56
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD): PERSEPSI PEGAWAI PADA DINAS KOTA SEMARANG SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Lisa Zahratul Adni NIM 7211413204 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

TERJADINYA KECENDERUNGAN KECURANGAN

(FRAUD): PERSEPSI PEGAWAI PADA DINAS KOTA

SEMARANG

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Lisa Zahratul Adni

NIM 7211413204

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

ii

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

iii

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

iv

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Laa tahzan innallaha ma’anaa

Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.

(QS. At-taubah ayat 40)

Persembahan

1. Kedua orangtua saya

2. Almamater, Universitas Negeri Semarang

3. Sahabat-sahabat saya, “VOS”, “Bosya”,

Aulia Sindhu

4. Sahabat-sahabat Akuntansi D 2013, untuk

support yang luar biasa

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

vi

PRAKATA

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu

wa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga

penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu, yang kami beri Judul “Faktor-

faktor yang mempengaruhi kecenderungan kecurangan (fraud): persepsi pada dinas

se-Kota Semarang.

Tujuan dari penyusunan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk

bisa menempuh ujian sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi di

Universitas Negeri Semarang. Penulisan skripsi ini tdak terlepas dari bantuan, saran,

dan dorongan baik moril moral maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dengan tidak mengurangi rasa hormat, pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., selaku Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menempuh studi program S1.

2. Dr. Wahyono, M.M, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan dalam rangka

penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Fachrurrozie, M.Si., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan arahan dan kemudahan

pada proses penyusunan skripsi ini.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

vii

4. Dhini Suryandari,M.Si., Ak., CA., CIA, sebagai Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis dalam

membuat skripsi ini hingga selesai.

5. Kiswanto, S.E., M.Si, sebagai Pembimbing II yang telah berkenan memberikan

bimbingan, arahan dan motivasi hingga skipsi ini selesai.

6. Drs. Asrori, M.S., selaku Penguji skripsi yang telah memberikan arahan dan

masukan kepada penulis.

7. Nanik Sri Utaminingsih, S.E,. M.Si, Akt, selaku dosen wali yang telah

memberikan motivasi hingga skripsi ini selesai.

8. Bapak dan Ibu staf pengajar Akuntansi (S1) Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Semarang.

9. Almameter Universitas Negeri Semarang yang telah menjadi dunia akademik

penulis.

10. Seluruh responden pegawai instansi pemerintah Kota Semarang yang bersedia

meluangkan waktu demi berjalannya penelitian ini.

11. Kepada semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu yang telah membantu

penulis selama kuliah dan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya

Semarang, Oktober 2017

Penulis

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

viii

SARI

Adni, Lisa Zahratul, 2017. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan

Kecurangan (Fraud): Persepsi Pegawai Pada Dinas Se-Kota Semarang”. Skripsi.

Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I.

Dhini Suryandari,M.Si., Ak., CA., CIA. Pembimbing II. Kiswanto, S.E., M.Si.

Kata kunci : kecenderungan kecuragan, persepsi

Kecurangan merupakan kesalahan yang sengaja dilakukan oleh individu

maupun kelompok untuk memperoleh keuntungan pribadi namun dapat merugikan

pihak lain ataupun publik pada sektor pemerintahan. Penelitian ini bertujuan untuk

menggali persepsi para pegawai di instansi pemerintahan pada subbagian keuangan

mengenai pengaruh kesesuaian kompensasi, penegakan peraturan, dan komitmen

organisasi terhadap kecenderungan kecurangan (fraud).

Penelitian ini menggunakan semua populasi sebagai sampel penelitian dengan

metode purposive sampling. Responden dalam penelitian ini sebanyak 41 pegawai

instansi pemerintahan yang bekerja di subbagian keuangan pada Dinas se-Kota

Semarang. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

full model Structural Equation Model (SEM) dengan alat analisis smartPLS 3.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesesuaian kompensasi tidak

berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan (fraud). Sedangkan penegakan

peraturan berpengaruh negatif signifikan terhadap kecenderungan kecurangan

(fraud). Serta komitmen organisasi berpengaruh negatif signifikan terhadap

kecenderungan kecurangan (fraud).

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hanya penegakan

peraturan dan komitmen organisasi yang dapat mempengaruhi kecenderungan

kecurangan (fraud). Saran dalam penelitian ini, diharapkan dinas kota Semarang

dapat memberikan aturan yang lebih ketat terutama terhadap pengeluaran yang

disajikan dalam laporan keuangan, pejabat berwenang diharapkan lebih tanggap

terhadap pelanggaran yang ada, serta untuk penelitian selanjutnya diharapkan

melakukan penelitian dengan wawancara langsung agar responden lebih tepat

sasaran.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

ix

ABSTRACT

Adni, Lisa Zahratul, 2017. Factors That Influence The Occurancefraud: The

Employee Perception In Semarang Government Services. Thesis. Accounting

Departement. Faculty Of Economics. Semarang State University. Supervisor I. Dhini

Dhini Suryandari,M.Si., Ak., CA., CIA. Supervisor II. Kiswanto, S.E., M.Si.

Keywords: Tendency Fraud, Perception

Fraud is intentionally fault by individual or group to personal gain but can

harm other parties or the public in the government sector. This research aims to

explore the perceptions of employees in government agencies on the financial sub-

section of the influence of complience compensation, enforcement of regulations, and

organizational commitment to fraud tendencies.

This research used all population as sample with purposive sampling

method. Respondents in this research as many as 41 employees of government

agencies working in the sub-section of finance Department in Semarang. Data

analysis method used in this research is full model analysis of Structural Equation

Model (SEM) with smartPLS 3.0 analysis tool.

The results showed that there is no effect between compliance compensation

with fraud tendencies.While the enforcement of regulations has a significant negative

effect to fraud tendencies and organizational commitment has a significant negative

effect to fraud tendencies.

Based on the results of the study, it can be concluded that only enforcement

of regulations and organizational commitments can affect the tendency of fraud. The

advice given in the research to government service in Semarang that is expected give

stricter regulation especially to expend presented in financial report, authorized

official expected to be more responsive to violation, and expected for the next

research can do direct interviews so that respondents on target.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... iii

PERNYATAAN .................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v

PRAKATA ............................................................................................................ vi

SARI ...................................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

BAB I ................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1.Latar Belakang Masalah........................................................................... 1

1.2.Cakupan Masalah ..................................................................................... 9

1.3.Perumusan Masalah ................................................................................. 9

1.4.Tujuan Masalah ........................................................................................ 10

1.5.Kegunaan Penelitian ................................................................................ 10

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

xi

1.6.Orisinalitas Penelitian .............................................................................. 11

BAB II ................................................................................................................... 12

KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................. 12

2.1. Landasan Teori ............................................................................................... 12

2.1.1. Teori Atribusi ....................................................................................... 12

2.1.2. Fraud Diamond Theory ....................................................................... 14

2.2. Kajian Variabel Penelitian ............................................................................. 18

2.2.1. Kecurangan (Fraud) ............................................................................. 18

2.2.1.1. Pengertian Kecurangan (Fraud) .............................................. 18

2.2.1.2. Klasifikasi Kecurangan (Fraud) .............................................. 19

2.1.1.3. Fraud Di Sektor Pemerintahan ................................................ 20

2.2.2. Kesesuaian Kompensasi ....................................................................... 23

2.2.3. Penegakan Peraturan ............................................................................ 24

2.2.4. Komitmen Organisasi .......................................................................... 26

2.3. Kajian Penelitian Terdahulu ........................................................................... 27

2.4. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 31

2.5. Model Penelitian ............................................................................................ 34

2.5. Hipotesis Peelitian .......................................................................................... 34

BAB III ................................................................................................................. 35

METODE PENELITIAN ...................................................................................... 35

3.1. Desain Penelitian ............................................................................................ 35

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

xii

3.2. Populasi Dan Sampel ..................................................................................... 35

3.3. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 37

3.3.1. Jenis Data ............................................................................................. 37

3.3.2. Pengumpulan Data ............................................................................... 38

3.4. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ............................................ 40

3.4.1. Variabel Dependen (Variabel Endogen) .............................................. 40

3.4.2. Variabel Independen (Variabel Eksogen) ............................................ 41

3.4.3. Kategori Variabel Kesesuaian Kompensasi ......................................... 44

3.4.4. Kategori Variabel Penegakan Peraturan .............................................. 45

3.4.5. Kategori Variabel Komitmen Organisasi ............................................. 45

3.4.6. Kategori Variabel Kecenderungan Kecurangan (Fraud) ..................... 46

3.5. Metode Analisis Data ..................................................................................... 47

BAB IV ................................................................................................................. 52

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 52

4.1. Desain Penelitian ............................................................................................ 52

4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian................................................................... 52

4.1.2. Deskripsi Responden............................................................................ 53

4.1.3. Deskripsi Variabel Penelitian .............................................................. 54

4.1.3.1. Deskripsi Variabel Kecenderungan Kecurangan (Fraud) ....... 54

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

xiii

4.1.3.2. Deskripsi Variabel Kesesuaian Kompensasi ........................... 55

4.1.3.3. Deskripsi Variabel Penegakan Peraturan ................................ 56

4.1.3.4. Deskripsi Variabel Komitmen Organisasi ............................... 57

4.2. Uji Outer Model Atau Measurenment Model ................................................ 58

4.2.1. Uji Outer Model Indikator Kecenderungan Kecurangan (Fraud) ........ 59

4.2.2. Uji Outer Model Indikator Kesesuaian Kompensasi ........................... 60

4.2.3. Uji Outer Model Indikator Penegakan Peraturan ................................. 60

4.2.4. Uji Outer Model Indikator Komitmen Organisasi ............................... 61

4.2.5. Uji Composite Reliability ..................................................................... 61

4.2.6. Uji Discriminant Validity ..................................................................... 62

4.3. Uji Inner Model .............................................................................................. 64

4.4. Uji Structural Equation Model (SEM) ........................................................... 63

4.5. Pengujian Hipotesis ........................................................................................ 64

4.6. Pembahasan .................................................................................................... 67

4.6.1. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis ...................................................... 67

BAB V ................................................................................................................... 75

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

xiv

PENUTUP ............................................................................................................. 75

5.1. Simpulan ........................................................................................................ 75

5.2. Keterbatasan ................................................................................................... 75

5.3. Saran ............................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77

LAMPIRAN .......................................................................................................... 80

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ...................................................... 27

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ........................................................................... 36

Tabel 3.2 Kategori Variabel Kesesuaian Kompensasi ..................................... 44

Tabel 3.3 Kategori Variabel Penegakan Peraturan .......................................... 45

Tabel 3.4 Kategori Variabel Komitmen Organisasi ......................................... 46

Tabel 3.5 Kategori Variabel Kecenderungan Kecurangan (Fraud) ................. 47

Tabel 4.1 Demografi Responden...................................................................... 53

Tabel 4.2 Distribusi Variabel Kecenderungan Kecurangan (Fraud) ............... 55

Tabel 4.3 Distribusi Variabel Kesesuaian Kompensasi ................................... 56

Tabel 4.4 Distribusi Variabel Penegakan Peraturan ....................................... 57

Tabel 4.5 Distribusi Variabel Komitmen Organisasi ...................................... 58

Tabel 4.6 Uji Hipotesis Berdasarkan Path Coefficient ................................... 65

Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Pengujian HIpotesis ........................................... 66

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelian ............................................................................. 34

Gambar 4.1 Uji Full SEM PLS Algorithm ..................................................... 64

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian .................................................................... 81

Lampiran 2. Data Penelitian ............................................................................. 86

Lampiran 3. Uji Instrumen (Outer Model) ....................................................... 91

Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 95

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi saat ini, kecurangan marak dilakukan oleh pihak tertentu

untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. Secara umum, kecurangan banyak

terjadi dari tingkat kelas bawah dengan intensitas tinggi namun tidak terlalu

merugikan hingga tingkat kelas atas dengan intensitas yang rendah namun

kerugian yang diakibatkan sangat berdampak pada entitas maupun pihak lain. Hal

ini seakan mengindikasikan jika melakukan suatu bentuk kecurangan sudah

menjadi tindakan yang lumrah dilakukan oleh seseorang ataupun kelompok.

Kecurangan atau fraud merupakan suatu bentuk tindakan yang dilakukan

dengan sengaja oleh pihak baik individu maupun kelompok yang menyimpang

atau tidak sesuai dengan aturan yang berlaku secara umum. Kecurangan di dalam

lingkup akuntansi dapat berupa suatu tindakan menyimpang dari prosedur

akuntansi yang seharusnya dilakukan ataupun diterapkan dalam suatu entitas

tertentu yang akan berdampak pada laporan keuangan dan mengakibatkan

kerugian bagi entitas maupun pihak lain. Menurut Sukanto dalam Adinda (2015),

fraud merupakan penipuan yang sengaja dilakukan yang menimbulkan kerugian

pihak lain dan memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan dan atau

kelompoknya.

Statement of Auditing Standart mendefinisikan fraud sebagai tindakan

kesengajaan untuk menghasilkan salah saji material dalam laporan keuangan yang

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

2

merupakan subjek audit. Tindakan kesengajaan dengan menyediakan laporan

yang salah saji material tersebut tentu akan merugikan bagi pihak pemakai laporan

keuangan yang telah disajikan. Apabila terjadi secara berkesinambungan hal ini

akan sangat merugikan bagi entitas maupun pihak lain karena laporan yang

disajikan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Penyajian laporan keuangan terdapat perbedaan yang mendasar antara

sektor swasta dan sektor pemerintahan. Laporan keuangan yang disajikan dari

sektor pemerintahan antara lain yaitu laporan realisasi anggaran, neraca, laporan

arus kas dan catatan atas laporan arus kas. Menurut Standar Akuntansi

Pemerintahan (PP No 24 tahun 2005) laporan keuangan disusun untuk

menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh

transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Laporan keuangan

merupakan alat komunikasi masyarakat atas kinerja dari pemerintah dengan

menilai tingkat efiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya oleh

pemerintahan.

The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) mengungkapkan

bahwa fraud adalah perbuatan-perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan

sengaja untuk tujuan tertentu (manipulasi atau memberikan laporan keliru

terhadap pihak lain) dilakukan orang-orang dari dalam atau luar organisasi untuk

mendapatkan keuntungan pibadi ataupun kelompok secara langsung atau tidak

langsung merugikan pihak lain. Sehingga dengan kata lain, pelaku kecurangan

akan melakukan segala tindakan menyimpang untuk mendapatkan keuntungan

dengan cara apapun dengan memanfaatkan kedudukan dan keahlian yang akan

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

3

berdampak merugikan pihak lain. ACFE membagi fraud ke dalam tiga jenis yaitu

penyimpangan atas aset (Asset Misappropiation), pernyataan palsu (Fraudulent

Statement), dan korupsi (corruption).

Penyimpangan atas aset (Asset Misappropriation) yang meliputi

penyalahgunaan/pencurian aset atau harta perusahaan atau pihak lain. Bentuk

fraud ini paling mudah dideteksi karena bersifat tangible atau dapat

diukur/dihitung. Jenis fraud yang kedua berupa pernyataan palsu atau salah

pernyataan (Fraudulent Statement) yang meliputi tindakan yang dilakukan oleh

pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi

kondisi keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan dalam

penyajian laporan keuangannya untuk memperoleh keuntungan. Jenis fraud yang

ketiga adalah korupsi (corrupsion), jenis fraud ini yang paling sulit untuk

dideteksi karena menyangkut kerjasama dengan pihak lain seperti suap dan

korupsi, dimana hal ini merupakan jenis yang banyak terjadi di negara-negara

berkembang yang penegakan hukumnya lemah. Fraud jenis ini seringkali tidak

dapat dideteksi karena adanya kerja sama dengan pihak luar yang memiliki

keuntungan masing-masing, termasuk didalamnya penyalahgunaan

wewenang/konflik kepentingan.

Berdasarkan data dari Indonesia Corruption Watch (ICW) menempatkan

Jawa Tengah sebagai provinsi terkorup kedua setelah Sumatera Utara dengan 22

kasus korupsi pada tahun 2014. Hal ini juga memperkuat citra buruk provinsi

Jawa Tengah dengan korupsi di sektor dinas yaitu Dinas Pendidikan Jawa Tengah

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

4

menduduki posisi tertinggi selama satu dasawarsa (2005-2015) dengan 42 kasus

dan total kerugian Rp 211,1 miliar (suaramerdeka.com).

Menurut Komite Penyelidikan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan

Nepotisme (KP2KKN) Kota Semarang menjadi Kota terkorup di Jawa Tengah

dengan 16 kasus yang merugikan Negara sebesar Rp 21,63 miliar

(sindonews.com). Hal ini sejalan dengan yang diberitakan pada tribunnews.com

yang mengatakan jika Kota Semarang menjadi Kota terkorup sepanjang tahun

2013 dengan total kerugian di Jawa Tengah hingga Rp 110 miliar dengan 222

kasus. Berdasarkan sindonews.com Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air-

Energi Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM) Kota Semarang menjadi tersangka

terkait kasus korupsi pembangunan kolam retensi Muktiharjo Kidul.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan, masih terdapat

hasil penelitian yang tidak konsisten dari variabel-variabel yang dapat

mempengaruhi terjadinya kecenderungan kecurangan. Selain hasil penelitian yang

tidak konsisten, hal yang melatarbelakangi dilakukan penelitian ini adalah kasus

korupsi yang masih tinggi terutama sektor pemerintahan di Kota Semarang.

Bahkan di awal tahun 2017 tedapat isu korupsi terkait dengan alat transportasi di

Kota Semarang. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya

kecenderungan kecurangan dalam penelitian terdahulu yang telah dilakukan

seperti sistem pengendalian internal, komitmen organisasi, keadilan distributif,

gaya kepemimpinan, penegakan peraturan, hingga kompensasi gaji. Faktor-faktor

tersebut masih terdapat perbedaan hasil yang diperoleh sehingga perlu adanya

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

5

penelitan lebih lanjut. Diharapkan penelitian ini dapat memantapkan hasil

penelitian sebelumnya dengan obyek yang berbeda.

Penelitian ini menggunakan teori atribusi sebagai grand theory dan fraud

diamond theory sebagai teori pendukung dalam perumusan hipotesis yang akan

diajukan. Berdasarkan teori atribusi, terdapat sebab dan akibat dari suatu kejadian

atau peristiwa dimana hal tersebut dijadikan sebagai sebuah persepsi atau

anggapan dari indivdu maupun kelompok. Sehingga persepsi menjadi pokok

penting, dalam hal ini yaitu persepsi responden terhadap variabel yang diajukan

dalam penelitian ini secara implisit. Fraud diamond theory merupakan teori yang

sangat mendukung dalam menentukan variabel yang diajukan peneliti sebagai

bahan penelitian ini. Secara garis besar, terdapat empat faktor yang dapat menjadi

penyebab sesorang melakukan tindak kecurangan yaitu tekanan, peluang,

rasionalisasi, dan kemampuan individu tersebut.

Faktor pertama yang dapat mempengaruhi terjadinya kecenderungan

kecurangan adalah kesesuaian kompensasi. Kompensasi merupakan suatu reward

yang akan diberikan kepada pihak yang telah menyelesaikan pekerjaan dengan

baik dan tepat waktu. Kompensasi tersebut akan memberikan dampak dalam

memacu pegawai untuk segera menyelesaikan tugasnya untuk mendapatkan

reward tersebut. Namun, ketika kompensesai yang diterima tidak sesuai dengan

kerja keras yang telah dilakukan, maka pada umumnya berdasarkan persepsi pihak

tersebut perlu mengambil haknya karena kompensasi tersebut dirasa tidak sesuai.

Dari dalam diri pelaku atau secara internal, ada tekanan yang menyebabkan

pelaku merasa perlu adanya kompensasi lebih, sesuai kerja keras yang selama ini

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

6

telah dilakukannya. Sehingga hal tersebut akan memicu terjadinya pelanggaran

dengan melakukan kecurangan. Seperti teori atribusi, adanya persepsi yang

diambil setelah adanya suatu peristiwa yang dianalisis oleh individu maupun

kelompok dan selanjutnya hal itu akan mempengaruhi perilaku mereka. Serta

adanya pengaruh dari dalam diri atau internal dan faktor dari luar atau eksternal

yang merupakan salah satu faktor dalam fraud diamond theory. Semakin sesuai

kompensasi yang didapat, maka akan semakin rendah pula tindak kecenderungan

kecurangan yang akan dilakukan. Begitu pula sebaliknya ketika kompensasi yang

diberikan tidak sesuai apa yang diharapkan, maka tindakan kecenderungan untuk

melakukan suatu kecurangan akan semakin tinggi. Dengan demikian kesesuaian

kompensasi akan berpengaruh negatif terhadap terjadinya kecenderungan fraud.

Faktor kedua yang dapat mempengaruhi terjadinya kecenderungan

kecurangan adalah penegakan peraturan. Penegakan peraturan yang dilakukan

dengan tegas maupun tidak tentu akan sangat berpengaruh terhadap tindakan

seseorang dalam melakukan sesuatu. Sesuai dengan diamond fraud, dimana dirasa

terdapat peluang untuk melakukan perilaku menyimpang maka kemungkinan

melakukan tindakan kecurangan akan semakin besar tentunya dengan disertai

kemampuan individu tersebut dalam melakukan suatu kecurangan. Ketika

persepsi terhadap penegakan dirasa kurang tegas, maka pada umumnya terdapat

peluang untuk melakukan tindakan menyimpang seperti melakukan kecurangan

yang akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya ketika persepsi terhadap

penegakan peraturan yang ada dirasa cukup atau bahkan sangat tegas, maka

tingkat untuk melakukan tindakan kecurangan akan semakin rendah. Sehingga

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

7

dapat dikatakan jika penegakan peraturan berpengaruh negatif terhadap

kecenderungan kecurangan (fraud).

Faktor ketiga yang dapat mempengaruhi terjadinya kecenderungan

kecurangan adalah komitmen organisasi. Komitmen organisasi merupakan suatu

keadaan dimana seorang individu berkeinginan untuk mencapai tujuan organisasi

dengan tetap mengabdikan dirinya untuk organisasi tersebut. Komitmen juga

berarti suatu tingkat keloyalan antara individu terhadap organisasi tersebut.

Ketika seseorang memiliki loyalitas rendah terhadap organisasinya, maka dapat

terjadi kemungkinan jika individu tersebut akan lebih mementingkan dirinya

sendiri dengan menguntungkan dirinya secara pribadi dan tentu akan merugikan

pihak lain seperti organisasi tersebut. Seperti halnya, rasa loyalitas yang diberikan

pelaku cukup besar namun timbal balik dari instansi tidak sesuai dengan harapan.

Hal ini tentu akan menimbulkan pemikiran yang merasionalitaskan suatu tindakan

kecurangan yang dimungkinkan dapat dilakukan oleh pelaku. Hal tersebut sejalan

dengan adanya fraud diamond theory, yaitu dengan adanya rasionalisasi dalam

tindakan untuk melakukan kecurangan dari individu dengan persepsi ketika

harapan tidak sesuai dari timbal balik yang diberikan instansi. Jadi, dengan tingkat

loyalitas yang rendah maka individu akan mudah merasionalisasi suatu tindakan

kecurangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh

negatif terhadap kecenderungan kecurangan (fraud).

Penelitian yang dilakukan oleh Fawzi (2011) dan Adinda (2015) yang

menyatakan bahwa kesesuaian kompensasi tidak berpengaruh terhadap

kecenderungan kecurangan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

8

Kusumastuti dan Meiranto (2012) menyatakan hal yang sebaliknya, bahwa

kesesuaian kompensasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Chandra (2015) menyatakan bahwa

penegakan peraturan berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan. Berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Adinda (2015) dengan hasil bahwa

penegakan peraturan tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan.

Terdapat pula penelitian yang dilakukan oleh Najahningrum (2013)

menyimpulkan bahwa penegakan peraturan berpengaruh negatif terhadap

kecenderungan kecurangan (fraud).

Penelitian yang dilakukan Chandra (2015) komitmen organisasi tidak

berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan. Sedangkan dalam penelitian

yang dilakukan Adi dkk (2016) komitmen organisasi berpengaruh signifikan

terhadap kecenderungan kecurangan. Terdapat pula penelitian yang dilakukan

oleh Faisal (2013) menyimpulkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh

terhadap kecenderungan kecurangan (fraud). Berdasarkan research gap diatas,

maka peneliti ingin lebih meyakinkan ada atau tidaknya pengaruh dari kesesuaian

kompensasi, penegakan peraturan, dan komitmen organisasi terhadap terjadinya

kecenderungan kecurangan yang juga akan membuktikan teori atribusi dan fraud

diamond theory.

Paparan diatas menjadi latar belakang pengajuan penelitian ini, dengan

memperhatikan faktor-faktor yang mempegaruhi terjadinya kecenderungan

kecurangan, maka peneliti akan menguji pengaruh kesesuaian kompensasi,

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

9

penegakan peraturan, dan komitmen organisasi terhadap kecenderungan

kecurangan.

1.2. Cakupan Masalah

Terdapat batasan-batasan dalam penelitian ini agar penelitian yang

dilakukan dapat lebih jelas dan tidak mengambang serta dapat fokus pada

variabel-variabel yang telah diajukan. Peneliti fokus pada pengaruh variabel

kesesuaian kompensasi, penegakan peraturan, dan komitmen organisasi terhadap

kecenderungan kecurangan (fraud). Obyek yang digunakan sebatas pada pegawai

atau aparatur sipil negara yang bekerja di sub bidang keuangan pada dinas Kota

Semarang.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka permasalahan

yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif terhadap

kecenderungan kecurangan?

2. Bagaimana penegakan peraturan berpengaruh negatif terhadap

kecenderungan kecurangan?

3. Bagaimana komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap

kecenderungan kecurangan?

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

10

1.4. Tujuan Masalah

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh kesesuaian kompensasi

terhadap kecenderungan kecurangan.

2. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh penegakan peraturan

terhadap kecenderungan kecurangan.

3. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh komitmen organisasi

terhadap kecenderungan kecurangan.

1.5. Kegunaan Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran berdasarkan disiplin ilmu yang didapat selama perkuliahan dan

mahasiswa yang akan berkarir di bidang akuntansi dalam pengembangan ilmu

khususnya dalam bidang kecurangan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti

mengenai kecurangan atau fraud khususnya di bidang pemerintahan.

b. Bagi Objek Penelitian

Bagi objek penelitian diharapkan dapat berguna sebagai masukan dalam

upaya mencegah terjadinya kecurangan (fraud) di sektor pemerintahan,

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

11

dengan lebih memperhatikan penyebab terjadinya fraud di sektor

pemerintahan.

1.6. Orisinalitas Penelitian

Penelitian ini terdapat pembaruan dari segi teori yang digunakan. Ditinjau

dari segi teori yang digunakan, peneliti menggunakan fraud diamond theory.

Teori tersebut merupakan pengembangan dari teori sebelumnya yaitu fraud

triangle theory. Terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi seseorang dalam

melakukan tindakan kecurangan berdasarkan fraud diamond theory yaitu

kemampuan dari indivitu itu sendiri dalam melakukan kecurangan. Ketika

seseorang tidak mempunyai kemampuan atau kapasitas untuk melakukan

kecurangan, maka dirasa kecurangan yang terjadi hanya kemungkinan kecil.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Atribusi

Awalnya teori atribusi dikemukakan oleh Fritz Heider (1958) mengenai

kausalitas. Atribusi merupakan proses penyimpulan motif, maksud, dan

karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak atau

dengan kata lain proses bagaimana seseorang menginterpretasikan suatu peristiwa

yang terjadi, alasan ataupun sebab perilakunya. Teori atribusi lebih menjelaskan

tentang sebab-sebab perilaku seseorang, apakah disebabkan karena disposisi

internal atau oleh keadaan eksternal. Fritz Heider ini mempelajari proses

bagaimana seseorang menginterpretasikan sesuatu peristiwa, alasan, atau sebab

perilakunya. Perilaku seseorang oleh kombinasi antara kekuatan internal dan

eksternal. Dalam membuat penilaian terhadap orang lain, persepsi akan dikaitkan

dengan teori atribusi. Hal yang sama dikemukakan Robbins (2003) bahwa teori

atribusi merupakan dari penjelasan cara-cara manusia menilai orang secara

berlainan, tergantung pada makna apa yang dihubungkan ke suatu perilaku

tertentu. Pada dasarnya teori ini menyarankan bahwa jika seseorang mengamati

perilaku seseorang individu, orang tersebut berusaha menentukan apakah perilaku

itu disebabkan oleh faktor internal atau eksternal.

Teori atribusi yang dikemukakan oleh Harold Kelley pada tahun 1960-an

dan 1970-an mencoba memahami sebab-sebab yang terjadi pada berbagai

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

peristiwa yang dihadapi dan respon yang kita berikan pada peristiwa tersebut

bergantung pada interpretasi yang dipahami tiap individu. Teori yang

dikembangkan oleh Harold Kelley menyatakan bahwa dalam menyimpulkan

kausalitas internal maupun eksternal dengan memperhatikan tiga hal, yaitu apakah

orang lain bertindak sama seperti penanggap (konsensus), apakahpenanggap

bertindak yang sama pada situasi yang lain (konsistensi), dan apakah orang itu

bertindak yang sama pada situasi lain atau pada saat itu (kekhasan).

Selanjutnya teori atribusi dikembangkan oleh Weiner (1985, 1992, 2000,

2004) yang menjelaskan bagaimana orang-orang memandang penyebab perilaku

mereka kepada orang lain dengan menunjuk dua dimensi yaitu dimensi internal-

eksternal sebagai sumber kausalitas dan dimensi stabil tidak stabil sebagai sifat

kausalitas. Teori atribusi mengasumsikan bahwa orang-orang condong untuk

mencari informasi untuk membentuk suatu atribusi. Teori atribusi ini berkaitan

erat dengan perilaku yang dilakukan antara pimpinan dengan bawahan. Setiap

perilaku yang dilakukan oleh pimpinan seperti tindakan maupun keputusan yang

diambil oleh pimpinan atau orang yang diberikan wewenang disebabkan oleh

atributi penyebab.

Penggunaan teori dalam penelitian ini dapat membantu peneliti pada 3 hal

yaitu memahami sebuah fenomena yang terjadi terkait persepsi yang dibentuk

oleh individu hingga melakukan tindakan selanjutnya, menjelaskan tentang

adanya fenomena yang berkaitan dengan sebab akibat atau hubungan kausalitas

bagi individu yang dapat diamati peneliti secara nyata, serta memprediksi

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

14

bagaimana hubungan yang akan terjadi antara variabel independen terhadap

variabel dependen dalam penelitan ini.

2.1.2. Fraud Diamond Theory

Awalnya Cressey melakukan penelitian kepada 113 orang yang melakukan

pelanggaran hukum dibidang penggelapan uang di perusahaan. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh sejumlah orang tersebut, dapat ditarik

kesimpulan bahwa alasan yang mendorong seseorang melakukan fraud ada 3 yang

kemudian dijadikan komponen dalam Fraud Triangle yaitu tekanan, peluang, dan

rasionalisasi. Namun seiring dengan perkembangan zaman, ditemukan 1 faktor

lagi yang dapat dijadikan sebagai faktor seseorang melakukan kecurangan serta

perlu dipertimbangkan selain faktor yang terdapat dalam triangle fraud, yaitu

individual capability. Individual capability adalah sifat dan kemampuan pribadi

seseorang yang mempunyai peranan besar yang memungkinkan untuk melakukan

suatu tindak kecurangan. Fraud diamond mempunyai 4 komponen untuk

melakukan fraud tersebut yaitu:

1. Tekanan (Pressure)

Pressure adalah suatu hal yang dapat mendorong orang melakukan

kecurangan disebabkan oleh tuntutan gaya hidup, ketidakberdayaan dalam soal

keuangan, mencoba-coba untuk mengalahkan sistem dan ketidakpuasan kerja.

Tekanan (pressure) mempunyai dua bentuk yaitu :

a. Bentuk nyata (direct) ini adalah kondisi kehidupan nyata yang dihadapi

oleh pelaku seperti persoalan keuangan.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

15

b. Bentuk Persepsi (indirect) yang merupakan opini yang dibangun oleh

pelaku yang mendorong untuk melakukan kecurangan.

Berdasarkan SAS No. 99, terdapat empat jenis kondisi yang umum terjadi

pada tekanan/motif yang dapat mengakibatkan keempat kondisi tersebut adalah :

a. financial stability,

b. external pressure,

c. personal financial need, dan

d. financial targets.

Komponen tekanan pada fraud diamond ini di implemantasikan pada

variabel kesesuaian kompensasi. Ketika ada tekanan dari dalam individu tersebut

untuk mendapatkan kompensasi yang telah dipersepsikan karena merasa

kinerjanya telah selesai dengan cepat dan tepat sesuai target namun kompensasi

yang didapat tidak sesuai dengan apa yang dipersepsikannya. Hal ini dapat

mengakibatkan individu untuk melakukan kecurangan agar kompensasi yang

diberikan sesuai dengan persepsi individu tersebut.

2. Kesempatan (Opportunity)

Kesempatan yaitu peluang yang menyebabkan pelaku secara leluasa

dapat menjalankan perilaku menyimpang yang disebabkan oleh pengendalian

internal yang lemah, ketidakdisplinan, kelemahan dalam mengakses informasi,

tidak ada mekanisme audit dan sikap apatis. Pengendalian internal yang tidak baik

akan memberi peluang orang untuk melakukan kecurangan.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

16

Menurut SAS No. 99 menyebutkan bahwa peluang/kesempatan

pada financial statement, fraud dapat terjadi pada tiga kategori kondisi tersebut

yaitu:

a. nature of industry.

b. ineffective monitoring.

c. organizational structure.

Pengimplementasian komponen peluang terjadi pada variabel penegakan

peraturan. Ketika peraturan yang ada dirasa kurang tegas baik sebelum maupun

setelah adanya pelanggaran maka terdapat peluang untuk melakukan

kecenderungan kecurangan. Namun ketika peraturan tersebut dirasa tegas, maka

cenderung individu tidak berani untuk melakukan kecurangan sehingga

kecenderungan kecurangan yang terjadi dapat dibilang rendah.

3. Rasionalisasi (Rationalization)

Rasionalisasi menjadi elemen penting dalam terjadinya fraud, dimana

pelaku selalu mencari pembenaran atas perbuatannya. Sikap atau karakter yang

dimiliki pelaku, akan menentukan rasionalisasi atas pembenaran kecurangan yang

dilakukan, contohnya bagi mereka yang umumnya tidak jujur, mungkin lebih

mudah untuk merasionalisasi penipuan. Seperti saat komitmen terhadap instansi

rendah, maka dengan mudah individu tersebut dapat merasionalkan atau mencari

pembenaran untuk melakukan kecurangan. Hal ini dikarenakan individu tersebut

tidak mempunyai komitmen atau loyalitas terhadap instansi sehingga tidak peduli

dengan kemajuan instansinya namun hanya sekedar bekerja sesuai tugasnya.

4. Kemampuan Pribadi (Individual Capability)

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

17

Pada kenyataannya terdapat satu faktor lain yang perlu

dipertimbangkan, yaitu individual capability. Individual capability merupakan

sifat dan kemampuan pribadi seseorang yang mempunyai peranan besar yang

memungkinkan melakukan suatu tindak kecurangan. Pada elemen individual

capability terdapat beberapa komponen kemampuan (capability) untuk

melakukan fraud yaitu:

1. Adanya posisi atau fungsi seseorang dalam perusahaan

2. Kecerdasan

3. Tingkat kepercayaan diri atau ego

4. Kemampuan pemaksaan

5. Kebohongan yang efektif

6. Kebebasan terhadap stress

Fraud Diamond merupakan adanya sifat-sifat dan kemampuan individu

dalam melakukan suatu kecurangan (fraud). Kecurangan dimungkinkan tidak

akan terjadi tanpa orang-orang yang memiliki kemampuan individu/individual

capability. Walaupun terdapat peluang (opportunity) untuk melakukan fraud dan

suatu rasionalisasi dari individu yang dapat mempengaruhi yang lain, tetapi

seseorang butuh satu hal yang dirasa penting, yaitu harus memiliki kemampuan

untuk melihat celah dalam melakukan fraud sebagai kesempatan untuk

mengambil keuntungan dari itu. Dengan demilkian fraud terjadi karena adanya

kesempatan untuk melakukannya dan juga kemampuan individu yang mampu

merealisasikannya. Intinya, fraud diamond adalah alasan seseorang yang

melakukan fraud karena adanya kesempatan, tekanan dan rasionalitas dimana

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

18

ketiga alasan tersebut dapat terjadi jika seseorang memiliki kemampuan

(capability).

2.2. Kajian Variabel Penelitian

2.2.1. Kecurangan (fraud)

2.2.1.1. Pengertian Kecurangan (fraud)

Institute of Internal Auditors (IIA) dalam standarnya, menjelaskan fraud

dengan menyatakan bahwa: Fraud encompasses an array of irregularities and

illegal acts characterized by intentional deception. It can be perpetrated for the

benefit of or to the detriment of the organization and by persons outside as well as

inside organization. Sedangkan menurut the Association of Certified Fraud

Examiners (ACFE) kecurangan merupakan perbuatan-perbuatan yang melawan

hukum yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu (manipulasi atau

memberikan laporan keliru terhadap pihak lain) dilakukan orang-orang dari dalam

atau luar organisasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi ataupun kelompok

yang secara langsung atau tidak langsung merugikan pihak lain. Jadi, kecurangan

yang dilakukan merupakan tindakan yang dilakukan oleh pihak dengan

keinginannya sendiri untuk memperoleh kentungan pribadi yang akan merugikan

pihak lain dengan memanipulasi data yang ada.

Sedangkan Albrecht et al (2004) mendefinisikan fraud sebagai suatu

tindakan kriminal, dengan menyatakan: penipuan adalah istilah umum,

menyangkut semua cara yang dilakukan dengan kecerdikan manusia untuk

dimana dipaksa oleh satu individual, untuk mendapatkan keuntungan lebih dari

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

19

yang lain dengan representasi yang tidak benar. Tidak ada aturan pasti yang dapat

ditetapkan sebagai proposisi umum dalam mendefinisikan penipuan, karena

termasuk kejutan, trik, kelicikan dan cara yang tidak adil untuk menipu pihak lain.

Terkandung aspek dari fraud adalah penipuan (deception), ketidakjujuran

(dishonest) dan niat (intent). Sehingga seseorang akan melakukan kecurangan

dengan cara apapun untuk dapat menguntungan secara pribadi dan akan

merugikan pihak lain.

Fraud secara sederhana dapat diartikan sebagai tindakan penipuan yang

dilakukan dengan sengaja termasuk berbohong, mencuri, memanipulasi, hingga

menggelapkan berupa uang maupun benda yang akan menguntungkan secara

pribadi. Fraud itu sendiri secara umum merupakan suatu perbuatan melawan

hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi,

dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompoknya yang

secara langsung merugikan pihak lain. Pelaku hanya memikirkan keuntungan

pribadi semata dan cenderung tidak menghiraukan pihak lain yang berkaitan

dengan tindakan fraud yang dilakukan.

2.2.1.2. Klasifikasi Kecurangan (fraud)

The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) atau Asosiasiai

Pemeriksa Kecurangan Bersertifikat, mengklasifikasikan fraud (kecurangan)

dalam beberapa klasifikasi, dan dikenal dengan istilah “Fraud Tree” yaitu:

1. Financial Statement Fraud (Kecurangan Laporan Keuangan)

Kecurangan Laporan Keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan

yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material laporan

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

20

keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat

finansial atau kecurangan non finansial.

2. Asset Misappropriation (Penyalahgunaan Aset)

Penyalahgunaan aset dapat digolongkan ke dalam kecurangan kas dan

kecurangan atas persediaan dan aset lainnya, serta pengeluaran‐pengeluaran biaya

secara curang (fraudulent disbursement).

3. Corruption (Korupsi)

Korupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi menurut ACFE,

bukannya pengertian korupsi menurut UU Pemberantasan TPK di Indonesia.

Menurut ACFE, korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan (conflict of

interest), suap (bribery), pemberian illegal (illegal gratuity), dan pemerasan

(economic extortion).

2.2.1.3. Fraud di Sektor Pemerintahan

Korupsi merupakan salah satu bentuk tindakan kecurangan yang sering

terjadi di sektor pemerintahan. Menurut Susanto (2001) dalam Adinda (2015)

korupsi pada level pemerintahan daerah adalah dari sisi penerimaan, pemerasan

uang suap, pemberian perlindungan, pencurian barang-barang publik untuk

kepentingan pribadi. Sementara tipe korupsi menurut de Asis (2000) adalah

korupsi politik, misalnya perilaku curang (politik uang) pada pemilihan anggota

legislatif ataupun pejabat-pejabat eksekutif, dana ilegal untuk pembiayaan

kampanye, penyelesaian konflik parlemen melalui cara-cara ilegal dan teknik lobi

yang menyimpang. Tipe korupsi yang terakhir yaitu clientelism (pola hubungan

langganan) (Zulkarnain, 2013)

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

21

Skema fraud yang terjadi di entitas pemerintah cukup banyak dan

beragam, dari sumber Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP

(2004) dalam Najahningrum (2013) menjabarkan secara rinci tindak kecurangan

dalam APBN maupun APBD, dari segi pengeluaran maupun pemasukan.

Rangkumannya adalah sebagai berikut:

Terdapat beberapa skema fraud jika ditinjau dari segi penerimaan, yaitu:

1. Rendahnya anggaran penerimaan pajak, PBB, Bea Cukai, retribusi dan pajak

lainnya dibanding potensi yang tersedia.

2. Manipulasi restitusi pajak.

3. Laporan SPT pajak bulanan maupun tahunan yang tidak sesuai dengan potensi

pajak yang sesungguhnya.

4. Kesalahan pengenaan tarif pajak maupun bea.

5. Pembebasan pajak atas bahan baku impor tujuan ekspor tidak sesuai data

sesungguhnya.

6. Perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah pusat /daerah memperkecil data

volume produksi pertambangan atau hasil alam.

7. Memperbesar biaya cost recovery, sehingga setoran hasil menjadi berkurang.

8. Kontrak pembagian hasil atas tambang yang merugikan negara.

9. Penjualan aset pemerintah tidak berdasar harga wajar atau harga pasar.

10. Pelaksanaan tukar guling (ruislaag) yang merugikan negara dan pemanfaatan

tanah negara yang harga sewanya tidak wajar (dibawah pasar).

11. Penerimaan yang seharusnya masuk ke rekening kas negara, namun masuk ke

rekening atas nama pejabat atau perorangan, meskipun pejabat tersebut

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

22

pimpinan instansi yang bersangkutan, namun cara ini berpotensi merugikan

negara.

Terdapat beberapa skema fraud jika ditinjau dari segi pengeluaran, yaitu:

1. Pengeluaran belanja/jasa atau perjalanan dinas barang fiktif.

2. Pembayaran ganda pejabat atau pegawai yang diperbantukan.

3. Penggelembungan (mark-up) harga, atau harga patokan terlalu mahal

dibandingkan harga pasar.

4. Pelaksanaan sistem tender, penunjukan rekanan dan atau konsultan,

persyaratan kualifikasi, dan lain-lain tidak sesuai standar prosedur, atau sesuai

prosedur tetapi hanya memenuhi persyaratan formalitas.

5. Pemenang tender men-sub kontrak-kan pekerjaannya kepada pihak ketiga,

sehingga posisi rekanan tidak lebih sebagai broker semata.

6. Rekanan atau konsultan tidak mampu melaksanakan pekerjaannya sesuai

jadwal yang ditetapkan

7. Pekerjaan atau barang yang dihasilkan tidak sesuai spesifikasi.

8. Program bantuan sosial atau penanggulangan bencana yang salah sasaran.

9. Adanya “percaloan” dalam pengurusan alokasi dana, sehingga instansi atau

daerah yang ingin mendapatkan alokasi anggaran perlu mencadangkan dana

untuk komisi.

10. Biaya yang terlalu tinggi pada penunjukan konsultan keuangan, akuntan,

underwriter, dan penggunaan tenaga profesional lainnya terkait dengan

program pemerintah atau BUMN.

11. Privatisasi BUMN yang merugikan negara.

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

23

12. Biaya restrukturiusasi, bantuan likuiditas dan biaya lain-lain yang sejenis yang

merugikan negara.

2.2.2. Kesesuaian Kompensasi

Kompensasi merupakan pemberian hadiah atau reward atas pekerjaan

yang telah dilakukan oleh pegawai yang sesuai atau bahkan dapat melampaui

target penyelesaian pekerjaannya. Kompensasi juga merupakan suatu hal yang

dianggap penting untuk lebih memacu dalam bekerja dan hasil kompensasi yang

didapat juga sebagai tambahan bagi penerimanya. Sesuai dengan pendapat

menurut Zulkarnain (2013) kompensasi adalah salah satu hal yang penting bagi

setiap pegawai yang bekerja dalam suatu perusahaan. Bagi seorang pegawai,

kompensasi merupakan suatu outcome atau reward yang penting karena dengan

kompensasi yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Handoko (1993) menyatakan bahwa kompensasi adalah pemberian

pembayaran finansial kepada karyawan sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang

dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan

datang.

Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan secara garis besar

kompensasi merupakan balas jasa atau reward yang akan diberikan kepada

pegawai yang berwujud uang. Kompensasi dapat dijadikan salah satu pendorong

atau motivasi bagi pegawai untuk bekerja lebih produktif dan efektif dalam

menyelesaikan tugasnya. Kompensasi yang diberikan kepada pegawai sesuai

dengan apa yang dikerjakan pegawai tersebut. sehingga tinggi rendah kompensasi

yang diperoleh pegawai berdasarkan pekerjaan yang telah dilakukan. Terdapat

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

24

beberapa tujuan pengkompensasian, yaitu: menjalin ikatan kerja antara majikan

dengan karyawan, kepuasan kerja (balas jasa), motivasi, disiplin, dan stabilitas

karyawan (Zulkarnain 2013).

2.2.3. Penegakan Peraturan

Penegakan peraturan adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya

atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku

dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara (Asshiddiqie, 2008). Ditinjau dari Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) peraturan merupakan prinsip-prinsip akuntansi

yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

Penegakan peraturan itu dapat dilakukan oleh subjek yang luas dan dapat pula

diartikan sebagai upaya penegakan hukum oleh subjek dalam arti yang terbatas

atau sempit. Secara luas, proses penegakan peraturan itu melibatkan semua subjek

hukum dalam setiap hubungan hukum. Siapa saja yang menjalankan aturan

normatif atau melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dengan

mendasarkan diri pada norma aturan hukum yang berlaku, berarti dia menjalankan

atau menegakkan aturan hukum. Sedangkan arti secara sempit, dari segi

subjeknya itu, penegakan peraturan itu hanya diartikan sebagai upaya aparatur

penegakan hukum tertentu untuk menjamin dan memastikan bahwa suatu aturan

hukum berjalan sebagaimana seharusnya.

Jenis-jenis peraturan menurut Huda 2012 dalam Adinda 2015:

1. Peraturan Demokrasi

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

25

Peraturan demokrasi dilakukan dengan memberi penjelasan, diskusi dan

penalaran untuk membantu memahami mengapa diharapkan mematuhi dan

mentaati peraturan yang ada. Peraturan jenis ini menekankan aspek edukatif

bukan hukuman. Sanksi hukuman dapat diberikan kepada mereka yang

melanggar peraturan. Hukuman bermaksud sebagai upaya menyadarkan dan

mengoreksi.

2. Peraturan Otoritarian

Peraturan dibuat sangat ketat dan rinci sehingga orang yang berada dalam

lingkungan peraturan ini diminta mematuhi dan mentaati peraturan yang

berlaku di tempat tersebut. Apabila gagal mentaati maka akan memperoleh

sanksi yang berat. Sebaliknya jika berhasil mentaati peraturan, maka kurang

mendapatkan penghargaan. Hal itu dikarenakan sudah menjadi suatu

kewajiban untuk mentaati peraturan, jadi tidak perlu mendapatkan

penghargaan lagi. Peraturan yang ototarian berarti pengendalian tingkah laku

berdasarkan tekanan, dorongan dan paksaan dari luar diri seseorang.

3. Peraturan Permisif

Seseorang dibiarkan bertindak menurut keinginannya, kemudian dibebaskan

untuk mengambil keputusan sendiri dan bertindak sesuai keinginan yang

diambilnya. Seseorang yang berbuat sesuatu dan membawa akibat melanggar

norma dan aturan yang berlaku, tidak diberi sanksi atau hukuman. Dampak

dari peraturan permisif ini berupa kebingungan dan kebimbangan.

Penyebabnya tidak tahu mana yang dilarang dan mana yang tidak dilarang.

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

26

2.2.4. Komitmen Organisasi

Menurut Oktaviani (2011) komitmen organisasi adalah individu yang

memiliki keinginan untuk berbuat etis terhadap organisasinya dengan tujuan agar

terciptanya tujuan yang diinginkan tidak lain semata-mata untuk kepentingan

organisasi tersebut. Menurut Najahningrum (2013) komitmen organisasi

merupakan sikap mental individu berkaitan dengan tingkat keloyalannya terhadap

organisasi tempat individu tersebut berkerja. Sehingga dengan kata lain,

komitmen organisasi merupakan suatu keadaan dimana seorang pegawai memiliki

keinginan untuk mencapai tujuan suatu organisasi dengan tetap bekerja dalam

organisasi serta memperhatikan keloyalan terhadap instansi tersebut.

Meyer dan Allen (1997) dalam Ihsan dan Iskak (2005) mengemukakan

tiga komponen mengenai komitmen organisasi, yang antara lain adalah:

1. Komitmen efektif (affectiive commitment) terjadi apabila karyawan ingin

menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional (emotional

attchment) atau psikologis terhadap organisasi.

2. Komitmen kontinu (continuance commitment) muncul apabila karyawan tetap

bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-

keuntungan lain, atau karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan

lain. Sehingga dapat dikatakan jika karyawan tersebut tinggal di organisasi itu

karena dia membutuhkan organisasi tersebut.

3. Komitmen normatif (normative commitment) timbul dari nilai-nilai diri

karyawan. Karyawan bertahan menjadi anggota suatu organisasi karena

memiliki kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

27

yang memang seharusnya dilakukan. Jadi, karyawan tersebut tinggal di

organisasi itu karena dia merasa berkewajiban untuk itu.

2.3. Kajian Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1.

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Metode Hasil

1. Najahningrum

(2013)

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

fraud : persepsi

pegawai dinas

provinsi DIY

Structural

equation

modeling

(sem)/

Smart

PLS 2

1. Penegakan

peraturan

berpengaruh negatif

terhadap fraud

2. Keefektifan

pengendalian

internal

berpengaruh negatif

terhadap fraud

3. Asimetri informasi

berpengaruh positif

terhadap terhadap

fraud

4. Keadilan distributif

berpengaruh negatif

terhadap fraud

5. Keadilan procedural

berpengaruh negatif

terhadap fraud

6. Budaya etis

manajemen

berpengaruh negatif

terhadap fraud

7. Komitmen

organisasi

berpengaruh negatif

terhadap fraud

2. Zulkarnain

(2013)

Faktor – Faktor

yang

mempengaruhi

terjadinya

Fraud di Sektor

pemerintahan

(Studi Kasu

PLS 1. Keefektifan

Pengendalian

Internal

berpengaruh negatif

terhadap fraud

2. Kesesuaian

kompensasi

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

28

No Peneliti Judul Metode Hasil

Pada Dinas Se-

Kota Surakarta)

berpengaruh negatif

terhadap fraud

3. Kultur Organisasi

tidak berpengaruh

terhadap fraud

Perilaku tidak etis

berpengaruh positif

terhadap fraud

4. Gaya

kepemimpinan

berpengaruh negatif

terhadap fraud

5. Sistem

pengendalian

internal

berpengaruh negatif

terhadap fraud

6. Penegakan hukum

tidak berpengaruh

terhadap fraud

3. Adinda

(2015)

Faktor yang

mempengaruhi

terjadinya

Kecurangan

(fraud) di sektor

Pemerintahan

kabupaten

klaten

PLS 1. Keefektifan

pengendalian

internal

berpengaruh negatif

2. Kultur organisasi

berpengaruh negatif

3. Kesesuaian

kompensasi tidak

berpengaruh

4. Penegakan

peraturan tidak

berpengaruh

5. Keadilan distributif

berpengaruh positif

6. keadilan procedural

berpengaruh negatif

7. komitmen

organisasi

berpengaruh negatif

4 Pristiyanti

(2012)

Persepsi

pegawai instansi

pemerintah

mengenai

faktor-faktor

yang

PLS 1. Keadilan distributif

berpengaruh negatif

terhadap fraud di

sektor

pemerintahan

2. Keadilan prosedual

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

29

No Peneliti Judul Metode Hasil

mempengaruhi

fraud di sektor

pemerintahan

berpengaruh negatif

terhadap fraud di

sektor

pemerintahan

3. Sistem

pengendalian

internal

berpengaruh negatif

terhadap fraud di

sektor

pemerintahan

4. Kepatuhan

pengendalian

internal

berpengaruh negatif

terhadap fraud di

sektor

pemerintahan

5. Budaya etis

organisasi

berpengaruh negatif

terhadap fraud di

sektor

pemerintahan

6. Komitmen

organisasi

berpegaruh negatif

terhadap fraud di

sektor

pemerintahan

5. Faisal

(2013)

Analisis fraud

di sektor

pemerintahan

Kabupaten

Kudus

PLS 1. Sistem

pengendalian

internal

berpengaruh negatif

2. Gaya

kepemimpinan

berpengaruh negatif

3. komitmen

organisasi

berpengaruh negatif

4. penegakan hukum

berpengaruh negatif

5. perilaku tidak etis

berpengaruh positif

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

30

No Peneliti Judul Metode Hasil

6. kepuasan akan gaji

tidak berpengaruh

7. kultur organisasi

tidak berpengaruh

6. Chen (2006) Ownership

structure,

corporate

governance,and

fraud:

Evidence from

China

Faktor kekurangan

dalam sistem akuntansi,

hukuman kurang tegas,

tingkat gaji yang sangat

rendah, backlog

audit eksternal, dan

nepotisme dapat

berpengaruh pada

tingkat korupsi

keuangan di Sudan

termasuk sistem

pengawasan internal

yang lemah dan tidak

efektif.

7. Rae dan

Subramaniam

(2008)

Quality of

internal control

procedures

Antecedents and

moderating

effect on

organisational

justice and

employee fraud

Bahwa interaksi antara

kualitas pengendalian

internal dan persepsi

keadilan organisasi,

menunjukkan

berpengaruh signifikan

terhadap fraud

karyawan.

2.4. Kerangka Berpikir

2.4.1. Kesesuaian Kompensasi Berpengaruh Negatif terhadap

Kecenderungan Kecurangan (fraud)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Zulkarnain (2013), bahwa

kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan.

Hasil tersebut tentu mendukung teori yang ada, bahwa seseorang yang terpuaskan

kompensasinya tidak akan melakukan reaksi kompromistis dalam bentuk tindakan

korupsi (Darsono 2001 dalam Zulkarnain 2013). Berdasarkan teori atribusi,

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

31

setelah menganalisis suatu peristiwa maka akan mucul penyebab yang

melatarbelakanginya yang kemudian akan mempengaruhi perilaku seseorang.

Sehingga ketika pegawai menerima kompensasi maka akan mengatribusikan

kompensasi tersebut pada beberapa penyebab yang mendasar. Ketika pegawai

tersebut mempersepsikan kompensasi tersebut dikarenakan hasil kerja kerasnya

dalam bekerja, maka pada masa yang akan datang pegawai tersebut akan selalu

bekerja keras. Namun ketika kompensasi yang diterima tidak sesuai dengan apa

yang dipersepsikan maka akan muncul suatu tekanan dari dalam individu tersebut.

Hal ini tentu akan menekan pegawai tersebut melakukan tindak kecurangan.

Ketika kompensasi yang diberikan telah sesuai menurut persepsi pegawai

tersebut, maka kecenderungan tindakan kecurangan akan semakin rendah. Begitu

pula sebaliknya, ketika kompensasi yang diberikan dianggap kurang sesuai maka

kecenderungan dalam melakukan kecurangan akan semakin tinggi. Sehingga

dapat dikatakan jika kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif terhadap

kecenderungan kecurangan (fraud).

2.4.2. Penegakan Peraturan Berpengaruh Negatif Terhadap Kecenderungan

Kecurangan (fraud)

Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Najahningrum (2013) yang

menyimpulkan bahwa penegakan peraturan berpengaruh negatif terhadap

kecenderungan kecurangan (fraud). Lemahnya penegakan peraturan dalam suatu

instansi, akan membuka peluang bagi pagawai yang bekerja dalam instansi

tersebut untuk melakukan tindakan kecurangan. sehingga ketika penegakan yang

berlaku dianggap lemah oleh pelaku kecurangan, maka terdapat peluang yang

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

32

lebih besar untuk melakukan tindakan kecurangan (fraud). Masyarakat sebenarnya

cenderung mengerti dan paham benar akan hukum yang berlaku namun mereka

juga yang cenderung melanggar peraturan tersebut. Hal ini dapat terjadi karena

adanya peluang yang dilihat dari pengetahuan hukum yang mereka punya.

Kesadaran akan pentingnya mematuhi peraturan tentu sangat dibutuhkan untuk

mengurangi fraud yang mungkin akan terjadi. Hal tersebut berkaitan dengan teori

atribusi dan juga fraud diamond theory yang terdapat persepsi bahwa peluang

yang ada untuk melakukan tindakan kecurangan cukup besar sehingga mereka

akan dengan mudah untuk melakukan kecurangan tersebut.

Kecurangan pada umumnya merupakan tindakan yang melanggar hukum

yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk mengambil keuntungan secara pribadi.

Hukum yang diberlakukan dengan tidak tegas maka akan menimbulkan peluang

untuk melakukan tindakan kecurangan. Begitu pula sebaliknya, ketika peraturan

yang berlaku dilakukan dengan tegas maka kemungkinan melakukan tindak

kecurangan akan semakin rendah. Sehingga dapat dikatakan jika penegakan

peraturan berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan (fraud).

2.4.3. Komitmen Organisasi Berpengaruh Negatif Terhadap

Kecenderungan Kecurangan (fraud)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Faisal (2012) menyatakan

bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan

kecurangan (fraud). Komitmen organisasi merupakan tingkat loyalitas individu

dalam mencapai tujuan organisasinya dengan individu tersebut tetap berada di

organisasi tersebut. ketika tingkat loyalitas individu itu rendah terhadap

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

33

organisasinya maka individu tersebut kemungkinan akan melakukan tindak

kecurangan untuk mendapatkan keuntungan secara pribadi dan tentu akan

merugikan pihak lain. Sehingga dapat dikatakan individu tersebut akan melakukan

tindak kecurangan ketika dirinya memiliki tingkat loyalitas yang rendah terhadap

organisasinya.

Berdasarkan teori atribusi, terdapat persepsi dari individu jika individu

tersebut memiliki tingkat loyalitas yang tinggi terhadap organisasinya. Namun

keloyalitasan tersebut tidak diapresiasi oleh organisasi. Hal ini akan

mempermudah individu dalam merasionalisasikan keadaan untuk mendapatkan

keuntungan dari persepsi bahwa keloyalitasannya sangat tinggi. Namun, ketika

seseorang memiliki komitmen atau tingkat loyalitas yang tinggi maka cenderung

untuk bekerja keras agar dapat memajukan organisasinya tersebut. Komitmen

organisasi secara umum mengacu pada sikap-sikap dan perasaan karyawan

dihubungkan dengan nilai-nilai dan cara perusahaan itu melakukan berbagai hal

(Rae and Subramaniam,2008). Ketika individu mempunyai komitmen organisasi

yang tinggi, maka kemungkinan kecil individu tersebut melakukan kecurangan.

Sehingga dapat dikatakan jika komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap

kecenderungan kecurangan (fraud).

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

34

2.5. Model Penelitian

Model penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Model Penelitian

Sumber : Data diolah (2017)

2.6. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dipaparkan ditas, maka hipotesis

yang diajukan sebagai berikut:

H1: Kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan

kecurangan (fraud).

H2: Penegakan peraturan berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan

(fraud).

H3:Komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan

(fraud).

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

75

BAB V

PENUTUP

5.1.Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan sebagaimana yang telah

diajukan dalam penelitian ini yang tercantum didalam bab sebelumnya, maka

dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

1. Kesesuaian kompensasi tidak berpengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan (fraud).

2. Penegakan peraturan berpengaruh negatif signifikan terhadap

kecenderungan kecurangan (fraud).

3. Komitmen organisasi berpengaruh negatif signifikan terhadap

kecenderungan kecurangan (fraud).

5.2. Keterbatasan

1. Penelitian ini masih terdapat instrumen dari variabel kesesuaian

kompensasi yang kurang tepat.

5.3. Saran

Saran yang didasarkan pada beberapa kesimpulan dan keterbatasan dalam

penelitian ini adalah :

1. Berdasarkan tabulasi data variabel kecenderungan kecurangan terdapat

rata-rata tertinggi pada indikator 3 maka diharapkan instansi dapat

memberikan aturan yang lebih ketat terutama akan pengeluaran yang

disajikan dalam laporan keuangan.

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

76

2. Berdasarkan tabulasi data variabel penegakan peraturan terdapat indikator

terendah yaitu pada indikator 2 sehingga diharapkan para pejabat yang

berwenang dalam penanganan pelanggaran dapat lebih tanggap terhadap

pegawai yang telah terbukti melakukan tindakan melaanggar peraturan

yang ada.

3. Untuk penelitian selanjutnya, melakukan penelitian dengan wawancara

secara langsung agar responden tepat sasaran.

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

77

DAFTAR PUSTAKA

Adinda, Yanita Maya. (2015). Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kecuranga

(Fraud) Di Sektor Pemerintahan Kabupaten Klaten. Disertasi. Semarang:

Universitas Negeri Semarang,

Alpinista, Elly. (2013). Peran dan Tanggungjawab Internal Auditor dalam

Masalah Kecurangan. http://alpinistaelly.blogspot.com/2013/04/normal-0-

false-false-false-in-x-none-x_5.html (diunduh tanggal 20 Mei 2017)

AICPA, SAS No. 99. (2002). “Consideration of Fraud in a Financial Statement

Audit, AICPA”. New York.

Albrecht, W.S, and Chad Albrecht, (2003). Fraud Examination & Prevention.

Australia: Thomson, South-Western.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Edisi Keempat. Jakarta: Rineka Cipta.

Association of Certified Fraud Examiners. (2006). Report to Nation on

Occupational Fraud & Abuse. The Association of Certified Fraud

Examiners, Inc.

Asshiddiqie, Jimly, 2008, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca

Reformasi, PT. Buana Indah Populer, Jakarta

Berita PNS, (2016). Gaji dan Tunjangan PNS dalam UU ASN.

http://www.beritapns.com/2016/07/gaji-dan-tunjangan-pns-dalam-uu-

asn.html. (diakses pada hari rabu, 14 Juni 2017, pukul 10.20 WIB)

Chen, Gongmeng, et al. (2006). Ownership structure, corporate governance, and

fraud: Evidence from China. Journal of Corporate Finance 12.3: 424-448.

Eze, Joseph C., and Ani Wilson. (2013). Evaluation of Fraud and Internal Control

Procedures: Evidence from Two South East Government Ministries in

Nigeria. Research Journal of Finance and Accounting 4.17: 63-70.

Fauwzi, M.Glifandi Hari. (2011). Analisis Pengaruh Keefektifan Pengendalian

Internal, Persepsi Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Manajemen

Terhadap Perilaku Tidak Etis dan Kecenderungan Akuntansi. Disertasi.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

78

Ghozali, Imam. (2008). Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan

Partial Least Square. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

IAI. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Ikhsan, Arfan & Muhammad Ishak. (2005). Akuntansi Keperilakuan. Jakarta:

Salemba Empat.

Kusumastuti, Nur Ratri. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh

Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Dengan Perilaku Tidak

Etis Sebagai Variabel Intervening. Disertasi. Semarang: Universitas

Diponegoro .

Najahningrum. Anik Fatun. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fraud:

Persepsi Pegawai Dinas Provinsi DIY. Accounting Analysis Journal 2.3.

Norbarani, Listiana. (2012). Pendeteksian Kecurangan laporan Keuangan dengan

Analisis Fraud Triangle yang Diadopsi dalam SAS No.99”. Disertasi.

Semarang : Fakultas Ekonomi UNDIP

Oktaviani, Nur Ayu Candry. (2011). Pengaruh Komitmen Organisasi dan

Keingian Sosial terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan

Kinerja Manajerial. Disertasi. Semarang : Fakultas Ekonomi UNNES

Pristiyanti, Ika Ruly. (2012). Persepsi Pegawai Instansi Pemerintah Mengenai

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fraud di Sektor Pemerintahan.

Disertasi. Semarang : Fakultas Ekonomi UNNES.

Rae, Kirsty, and Nava Subramaniam. (2008). Quality of Internal Control

Procedures: Antecedents and Moderating Effect on Organisational Justice

and Employee Fraud. Managerial Auditing Journal 23.2: 104-124.

Robins, P Stephen. (2003). Perilaku Organisasi Edisi 10. Jakarta: Gramedia.

Rudianto. (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecurangan (Fraud):

Persepsi Pegawai Koperasi Simpan Pinjam (KSP) se-Kota Semarang.

Disertasi. Semarang : Fakultas Ekonomi UNNES

Sindo News. (2014). Kota Semarang Terkorup Se-Jateng

https://daerah.sindonews.com/read/824036/22/kota-semarang-terkorup-se-

jateng-1389007770 (diakses pada hari rabu, 1 November 2017, pukul

22.10 WIB)

Sindo News. (2015). Kepala Dinas PSDA ESDM Semarang Ditahan

https://daerah.sindonews.com/read/1034401/22/kepala-dinas-psda-esdm-

semarang-ditahan-1439908795 (diakses pada hari rabu, 25 Januari 2017,

pukul 20.45 WIB)

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29899/1/7211413204.pdfwa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

79

Suara Merdeka. (2015). http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/jateng-peringkat-

kedua-korupsi/ (diakses pada hari rabu, 25 Januari 2017, pukul

20.10WIB).

Suara Merdeka. (2016). Korupsi Pendidikan Jateng.

http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/korupsi-pendidikan-jateng-rp-

2111-m/ (diakses pada hari rabu, 25 Januari 2017, pukul 20.20 WIB)

Tribun News. (2014). KKN Sebut Kota Semarang Terkorup.

http://jateng.tribunnews.com/2014/01/06/kp2kkn-sebut-kota-semarang-

terkorup-di-jateng (diakses pada hari rabu, 25 Januari 2017. Pukul 19.55)

Zulkarnain, Rifqi Mirza. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya

Fraud di Sektor Pemerintahan (Studi Kasus Pada Dinas Se-Kota

Surakarta). Disertasi. Fakultas Ekonomi : Universitas Negeri Semarang.