158
EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN TINDAK LANJUTNYA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik Oleh: Maria Helena Odi Lamak NIM: 161124028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

EVALUASI PENGGUNAAN METODE

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA DAN TINDAK LANJUTNYA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

Oleh:

Maria Helena Odi Lamak

NIM: 161124028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan yang Maha Esa

Bapak Wilhelmus Basa Lamak

Mama Agnes Diaz

Kakak Arnold Yoseph Payong Lamak

Kakak Yohanes Ola Lamak

Adik Martinus Sarinu Lamak

Keluarga Besar Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

v

MOTTO

Sekecil apapun pencapaianmu, bersyukurlah!!

Just do the best!

-God always with you and save you-

(Maria Helena Odi Lamak)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

viii

ABSTRAK

Judul skripsi EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN TINDAK LANJUTNYA dipilih oleh

penulis untuk mengetahui kualitas dari metode pembelajaran yang selama ini

digunakan, metode seperti apa yang diinginkan oleh siswa dan jangka waktu

penggunaan metode dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah.

Metode pembelajaran merupakan cara yang dilakukan guru dalam menciptakan

kondisi belajar yakni adanya interaksi antara siswa dengan materi atau lingkungan

yang relevan dengan tujuan pembelajaran dan situasi siswa. Ada empat metode

yang diteliti penulis yaitu metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode diskusi

dan metode tugas perorangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif

deskriptif. Data diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh siswa dan hasil

wawancara dengan guru dan siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah

insidental sampling. Dari hasil analisis data dengan menggunakan penilaian acuan

norma dalam menentukan kualitas metode, keempat metode tersebut memiliki

kualitas cukup baik. Skor rata-rata yang diperoleh dari metode tanya jawab adalah

22,168 dalam rentang 7 sampai dengan 28, metode demonstrasi adalah 20,853

dalam rentang 7 sampai dengan 28, metode diskusi adalah 33,432 dalam rentang

11 sampai dengan 44 dan metode tugas perorangan adalah 20,968 rentang 7 sampai

dengan 28. Sedangkan metode yang paling diinginkan siswa adalah metode diskusi.

Kata-kata Kunci: Evaluasi, metode pembelajaran, Pendidikan Agama Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

ix

ABSTRACT

Thesis titled EVALUATION OF THE USE CATHOLIC RELIGION LEARNING

METHODS IN PRIMARY SCHOOLS AROUND YOGYAKARTA AND ITS

FURTHER ACTION was chosen by the writer to find out the quality of learning

methods that has been used, such as what is desired by students and the amount of

time for using the method in teaching Catholic Religion Education in schools. The

earning method is a method that teachers do in creating learning conditions that is

the interaction between students and the material or environment that is relevant

to the learning objectives and student situations. There are four methods explored

by the writer, namely the question and answer method, the demonstration method,

the discussion method and individual assignment method. The variety of research

used is descriptive quantitative. Data were obtained from questionnaires that have

been filled out by students and the results of interviews with teachers and students.

The sampling technique used was insidental sampling. From the results of data

analysis using norm reference references in determining the quality of the method,

the four methods have a pretty good quality. The average score obtained from the

question and answer method is 22,168 in the range 7 to 28, the demonstration

method is 20,853 in the range 7 to 28, the discussion method is 33,432 in the range

11 to 44 and the individual task method is 20,968 in the range 7 to 28. Whereas the

most desired method of students is the discussion method.

Key Words: Evaluation, learning methods, Catholic Religion Education

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR .................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii

DAFTAR DIAGRAM .................................................................................. xix

DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xx

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6

C. Batasan Masalah................................................................................ 6

D. Rumusan Masalah ............................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

F. Manfaat Penulisan ............................................................................. 7

G. Metode Penulisan .............................................................................. 8

H. Sistematika Penulisan ....................................................................... 9

BAB II. KAJIAN TEORITIK ....................................................................... 10

A. Kajian Teoritik .................................................................................. 10

1. Pendidikan Agama Katolik (PAK).............................................. 10

a. Paradigma PAK ..................................................................... 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

xiv

b. Praksis PAK .......................................................................... 12

2. Siswa Sekolah Dasar ................................................................... 13

3. PAK dan Siswa Sekolah Dasar ................................................... 17

4. Strategi Pembelajaran.................................................................. 19

a. Strategi Pembelajaran Langsung ........................................... 20

b. Strategi Pembelajaran Langsung ........................................... 20

c. Strategi Pembelajaran Interaktif ............................................ 21

d. Strategi Pembelajaran Eksperensial ...................................... 21

e. Strategi Pembelajaran Mandiri .............................................. 21

5. Metode Pembelajaran PAK ......................................................... 22

a. Pengertian Pembelajaran ....................................................... 22

b. Pengertian Metode Pembelajaran PAK ................................. 23

c. Kriteria Pemilihan Metode Pembelajaran ............................. 24

6. Jenis-jenis Metode Pembelajaran PAK ....................................... 26

a. Berpusat pada Pengelolaan ................................................... 26

b. Berpusat pada Guru ............................................................... 27

c. Berpusat pada Para murid ..................................................... 28

d. Metode-metode yang Digunakan dalam PAK ...................... 29

7. Evaluasi Proses Pembelajaran ..................................................... 36

a. Pengertian Evaluasi ............................................................... 36

b. Pengertian Evaluasi Pembelajaran ........................................ 37

c. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran ........................... 38

d. Karakteristik Evaluasi Pembelajaran .................................... 38

B. Penelitian yang Relevan .................................................................... 41

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 42

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 42

B. Desain Penelitian ............................................................................... 42

C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 42

D. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

xv

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................ 43

F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 46

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 48

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 48

1. Responden ................................................................................... 48

2. Deskripsi Metode Tanya Jawab .................................................. 49

3. Deskripsi Metode Demonstrasi ................................................... 57

4. Deskripsi Metode Diskusi ........................................................... 63

5. Deskripsi Metode Tugas Perorangan .......................................... 72

6. Deskripsi Wawancara tentang Metode yang Lebih

Diinginkan Siswa ........................................................................ 80

7. Deskripsi Rangkuman Penggunaan Metode Pembelajaran......... 81

B. Pembahasan Penelitian ...................................................................... 82

1. Metode Tanya Jawab................................................................... 82

2. Metode Demonstrasi ................................................................... 83

3. Metode Diskusi ........................................................................... 85

4. Metode Tugas Perorangan........................................................... 86

C. Tindak Lanjut .................................................................................... 87

D. Keterbatasan Hasil Penelitian ........................................................... 88

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 89

A. Kesimpulan ....................................................................................... 89

B. Saran .................................................................................................. 89

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 91

LAMPIRAN .................................................................................................. 94

Lampiran 1. Surat-surat Ijin Melakukan Penelitian ...................................... (1)

Lampiran 2. Data Pokok ............................................................................... (6)

Lampiran 3. Validasi Keseluruhan Data ....................................................... (7)

Lampiran 4. Tabel Validasi Data .................................................................. (8)

Lampiran 5. Kuesioner Penelitian ................................................................. (9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

xvi

Lampiran 6. Data Jawaban dari Kuesioner ................................................... (12)

Lampiran 7. Pertanyaan Wawancara dengan Guru ....................................... (16)

Lampiran 8. Pertanyaan Wawancara dengan Murid ..................................... (17)

Lampiran 9. Jawaban dari Kuesioner ........................................................... (18)

Lampiran 10. Transkrip Hasil Wawancara dengan Responden .................... (25)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Faktor-faktor Persiapan dan Penyajian ........................................... 25

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen .......................................................................... 44

Tabel 3. Contoh Hasil Uji Validitas .............................................................. 44

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ..................................... 45

Tabel 5. Penilaian Acuan Norma .................................................................. 47

Tabel 6. Jumlah Siswa Kelas ....................................................................... 48

Tabel 7. Jumlah Siswa Sekolah .................................................................... 48

Tabel 8. Jangka Waktu Penggunaan Metode Tanya Jawab ......................... 49

Tabel 9. Kualitas Penggunaan Metode Tanya Jawab.................................... 50

Tabel 10. Rangkuman dari Kualitas Penggunaan Tanya Jawab ................... 51

Tabel 11. Penilaian Acuan Norma Metode Tanya Jawab ............................. 52

Tabel 12: Jangka Waktu Penggunaan Metode Demonstrasi ........................ 57

Tabel 13. Kualitas Penggunaan Metode Demonstrasi .................................. 58

Tabel 14. Rangkuman dari Kualitas Penggunaan Demonstrasi .................... 60

Tabel 15. Penilaian Acuan Norma Metode Demonstrasi .............................. 60

Tabel 16: Jangka Waktu Penggunaan Metode Diskusi ................................ 64

Tabel 17. Kualitas Penggunaan Metode Diskusi .......................................... 65

Tabel 18. Rangkuman dari Kualitas Penggunaan Diskusi ............................ 66

Tabel 19. Penilaian Acuan Norma Metode Diskusi ...................................... 66

Tabel 20. Jangka Waktu Penggunaan Metode Tugas perorangan ............... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

xviii

Tabel 21. Kualitas Penggunaan Metode Tugas perorangan .......................... 73

Tabel 22. Rangkuman dari Kualitas Penggunaan Tugas perorangan ........... 74

Tabel 23. Penilaian Acuan Norma Metode Tugas perorangan ..................... 75

Tabel 24. Rangkuman Penggunaan Metode Pembelajaran ........................... 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

xix

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Siswa yang Mengikuti Metode Tanya Jawab............................. 50

Diagram 2. Kualitas Penggunaan Metode Tanya Jawab ............................... 51

Diagram 3. Siswa yang Mengikuti Metode Demonstrasi ............................ 58

Diagram 4. Kualitas Penggunaan Metode Demonstrasi .............................. 59

Diagram 5. Siswa yang Mengikuti Metode Diskusi .................................... 64

Diagram 6. Kualitas Penggunaan Metode Diskusi ....................................... 65

Diagram 7. Siswa yang Mengikuti Metode Tugas Perorangan .................... 72

Diagram 8. Kualitas Penggunaan Metode Tugas Perorangan ....................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

xx

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Dokumen Gereja

GE : Gravissimum Educationis, Dekrit Konsili Vatikan II

tentang Pendidikan Kristen, 28 Oktober 1965

B. Singkatan-singkatan Lain

PLP : Pengenalan Lapangan Persekolahan

PAK : Pendidikan Agama Katolik

SD : Sekolah Dasar

PR : Pekerjaan Rumah

JP : Jam Pelajaran

CAL : Computer Assisted Learning

PAN : Penilaian Acuan Norma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Revolusi 4.0 kian merebak di dunia pendidikan Indonesia. Penggunaan

teknologi di dalam pembelajaran menjadi salah satu sarana yang sangat membantu

kelancaran proses belajar mengajar di kelas. Akan tetapi masih ada permasalahan

yang terjadi di tengah berkembangannya teknologi ini yaitu berkaitan dengan akses,

kualitas dan pemerataan (Harususilo, Kompas 20 Februari 2019). Jika

dibandingkan antara sekolah yang berada di desa dan sekolah yang berada di kota,

maka akses teknologi terutama internet sangat berbeda jauh. Sekolah yang berada

di kota sangat cepat mendapat akses internet dibandingkan dengan di desa. Begitu

juga dengan kualitas dan pemerataan.

Hal ini menggambarkan bahwa pendidikan di Indonesia mengalami

ketidakseimbangan terutama di antara sekolah-sekolah yang berada di kota dengan

sekolah-sekolah yang berada di desa. Sedangkan tuntutan seorang pendidik yaitu

mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan seni yang sesuai dengan

perkembangan masyarakat, IPTEK, dan kebutuhan zaman berdasarkan kurikulum

2013 (Mulyasa, 2014:151).

Realita seperti ini menandakan bahwa Indonesia masih memiliki persoalan

berkenaan dengan pengembangan pendidikan di era revolusi 4.0. Poin-nya adalah

perubahan revolusi ini tidak dipandang sebagai sesuatu yang memberatkan

melainkan sesuatu yang menantang dan patut diusahakan demi perkembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

2

proses pembelajaran yang lebih baik lagi. Sebab, kita tahu bahwa usia Sekolah

Dasar (6 sampai 13 tahun) adalah usia di mana anak-anak sangat aktif mencari tahu

sesuatu dan sangat ideal untuk berprestasi entah secara akademik maupun non

akademik. Selain itu, hal lain yang juga sangat penting pada usia ini adalah mereka

mengembangkan kepribadian mereka (Tashandra, Kompas 1 Agustus 2019).

Perkembangan ini akan berdampak pada perkembangan kognitif, afektif, dan

psikomotorik pada peserta didik itu sendiri (Wiyani, 2014:71).

Akan tetapi paradigma baru pendidikan sangat menekankan pada

perkembangan kemampuan pada siswa di antaranya sebagai berikut (Rubiyatno,

2013:16) :

(1) Mendekati permasalahan secara global dengan pendekatan

multidisipliner (2) menyeleksi arus informasi yang sedemikian rupa

untuk dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, (3) menghubungkan

peristiwa satu dengan yang lain secara kreatif, (4) meningkatkan

kemandirian dalam kehidupan yang semakin kompleks, dan (5)

menekankan pembelajaran yang lebih pada learning how to learn, dari

pada learning something.

Paradigma yang menitikberatkan pada perkembangan kemampuan akan

membuat siswa hanya memfokuskan diri pada ilmu pengetahuannya saja

dibandingkan bagaimana karakter yang akan dibentuk demi perkembangan

kepribadiannya. Situasi ini menjadikan siswa sebagai subjek yang mengandalkan

pikiran daripada perasaan. Sehingga sangat dibutuhkan pola pendampingan yang

mampu menuntun dan membimbing siswa untuk menyeimbangkan antara kognitif,

afektif dan psikomotorik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

3

Apabila pendidikan hanya berdasar pada kualitas kemampuan intelektual

saja, maka muncul anggapan bahwa pendidikan adalah tempat persekolahan

semata. Siswa akan saling bersaing untuk mendapatkan prestasi yang tinggi tanpa

memperhatikan sesamanya untuk saling berbela rasa dan mengembangkan diri ke

arah yang lebih baik lagi. Sekolah hanya sebagai tempat persinggahan semata untuk

mendapat ilmu secukupnya, tanpa adanya pembentukan dan pengembangan

karakter yang unggul. Maka, ada 3 upaya utama yang harus ditekankan dalam

pendidikan yaitu yaitu pembiasaan, pembelajaran dan peneladanan, karena

sejatinya manusia adalah makhluk yang dididik dan mendidik (Hassan, 2004:52).

Oleh karenanya pembelajaran yang dilakukan juga menyenangkan sehingga

membantu siswa mengalami tiga aspek tersebut.

Menurut Boeree (2010:17) membuat sesuatu yang menyenangkan

merupakan cara memproteksi diri, karena tidak semua siswa yang kita dampingi

memiliki intelektual yang tinggi. Ini menjadi suatu hal yang menarik, sebab

pembelajaran yang menyenangkan dapat membantu siswa untuk tidak merasa

bosan dan mendalami pembelajaran tersebut dengan perasaan yang bahagia. Di

dalam kurikulum 2013 seorang guru dituntut untuk melakukan proses pembelajaran

yang produktif, kreatif, inovatif, berkarakter dan guru berperan sebagai fasilitator

yang membantu siswa untuk belajar dengan mudah dan mengembangkan potensi

yang ada di dalam dirinya (Mulyasa, 2014:53). Hal yang dilakukan guru pertama

kali untuk menciptakan kondisi pembelajaran seperti yang dikatakan di atas yaitu

mengetahui kebutuhan dalam pembelajaran. Kebutuhan itu akan diketahui jika guru

bisa melihat apa yang menjadi kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

4

aktual (Yaumi, 2013:17). Kebutuhan-kebutuhan ini apabila diteliti lebih mendalam

maka akan ditemukan solusi yang tepat. Pengambilan solusi juga dibutuhkan

kemampuan yang memadai akan semua hal yang berkaitan dengan proses

pembelajaran.

Seorang guru tidak hanya bertugas untuk menyampaikan materi saja tetapi

juga memperhatikan aspek-aspek yang ada di dalam pembelajaran tersebut. Kita

tahu bahwa para siswa mudah mengalami kebosanan. Maka variasi dalam

pembelajaran sangat diperlukan. Variasi-variasi ini membantu siswa untuk tetap

konsentrasi mengikuti pembelajaran, semangat, dan bisa memahami apa yang

disampaikan oleh guru. Akan tetapi pada kenyataannya, sebagian besar guru kurang

bervariasi dalam menggunakan metode pembelajaran. Menurut Mulyasa (2014:39),

variasi dalam pembelajaran akan meningkatkan perhatian siswa berkenaan dengan

materi yang relevan. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa adanya variasi akan

memberikan kesempatan siswa mengembangkan bakat dan mempelajari hal yang

baru, memupuk perilaku positif dan belajar sesuai dengan tingkat perkembangan

dan kemampuan mereka.

Berdasarkan pengalaman observasi yang penulis lakukan pada PLP

(Perkenalan Lingkungan Persekolahan) Lingkungan Sekolah tahap satu pada

tanggal 14 Januari 2018 sampai dengan 15 Februari 2018 ketika penulis semester

IV di SD Kanisius Pugeran 1 Yogyakarta, penulis melihat pembelajaran Agama

Katolik yang diajarkan kurang menarik dan belum membangkitkan semangat anak

untuk terlibat secara aktif di dalam pembelajaran tersebut. Sebab, pembelajarannya

masih satu arah yakni dengan menggunakan metode ceramah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

5

Menurut Suparno (2004:125) guru kerap kurang semangat untuk

memajukan diri, padahal Indonesia sekarang membutuhkan guru yang sungguh

ingin maju, menekuni bidangnya, profesional dan berdedikasi. Begitu juga pada

PLP Rencana Pembelajaran dan PLP Pengelolaan Pembelajaran pada tanggal 5

Januari 2019 sampai 15 Februari 2019 di SDK Sang Timur. Ketika penulis bertanya

ke beberapa siswa kelas V berkaitan dengan apa yang paling tidak disukai dalam

pembelajaran Agama Katolik, mereka menjawab bahwa hal yang membuat mereka

tidak suka adalah mencatat. Kegiatan mencatat dalam porsi banyak tanpa ada

penjelasan lebih lanjut dari guru akan membuat siswa menjadi bingung bahkan

tidak mengerti dengan apa yang sedang ditulisnya. Maka kadar menulis sebisa

mungkin diberikan sesuai dengan porsi siswa itu sendiri dan disertai penjelasan

lebih lanjut, agar siswa mudah memahami.

Pertama kali penulis mengajar kelas V PLP Rencana Pembelajaran dan PLP

Pengelolaan Pembelajaran ini, penulis mencobanya dengan menggunakan buku dan

penjelasan satu arah. Respon dari mereka adalah ribut dengan temannya sendiri dan

enggan menjawab pertanyaan yang penulis berikan. Pertemuan kedua, penulis

mulai merubah metode pengajaran dengan mengajak mereka menonton perjamuan

terakhir Yesus karena berkaitan dengan “Kisah Sengsara Yesus”. Ternyata, mereka

sangat antusias dalam menonton video tersebut. Kemudian penulis mengajak

mereka untuk keluar dan berlatih jalan Salib. Tentu ada perbedaan dari dua

pertemuan ini, pertemuan pertama anak-anak tidak begitu antusias, tetapi pada

pertemuan kedua ini mereka mulai antusias dan aktif untuk memberi tanggapan.

Hal ini dikarenakan siswa menginginkan pembelajaran di kelas yang hidup,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

6

kooperatif, dan yang tidak mengancam keberadaannya seperti tidak dihargai dan

dianggap bodoh (Holt, 2010:197).

Berdasarkan pemaparan permasalahan dan pendapat para ahli di atas maka

peneliti tertarik untuk mengevaluasi metode pembelajaran yang selama ini sudah

dilakukan dalam pelajaran PAK dan Budi Pekerti guna menemukan metode

pembelajaran yang tepat. Penelitian ini berjudul “EVALUASI PENGGUNAAN

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI

SEKOLAH DASAR SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN

TINDAK LANJUTNYA”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas maka penulis dapat mengidentifikasi

permasalahannya sebagai berikut:

1. Akses internet untuk semua sekolah di Indonesia belum merata

2. Kualitas pendidikan di kota lebih maju dibandingkan dengan di desa

3. Pendidikan masih diartikan sebagai sistem persekolahan belaka

4. Tidak semua murid memiliki kemampuan intelektual yang tinggi

5. Metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi

6. Pembelajaran Agama Katolik yang kurang menarik bagi para murid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

7

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini akan dibatasi pada permasalahan yang berkaitan dengan

penggunaan metode pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Dasar se-

daerah istimewa yogyakarta dan tindak lanjutnya.

D. Rumusan Masalah

Dari identifikasi dan pembatasan masalah maka rumusan masalahnya

adalah:

1. Bagaimana kualitas metode pembelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah

Dasar yang digunakan oleh guru?

2. Metode apakah yang lebih diinginkan oleh siswa Sekolah Dasar dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui kualitas metode pembelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah

Dasar yang digunakan oleh guru

2. Mengetahui metode yang lebih diinginkan siswa Sekolah Dasar dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan teoritis dan praksis

antara lain sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

8

1. Sumbangan Teoritis

Hasil penelitian ini sebagai sumbangan gagasan dan pengetahuan baru dari

penulis untuk Universitas Sanata Dharma dan menjadi sumber bacaan untuk

perpustakaan Pendikkat berkaitan dengan pemahaman akan metode pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar.

2. Sumbangan Praksis

Tentu penelitian ini memiliki sumbangan secara praksis bagi:

a. Sekolah

Sekolah sebagai lembaga pendidikan akan dibantu oleh penelitian ini untuk

menjadi tolak ukur keseluruhan proses pembelajaran terkhususnya metode yang

tepat untuk anak-anaknya sesuai dengan karakter mereka.

b. Guru

Penelitian ini akan membantu para guru terkhususnya guru agama Katolik

untuk melihat sejauh mana metode yang mereka gunakan dan metode seperti apa

yang tepat bagi siswa.

G. Metode Penulisan

Metode yang akan digunakan adalah deskripsi analitis yakni dengan

melakukan studi pustaka dan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini dengan

cara mengumpulkan data berdasarkan instrumen yang telah disebar di sekolah-

sekolah. Data yang sudah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis atau dikaji

lebih mendalam lagi berkaitan dengan permasalahannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

9

H. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika pokok-pokok penulisan skripsi yang memberikan

gambaran secara jelas dapat diuraikan penulis sebagai berikut:

Bab I memaparkan pendahuluan yang berisikan latar belakang, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metode dan sistematika penulisan.

Bab II berisi tentang kajian teoritik yang akan melandasi pembahasan

selanjutnya. Adapun isi dari pembahasan tersebut akan dijelaskan secara studi

pustaka. Pembahasan itu dibagi menjadi tiga bahasan pokok yaitu Pendidikan

Agama Katolik (PAK) dan Budi Pekerti, metode pembelajaran PAK, dan evaluasi

proses pembelajar. Bagian kedua adalah pembahasan berkaitan dengan penelitian

yang relevan.

Bab III berisi tentang metodologi penelitian yaitu berkaitan dengan jenis

penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV akan memaparkan hasil penelitian dan analisis data evaluasi

penggunaan metode pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Dasar se-

daerah istimewa yogyakarta dan tindak lanjutnya.

Bab V berisi 3 hal yaitu kesimpulan, saran dan tindak lanjut. Di dalam

kesimpulan adalah jawaban singkat atas rumusan masalah, tujuan penulisan dan

hasil penelitian. Bagian saran guna pengembangan metode pembelajaran PAK dan

Budi Pekerti semakin baik dan terdepan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Kajian Teoritik

1. Pendidikan Agama Katolik (PAK)

a. Pengertian PAK

PAK merupakan seni dalam menemukan pokok substansi atau roh dari

pembelajaran dan sebagai jalan bagi siswa untuk sampai pada kekayaan iman

tradisinya sendiri (Heryatno, 2018:11). Artinya bahwa di dalam PAK, siswa

dibekali pengetahuan akan tradisi dari Agama Katolik yang menjadi pegangan

hidupnya. Pengetahuan akan PAK, membantu siswa dalam menjalankan tugasnya

sebagai anggota Gereja dan meyakini bahwa Yesus adalah juru selamatnya.

Thomas Groome (1980:25) di dalam bukunya yang berjudul “Christian

Religion Education” menyatakan bahwa “Christian religion education is a

political activity with pilgrims time that deliberately and intentionally attends with

them to the activity of God in our present, to the Story of the Christian faith

community, and to the Vision of God’s Kingdom, the seeds of which are already

among as”. Kutipan ini menegaskan bahwa PAK merupakan aktivitas peziarahan

yang dengan sengaja menghadirkan Tuhan di dalam aktivitas kita sekarang ini,

mengisahkan tentang komunitas iman kristiani dan visi Kerajaan Allah yang

menjadi benih yang siap diwartakan. Pendidik dan siswa dapat menyadari

panggilan hidup mereka dan terus berlatih untuk bisa memberikan kesaksian

berkenaan dengan harapan yang ada di dalam hidup mereka (GE, 2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

11

Hal yang perlu diusahakan dalam PAK adalah pendidikan yang bersifat utuh

yakni memperkembangkan seluruh aspek manusia, terutama yang berkaitan dengan

nilai-nilai kemanusiaan (Heryatno, 2018:2). Nilai-nilai kemanusiaan ini membantu

siswa memperkembangkan kehidupannya (Heryatno, 2018:2). Harapannya siswa

dapat mengasihi, peduli dan dapat mengambil bagian dalam mewujudkan nilai-nilai

Kerajaan Allah.

Menurut Seymour (1997:10) “Christian education needs to be a process

that helps people face life.” Artinya bahwa PAK membantu orang untuk melihat

wajah kehidupannya. Kita tahu bahwa segala peristiwa di dalam hidup, apabila

tidak dimaknai secara positif dan baik akan membuat kita berjalan di tempat.

Adanya pembelajaran PAK, memberikan wawasan baru bagaimana melihat dan

memaknai hidup seturut kehendak Allah. Siswa akan didampingi untuk melakukan

refleksi dengan melihat kembali realita kehidupannya dan menemukan Tuhan di

dalam setiap sisi hidup yang telah dilalui. Tinjauan kembali akan pengalaman hidup

memberikan satu wadah bagi peserta untuk membentuk dirinya menjadi pribadi

yang mampu menjalankan nilai-nilai Kerajaan Allah seperti Yesus sendiri.

Visi dasar dalam PAK adalah terwujudnya Kerajaan Allah (Heryatno,

2018:2). Untuk mencapai visi tersebut siswa dibimbing untuk mengembangkan

kognitif, afeksi dan praksis. Pengetahuan tentang nilai-nilai Kerajaan Allah tersebut

dipahami secara rasional, dihayati dalam rasa, dan dilakukan dengan kehendak

bebas dalam bersaksi tentang Kerajaan Allah yang terjadi di dalam kehidupannya.

Maka yang harus diperhatikan dalam pemberian pembelajaran PAK, yakni konteks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

12

PAK yang berupa latar belakang siswa dan lembaga-lembaga yang terlibat di dalam

PAK seperti keluarga, masyarakat, Gereja dan sekolah.

b. Praksis PAK

Di dalam silabus PAK dan Budi Perkerti untuk Sekolah Dasar (2016:1),

arah dari pendidikan iman adalah membantu dan membimbing siswa untuk

memperteguh imannya sendiri dan iman pendidik. Hal ini akan membuat siswa dan

pendidik mampu menghormati dan bersikap toleransi pada mereka yang berbeda

keyakinan. Setiap siswa yang ditanamkan rasa menghargai orang lain yang berbeda

darinya terutama perbedaan agama, mengajarkan dia bagaimana memiliki sikap

toleransi dan mau bersahabat dengan mereka. Maka disinilah letak praksis PAK

yang membantu para siswa untuk berkembang dan berubah ke arah yang lebih baik

lagi.

Adanya pengelolaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam diri para

murid menuntut guru untuk semakin giat merancang suatu pembelajaran yang

menarik dan berdaya guna bagi setiap pribadi para muridnya. Dalam jenjang SD,

pengetahuan yang diolah berkaitan dengan pengetahuan faktual dan konseptual,

karena pada usia tersebut rasa ingin tahu dari para murid tentang pengetahuan,

teknologi, seni dan budaya sangat kuat. Sementara itu, pengelolaan keterampilan

berkaitan dengan kemampuan berpikir dan bertindak.

