Upload
truongtu
View
241
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORANG MENABUNG
(Studi Pada Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
Alfianti Mandassari
NIM: 109046100226
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1437 H / 2015
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, November 2015
Alfianti Mandassari
i
ABSTRAK
Alfianti Mandassari. NIM 109046100226. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Orang Menabung(Studi Pada Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan
Selatan). Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015. viii+ 63 halaman + 10 halaman
lampiran.
Tema utama penelitian ini adalah perilaku menabung masyarakat. Ada beberapa
pertanyaan utama penelitian ini. Secara spesifik, studi ini bermaksud menjawab
beberapa pertanyaan berikut:
1. Berapa banyak masyarakat yang memiliki tabungan?
2. Faktor apa yang paling mempengaruhi masyarakat dalam menabung?
3. Tujuan masyarakat menabung?
4. Bagaimana pola menabung masyarakat?
Penelitian ini menggunakan metode survei. Ada 100 sampel dalam penelitian
ini yang diseleksi secara aksidental. Untuk menganalisis data, penulis menggunakan
metode analisis deskriptif. Lokasi studi adalah Kecamatan Balikpapan Selatan,
Balikpapan, Kalimantan Timur, warga Kelurahan Gunung Bahagia. .
Penelitian ini menyimpulkan bahwa masyarakat Balikpapan Selatan Kelurahan
Gunung Bahagia sudah banyak yang mengenal tabungan. Tujuan menabung mereka
sudah dalam tahap untuk meningkatkan kesejahteraan di masa depan.
Kata Kunci : Tabungan, ekonomi, penghasilan, pengeluaran, Balikpapan.
Pembimbing : Drs. Noryamin Aini, MA
Daftar Pustaka: Tahun 2001 s.d Tahun 2012
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya, hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda nabi Muhammad SAW.
Penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi ini merupakan salah satu bagian
syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Kebahagiaan yang tak ternilai bagi penulis secara pribadi adalah dapat
mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua, seluruh keluarga, teman-
teman dan pihak-pihak yang telah ikut andil dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
Sebagai bentuk penghargaan, penulis sampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak A.M Hasan Ali MA. Ketua program studi Muamalat dan Bapak Abdurrauf,
Lc, MA. Sekertaris program studi muamalat yang telah membantu penulis secara
tidak langsung dalam menyiapkan skripsi ini.
iii
3. Terima kasih yang begitu besar kepada bapak Drs. Noryamin Aini, MA yang telah
meluangkan banyak waktunya demi memberikan bimbingan berupa ilmu,
masukan-masukan dan pengarahan dengan penuh kesabaran kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan akan
selalu bermanfaat bagi penulis.
5. Ungkapan terima kasih yang tidak terkira dan penghargaan yang paling tinggi
untuk ayahanda tercinta Bapak H. Abdurrahman dan Ibunda Hj. Norhaidah yang
telah memberikan dukungan baik secara moril, materil, semangat dan doa yang
selalu dipanjatkan sehingga penulis diberi kemudahan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Terima kasih kepada saudara-saudaraku tercinta yang tak henti-henti memberikan
dukungan Yulia Eka Salasiah, Rahmadi Rahaman, Muchlis, Adinda Sarla Meilani,
Indra Saksana, Nitha Purnama. Dan keponakan-keponakan tersayang Azra Bella
Cantika, Jazmine Baby Assyafa, Saniyya Nazilla Zerrin, Sabian Amar Rahman,
Arshaka Einu Rahman. Kalian selalu menjadi anak yang membanggakan dan
memberikan kebahagiaan. dan seluruh keluarga besar yang tidak bisa disebutkan
satu persatu namanya. Sungguh keberadaan kalian merupakan anugerah terbesar
dalam hidupku.
7. Untuk sahabatku tercinta Sabilah Rosadi atas semua cinta, kasih, sayang,
dukungan, doa dan waktu yang sudah kita lewati bersama. Semua kenangan kita
iv
akan selalu tersimpan dan menjadi salah satu cerita indah dalam hidupku. Takdir
kita biarlah Allah yang akan menunjukkannya.
8. Sahabat-sahabatku kosan Sarbini hidup bersama kalian sungguh ajaib dan terasa
seperti permen Nano-Nano. Begitu banyak teman yang pergi silih berganti tapi
kenangan dan cerita kita akan selalu jadi sejarah dalam kosan Sarbini.
9. Untuk teman-teman seperjuangan kelas PS F 09, terima kasih atas dukungan dan
waktu-waktu indah selama kuliah. Dan teman-teman di Kampus UIN, teman
SMA, teman SMP, teman SD dan teman-temanku dari seluruh penjuru bangsa,
kalian sudah memberikan pengalaman yang berharga.
Semua pihak yang telah memberikan dukungan spiritual, moril, dan materil.
hingga selesainya penelitian ini yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu. Semoga
Allah SWT membalas kebaikan kalian berupa pahala yang berlipat ganda. Dengan
segala kelemahan dan kekurangan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa meridoi setiap langkah kita.
Amin.
Jakarta, 24 September 2015
Alfianti mandassari
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR BAGAN .................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... viii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 3
C. Batasan Masalah ..................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................................ 5
F. Sistematika Penulisan.............................................................................. 6
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Tabungan ................................................................................................. 8
B. Faktor Nilai-Nilai Hidup ......................................................................... 15
C. Faktor Ekonomi ...................................................................................... 16
D. Faktor Psikologis .................................................................................... 19
E. Tinjauan Studi Terdahulu ....................................................................... 23
vi
BAB III: GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN DAN METODE
PENELITIAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ...................................................... 27
B. Metode Penelitian ................................................................................... 29
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Responden .................................................................................... 34
B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 43
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 59
B. Saran-saran ............................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................... 64
vii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Jenis Tabungan Non Produktif ....................................................... 11
Bagan 2.2 Jenis Tabungan Produktif .............................................................. 12
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Responden menurut Usia ................................................................ 34
Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Terakhir ........................................................... 35
Tabel 4.3 Jenis Pekerjaan ................................................................................ 36
Tabel 4.4 Kemampuan Memenuhi Kebutuhan Hidup ..................................... 37
Tabel 4.5 Total Penghasilan Utama ................................................................. 38
Tabel 4.6 Total Penghasilan Tambahan ........................................................... 39
Tabel 4.7 Total Pengeluaran............................................................................. 40
Tabel 4.8 Kepemilikan Tabungan Non Produktif ........................................... 41
Tabel 4.9 Kepemilikan Tabungan Produktif .................................................... 42
Tabel 4.10 Responden menurut Kepemilikan Tabungan Produktif dan
Kepemilikan Tabungan Non Produktif ............................................ 43
Tabel 4.11 Jenis Tabungan Non Produktif yang Dipilih Responden ................ 43
Tabel 4.12 Jenis Tabungan Produktif yang Dipilih Responden......................... 44
Tabel 4.13 Peringkat Tujuan Menabung Responden ........................................ 45
viii
Tabel 4.14 Memiliki Tabungan menurut Visi Sosial Keagamaan ................. 46
Tabel 4.15 Memiliki Tabungan menurut Visi Optimisme ............................. 47
Tabel 4.16 Memiliki Tabungan menurut Visi Sosial Ekonomi ..................... 48
Tabel 4.17 Sumber Dana Tabungan Responden ............................................ 50
Tabel 4.18 Intensitas Responden Menabung dalam Setahun ......................... 50
Tabel 4.19 Memiliki Tabungan menurut Tingkat Pendidikan Terakhir ..........51
Tabel 4.20 Memiliki Tabungan menurut Tingkat Penghasilan ....................... 52
Tabel 4.21 Memiliki Tabungan menurut Pengeluaran Rutin ......................... 53
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang pasti memiliki tujuan dalam hidupnya. Tujuan hidup setiap
orang tentu berbeda-beda terutama tujuan keuangan seseorang. Kebutuhan hidup
yang beragam jenisnya membuat kita harus mengelola tujuan keuangan dengan
baik agar mencapai tujuan yang kita inginkan. Tujuan keuangan bisa untuk
jaminan pendidikan, tempat tinggal, kesehatan, pensiun dan lain-lain.
Cara mencapai tujuan-tujuan tersebut harus dimulai dengan melakukan
perencanaan keuangan. “Perencanaan keuangan adalah proses merencanakan
keuangan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang. Pencapaian tujuan tersebut ada yang dalam bentuk menabung, melakukan
investasi, melakukan budgeting, atau mengatur komposisi harta yang dimiliki saat
ini.”1
Menabung menjadi salah satu cara agar lebih mudah dalam mewujudkan
tujuan keuangan. “Manusia harus menyiapkan masa depannya, karena masa depan
merupakan masa yang tidak diketahui keadaannya. Dalam ekonomi penyiapan
masa depan dapat dilakukan dengan melalui tabungan.”2
1 Safir Senduk, Seri Perencanaan Keuangan Keluarga: Mengelola Keuangan Keluarga
(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), Hal. 3. 2 M. Nur Rianto Al-Arif dan Euis Amalia, Teori Mikroekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi
Islam dan Ekonomi Konvensional (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hal 93.
2
Kebiasaan dalam masyarakat juga berubah-ubah seiring perkembangan
zaman. Nilai-nilai hidup yang diterapkan pada keluarga juga mempengaruhi cara
mereka merencanakan keuangan. Rencana-rencana ini tentu akan berubah
tergantung pada kondisi dan lingkungan orang tersebut. “beberapa karakteristik
demografi yang sangat penting untuk memahami konsumen adalah usia, jenis
kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga,
status pernikahan, lokasi geografi, dan kelas sosial.”3
faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memiliki tabungan
seperti, faktor ekonomi, nilai-nilai hidup dan faktor psikologis. “ .....Dua hal utama
yang dapat mempengaruhi perencanaan keuangan adalah faktor nilai hidup pribadi
dan faktor ekonomi.”4 Nilai-nilai hidup pribadi adalah usia, pendidikan, pekerjaan
Faktor ekonomi adalah tingkat penghasilan dan tingkat pengeluaran. Faktor
psikologis adalah visi sosial ekonomi, visi sosial keagamaan dan visi optimisme.
Peneliti memilih daerah Kalimantan Timur, Kota Balikpapan, Kelurahan
Gunung Bahagia sebagai daerah penelitian. Daerah ini dipilih karena merupakan
tempat tinggal peneliti, kecamatan dengan penduduk terbanyak di kota balikpapan,
dengan komposisi penduduk yang sangat heterogen dan mempunyai biaya hidup
yang lebih mahal dibanding pulau Jawa.
3 Ujang Sumarwan. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran (Bogor:
Ghalia Indonesia. 2011) Hal. 13. 44
Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky, Successful Financial Planner ( Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2009), h.9.
3
Sehingga peneliti mengambil tema ini untuk mengetahui faktor-faktor yang
terkait dengan kecenderungan orang memiliki tabungan. Bagaimana pola
seseorang menabung? Berdasarkan tema tersebut, maka peneliti mengambil judul
ini “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Orang Menabung (Studi Pada
Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan)”.
B. Identifikasi Masalah
Ada banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menabung. Setiap
orang mempunyai alasan dan cara yang berbeda untuk menyimpan dananya.
Dibutuhkan motivasi yang kuat untuk mempertahankan intensitas dan jumlah
tabungan. Oleh karena itu, peneliti akan mengumpulkan masalah-masalah yang
berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi orang menabung.
Masalah-masalah inilah yang nanti akan diteliti sesuai dengan batasan kemampuan
peneliti.
Masalah yang dapat diidentifikasi peneliti adalah sebagai berikut:
1. Berapa banyak masyarakat yang menabung?
2. Apa tujuan masyarakat menabung?
3. Apa manfaat tabungan bagi mayarakat?
4. Berasal dari manakah sumber dana untuk menabung?
5. Bagaimana intensitas masyarakat menabung?
6. Apakah tingkat kemampuan ekonomi dapat memenuhi kebutuhan hidup?
7. Apa faktor yang paling mempengaruhi keputusan untuk menabung?
4
C. Batasan Masalah
Untuk meneliti seluruh masalah di atas peneliti mendapatkan banyak
kendala, karena peneliti memiliki keterbatasan-keterbatasan dari segi waktu, biaya
dan luas daerah penelitian maka fokus penelitian akan dibatasi sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Gunung Bahagia Kecamatan Balikpapan
Selatan karena daerah ini dihuni oleh penduduk dengan beragam latar belakang
sosial, ekonomi dan suku budaya.
2. Penelitian ini memilih responden dengan rentang usia ≤18-65 tahun.
3. Responden merupakan kepala keluarga karena kepala keluarga lebih memahami
keadaan ekonomi keluarganya.
4. Responden merupakan orang yang beragama Islam
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah ditulis di
atas, peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut:
1. Berapa banyak responden yang menabung?
2. Apa saja instrument tabungan yang paling umum digunakan oleh responden?
3. Berasal dari manakah sumber dana untuk menabung?
4. Bagaimana intensitas responden menabung?
5. Apa tujuan responden menabung?
6. Apakah faktor-faktor nilai hidup, faktor ekonomi dan faktor psikologis
berpengaruh terhadap kecenderungan orang menabung?
