102
PROGRAM PASCASARJANA Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Surabaya 2011-2012 EVALUASI [email protected]

Evaluasi -Penilaian Kelas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penilaian berbasis kelas memperhatikan individu secara nyata.

Citation preview

Page 1: Evaluasi -Penilaian Kelas

PROGRAM PASCASARJANAProgram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

  Universitas Muhammadiyah Surabaya

2011-2012EVALUASI [email protected]

Page 2: Evaluasi -Penilaian Kelas

MATA KULIAH

EVALUASI [email protected]

EVALUASI PENGAJARAN BAHASA DAN SASTRA

Page 3: Evaluasi -Penilaian Kelas

OLEH:SRI APRIWATIE

EVALUASI [email protected]

Page 4: Evaluasi -Penilaian Kelas

DOSEN PENGAMPU

Drs.DJOKO SOELOEH MARHAEN,MA

EVALUASI [email protected]

Page 5: Evaluasi -Penilaian Kelas

PENILAIAN KELAS DALAM MATA PELAJARAN BAHASA

INDONESIA

EVALUASI [email protected]

Page 6: Evaluasi -Penilaian Kelas

PENDAHULUAN

EVALUASI [email protected]

Page 7: Evaluasi -Penilaian Kelas

EVALUASI [email protected]

Pembangunan nasional di Indonesia

khususnya dalam pendidikan oleh

pemerintah telah difasilitasi dengan

upaya-upaya yang bertujuan

mencerdaskan kehidupan bangsa dan

meningkatkan kualitas manusia

Indonesia.

Page 8: Evaluasi -Penilaian Kelas

Pemerintah sesuai dengan tujuan pendidikan

secara nasional ingin membentuk manusia

yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia

serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang

maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

EVALUASI [email protected]

Page 9: Evaluasi -Penilaian Kelas

Oleh sebab itu, pemerintah secara

sistematik mengelola sedemikian rupa

agar insan-insan yang bergerak dalam

pendidikan mampu untuk mewujudkan

tujuan tersebut.

EVALUASI [email protected]

Page 10: Evaluasi -Penilaian Kelas

Guru sebagai ujung tombaknya mempunyai

fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat

strategis dalam bidang pendidikan terutama

pembelajaran.

Oleh sebab itu, guru harus mampu

mengemban amanat itu. Hal ini sesuai dengan

pasal satu pada Undang-undang Nomor 14

tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

EVALUASI [email protected]

Page 11: Evaluasi -Penilaian Kelas

EVALUASI [email protected]

"Guru adalah pendidik profesional dengan

tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah."

Page 12: Evaluasi -Penilaian Kelas

Oleh sebab itu, sebagai seorang guru perlu

mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan

penilaian atau evaluasi. Selain itu, guru dapat

memggunakan evaluasi yang sesuai bagi

peserta didiknya, dengan harapan hasil

pencapaian Kriterian Ketuntasan Minimal

(KKM) dapat tercapai dan atau terlampaui.

EVALUASI [email protected]

Page 13: Evaluasi -Penilaian Kelas

Bagaimana penilaian dalam pembelajaran

bahasa Indonesia? Di sini akan dikaji secara

telaah kepustakaan. Dengan kajian telaah ini,

diharapkan bermanfaat secara praktis

sehingga penggunaan penilaian atau

evaluasi dalam pembelajaran bahasa

Indonesia memiliki kebermaknaan.

EVALUASI [email protected]

Page 14: Evaluasi -Penilaian Kelas

EVALUASI [email protected]

PEMBAHASAN

Page 15: Evaluasi -Penilaian Kelas

PENGERTIAN PENILAIAN ATAU EVALUASI

EVALUASI [email protected]

Page 16: Evaluasi -Penilaian Kelas

Penilaian atau Evaluasi

Dalam Kamus Bahasa Indonesia evaluasi adalah

penilaian (2008:403). Dari istilah tersebut dapat

diketahui bahwa secara sederhana seorang guru

harus melakukan kegiatan menilai. Kegiatan tersebut

merupakan tugas yang melekat dengan kegiatan

mengajar.

EVALUASI [email protected]

Page 17: Evaluasi -Penilaian Kelas

Dari pengertian atau definisi yang termaktub

dalam Kamus Bahasa Indonesia tersebut,

penilaian dan evaluasi itu sama artinya. Hal

ini lebih memudahkan jika istilah yang dipakai

di sini dalam uraian tulisan ini digunakan

istilah penilaian.

Bagaimana dengan pendapat ahli mengenai

pengertian penilaian? Di sini disajikan

beberapa pendapat ahli tentang penilaian.

EVALUASI [email protected]

Page 18: Evaluasi -Penilaian Kelas

Guba dan Lincoln dalam (Wina Sanjaya, 181:2005)

Evaluasi merupakan proses memberikan

pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang

dipertimbangkan (evaluand). Sesuatu yang

dipertimbangkan itu bisa berupa orang, benda,

kegiatan, keadaan, atau sesuatu kesatuan tertentu.” http://wyw1d.wordpress.com (9Desember 2009)

EVALUASI [email protected]

Page 19: Evaluasi -Penilaian Kelas

Berdasarkan pendapat Guba dan Linclon dapat

diketahui bahwa evaluasi adalah berupa proses

atau pekerjaan yang bertahap, pekerjaan yang

memberi pertimbangan-pertimbangan sehingga

nantinya mengerucut ke dalam suatu angka-angka

atau nilai. Penilaian di sini mengenai nilai dan arti

sesuatu yang ditpertimbangkan maksudnya

memberi nilai bisa terhadap orang, benda,

kegiatan, keadaan, atau sesuatu kesatuan tertentu.

EVALUASI [email protected]

Page 20: Evaluasi -Penilaian Kelas

Muchtar Abdul Karim

”Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.Pengambilan keputusan yang baik, biasanya didasari dengan data-data yang akurat hasil penilaian.sedangkan evaluasi diartikan sebagai suatu serangkaian untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efisiensi pelaksanaan suatu program (pembelajaran) (1999:1).

EVALUASI [email protected]

Page 21: Evaluasi -Penilaian Kelas

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui

bahwa penilaian di sini tentu berupa rangkaian

kegiatan yang bertujuan menganalis atau

mengupas atau membedah serta menafsirkan

suatu perolehan data atau hasil belajar siswa

peserta didik. Kegiatan tersebut tentu

melibatkan siswa peserta didik yang dinilai,

sedangkan guru sebagai fasilitator karena

gurulah yang memfasilitasi proses tersebut.

EVALUASI [email protected]

Page 22: Evaluasi -Penilaian Kelas

Analisis dan penafsiran data tentu menggunakan

aturan atau kaidah yang tepat. Kegiatan tersebut

terjadi dalam suatu sistem, kegiatan ini tentu saja

melibatkan siswa peserta didik, guru, sekolah

sebagai lembaga pemerintahan yang menaungi

dan orang tua. Karena penilaian tidak bisa

dipisahkan dengan pembelajaran maka hasil

penilaian tersebut merupakan satu kesatuan

dengan proses pembelajaran.

EVALUASI [email protected]

Page 23: Evaluasi -Penilaian Kelas

Rusijono “Penilaian adalah proses penginterpretasian skor tes

dan pengambilan keputusannya. Penginterpretasian

skor adalah pemberian makna terhadap skor tes agar

bisa dipahami dan dimanfaatkan hasilnya. Hasil suatu

tes perlu diinterpretasikan karena hasilnya baru

berupa skor mentah (raw skor). Skor mentah hanya

berupa angka yang maknanya bisa diperoleh melalui

penginterpretasian (2011:4) .

EVALUASI [email protected]

Page 24: Evaluasi -Penilaian Kelas

Berdasarkan pendapat tersebut, di sini penilaian

adalah proses penginterpretasian skor tes dan

pengambilan keputusannya maka penilaian

tersebut adalah suatu kegiatan yang memiliki

tahap demi tahap untuk memberi makna terhadap

penilaian dengan diwujudnyatakan dalam angka-

angka. Angka di sini masih memerlukan

interpretasi berdasarkan patokan criteria yang

digunakan untuk pendeskripsian kompetensi yang

dicapai siswa peserta didik.EVALUASI [email protected]

Page 25: Evaluasi -Penilaian Kelas

PRINSIP PENILAIAN DAN

CARA PEMEBERIAN NILAI

EVALUASI [email protected]

Page 26: Evaluasi -Penilaian Kelas

Muchtar Abdul Karim (1999:3)

“Ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam kegiatan penilaian sehubungan dengan fungsinya sebagai alat perbaikan kegiatan belajar mengajar, penentuan kenaikan kelas dan kelulusan,penempatan,seleksi,maupun motivasi yang meliputi prinsip berikut:

1.menyeluruh,

2.berkesinambungan,

3.berorientasi pada tujuan,

4.objektif,

5.terbuka,

6.kebermaknaan,

7.penyesuaian,

8.mendidik.EVALUASI [email protected]

Page 27: Evaluasi -Penilaian Kelas

Muchtar Abdul Karim (1999:3)

Fungsi penilaian sebagai bagian dari proses belajar

mengajar, hasil kegiatan penilaian dan evaluasi dapat

difungsikan sebagai: 1.acuan guna perbaikan kegiatan

belajar mengajar, 2.acuan guna penentuan kenaikan

kelas dan kelulusan, 3.alat seleksi, 4.alat penempatan,

5.alat motivasi

EVALUASI [email protected]

Page 28: Evaluasi -Penilaian Kelas

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa penilaian mempunyai fungsi-fungsi yang cukup signifikan. Fungsi penilaian sebagai acuan perbaikan dalam kegiatan belajar dan mengajar tentu saja menuntut guru agar memberi kesempatan peserta didik melakukan kegiatan memperbaiki proses atau tahapan kegiatan belajar yang dilalui peserta didik. Bahwa di sini dianggap peserta didik belum mencapai kompetensi yang dilalui. Sedang fungsi penilaian sebagai acuan penentuan kenaikan kelas dan kelulusan, ini berkaitan sebagai penilaian hasil.

EVALUASI [email protected]

Page 29: Evaluasi -Penilaian Kelas

Bahwa dengan penilaian hasil maka peserta

didik bila telah mencapai dan melampaui

kompetensi yang diujikan maka peserta didik

mendapatkan laporan kemajuan pencapaian

kompetensi tersebut. Selain itu, penilaian juga

berfungsi untuk menyeleksi,misal pada saat

proses seleksi. Contoh konkrit pada penerimaan

peserta didik baru, seleksi siswa berprestasi dan

banyak lagi ajang lomba yang lainnya.

EVALUASI [email protected]

Page 30: Evaluasi -Penilaian Kelas

Demikian pula penilaian juga mempunyai fungsi sebagai alat penempatan dan alat motivasi. Bahwa dengan penilaian dapat diketahui tingkat kompetensi peserta didik. Dan penilaian akan membentuk motivasi bagi peserta didik untuk lebih berprestasi. Penilaian diharapkan mampu mendorong motivasi belajar siswa. Kegiatan yang berupa latihan dan tugas serta ulangan yang diberikan guru harus memungkinkan siswa peserta didik terus berupaya sedemikian rupa sehingga siswa peserta didik menjdikan belajar itu adalah kebutuhan yang menyenankan bukan dianggap sebagai sebuah kewajiban.

EVALUASI [email protected]

Page 31: Evaluasi -Penilaian Kelas

Muchtar Abdul Karim (1999:4)

Cara pemberian nilai ada dua cara yaitu : 1.cara kuantitatif yaitu penyajian hasil penilaian

dengan menggunakan angka dengan berpegang pada rentangan angka tertentu/misalnya dalam rentangan angka 0 (nol) sampai dengan 10 (sepuluh). Nilai yang diperoleh adalah 5, 6, 7, dan sebagainya, atau pada rentangan angka 0 (nol) sampai 100 (seratus) nilai yang diperoleh adalah 50, 65, 80, dan sebagainya.

EVALUASI [email protected]

Page 32: Evaluasi -Penilaian Kelas

EVALUASI [email protected]

2.Cara kualitatif, yaitu penyajian hasil penilaian dengan menggunakan bentuk pernyataan verbal, misalnya baik sekali, baik, cukup, kurang sekali. Cara yang sering dipergunakan dalam kegiatan penilaian dan penyajian di rapor dengan cara kuantitatif menggunakan bilangan bulat. Penyajian nilai di rapor dengan cara kuantitatif menggunakan bilangan bulat. Mengingat tujuan pendidikan nasional, perlu diberikan perhatian yang cukup pada penilaian aspek-aspek berlaku dan keterampilan yang penilainnya menggunakan cara kualitatif, hendaknya guru dibiasakan menggunakan cara ini (tes skala sikap, tes pengamatan dan sebagainya) melalui berbagai latihan mandiri.

Page 33: Evaluasi -Penilaian Kelas

Perlu benar-benar disadari bahwa nilai 10 (sempurna) yang diberikan kepada siswa bukanlah cerminan kemampuan maksimal dari peserta didik, akan tetapi baru merupakan skor/nilai maksimal yang diraih siswa peserta didik dengan menggunakan alat ukur bersangkutan. Tidak tertutup kemungkinan siswa tersebut mampu menjawab tes/soal dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi dibanding tes/soal yang pernah diberikan. Oleh karena itu, nilai 10 dalam rapor bukanlah sesuatu tabu dan mustahil untuk diberikan kepada siswa.

Selama kemampuannya memang menunjukkan kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan.

EVALUASI [email protected]

Page 34: Evaluasi -Penilaian Kelas

Dari pendapat tersebut, tentu saja harus

diperhatikan bahwa dalam kegiatan penilaian

perlu disesuaikan dengan karakteristik mata

pelajaran bahasa Indonesia. Dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia memiliki aspek

mendengarkan, berbicara, membaca dan

menulis. Keempat keterampilan ini mempunyai

tujuan membentuk peserta didik memiliki keempat

keterampilan tersebut dengan baik.

EVALUASI [email protected]

Page 35: Evaluasi -Penilaian Kelas

Penilaian Kelas dan

Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

EVALUASI [email protected]

Page 36: Evaluasi -Penilaian Kelas

Aspek-aspek yang ada dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia dalah aspek-aspek

mendengarkan, berbicara, membaca dan

menulis. Keempat aspek keterampilan ini

mempunyai tujuan membentuk peserta didik

memiliki keempat keterampilan tersebut dengan

baik. Dan keempat keterampilan tersebut tidak

bisa berdiri sendiri, keempatnya mempunyai

hubungan yang saling terkait satu sama lain.

EVALUASI [email protected]

Page 37: Evaluasi -Penilaian Kelas

Berdasarkan karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia tersebut maka kegiatan penilaian atau evaluasi bahasa Indonesia dengan teknik penilaian berbasis penilaian kelas mampu menjembatani kondisional tersebut. Penilaian berbasis kelas memiliki berbagai jenis evaluasi, baik evaluasi yang berkaitan dengan pengujian dan pengukuran tingkat kognitif menggunakan tes, maupun evaluasi terhadap perkembangan mental melalui penilaian tentang sikap, produk atau karya

EVALUASI [email protected]

Page 38: Evaluasi -Penilaian Kelas

Dengan karakteristik mata pelajaran bahasa

Indonesia yang menonjolkan keterampilan

tersebut acuan cara pemberian nilai baik

kuantitatif dan kuatitatif sangat signifikan.

Karakteristik mata pelajaran bahasa

Indonesia beserta penilaian mengandung

pengertian bahwa penilaian tersebut adalah

sebuah proses dan berhubungan dengan

pemberian nilai atau arti

EVALUASI [email protected]

Page 39: Evaluasi -Penilaian Kelas

Sebagai suatu proses, pelaksanaan penilaian

seharusnya berupa tindakan yang harus

dilakukan. Dengan demikian, penilaian

bukan sekadar produk atau hasil, melainkan

rangkaian kegiatan. Sebagai pemberian nilai

atau arti, penilaian harus menunjukkan

kualitas yang dinilai.

EVALUASI [email protected]

Page 40: Evaluasi -Penilaian Kelas

Depdiknas ( 2006:4) Penilaian kelas merupakan suatu proses yang

dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portofolio), dan penilaian diri ().

EVALUASI [email protected]

Page 41: Evaluasi -Penilaian Kelas

Berdasarkan pendapat tersebut bahwa penilaian

berbasis kelas adalah proses penilaian yang

dilakukan secara terus-menerus. Penilaian

dilakukan pada saat siswa melaksanakan proses

pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas,

seperti di laboratorium atau lapangan. Dengan

demikian kegiatan evaluasi atau penilaian bukan

merupakan kegiatan yang terpisah dari proses

pembelajaran.