Setiap pribadi dari para murid di sekolah sangat diharapkan untuk mampu

mengolah pikirannya dan melakukan suatu tindakan yang produktif serta kreatif

sesuai dengan tugas yang diberikan padanya dalam ranah abstrak maupun konkrit.

Misalkan murid diminta untuk menggambar rumah, maka masing-masing dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

13

mereka memiliki imajinasi yang berbeda-beda dalam menggambar sebuah rumah

entah itu rumah dengan lantai satu atau dengan lantai dua, atau rumah seperti di

dalam film animasi yang pernah ditonton dan lain sebagainya. Ia memiliki ranah

abstrak dalam menentukan gambar rumah yang akan digambarkan. Sedangkan

dalam ranah konkret, para murid lebih memikirkan sesuatu yang sungguh-sungguh

nyata seperti datang ke sekolah tepat pada waktunya.

Selain pengelolaan keterampilan, para murid juga belajar pengelolaan sikap.

Pengelolaan ini dapat dilihat dari cara guru mendampingi mereka untuk dalam

menunjukan perilaku sebagai orang beriman yang berakhlak mulia, berilmu,

percaya diri dan dapat bertanggung jawab atas hidupnya. Perilaku orang beriman

ini seperti rajin berdoa, berani tampil di dalam kelas, mengerjakan tugas rumah, dan

lain sebagainya.

Guru diharapkan untuk selalu kreatif dalam mengembangkan materi,

mengelola proses pembelajaran, menggunakan metode dan model pembelajaran

yang sesuai dengan kemampuan, situasi dan kondisi dari para murid. Menurut

Mulyasa (2014:45), guru harus bisa merancang berbagai inovasi pembelajaran yang

dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam diri para murid dan

mengembangkan daya kreativitas dari masing-masing mereka.

2. Siswa Sekolah Dasar

Siswa merupakan insan yang membutuhkan bantuan dari orang dewasa

terutama guru dalam mengembangkan kemampuan, keterampilan dan sikap

sosialnya terhadap sesama dan alam sekitarnya. Pada rentan usia 6 sampai 11 tahun,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

14

perkembangan kognitif atau proses berpikir mereka masih konkret maka

penyelesaian masalah juga menggunakan pemikiran-pemikiran yang konkret.

Sedangkan pada rentan usia 11 tahun ke atas, pola pikirnya mulai abstrak. Tingkat

berpikir mereka juga bisa dilihat pada tingkat kelas yang sedang mereka duduki.

Kelas satu sampai empat cara berpikirnya masih konkret, tetapi kelas lima dan enam

cara berpikirnya mulai abstrak.

Menurut Havigurst, anak yang berusia 6 sampai 12 tahun memiliki tugas-

tugas perkembangan yang meliputi:

a. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan

b. Pengembangan sikap yang menyeluruh sebagai individu yang sedang

berkembang

c. Belajar berkawan dengan teman sebaya

d. Belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar

(calistung)

e. Pengembangan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan

sehari-hari

f. Pengembangan moral, nilai-nilai, dan hati nurani

g. Memiliki kemerdekaan pribadi

h. Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial

Melihat situasi ini, tugas utama guru tidak hanya memberikan pembelajaran

di kelas tetapi mengenal lebih dalam lagi karakteristik dari masing-masing siswa.

Guru yang sungguh mengenal karakteristik dan perkembangan siswanya akan

dengan mudah memberikan pembelajaran yang sesuai dan tepat pada mereka.

Menurut Sutirna (2013:60-61), hukum wajib bagi seorang guru adalah mengenal

siswanya. Mengenal siswa secara mendalam menunjukan bahwa guru mampu

memberikan layanan pembelajaran secara optimal. Maka beberapa karakteristik

siswa berdasarkan fase perkembangan, yang perlu diketahui oleh guru sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

15

a. Perkembangan Intelektual

Ketika anak-anak masih pada masa pra-sekolah, pemikiran mereka masih

imajinatif atau berangan-angan. Tetapi pada usia SD, pemikiran mereka mulai

berkembang untuk berpikir konkret dan rasional. Kemampuan seperti ini yang

menjadi dasar untuk diberikan beberapa kecakapan yang dapat mengembangkan

pola pikir atau daya nalarnya.

b. Perkembangan Bahasa

Pada masa ini perkembangan kemampuan anak mengenal dan menguasai

perbendaharan kata semakin pesat. Maka guru dengan sengaja menambah

perbendaharaan kata yang lain, mengajar menyusun struktur kalimat, peribahasa,

kesusatraan dan keterampilan mengarang.

c. Perkembangan Sosial

Pada masa ini, anak-anak belajar menyesuaikan diri dengan norma-norma

kelompok, tradisi dan moral. Mereka mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan

diri sendiri untuk bekerjasama dengan teman yang lain dan memperhatikan

kepentingan mereka. Adanya kerja kelompok, membantu mereka belajar sikap dan

kebiasaan dalam bekerja sama, saling menghormati, bertenggang rasa dan

bertanggung jawab.

d. Perkembangan Emosi

Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku

individu. Ada dua jenis emosi yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif

saat anak-anak merasa senang, bergairah, bersemangat atau rasa ingin tahu yang

tinggi membuatnya konsentrasi dalam belajar. Sedangkan emosi negatif seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

16

merasa tidak senang, kecewa, tidak bergairah, yang menyebabkan proses

pembelajaran menjadi tidak berjalan lancar secara semestinya. Maka guru

seharusnya mempunyai kepedulian untuk menciptakan situasi pembelajaran yang

menyenangkan.

e. Perkembangan Moral

Anak sudah mulai mengenal benar-salah atau baik-buruk pertama kali di

dalam keluarga. Akan tetapi belum mengerti sepenuhnya tentang konsep moral dari

tindakan ini. Maka diperlukan usaha dalam menanamkan konsep moral sejak dini.

Pada usia SD, anak dibimbing untuk mengikuti aturan sekolah dan

mengasosiasikan setiap bentuk perilaku dengan konsep benar-salah dan baik-buruk.

f. Perkembangan Penghayatan Keagamaan

Pada masa ini pembentukan nilai-nilai agama sangat penting bagi anak-

anak. Pendidikan agama di sekolah harus menjadi perhatian semua pihak yang

yang terlibat pendidikan di SD. Maka, pengembangan yang dilakukan oleh guru

tidak hanya pengembangan pemahaman tetapi memberikan latihan atau

pembiasaan keagamaan yang wajib dilakukan oleh umat beragama.

g. Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Hal ini

ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas motorik yang lincah. Maka anak-

anak harus belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik ini seperti menulis,

menggambar, melukis, mengetik, berenang, main bola, serta kegiatan atletik

lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

17

3. PAK dan Siswa Sekolah Dasar

Pendidikan Agama Katolik merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib

diikuti oleh siswa Sekolah Dasar yang beragama Katolik. PAK ini akan membantu

siswa dalam memahami ajaran dan tradisi Katolik. Pemahaman akan ajaran dan

tradisi Katolik memberikan gambaran pada siswa akan indahnya menjadi pengikut

Kristus dan siap menjadi seorang yang bisa membagikan kesaksian imannya akan

kebaikan Kristus yang dialaminya. Memang, pada tingkat Sekolah Dasar siswa

belum sepenuhnya paham bagaimana menjadi pengikut Kristus. Akan tetapi dengan

adanya metode pembelajaran diharapkan siswa akan dengan mudah memahami

maksud dan tujuan dari PAK itu sendiri.

Siswa yang mengikuti pembelajaran PAK dan memahaminya dengan baik

dapat menjadikannya pribadi yang produktif, kreatif dan inofatif melalui penguatan

sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi. Penguatan sikap dari siswa

dapat dilihat dari kemampuan mereka dalam menerima, menjalankan, menghargai,

menghayati dan mengamalkan, yang dikembangkan melalui tindakan atau

pelaksanaan. Dalam hal penguatan keterampilan, dapat diperoleh siswa dalam

aktivitas-aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan

mencerita. Sedangkan penguatan pengetahuan dapat dimiliki oleh siswa melalui

aktivitas-aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,

mengevaluasi dan mencipta.

Dalam ranah ini, peran guru adalah memfasilitasi siswanya. Guru

membimbing mereka menemukan sendiri tradisi dan ajaran Gereja Katolik dan

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Guru senantiasa berusaha untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

18

mendampingi siswa dalam mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan

yang telah didapatnya tidak hanya melalui kata-kata saja tetapi juga suatu tindakan

yang nyata. Tindakan tersebut seperti menolong teman yang kesulitan atau

membagi-bagi makanan yang telah dibawa pada teman-teman yang lain terutama

teman yang sedang lapar. Tentu hal ini dibutuhkan pelatihan-pelatihan secara terus

menerus dan menjadi kebiasaan atau rutinitas dari siswa itu sendiri.

Siswa yang dilatih terus menerus untuk mengembangakan sikap,

keterampilan dan pengetahuan secara intens dapat membantu mereka dalam

memperteguh imannya sendiri dan membuatnya menjadi pribadi yang bisa

menghargai dan menghormati orang yang berbeda dengannya terutama yang

berbeda keyakinan. Untuk sampai pada tahap ini, guru perlu mengetahui dan

memahami perkembangan dari siswanya. Misalnya saja pada perkembangan

intelektual. Siswa kelas satu sampai kelas empat cenderung memiliki pemikiran

yang konkret sedangkan siswa kelas lima dan enam pemikirannya mulai abstrak.

Dari perkembangan intelektual ini saja, kita dapat melihat bahwa pola

pendampingan yang diberikan guru tidak diberikan sama rata tetapi pendampingan

yang diberikan berdasarkan dari perkembangan siswa itu sendiri. Pada dasarnya, di

dalam PAK guru berusaha sebisa mungkin untuk membuat siswa bersaksi tentang

kehidupannya terutama kehidupan imannya. Maka semua metode yang digunakan

guru dalam pembelajaran PAK, tetap memperhatikan aspek refleksi. Metode-

metode yang dipaparkan di bawah ini dijelaskan secara umum. Akan tetapi semua

metode tersebut dalam pembelajaran PAK disertai dengan komunikasi iman atau

refleksi atau analisa sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

19

4. Strategi Pembelajaran

Menurut Sani (2019:99), strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan

termasuk metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada dua hal yang perlu dicermati dari

pengertian ini yakni strategi pembelajaran yang merupakan rencana tindakan dan

strategi pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam strategi pembelajaran masih sebatas perencanaan dan belum sampai

pada tindakan, serta arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah

pencapaian tujuan (Sanjaya, 2016:126). Seluruh aktivitas yang akan dilakukan di

kelas direncanakan secara matang. Segala perlengkapan yang akan digunakan

dalam pembelajaran dipersiapkan dengan baik, agar membantu proses

pembelajaran. Ada tiga komponen yang ada di dalam strategi pembelajaran yakni

komponen masukan (input), komponen proses dan komponen produk (output) di

dalam strategi pembelajaran tersebut (Suprihatiningrum, 2016:152).

Tiga komponen ini menjadi satu sistem yang dapat membantu guru dalam

mengaplikasikan pembelajaran, karena antara satu komponen dan komponen lain

saling berkaitan. Maka yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh adalah 6

unsur penting mengenai strategi pembelajaran yakni memiliki tujuan yang jelas,

adanya perencanaan yang jelas, menuntut adanya tindakan guru, serangkaian

prosedur yang harus dikerjakan, melibatkan materi pembelajaran dan memiliki

urutan/langkah-langkah yang teratur.

Adanya strategi pembelajaran membuat seorang guru mempunyai pedoman

dalam bertindak dengan alternatif pilihan yang mungkin dapat dan harus ditempuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

20

Ini dimaksudkan agar pembelajaran berlangsung secara sistematis, terarah, lancar

dan efektif (Mufarrokah, 2009:2). Maka guru dituntut untuk menguasai substansi

ilmu pengetahuan yang akan diberikan kepada para murid.

Keberhasilan dalam menerapkan strategi pembelajaran tergantung pada

kemampuan guru dalam menganalisis kondisi pembelajaran yang ada, seperti

menganalisis tujuan pembelajaran, karakteristik para siswa, karakteristik bidang

studi, dan kendala atau permasalahan dari sumber belajar. Strategi dan metode

pembelajaran sering disetarakan dalam proses pembelajaran di kelas, karena

strategi dan metode merupakan cara mencapai tujuan pembelajaran.

Metode adalah bagian dari strategi, maka dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Strategi Pembelajaran Langsung

Metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran langsung adalah

ceramah, latihan, pembelajaran eksplisit, demonstrasi dsb. Di dalam strategi ini,

sumber belajar adalah guru itu sendiri. Maka guru harus menguasai dengan baik

pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa.

b. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung

Metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran tidak langsung adalah

diskusi reflektif, pembentukan konsep, perolehan konsep, problem solving, inkuiri

terbimbing, dsb. Pembelajaran tidak langsung ini, berpusat pada siswa dan peran

guru hanya mengatur lingkungan pembelajaran, memberi kesempatan pada siswa

untuk terlibat dalam pembelajaran, dan memberikan umpan balik apabila

diperlukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

21

c. Strategi Pembelajaran Interaktif

Metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran interaktif adalah

debat, latihan sejawat, diskusi, belajar kooperatif berkelompok, tutorial kelompok,

diskusi panel, dsb. Di dalam strategi ini, hal yang diutamakan adalah aktivitas

diskusi sesama siswa, dengan menggunakan metode interaksi yang bervariasi, dan

peran guru adalah memberikan topik, menentukan jumlah dan komposisi siswa

dalam kelompok, dan menjelaskan teknik pelaporan.

d. Strategi Pembelajaran Eksperensial

Metode pembelajaran yang digunakan dalam strategi pembelajaran

ekperensial adalah eksperimen, simulasi, bermain peran, pengamatan lapangan,

survei, permainan, sinektik, dsb. Di dalam strategi ini, pembelajaran berpusat pada

peserta dan berorientasi pada aktivitas dengan lima tahapan yakni berbagi

pengalaman, analisis pola, inferensi atau generalisasi pasif, aplikasi dalam situasi

baru dan mengalami aktivitas. Pembelajaran ini bisa dilakukan di luar kelas.

e. Strategi Pembelajaran Mandiri

Metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran mandiri adalah proyek

penelitian, modul belajar, pembelajaran berbantuan komputer, kontrak belajar, dsb.

Strategi dan metode yang digunakan ini untuk mengembangkan inisiatif siswa

secara individual, dan membangkitkan rasa percaya diri serta mengembangkan diri

mereka sendiri (Sani, 2019:163).

Maka menurut saya, strategi pembelajaran adalah rencana pembelajaran

termasuk metode dan pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang aktif dan relevan dengan para siswa. Langkah-langkah pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

22

proses pembelajaran yang telah disusun akan membantu guru dalam

mengekspresikan diri secara total dan membantu para siswa untuk terlibat aktif dan

memahami apa yang menjadi tujuan pembelajaran.

5. Metode Pembelajaran PAK

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara siswa, pendidik dan

sumber belajar di dalam suatu lingkungan belajar (Chotimah dan Fathurrohman,

2018:40). Di dalam interaksi ini, siswa memiliki suatu pengetahuan baru tentang

apa yang sedang dipelajari, di mana ada perubahan sikap atau tingkah laku.

Pembelajaran juga diartikan sebagai proses pengembangan moral

keagamaan, aktivitas, dan kreativitas siswa dalam berbagai interaksi dan

pengalaman belajar. Hal yang ditekankan pada pembelajaran adalah siswa, sebab

di dalam pembelajaran ada proses, cara dan perbuatan yang menjadikan orang atau

makhluk hidup belajar.

Maka dapat disimpulkan arti dari kata pembelajaran itu sendiri adalah suatu

proses interaksi antara guru dan siswa serta sumber pembelajaran untuk

mengembangkan moral keagamaan, aktivitas, dan kreativitas dari para siswa.

b. Pengertian Metode Pembelajaran PAK

Menurut Hamdayama (2017:94) metode pembelajaran merupakan cara

yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pembelajaran kepada para siswa.

Guru menyiapkan dengan baik dan saksama suatu cara yang akan digunakan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

23

pembelajaran guna menarik perhatian para siswa dan membantu para siswa

mendalami materi yang diajarkan oleh guru.

Metode pembelajaran dapat juga diartikan sebagai pemberian kecakapan

dan pengetahuan kepada siswa di dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh

guru. Sebagai seorang guru yang mengaplikasikan berbagai disiplin ilmu dan

mengetahui sebuah kebenaran, dituntut untuk menyadari bahwa teori-teori selalu

datang dan pergi, dan perginya selalu lebih banyak, karena mereka tidak mampu

menangkap detail yang realitas setiap harinya. Situasi ini mengantar seorang

pendidik atau guru PAK untuk membuat sesuatu yang berbeda di dalam

pembelajaran seperti membuat metode pembelajaran.

Selain sebagai pemberian kecakapan dan pengetahuan, metode juga

merupakan cara yang digunakan guru untuk mengimplementasikan rencana

pembelajaran yang telah disusun dalam praktik yang secara nyata di kelas dan di

hadapan siswa, untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengimplementasian rencana

yang telah disusun dalam suatu kenyataan atau realita, akan membantu guru

mencapai tujuan pembelajaran yang telah disusun tercapai dengan optimal. Dengan

kata lain, metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan strategi

pembelajaran atau a way in achieving something yang memerlukan teknik dan

taktik (Sanjaya, 2016:127).

Metode pembelajaran yang baik dan dikatakan berhasil apabila siswa dapat

mengikuti pembelajaran dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran. Siswa

dapat berinteraksi langsung dengan ilmu pengetahuan atau lingkungan dan

memberikannya suatu wawasan baru. Maka dapat disimpulkan bahwa metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

24

pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru dalam membantu siswa

berinteraksi dengan ilmu pengetahuan dan pada akhirnya dapat mencapai tujuan

pembelajaran.

c. Kriteria Pemilihan Metode Pembelajaran

Setiap guru hendaknya memiliki keterampilan dalam menggunakan metode

pembelajaran, agar metode yang digunakan tepat. Adanya keterampilan ini, guru

dapat membantu para muridnya terlibat langsung dengan materi pembelajaran.

Begitu juga dalam pembelajaran PAK di sekolah. Setiap materi tentu memiliki

metode yang berbeda-beda dalam penyampaiannya. Maka sangat diperlukan teknik

dalam memilih metode dalam mengajar. Chotimah dan Fathurrohman dalam buku

Paradigma Baru Sistem Pembelajaran menampilkan beberapa faktor yang harus

diperhatikan dalam menggunakan metode pembelajaran yakni:

1) Kesesuaian Metode Pembelajaran dengan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran yang jelas dan tepat akan membantu pemilihan

metode belajar yang tepat juga. Adanya pemahaman akan tujuan pengajaran, akan

membantu pendidik untuk memilih metode belajar yang lebih sesuai. Ketepatan

pemilihan metode dengan tujuan pembelajaran ini, menuntut perencanaan awal

pembelajaran yang matang dari seorang pendidik itu sendiri. Ia akan menilai sejauh

mana keefektifan dari metode yang digunakan, untuk mempermudah pemahaman

para murid akan pembelajaran dan hasil akhirnya adalah tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

2) Kesesuaian Metode Pembelajaran dengan Materi Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

25

Pada ranah ini, metode pembelajaran juga harus disesuaikan dengan materi

pembelajaran yang akan diberikan oleh pendidik kepada para murid. Menurut

Rohani (2004:118), di dalam memilih materi pendidik harus melihat sejauh mana

materi tersebut mengandung unsur emosi, memerlukan pengamatan, memerlukan

gerakan atau keterampilan tertentu, mengandung materi hafalan atau lain

sebagainya untuk menentukan metode yang sesuai. Hal ini dimaksudkan agar

materi yang disampaikan pendidik mudah dipahami oleh para murid.

3) Kesesuaian Metode Pembelajaran dengan Kemampuan Guru

Ketidakmampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran akan

menyebabkan banyak kejanggalan bahkan ditertawakan oleh para murid. Maka

pendidik dituntut untuk memiliki kemampuan yang baik dalam menguasai metode

yang yang digunakan, guna membantu dirinya dalam menyampaikan materi

pembelajaran dan dapat dipahami oleh para murid dengan mudah.

4) Kesesuain Metode Pembelajaran dengan Kondisi Para Murid

Setiap murid memiliki kondisi dan karakteristik yang berbeda-beda. Maka

metode yang diberikan guru tidak hanya satu saja melainkan bervariasi, agar tidak

menimbulkan kejenuhan dan keberhentian minat belajar dari para murid (Rohani,

2004:119).

5) Kesesuain Metode Pembelajaran dengan Sumber dan Fasilitas Tersedia

Sebelum memilih metode, dipastikan terlebih dahulu fasilitas yang

diperlukan sudah tersedia atau belum. Fasilitas ini membantu pendidik dalam

menyampaikan materi pembelajaran dan juga membantu para murid dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

26

memahami maksud yang akan disampaikan oleh pendidik. Sumber dan fasilitas

yang memadai akan membantu kelancaran proses belajar mengajar.

6) Kesesuaian Metode Pembelajaran dengan Situasi Kondisi Belajar Mengajar

Situasi kondisi belajar mengajar juga merupakan faktor penting dalam

menentukan metode pembelajaran, sebab situasi ini berkaitan dengan semangat

belajar/mengajar, cuaca, keadaan lingkungan kelas/sekolah, dan sebagainya.

Situasi pembelajaran ini tidak setiap hari sama, kadang guru bisa menciptakan

situasi belajar yang berbeda, misalnya mengajar di alam terbuka (Mufarrokah,

2009:83).

7) Kesesuaian Metode Pembelajaran dengan Tempat Belajar

Tempat belajar tidak selamanya di dalam ruang kelas. Terkadang di luar

kelas atau di alam luar. Para murid bisa mengamati apa yang sedang terjadi,

misalnya mengamati orang yang tidak tertib berlalu lintas di lampu merah atau hal

lainnya yang berkaitan dengan tema dan tujuan pembelajaran. Tempat belajar yang

sesuai akan membuat para murid merasa nyaman dan membantunya dalam

memahami pembelajaran.

6. Jenis-jenis Metode Pembelajaran PAK

Menurut Irwanto, et al (1983:10) dalam pandangan Blizard mengatakan

bahwa ada tiga kriteria dasar yang digunakan dalam pemilihan metode yakni:

a. Berpusat pada Pengelolaan

Berpusat pada pengelolaan artinya segala pertimbangan harus berdasarkan

pada kondisi pengelolaan yang nyata saat itu juga. Misalnya berkaitan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

27

biaya, fasilitas, staf dan sebagainya. Ada 2 faktor yang berpusat pada pengelolaan

yaitu faktor-faktor persiapan dan faktor-faktor penyajian, seperti tabel berikut ini.

Tabel 1. Faktor-faktor Persiapan dan Penyajian

Faktor-faktor Persiapan Faktor-faktor Penyajian

1. Waktu yang digunakan untuk

mempersiapkan atau

mengembangkan

2. Jumlah bahan yang harus

dipersiapkan

3. Biaya yang diperkirakan

dibutuhkan untuk persiapan

dan pengembangannya

4. Fasilitas yang dibutuhkan

untuk persiapan

5. Kualitas staf yang diperlukan

dalam persiapan

6. Jumlah staf yang diperlukan

untuk mempersiapkan bahan

1. Fasilitas yang dibutuhkan

untuk penyajian

2. Jumlah anggota staf yang

dibutuhkan untuk penyajian

3. Jumlah siswa yang

mendapatkan pelajaran pada

saat itu

4. Perkiraan biaya yang

ditentukan untuk penyajian

5. Kemudahan administrasi

6. Keterandalan alat-

alat/perlengkapan

7. Efeknya terhadap lamanya

pelajaran

b. Berpusat pada Guru

Pada kriteria ini, hal yang dilakukan adalah mempertimbangkan faktor-

faktor yang penting bagi guru terkhususnya berkaitan dengan penyajian bahan

pelajaran dari guru itu sendiri. Adapun faktor-faktor yang berpusat pada guru yakni

kemudahan dalam memberikan penyajian, teknik yang luwes, melihat taraf

kesulitan dalam menjalankan teknik, taraf kesulitan dalam melaksanakan evaluasi,

kurang tersedianya peralatan, respon atau reaksi guru terhadap teknik dan prosedur

pembelajaran, dan adanya harapan akan adanya interaksi antara guru dan para

murid dari metode yang digunakan (Irwanto et al, 1983:11).

Pembelajaran yang dilakukan satu arah ini menuntut seorang guru untuk

mampu memberikan pembelajaran yang bisa dipahami siswa dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

28

Kecakapan dari penyampaian seorang guru sangat dibutuhkan. Akan tetapi untuk

mengurangi kesan otoritas dari guru maka hal-hal yang diperhatikan oleh guru

yakni:

1) Pada tahap persiapan, guru mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang

nyaman, mempersiapkan peluang pembelajaran yang aktif tanpa didominasi

oleh guru, dan adanya akomodasi gaya belajar yang berbeda-beda (Suyono dan

Hariyanto, 2015:93).

2) Pada saat berlangsungnya pembelajaran, sebaiknya selalu ada interaksi guru

dengan siswa, menunjukkan minat yang tinggi atas mata pelajaran tersebut,

penyampaian yang jelas berkaitan dengan tujuan dan pokok bahasan di dalam

pembelajaran, dan menunjukkan penghargaan yang besar kepada siswa atas

minat, gagasan dan pertanyaan dari siswa (Suyono dan Hariyanto, 2015:93).

3) Pada akhir pembelajaran, disertai dengan refleksi (Suyono dan Hariyanto,

2015:93). Refleksi akan membantu para murid melihat kembali segala proses

pembelajaran dan pencapaian yang telah didapatkannya. Sebab, dengan melihat

kembali proses pembelajaran yang telah dilaluinya, membantunya dalam

mengambil keputusan akan pembelajaran selanjutnya yang akan dialaminya.

c. Berpusat pada Para Murid

Pada kriteria ini mengkaji tentang faktor-faktor yang menggambarkan

tingkatan pengetahuan guru tentang proses pembelajaran, dan pemilihan metode

yang tidak hanya berdasarkan pada efisiensi administratif saja melainkan berkaitan

dengan proses belajar siswa. Adapun faktor-faktor yang berpusat pada siswa yakni

partisipasi siswa terhadap metode yang digunakan, derajat realismenya, besarnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

29

dorongan yang diberikan (Pertimbangan juga penangguhan, jumlah, dan frekuensi

dorongan), penggunaan metode yang disesuaikan dengan kecepatan belajar dari

setiap siswa, jumlah indera yang dirangsang oleh metode tersebut, dan besarnya

umpan balik yang diberikan oleh guru ke siswa dan siswa ke guru atas respon dari

metode yang digunakan.

d. Metode-metode yang Digunakan dalam PAK

1) Metode Ceramah

Metode ceramah dan metode tanya jawab tidak dapat dipisahkan. Akan

tetapi di dalam metode ceramah, durasi untuk ceramah lebih banyak dibandingkan

dengan tanya jawab. Menurut Suyono dan Hariyanto (2015:94) metode ceramah ini

dilakukan dengan pemberian informasi secara lisan dari seorang pendidik kepada

siswa.

Adapun kelebihan dari metode ceramah ini pada sisi guru adalah guru

mudah mengontrol dan menguasai kelas, dapat mengorganisasikan atau mengatur

tempat duduk di kelas, menerangkan pelajaran dengan baik, mudah mempersiapkan

dan melaksanakan pembelajaran, dan dapat diikuti siswa dalam jumlah yang besar.

Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah siswa mengalami kebosanan

apabila selalu digunakan dan dalam jangka waktu yang cukup lama, sangat sulit

mengetahui apakah semua siswa paham atau hanya sebagian kecil yang paham,

mudah menjadi verbalisme dan merugikan siswa yang menangkap materi lewat

visual, dan siswa menjadi pasif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

30

2) Metode Tanya Jawab

Pada metode ini dikhususkan pada guru yang bertanya dan siswa menjawab,

atau siswa bertanya dan guru menjawab. Tujuan dari metode tanya jawab ini adalah

untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran dikuasai, merangsang siswa untuk

berpikir, dan memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang

belum dipahami. Menurut Mufarrokah (2009:87), pertanyaan yang diberikan

sebagai stimulus dan jawaban atas pertanyaan tersebut sebagai pengarahan aktivitas

belajar.