5
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui jumlah responden yang memiliki tabungan.
b. Untuk menggambarkan instrument tabungan yang paling umum digunakan
oleh responden.
c. Untuk menggambarkan pola menabung responden seperti asal sumber dana
tabungan dan intensitas responden menabung.
d. Untuk menggambarkan apa faktor-faktor nilai hidup, faktor ekonomi dan
faktor psikologis berpengaruh terhadap kecenderungan responden
menabung.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara teoritis untuk menambah khasanah keilmuan dalam bidang ekonomi
dan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat menjadi bahan bacaan
dan masukan bagi mahasiswa, dosen, pemerintah, serta instansi yang terkait
dengan perekonomian khususnya di perencanaan keuangan.
b. Secara praktis, diharapkan dengan mengetahui hasil penelitian ini kita jadi
lebih mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat
dalam memiliki tabungan. Sehingga hal ini dapat menjadi masukan untuk
kita agar bisa merencanakan keuangan lebih baik di masa depan.
6
F. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini mengacu kepada buku Pedoman Penulisan Skripsi
Fakultas Syariah dan Hukum UIN tahun 2012. Untuk mempermudah penyusunan
skripsi ini, peneliti membuat skripsi ini menjadi beberapa bab, dan setiap bab
terdiri dari sub bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori tentang faktor-faktor utama dan pendukung yang
mempengaruhi seseorang menabung dan berisi tinjauan studi
terdahulu.
BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN DAN METODE
PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas gambaran umum responden mengenai
daerah penelitian, kemudian metode penelitian yang digunakan oleh
peneliti yaitu pendekatan masalah, jenis penelitian, sumber data,
teknik pengumpulan data, subjek penelitian, teknik pengolahan data
dan metode analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang profil responden dan temuan hasil penelitian.
7
Kemudian pembahasan mengenai temuan penelitian yang berupa
jawaban-jawaban dari rumusan masalah.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran atas penelitian yang
dilakukan oleh peneliti.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tabungan
1. Pengertian Tabungan
Pengertian tabungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
“tempat menabungkan uang; celengan; uang tabungan; uang simpanan”
sedangkan arti menabung adalah “menyimpan uang”.1 Pengertian tabungan
menurut UU Perbankan Nomor 10 tahun 1998 pasal satu adalah “simpanan
yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau lainnya
yang dipersamakan dengan itu.”2
Menabung merupakan cara menyisihkan uang yang paling populer di
kalangan masyarakat umum. Sejak kecil kita sudah dianjurkan untuk hidup
hemat dengan cara menabung. Pada awalnya menabung masih secara sederhana
seperti menyimpan uang di bawah bantal, dalam celengan atau disimpan di
rumah. Dewasa kini cara menabung menjadi lebih modern. Masyarakat sudah
banyak yang menabung di bank, karena lebih aman dibandingkan disimpan di
dalam rumah.
1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2008), hal. 1372. 2 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003),
h.74.
9
Tabungan adalah dana yang sengaja disisihkan untuk digunakan
kemudian hari. Tabungan bisa juga merupakan dana dari sisa penghasilan yang
tidak digunakan. Tabungan bisa pula berbentuk tabungan produktif yang bisa
terus menghasilkan keuntungan bagi pemilik tabungan.
2. Jenis-Jenis Tabungan
Pada masa modern ini masyarakat tidak lagi menabung dengan cara yang
konvensional. Masyarakat sudah memikirkan cara untuk menyimpan dananya
dalam tabungan yang lebih produktif. “Tabungan produktif adalah tabungan
yang dapat menghasilkan pemasukan uang setiap bulan atau periode tertentu.
Tabungan non produktif adalah harta yang tidak menghasilkan pemasukan uang
setiap waktu, malahan mengeluarkan biaya untuk pengelolaan atau
pemeliharaan tabungan-tabungan non produktif itu.”3
a. Tabungan Produktif
Ada dua bentuk tabungan produktif yaitu dalam bentuk properti dan
surat berharga.
Bagan 2.1
Jenis Tabungan Produktif
3 Vincent Gaspersz, “Struktur Pendapatan dan Neraca Orang Kaya”, artikel diakses 19 Oktober
2015 dari http://vincentgaspersz.com/2013/04/30/struktur-pendapatan-dan-neraca-orang-kaya-uang/
PROPERTY
Tanah
Rumah
Kontrakan/Kosan
Toko/Ruko
DLL
SURAT BERHARGA
Deposito
Obligasi
Saham
Investasi pada usaha
DLL
10
1) Deposito: produk ini terdapat di bank, produk ini hampir sama dengan
tabungan. Dalam deposito, pengambilan uang bisa dilakukan ketika
jangka waktu yang disepakati oleh nasabah dan bank telah selesai.
Deposito mempunyai jangka waktu satu, tiga, enam, dua belas, sampai
dua puluh empat bulan. Jika nasabah mengambil dana sebelum waktu
perjanjian selesai maka nasabah akan terkena pinalti atau denda dari bank.
2) Obligasi: obligasi adalah surat hutang yang diterbitkan oleh pemerintah
maupun perusahaan, obligasi bisa digunakan untuk menambah modal
perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah. Obligasi juga
mempunyai jangka waktu tertentu seperti deposito namun suku bunga
obligasi biasanya lebih besar daripada deposito, dan obligasi bisa dijual
ke pihak lain baik dengan harga lebih tinggi atau lebih rendah dari harga
ketika membelinya.
3) Saham: saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan. Membeli
saham berarti membeli sebagian dari perusahaan tersebut. Bila
perusahaan tersebut mendapatkan untung, maka pemegang saham akan
mendapatkan pembagian keuntungan yang disebut dividen. Selain itu,
saham juga bisa dijual ke pihak lain, selisih harga yang didapat dari hasil
penjualan saham akan menjadi keuntungan yang disebut capital gain. Jika
11
dijual kurang dari harga ketika membeli maka akan mendapat kerugian
penjualan disebut capital loss.
4) Mata uang asing: mata uang asing biasanya bisa dijadikan sebagai
tabungan produktif. Tapi, menyimpan dana dalam mata uang asing cukup
berisiko. “Nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem
mengambang bebas (free float), yaitu benar-benar tergantung pada
permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia, sistem mengambang
bebas ini membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.”4
5) Emas: emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh
dunia. Banyak orang yang memilih untuk investasi emas, selain bisa
digunakan untuk perhiasan, emas juga harganya selalu naik karena
berbanding searah dengan inflasi. Bahkan sering kali kenaikan itu
melampaui inflasi itu sendiri. Namun perhiasaan mempunyai resiko
cukup tinggi karena rentan kehilangan atau pencurian selain itu
penyimpanan perhiasaan emas juga lebih sulit dibandingkan uang.
6) Properti: investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah
atau bangunan. Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua, yaitu
bila disewakan kepada pihak lain sehingga mendapat uang sewa, dan saat
menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi dibanding ketika
membelinya. Harga properti yang terus naik membuat banyak orang
4 Safir Senduk, Seri Perencanaan Keuangan Keluarga: Mengelola Keuangan Keluarga
(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), Hal. 108-109.
12
memburu properti sehingga penipuan surat-surat atau lokasi tanah atau
bangunan seringkali terjadi. Sekarang umumnya orang banyak yang
membangun ruko atau rukan, selain bisa jadi tempat usaha juga bisa jadi
tempat tinggal.
7) Barang mewah atau Barang antik: contoh barang mewah atau barang
antik adalah, perangko, lukisan, pajangan kristal, batu perhiasan,
kendaraan antik bahkan sekarang ini telah terdapat investasi dalam bentuk
tas, peralatan minm dan jam tangan brand luar negri yang harganya
mencapai ratusan juta rupiah, keuntungan yang didapat dari investasi ini
adalah harga sewa atau harga jual jika terdapat selisih kelebihan dari
harga ketika membeli.
b. Tabungan Non Produktif
Ada tiga bentuk tabungan non produktif yaitu berbentuk uang tunai,
surat berharga dan barang berharga.
Bagan 2.2
Jenis Tabungan Non Produktif
UANG TUNAI
Simpanan di Rumah
Tabungan di Bank
Tabungan Qurban
Arisan
SURAT BERHARGA
Asuransi
Tabungan Haji
BARANG BERHARGA
Perhiasan Emas dan
Perak
Emas Batangan
Batu Mulia
13
1) Simpanan uang tunai: Simpanan uang bisa dalam bentuk uang tunai yang
disimpan di rumah baik dalam celengan, lemari besi dan lain-lain.
Tabungan ini juga bisa dalam bentuk simpanan uang di Bank, BMT,
koperasi dan lain-lain. Umumnya tabungan ini mudah diambil dalam
keadaan darurat sehingga banyak yang menyimpan uang dalam bentuk
ini.
2) Arisan: dana yang dikumpulkan dari berbagai orang dalam suatu
kelompok. Kemudian mereka mengundi siapakah yang berhak
mendapatkan dana yang telah dikumpulkan. Pengumpulan dana ini rutin
dilakukan sampai semua orang di dalam kelompok mendapatkan giliran
untuk mendapatkan dana yang telah dikumpulkan.
3) Asuransi: asuransi adalah bentuk kesepakatan pengalihan risiko atas
kehilangan jiwa atau aset dalam bentuk ekonomi untuk kemudian resiko
tersebut diambil alih oleh seseorang atau perusahaan lain. Ada banyak
jenis asuransi seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kerugian,
dan lain-lain.
3. Tujuan Menabung
Menurut pandangan Islam ada 2 aspek tujuan orang menabung, antara
lain yaitu sebagai berikut:
14
a. Untuk konsumsi mendatang
b. Harapan mendapatkan tingkat pengembalian (rate of return) pada tabungan
adalah motivasi yang lebih efektif dalam paradigma Islam daripada
mengharapkan tingkat bunga (rate of interest) dalam paradigma
konvensional.5
Tujuan menabung untuk konsumsi mendatang seperti membeli kendaraan
pribadi, naik haji dan umrah, membayar biaya pendidikan, biaya kesehatan dan
lain-lain. Sedangkan tujuan menabung untuk mendapatkan tingkat
pengembalian (rate of return) pada tabungan bisa juga disebut tabungan
produktif seperti membeli properti, membeli surat berharga pada sektor
perbankan dan lain-lain.
Beragamnya kebutuhan hidup membuat masyarakat memiliki banyak
tujuan keuangan yang ingin dicapai. Namun, tidak semua tujuan keuangan
dapat dicapai dengan mudah. Oleh karena itu, dibutuhkan disiplin dalam
mengatur keuangan agar dapat mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Salah
satu cara agar lebih mudah dalam mencapai tujuan keuangan adalah dengan
cara menabung. Berikut Tujuan-tujuan menabung:6
a. Merencanakan dana pendidikan
b. Merencanakan dana pensiun
5 Euis, Amalia, Jauhar Jurnal Pemikiran Islam Kontekstual, (Jakarta: Program Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah, 2003), h. 9-11. 6 Adler H Manurung dan Lutfi T Rizky, Successful Financial Planner, cet.II, (Jakarta: PT
Grasindo, 2009), h.107.
15
c. Pernikahan
d. Umrah dan haji
e. Membeli kendaraan
f. Membeli rumah
g. Liburan
h. hobi
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Orang Menabung
1. Nilai-Nilai Hidup
a. Pendidikan
Pendidikan formal maupun informal mempunyai pengaruh penting
dalam menentukan keputusan seseorang. “Tingkat Pendidikan seseorang
juga akan mempengaruhi nilai-nilai yang dianutnya, cara berpikir, cara
pandang, bahkan persepsinya terhadap suatu masalah.”7
Seseorang dengan tingkat pendidikan yang berbeda memiliki cara
mengatur keuangan yang berbeda. “Pendidikan akan menentukan jenis
pekerjaan yang akan dilakukan. Profesi dan pekerjaan seseorang akan
mempengaruhi pendapatan yang diterimanya. Pendidikan dan pendapatan
7 Ujang Sumarwan. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor:
Ghalia Indonesia. 2011. Hal. 254.
16
tersebut kemudian akan mempengaruhi proses keputusan dan pola
konsumsi seseorang.8
Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi lebih
mengetahui pentingnya memiliki tabungan. Selain itu, mereka lebih
mengetahui mengenai instrument keuangan apa yang baik untuk
membantu mereka mencapai tujuan keuangan.
2. Faktor Ekonomi
a. Penghasilan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia penghasilan adalah hasil kerja
(usaha dan sebagainya).9 Sedangkan penghasilan atau pendapatan dalam
kamus manajemen adalah “uang yang diterima oleh perorangan,
perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga,
komisi, ongkos dan laba.”10
Sedangkan arti lain dari pendapatan adalah
“Pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh seseorang dari
pekerjaan yang dilakukannya untuk mencari nafkah. Pendapatan
umumnya diterima dalam bentuk uang.”11
Penghasilan bisa didapatkan dari pekerjaan, tunjangan pensiun,
bonus akhir tahun, hasil sewa dari properti yang disewakan, warisan dan
8 Ibid Hal. 254.
9 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1989), h. 185. 10
BN, Marbun, Kamus Menejemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), h. 230. 11
Ujang Sumarwan. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor:
Ghalia Indonesia. 2011. Hal. 257.
17
lain-lain. Penghasilan dengan jumlah yang besar tidak berarti menjamin
masa depan keuangannya akan cerah. Seseorang harus bisa mengatur
keuangannya dengan baik agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan.
“kekayaan itu tidak ditentukan oleh banyaknya jumlah harta yang dimilki.
Tapi, kekayaan lebih dilihat pada berapa lama anda dapat bertahan hidup
di taraf kehidupan yang sedang anda jalani saat ini, jika suatu saat anda
kehilangan penghasilan.” 12
Tingkat penghasilan juga mempengaruhi tingkat tabungan
seseorang. Karena umumnya seseorang menabung didasarkan oleh
kebutuhan berjaga-jaga. “...... Dengan demikian tabungan tergantung pada
besarnya penghasilan yang porsinya ditentukan oleh kebutuhan berjaga-
jaga.”13
Tingkat penghasilan mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan
salah satunya adalah pengeluaran atau konsumsi. Semakin tinggi tingkat
penghasilan maka semakin besar tingkat pengeluaran. Semakin tinggi
tingkat pengeluaran maka semakin sulit untuk mencapai tujuan keuangan
di masa depan.
b. Pengeluaran
12
Adler H Manurung dan Lutfi T Rizky, Successful Financial Planner, cet.2, (Jakarta: PT
Grasindo, 2009), h.31. 13
Ali Sakti, Ekonomi Islam: Jawaban atas Kekacauan Ekonomi Modern, cet.1, (Jakarta:
Paradigma dan AQSA Publishing, 2007), h. 153.
18
Pengeluaran dapat didefinisikan sebagai aktivitas atau usaha untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Tingkat pengeluaran setiap
orang tentu berbeda-beda. Tingkat pengeluaran mempengaruhi kehidupan
ekonomi masyarakat. Pentingnya mengatur pos-pos pengeluaran
membantu masyarakat untuk mengamankan keuangan mereka.
Pengeluaran juga bisa disebut biaya hidup. “Biaya hidup adalah
biaya yang harus anda keluarkan untuk bisa tetap hidup. Biaya ini
meliputi biaya hidup anda sebagai manusia, hidup keluarga anda, dan
hidup rumah tangga anda, serta biaya-biaya lain yang secara langsung
maupun tidak langsung masih berkaitan dengannya.”14
Pengeluaran atau biaya hidup seseorang juga ditentukan oleh gaya
hidup orang tersebut. “Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana
orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya.”15
Setiap orang
memiliki gaya hidup yang berbeda-beda dan sebaiknya gaya hidup
disesuaikan dengan penghasilan yang diterima agar memiliki sisa dana
yang bisa digunakan dikemudian hari.
Tingkat pengeluaran yang diatur dengan baik dapat membantu
masyarakat untuk menyisihkan dana untuk ditabung. “untuk memperbesar
tabungan, yang perlu anda lakukan adalah (1) mengurangi pengeluaran
14
Safir Senduk, Seri Perencanaan Keuangan Keluarga: Mengelola Keuangan Keluarga
(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), Hal. 29. 15
Ujang Sumarwan. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor:
Ghalia Indonesia. 2011. Hal. 45
19
(2) meningkatkan penghasilan. Bila penghasilan anda tetap, anda
berusaha mengurangi pengeluaran untuk mendapatkan tabungan......”16
.
sehingga dapat disimpulkan salah satu cara mendapatkan tabungan adalah
dengan cara mengurangi pengeluaran.
3. Faktor Psikologis
a. Menabung dari Visi Sosial Keagamaan
Agama adalah keyakinan dan kepercayaan seseorang terhadap suatu
hal. “Agama yaitu suatu sistem kepercayaan dan keyakinan tentang
hakikat adanya Maha Pencipta Alam Semesta dan segala isinya, yaitu
kepercayaan tentang Tuhan Yang Maha Esa serta kepercayaan tentang
adanya kehidupan setelah kematian.”17
Semakin tinggi tingkat kepercayaan seseorang maka akan semakin
tinggi tingkah laku seseorang dalam mengamalkan pedoman agama yang
diyakininya. “suatu kepercayaan adalah pikiran deskriptif yang dianut
seseorang melalui satu hal. Suatu pendirian menjelaskan evaluasi kognitif
yang menguntungkan atau tidak menguntungkan, perasaan emosional,
16
Hendri Hartopo, Financial Planning Save or Sorry!, PT Elex Media Komputindo, 2003,
Jakarta, Hal. 137. 17
Ujang Sumarwan. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor:
Ghalia Indonesia. 2011. Hal. 12
20
dan kecenderungan yang mapan dari seseorang terhadap suatu objek atau
ide.”18
Agama mengajarkan dan memberi petunjuk bagaimana cara
umatnya untuk berprilaku. “Agama tersebut memberikan pedoman ajaran
mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan
oleh pemeluknya. Ajaran-ajaran agama tersebut akan mempengaruhi
sikap, motivasi, persepsi dan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi
barang dan jasa”19
Agama sangat peduli sekali terhadap cara seseorang dalam
mengatur keuangannya. Bahkan dalam Alquran pun disebutkan dalam
surat Al-Israa ayat 26 dan 27 “ Dan berikanlah haknya kepada kerabat
dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan
janganlah kamu menghabur-hamburkan (hartamu) secara boros”.
“sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan
setan itu sangat ingkar kepada tuhannya”.
Allah juga tidak menyukai orang yang suka menghambur-
hamburkan uang. Surat Al-A’raf ayat 31 menyebutkan “Wahai anak cucu
adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid,
makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah
18
Philip Kotler. Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, Ahli Bahasa: Ancella
Anitawati Hermawan. Jakarta: Salemba Empat. 1995. Hal. 204. 19
Ujang Sumarwan. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor:
Ghalia Indonesia. 2011. Hal. 12
21
tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” Orang yang taat beragama
tentu menjadikan Al-quran dan Hadits sebagai pedoman dalam menjalani
hidup mereka.
Agama juga memegang peranan sangat penting dalam
mempengaruhi seseorang dalam memiliki menabung. Dalam Al-quran
surat Al-Hasyr ayat 18 diperintahkan untuk memperhatikan atau
memikirkan apa yang diperbuat sekarang untuk masa di kemudian hari.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok;
dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan”.
Peneliti membagai masyarakat menjadi tiga kelompok sosial
keagamaan yaitu bervisi rendah, moderat dan tinggi. Kelompok yang
bervisi rendah adalah kelompok responden yang kurang menjadikan
agama sebagai pedoman dalam keputusan keuangan mereka. Kelompok
bervisi moderat adalah orang yang melihat agama sebagai petunjuk dalam
kehidupan namun faktor lain selain agama juga menjadi bahan
pertimbangan mereka. Kelompok yang bervisi tinggi adalah orang yang
selalu berusaha mengikuti semua pedoman agama dalam segala aspek
kehidupannya.
b. Menabung dari Visi Optimisme
22
Optimisme dalam penelitian ini adalah optimisme dalam
memandang kehidupan masa depan keuangan mereka. “seseorang yang
termotivasi adalah siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang benar-
benar bertindak, dipengaruhi oleh persepsi dia mengenai situasi
tertentu.”20
Peneliti membagi sisi optimism responden menjadi tiga
kelompok, yaitu pesimis, moderat dan optimis.
Pertama, Kelompok pesimis sangat negative dalam memandang
masa depan, mereka tidak mengharapkan yang lebih baik lagi karena
dalam pikiran mereka apapun yang mereka kerjakan pasti tidak akan
merubah masa depan mereka. Kedua, Kelompok moderat adalah
kelompok menengah yaitu tidak bersifat negative ataupun positif dalam
menjalani kehidupan mereka, mereka hanya menjalani apa yang mereka
kerjakan. Ketiga, Kelompok optimis adalah kelompok yang sangat
berpikiran positif, mereka selalu berpikir dan berbuat hal positif untuk
masa depan mereka terlepas apakah yang mereka kerjakan akan berhasil
atau tidak.
c. Menabung dari Visi Sosial Ekonomi
Sosial ekonomi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
mengambil keputusan keuangannya berdasarkan pada keuntungan
20
Philip Kotler. Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, Ahli Bahasa: Ancella
Anitawati Hermawan. Jakarta: Salemba Empat. 1995. Hal. 204.
23
ekonomis yang akan didapatkan. Mereka mengambil keputusan bukan
karena bagaimana mereka memandang kehidupan tapi lebih bagaimana
mereka melihat keputusan mereka mempengaruhi kehidupan ekonomi
mereka.
Visi sosial ekonomi juga mempengaruhi bagaimana cara seseorang
menggunakan uangnya. “Selain pendapatan, sesungguhnya pengeluaran
konsumsi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain misalnya: (1) Tingkat
kekayaan; (2) Sosial ekonomi; (3) tingkat harga; (4) Selera; (5) Tingkat
Bunga; (6) dan lain-lain.”21
Semakin kecil tingkat pengeluaran maka
semakin besar jumlah tabungan seseorang.
Penelitian ini membagi sosial ekonomi menjadi tiga kelompok yaitu
kelompok bervisi rendah, moderat dan tinggi. Kelompok yang memiliki
visi rendah adalah kelompok yang mengambil keputusan keuangan tidak
untuk mencari keuntungan ekonomi. Kelompok moderat adalah
kelompok yang mengambil keputusan tidak berdasarkan mencari
keuntungan namun jika melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan
maka mereka akan mengambilnya. Kelompok dengan visi sosial ekonomi
tinggi selalu mengambil keputusan keuangan untuk mencari keuntungan
ekonomi.
21
Dr. Nur Laily, M.Si dan Drs. Ec. Budiyono Pristyadi, M.M., Teori Ekonomi (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2013), hal. 161.
24
C. Tinjauan Studi Terdahulu
Adapun studi terdahulu yang dijadikan sebagai bahan perbandingan dalam
penelitian ini adalah:
1. Skripsi berjudul “Pengaruh Tingkat Penghasilan Nasabah Terhadap Minat
Nasabah Menabung di Tabungan Investa Cendekia Pada Bank Syariah
Mandiri KCP Sibuhuan” yang ditulis oleh Maya Gusti Indaris
(208046100008), jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum.
Penelitian ini menggunakan survei di lapangan. Penelitian ini berjenis
deskriptif. Peneliti menyimpulkan bahwa penghasilan berpengaruh terhadap
tingkat tabungan di tabungan investa cendekia, semakin besar penghasilan
nasabah maka semakin besar tabungan nasabah, dan hal yang membuat nasabah
menabung di tabungan investa cindekia dikerenakan adanya asuransi yang
fleksibel.
2. Skripsi berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Untuk
Membuka Rekening Tabungan Mudharabah Muthlaqah di PT Bank
Syariah Mandiri Cabang Bintaro” yang ditulis oleh Muhamad Arif Cahyadi
(206046103851), jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum.
Penelitian ini menggunakan metode deskriftif non hipotesis dengan pendekatan
analisis kuantitatif. Peneliti menyimpulkan bahwa nasabah membuka rekening
tabungan mudharabah muthlaqah karena tabungan ini sesuai syariah lalu diikuti
oleh keuntungan produk, kemudian resiko produk, motif jaga-jaga, dan yang
menjadi peran terkecil adalah faktor kebutuhan nasabah.
25
3. Skripsi berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Menabung di
Bank Syariah” yang ditulis oleh Vita Widyan Priaji (106070002327) Fakultas
Psikologi. Peneliti menyimpulkan bahwa ada pengaruh terhadap intensi
masyarakat menabung di Bank Syariah secara keseluruhan dari sikap, norma
subyektif, perceived behavior control, religiusitas, penghasilan, pendidikan dan
usia terhadap intensi menabung di bank syariah. Persentase kontribusi terbesar
terhadap intensi menabung di bank syariah yaitu sikap, norma subyektif dan
penghasilan.
Peneliti menyadari terdapat beberapa perbedaan dari penelitian terdahulu.
Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Skripsi berjudul “Pengaruh Tingkat Penghasilan Nasabah Terhadap Minat
Nasabah Menabung di Tabungan Investa Cendekia” yang ditulis oleh Maya
Gusti Indaris membahas satu variabel saja yang mempengaruhi orang
menabung. Sedangkan, penelitian ini membahas variabel-variabel lainnya yang
mempengaruhi orang menabung.
2. Skripsi berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Untuk
Membuka Rekening Tabungan Mudharabah Muthlaqah” yang ditulis oleh
Muhamad Arif Cahyadi membahas variabel yang mempengaruhi masyarakat
untuk membuka tabungan Mudharabah Muthlaqah saja. Sedangkan, penelitian
ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memiliki
tabungan produktif maupun non produktif.
26
3. Skripsi berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Menabung di
Bank Syariah” yang ditulis oleh Vita Widyan Priaji membahas faktor-faktor
yang mempengaruhi masyarakat untuk membuka tabungan di bank syariah saja.