EVALUASI [email protected]

Page 42: Evaluasi -Penilaian Kelas

Antara penilaian dan pembelajaran melekat

secara penuh. Pembelajaran yang bertujuan

membentuk peserta didik terampil sesuai

kompetensi yang perlu dicapai oleh siswa peserta

didik. Hal ini tentu saja perlu disusun oleh guru

secara sistematis dan berencana serta

diharapkan penilaian kelas ini mampu

mengemban fungsi-fungsi sebuah penilaian.

EVALUASI [email protected]

Page 43: Evaluasi -Penilaian Kelas

Abdul Majid Penilaian berbasis kelas menggunakan

pengertian penilaian sebagai “assessment” yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh dan mengefektifkan informasi tentang hasil belajar siswa pada tingkat kelas selama dan setelah kegiatan belajar mengajar. Data atau informasi dari penilaian berbasis kelas merupakan salah satu bukti yang dapat digunakan untuk mengukur suatu keberhasilan program pendidikan (2008:185).

EVALUASI [email protected]

Page 44: Evaluasi -Penilaian Kelas

Dalam hal ini kegiatan penilaian oleh guru

tentu sangat diharapkan membentuk

keterampilan berbahasa dan bersastra

peserta didik. Penilaian di sini tidak hanya

untuk memenuhi syarat administratif saja,

tetapi juga diarahkan untuk memperoleh

ketercapaian kompetensi seperti yang

dirumuskan pada Standar Kompetensi (SK)

dan Kompetensi Dasar (KD).

EVALUASI [email protected]

Page 45: Evaluasi -Penilaian Kelas

Penilaian tidak boleh menyimpang dari

kompetensi yang ingin dicapai. Dengan kata

lain, penilaian harus menjamin validitas.

Dengan demikian, setiap kompetensi

menuntut jenis atau alat penilaian yang

berbeda.

EVALUASI [email protected]

Page 46: Evaluasi -Penilaian Kelas

Rusijono “ Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada

prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian suatu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil belajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun psikomotor. Ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja , penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri (2011:7).

EVALUASI [email protected]

Page 47: Evaluasi -Penilaian Kelas

EVALUASI [email protected]

Dari pendapat tersebut, bahwa penilaian

mempunyai prinsip menilai prestasi siswa.

Apa yang telah dicapai siswa. pencapaian itu

tetap berdasarkan indikator-indikator. Tentu

saja berkaitan erat dengan kompetensi yang

diinginkan. Dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia, kompetensi tersebut sangat

mendukung siswa untuk diperlakukan dengan

penilaian berbasis kelas.

Page 48: Evaluasi -Penilaian Kelas

Dalam kajian telaah kepustakaan ini,bahwa

penilaian kelas antara lain penilaian unjuk

kerja/kinerja (performance), penilaian sikap,

penilaian tertulis (paper and pencil test),

penilaian proyek, penilaian produk, penilaian

melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta

didik (portofolio), dan penilaian diri sesuai

dasar acuan yang diambil dari sumber-sumber

kepustakaan tersebut di atas.

EVALUASI [email protected]

Page 49: Evaluasi -Penilaian Kelas

Namun, tidak semuanya diulas di sini karena

penulis hanya ingin mencermati kesesuaian

penilaian kelas tertentu saja yang dikaitkan

dengan karakteristik mata pelajaran bahasa

Indonesia. Penulis membatasi dengan tiga

jenis penilaian kelas yaitu penilaian unjuk

kerja/kinerja (performance), penilaian sikap,

penilaian tertulis (paper and pencil test).

EVALUASI [email protected]

Page 50: Evaluasi -Penilaian Kelas

Dalam hal ini dapat diambil contoh pada

Standar Kompetensi (SK) bahasa dan sastra

Indonesia SMP kelas VII terdapat rumusan

materi yang pembelajarannya dapat disiasati

dilakukan di luar kelas. Pada Kompetensi

Dasar 9.2 Menuliskan dengan singkat hal-hal

penting yang dikemukakan narasumber dalam

wawancara. Mengapa bisa dilaksanakan di

luar kelas?

EVALUASI [email protected]

Page 51: Evaluasi -Penilaian Kelas

Karena pada kegiatan berwawancara tentu saja melibatkan orang lain sebagai narasumber

misalnya pedagang,petani,pegawai atau karyawan. Oleh sebab itu, penilaian yang dilaksanakan diupayakan berpijak dan mempertimbangkan semua aspek penilaian.

Di sini tidak hanya didasarkan pada hasil akhir atau produk yang dihasilkan siswa saja. Keterlibatan dan keaktifan siswa harus dipertimbangkan selain sebuah produk sebagai hasil akhir.

EVALUASI [email protected]

Page 52: Evaluasi -Penilaian Kelas

Teknik penilaian yang dipakai pun perlu

disesuaikan dengan karakteristik indikator,

tandar kompetensi dasar dan kompetensi

dasar yang ingin dicapai . oleh sebab itu,

tidak menutup kemungkinan jika satu

indikator dapat diukur dengan beberapa

teknik penilaian. Hal ini dapat terjadi karena

memuat ranah (domain) kognitif, psikomotor

dan afektif.

EVALUASI [email protected]

Page 53: Evaluasi -Penilaian Kelas

Penilaian yang digunakan harus mampu mengukur dan menentukan tingkat ketercapaian kompetensi dan sekaligus untuk menilai efektivitas proses pembelajaran. Oleh sebab itu penilaian dilakukan secara efektif. Agar tujuan penilaian tercapai, guru berupaya menggunakan berbagai metode dan teknik penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik pengalaman belajar yang akan ditempuh siswa peserta didik.

EVALUASI [email protected]

Page 54: Evaluasi -Penilaian Kelas

Dapat pula disajikan contoh kompetensi

dasar (KD) yang lain yang termaktub di dalam

kurikulum pada kelas VII jenjang SMP

misalnya pada aspek mendengarkan,

kompetensi dasarnya 1.1Menyimpulkan isi

berita yang dibacakan dalam beberapa

kalimat, tentu saja alat penilaiannya

disesuaikan dengan keterampilan yang ingin

dibentuk. EVALUASI [email protected]

Page 55: Evaluasi -Penilaian Kelas

Penilaian berbasis kelas yang diperlakukan

adalah kegiatan secara individu dan

menggunakan media audio atau audiovisual

dengan sintak pembelajaran metode

pemodelan,inkuiri,tanya jawab atau penugasan.

Hal ini akan berbeda perlakuan untuk kompetensi

dasar yang lain, semisal aspek membaca dengan

kompetensi dasar 3.3 Membacakan berbagai teks

perangkat upacara dengan intonasi yang tepat.

EVALUASI [email protected]

Page 56: Evaluasi -Penilaian Kelas

Penilaian berbasis kelas di sini mencermati keterampilan membaca, dengan penilaian kinerja.

Penilaian unjuk kerja atau penilaian kinerja (performance assesment) menitikberatkan bahwa siswa peserta didik diharapkan mampu mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh dengan konteks yang diinginkan.

EVALUASI [email protected]

Page 57: Evaluasi -Penilaian Kelas

Berkaitan dengan contoh tersebut guru dapat

menyusun langkah-langkah penilaian unjuk

kera atau kinerja. Penilaian kinerja

(performance assessment) seperti yang

diuraikan dalam

EVALUASI [email protected]

Page 58: Evaluasi -Penilaian Kelas

Abdul Majid Performance assessment adalah suatu

penilaian yang meminta peserta tes untuk

mendemonstrasikan dan mengaplikasikan

pengetahuan ke dalam berbagai macam

konteks sesuai dengan kriteria yang

diinginkan (2008:200).

EVALUASI [email protected]

Page 59: Evaluasi -Penilaian Kelas

Berdasarkan pendapat tersebut dapat

diketahui bahwa dalam penilaian kinerja

(performance assessment) siswa peserta

didik melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan melakukan tindakan olah laku secara

nyata. Siswa peserta didik bertindak sesuai

langkah-langkah yang dituntut dalam

kompetensi yang ingin dicapai.

EVALUASI [email protected]

Page 60: Evaluasi -Penilaian Kelas

Dalam penilaian kinerja ini tentu saja

yang diharapkan adalah tahap demi

tahap tindakan siswa peserta didik

dalam mengaplikasikan apa dan

bagaimana yang ingin dinyatakan

dalam proses pembelajaran sampai

kepada hasil proses.

EVALUASI [email protected]

Page 61: Evaluasi -Penilaian Kelas

Dengan demikian guru perlu merumuskan dan

melakukan kegiatan yang harus dilalui siswa

peserta didik melalui tahapan langkah-langkah

penilaian kinerja (performance assessment) ini

meliputi kegiata-kegiatan yaitu yang pertama

guru mengidentifikasi terhadap langkah-

langkah penting yang diperlukan atau yang

akan mempengaruhi hasil akhir (output) yang

terbaik. EVALUASI [email protected]

Page 62: Evaluasi -Penilaian Kelas

Kemudian dapat dilanjutkan dengan tahapan

merumuskan perilaku kemampuan-kemampuan

spesifik yang penting dan diperlukan untuk

menyeesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir

(output) yang terbaik. Tindakan selanjutnya yang

dapat dilakukan guru adalah merumuskan kriteria-

kriteria kemampuan yang akan diukur. Kemampuan

ini tidak perlu terlalu banyak dan luas karena

kemampuan-kemampuan tersebut dapat

diobeservasi selama proses tersebut.

EVALUASI [email protected]

Page 63: Evaluasi -Penilaian Kelas

Setelah itu, guru dapat mengurutkan kriteria

yang telah dirumuskan berdasarkan urutan

yang dapat diamati.Jika perlu, guru dapat

membandingkan dengan kriteria-riteria

kemampuan yang dibuat sebelumnya oleh

guru atau orang lain. Hal ini digunakan

sebagai bandingan dan bahan yang

diperlukan guru untuk menyusun penilaiaan

yang valid dan akuntabel.EVALUASI [email protected]

Page 64: Evaluasi -Penilaian Kelas

Selain penilaian kinerja (performance assessment),

dapat pula digunakan adalah penilaian sikap dalam

proses pembelajaran bahasa Indonesia atau bisa pula

dengan penilaian kelas yang lain misalnya penilaian

tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek,

penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil

kerja/karya peserta didik (portofolio), dan penilaian

diri,tinggal bagaimana guru merancangnya

disesuaikan dengan aspek keterampilan yang ingin

dibentuk serta dengan memperhatikan karakteristik

kompetensi dasarnya.

EVALUASI [email protected]

Page 65: Evaluasi -Penilaian Kelas

Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII terdapat kompetensi dasar misalnya 3.3 membacakan berbagai teks perangkat upacara dengan intonasi yang tepat,atau 15.1 membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara,mimik,kinestik yang sesuai dengan isi puisi, tentu akan berbeda dengan kompetensi dasar yang lainnya misalnya dapat dicermati kompetensi dasar pada kelas IX,

semisal 10.1 berpidato/berceramah/berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas.

EVALUASI [email protected]

Page 66: Evaluasi -Penilaian Kelas

Dalam hal ini aspek keterampilan yang ingin

dituju serta kompetensi dasarnya perlu dicermati

dengan saksama. Oleh sebab itu, penilaian kelas

yang ingin digunakan perlu dianalisis apakah

sudah sesuai atau tidak.

EVALUASI [email protected]

Page 67: Evaluasi -Penilaian Kelas

EVALUASI [email protected]

Kompetensi dasar-kompetensi dasar yang

mengacu kepada pembentukan nilai-nilai

sikap seyogyanya dapat dilaksanakan

dengan menggunakan penilaian sikap. Dan

tidak menutup kemungkinan dapat digunakan

dengan penilaian kelas yang lain karena

kompetensi dasar tersebut saling berkaitan

dalam membentuk keempat keterampilan

berbahasa.

Page 68: Evaluasi -Penilaian Kelas

Sikap yang bagaimana yang dianggap mampu

mencerminkan kompetensi dasar tersebut tentu

juga perlu pengkajian yang mendalam.

Ketercapaian kompetensi tersebut tentu saja

akan berkaitan erat dengan keterampilan

membaca siswa. Kompetensi ini tidak hanya

sekadar membaca tetapi juga dinilai sikap siswa

peserta didik dalam keterampilan membacanya

atau mngkin keterampilan berbicaranya.

EVALUASI [email protected]

Page 69: Evaluasi -Penilaian Kelas

Klausmeier (1985) dalam Abdul Majid

Ada tiga model belajar dalam rangka

pembentukan sikap. Model-model ini sesuai

dengan kepentingan penerapan dalam dunia

pendidikan. Tiga model tersebut.

EVALUASI [email protected]

Page 70: Evaluasi -Penilaian Kelas

Mengamati dan meniru, pembelajaran model ini berlangsung pengamatan dan peniruan melalui model (learning through modeling). Tingkah laku manusia dipelajari dengan mengamati dan meniru tingkah laku atau perbuatan orang ain terutama orang-orang yang berpengaruh.

Menerima penguatan, penguatan dapat berupa ganjaran (penguatan positif) dan dapat berupa penguatan hukuman (penguatan negatif). Dalam proses pendidikan, guru atau orang tua dapat memberikan ganjaran berupa pujian atau hadiah kepada anak yang berbuat sesuai dengan nilai-nilai tertentu. Dari waktu ke waktu respon yang diberi ganjaran tersebut akan bertambah kuat.

Menerima informasi verbal, informasi tentang berbagai hal dapat diperoleh melalui lisan atau tulisan. Informasi tentang objek tertentu yang diperoleh oleh seseorang akan mempengaruhi pembentukan sikapnya terhadap objek yang bersangkutan (2008:213).

EVALUASI [email protected]

Page 71: Evaluasi -Penilaian Kelas

Berdasarkan pendapat tersebut perlu

digarisbawahi bahwa pembentukan sikap

siswa peserta didik ada tiga point yang

sangat penting yaitu yang pertama adalah

mengaati dan meniru, yang kedua adalah

menerima penguatan dan yang ketiga adalah

menerima informasi verbal.

EVALUASI [email protected]

Page 72: Evaluasi -Penilaian Kelas

Untuk point yang pertama bahwa model belajar

dalam rangka pembentukan sikap dapat dari

mengamati dan meniru. Bila dalam konteks

mengamati dan meniru guru dapat menyiasati

dengan metode pemodelan, maka harapannya

seorang guru mampu menyusun rancangan

penilaian kelas dengan memperhatikan model

pembelajaran yang bisa mengerucut mendapatkan

kepada keterampilan siswa dengan memperhatikan

nilai-nilai sikap yang dikembangkan.

EVALUASI [email protected]

Page 73: Evaluasi -Penilaian Kelas

Sedangkan untuk point yang kedua yaitu model

belajar dalam rangka pembentukan sikap dapat

dari menerima penguatan baik penguatan secara

positif dan negatif. Hal ini memang bisa berterima

karena adanya penguatan akan memotivasi

siswa peserta didik untuk melakukan eksplorasi

nilai-nilai sikap yang ingin dicapai. Tentu saja

peranan guru sebagai fasilitator dan motivator

sangat membantu.

EVALUASI [email protected]

Page 74: Evaluasi -Penilaian Kelas

Mukhtar dan Rusmini Dalam proses pembelajaran, perilaku siswa

juga sangat dipengaruhi oleh penguatan

(reinforcement) yang diberikan oleh seorang

guru kepada mereka(2008:69).

EVALUASI [email protected]

Page 75: Evaluasi -Penilaian Kelas

Berdasarkan pendapat tersebut nyatalah

sekali bahwa seorang guru sangat penting

dalam membentuk nilai-nilai sikap siswa

peserta didiknya. Guru dianggap sebagi

ujung tombak sebagai pendongkrak perilaku

siswa.

EVALUASI [email protected]

Page 76: Evaluasi -Penilaian Kelas

Weber dan Cooper(1990) dalam Muthar dan Rusmini

Berkaitan dengan penguatan (reinforcement) menurut pendapat yaitu:

Positive reinforcement is the introduction of a reward

or a reward following desirable behavior:its effect is to

increase the frecuency of a desired behavior.

Negative reinforcement (avoidance) is the removal of

a punishment or another means of increasing the

frecuency of desiredbehavior.EVALUASI [email protected]

Page 77: Evaluasi -Penilaian Kelas

Extinction is the removal of a reward or decrease

the frecuencyof undesired behavior,especially

behavior that was previously rewarded.

Punisment is the introduction of a punishment or

the presentation of unpleasantor

oversice,consequences as a result of undesirable

behavior(2008:69).

EVALUASI [email protected]

Page 78: Evaluasi -Penilaian Kelas

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui

bahwa penguatan (reinforcement) antara lain

berupa penguatan positif,penguatan

negative,pemadaman (extinction),hukuman

(punisment).

Bahwa dalam penguatan positif ( positive

reinforcement) tentu terdapat konsekuensi yang

menyenangkan sehingga inilah yang mendorong

terjadinya pengulangan perilaku yang diiginkan itu.

EVALUASI [email protected]

Page 79: Evaluasi -Penilaian Kelas

Sedangkan bila penguatan negatif (negative

reinforcement) yaitu apabila perilaku siswa

disertai dengan peniadaan konsekuensi yang

tidak meyenangkan, pemadaman (extinction)

terjadi apabila tidak ada konsekuensi yang

berarti bagi suatu perilaku, hukuman

(punisment) terjadi apabila konsekuensi yang

tidak menyenangkan menyertai perilaku

tertentu.

EVALUASI [email protected]

Page 80: Evaluasi -Penilaian Kelas

Sekadar contoh untuk melengkapi uraian tersebut, di sini

diberikan contoh-contoh untuk keempat penguatan

tersebut. Misalnya untuk penguatan positif ( positive

reinforcement) contohnya siswa peserta didik berhasil

memperoleh prestasi belajar yang tinggi, maka siwa

peserta didik tersebut akan memperoleh penghargaan dari

gurunya. Hal ini akan mengakibatkan bahwa siswa

peserta didik merasa dihargai dan perilaku ini akan

berkecenderungan siswa peserta didik tersebut ingin

memperoleh lebih tinggi dan lebih baik lagi prestasi

belajarnya.

EVALUASI [email protected]

Page 81: Evaluasi -Penilaian Kelas

Sedangkan untuk penguatan negatif (negative

reinforcement) contohnya bahwa siswa peserta

didik mengetahui jika tidak mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan baik, maka siswa peserta

didik tersebut akan memperoleh pestasi belajar

yang rendah. Hal ini dapat menjadi dorongan

agar siswa peserta didik dapat belajar dengan

lebih baik.

EVALUASI [email protected]

Page 82: Evaluasi -Penilaian Kelas

Sedangkan untuk contoh pemadaman (extinction) misalnya

saat siswa peserta didik mengajukan saran pada saat

proses pembelajaran, tetapi guru tidak menolak atau

menerima saran tersebut atau tidak pula melakukan sesuatu

yang lain, maka siswa peserta didik tersebut akan tidak

bergairah lagi untuk mengajukan sarannya. Sedangkan

untuk hukuman (punisment) misalnya siswa peserta didik

yang tidak dapat megerjakan tugas yang diberikan guru,

maka guru memberikan hukuman. Hukuman ini hanya

sebagai konsekuensi tidak diselesaikannya tugas tersebut.

EVALUASI [email protected]

Page 83: Evaluasi -Penilaian Kelas

Hal-hal tersebut diharapkan membngun kondisional yang ingin dituju dalam membentuk dan memberikan nilai-nilai sikap kepada siswa peserta didik.

Selain itu, siswa peserta didik juga bisa mendapatkan informasi baik secara lisan dan tulisan. Hal ini dengan harapan bahwa informasi verbal secara lisan dan tulisan dapat menjadikan siswa tertanam nilai-nilai sikapnya melalui pembelajaran.

EVALUASI [email protected]

Page 84: Evaluasi -Penilaian Kelas

Pembelajaran akan dianggap dapat berhasil

dengan memperoleh nilai-nilai sikap. Nilai-nilai

sikap terebut dapat diambil oleh siswa peserta

didik dengan cara mengamati atau

meniru,menerima penguatan, dan menerima

informasi verbal yang kesemuanya itu masih

berkaitan dengan koridor nilai atau norma yang

berhubungan dengan suatu materi pelajaran.

EVALUASI [email protected]

Page 85: Evaluasi -Penilaian Kelas

Setelah diulas mengenai penilaian kinerja

(performance assessment) dan penilain

sikap, di sini juga ingin diulas dan disajikan

sedikit informasi mengenai tes tertulis (paper

pencil)

EVALUASI [email protected]

Page 86: Evaluasi -Penilaian Kelas

Rusijono Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban

yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk

tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak

selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi

juga dalam bentuk yang lain seperti member

tanda,mewarnai,menggambar,dan lain sebagainya

(2011:11)

EVALUASI [email protected]

Page 87: Evaluasi -Penilaian Kelas

Dari pendapat tersebut dapat diketahui

bahwa ternyata tes tertulis tersebut tidak

sekadar yang biasa dikenal secara umum

yaitu hanya berupa tes tertulis berbentuk

pilihan ganda dan uraian. Bahwa dari

pendapat tersebut tes tertulis (paper and

pencil test ) tersebut melibatkan sesuatu hasil

ide yang tertuang di kertas.

EVALUASI [email protected]

Page 88: Evaluasi -Penilaian Kelas

Bahwa keterlibatan semua komponen dalam

diri siswa peserta didik dapat dijembatai

dengan tes tertulis yang kelihatannya

sederhana tetapi sebenarnya juga memuat

kompleksitas. Hal ini dapat ditengarai bahwa

dalam rambu-rambu tes tertulis juga memiliki

kaidah-kaidah yang harus dianut.

EVALUASI [email protected]

Page 89: Evaluasi -Penilaian Kelas

Abdul Majid Tes tertulis merupakan tes dalam bentuk bahan

tulisan (baik soal maupun jawabannya). Dalam

menjawab soal siswa tidak selalu harus merespon

dalam bentuk menulis kalimat jawaban tetapi dapat

juga dalam bentuk mewarnai,memberi tanda,

menggambar grafik,diagram dan sebagainya

(2008:195).

EVALUASI [email protected]

Page 90: Evaluasi -Penilaian Kelas

Oleh sebab itu,layaklah bila penilaian kelas yang

berupa tes tulis digunakan dalam penilaian mata

pelajaran bahasa Indonesia. Sekadar contoh bahwa

dalam kompetensi dasar yang terdapat dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia kelas IX misalnya

kompetensi dasar nomor 11.2 yaitu mengubah

sajian grafik , tabel, atau bagan menjadi uraian

melalui kegiatan membaca intensif, kompetensi ini

bisa dengan menggunakan tes tertulis sebagai

penilaian kelasnya.

EVALUASI [email protected]

Page 91: Evaluasi -Penilaian Kelas

Rusijono Ada dua bentuk tes tertulis,yaitu: Soal dengan memilih jawaban,mencakup:

pilihan ganda, dua pilihan (benar-salah),dan menjodohkan.

Soal dengan mensuplai jawaban, mncakup:isian atau melengkapi,uraian terbatas, dan uraian.

EVALUASI [email protected]

Page 92: Evaluasi -Penilaian Kelas

Penyusunan instrument penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:

Materi, misalnya kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan indicator pencapaian pada kurikulum tingkat satuan pendidikan,

Kontruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.

Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.

Kaidah penulisan, harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku dari berbagai bentuk soal penilaian(2011:14)

EVALUASI [email protected]

Page 93: Evaluasi -Penilaian Kelas

Dari uraian tersebut maka dapat diketahui

bahwa tes tertulis tersebut cukup kompleks

memuat kaidah-kaidah atau aturan

penyusunannya. Perlu dicermati bahwa di sini

yang disoroti adalah teknik penyusunan dan

instrument, tentu saja ada beberapa hal lain

yang mungkin dan tidak menutup kemungkinan

hal-hal lain tersebut yang bisa ditambahkan oleh

guru sebagai penyusun tes tertulis.EVALUASI [email protected]

Page 94: Evaluasi -Penilaian Kelas

PENUTUP

EVALUASI [email protected]

Page 95: Evaluasi -Penilaian Kelas

SIMPULAN DAN SARAN Penilaian atau evaluasi dalam pembelajaran

khususnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yang dapat menjembatani pada pengembangan keterampilan berbahasa dan bersastra adalah penilaian berbasis kelas. Dalam penilaian berbasis kelas , pengambilan nilai ini pada umumnya bertumpu pada kegiatan proses yang membentuk keterampilan berbahasa dan bersastra. Kegiatan ini dapat berlangsung baik di dalam maupun di luar kelas. Penilaian dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan

EVALUASI [email protected]

Page 96: Evaluasi -Penilaian Kelas

Dari uraian dalam pembahasan dapat diambil

simpulan bahwa penilaian kelas yang meliputi

penilaian unjuk kerja (performance), penilaian

sikap, penilaian tertulis (paper and pencil

test), penilaian proyek, penilaian produk,

penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya

peserta didik (portofolio), dan penilaian diri

tersebut pada umumnya dapat digunkan

untuk mata pelajaran bahasa Indonesia.

EVALUASI [email protected]

Page 97: Evaluasi -Penilaian Kelas

Namun demikian,penulis mengambil sikap

bahwa yang paling signifikann dan urgen yang

dianggap mampu menjembatani sesuai

karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia

maka penulis pada umumnya menggunakan

penilaian unjuk kerja/kinerja (performance

assessment), penilaian sikap, penilaian tertulis

(paper and pencil test).

EVALUASI [email protected]

Page 98: Evaluasi -Penilaian Kelas

Kiranya bila ada telaah kepustakaan yang

lain atau berikutnya tentang penilaian kelas

diharapkan telaah tersebut dapat ditelaah

atau diambil dari sudut atau dari aspek yang

lain serta jenis penilaian kelas selain

penilaian unjuk kerja (performance), penilaian

sikap, penilaian tertulis (paper and pencil

test).

EVALUASI [email protected]

Page 99: Evaluasi -Penilaian Kelas

DAFTAR PUSTAKA Abdul Karim,|Muchtar dkk.1999.Evaluasi

Pembelajaran.(Materi Pelatihan Manajemen Kepala SLTP Negeri/SwastaJawa Timur).Surabaya:Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Depdiknas. 2006. Model Penilaian Kelas. Jakarta: Depdiknas.

Majid,Abdul.2008.Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.Bandung: PT Remaja Rosdakarya

EVALUASI [email protected]

Page 100: Evaluasi -Penilaian Kelas

Mukthar dan Rusmini.2008.Pengajaran Remedial Teori dan Penerapannya dalam Pembelajaran.Jakarta:PT Nimas Multima

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

Rusijono dkk.2011. Materi Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru –Materi 5 Asesmen. Surabaya: Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

EVALUASI [email protected]

Page 101: Evaluasi -Penilaian Kelas

Sugono,Dendy dkk. 2008.Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.

Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Widodo,Rahmat.2009. Penilaian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kelas [Tersedia] http://wyw1d.wordpress.com (9Desember 2009)

EVALUASI [email protected]

Page 102: Evaluasi -Penilaian Kelas

TERIMA KASIHEVALUASI [email protected]