Kelebihan dari metode tanya jawab adalah dapat memusatkan perhatian

siswa, merangsang siswa untuk terampil dan berani menjawab dan memberikan

pendapat, mengembangkan daya pikir dan juga daya ingatan, serta membangkitan

hasrat siswa untuk melakukan penyelidikan.

Sedangkan kekurangan dari metode tanya jawab adalah siswa menjadi takut

jika guru tidak menciptakan suasana yang akrab dan kurang mendorong mereka

untuk berani, tidak bisa memberikan pertanyaan pada semua siswa jika jumlah

siswa banyak dan waktunya terbatas, sulit bagi guru untuk membuat pertanyaan

dengan tingkatan dari termudah sampai tersulit, dan waktu akan terbuang jika siswa

tidak segera menjawab.

3) Metode Demonstrasi

Di dalam metode ini, pendidik akan menampilkan suatu keterampilan

tertentu dan murid memperhatikannya. Peragaan dan pertunjukan ini berkaitan

dengan suatu proses, situasi, benda tertentu, serta situasi yang sebenarnya maupun

hanya sekedar tiruan. Tujuannya adalah mengembangkan daya observasi murid dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

31

mengembangkan pengetahuan yang berkaitan dengan prinsip-prinsip yang

berkaitan dengan keterampilan yang telah ditampilkan oleh pendidik. Menurut

Chotimah dan Fathurrohman (2018:338), metode demonstrasi ini sangat efektif

bagi murid untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau

data yang benar.

Kelebihan dari metode demonstrasi adalah pembelajaran lebih jelas dan

konkret, siswa mudah memahami apa yang sedang dipelajari, proses pembelajaran

lebih menarik, siswa aktif mengamati, siswa dapat menyesuaikan teori dengan

kenyataan dan mencoba melakukan sendiri, dan dapat memberikan kesempatan

besar bagi siswa untuk berdiskusi.

Kekurangan dari metode ini adalah memerlukan persiapan yang lebih

matang, membutuhkan keterampilan khusus dari guru,dan fasilitas harus memadai

seperti peralatan, tempat dan biaya.

4) Metode Tugas Membaca Terstruktur

Metode ini biasanya dilaksanakan pada awal pembelajaran. Guru akan

menugasi siswa untuk membaca suatu wacana atau suatu prosedur langkah-langkah

demonstrasi. Siswa diminta untuk memahami konsep-konsep penting yang

dipaparkan dalam wacana tersebut, dan bertanya pada guru, apabila ada sesuatu

yang kurang dipahaminya.

5) Metode Karyawisata

Di dalam metode ini, para siswa memperoleh pengalaman langsung dengan

melihat proses, fenomena yang terjadi di lokasi studi. Siswa akan diminta mencatat

proses dan produk-produk yang diamatinya, kemudian membuat rancangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

32

penilaian hasil karyawisata untuk laporan sementara. Manfaat dari karyawisata

adalah siswa mendapatkan penjelasan langsung tentang suatu proses, memberikan

penyegaran pada siswa, memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru, menjawab

pertanyaan yang timbul dari dalam diri, dan memperoleh tambahan informasi.

Kelebihan dari metode ini adalah memiliki prinsip pengajaran yang modern,

siswa aktif mencoba sesuatu untuk menambah wawasannya, merangsang daya

kreativitas dari siswa, pembelajaran menjadi relevan, siswa dapat melakukan

wawancara pada narasumbernya, dan membuat pembelajaran menjadi rileks dan

menyenangkan. Sedangkan kekurangannya adalah fasilitas dan biaya yang

diperlukan sulit disediakan oleh siswa maupun guru, membutuhkan banyak waktu,

memerlukan persiapan yang matang, sulit mengatur siswa yang banyak, dan unsur

rekreasi lebih diprioritaskan.

6) Metode Pelatihan

Metode ini diawali dengan metode ceramah untuk menekankan konsep-

konsep penting kepada siswa atau tanya jawab yang membimbing dan

mengarahkan mereka ke arah materi yang akan dilatihkan. Latihan-latihan tersebut

sebagai suatu cara yang baik untuk menanamkan kebiasan-kebiasaan tertentu yang

baik. Siswa yang terlibat dari metode ini diharapkan memiliki ketangkasan,

ketepatan, kesempatan dan keterampilan.

Kelebihan dari metode pelatihan adalah siswa memiliki kecakapan motorik

seperti menulis dan melafalkan huruf, kecakapan mental, pembentukan kebiasaan

dan memperoleh kecakapan asosiasi. Sedangkan kekurangannya adalah

menghambat bakat dan inisiatif siswa, menimbulkan penyesuaian statis terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

33

lingkungan, menimbulkan verbalisme, kebiasaan yang kaku, dan jika dilakukan

berulang kali akan menimbulkan rasa bosan.

7) Metode Seminar

Siswa dalam kelompok kecil menyajikan sebuah makalah kepada siswa

lainnya, kemudian hasil presentasi tersebut ditanggapi dalam bentuk diskusi dan

analisis kritis terhadap makalah yang telah dipresentasikan. Metode ini,

mengembangkan kemampuan siswa untuk memilih dan menyajikan informasi yang

relevan dan mempertajam kemampuan lewat adu argumen, proposisi dan thesis.

8) Metode Role Playing

Siswa diberi tugas untuk memilih suatu peranan tertentu. Kemudian,

mereka berusaha menciptakan situasi yang sesuai dengan alur cerita yang akan

diperankannya. Setelah selesai diperankan, maka seluruh peserta membahas apa

yang telah ditampilkan dengan panduan pertanyaan dari pendidik. Tujuannya untuk

mengembangkan kesadaran diri, melihat perubahan sikap dan perilaku dan

kemampuan untuk berempati dan menyelami keadaan orang lain.

9) Metode Diskusi

Metode ini menuntut komunikasi dua arah dari pendidik dan siswa.

Pendidik mendorong siswa untuk menyampaikan pertanyaan-pertanyaan, masalah-

masalah, atau komentar dari peserta didik dibawa pengawasan pendidik (Irwanto et

al, 1983:19). Tujuannya adalah latihan penyampaian fakta-fakta, membimbing

siswa untuk melakukan sintesa, dan memotivasi siswa. Tujuan dari metode diskusi

ini adalah pertama, siswa dapat memecahkan masalah. Kedua, menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

34

pertanyan. Ketiga, menambah dan memahami pengetahuan siswa dan yang

keempat adalah membuat suatu keputusan.

Masalah-masalah yang sesungguhnya dianalisis secara mendetail atau

secara berurutan, untuk membantu siswa meramu pengertian mereka tentang

masalah tersebut dan bagaimana memecahkan masalah (Irwanto et al, 1983:18).

Bisa dikatakan proses memecahkan masalah itu dengan cara bermusyawarah

dengan teman-temannya yang lain. Tujuannya, untuk membantu siswa

menyampaikan pengetahuan tentang fakta-fakta yang mendasari masalah, dan

menerangkan prinsip-prinsip yang dipelajari pada situasi yang nyata.

Metode diskusi ini juga tidak terlepas dari hambatan. Hambatan dari metode

diskusi ini adalah pembicaraan akan didominasi oleh dua atau tiga orang yang

menguasai materi, kadang-kadang pembahasannya menyimpang, waktu yang

dibutuhkan lama, tidak bisa digunakan dalam kelompok besar, emosi yang tidak

terkontrol karena perbedaan pendapat, dan informasi dari siswa terbatas.

10) Metode Belajar dengan Bantuan Komputer (CAI, Computer Assisted Learning)

Metode ini menggunakan media berupa notebook (laptop), atau seperangkat

komputer lengkap. Guru akan menugasi siswa untuk mencari suatu konsep yang

telah diterimanya lewat internet.

11) Metode Karya Kelompok

Di dalam metode ini, siswa dibagi-bagi dalam kelompok kecil, kemudian

diberi tugas untuk dikerjakan di dalam kelompok tersebut. Dari subtema yang besar,

guru akan memberikan subtema kecil yang berbeda-beda kepada kelompok kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

35

Hal ini akan membantu siswa untuk mengembangkan ide dan kreativitasnya dan

pembelajaran akan lebih terasa kontekstual.

12) Metode Pembelajaran Langsung

Di dalam metode ini, guru mentransformasikan pengetahuan atau

keterampilan secara langsung kepada siswa. Ada tiga komponen dasar dalam

metode ini yaitu rencana program, organisasi pengajaran dan interaksi guru/siswa.

13) Metode Debat

Menurut Sani (2019:143-144), metode debat ini terdiri dari 2 kelompok

peserta yang satu pro dan satu kontra. Kedua kelompok ini diberikan tugas untuk

membaca materi yang akan didebatkan. Setelah selesai membaca, guru

menunjukkan salah satu anggota kelompok yang pro untuk berbicara dan

ditanggapi oleh kelompok yang kontra, begitu seterusnya sampai semua berbicara

dan mengeluarkan argumennya. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru

akan menulis inti dari ide-ide yang dikeluarkan di papan tulis. Selanjutnya guru

akan menambahkan konsep atau ide yang belum diungkapkan, serta mengajak

siswa untuk membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topik yang

ingin dicapai.

14) Metode Group Tutorial

Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil. Mereka akan memberikan

tutorial berkaitan dengan pemanfaatan suatu benda. Tujuannya agar siswa dapat

memberikan pengertian dan sintesis akan ide-ide yang disajikan dan

mengembangkan keterampilan kerjasama kelompok. Peran pendidik hanya

mengawasi topik dan arah dari pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

36

15) Metode Tugas Perorangan

Tugas perorangan ini dapat sangat bervariasi. Suatu masalah yang diberikan

guru dapat dipecahkan di dalam maupun di luar kelas. Tujuannya yakni

memberikan cara belajar yang langsung dan aktif, dan mengembangkan

keterampilan memecahkan masalah. Peran guru adalah mendiagnosa dan

membantu kelemahan-kelemahan dari siswa.

Kelebihan dari metode tugas perorangan ini adalah untuk merangsang siswa

melakukan aktivitas belajar, meningkatkan kemandirian, meningkatkan

pemahaman siswa akan materi pembelajaran, membina rasa tanggung jawab dan

disiplin, dan mengembangkan kreativitas siswa. Sedangkan kekurangannya adalah

siswa sulit dikontrol, sering memberi tugas yang monoton atau tidak bervariasi akan

menimbulkan rasa bosan dalam diri siswa, dan guru kesulitan memberi tugas

berdasarkan perbedaan kemampuan siswa secara individu.

7. Evaluasi Proses Pembelajaran

a. Pengertian Evaluasi

Kata evaluasi dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah evaluation, yang

secara umum diartikan sebagai suatu proses yang sistematis dalam menentukan

nilai sesuatu seperti tujuan, kegiatan, unjuk kerja, proses, orang, ataupun objek

berdasarkan kriteria tertentu. Menurut Dapiyanta (2011:10) evaluasi adalah

kegiatan mengukur dan menilai.

Menurut Yaumi, evaluasi merupakan proses penilaian, pengukuran dan

penentuan kelayakan suatu produk atau sistem pembelajaran yang berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

37

kriteria yang sudah ditetapkan. Evaluasi dipandang sebagai suatu bentuk kegiatan

untuk membuat keputusan tentang kelayakan atau kesuksesan suatu program atau

proyek pembelajaran yang sudah memenuhi tujuan yang diinginkan. Di dalam

evaluasi ada kegiatan terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan

menggunakan instrumen penilaian, yang kemudian hasilnya dibandingkan dengan

tolak ukur untuk menarik kesimpulan (Mudlofir dan Rusydiyah, 2016:212).

Menurut Arikunto prinsip dari kegiatan evaluasi adalah adanya triangulasi

atau hubungan erat tiga komponen yakni tujuan pembelajaran, kegiatan

pembelajaran dan evaluasi. Sedangkan alat evaluasi digunakan berupa teknik

nontes seperti skala berkala dan kuesioner, dan teknik tes seperti tes diagnostik, tes

sumatif dan tes formatif.

b. Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran merupakan proses menentukan nilai pembelajaran

yang dilaksanakan melalui kegiatan pengukuran dan penilaian pembelajaran.

Menurut Yaumi, evaluasi pembelajaran merupakan pengukuran dan penilaian

terhadap hal-hal yang mempengaruhi proses pembelajaran seperti materi

pembelajaran, penggunaan strategi pembelajaran, media pembelajaran, metode

pembelajaran, sumber belajar dan lain sebagainya.

Menurut Dapiyanta dalam evaluasi pembelajaran PAK di sekolah

menyatakan bahwa evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan mengukur dan

menilai interaksi antara guru, siswa dan kondisi eksternal dari keadaan awal tertentu

untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 “evaluasi

dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

38

bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.”

c. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran

Ada dua fungsi evaluasi pembelajaran yakni formatif dan sumatif. Fungsi

dari evaluasi formatif yakni memperbaiki proses pembelajaran dan fungsi evaluasi

sumatif yakni mengambil keputusan tentang keberhasilan suatu program dan

penentuan tindak lanjutnya. Sedangkan tujuan evaluasi pembelajaran menurut

Ratnawulan dan Rusdiana ( 2015:22) adalah untuk mengetahui efisiensi proses

pembelajaran yang dilaksanakan dan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan.

Selain itu tujuan dari evaluasi pembelajaran juga digunakan untuk

menyeleksi kriteria yang sudah ditentukan, mendiagnosa kelemahan dan kekuatan

siswa beserta sebab dan akibatnya, penempatan siswa dalam jurusan yang ada di

sekolah dan mengukur keberhasilan dari siswa. Dari hasil evaluasi ini, bisa

ditentukan tindak lanjut terhadap siswa atau menyusun kembali program

pembelajaran untuk mengembangkan siswa ke arah yang lebih baik lagi.

d. Karakteristik Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran sangat membantu pendidik untuk menentukan

langkah selanjutnya dalam proses pembelajaran, agar proses pembelajaran yang

akan dilakukan lebih berkualitas lagi dari sebelumnya. Untuk mencapai

pembelajaran yang berkualitas, maka karakteristik evaluasi pembelajaran yang

perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh yakni sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

39

1) Validitas

Dikatakan valid apabila alat ukur yang digunakan dapat dengan tepat

mengukur sesuatu yang hendak diukur. Instrumen yang baik adalah instrumen yang

memberikan informasi sesuai yang diharapkan. Validitas tes dapat dikembangkan

melalui pemikiran dan pengalaman yang logis. Ada empat jenis validitas yaitu

validitas logis (logical validity), validitas isi (content validity), validitas ramalan

(predicetive validity), dan validitas konstruk (Conctruct validity).

2) Objektivitas

Sistem penilaian tidak dipengaruhi oleh faktor subjek atau unsur pribadi.

Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, serta meminimalkan

pengaruh-pengaruh emosional penilai. Maka penilaian yang dilakukan harus

dijalankan secara kontinyu untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang para

murid.

3) Adil

Penilaian yang dilakukan tidak menguntungkan atau merugikan para murid

dengan latar belakang yang mereka miliki.

4) Terpadu

Penilaian yang tidak terlepas atau tidak terpisahkan dari kegiatan

pembelajaran. penilaian yang autentik dilakukan apabila berlangsung dalam proses

pembelajaran yang autentik.

5) Terbuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

40

Prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan

dapat diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti para murid, guru,

orang tua, satuan pendidikan dan dinas pendidikan.

6) Menyeluruh dan Berkesinambungan

Penilaian yang dilakukan harus mencakup kompetensi dengan

menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai untuk memantau

perkembangan kemampuan siswa, yang meliputi sikap, pengetahuan dan

keterampilan.

7) Sistematis

Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti

langkah-langkah baku. Langkah-langkahnya tersebut meliputi penyusunan

indikator penilaian, penyusunan kisi-kisi penilaian, penyusunan instrumen

penilaian, penyusunan rubrik penskoran penilaian, penyusunan pengolahan

penilaian, dan penyusunan laporan penilaian.

8) Beracuan Kriteria

Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditentukan.

Kriteria penilaian biasanya selaras dengan tujuan dan indikator pembelajaran.

9) Edukatif

Penilaian dilakukan untuk memotivasi para murid dalam mencapai

kompetensi pembelajaran yang telah ditentukan dalam standar isi dan standar

kompetensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

41

10) Akuntabel

Penilaian dapat dipertanggungjawabkan baik segi teknik, prosedur maupun

yang lainnya.

e. Evaluasi Metode

Metode yang digunakan membantu para murid dalam memahami

pembelajaran yang diberikan oleh pendidik. Maka adanya evaluasi metode, melihat

sejauh mana metode yang digunakan oleh pendidik efektif untuk para murid atau

malah sebaliknya.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dan membantu penulis mengembangkan penelitian

ini ditulis oleh Angela Merici Agrieny (2019) tentang Persepsi Siswa terhadap

Praksis PAK di SMP se- Daerah Istimewah Yogyakarta, menunjukan bahwa

sebagian besar dari siswa memiliki pendapat atau persepsi yang baik mengenai

praksis PAK di sekolahnya. Dilihat dari persepsi mereka tentang metode

pembelajaran, sebagian besar dari mereka menyukai metode pembelajaran PAK

yang diberikan oleh gurunya. Pada kesimpulannya penulis berharap para guru

untuk lebih memperhatikan persepsi para siswa, agar pembelajaran bisa berjalan

lebih baik lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan, menggunakan metode penelitian kuantitatif

deskriptif. Di dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data yang kemudian

diolah dan dianalisis. Hasil analisis dalam bentuk deskripsi. Penelitian ini juga

merupakan penelitian pendidikan, karena mengevaluasi metode yang selama ini

dilakukan untuk menemukan metode pembelajaran yang tepat.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah desain penelitian

evaluasi. Peneliti mengevaluasi metode pembelajaran yang selama ini dilakukan

oleh guru dengan menyebarkan kuesioner yang akan diisi oleh para siswa.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar, baik Swasta Katolik maupun

Negeri Se-DIY.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2020 sampai dengan Mei 2020.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

43

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi di dalam penelitian ini adalah siswa yang mengalami

pembelajaran Agama Katolik Sekolah Dasar di DIY.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel penelitian ini dengan menggunakan teknik

insidental sampling. Peneliti secara acak menyebarkan kuesioner pada siswa kelas

IV, V, dan VI melalui google formulir. Siswa yang kebetulan mengisi kuesioner,

dialah responden peneliti.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan data

1. Identifikasi Variabel

Penelitian ini berjudul Evaluasi Penggunaan Metode Pembelajaran PAK di

Sekolah Dasar Se-DIY dan Tindak Lanjutnya. Penelitian ini terdapat satu variabel

atau variabel tunggal. Variabel tunggal dalam penelitian ini adalah metode

pembelajaran PAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi metode

pembelajaran yang digunakan oleh guru. Metode pembelajaran sebagai stimulus

dan evaluasi sebagai respon.

2. Definisi Konseptual

Metode pembelajaran merupakan cara guru melaksanakan rencana

pembelajaran yang berkaitan dengan pengelolaan materi yang telah disusun untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

44

3. Definisi Operasional

Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru dalam

menciptakan kondisi belajar dengan cara tanya jawab, demonstrasi, diskusi, dan

tugas perorangan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, alat yang digunakan untuk penelitian adalah kuesioner

dan wawancara. Peneliti memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis pada

angket berdasarkan indikator yang diturunkan dari variabel kepada responden, dan

menyebarnya lewat google formulir. Untuk memvalidasi hasil kuesioner, peneliti

melakukan wawancara.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Rating akan

diberikan kepada peserta dengan skala likert. Skala tertinggi adalah empat dan skala

terendah adalah satu.

6. Pengembangan Instrumen

a. Kisi-kisi

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Penggunnaan Metode PAK

Variabel Faktor Aspek Jumlah soal

Evaluasi Penggunaan

Metode Pembelajaran

Implikasinya bagi

Pengembangan Metode

Pembelajaran PAK dan

Budi Pekerti SD Se-

daerah istimewa

yogyakarta.

Jenis-

jenis

Metode

Metode Tanya Jawab 8

Metode Demonstrasi 8

Metode Diskusi 12

Metode Tugas

perorangan

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

45

Variabel Faktor Aspek Jumlah soal

Total pertanyaan 36

b. Uji Coba Terpakai

Penelitian ini menggunakan uji coba terpakai dengan menyebarkan

instrumen satu kali saja. Hasil dari responden kemudian diuji menggunakan uji

validitas dan uji reliabilitas.

1) Uji Validitas

Validitas atau kesahihan ini menunjukan pada kemampuan suatu instrumen

mengukur apa yang harus diukur. Uji validitas ini menggunakan program SPSS 16.

Berikut ini contoh hasil validasi dari SPSS:

Tabel 3. Contoh Hasil Uji Validitas

Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka instrumen tersebut

dikatakan valid. Sedangkan apabila r hitung ≤ r tabel dengan taraf signifikansi 0,05

maka instrumen tersebut tidak valid. Dari hasil pengolahan dan uji validasi data,

semua instrumen dinyatakan valid (Lampiran 3).

2) Uji Reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

46

Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut

dipergunakan secara berulang dan hasil pengukurannya sama. Teknik yang dapat

digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen yaitu Cronbach’s Alpha.

Penentuan nilai koefisien alpha sebagai berikut:

0 : Tidak memiliki reliabilitas

> 0,70 : Reliabilitas yang dapat diterima

> 0,80 : Reliabilitas yang baik

0.90 : Reliabilitas yang sangat baik

1 : Reliabilitas sempurna

Hasil pengolahan dan uji reliabilitas pada 36 instrumen dengan bantuan

SPSS 16 sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.924 36

Nilai koefisien alpha yang diperoleh adalah 0.924. Nilai ini lebih besar dari 0.90.

Maka reliabilitasnya sangat baik.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan menggunakan analisis deskriptif dan

statistik dengan menggunakan SPSS version 16 untuk mendapatkan gambaran hasil

penelitian dari data yang sudah dikumpulkan. Sedangkan untuk pembuatan diagram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

47

dan penentuan nilai acuan norma menggunakan microsoft excel 2013. Penilaian

acuan norma dalam menentukan kualitas dari metode seperti berikut ini:

Tabel 5. Penilaian Acuan Norma

Skala Huruf Kriteria Rumus Acuan Norma

A Amat Baik mean + 1,5 SD

B Baik mean + 0,5 SD

C Cukup Baik mean - 0,5 SD

D Tidak Baik mean - 1,5 SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Responden

Responden dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Dasar kelas IV, V dan

VI yang telah mengikuti pembelajaran Agama Katolik dan sekolahnya ada di

wilayah DIY. Rincian dari siswa tersebut sebagai berikut:

Tabel 6: Jumlah Siswa berdasarkan Kelas

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Kelas IV 43 45.3 45.3 45.3

Kelas V 35 36.8 36.8 82.1

Kelas VI 17 17.9 17.9 100.0

Total 95 100.0 100.0

Tabel di atas jumlah responden yang diperoleh sebanyak 95 siswa. Siswa

kelas VI sebanyak 43 orang dengan angka persentase 45,3%, siswa kelas V

sebanyak 35 orang dengan angka persentase 36,8%, dan siswa kelas VI sebanyak

17 orang dengan angka persentase 17,9%.

Tabel 7: Jumlah Siswa berdasarkan Sekolah

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Swasta 82 86.3 86.3 86.3

Negeri 13 13.7 13.7 100.0

Total 95 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

49

Dari data tersebut diperoleh jumlah siswa yang sekolah di Sekolah Swasta

Katolik berjumlah 82 orang dan siswa yang sekolah di Sekolah Negeri berjumlah

13 orang.

2. Deskripsi Metode Tanya Jawab

a. Jangka Waktu Penggunaan Metode

Tabel 8: Jangka Waktu Penggunaan Metode Tanya Jawab

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Pernah 34 35.8 35.8 35.8

Sering 34 35.8 35.8 71.6

Selalu 27 28.4 28.4 100.0

Total 95 100.0 100.0

Dari tabel di atas, total siswa siswa yang diperoleh sebanyak 95 siswa.

Sebanyak 34 siswa pernah mengikuti metode tanya jawab dengan persentase

sebesar 35,8%. Sebanyak 34 siswa juga sering mengikuti metode tanya jawab

dengan persentase sebesar 35,8%, dan sebanyak 27 siswa selalu mengikuti metode

tanya jawab dengan persentase sebesar 28,4%. Maka diagram penggunaan metode

tanya jawab seperti di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

50

Dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa terbanyak yaitu siswa yang pernah

mengikuti metode tanya jawab dan siswa yang sering mengikuti metode tanya

jawab.

b. Kualitas Penggunaan Metode

Tabel 9. Kualitas Penggunaan Metode Tanya Jawab

Kriteria Interval Kategori Frekuensi Persentase

4 22,76 - 28 Sangat Setuju 47 49,5%

3 17,51 - 22,75 Setuju 38 40%

2 12,26 – 17,50 Tidak Setuju 10 10,5%

1 7 – 12,25 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Dari hasil analisis data diperoleh sebanyak 47 siswa sangat setuju dengan

metode tanya jawab dengan persentase sebesar 49,5%, 38 siswa setuju dengan

persentase sebesar 40%, dan sebanyak 10 siswa tidak setuju dengan persentase

sebesar 10,5%. Maka bentuk diagramnya seperti di bawah ini:

Diagram 1. Siswa yang Mengikuti Metode Tanya

Jawab

Pernah Sering Selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

51

Diagram tersebut menggambarkan bahwa jumlah siswa terbesar terdapat

pada siswa yang sangat setuju dengan metode tanya jawab. Jumlah siswa yang

sangat setuju sebanyak 47 siswa dengan persentase sebesar 49,5%.

Tabel 10. Rangkuman dari Kualitas Penggunaan Metode Tanya Jawab

Statistics

N Valid 95

Missing 0

Mean 22.1684

Std. Error of Mean .36309

Median 22.0000

Mode 22.00

Std. Deviation 3.53900

Variance 12.525

Range 14.00

Minimum 14.00

Maximum 28.00

Sum 2106.00

Hasil pengolahan SPSS 16 ini diperoleh mean sebesar 22,1684, median

sebesar 22, mode sebesar 22, nilai terendah sebesar 14 dan nilai tertinggi sebesar

Diagram 2. Kualitas Penggunaan Metode Tanya

Jawab

SS S TS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

52

28. Dari nilai rata-rata tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa metode tanya jawab

memiliki kualitas yang cukup baik, dengan melihat tabel PAN di bawah ini:

Tabel 11. Penilaian Acuan Norma Metode Tanya Jawab

Skala Huruf Kriteria Rumus Acuan Norma Batas Bawah

A Amat Baik mean + 1,5 SD 27.476922

B Baik mean + 0,5 SD 23.937921

C Cukup Baik mean - 0,5 SD 20.398921

D Tidak Baik mean - 1,5 SD 16.85992

c. Hasil Wawancara

1) Jangka Waktu Penggunaan Metode

Jumlah responden wawancara ada 13 dengan rincian 6 guru agama Katolik

dan 7 siswa yang mengikuti pembelajaran agama Katolik di sekolah. Dari 13

responden tersebut, ada 6 responden yang mengatakan sering mengalami metode

tanya jawab yaitu R2, R3,R5, R7, R9, dan R11. Sebanyak 4 responden yang

mengatakan selalu mengalami metode tanya jawab yaitu R1, R8, R12, R13, dan

yang mengatakan kadang-kadang sebanyak 3 responden yaitu R4, R6, dan R10.

Dari 6 responden yang mengatakan sering, ada 3 responden yang

menambahkan penjelasannya. R3 mengatakan bahwa ia sering menggunakan

metode tanya jawab mulai dari introduksi, pendalaman materi sampai pada

pembuatan rangkuman di akhir pembelajaran. R2 mengatakan sering menggunakan

metode tanya jawab tetapi guru yang sering bertanya dibandingkan siswa. Jika

siswa diminta bertanya mereka tidak mau, dan jika mereka bertanya terkadang di

luar konteks materinya. R7 menambahkan bahwa

Tanya jawab sering dilakukan. Tanya jawab ini ada dua, baik saya dengan

murid atau murid dengan murid. Jadi tidak selalu saya dengan murid tapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

53

murid dengan murid juga. Itu nanti mengarah ke metode diskusi. Jadi tanya

jawab bisa melibatkan banyak orang, sehingga nanti mereka dapat

menyampaikan pengalaman mereka. Mereka akan cerita. Memang tuntutan

bagi orang-orang tertentu bahwa ini belum cukup dan lain sebagainya.

Empat responden yang menjawab selalu mengalami metode tanya jawab,

ada satu responden yang menambahkan penjelasannya yaitu R8. R8 mengatakan

bahwa setiap mengajar ia selalu menggunakan metode tanya jawab untuk

mengetahui seberapa jauh siswa mendalami materi pada pertemuan sebelumnya.

Sedangkan dari 3 responden yang menjawab kadang-kadang, ada dua responden

yang memberikan penjelasan singkat yaitu R6 dan R10. R6 mengatakan bahwa

pelajaran agama yang dilakukan di sekolahnya lebih sering dijelaskan daripada

tanya jawab. Sedangkan R10 mengatakan bahwa metode tanya jawab dilakukan

kadang-kadang yaitu saat akhir materi.

2) Kualitas Penggunaan Metode

Berdasarkan uji statistik, metode tanya jawab tergolong memiliki kualitas

yang cukup baik. Hal tersebut didukung dengan hasil wawancara tentang kelebihan

dari metode tanya jawab termasuk apa saja yang dialami siswa dan apakah metode

tanya jawab dapat mencapai tujuan pembelajaran, yang telah dilakukan oleh

peneliti.

a) Kelebihan Metode Tanya Jawab

Bagi R1, R2, R3 dan R4 metode tanya jawab bisa membantu mereka

mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami pembelajaran yang telah

dilakukan dan membiasakan mereka untuk berinteraksi dengan guru. R2 bisa

menanyakan kejelasan materi pada siswa, apakah siswa paham atau malah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

54

sebaliknya. Siswa juga dilatih untuk berani bertanya pada orang lain. R3 (28 Mei

2020) mengatakan bahwa:

Kelebihan metode tanya jawab bagi saya yang pertama saya bisa melibatkan

anak, mengajak anak dalam proses pembelajaran. Kedua, saya bisa

mengajak anak untuk lebih fokus pada pembelajaran. Jadi dengan tanya

jawab itu, anak akan terbawa ikut dalam pembelajaran. Ketiga, saya bisa

merangsang anak untuk berpikir atau mengingat pembelajaran-

pembelajaran yang sudah atau pengalaman-pengalaman yang sudah mereka

jalani. Kemudian yang keempat saya bisa melatih anak untuk berpendapat.

Kadang anak itu kan malu atau mungkin malas. Nah, dengan tanya jawab

itu mau tidak mau anak akan terlibat ikut berpendapat. Melatih keberanian

anak untuk berbicara juga. Selanjutnya, saya bisa mengoptimalkan,

memaksimalkan dalam menggali pengalaman anak. Sehingga dalam

pembelajaran itu, pengalaman yang dimiliki anak bisa saya manfaatkan

untuk lebih mendalami tema pembelajaran

R8 merasa bahwa metode tanya jawab sangat cocok dengan pembelajaran

PAK karena dapat mengajak siswa untuk sharing pengalaman imannya. Suasana

kelas menjadi lebih hidup. Sebagian besar siswa aktif mengikuti pembelajaran,

walaupun ada beberapa dari mereka yang karakternya pendiam dan juga beberapa

siswa yang bertanya dengan tujuan hanya untuk membuat gaduh.

R4 merasa senang bisa tanya jawab di dalam kelas. Jika menjawab salah

maka ia akan mengetahui jawaban yang benar. Pertanyaan dari guru yang mudah

dimengerti membuatnya berani untuk mengungkapkan pendapatnya. Dia juga

berhenti dari ribut ketika guru memberikan pertanyaan dan semangat berpikir untuk

menemukan jawaban yang benar. R5 dan R6 juga merasa senang karena bisa

menambah dan mengetahui ilmu pengetahuan, serta mengetahui hal-hal lain yang

belum diketahui. R6 bisa bertanya pada guru tentang apa yang belum dimengertinya

dan ini memudahkannya untuk mengerti materi agama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

55

Saat wawancara dengan R7, ia mengatakan bahwa siswa lebih kritis ketika

mengikuti metode tanya jawab. Terkadang pertanyaan dari siswa di luar dugaan dan

suasana yang dibangun menyenangkan. Menurut R9, siswa tidak hanya menjadi

pendengar setia saja tetapi juga menjadi siswa yang aktif. Ada beberapa anak

memang memiliki kecerdasan yang lebih, sehingga bisa mengingat pembelajaran

yang telah berlalu. Tetapi ada beberapa anak yang harus dipancing untuk membantu

ingatannya kembali akan pembelajaran sebelumnya. Pertanyaan yang diberikan

juga merangsang siswa untuk berani dan terampil, karena setiap pertemuan siswa

selalu ditekankan untuk tidak takut bertanya atau berpendapat dan membuat kelas

menjadi lebih nyaman. Ketika tanya jawab, anak-anak menjadi fokus dan berlomba

untuk menjawab pertanyaan karena ada nilai tambahan untuk mereka.

Pada saat metode tanya jawab, terkadang R10 merasa grogi karena dadakan

antara siap dan tidak siap, dan terkadang tidak bisa menjawab. Sama seperti R4,

R10 dan R12 juga semangat berpikir dalam menjawab pertanyaan karena bagi

mereka bisa menambah nilai dan bisa mengingat materi sebelumnya. Sebenarnya

bagi R10, pertanyaan dari guru mudah tapi jawabannya yang susah. Sedangkan bagi

R12, ia akan menjawab dan memberikan pertanyaan apabila ia belajar, sebaliknya

jika ia tidak belajar maka ia tidak dapat menjawab dan memberi pertanyaan. R10

menambahkan lagi bahwa pertanyaan dari guru bisa membuatnya berhenti dari

ribut walaupun hanya sebentar.

R11 mengatakan bahwa di dalam metode tanya jawab guru tidak menunjuk

siswa untuk menjawab. Siswa yang bisa menjawab menunjuk dirinya sendiri

dengan cara mengangkat tangan. Pertanyaan yang diberikan mudah maka R11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

56

sering menjawab dan hal tersebut membuatnya merasa senang. Adanya metode

tanya jawab juga membuat R13 bisa berinteraksi langsung dengan guru dan saat

memberikan pendapat, ia bisa berdiskusi dengan teman.

b) Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Hasil wawancara pada tiga belas responden, semuanya mengatakan bahwa

metode tanya jawab dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Bagi

R1 metode tanya jawab sangat membantu karena bisa mengajarkan siswa untuk

berani berbicara di muka umum dan mengajak mereka untuk mengeluarkan

pendapat. R3 menjelaskan lagi bahwa:

Metode tanya jawab sangat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran itu ada empat aspek yaitu sikap spiritual, sikap sosial,

pengetahuan dan keterampilan. Metode tanya jawab lebih-lebih dalam hal

pengetahuan sangat membantu siswa. Jadi sejauh mana kita akan bisa

melihat anak itu mencapai tujuan lebih-lebih dalam hal pengetahuan dengan

tanya jawab itu. Tetapi memang ada kekurangannya, jika lebih-lebih kalau

di sekolah negeri. Mungkin siswa-nya tidak terlalu banyak, ketemu dengan

siswa yang sulit untuk diajak tanya jawab, memang itu membutuhkan

pendekatan dan juga kreativitas guru dalam menggunakan tanya jawab ini,

supaya anak itu mampu menyampaikan atau mengutarakan memberikan

pendapatnya. Tetapi memang secara intinya itu metode tanya jawab sangat

membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. sedangkan tujuan

pembelajaran agama katolik di bidang pengetahuan itu bisa kita tempuh

salah satu teknik yang digunakan atau mungkin biasa kita sebut dengan

penilaian itu diantaranya menggunakan teknik lisan. Jadi metode tanya

jawab itu kita terapkan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang

kita berikan dikuasai oleh anak. Ketercapaian dari proses pembelajaran itu

bisa diterima oleh anak dan juga mereka terapkan dapat kita ukur dari teknik

yang kita pakai dengan tanya jawab itu.

R4 dan R5 bisa menambah pengetahuan dan wawasan mereka akan materi

pembelajaran. R6 bisa bertanya apa saja yang belum jelas, dan R9 bisa mengetahui

seberapa besar siswa dapat menangkap materi yang berkaitan dengan tujuan

pembelajaran. Bagi R10 dan R11, metode tanya jawab sangat membantunya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

57

mencapai pembelajaran karena dapat mengingat dan mengulangi kembali

pembelajaran yang telah diberikan guru. Sehingga saat ulangan, mereka tidak lupa,

tidak bingung, dan tidak hanya diberi tahu jawabannya.

Begitu pula dengan R12 yang mengatakan bahwa metode tanya jawab dapat

membantunya mencapai tujuan pembelajaran karena dapat mengetahui secara

dalam materi yang sedang dipelajari. Ketika R13 lupa dan tidak mengerti, maka ia

akan menanyakan dan ingat kembali dengan materi pembelajaran. R7

menambahkan lagi bahwa setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda. Ada

yang cepat menangkap dan ada yang kesulitan. Pada hasil ujian guru akan

memeriksa, dan menjelaskan kembali pada siswa yang menjawab salah agar ke

depannya mereka paham. R8 hanya mengatakan jelas membantu. Akibat dari

pemotongan jam mengajar, menurut R2 metode tanya jawab merupakan metode

yang efektif bagi siswa.

3. Deskripsi Metode Demonstrasi

a. Jangka Waktu Penggunaan Metode

Tabel 12. Jangka Waktu Penggunaan Metode Demonstrasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Pernah 4 4.2 4.2 4.2

Pernah 54 56.8 56.8 61.1

Sering 28 29.5 29.5 90.5

Selalu 9 9.5 9.5 100.0

Total 95 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

58

Hasil analisis kuesioner dari 95 siswa dapat diketahui jumlah metode

pembelajaran demonstrasi yang dialami sebagai berikut: sebanyak 4 siswa tidak

pernah mengalami metode demonstrasi dengan valid persentase 4,2%, 54 siswa

pernah mengalami metode demonstrasi dengan valid persentase 56,8%, sebanyak

28 siswa sering mengalami metode demonstrasi dengan valid persentase 29,5%,

dan sebanyak 9 siswa selalu mengalami metode demonstrasi dengan valid

persentase 9,5%. Maka diagram penggunaan metode demonstrasi seperti di bawah

ini:

Dari diagram di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa pernah

mengikuti metode demonstrasi dengan jumlah sebesar 54 siswa dari total siswa

yakni 95 siswa, dan besar persentasenya adalah 56,8%.

b. Kualitas Penggunaan Metode

Tabel 13. Kualitas Penggunaan Metode Demonstrasi

Kriteria Interval Kategori Frekuensi Persentase

4 22,76 - 28 Sangat Setuju 38 40%

3 17,51 - 22,75 Setuju 42 44,2%

2 12,26 – 17,50 Tidak Setuju 6 6,3%

Diagram 3. Jangka Waktu Penggunaan Metode

Demonstrasi

Tidak Pernah Pernah Sering Selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

59

1 7 – 12,25 Sangat Tidak Setuju 5 5,3%

0 Tidak Menjawab 4 4,2%

Dari hasil analisis data diperoleh sebanyak 38 siswa sangat setuju dengan

metode demonstrasi dengan persentase sebesar 40%, 42 siswa setuju dengan

persentase sebesar 44,2%, sebanyak 6 siswa tidak setuju dengan persentase sebesar

6,3%, sebanyak 5 siswa yang sangat tidak setuju dengan persentase sebesar 5,3%,

dan sebanyak 4 siswa yang tidak menjawab karena pada nomor sebelumnya mereka

menjawab tidak pernah mengikuti metode demonstrasi. Maka bentuk diagramnya

seperti di bawah ini:

Diagram tersebut menggambarkan bahwa jumlah siswa terbesar terdapat

pada siswa yang setuju dengan metode demonstrasi. Jumlah siswa yang sangat

setuju sebanyak 42 siswa dengan persentase sebesar 44,2%.

Diagram 4. Kualitas Penggunaan Metode

Demonstrasi

SS S TS STS TM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

60

Tabel 14. Rangkuman dari Kualitas Penggunaan Metode Demonstrasi

Statistics

N Valid 95

Missing 0

Mean 20.8526

Std. Error of Mean .56354

Median 22.0000

Mode 21.00

Std. Deviation 5.49268

Variance 30.170

Range 28.00

Minimum .00

Maximum 28.00

Sum 1981.00

Hasil pengolahan SPSS 16 ini diperoleh mean sebesar 20,8526, median

sebesar 22, mode sebesar 21, nilai terendah sebesar 0 dan nilai tertinggi sebesar 28.

Dari nilai rata-rata tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi

memiliki kualitas yang cukup baik dengan melihat tabel PAN di bawah ini:

Tabel 15. Penilaian Acuan Norma Metode Demonstrasi

Skala Huruf Kriteria Rumus Acuan Norma Batas Bawah

A Amat Baik mean + 1,5 SD 29.09165257

B Baik mean + 0,5 SD 23.59897191

C Cukup Baik mean - 0,5 SD 18.10629125

D Tidak Baik mean - 1,5 SD 12.61361058

c. Hasil Wawancara

1) Jangka Waktu Penggunaan Metode

Berdasarkan hasil wawancara 10 dari 13 responden pernah mengalami

metode demonstrasi yakni R1, R2, R3, R5, R6, R8, R9, R10, R11, dan R13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

61

Sedangkan R4, R7, dan R12 belum pernah mengalami metode demonstrasi. Bagi

R1 dan R9, metode demonstrasi ini digunakan pada materi yang sungguh-sungguh

cocok dengan metode tersebut. R2 pernah melakukan metode ini pada materi

tentang “Kisah Penciptaan” dan “Sikap Berdoa yang Baik” serta “Sakramen”. R3

menambahkan lagi bahwa ia pernah melakukan metode demonstrasi sejauh materi

tersebut dimungkinkan untuk didemonstrasikan. Misalnya saja tentang menjaga

kebersihan dengan mencuci tangan, berdoa yang meliputi tanda salib dan doa-doa

harian yang dihafalkan, sikap mencintai lingkungan dengan cara menanam

tanaman, pembaptisan, mengaku dosa, dan perayaan ekaristi agar anak bisa terlibat

langsung dengan melaksanakannya. Begitu juga dengan R11.

Kelas V dan VI sering mengikuti metode demonstrasi yang diberikan oleh

R8, seperti membuat kelompok untuk menerapkan kisah kitab suci yang sedang

dibahas kemudian ditampilkan di depan kelas dengan membuat gerak dan lagu atau

membuat karya lain. R13 pernah memimpin doa jalan salib ketika mengikuti

metode demonstrasi. R5 dan R6 hanya mengatakan pernah mengalami metode

tanya jawab tetapi jarang.

2) Kualitas Penggunaan Metode

Responden yang mengisi kuesioner sebagian besar pernah mengalami

metode tanya jawab. Dari nilai rata-rata yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa

metode demonstrasi merupakan metode yang memiliki kualitas cukup baik. Hasil

wawancara juga mengatakan demikian. Berikut ini penjelasan tentang kualitas

metode demonstrasi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

62

a) Kelebihan Metode Demonstrasi

R3 memaparkan bahwa siswa yang mengikuti metode demonstrasi akan

lebih jelas menerima pembelajaran dan pembelajaran menjadi lebih konkret.

Pembelajaran yang konkret akan mudah diterima oleh siswa. Selain itu

pembelajarannya menjadi lebih menarik karena siswa terlibat langsung untuk

mendemonstrasikan. Hal tersebut membuat mereka menjadi aktif menghubungkan

antara teori yang sudah diberikan dengan praktek langsung. Pada intinya mereka

lebih bisa memahami dan mengetahui maknanya. Begitu juga dengan R2, metode

ini membantu siswa untuk materi pembelajaran yang disampaikan melalui alat

peraga.

R5, R6, R10, R11, dan R13 merasa senang mengikuti metode demonstrasi.

Bagi mereka, metode ini membantu mereka untuk mengetahui dan menambah ilmu

dalam pembelajaran. R8 mengatakan bahwa pembelajaran menjadi menyenangkan

dan bisa melatih siswa untuk percaya diri. Pembelajaran menjadi lebih bervariasi.

Bagi R9, metode ini membantu siswa untuk lebih kreatif, lebih mendalami materi

pembelajaran, dan suasana yang dibangun tidak monoton. Maka ia menyesuaikan

alat peraga dengan materi yang akan diberikan pada siswa.

Pada saat metode demonstrasi, R10 dan R11 diminta untuk terlibat dalam

memperagakan sesuatu. Berdasarkan pengalaman R10, terkadang alat peraga yang

digunakan guru tidak sesuai. R13 merasa mudah mengerti materi pembelajaran

karena dipraktekkan secara langsung. Bagi R1 (26 Mei 2020), perhatian siswa

menjadi terpusat dan proses belajar siswa lebih terarah pada satu materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

63

Pengalaman siswa sebagai hasil pembelajaran akan lebih melekat dan mengesan di

dalam diri mereka.

b) Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Sepuluh responden yang mengatakan pernah mengikuti metode tanya jawab

mengakui bahwa metode demonstrasi ini dapat membantu siswa mencapai tujuan

pembelajaran. R1, R2, dan R8 hanya mengatakan “membantu” tanpa memberikan

alasan. Sedangkan R3, R5, R6, R9, R10, R11, dan R13 memberikan alasan atas

jawabannya mereka.

Metode demonstrasi ini membantu siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran terutama di bidang keterampilan, karena langsung mempraktekkan

(R3, 28 Mei 2020). Selain itu juga menurut R5, metode ini membuat dia dan teman-

temannya bisa saling mengetahui dan memahami materi pembelajaran. R6 merasa

lebih jelas ketika mengikuti metode demonstrasi.

Metode ini membuat R11 mudah mengingat materi yang sedang dipelajari.

Sebab, Anak yang terlibat langsung akan membuatnya menjadi lebih mudah

memahami materinya (R9, 29 Mei 2020). R10 dan R13 akan mengerti cara untuk

melakukan atau memperagakan dan bisa memimpin dalam acara tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

64

4. Deskripsi Metode Diskusi

a. Jangka Waktu Penggunaan Metode

Tabel 16. Jangka Waktu Penggunaan Metode Diskusi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Pernah 3 3.2 3.2 3.2

Pernah 44 46.3 46.3 49.5

Sering 38 40.0 40.0 89.5

Selalu 10 10.5 10.5 100.0

Total 95 100.0 100.0

Dari tabel di atas, total siswa siswa yang diperoleh sebanyak 95 siswa.

Sebanyak 3 siswa tidak pernah mengikuti metode diskusi dengan persentase sebesar

3,2%, 44 siswa juga pernah mengikuti metode diskusi dengan persentase sebesar

46,3%, sebanyak 38 siswa sering mengikuti metode diskusi dengan persentase

sebesar 40%, dan sebanyak 10 siswa selalu mengikuti metode diskusi dengan

persentase sebesar 10,5%. Maka diagram penggunaan metode diskusi seperti di

bawah ini:

Diagram 5. Jangka Waktu Penggunaan

Metode Diskusi

Tidak Pernah Pernah Sering Selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

65

Dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa terbanyak yaitu siswa yang pernah

mengikuti metode diskusi dan siswa yang sering mengikuti metode diskusi.

b. Kualitas Penggunaan Metode

Tabel 17. Kualitas Penggunaan Metode Diskusi

Kriteria Interval Kategori Frekuensi Persentase

4 35,76 - 44 Sangat Setuju 41 43,2%

3 27,51 - 35,75 Setuju 42 44,2%

2 19,26 – 27,50 Tidak Setuju 9 9,5%

1 11 – 19,25 Sangat Tidak Setuju 0 0%

0 Tidak Menjawab 3 3,2%

Dari hasil analisis data diperoleh sebanyak 41 siswa sangat setuju dengan

persentase sebesar 42,3%, sebanyak 42 siswa setuju dengan persentase sebesar 44,

2%, sebanyak 9 siswa tidak setuju dengan persentase sebesar 9,5 siswa, dan

sebanyak 3 siswa tidak menjawab karena mentode diskusi tidak pernah diikuti.

Maka bentuk diagramnya seperti di bawah ini:

Diagram 6. Kualitas Penggunaan Metode

Diskusi

SS S TS STS TM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

66

Diagram tersebut menggambarkan bahwa jumlah siswa terbesar terdapat

pada siswa yang setuju dengan metode diskusi. Jumlah siswa yang sangat setuju

sebanyak 42 siswa dengan persentase sebesar 44,2%.

Tabel 18. Rangkuman dari Kualitas Penggunaan Metode Diskusi

Statistics

N Valid 95

Missing 0

Mean 33.4316

Std. Error of Mean .81787

Median 35.0000

Mode 32.00

Std. Deviation 7.97156

Variance 63.546

Range 44.00

Minimum .00

Maximum 44.00

Sum 3176.00

Hasil pengolahan SPSS 16 ini diperoleh mean sebesar 33,4316, median

sebesar 35, mode sebesar 32, nilai terendah sebesar 0 dan nilai tertinggi sebesar 44.

Dari hasil nilai mean,dapat disimpulkan bahwa kualitas dari metode diskusi cukup

baik, dengan melihat tabel PAN di bawah ini:

Tabel 19. Penilaian Acuan Norma Metode Diskusi

Skala Huruf Kriteria Rumus Acuan Norma Batas Bawah

A Amat Baik mean + 1,5 SD 45.38892194

B Baik mean + 0,5 SD 37.41735995

C Cukup Baik mean - 0,5 SD 29.44579795

D Tidak Baik mean - 1,5 SD 21.47423595

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

67

c. Hasil Wawancara

1) Jangka Waktu Penggunaan Metode

Wawancara yang dilakukan pada 13 responden sebanyak 8 responden

mengatakan pernah melakukan metode diskusi, tetapi pada taraf jarang. 8

responden itu adalah R4, R5, R6, R8, R9, R10, R11, dan R13. Menurut R13 (28

Mei 2020) metode ini digunakan jika ada soal yang harus didiskusikan. R8 merasa

bahwa untuk tingkat SD, siswa belum bisa berdiskusi maka ia memberikan metode

diskusi hanya pada kelas VI walaupun baginya masih terasa sulit.

Bagi R1, R2, R3 dan R7 metode ini sering digunakan saat pembelajaran

PAK di kelas. R3 mengatakan bahwa:

Metode ini sering saya pakai untuk mendalami suatu masalah. Misalnya

saya sudah sampai pada pengaplikasian. Jadi saya memberikan sebuah

masalah, saya lemparkan pada siswa kemudian nanti siswa akan masing-

masing memberikan pendapatnya atau mencari solusinya. Biasanya saya

berikan berupa penugasan, misalnya sebagai contoh untuk kelas VI. Itu ada

permasalahan yang terjadi di masyarakat, lebih-lebih sudah ke tingkat

benua. Itu nanti mereka bisa browsing, bisa artikel, bisa apa saja

permasalahan yang sedang terjadi di tingkat dunia, atau di tingkat nasional,

atau di tingkat daerah. Nanti mereka menyampaikan dan mereka akan

bersama-sama untuk mencari solusi yang berkaitan bagaimana peran

mereka. Apa yang bisa mereka lakukan. Itu kalau yang di kelas atas. Di

kelas V juga bisa, misalnya saya pas penerapan sikap adil dan jujur. Nanti

ada permasalahan, saya lontarkan, nanti siswa menanggapi. Untuk yang di

kelas IV, ada bentuk-bentuk misalnya menghormati orang tua, menghormati

hak milik orang lain itu bisa saya gunakan. Kelas bawa, misalnya kelas III

itu pelestarian lingkungan, juga saya lemparkan permasalahan pada siswa.

Nanti mereka menanggapi.

Berdasarkan pengalaman R7, ia akan meminta siswa presentasi di depan

kelas. Hasil presentasi tersebut yang kemudian didiskusikan. Pembagian kelompok

diskusi secara merata dengan melihat tingkat kemampuan dari mereka. Dalam satu

kelompok ada siswa yang mampu, sedang, dan tidak mampu. Biasanya di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

68

diskusi ada perselisihan pendapat atau ada siswa yang tidak suka dengan teman satu

kelompoknya, maka guru tersebut menengahi dan memberikan nasehat pada

mereka. Sedangkan satu responden yakni R12 (28 Mei 2020) mengatakan di setiap

pembelajaran agama selalu digunakan metode diskusi.

2) Kualitas Penggunaan Metode

Responden yang mengisi kuesioner sebagian besar pernah mengalami

metode diskusi. Dari nilai rata-rata yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa metode

diskusi merupakan metode yang memiliki kualitas cukup baik. Hasil wawancara

juga mengatakan demikian. Berikut ini hasil wawancara tentang metode diskusi

oleh 13 responden.

a) Kelebihan Metode Diskusi

Pada metode diskusi, ada beberapa poin yang disampaikan oleh responden

saat diwawancarai yaitu berkaitan dengan berani memberi pendapat, bekerjasama,

menghargai pendapat orang lain, kreatif menyampaikan inspirasi, dapat

bermusyawarah, mandiri, aturan pemberian tugas, kesimpulan dari diskusi,

pembelajaran yang menyenangkan, memperluas wawasan dan guru mendorong

siswa yang tidak aktif untuk menjadi aktif. Poin yang berkaitan dengan siswa yang

aktif memberikan pendapat diungkapkan oleh R10, R11, R12, dan R13. Berkaitan

dengan bekerjasama diungkapkan R2, R5, dan R1.

Responden yang mengatakan menghargai pendapat orang lain adalah R1,

R3, R6, R9, dan R10. Memperluas wawasan siswa disampaikan oleh R3, R4, dan

R12. Pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa merasa senang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

69

diungkapkan R5, R6, dan R11. R3 dan R12 mengatakan bahwa guru memberikan

masalah untuk didiskusikan. Guru yang mendorong siswa untuk aktif dalam diskusi

diungkapkan oleh R4 dan R12. Penjelasan aturan diskusi oleh guru disampaikan

oleh R4 dan R11. Kesimpulan dari guru yang mudah dipahami oleh R10 dan R12.

Siswa menjadi kreatif oleh R3. Siswa menjadi kritis oleh R7, dan siswa menjadi

mandiri oleh R9.

Adapun penjelasan dari masing responden sebagai berikut. R1 (26 Mei

2020) mengatakan bahwa metode diskusi dapat membantu siswa untuk

bersosialisasi dengan teman-temannya dan mengajarkannya untuk menerima teman

apa adanya. Bagi R2, metode ini mengajarkan siswa untuk bekerjasama dan

mengambil keputusan bersama, walaupun di antara mereka ada siswa yang tidak

terlibat dalam diskusi. R3 menjelaskan lagi bahwa:

Anak akan lebih kreatif untuk menyampaikan inspirasi yang ada dalam

pikiran mereka mengenai permasalahan yang saya berikan. Anak juga

kreatif mencari solusi semacam problem solving. Berikutnya, anak-anak

bisa berlatih untuk meningkatkan sikap toleransi, menghargai, menerima

pendapat orang lain. Anak juga bisa berlatih bermusyawarah. Nanti

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka sampai nanti mereka

dewasa. Mereka bisa melatih diri untuk bermusyawarah. Mereka mencari

pendapat bersama teman yang lain. Jadi tidak egois . Selanjutnya, bisa

memperluas wawasan, karena di situ anak-anak akan mencari penyelesaian

masalah dari sudut mana. Mereka bisa browsing, atau tanya orang tua, atau

pada orang lain, kepada teman untuk mencari penyelesaian masalah yang

mereka hadapi

Berdasarkan pengalaman R4, guru memberikan pertanyaan dan siswa yang

tahu mengajukan diri untuk menjawab karena guru tidak lagi menunjuk siswa.

Diskusi dilakukan sebelum sesi tanya jawab. Guru mendorong teman-teman yang

tidak aktif untuk aktif. Sebelum diskusi guru juga menjelaskan peraturan dari

diskusi. Dia juga merasa bahwa diskusi membantunya bermusyawarah. Maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

70

dengan adanya diskusi membantunya untuk memperluas wawasannya, contohnya

seperti cerita di Alkitab, yang dulu tidak tahu cerita tersebut menjadi tahu cerita-

ceritanya. Tapi sayang dia tidak berani memberikan pendapat karena takut salah.

Bagi R5, di dalam diskusi dia bisa saling tukar pendapat, saling membantu,

dan bekerjasama dengan teman-temannya, yang membuat pembelajaran jadi lebih

menyenangkan. R6 merasa senang saat diskusi karena bisa berdiskusi dengan

teman-temannya dan mendapatkan jawaban yang lebih baik daripada mengerjakan

tugas tersebut perorangan. Dia juga berani memberikan pendapat dengan tujuan

teman-temannya dapat mendengarkan pendapatnya terutama bagi mereka yang

belum mengetahui jawabannya.

Di dalam metode ini juga siswa menjadi lebih kritis (R7, 18 Mei 2020).

Menurutnya, siswa akan berani mengungkapkan pendapat di depan teman-

temannya saat diskusi kelompok, karena biasanya di depan guru mereka menjadi

malu dan tidak berani mengungkapkan pendapat. Pada saat R9 menggunakan

metode diskusi, siswa menjadi lebih mandiri, karena mereka dapat mencari dan

menemukan jawaban bersama atas pertanyaan yang diberikan serta dibiasakan

menghargai satu sama lain. R10 bisa memberikan pendapatnya saat diskusi dan

menerima pendapat teman-temannya. Selain itu kesimpulan dari diskusi mudah

dipahami.

R11 mengatakan bahwa ia senang dengan metode diskusi. Hal ini

dikarenakan di dalam metode diskusi, dia bisa mengobrol dan tidak berpikir sendiri.

Sebelum diskusi guru mengingatkan untuk berdiskusi dengan kelompok sendiri,

bukan dengan kelompok lain. Selain itu, dia juga berani memberikan pendapat saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

71

diskusi. Bagi R12, kadang dia terkecoh dengan pertanyaan yang didiskusikan. Guru

akan memberikan satu masalah untuk didiskusikan. Guru juga mendorong siswa

yang tidak aktif untuk aktif. Adanya diskusi bisa membuatnya bisa menambah

wawasannya dan berani memberikan pendapat. Untuk kesimpulan dari diskusi

kadang dipahami kadang juga tidak.

Berdasarkan pengalaman R13 saat diskusi adalah mereka saling

menyampaikan pendapat di dalam kelompok dan guru memantau. Dia berani

mengungkapkan pendapat, karena baginya jika jawabannya lebih bagus akan

membantu temannya yang lain untuk berdiskusi dan tidak hanya temannya saja

yang berpendapat. Sedangkan bagi R8, ia merasa bahwa pada tingkat SD siswa

belum bisa membedakan mana diskusi dan mana kerja kelompok.

b) Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Dari 13 responden yang diwawancarai semuanya mengatakan bahwa

metode diskusi bisa membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. R2, R7, dan

R10 menjawab bisa membantu tanpa memberikan alasannya. R8 mengatakan

metode diskusi bisa membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tetapi sulit.

Bagi R1, metode ini bisa membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran karena

siswa bisa saling membantu dan melengkapi dalam memahami materi yang sedang

dipelajari.

R3 mengatakan sangat membantu pada aspek sosial. Siswa lebih

menunjukkan sikap toleransi, dengan menghargai pendapat orang lain. Di bidang

pengetahuan, siswa mampu mencari wawasan yang lebih luas dan menerapkan

keterampilan dalam menyampaikan pendapat atau inspirasi. Metode ini membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

72

siswa mencapai tujuan pembelajaran karena metodenya lebih asik (R4, 28 Mei

2020). Siswa bisa bekerjasama dan dapat saling membantu satu sama lain serta

menambah wawasan (R5, 22 Mei 2020). Bagi R6 dan R11, bisa mengerti

bermacam-macam pendapat dari teman.

Menurut R9, metode diskusi dapat membantu siswa mencapai tujuan

pembelajaran kalau ada bimbingan dari guru dan arah diskusi menjadi terfokus pada

tujuan pembelajaran tersebut. Siswa yang bisa mempelajari lebih dalam tentang

materi juga merupakan bukti tercapainya tujuan pembelajaran (R12, 28 Mei 2020).

Selain bisa berpendapat dengan guru, siswa juga bisa berpendapat dengan temannya

yang lain dan bisa membantu teman yang tidak mengerti (R13).

5. Deskripsi Metode Tugas Perorangan

a. Jangka Waktu Penggunaan Metode

Tabel 20. Jangka Waktu Penggunaan Metode Tugas Perorangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Pernah 4 4.2 4.2 4.2

Pernah 25 26.3 26.3 30.5

Sering 42 44.2 44.2 74.7

Selalu 24 25.3 25.3 100.0

Total 95 100.0 100.0

Hasil analisis kuesioner dari 95 siswa dapat diketahui jumlah metode

pembelajaran tugas perorangan yang dialami sebagai berikut: sebanyak 4 siswa

tidak pernah mengalami metode tugas perorangan dengan valid persentase 4,2%,

25 siswa pernah mengalami metode tugas perorangan dengan valid persentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

73

26,3%, sebanyak 42 siswa sering mengalami metode tugas perorangan dengan valid

persentase 44,2%, dan sebanyak 24 siswa selalu mengalami metode tugas

perorangan dengan valid persentase 25,3%. Maka diagram penggunaan metode

tugas perorangan seperti di bawah ini:

Diagram tersebut memberikan gambaran bahwa sebagian besar siswa sering

mengikuti metode diskusi dengan jumlah siswanya adalah 42 siswa dan

persentasenya sebesar 44,2%.

b. Kualitas Penggunaan Metode

Tabel 21. Kualitas Penggunaan Metode Tugas Perorangan

Kriteria Interval Kategori Frekuensi Persentase

4 22,76 - 28 Sangat Setuju 39 41,1%

3 17,51 - 22,75 Setuju 40 42,1%

2 12,26 – 17,50 Tidak Setuju 11 11,6%

1 7 – 12,25 Sangat Tidak Setuju 1 1,1%

0 Tidak Menjawab 4 4,2%

Dari hasil analisis data diperoleh sebanyak 39 siswa sangat setuju dengan

metode tugas perorangan dengan persentase sebesar 41,1%, 40 siswa setuju dengan

Diagram 8. Jangka Waktu Penggunaan Metode

Tugas Perorangan

Tidak Pernah Pernah Sering Selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

74

persentase sebesar 42,1%, sebanyak 11 siswa tidak setuju dengan persentase

sebesar 11,6%, sebanyak 1 siswa yang sangat tidak setuju dengan persentase

sebesar 1,1%, dan sebanyak 4 siswa yang tidak menjawab karena pada nomor

sebelumnya mereka menjawab tidak pernah mengikuti metode tugas perorangan.

Maka bentuk diagramnya seperti di bawah ini:

Diagram tersebut menggambarkan bahwa jumlah siswa terbesar terdapat

pada siswa yang setuju dengan metode tugas perorangan. Jumlah siswa yang sangat

setuju sebanyak 40 siswa dengan persentase sebesar 42,1%.

Tabel 22. Rangkuman dari Kualitas Penggunaan Metode Tugas Perorangan

Diagram 8. Kualitas Penggunaan Metode Tugas

Perorangan

SS S TS STS TM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

75

Statistics

N Valid 95

Missing 0

Mean 20.9684

Std. Error of Mean .58794

Median 22.0000

Mode 21.00

Std. Deviation 5.73057

Variance 32.839

Range 28.00

Minimum .00

Maximum 28.00

Sum 1992.00

Hasil pengolahan SPSS 16 ini diperoleh mean sebesar 20,9684, median

sebesar 22, mode sebesar 21, nilai terendah sebesar 0 dan nilai tertinggi sebesar

28.00. Dari nilai rata-rata tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa metode tugas

perorangan memiliki kualitas yang cukup baik, dengan melihat tabel PAN di bawah

ini:

Tabel 23. Penilaian Acuan Norma Metode Tugas Perorangan

Skala Huruf Kriteria Rumus Acuan Norma Batas Bawah

A Amat Baik mean + 1,5 SD 29.56427411

B Baik mean + 0,5 SD 23.83370541

C Cukup Baik mean - 0,5 SD 18.1031367

D Tidak Baik mean - 1,5 SD 12.37256799

c. Hasil Wawancara

1) Jangka Waktu Penggunaan Metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

76

Wawancara yang dilakukan pada 13 responden, terdapat 8 responden yang

mengatakan sering, 3 responden mengatakan selalu dan 2 responden yang

mengatakan pernah. 8 responden yang mengatakan sering yakni R1, R2, R3, R7,

R8, R10, R11, dan R12. Dari 8 responden yang mengatakan sering ada dua

responden yang memberikan sedikit penjelasannya yaitu R7, R8 dan R11. Metode

tugas perorangan ini sering digunakan oleh R8 untuk tugas di rumah atau PR.

Begitu juga dengan R11, ia sering mengerjakan PR, mengerjakan soal latihan dan

maju doa. R7 menjelaskan lagi bahwa:

Untuk tugas perorangan saya jarang memberikan soal-soal dari buku.

Kadang saya membuat observasi. Misalkan tentang pelajaran membutuhkan

orang lain. Saya suruh mengamati, bagaimana kalau saya di rumah, sikap

saya terhadap ibu seperti apa. Atau Misalkan tentang perhatian. Saya

meminta mereka mengamati orang yang berada di pinggir jalan atau

pengemis. Apa yang kamu tangkap dari situasi tersebut? Terus saya ajak

mereka untuk berempati. Kalau saya di posisi dia , apa yang akan saya

rasakan. Jiwa solidaritas itu akan tumbuh.

R4, R5 dan R13 pernah mengalami metode tugas perorangan. R5 menjawab

soal penilaian individu dan R6 diberi tugas membuat kliping. Bagi R6, hampir

setiap kali pembelajaran agama diberi tugas perorangan. Setiap materi tersebut ada

tugasnya di dalam buku Jamrut (R9, 29 Mei 2020).

2) Kualitas Penggunaan Metode

Responden yang mengisi kuesioner sebagian besar pernah mengalami

metode tanya jawab. Dari nilai rata-rata yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa

metode tugas perorangan merupakan metode yang memiliki kualitas cukup baik.

Hasil wawancara juga mengatakan demikian. Berikut ini hasil wawancara yang

berkaitan dengan metode tugas perorangan.

a) Kelebihan Metode Tugas Perorangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

77

Pada saat wawancara dengan para responden ada tiga responden yang

mengatakan bahwa metode tugas perorangan ini melatih siswa untuk bertanggung

jawab yaitu R1, R3 dan R6. R1 mengatakan bahwa metode tugas perorangan,

mengajak dan melatih siswa untuk bertanggung jawab atas pekerjaannya. Bagi R12

mengerjakan tugas dapat mengajarinya untuk tanggung jawab dan disiplin. Dia juga

bisa mengembangkan kreativitasnya saat mengerjakan tugas, dan semakin paham

dengan materinya. Tugas yang diberikan guru kadang mudah kadang sulit. Kadang

ia merasa agak bingung dengan tugas yang diberikan. Sebab terkadang aturan

pengerjaan tugas tidak dijelaskan. Tetapi ia tetap semangat belajar saat

mengerjakan tugas. Begitu juga dengan R3 yang mengatakan siswa menjadi lebih

tanggungjawab. Siswa terlatih untuk lebih mandiri dalam mengerjakan tugas dan

bisa mengekspresikan kemampuannya secara total untuk menyelesaikan tugas

yang diberikan guru (R3, 28 Mei 2020). Selain itu juga bisa membantu guru dalam

penilaian secara mandiri untuk siswa.

R5 dan R6 merasa senang mengikuti metode tugas perorangan, karena saat

mengerjakan tugas R5 bisa menjawab pertanyaan dengan jujur dan baik. Sedangkan

R6 bisa mencari jawaban di buku dan bisa mendapatkan nilai sesungguhnya tanpa

bantuan dari teman-temannya. Baginya tugas yang diberikan secara terus menerus

membuatnya menjadi jauh lebih pintar. Begitu juga dengan R7 yang mengatakan

bahwa siswa mampu berusaha sendiri. Tugas yang dikerjakan tersebut

dipresentasikan. Tujuannya untuk saling melengkapi.

Sebagai seorang guru, R8 bisa mengetahui pemahaman siswa akan materi

sebelumnya dengan pemberian tugas. Metode ini juga sangat efektif, mengingat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

78

pertemuan di kelas hanya 2 JP. Siswa bisa mengerjakan tugas di rumah, karena

pertanyaan dari tugas harian masih dalam taraf yang mudah. Hal ini dikarenakan

tugas yang diberikan hanya membantu siswa untuk belajar di rumah tetapi tidak

membebani mereka (R9, 29 Mei 2020). Ada kalanya, R9 meminta siswa untuk

berkreativitas seperti membuat poster atau gambar.

Pada saat R10 mengerjakan tugas sendiri, ia akan semakin mengingat

pembelajaran sebelumnya. R13 akan mengerjakan dengan serius, fokus dan

konsentrasi karena dipantau oleh guru. Saat mengerjakan tugas, terkadang ia

meminta bantuan, karena ada soal yang tidak dimengertinya. Berbeda dengan R10,

R11 merasa kesulitan, tergesa-gesa dan deg-degan saat mengerjakan tugas karena

takut salah. Sedangkan berdasarkan pengalaman R4, biasanya siswa tidak boleh

melihat buku atau catatan saat mengerjakan tugas, karena tugasnya berkaitan

dengan pelajaran sebelumnya. Pengerjaan tugas bisa dilakukan di sekolah dan bisa

juga dilakukan di rumah. Pertanyaan yang diberikan guru bervariasi dan ada

penjelasan untuk mengerjakan tugas. Dengan begitu R4 (28 Mei 2020) semakin

memahami materinya karena mengerjakan sendiri dan soal yang diberikan

bervariasi.

b) Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Semua responden yang diwawancarai mengatakan bahwa metode tugas

perorangan membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. R3 mengatakan

bahwa:

Kalau saya secara pribadi sebagai guru dari murid-murid saya, untuk

metode pemberian tugas secara perorangan ini sangat membantu anak

mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya dari aspek spiritualitas dan sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

79

itu saya biasanya memberikan kepada anak-anak semacam buku pantau.

Buku pantau itu berisi kegiatan anak-anak selama mereka mengikuti

kegiatan di gereja, di lingkungan mereka, atau di masyarakat, itu bisa

terpantau dan saya bisa melihat dalam penilaian itu pencapaian tujuan

pembelajaran di bidang spiritualitas dan sosial bisa terlihat. Tugas

perorangan nanti dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang bersifat

pengetahuan itu juga lebih bisa digunakan. Misalnya dengan lembar kerja

siswa yang diberikan, soal-soal dan tugas-tugas yang lain. Itu sangat

memberikan masukkan dan bisa menjadi tolak ukur pencapaian tujuan

pembelajaran di bidang pengetahuan. Untuk di bidang keterampilan juga

sangat bisa dilihat pencapaian tujuannya karena anak-anak dengan tugas

perorangan ini akan menunjukkan sejauh mana mereka bisa mencapai

keterampilan yang mereka terima dan mereka lakukan, mereka terapkan

sesuai dengan materi-materi pembelajaran yang saya berikan.

Menurut R1, ketercapaian tujuan pembelajaran bisa dilihat dari

bertambahnya pengetahuan siswa, karena bisa mengerjakan tugas dengan internet

maupun bertanya pada orang yang lebih berpengalaman. R12 bisa

mengembangkan kreativitas dan kecerdasan dalam menyelesaikan tugas. Tidak

hanya itu saja, metode tugas perorangan dapat melatih daya ingat siswa (R13).

Siswa menjadi lebih serius dalam mengerjakan tugas (R4, 28 Mei 2020).

Bagi R5, siswa bisa menjawab pertanyaan dengan jujur dan bisa menambah

ilmu pengetahuannya saat mengerjakan tugas secara individu. Mereka bisa menulis,

mencari jawaban dan menghafal materi pembelajaran (R11, 22 Mei 2020). Tugas

yang diberikan tidak hanya dikerjakan di sekolah saja tetapi juga dikerjakan di

rumah karena waktunya lebih panjang dan bisa mencari jawaban dari berbagai

sumber. Metode tugas perorangan inilah yang membuat R6 merasa senang karena

bisa giat lagi membaca buku. Walaupun bagi R9 , masih ada siswa yang belum bisa

mencapai tujuan pembelajaran karena keterbatasan daya pikir mereka sendiri dan

daya pikir orang tuanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

80

6. Deskripsi Wawancara tentang Metode yang Lebih Diinginkan Siswa

Dari hasil wawancara responden yang menginginkan metode diskusi yaitu

R1, R3, R4, R5, R6, R7, R12, metode tanya jawab yaitu, R5, R8, R9, dan R11, dan

metode demonstrasi yaitu R2, R3, R7, R10, R13. Menurut R3,Sebenarnya semua

materi diminati oleh siswa tetapi jika melihat yang disukai siswa maka metode

diskusi dan demonstrasi lebih disukai siswa. Di dalam diskusi pembelajarannya

menjadi santai dan bisa bertukar pikiran (R1, 26 Mei 2020). Begitu juga dengan R5

yang mengatakan bahwa mereka saling bertukar ide, bekerja sama dan bisa

membantu satu sama lain Selain itu juga, banyak kepala yang berpikir bukan satu

kepala saja dan memudahkan untuk menjawab (R4, 28 Mei 2020).

R6 merasa bahwa di dalam pembelajaran Agama Katolik, dia tidak terlalu

pintar maka metode diskusi menjadi pilihan yang baik. Sama halnya dengan R7

yang mengatakan bahwa metode diskusi baik bagi siswa. Siswa akan cepat dalam

menyelesaikan persoalan dengan cepat dan mudah saat berdiskusi (R12, 28 Mei

2020)

Bagi R5, tanya jawab dapat menambah wawasan dan saling memahami satu

sama lain. Kelas menjadi jauh lebih hidup dan tidak terlalu banyak penugasan

pribadi (R8, 13 Mei 2020). Selain itu, Menurut R8, siswa bisa saling melengkapi

sekaligus berani berbicara. R11 menambahkan lagi bahwa “semua metode baik,

saling melengkapi. Tidak membosankan. Tapi yang paling saya sukai tanya jawab

karena menyenangkan, seru, berani bicara, tidak capek nulis, mendengarkan dan

mudah ingat.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

81

R2 mengatakan bahwa anak-anak menyukai metode demonstrasi karena

mereka langsung memahami dan tidak begitu berat dalam berpikir. Bagi R7, siswa

lebih senang dengan visual dan gambar, dan alat-alat peraga yang digunakan dapat

membantu siswa untuk berdiskusi. R10 dan R11 mengatakan bahwa mereka bisa

terlibat dalam memperagakan sesuatu dan membuat mereka semakin memahami

pembelajaran yang diberikan oleh guru.

7. Deskripsi Rangkuman Penggunaan Metode Pembelajaran

Penelitian yang dilakukan pada empat metode pembelajaran, mau

memberikan gambaran tentang jangka waktu penggunaan metode dan kualitas

metode itu sendiri. Maka untuk memudahkan pembacaan, penulis memberikan

tabel rangkuman berikut ini:

Tabel 24. Rangkuman Penggunaan Metode Pembelajaran

Aspek

Jangka Waktu Penggunaan Kualitas Penggunaan Metode

Jumlah

Siswa

Terting

gi

Persen

tase

Ket Mean

dari

data

statistik

Total

Nilai

Mean

dari

100%

Ket

Metode

Tanya

Jawab

34 35,8% Pernah

dan

Sering

22,168 32 69,28 Cukup

Baik

Metode

Demonstr

asi

54 56,8% Pernah 20,853 32 65,16 Cukup

Baik

Metode

Diskusi

44 46,3% Pernah 33,432 48 69,65 Cukup

Baik

Metode

Tugas

Peroranga

n

42 44,2% Sering 20,968 32 65,53 Cukup

Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

82

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata nilai tertinggi adalah metode

diskusi, dilanjutkan metode tanya jawab, metode tugas perorangan dan metode

demonstrasi. Berdasarkan hasil wawancara sebagian besar dari responden

mengatakan bahwa siswa lebih menginginkan metode diskusi. Maka dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi kualitas dari metode pembelajaran, maka

semakin diinginkan oleh siswa.

B. Pembahasan Penelitian

1. Metode Tanya Jawab

Berdasarkan hasil analisis kuesioner dan wawancara, metode tanya jawab

sering digunakan di dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik. Jumlah siswa

yang memilih sering menggunakan metode tanya jawab sebesar 34 siswa dari 95

siswa dengan persentase sebesar 35,8%, dan dari 13 responden yang diwawancarai

terdapat 6 responden yang mengatakan sering menggunakan metode tanya jawab.

Dilihat dari sisi kualitas, metode tanya jawab ini tergolong memiliki kualitas yang

cukup baik karena nilai rata-rata yang diperoleh adalah 22,1684 dan bisa membantu

siswa mencapai tujuan pembelajaran. Dari nilai rata-rata yang diperoleh ini terdapat

47 siswa yang sangat setuju, 38 siswa setuju, dan 10 siswa tidak setuju dengan

metode tanya jawab.

Di dalam metode tanya jawab ada hubungan timbal balik antara guru dan

murid. Guru bertanya dan murid menjawab atau murid bertanya dan guru

menjawab. Menurut Mufarrokah (2009:87), pertanyaan yang diberikan sebagai

stimulus dan jawaban atas pertanyaan tersebut sebagai pengarahan aktivitas belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

83

Maka pertanyaan yang diberikan bukanlah pertanyaan yang berbelit-belit, tetapi

pertanyaan yang mudah dipahami. Siswa yang paham akan pertanyaan dari guru

dapat mengarahkannya untuk melakukan suatu aktivitas dalam menjawab

pertanyaan yang diberikan. Artinya bahwa di dalam metode tanya jawab ini siswa

bisa berinteraksi dengan materi pembelajaran, dengan melakukan aktivitas mencari

jawaban atas pertanyaan yang diberikan.

Proses mencari jawaban membuat siswa menjadi semangat untuk berpikir

bahkan melakukan suatu penyelidikan atas pertanyaan yang diberikan. Adanya

respon timbal balik antara siswa dan guru akan membuat siswa semakin terampil

dan berani dalam menjawab dan memberikan pendapat. Keberanian siswa inilah

sebagai salah satu nilai yang positif karena di dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik, siswa dituntut untuk mampu mensharingkan pengalaman imannya.

Pertanyaan dari guru yang mudah dipahami, memberi peluang yang besar bagi

siswa untuk melakukan sharing atas pengalaman imannya.

2. Metode Demonstrasi

Salah satu metode yang digunakan di dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik adalah metode demonstrasi. Dilihat dari jangka waktu penggunaan

metode, sebagian besar siswa yang menjawab kuesioner dan wawancara

mengatakan pernah mengikuti metode demonstrasi. Dari 95 siswa yang mengisi

kuesioner, sebanyak 54 siswa memilih pernah mengikuti metode demonstrasi

dengan persentase sebesar 56,8%. Sedangkan dilihat dari kualitas, metode ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

84

memiliki kualitas yang cukup baik, karena nilai rata-rata yang diperoleh adalah

20,8526.

Dari hasil analisis kuesioner dan wawancara, sebagian besar siswa merasa

bahwa pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi menarik, karena

mereka tidak hanya mendengar tetapi melihat secara langsung. Selain itu,

pembelajaran semakin jelas dan konkret apabila diperagakan. Menurut Chotimah

dan Fathurrohman (2018:338), metode demonstrasi ini sangat efektif bagi peserta

didik untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang

benar. Hal ini dikarenakan pada usia SD, pemikiran siswa mulai berkembang untuk

berpikir secara konkret dan rasional. Maka di dalam metode demonstrasi diberikan

beberapa kecakapan yang bisa mengembangkan pola pikirnya. Mereka bisa secara

langsung berinteraksi dengan ilmu pengetahuan melalui alat peraga dan

mendapatkan kecakapan baru dari guru. Kecakapan inilah yang membantu mereka

untuk mengembangkan keterampilan di dalam diri mereka.

Siswa menjadi semakin aktif mengamati, agar bisa menyesuaikan antara

teori dan kenyataan. Setelah itu, ia akan mencobanya sendiri. Ketika siswa sudah

melakukan dan bisa menjelaskan dengan baik, maka tingkat pemahamannya

menjadi sangat baik. Contohnya ketika memperagakan cara mengaku dosa. Siswa

yang terlibat dalam mengikuti gerakkan mengaku dosa akan membuatnya menjadi

lebih mudah mengingat dan paham. Bahkan muncul pertanyaan dari apa yang

sedang diperagakan. Pertanyaan inilah yang membuat mereka berdiskusi dengan

teman lainnya atau menanyakan pada guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

85

Suasana pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan. Pembelajaran

yang menyenangkan dapat membuat siswa menjadi aktif dan cepat menangkap apa

yang sedang diperagakan. Maka alat peraga yang digunakan guru memang harus

sesuai dengan materi yang sedang dipelajari oleh siswa.

3. Metode Diskusi

Berdasarkan hasil analisis kuesioner dan wawancara, metode diskusi pernah

digunakan di dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik. Jumlah siswa yang

pernah mengikuti metode diskusi sebesar 44 siswa dari 95 siswa dengan persentase

sebesar 46,3%. Dilihat dari sisi kualitas, metode diskusi ini tergolong memiliki

kualitas yang cukup baik karena nilai rata-rata yang diperoleh adalah 33,4316. Dari

nilai rata-rata ini terdapat 41 siswa yang sangat setuju, 42 siswa setuju, dan 9 siswa

tidak setuju dengan metode diskusi.

Kualitas dari metode tanya jawab dilihat dari tingkat pemahaman siswa dan

tujuan yang dicapai dari metode ini. Menurut Chotimah dan Fathurrohman

(2018:341), tujuan dari metode diskusi ini adalah pertama, siswa dapat

memecahkan masalah. Kedua, menjawab pertanyan. Ketiga, menambah dan

memahami pengetahuan siswa dan yang keempat adalah membuat suatu keputusan.

Masalah yang diberikan guru menuntut siswa untuk mencari tahu sendiri jawaban

atau solusi yang diberikan secara bersama-sama. Maka tukar pendapat menjadi hal

yang mendasar di dalam diskusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

86

Saat diskusi, siswa dapat melatih dan membiasakan diri untuk menghargai

pendapat temannya. Tidak hanya terbiasa untuk menghargai pendapat teman, tetapi

juga menjadi kreatif dalam mengungkapkan pendapat atau memberikan terobosan

baru. Pendapat-pendapat tersebut menjadi wawasan baru bagi siswa. Maka di dalam

diskusi ini siswa dituntut untuk menjadi pribadi yang berani. Berani dalam

memberikan pendapat dan berani dalam mengambil keputusan atas hasil diskusi

yang telah dilakukan.

4. Metode Tugas Perorangan

Berdasarkan hasil analisis kuesioner dan wawancara, metode tugas

perorangan sering digunakan di dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.

Jumlah siswa yang sering mengikuti metode tugas perorangan sebesar 42 siswa dari

95 siswa dengan persentase sebesar 44,2%. Dilihat dari sisi kualitas, metode tugas

perorangan ini tergolong memiliki kualitas yang cukup baik karena nilai rata-rata

yang diperoleh adalah 20,9684. Dari nilai rata-rata ini terdapat 39 siswa yang sangat

setuju, 40 siswa setuju, 11 siswa tidak setuju, dan 1 siswa sangat tidak setuju dengan

metode diskusi.

Metode tugas perorangan yang digunakan saat mata pelajaran Pendidikan

Agama Katolik, membantu siswa untuk semakin paham dengan materi yang telah

disampaikan guru. Siswa berinisiatif untuk mengerjakan tugas secara mandiri, dan

mampu mengembangkan kreativitas saat mengerjakan tugas. Sebab menurut Sani

(2019:163), metode pembelajaran digunakan untuk mengembangkan inisiatif siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

87

secara individual, dan membangkitkan rasa percaya diri serta mengembangkan diri

mereka sendiri.

Siswa yang dengan setia mengerjakan tugas memiliki rasa tanggung jawab

dan disiplin yang tinggi. Tugas tersebut tidak dijadikan sebagai sebuah beban tetapi

semangat dalam belajar. Siswa secara langsung berinteraksi dengan ilmu

pengetahuan saat mengerjakan tugas. Misalnya saja tugas membuat kliping yang

berkaitan dengan materi yang sedang didalami. Selain itu, adanya tugas membantu

guru dalam mengetahui tingkat pemahaman siswa akan materi yang telah

disampaikan.

C. Tindak Lanjut

Dari hasil analisis kuesioner dan wawancara dapat diketahui bahwa guru

belum secara maksimal menggunakan metode pembelajaran dengan baik terutama

berkaitan dengan metode tanya jawab, demonstrasi, diskusi dan tugas perorangan.

Di dalam kuesioner jawaban siswa terbanyak masih dalam taraf setuju, bukan

sangat setuju atas kelebihan metode yang sedang mereka alami. Ini berarti bahwa

penggunaan metode yang sudah mereka alami masih perlu dikembangkan lagi, agar

mereka (siswa) bisa berinteraksi langsung dengan ilmu pengetahuan dan

mengetahui secara mendalam apa yang sedang dipelajari.

Saat wawancara mengenai kelebihan dari metode pada guru dan siswa,

keduanya masih belum menjawab secara lengkap dan terperinci mengenai

kelebihan metode yang sudah mereka alami. Ini menggambarkan bahwa metode

yang digunakan guru pada siswa belum sepenuhnya memberikan dampak pada

siswa maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

88

1. Metode yang digunakan harus sesuai dengan tema pembelajaran, karena dari

hasil wawancara diketahui bahwa alat peraga yang digunakan saat pembelajaran

kadang tidak sesuai dengan tema pembelajaran.

2. Guru wajib mengetahui kelebihan dari metode pembelajaran untuk

membantunya dalam mendampingi siswa dan bisa memberikan terobosan baru.

Tidak hanya sekedar tahu akan metode saja, tetapi bagaimana caranya bisa

mencapai tujuan pembelajaran dengan kelebihan dari metode tersebut.

3. Meningkatkan kembali kualitas metode pembelajaran PAK dengan

mengevaluasi metode yang telah digunakan bersama siswa dan guru yang lain.

4. Meninjau kembali metode yang selama ini dilakukan.

5. Merancang kembali metode yang akan diberikan siswa dengan memperhatikan

kualitas dan metode yang lebih diinginkan oleh siswa.

6. Membangun kerjasama dengan siswa dalam menentukan metode yang tepat.

7. Terbuka akan masukkan dari guru lain atau ahli pembelajaran dalam hal

menggunakan metode yang berkualitas.

8. Memberikan inovasi baru dalam metode yang akan diberikan pada siswa.

D. Keterbatasan Hasil Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui kualitas dari penggunaan

metode dan metode yang lebih diinginkan siswa, masih memiliki keterbatasan.

Keterbatasan-keterbatasan itu, antara lain:

1. Hanya meneliti empat metode.

2. Wawancara dilakukan belum maksimal karena tidak dilakukan secara tatap

muka tetapi lewat telepon dan chat whatsapp. Hal ini dikarenakan oleh wabah

virus corona.

3. Belum mendalami secara spesifik tentang keinginan siswa akan metode

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan pada empat metode pembelajaran yakni metode

tanya jawab, metode demonstrasi, metode diskusi dan metode tugas perorangan

dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran yang digunakan memiliki kualitas

yang cukup baik, dengan jangka waktu penggunaannya berbeda-beda. Dari empat

metode tersebut, metode diskusi memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 33, 4316.

Begitu juga dengan hasil wawancara yang dilakukan pada 13 responden. Sebagian

besar responden mengatakan bahwa siswa lebih menginginkan metode diskusi.

Artinya bahwa semakin tinggi kualitas dari metode maka semakin diinginkan oleh

siswa.

B. Saran

Berdasarkan studi pustaka dan hasil penelitian, maka penulis dapat

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Guru Agama Katolik

Dari hasil penelitian, kualitas dari penggunaan metode pembelajaran di

Sekolah Dasar tergolong cukup baik. Padahal semakin berkualitasnya metode,

maka semakin diinginkan siswa dan pemahamannya menjadi meningkat. Oleh

karena itu, di dalam pembelajaran PAK, guru sebaiknya melihat kualitas dari

metode dan memperhatikan apa yang bisa dikembangkan dalam metode tersebut,

demi peningkatan ilmu pengetahuan pada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

90

2. Pihak Sekolah

Pihak sekolah sebaiknya mengevaluasi metode pembelajaran yang

digunakan guru secara intens, agar metode pembelajaran yang digunakan sungguh-

sungguh berkualitas dan diinginkan oleh siswa.

3. Mahasiswa PENDIKKAT

Bagi mahasiswa yang mau melaksanakan kegiatan PLP dan kedepannya

menjadi guru, sungguh-sungguh memperhatikan metode pembelajaran yang akan

diberikan pada siswa dengan melihat kualitas dan metode yang diinginkan oleh

siswa. Sebab, dengan mengetahui kualitas dan metode yang diinginkan siswa akan

membantu dalam meningkatkan pemahaman siswa akan materi pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

DAFTAR PUSTAKA

Agrieny, Angela Merici. 2019. “Persepsi Siswa terhadap Praksis PAK di SMP Se-

Daerah Istimewah Yogyakarta. Skripsi Tidak Dipublikasikan”. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma

Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi.

Jakarta: PT. Bumi Aksara

Budiastuti, Dyah & Bandur, Agustinus. 2018. Validitas dan Reliabilitas Penelitian.

Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media

Bungin, H.M. Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Kedua.

Jakarta: Prenadamedia Group

Boeree, C. George. 2010. Metode Pembelajaran dan Pengajaran. Jogjakarta: Ar-

ruzz Media

Chotimah, Chusnul & Fathurrohman, Muhammad. 2018. Paradigma Baru Sistem

Pembelajaran: Dari Teori, Metode, Model, Media, Hingga Evaluasi

Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Dapiyanta, FX. 2011. Evaluasi Pembelajaran PAK di Sekolah. Buku Ajar

Mahasiswa IPPAK-FKIP-USD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Djamarah, S. Bahri & Zain, Azwan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Edisi Revisi.

Jakarta: Rineka Cipta

Daryanto. 1983. Tujuan, Metode & Satuan Pelajaran dalam Proses Belajar

Mengajar. Bandung: Penerbit Tarsito

Effendi, Sofian & Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei. Cetakan ketiga puluh.

Jakarta: LP3ES

Groome, Thomas H. 1980. Christian Religion Education. San Francisco: Harper &

Row

Hamdayama, Jumanta. 2017. Metodologi Pengajaran. Cetakan Kedua. Jakarta: PT

Bumi Aksara

Harususilo, Yohanes Enggar. 2019. 3 Soal Utama Pemberdayaan Pendidikan di

Indonesia. https://edukasi.kompas.com/read/2019/02/20/07300091/3-soal-

utama-pemberdayaan-pendidikan-di-indonesia?page=all. Diakses pada

tanggal 1 September 2019

Heryatno Wono Wulung, FX. 2018. Diktat pembelajaran PAK Sekolah.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Holt, John. 2010. Mengapa Siswa Gagal. Jakarta: Penerbit Erlangga

Irwanto, et al. 1983. Beberapa Aspek Pengajaran : Strategi, Metode, Media, dan

Umpan Balik. Jakarta: Pusat Penelitian Universitas Katolik Indonesia Atma

Jaya

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Silabus Mata Pelajaran Sekolah

Dasar (SD) :Mata Pelajaran PAK dan Budi Pekerti. Jakarta

Mudlofir, H. Ali & Rusydiyah, E. Fatimatur. 2016. Desain Pembelajaran Inovatif:

Dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Mufarrokah, Anissatul. 2009. Strategi Belajar dan Mengajar. Cetakan I.

Yogyakarta: Penerbit Teras

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

92

Mulyasa, H.E. 2014. Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Raharjo, Said. 2019. Cara Melakukan Uji Validitas Product Moment dengan SPSS

https://www.spssindonesia.com/2014/01/uji-validitas-product-momen-

spss.html. Diunduh pada tanggal 1 Mei 2020

Ratnawulan, Elis & Rusdiana, A. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: CV

Pustaka Setia

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Cetakan Kedua. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Rubiyatno. 2013. “Mengubah Sekolah dari Berkultur Okol dan Destruktif ke

Berkultur Akal dan Kreatif melalui Manajemen Mutu dan Budaya

Meneliti”, dalam Widharyanto, B. 2013. Pengembangan Profesionalisme

Guru. Yogjakarta: Universitas Sanata Dharma

Sani, Ridwan Abdullah. 2019. Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order

Thinking Skills). Tangerang: Tira Smart

----------. 2019. Strategi Belajar Mengajar. Depok: PT Raja Grafindo Persada

Sanjaya, H. Wina. 2016. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group

Seymour, Jack L. 199 7. Mapping Christian Education: Approaches to

Congregational Learning. Copyright by Abingdon Press. Manufactured In

The United States Of America

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Suharsaputra, Uhar. 2014. Metode Penelitian:Kuantitatif, kualitatif, dan Tindakan.

Cetakan kedua. Bandung: PT. Refika Aditama

Suparno, Paul. 2004. “Pendidikan dan Peran Guru” dalam Widiastonno, T.D. 2004.

Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara

Suprihatiningrum, Jamil. 2016. Strategi Pembelajaran. Cetakan III. Jogjakarta: Ar-

ruzz Media

Sutirna, H. 2013. Perkembangan dan Pertumbuhan Siswa. Yogyakarta: Penerbit

CV. Andi Offset

Suyono & Hariyanto. 2015. Implementasi Belajar dan Pengajaran. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Tashandar, Nabila. 2019. Masa Sekolah Dasar, Puncak Pengembangan

Kepribadian Anak.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/01/143500420/masa-sekolah-

dasar-puncak-pengembangan-kepribadian-anak. Diakses pada tanggal 2

September 2019

Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003. 2003. Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Kepala Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

Widiastonno, T.D. 2004. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: PT Kompas

Media Nusantara

Werang, Basilius Redan. 2015. Pendekatan Kuantitatif dalam Penelitian Sosial.

Yogyakarta: Calpulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

93

Widharyanto, B. 2013. Pengembangan Profesionalisme Guru. Jogjakarta:

Universitas Sanata Dharma

Wiyani, Novan Ardy. 2014. Desain Pembelajaran Pendidikan. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media

Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan

dengan Kurikulum 2013. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Kencana

Yusuf, H. Syamsu. 2010. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(1)

Lampiran 1. Surat-surat Ijin Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(6)

Lampiran 2. Data Pokok

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Cornelia SD Kanisius Kotabaru V 2 2 2 2 2 4 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0

2 Viano Joantony

SD Tarakanita Bumijo

Yogyakarta V 3 4 2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 2 4 2 2 4 2 4

3 Brigitta Anindya Pratikaningtyas SD Kanisius Kotabaru V 3 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 2 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4

4 Jvlyn Izumi N. SD Kanisius Kotabaru V 2 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4

5 Michiko Artharelya Sutadi SD Kanisius Kotabaru VI 4 2 2 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 3 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2

6 Maria Natasya Andra Pratiwi SD Kanisius Gayam Yogyakarta VI 3 2 4 2 4 4 2 2 2 2 4 4 2 4 2 2 3 2 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2

7Fransiska Elloina Beatrice

Chrisananta SD Kanisius Gayam Yogyakarta VI 3 2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 2 2 2 3 4 4 2 2 2 2 4

8 Gregorio Joshua Alvaro Aditya SD Kanisius Demangan Baru I V 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

9 Brigitta Putri Kencana SD Kanisius Sorowajan V 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2

10 Rafael Bimasena OD Olifant School Yogyakarta VI 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2

11 Richelle Jordan Kalyca IV 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

12 Lionel Axel Yulianto SD Marsudirini Yogyakarta VI 2 4 4 4 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2

13 Emelie Hoyi Aksana SD Tumbuh 1 IV 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

14 Th Annabell SD Tumbuh 1 IV 3 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

15 Viano Joantony SD Tarakanita Bumijo V 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

16 Zefanya Matilda Rahardjo Kentoyo SD Tumbuh 1 VI 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2

17 Brigita Putri Kencana SDK Sorowajan V 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2

18 Karyna Josephine Hartadi SD Kanisius Sengkan V 3 4 2 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2

19 Angeline Mustika Putri Vinanta SD Kanisius Sengkan V 3 2 2 2 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 2

20 Angel Ninka Monica Sihombing SDK Sang Timur Yogyakarta V 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3

21 Brigita Rei Christabel Putri Widodo SDK Sang Timur IV 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4

22 Bernadeta Kenes Maheswari SDK Sang Timur IV 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3

23 Syahidha Fasty Nadya Wardhani SDK Sang Timur Yogyakarta V 2 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 2 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4

24 Christine Abieza Putri

SDK Sang Timur Yogyakarta jl.

Batikan no. 7 IV 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 4 2 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

25 Laurensius Penta Mahatma S. SDK Sang Timur Yogyakarta V 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4

26 Tegar Satria Atmaja SDK Sang Timur IV 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

27 Brigita Keysha Aurenzha SDK Sorowajan VI 3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3

28 Agatha Vicky Estella SDK Sang Timur Yogyakarta V 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 3 4 4 4

29 Vilio Sd Kanisius Kotabaru V 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

30 Faustina Elsa Maylinda SD Kanisius Gayam 1 VI 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

31 Sonta Kyo Andara SD Kanisius Gayam 1 VI 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

32 Bahags SDK Sang Timur Yogyakarta V 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 1 3 3 3 3 4 4 3

33 Yohanes Surya Admaja SDK Sang Timur V 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 4

34 Adhikari Rayya Renjana

Sekolah Katolik Sang Timur

Yogyakarta V 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 3 2 4 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 3 2 1 1 2 1

35 Franselina Hera Josephine SD Kanisius gayam 1 V 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4

36 Aurelius Bhumi Dharma Duapadang SDK Sang Timur V 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2

37 Emerentia Jessica Sarendria SDK Sang Timur Yogyakarta IV 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4

38 Namayo Lundapimera SD Kanisius Sengkan VI 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3

39 Stefanie Juliana Sandjaja SDK Sang Timur IV 2 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3

40 Sekar ch SDK Sang Timur IV 2 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4

41 Tita Paula Yuni P

SD Kanisius Kintelan Satu

Yogyakarta V 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

42 Richelle Jordan Kalyca IV 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

43 Septiana Maria Elizabeth Berek Laku SD Kanisius Sengkan V 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4

44 Felicitas Rhea Kristazila SD MARSUDIRINI YOGYAKARTA V 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3

45Dorothea Vanessa Keiza Putri

Asmara SDKanisius pugeran YK VI 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

46 Alfon Sd kanisius pugeran V 2 3 4 1 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4

47 Legsa Setyastuti SD Kanisius Notoyudan VI 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 2 3 3 3 4

48Christopher Fino Frendly

Pramudiyanto SD Kanisius Ganjuran V 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3

49 Yohanes Sapto Aji Suryantoro SD Kanisius Demangan Baru IV 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3

50 Dionisius Bimo Kartikojati SD Negeri Sagan VI 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 2 2 3 3

51 Eugenius Yonathan Marcell SDN Ungaran 1 Yogyakarta IV 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

52 Aluysius Milano Arya Wikannanta SD Kanisius Pugeran V 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3

53 Theresia Indah Nur Ratri SD Negeri Ngablak 2 V 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3

54 Yohanes Sindhu Tan Rinendro SDK Sengkan IV 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 1 4 3 3 4 4 4 3 4

55Stephanie Karen Dyah Ayu Madeline

Arwen Raphella SD Kanisius Sengkan IV 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4

56 Gisela Nindyanika Kinantiyasti SD KanisiusS Sengkan IV 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 4 2 2 4 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3

57 Stefanus Arya Setya Purnama SD Kanisius Sengkan IV 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3

58 Angelica Daniela Indira Wardhana SDN 1 Srandakan V 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3

59 Robertus Arya Sena Hutomo SD Negri Grogol V 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

60 Laurensius Excslibur Evan WP SD Kanisius Sengkan IV 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 1 3 3 3 4 4 4 3 3

61 Gregorius Fillio Budyapranata SDK Ganjuran IV 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4

62Benedicta Gendhis Renggani Pullung

Ati SD Kanisius Kanutan IV 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

63 Brigitta Aurelia SD Kanisius Demangan Baru V 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3

64 Ignatius Marcelino Putra Widiyanto SD Negeri Kaligondang VI 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3

65 Okta SDN Baciro V 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3

66 Nicolass Rafa Saputra SD Kanisius Bogor IV 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3

67 Satria Wicaksono SD Kanisius Demangan Baru V 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

68 Angela Melati Putri Nurcahyaningrum SD Grogol VI 3 3 4 3 2 4 4 2 1 1 2 3 4 3 3 3 3 3

69 Emanoel Gestiantoro Sarosa SDN Nyaen 1 VI 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 4 4 3 2 2 2 3 3

70 Danendra Putra Christiant SD Pangudi Luhur Sedayu V 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1

71 Yohanes Agastya Dharmaputra SD Kanisius Sengkan IV 2 4 4 4 3 3 4 4 1 1 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4

72 A. L. Klevinovanto. Bangkit. Agusti. SDK Notoyudan VI 4 3 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3

73 Dominica Anjani Badrayekti

SD Kanisius Bogor, Playen,

Gunungkidul IV 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4

74 Mikael Kevin Bintang Adiwijaya SD Taman Muda IP V 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4

75 Abri Endriosa SD Marsudirini V 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3

76 Yoli

SD Kanisius Pugeran

YOGYAKARTA IV 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3

77Dominika Viarenatta Renaning

Sukma/6 SD Kanisius Pugeran Yogyakarta IV 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

78 Azura Ratu Annetta SD Kanisius Pugeran IV 2 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3

79 Angelina Kiana Dahayu/DAYU Sd Kanisius Pugeran IV 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3

80 Jessica Alena Putri SDK Pugeran IV 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3

81 Alexandra Bralian Anasera. SD Kanisius Pugeran. IV 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4

82 Beryl Faye N.C SD Kanisius Pugeran IV 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4

83 Paola Yap Pramono SD Kanisius Pugeran IV 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3

84 Oskar Arya Kusuma Beang Long SD Kanisius Pugeran IV 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3

85 Visia SD Kanisius Pugeran IV 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

86 Yohana Keiko Putri Kian SD Kanisius Pugeran IV 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4

87 Ignasius Arsetya Vio Pradana SD Kanisius Pugeran IV 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4

88 Novelia indah sari SD Kanisius pugeran IV 2 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3

89 f pieter p SD Kanisius Pugeran IV 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4

90 Satya aji indra kumara SD Kanisius Pugeran IV 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

91 Frederica bintang pereira fernandez SD Kanisius Pugeran IV 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4

92 Vincrntia Angel Suryaningtias SD Kanisius Pugeran IV 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3

93 Fransiska Dhinata Amandigani SD Kanisius Pugeran IV 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3

94 Marcelino jupiter tofani SD Kanisius Pugeran IV 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3

95 Alkuin Gendis Penta Junia SD Kanisius Pugeran IV 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Metode Demonstrasi Metode Diskusi Metode Tugas PeroranganNo Nama Asal Sekolah Kelas

Metode Tanya Jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(7)

Lampiran 3. Validasi Keseluruhan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(8)

Lampiran 4. Tabel Validasi Data

No rmetode rtabel Keterangan

1. 0,469 0.1975 Valid

2. 0,597 0.1975 Valid

3. 0,311 0.1975 Valid

4. 0,544 0.1975 Valid

5. 0,494 0.1975 Valid

6. 0,499 0.1975 Valid

7. 0,701 0.1975 Valid

8. 0,531 0.1975 Valid

9. 0,559 0.1975 Valid

10. 0,661 0.1975 Valid

11. 0,466 0.1975 Valid

12. 0,320 0.1975 Valid

13. 0,425 0.1975 Valid

14. 0,629 0.1975 Valid

15. 0,564 0.1975 Valid

16. 0,571 0.1975 Valid

17. 0,339 0.1975 Valid

18. 0,507 0.1975 Valid

19. 0,554 0.1975 Valid

20. 0,414 0.1975 Valid

21. 0,446 0.1975 Valid

22. 0,645 0.1975 Valid

23. 0,657 0.1975 Valid

24. 0,366 0.1975 Valid

25. 0,692 0.1975 Valid

26. 0,646 0.1975 Valid

27. 0,569 0.1975 Valid

28. 0,420 0.1975 Valid

29. 0,547 0.1975 Valid

30. 0,442 0.1975 Valid

31. 0,537 0.1975 Valid

32. 0,632 0.1975 Valid

33. 0,655 0.1975 Valid

34. 0,614 0.1975 Valid

35. 0,653 0.1975 Valid

36. 0,524 0.1975 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(9)

Lampiran 5. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAK DI

SEKOLAH DASAR SE-KOTA YOGYAKARTA DAN TINDAK LANJUTNYA

A. Identitas Responden

Nama =

Kelas =

Sekolah =

B. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Mohon bantuan dan kesedian siswa/i untuk menjawab seluruh pernayataan

yang telah diberikan

2. Bacalah dengan sesaksama pertanyaan dan pernyataan-pernyataan yang

tersedia sebelum anda menjawab

3. Berilah tanda centang (√) pada angka yang menunjukkan keadaan yang

sebenarnya

Contoh:

No Pernyataan 1 2 3 4

1. Guru menggunakan metode ceramah di kelas √

Jika pilihan anda “1 / Tidak Pernah” maka pernyataan di bawah ini tidak perlu

dijawab. Jika pilihanmu selain dari “1” maka jawablah pernyataan di bawah ini!

No Pernyataan STS TS S SS

2. Ceramah yang diberikan guru tidak

membosankan

Ket:

1 : Tidak Pernah STS : Sangat Tidak Setuju

2 : Pernah TS : Tidak Setuju

3 : Sering S : Setuju

4 : Selalu SS : Sangat Setuju

C. Berikut Pernyataan-pernyataannya

1. Metode Tanya Jawab

No Pernyataan 1 2 3 4

1. Guru menggunakan metode tanya jawab di

dalam pembelajaran

Jika pilihan anda “1 / Tidak Pernah” maka pernyataan di bawah ini tidak perlu

dijawab. Jika pilihanmu selain dari “1” maka jawablah pernyataan di bawah ini!

No Pernyataan STS TS S SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(10)

2. Metode tanya jawab merangsang saya untuk

terampil dan berani dalam menjawab dan

memberikan pendapat

3. Pertanyaan dari guru mudah dimengerti

4. Pertanyaan dari guru membuat saya berhenti

dari ribut dan fokus lagi

5. Pertanyaan dari guru membangkitkan hasrat

atau keinginan saya untuk melakukan

penyelidikan

6. Pertanyaan yang diberikan guru membuat

saya semakin ingat dengan materi

pembelajaran yang telah berlalu

7. Pertanyaan dari guru membuat saya

semangat untuk berpikir

8. Metode tanya jawab membantu saya

mencapai tujuan pembelajaran

2. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah cara yang digunakan guru dalam memperagakan suatu

kejadian, barang, aturan atau urutan dari materi sedang dipelajari dengan bantuan

siswa, orang lain atau dirinya sendiri dengan memberikan penjelasan terlebih

dahulu. Contohnya memperagakan cara mengaku dosa, menerima komuni dan lain

sebagainya.

No Pernyataan 1 2 3 4

1 Guru menggunakan metode demonstrasi

dalam pembelajaran

Jika pilihan anda “1 / Tidak Pernah” maka pernyataan di bawah ini tidak perlu

dijawab. Jika pilihanmu selain dari “1” maka jawablah pernyataan di bawah ini!

No Pernyataan STS TS S SS

2. Materi yang diperagakan membantu saya

mencapai tujuan pembelajaran

3. Pembelajaran semakin jelas dan konkret

apabila diperagakan

4. Saya dilibatkan guru untuk memperagakan

materi

5. Alat peraga yang digunakan sesuai dengan

materi

6. Pembelajaran menjadi menarik karena tidak

hanya mendengar tetapi melihat apa yang

diperagakan

7. Metode demonstrasi memberikan

kesempatan yang besar bagi saya untuk

berdiskusi dengan teman-teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(11)

8. Saya semakin aktif mengamati,

menyesuaikan teori dengan kenyataan, dan

mencoba melakukannya sendiri

3. Metode Diskusi

No Pernyataan 1 2 3 4

1 Guru menggunakan metode diskusi dalam

pembelajaran

Jika pilihan anda “1 / Tidak Pernah” maka pernyataan di bawah ini tidak perlu

dijawab. Jika pilihanmu selain dari “1” maka jawablah pernyataan di bawah ini!

No Pernyataan STS TS S SS

2. Saya berani mengungkapkan pendapat di

dalam diskusi

3. Di dalam diskusi kami diberikan suatu

masalah dan diarahkan untuk memecahkan

masalah tersebut

4. Guru menjelaskan aturan dan jalannya

diskusi

5. Saya dibiasakan menghargai pendapat teman

saat diskusi

6. Guru mendorong teman-teman yang kurang

aktif untuk berpendapat

7. Kesimpulan dari diskusi mudah dipahami

8. Saya dilatih untuk bermusyawarah dalam

memecahkan suatu masalah dengan teman-

teman yang lain

9. Saya dapat memperluas wawasan saya

tentang sesuatu hal dalam diskusi

10. Saya dirangsang untuk kreatif dalam

memberikan ide, gagasan atau terobosan

baru saat diskusi

11. Metode diskusi membantu saya mencapai

tujuan pembelajaran

12. Apakah pembelajaran agama Katolik di

kelas mudah dimengerti?

4. Metode Tugas Perorangan

No Pernyataan 1 2 3 4

1. Guru menggunakan metode tugas

perorangan dalam pembelajaran

Jika pilihan anda “1 / Tidak Pernah” maka pernyataan di bawah ini tidak perlu

dijawab. Jika pilihanmu selain dari “1” maka jawablah pernyataan di bawah ini!

No Pernyataan STS TS S SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(12)

2. Tugas yang diberikan guru bervariasi dari

yang sulit, sedang sampai yang mudah

3. Aturan pengerjaan tugas dijelaskan oleh guru

4. Tugas yang diberikan guru membuat saya

semangat belajar

5. Adanya tugas dapat membina saya untuk

tanggung jawab dan disiplin

6. Saya dapar mengembangakan kreativitas

saat mengerjakan tugas

7. Saya semakin memahami pembelajaran saat

mengerjakan tugas

8 Metode tugas perorangan membantu saya

mencapai tujuan pembelajaran

Lampiran 6. Data Jawaban dari Kuesioner

Metode Pernyataan Jumlah Siswa

STS TS SS SS

Metode

Tanya

Jawab

Guru menggunakan metode

tanya jawab di dalam

pembelajaran

Tidak Pernah : 0

Pernah : 34

Sering : 34

Selalu : 27

Metode tanya jawab merangsang

saya untuk terampil dan berani

dalam menjawab dan

memberikan pendapat

1 15 43 36

Pertanyaan dari guru mudah

dimengerti

0 14 49 32

Pertanyaan dari guru membuat

saya berhenti dari ribut dan fokus

lagi

1 17 46 31

Pertanyaan dari guru

membangkitkan hasrat atau

keinginan saya untuk melakukan

penyelidikan

1 22 48 24

Pertanyaan yang diberikan guru

membuat saya semakin ingat

dengan materi pembelajaran

yang telah berlalu

0 14 42 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(13)

Pertanyaan dari guru membuat

saya semangat untuk berpikir

0 20 34 41

Metode tanya jawab membantu

saya mencapai tujuan

pembelajaran

0 17 45 33

Metode

Demonstra

si

Guru menggunakan metode

demonstrasi dalam pembelajaran

Tidak Pernah : 4

Pernah : 54

Sering : 28

Selalu : 9

Materi yang diperagakan

membantu saya mencapai tujuan

pembelajaran

2 17 51 23

Pembelajaran semakin jelas dan

konkret apabila diperagakan

1 11 38 42

Saya dilibatkan guru untuk

memperagakan materi

0 22 57 12

Alat peraga yang digunakan

sesuai dengan materi

0 13 58 21

Pembelajaran menjadi menarik

karena tidak hanya mendengar

tetapi melihat apa yang

diperagakan

0 11 39 42

Metode demonstrasi memberikan

kesempatan yang besar bagi saya

untuk berdiskusi dengan teman-

teman

0 18 46 28

Saya semakin aktif mengamati,

menyesuaikan teori dengan

kenyataan, dan mencoba

melakukannya sendiri

0 19 48 25

Metode

Diskusi

Guru menggunakan metode

diskusi dalam pembelajaran

Tidak Pernah : 3

Pernah : 44

Sering : 38

Selalu : 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(14)

Saya berani mengungkapkan

pendapat di dalam diskusi

1 17 52 23

Di dalam diskusi kami diberikan

suatu masalah dan diarahkan

untuk memecahkan masalah

tersebut

1 16 47 29

Guru menjelaskan aturan dan

jalannya diskusi

1 12 48 32

Saya dibiasakan menghargai

pendapat teman saat diskusi

1 6 32 54

Guru mendorong teman-teman

yang kurang aktif untuk

berpendapat

3 15 40 35

Kesimpulan dari diskusi mudah

dipahami

1 18 49 25

Saya dilatih untuk

bermusyawarah dalam

memecahkan suatu masalah

dengan teman-teman yang lain

1 10 47 35

Saya dapat memperluas wawasan

saya tentang sesuatu hal dalam

diskusi

1 15 52 25

Saya dirangsang untuk kreatif

dalam memberikan ide, gagasan

atau terobosan baru saat diskusi

1 14 51 27

Metode diskusi membantu saya

mencapai tujuan pembelajaran

1 16 45 31

Apakah berbuat baik pada orang

lain dengan terpaksa melatih diri

kita untuk ikhlas?

7 38 23 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(15)

Metode

Tugas

Perorangan

Guru menggunakan metode

tugas perorangan dalam

pembelajaran

Tidak Pernah : 4

Pernah : 25

Sering : 42

Selalu : 24

Tugas yang diberikan guru

bervariasi dari yang sulit, sedang

sampai yang mudah

1 17 49 26

Aturan pengerjaan tugas

dijelaskan oleh guru

0 12 47 34

Tugas yang diberikan guru

membuat saya semangat belajar

0 22 43 28

Adanya tugas dapat membina

saya untuk tanggung jawab dan

disiplin

1 14 43 35

Saya dapar mengembangakan

kreativitas saat mengerjakan

tugas

1 17 51 24

Saya semakin memahami

pembelajaran saat mengerjakan

tugas

1 16 53 24

Metode tugas perorangan

membantu saya mencapai tujuan

pembelajaran

1 14 46 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(16)

Lampiran 7. Pertanyaan Wawancara dengan Guru

A. Metode Tanya Jawab

1. Apakah Anda pernah menggunakan metode tanya jawab dalam mengajar?

Jika pernah, seberapa sering Anda menggunakan metode itu?

2. Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari metode tanya

jawab?

3. Apakah metode tanya jawab dapat mencapai tujuan pembelajaran? Jika Ya,

berikan penjelasannya!

B. Metode Demonstrasi

1. Apakah Anda pernah menggunakan metode demonstrasi dalam mengajar?

Jika pernah, seberapa sering Anda menggunakan metode itu?

2. Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari metode

demonstrasi?

3. Apakah metode demonstrasi dapat mencapai tujuan pembelajaran? Jika Ya,

berikan penjelasannya!

C. Metode Diskusi

1. Apakah Anda pernah menggunakan metode diskusi dalam mengajar? Jika

pernah, seberapa sering Anda menggunakan metode itu?

2. Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari metode diskusi?

3. Apakah metode diskusi dapat mencapai tujuan pembelajaran? Jika Ya,

berikan penjelasannya!

D. Metode Tugas perorangan

1. Apakah Anda pernah menggunakan metode tugas perorangan dalam

mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda menggunakan metode itu?

2. Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari metode tugas

perorangan?

3. Apakah metode tugas perorangan dapat mencapai tujuan pembelajaran?

Jika Ya, berikan penjelasannya!

Tambahan Pertanyaan:

Berdasarkan pengalaman Anda dalam mengajar dengan menggunakan

keempat metode pembelajaran (tanya jawab, demonstrasi, diskusi, dan tugas

perorangan) di atas, manakah metode yang lebih diinginkan siswa?

Mengapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(17)

Lampiran 8. Pertanyaan Wawancara dengan Murid

A. Metode Tanya Jawab

1. Apakah kamu pernah mengikuti metode tanya jawab dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah, seberapa sering?

2. Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti metode tanya

jawab?

3. Apakah metode tanya jawab membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

B. Metode Demonstrasi

1. Apakah kamu pernah mengikuti metode demonstrasi dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah, seberapa sering?

2. Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti metode

demonstrasi?

3. Apakah metode demonstrasi membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

C. Metode Diskusi

1. Apakah kamu pernah mengikuti metode diskusi dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah, seberapa sering?

2. Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti metode diskusi?

3. Apakah metode diskusi membantu kamu mencapai tujuan pembelajaran?

Berikan alasannya!

D. Metode Tugas perorangan

1. Apakah kamu pernah mengikuti metode Tugas perorangan dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah, seberapa

sering?

2. Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti metode Tugas

perorangan?

3. Apakah metode Tugas perorangan membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Tambahan Pertanyaan:

Dari empat metode di atas, metode mana yang paling kamu sukai? Berikan

alasannya!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(18)

Lampiran 9. Jawaban dari Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(19)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(20)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(21)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(22)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(23)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(24)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(25)

Lampiran 10. Transkrip Wawancara dengan Guru

R1

Nama Guru : C. Hestinawati, S. Pd

Sekolah : SD Kanisius Pugeran 1 Yogyakarta

Hari/Tgl : Selasa, 26 Mei 2020

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode tanya jawab

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Saya selalu menggunakan metode tanya jawab

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode tanya jawab?

Jawaban : Dengan metode tanya jawab kita dapat mengerti atau

memahami seberapa besar peserta didik itu bisa memahami

atau menangkap pelajaran yang telah kita sampaikan. Dengan

metode tanya jawab juga dapat membantu siswa untuk

membiasakan diri berinteraksi atau berbicara dengan guru .

Pertanyaan : Apakah metode tanya jawab dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Ya, membantu sekali karena dengan metode tanya jawab

mengajarkan pada peserta didik untuk berani berbicara di muka

umum dan mengajak siswa berani mengeluarkan pendapat.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode demonstrasi

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Metode demonstrasi saya pakai apabila ada materi yang benar-

benar cocok menggunakan metode tersebut.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode demonstrasi?

Jawaban : Memang dengan menggunakan metode demonstrasi anak lebih

suka karena perhatian anak dapat terpusat dan proses belajar

belajar mereka lebih terarah pada satu materi. Selain itu juga

pengalaman siswa sebagai hasil pembelajaran lebih melekat

dan mengesan pada diri mereka.

Pertanyaan : Apakah metode demonstrasi dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Ya

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode diskusi dalam

mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda menggunakan

metode itu?

Jawaban : Sering saya pakai dalam pembelajaran pendidikan Agama

Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(26)

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode diskusi?

Jawaban : Metode diskusi dapat membantu peserta didik untuk dapat

bersosialisasi dengan teman terlebih dapat mengajarkan mereka

untuk mau menerima teman apa adanya tanpa membeda-

bedakan.

Pertanyaan : Apakah metode diskusi dapat mencapai tujuan pembelajaran?

Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Metode ini sangat membantu peserta didik untuk mencapai

tujuan pembelajaran karena mereka bisa saling membantu dan

saling melengkapi dalam memahami suatu materi yang sedang

dipelajari.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode tugas perorangan

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Sering saya pakai dalam pembelajaran PAK

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode tugas perorangan?

Jawaban : Kelebihan dari metode ini adalah dapat mengajak siswa dan

melatih siswa untuk bertanggung jawab atas pekerjaannya.

Pertanyaan : Apakah metode tugas perorangan dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Ya, sangat membantu siswa untuk lebih menambah

pengetahuannya karena mereka bisa mengerjakan tugas dengan

bantuan internet atau bertanya pada orang yang lebih

berpengalaman.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda dalam mengajar dengan

menggunakan keempat metode pembelajaran (tanya jawab,

demonstrasi, diskusi, dan tugas perorangan) di atas, manakah

metode yang paling diminati siswa? Mengapa?

Jawaban : Dalam pembelajaran PAK, biasanya metode yang sering

disenangi oleh peserta didik adalah berdiskusi karena dengan

berdiskusi mereka lebih santai dan bisa saling bertukar pikiran

sehingga suasana proses pembelajaran lebih santai dan tidak

kaku.

R2

Nama : Fransisca Novia Jati Rosari

Guru : Agama Katolik SD Kanisius Kotabaru

Hari/Tgl : Rabu, 13 Mei 2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(27)

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode tanya jawab

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Sering mengajar dengan metode tanya jawab. Tetapi lebih

seringnya guru yang bertanya, jika siswa yang diminta bertanya

mereka tidak mau, kalau mau bertanya tapi pertanyaan keluar

dari konteks pembelajaran saat itu.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode tanya jawab?

Jawaban : Kelebihan metode tanya jawab sebenarnya juga menanyakan

kejelasan anak-anak tentang materi yang sedang dibahas,

apakah mereka paham atau tidak dengan pembahasan tersebut.

Kadang juga melatih mereka untuk berani, salah satunya

bertanya kepada orang lain.

Pertanyaan : Apakah metode tanya jawab dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Metode ini sangat membantu, apalagi kebetulan waktu

pembelajaran yang pendek karena pemotongan jam mengajar

atau alasan tertentu bisa menjadi metode mengajar yang

efektif dengan tanya jawab ini.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode demonstrasi

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Pernah sekali melakukan metode ini saat mengajar tentang

kisah penciptaan dan sikap berdoa yang baik (Kelas 1) dan

sakramen (kelas 3).

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode demonstrasi?

Jawaban : Kelebihannya membantu siswa memahami penjelasan yang

belum mereka pahami. Contohnya saat mengajar tentang kisah

penciptaan. Untuk siswa kelas 1 sedikit susah memahami kisah

tersebut jika hanya dibacakan lewat cerita dalam kitab suci.

Tetapi karena diperagakan dengan alat peraga lewat

demonstrasi ini mereka jadi memahami kisah tersebut.

Pertanyaan : Apakah metode demonstrasi dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Ya, membantu.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode diskusi dalam

mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda menggunakan

metode itu?

Jawaban : Metode ini juga sering saya lakukan ketika mengajar, tetapi

arahnya lebih ke diskusi dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(28)

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode diskusi?

Jawaban : Kelebihannya menurut saya mengajarkan mereka bekerjasama

dan mengambil keputusan bersama. Tapi sayangnya tidak

semua bekerja saat berdiskusi.

Pertanyaan : Apakah metode diskusi dapat mencapai tujuan pembelajaran?

Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Ya, membantu

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode tugas perorangan

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Metode ini yang paling sering dilakukan. Memberikan tugas

secara individual

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode tugas perorangan?

Jawaban : Kelebihannya mereka bisa mengukur tingkat pemahaman

mereka masing-masing.

Pertanyaan : Apakah metode tugas perorangan dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Membantu

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda dalam mengajar dengan

menggunakan keempat metode pembelajaran (tanya jawab,

demonstrasi, diskusi, dan tugas perorangan) di atas, manakah

metode yang paling diminati siswa? Mengapa?

Jawaban : Membantu

R3

Nama Guru : Maria Kurnia Handayani

Sekolah : SDN Percobaan 2 Depok

Hari/Tgl : Kamis, 28 Mei 2020

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode tanya jawab

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Metode tanya jawab lebih sering saya gunakan mulai dari

introduksi, pendalaman materi sampai pada akhir

pembelajaran dalam pembuatan rangkuman secara bersama

dengan peserta didik.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode tanya jawab?

Jawaban : Kelebihan metode tanya jawab bagi saya yang pertama saya

bisa melibatkan anak, mengajak anak dalam proses

pembelajaran. Kedua, saya bisa mengajak anak untuk lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(29)

fokus pada pembelajaran. Jadi dengan tanya jawab itu, anak

akan terbawa ikut dalam pembelajaran. Ketiga, saya bisa

merangsang anak untuk berpikir atau mengingat pembelajaran-

pembelajaran yang sudah atau pengalaman-pengalaman yang

sudah mereka jalani. Kemudian yang keempat saya bisa melatih

anak untuk berpendapat. Kadang anak itu kan malu atau

mungkin malas. Nah, dengan tanya jawab itu mau tidak mau

anak akan terlibat ikut berpendapat. Melatih keberanian anak

untuk berbicara juga. Selanjutnya, saya bisa mengoptimalkan,

memaksimalkan dalam menggali pengalaman anak. Sehingga

dalam pembelajaran itu, pengalaman yang dimiliki anak bisa

saya manfaatkan untuk lebih mendalami tema pembelajaran.

Pertanyaan : Apakah metode tanya jawab dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Metode tanya jawab sangat membantu siswa mencapai tujuan

pembelajaran. Tujuan pembelajaran itu kan ada empat aspek

yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan

keterampilan. Metode tanya jawab lebih-lebih dalam hal

pengetahuan sangat membantu siswa. Jadi sejauh mana kita

akan bisa melihat anak itu mencapai tujuan lebih-lebih dalam

hal pengetahuan dengan tanya jawab itu. Tetapi memang ada

kekurangannya, jika lebih-lebih kalau di sekolah negeri.

Mungkin siswannya tidak terlalu banyak, ketemu dengan siswa

yang sulit untuk diajak tanya jawab, memang itu membutuhkan

pendekatan dan juga kreativitas guru dalam menggunakan

tanya jawab ini, supaya anak itu mampu menyampaikan atau

mengutarakan memberikan pendapatnya. Tetapi memang

secara intinya itu metode tanya jawab sangat membantu guru

dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran agama katolik di bidang pengetahuan itu

bisa kite tempuh salah satu teknik yang digunakan atau

mungkin biasa kita sebut dengan penilaian itu diantaranya

menggunakan teknik lisan. Jadi metode tanya jawab itu kita

terapkan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang kita

berikan dikuasai oleh anak. ketercapaian dari proses

pembelajaran itu bisa diterima oleh anak dan juga mereka

terapkan dapat kita ukur dari teknik yang kita pakai dengan

tanya jawab itu.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode demonstrasi

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Saya pernah melakukan. Jika pembelajaran itu masih

memungkinkan untuk saya demonstrasikan ya saya

demonstrasikan. Misalnya ruang lingkup untuk diri sendiri.

Misalnya kelas satu itu kan misalnya menjaga kebersihan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(30)

dengan cuci tangan itu bisa didemonstrasikan. Mengenai

berdoa, itu ada doa-doa yang harian itu bisa didemonstrasikan

mulai dari tanda salib sampai doa-doa harian yang dihafalkan.

Untuk sikap mencintai lingkungan, bisa kita demonstrasikan

dengan menanam tanaman di lingkungan sekolah atau di

lingkungan rumah juga bisa. Anak-anak membawa hasil

tanamannya dalam pot itu juga pernah saya lakukan, dengan

membersihkan halaman sekolah itu juga bisa didemonstrasikan.

Untuk misalnya kelas tiga itu ada materi tentang pembaptisan.

Itu bisa kami demonstrasikan setelah anak-anak nonton video.

Mengaku dosa itu juga bisa. Perayaan ekaristi itu banyak

sekali hal-hal yang bisa kita demonstrasikan. Jadi sejauh mana

pertanyaan menjadi sering itu ya seperti itu. Dari materi yang

kita demonstrasikan ya kita demonstrasikan supaya anak lebih

jelas terlibat langsung dengan melaksanakannya.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode demonstrasi?

Jawaban : Bagi saya metode demonstasi itu kelebihannya bagi siswa bisa

lebih jelas menerima pembelajaran dan lebih konkret. Yang

kedua, pelajaran bisa lebih mudah diterima karena lebih

konkret tadi ya. Yang ketiga, pembelajarn lebih menarik. Jadi

anak-anak terlibat langsung mendemonstrasikan. Mereka lebih

bisa tertarik. Yang keempat, siswa bisa aktif menghubungkan

antara teori yang sudah diberikan dengan praktek langsung.

Mereka akan lebih bisa memahami, mengetahui maknanya.

Pertanyaan : Apakah metode demonstrasi dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Metode demonstrasi sangat membantu anak dalam mencapau

tujuan pembelajaran PAK. Lebih-lebih dibidang keterampilan,

karena anak bisa langsung mempraktekan.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode diskusi dalam

mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda menggunakan

metode itu?

Jawaban : Metode ini sering saya pakai untuk mendalami suatu masalah.

Misalnya saya sudah sampai pada pengaplikasian. Jadi saya

memberikan ada masalah, saya lemparkan pada siswa

kemudian nanti siswa akan masing-masing memberikan

pendapatnya atau mencari solusinya. Biasanya saya berikan

berupa penugasan, misalnya sebagai contoh untuk kelas VI. Itu

ada permasalahan yang terjadi di masyarakat, lebih-lebih sudah

ke tingkat benua. Itu nanti mereka bisa browing, bisa artikel,

bisa apa saja permasalahan yang sedang terjadi di tingkat dunia,

atau di tingkat nasional, atau di tingkat daerah. Nanti mereka

menyampaiakan dan mereka akan bersama-sama untuk

mencari solusi yang berkaitan bagaimana peran mereka. Apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(31)

yang bisa mereka lakukan. Itu kalau yang di kelas atas. Di kelas

V juga bisa, misalnya saya pas penerapan sikap adil dan jujur.

Nanti ada permasalahan, saya lontarkan, nanti siswa

menanggapi. Untuk yang di kelas IV, ada bentuk-bentuk

misalnya menghormati orang tua, menghormati hak milik

orang lain itu bisa saya gunakan. Yang kelas bawa, misalnya

kelas III itu pelestarian lingkungan, juga saya lemparkan

permasalahan pada siswa. Nanti mereka menanggapi.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode diskusi?

Jawaban : Anak akan lebih kreatif untuk menyampaikan inspirasi yang

ada dalam pikiran mereka mengenai permasalahan yang saya

berikan. Anak juga kreatif mencari solusi semacam problem

solving. Berikutnya, anak-anak bisa berlatih untuk

meningkatkan sikap toleransi, menghargai, menerima pendapat

orang lain. Anak juga bisa berlatih bermusyawarah. Nanti

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka sampai nanti

mereka dewasa. Mereka bisa melatih diri untuk

bermusyawarah. Mereka mencari pendapat bersama teman

yang lain. Jadi tidak egois . Selanjutnya, bisa memperluas

wawasan, karena di situ anak-anak akan mencari penyelesaian

masalah dari sudut mana. Mereka bisa browsing, atau tanya

orang tua, atau pada orang lain, kepada teman untuk mencari

penyelesaian masalah yang mereka hadapi.

Pertanyaan : Apakah metode diskusi dapat mencapai tujuan pembelajaran?

Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Metode diskusi sangat membantu danak mencapai tujuan

dalam pembelajaran PAK, karena lebih-lebih pada aspek sosial.

Jadi anak lebih menunjukkan sikap toleransi, menghargai

pendapat orang lain, tapi juga dalam pengetahuanpun juga

kalau mereka mampu mencari wawasan yang lebih luas dan

mereka juga bisa menerapkan keterampilannya dalam

menyampaikan pendapat atau menyampaikan inspirasi mereka.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode tugas perorangan

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Metode pemberian tugas perorangan selalu saya gunakan.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode tugas perorangan?

Jawaban : Kelebihan dari metode pemberian tugas mandiri itu bagi anak

akan lebih mandiri. Anak terlatih untuk lebih mandiri

mengerjakan tugasnya. Anak lebih bisa mengekspresikan

kemampuannya secara total untuk menyelesaIkan tugasnya.

Kemudian, anak akan lebih bertanggungjawab pada tugasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(32)

Bagi guru, membantu dalam penilaian secara mandiri untuk

anak-anak.

Pertanyaan : Apakah metode tugas perorangan dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Kalau saya secara pribadi sebagai guru dari murid-murid saya,

untuk metode pemberian tugas secara perorangan ini sangat

membantu anak mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya dari

aspek spiritualitas dan sosial itu saya biasanya memberikan

kepada anak-anak semacam buku pantau. Buku pantau itu

berisi kegiatan anak-anak selama mereka mengikuti kegiatan

di gereja, di lingkungan mereka, atau di masyarakat itu bisa

terpantau dan saya bisa melihat dalam penilaian itu pencapaian

tujuan pembelajaran di bidang spiritualitas dan sosial bisa

terlihat. Tugas perorangan nanti dalam pencapaian tujuan

pembelajaran yang bersifat pengetahuan itu juga lebih bisa

digunakan. Misalnya dengan lembar kerja siswa yang

diberikan, soal-soal dan tugas-tugas yang lain. Itu sangat

memberikan masukkan dan bisa menjadi tolak ukur pencapaian

tujuan pembelajaran di bidang pengetahuan. Untuk di bidang

keterampilan juga sangat bisa dilihat pencapaian tujuannya

karena anak-anak dengan tugas perorangan ini akan

menunjukkan sejauh mana mereka bisa mencapai keterampilan

yang mereka terima dan mereka lakukan, mereka terapkan

sesuai dengan materi-materi pembelajaran yang saya berikan.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda dalam mengajar dengan

menggunakan keempat metode pembelajaran (tanya jawab,

demonstrasi, diskusi, dan tugas perorangan) di atas, manakah

metode yang paling diminati siswa? Mengapa?

Jawaban : Kalau diminati, semua diminati. Karena sesuai dengan ciri khas

masing-masing, jika itu diterapkan pada pembelajaran masing-

masing juga semuanya memiliki daya tarik sendiri-sendiri.Jadi

anak akan mengalami daya minat yang berbeda-beda dalam

setiap pembelajaran. Tapi kalau misalnya ditanya akan sering

itu pada tanya jwab dan tugas perorangan, tetapi kalau disuka

itu demonstrasi ya disuka, diskusi ya disuka. Jadi masing-

masing punya kekhasan untuk diterapkan pada materi masing-

masing juga yang bisa mengakomodir dari proses

pembelajaran.

R4

Nama Siswa : Efielin Kayla Dwi Aryanti

Kelas : VI

Sekolah : SD Kanisius Kotabaru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(33)

Hari/Tgl : Kamis, 28 Mei 2020

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode tanya jawab dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah,

seberapa sering?

Jawaban : Pernah, tapi jarang kak.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode tanya jawab?

Jawaban : Kalau saya menjawab salah pastinya tahu jawaban yang benar.

Senang bisa tanya jawab. Kadang-kadang saya berani

menjawab pertanyaan dari guru, soalnya pertanyaan dari guru

mudah dimengerti. Saya juga berhenti dari ribut kalau ditanya

sama guru. Saya semangat berpikir ketika ditanya guru, karena

agar jawaban kita benar.

Pertanyaan : Apakah metode tanya jawab membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Bisa kak, karena menambah pengetahuan atau wawasan.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode demonstrasi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah,

seberapa sering?

Jawaban : Belum pernah kak

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode diskusi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika

pernah, seberapa sering?

Jawaban : Pernah, tapi jarang kak.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode diskusi?

Jawaban : Guru memberikan pertanyaan, kemudian murid atau saya dan

teman saya berdiskusi lalu yang bisa angkat tangan. Diskusinya

tentang pelajaran yang dipelajari sebelum tanya jawab. Guru

mendorong teman-teman yang tidak aktif untuk aktif. Sebelum

diskusi guru juga menjelaskan peraturan dari diskusi. Saya juga

merasa kalau diskusi membantu kami untuk bermusyawarah.

Saya bisa memperluas wawasan saya, contohnya seperti cerita

di Alkitab kak. Yang dulu kita tidak tahu cerita tersebut

menjadi tahu cerita-cerita Alkitab. Saya nggak berani beri

pendapat, karena takut salah kak..

Pertanyaan : Apakah metode diskusi membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Iya membantu, karena metode tersebut lebih asik.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode Tugas perorangan

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika

pernah, seberapa sering?

Jawaban : Pernah, tapi jarang juga kak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(34)

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode Tugas perorangan?

Jawaban : Tugas perorangan biasanya tidak boleh lihat buku atau catatan

dan itu tugasnya berkaitan dengan pelajarannya. Tugasnya

kadang dikerjakan langsung di sekolah, kadang jdikerjakan di

rumah. Pertanyaan dari guru bervariasi. Guru juga memberikan

penjelasan untuk mengerjakan tugas. Saya semakin memahami

materinya karena soalnya bervariasi. Saya mengerjakan tugas

sendiri

Pertanyaan : Apakah metode Tugas perorangan membantu kamu mencapai

tujuan pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Iya kak, bisa membantu. Karena bisa mengerjakan dengan

serius.

Pertanyaan : Dari empat metode di atas, metode mana yang paling kamu

sukai? Berikan alasannya!

Jawaban : Metode diskusi, karena kita berpikirnya bukan cuma kita tapi

bersama, dan memudahkan untuk menjawab.

R5

Nama Siswa : Yohana Keiko Putri Kian

Kelas : IV

Sekolah : SD Kanisius Pugeran

Hari/Tgl : Jumat, 22 Mei 2020

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode tanya jawab dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah,

seberapa sering?

Jawaban : Sering, seminggu dua kali.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode tanya jawab?

Jawaban : Aku merasa senang karena bisa mengetahui dan menambah

ilmu pembelajaran.

Pertanyaan : Apakah metode tanya jawab membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Iya, karena bisa menambah pengetahuan dan bisa saling

mengtahui ilmu pembelajaran

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode demonstrasi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah,

seberapa sering?

Jawaban : Jarang kak

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode demonstrasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(35)

Jawaban : Saya merasa senang karena bisa menghafal dan mengetahui

apa yang sudah dipelajari.

Pertanyaan : Apakah metode demonstrasi membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Iya, karena bisa saling mengetahui dan saling memahami

metode pembelajaran dari guru.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode diskusi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika

pernah, seberapa sering?

Jawaban : Pernah tapi jarang. Soalnya lebih sering tanya jawab.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode diskusi?

Jawaban : Bisa saling bertukar ide, saling membantu, dan dapat bekerja

sama dan pelajarannya menjadi menyenangkan.

Pertanyaan : Apakah metode diskusi membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Iya, karena bisa saling bekerja sama dan dapat saling

memahami satu sama lain. Dan jika tidak ada yang tahu

menjadi tahu pembelajarannya atau menambah wawasan.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode Tugas perorangan

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika

pernah, seberapa sering?

Jawaban : Pernah, contohnya menjawab soal penilaian individu.

Seminggu satu atau dua kali.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode Tugas perorangan?

Jawaban : Saya merasa senang karena bisa menjawab pertanyaan dengan

jujur dan baik.

Pertanyaan : Apakah metode Tugas perorangan membantu kamu mencapai

tujuan pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Iya, karena bisa menjawab pertanyaan dengan jujur dan tidak

mencontek. Dan bisa menambah ilmu saat mengerjakan tugas

secara individu.

Pertanyaan : Dari empat metode di atas, metode mana yang paling kamu

sukai? Berikan alasannya!

Jawaban : Metode tanya jawab dan metode diskusi, karena jika tanya

jawab menambah dan saling memahami satu sama lain. Jika

diskusi bisa saling bertukar ide, bekerja sama dan bisa

membantu satu sama lain.

R6

Nama Siswa : Monica Reinata Cahya Rosari

Kelas : V

Sekolah : SD Kanisius Demangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(36)

Hari/Tgl : Jumat, 22 Mei 2020

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode tanya jawab dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah,

seberapa sering?

Jawaban : Kalau saya jarang sih kak, karena kalau pembelajaran agama di

sekolah saya lebih sering dijelaskan materinya daripada

melakukan tanya jawab.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode tanya jawab?

Jawaban : Kalau saya merasa senang karena dapat mengetahui hal-hal

yang saya belum tahu. Jadi saya bisa langsung bertanya kepada

guru agama saya apa yang belum saya mengerti di pelajaran

agama tersebut jadi memudahkan kita dalam mengerti materi

agama.

Pertanyaan : Apakah metode tanya jawab membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Ya, menurut saya bisa karena kita bertanya apa saja yang belum

jelas.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode demonstrasi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah,

seberapa sering?

Jawaban : Kalau metode demonstrasi di pelajaran agama sepertinya

jarang. Kalau pelajaran agama lebih sering dijelaskan.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode demonstrasi?

Jawaban : Saya memperhatikan metode tersebut supaya lebih mengerti.

Pembelajarannya menyenangkan kok kak.

Pertanyaan : Apakah metode demonstrasi membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Menurut saya dapat mencapai tujuan pembelajaran karena saya

merasa lebih jelas dengan metode demonstrasi.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode diskusi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika

pernah, seberapa sering?

Jawaban : Pernah tapi juga jarang.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode diskusi?

Jawaban : Saya merasa senang karena bisa berdiskusi bersama teman-

teman saya dan bisa mendapatkan jawaban yang lebih baik

daripada mengerjakan tugas itu perorangan. Saya berani

memberikan pendapat karena teman-teman saya bisa

mendengarkan pendapat saya yang mereka belum

mengetahuinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(37)

Pertanyaan : Apakah metode diskusi membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Menurut saya dapat mencapai tujuan pembelajaran karena saya

dengan metode diskusi tersebut saya bisa mengerti bermacam-

macam pendapat teman-teman saya.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode Tugas perorangan

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika

pernah, seberapa sering?

Jawaban : Kalau metode tugas perorangan hampir setiap hari dilakukan.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode Tugas perorangan?