Sedangkan, penelitian ini melakukan penelitian secara langsung kepada
masyarakat melalui survei mengenai kondisi keuangan mereka, tidak melalui
instansi dan yayasan.
27
BAB III
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum daerah penelitian, kemudian
menjelaskan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti.
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Kota Balikpapan mempunyai lima kecamatan. Kecamatan Balikpapan
Selatan adalah Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak. Berdasarkan data
statistik,1 jumlah dan komposisi penduduk Balikpapan Selatan tahun 2013 adalah
132.527 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.763,86 orang/Km2. Balikpapan
Selatan menempati 9,35% dari total keseluruhan wilayah Kota Balikpapan.
Komposisi penduduk Kota Balikpapan sangat heterogen meliputi hampir
seluruh suku yang ada di Indonesia. Penduduk asli Balikpapan sendiri adalah Pasir
Balik yang hampir punah. Penduduk Kota Balikpapan umumnya berbahasa
Indonesia dan dicampur dengan bahasa daerah.
Peneliti membatasi lokasi penelitian agar memudahkan peneliti dalam
melakukan penelitian. Peneliti memilih masyarakat di Kelurahan Gunung Bahagia
Kecamatan Balikpapan Selatan sebagai responden penelitian.
1 Pemerintahan Kota Balikpapan. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Balikpapan.
Balikpapan: 2014.
28
Karakteristik Kelurahan Gunung Bahagia
a. UMUM
1) Luas Kelurahan : 3.735 Ha
2) Batas Wilayah:
a) Sebelah Utara : Kelurahan Gunung Bahagia
b) Sebelah Selatan : Kelurahan Sungai Nangka
c) Sebelah Barat : Kelurahan Sepinggan Baru
d) Sebelah Timur : Kelurahan Damai Baru
3) Topografi : Datar dan Berbukit-bukit
4) Suhu udara maksimum/minimum (mm): 22-23°C
b. KEPENDUDUKAN
1) Jumlah Kepala Keluarga : 7.717 KK
2) Jumlah Penduduk : 22.501 jiwa
Penduduk menurut Jenis Kelamin:
a) Laki-laki : 11.697 jiwa
b) Perempuan : 10.804 jiwa
Penduduk menurut Usia:
a) Usia 0-19 tahun : 7.506 jiwa
b) Usia 20-54 tahun : 13.297 jiwa
c) Usia 54 tahun keatas : 6.981 jiwa
3) Pekerjaan/Mata pencarian : 7.204 orang
29
a) Pegawai Negri Sipil : 647 orang
b) TNI/Polri : 126 orang
c) Swasta/BUMN : 6.431 orang
4) Jumlah Pendidikan Berdasarkan Tingkat Pendidikan: 22.501 jiwa
a) Belum Sekolah : 4.346 jiwa
b) SD : 952 jiwa
c) Tamat SD : 3.421 jiwa
d) SLTP : 2.862 jiwa
e) SLTA : 7.909 jiwa
f) Diploma : 835 jiwa
g) S1 : 2.080 jiwa
h) S2 : 96 jiwa
B. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan peneliti menulis
hasil penelitian dalam bentuk angka. Pendekatan kuantitatif ini menggunakan
jenis penelitian survei.
30
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian adalah masyarakat Kelurahan Gunung Bahagia
Kecamatan Balikpapan Selatan, Balikpapan, Kalimantan Timur. Berdasarkan
data statistik2 jumlah dan komposisi penduduk Kelurahan Gunung Bahagia
tahun 2013 adalah 22.501 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga adalah 7.717
KK.
Peneliti menggunakan teknik nonprobability sampling untuk pengambilan
sampel responden. nonprobability sampling merupakan teknik untuk
menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
tercapai jumlah yang diinginkan.
Melihat keterbatasan peneliti dari segi biaya, waktu dan tempat maka
peneliti membatasi jumlah sampel. Jumlah sampel yang diinginkan yaitu 100
orang. Jika penelitian belum mencapai 100 orang, maka penelitian dianggap
belum selesai. Data penelitian didapatkan dengan cara mengunjungi rumah-
rumah dan memberikan kuesioner kepada kepala keluarga.
3. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
dalam penelitian ini berupa keadaan ekonomi keluarga. Responden diminta
untuk menjawab apakah mereka memiliki tabungan. Jawaban responden berupa
2 Pemerintahan Kota Balikpapan. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Balikpapan.
Balikpapan: 2014.
31
informasi tentang keadaan ekonomi responden yang dikumpulkan melalui
kuesioner. Data itu di peroleh melalui pertanyaan yaitu ”Apakah
Bapak/Ibu/Sdr memiliki tabungan dalam dua tahun terakhir ini?”.
4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Data penelitian ini dikumpulkan melalui survei. Teknik pengumpulan
data menggunakan media kuesioner atau angket. Angket adalah sejumlah
pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh data dari responden, dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal lain yang diketahuinya.3 Kuesioner
diberikan dengan cara bertemu langsung dengan responden atau dititipkan
kepada responden untuk diisi ketika reponden memiliki waktu luang.
Ada tiga teknik pengisian kuesioner dalam penelitian ini:
a. Dibacakan: Peneliti membacakan pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner
dan memberikan pilihan jawaban kepada responden. Kemudian, responden
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
b. Ditemani: Responden diberi kebebasan untuk membaca dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner. Pertama, bila responden tidak
paham mengenai pertanyaan di dalam responden maka, responden bisa
langsung bertanya kepada peneliti. Kedua, peneliti mendampingi dan
3 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Prenata Media Grup, 2005) h.123
32
memantau proses pengisian kuesioner oleh responden apakah responden
menjawab secara serius pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuesioner.
c. Dititipkan: Peneliti menitipkan kuesioner disebabkan responden memiliki
kesibukan. Responden bisa memilih waktu yang tepat untuk mengisi
kuesioner. Peneliti tidak bisa memantau proses pengisian kuesioner.
Berdasarkan ketiga teknik tersebut, cara dibacakan merupakan cara yang
paling baik. Kedua, peneliti memberikan kebebasan kepada responden untuk
mengisi kuesioner sendiri tetapi tetap ditemani oleh peneliti. Cara yang ketiga
memiliki sedikit kecacatan, ada beberapa pertanyaan di kuesioner yang tidak
dipahami oleh responden, sehingga responden tidak mengisi beberapa
pertanyaan dalam kuesioner tersebut. Hasil data kuesioner ini tidak digunakan
oleh peneliti dan peneliti menggantinya dengan kuesioner yang baru.
Peneliti berpikir positif bahwa responden mengisi kuesioner secara jujur,
serius, dan akurat. Setelah peneliti menerima kuesioner yang dititipkan kepada
responden, peneliti langsung memeriksa jawaban-jawaban responden. Sehingga
meminimalisir kesalahan pada pengisian data. Hal tersebut bisa menjadi
gambaran, bahwa data penelitian ini bisa dijamin kualitasnya.
5. Teknik Pengelolahan Data Penelitian
Sebelum peneliti memulai proses memasukkan data ke program
komputer, peneliti harus mengecek beberapal hal. Pertama, peneliti memeriksa
kelengkapan data. Kedua, apakah data tersebut bisa dibaca atau tidak. Sejauh
33
ini persoalan-persoalan dalam tahapan editing data sudah bisa terselesaikan
oleh peneliti.
Setelah peneliti mengedit hasil data tersebut, peneliti mengentri data
dengan menggunakan program SPSS. Peneliti memberikan kode pada setiap
data yang akan dientri untuk memudahkan peneliti mengelola data melalui
program SPSS yang disebut coding. Kemudian, peneliti menganalisis data
dengan menggunakan perangkat program SPSS. Kemudian, peneliti
menyajikan hasil data penelitian dalam bentuk tabel. Pada tahapan ini, peneliti
memasukkan hasil data penelitian ke dalam tabel-tabel dan membagi data
tersebut sesuai kategorinya. Terakhir, peneliti menyusun hasil penelitian
sehingga peneliti dapat menghitung dengan mudah jumlah kasusnya dalam
berbagai kategori.
6. Metode Analisis Data Penelitian
Peneliti menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Peneliti
menggambarkan dan menguraikan hasil data penelitian. Kemudian, peneliti
menganalisis temuan hasil penelitian. Hasil penelitian ini memberikan
gambaran secara umum tentang jumlah persentase responden yang memiliki
tabungan dan faktor-faktor yang mempengaruhi responden dalam memiliki
tabungan.
34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab IV akan memaparkan beberapa hal pokok yang menjadi inti dari penelitian
ini, yakni hasil penelitian. Oleh karena itu, sebelum membahasnya, maka akan
dipaparkan mengenai profil responden.
A. Profil Responden
Pada bagian ini akan dibahas mengenai beberapa aspek dari profil
responden, yakni responden menurut usia, responden menurut tingkat
pendidikan terakhir, responden menurut pekerjaan, responden menurut
penghasilan, pengeluaran dan kebutuhan hidup.
1. Responden menurut Usia
Salah satu aspek dalam profil responden yang harus dipahami adalah
aspek usia. Untuk itu, tabel di bawah ini akan menunjukkan data usia
responden. Adapun tujuan dari informasi tentang usia responden adalah
untuk memudahkan pembaca dalam memahami pembahasan dari hasil
penelitian ini.
35
Tabel 4.1
Responden Menurut Usia
NO Usia ƒ %
1 18-30 tahun 51 51,0
2 31-48 tahun 41 41,0
3 ≥49 tahun 8 8,0
Total 100 100,0
Sumber: Diolah dari data lapangan
Tabel 4.1 menyajikan data tentang usia responden yang menjadi
sampel dalam penelitian. Secara keseluruhan, responden berjumlah 100
orang yang rata-rata usia 29 tahun dengan standart deviation 0,64. Informasi
dari hasil data penelitian, responden relatif memasuki usia produktif. Tabel
4.1 menunjukan jumlah variasi usia responden sangat kecil dan hampir
setengah dari total keseluruhan responden berusia di bawah 31 tahun.
2. Responden menurut Tingkat Pendidikan Terakhir
Selain memahami aspek responden menurut usia, memperhatikan
tingkat pendidikan terakhir responden juga penting untuk dapat membantu
kita dalam memahami hal-hal yang terkait dengan kemungkinan responden
dalam menabung. Umumnya jika responden mendapatkan pendidikan yang
baik maka dapat membantunya mendapatkan pekerjaan yang baik. Pekerjaan
36
yang baik tentu akan menentukan tingkat penghasilan yang baik pula,
sehingga responden lebih berpeluang untuk menabung. Tabel di bawah ini
akan membahas mengenai pendidikan terakhir responden.
Tabel 4.2
Tingkat Pendidikan Terakhir
No Pendidikan ƒ %
1 ≤ SLTP 23 23,23
2 SLTA 49 49,50
3 ≥ Sarjana 27 27,27
Total 99 100,0
Sumber: Diolah dari data lapangan
Tabel 4.2 menjelaskan tentang tingkat pendidikan terakhir responden.
Data tersebut menunjukkan bahwa lebih dari tiga perempat responden
berpendidikan minimal SLTA. Lebih dari seperempat responden telah
menyelesaikan pendidikan sarjana. Sisanya kemudian berpendidikan lebih
rendah dari SLTA. Sehingga dapat dikatakan bahwa dari keseluruhan
responden, tingkat pendidikan mereka cenderung tinggi.
3. Responden menurut Jenis Pekerjaan
Profil responden juga dapat ditelaah melalui aspek jenis pekerjaan.
Terdapat beberapa jenis pekerjaan dan pengaruhnya terhadap tingkat
menabung responden. Pertama, responden yang bekerja secara mandiri
37
umumnya lebih terdorong untuk menentukan tingkat penghasilan yang lebih
tinggi, sehingga lebih memungkinkan untuk menabung. Kedua, Jika bekerja
dengan orang lain atau pemerintah, maka untuk menentukan tingkat
penghasilan menjadi hal yang lebih sulit dibandingkan bekerja secara
mandiri.
Tabel 4.3
Jenis Pekerjaan
No Pekerjaan ƒ %
1 PNS 5 5,0
2 Karyawan Swasta 56 56,0
3 Wiraswasta 39 39,0
Total 100 100,0
Sumber: Diolah dari data lapangan
Tabel 4.3 menyajikan data tentang beberapa jenis pekerjaan responden.
Dilihat dari data tersebut, minimal 60% responden masih bekerja dengan
orang lain dan pemerintah. Namun, 39% responden tidak bekerja dengan
orang lain, dan lebih memilih untuk berwiraswasta.
38
4. Responden menurut Tingkat Kemampuan Ekonomi Memenuhi
Kebutuhan Hidup
Responden mempunyai tingkat penghasilan yang berbeda-beda. Tidak
setiap orang mengaku cukup dengan apa yang mereka miliki. Beberapa
orang dengan tingkat penghasilan yang kecil mengaku cukup dalam
memenuhi kebutuhan hidup mereka. Namun, beberapa orang dengan tingkat
penghasilan yang tinggi tidak merasa cukup memenuhi kebutuhan hidup
mereka. Jika seseorang merasa kebutuhannya telah tercukupi maka lebih
besar kemungkinan mereka untuk memiliki tabungan dibandingkan orang
yang mengaku kekurangan. Berikut ini tabel yang membahas mengenai
kemampuan responden dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Tabel 4.4
Kemampuan Ekonomi dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup
No Keterangan ƒ %
1 Tidak cukup dan harus selalu berhutang 1 1,0
2 Pas-pasan dan harus irit sekali 5 5,0
3 Cukup tapi harus sedikit berhemat 48 48,0
4 Cukup dan tidak harus hemat 5 5,0
5 Cukup dan ada sedikit sisa uang 39 39,0
6 Cukup dan ada banyak sisa uang 2 2,0
Total 100 100,0
Sumber: Diolah dari data lapangan
39
Tabel 4.4 menyajikan data tentang kemampuan ekonomi responden
dalam memenuhi kebutuhan hidup. Pemenuhan kebutuhan hidup responden
tergantung dari tingkat penghasilannya, namun tidak dapat disimpulkan
bahwa tingkat penghasilan yang besar sudah menjamin pemenuhan
kebutuhan hidup.
Tabel 4.4 menunjukkan sebanyak 41% responden memiliki sisa
penghasilan setelah memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga dapat
dikatakan kemampuan ekonomi responden cukup baik. Kemudian responden
lainnya mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhannya cukup akan tetapi
mereka harus menghemat pengeluaran bahkan mereka harus berhutang
sehingga dapat dipastikan mereka tidak memiliki uang lebih untuk
menabung.
5. Responden menurut Tingkat Penghasilan Rutin Perbulan
Aspek berikutnya adalah responden menurut tingkat penghasilan rutin
perbulan, di mana pada umumnya tingkat penghasilan menentukan
kemampuan menabung seseorang. Tabel di bawah akan menunjukkan
mengenai keadaan keuangan responden.
40
Tabel 4.5
Total Penghasilan Utama
No Penghasilan ƒ %
1 ≤ Rp 2.999.000 56 56,0
2 Rp 3.000.000 - Rp 5.999.000 39 39,0
3 Rp 6.000.000 - Rp 9.999.000 3 3,0
4 ≥ Rp 10.000.000 2 2,0
Total 100 100,0
Sumber: Diolah dari data lapangan
Tabel 4.5 menyajikan data tentang tingkat penghasilan responden
setiap bulan dari pekerjaan utama. Mayoritas responden memiliki
penghasilan kurang dari tiga juta rupiah per bulan. Jumlah ini tidak begitu
jauh dari Upah Minimum Kota (UMK) Balikpapan 2015 sebesar
Rp2.219.500. 1
Besaran UMK ini mengikuti standart Kebutuhan Hidup
Layak (KHL) 2015 kota Balikpapan sebesar Rp2.218.379.2
Selain penghasilan utama, responden juga memiliki penghasilan
tambahan. Peneliti menyimpulkan bahwa dari penghasilan utama dan
ditambah dengan penghasilan tambahan, maka rata-rata responden
1 Salinan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur, surat keputusan ditetapkan di
Samarinda 20 November 2014. 2 Balikpapan POS, “UMK Balikpapan Rp 2,2 Juta”, artikel di akses pada 15 Februari dari
http://www.balikpapanpos.co.id/berita/detail/141563-umk-balikpapan-rp22-juta.html.
41
merupakan keluarga sejahtera awal. Adapun tabel penghasilan tambahan
sebagai berikut.
Tabel 4.6
Total Penghasilan Tambahan
No Penghasilan tambahan ƒ %
1 ≤ Rp 2.999.000 62 83,8
2 Rp 3.000.000 - Rp 5.999.000 8 10,8
3 Rp 6.000.000 - Rp 9.999.000 3 4,1
4 ≥ Rp 10.000.000 1 1,3
Total 74 100,0
Sumber: Diolah dari data lapangan
Table 4.6 menunjukkan total penghasilan tambahan responden setiap
bulan. Data tersebut menyatakan bahwa sebanyak 74% responden memiliki
penghasilan tambahan selain penghasilan dari pekerjaan utama. Rata-rata
responden memiliki penghasilan tambahan kurang dari Rp 2.999.000.
Penghasilan tambahan yang didapat oleh responden dapat berasal dari istri
yang bekerja, uang sewa, toko di rumah dan sumber-sumber lainnya.
6. Responden menurut Tingkat Pengeluaran Rutin Perbulan
Setiap keluarga tentu memiliki tingkat pengeluaran rutin yang berbeda
antar keluarga yang satu dan keluarga yang lainnya. Meskipun masing-
42
masing responden mempunyai tingkat penghasilan yang sama, namun
tingkat pengeluaran responden belum tentu sama. Hal ini disebabkan oleh
tingkat pengeluaran mempengaruhi kemampuan responden dalam
menabung. Sehingga kemudian dapat diambil hipotesis bahwa semakin
sedikit yang dikeluarkan semakin banyak sisa penghasilan yang dapat
ditabung.
Tabel 4.7
Total Pengeluaran
No Pengeluaran ƒ %
1 ≤ Rp 2.999.000 82 82,0
2 Rp 3.000.000 - Rp 5.999.000 14 14,0
3 Rp 6.000.000 - Rp 9.999.000 3 3,0
4 ≥ Rp 10.000.000 1 1,0
Total 100 100,0
Sumber: Diolah dari data lapangan
Tabel 4.7 menyajikan data tentang tingkat pengeluaran rutin responden
setiap bulan. Jika dilihat dari tabel penghasilan (tabel 4.5) dan dibandingkan
dengan tabel pengeluaran (tabel 4.7) maka dapat terlihat adanya responden
yang mempunyai tingkat penghasilan yang lebih tinggi dari tingkat
pengeluaran.
43
B. Hasil Penelitian
Setelah membahas mengenai profil responden dan aspek-aspeknya
sebagai pijakan penelitian, maka pada bagian kedua ini akan dipaparkan hasil
penelitian. Adapun hasil yang akan dijelaskan, yaitu berapa banyak responden
yang menabung, jenis tabungan yang paling umum digunakan oleh responden,
intensitas responden menabung, tujuan responden menabung, sumber dana
tabungan, dan variabel-variabel yang mempengaruhi responden menabung yaitu
pendidikan, penghasilan dan pengeluaran.
1. Jumlah Orang Menabung
Penelitian ini tidak hanya membahas data tentang tabungan saja, tetapi
juga mencoba mengembangkan tentang tabungan produktif dan tabungan
non produktif. Hal ini tentu memiliki alasan jelas yakni karena masyarakat
mulai banyak mengenal tabungan yang menghasilkan keuntungan yakni
tabungan produktif. Masyarakat juga mulai menyadari betapa pentingnya
tabungan produktif, karena keuntungan-keuntungan yang didapatkan lebih
banyak dibandingkan hanya menyimpan uang dalam tabungan non
produktif.
44
Tabel 4.8
Kepemilikan Tabungan Non Produktif
NO Kepemilikan Tabungan ƒ %
1 Memiliki 88 88,0
2 Tidak 12 12,0
Total 100 100,0
Sumber: Diolah dari data lapangan
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden (88%) memiliki
tabungan non produktif dalam dua tahun terakhir. Tabungan non produktif
adalah tabungan yang digunakan hanya untuk menyimpan dana dan tidak
diniatkan untuk tujuan mencari keuntungan. Tabungan non produktif yang
dimiliki oleh responden bisa saja merupakan tabungan yang memang sudah
ada sejak dua tahun yang lalu maupun tabungan yang baru dimiliki
responden dalam dua tahun terakhir. Tabungan non produktif yang dimiliki
responden bisa juga berasal dari pemberian orang tua dan juga berasal dari
penghasilan sendiri. Tabel di atas menunjukkan banyaknya orang yang
memiliki tabungan non produktif. Tabungan non produktif tersebut dapat
berupa uang tunai, perhiasan, asuransi, dana arisan dan lain-lain. Banyaknya
responden yang memiliki tabungan menunjukkan bahwa menabung bukan
hal yang asing lagi dalam kehidupan responden.
45
Tabel 4.9
Kepemilikan Tabungan Produktif
NO Kepemilikan Tabungan ƒ %
1 Memiliki 63 63,0
2 Tidak 37 37,0
Total 100 100,0
Sumber: Diolah dari data lapangan
Tabel 4.9 menunjukkan data lebih dari 60 % responden dari jumlah
keseluruhan telah memiliki tabungan produktif. Responden mendapatkan
penghasilan tambahan atau keuntungan selisih harga beli dari berbagai
tabungan produktif yang dimiliki. Hal ini jelas terlihat bahwa masyarakat
tidak hanya bergantung pada satu penghasilan saja tetapi juga mencari
penghasilan tambahan dari tabungan produktif. Selain itu masyarakat juga
telah menyadari dengan mengalokasikan dana dalam bentuk tabungan
produktif lebih aman dari dampak penurunan nilai rupiah dibandingkan
menyimpan dana di rumah.
Tabel 4.10
Responden menurut Kepemilikan Tabungan Produktif dan Kepemilikan
Tabungan Non Produktif
Sumber: Diolah dari data lapangan
NO Tabungan
Non Produktif
Tabungan Produktif Total
Ya Tidak
ƒ % ƒ % ƒ %
1 Memiliki 60 68,2% 28 31,8% 88 100,0%
2 Tidak 3 25,0% 9 75,0% 12 100,0%
Total 63 63,0% 37 37,0% 100 100,0%
46
Tabel 4.10 menunjukkan umumnya responden yang memiliki tabungan
non produktif juga memiliki tabungan tabungan produktif. Data di atas juga
menunjukkan bahwa dari jumlah responden yang tidak memiliki tabungan
non produktif, seperempat dari reponden tersebut memiliki tabungan
produktif.
2. Jenis Tabungan Produktif dan Non Produktif yang Digunakan
Responden
Berikut jenis-jenis tabungan produktif dan tabungan non produktif
yang umum digunakan oleh responden:
Tabel 4.12
Jenis Tabungan Non Produktif yang Dipilih Responden
NO Jenis Tabungan ƒ NO Jenis Tabungan ƒ
1 Tabungan di bank 73 6 Tabungan pendidikan 13
2 Uang tunai 38 7 Tabungan haji 9
3 Perhiasan 33 8 Tabungan qurban 7
4 Arisan 28 9 tabungan kematian 2
5 Asuransi 20 10 Infaq 2
Sumber: Diolah dari data lapangan
47
Tabel 4.11 terlihat jelas jenis tabungan non produktif yang paling
umum digunakan oleh responden, yaitu tabungan biasa di Bank. Responden
lebih memilih jenis tabungan biasa di bank dibandingkan dengan jenis
tabungan lainnya.
Tabungan produktif yang paling umum digunakan responden dalam
bentuk properti yaitu tanah. 35 orang responden menyimpan dananya dengan
cara membeli tanah. Berikut tabungan produktif lainnya:
Tabel 4.12
Jenis Tabungan Produktif yang Dipilih Responden
NO Jenis Tabungan ƒ NO Jenis Tabungan ƒ
1 Tanah 35 5 Toko 8
2 Rumah 29 6 Kosan 4
3 Kontrakan 12 7 Ruko 3
4 Usaha orang lain 11 8 Lainnya 0
Sumber: Diolah dari data lapangan
3. Tujuan Responden Menabung
Seperti yang dipaparkan dalam teori di Bab II, ada beberapa tujuan
orang menabung. Tujuan menabung yang paling umum (tabel 4.13) dipilih
responden dalam penelitian ini adalah untuk biaya pendidikan. Hal ini dapat
48
dijelaskan dengan data yaitu sebanyak 56 orang responden menabung untuk
biaya pendidikan. Berikut tujuan-tujuan responden menabung lainnya:
Tabel 4.13
Peringkat Tujuan Menabung Responden3
NO Tujuan Menabung ƒ NO Tujuan Menabung ƒ
1 Pendidikan 56 8 pernikahan anak 13
2 Kesehatan 40 9 Mudik/pulang kampung 13
3 Pensiun 37 10 Persalinan&Aqiqah anak 11
4 Membeli rumah 24 11 Renovasi rumah 9
5 Investasi 19 12 Qurban 9
6 Umrah dan naik haji 17 13 Jalan-jalan/rekreasi 4
7 Kendaraan 13 14 dana kematian 4
Sumber: Diolah dari data lapangan
4. Faktor Psikologis
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai hubungan antara pandangan
sosial keagamaan, optimisme dan sosial ekonomi dengan kepemilikan
tabungan responden.
3 Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu pilihan.
49
a. Menabung dari Visi Sosial Keagamaan
Responden terbagi menjadi tiga kelompok sosial keagamaan yaitu
bervisi rendah, moderat dan tinggi. Terdapat empat indikator4
yang
menjadi tolak ukur apakah responden adalah orang yang bervisi sosial
keagamaan tinggi, moderat atau rendah.
Tabel 4.14
Memiliki Tabungan menurut Visi Sosial Keagamaan
NO Visi Sosial
Keagamaan
Memiliki Tabungan Total
Memiliki Tidak
ƒ % ƒ % ƒ %
1 Bervisi Rendah 1 100,0% 0 ,0% 1 100,0%
2 Bervisi Moderat 11 78,6% 3 21,4% 14 100,0%
3 Bervisi Tinggi 76 89,4% 9 10,6% 85 100,0%
Total 88 88,0% 12 12,0% 100 100,0%
Sumber: Diolah dari data lapangan
Tabel di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
keagamaan responden maka semakin tinggi juga pandangan untuk
memikirkan masa depan yang lebih baik, yaitu salah satu caranya dengan
menabung. Data menunjukkan bahwa dari 76 orang responden yang
4 Visi sosial keagamaan diwakili oleh empat pertanyaan dengan ketentuan: Score 4-16 = bervisi
rendah, Score 17-28 = moderat dan Score 29-40 = bervisi tinggi.
1. Saya selalu merencanakan kehidupan saya, tetapi tetap menerima apa yang diberikan Allah di
kemudian hari
2. Saya lebih suka menjalani kehidupan apa adanya, dan berjalan-hidup sesuai takdir Allah
3. Saya merasa cukup dengan apa yang saya terima, sehingga saya tidak berusaha mendapatkan yang
lebih banyak-baik lagi
4. Islam mengajarkan kepada saya agar saya mencari rezki yang banyak agar saya mampu hidup
dengan baik dan nyaman
50
bervisi tinggi, 89,4% memiliki tabungan. Sebaliknya, hanya 78,6%
responden yang bervisi sosial keagamaan moderat yang memiliki
tabungan.
b. Menabung dari Visi Optimisme
Terdapat empat indikator5
yang menjadi tolak ukur apakah
responden adalah orang yang memiliki visi optimisme tinggi, moderat
atau rendah.
Tabel 4.15
Memiliki Tabungan menurut Visi Optimisme
NO Optimisme
memiliki tabungan Total
Memiliki Tidak
ƒ % ƒ % ƒ %
1 Pesimisis 28 84,8% 5 15,2% 33 100,0%
2 Moderat 43 86,0% 7 14,0% 50 100,0%
3 Optimis 17 100,0% 0 23,5% 17 100,0%
Total 88 88,0% 12 12,0% 100 100,0%
Sumber: Diolah dari data lapangan
5 Visi optimisme diwakili oleh empat pertanyaan dengan ketentuan: Score 4-16 = pesimis,
Score 17-28 = moderat dan Score 29-40 = optimis.
1. Saya sangat suka mencoba hal-hal baru, walaupun ada kemungkinan saya tidak akan berhasil.
2. Saya tidak menyekolahkan anak saya ke jenjang yang lebih tinggi karena dia pasti akan bekerja
seperti saya.
3. Dalam hidup ini banyak hal-hal yang tidak PASTI, maka saya harus menghadapinya dengan segala
persiapan yang maksimal
4. Saya tidak bisa mengandalkan hidup ini pada kebaikan atau belas kasihan orang lain
51
Tabel di atas terlihat hampir 30% responden berpikiran pesimis dan
ini merupakan jumlah yang cukup tinggi. Menariknya adalah responden
yang berpikiran pesimis tetap banyak yang memiliki tabungan. Hal ini
sedikit menggambarkan bahwa tabungan sudah menjadi gaya hidup bagi
responden. Contohnya pekerjaan yang mengharuskan mereka memiliki
rekening di bank.
c. Menabung dari Visi Sosial Ekonomi
Terdapat lima indikator6 yang menjadi tolak ukur apakah responden
adalah orang yang bervisi sosial ekonomi tinggi, moderat atau rendah.
Tabel 4.16
Memiliki Tabungan menurut Visi Sosial Ekonomi
NO sosial ekonomi
memiliki tabungan Total
Memiliki Tidak
ƒ % ƒ % ƒ %
1 Bervisi rendah 0 ,0% 2 100,0% 2 100,0%
2 Bervisi moderat 26 86,7% 4 13,3% 30 100,0%
3 Bervisi tinggi 62 91,2% 6 8,8% 69 100,0%
Total 88 88,0% 12 12,0% 100 100,0%
6 Visi sosial ekonomi diwakili oleh lima pertanyaan dengan ketentuan: Score 5-20 = bervisi
rendah, Score 21-35 = moderat dan Score 36-50 = bervisi tinggi.
1. Saya mencari penghasilan tambahan agar pendapatan rumah tangga saya lebih baik dari sekarang.
2. Semakin hari, kebutuhan hidup semakin mahal, sehingga saya harus menghemat pengeluaran.
3. Walaupun penghasilan yang saya terima pas-pasan dan harus berhemat, namun saya terus berusaha
untuk menyisihkan uang.
4. Karena pendidikan saya rendah, maka hanya sedikit penghasilan yang bisa saya dapatkan.
5. Masyarakat sekarang cenderung hidup egois (kurang kebersamaan), maka saya harus menyiapkan
segala kebutuhan sendiri.
52
Tabel di atas menunjukkan minimal 60% responden merupakan
orang yang memiliki pandangan sosial ekonomi yang tinggi. Banyak dari
responden ini yang memiliki tabungan. Hampir setiap hal membutuhkan
dana yang lumayan besar baik dari pendidikan, kesehatan, tempat tinggal,
makan dan lain-lain sehingga banyak responden yang memikirkan
menabung untuk mencari keuntungan.
Pembaca telah melihat hasil penelitian dari visi sosial keagamaan, visi
optimisme dan visi sosial ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan sesuatu
yang menarik. Responden yang bervisi pesimis ternyata juga memiliki
tabungan. Hal ini menunjukkan bahwa memiliki tabungan sudah menjadi
gaya hidup responden. Hasil penelitian visi sosial ekonomi menunjukkan
bahwa semakin tinggi visi ekonomi responden maka semakin banyak
responden yang memiliki tabungan.
5. Pola Responden Menabung
Setiap orang mempunyai pola menabung yang berbeda-beda. Pola
menabung bisa dilihat dari sumber dana tabungan dan intensitas responden
dalam menabung. Sumber dana tabungan responden pun berbeda-beda.
begitu pula dengan cara menabungnya, misalnya ada orang yang menabung
secara rutin setiap bulan ada pula yang menabung hanya ketika memiliki sisa
penghasilan saja.
53
a. Sumber Dana Tabungan
Dalam penelitian ini responden diberikan berbagai pilihan sumber
dana tabungan. Responden boleh memilih lebih dari satu pilihan. Dana
dari penghasilan-penghasilan tersebutlah yang menjadi sumber tabungan
bagi keluarga.
Ternyata dari hasil penelitian, rata-rata responden memiliki lebih
dari satu sumber dana tabungan. Mayoritas reponden menggunakan
penghasilan utama sebagai sumber dana tabungan. Namun, 42 orang
responden menggunakan penghasilan tambahan sebagai sumber dana
tabungan. Berikut sumber-sumber dana tabungan lainnya:
Tabel 4.17
Sumber Dana Tabungan Responden
NO Sumber Dana ƒ
1 Penghasilan Utama 72
2 Penghasilan Tambahan 42
3 Warisan 6
4 Sumbangan dari Orang Lain 3
Sumber: Diolah dari data lapangan
54
b. Intensitas Menabung
Intensitas menabung bisa menjadi salah satu faktor yang
menunjukkan bagaimana kecenderungan responden mengenai tabungan.
Tabel di bawah ini menunjukkan bagaimana intensitas responden
menabung.
Tabel 4.18
Intensitas Responden Menabung dalam Setahun
NO Intensitas ƒ %
1 Tidak pernah 12 12,0
2 1-5 kali setahun 13 13,0
3 6-9 kali setahun 22 22,0
4 ≥ 10 kali setahun 53 53,0
Total 100 100,0
Sumber: Diolah dari data lapangan
Tabel 4.18 menunjukkan intensitas responden menabung dalam
setahun. Lebih dari 50% responden menabung minimal 10 kali dalam
setahun. Namun, sebesar 47% responden menabung kurang dari 10 kali
dalam setahun.
55
Berdasarkan hasil penelitian pola menabung responden, peneliti dapat
menarik kesimpulan bahwa Responden mempunyai pola menabung yang
hampir sama. Mayoritas (72) responden mengambil dana untuk ditabung
berasal dari penghasilan utama. Hasil penelitian ini juga menunjukkan
mayoritas (53%) responden memiliki kebiasaan menabung hampir rutin setiap
bulan.
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Orang Memiliki Tabungan
Penelitian ini membahas beberapa faktor yang secara teoritis dinilai
mempengaruhi orang dalam memiliki tabungan. Menurut teori faktor-faktor
yang mempengaruhi orang menabung yaitu pendidikan, penghasilan,
pengeluaran. Adapun pembahasannya adalah sebagai berikut:
a. Tingkat Pendidikan Terakhir
Pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam membentuk
pola pikir seseorang. Tabel 4.19 menunjukkan hubungan tingkat
pendidikan terakhir responden dengan kecenderungan responden
memiliki tabungan. Apakah tingkat pendidikan yang tinggi berhubungan
dengan kecenderungan responden memiliki tabungan?
56
Tabel 4.19
Memiliki Tabungan menurut Tingkat Pendidikan Terakhir
NO Pendidikan terakhir
memiliki tabungan
ya, memiliki Tidak
ƒ % ƒ %
1 ≤ SLTP 17 73,9% 6 26,1%
2 SLTA 44 89,8% 5 10,2%
3 ≥ Sarjana 26 96,3% 1 3,7%
Total 87 87,9% 12 12,1%
Sumber: Diolah dari data lapangan
Tabel 4.19 menunjukkan semakin tinggi tingkat pendidikan responden
semakin banyak yang memiliki tabungan. Hal ini dapat menggambarkan
pendidikan berkaitan dengan kecenderungan responden dalam menabung.
Seseorang yang memiliki pendidikan yang baik cenderung lebih berpikir
untuk masa depan.
b. Memiliki Tabungan menurut Tingkat Penghasilan per Bulan
Tabel 4.20 menunjukkan apakah tingkat penghasilan responden
berkaitan dengan kecenderungan responden memiliki tabungan. Penghasilan
ini adalah penghasilan yang diterima setiap bulannya. Penghasilan ini tidak
termasuk uang bonus/komisi, THR (Tunjangan Hari Raya) dan penghasilan
lainnya diluar gaji pokok. Apakah tingkat penghasilan responden berkaitan
dengan kecenderungan responden memiliki tabungan?
57
Tabel 4.20
Memiliki Tabungan menurut Tingkat Penghasilan
NO Penghasilan
memiliki tabungan
Memiliki Tidak
ƒ % ƒ %
1 ≤ Rp. 2.999.000 46 82,1% 10 17,9%
2 Rp. 3.000.000-5.999.000 37 94,9% 2 5,1%
3 Rp.6.000.000-9.999.000 3 100,0% 0 ,0%
4 ≥ 10.000.000 2 100,0% 0 ,0%
Total 88 88,0% 12 12,0%
Tabel diatas menunjukkan semakin tinggi penghasilan, semakin
cenderung orang memiliki tabungan. Ada keterkaitan antara tingkat
penghasilan dan memiliki tabungan.
c. Memiliki Tabungan menurut Tingkat Penggeluaran
Tabel 4.21 menunjukkan tingkat pengeluaran dengan
kecenderungan responden memiliki tabungan. Pengeluaran yang
dimaksud adalah pengeluaran rutin yang dikeluarkan setiap bulannya.
Pengeluaran ini tidak termasuk pengeluaran di luar biaya hidup rumah
tangga sehari-hari seperti melahirkan, akikah anak, wisata/jalan-jalan,
kecelakaan, bencana alam, sakit dan lain-lain.
58
Tabel 4.21
Memiliki Tabungan menurut Pengeluaran Rutin
NO Pengeluaran Rutin
memiliki tabungan
Memiliki Tidak
ƒ % ƒ %
1 ≤ Rp. 2.999.000 70 85,3% 12 14,7%
2 Rp. 3.000.000-5.999.000 14 100,0% 0 ,0%
3 Rp.6.000.000-9.999.000 3 100,0% 0 ,0%
4 ≥ 10.000.000 1 100,0% 0 ,0%
Total 88 88,0% 12 12,0%
Sumber: Diolah dari data lapangan
Tabel diatas menunjukkan ada hubungan antara pengeluaran rumah
tangga dengan responden memiliki tabungan. Tingkat pengeluaran rutin
responden menentukan kepemilikan tabungan responden. Hal ini
mungkin dipengaruhi nilai-nilai hidup seseorang atau perilaku hidup
orang tersebut. Gaya hidup yang tinggi mempengaruhi tingkat
pengeluaran yang lebih besar sehingga lebih banyak uang yang digunakan
untuk belanja dibandingkan untuk ditabung. Data tersebut menunjukkan
bahwa walaupun masyarakat hidup dalam keadaan pas-pasan responden
sudah menyiapkan tabungan untuk kebutuhan responden di masa depan.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya yang
menguraikan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Mayoritas responden sudah memikirkan masa depan dengan cara memiliki
tabungan.
2. Tabungan non produktif yang paling umum digunakan responden adalah
tabungan biasa di bank. Tabungan produktif yang paling umum digunakan
reponden adalah menyimpan dana dana bentuk properti yaitu tanah.
3. Pola menabung masyarakat bisa dilihat dari sumber dana tabungan dan
intensitas menabung masyarakat. Sumber dana tabungan masyarakat berasal
dari penghasilan utama dan lebih dari 50% masyarakat menabung ≥ 10 kali
dalam setahun.
4. Masyarakat mulai berpikir modern untuk keputusan keuangan mereka. Tujuan
menabung seseorang dewasa kini untuk masa depan yang lebih baik yaitu
pendidikan. Namun, hal menarik lainnya adalah tujuan menabung masyarakat
yang tidak hanya untuk kepentingan duniawi ternyata masyarakat juga
memikirkan untuk tujuan keagamaan seperti umrah, naik haji dan berqurban.
60
5. Faktor pendidikan, tingkat penghasilan, tingkat pengeluaran, dan optimisme
menjadi faktor-faktor yang paling mempengaruhi masyarakat dalam
kepemilikan tabungan.
B. Saran-saran
1. Untuk meningkatkan semangat memiliki tabungan dibutuhkan lingkungan
yang mendukung hal tersebut. Dukungan tersebut bisa dibangun dengan cara
meningkatkan taraf pendidikan. Karena, dengan pendidikan yang baik, maka
kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang baikpun akan
lebih mudah dicapai.
2. Pentingnya untuk membangun lingkungan yang kondusif untuk menabung
baik dari segi fasilitas yang dapat memfasilitasi masyarakat untuk menabung
seperti Bank dan ATM. Sehingga, dapat meningkatkan intensitas mayarakat
menabung.
3. Adanya sosialisasi dari pihak-pihak terkait mengenai pentingnya memiliki
tabungan dan apa saja tujuan yang bisa dicapai dengan cara menabung.
Sehingga masyarakat memiliki rasa optimisme untuk terus meningkatkan
jumlah tabungannya.
61
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Euis. ”Teori Perlaku Konsumen; Pemikiran Islam Kontekstual.” Jauhar vol
IV. No.1 ,Juni, 2003.
Antonio, M. Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Cek. 1. Jakarta: Gema
Insani Press, 2001.
Balikpapan Dalam Angka. Artikel diakses pada tanggal 10 mei 2015 dari
http://balikpapankota.bps.go.id
Balikpapan POS, “UMK Balikpapan Rp 2,2 Juta”, artikel di akses pada 15 Februari
dari http://www.balikpapanpos.co.id/berita/detail/141563-umk-balikpapan-
rp22-juta.html
Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenata Media Grup, 2005.
BN, Marbun. Kamus Manajemen. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka, 1989.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Fakultas Syariah dan Hukum. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: PPJM, 2012.
62
Gaspersz, Vincent. Struktur Pendapatan dan Neraca Orang Kaya, artikel diakses 19
Oktober 2015 dari http://vincentgaspersz.com/2013/04/30/struktur-pendapatan-
dan-neraca-orang-kaya-uang/
Hartopo, Hendri. Financial Planning Save or Sorry!. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2003.
Huda, Nurul dkk. Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis, cet.II. Jakarta:
Prenada Media Group, 2009.
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2003.
Kasmir. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.
Kapoor, Jack R. Personal Finance, Seventh Edition. McGraw-Hill/Irwin, 2004.
Kotler, Philip. Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, Ahli Bahasa:
Ancella Anitawati Hermawan. Jakarta: Salemba Empat. 1995.
Manurung, Adler dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner, cet.II. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009.
Marthon, Said Sa’ad. Ekonomi Islam: Di Tengah Krisis Ekonomi Global. Penerjemah
Ahmad Ikhrom, dkk. Jakarta: Zikrul Hakim, 2007.
M. Nur Rianto Al-Arif dan Euis Amalia, Teori Mikroekonomi: Suatu Perbandingan
Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional, Jakarta: Prenada Media Group,
2010.
63
Nur Laily dan Budiyono Pristyadi. Teori Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Pemerintahan Kota Balikpapan. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota
Balikpapan. Balikpapan: 2014.
Sakti, Ali. Ekonomi Islam: Jawaban Atas Kekacauan Ekonomi Modern, cet.1.
Jakarta: Paradigma dan AQSA Publishing, 2007.
Senduk, Safir. Mengelola Keuangan Keluarga, Cet. II. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2001.
Setiadi, Nugroho J. Perilaku Konsumen, cet.IV. Jakarta: Prenada Media Group, 2010.
Sumarwan, Ujang. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran,
Bogor: Ghalia Indonesia. 2011.
0
Kuesioner Penelitian
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORANG MENABUNG
(STUDI PADA KELURAHAN GUNUNG BAHAGIA,
KECAMATAN BALIKPAPAN SELATAN)
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr. Responden
Di Tempat
Assalamu’alaikum wr. wb.
Kami berdoa semoga Bapak/Ibu/Sdr. dalam lindungan dan berkah Allah SWT. Amin.
Saya adalah mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Saya sedang mengerjakan tugas akhir perkuliahan, dan membutuhkan data untuk
penulisan tugas tersebut. Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr. untuk menjadi
responden guna pengisian KUESIONER tugas ini. Semua informasi dalam kuesioner
bersifat rahasia, dan identitas Bapak/Ibu/Sdr. akan selalu dirahasiakan. Semua data
hanya akan digunakan untuk kepentingan akademis. Atas perhatian dan bantuannya,
kami mengucapkan terima kasih.
Wa’alaikumussalam wr. wb.
Tertanda,
Peneliti: Alfianti Mandassari
Dosen Pembimbing: Drs. Noryamin Aini, MA
Email: [email protected]
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
1
A. IDENTITAS DEMOGRAFIS DAN SOSIAL-EKONOMI
1. Berapa usia saudara Bapak/Ibu/Sdr? ____ tahun
2. Apa jenis kelamin Bapak/Ibu/Sdr? [1] Laki-laki [2] Perempuan
3. Apa status perkawinan Bapak/Ibu/Sdr?
[1] Menikah [2] Bercerai [3] Belum menikah
4. Berapa jumlah anak Bapak/Ibu/Sdr? ____ orang
5. Berapa jumlah anak yang menjadi tanggungan ekonomi Bapak/Ibu/Sdr sekarang? ____ orang
6. Apa jenjang pendidikan tertinggi yang Bapak/Ibu/Sdr tamatkan?
[1] ≤ Tamat SD [3] SLTA [5] Sarjana S1 [7] S-3
[2] SLTP [4] Diploma [6] S-2/pendidikan profesi [8] Tidak menjawab
7. Apa pekerjaan Bapak/Ibu/Sdr sekarang?
[1] Dokter [12] Wartawawan/Penyiar [23] Mandor
[2] Tentara (TNI)/Polisi [13] Politisi/Pejabat [24] Buruh bangunan
[3] Hakim/Jaksa/Pengacara [14] Kontraktor-Pengusaha [25] Tukang cukur
[4] Pejabat eselon 2/3 [15] Pensiunan PNS [26] Penjahit
[5] Dosen PNS [16] Pensiunan swasta [27] Tukang ojek
[6] Dosen swasta [17] Artis/Seniman [28] Tukang becak
[7] Guru PNS [18] Montir/Teknisi [29] Supir pribadi
[8] Guru swasta [19] Pedagang keliling [30] Supir angkot
[9] PNS biasa [20] Sopir angkot/Bus [31] Petani/Peternak
[10] Pendakwah [21] Pedagang di toko [32] Nelayan/Pelaut
[11] Karyawan swasta [22] Pelayan toko [33] _____________
8. Berapa rata-rata total PENGHASILAN UTAMA Bapak/Ibu/Sdr dalam 1 bulan?
[1] < Rp. 2.000.000 [4] Rp. 4.500.000-5.999.000 [7] Rp.10.000.000-12.499.000
PETUNJUK PENGISIAN
Kuesioner diisi oleh surveyor via wawancara tatap muka dengan responden. Isi kuesioner
dibacakan di depan responden, dan ia diberi kuesioner untuk panduan memilih jawaban.
Cara menjawab pertanyaan dengan melingkari nomor pilihan jawaban, atau mengisi
tempat kosong yang tersedia. Responden mohon memberi jawaban yang sebenarnya.
2
[2] Rp. 2.000.000-2.999.000 [5] Rp. 6.000.000-7.999.000 [8] Rp.12.500.000-15.000.000
[3] Rp. 3.000.000-4.499.000 [6] Rp. 8.000-000-9.999.000 [9] > Rp. 15.000.000
9. Berapa rata-rata total PENGHASILAN TAMBAHAN Bapak/Ibu/Sdr dalam 1 bulan?
[1] < Rp. 2.000.000 [4] Rp. 4.500.000-5.999.000 [7] Rp.10.000.000-12.499.000
[2] Rp. 2.000.000-2.999.000 [5] Rp. 6.000.000-7.999.000 [8] Rp.12.500.000-15.000.000
[3] Rp. 3.000.000-4.499.000 [6] Rp. 8.000-000-9.999.000 [9] > Rp. 15.000.000
10. Berapa rata-rata total PENGELUARAN RUTIN Bapak/Ibu/Sdr dalam 1 bulan?
[1] < Rp. 2.000.000 [4] Rp. 4.500.000-5.999.000 [7] Rp.10.000.000-12.499.000
[2] Rp. 2.000.000-2.999.000 [5] Rp. 6.000.000-7.999.000 [8] Rp.12.500.000-15.000.000
[3] Rp. 3.000.000-4.499.000 [6] Rp. 8.000-000-9.999.000 [9] > Rp. 15.000.000
11. Apakah penghasilan Bapak/Ibu/Sdr di atas dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga?
[1] Tidak cukup, dan harus selalu berhutang [4] Cukup dan tidak harus hemat
[2] Pas-pasan dan harus irit sekali [5] Cukup dan ada sedikit sisa uang
[3] Cukup tetapi harus sedikiy berhemat [6] Cukup dan ada banyak sisa uang
12. Apakah Bapak/Ibu/Sdr pernah MENYUMBANGKAN (BERINFAK) sebagian penghasilan
Bapak/Ibu/Sdr kepada orang lain (bukan keluarga) atau badan amal minimal Rp 50.000 dalam 3 tahun
terakhir (tidak termasuk zakat dan pajak)?
[1] Ya pernah [2] Tidak pernah (Langsung ke A-15)
13. Berapa KALI Bapak/Ibu/Sdr menyumbangkan sebagian penghasilan Bapak/Ibu/Sdr kepada orang
lain/badan amal dalam 1 (satu) tahun terakhir ini?
[1] Tidak pernah [3] 3-4 kali [5] 7-8 kali [7] 11 kali
[2] 1-2 kali [4] 5-6 kali [6] 9-10 kali [8] Rutin tiap bulan
14. Apa TUJUAN Bapak/Ibu/Sdr menyumbangkan sebagian penghasilan Bapak/Ibu/Sdr?
(jawaban boleh lebih dari satu pilihan)
[1] Tidak ada tujuan apa-apa [6] Untuk mendapat pahala
[2] Karena ada yang meminta [7] Berbagi kepada sesama/kemanusiaan
[3] Ada sisa uang di dompet saya [8] Ada hak orang lain dalam penghasilan saya
[4] Ikut-ikutan orang lain [9] ____________________________________
[5] Hanya karena kasihan [10] ___________________________________
3
15. Apakah Bapak/Ibu/Sdr pernah MENGGUNAKAN jasa PEMBIAYAAN SYARIAH (seperti pembelian
kendaraan bermotor, rumah, untuk modal usaha, dari lembaga keuangan syariah?
[1] Ya, pernah [2] Belum pernah (langsung ke A-17)
16. Jika pernah menggunakan jasa pembiayaan syariah, mohon dijawab tiga pertanyaan berikut!
[a] Sesuai pengalaman, bagaimana penilaian Bapak/Ibu/Sdr terhadap KUALITAS
PELAYANAN pembiayaan syariah di lembaga keuangan syariah?
[1] Sangat mengecewakan [3] Sedikit memuaskan [5] Sangat memuaskan
[2] Mengecewakan [4] Cukup memuaskan [6] Tidak menjawab
[b] Sesuai pengalaman, apakah Bapak/Ibu/Sdr akan MENYARANKAN orang lain untuk
menggunakan jasa pembiayaan syariah di lembaga keuangan syariah?
[1] Sangat tidak menyarankan [4] Cenderung akan menyarankan
[2] Tidak akan menyarankan [5] Sangat menyarankan
[3] Ragu untuk menyarankan [6] Tidak menjawab
[c] Menurut Bapak/Ibu/Sdr, apakah praktek di pembiayaan syariah di lembaga keuangan syariah sudah
SESUAI ajaran Islam?
[1] Sangat tidak sesuai ajaran islam [4] Sesuai ajaran islam
[2] Tidak sesuai ajaran islam [5] Sangat sesuai ajaran islam
[3] Cukup sesuai ajaran islam [6] Tidak menjawab
17. Jika BELUM menggunakan jasa pembiayaan syariah, apakah Bapak/Ibu/Sdr berniat untuk
menggunakan jasa pembiayaan syariah di kemudian hari?
[1] Tidak pernah berminat [4] Berminat, tetapi tidak di waktu dekat
[2] Belum berpikir menggunakannya [5] Waktu dekat akan menggunakannya
[3] Ada niat menggunakan, tetapi belum jelas [6] Tidak menjawab
B. KEBIASAAN MENABUNG
(Tabungan adalah uang atau barang berharga yang disimpan untuk kebutuhan tertentu dan digunakan untuk
kebutuhan di kemudian hari).
1. Apakah Bapak/Ibu/Sdr MEMILIKI TABUNGAN dalam dua tahun terakhir ini?
[1] Ya, saya memiliki [2] Tidak, belum memiliki (langsung ke B-3)
4
2. Apa TABUNGAN yang pernah Bapak/Ibu/Sdr miliki? (jawaban boleh lebih dari satu pilihan)
[1] Tabungan uang tunai di rumah [5] Tabungan kematian [9] Asuransi
[2] Tabungan di bank [6] Tabungan qurban [10] Perhiasan
[3] Tabungan berjangka (deposito) [7] Tabungan haji/umroh [11] Arisan
[4] Tabungan untuk infaq [8] Tabungan pendidikan [12] _____________
3. Jika BELUM MEMILIKI tabungan, apakah Bapak/Ibu/Sdr berniat untuk memiliki tabungan?
[1] Tidak pernah berminat [4] Berminat, tetapi tidak dalam waktu dekat
[2] Belum berpikir memiliki tabungan [5] Waktu dekat akan memiliki tabungan
[3] Ada niat, tetapi belum jelas [6] Tidak menjawab
4. Apa faktor-faktor yang menjadi PERTIMBANGAN Bapak/Ibu/Sdr dalam MENABUNG?
(Jawaban boleh lebih dari satu pilihan)
[1] Untuk tunjangan hari tua (pensiun) [8] Ada kelebihan uang dari penghasilan
[2] Untuk keamanan uang [9] Untuk mendapat bunga bank
[3] Untuk jaminan pendidikan anak [10] Untuk mendapat keuntungan bagi hasil
[4] Untuk jaminan kesehatan [11] Hadiah yang ditawarkan oleh bank
[5] Untuk keadaan yang butuh dana banyak [12] Mengikuti tren/ikut-ikutan teman
[6] Menyimpan untuk membeli sesuatu [13] Biaya hidup yang semakin mahal
[7] Umur yang tidak lagi muda [14] ______________________________
5. Apa TUJUAN Bapak/Ibu/Sdr memiliki tabungan? (jawaban boleh lebih dari satu pilihan)
[1] Untuk jaminan pension [ 9 ] Untuk biaya aqiqah anak
[2] Untuk jaminan pendidikan [10] Untuk biaya membeli hewan kurban
[3] Untuk membeli/renovasi rumah [11] Untuk menyiapkan dana kematian
[4] Untuk membeli kendaraan [12] Untuk pulang kampung (Mudik)
[5] Untuk biaya pernikahan anak [13] Untuk keadaan yang butuh dana banyak
[6] Untuk ibadah haji/umroh/wisata rohani [14] Untuk investasi
[7] Untuk rekreasi luar kota/luar negeri [15] Untuk biaya persalinan/melahirkan
[8] Untuk renovasi rumah [16] ____________________________
6. Seberapa PERLU TABUNGAN untuk kebutuhan masa depan Bapak/Ibu/Sdr?
[1] Sangat tidak perlu [3] Agak perlu [5] Sangat perlu
5
[2] Tidak perlu [4] Cukup perlu [6] Tidak menjawab
7. Dari manakah (sumber dana) Bapak/Ibu/Sdr mengambil dana untuk dialokasikan menjadi tabungan?
(Jawaban boleh lebih dari satu pilihan)
[1] Penghasilan utama [6] Bunga bank
[2] Penghasilan tambahan [7] Sumbangan dari keluarga
[3] Hasil investasi pada usaha orang lain [8] Sumbangan dari orang lain/hadiah
[4] Hasil uang sewa [9] Warisan
[5] Keuntungan bagi hasil usaha bersama [10] ____________________
8. Dalam setahun, BERAPA KALI Bapak/Ibu/Sdr menabung?
[1] Tidak pernah [3] 3-4 kali [5] 7-8 kali [7] 11 kali
[2] 1-2 kali [4] 5-6 kali [6] 9-10 kali [8] Rutin tiap bulan
9. Berapa rata-rata nilai TOTAL TABUNGAN Bapak/Ibu/Sdr jika diuangkan saat ini?
Silahkan mengisi kolom yang kosong
No Jenis Tabungan Jumlah Tabungan
1 Tabungan uang tunai Rp.
2 Tabungan di bank Rp.
3 Tabungan berjangka (deposito) Rp.
4 Perhiasan Rp.
5 Asuransi Rp. /premi
6 Tabungan haji Rp.
7 Tabungan qurban Rp. /tahun
8 Arisan Rp.
10. Apakah Bapak/Ibu/Sdr pernah menjadi NASABAH/MEMILIKI rekening di Bank Syariah?
[1] Ya, pernah jadi nasabah [2] Belum pernah (langsung ke B-12)
11. Jika Bapak/Ibu/Sdr pernah menjadi NASABAH/MEMILIKI rekening di Bank Syariah, mohon dijawab
tiga pertanyaan berikut!
6
[a] Sesuai pengalaman, bagaimana penilaian Bapak/Ibu/Sdr terhadap KUALITAS
PELAYANAN di Bank Syariah?
[1] Sangat mengecewakan [3] Sedikit memuaskan [5] Sangat memuaskan
[2] Mengecewakan [4] Cukup memuaskan [6] Tidak menjawab
[b] Sesuai pengalaman, apakah Bapak/Ibu/Sdr akan MENYARANKAN orang lain untuk
menggunakan jasa Bank Syariah?
[1] Sangat tidak menyarankan [4] Cenderung akan menyarankan
[2] Tidak akan menyarankan [5] Sangat menyarankan
[3] Ragu untuk menyarankan [6] Tidak menjawab
[c] Menurut Bapak/Ibu/Sdr, apakah praktek di Bank Syariah sudah SESUAI ajaran Islam?
[1] Sangat tidak sesuai ajaran islam [4] Sesuai ajaran islam
[2] Tidak sesuai ajaran islam [5] Sangat sesuai ajaran islam
[3] Cukup sesuai ajaran islam [6] Tidak menjawab
12. Jika BELUM memiliki rekening/belum menjadi nasabah Bank Syariah, apakah
Bapak/Ibu/Sdr berniat untuk memiliki rekening/menjadi nasabah Bank Syariah?
[1] Tidak pernah berminat menjadi nasabah [4] Berminat, tetapi tidak di waktu dekat
[2] Belum berpikir untuk menjadi nasabah [5] Waktu dekat akan menjadi nasabah
[3] Ada niat jadi nasabah, tetapi belum jelas [6] Tidak menjawab
13. Apakah Bapak/Ibu/Sdr PERNAH menjadi PESERTA asuransi?
[1] Ya pernah [2] Tidak pernah (Langsung ke B-15)
14. Apa JENIS asuransi yang pernah Bapak/Ibu/Sdr gunakan? (boleh pilih lebih dari satu)
[1] Kesehatan [3] Kecelakaan [5] Kerusakan [7] Pensiun
[2] Pendidikan [4] Kehilangan [6] Kebakaran [8] ________
15. Seberapa PERLU asuransi untuk kebutuhan masa depan Bapak/Ibu/Sdr?
[1] Sangat tidak perlu [3] Agak perlu [5] Sangat perlu
[2] Tidak perlu [4] Cukup perlu [6] Tidak menjawab
16. Apakah Bapak/Ibu/Sdr sudah menyiapkan dana khusus untuk PENSIUN (untuk hari tua)?
[1] Belum pernah menyiapkan [4] sangat berminat, tetapi tidak ada dana
[2] Belum berpikir menyiapkannya [5] Berminat, tetapi tidak di waktu dekat
7
[3] Ada niat, tetapi belum jelas [6] Pada waktu dekat akan menyiapkannya
17. Apakah Bapak/Ibu/Sdr sudah menyiapkan dana khusus untuk BIAYA KESEHATAN
keluarga?
[1] Belum pernah menyiapkan [4] sangat berminat, tapi tidak ada dana
[2] Belum berpikir menyiapkannya [5] Berminat, tetapi tidak di waktu dekat
[3] Ada niat, tetapi belum jelas [6] Pada waktu dekat akan menyiapkannya
18. Apakah Bapak/Ibu/Sdr sudah menyiapkan dana khusus untuk DANA PENDIDIKAN anak?
[1] Belum pernah menyiapkan [4] sangat berminat, tetapi tidak ada dana
[2] Belum berpikir menyiapkannya [5] Berminat, tetapi tidak di waktu dekat
[3] Ada niat, tetapi belum jelas [6] Pada waktu dekat akan menyiapkannya
Investasi adalah uang atau barang yang akan terus bertambah nilainya, dan disimpan atau digunakan untuk
keperluan usaha agar mendapatkan keuntungan di kemudian hari.
19. Apa jenis INVESTASI yang pernah Bapak/Ibu/Sdr gunakan? (jawaban boleh lebih dari satu
pilihan)
[1] Tanah [5] Ruko/Rumah kantor [9] Obligasi
[2] Rumah [6] Toko [10] Investasi pada usaha orang lain
[3] Kosan/Indekost [7] Hotel/Villa [11] ______________________
[4] Kontrakan [8] Saham [12] ______________________
20. Apa faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan Bapak/Ibu/Sdr dalam berinvestasi?
(jawaban boleh lebih dari satu pilihan)
[1] Ada kelebihan uang dari penghasilan [6] Kenaikan harga barang
[2] Umur yang tidak lagi muda [7] Mengikuti tren investasi
[3] Untuk hari tua (pensiun) [8] Ikut-ikutan orang lain
[4] Terrgiur bunga bank [9] Tidak ada tujuan apa-apa
[5] Keuntungan bagi hasil dari usaha bersama [10] _____________________
21. Seberapa PERLU INVESTASI untuk kebutuhan masa depan Bapak/Ibu/Sdr?
[1] Sangat tidak perlu [3] Agak perlu [5] Sangat perlu
[2] Tidak perlu [4] Cukup perlu [6] Tidak menjawab
8
22. Berapa rata-rata nilai TOTAL INVESTASI Bapak/Ibu/Sdr jika diuangkan saat ini?
Silahkan mengisi kolom yang kosong
No Jenis Investasi Jumlah Investasi
1 Tanah Rp
2 Rumah Rp
3 Kontrakan Rp
4 Kosan/Indekost Rp
5 Toko Rp
6 Ruko/Rukan Rp
7 Hotel/Villa Rp
8 Obligasi Rp
9 Saham Rp
10 Investasi pada usaha orang lain Rp
11 Rp
C. INDEKS STATUS EKONOMI DAN VISI MENABUNG
Pilihan jawaban dengan angka 1 sampai 10! Semakin besar angka yang dipilih, maka semakin besar PERSETUJUAN Bapak/Ibu/Sdr terhadap
aspek yang ditanyakan. Lingkarilah jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr pilih.
NO ASPEK YANG DITANGGAPI/DIJAWAB KRITERIA JAWABAN
1 Saya selalu merencanakan kehidupan saya, tetapi tetap menerima apa
yang diberikan Allah di kemudian hari Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
2 Saya mencari penghasilan tambahan agar pendapatan rumah tangga
saya lebih baik dari sekarang Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
3 Semakin hari, kebutuhan hidup semakin mahal, sehingga saya harus
menghemat pengeluaran Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
4 Walaupun penghasilan yang saya terima pas-pasan dan harus berhemat,
namun saya terus berusaha untuk menyisihkan uang Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
5 Saya sangat suka mencoba hal-hal baru, walaupun ada kemungkinan
saya tidak akan berhasil Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
6 Saya lebih suka menjalani kehidupan apa adanya, dan berjalan-hidup
sesuai takdir Allah Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
7 Saya merasa cukup dengan apa yang saya terima, sehingga saya tidak
berusaha mendapatkan yang lebih banyak-baik lagi Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
8 Karena pendidikan saya rendah, maka hanya sedikit penghasilan yang
bisa saya dapatkan Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
9 Islam mengajarkan kepada saya agar saya mencari rezki yang banyak
agar saya mampu hidup dengan baik dan nyaman Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
10 Saya tidak menyekolahkan anak saya ke jenjang yang lebih tinggi
karena dia pasti akan bekerja seperti saya Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
11 Dalam hidup ini banyak hal-hal yang tidak PASTI, maka saya harus
menghadapinya dengan segala persiapan yang maksimal Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
12 Masyarakat sekarang cenderung hidup egois (kurang kebersamaan),
maka saya harus menyiapkan segala kebutuhan sendiri Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
13 Saya tidak bisa mengandalkan hidup ini pada kebaikan atau belas
kasihan orang lain Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju