14
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 59 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA SEKTOR BARANG KONSUMSI Oleh: Listijowati Hadinugroho1 1 E-mail:[email protected] Agathi Amalia Delisandri 2 Abstract The purpose of this research to analize the influence company’s internal factors (profitability, asset structure, sales growth, solvability) to capital structure on the consumption goods sektor. The research is assosiative with used secondary data from Indonesia Stock Exchange. The results, as partial profitability have the negative significant influence to capital structure on the consumer goods sector. Assets, and solvability have the positive significant influence to capital structure on the consumption goods sector, except sales growth doesn’t the significant influence to capital structure on the consumption goods sector. As the simultaneously, profitability, assets, sales growth, and solvability have the significant influence to capital structure on the consumption goods sector. The contribution of profitability, asset assets, sales growth, and solvability to capital structure on the consumption goods sector is 37,5 percent. Keywords: profitability, assets, sales growth, solvability, capital structure Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor internal perusahaan (profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas) terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian diperoleh bahwa secara parsial profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi. Struktur aktiva dan solvabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi, sedangkan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi. Secara simultan profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi. Kontribusi variabel profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi sebesar 37,5 persen. Kata kunci: profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, solvabilitas, struktur modal 1. Pendahuluan Struktur modal dapat diartikan sebagai perimbangan atau perbandingan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Besar kecilnya angka rasio struktur modal menunjukkan banyak sedikitnya jumlah pinjaman jangka panjang dibanding modal sendiri. Dilihat dari sisi pajak, penggunaan hutang dapat memperkecil pajak. Hal ini disebabkan sifat pajak “tax 1 Dosen tetap Institut Perbanas 2 Alumni S1 Manajemen Institut Perbanas

Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 59

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN YANG

MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA SEKTOR BARANG KONSUMSI

Oleh:

Listijowati Hadinugroho11

E-mail:[email protected]

Agathi Amalia Delisandri 2

Abstract

The purpose of this research to analize the influence company’s internal factors (profitability, asset

structure, sales growth, solvability) to capital structure on the consumption goods sektor. The research

is assosiative with used secondary data from Indonesia Stock Exchange. The results, as partial

profitability have the negative significant influence to capital structure on the consumer goods sector.

Assets, and solvability have the positive significant influence to capital structure on the consumption

goods sector, except sales growth doesn’t the significant influence to capital structure on the

consumption goods sector. As the simultaneously, profitability, assets, sales growth, and solvability

have the significant influence to capital structure on the consumption goods sector. The contribution of

profitability, asset assets, sales growth, and solvability to capital structure on the consumption goods

sector is 37,5 percent.

Keywords: profitability, assets, sales growth, solvability, capital structure

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor internal perusahaan (profitabilitas,

struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas) terhadap struktur modal pada sektor barang

konsumsi. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif dengan menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian diperoleh bahwa secara parsial profitabilitas

berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi. Struktur aktiva

dan solvabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi,

sedangkan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada sektor

barang konsumsi. Secara simultan profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan

solvabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap struktur modal pada sektor

barang konsumsi. Kontribusi variabel profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan

solvabilitas terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi sebesar 37,5 persen.

Kata kunci: profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan,

solvabilitas, struktur modal

1. Pendahuluan

Struktur modal dapat diartikan sebagai perimbangan atau perbandingan antara hutang

jangka panjang dan modal sendiri. Besar kecilnya angka rasio struktur modal menunjukkan

banyak sedikitnya jumlah pinjaman jangka panjang dibanding modal sendiri. Dilihat dari sisi

pajak, penggunaan hutang dapat memperkecil pajak. Hal ini disebabkan sifat pajak “tax

1Dosen tetap Institut Perbanas

2Alumni S1 Manajemen Institut Perbanas

Page 2: Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi

60 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

deductibility of interest payment” yang berarti pembayaran bunga merupakan pengurangan

pajak. Keputusan yang diambil perusahaan mengenai struktur modal, perusahaan harus tetap

memperhatikan keseimbangan financial perusahaan. Keseimbangan financial perusahaan

dapat diperoleh apabila suatu perusahaan selama menjalankan fungsinya tidak menghadapi

gangguan-gangguan financial.

