80
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS CPO INDONESIA KE INDIA NURWAHYUDIN 105961109016 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR

KOMODITAS CPO INDONESIA KE INDIA

NURWAHYUDIN

105961109016

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR

KOMODITAS CPO INDONESIA KE INDIA

NURWAHYUDIN

105961109016

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

HALAMAN PENGESAHAN

Judul :

Nama : Nurwahyudin

Stambuk : 105961109016

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Disetujui

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P.

NIDN. 0921037003

Ir. H. Saleh Molla, M.M.

NIDN. 0931126113

Diketahui

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Agribisnis

Dr. H. Burhanuddin, S.Pi., M.P.

NIDN. 0912066901

Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P.

NIDN. 0921037003

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Komoditas CPO

Indonesia ke India

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

iv

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

Judul :

Nama : Nurwahyudin

Stambuk : 105961109016

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian[Type a quote from the document or the summary of an

interesting point. You can position the text box anywhere in the document. Use the

Drawing Tools tab to change the formatting of the pull quote text box.]

KOMISI PENGUJI

Nama Tanda Tangan

1. Dr. Sri Mardiyati, S.P,M.P. Ketua Sidang

2. Ir. H. Saleh Molla, M.M.

Sekretaris

3. Ir. Hj. Nailah, M.Si. Anggota

4. Rasdiana Mudatsir, S.P., M.Si. Anggota

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Komoditas CPO

Indonesia ke India

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Faktor – Faktor Yang

Mempengaruhi Ekspor Komoditas CPO Indonesia ke India adalah benar

merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau di

kutip dan karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dan

dicantumkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Makassar, 21 Agustus 2020

NURWAHYUDIN

105961109016

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Ekspor CPO Indonesia Ke India”

Penulisan ini merupakan salah satu syarat menyelesaikan studi dalam

menempuh Program Studi Strata Satu (S1) pada Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa tanpa dukungan dan dorongan dari berbagai

pihak, maka penulisan skripsi ini tidak dapat terlaksana. Pada kesempatan yang

berbahagia ini tidak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P. selaku pembimbing utama yang telah berkenan

meluangkan waktu dan memberikan bimbingan serta dorongan semangat

kepada penulis hingga penulisan skripsi ini selesai.

2. Bapak Ir. H. Saleh Molla, M.M selaku pembimbing pendamping yang telah

berkenan meluangkan waktu dan memberikan sumbangsih serta dorongan

semangat kepada penulis hingga penulisan skripsi ini selesai.

3. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar beserta para

Wakil Dekan, Ketua program studi, serta karyawan, atas seluruh dukungan

baik yang bersifat motivatif maupun yang bersifat administratif.

4. Bapak Sakka dan Ibu Hije, orang tua tercinta yang telah membesarkan dan

mendidik dengan selalu memberi dorongan semangat penuh kasih sayang,

dan segenap kelurga yang telah memberikan bantuan baik moril maupun

material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

vii

5. Seluruh staf pengajar dalam lingkup Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan ilmu pengetahuan,

sehingga sangat membantu dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan

orang banyak.

6. Kepada seluruh teman – teman seperjuangan angkatan 2016 jurusan

agribisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar

7. Kepada kakanda dan teman seperjuangan dimana penulis pernah

mendapatkan ilmu dan pengalaman, antara lain Ikatan Keluarga Mahasiswa

Sinjai (IKMS), KSR PMI Unit 114 Unismuh Makkassar.

8. Pihak-pihak lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Penulis sadari bahwa isi penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, segala kritik dan saran semi perbaikan dan penyempurnaan

skripsi ini penulis terima dengan senang hati. Akhirnya penulis berharap, semoga

tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya.

Makassar, 21 Agustus 2020

NURWAHYUDIN

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

vi

ABSTRAK

NURWAHYUDIN.105961109016. Faktor – Faktor yang Mempengrahui Ekspor

Komoditas CPO Indonesia ke India. Dibimbing oleh Sri Mardiyati dan Saleh

Molla.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trend ekspor CPO Indonesia ke

India dan menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi ekspor CPO Indonesia ke India. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data

times series selama kurun waktu 1998 – 2018. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah studi literatur. Metode analisis yang digunakan adalah analisis

regresi sederhana dan kuadrat terkecil atau model regresi berganda dengan

bantuan Eviews versi 8.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa trend ekspor CPO Indonesia ke India

dalam kurun waktu 1998 – 2018 mengalami kenaikan sebesar 201,09 ton per

tahun. Produksi CPO Indonesia, harga CPO Indonesia, harga CPO dunia, dan nilai

tukar rupiah terhadap dollar secara bersama-sama berpengaruh terhadap ekspor

CPO Indonesia ke India. Namun, secara parsial, faktor-faktor yang berpengaruh

signifikan terhadap ekspor CPO Indonesia ke India adalah harga CPO Indonesia

dan harga CPO dunia, artinya apabila harga CPO naik satu persen maka ekspor

CPO Indonesia ke India meningkat sebesar 0,373803 persen dan apabila harga

CPO dunia naik satu persen maka ekspor CPO Indonesia ke India meningkat

sebesar 0,266872 persen.

Kata Kunci : CPO, Ekspor, Produksi, Harga, Nilai Tukar.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

vii

ABSTRACT

NURWAHYUDIN.105961109016. Factors That Account for Indonesia's

CPO Commodity Exports to India. Guided by Sri Mardiyati and Saleh Molla.

This research aims to determine the export trends of CPO Indonesia to

India and analyze the factors that influence Indonesia's CPO exports to India. The

types of data used are quantitative data and times series data during the period

1998 – 2018. The data collection technique used is a study of literature. The

analysis method used is the smallest quadrant or multiple regression model with

the help of Eviews version 8.

The results showed that indonesia's CPO export trend to India in the period

1998 – 2018 increased by 201.09 tons per year. Indonesia's CPO production,

Indonesia's CPO price, world CPO price, and rupiah exchange rate against the

dollar jointly affect Indonesia's CPO exports to India. However, partially, the

factors that have a significant effect on Indonesia's CPO exports to India are

indonesia's CPO price and the world CPO price, meaning that if the price of CPO

rises one percent then Indonesia's CPO exports to India increase by 0.373803

percen and if the world CPO price rises one percent then Indonesia's CPO exports

to India increase by 0.266872 percen.

Keywords : CPO, Production, Price, Exchange Rate.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI .......................................................... iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER DATA ............ v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

ABSTRAK .................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 2

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 2

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 5

1.3 Tujuan ............................................................................................ 6

1.4 Kegunaan ........................................................................................ 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7

2.1 Komoditas Crude Palm Oil (CPO) ................................................. 7

2.2 Perdagangan Internasional Komoditas Pertanian............................ 9

2.3 Ekspor Komoditas CPO Indonesia.................................................. 15

2.4 Terdahulu yang Relevan ................................................................. 18

2.5 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 23

2.6 Hipotesis .......................................................................................... 23

III. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 24

3.1 Lokasi dan Waktu .......................................................................... 24

3.2 Jenis dan Sumber Data .................................................................... 24

3.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 24

3.4 Teknik Analisis Data ....................................................................... 25

3.5 Definisi Operasional........................................................................ 31

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

ix

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................ 32

4.1 Keadaan Geografis ........................................................................ 32

4.2 Keadaan Demografis ..................................................................... 32

4.3 Kondisi Pertanian Kelapa Sawit Indonesia ................................... 35

V. HASIL dan PEMBAHSAN ................................................................. 38

5.1 Trend Ekspor CPO Indonesia ....................................................... 38

5.2 Hasil Estimasi Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ekspor

CPO Indonesia ke India ................................................................ 40

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 52

6.1 Kesimpulan .................................................................................. 52

6.2 Saran ............................................................................................ 53

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 54

LAMPIRAN ................................................................................................ 58

DAFTAR RIWIYAT HIDUP

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

x

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

teks

Tabel 1. Luas Areal dan Produksi Kelapa Sawit (Minyak Sawit) Indonesia

Menurut Status Pengusahaan Tahun 2014-2018 ............................... 3

Tabel 2. Ekspor CPO Indonesia Menurut Negara Tujuan Utama Tahun

2014 - 2018 ......................................................................................... 3

Tabel 3. Penelitian Terdahulu yang Relevan .................................................... 18

Tabel 4. Penduduk Indonesia menurut pulau tahun 2019................................. 34

Tabel 5. Penduduk Indonesia Menurut jenis kelamin dan kelompok umur

tahun 2020 .......................................................................................... 34

Tabel 6. Estimasi Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ekspor CPO

Indonesia ............................................................................................. 46

Tabel 7. Hasil Regresi uji Heterokedastisitas ................................................... 48

Tabel 8. Hasil Regresi uji Multikolinearitas ..................................................... 49

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

teks

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian ...................................................... 24

Gambar 2. Trend Ekspor CPO Indonesia ke India .......................................... 38

Gambar 3. Trend Produksi CPO Indonesia Tahun 1998 – 2018..................... 40

Gambar 4. Trend Harga CPO Indonesia Tahun 1998 – 2018 ......................... 41

Gambar 5. Trend Harga CPO Dunia Tahun 1998 – 2018 .............................. 43

Gambar 6. Trend Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS CPO Indonesia

ke India Tahun 1998 - 2018 ........................................................ 45

Gambar 7. Peta Wilayah Indonesia .................................................................. 56

Gambar 8. Peta Wilayah India ......................................................................... 57

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan perdagangan yang dilakukan baik antar individu,

antar kelompok sampai antarnegara adalah hal yang tidak bisa di

pisahkan di era sekarang ini. Perdagangan ini dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan dalam negeri yang semakin tinggi menjadi

tujuan suatu Negara melakukan perdagangan internasional.

Perdagangan internasional atau sering disebut kegiatan ekspor dan

impor.

Indonesia memiliki SDM sebagai tenaga kerja dan SDA yang

melimpah sebagai sumber tanaman pangan dan komoditas ekspor

(Maygirtasari & Yulianto, 2015) . Selanjutnya (Yang et al . , 2019)

menjelaskan bahwa Indonesia merupakan Negara agraris yang

didominasi oleh sektor sebagai andalan mata pencaharian. dari

perkebunan Indonesia memiliki komoditas unggulan yaitu kelapa

sawit. Hasil olahan kelapa sawit adalah minyak kelapa sawit atau

yang di sebut dengan Crude Palm Oil (CPO). Potensi sumber daya

alam yang melimpah menjadikan Indonesia sebagai sumber tanam an

pangan dan komoditas ekspor. salah satu sektor yang memberikan

peranan penting dalam pembangunan adalah sektor perkebunan.

Hasil perkebunan yang memberikan sumbangsih besar untuk ekspor

adalah kelapa sawit.

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

2

(Sidauruk, A., & Pujianto, A. 2017) menjelaskan kelapa sawit

merupakan salah satu tanaman yang memiliki daya tarik tersendiri

di masyarakat. Saat ini perkebunan kelapa sawit di Indonesia

berkembang sangat pesat. Kelapa sawit tumbuh dan dibudidayakan

hampir di seluruh nusantara, Baik itu milik perseorangan atau milik

perusahaan. Tanaman ini mengandung banyak khasiat membuat

permintaan kelapa sawit menjadi terus meningkat. (Yang et al . ,

2019) juga menjelaskan bahwa kelapa sawit adalah tumbuhan yang

menghasilkan minyak masak, minyak industri maupun bahan bakar.

Bagian terpenting dari kelapa sawit adalah buahnya yang dapat

menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi

minyak goreng. Kelapa sawit adalah bahan baku utama pembuatan

minyak goreng.

Produksi minyak kelapa sawit di Indonesia dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan. Data di tahun 2018 pertumbuhan produksi

minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil ) adalah sebesar 40.567.230

ton. Terlihat dari rata-rata laju pertumbuhan menurut produksi

minyak kelapa sawit selama periode 2014-2018 sebesar 8,5%.

Peningkatan produksi tersebut disebabkan karena meningkatnya

kebutuhan masyarakat dunia terhadap minyak nabati . Seiring dengan

terjadinya pertumbuhan populasi, permintaan akan minyak kelapa

sawit yang terus meningkat menjadikan komoditas tersebut sebagai

produk unggulan Indonesia.

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

3

Tabel 1. Luas Areal dan Produksi Kelapa Sawit (Minyak Sawit) Indonesia

Menurut Status Pengusahaan Tahun 2014-2018

Tahun Luas areal (ha) Produksi (ton)

2014 10.754.801 29.278.189

2015 11.260.277 31.070.015

2016 11.201.465 31.730.961

2017 14.048.722 37.965.224

2018 14.327.093 40.567.230

Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan (2019)

Berdasarkan data permintaan CPO Indonesia ke berbagai Negara dapat

dilihat Tabel 2

Tabel 2. Ekspor CPO Indonesia Menurut Negara Tujuan Utama Tahun

2014 – 2018

Negara Tujuan Berat Bersih (Ribuan Ton)

2014 2015 2016 2017 2018

India 4.867,8 3.820,7 2.948,9 4.627,6 4.011,7

Belanda 866,1 1.044 680,1 615,5 615,4

Malaysia 262,1 621,8 166,5 208,6 434,4

Singapura 532,9 604,4 580,4 604,7 424,3

Italia 601,6 578,8 250,3 356,5 380,7

Sumber: Badan Pusat Statistik (2019)

Negara tujuan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia adalah

India, Belanda, Malaysia, Singapura, dan Italia . India menempati

posisi pertama importir minyak kelapa sawit. Volume ekspor ke

India mencapai 4,01 juta ton atau 61,21% dari total volume ekspor

CPO Indonesia dengan nilai US$ 2,175 juta. Menurut Anand (2014)

perekonomian Negara India menempati urutan kesepuluh sebagai

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

4

perekonomian terbesar di dunia. Pendapatan perkapita dari Negara India berada

pada peringkat 7 pada tahun 2016.

Ketika India mengalami krisis ekonomi, maka India melakukan

perdagangan ekspor dan impor untuk memperbaiki perekonomian dan

kebutuhannya. Dengan melakukan impor akan menambah cadangan devisa India,

akan tetapi saat terjadi krisis ekonomi india hanya memiliki cadangan devisa yang

relatif dan tidak akan bertambah lebih dari dua minggu yakni senilai 290 miliar

US$ (Yang et al., 2019).

Sejak ditandatanganinya Memorandum of Understanding on Agricultural

Cooperation (MOU), hubungan kerjasama antara Indonesia dengan India dalam

peningkatan kerjasama dibidang ekonomi yakni perdagangan CPO atau minyak

kelapa sawit telah terjadi. Kerjasama tersebut berlangsung sejak tahun 1992.

Impor minyak kelapa sawit dari Indonesia digunakan sebagai pemenuhan

kebutuhan industrial CPO India dan memenuhi kebutuhan akan konsumsi minyak

nabati. Sulit untuk India terlepas dari konsumsi minyak kelapa sawit karena harga

barang substitusi yang relatif lebih mahal serta tingkat penawarannya (supply)

yang terbatas. Konsumsi minyak kelapa sawit India mencapai 4,01 juta ton pada

tahun 2018. India merupakan tujuan utama ekspor minyak kelapa sawit Indonesia.

Lonjakan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke India terjadi pada tahun

2006 - 2009. Lonjakan tertinggi volume ekspor minyak kelapa sawit terjadi pada

tahun 2007-2008 sekitar 42% yakni dari 3,3 juta ton menjadi 4,7 juta ton.

Lonjakan volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke India disebabkan oleh

naiknya produksi minyak kelapa sawit Indonesia setiap tahunnya. Lonjakan

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

5

tertinggi. produksi minyak kelapa sawit Indonesia terjadi pada tahun 2005-2006

produksi minyak kelapa sawit Indonesia hanya mencapai 11,8 juta ton pada tahun

2005 meningkat menjadi 17,5 juta ton pada tahun 2006 atau setara dengan 46%

lonjakan produksi minyak kelapa sawit Indonesia (Yang et al., 2019).

Total ekspor minyak kelapa sawit empat tahun terakhir mengalami

peningkatan, kecuali pada tahun 2016 yang mengalami penurunan. Peningkatan

tersebut berkisar antara 2,07 sampai dengan 19,45% per tahun, sedangkan pada

tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 13,96% dibandingkan tahun 2015. Pada

tahun 2014 total volume ekspor mencapai 24,37 juta ton dengan total nilai sebesar

US$ 19,01miliar, meningkat menjadi 29,67 juta ton pada tahun 2018 dengan total

nilai sebesar US$ 18,23 miliar per tahun.

Selain jumlah produksi, menurut (Maygirtasari & Yulianto, 2015) faktor-

faktor yang mempengaruhi volume ekspor CPO yaitu faktor harga domestik,

harga internasional dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Harga CPO

domestik maupun internasional berfluktuasi dari waktu ke waktu.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis termotivasi untuk melakukan

pengkajian lebih dalam mengenai “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor

Komoditas CPO Indonesia ke India.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang rumusan masalah dalam skripsi ini adalah :

1. Bagaimana trend ekspor komoditas CPO Indonesia ke India ?

2. Bagaimana pengaruh faktor-faktor ekspor komoditas CPO Indonesia ke India ?

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

6

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui trend ekspor CPO Indonesia ke India.

2. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditas CPO

Indonesia ke India.

1.4 Kegunaan

1. Penelitian ini mampu memberikan sumbangan pemikiran yang dapat

dijadikan sebagai bahan informasi atau referensi kepada pembaca dan penulis

selanjutnya yang ingin mengembangkan ini.

2. Bagi perkembangan ilmu sebagai sumbangan pemikiran dalam menambah

khasanah hasil mengenai ekspor CPO Indonesia ke India.

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komoditas Crude Palm Oil (CPO)

Minyak kelapa Sawit atau Crude Pal Oil (CPO) merupakan bahan baku

pembuatan bahan makanan, kosmetik, obat-obatan dan untuk pengembangan

biodiesel (Elinda, 2015). Minyak sawit secara alami berwarna merah karena

kandungan beta karoten yang tinggi. Minyak sawit berbeda dengan minyak inti

kelapa sawit (palm kernel oil) yang dihasilkan dari inti buah yang sama. Minyak

kelapa sawit juga berbeda dengan minyak kelapa yang dihasilkan dari inti buah

kelapa (Cocos nucifera). Perbedaan ada pada warna (minyak inti sawit tidak

memiliki karotenoid sehingga tidak berwarna merah), dan kadar lemak jenuh nya.

Minyak sawit mengandung 41% lemak jenuh, minyak inti sawit 81%, dan minyak

kelapa 86%.(Harold McGee, 2004).

Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1984 oleh

pemerintahan kolonial Belanda. Ketika itu ada empat batang bibit kelapa sawit

yang dibawa oleh Mauritius dari Bogor ini kemudian ditanam di tepi-tepi jalan

sebagai tanaman hiasan di Deli, Sumatera pada dekade 1870-an dan di Rantau

Panjang, Kuota Selangor pada tahun 1911 – 1912. Perkebunan kelapa sawit

pertama berlokasi di Pantai Timur pantai timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas

areal perkebunannya mencapai 5.123 hektar. Indonesia mulai mengekspor minyak

kelapa sawit pada tahun 1919 sebesar 576 ton ke Negara Eropa. Kemudian pada

tahun 1923 mengekspor minyak inti sawit sebesar 850 ton (Florentina Ristri,

2010).

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

8

Pengembangan kelapa sawit di indonesia dimulai sejak 1970 dan mengalami

pertumbuhannya yang cukup pesat terutama periode 1980-an. Pada tahun 1980

areal kelapa sawit hanya seluas 294 Ha dan terus meningkat dengan pesat

sehingga pada tahun 2009 mencapai 7,32 juta Ha, dengan rincian 47,81 berupa

perkebunan besar swasta (PBS), 43,76% perkebunan rakyat (PR), dan 8,43%

perkebunan besar Negara (PBN).

Dengan luas areal tersebut, Indonesia merupakan Negara produsen minyak

sawit terbesar di dunia. Pada tahun 2009, produksi minyak sawit Indonesia

mencapai 20,6 juta ton, diikuti Malaysia pada urutan kedua dengan produksi17,57

juta ton. Sebagian besar hasil produksi minyak sawit di Indonesia mencapai 80%

dari total produksi. Negara tujuan utama ekspor kelapa sawit Indonesia adalah

India dengan pangsa pasar sebesar 33%, Cina sebesar 13% dan Belanda 9% dari

total ekspor kelapa sawit Indonesia ( Sitepu, 2013).

Produksi CPO Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Produksi produksi CPO pada tahun 2008 mengalami sedikit penurunan yang

relative sedikit jika dibandingkan dengan melihat peningkatan yang dialami dari

tahun ke tahun cukup tinggi. Melihat jumlah produksi minyak kelapa sawit

Indonesia yang tinggi, maka Indonesia melakukan ekspor ke berbagai Negara

untuk memenuhi konsumsi minyak nabati Negara pengimpor. Dengan adanya

kegiatan ekspor dan impor maka akan mempermudah setiap Negara untuk

memenuhi kebutuhannya (Yang et al., 2019).

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

9

2.2 Perdagangan Internasional Komoditas Pertanian

Perdagangan internasional adalah kegiatan perekonomian dan perdagangan

uang dilakukan oleh penduduk suatu Negara dengan penduduk Negara lain atas

dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa : (i) antar

perorangan (individu dengan individu), (ii) antar individu dengan pemerintah

suatu Negara, (iii) pemerintah suatu Negara dengan pemerintah Negara lain

(Andri Feriyanto, 2015). Selanjutnya (Hanifa Tsany Hasna, 2015)

mengungkapkan bahwa perdagangan internasional merupakan suatu cerminan dari

Negara yang menganut sistem perekonomian terbuka. Negara yang menganut

sistem akan membuka diri atas kegiatan ekonomi antara masyarakat domestik dan

masyarakat luas. Menurut Boediono dalam Hanifa Tsani Hasna (2015)

menjelaskan perdagangan internasional adalah proses tukar- menukar antara

kedua belah pihak yang di dasarkan atas dasar sukarela.

Pertanian merupakan sektor ekonomi yang utama di Negara-negara

berkembang. Peran atau kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi

suatu negara menduduki posisi yang penting sekali. Hal ini antara lain disebabkan

beberapa faktor (Totok Mardikanto, 2007:3). Pertama, sektor pertanian

merupakan sumber persediaan bahan makanan dan bahan mentah yang

dibutuhkan oleh suatu Negara. Kedua tekanan-tekanan demografis yang besar di

negara-negara berkembang yang disertai dengan meningkatnya pendapatan dari

sebagian penduduk menyebabkan kebutuhan tersebut terus meningkat. Ketiga,

sektor pertanian harus dapat menyediakan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk

ekspansi sektor-sektor lain terutama sektor industri. Faktor-faktor ini biasanya

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

10

berwujud modal, tenaga kerja, dan bahan mentah. Keempat, sektor pertanian

merupakan sektor basis dari hubungan-hubungan pasar yang penting berdampak

pada proses pembangunan. Sektor ini dapat pula menciptakan keterkaitan ke

depan dan keterkaitan ke belakang yang bila disertai dengan kondisi-kondisi yang

tepat dapat memberi sumbangan yang besar untuk pembangunan. Kelima, sektor

ini merupakan sumber pemasukan yang diperlukan untuk pembangunan dan

sumber pekerjaan dan pendapatan dari sebagian besar penduduk negara-negara

berkembang yang hidup di pedesaan (Pratomo, 2010)

Komoditas pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam

pembangunan ekonomi di Indonesia. Pentingnya peranan ini menyebukan bidang

ekonomi diletakkan pada pembangunan ekonomi dengan titik berat sektor

pertanian. Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi

pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan industry dalam

negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, memperluas

kesempatan kerja dan mendorong pemerataan kesempatan berusaha.

Menurut Permatasari dalam Isnan Pasaribu (2018), Bagi Indonesia, sektor

pertanian adalah pilar penting dalam kegiatan perdagangan internasional. Sesuai

kesepakatan dalam AFTA, produk pertanian termasuk ke dalam kategori produk

Common Effective Preferential Tariff (CEPT). CEPT merupakan pedoman

pengurangan tarif regional dan penghapusan hambatan non tarif selama periode

15 tahun sejak 1 Januari 1993. Beberapa komoditi yang menjadi unggulan dalam

sektor pertanian yaitu kelapa sawit, karet, kopi, kelapa, kakao dan tebu, dll.

Negara pesaing utama sektor unggulan pertanian Indonesia adalah Malaysia.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

11

2.2.1 Teori Perdagangan Internasional

Menurut Amir M.S, jika dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan

di dalam negeri, perdagangan internasional sangat rumit dan kompleks. Kerumitan

tersebut di sebabkan karena adanya bea, tariff, atau quota barang impor. Selain

itu, kesulitan lainnya timbul karena perbedaan mata uang, bahasa, taksiran dan

timbangan serta hokum dalam perdagangan. Selain itu

Selain itu teori perdagangan internasional di jelaskan sebagai berikut :

1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute advantage)

Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith. Ia mengemukakan bahwa

Negara akan makmur apabila mampu mengembangkan produksinya melalui

perdagangan. Agar produksinya meningkat perlu adanya pembagian kerja

internasional dalam menghasilkan barang (Andri Feriyanto, 2015).

Teori keunggulan mutlak menyatakan bahwa suatu Negara mengekspor

barang tertentu karena bisa menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang

secara mutlak dalam memproduksi barang tersebut (Lodewik Marbun, 2015).

Teori keunggulan mutlak didasarkan pada asumsi pokok meliputi : (i) faktor

produksi yang digunakan hanya tenaga kerja, (ii) kualitas barang yang diproduksi

kedua Negara sama, (iii) pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang, (iv)

biaya transportasi diabaikan.

2. Teori Keunggulan Komparatif

Teori yang dikemukakan David Ricardo menjelaskan tentang keuntungan

komparatif yang diukur dalam ongkos nyata yang mencerminkan ongkos tenaga

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

12

kerja (Andri Feriyanto, 2015). Keunggulan komparatif merupakan ukuran

keunggulan potensial artinya daya saing akan tercapai apabila perekonomian tidak

mengalami distorsi (Efisiensi ekonomi) dan melihat manfaat dari aktivitas bagi

seluruh masyarakat).Keunggulan komparatif merupakan kemampuan menjual atau

memproduksi barang dari suatu perusahaan, wilayah atau negara pada kondisi

pasar yang cenderung bersaing sempurna (tidak ada distorsi pasar), (Karo-karo

2010).

Menurut hukum keunggulan komparatif, meskipun sebuah negara kurang

efisien dibanding negara lain dalam memproduksi kedua komoditi, namun masih

tetap terdapat dasar untuk melakukan perdagangan yang menguntungkan kedua

belah pihak. Negara pertama harus melakukan spesialisasi dalam memproduksi

dan mengekspor komoditi yang memiliki kerugian absolut lebih kecil serta

mengimpor komoditi yang memiliki kerugian absolut lebih besar. (Salvatore,

2002).

3. Teori Permintaan Timbal Balik (Reprocal Demand)

Teori ini dikemukakan olej J.S. Mill, yaitu mencari keseimbangan

pertukaran antar dua barang oleh dua Negara dengan perbandingan pertukaran nya

atau menentukan dasar tukar dalam negeri.

menurut J.S. Mill selama terdapat perbedaan dalam rasio produksi

konsumsi antara kedua negara, maka manfaat dari perdagangan selalu dapat

dilaksanakan di kedua negara tersebut. Dan suatu negara akan memperoleh

manfaat apabila jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk membuat seluruh

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

13

barang-barang ekspornya lebih kecil daripada jumlah jam kerja yang dibutuhkan

seandainya seluruh barang impor diproduksi sendiri.

Teori ini menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan

kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki comparative advantage

terbesar dan mengimpor barang yang dimiliki comparative di advantage (suatu

barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang

kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar)Teori ini menyatakan bahwa

nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk

memproduksi barang tersebut.

4. Pandangan Kaum Merkantilisme

Kaum Merkantilisme suatu kelompok yang mencerminkan cita- cita dan

ideologi capital komersial serta berpandangan tentang politik kemakmuran Negara

melebihi kemakmuran perseorangan. Teori tersebut menjelaskan bahwa

kepentingan Negara dapat memperoleh kemakmuran dengan berpangkal pada dua

macam sumber yaitu : (i) penumpukan logam mulia (emas) karena logam mulia

dapat memperkuat posisi suatu Negara dalam pembangunan ekonomi, (ii) politik

perdagangan ditunjukkan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas nilai impor

sehingga neraca perdagangan surplus atau aktif (Andri Feriyanto, 2015).

5. Teori Modern

Dalam teori modern mengenai perdagangan internasional dikenal dengan

teori Hecsher dan Ohlin (H-O). Menurut Dewi Anggraini (2006) bahwa sesuai

dengan teori H-O, struktur perdagangan luar negeri suatu negara tergantung pada

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

14

faktor endowment dan faktor intensity yang ditentukan oleh teknologi. Tulus

Tambunan (2001) juga menjelaskan bahwa menurut teori H-O, suatu negara akan

berspesialisasi dalam produksi dan ekspor barang-barang yang input (faktor

produksi) utamanya relatif sangat banyak di negara tersebut dan impor barang

yang input utamanya tidak dimiliki oleh negara tersebut (jumlahnya terbatas).

Dalam kasus Indonesia, negara tersebut akan ekspor produk-produk yang padat

karya (tetapi dari kategori in skilled workers) atau padat bahan-bahan baku yang

berlimpah di dalam negeri, seperti minyak, batu bara dan komoditas-komoditas

pertanian.

Teori H-O menggunakan asumsi 2 x 2 x 2 dalam arti sebagai berikut

perdagangan internasional terjadi antara dua negara, masing-masing Negara

memproduksi dua macam barang yang sama, masing-masing negara

menggunakan dua macam faktor produksi yaitu tenaga kerja dan mesin, tetapi

dengan jumlah/proporsi yang berbeda (Dewi Anggraini, 2006)

Inti dari teori H-O adalah : (a) Harga/biaya produksi suatu barang akan

ditentukan oleh jumlah/proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing

negara ; (b) Comparative advantage atau keunggulan komparatif dari suatu jenis

produk yang dimiliki masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan

proporsi faktor produksi yang dimilikinya ; (c) Masing-masing negara akan

cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu

karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan murah

untuk memproduksi nya, sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

15

barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif

sedikit dan mahal untuk memperolehnya (H.Hady,2001).

2.3 Ekspor komoditas CPO Indonesia

Tanaman kelapa sawit memiliki arti penting bagi pembangunan

perkebunan Nasional. Selain mampu menciptakan kesempatan kerja dan

mengarah kepada kesejahteraan masyarakat, kelapa sawit juga sumber devisa

negara dan 10 Indonesia merupakan salah satu produsen utama minyak kelapa

sawit (Fauzi et al., 2008)

Hagi (2012), nya yang berjudul Analisis Daya Saing Ekspor Minyak Sawit

Indonesia dan Malaysia di Pasar Internasional. Dengan tujuan untuk menganalisis

dinamika daya saing ekspor kelapa sawit Indonesia dan Malaysia di Pasar

Internasional. Data yang digunakan dalam ini adalah time series 1995-2009. Hasil

dari nya yaitu daya saing minyak sawit Indonesia mengalami peningkatan di pasar

dunia, terutama di Asia dan Eropa.

Munadi (2007), nya yang berjudul Penurunan Pajak Ekspor dan

Dampaknya terhadap Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia ke India

(Pendekatan Error Correction Model). Hasil dari nya adalah dalam jangka

pendek, permintaan ekspor minyak kelapa sawit dari Indonesia ke India

menunjukkan tidak terdapat hubungan dalam jangka panjang yang diindikasikan

dengan pengaruh yang tidak nyata dari faktor Error Correction Model.

Permintaan ekspor kelapa sawit Indonesia ke India lebih banyak dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain yaitu harga minyak kedelai dan harga minyak kelapa sawit

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

16

dunia, indeks barang produksi (IPI), dan permintaan ekspor minyak kelapa sawit

Indonesia ke India tahun lalu.

1. Hubungan Produksi CPO Terhadap Ekspor CPO Indonesia

Menurut Komalasari dalam Maygirtasari & Yulianto (2015:2) menjelaskan

bahwa adanya pegaruh secara positif antara peningkatan produksi terhadap

penawaran ekspor. Saat produksi mengalami peningkatan maka ketersediaan CPO

juga akan meningkat dan penawaran CPO di dalam maupun luar negeri akan ikut

meningkat, sehingga menyebankan ekspor CPO Indonesia juga kan mengalami

kenaikan. (Setiawina, 2013 dalam Zuhri, 2016) mengungkapkan bahwa produksi

memiliki hubungan positif terhadap ekspor. Jika produksi mengalami peningkatan

maka kesediaan dalam negeri juga meningkat, sehingga penawaran baik dalam

negeri maupun di luar negeri juga meningkat. Maka dari itu produksi meningkat

sehingga volume ekspor juga meningkat.

2. Hubungan Harga CPO terhadap Ekspor CPO Indonesia

Terdapat pengaruh yang signifikan negatif terhadap harga CPO Indonesia.

Adanya pengaruh tersebut dapat dikatakan bahwa apabila harga CPO domestik

menunjukkan adanya peningkatan maka volume ekspor CPO Indonesia akan

mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan apabila terjadi peningkatan harga

CPO domestic, maka para pelaku pasar lebih mengintensifkan penawaran serta

penjualan CPO dalam negeri (Maygirtasari & Yulianto 2015). Dalam teori yang

dikemukakan Krugman & Maurice (2005), hubungan yang positif yang terjadi

pada harga komoditas dan penawaran, dengan semakin tingginya harga pasar akan

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

17

merangsang produsen untuk menawarkan komoditas nya lebih banyak begitu pula

sebaliknya, sehingga jika harga meningkat maka penawaran barang dan jasa juga

meningkat.

3. Hubungan Harga Internasional terhadap Ekspor CPO Indonesia

Menurut Wildayanti dalam Maygirtasari & Yulianto (2015:2), harga di

pasaran internasional adalah harga komoditi yang di hitung berdasarkan harga

ekspor dengan satuan US$/Ton. Harga tersebut memiliki patokan harga yang

ditetapkan untuk barang yang akan di ekspor.

4. Hubungan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekspor CPO Indonesia

Hubungan nilai tukar dengan ekspor dapat dijelaskan dengan konsep teori

penawaran, penawaran disini adalah ekspor dari negara yang melakukan

perdagangan luar negeri. Sedangkan harga yang dimaksud yaitu kurs. Dalam teori

penawaran jika harga naik, maka penawaran akan komoditas akan naik, tetapi

sebaliknya jika harga valuta asing rendah, maka barang yang ditawarkan juga

akan berkurang (Sukirno, 2000). Jadi hubungan nilai tukar dan ekspor adalah

positif (Suresmiathi, dkk, 2015).

Dalam sistem kurs mengembang, depresiasi atau apresiasi nilai mata uang

akan mengakibatkan perubahan terhadap ekspor maupun impor. Jika kurs

mengalami depresiasi, yaitu nilai mata uang dalam negeri menurun terhadap mata

uang asing, maka volume ekspor akan meningkat. Dengan kata lain, apabila nilai

kurs dollar meningkat, maka volume ekspor akan meningkat (Sukirno, 2004).

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

18

Menurut (Simorangkir & Suseno, 2004) mengemukakan pendapatnya

bahwa nilai tukar memiliki hubungan erat dengan ekspor karena nilai tukar yang

menentukan harga atau nilai suatu barang yang akan di perdagangkan dengan

negara lain. Jika nilai tukar mengalami apresiasi maka ekspor komoditas akan

meningkat pula dan sebaliknya jika nilai tukar depresiasi tingkat ekspor akan

menurun.

2.4 Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Berikut ini akan dibahas terdahulu yang relevan dengan ini berdasarkan

mendekati ini :

Tabel 3. Penelitian Terdahulu yang Relevan

NO Nama Judul Metode Hasil

1 Supriani

Sidabalok

(2017)

tentang

faktor- faktor

yang

mempengaru

hi ekspor teh

Indonesia

Metode analisis :

Analisis regresi

linear dan model

yang digunakan

adalah model

fungsi produksi

Cobb Douglas.

Variabel nilai tukar, pendapatan

nasional Negara pengimpor, dan

harga kopi sebagai barang

18ubstitusi teh berpengaruh positif

dan signifikan terhadap jumlah

ekspor teh Indonesia ke-5 negara

pengimpor (Rusia, Pakistan,

Malaysia, Jerman, dan AS).

Sedangkan variabel harga ekspor teh

Indonesia berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap jumlah ekspor

teh Indonesia teh Indonesia ke-5

pengimpor teh terbesar.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

19

2 Maygirtasari

& Yulianto

(2015)

Faktor-faktor

yang

Mempengaru

hi Volume

Ekspor Crude

Palm Oil

(CPO)

Indoenesia

Metode analisis :

Model analisis

linear berganda

dan metode yang

digunakan adalah

metode hubungan

sebab akibat atau

method of

explanatory

research.

Dalam uji F menunjukkan bahwa

prosduksi CPO domestik, harga CP

O domestik, harga CPO

internasional, dam nilai tukar rupaih

terhadap dollar AS secara bersama-

sama berpengaruh signifikan

terhadap volume ekspor Indonesia.

Secara umum, terdapat tiga variabel

yang memiliki pengaruh positif

terhadap volume ekspor CPO

indonesia yaitu CPO domestik,

harga CPO domestik, dan nilai tukar

rupiah terhadap dolar AS,

sedangakan harga CPO internasional

berpengaruh secara negatif terhadap

volume ekspor CPO Indonesia.

3 Onike

Siburian

(2012)

faktor –

faktor yang

mempengaru

hi ekspor

karet alam

Indonesia ke

Singapura

Metode analisis :

Model

ekonometrika dan

metode analisis

yang digunakan

adalah koreksi

kesalahan (error

correction

model).

Dalam jangka pendek GDP

Singapura memiliki hubungan yang

positif terhadap ekspor karet alam

indonesia ke Singapura dan dalam

jangka panjang GDP memiliki

hubungan yang negatif. Harga karet

alam Indonesia memiliki hubungan

yang negatif terhadap ekspor karet

alam Indonesia ke Singapura baik

dalam jangka pendek maupun dalam

jangka panjang. Produksi karet alam

Indonesia memiliki hubungan yang

positif terhadap ekspor karet alam

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

20

Indonesia ke Singapura baik dalam

jangka pendek maupun jangka

panjang.

4 Dewi

Anggraini

(2006)

faktor-faktor

yang

mempengaru

hi permintaan

ekspor kopi

Indonesia

dari Amerika

serikat

Metode analisis :

analisis regresi

linear klasik dan

dengan metode

OLS berdasarkan

data times series

tahun1994-2002

variabel harga kopi dunia, harga teh

dunia, jumlah penduduk dan variabel

konsumsi kopi Amerika Serikat satu

tahun sebelumnya berpengaruh

secara signifikan terhadap volume

ekspor kopi Indonesia dari Amerika

Serikat. Pendapatan perkapita

penduduk Amerika Serikat dan nilai

tukar mata uang dolar terhadap

rupiah berpengaruh tidak signifikan

terhadap volume ekspor kopi

Indonesia dari Amerika Serikat.

5 Indrawati

Sitepu &

Yenny Laura

Butarbutar

(2019)

Analisis

Faktor-Faktor

Yang

Mempengaru

hi Ekspor

Crude Pal

Oil (CPO) Di

Provinsi

Sumatera

Utara

Metode analisis :

analisis regresi

linear berganda

dengan metode

dinamis

harga domestic bruto CPO, nilai

tukar rupiah terhadap dollar AS,

nilai tukar rupee terhadap dollar AS,

dan PDB India berpengaruh

signifikan terhadap volume ekspor

CPO di Provinsi Sumatera Utara.

Sedangkan harga dunia CPO tidak

berpengaruh signifikan terhadap

volume ekspor CPO di Provinsi

Sumatera Utara.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

21

6 Elias

Jahotsen

Saeagih (

2002)

tentang

faktor-faktor

yang

mempengaru

hi besarnya

permintaan

ekspor teh

hitam PT

Pagilaran

Yogyakarta

Metode analisis :

analisis regresi

linear klasik dan

metode yang

digunakan adalah

metode kuadrat

terkecil atau

method of

Ordinary Least

Square (OLS)

Variabel yang secara konsisten

berpengaruh terhadap permintaan

ekspor teh hitam itu sendiri, nilai

tukar mata uang negara pengimpor

terhad rupiah, jumlah penduduk

negara pengimpor dan produksi teh

hitam.

Sedangkan pendapatan per kapita

negara pengimpor dan harga kopi

tak menunjukkan pengaruh yang

nyata.

Variabel dummy yang bertujuan

untuk mengetahui perbedaan ekspor

langsung dan tidak langsung

menunjukkan koefisien regresi yang

negatif yang berarti tidak ada

pengaruh yang nyata antara ekspor

langsung maupun ekspor tidak

langsung terhadap peningkatan

ekspor teh hitam di PT Pagilaran.

7 Sulthan

(2014)

Analisis

Faktor –

Faktor Yang

Mempengaru

hi Ekspor

Cengkeh Di

Indonesia

Tahun 2001-

2011

Metode analisis :

analisis regresi

linear berganda

dan metode yang

digunakan adalah

metode kuadrat

terkecil atau OLS

Permintaan ekspor cengkeh

menunjukkan bahwa nilai tukar

nominal rupiah terhadap Dollar,

harga ekspor cengkeh Indonesia dan

GDP perkapita negara importir,

berpengaruh nyata dan signifikan

terhadap ekspor cengkeh Indonesia.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

22

8 Liana

Veronika

(2008)

“Analisis

Faktor-Faktor

Yang

Mempengaru

hi Permintaan

Ekspor Wood

Indonesia Di

Cina,

Singapura,

Dan Malaysia

Dalam

Skema

CinaASEAN

Free Trade

Area”.

Metode analisis :

analisis regresi

linear berganda

dan metode yang

digunakan adalah

metode kuadrat

terkecil atau

method of

Ordinary Least

Square (OLS)

Harga ekspor memiliki pengaruh

yang negatif terhadap permintaan

ekspor wood Indonesia di negara

Cina, Singapura dan Malaysia. Maka

sebaiknyapengusaha mengefisienkan

usahanya baik efisien waktu dan

biaya, Nilai tukar rupiah memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan

sehingga pemerintah wajib menjaga

nilai rupiah agar posisinya tetap

terjaga dan memiliki pengaruh

positif dan signifikan. Dummy

kesepakatan CAFTA memilki

hubungan yang positif di Singapura

tetapi tidak di Malaysia dan China,

maka sebaiknya perlu ada

peningkatan kualitas dan kuantitas

wood Indonesia

9 Deasy

Rakhmasari

(2008)

Analisis

Faktor –

Faktor yang

Mempengaru

hi Ekspor

Tekstil

Indonesia

Metode analisis :

analisis regresi

linear berganda

dan metode

analisis yang

digunakan adalah

koreksi kesalahan

(error correction

model).

Variabel harga tekstil China dan

variabel kurs rupiah terhadap US$

memiliki nilai yang positif tetapi

tidak signifikan, hal ini terjadi

karena tekstil China merupakan

barang substitusi dan bahan baku

tekstil Indonesia sebagian besar

masih dibeli dari luar negeri dengan

menggunakan uang Dollar.

Sedangkan volume ekspor, dan

harga tekstil Indonesia berpengaruh

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

23

signifikan terhadap ekspor Tekstil

Indonesia.

10 Fakhrus

RAdifan

(2014)

Faktor-

Faktor yang

Mempengaru

hi Ekspor

Crude Palm

Oil Indonesia

Dalam

Perdagangan

Internasional

Metode analisis :

ECM (Error

Correction

Model)

Estimasi ECM : Estimasi dengan

ECM dalam jangka pendek produksi

CPO berpengaruh tidak signifikan

sedangkan jangka panjang

berpengaruh signifikan. Kurs dollar

terhadap rupiah dalam jangka

pendek tidak berpengaruh signifikan

sedangkan dalam jangka panjang

berpengaruh signifikan. Harga

Minyak mentah , dalam jangka

panjang dan jangka pendek

berpengaruh secara signifikan.

2.5 Kerangka pemikiran

Berdasarkan landasan teori yang telah dibahas dari hasil

terdahulu ada beberapa variabel yang akan di masukkan dalam ini,

yaitu : produksi CPO Indonesia, harga CPO Indonesia, harga CPO

dunia, nilai tukar rupiah terhadap do llar AS. Perbedaan ini dengan

penulis sebelumnya adalah perbedaan komoditas CPO, variabel, dan

lokasi . Oleh sebab itu dapat disusun suatu kerangka pemikiran

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor CPO Indonesia ke

India sebagai berikut :

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

24

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

2.6 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah serta uraian dari

penulis terdahulu serta kerangka pemikiran maka dalam ini dapat ajukan

hipotesis :

1. Produksi CPO Indonesia berpengaruh positif terhadap ekspor CPO Indonesia

ke India.

2. Harga CPO Indonesia berpengaruh negatif terhadap ekspor CPO Indonesia ke

India.

3. Harga CPO dunia berpengaruh negatif terhadap ekspor CPO ke Indonesia

India.

4. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpengaruh positif terhadap ekspor

CPO Indonesia ke India.

Produksi CPO Indonesia

Harga CPO Indonesia

Nilai tukar rupiah terhadap

dolar AS

Harga CPO dunia

Ekspor CPO

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (Purposive) yang

dilaksanakan di Indonesia dalam kurun waktu dua bulan, mulai dari

bulan Mei – Juni 2020.

3.2 Jenis dan Sumber data

Jenis data yang digunakan dalam adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang dicatat secara sistematis yang dipublikasi

dengan berbentuk data t ime series atau runtutan waktu. Dalam ini

digunakan data tahun 1998-2018 yang di peroleh dari berbagai

sumber dan dikeluarkan oleh instansi terkait seperti Badan Pusat

Statistik (BPS), Direktorat Jendral Perkebunan, Food and

Agriculture Organization (FAO), Bank Indonesia (BI) serta sumber -

sumber lainnya yang terkait .

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam skripsi ini menggunakan

teknik studi li teratur. Studi li teratur yaitu dengan membaca berbagai

laporan dari instansi terkait yang di publikasi secara resmi ., seperti

Badan Pusat Statistik (BPS), Direktorat Jendral Perkebunan, Food

and Agriculture Organization (FAO), Bank Indonesia (BI) serta

sumber-sumber lainnya yang terkait .

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

25

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan penulis adalah analisis regresi linear

sederhana dan regresi linear berganda dan metode yang digunakan adalah

metode kuadrat terkecil atau method of Ordinary Least Square (OLS). Sedangkan

operasional pengelolaan data dilakukan dengan software Eviews.

Metode OLS memiliki keunggulan yakni secara teknis sangat mudah dalam

penarikan interpretasi dan perhitungan serta penaksiran BLUE (Best Unbiased

Estimator ) dan pengujian model Ordinary Least Square (OLS), dilakukan uji

asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan

multikolinierita.

Hubungan masing-masing variabel dalam penlitian ini adalah :

EXP = f (PROD, HGI, HGD, KURS)

Dimana,

EXP = Ekspor CPO Indonesia ke India

PROD = Produksi CPO Indonesia

HGD = Harga CPO Dunia

KURS = Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS

3.4.1 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi l inear sederhana adalah model yang

menyatakan hubungan linear antara dua variabel dimana salah satu

variabel dianggap mempengaruhi variabel yang lain. Adapun

persamaannya sebagai berikut :

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

26

Y = a + bx

Dimana,

Y: Ekspor CPO Indonesia ke India (ton)

a : Konstanta

b : Koefisien

X : Waktu (tahun)

3.4.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda adalah analisis yang digunakan

untuk menguji hubungan antara model ekspor dengan beberapa

variabel yang mempengaruhinya. Adapun persamaannya sebagai

berikut :

LNEXP = β0 + β1 LNPROD + β2 LNHGI + β3 LNHGD +

β4LNKURS + e

EXP = Ekspor CPO Indonesia ke India (ton)

PROD = Produksi CPO Indonesia (ton)

HGI = Harga CPO Indonesia (usd/ton)

HGD = Harga CPO Dunia (usd/ton)

KURS = Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (usd/rupiah)

β0 = intercept atau perpotongan

e = variabel pengganggu

β0 , β1 , β2 , β3 , β4 = parameter

selanjutnya model diatas di estimasi dipilih model yang

kemudian dilakukan pengujian sebagai berikut :

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

27

3.4.3 Uji Asumsi Klasik

Pengujian dilakukan dengan uji asumsi klasik antara lain :

1. Uji Autokorelasi

Auto korelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang

diurutkan menurut waktu (seperti deret waktu). Untuk mengetahui uji korelasi

digunakan uji Durbin Watson (DW). Adanya auto korelasi dapat diketahui dengan

menggunakan uji Durbin-Waston.

Menurut Gujarati dalam Dewi Anggraini (2006) uji Durbin-Watson dapat

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

i. Regresi model lengkap untuk mendapat nilai residual.

ii. Hitung d (Durbing-Watson) dengan rumus :

iii. Hasil rumus tersebut (nilai d) kemudian dibandingkan dengan nilai d tabel

Durbin-Watson. Di dalam tabel itu dimuat 2 nilai yaitu nilai batas atas (du)

dan nilai batas bawah (dl) untuk berbagai nilai n dan k. Untuk autokorelasi

positif (0 < p < 1). Hipotesa nol (Ho) diterima, jika d > du, sebaliknya Ho

ditolak jika d < dl. Untuk autokorelasi negatif. Hipotesa nol (Ho) diterima

jika (4-d) > du, sebaliknya ditolak jika (4-d) < dl.

2. Uji Heteroskedastisitas

Dalam regresi linier berganda salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar

taksiran parameter dalam model tersebut bersifat BLUE (Best, Linier, Unbiased,

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

28

dan Estimator) adalah var (ui) = σ2 mempunyai variasi yang sama. Pada kasus

lain dimana variasi ui tidak konstan, melainkan variable berubah-ubah. Untuk

mendeteksi heterokedastisitas dapat dilakukan pengujian antara lain dengan

metode Uji Glejser.

Uji Heterokedastisitas dilakukan dengan uji Glejser (Imam Gozali, 2001)

mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variable bebas,

dengan persamaan regresi sebagai berikut :

Ut = α + β Xt + vi. ………………….

Jika β ternyata signifikan (penting) secara statistik, maka data terdapat

Heterokedastisitas, apabila ternyata tidak signifikan, bisa menerima asumsi

homokedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah sebuah situasi yang menunjukkan adanya korelasi

atau hubungan kuat antara dua variabel bebas atau lebih dalam sebuah model

regresi berganda. Model regresi yang dimaksud dalam hal ini antara lain: regresi

linear, regresi logistik, regresi data panel dan cox regression.

Masalah Mulitikolinearitas muncul jika terdapat hubungan yang sempurna

atau pasti diantara beberapa variabel atau semua variabel independen dengan

model. Pada kasus multikolinearitas yang serius, koefisien regresi tidak lagi

menunjukkan pengaruh murni dari variabel independen dalam model (Dewi

Anggraini, 2006). Untuk mendeteksi mulitikolinearitas digunakan uji variabel

variabel bebas dengan pengukuran terhadap varian inflation faktor (VIF) apabila

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

29

nilai VIF berada di bawa 10 dikatakan bahwa persamaan tidak mengandung

mulitikolinearitas (Gujarati, 2003)

3.4.4 Uji Statistik

Untuk mendapatkan nilai baku koefisien yang proporsional maka setiap

variabel akan diuji menggunakan pengujian statistic sebagai berikut :

1. Koefisien Determinasi R2 (R Square)

Pengukuran kecocokan model dilakukan dengan memperhatikan besarnya

koefisien determinasi (R2). Model dianggap baik atau cocok apabila harga R2

mendekati 1, R2 sekaligus menunjukkan besar pengaruh semua variabel

independen terhadap variable dependen. Nilai R2 akan meningkat dengan

bertambahnya jumlah variable bebas, derajat bebas akan semakin kecil, karena itu

dipergunakan R2 Adjusted yang sudah mempertimbangkan derajat bebas,

disamping itu dapat pula diketahui koefisien determinasi parsial (r2) yang

menunjukkan seberapa besar kemampuan masingmasing variable bebas

mempengaruhi variable tergantung (Dewi Anggraini, 2006)

Rumus menghitung koefisien determinasi adalah :

R2 = (TSS – SSE) / TSS = SSR/TSS

Dimana :

TSS = Total Sum of Square

SSE = Sum of Square Error

SSR = Sum of Square due to Regression

Nilai R2 = 0 < R2 < 1, sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah :

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

30

1. Jika nilai R2 mendekati angka nol berarti kemampuan variabel-variabel

bebas dalam menjelaskan variable tergantung amat terbatas.

2. Jika nilai R2 mendekati angka satu berarti variabel-variabel bebas

hamper semua informasi dibutuhkan untuk memprediksi variabel

tergantung.

2. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel Independen

bersama – sama berpengaruh terhadap variabel dependen dilakukan dengan uji F

sebagai berikut :

a. Jika nilai probabilitas F statistik < 0,05 maka seluruh variabel x memiliki

pengaruh signifikan terhadap y.

b. Jika nilai probabilitas F statistik > 0,05 maka seluruh variabel x tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap y.

3. Uji t

Untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen

dilakukan dengan uji t sebagai berikut :

c. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka variabel x memiliki pengaruh signifikan

terhadap y

d. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka variabel x memiliki pengaruh tidak

signifikan terhadap y

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

31

3.4.5 Elastisitas

Konsep elastisitas digunakan untuk mengetahui perubahan dari suatu

variabel yang berpengaruh pada variabel lain. dapat dinyatakan dalam persamaan

sebagai berikut :

Dalam elastisitas ekspor digunakan untuk melihat seberapa besar

perubahan ekspor CPO Indonesia ke India akibat perubahan suatu satuan variabel

independenya, yaitu produksi CPO Indonesia, Harga CPO Indonesia, Harga CPO

dunia, Dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

3.5 Definisi Operasional

Masing-masing dari variabel dan cara pengukuran nya perlu di perjelas

untuk mendapatkan kesamaan pemahaman persepsi terhadap konsep-konsep

dalam ini, sebagai berikut :

1. CPO (Crude Palm Oil) adalah minyak nabati yang diperoleh dari hasil

ekstraksi atau proses pengempaan daging buah kelapa sawit.

2. Ekspor CPO Indonesia ke India adalah kuantitas ekspor CPO ke India yang

dilakukan tiap tahun dan dinyatakan dalam ribuan ton.

3. Produksi CPO Indonesia dalam ini adalah jumlah produksi CPO Indonesia

setiap tahun yang dinyatakan dalam ribuan ton.

4. Harga CPO Indonesia adalah harga rata - rata CPO Indonesia di nyatakan

dalam satuan rupiah.

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

32

5. Harga CPO dunia adalah harga rata-rata CPO Indonesia dunia yang

dinyatakan dalam satuan cents Amerika/Ib.

6. Kurs adalah nilai tukar tukar mata uang suatu Negara dinilai dari mata uang

negara lain. Dalam ini yang dimaksud dengan kurs dollar Amerika Serikat

terhadap rupiah Indonesia dinyatakan dalam satuan rupiah per dollar AS.

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Keadaan Geografis Indonesia

Letak geografis indonesia terletak antara 6°08’ Lintang Utara dan 11°15’

Lintang Selatan dan antara 94°45’ - 141°05’ Bujur timur dan di lalui oleh garis

khatulistiwa yang terletak pada garis lintang 0°.

Menurut geografis nya, Indonesia terletak diantara dua benua yakni benua

Asia dan Benua Australia. Letak geografis indonesia sekaligus berada diantara

dua samudera yakni samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Hal ini menjadikan

letak posisi geografis indonesia unik dan strategis.

Berdasarkan posisi geografis nya, Negara Indonesia memiliki batas-batas

wilayah sebagai berikut :

Utara : Negara Malaysia, Singapura, Filipina, dan Laut China Selatan.

Selatan : Negara Australia dan Samudera Hindia.

Barat : Samudera Hindia.

Timur : Negara Papua Nugini, Timor Leste dan Samudera Pasifik.

4.2 Keadaan Demografis Indonesia

Indonesia saat ini adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke

empat, setelah China, India, dan Amerika. Berdasarkan sensus tahun 2019 ,

jumlah penduduk Indonesia sebanyak 271.065.700 juta jiwa Indonesia saat ini

sedang menikmati masa bonus demografis dimana jumlah penduduk usia

produktif dari usia tidak produktif yakni lebih dari 68% dari total populasi. Salah

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

34

daerah terpadat Indonesia adalah pulau jawa dengan total penduduk mencapai

150,4 juta jiwa. Jumlah tersebut setara dengan separuh penduduk Indonesia.

Tabel 4. Penduduk Indonesia menurut pulau tahun 2019

No. Pulau Jumlah Penduduk

1 Jawa 152.449.900

2 Sumatera 59.337.100

3 Kalimantan 16.769.000

4 Sulawesi 19.934.000

5 Bali dan Kep. Nusa Tenggara 15.047.800

6 Pulau Papua 4.417.200

7 Kep. Maluku 3.110.700

TOTAL 271.065.700

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2019

Dari tabel menunjukkan bahwa daerah dengan jumlah penduduk terbanyak

berada pada pulau jawa sebanyak 152.449.900 jiwa. Pulau Maluku merupakan

pulau dengan penduduk paling sedikit yakni sebanyak 3.110.700.

Tabel 5. Penduduk Indonesia Menurut jenis kelamin dan kelompok umur

tahun 2020

No. Umur Persentase Gabungan

Total Populasi (%) Pria (Jiwa) Wanita (Jiwa)

1 0-14 24,8% 32.474.500 33.591.600

2 15-64 68,7% 92.046.700 93.293.000

3 65 tahun

ke atas 6,51% 9.45200 8.452400

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2019

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

35

Dari tabel menunjukkan bahwa penduduk Indonesia berdasarkan umur

paling banyak berumur 15-64 tahun dengan persentase populasinya 68,7%.

Populasi kedua dengan persentase 24,8% yaitu penduduk berusia 0-4 tahun.

Selanjutnya populasi paling sedikit penduduk berumur 65 tahun ke atas dengan

persentase 6,51%.

4.3 Kondisi Pertanian Kelapa sawit Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan potensi sumber daya alam yang luar

biasa. Hal ini dibuktikan dengan tingginya keanekaragaman hayati yang dimiliki,

baik dilihat dari sektor pertanian, perikanan, maupun peternakan. Indonesia juga

dikenal sebagai negara agraris dan maritim, karena kekayaan sumber daya

alamnya. Selain itu, kondisi geografis yang strategis dan beriklim tropis

menjadikan kualitas potensi alam yang lebih unggul dibandingkan dengan negara

lain.

Pertanian di Indonesia dapat dikatakan sebagai roda penggerak perekonomian

Nasional. Selain menghasilkan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat, pertanian juga sedang menjadi prioritas untuk ditingkatkan

produktivitasnya. Saat ini sektor pertanian Indonesia dari sisi produksi industri

pengolahan. Posisi sektor pertanian masih diatas sektor lainnya, seperti

perdagangan maupun konstruksi. Pada triwulan II 2017 sektor pertanian terus

memberi kontribusi positif untuk perekonomian Indonesia.

Sampai saat ini Indonesia masih berusaha dalam meningkatkan produktivitas

sektor pertaniannya, terutama tanaman perkebunan. Salah hasil perkebunan yang

memberikan kontribusi nyata untuk indonesia adalah komoditas kelapa sawit.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

36

Kelapa sawit merupakan salah komoditas andalan Indonesia dengan

penyumbang devisa terbesar bagi perekonomian Indonesia. Meningkatnya

kebutuhan minyak nabati domestik serta banyaknya permintaan minyak kelapa

sawit dunia telah memicu pesatnya pertumbuhan luas kelapa sawit di Indonesia.

Pada tahun 1980, luas lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia hanya sekitar 295

ribu hektar, tapi dari tahun ke tahun perkembangan luas areal kelapa sawit

indonesia terus mengalami peningkatan.

Menurut data direktorat jenderal perkebunan kementerian pertanian, pada

tahun 2019 luas lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia diperkirakan telah

mencapai 14,68 juta hektar. Produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil di

tahun 2018 sebesar 40,57 juta ton. Jumlah produksi tersebut berasal dari

perkebunan sawit rakyat sebesar 35% , perkebunan besar negara sebesar 5% dan

perkebunan swasta sebesar 60%. Sebanyak 70 % produksi CPO dialokasikan

untuk memenuhi kebutuhan ekspor dan sisanya sebesar 30% untuk konsumsi

dalam negeri. Nilai sumbangan devisa CPO Indonesia sepanjang tahun 2018

mencapai US$ 20,54 miliar atau setara Rp 289 triliun.

Selain sebagai penyumbang devisa negara, industri kelapa sawit juga telah

menyediakan lapangan pekerjaan yang besar dan mengentaskan kemiskinan di

pedesaan. Keseluruhan jumlah kebun kelapa sawit telah mampu menyerap tenaga

kerja sebanyak 4,2 juta orang untuk sawit rakyat. Selain itu sawit juga menjadi

sumber penghidupan bagi 1,5 juta keluarga petani kecil.

Ada banyak permasalahan saat ini yang dihadapi komoditas kelapa sawit

utamanya status penguasaan lahan kebun. Diperkirakan 1,7 juta ha lahan sawit

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

37

rakyat saat ini belum berstatus clear and clear, baik dari status

hukum penguasaan maupun peruntukan lahannya. Ada kurang lebih

13,5% atau 1,5 juta ha lahan sawit saat ini berada di lokasi lahan

gambut.

Pertanian Indonesia saat ini bisa dikatakan terus mengalami

perkembangan. Dengan potensi yang dimiliki dan upaya serta

strategi yang terus dibangun oleh pemerintah, pertanian Indonesia

akan maju. Namun, tentunya dengan saling bekerjasamanya secara

kontinyu semua aspek yang berhubungan, mulai dari petani sampai

dengan pembuat kebijakan itu sendiri . Selain i tu, dengan melihat

prestasi sektor pertanian tahun ini menunjukkan pe rkembangan

pertanian yang maju. Usaha untuk memajukan pertanian kelapa

sawit Indonesia terus dilakukan untuk m enghadapi permasalahan

yang menghambat. Selain i tu, pemerintah juga telah mengeluarkan

kebijakan yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan yang ada

seperti peningkatan produktivitas kelapa sawit dengan program

replanting, penyediaan bibit bersertifikat, peningkatan akses

finansial melalui program sertifikasi lahan rakyat, peningkatan nilai

tambah melalui hil irsasi , stabilisasi harga melalui peningkatan

pasar domestik dan pasar kawasan, diplomasi dan kerj asama

investasi dan perdagangan, perbaikan infrastruk tur dan fasil itas

perdagangan, data dan informasi serta penguatan organisasi petan

dan pelaku usaha.

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menganalisis hasil faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor

komoditas CPO indonesia ke India. Untuk mengetahui Trend dan pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan linear sederhana dan linear

berganda dengan metode yang digunakan kuadran terkecil atau method of

ordinary least Square (OLS).

5.1 Trend Ekspor CPO Indonesia ke India

Berdasarkan hasil analisis trend diperoleh persamaan garis trend ekspor

CPO Indonesia ke India selama kurun waktu 20 tahun terakhir (1998-2018)

cenderung berfluktuasi. Berikut ini gambar analisis trend nilai ekspor CPO

Indonesia ke India .

Gambar 2. Trend Ekspor CPO Indonesia ke India Tahun 1998 - 2018

Dari hasil olah data pada gambar 2 dapat diperoleh hasil analisis trend

perkembangan ekspor CPO Indonesia ke India. Persamaan analisis trend yang

y = 201,09x - 400233 R² = 0,6208

0,0

1.000,0

2.000,0

3.000,0

4.000,0

5.000,0

6.000,0

7.000,0

eksp

or

CP

O (

ton

)

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

39

terbentuk adalah y = 201,09x - 400233 dan R² = 0,6208. Maka trend ekspor CPO

Indonesia ke India dalam kurun waktu 20 tahun terakhir mengalami kenaikan

sebesar 201,09 ton per tahun.

Perkembangan ekspor CPO Indonesia ke India pada tahun 1998 – 2004

cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 1998 volume ekspor CPO sebesar

1.334,50 ton dan pada tahun 1999 mengalami peningkatan sebesar 1.547,80. Pada

tahun 2000 volume ekspor CPO mencapai 1.639,10 ton dan pada tahun 2001

mengalami penurunan sebesar 1.519,80 ton. Pada tahun 2002 volume ekspor CPO

mengalami peningkatan sebesar 1.766,60 dan pada tahun 2003 volumes ekspor

CPO mengalami peningkatan yang cukup besar yakni sebesar 2.274,30 ton, tahun

2004 meningkat sebesar 2.761,60.

Pada tahun 2005 volume ekspor mengalami penurunan sebesar 2.558,30,

ton tahun 2006 sebesar 2.482,00 ton. Pada tahun 2007 ekspor CPO mengalami

peningkatan yang cukup besar yakni 3.305,70 ton dan pada tahun 2008 ekspor

CPO kembali mengalami peningkatan sebesar 4.789,70. Pada tahun 2009 ekspor

CPO mengalami peningkatan sebesar 5.496,30 ton. Pada tahun 2010 kembali

mengalami penurunan sebesar 5.290,90 dan tahun 2011 kembali mengalami

penurunan sebesar 4.980,00 ton. Pada tahun 2012 ekspor CPO kembali

mengalami peningkatan sebesar 5.253,80 ton dan tahun 2013 mengalami

peningkatan sebesar 5.634,10 ton. Pada tahun 2014 ekspor CPO mengalami

penurunan sebesar 4.867,80 ton.

Pada tahun 2015 ekspor CPO kembali mengalami peningkatan sebesar

5.737,70 ton dan pada tahun 2016 mengalami penurunan yang cukup drastis yakni

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

40

y = 1683,7x - 3E+06 R² = 0,9691

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

45.000

Pro

du

ksi (

ton

) sebesar 2.948,90 dikarenakan permintaan pasar global yang melemah hampir di

semua negara tujuan ekspor dan penggunaan CPO untuk program mandatory

untuk bahan bakar nabati (B-20). Pada tahun 2017 ekspor CPO kembali

mengalami peningkatan sebesar 4.627,60 ton dan tahun 2018 mengalami

penurunan sebesar 4.011,70 ton ini sebabkan karena kebijakan

pemerintah India yang menaikkan bea masuk impor CPO.

5.2 Hasil Estimasi Faktor – faktor yang mempengaruhi Komoditas CPO

Indonesia ke India

5.2.1 Deskripsi variabel – variabel yang mempengaruhi ekspor CPO

Indonesia ke India

5.2.1.1 Produksi CPO

Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan garis trend faktor produksi

CPO Indonesia selama kurun waktu 20 tahun terakhir (1998-2018) cenderung

mengalami peningkatan. Berikut ini gambar analisis trend produksi CPO

Indonesia.

Gambar 3. Trend Faktor produksi CPO Indoesia Tahun 1998-2018

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

41

y = 5,1207x - 10224 R² = 0,8546

0

20

40

60

80

100

120

har

ga C

PO

Ind

on

esia

(U

SD/T

ON

) Dari hasil olah data pada gambar 3 dapat diperoleh hasil analisis trend

perkembangan produksi CPO Indonesia. Persamaan analisis trend yang terbentuk

adalah y = 1683,7x - 3E+06 dan R² = 0,9691. Maka perkembangan produksi CPO

Indonesia pada 20 tahun terakhir terjadi kenaikan sebesar 1683,73 ton per tahun.

Perkembangan produksi CPO Indonesia pada tahun 1998 – 2007 relatif

stabil dan mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 produksi CPO mengalami

penurunan sebesar 1,24 % hal ini disebabkan karena imbas kebijakan kenaikan

pungutan ekspor yang di tetapkan oleh pemerintah. Kemudian Pada tahun 2009 –

2018 produksi CPO kembali stabil dan mengalami peningkatan.

5.2.1.2 Harga CPO Indonesia

Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan garis trend CPO Indonesia

selama kurun waktu 20 tahun terakhir (1998-2018) cenderung berfluktuasi.

Berikut ini gambar analisis trend pengaruh faktor produksi terhadap ekspor CPO

indonesia ke India.

Gambar 4. Trend Harga CPO Indonesia Tahun 1998 – 2018

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

42

Dari hasil olah data pada gambar 4 dapat diperoleh hasil analisis trend

perkembangan harga CPO Indonesia. Persamaan analisis trend yang terbentuk

adalah y = 5,1207x - 10224 dan R² = 0,8546. Maka perkembangan harga CPO

Indonesia pada 20 tahun terakhir terjadi kenaikan sebesar 5,1207 usd/ton per

tahun.

Perkembangan harga CPO Indonesia pada tahun 1998 – 2000 mengalami

peningkatan. Pada tahun 2001 harga CPO mengalami penurunan sebesar 12,14

usd/ton. Pada tahun 2002 - 2004 harga CPO Indonesia kembali mengalami

peningkatan dan tahun 2005 harga CPO Indonesia mengalami sedikit penurunan

sebesar 39,69 usd/ton. Pada tahun 2006 – 2010 harga CPO Indonesia stabil dan

mengalami peningkatan, tahun 2011 harga CPO Indonesia mengalami penurunan

sebesar 84,3 usd/ton hal disebabkan karena rendahnya permintaan dari negara

tujuan ekspor di China, Eropa, Amerika. Pada tahun 2012-2017 harga CPO

Indonesia kembali mengalami pertumbuhan yang cukup stabil dan meningkat.

Pada tahun 2017-2018 harga CPO Indonesia mengalami penurunan yang

disebabkan karena tingginya bea masuk yang ditetapkan negara importir dan

pelemahan rupiah yang terus terjadi.

5.2.1.3 Harga CPO Dunia

Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan garis trend

pengaruh faktor harga CPO dunia terhadap ekspor CPO Indonesia ke

India selama kurun waktu 20 tahun terakhir (1998 -2018) cenderung

berfluktuasi . Berikut ini gambar analisis trend harga CPO dunia.

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

43

Gambar 5. Trend Harga CPO Dunia Tahun 1998 - 2018

Dari hasil olah data pada gambar 5 dapat diperoleh hasil

analisis trend perkembangan harga CPO dunia. Persamaan analisis

trend yang terbentuk adalah y = 255,03x – 504966 dan R² = 0,3303.

Maka perkembangan harga CPO dunia pada 20 tahun terakhir terjadi

kenaikan sebesar 255,03 usd/ton per tahun.

Perkembangan harga CPO dunia pada tahun 1998 sebesar

7210,16 usd/ton dan pada tahun 1999-2001 harga CPO duna

mengalami penurunan sebesar 4527,32 usd/ton , 3133,72 usd/ton dan

2860,78 usd/ton. Pada tahun 2002 - 2004 harga CPO dunia

mengalami peningkatan sebesar 4280,93 usd/ton, 4924,48 usd/ton,

5216,67 usd/ton dan tahun 2005 harga CPO dunia mengalami

penurunan sebesar 4412,22 usd/ton.

Pada tahun 2006 – 2008 harga CPO dunia mengalami

peningkatan sebesar 5001,92 usd/ton , 8629,78 usd/ton, 10357,34

usd/ton dan tahun 2009 harga cpo dunia mengalami penurunan

y = 255,03x - 504966 R² = 0,3303

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

Har

ga C

PO

Du

nia

(U

SD/T

ON

)

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

44

sebesar 7728,07 usd/ton. Selanjutnya pada tahun 2010-2011 harga

CPO dunia kembali mengalami peningkatan sebesar 10319,3

usd/ton, 12918,03 usd/ton, dan tahun 2012-2015 mengalami

penurunan sebesar 11278,01 usd/ton, 9170,35 usd/ton, 8872,9

usd/ton, 6781,16 usd/ton . Pada tahun 2016 harga CPO naik menjadi

7678,16 usd/ton dan tahun 2017 terjadi kenaikan sebesar 7773,61

usd/ton. Pada tahun 2018 harga CPO du nia kembali mengalami

penurunan sebesar 6718,31.

Terjadinya harga CPO dunia yang berfluktuasi disebabkan

permintaan dan kekurangan persediaan CPO domestik akibat ekspor

yang berlebihan. (Purwadi, dkk, 2018) juga menjelaskan bahwa

faktor yang penyebab minyak kelapa sawit dunia mengalami

fluktuasi karena adanya pengaruh minyak nabati lain seperti minyak

kedelai dan minyak mentah. Adanya kebijakan ekspor yang di

terapkan oleh pemerintah negara eksportir serta adanya perubahan

dalam kebijakan pajak dan pungutan eskpor.

5.2.1.4 Trend Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS

Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan garis trend

nilai tukar rupiah terhadap dollar AS selama kurun waktu 20 tahun

terakhir (1998-2018) cenderung mengalami peningkatan. Berikut ini

gambar analisis trend nilai tukar rupiah terhadap dollar AS .

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

45

Gambar 6. Trend Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS

Tahun 1998 - 2018

Dari hasil olah data pada gambar 6 dapat diperoleh hasil

analisis trend perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Persamaan analisis trend yang terbentuk adalah y = 185,93x -

362774 dan R² = 0,2741. Maka perkembangan nilai tukar rupiah

terhadap dollar AS pada 20 tahun terakhir terjadi kenaikan sebesar

185,93 rupiah per tahun.

Perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dollar as pada tahun

1998 sebesar 14.800 rupiah damn pada tahun 1999 nilai tukar rupiah

turun menjadi 6.500 rupiah. Pada tahun 2000 mengalami

peningkatan sebesar 9.725 rupiah dan pada tahun 2001 sebesar

10.265 rupiah. Kemudian pada tahun 2002 nilai tukar rupiah

terhadap dollar as mengalami penurunan sebesar 9.260 rupiah.

Selanjutnya pada tahun 2003 – 2012 nilai tukar rupiah te rhadap

dolar as cenderung s tabil dan mengalami peningkatan . pada tahun

y = 185,93x - 362774 R² = 0,2741

0,00

2.000,00

4.000,00

6.000,00

8.000,00

10.000,00

12.000,00

14.000,00

16.000,00

KU

RS

(USD

)

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

46

2013 nilai tukar rupiah terhadap dollar kemb ali mengalami

peningkatan sebesar 12.250 rupiah sampai dengan di tahun 2018

yakni sebesar 13.863 rupiah. Penyebab nilai tukar rupiah terhadap

dollar as berfluktuasi karena faktor jumlah uang yang beredar , suku

bunga, inflasi , GDP, serta krisis ekonomi (Ginola,TS, 2017) .

Tabel 6. Estimasi faktor –faktor yang mempengaruhi ekspor CPO

Indonesia ke India

Variabel Bebas Koefisien t statistik P

LNPROD

LNHGI

LNHGD

LNKURS

0,142532ns

0,373803***

0,266872**

-0,201923ns

1,060553

2,948419

2,622586

-0,996150

0,3046

0.0094

0,0185

0,3340

R Square = 0,888656 ***) : signifikan (α = 1%)

R Square Adjusted = 0,860820 **) : signifikan (α = 5%)

= 31.92463 *) : signifikan (α = 10%)

ns) : non signifikan

Sumber : Data sekunder setelah diolah, 2020

Dari hasil Tabel 6 menunjukkan bahwa variasi -variasi

variabel faktor yang mempengaruhi ekspor komoditas CPO

Indonesia ke India dapat di jelaskan oleh variabel produksi CPO

Indonesia, harga CPO Indonesia, Harga CPO dunia, dan nilai tukar

rupiah terhadap dollar AS sebesar 88% sedangkan sisanya sebesar

12% dijelaskan oleh faktor lain di luar model .

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

47

Hasil perhitungan koefisien regresi diperoleh persamaan model regresi

yaitu :

LNEXP = 4.77961369056 + 0.142531784509*LNPROD + 0.373803031631*

LNHGI + 0.266871561511*LNHGD + 0.201922958854*LNKURS

5.2.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi yang terjadi antar

observasi dalam satu variabel (Nachrowi djalal & Hardius Usman, 2006). Untuk

mengetahui ada atau tidaknya gejala autokorelasi dalam perhitungan regresi dalam

penelitian ini maka di gunakan Durbin-Watson Test (DW-Test). Dari hasil

pengolahan data di diperoleh nilai Durbin-Watson Test sebesar 2,211.

Dengan menggunakan tabel statistik d dan derajat kepercayaan 95%

observasi 20, serta jumlah variabel bebas sebanyak 4 maka diperoleh hasil dI =

0,894 dan du = 1,828. Sedangkan untuk nilai 4-dI = 3,105 dan 4-du = 2,171.

Dengan menggunakan uji statistik Durbin Watson maka patokan yang digunakan

adalah sebagai berikut :

d < dl = menolak Ho, artinya ada autokorelasi positif

d > 4-dI = menolak Ho, artinya ada autokorelasi negatif

du < d < 4-du = tidak menolak Ho, artinya tidak ada autokorelasi

dI < d < du atau 4-du < d < 4-dI = tidak menghasilkan kesimpulan yang

pasti

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

48

hasil yang diperoleh adalah nilai DW observasi terletak pada daerah 4-du< d

< 4-dI, tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians da ri satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Untuk mengujinya adalah apabila nilai

Obs*R-squared > α = 0,05 maka dapat di simpulkan tidak terdapat

gejala heterokedastisitas, sebaliknya jika nilai Obs*R-squared <

0,05, maka kesimpulannya adalah terdapat geja la heterokedastisitas.

Tabel 7. Hasil Regresi uji Heterokedastisitas

F-statistic 0.937573 Prob. F(4,16) 0.4673

Obs*R-squared 3.987595 Prob. Chi-Square(4) 0.4077

Scaled explained

SS 3.870217 Prob. Chi-Square(4) 0.4239

Sumber : Data sekunder setelah diolah, 2020

Dependent Resid^2

Berdasarkan pengolahan data hasil yang diperoleh terlihat

bahwa nilai Obs*R-squared 0,40 > 0,05 Sehingga dapat

disimpulkan bahwa model regresi dalam penelit ian ini t idak terdapat

heterokedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas dapat didefinisikan sebagai uji yang

dilakukan untuk memastikan apakah di dalam model regresi terjadi

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

49

hubungan linear atau hubungan yang kuat antara satu variabel bebas

dengan variabel bebas lainnya. Untuk mengujinya adalah melihat

nilai nilai VIF, nilai VIF lebih kecil dari < 10,00 maka artinya tidak

terjadi multikolinearitas .

Tabel 8. Hasil Regresi uji Multikolinearitas

Variabel Coefficient Uncentered Centered

Variance VIF VIF

LNPROD 0.233092 2.483230 1.030186

LNHGI 0.038003 1.685015 1.396185

LNHGD 0.023579 1.050471 1.050275

LNKURS 0.039486 1.247040 1.246800

C 0.004294 2.904730 NA

Sumber : Data sekunder setelah diolah, 2020

hasil pengolahan data diperoleh nilai VIF lebih kecil dari 10, dapat di

simpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel dalam model

regresi.

5.2.3 Uji Statistik

1. Uji Koefisien Determinasi R2 (R Square)

Hasil pengolahan data menunjukkan nilai koefisien determinasi

(R2) sebesar 0,888 artinya 88,8% variabel volume ekspor CPO

Indonesia ke India dapat dijelaskan oleh variabel produksi CPO

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

50

Indonesia, harga CPO Indonesia, harga CPO dunia, dan nilai tukar

rupiah terhadap dollar AS. Sedangkan 11,2 variasi sisanya

dijelaskan oleh variabel lain di luar model regresi.

2. Uji F

Hasil olah data di dapatkan nilai F hitung 31,92 dan Prob. Sig

0,000 dan berpengaruh nyata terhadap tingkat kepercayaan sebesar

99%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel produksi CPO Indonesia,

harga CPO Indonesia, harga CPO dunia, dan nilai tukar rupiah

terhadap dollar AS secara bersama -sama berpengaruh terhadap

ekspor CPO Indonesia ke India.

3. Uji t

Hasil pengolahan data menunjukkan besarnya nilai probabili tas

pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen sebagai

berikut :

1. Variabel produksi CPO

Variabel produksi CPO memiliki angka probabili tas 0,3046 >

0,05 yang artinya variabel produksi CPO dalam mempengaruhi

ekspor CPO Indonesia ke India secara t idak signifikan. Koefisien

produksi CPO Indonesia sebesar 0,142532, nilai koefisien variabel

tersebut menunjukkan korelasi positif dan tidak berpengaruh nyata

terhadap ekspor CPO Indonesia ke India , artinya bahwa secara

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

51

kuantitatif apabila produksi CPO Indonesia naik 1% maka ekspor

CPO Indonesia ke India meningkat sebesar 0,142532%. Hasil

penelit ian ini konsisten dengan penelit ian yang dilakukan Fakhrus

Radifan (2014) , hasil estimasi dengan analisis error Correction

Model menunjukkan bahwa dalam jangka pendek variabel produksi

CPO memiliki hubungan positif dan tidak signifikan terhadap

volume ekspor Crude Palm Oil Indonesia .

2. Variabel Harga CPO Indonesia

Variabel harga CPO Indonesia memiliki angka probabili tas

0,0094 < 0,05 yang artinya variabel harga CPO Indonesia

mempengaruhi ekspor CPO Indonesia ke India secara signifikan.

koefisien harga CPO Indonesia sebesar 0,373803, nilai koefisien

variabel tersebut menunjukkan korelasi positif dan berpengaruh

nyata pada tingkat kepercayaan 99% (0,0094 > 0,05) terhadap

ekspor CPO Indonesia ke India, artinya bahwa secara kuantitatif

apabila harga CPO Indonesia naik 1% maka ekspor CPO Indonesia

ke India meningkat sebesar 0,373803%. Hasil penelit ian ini

konsisten yang dilakukan oleh Maygirtasary & Yulianto (2015) ,

hasil estimasi dengan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa

variabel harga domestik berpengaruh signifikan terhadap volume

ekspor CPO.

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

52

3. Variabel Harga CPO Dunia

Variabel harga CPO dunia memiliki angka probabili tas 0,0185

< 0,05 yang artinya variabel harga CPO dunia mempengaruhi ekspor

CPO Indonesia ke India secara signifikan. koefisien harga CPO

dunia sebesar 0,266872, nilai koefisien variabel tersebut

menunjukkan korelasi positif dan berpengaruh nyata pada tingkat

kepercayaan 95% (0,185 > 0,05) terhadap ekspor CPO Indonesia ke

India, artinya bahwa secara kuantitatif apabila harga CPO duni a

naik 1% maka ekspor CPO Indonesia ke India meningkat sebesar

0,266872%. Hasil penelitian ini konsisten degan penelit ian Dewi

Angraini (2006), hasil estimasi dengan analisis regresi l inear klasik

metode kuadran terkecil (OLS) menunjukkan bahwa variabel harga

dunia berpengaruh secara konsisten terhadap ekspor kopi Indonesia

dari Amerika Serikat.

4. Variabel Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar

Variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar memiliki angka

probabilitas 0,3340 > 0,05 yang artinya variabel nilai tukar rupiah

terhadap dollar AS mempengaruhi ekspor CPO Indonesia ke India

secara t idak signifikan. Koefisien nilai tukar rupiah terhadap dollar

as sebesar -0,201923. Nilai koefisien variabel tersebut menunjukkan

korelasi positif dan tidak berpengaruh nyata terhadap ekspor CPO

Indonesia ke India, artinya bahwa secara kuantitatif apabila nilai

tukar rupiah terhadap dollar AS naik 1% maka ekspor CPO

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

53

Indonesia ke India menurun sebesar sebesar -0,201923%. Hasil

penelit ian ini konsisten dengan penelitian Deasy Rakhmasari

(2008), hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel nilai tukar

rupiah terhadap dollar AS memiliki nilai positif dan tidak signifikan

terhadap Ekspor tekstil Indonesia.

5.2.4 Elastisitas Ekspor

Elastisitas Ekspor dari masing-masing variabel independen

dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut :

Dari hasil perhitungan dengan rumus diatas diperoleh hasil

sebagai berikut :

1. Elastisitas ekspor variabel produksi CPO Indonesia sebesar

0,142532, artinya produksi CPO bersifat inealastis.

2. Elastisitas ekspor variabel harga CPO Indonesia sebesar

0,37380, artinya harga CPO Indonesia bersifat inealastis.

3. Elastisitas ekspor variabel harga CPO dunia sebesar 0,266872,

artinya harga CPO dunia bersifat inealastis.

4. Elastisitas ekspor variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar AS

sebesar 0,201923, artinya nilai tukar rupiah bersifat inelastis.

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Trend Ekspor CPO Indonesia ke India selama kurun waktu 1998 - 2018

mengalami peningkatan sebesar 201,09 ton per tahun.

2. Faktor – faktor yang secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap ekspor

komoditas CPO Indonesia ke India adalah produksi CPO Indonesia, harga

CPO Indonesia, harga CPO dunia, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Namun secara parsial, faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap

ekspor CPO Indonesia ke India adalah harga CPO Indonesia dan harga CPO

dunia. Nilai koefisien variabel harga CPO Indonesia menunjukkan korelasi

positif dan berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99 persen terhadap

ekspor CPO Indonesia ke India, artinya apabila harga CPO Indonesia naik 1

persen maka ekspor CPO Indonesia ke India meningkat sebesar 0,373803

persen. Dan nilai koefisien variabel harga CPO dunia menunjukkan korelasi

positif dan berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95 persen terhadap

ekspor CPO Indonesia ke India, apabila harga CPO dunia naik 1 persen maka

ekspor CPO Indonesia ke India meningkat sebesar 0,266872 persen.

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

53

6.2 Saran

1. Dengan mengetahui variabel – variabel yang mempengaruhi ekspor

komoditas CPO Indonesia ke India diharapkan pemerintah atau instansi

terkait agar mampu menjaga dan mempertahankan pasar yang sudah ada

dengan cara menjalin dan menjaga hubungan kerja sama perdagangan dunia

terkhusus negara India.

2. Harga Produksi CPO Indonesia sangat berpengaruh penting terhadap ekspor

CPO ke India sehingga diperlukan peran pemerintah untuk mengendalikan

tingkat harga agar mampu bersaing di pasar global.

3. Ketika harga CPO dunia meningkat maka ekspor CPO Indonesia ke India

juga harus di tingkatkan.

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

54

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, D. (2006). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Ekspor

Kopi Indonesia Dari Amerika (Doctoral dissertatation, program Pascasarjana

Universitas Diponegoro

Amir, MS. 2003. Ekspor dan Impor: Teori dan Penerapannya . Jakarta: PM Seri

bisnis Internasional No.13

Anand, N. 2014. An Overview Of Indian Economy (1991-2913). IOSR Jurnal of

economics and finance.

Badan Pusat Statistik (2017). Statistik Kelapa Sawit dalam angka. Beberapa tahun

terbitan

Direktorat Jenderal Perkebunan (2018). Statistik Perkebunan Indonesia 2017-2018

"Kelapa Sawit Palm Oil". Beberapa tahun terbitan.

Elinda. 2015. Analisis Variabel-variabel yang Berpengaruh Terhadap

Perkembangan Nilai Total Ekspor Minyak Kelapa Sawit atau Crude Palm

Oil (CPO) di Kalimantan Timur. e Jurnal Administrasi Bisnis, 3(3) : 701-

715.

Fauzi, Y., et al. 2008. Kelapa Sawit Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Limbah

Analisis Usaha dan Pemasaran. Edisi Revisi. Penerbit Swadaya. Jakarta

Feriyanto Andry. 2015. Perdagangan Internasioanal. "Kupas Tuntas Proses

Ekspor Impor". Yogyakarta : PT. Pustaka Baru.

Hadi, S., & Tety, E. (2012). Analisis daya saing ekspor minyak sawit Indonesia

dan Malaysia di pasar internasional. PEKBIS (Jurnal Pendidikan Ekonomi

Dan Bisnis), 4(3), 180-191.

Hady, H. (2001). Ekonomi Internasional: teori dan kebijakan perdagangan

internasional. Buku Kesatu. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Hanifa Tsany H. 2015. Pengaruh Keterbukaan Ekonomi Terhadap Ketimpangan

Pendapatan Di Tingkat Provinsi di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi.

Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Harol McGee. 2004. On Food And Cooking : The Science And Lore Of The

Kitchen. ISBN 978-0-684-80001-1

Isnan Pasaribu. 2018. Analisis Daya Saing Sektor Pertanian Unggulan Indonesia

dan Malaysia di Pasar Asean. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kara-karo Feryanto W. 2010. Analisis Daya Saing dan Dampak Kebijakan

Pemerintah Terhadap Komoditas Susu Sapi Lokal di Jawa Barat. Tesis.

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

55

Sekolah Pascasarjana., Institut Pertanian Bogor.

Krugman, Paul R. dan Maurice Obstfeld, 2005, Ekonomi Internasional Teori Dan

Kebijakan, edisi 5jilid 2,Jakarta,PT.Indeks kelompok Gra media

Lubis, R.E. dan Widanarko, Agus. 2011. Buku Pintar Kelapa Sawit. Opi,

Nofiandi; Penyunting. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Mankiw, N. Gregore. 2012. Principle of Macroeconomics. sixth edition. Canada :

Cengage Learning

Marbun, L. 2015. Pengaruh Produksi, Kurs, dan Gross Domestic Product (GDP)

Terhadap Ekspor Kayu Lapis. Economic Development Analysis Journal, 4.2:

129-136.

Mardikanto, Totok. 2007. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Pusat.

Penyuluhan kehutanan Republik Indonesia. Jakarta

Maygirtasari, T., & Yulianto, E. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Volume Ekspor Crude Palm Oil ( Cpo ) Indonesia. 25(2), 1–8.

Munadi, E. (2007). Penurunan Pajak Ekspor dan Dampaknya terhadap Ekspor

Minyak Kelapa Sawit Indonesia ke Cina (Pendekatan Error Correction

Model)”. Export Tax Reduction and Its Implication to Indonesian Palm Oil

Export to India (An Error Correction Model Approach).

Perdana, T. 2010. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ekspor The PTPN.

Skripsi. Departemen agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut

Pertanian Bogor.

Salvatore. 2002. Ekonomi Internasional : Penerbit Erlangga. Jakarta

Sidaruk, A, & Ade Pujianto, 2017. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kelapa Sawit

Menggunakan Teorema Bayes. Jurnal Ilmiah DASI vol. 18. No. 1 Hal 51-56.

ISNS.1411-3201.

Soekartawi. 2001. Pengantar Agroindustri. Edisi 1. Jakarta : Cetakan 2 PT Raja

Grafindo

Sukirno, Sadono. 2000. Makroekonomi Modern. Jakarta: PT Raja Drafindo

Persada.

Sukirno, Sadono. 2004. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sukirno, S. 2010. Makroekonomi. Teori Pengantar. Edisi ketiga PT. Raja

Grasindo Persada. Jakarta

Suresmiathi, A. A., & Dewi, A. P. K. 2015. Pengaruh Jumlah Produksi, Kurs

Dollar Amerika Serikat dan Luas Areal Lahan terhadap Ekspor Karet

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

56

Indonesia Tahun 1993-2013. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas

Udayana, 4(2), 44522.

Simorangkir, I. (2004). Suseno. 2004. Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar.

Sitepu, Juliananta. 2013. Pengaruh Laju Alir Volumetrik Umpan Static In-Line

Mixer terhadap Performance Bioreactor pada Pembuatan Biogas dari

Limbah Cair Kelapa Sawit Skala Pilot Plant. Skripsi. Jurusan Teknik Kimia,

Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara

Tambunan, Tulus. 2001. Perekonomian Indonesia: Teori dan temuan Empiris.

Cetakan kedua. Jakarta

Yang, A. F. 2019. Faktor -faktor yang Mempengarhui Ekspor Minyak Kelapa

Sawit Indonesia ke India. Economic Education Analysis Journal. 8(2), 605–

619. https://doi.org/10.15294/eeaj.v8i2.31492.

Zuhri, M. H. H., Joga, J. B. T., & Farouk, U. (2016). Analisis Pengaruh Luas

Kebun, Produksi Dan Harga Ekspor Cengkeh Terhadap Volume Ekspor

Cengkeh Jawa Tengah. JOBS (Jurnal Of Business Studies), 2(2).

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

57

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

58

Lampiran 1. Peta Wilayah Indonesia

Gambar 7. Peta Wiayah Indonesia

Lampiran 2. Peta Wilayah India

Gambar 8. Peta Wilayah India

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

Lampiran 4. Hasil Regresi Ekspor CPO Indonesia

SUMMARY OUTPUT

Regression Statistics Multiple R 0,787883064 R Square 0,620759722 Adjusted R

Square 0,600799708 Standard Error 1000,60621 Observations 21

ANOVA

df SS MS F Significanc

e F

Regression 1 31137881,61 3113788

2 31,10016 2,229E-05 Residual 19 19023042,95 1001213

Total 20 50160924,56

Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95,0% Upper 95,0%

Intercept -

400233,0803 72407,49356 -5,52751 2,48E-05 -551783,71 -248682,455 -

551783,71

-248682,454

6

X Variable 1 201,094026 36,05934479 5,576752 2,23E-05 125,62095 276,567102 125,62095 276,567102

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

Lampiran 5. Estimasi Faktor - faktor yang berpengaruh terhadap ekspor CPO

Indonesia ke India

Dependent Variable: LNEXP

Method: Least Squares

Date: 08/15/20 Time: 09:19

Sample: 1998 2018

Included observations: 21

HAC standard errors & covariance (Bartlett kernel, Newey-West fixed

bandwidth = 3.0000)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 4.779614 1.484247 3.220229 0.0053

LNPROD 0.142532 0.134394 1.060553 0.3046

LNHGI 0.373803 0.126781 2.948419 0.0094

LNHGD 0.266872 0.101759 2.622586 0.0185

LNKURS -0.201923 0.202703 -0.996150 0.3340

R-squared 0.888656 Mean dependent var 8.067675

Adjusted R-squared 0.860820 S.D. dependent var 0.503412

S.E. of regression 0.187807 Akaike info criterion -0.302544

Sum squared resid 0.564345 Schwarz criterion -0.053848

Log likelihood 8.176711 Hannan-Quinn criter. -0.248571

F-statistic 31.92463 Durbin-Watson stat 2.211298

Prob(F-statistic) 0.000000 Wald F-statistic 126.9014

Prob(Wald F-statistic) 0.000000

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

69

Lampiran 6. Surat Izin Penelitian

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …
Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …

69

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nurwahyudin adalah nama penulis skripsi ini. Lahir pada

tanggal 17 Oktober 1997, di Sinjai Provinsi Sulawesi

Selatan. Penulis merupakan Anak ke 4 dari 4 bersaudara,

dari pasangan Sakka dan Hije.

Penulis pertama kali masuk pendidikan formal di SD

Negeri 209 Baru II pada tahun 2004 dan tamat 2010 pada tahun yang sama

penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Sinjai Selatan dan tamat pada

tahun 2013. Setelah tamat, penulis melanjutkan ke SMA Negeri 1 Sinjai Selatan

dan tamat pada tahun 2016. Dan pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai

Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Pertanian jurusan

agribisnis.

Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha.

Penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga

dengan penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif

bagi dunia pendidikan.

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas

terselesaikannya skripsi yang berjudul “Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi

Ekspor Komoditas CPO Indonesia ke India”.

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOMODITAS …