelitian Gunady dan Mangoting (2014), menguji pengaruh financial
distress, opini audit, reputasi auditor, dan pertumbuhan perusahaan terhadap
pergantian Kantor Akuntan Publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
financial distress, opini audit, dan reputasi auditor berpengaruh signifikan
terhadap pergantian Kantor Akuntan Publik.
Penelitian yang dilakukan oleh Ekka Aprilia (2013), dengan variabel
pergantian manajemen, kepemilikan publik, financial distress, ukuran KAP. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ekka Aprilia (2013) variabel yang berpengaruh
terhadap audit switching hanya ukuran KAP, sedangkan variabel pergantian
manajemen, kepemilikan publik, financial distress tidak berpengaruh terhadap
auditor switching.
Penelitian yang dilakukan oleh Divianto (2011)dengan variabel opini audit
dan ukuran KAP. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Divianto (2011) variabel
yang berpengaruh terhadap audit switching adalah opini audit, sedangkan variabel
ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap auditor switching.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti dan
tahun
Sampel dan
periode penelitian
Variabel dan metode
Analisis Hasil
1 Evi Dwi
Wijayani dan
Indira Januarti
(2011)
Sampel :
Perusahaan publik
yang bergerak
bukan di bidang
keuangan dan
telah terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia.
Tahun periode:
2003-2009
Variabel Independen :
1. Pergantian
manajemen
2. Ukuran KAP
3. Opini audit
4. Financial distress
5. ROA
6. Ukuran klien
Variabel Dependen:
Auditor Switching
Variabel pergantian
manajemen dengan ukuran
KAP berpengaruh terhadap
auditor switching
sedangakan opini audit,
financial distress,ROA,dan
ukuran klien tidak
berpengaruh terhadap
auditor switching.
2 Alexandros
Ngala Solo
Wea
(2015)
Sampel :
Perusahaan yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Tahun periode :
2009-2014
Variabel Independen :
1. Perubahan ROA
2. Opini audit
3. Ukuran perusahaan
4. Perubahan
manajemen
5. Kesulitan keuangan
6. Ukuran klien
Variabel Dependen :
Auditor Switching
Persentase perubahan ROA
dan opini audit tidak
mempengaruhi ukuran
perusahaan sampel untuk
melakukan beralih auditor
Perubahan manajemen,
kesulitan keuangan,, ukuran
klien akuntan perusahaan
publik memiliki pengaruh
yang signifikan pada
sampel perusahaan untuk
melakukan switching
auditor.
3 Dimas Putra
Haruman
(2016)
Sampel :
Perusahaan non
keuangan
manufaktur
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Tahun periode :
2010-2014
Variabel Independen :
1. Opini audit
2. Tingkat
pertumbuhan laba
perusahaan
3. Pergantian
manajemen
4. Financial distress
Variabel Dependen :
Auditor Switching
Opini audit , tingkat
pertumbuhan laba
perusahaan, pergantian
manajemen dan financial
distress tidak memiliki
pengaruh terhadap auditor
switching
4 Gunady dan
Mangoting
(2014)
Sampel :
Perusahaan
manufaktur
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Tahun periode :
2008-2012
Variabel Independen :
1. Reputasi auditor
2. Opini audit
3. Financial distress
Variabel Dependen :
Auditor Switching
Financial distress, opini
audit, dan reputasi auditor
berpengaruh signifikan
terhadap pergantian Kantor
Akuntan Publik.
No Peneliti dan
tahun
Sampel dan
periode penelitian
Variabel dan metode
Analisis Hasil
5 Ekka Aprillia
(2013)
Sampel :
Perusahaan
perbankan yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia .
Tahun periode :
2008-2011
Variabel Independen :
1. Pergantian
manajemen
2. Kepemilikan
public
3. Financial distress
4. Ukuran KAP
Variabel Dependen :
Auditor Switching
Variabel ukuran KAP
berpengaruh terhadap
auditor switching
sedangkan pergantian
manajemen, kepemilikan
public, dan financial
distress tidak berpengaruh
terhadap auditor switching.
6 Divianto
(2011)
Sampel :
Perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Tahun periode :
2007-2009
Variabel Independen :
1. Opini Audit
2. Ukuran KAP
Variabel Dependen :
Auditor Switching
Variabel opini audit
berpengaruh terhadap
auditor switching
sedangkan ukuran KAP
tidak berpengaruh terhadap
auditor switching.
Sumber : disajikan dari berbagai jurnal
2.4 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah analisis pengaruh
pergantian manajemen, opini audit, financial distress, presentase perubahan
ROA, ukuran KAP, ukuran klien, pergantian komite audit dan pertumbuhan
perusahaan terhadap auditor switching. Gambar 2.1., menyajikan kerangka
pemikiran untuk pengembangan hipotesis pada penelitian ini. Pergantian
manajemen perusahaan dapat diikuti oleh perubahan kebijakan, perusahaan akan
mencari KAP yang selaras dengan kebijakan san pelaporannya (Nagy, 2005
dalam Wijayani, 2010).
Manajemen akan memberhentikan auditornya apabila auditor tersebut
memberikan opini yang tidak diharapkan perusahaan atas laporan keuangannya
dan berharap untuk mendapatkan auditor yang lebih lunak/more pliable (Carcello
dan Neal, 2003 dalam Astrini dan Muid, 2013).
Semakin tinggi nilai ROA berarti semakin efektif pengelolaan aktiva yang
dimiliki perusahaan dan semakin baik pula prospek bisnisnya.Perusahaan yang
memiliki nilai ROA semakin rendah cenderung mengganti auditornya karena
mengalami penurunan kinerja sehingga prospek bisnisnya menurun (Damayanti
dan Sudarma, 2008 dalam Wijayani dan Januarti, 2011.
KAP besar lebih banyak mengeluarkan pendapat going cocern daripada
KAP kecil.Hal ini mengindikasikan bahwa KAP besar lebih menginginkan untuk
mengambil sikap yang tepat dalam mengeluarkan pendapat yang sesuai dan
memiliki kemampuan teknis untuk mendeteksi going concern perusahaan
sehingga menarik klien lebih banyak (Divianto, 2011).
Auditee yang lebih besar, karena kompleksitas operasi mereka dan
peningkatan pemisahan antara manejemen dan kepemilikan, sangat memerlukan
KAP yang dapat mengurangi agency cost (Watts dan Zimmerman, 1986 dalam
Wijayani dan Januarti, 2011).
Komite audit memiliki kriteria penilaian mengenai pilihan auditor
eksternal yang menjadi favoritnya dan telah memenuhi standar dan kriteria yang
ditentukan utuk mengaudit suatu perusahaan. Apabila terjadi pergantian anggota
dalam komite audit kemungkinan dapat berpengaruh terhadap hasil rekomendasi
penunjukan KAP yang berbeda dari KAP sebelumnya (Sulistiarini dan Sudarno,
2012).
Perusahaan dengan pertumbuhan negatif mengindikasikan kecenderungan
mengalami bangkrut sehingga perusahaan yang mengalami penurunan pada
penjualan maka akan terjadi penurunan pula pada labanya. Perusahaan klien
dengan rasio pertuumbuhan penjualan yang negatif cenderung untuk berpindah
auditor (Nabila, 2011).
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Wijayani dan
Januarti (2011) dengan variable penelitian yaitu variabel independen pergantian
manajemen, opini audit, financial distress, presentase perubahan ROA, ukuran
KAP dan ukuran klien. Sedangkan variabel dependen yang digunakan yaitu
auditor switching.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Auditor Switching
(Y)
Pergantian
Manajemen (X1)
FinancialDistress
(X3)
Opini Audit
(X2)
Prosentase Perubahan
ROA (X4)
Ukuran KAP
(X5)
Ukuran Klien
(X6)
H1
H2
H3
H4
H5
H6
Pergantian
Komite Audit (X7)
Pertumbuhan
Perusahaan (X8)
H7
H8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.1.1. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari,
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik
kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
independen atau variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel bebas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pergantian manajemen, opini audit,
financial distress, persentase perubahan ROA, ukuran KAP, ukuran klien,
pergantian komite audit dan pertumbuhan perusahaan. Sementara variabel
dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah auditor switching.
3.1.2. Definisi Operasional
Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh
peneliti dalam mengoperasionalisasikan conctruct, sehingga memungkinkan bagi
peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama
atau mengembangkan carapengukuran contruct yang lebih baik. Definisi
operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Auditor Switching
Auditor switching merupakan pergantian KAP yang dilakukan oleh
perusahaan. Auditor switching dalam penelitian ini diukur dengan variabel
dummy yang mengacu pada penelitian Wijayani dan Januarti (2011), yaitu
nilai 1 menunjukkan adanya pergantian KAP, dan nilai 0 bila tidak ada
pergantian KAP
2. Pergantian Manajemen
Pergantian manajemen merupakan pergantian presiden direksi atau CEO yang
dilakukan oleh perusahaan. Pergantian manajemen dalam penelitian ini diukur
dengan variabel dummy yang mengacu pada penelitian Wijayani dan Januarti
(2011), yaitu nilai 1 jika perusahaan mengganti direksi atau CEO dan nilai 0
jika perusahaan tidak mengganti direksi atau CEO.
3. Opini Audit
Opini audit dalam penelitian ini diukur dengan variabel dummy yang mengacu
pada penelitian Wijayani dan Januarti (2011), yaitu nilai 1 jika perusahaan
menerima opini selain wajar tanpa pengecualian (unqualified) dan nilai 0 jika
perusahaan menerima opini wajar tanpa pengecualian (unqualified).
4. Financial Distress
Financial distress merupakan kondisi perusahaan yang sedang dalam keadaan
kesulitan keuangan. Financial Distress dalam penelitian ini diproksikan
dengan Debt to Equity Ratio, yang mengacu pada penelitian Solo Wea (2015).
Debt to Equity Ratio dapat dirumuskan dengan :
DER = Ekuitas Total
Hutang Total
5. Persentase Perubahan ROA
Persentase perubahan ROA merupakan salah satu indikator keuangan
perusahaan untuk melihat prospek bisnis per usahaan tersebut, dimana
semakin tinggi nlai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti se
makin efektif pengelolaan aset yang dimiliki per usahaan.
Persentase perubahan ROA dalam penelitian ini dihitung dengan
membagi ROA tahun penelitian dengan ROA tahun sebelumnya yang
mengacu pada penelitian Solo Wea (2015). Persentase perubahan ROA
dirumuskan dengan :
Persentase Perubahan ROA 1-t
1-tt
ROA
)ROA - (ROA
6. Ukuran KAP
Ukuran KAP dalam penelitian ini diukur dengan variabel dummy yang
mengacu pada penelitian Wijayani dan Januarti (2011), yaitu nilai 1 jika
perusahaan diaudit oleh KAP Big 4 dan nilai 0 jika perusahaan diaudit oleh
KAP selain Big 4.
7. Ukuran Klien
Ukuran klien merupakan besarnya ukuran sebuah perusahaan yang diukur
berdasarkan total aset. Semakin besar total aset perusahaan mengindikasikan
besarnya perusahaan, sebaliknya semakin kecil total aset sebuah perusahaan
mengindikasikan kecilnya perusahaan. Ukuran klien dalam penelitiannya
diukur dengan logaritma numerik (Ln) dari total asset.
8. Pergantian Komite Audit
Pergantian komite audit dalam penelitian ini diukur dengan variabel dummy
yang mengacu pada penelitian Sulistiarini (2012), yaitu nilai 1 jika perusahaan
mengganti anggota komite audit dan nilai 0 jika perusahaan tidak mengganti
anggota komite audit.
9. Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan pertumbuhan
penjualan yang diperoleh perusahaan. Rasio pertumbuhan penjualan
digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi
ekonominya.
Pengukuran pertumbuhan perusahaan dalam penelitian ini mengacu pada
penelitian Nabila (2011), yaitu penjualan bersih sekarang dikurangi dengan
penjualan bersih tahun sebelumnya, kemudian dibagi dengan total aset.
Pertumbuhan perusahaan dirumuskan dengan :
Pertumbuhan perusahaan = Aset Total
)Penjualan - (Penjualan 1-tt
3.2. Populasi, dan Penentuan Sampel
Menurut Sugiyono (2012), populasi adalah sekelompok orang, kejadian
atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu dimana peneliti tertarik
atau menjadikan objek penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2015.
Menurut Sugiyono (2012), sampel adalah bagian dari populasi yang
mempunyai karakteristik yang mewakili keseluruhan populasi. Teknik sampling
yang digunakan adalah metode purposive sampling, yaitu metode pengambilan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria sampel yang harus dipenuhi dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2015
2. Perusahaan menggunakan mata uang rupiah dalam penyajian laporan
keuangannya.
3. Perusahaan manufaktur yang memiliki laba positif selama periode 2010-2015
4. Perusahaan manufaktur yang memiliki data keuangan lengkap sesuai dengan
yang dibutuhkan dalam penelitian tahun 2010-2015
3.3. Jenis Dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu data
kuantitatif yang diperoleh dari www.idx.co.id. Data tersebut berupa laporan
tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, cara yang
digunakan adalah studi dokumentasi, dilakukan dengan cara mengumpulkan
dokumen-dokumen Laporan Keuangan. Data diperoleh dari Annual Report dan
laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
3.5. Metode Analisis
3.5.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi
variabel-variabel dalam penelitian. Statistik deskriptif yang digunakan adalah nilai
rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation), dan maksimum-minimum.
Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel
yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel
penelitian.
3.5.2. Pengujian Hipotesis Penelitian
Estimasi parameter menggunakan Maximum Likehood Estimation (MLE).
Ho = b1 = b2 = b3 = …= bi = 0
Ho = b1 = b2 = b3 = …= bi = 0
Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel independen (x) tidak mempunyai
pengaruh terhadap variabel respon yang diperhatikan (dalam populasi).
Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan α = 10%. Kaidah
pengambilan keputusan adalah:
o Jika nilai probabilitas (sig.) < α = 10% maka hipotesis alternatif didukung.
o Jika nilai probabilitas (sig.) > α = 10% maka hipotesis alternatif tidak
didukung.
1. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data.
Beberapa test statistik diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk
menilai model fit adalah:
H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data
HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data
Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol agar
model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi
likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model
yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis
nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Penurunan
likelihood (-2LL) menunjukkan model regresi yang lebih baik atau
dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.
2. Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)
Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba
meniru ukuran pada multiple regression yang didasarkan pada teknik
estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga
sulit diinterpretasikan. Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi dari
koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0
(nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan
Snell’s R2 dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s dapat
diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression. Nilai yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabilitas variabel dependen.
3. Menguji Kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer
and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of
Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan
model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat
dikatakan fit). Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test
statistics sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang
berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya
sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat
memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis
nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai
observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan
data observasinya.
4. Model Regresi Logistik
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi logistik (logistic regression), yaitu dengan tujuan melihat pengaruh
opini going concern, pergantian manajemen, reputasi auditor dan kesulitan
keuangan terhadap auditor switching dengan beberapa variabel menggunakan
dummy. Model regresi logistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ln(P/1-P) = α + β1CEO + β2OPINI + β3DISTRESS + β4ROA + β5KAP +
β6UKURAN + β7KA + β8PERTUMBUHAN + ε
Keterangan:
Ln(P/1-P) : Auditor Switching
α : Konstanta
β1… β8 : Koefisien regresi
CEO : Pergantian Manajemen
Opini : Opini Audit
Distress : Financial Distress
ROA : Prosentase Perubahan ROA
KAP : Ukuran KAP
Ukuran : Ukuran Klien
KA : Pergantian Komite Audit
Pertumbuhan : Pertumbuhan Perusahaan
e : error
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2010-2015 yang berjumlah 146 perusahaan. Perusahaan
yang dijadikan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara purposive
sampling dan diperoleh sampel sebanyak 51. Adapun kriteria penentuan sampel
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Kriteria pengambilan sampel
No. Keterangan Jumlah Perusahaan
1. Perusahaan-perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2010-2015
146
2 Perusahaan menggunakan mata uang
asing
(27)
119
3 Perusahaan manufaktur yang memiliki
laba negatif selama periode 2010-2015
(38)
84
4 Perusahaan yang tidak memiliki data
keuangan lengkap sesuai dengan yang
dibutuhkan dalam penelitian tahun 2010-
2015.
(31)
51
Sumber : Data sekunder yang telah diolah
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51 perusahaan, dengan periode
pengamatan selama 6 tahun berturut-turut maka penelitian ini menggunakan data
sebanyak 306 data observasi.
Adapun gambaran mengenai variabel pergantian auditor pada perusahaan
selama tahun pengamatan dapat diketahui pada tabel berikut :
Tabel 4.2.
Auditor switching
Switching
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Melakukan Pergantian 283 92.5 92.5 92.5
Melakukan Pergantian 23 7.5 7.5 100.0
Total 306 100.0 100.0
Sumber : Data sekunder yang diolah
Tabel 4.2. menunjukkan bahwa dari 306 data pengamatan perusahaan
diketahui perusahaan yang melakukan pergantian KAP ada 23 perusahaan (7,5%)
dan perusahaan yang tidak melakukan pergantian KAP ada 283 perusahaan
(92,5%).
Sementara itu gambaran mengenai variabel pergantian manajemen (CEO)
pada perusahaan selama tahun pengamatan dapat diketahui pada tabel berikut :
Tabel 4.3.
Pergantian Manajemen
CEO
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Melakukan Pergantian 278 90.8 90.8 90.8
Melakukan Pergantian 28 9.2 9.2 100.0
Total 306 100.0 100.0
Sumber : Data sekunder yang diolah
Tabel 4.3. menunjukkan bahwa dari 306 data pengamatan perusahaan
diketahui perusahaan yang melakukan manajemen (CEO) ada 28 perusahaan
(9,2%) dan perusahaan yang tidak melakukan pergantian manajemen (CEO) ada
278 perusahaan (90,8%).
Gambaran mengenai variabel opini audit pada perusahaan selama tahun
pengamatan dapat diketahui pada tabel berikut :
Tabel 4.4.
Opini Audit
Opini
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Unqualified 264 86.3 86.3 86.3
non unqualified 42 13.7 13.7 100.0
Total 306 100.0 100.0
Sumber : Data sekunder yang diolah
Tabel 4.4. menunjukkan bahwa dari 306 data pengamatan perusahaan
diketahui perusahaan yang menerima opini audit unqualified (wajar tanpa
pengecualian) ada 264 perusahaan (86,3%) dan perusahaan yang menerima opini
audit selain unqualified (wajar tanpa pengecualian) ada 42 perusahaan (13,7%).
Gambaran mengenai variabel ukuran KAP pada perusahaan selama tahun
pengamatan dapat diketahui pada tabel berikut :
Tabel 4.5.
Ukuran KAP
KAP
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Non Big Four 124 40.5 40.5 40.5
Big Four 182 59.5 59.5 100.0
Total 306 100.0 100.0
Sumber : Data sekunder yang diolah
Tabel 4.5. menunjukkan bahwa dari 204 data pengamatan perusahaan
diketahui perusahaan yang bekerjasama dengan KAP yang beraliansi dengan Big
4 ada 182 perusahaan (59,5%) dan perusahaan yang bekerjasama dengan KAP
yang tidak beraliansi dengan Big 4 ada 124 perusahaan (40,5%).
4.2. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif dari data yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
menjelaskan data disertai dengan nilai minimum, nilai maksimum, mean dan
standar deviasi. Berikut ini statistik deskriptif data penelitian yang terdiri dari
variabel.
Tabel 4.6
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Distress 306 .01 10.64 .9864 1.04889
PertumbuhanROA 306 -3.23 75.62 .5597 4.80906
Ukuran 306 24.47 33.13 28.4150 1.71713
Pertumbuhan 306 -17.61 5.63 .0906 1.18996
Valid N (listwise) 306
Sumber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari hasil analisis statistik
deskriptif variabel financial distress yang diukur dengan DER diperoleh nilai rata-
rata sebesar 0,9864. Artinya bahwa hutang yang digunakan perusahaan
manufaktur yang menjadi sampel pada tahun 2010-2015 adalah 98,64% dari
modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Hasil analisis statistik deskriptif variabel
pertumbuhan ROA diperoleh nilai rata-rata sebesar 0,5597. Artinya bahwa laba
yang diperoleh perusahaan manufaktur yang menjadi sampel pada tahun 2010-
2015 meningkat sebesar 55,97%.
Hasil analisis statistik deskriptif variabel pertumbuhan perusahaan yang
diukur dengan pertumbuhan penjualan dengan total aset diperoleh nilai rata-rata
sebesar 0,0906. Artinya bahwa pertumbuhan penjualan pada perusahaan
manufaktur yang menjadi sampel pada tahun 2010-2015 sebesar 9,06% dari total
aset yang dimiliki.
4.3 Kelayakan Model
Model regresi sebelum di analisis, maka model regresi harus memenuhi
persyaratan, yaitu kelayakan model. Penilaian kelayakan model dilakukan dengan
melakukan penilaian terhadap nilai overall fit model terhadap data. Dalam hal ini
digunakan uji Hosmer and Lemeshow Test. Output pada uji Hosmer and
Lemeshow Test dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
Hosmer and Lemeshow Test
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square Df Sig.
1 13.096 8 .109
Sumber : data sekunder yang diolah
Tabel 4.7. menunjukkan hasil pengujian, dimana diperoleh nilai
signifikansi pada uji Hosmer and Lameshow Test adalah sebesar 0,109. Oleh
karena nilai signifikansi lebih kecil dari =0,05, maka model data penelitian
belum dapat dikatakan fit dan baik sehingga belum layak dilakukan pengujian
selanjutnya.
4.4 Menilai Keseluruhan Model (overall model fit test)
Pengujian ini dilakukan untuk menilai model yang dihipoteiskan fit
dengan data atau tidak. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara
-2 log likelihood pada awal (blok number = 0) dengan nilai -2 log likelihood
pada akhir (blok number =1). Pengurangan nilai antara -2LL awal (initial -2LL
function) dengan nilai -2LL pada langkah awal berikutnya menunjukkan bahwa
variabel yang dihipotesiskan fit dengan data. Hal ini karena log likelihood pada
regresi logistik mirip dengan “sum of square error” pada model regresi sehingga
penurunan log likelihood menunjukkan model regresi semakin baik. Artinya
bahwa Nilai -2 log likelihood yang turun cukup besar menunjukkan bahwa model
akan semakin fit.
Tabel 4.8
Keseluruhan Model (overall model fit test)
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant
Step 0 1 180.917 -1.699
2 164.208 -2.307
3 163.284 -2.494
4 163.278 -2.510
5 163.278 -2.510
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 163.278
c. Estimation terminated at iteration number 5
because parameter estimates changed by less than
.001.
Sumber : data sekunder yang diolah
Tabel 4.8 menunjukkan hasil overall model fit test, dimana diperoleh dua
nilai -2 log likelihood yaitu sebesar 180,917 (Blok Number = 0) dan nilai -2 log
likelihood yang kedua menurun sebesar 163,278 (Blok Number = 1). Oleh karena
nilai -2 log likelihood menurun, maka regression logistic pada penelitian
menunjukkan model yang baik.
4.5 Uji Logistic Regresion
Analisis regresi logistik bertujuan untuk mengetahui pengaruh pergantian
manajemen, opini audit, financial distress, persentase perubahan ROA, ukuran
KAP, ukuran klien, pergantian komite audit dan pertumbuhan perusahaan
terhadap auditor switching. Adapun hasil analisis regresi dapat diketahui pada
tabel berikut :
Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi Logistik
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig.
Step 1a CEO .595 .681 .761 1 .383
Opini .691 .601 1.320 1 .251
Distress -.163 .254 .411 1 .522
PertumbuhanROA -.030 .113 .071 1 .789
KAP -.961 .571 2.833 1 .092
Ukuran -.186 .162 1.314 1 .252
KA -.112 .581 .037 1 .847
Pertumbuhan .570 .314 3.301 1 .069
Constant 3.050 4.400 .481 1 .488
a. Variable(s) entered on step 1: CEO, Opini, Distress, PertumbuhanROA, KAP, Ukuran, KA,
Pertumbuhan.
Sumber : Data sekunder yang diolah
Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model sebagai
berikut :
Ln(P/1-P) = 3,050 + 0,595CEO + 0,691OPINI – 0,163DISTRESS – 0,030ROA –
0,961KAP – 0,186Ukuran – 0,112KA + 0,570Pertumbuhan
Persamaan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
o Nilai koefisien regresi pergantian manajemen diketahui sebesar 0,595,
memiliki arah pengaruh positif. Artinya bahwa apabila perusahaan melakukan
pergantian manajemen, maka perusahaan akan cenderung mengganti
auditornya.
o Nilai koefisien regresi opini audit diketahui sebesar 0,691, memiliki arah
pengaruh positif. Artinya bahwa apabila perusahaan menerima opini audit non
unqualified, maka perusahaan akan cenderung akan mengganti auditornya.
o Nilai koefisien regresi financial distress diketahui sebesar -0,163, memiliki
arah pengaruh negatif. Artinya bahwa apabila perusahaan memiliki nilai DER
tinggi, maka perusahaan akan cenderung tidak mengganti auditornya.
o Nilai koefisien regresi perubahan ROA diketahui sebesar -0,030, memiliki
arah pengaruh negatif. Artinya bahwa apabila perusahaan memiliki ROA yang
tinggi, maka perusahaan akan cenderung tidak akan mengganti auditornya.
o Nilai koefisien regresi ukuran KAP diketahui sebesar -0,961, memiliki arah
pengaruh negatif. Artinya bahwa apabila perusahaan bekerjasama dengan
KAP Big 4, maka perusahaan akan cenderung tidak akan mengganti
auditornya.
o Nilai koefisien regresi ukuran klien diketahui sebesar -0,186, memiliki arah
pengaruh negatif. Artinya bahwa apabila semakin tinggi ukuran klien, maka
perusahaan akan cenderung tidak mengganti auditornya.
o Nilai koefisien regresi pergantian komite audit diketahui sebesar -0,112,
memiliki arah pengaruh negatif. Artinya bahwa apabila perusahaan melakukan
pergantian komite audit, maka perusahaan akan cenderung tidak mengganti
auditornya.
o Nilai koefisien regresi pertumbuhan perusahaan diketahui sebesar 0,570,
memiliki arah pengaruh positif. Artinya bahwa apabila semakin tinggi
penjualan yang diperoleh perusahaan, maka perusahaan akan cenderung akan
mengganti auditornya.
4.6 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model pada variabel pergantian manajemen, opini audit, financial distress,
persentase perubahan ROA, ukuran KAP, ukuran klien, pergantian komite audit
dan pertumbuhan perusahaan terhadap auditor switching. Hasil pengujian
koefisien determinasi dapat diketahui pada tabel berikut :
Tabel 4.10
Koefisien determinasi
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 150.393a .041 .100
a. Estimation terminated at iteration number 6 because
parameter estimates changed by less than .001.
Sumber : Data sekunder yang diolah
Tabel 4.10. Dari hasil penelitian terlihat angka koefisien determinasi pada
pengujian Cox and Snell Square sebesar 0,041 dan Negelkerke R Square adalah
0,100 yang berarti variabel pergantian manajemen, opini audit, financial distress,
persentase perubahan ROA, ukuran KAP, ukuran klien, pergantian komite audit
dan pertumbuhan perusahaan dapat menjelaskan variabel auditor switching
sebesar 10%, sedangkan sisanya sebesar 90%, dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak diamati dalam penelitian ini.
4.7. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan tabel 4.6 hasil pengujian regresi logistik dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Pengujian Hipotesis 1
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial untuk pengaruh pergantian
manajemen terhadap auditor switching diperoleh nilai wald sebesar 0,761
dengan nilai signifikasi sebesar 0,383. Oleh karena nilai signifikansi lebih
besar dari 0,10, maka Ho diterima dan H1 ditolak. Artinya bahwa variabel
pergantian manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor
switching.
2. Pengujian Hipotesis 2
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial untuk pengaruh opini audit
terhadap auditor switching diperoleh nilai wald sebesar 1,320 dengan nilai
signifikasi sebesar 0,251. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,10,
maka Ho diterima dan H2 ditolak. Artinya bahwa variabel opini audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.
3. Pengujian Hipotesis 3
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial untuk pengaruh financial
distress terhadap auditor switching diperoleh nilai wald sebesar 0,411 dengan
nilai signifikasi sebesar 0,522. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari
0,10, maka Ho diterima dan H3 ditolak. Artinya bahwa variabel financial
distress tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor suitching.
4. Pengujian Hipotesis 4
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial untuk pengaruh perubahan
ROA terhadap auditor switching diperoleh nilai wald sebesar 0,071 dengan
nilai signifikasi sebesar 0,789. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari
0,10, maka Ho diterima dan H4 ditolak. Artinya bahwa variabel perubahan
ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.
5. Pengujian Hipotesis 5
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial untuk pengaruh ukuran KAP
terhadap auditor switching diperoleh nilai wald sebesar 0,2833 dengan nilai
signifikasi sebesar 0,092. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,10,
maka Ho ditolak dan H5 diterima. Artinya bahwa variabel ukuran KAP
berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.
6. Pengujian Hipotesis 6
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial untuk pengaruh ukuran klien
terhadap auditor switching diperoleh nilai wald sebesar 1,314 dengan nilai
signifikasi sebesar 0,252. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,10,
maka Ho diterima dan H6 ditolak. Artinya bahwa variabel ukuran klien tidak
berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.
7. Pengujian Hipotesis 7
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial untuk pengaruh pergantian
komite audit terhadap auditor switching diperoleh nilai wald sebesar 0,037
dengan nilai signifikasi sebesar 0,847. Oleh karena nilai signifikansi lebih
besar dari 0,10, maka Ho diterima dan H7 ditolak. Artinya bahwa variabel
pergantian komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor
switching.
8. Pengujian Hipotesis 8
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial untuk pengaruh
pertumbuhan perusahaan terhadap auditor switching diperoleh nilai wald
sebesar 3,301 dengan nilai signifikasi sebesar 0,069. Oleh karena nilai
signifikansi lebih besar dari 0,10, maka Ho ditolak dan H8 diterima. Artinya
bahwa variabel pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
auditor switching.
4.8. Pembahasan
4.8.1. Pengaruh Pergantian Manajemen Terhadap Auditor Switching
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui pergantian
manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Hasil ini
menunjukkan bahwa adanya pergantian manajemen, yakni pergantian presiden
direksi tidak mendorong perusahaan untuk mengganti auditornya. Perusahaan
yang melakukan pergantian CEO dalam penelitian ada yang tidak melakukan
pergantian auditor.
Temuan penelitian ini tidak sesuai dengan teori agensi oleh Jansen dan
Meckling (1976) dalam Wijayani (2010), dimana hubungan keagenan yang
dilakukan oleh pihak principal dan pihak agent dimana prinsipal mendelegasikan
sebagian kewenangan pengambilan keputusan kepada agen tersebut. Berakhirnya
hubungan ini dapat dilakukan berdasarkan kontrak antara principle (pemegang
saham) dan agent (manajemen), dimana pengelola atau manajemen perusahaan
dapat ditunjuk atau diberhentikan oleh pemilik saham.
Hasil ini juga tidak mendukung pendapat Sinarwati (2010) dalam Saputri
dan Achyani (2014), bahwa pergantian manajemen sering kali diikuti oleh
perubahan kebijakan dalam perusahaan termasuk dalam hal pemilihan KAP.
Dengan adanya manajemen yang baru berharap bahwa KAP yang baru lebih bisa
diajak bekerjasama dan lebih bisa memberikan opini seperti yang diharapkan oleh
manajemen, disertai dengan adanya preferensi tersendiri tentang auditor yang
akan digunakannya. Perusahaan akan mencari KAP yang selaras dengan
kebijakan dan pelaporan akuntansinya.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Andayani (2010), yang
menyatakan variabel pergantian manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap
auditor switching.
4.8.2. Pengaruh Opini Audit Terhadap Auditor Switching
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui opini audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Hasil ini menunjukkan bahwa
bahwa perusahaan yang mendapat opini going concern atau tidak mendapat opini
going concern tidak mendorong perusahaan untuk melakukan pergantian
manajemen. Perusahaan yang memperoleh opini going concern atas laporan
keuangan periode sebelumnya hal ini tidak menyebabkan perusahaan melakukan
pergantian KAP. Kondisi ini dapat dikarenakan sebagian besar perusahaan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini mendapatkan opini unqualified.
Hasil ini tidak sesuai dengan pendapat Solo Wea (2015) dalam
penelitiannya yang opini audit merupakan pendapat atau opini berupa penilaian
yang diberikan oleh auditor atas kualitas laporan keuangan perusaha an setelah
auditor tersebut melakukan penugas an audit. Apabila opini yang diberikan oleh
auditor tersebut membuat manajer atau manajemen perusahan merasa tidak puas,
maka mana jemen perusahaan bisa saja memutuskan untuk mengganti auditornya.
Perusahaan yang menerima opini wajar dengan pengecualian (qualified
opinion) memang cenderung kurang disukai oleh klien. Klien lebih menginginkan
auditor memberi pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) atas
laporan keuangannya. Jika perusahaan mendapatkan opini selain yang diinginkan
perusahaan, wajar tanpa pengeculaian, perusahaan cenderung mengganti KAP
demi mendapat opini wajar tanpa pengecualian. (Haruman,2016)
Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian Sinarwati (2010), yang
menyatakan bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching.
4.8.3. Pengaruh Financial Distress Terhadap Auditor Switching
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui financial distress
tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor suitching. Artinya kesulitan
keuangan yang dialami perusahaan tetap mempertahankan auditornya dan tidak
melakukan pergantian. Hal ini dikarenakan pergantian auditor akan menjadi sinyal
positif bagi investor, sehingga perusahaan tidak memperoleh dana baru dalam
meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu tidak berpengaruhnya dapat
dikarenakan bahwa pada kenyataannya belum tentu perusahaan yang mengalami
masalah keuangan akan melakukan pergantian auditor karena perusahaan-
perusahaan akan mempertimbangkan secara serius tentang masalah pergantian
auditor karena auditor yang selama ini mereka gunakan telah mengetahui dan
mengerti kondisi perusahaan.
Temuan penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat Solo Wea (2015),
yang menyatakan bahwa posisi keuangan klien yang sedang mengalami financial
distress mempunyai pengaruh penting untuk mempertahankan KAP atau meng
ganti KAP lama dengan KAP yang baru. Dalam kondisi yang dihadapi seperti ini,
perusahaan cenderung untuk melakukan pergantian auditor (auditor switching).
Biaya audit yang besar juga bisa mempengaruhi keputusan perusahaan juga untuk
beralih ke KAP yang baru yang biaya auditnya lebih kecil. Dari pendapat tersebut
menunjukkan adanya hubungan negatif antara kondisi financial distress dengan
auditor switching.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wijayani dan Januari (2011),
yang menyatakan financial distress tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor
switching.
4.8.4. Pengaruh Perubahan ROA Terhadap Auditor Switching
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui perubahan ROA tidak
berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Artinya peningkatan dan
penurunan laba yang diperoleh perusahaan tidak mempengaruhi perusahaan untuk
mengganti auditornya. Hal ini dikarenakan perusahaan yang mengalami
penurunan laba bekerja dengan auditor yang beraliansi Big4, sehingga perusahaan
tidak mengganti auditornya.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Wijayani (2011), yang
menyatakan bahwa ROA memiliki pengaruh terhadap pergantian auditor. ROA
merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan dalam memperoleh laba.
Besarnya laba yang diperoleh perusahaan akan menunjukkan baiknya kinerja
perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin tinggi nilai ROA berarti semakin efektif
pengelolaan aktiva yang dimiliki perusahaan dan semakin baik pula prospek
bisnisnya. Perusahaan yang memiliki nilai ROA rendah cenderung mengganti
auditornya karena mengalami penurunan kinerja sehingga prospek bisnisnya
menurun.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wijayani dan Januari (2011),
yang menyatakan perubahan ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor
switching.
4.8.5. Pengaruh Ukuran KAP Terhadap Auditor Switching
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui ukuran KAP tidak
berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Artinya bahwa perusahaan
yang bekerja sama dengan auditor yang tergolong dalam Big Four maupun yang
tidak tergolong dalam Big Four tidak mendorong perusahaan untuk melakukan
pergantian auditor. Hal ini dapat dikarenakan bahwa reputasi auditor baik yang
tergolong dalam Big Four maupun yang tidak tergolong belum dapat menjelaskan
penggantian KAP. Selain itu setiap auditor tentunya berpegang teguh pada kode
etik dan profesionalisme akuntansi, sehingga akan berusaha untuk melakukan
audit yang sebaik-baiknya kepada setiap perusahaan yang diaudit berdasarkan
laporan keuangan yang diterimanya.
Temuan penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat Gunady dan
Mangoting (2014), yang menyatakan bahwa Kantor Akuntan Publik dengan skala
besar dipercaya memiliki insentif lebih dibanding dengan Kantor Akuntan Publik
skala kecil. Kantor Akuntan Publik skala besar memiliki kecenderungan untuk
mengungkapkan masalah-masalah yang ada dalam perusahaan yang diaudit
disebabkan mereka memiliki resiko proses pengadilan yang lebih tinggi. Di
samping itu, dengan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang bereputasi ini, akan
menambah nilai perusahaan di mata calon investor.
Sementara itu temuan penelitian ini juga tidak mendukung pendapat Solo
Wea (2015), yang menyatakan bahwa Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi
dengan KAP Big 4 menunjukkan bahwa ukuran dari KAP tersebut besar. KAP
yang lebih besar (Big 4) dianggap lebih mampu untuk mempertahankan
independensi yang memadai daripada rekan-rekan mereka yang lebih kecil karena
dapat menyediakan berbagai layanan untuk klien dalam jumlah yang lebih besar,
sehingga mengurangi ketergantungan mereka pada klien tertentu
Hasil ini sesuai dengan Sinarwati (2010), yang menyatakan reputasi auditor
yang diukur dengan KAP the big four dan KAP bukan the big four tidak
berpengaruh negatif terhadap penggantian KAP.
4.8.6. Pengaruh Ukuran Klien Terhadap Auditor Switching
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui ukuran klien tidak
berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Hal ini menunjukkan bahwa
besarnya aset yang dimiliki perusahaan tidak mendorong perusahaan untuk
mengganti auditornya. Hal ini dikarenakan dalam ada perusahaan kecil dalam
penelitian yang bekerjasama dengan KAP Big 4, sehingga tidak mengganti
auditornya.
Hasil penelitian ini tidak mendukung pendapat Solo Wea (2015), yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan besarnya perusahaan yang diukur dengan
total aset. Perusahaan dengan total aset kecil cenderung melakukan pergantian
KAP. Artinya, semakin kecil ukuran perusahaan mendorong berganti KAP dan
mencari KAP yang harga sewanya tidak mahal. Begitu pula semakin besar skala
suatu perusahaan maka semakin kecil kecenderungan mereka untuk mengganti
auditor karena auditor yang baru akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk
memahami prosedur perusahaan tersebut sehingga berimbas pada keterlambatan
penyampaian laporan keuangan auditan. Klien-klien dengan total aset kecil
cenderung berpindah ke KAP yang tidak tergolong Big 4, sedangkan perusahaan
dengan total aset besar tetap memilih KAP Big 4 sebagai auditornya yang
mencerminkan kesesuaian ukuran antara KAP dengan kliennya
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wijayani dan Januari (2011),
yang menyatakan ukuran klien tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor
switching.
4.8.7. Pengaruh Pergantian Komite Audit Terhadap Auditor Switching
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui pergantian komite
audit tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Hasil ini
menunjukkan bahwa adanya anggota komite audit tidak mendorong perusahaan
untuk mengganti auditornya. Hal ini karena pergantian pergantian auditor tidak
dipertimbangan anggota komite audit. Pergantian auditor lebih didasarkan pada
kualitas penyajian laporan keuangan yang akan memberikan sinyal positif bagi
investor untuk menanamkan investasinya. Dalam penelitian ini juga diketahui
perusahaan yang melakukan pergantian anggota komite audit tidak melakukan
pergantian auditor.
Hasil penelitian ini tidak mendukung pendapat Endina dkk. (2012), bahwa
komite audit berperan dalam hal pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan
oleh manajemen, dengan demikian masalah keagenan seperti tindakan manajemen
untuk memakmurkan dirinya dapat diminimalisir. Salah satu tujuan dari
dibentuknya komite audit adalah merekomendasikan seleksi auditor eksternal
untuk mengaudit perusahaan. Badan ini bertugas memilih dan menilai kinerja
perusahaan kantor akuntan publik.
Hasil ini tidak selaras dengan hasil penelitian Treskawati (2014) dalam
Johari (2015), yang menyatakan bahwa ada hubungan signifikan negatif antara
efektifitas komite audit dengan ketergantungan sumber daya apabila perusahaan
meningkatkan sumber daya anggota komite audit maka akan turut meningkatkan
performa kinerja perusahaan dalam menangani masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan sehingga mampu menghindarkan perusahaan dari masalah kesulitan
keuangan.
4.8.8. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Auditor Switching
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui pertumbuhan
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Hasil ini
menunjukkan bahwa besarnya pertumbuhan penjualan perusahaan tidak menjadi
pertimbangan perusahaan dalam melakukan pergantian auditornya.
Hasil ini tidak mendukung pendapat Weston dan Copeland (1992) dalam
Buchari dan Marita (2014), bahwa tingkat pertumbuhan perusahaan merupakan
ukuran seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik
dalam industrinya maupun dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Ketika
pertumbuhan perusahaan tinggi, maka perusahaan akan cenderung
mempertahankan KAP daripada pertumbuhan perusahaan yang rendah. Hal ini
dikarenakan ketika perusahaan mengalami pertumbuhan perusahaan yang tinggi
secara otomatis permintaan untuk memiliki KAP yang memiliki independensi
tinggi dan memiliki kredibilitas yang baik sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
prestise dan untuk mengurangi biaya agensi yang dibutuhkan untuk meningkatkan
perluasan perusahaan. Sedangkan perusahaan klien yang mempunyai rasio
pertumbuhan penjualan yang rendah akan cenderung untuk berganti KAP, karena
perusahaan dengan negative growth akan mengalami penurunan pada penjualan
sehingga terjadi penurunan pula pada labanya dan perusahaan tidak mampu untuk
membayar biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang diakibatkan penurunan
kemampuan keuangan.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan mengenai pengaruh
pergantian manajemen, opini audit, financial distress, persentase perubahan ROA,
ukuran KAP, ukuran klien, pergantian komite audit dan pertumbuhan perusahaan
terhadap auditor switching dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel Pergantian Manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap
Auditor Switching.
2. Variabel Opini Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap Auditor
Switching.
3. Variabel Financial Distress tidak berpengaruh signifikan terhadap Auditor
Switching.
4. Variabel Persentase Perubahan ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap
Auditor Switching.
5. Variabel Ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap Auditor Switching.
6. Variabel Ukuran Klien tidak berpengaruh signifikan terhadap Auditor
Switching.
7. Variabel Pergantian Komite tidak berpengaruh signifikan terhadap Auditor
Switching.
8. Variabel Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Auditor
Switching.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin dapat
menimbulkan gangguan terhadap hasil penelitian, diantaranya adalah:
1. Dalam penelitian ini hanya mengambil sampel dari perusahaan manufaktur,
sehingga hasil penelitian ini belum menggambarkan secara keseluruhan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Switching.
2. Dari hasil pengujian diperoleh nilai Negelkerke R Square sebesar 0,10. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap
keputusan auditor switching hanya sebesar 10%, sehingga masih ada faktor-
faktor lain yang mempengaruhi auditor switching.
5.3. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah dijelaskan, maka saran yang
yang diajukan penulis adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini memberikan rujukan bagi perusahaan yang melakukan
keputusan secara tepat dalam melakukan pergantian auditor
mempertimbangkan faktor keuangan maupun non keuangan.
2. Perusahaan harus mampu memaksimalkan total aset yang dimiliki untuk
meningkatkan penjualan perusahaan, sehingga tidak perlu mengganti
auditornya.
5.4. Agenda Penelitian Mendatang
Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel yang lebih luas,
yakni seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI dan menggunakan tahun
pengamatan yang lebih panjang sehingga hasil penelitian akan mampu
menggambarkan secara keseluruhan terhadap Auditor Switching.
DAFTAR PUSTAKA
Aprillia, Ekka. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor
Switching. AAJ 2 (2) (2013). Universitas Negeri Semarang.
Divianto. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Dalam
Melakukan Auditor Switch (Studi Kasus : Perusahaan Manufaktur Di Bei).
Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius), Vol. 1 No. 2 Mei 2011.
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.
Faradila, Yuka dan M. Rizal Yahya. 2016. Pengaruh Opini Audit, Financial Distress,
Dan Pertumbuhan Perusahaan Klien Terhadap Auditor Switching (Studi
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA) Vol. 1, No.
1, (2016) Halaman 81-100. Universitas Syiah Kuala.
Ghozali, Imam, 2012, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
20. Edisi 6. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.
Haruman, Dimas Putra. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Auditor Switching Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 – 2014).
Universitas Bakrie Jakarta.
Nuryanti, Lely. Pengaruh Opini Audit Dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Pergantian Auditor. Universitas Negeri Surabaya.
Pinkasari, Yulya. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching
(Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia 2007-2012). Jom Fekon Vol. 2 No. 1. Universitas
Riau.
Putra, I Wayan Deva Widia. 2014. Pengaruh Financial Distress, Rentabilitas,
Pertumbuhan Perusahaan Dan Opini Audit Pada Pergantian Auditor. E-
Jurnal Akuntansi, ISSN: 2302-8556. Universitas Udayana.
Republik Indonesia. UU Nomor 05 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, Jakarta.
Sinarwati,SE.,M.Si.,Ak, Ni Kadek. 2010. Mengapa Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bei Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik?.
Purwokerto: SNA XIII Purwokerto. Purwokerto. Universitas Jendral
Sudirman Purwokerto.
Suparlan, SE, MSc dan Wuryan Andayani. 2010. Analisis Empiris Pergantian
Kantor Akuntan Publik Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit. Purwokerto:
SNA XIII Purwokerto. Purwokerto. Universitas Jendral Sudirman
Purwokerto.
Wea, Alexandros Ngala Solo dan Dewi Murdiawati. 2015. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Auditor Switching Secara Voluntary Pada Perusahaan
Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), ISSN: 1412-3126, Vol. 22,
No. 2. STIE Perbanas Surabaya.
Wijayani, Evi Dwi dan Indira Januarti. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perusahaan Di Indonesia Melakukan Auditor Switching.
Aceh: SNA XIV Aceh. Aceh. Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
LAMPIRAN
Lampiran A
Ukuran KAP dan Auditor Switching
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2010 2011 2012 2013 2014 2015
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
UKURAN KAP AUDITOR SWITCHING
Lampiran B
Opini Audit
2010 2011 2012 2013 2014 2015
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1
OPINI AUDIT
Lampiran C
PERGANTIAN MANAJEMEN Dan PERGANTIAN KOMITE AUDIT
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2010 2011 2012 2013 2014 2015
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
PERGANTIAN KOMITE AUDITPERGANTIAN MANAJEMEN
Lampiran D
DER
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2,2489 1,5134 0,8606 0,6658 0,7068 0,9893
0,8839 1,0587 1,0336 1,0252 1,1500 1,6031
2,0282 1,2926 1,8001 1,7285 1,4814 1,0866
0,2874 0,2542 0,2679 0,2821 0,2305 0,2596
0,4597 0,5058 0,5270 3,9441 0,2125 0,3929
1,1208 0,7209 0,5498 0,4772 0,3803 0,5991
1,1039 1,0233 0,9588 0,9703 0,8102 0,7077
1,0985 1,0349 1,0295 1,0152 0,9616 0,9397
0,3840 0,4746 0,6192 0,3200 0,4187 0,4136
1,4608 0,4575 0,4816 0,6080 0,8058 0,4534
0,2272 0,2886 0,2820 0,2688 0,1877 0,2281
1,5276 1,6180 1,6924 1,6921 1,7120 1,9549
0,1995 0,2151 0,2459 0,2815 0,2976 0,2221
0,3333 0,2679 0,2770 0,3010 0,2845 0,4137
0,5418 0,8634 0,7986 0,8421 0,8125 1,0634
0,4445 0,5921 0,5602 0,7259 0,7521 0,6708
1,0093 0,8762 0,9722 0,9360 1,1026 0,1872
0,4272 0,4214 0,4869 0,6032 0,6563 0,6208
3,8805 4,1317 3,7379 5,0631 5,1524 4,5469
1,3359 0,6952 0,7375 1,0351 1,0845 1,5164
2,4010 0,8026 0,4647 0,2531 0,2485 0,3308
3,6720 2,7245 1,7890 1,2654 0,8750 0,5203
0,1717 0,1536 0,1718 0,1580 0,1654 0,1581
0,4876 0,4325 0,4404 0,5218 0,6388 0,7379
0,4611 0,5050 0,3746 0,5079 0,4216 0,5105
0,2184 0,2699 0,2776 0,3312 0,0080 0,2522
0,1692 0,2111 0,1658 0,1991 5,8732 0,4062
0,6715 0,7135 0,3181 0,2827 0,2067 0,1898
2,5192 3,2358 2,5771 2,5259 0,1997 0,6461
0,1977 0,1825 0,3664 0,3606 10,6442 0,3550
1,4127 1,3023 2,4926 0,8046 3,0286 1,7409
1,1845 1,7220 1,7063 1,4937 1,0643 1,1836
1,2786 1,6909 1,4458 2,3839 1,0956 1,5414
2,4153 1,4324 1,0598 1,0798 0,8763 1,1258
0,3025 0,4325 0,5489 0,8649 0,7889 0,5802
0,8147 0,8332 1,2959 1,3366 1,9541 1,9949
0,2477 0,3892 0,8076 1,3150 1,2319 1,2770
1,7334 1,8033 1,2734 1,4084 1,0334 0,9224
0,5290 0,4548 0,4455 0,6978 0,9633 1,0499
0,9601 0,8126 0,7569 0,6896 0,5254 0,5415
0,1888 0,1959 0,2206 0,2136 0,2453 0,3106
0,5947 0,4319 0,4937 0,3385 0,4091 0,6881
0,4514 0,9074 1,1560 1,1178 1,0795 0,9028
1,9407 1,6408 1,9540 2,4552 1,9578 2,2252
0,1041 0,1082 0,1502 0,2392 0,4439 0,2141
0,7300 0,7613 0,6953 0,6861 0,6466 0,6356
0,6915 0,6511 0,6173 0,9073 0,8514 0,7156
0,3922 0,4625 0,8732 0,7439 0,8404 0,8325
0,5435 0,5745 0,4439 0,3952 0,2878 0,2654
0,8373 0,6885 0,5573 0,6091 4,7220 0,5724
1,2565 1,6813 2,0201 2,1373 0,6780 2,2585
DER
Lampiran E Prosentase Perubahan ROA
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
0,0915 0,0976 0,0818 0,2143 0,1262 0,0614 0,0503
0,0596 0,0481 0,0347 0,0181 0,0166 0,0156 0,0096
0,0453 0,0701 0,4399 0,0835 0,0421 0,0534 0,0001
0,0341 0,9782 0,1252 0,1113 0,0956 0,1170 0,0799
0,0997 0,0736 0,0658 0,0126 0,0062 0,0352 0,0060
0,0777 0,3325 0,1154 0,1693 0,2094 0,2078 0,0498
0,0864 0,5666 0,1239 0,1324 0,1440 0,1593 0,1465
0,1129 0,6443 0,1366 0,1248 0,1042 0,0937 0,0636
0,1654 0,2194 0,1588 0,1212 0,0847 0,0665 0,0225
0,1271 0,1259 0,1096 0,0089 0,0652 0,0913 0,1629
0,1345 0,0934 0,1609 0,1699 0,1469 0,0438 0,0345
0,0916 0,0685 0,0297 0,0022 0,0180 0,0115 0,0065
0,1664 0,1970 0,2179 0,2864 0,3120 0,2904 0,1850
0,0922 0,1307 0,1310 0,1386 0,1057 0,0655 0,0784
0,1748 0,1615 0,1480 0,1156 0,0771 0,0703 0,0467
0,1269 0,1349 0,1268 0,0980 0,0863 0,0927 0,1016
0,2872 0,3129 0,4165 0,3736 0,3948 0,3587 0,2726
0,1667 0,1368 0,1357 0,1281 0,1051 0,1016 0,1101
-0,0273 0,0409 0,0484 0,0378 0,0066 0,0246 0,0215
0,0514 0,0625 0,0913 0,0806 0,0440 0,0599 0,0404
0,0946 0,0910 0,1057 0,0805 0,0672 0,0559 0,0008
-0,0211 0,0469 0,1095 0,0723 0,0805 0,0706 0,0528
0,2069 0,2101 0,1984 0,2093 0,1884 0,1826 0,1576
0,0399 0,0172 0,0957 0,0991 0,0872 0,0797 0,0782
0,0422 0,1447 0,0588 0,1078 0,0550 0,0524 0,0743
0,1433 0,0024 0,1841 0,1885 0,1741 0,1707 0,1502
0,1239 0,1271 0,1436 0,1969 0,1299 0,0817 0,0720
0,0330 0,0384 0,1112 0,3211 0,1015 0,0529 0,0145
0,0250 0,0039 0,0225 0,0269 0,0177 0,0431 0,0053
0,3380 0,0097 0,0396 0,0189 0,2517 0,2532 0,2222
0,3427 0,3896 0,4156 0,3936 0,6572 0,3563 0,2365
0,1146 0,1100 0,0733 0,0897 0,1044 0,0398 0,1102
0,0117 0,0375 0,0483 0,0412 0,0424 0,0415 0,0198
-0,0652 0,0007 0,0028 0,0270 0,0166 0,0088 0,0042
0,0378 0,0417 0,0438 0,0391 0,0354 0,0154 0,0193
0,0060 0,0176 0,0190 0,0062 0,0100 0,0129 0,0103
0,1646 0,1756 0,1527 0,1238 0,0867 0,0880 0,1000
0,0177 0,0525 0,0754 0,1142 0,0596 0,0831 0,0897
0,0632 0,0794 0,0963 0,1135 0,0639 0,0389 0,0115
0,1411 0,1410 0,1819 0,1863 0,1988 0,2403 0,2078
0,4454 0,2895 0,3319 0,0427 0,3550 0,3588 0,3237
0,0613 0,0270 0,0664 0,0422 0,0380 0,0312 0,0270
0,0749 0,0657 0,0457 0,0597 0,0778 0,0726 0,0967
0,0901 0,0680 0,0993 0,0469 0,0139 0,0596 0,0216
0,1253 0,1255 0,1238 0,1192 0,1092 0,0941 0,2615
0,1809 0,1775 0,4369 0,1550 0,1355 0,1449 0,1169
0,0749 0,0674 0,0699 0,0281 0,0101 0,0092 0,0075
0,1753 0,1281 0,1266 0,1268 0,0888 0,0641 0,0670
0,0353 0,0534 0,0589 0,1460 0,1156 0,0971 0,1478
0,1564 0,1304 0,1263 0,1165 0,0837 0,0803 0,0452
0,4067 0,3893 0,3973 0,5168 0,4214 0,4018 0,3720
ROA
Lampiran F Ukuran Klien
2010 2011 2012 2013 2014 2015
26,51 26,48 26,69 26,81 26,95 27,21
27,89 28,05 28,17 28,37 28,43 28,69
29,21 29,28 29,63 30,31 30,33 29,62
28,50 28,62 28,77 28,89 29,00 29,08
26,54 26,53 26,53 26,44 26,33 26,46
27,50 27,45 27,57 27,76 27,86 27,99
27,61 27,75 27,85 28,00 28,12 28,22
32,36 32,67 32,84 33,00 33,09 33,13
29,35 29,57 29,82 30,16 30,30 30,29
26,91 26,97 27,08 27,25 27,38 27,40
25,22 25,50 25,70 25,89 25,88 25,93
28,31 28,38 28,46 28,50 28,54 28,81
27,29 27,27 27,34 27,49 27,62 27,67
27,47 27,55 27,70 27,81 27,84 27,95
27,84 28,07 28,21 28,34 28,40 28,47
31,06 31,30 31,36 31,56 31,70 31,78
30,65 30,59 30,90 30,94 30,98 31,27
30,22 30,35 30,51 30,69 30,85 30,91
26,69 27,02 27,14 27,36 27,52 27,92
31,49 31,61 31,71 31,98 32,08 32,15
27,37 27,76 28,14 28,42 28,46 28,57
24,47 24,77 24,71 24,70 24,65 24,59
30,36 30,53 30,76 30,91 30,99 30,95
28,14 28,22 28,36 28,54 28,72 28,81
27,59 27,71 27,78 27,92 27,92 28,07
29,58 29,74 29,87 30,06 30,15 30,25
26,44 26,63 26,80 26,94 27,12 27,18
25,01 25,31 25,58 25,68 25,66 25,62
28,91 29,03 29,03 29,17 29,17 29,49
29,10 29,40 29,37 27,27 27,30 27,19
27,76 27,83 27,77 28,21 28,43 28,37
29,11 29,52 29,75 29,90 29,96 30,06
26,55 26,83 26,99 27,41 27,82 28,07
26,86 26,90 27,08 27,40 27,88 28,06
25,33 25,49 25,63 25,89 25,88 25,80
27,14 27,19 27,46 27,49 27,79 27,81
27,07 27,36 27,82 28,23 28,39 28,63
27,78 28,01 28,03 28,20 28,14 28,20
29,98 30,02 30,13 30,33 30,48 30,48
27,70 27,91 28,00 28,16 28,19 28,43
26,49 26,61 26,71 26,77 26,85 26,86
26,62 26,61 26,72 26,77 26,86 27,08
27,20 27,56 27,85 28,02 28,16 28,28
28,93 29,08 29,28 29,46 29,62 29,86
27,68 27,75 27,86 28,01 28,25 28,36
27,72 27,92 28,05 28,19 28,34 28,52
28,34 28,36 28,41 28,81 28,81 28,84
28,91 29,08 28,83 28,87 29,01 29,10
28,33 28,41 28,52 28,66 28,70 28,90
31,02 31,47 31,55 31,68 31,73 31,75
29,79 29,98 30,06 30,17 30,29 30,39
SIZE
Lampiran G Pertumbuhan Perusahaan
2010 2011 2012 2013 2014 2015
0,2552 0,2598 0,4555 0,0665 0,1511 0,1392
0,2666 -0,2210 0,0021 0,0899 0,1266 0,0250
1,2648 0,6686 0,3868 0,0895 0,0088 -0,3711
-0,1571 0,5331 0,0838 0,1153 0,1163 -0,0015
-6,3527 1,5321 0,1056 -0,1861 0,0459 -0,1083
0,7684 -0,0009 0,2037 3,4506 -2,1747 -0,2221
0,7943 0,1182 0,2737 0,1590 0,0128 0,2057
1,0433 0,0020 0,1398 0,0320 0,0331 -0,0713
-17,6082 5,6330 0,1029 0,2730 0,1080 -0,0371
-1,8690 2,1595 0,1269 0,2630 0,1371 0,0253
0,2167 -0,0578 0,0094 -0,2857 -0,1007 -0,1547
0,1788 0,1739 -0,0907 0,1190 -0,1150 0,0290
0,2710 -0,0838 0,4369 0,3778 0,1112 -0,5186
-0,0107 0,9716 0,1747 0,0133 0,0017 0,1470
0,2605 0,3715 0,1362 0,2249 0,1150 0,1152
0,1073 0,1535 0,1721 0,1544 0,1674 0,0816
0,4902 0,2148 0,5246 0,3200 0,1996 0,2204
0,0924 1,0442 0,1319 0,1896 0,1978 0,0647
0,1736 -0,0237 0,0437 0,0948 0,3263 0,3392
0,1293 0,0267 0,0797 0,1293 0,0682 0,0051
0,1824 0,3987 0,1454 0,1354 0,0721 -0,0812
0,4993 0,0559 -0,1403 0,0657 -0,2400 -0,1669
0,1515 0,0366 0,1495 0,0616 0,0452 -0,0795
0,1657 0,1990 0,1219 0,2956 0,0583 0,1049
0,5665 0,4233 0,3712 0,2575 -0,1408 0,1791
0,0828 0,1620 0,2893 0,2512 0,1100 0,0379
0,1656 0,0340 0,1511 -0,0006 0,0732 0,0182
0,4745 0,4971 0,1210 0,2577 -0,0510 -0,5567
0,4028 0,0431 0,1688 -0,4925 0,3580 0,0904
0,0210 0,0102 0,0020 0,0464 -0,4615 0,1874
0,0562 0,1529 -0,2533 1,7317 -0,2570 -0,1391
0,3378 0,5562 0,1273 0,1815 0,2090 0,0573
0,3992 0,3583 0,2354 0,3971 0,0868 -0,0181
0,0897 0,2727 -0,0350 0,0103 0,1006 0,0157
0,0867 0,0881 0,1887 0,1165 0,1722 -0,0279
0,0562 0,1180 -0,5344 0,1075 0,7933 -0,0621
0,2650 0,2222 0,3133 0,2612 0,1749 0,1087
0,8006 0,5946 0,1205 -0,7399 0,7612 -0,0960
0,1428 0,0016 0,1222 0,0555 -0,0118 -0,0141
0,3846 0,1754 0,0634 0,1451 0,1486 0,0766
0,1011 -0,3576 0,1151 0,0980 0,1547 0,0371
0,1232 -0,0266 -0,0080 0,0203 0,1738 0,1023
0,2836 0,2087 0,2049 0,3290 0,2797 0,1947
0,1839 0,0459 0,0143 -0,0194 0,3592 -0,1084
0,1660 0,0747 0,1557 0,1401 0,1513 0,0032
0,1646 0,1293 0,1542 0,0884 0,1689 0,0922
0,1349 0,0857 -0,0351 0,0384 0,1456 -0,0151
0,3463 0,5392 0,5028 0,3172 0,0033 -0,1993
0,1018 0,1328 0,2922 0,2687 0,1565 0,1348
0,3818 0,2721 0,0179 -0,0982 0,0353 -0,0615
0,3605 0,1659 0,3381 0,3046 0,2629 0,1254
GROWTH
Lampiran H Data Penelitian
1 0 0 0 2,25 0,07 0 26,51 0 0,26
2 0 0 0 0,88 -0,19 1 27,89 0 0,27
3 0 0 1 2,03 0,55 1 29,21 1 1,26
4 0 1 0 0,29 27,67 1 28,50 0 -0,16
5 0 0 0 0,46 -0,26 0 26,54 0 -6,35
6 0 0 0 1,12 3,28 1 27,50 1 0,77
7 0 0 0 1,10 5,56 1 27,61 0 0,79
8 0 1 0 1,10 4,71 1 32,36 0 1,04
9 0 1 0 0,38 0,33 1 29,35 1 -17,61
10 0 1 0 1,46 -0,01 1 26,91 0 -1,87
11 0 0 0 0,23 -0,31 0 25,22 0 0,22
12 1 0 0 1,53 -0,25 0 28,31 0 0,18
13 0 1 1 0,20 0,18 1 27,29 0 0,27
14 0 1 0 0,33 0,42 1 27,47 1 -0,01
15 0 0 0 0,54 -0,08 1 27,84 0 0,26
16 0 0 0 0,44 0,06 1 31,06 1 0,11
17 0 1 0 1,01 0,09 1 30,65 1 0,49
18 0 0 0 0,43 -0,18 1 30,22 1 0,09
19 0 0 1 3,88 -2,50 0 26,69 0 0,17
20 0 0 0 1,34 0,22 1 31,49 1 0,13
21 0 0 0 2,40 -0,04 0 27,37 0 0,18
22 0 0 1 3,67 -3,23 0 24,47 0 0,50
23 0 0 0 0,17 0,02 1 30,36 0 0,15
24 1 1 0 0,49 -0,57 0 28,14 0 0,17
25 0 0 0 0,46 2,43 1 27,59 0 0,57
26 0 0 0 0,22 -0,98 1 29,58 0 0,08
27 0 0 0 0,17 0,03 0 26,44 0 0,17
28 0 1 0 0,67 0,16 0 25,01 0 0,47
29 0 0 0 2,52 -0,84 1 28,91 1 0,40
30 0 1 1 0,20 -0,97 1 29,10 1 0,02
31 0 1 0 1,41 0,14 1 27,76 0 0,06
32 0 1 0 1,18 -0,04 0 29,11 0 0,34
33 1 1 0 1,28 2,20 0 26,55 0 0,40
34 1 0 0 2,42 -1,01 0 26,86 0 0,09
35 0 0 0 0,30 0,11 0 25,33 1 0,09
36 0 1 0 0,81 1,96 0 27,14 1 0,06
37 0 0 0 0,25 0,07 1 27,07 1 0,26
38 0 0 0 1,73 1,96 0 27,78 0 0,80
39 0 0 0 0,53 0,26 1 29,98 0 0,14
40 0 0 1 0,96 0,00 0 27,70 0 0,38
41 1 0 0 0,19 -0,35 1 26,49 1 0,10
42 0 1 0 0,59 -0,56 0 26,62 0 0,12
43 0 1 0 0,45 -0,12 0 27,20 0 0,28
44 0 0 0 1,94 -0,25 0 28,93 0 0,18
45 1 1 0 0,10 0,00 0 27,68 1 0,17
46 0 0 0 0,73 -0,02 1 27,72 0 0,16
47 0 0 0 0,69 -0,10 1 28,34 0 0,13
48 0 1 0 0,39 -0,27 1 28,91 0 0,35
49 0 0 0 0,54 0,51 0 28,33 0 0,10
50 0 0 0 0,84 -0,17 1 31,02 0 0,38
51 0 0 1 1,26 -0,04 1 29,79 0 0,36
52 0 0 0 1,51 -0,16 0 26,48 0 0,26
53 0 0 0 1,06 -0,28 1 28,05 0 -0,22
54 0 0 1 1,29 5,28 1 29,28 1 0,67
55 0 0 0 0,25 -0,87 1 28,62 0 0,53
56 1 0 0 0,51 -0,11 1 26,53 0 1,53
57 0 0 0 0,72 -0,65 1 27,45 1 0,00
58 0 0 0 1,02 -0,78 1 27,75 0 0,12
59 0 0 0 1,03 -0,79 1 32,67 0 0,00
60 0 0 0 0,47 -0,28 1 29,57 1 5,63
ukuran ka growthno switch ceo opini distress roa kap
61 0 0 0 0,46 -0,13 1 26,97 0 2,16
62 0 0 0 0,29 0,72 0 25,50 0 -0,06
63 0 0 0 1,62 -0,57 0 28,38 0 0,17
64 1 0 1 0,22 0,11 1 27,27 0 -0,08
65 0 0 0 0,27 0,00 1 27,55 1 0,97
66 0 0 0 0,86 -0,08 1 28,07 0 0,37
67 0 0 0 0,59 -0,06 1 31,30 1 0,15
68 0 0 0 0,88 0,33 1 30,59 1 0,21
69 0 0 0 0,42 -0,01 1 30,35 1 1,04
70 0 0 1 4,13 0,18 0 27,02 0 -0,02
71 1 0 0 0,70 0,46 0 31,61 1 0,03
72 1 0 0 0,80 0,16 0 27,76 0 0,40
73 1 0 1 2,72 1,34 0 24,77 0 0,06
74 0 0 0 0,15 -0,06 1 30,53 0 0,04
75 0 0 0 0,43 4,58 0 28,22 0 0,20
76 0 0 0 0,51 -0,59 1 27,71 0 0,42
77 0 0 0 0,27 75,62 1 29,74 0 0,16
78 0 0 0 0,21 0,13 0 26,63 0 0,03
79 0 0 0 0,71 1,90 0 25,31 0 0,50
80 0 0 0 3,24 4,72 1 29,03 1 0,04
81 0 0 1 0,18 3,10 1 29,40 1 0,01
82 1 0 0 1,30 0,07 1 27,83 0 0,15
83 0 0 0 1,72 -0,33 0 29,52 0 0,56
84 1 0 0 1,69 0,29 0 26,83 0 0,36
85 1 0 0 1,43 3,24 0 26,90 0 0,27
86 0 0 0 0,43 0,05 0 25,49 1 0,09
87 0 0 0 0,83 0,08 0 27,19 1 0,12
88 0 0 0 0,39 -0,13 1 27,36 1 0,22
89 0 0 0 1,80 0,44 0 28,01 0 0,59
90 0 0 0 0,45 0,21 1 30,02 0 0,00
91 1 0 1 0,81 0,29 0 27,91 0 0,18
92 0 0 0 0,20 0,15 1 26,61 1 -0,36
93 0 0 0 0,43 1,46 0 26,61 0 -0,03
94 1 0 0 0,91 -0,30 0 27,56 0 0,21
95 0 0 0 1,64 0,46 0 29,08 0 0,05
96 1 0 0 0,11 -0,01 1 27,75 1 0,07
97 0 0 0 0,76 1,46 1 27,92 0 0,13
98 0 0 0 0,65 0,04 1 28,36 0 0,09
99 0 0 0 0,46 -0,01 1 29,08 0 0,54
100 0 0 0 0,57 0,10 0 28,41 0 0,13
101 0 0 0 0,69 -0,03 1 31,47 0 0,27
102 0 0 1 1,68 0,02 1 29,98 0 0,17
103 0 0 0 0,86 1,62 0 26,69 0 0,46
104 0 0 0 1,03 -0,48 1 28,17 0 0,00
105 0 0 1 1,80 -0,81 1 29,63 1 0,39
106 0 0 0 0,27 -0,11 1 28,77 0 0,08
107 0 0 0 0,53 -0,81 1 26,53 0 0,11
108 0 0 0 0,55 0,47 1 27,57 1 0,20
109 0 0 0 0,96 0,07 1 27,85 0 0,27
110 0 0 0 1,03 -0,09 1 32,84 0 0,14
111 0 0 0 0,62 -0,24 1 29,82 1 0,10
112 0 0 0 0,48 -0,92 1 27,08 0 0,13
113 0 0 0 0,28 0,06 0 25,70 0 0,01
114 0 0 0 1,69 -0,93 0 28,46 0 -0,09
115 0 0 1 0,25 0,31 1 27,34 0 0,44
116 0 0 0 0,28 0,06 1 27,70 1 0,17
117 0 0 0 0,80 -0,22 1 28,21 0 0,14
118 0 0 0 0,56 -0,23 1 31,36 1 0,17
119 0 0 0 0,97 -0,10 1 30,90 1 0,52
120 0 0 0 0,49 -0,06 1 30,51 1 0,13
121 0 0 1 3,74 -0,22 0 27,14 0 0,04
122 0 0 0 0,74 -0,12 0 31,71 1 0,08
123 0 0 0 0,46 -0,24 0 28,14 0 0,15
124 0 0 1 1,79 -0,34 0 24,71 0 -0,14
125 0 0 0 0,17 0,06 1 30,76 0 0,15
126 0 0 0 0,44 0,04 0 28,36 0 0,12
127 0 0 0 0,37 0,83 1 27,78 0 0,37
128 0 0 0 0,28 0,02 1 29,87 0 0,29
129 0 0 0 0,17 0,37 0 26,80 0 0,15
130 0 0 0 0,32 1,89 0 25,58 0 0,12
131 0 0 0 2,58 0,20 1 29,03 1 0,17
132 0 0 1 0,37 -0,52 1 29,37 1 0,00
133 0 0 0 2,49 -0,05 1 27,77 0 -0,25
134 0 0 0 1,71 0,22 0 29,75 0 0,13
135 0 0 0 1,45 -0,15 0 26,99 0 0,24
136 0 0 0 1,06 8,60 0 27,08 0 -0,04
137 0 0 0 0,55 -0,11 0 25,63 1 0,19
138 0 0 0 1,30 -0,67 0 27,46 1 -0,53
139 0 0 0 0,81 -0,19 1 27,82 1 0,31
140 0 0 0 1,27 0,51 0 28,03 0 0,12
141 0 0 0 0,45 0,18 1 30,13 0 0,12
142 0 0 1 0,76 0,02 0 28,00 0 0,06
143 0 0 0 0,22 -0,87 1 26,71 1 0,12
144 0 0 0 0,49 -0,37 0 26,72 0 -0,01
145 0 0 0 1,16 0,31 0 27,85 0 0,20
146 0 0 0 1,95 -0,53 0 29,28 0 0,01
147 0 0 0 0,15 -0,04 1 27,86 1 0,16
148 0 0 0 0,70 -0,65 1 28,05 0 0,15
149 0 0 0 0,62 -0,60 1 28,41 0 -0,04
150 0 0 0 0,87 0,00 1 28,83 0 0,50
151 0 0 0 0,44 1,48 0 28,52 0 0,29
152 0 0 0 0,56 -0,08 1 31,55 0 0,02
153 0 0 1 2,02 0,30 1 30,06 0 0,34
154 0 0 0 0,67 -0,41 0 26,81 0 0,07
155 0 0 0 1,03 -0,08 1 28,37 0 0,09
156 0 0 1 1,73 -0,50 1 30,31 1 0,09
157 0 0 0 0,28 -0,14 1 28,89 0 0,12
158 0 0 0 3,94 -0,51 1 26,44 0 -0,19
159 0 0 0 0,48 0,24 1 27,76 1 3,45
160 0 0 0 0,97 0,09 1 28,00 0 0,16
161 0 0 0 1,02 -0,16 1 33,00 0 0,03
162 0 0 0 0,32 -0,30 1 30,16 1 0,27
163 0 0 0 0,61 6,36 1 27,25 0 0,26
164 0 0 0 0,27 -0,14 0 25,89 0 -0,29
165 0 0 0 1,69 7,14 0 28,50 0 0,12
166 1 0 1 0,28 0,09 1 27,49 0 0,38
167 0 0 0 0,30 -0,24 1 27,81 1 0,01
168 0 0 0 0,84 -0,33 1 28,34 0 0,22
169 0 0 0 0,73 -0,12 1 31,56 1 0,15
170 0 0 0 0,94 0,06 1 30,94 1 0,32
171 0 0 0 0,60 -0,18 1 30,69 1 0,19
172 0 0 1 5,06 -0,83 0 27,36 0 0,09
173 1 0 0 1,04 -0,45 1 31,98 1 0,13
174 0 0 0 0,25 -0,17 0 28,42 0 0,14
175 0 0 1 1,27 0,11 0 24,70 0 0,07
176 0 0 0 0,16 -0,10 1 30,91 0 0,06
177 0 0 0 0,52 -0,12 0 28,54 0 0,30
178 0 0 0 0,51 -0,49 1 27,92 0 0,26
179 0 0 0 0,33 -0,08 1 30,06 0 0,25
180 0 0 0 0,20 -0,34 0 26,94 0 0,00
181 0 0 0 0,28 -0,68 0 25,68 0 0,26
182 0 0 0 2,53 -0,34 1 29,17 1 -0,49
183 0 0 1 0,36 12,30 1 27,27 1 0,05
184 1 0 0 0,80 0,67 1 28,21 0 1,73
185 0 0 0 1,49 0,16 0 29,90 0 0,18
186 1 0 0 2,38 0,03 0 27,41 0 0,40
187 0 0 0 1,08 -0,38 0 27,40 0 0,01
188 0 0 0 0,86 -0,09 0 25,89 1 0,12
189 0 0 0 1,34 0,61 0 27,49 1 0,11
190 0 0 0 1,32 -0,30 1 28,23 1 0,26
191 0 0 0 1,41 -0,48 0 28,20 0 -0,74
192 0 0 0 0,70 -0,44 1 30,33 0 0,06
193 0 0 1 0,69 0,07 0 28,16 0 0,15
194 0 0 0 0,21 7,31 1 26,77 1 0,10
195 0 0 0 0,34 -0,10 0 26,77 0 0,02
196 0 0 0 1,12 0,30 0 28,02 0 0,33
197 0 0 0 2,46 -0,70 0 29,46 0 -0,02
198 0 0 0 0,24 -0,08 1 28,01 1 0,14
199 0 0 0 0,69 -0,13 1 28,19 0 0,09
200 0 0 0 0,91 -0,64 1 28,81 0 0,04
201 0 0 0 0,74 -0,30 1 28,87 0 0,32
202 1 0 0 0,40 -0,21 0 28,66 0 0,27
203 0 0 0 0,61 -0,28 1 31,68 0 -0,10
204 0 0 1 2,14 -0,18 1 30,17 0 0,30
205 0 1 0 0,71 -0,51 0 26,95 0 0,15
206 0 0 0 1,15 -0,06 1 28,43 0 0,13
207 0 0 1 1,48 0,27 1 30,33 1 0,01
208 0 1 0 0,23 0,22 1 29,00 0 0,12
209 0 0 0 0,21 4,69 1 26,33 0 0,05
210 0 0 0 0,38 -0,01 1 27,86 1 -2,17
211 0 1 0 0,81 0,11 1 28,12 0 0,01
212 0 0 0 0,96 -0,10 1 33,09 0 0,03
213 0 0 0 0,42 -0,22 1 30,30 1 0,11
214 0 0 0 0,81 0,40 1 27,38 0 0,14
215 0 0 0 0,19 -0,70 0 25,88 0 -0,10
216 0 0 0 1,71 -0,36 0 28,54 0 -0,11
217 0 0 1 0,30 -0,07 1 27,62 0 0,11
218 0 1 0 0,28 -0,38 1 27,84 1 0,00
219 0 1 0 0,81 -0,09 1 28,40 0 0,11
220 0 0 0 0,75 0,07 1 31,70 1 0,17
221 0 0 0 1,10 -0,09 1 30,98 1 0,20
222 0 0 0 0,66 -0,03 1 30,85 1 0,20
223 0 0 1 5,15 2,75 0 27,52 0 0,33
224 0 0 0 1,08 0,36 1 32,08 1 0,07
225 0 0 0 0,25 -0,17 0 28,46 0 0,07
226 0 0 1 0,88 -0,12 0 24,65 0 -0,24
227 0 1 0 0,17 -0,03 1 30,99 0 0,05
228 0 0 0 0,64 -0,09 0 28,72 0 0,06
229 0 0 0 0,42 -0,05 1 27,92 0 -0,14
230 0 0 0 0,01 -0,02 1 30,15 0 0,11
231 0 0 0 5,87 -0,37 0 27,12 0 0,07
232 0 0 0 0,21 -0,48 0 25,66 0 -0,05
233 0 0 0 0,20 1,43 1 29,17 1 0,36
234 0 0 1 10,64 0,01 1 27,30 1 -0,46
235 0 0 0 3,03 -0,46 1 28,43 0 -0,26
236 0 0 0 1,06 -0,62 0 29,96 0 0,21
237 0 0 0 1,10 -0,02 0 27,82 0 0,09
238 0 0 0 0,88 -0,47 0 27,88 0 0,10
239 0 0 0 0,79 -0,57 0 25,88 1 0,17
240 0 0 0 1,95 0,29 0 27,79 1 0,79
241 0 0 0 1,23 0,02 1 28,39 1 0,17
242 0 0 0 1,03 0,40 0 28,14 0 0,76
243 0 1 0 0,96 -0,39 1 30,48 0 -0,01
244 0 0 1 0,53 0,21 0 28,19 0 0,15
245 0 0 0 0,25 0,01 1 26,85 1 0,15
246 0 0 0 0,41 -0,18 0 26,86 0 0,17
247 0 0 0 1,08 -0,07 0 28,16 0 0,28
248 0 0 0 1,96 3,28 0 29,62 0 0,36
249 0 0 0 0,44 -0,14 1 28,25 1 0,15
250 0 0 0 0,65 0,07 1 28,34 0 0,17
251 0 0 0 0,85 -0,09 1 28,81 0 0,15
252 0 0 0 0,84 -0,28 1 29,01 0 0,00
253 0 0 0 0,29 -0,16 0 28,70 0 0,16
254 0 0 0 4,72 -0,04 1 31,73 0 0,04
255 0 1 1 0,68 -0,05 1 30,29 0 0,26
256 0 0 0 0,99 -0,18 0 27,21 0 0,14
257 0 0 0 1,60 -0,38 1 28,69 0 0,03
258 0 0 1 1,09 -1,00 1 29,62 1 -0,37
259 0 0 0 0,26 -0,32 1 29,08 0 0,00
260 0 0 0 0,39 -0,83 1 26,46 0 -0,11
261 0 0 0 0,60 -0,76 1 27,99 1 -0,22
262 0 0 0 0,71 -0,08 1 28,22 0 0,21
263 0 0 0 0,94 -0,32 1 33,13 0 -0,07
264 0 0 0 0,41 -0,66 1 30,29 1 -0,04
265 0 0 0 0,45 0,78 1 27,40 0 0,03
266 0 0 0 0,23 -0,21 0 25,93 0 -0,15
267 0 0 0 1,95 -0,44 0 28,81 0 0,03
268 0 0 1 0,22 -0,36 1 27,67 0 -0,52
269 0 1 0 0,41 0,20 1 27,95 1 0,15
270 0 0 0 1,06 -0,34 1 28,47 0 0,12
271 0 0 0 0,67 0,10 1 31,78 1 0,08
272 0 0 0 0,19 -0,24 1 31,27 1 0,22
273 0 0 0 0,62 0,08 1 30,91 1 0,06
274 0 0 1 4,55 -0,12 0 27,92 0 0,34
275 0 0 0 1,52 -0,33 1 32,15 1 0,01
276 0 0 0 0,33 -0,99 0 28,57 0 -0,08
277 1 0 1 0,52 -0,25 0 24,59 0 -0,17
278 0 0 0 0,16 -0,14 1 30,95 0 -0,08
279 0 0 0 0,74 -0,02 0 28,81 0 0,10
280 0 0 0 0,51 0,42 1 28,07 0 0,18
281 0 0 0 0,25 -0,12 1 30,25 0 0,04
282 0 0 0 0,41 -0,12 0 27,18 0 0,02
283 0 0 0 0,19 -0,73 0 25,62 0 -0,56
284 0 0 0 0,65 -0,88 1 29,49 1 0,09
285 0 0 1 0,35 -0,12 1 27,19 1 0,19
286 0 0 0 1,74 -0,34 1 28,37 0 -0,14
287 0 0 0 1,18 1,77 0 30,06 0 0,06
288 0 0 0 1,54 -0,52 0 28,07 0 -0,02
289 0 0 0 1,13 -0,52 0 28,06 0 0,02
290 0 0 0 0,58 0,25 0 25,80 1 -0,03
291 0 0 0 1,99 -0,20 0 27,81 1 -0,06
292 0 0 0 1,28 0,14 1 28,63 1 0,11
293 0 0 0 0,92 0,08 0 28,20 0 -0,10
294 0 0 0 1,05 -0,70 1 30,48 0 -0,01
295 0 0 1 0,54 -0,14 0 28,43 0 0,08
296 0 0 0 0,31 -0,10 1 26,86 1 0,04
297 0 0 0 0,69 -0,13 0 27,08 0 0,10
298 0 0 0 0,90 0,33 0 28,28 0 0,19
299 0 0 0 2,23 -0,64 0 29,86 0 -0,11
300 0 1 0 0,21 1,78 1 28,36 1 0,00
301 0 0 0 0,64 -0,19 1 28,52 0 0,09
302 0 0 0 0,72 -0,18 1 28,84 0 -0,02
303 0 0 0 0,83 0,05 1 29,10 0 -0,20
304 0 0 0 0,27 0,52 0 28,90 0 0,13
305 0 0 0 0,57 -0,44 1 31,75 0 -0,06
306 0 0 1 2,26 -0,07 1 30,39 0 0,13
Lampiran I Auditor switching
Switching
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Melakukan Pergantian 283 92.5 92.5 92.5
Melakukan Pergantian 23 7.5 7.5 100.0
Total 306 100.0 100.0
Pengertian Manajemen CEO
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Melakukan Pergantian 278 90.8 90.8 90.8
Melakukan Pergantian 28 9.2 9.2 100.0
Total 306 100.0 100.0
Opini Audit
Opini
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Unqualified 264 86.3 86.3 86.3
non unqualified 42 13.7 13.7 100.0
Total 306 100.0 100.0
Ukuran KAP
KAP
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Non Big Four 124 40.5 40.5 40.5
Big Four 182 59.5 59.5 100.0
Total 306 100.0 100.0
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Distress 306 .01 10.64 .9864 1.04889
PertumbuhanROA 306 -3.23 75.62 .5597 4.80906
Ukuran 306 24.47 33.13 28.4150 1.71713
Pertumbuhan 306 -17.61 5.63 .0906 1.18996
Valid N (listwise) 306
Kelayakan Model
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 13.096 8 .109
Keseluruhan Model
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant
Step 0 1 180.917 -1.699
2 164.208 -2.307
3 163.284 -2.494
4 163.278 -2.510
5 163.278 -2.510
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 163.278
c. Estimation terminated at iteration number 5
because parameter estimates changed by less than
.001.
Analisis Regresi Logistik Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig.
Step 1a CEO .595 .681 .761 1 .383
Opini .691 .601 1.320 1 .251
Distress -.163 .254 .411 1 .522
PertumbuhanROA -.030 .113 .071 1 .789
KAP -.961 .571 2.833 1 .092
Ukuran -.186 .162 1.314 1 .252
KA -.112 .581 .037 1 .847
Pertumbuhan .570 .314 3.301 1 .069
Constant 3.050 4.400 .481 1 .488
a. Variable(s) entered on step 1: CEO, Opini, Distress, PertumbuhanROA, KAP, Ukuran, KA,
Pertumbuhan.
Determinasi Koefisien
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 150.393a .041 .100
a. Estimation terminated at iteration number 6 because
parameter estimates changed by less than .001.