22
PENYAKIT HORDEOLUM (F.2) Disusun Oleh : dr Nadiya Sinaga Pendamping : dr Dorlina Panjaitan PUSKESMAS ARGAMAKMUR PROGRAM DOKTER INTERNSIP JANUARI 2016

DocumentF2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi

Citation preview

Page 1: DocumentF2

PENYAKIT HORDEOLUM(F.2)

Disusun Oleh :dr Nadiya Sinaga

Pendamping :dr Dorlina Panjaitan

PUSKESMAS ARGAMAKMURPROGRAM DOKTER INTERNSIP

JANUARI 2016

Page 2: DocumentF2

Pendahuluan

• Kasus pasien puskesmas Gunung alam.• Alasan mengapa kasus ini diajukan

- Klinis : higienis & terapi - Epidemiologis : dapat terjadi pada semua umur.

• Yang menarik dari kasus : tindakan kosmetik• Fokus pembicaraan : prognosa baik• Masalah pada kasus ini : Letak Geografis• Tujuan presentasi : mencegah terjadinya kekambuhan.

Page 3: DocumentF2

Data Administrasi Pasien

• tanggal kunjungan pasien : 29 Desember 2015• Nama : Anita• Umur : 20 Tahun• Jenis kelamin : Perempuan• No. Registrasi : -• Status kepegawaian : -• Status perkawinan : Belum menikah• Pendidikan terakhir : SMA

Page 4: DocumentF2

Data Demografis Pasien

• Alamat : Gunung Alam• Agama : Islam• Suku : Jawa• Pekerjaan : -• Bahasa : Indonesia

Page 5: DocumentF2

Data Biogenik

• Tinggi badan : -• Berat badan : -• Gizi : Baik• Habituasi : -

Page 6: DocumentF2

Data Klinis

Anamnesis • OS datang ke puskesmas dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kiri bawah

sejak 1 minggu yang lalu.• Benjolan disertai rasa sakit, terutama bila benjolan tersentuh dan terasa gatal.

Page 7: DocumentF2

Pemeriksaan Fisik

• Tanda Tanda Vital :Tekanan darah: 120/80 mmhgNadi : 80 x/ menitSuhu : 36,5 cRespirasi : 22 x/ menit

• Status genitalis : Dbn

Page 8: DocumentF2

Status lokalis mata

OS :• Benjolan di palpebra inferior• Hiperemis (+)• Edema (+)• Nyeri tekan (+)

Page 9: DocumentF2

• Status lokalis :- Leher : DBN- Paru – paruInspeksi : DBNPalpasi : DBNPerkusi : DBNAuskultasi : DBN- JantungInspeksi : DBNPelpasi : DBNPerkusi : DBNAuskultasi : DBN

Page 10: DocumentF2

- AbdomenInspeksi : DBNPalpasi : DBNPerkusi : DBNAuskultasi : DBN

- Ekstremitas : DBN

Page 11: DocumentF2

Pemeriksaan Penunjang

Darah rutin• Hemoglobin : Tidak dilakukan pemeriksaan• Hematokrit : Tidak dilakukan pemeriksaan• Leukosit : Tidak dilakukan pemeriksaan• Trombosit : Tidak dilakukan pemeriksaan

Page 12: DocumentF2

Diagnosis Banding

• Hordeolum• Kalazion• Dakriosistitis

Page 13: DocumentF2

Diagnosis banding Hordeolum Kalazion Dakriosistitis

visus normal normal Menurun perlahan.

Hiperemis + _ +

Edema + + +

Nyeri + _ +

Page 14: DocumentF2

Diagnosis Holistik

Diagnosis Klinis

Diagnosis Biologis

Diagnosis Psikologi

Diagnosis Sosial

Benjolan pada kelopak mata kiri.Benjolan disertai rasa sakit, terutama bila benjolan tersentuh dan terasa gatal.

Hordeolum Internum Palpebra Inferior

Cemas Kesadaran akan faktor resiko kurang

Page 15: DocumentF2

Strategi Penanganan Masalah

Diagnosis Klinik

Diagnosis Biologis

Diagnosis Psikologi

Diagnosis Sosial

Medikamentosa dan nonmedikamentosa

Medikamentosa Menenangkan Keluarga pasien

Suportif dan empati

Page 16: DocumentF2

Alasan Konsultasi dan Rujukan JikaDiperlukan

Tanda Objektif

Tanda Subjektif

Alasan Lainnya

Benjolan pada kelopak mata

Benjolan disertai rasa sakit, terutama bila benjolan tersentuh dan terasa gatal.

Status higienis pasien

Page 17: DocumentF2

Penjelasan Untuk Pasien Dan Keluarga

Diagnosis dan Konsekuensinya Hordeolum – komplikasi – prognosa

Masalah dan Resiko yang Dihadapistatus higienis (±) kekambuhan.

Berbagai Jalan KeluarTreatment

Apa Yang Sebaiknya Dilakukan Follow up rutin

Page 18: DocumentF2

Peranan Pasien Dan KeluarganyaDalam Penanganan Masalah

ObatTeratur minum obat

DietSayuran dan buah berwarna

Kegiatan lainPerlindungan mata ( kacamata)

AgamaIslam – Makanan halal

BudayaSakit – Ke dokter

Page 19: DocumentF2

Ilmu Yang Dipunyai DariPresentasi

Ilmu Dasar Kedokteran- Anatomi dan Fisiologi- Patofisiologi

Ilmu Klinik- Opthalmologi

Ilmu Kedokteran Komunitas- Public Health – Hiperkes

Keterampilan- Family care

Page 20: DocumentF2

Ilmu Yang Diperoleh DariPresentasi

Ilmu Dasar Kedokteran- Anatomi dan Fisiologi- Patofisiologi

Ilmu Klinik- Opthalmologi

Ilmu Kedokteran Komunitas- Public Health – Hiperkes

Keterampilan- Family care

Page 21: DocumentF2

DAFTAR PUSTAKA

1. Sidarta I, SR Yulianti. Ilmu Penyakit Mata, Cetakan IV, Balai Penerbit FK UI, Jakarta 2011: Hal1-2 ; 92-94 2. http://www.aafp.org.afp/980600ap/articles.html3. http://www.emedicine.com/oph/LID.html4. http://www.emedicine.com/emerg/OPHTHALMOLOGY.htm5. http://www.3-rx.com/stye/default.php6. Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum, Edisi 14, Cetakan I, Widya Medika, Jakarta, 2000: Hal 17-20 7. Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata, Edisi III, Cetakan I, Balai Penerbit FK UI, Jakarta. 2004: Hal 92-948. Sidarta, I, dkk. Sari Ilmu Penyakit Mata, Cetakan III, Balai Penerbit FK UI, Jakarta 2003: Hal 15 -169. http://www.emedicinehealth.com/script.main/art.asp?articlekey=58821&page=110. http://www.prod.hopkins-abxguide.org/diagnosis/heent/hordeolum_stye_ chalazion.html11. http://dermatlas.med.jhml.edu/derm12. http://dokterie.wordpress.com/2010/03/09/hordeolum/ 13. http://indonesiaindonesia.com/f/13173-hordeolum/14. Michael ED. Hordeolum. 2009. Available from : http://translate.google. co.id/translate?

hl=id&langpair=en|id&u=http://emedicine.medscape. com / article/1213080-overview15. Michael JB. Hordeolum. 2010. Available from : http://translate.google.co .id/translate?hl=id&langpair=en|

id&u=http://emedicine.medscape. com/ article/798940-overview

Page 22: DocumentF2