Kesalahan dalam menentukan struktur modal akan mempunyai dampak yang luas terutama

bila perusahaan terlalu besar dalam menggunakan hutang, yang mengakibatkan perusahaan

memiliki beban berat. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam

menentukan struktur modal perusahaan baik dari faktor-faktor internal maupun dari faktor-

faktor eksternal. Faktor-faktor internal dilihat dari kinerja perusahaan yang tercermin dari

laporan keuangan perusahaan tersebut, sedangkan faktor-faktor eksterna lmerupakan faktor di

luar perusahaan seperti tingkat bunga, tingkat inflasi, pajak, dan kondisi pasar modal.

Menurut Sartono (2001:326) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah

tingkat penjualan, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, sikap

manajemen, dan kondisi intern perusahaan. Sedangkan menurut Weston dan Copeland

(1999:35) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah tingkat pertumbuhan

penjualan, stabilitas arus kas, struktur aktiva, sikap manajemen, dan sikap pemberi pinjaman.

Nurrohim (2008) menyatakan bahwa profitabilitas, fixed asset ratio, kontrol kepemilikan, dan

struktur aktiva secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal, sedangkan secara parsial

hanya profitabilitas dan control kepemilikan berpengaruh terhadap struktur modal. Menurut

Suwarto (2002) dalam penelitiannya secara parsial profitabilitas berpengaruh signifikan

terhadap struktur modal, sedangkan struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal. Sedangkan menurut Kesuma (2009) secara parsial pertumbuhan penjualan dan

solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas tidak

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu terdapat perbedaan faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap struktur modal maka peneliti akan melakukan penelitian sejenis. Tujuan

penelitian ini adalah menganalisis pengaruh faktor-faktor internal perusahaan (profitabilitas,

struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas) secara parsial dan simultan terhadap

Struktur Modal pada Sektor Barang Konsumsi.

2. Tinjauan Teori

Struktur Modal

Pengertian struktur modal menurut Sawir (2004:43) adalah bauran sumber pendanaan

permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang

saham, sedangkan menurut Kartadinata (1999:4-5) pengertian struktur modal dibedakan

dengan struktur keuangan, dimana struktur modal merupakan pembelanjaan permanen yang

mencerminkan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri, sedangkan struktur

keuangan merupakan perbandingan seluruh hutang baik jangka pendek maupun jangka

panjang dengan modal sendiri. Menurut Husnan (2002:275) struktur modal adalah

perbandingan antara sumber jangka panjang yang bersifat pinjaman dan modal sendiri.

Berdasarkan pada pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur modal adalah

komposisi atau kombinasi sumber pendanaan perusahaan yang terdiri dari hutang jangka

panjang (long term debt) dan modal sendiri (saham preferen, saham biasa dan saldo laba)

yang digunakan untuk membiayai atau memenuhi kebutuhan modalnya. Sumber dana tersebut

merupakan sumber dana permanen dengan jangka waktu lebih dari satu tahun dan pada

Page 3: Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 61

umumnya memiliki kewajiban biaya bunga khususnya pada penggunaan hutang jangka

panjang. Besar kecilnya angka rasio struktur modal menunjukkan banyak sedikitnya jumlah

pinjaman jangka panjang dari modal sendiri yang diinvestasikan pada aktiva tetap untuk

memperoleh laba operasi.

Pada prinsipnya pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat disediakan dari

sumber intern atau sumber extern. Sumber intern merupakan sumber dana yang dibentuk atau

atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, sedangkan sumber extern merupakan sumber

dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham baru.

Struktur modal akan menentukan biaya modal. Biaya modal adalah balas jasa yang harus

dibayar perusahaan kepada masing-masing pihak yang menanamkan modal dalam

perusahaan. Arti penting struktur modal terutama disebabkan oleh perbedaan karakteristik

diantara jenis modal tersebut. Perbedaan karakteristik diantara jenis modal tersebut secara

umum mempunyai pengaruh pada dua aspek penting dalam kehidupan perusahaan yaitu: 1)

terhadap kemampuan untuk menghasilkan laba; 2) terhadap kemampuan perusahaan untuk

membayar kembali hutang jangka panjang.

Struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap perusahaan, karena baik

buruknya struktur modal akan berdampak terhadap posisi finansial perusahaan. Suatu

perusahaan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik dapat menyebabkan beban yang

ditanggung perusahaan yang bersangkutan lebih besar. Apabila biaya modal yang ditanggung

perusahaan nilainya besar akan menyebabkan keuntungan yang seharusnya diperoleh

perusahaan menjadi berkurang. Struktur modal pada tiap perusahaan ditetapkan dengan

memperhitungkan berbagai aspek atas dasar kemungkinan akses dana, keberanian perusahaan

menanggung risiko, rencana strategis pemilik serta analisis biaya dan manfaat yang diperoleh

dari tiap sumber dana.

Tujuan akhir dari suatu perusahaan dari struktur modal yang optimum adalah

meningkatkan pendapatan pemilik perusahaan melalui peningkatan nilai perusahaan, di

samping mempunyai tujuan lain yaitu meningkatkan keuntungan perusahaan.

Menurut Brigham dan Houston (2006:42-44) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur

modal, yaitu: 1) stabilitas penjualan; 2) struktur aktiva; 3} leverage operasi (operating

leverage); 4) tingkat pertumbuhan; 5) profitabilitas; 6) pajak; 7) kondisi pasar; 8)

pengendalian; 9) sikap manajemen.

Profitabilitas

Menurut Brigham dan Houston (2006:107) pengertian profitabilitas adalah hasil akhir

dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan, sedangkan menurut

Riyanto (2008:35) pengertian profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu

memiliki dana internal yang lebih banyak dibandingkan perusahaan dengan profitabilitas

rendah. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi menggunakan hutang yang

relatif kecil (Bringham dan Houston, 2001). Tingkat pengembalian yang tinggi

memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang

dihasilkan secara internal. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap

struktur modal perusahaan. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh berarti semakin rendah

penggunaan hutang.

Penilaian profitabilitas suatu perusahaan bermacam-macam tergantung pada laba dan

aktiva yang akan dibandingkan. Perbandingan laba yang berasal dari operasi atau usaha, laba

Page 4: Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi

62 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

bersih sesudah pajak dengan keseluruhan aktiva ataukah perbandingan laba bersih sesudah

pajak dengan modal sendiri. Pada umumnya, penilaian profitabilitas suatu perusahaan adalah

profitabilitas ekonomi dan profitabilitas modal sendiri.

Profitabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi

pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri (Riyanto, 2008:44). Laba yang

diperhitungkan untuk menghitung profitabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah

dikurangi pajak (earning after tax). Penambahan modal asing atau modal sendiri akan

memberikan dampak terhadap profitabilitas modal sendiri. Penambahan modal asing akan

menguntungkan modal sendiri apabila rate of return lebih besar dari biaya modalnya atau

bunganya.

Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Menurut Hanafi (2008:42) rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal

saham tertentu. Rasio profitabilitas yang sering digunakan di dalam perusahaan, yaitu: 1)

Profit Margin, menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

pada tingkat penjualan tertentu; 2) Return on Assets, menghitung sejauh mana kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu; 3) Return on

Equity, rasio ini memperlihatkan sampai sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri

secara efektif; 4) Basic Earning Power, rasio ini mengindentifikasikan kemampuan

perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya.

Struktur Aktiva

Menurut Riyanto (2001:22) struktur aktiva adalah perimbangan atau perbandingan baik

dalam artian absolut maupun dalam artian relatif antara aktiva lancar dan aktiva tetap,

sedangkan menurut Syamsudin (2001:9) struktur aktiva adalah penentuan seberapa besar

alokasi untuk masing-masing komponen aktiva baik dalam aktiva lancar maupun dalam aktiva

tetap.

Struktur aktiva dapat dipandang dari dua sisi yaitu aktiva yang harus tersedia untuk

kegiatan operasional perusahaan selama periode tertentu dan aktiva yang harus disediakan

untuk kegiatan operasional perusahaan secara permanen. Aktiva yang harus tersedia untuk

kegiatan operasional perusahaan termasuk dalam golongan aktiva lancar. Aktiva lancar terdiri

dari kas dan aktiva lainnya yang diharapkan dapat dicairkan dan akhirnya dapat digunakan

untuk periode berikutnya. Sedangkan aktiva yang harus disediakan untuk beroperasinya

perusahaan secara permanen termasuk ke dalam golongan aktiva tetap. Aktiva tetap dapat

dikatakan sebagai aset yang dimiliki perusahaan yang secara fisik terlihat dan ikut berperan

dalam kegiatan operasional perusahaan serta mempunyai umur ekonomis lebih dari satu

periode. Contoh yang termasuk aktiva tetap: tanah, bangunan, peralatan kantor, dan kendaraan

operasional.

Struktur aktiva diketahui dengan membandingkan total aktiva tetap dan total aktiva yang

dimiliki perusahaan. Total aktiva tetap diketahui dengan menjumlahkan rekening-rekening

aktiva tetap berwujud seperti tanah, bangunan, gedung, peralatan, kendaraan dan aktiva tetap

berwujud lainnya kemudian dikurangi dengan akumulasi penyusutan aktiva tetap. Menurut

Margaretha (2003:108) total aktiva adalah jumlah keseluruhan dari aset yang dimiliki oleh

perusahaan yang terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lainnya yang apabila

dijumlahkan nilainya seimbang dengan total kewajiban dan ekuitas.

Page 5: Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 63

Bagi para kreditor, kepimilikan aktiva pada perusahaan memperlihatkan bahwa aktiva

merupakan jaminan pengembalian hutangnya.

Tingkat Pertumbuhan Penjualan

Menurut Kesuma (2009:41), tingkat pertumbuhan penjualan, yaitu kenaikan atau

penurunan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Teori yang

dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2001:39) yang menyatakan bahwa perusahaan

dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan

menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang

penjualannya tidak stabil. Hal ini berarti, semakin stabil tingkat penjualan mengakibatkan

semakin stabil tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka besar kemungkinan

perusahaan mampu memenuhi kewajiban tetapnya. Dengan demikian, tingkat pertumbuhan

penjualan yang semakin baik akan menjadikan perusahaan dapat membayar hutangnya

sehingga besar hutang yang ditanggung perusahaan menjadi relatif aman untuk dilunasi.

Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya untuk memperoleh laba

perusahaan sehingga perusahaan dapat menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

operasional perusahaan dan memperbaiki struktur modal.

Rasio Solvabilitas

Menurut Halim (2003:81) pengertian rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.

Perusahaan yang solvabel menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau

kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang jangka panjangnya. Kemampuan bayar

(solvency) berhubungan dengan apakah sebuah perusahaan mampu membayar kewajiban

jangka panjangnya dan bagaimana perusahaan memakai hutang dalam struktur modalnya.

Menurut Hanafi (2004:41) jenis-jenis rasio solvabilitas secara umum, yaitu: 1) Debt

Ratio (Debt to Total Asset), rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan hutang

terhadap total asset yang dimiliki perusahan; 2) Times Interest Earned Ratio, rasio ini

mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga atau mengukur

seberapa jauh laba dapat berkurang tanpa perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena

tidak mampu membayar bunga; 3) Debt to Equity Ratio adalah rasio yang menunjukkan

perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri dalam pendanaan perusahaan.

Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar risiko yang dihadapi oleh perusahaan.

Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang dilakukan oleh Kesuma (2009) bertujuan untuk mengetahui apakah

struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan rasio hutang berpengaruh terhadap

struktur modal serta pengaruhnya terhadap harga saham.

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan real estate yang go public di Bursa Efek Indonesia

sebanyak 34 perusahaan pada periode 2003-2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara

parsial pertumbuhan penjualan dan rasio hutang berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal, sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Pertumbuhan penjualan mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga

saham, sedangkan struktur aktiva mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham.

Profitabilitas mempunyai pengaruh signifikan serta searah dengan harga saham. Rasio hutang

Page 6: Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi

64 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga saham. Struktur modal

mempunyai pengaruh tidak signifikan dan searah dengan harga saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurrohim (2008) tentang bagaimana pengaruh dari

profitabilitas, fixed asset ratio, kontrol kepemilikan, dan struktur aktiva terhadap struktur

modal. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2001 sampai 2005.

Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang berspesifikasi pada sektor industri

consumer goods. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan profitabilitas, fixed

asset ratio, kontrol kepemilikan, dan struktur aktiva berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal, sedangkan secara parsial hanya profitabilitas dan kontrol kepemilikan berpengaruh

secara signifikan terhadap struktur modal.

Penelitian yang dilakukan oleh Suwarto dan Ediningsih (2002) bertujuan untuk menguji

secara simultan dan parsial variabel stabilitas penjualan, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan,

dan profitabilitas terhadap struktur modal serta mengetahui variabel manakah yang dominan

mempengaruhi struktur modal. Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan

perdagangan eceran yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Populasi ini sekaligus

merupakan sampel penelitian pada periode 1993-1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

stabilitas penjualan, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, dan profitabilitas secara bersama-

sama mempengaruhi struktur modal. Secara parsial, tingkat pertumbuhan dan profitabilitas

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Berbeda dengan penelitian terdahulu, dalam penelitian ini akan menganalisa pengaruh faktor-

faktor internal perusahaan terhadap Struktur Modal pada Sektor Barang Konsumsi periode

2005-2009.

Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah menganalisis factor-faktor internal

perusahaan yang berpengaruh terhadap struktur modal , antara lain profitabilitas (ROA),

struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas (debt ratio). {lihat Gambar 1

Kerangka Pemikiran}

Hipotesis yang akan diuji di dalam penelitian sebagai berikut:

Diduga bahwa profitabilitas (ROA), struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas

(debt ratio) secara partial mempunyai pengaruh terhadap struktur modal pada sektor barang

konsumsi.

Diduga bahwa profitabilitas (ROA), struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas

(debt ratio) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal pada sektor barang

konsumsi.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif (korelasional). Jenis data

yang digunakan adalah kuantitatif yang datanya diambil dari laporan keuangan berupa laporan

keuangan perusahaan periode 2005—2009. Sedangkan perusahaan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan lengkap dan

mempunyai laba berturut-turut selama periode 2005-2009 dan tidak memilik nilai ekuitas

yang negatif. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah profitabilitas,

struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas. Yang menjadi variabel dependent

Page 7: Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 65

adalah struktur modal. Variabel penelitian yang dapat didefinisikan ke dalam bentuk tabel

operasional variabel sebagai berikut: {lihat Tabel 1 Operasional Variabel}

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang

termasuk ke dalam sektor barang konsumsi periode 2005-2009.Sektor barang konsumsi

berjumlah 33 emiten yang terbagi ke dalam beberapa sub, yaitu sub sektor makanan dan

minuman, rokok, farmasi, kosmetik, dan peralatan rumah tangga.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang mengeluarkan

laporan keuangan lengkap dan mempunyai laba berturut-turut selama lima tahun periode

2005—2009, serta tidak memiliki nilai ekuitas yang negatif. {lihat tabel 2 Data Sampel}

4. Analisis dan Pembahasan

Setelah dilakukan uji asumsi klasik terhadap seluruh data yang digunakan dalam penelitian

dan dinyatakan semua data layak untuk dilakukan pengujian hipotesis Pengujian secara

parsial diperoleh hasil sebagai berikut: {lihat tabel 3 Hasil Analisis Uji t}

Variabel ROA memiliki t hitung sebesar -3,260 dan t table sebesar -1,997 sehingga t

hitung < t table (-3,260 < -1,977).Artinya, variable profitabilitas (ROA) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Struktur aktiva mempunyai nilai t hitung

sebesar 2,340 dan t table sebesar 1,997 sehingga t hitung > t table (2,340 > 1,997).Berarti,

variable struktur aktiva secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Variabel pertumbuhan penjualan menghasilkan t hitung sebesar 0,561 dan t tabel sebesar

1,997 sehingga t hitung lebih kecil t tabel (0,561 < 1,997). Berarti, variable pertumbuhan

penjualan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Variabel debt

ratio menghasilkan t hitung sebesar 4,639 dan t tabel sebesar 1,997 sehingga t hitung lebih

besar dari t tabel (4,639 > 1,997). Artinya, variable solvabilitas (debt ratio) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Uji hipotesis secara simultan profitabilitas

yang ditunjukkan oleh ROA, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan sovabilitas yang

ditunjukkan oleh debt ratio terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi dapat

dilihat pada tabel berikut: {lihat Tabel 4 Hasil Analisis Uji F}

Hasil uji hipotesis secara simultan diperoleh nilai F hitung sebesar 11,331 dan F tabel

sebesar 2,746 sehingga nilai F hitung > F tabel (11,331 > 2,746). Hal ini berarti, profitabilitas,

struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal.

Kontribusi semua variabel yang terdiri dari profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan

penjualan, dan solvabilitas terhadap struktur modal sebesar 37,5 persen, sedangkan 62,5

persen dipengaruhi variabel lain selain empat variabel di atas. {lihat Tabel 5 Hasil Koefisien

Determinasi}

Hasil pengujian lima hipotesis menunjukkan bahwa faktor-faktor internal perusahaan

yang terdiri dari profitabilitas, struktur aktiva, dan solvabilitas secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal, sedangkan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal. Selain itu, variabel profitabilitas, struktur aktiva,

pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

Page 8: Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi

66 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

struktur modal. Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Kesuma (2009) terutama variabel pertumbuhan penjualan dan profitabilitas. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Perbedaan

hasil dari kedua penelitian tersebut disebabkan karena adanya perbedaan di sampel penelitian

dan periode penelitian.

Penelitian oleh Nurrohim (2008) menunjukkan hanya profitabilitas dan kontrol kepemilikan

yang berpengaruh signifikan, sedangkan fixed asset ratio dan struktur aktiva tidak

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Perbedaan hasil penelitian ini karena ada

perbedaan pada variable independent yang digunakan dan periode pengamatan. Sedangkan

penelitian oleh Suwarto dan Ediningsih (2002) menunjukkan stabilitas penjualan dan struktur

aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan tingkat pertumbuhan

penjualan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Perbedaan hasil

penelitian ini karena ada perbedaan pada variable independent, periode pengamatan, dan

sample penelitian.

5. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan penelitian dapat disimpulkan bahwa secara parsial,

profitabilitas, struktur aktiva, dan solvabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal dan mempunyai hubungan yang positif, kecuali profitabilitas mempunyai

hubungan yang negatif. Sedangkan untuk pertumbuhan penjualan secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dan mempunyai hubungan yang positif.

Variable yang paling dominant berpengaruh terhadap struktur modal dalam penelitian ini

adalah solvabilitas (debt ratio). Secara simultan, variable profitabilitas, struktur aktiva,

pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap stuktur modal

perusahaan. Keempat variable yang terdiri dari proftabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan

penjualan, dan solvabilitas mempunyai kontribusi pengaruh terhadap struktur modal

perusahaan sebesar 37,5 persen, sisanya sebesar 62,5 persen dipengaruhi oleh variable lain

baik internal maupun eksternal.

Rekomendasi

Peneliti selanjutnya , disarankan dapat menambah variabel independent lainnya seperti

tingkat bunga, tingkat pajak ataupun stabilitas arus kas sehingga akan memberikan hasil yang

lebih baik, kemudian peneliti selanjutnya sebaiknya menambah periode pengamatan dan

jumlah sampel penelitian.

Bagi perusahaan khususnya sektor barang konsumsi yang menjadi sampel dalam penelitian

ini, yaitu perusahaan harus tetap memperhatikan kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari

laporan keuangan perusahaan terutama profitabilitas, struktur aktiva, dan sovabilitas karena

faktor-faktor ini berpengaruh terhadap struktur modal. Kinerja perusahaan yang baik akan

menarik minat investor maupun kreditor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.

Bagi investor maupun kreditor, yaitu sebaiknya investor maupun kreditor memperhatikan

kinerja perusahaan terutama pada profitabilitas karena dengan adanya informasi tersebut

investor maupun kreditor dapat mengambil keputusan yang tepat sehubungan dengan

investasinya karena pengembalian modal yang baik menjamin investor maupun kreditor

mendapatkan modalnya kembali.

Page 9: Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 67

DAFTAR PUSTAKA

Abas Kartadinata.(1999). Pembelanjaan. Jakarta: Rineka Cipta, : 4-5.

Abdul Halim. (2003). Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat, : 81.

Agnes Sawir. (2004). Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan.

Edisi Pertama. PT Gramedia: Pustaka Utama, : 43.

Agus Sartono. (2001). Manajemen Keuangan. Jilid II. Edisi kesembilan.

Jakarta: Binarupa Aksara, : 326.

Ali Kesuma. (2009). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Struktur modal serta

Pengaruhnya terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go

Public diBursa Efek Indonesia. Manajemen dan Kewirausahaan, volume

11(1):38-45.

Bambang Riyanto. (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:

Gajahmada, : 35, 44.

______. (2001).Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.

Yogyakarta: BPFE, : 22.

Brigham and Houston.(2006). Fundamental of Financial Management. Edisi

kesepuluh. Penerbit: Salemba Empat, : 42-44, 107.

______. (2001). Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga, : 39.

Hasa Nurrohim. (2008). Pengaruh Profitabilitas, Fixed Asset Ratio, Kontrol

Kepemilikan, dan Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal pada

PerusahaanManufaktur di Indonesia. Sinergi, volume 10(1):11-18.

Lukman Syamsudin. (2001). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta:

Binagraha, : 9.

Mamduh Hanafi dan Abdul Halim.(2008). Analisis Laporan Keuangan.

Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen, : 42.

______. (2004). Manejemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE, : 41.

Margaretha. (2003). Tinjauan Persepsi Manajemen Terhadap Struktur Modal

PerusahaanGo Public: Dalam Media Riset Bisnis dan Manajemen.

Jakarta: Universitas Trisakti, No. 3: 93-115.

Page 10: Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi

68 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Suad Husnan. (2002). Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Edisi

Keempat. Yogyakarta: BPFE, : 275.

Suwarto. (2002). Pengaruh Stabiliytas Penjualan, Struktur Aktiva, Tingkat

Pertumbuhan, dan Profitabilita terhadap Struktur Modal pada

PerusahaanPerdagangan Eceran di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi,

volume 6 (1):20-32.

Weston dan Copeland.(1999). Manajemen Keuangan. Jilid II. Edisi Kesembilan.

Jakarta: Binarupa Aksara, : 35.

Page 11: Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 69

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Sumber: Peneliti (2010)

Tabel 1 Operasional Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

Profitabili

tas

Kemampuan

perusahaan untuk

menghasilkan laba

selama periode

tertentu dengan

memanfaatkan aset

yang dimilikinya.

- Laba bersih

- Total

aktiva

- Komponen

ini

diperoleh

dari

laporan

keuangan

perusahaan

Laba bersih

ROA = x 100%

Total aktiva

Rasio

Struktur

Aktiva

Kekayaan atau

sumber-sumber

ekonomi yang

dimiliki oleh

perusahaan.

- Total aktiva

tetap

- Total aktiva

Total aktiva tetap

SA = x 100%

Total aktiva

Rasio

Pertumbu

han

Penjualan

Kenaikan/penuruna

n penjualan dari

tahun ke tahun.

- Penjualan

tahun

sebelumnya

(St-1)

- Penjualan

tahun ini (S1)

S1 – St-1

PP = x 100%

St-1

Rasio

Rasio Kemampuan - Total hutang Rasio

Return on Asset

Struktur Aktiva

Pertumbuhan

Penjualan

Struktur Modal

Debt Ratio

Page 12: Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi

70 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Solvabilit

as

perusahaan untuk

memenuhi

kewajiban jangka

panjangnya.

- Total aktiva Total hutang

DR = x100%

Total aktiva

Struktur

Modal

Bauran sumber

pendanaan

perusahaan yang

terdiri dari hutang

jangka panjang,

saham preferen,

dan modal

pemegang saham.

- Hutang

jangka

panjang

- Modal

sendiri

Hutang Jangka Panjang

SM = x100%

Modal Sendiri

Rasio

Sumber: Peneliti (2010)

Tabel 2 Data Sampel

Sumber: BEI (2010)

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 AQUA PT Aqua Golden Tbk

2 DLTA PT Delta Djakarta Tbk

3 INDF PT Indofood Sukses Tbk

4 MLBI PT Multi Bintang Tbk

5 MYOR PT Mayora Indah Tbk

6 STTP PT Siantar Top Tbk

7 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk

8 HMSP PT H. M. Sampoerna Tbk

9 DVLA PT Darya Varia Lab Tbk

10 INAF PT Indofarma Tbk

11 KAEF PT Kimia Farma Tbk

12 KLBF PT Kalbe Farma Tbk

13 MRAT PT Mustika Ratu Tbk

14 UNVR PTUnilever Tbk

Page 13: Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 71

Tabel 3 Hasil Analisis Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Stan.Coef

ficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -20.417 9.580 -2.131 .037

ROA -.923 .283 -.320 -3.260 .002 .939 1.065

Struktur_aktiva .466 .199 .236 2.340 .022 .890 1.124

Prtmbhn_penjualan .109 .195 .055 .561 .577 .938 1.067

debt ratio .852 .184 .491 4.639 .000 .810 1.234

a. Dependent Variable: struktur modal

Sumber: Data output SPSS 17 for Windows(2010)

Tabel 4 Hasil Analisis Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 25979.304 4 6494.826 11.331 .000a

Residual 37258.691 65 573.211

Total 63237.995 69

a. Predictors: (Constant), Debt_ratio, Pertmbhn_penjualan, ROA, Struktur_aktiva

b. Dependent Variable: Struktur_modal

Sumber: Data output SPSS 17 for Windows (2010)

Tabel 5 Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .641a .411 .375 23.94182 2.234

a. Predictors: (Constant), Debt_ratio, Pertmbhn_penjualan, ROA, Struktur_aktiva

b. Dependent Variable: Struktur_modal

Sumber: data output SPSS 17 for Windows (2010)

Page 14: Analisis Faktor-faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi

72 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012