Upload
others
View
22
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR
INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI INDONESIA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
MOCHAMMAD IQBAL ABDURROSYAD
B 300 140 157
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
ii
iii
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR
INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI INDONESIA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah, term of
trade, inflasi, pendapatan per kapita dunia, pertumbuhan ekonomi dunia terhadap
ekspor industri makanan dan minuman di Indonesia. Penelitian ini menggunakan
data skunder berupa deret waktu dengan periode pengamatan 1999-2014. Data
diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan World Bank. Analisis data
menggunakan Partial Adjustment Model (PAM). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dalam jangka pendek dan jangka panjang pendapatan per
kapita dunia berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor industri makanan
dan minuman di Indonesia. Sedangkan nilai tukar, term of trade, inflasi dan
pertumbuhan ekonomi dunia tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ekspor
industri makanan dan minuman di Indonesia.
Kata Kunci : Ekspor, Nilai tukar Rupiah, Term of Trade, Inflasi, Pendapatan per
kapita dunia, Pertumbuhan ekonomi dunia
Abstract
This research aims to analyze the effect of rupiah exchange rate, term of trade,
inflation, world gdp per capita, world economic growth on food and beverage
industry export in Indonesia. This study uses secondary data in the form of time
series with the observation period 1999-2014. The data obtained from Badan
Pusat Statistik (BPS) and World Bank. The data analysis using Partial Adjustment
Model (PAM). The results showed that the short and long term world gdp per
capita have positive effect and significant to food and beverage industry export in
Indonesia. While rupiah exchange rate, term of trade, inflation and world
economic growth isn’t influence significantly on food and beverage industry
export in Indonesia.
Keywords: Export, Rupiah Exchange Rate, Term of Trade, Inflation, World GDP
Per Capita, World Economic Growth
1. PENDAHULUAN
Perkembangan perdagangan internasional setiap negara tidak terlepas dari hal-hal
yang sedang dan akan berlangsung dalam kegiatan perekonomian global. Arus
globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas memberikan peluang serta hambatan
terhadap aktivitas perdagangan yang merembet kepada perekonomian Indonesia
(Setianto,2014).
2
Perdagangan bebas merupakan faktor penting bagi pembangunan ekonomi suatu
negara. Tingkat keuntungan dapat terus-menerus tinggi, sumber daya dunia dapat
digunakan secara lebih efesien melalui perdagangan luar negeri. Perdagangan luar
negeri sebagai sarana memperbaiki keadaan perekonomian, sebab perdagangan
luar negeri akan membawa pemanfaatan sumber daya secara maksimum dan
meningkatkan pendapatan (Jhingan, 2007:91). Industrialisasi merupakan tahap
penting dalam usaha negara-negara berkembang meningkatkan kemakmurannya,
termasuk juga mengatasi masalah-masalah pengangguran serta meningkatkan
produktivitas kerja sebagai salah satu penyebab rendahnya pendapatan (Latief,
2002:173).
Salah satu produk unggulan hasil industri di Indonesia yang memberikan
kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui ekspor adalah produk makanan
dan minuman sebagai barang konsumsi primer. Makanan dan minuman
merupakan salah satu barang konsumsi primer bagi setiap umat manusia di semua
belahan dunia. Selain itu, makanan dan minuman yang dikonsumsi akan
memberikan energi dan tenaga bagi tubuh, sebagai zat pengatur, zat pembangun,
sumber nutrisi, vitamin, protein, gizi bagi tubuh juga memang kebutuhan paling
utama bagi manusia. Hal itu menyebabkan setiap manusia harus memenuhi
kebutuhannya akan makanan dan minuman. Salah satu tolak ukur kesejahteraan
masyarakat adalah terpenuhinya kebutuhan primer yang paling utama yaitu
makanan dan minuman. Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dalam
bisnis perdagangan makanan dan minuman. Lahan pertanian dan perkebunan yang
luas dan subur mampu menyediakan bahan baku sehingga dapat memicu
peningkatan hasil produksi terhadap produk komoditi primer makanan dan
minuman olahan. Ketika kebutuhan masyarakat dalam negeri telah terpenuhi
maka kelebihan produksi makanan dan minuman dapat di ekspor ke negara lain.
Kegiatan ekspor ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian
dalam negeri (Juliantari & Nyoman,2015).
3
2. METODE
2.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan data
time series dari tahun 1999-2014. Data dalam penelitian ini akan diperoleh dari
Badan Pusat Statistik (BPS), World Bank, sumber lain yang memiliki kaitan
dengan objek penelitian, dan literatur-literatur lainnya.
2.2 Variabel dan Definisi Operasional
a) Variabel terikat (dependen) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Nilai
Ekspor yang merupakan seluruh produksi barang dan jasa yang diekspor ke
luar negeri dalam kurun waktu satu tahun. Jenis milai satuan dari variabel yang
dipakai (US$).
b) Nilai Kurs merupakan satu unit mata uang asing sejumlah mata uang dalam
negeri yang harus dibayarkan. Jenis nilai satuan yang dipakai dalam variabel
ini adalah rupiah terhadap dollar (Rp/US$).
c) Term of Trade merupakan perbandingan antara indeks harga ekspor/indeks
harga impor pada periode tertentu. Term of Trade diberikan dalam persentase.
d) Inflasi merupakan suatu gejala dimana nilai uang dalam negeri terdepresiasi
dan tingkat harga umum mengalami kenaikan. Jenis nilai satuan variabel yang
dipakai yaitu (%).
e) Gdp Per Kapita Dunia merupakan perbandingan antara PDB dengan jumlah
penduduk pada pertengahan tahun atau ukuran banyaknya pendapatan yang
diperoleh setiap individu. Jenis satuan yang digunakan dalam variabel ini
adalah (US$).
f) Pertumbuhan Ekonomi Dunia merupakan proses perubahan kondisi
perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang
lebih baik selama periode tertentu. Jenis satuan yang digunakan dalam variabel
ini adalah persen (%).
4
2.3 Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi Model
Penyesuaian Parsial atau Partial Adjustment Model (PAM). Berikut merupakan
formulasi hubungan jangka panjang dan jangka pendek model PAM :
Model penyesuaian parsial memformulasikan jangka panjang adalah:
log(EKS)*t = β0 + β1log(KR)t + β2TOTt + β3IFt + β4log(GPD)t + β5WGt+ t (1)
Di mana :
EKS = Ekspor
KR = Kurs
TOT = Term of Trade
IF = Inflasi
GPD = GDP Per Kapita Dunia
WG = World Economic Growth
β0 = Konstanta
β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien Regresi
t = Tahun ke t
log = Logaritma
= Error term
Sedangkan perilaku penyesuaian parsialnya diformulasikan dengan persamaan
sebagai berikut:
log(EKS)t – log(EKS)t-1 = δ(log(EKS)*t – log(EKS)t-1)
Di mana δ adalah koefisien penyesuaian parsial, yang karenanya memiliki nilai (0
< δ ≤ 1), log(EKS)t – log(EKS)t-1 adalah penyesuaian aktual, sementara
log(EKS)*t – log(EKS)t-1 adalah penyesuaian yang diinginkan.
Penataan dan subtitusi persamaan adjustment
log(EKS)t – log(EKS)t-1 = δ(log(EKS)*t – log(EKS)t-1)
log(EKS)t – log(EKS)t-1 = δ log(EKS)*t – δ log(EKS)t-1
log(EKS)t = δ log(EKS)*t + log(EKS)t-1 – δ log(EKS)t-1
log(EKS)t = δ log(EKS)*t + (1– δ) log(EKS)t-1
5
Substitusi :
log(EKS)t = δ(β0 + β1log(KR)t + β2TOTt + β3IFt + β4log(GDP)t + β5WGt + ut) +
(1– δ) log(EKS)t-1
log(EKS)t = δβ0 + δβ1log(KR)t + δβ2TOTt + δβ3IFt + δβ4log(GDP)t
+ δβ5WGt + δut + (1– δ) log(EKS)t-1
Parameterisasi model jangka pendek dalam penelitian ini sebagai berikut:
log(EKS)t = α0 + α1log(KR)t + α2TOTt + α3IFt + α4log(GDP)t + α5WGt +
λlog(EKS)t-1 + t (2)
Di mana:
α0 = δβ0, konstanta jangka pendek
α1 = δβ1, koefisien regresi jangka pendek KR
α2 = δβ2, koefisien regresi jangka pendek TOT
α3 = δβ3, koefisien regresi jangka pendek IF
α4 = δβ4, koefisien regresi jangka pendek GDP
α5 = δβ5, koefisien regresi jangka pendek WG
λ = (1– δ); 0 < λ < 1; δ = koefisien penyesuaian (adjustment)
t = Periode waktu ke t
t-1 = Periode waktu ke t-1
= Error term
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil estimasi Partial Adjustment Model (PAM) di atas terangkum dalam Tabel 1.
Tabel 1 Hasil Estimasi Model Ekonometri
Ekspor Industri Makanan dan Minuman di Indonesia
log(EKS)t = –8,760545 + 0,236555 log(KR)t + 0,000502 TOTt+ 0,004601 IFt +
(0,6114) (0,4174) (0,6315)
1,024402 log(GDP)t + 0,008853 WGt + 0,666296 log(EKS)t-1 (0,0571)*** (0,5842) (0,0058)*
R2 =0,991955; DW-Stat =1,925760; F-Stat= 164,4078; Prob. F-Stat= 0,000000
Uji Diagnosis
6
(1) Multikolinearitas (VIF)
Log(KR) =3,663093; TOT=4,576061; IF = 1,759592; log(GDP) =
32,30171; WG = 1,382066
(2) Normalitas (Jarque Berra)
χ2 = 0,626595 Sig(χ
2) = 0,731032
(3) Heteroskedastisitas (White)
χ2 (6) =8,642050 Sig(χ
2) = 0,1947
(4) Otokorelasi (Breusch-Godfrey)
χ2 (2) = 2,333481 Sig(χ
2) = 0,3114
(5) Uji Spesifikasi Model (Ramsey Reset)
F (2,6) =0,523454 Sig(F) = 0,6172
Sumber: Hasil Analisis Data Keterangan : * Signifikan pada α 0,01; ** Signifikan
pada α 0,05; *** Signifikan pada α 0,10; Angka dalam kurung adalah probabilitas
nilai t-statistik.
Dari Tabel 1 diperoleh hasil estimasi model ekonometri jangka panjang PAM
sebagai berikut ini :
log(EKS)t = -26,2524422842 + 0,7088767291 log(KR)t + 0,0015043272 TOTt +
0,0137876681 IFt + 3,0697923909 log(GDP)t + 0,0265294992 WGt + t
3.1 Uji Asumsi Klasik
3.1.1 Uji Multikolinieritas
Tabel 2 Uji Multikolinearitas dengan VIF
Variabel Centered VIF Keterangan
log(KR) 3,663093<10 Tidak ada masalah multikolinieritas
TOT 4,576061<10 Tidak ada masalah multikolinieritas
IF
Log(GDP)
WG
1,759592<10
32,30171>10
1,382066<10
Tidak ada masalah multikolinieritas
Ada masalah multikolinieritas
Tidak ada masalah multikolinieritas
log(EKS(-1)) 29,81074<10 Ada masalah multikolinieritas
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel kurs, term of trade, inflasi dan
pertumbuhan ekonomi tidak ada masalah multikolinieritas. Karena nilai Variance
Inflation Factor (VIF) kurang dari 10. Namun terdapat dua variabel yang
memiliki masalah multikolinieritas yaitu variabel pendapatan per kapita dan
ekspor dimana nilainya menunjukkan angka lebih dari 10 yaitu sebesar 32,30171
7
dan 29,81074 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini tidak lolos uji
multikolinieritas.
3.1.2 Uji Normalitas Residual
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Jarque Bera
dengan formulasi hipotesis H0: distribusi µt normal dan HA: distribusi µt tidak
normal. H0 diterima bila statistik probabilitas JB > dan H0 ditolak bila statistik
probabilitas JB ≤ . Dari Tabel 1 diketahui probabilitas JB adalah sebesar
0,731032 (> 0,10), maka H0 diterima. Kesimpulannya distribusi Ut normal.
3.1.3 Uji Otokorelasi
Uji otokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Breusch Godfrey
dengan formulasi hipotesis H0 : tidak terdapat masalah otokorelasi dan HA :
terdapat masalah otokorelasi. H0 diterima bila signifikansi 2 > dan H0 ditolak
bila signifikansi 2 ≤ . Dari Tabel 1 diketahui nilai probabilitas dari hasil uji
sebesar 0,3114 (> 0,10), maka H0 diterima. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak
terdapat masalah otokolerasi dalam model.
3.1.4 Uji Heterokedastisitas
Dalam penelitian ini, untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas
menggunakan Uji White dengan formulasi hipotesis H0 : tidak terdapat masalah
heteroskedastisitas dalam model dan HA : terdapat masalah heteroskedastisitas
dalam model. H0 diterima bila signifikansi 2 > dan H0 ditolak bila Signifikansi
2 ≤ . Dari Tabel 1 diketahui nilai probabilitas dari hasil uji sebesar 0,1947 (>
0,10), maka H0 diterima. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat masalah
heterokedastisitas dalam model.
3.1.5 Uji Spesifikasi Model
Uji linieritas model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Ramsey Riset
dengan formulasi hipotesis H0 : model linier (spesifikasi model benar) dan HA :
model tidak linier (spesifikasi model salah). H0 diterima bila probabilitas statistik
F > dan H0 ditolak bila probabilitas statistik F . Dari Tabel 1 diketahui
nilai probabilitas dari hasil uji sebesar 0,6172 (> 0,10), maka H0 diterima. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa spesifikasi model benar (model linier).
8
3.2 Uji Kebaikan Model
3.2.1 Uji Eksistensi Model
Uji Eksistensi dalam penelitian ini menggunakan uji F dengan formulasi hipotesis
H0 : β1 = β2 = β3 = 0; model yang dipakai tidak eksis; HA : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0; model
yang dipakai eksis. H0 diterima bila probabilitas statistik F > , H0 ditolak bila
probabilitas statistik F ≤ . Dari Tabel 1 diketahui nilai probabilitas statistik F
adalah sebesar 0.000000 (≤ 0,01), jadi H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
model yang dipakai eksis.
3.2.2 Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil estimasi pada Tabel 1, diperoleh angka 0,991955 atau 99,19%.
Hal ini menunjukan bahwa pengaruh variabel independen (kurs, term of trade,
inflasi, pendapatan per kapita, pertumbuhan ekonomi) terhadap variabel dependen
(ekspor industri makanan dan minuman di Indonesia) sebesar 99,19% atau variasi
variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar
99,19%. Sedangkan sisanya sebesar 0,81% dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor
lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
3.2.3 Uji validitas pengaruh
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara individual. Formulasi hipotesisnya adalah Ho : βi = 0; variabel
independen ke i tidak memiliki pengaruh signifikan, dan Ha : βi ≠ 0; variabel
independen ke i memiliki pengaruh signifikan. Kriteria pengujiannya, Ho diterima
apabila t > α dan Ho ditolak apabila probabilitas t ≤ α. Berdasarkan dari hasil
pengujian nilai tukar menunjukkan nilai probabilitas t sebesar 0,6114 (>0,10).
Term of Trade sebesar 0,4174 (>0,10). Inlasi menunjukkan hasil sebesar 0,6315
(>0,10). GDP Per Kapita Dunia menunjukan hasil sebesar 0,0571 (<0,10).
Pertumbuhan Ekonomi Dunia menunjukan hasil sebesar 0,5842 (>0,10) Dari
kelima nilai variabel tersebut dapat disimpulkan bahwa hanya variabel GDP Per
Kapita Dunia yang memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
9
3.3 Pengaruh Variabel Independen
Dari uji validitas pengaruh di muka terlihat variabel yang memiliki pengaruh
signifikan adalah pendapatan per kapita dunia.Variabel pendapatan per kapita
dunia dalam jangka pendek memiliki nilai koefisien sebesar 1,024402. Pola
hubungan antara ekspor dan pendapatan per kapita adalah logaritma-logaritma,
artinya apabila pendapatan per kapita naik satu persen maka ekspor akan naik
sebesar 1,024402 persen. Sebaliknya apabila pendapatan per kapita turun satu
persen maka ekspor akan turun sebesar 1,024402 persen.
Dalam jangka panjang koefisien regresi sebesar 3,069792; artinya apabila
pendapatan per kapita naik satu persen maka ekspor akan naik sebesar 3,069792
persen. Sebaliknya jika pendapatan per kapita turun satu persen maka ekspor akan
turun 3,069792 persen.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a) Berdasarkan uji validitas pengaruh (Uji t) yang dilakukan terlihat bahwa
pendapatan per kapita dunia berpengaruh signifikan, kurs tidak memiliki
pengaruh signifikan, term of trade tidak memiliki pengaruh signifikan, inflasi
tidak memiliki pengaruh signifikan, dan pertumbuhan ekonomi dunia tidak
memiliki pengaruh signifikan.
b) Berdasarkan uji asumsi klasik, penelitian ini dinyatakan lolos semua uji
kecuali uji multikolinieritas. Pada variabel log(GDP) dan log(EKS) terdapat
masalah multikolinieritas dimana nilai VIF menunjukkan angka lebih dari 10
persen yaitu 32,30171 persen dan 29,81074 persen.
c) Berdasarkan uji kebaikan model yang dilakukan menunjukkan bahwa model
yang dipakai eksis. Artinya secara serempak variabel kurs, term of trade,
inflasi, gdp per kapita dunia, pertumbuhan ekonomi dunia berpengaruh
signifikan terhadap ekspor industri makanan dan minuman di Indonesia.
Koefisien determinasi diperoleh R2 sebesar 0,991955 atau 99,19%. Hal ini
menunjukan bahwa pengaruh variabel independen (kurs, term of trade,
inflasi, pendapatan per kapita dunia, pertumbuhan ekonomi dunia) terhadap
variabel dependen (ekspor industri makanan dan minuman di Indonesia)
10
sebesar 99,19% atau variasi variabel independen yang digunakan dalam
model mampu menjelaskan sebesar 99,19%. Sedangkan sisanya sebesar
0,81% dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor lain yang tidak masuk dalam
model statistik.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka ditemukan beberapa saran yang mungkin
akan berguna, diantaranya adalah sebagai berikut :
a) kegiatan ekspor sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi negara maka
pemerintah di harapkan dapat melihat perekonomian dalam negeri,
merencanakan dan mempersiapkan dampak dari kebijakan yang akan dibuat.
b) Bagi eksportir industri makanan dan minuman, sebaiknya meningkatkan nilai
ekspor dengan memperhatikan variabel-variabel yang mempengaruhinya dan
memperluas pasar ke negara-negara yang memiliki potensi ekonomi yang besar
agar permintaan ekspor dapat meningkat di bidang industri makanan dan
minuman.
c) Bagi penelitian selanjutnya diharapkan memperpanjang periode penelitian dan
menggunakan variabel makro ekonomi yang lebih banyak agar dapat
memperoleh hasil yang lebih mendekati dengan kondisi yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aljebrin, Mohammed. 2012. The Determinants of Arab Countries Demand for
Saudi Exports: Panel Data Evidence. Vol. 3, No. 2
Anshari, Muhammad Fuad. dkk. 2017. Analisis Pengaruh Inflasi dan Kurs
Terhadap Ekspor Di Negara Asean 5 Periode Tahun 2012-2016. Jurnal Info
Artha Vol.1, No.2
Badan Pusat Statistik. 2015. Analisa Komoditi Ekspor. Jakarta : BPS Indonesia
Emilia. dkk. 2015. Analisis Pengaruh Ekspor ke China terhadap pendapatan
perkapita dan Penyerapan tenaga kerja di indonesia. Jurnal Paradigma
Ekonomika Vol .10, No.2
https://data.worldbank.org/
Jhingan, M.L., 2007. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada.
11
Juliantari, Desak Putu Emmei., Nyoman Djinar Setiawina. 2015. Analisis
Pengaruh Kurs Dollar Amerika Serikat, Inflasi Dan Penanaman Modal
Asing Terhadap Nilai Ekspor Makanan Dan Minuman Di Indonesia. E-
Jurnal EP Unu. vol.4 No.12.
Latief, Dochak. 2002. Pembangunan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Global.
Surakarta : Muhammadiyah University Press.
Maulana, Arif & Fitri Kartiasih. 2017. Analisis Ekspor Kakao Olahan Indonesia
ke Sembilan Negara Tujuan Tahun 2000–2014. Jurnal Ekonomi dan
Pembangunan Indonesia. Vol 17. No 2
Salvatore, Dominick. 1997. Ekonomi Internasional. Edisi Kelima. Jakarta :
Erlangga.
Setianto,Wahyu. 2014. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor tekstil
Indonesia periode 2007-2011.ISSN: 2252-6765.Economics Development
Analysis Journal vol.3. No.1.
Sukirno, Sadono. 2008. Makroekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta :
PT Rajagrafindo Persada
Utomo, Yuni Prihadi. 2016. Eksplorasi Data & Analisis Regresi dengan SPSS.
Surakarta: Muhammadiyah University Press.