Jawaban : Yang saya rasakan dalam metode perorangan juga

menyenangkan, karena saya bisa mencari jawaban-jawaban

dari soal tersebut di buku. Dan saya bisa mendapatkan nilai

saya sesungguhnya tanpa bantuan teman-teman saya. Saya

merasa senang jika diberi tugas terus menerus, karena dengan

tugas dapat membuat saya jauh lebih pintar.

Pertanyaan : Apakah metode Tugas perorangan membantu kamu mencapai

tujuan pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Ya, kalau metode perorangan saya lebih senang karena saya

bisa lebih giat lagi membaca buku.

Pertanyaan : Dari empat metode di atas, metode mana yang paling kamu

sukai? Berikan alasannya!

Jawaban : Untuk pelajaran agama saya lebih suka metode diskusi karena

untuk pelajaran agama saya tidak terlalu pintar, jadi saya lebih

menyukai metode diskusi.

R7

Nama Guru : Antonius Wahyu Pradana

Sekolah : SD Kanisius Wirobrajan

Hari/Tgl : Senin, 18 Mei 2020

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode tanya jawab

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Untuk pelajaran agama saya lebih suka metode diskusi karena

untuk pelajaran agama saya tidak terlalu pintar, jadi saya lebih

menyukai metode diskusi.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode tanya jawab?

Jawaban : Siswa lebih kritis berpikir. Misalkan, kadang-kadang

pertanyaan-pertanyaan yang nyelene atau di luar dugaan saya,

misalkan “Pak kenapa sih kok Tuhan Allah datang ke dunia kok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(38)

dalam diri seorang laki-laki bukan seorang perempuan. Itu

pertanyaan yang menurut saya bukan anak SD banget. Tapi

saya mencoba menjawabnya dengan cara anak SD. Lalu, ada

pertanyaan lagi “Pak, kenapa kok orang Yahudi berewokan”

atau “Pak, apakah adat istiadat orang Yahudi itu sampai

sekarang masih dilaksanakan?” atau “kalau Yesus itu bangkit,

giamana ceritanya?” Jadi di luar dugaan. Bukan pertanyaan-

pertanyaan yang umum. Saya mencoba menjawabnya dengan

cara yang sederhana, supaya mereka bisa memahami.

Kemudian, pertanyaan mereka tentang salib “Pak kenapa kok

salib Katolik ada korpusnya. Ada patung Yesusnya, sedangkan

salib orang Kristen nggak ada. Saya tidak langsung menjawab

“jadi menurut tradisi Gereja begini-begini”, wah mereka pasti

akan stres. Saya mulai cerita. Jadi ada dua anak SD, satu

Kristen satu Katolik. Si kriten itu suatu hari datang ke

rumahnya orang si Katolik. Terus tanya “loh kok di salib-mu

itu kok ada Yesusnya to? Padahal Yesus itu kan bangkit?

Kenapa masih ada Yesusnya? Jadi kalian nggak percaya dong

kalau Yesus itu bangkit” terus saya bilang pada mereka “ya, itu

kepercayaanku. Artinya bahwa memang salib itu, salibnya

Yesus. Maka ada Yesusnya”. Terus, suatu hari gantian. Si

Katolik main ke tempat si Kristen. Pas belajar-belajar

kelompok, si Katolik fokus ke salah satu sudut rumah karena di

situ ada foto seorang laki-laki. Terus dia bertanya “Bro, itu

fotonya siapa?”, “oh, itu foto Papaku”. “Papamu mana?”,

“Papaku udah meninggal”. “Kamu nggak percaya papamu

meninggal? Kanapa fotonya masih dipasang di situ?” Nah,

mereka menangkap “oh, iya”. Artinya, bukan karena kita tidak

percaya lalu kita tidak memasang barang itu, tapi untuk

mengenang.

Mereka aku jelaskan “teman-teman, kalau orang-orang Yahudi

hukuman di salib itu hukum yang paling memalukan, paling

keji. Jadi kalau orang di salib, otu artinya kesalahannya luar

biasa besarnya. Justru karena Tuhan Yesus digantung di situ,

maka salib itu menjadi lebih berarti. Salibya bukan lagi salib

penderitaan, tetapi salib kemuliaan.” Mereka mulai memahami.

Kemudian di tanya “sapa yangmau disalib?” Mereka diam.

Kemudian “Kok disalib pak? sakit pak”. “Oh,, nggak. Kalian

harus pahami dulu. Salib yang kita pikul itu bukan seperti salib-

Nya Yesus. Nah, kalian masuk ke kelas satu, dua, tiga, empat,

lima , enam itu salibmu. Nah, nanti kalian bangkit di kelas enam

bersama Yesus.Terus nanti kalian SMP memanggul salib lagi,

lulus itu kebangkitan.” Mereka “oh, begitu ya pak.” Jadi kita

tidak harus memandang salib itu seperti salin-Nya Yesus,

karena Tuhan Yesus itu baik. Jadi mereka semakin paham.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(39)

Maka kesulitan-kesulitan itu coba saya atasi, sehingga anak

tidak lagi terbebani tetapi belajar itu menyenangkan. Kadang

nggak krasa waktunya sudah habis. Itu lebih menyenangkan.

Pertanyaan : Apakah metode tanya jawab dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Ya. Setiap anak-anak memiliki kemampuan yang berbeda,

misalkan begini “teman-teman kita adalah citra Allah. Itu

artinya kita diciptakan serupa dengan Allah. Kalau Tuhan itu

gambarannya seperti kita, artinya kalau kita melihat orang lain

kita melihat bahwa Allah ada di dalam dirinya. Jadi kalau kamu

tidak bisa melihat ciptaan-Nya Allah sebagai yang baik, maka

kamu juga tidak akan bisa melihat kebaikan yang ada di dalam

diri Allah. Ibaratnya ini buku ini fotocopy, apakah ini sama? Ini

beda tetapi isinya sama, meskipun tampilannya berbeda. Jadi

kita manusia itu fotocopy-Nya Allah. Memang kita bukan

Allah, tetapi di dalam diri kita ada Allah. Maka kalau kita

melukai hati orang lain berarti kita melukai hati Allah.”

Mereka yang nangkap ya nangkap, tapi mereka yang nggak

nangkap. Contohnya ni, ketika ujian akhir atau penilaian akhir

semester atau tengah semester, ada pertanyaan “manusia adalah

citra Allah. Artinya manusia diciptakan sebagai fotocopy

Allah.” Jadi tidak semua. Ketika sudah selesai, saya jelaskan

ulang. Mereka tidak kesulitan. Tapi ya itu, ada anak-anak

tertentu yang memang daya tangkapnya sedikit. Atau ada anak-

anak tertentu yang nakal dan tidak mau diam. Biasanya saya

pindahkan mereka ke depan.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode demonstrasi

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Belum pernah

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode diskusi dalam

mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda menggunakan

metode itu?

Jawaban : Ya itu tadi. Diskusi dengan presentasi kemudian mereka

diskusi di situ. Atau misalkan pada hari pertama biasanya di

daftar isi ada pelajaran satu sampai sekian. Saya bagi

kelompoknya . Saya tanya ke wali kelas “Bu/Pak, coba ditandai

mana anak-anak yang pintar?” Mereka dijadikan ketua. Atau

ketika anak-anak yang mungkin di kelas dipandang sama wali

kelas, karena wali kelas yang kenal. Lalu mana anak-anak yang

kurang kemudian aku sebar. Sisanya baru berhitung acak.

Mereka akan terbantu. Kadang mereka mengeluh “Pak, saya

tidak mau sama si ini”, “loh kenapa? Sekarang kamu belajar

menghargai. Kemarinkan kamu belajar tentang kisah

penciptaan, kalau kamu tidak bisa menghargai orang, ya mau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(40)

gimana?” Ya akhirnya mereka mulai akrab. Kadang-kadang

mereka itu berselisih. Terus aku katakan sama mereka “teman-

teman waktu kalia di sini cuman enam tahun loh, belum tentu

kalau setelah lulus kalian berjumpa lagi dengan temanmu.”

Saya ajak mereka membanyangkan sekian tahun kedepan.

Kalian akan rindu suasana-suasana seperti ini. Maka, mumpung

kalian masih bisa bersama satu angkatan maka kalian harus

klop, harus kompak. Kalau ada masalah diselesaikan bersama.

Diskusi juga berjalan sih.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode diskusi?

Jawaban : Anak menjadi kritis. Kemudian, kalau mereka yang merasa bisa

menjawab mereka akan bernani ngomong di depan. Lalu,

misalnya diskusi tidak dengan saya. saya diam di meja guru lalu

mereka perkelompok diskusi. Mereka akan lebih berani

ngomong, karena kadang kalau misalnya forum bersama, saya

di depan lalu mereka menghadap ke saya, mereka saya tanya

apakah ada pertanyaan, mereka akan malu. Tapi kalau di dalam

kelompok-kelompok mereka lebih berani untuk

menyampaikan pendapat. Untuk hasil diskusinya diserahkan,

dibuat notulensi.

Pertanyaan : Apakah metode diskusi dapat mencapai tujuan pembelajaran?

Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Ya, mencapai tujuan pembelajaran.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode tugas perorangan

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Sering. Untuk tugas perorangan saya jarang memberikan soal-

soal dari buku. Kadang saya membuat observasi. Misalkan

tentang pelajaran “membutuhkan orang lain”. saya suruh

mengamati, bagaimana kalau saya di rumah, sikap saya

terhadap ibu seperti apa. Atau isalkan tentang “perhatian”.

Saya meminta mereka mengamati orang yang berada di pinggir

jalan atau pengemis. Apa yang kamu tangkap dari situasi

tersebut? Terus saya ajak mereka untuk berempati. Kalau saya

di posisi dia , apa yang akan saya rasakan. Jiwa solidaritas itu

akan tumbuh.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode tugas perorangan?

Jawaban : Mereka mampu berusaha sendiri. Kadang-kadang tugas

perorangan mungkin bisa dipresentasikan di depan kelas. Jadi

mereka saling melengkapi. Tapi kalau selalu dengan

kelompok.

Pertanyaan : Apakah metode tugas perorangan dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(41)

Jawaban : Ya

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda dalam mengajar dengan

menggunakan keempat metode pembelajaran (tanya jawab,

demonstrasi, diskusi, dan tugas perorangan) di atas, manakah

metode yang paling diminati siswa? Mengapa?

Jawaban : Demonstrasi, karena mereka lebihn senang dengan visusal,

dengan gambar. Diskusi juga baik. Mungkin tugas perorangan

itu variasi saja ya, karena tidak semua anak bisa mengerjakan

secara maksimal. Dengan diskusi mereka berjalan, lalu dengan

peraga-peraga ini juga akan membantu. Karena generasinya ini

genarasi yang beda. Kita tidak bisa lagi menuntut anak berpikir

jauh ke depan kalau tidak kita pancing. Kita harus mancing

dulu.

R8

Nama : Ant. Lilik Setiawan, S. Pd.,

Guru : Agama SD Kanisius Notoyudan

Hari/Tgl : Rabu, 13 Mei 2020

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode tanya jawab

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Setiap mengajar saya menggunakan metode tanya jawab untuk

mengetahui seberapa jauh siswa mendalami materi pertemuan

sebelumnya.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode tanya jawab?

Jawaban : Untuk mengetahui seberapa jauh siswa mendalami materi

pertemuan sebelumnya dan juga metode tanya jawab sangat

cocok dengan PAK untuk mengajak siswa sharing pengalaman

iman anak. Dan juga kelas lebih hidup susananya. Sebagian

besar siswa antusias dengan metode tanya jawab tetapi ada

beberapa siswa yang karakternya pendiam. Ada juga siswa

yang aktif bertanya tapi tujuanya hanya untuk membuat gaduh

kelas.

Pertanyaan : Apakah metode tanya jawab dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Jelas membantu

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode demonstrasi

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Kalau kelas 5 & 6 sering mbak. Misal membuat kelompok

untuk menerapkan kisah kitab suci yang sedang di bahas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(42)

kemudian ditampilkan di depan kelas. Atau membuat gerak dan

lagu atau membuat karya lain.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode demonstrasi?

Jawaban : Pelajaran lebih menyenangkan dan melatih percaya diri kepada

anak. Pelajaran jadi lebih bervariasi.

Pertanyaan : Apakah metode demonstrasi dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Membantu

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode diskusi dalam

mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda menggunakan

metode itu?

Jawaban : Kalau anak saya rasa belum bisa diskusi yang paling sering

belajar kelompok atau kerja kelompok. Pernah tapi hanya kelas

6 to sulit.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode diskusi?

Jawaban : Mereka Belum bisa membedakan mana diskusi mana kerja

kelompok.

Pertanyaan : Apakah metode diskusi dapat mencapai tujuan pembelajaran?

Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Bisa sih tapi sulit.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode tugas perorangan

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Itu paling sering di gunakan untuk tugas di rumah atau PR.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode tugas perorangan?

Jawaban : Mengetahui seberapa anak memahami materi. Mengatasi

keterbatasan waktu di kelas karena sekali pertumuan hanya 2

JP (70 mnt) kalau tugas pribadi bisa dilanjutkan dirumah. Kalau

pas ulangan atau pas ujian iya tapi kalau tugas harian

pertanyaanya masih dianggap mudah

Pertanyaan : Apakah metode tugas perorangan dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Sangat membantu karena selain bisa di kerjakan di sekolah bisa

dikerjakan dirumah yang memiliki waktu panjang sehingga

bisa mencari di berbagai sumber.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda dalam mengajar dengan

menggunakan keempat metode pembelajaran (tanya jawab,

demonstrasi, diskusi, dan tugas perorangan) di atas, manakah

metode yang paling diminati siswa? Mengapa?

Jawaban : Metode tanya jawab mbak karena kelas jadi lebih hidup dan

tidak terlalu banyak penugasan pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(43)

R9

Nama Guru : Yusuf Trisusanto, S.Pd

Sekolah : SD Sanjaya Tritis Pakem, Sleman

Hari/Tgl : Jumat, 29 Mei 2020

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode tanya jawab

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Dalam pembelajaran sesering mungkin saya menggunakan

tanya jawab bahkan setiap materi selalu menggunkan.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode tanya jawab?

Jawaban : Menurut saya, tanya jawab akan membuat siswa menjadi aktif

dalam pembelajaran tidak hanya menjadi pendengar setia. Ada

beberapa anak yang memang memiliki kecerdasan lebih dapat

mengingat pembelajaran yang sudah berlalu dan beberapa anak

harus dipancing untuk membantu ingatan mereka. Pertanyaan

yang diberikan juga merangsang mereka untuk berani dan

terampil, karena setiap kali pertamuan selalu menekankan

untuk tidak takut dalam bertanya atau dalam berpendapat

supaya kelas menjadi lebih nyaman. Pas tanya jawab anak

menjadi fokus dan berlomba untuk mendapatkan pertanyaan,

karena di situ ada nilai plusnya untuk mereka.

Pertanyaan : Apakah metode tanya jawab dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Ya, karena dengan tanya jawab kita akan tahu seberapa besar

anak dapat menangkap materi yang diberikan terkait dengan

tujuan yang hendak dicapai.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode demonstrasi

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Untuk demonstrasi, melihat dan menyesuaikan dengan

materinya. Jika pas maka menggunakan metode tersebut.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode demonstrasi?

Jawaban : Menurut saya membuat anak lebih kreatif, lebih mendalami dan

suasana pembelajaran tidak monoton. Alat peraganya

menyesuaikan dengan materi.

Pertanyaan : Apakah metode demonstrasi dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Cukup membantu anak dalam mencapai tujuan karena dengan

anak terlibat langsung membuat anak menjadi lebih mudah

memahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(44)

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode diskusi dalam

mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda menggunakan

metode itu?

Jawaban : Diskusi jarang saya gunakan.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode diskusi?

Jawaban : Sebetulnya metode diskusi membuat anak menjadi lebih

mandiri, karena dengan diskusi mereka dapat mencari dan

menemukan atas pertanyaan yang diberikan berdasarkan

keputusan bersama. Mereka terbiasa menghargai satu sama

lain.

Pertanyaan : Apakah metode diskusi dapat mencapai tujuan pembelajaran?

Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Dapat mencapai tujuan asalkan mendapat bimbingan dari

gurunya supaya arah diskusi bisa terfokus pada tujuan

pembelajaran.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menggunakan metode tugas perorangan

dalam mengajar? Jika pernah, seberapa sering Anda

menggunakan metode itu?

Jawaban : Setiap materi ada tugas mandirinya yaitu dari buku Jamrut.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda, apa saja kelebihan dari

metode tugas perorangan?

Jawaban : Membantu anak dalam belajar di rumah namun tidak

membebani. Kalau untuk pertanyaan tugas mandiri saya yang

mudah-mudah saja, karena sifat dari penugasan bukan untuk

membebani anak namun hanya untuk membantu anak supaya

mau belajar di rumah. Ada kalanya pas penugasan mereka

diminta untuk berkreativitas seperti membuat poster atau

gambar.

Pertanyaan : Apakah metode tugas perorangan dapat mencapai tujuan

pembelajaran? Jika Ya, berikan penjelasannya!

Jawaban : Tanya jawab karena di situ anak bisa saling melengkapi dan

sekaligus belajar berani untuk berbicara.

Pertanyaan : Berdasarkan pengalaman Anda dalam mengajar dengan

menggunakan keempat metode pembelajaran (tanya jawab,

demonstrasi, diskusi, dan tugas perorangan) di atas, manakah

metode yang paling diminati siswa? Mengapa?

Jawaban : Tanya jawab karena di situ anak bisa saling melengkapi dan

sekaligus belajar berani untuk berbicara.

R10

Nama Siswa : Rafael Raditya Gigih

Kelas : V

Sekolah : SD Kanisius Kumendaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(45)

Hari/Tgl : Kamis, 28 Mei 2020

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode tanya jawab dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah,

seberapa sering?

Jawaban : Pernah, tapi kadang-kadang. Kalau sudah di akhir materi.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode tanya jawab?

Jawaban : Aku kadang grogi karena dadakan antara siap dan tidak, dan

kadang-kadang tidak bisa menjawab. Tapi pertanyaan dari guru

membuat saya semangat berpikir karena bisa tambah nilai. Jadi

semangat juga jawabnya. Pertanyaan dari guru sebenarnya

mudah tapi jawabannya yang susah mbk. Pertanyaan dari guru

membuat aku berhenti dari ribut tapi cuma sebentar, terus

lanjuti lagi. Pertanyaan dari guru membuatku mengingat materi

yang sebelumnya, karena pertanyaannya mengulang materi

sebelumnya.

Pertanyaan : Apakah metode tanya jawab membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Ya, membantu sekali, karena bisa mengingat ulang pelajaran

yang diberikan oleh guru. soalnya mengulangi materi.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode demonstrasi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah,

seberapa sering?

Jawaban : Pernah, membuat prakarya, lidah-lidah api, sama lampion.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode demonstrasi?

Jawaban : Aku memperhatikan guru cara membuat dan melakukannya.

Pembelajarannya menjadi menarik, karena bisa main juga.

Pembelajarannya jadi seruh. Nah, seru jadi mudah dipahami.

Kalau alat peraganya kadang sesuai. Tapi kadang pakai benda

seadanya. Aku juga semakin aktif mengamati.

Pertanyaan : Apakah metode demonstrasi membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Ya, membantu.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode diskusi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika

pernah, seberapa sering?

Jawaban : Pernah, tapi jarang.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode diskusi?

Jawaban : Saat diskusi aku berani beri pendapatku. Aku menghargai

pendapat temanku karena aku makin tahu. Kalau kesimpulan

diskusi, aku paham.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(46)

Pertanyaan : Apakah metode diskusi membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Ya, membantu.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode Tugas perorangan

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika

pernah, seberapa sering?

Jawaban : Sering kak.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode Tugas perorangan?

Jawaban : Tugasnya aku kerjakan sendiri, soalnya kalau kerja sendiri aku

bisa ingat sama pelajarannya.

Pertanyaan : Apakah metode Tugas perorangan membantu kamu mencapai

tujuan pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Ya membantu.

Pertanyaan : Dari empat metode di atas, metode mana yang paling kamu

sukai? Berikan alasannya!

Jawaban : Demonstrasi, karena bisa mempraktekkan secara langsung.

R11

Nama Siswa : Yohanes Vianney D. A.

Kelas : IV

Sekolah : SD Kanisius Pugeran

Hari/Tgl : Jumat, 22 Mei 2020

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode tanya jawab dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah,

seberapa sering?

Jawaban : Sering kak

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode tanya jawab?

Jawaban : Bu guru, tidak menunjuk anak, kita yang bisa jawab angkat

tangan. Bagiku pertanyaan tidak susah. Aku sering menjawab.

Aku merasa senang, seru saja.

Pertanyaan : Apakah metode tanya jawab membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Membantu, supaya kalau ulangan kita tidak lupa, tidak

bingung, tidak hanya diberitahu jawabannya.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode demonstrasi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah,

seberapa sering?

Jawaban : Pernah tapi jarang, misalnya bu guru mempraktekkan cara

menerima komuni dengan benar dan membuat tanda salib.

Lebih sering tanya jawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(47)

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode demonstrasi?

Jawaban : Saya merasa senang karena lebih jelas. Kalau diperagakan

biasanya kita diminta untuk mengikuti gerakkan.

Pertanyaan : Apakah metode demonstrasi membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Membantu, supaya kita juga jadi mudah mengingat. Jadi tahu

yang benar.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode diskusi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika

pernah, seberapa sering?

Jawaban : Jarang

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode diskusi?

Jawaban : Senang bisa ngobrol. Tidak mikir sendiri. Aku bernai

memberikan pendapat saat diskusi. Sebelum diskusi guru

meminta kami untuk diskusi dengan kelompok sendiri bukan

kelompok lain.

Pertanyaan : Apakah metode diskusi membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Membantu. Supaya tahu macam-macam jawaban.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode Tugas perorangan

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika

pernah, seberapa sering?

Jawaban : Sering. Mengerjakan PR, mengerjakan soal latihan dan maju

doa.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode Tugas perorangan?

Jawaban : Kadang saya merasa kesulitan, kadang tergesa-gesa, kadang

deg-degan kalau salah.

Pertanyaan : Apakah metode Tugas perorangan membantu kamu mencapai

tujuan pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Membantu. Dengan menulis, mencari jawaban, kita sekalian

menghapal belajar.

Pertanyaan : Dari empat metode di atas, metode mana yang paling kamu

sukai? Berikan alasannya!

Jawaban : Semua metode baik, saling melengkapi. Tidak membosankan.

Tapi yang paling saya sukai tanya jwab karena menyenangkan,

seru, berani bicara, tidak capek nulis, mendengarkan dan

mudah ingat.

R12

Nama Siswa : Azarya Putri Setyria

Kelas : V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(48)

Sekolah : SD Kanisius Kumendaman

Hari/Tgl : Kamis, 28 Mei 2020

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode tanya jawab dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah,

seberapa sering?

Jawaban : Pernah kak. Setiap pelajaran Agama kak.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode tanya jawab?

Jawaban : Yang saya alami jika metode tanya jawab iyalah jika saya

belajar saya dapat menjawab dan memberi pertanyaan. Jika

saya tidak belajar, saya tidak dapat menjawab dan memberi

pertanyaan. Saya semangat berpikir ketika ditanya guru, karena

agar bisa mendapat poin banyak kak. Saya semangat mencari

tahu jawabannya. Saya juga semakin ingat dengan materi

sebelumnya.

Pertanyaan : Apakah metode tanya jawab membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Iya kak. Karena bisa mengetahui lebih dalam tentang

pembelajarannya.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode demonstrasi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah,

seberapa sering?

Jawaban : Tidak pernah kak.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode diskusi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika

pernah, seberapa sering?

Jawaban : Pernah kak. Setiap pelajaran agama kak.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode diskusi?

Jawaban : Kadang suka agak terkecoh dengan pertanyaan yang

didiskusikan. Guru memberikan satu masalah, dan untuk

teman-teman yang tidak aktif menjawab guru mendorong

mereka untuk aktif. Saya juga dapat menambah wawasan saya.

Saya berani memberikan pedapat saya saat diskusi. Untuk

kesimpulan dari diskusi kadang saya paham kadang juga tidak.

Pertanyaan : Apakah metode diskusi membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Iya kak, karena bisa memperlajari lebih dalam tentang materi

itu.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode Tugas perorangan

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika

pernah, seberapa sering?

Jawaban : Sering kak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(49)

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode Tugas perorangan?

Jawaban : Tugas yang diberikan guru kadang mudah kadang sulit. Tapi

kadang agak bingung dengan tugas yang diberikan. Kalau

aturan pengerjaan tugas kadang dijelaskan kadang juga tidak

kak. Kadang aku jadi semangat belajar kalau diberikan tugas.

Aku merasa tugas yang diberikan guru mengajarkanku

tanggungjawab dan disiplin. Aku juga bisa mengembangkan

kreativitasku saat mengerjakan tugas dan semakin paham

dengan materinya.

Pertanyaan : Apakah metode Tugas perorangan membantu kamu mencapai

tujuan pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Iya kak, karena bisa mengembangkan kreativitas dan

kecerdasan untuk menyelesaikan tugas perorangan kak.

Pertanyaan : Dari empat metode di atas, metode mana yang paling kamu

sukai? Berikan alasannya!

Jawaban : Metode diskusi kak, karena penyelesaiannya lebih cepat dan

mudah.

R13

Nama Siswa : Liana Candince Putri Setiawan

Kelas : V

Sekolah : SD Kanisius Notoyudan

Hari/Tgl : Kamis, 28 Mei 2020

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode tanya jawab dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah,

seberapa sering?

Jawaban : Pernah. Setiap diterangkan langsung tanya jawab.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode tanya jawab?

Jawaban : Saya senang karena cepat mengerti. Kita bisa berinteraksi

langsung dengan guru, pada saat berpendapat, bisa berdiskusi

dengan teman. Pertanyaan dari guru mudah dimengerti.

Pertanyaan : Apakah metode tanya jawab membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Ya, karena saat tanya jawab pelajaran yang tidak dimengerti

dan lupa, bisa kita tanyakan dan diingat kembali

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode demonstrasi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika pernah,

seberapa sering?

Jawaban : Pernah kak, seperti drama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …repository.usd.ac.id/37530/2/161124028_full.pdf · EVALUASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DASAR SE-DAERAH

(50)

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode demonstrasi?

Jawaban : Yang saya alami saya pernah memimpin doa jalan salib. Saya

senang karena bisa mempraktekkan langsung dan mudah

dimengerti.

Pertanyaan : Apakah metode demonstrasi membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Ya, karena kita bisa mengerti cara melakukannya dan dapat

memimpin dalam acara tertentu.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode diskusi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika

pernah, seberapa sering?

Jawaban : Pernah kak, kalau ada soal yang harus didiskusikan.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode diskusi?

Jawaban : Kita saling menyampaikan pendapat dalam kelompok dan

pada saat kita diskusi guru memantau kita. Kita berani berikan

pendapat karena kita mempunyai jawaban yang lebih bagus,

kita dapat membantu teman kita dalam berdiskusi. Jadi tidak

Cuma teman kita yang berpendapat. Aku juga merasa kami

dilatih untuk bermusyawarah.

Pertanyaan : Apakah metode diskusi membantu kamu mencapai tujuan

pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Iya kak, karena selain kita berpendapat dengan guru kita juga

berpendapat dengan teman kita dan dapat membantu jika

teman kita tidak mengerti.

Pertanyaan : Apakah kamu pernah mengikuti metode Tugas perorangan

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas? Jika

pernah, seberapa sering?

Jawaban : Pernah kak, kalau biasanya membuat keliping.

Pertanyaan : Bisa diceritakan apa saja yang kamu alami saat mengikuti

metode Tugas perorangan?

Jawaban : Kita melakukan dengan serius, fokus dan konsentrasi dan guru

biasanya memantau dan sambil menilai tugas yang lain. kita

jadi kreatif saat mengerjakan tugas. Kalau ada soal yang tidak

dimengerti, kita minta bantuan.

Pertanyaan : Apakah metode Tugas perorangan membantu kamu mencapai

tujuan pembelajaran? Berikan alasannya!

Jawaban : Ya kak, kita bisa melatih ingatan kita dalam pembelajaran

tersebut.

Pertanyaan : Dari empat metode di atas, metode mana yang paling kamu

sukai? Berikan alasannya!

Jawaban : Metode demonstrasi, karena langsung dapat mempraktikan

secara langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI