51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i i EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER PAYUDARA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi Oleh Andika Puspita Dewi NIM. M3508007 DIPLOMA 3 FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

i

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN

KANKER PAYUDARA DI INSTALASI RAWAT INAP

RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

PADA TAHUN 2010

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi

Oleh

Andika Puspita Dewi

NIM. M3508007

DIPLOMA 3 FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini adalah hasil penelitian saya

sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

apapun di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar yang

telah diperoleh dapat ditinjau dan/atau dicabut.

Surakarta, 5 Oktober 2011

Andika Puspita Dewi

M3508007

Page 4: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN

KANKER PAYUDARA DI INSTALASI RAWAT INAP

RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

PADA TAHUN 2010

INTISARI

Mual dan muntah merupakan efek samping paling ringan yang sering dialami

pasien kanker payudara setelah kemoterapi. Efek samping ini dapat dicegah dengan

pemberian terapi obat antiemetik. Ketepatan dalam pemberian obat antiemetik akan

meningkatkan keamanan dan efektifitas penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui penggunaan antiemetik pada pengobatan kanker payudara di

Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif non analitik secara

retrospektif. Sampel penelitian yang digunakan adalah pasien rawat inap di RSUD

Dr. Moewardi selama tahun 2010 yang menderita kanker payudara, tidak memiliki

penyakit penyerta dan menggunakan antiemetik. Data yang diperoleh kemudian

disajikan dalam bentuk diagram dan tabeluntuk mengetahui penggunaan antiemetik

pasien kanker payudara. Penggunaan antiemetik dievaluasi berdasarkan ketepatan

indikasi, ketepatan obat, ketepatan penderita, ketepatan dosis dan membandingkan

hasil penelitian dengan standar National Comprehensive Canver Network (NCCN)

2010.

Hasil penelitian yaitu pasien yang paling rentan menderita kanker payudara

pada usia 46-50 tahun sebesar 41%. Distribusi stadium kanker payudara terbanyak

pada stadium III sebesar59%. Distribusi keluhan yang paling sering dialami oleh

penderita kanker payudara akibat kemoterapi adalah mual muntah yaitu sebanyak

53%. Distribusi obat antiemetik yang paling sering digunakan penderita kanker

payudara adalah ondansetron sebesar 84%. Penggunaan antiemetik di Instalasi Rawat

Inap Dr. Moewardi Surakarta periode 2010 sudah memenuhi ketepatan indikasi,

ketepatan obat, ketepatan penderita, ketepatan dosis dan sesuai dengan standar.

Kata kunci : mual muntah, evaluasi, dan RSUD Dr. Moewardi

Page 5: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

AN EVAUATION OF THE ANTIEMETIC DRUG USE IN THE BREAST

CANCER MEDICATION AT THE IN-PATIENT INTALLATION OF

THE LOCAL GENERAL HOSPITAL OF DR. MOEWARDI,

SURAKARTA IN 2010

ABSTRACT

Nausea and vomiting are the lightest side effects experienced by breast cancer

clients following the chemotherapy treatment. They can be prevented by the

antiemetic drug administration. The right antimetic drug administration will increase

the safety and the effectiveness of drug use. The objective of this research is to

investigate the antiemetic drug use in the breast cancer medication at the In-patient

Installation of the Local General Hospital of Dr. Moewardi, Surakarta.

This research used the descriptive non-analytic method retrospectively.

Samples of the research were the hospitalized clients at the Local General Hospital of

Dr. Moewardi, Surakarta in 2010 wqho suffered from the brteast cancer but did not

suffer other disease, and who used the antiemetic drug. The data of the research were

displayed in diagrams and tables to find out the antiemetic drug by the breast cancer

patient. The antimetic drug use was evaluated according to the criteria of right

indication, right drug, right patient. And right dosage and the comparison between the

result of the research and standard of National Comprehensive Cancer Network

(NCCN).

The result of the research are as follows: (1) the clients who are most

vulnerable to the breast cancer are aged 46-50 nyears old (41%); (2) the largest

distribution of the breast cancer stadium is SStadium III (59%); (3) the most frequent

complaints experienced by the breast cancer clients due to the chemotherapy are

nausea and vomiting (53%); (4) the most frequent distribution of the antiemetic drug

used by the breast cancer clients is ondansetrone (84%); and (5) the antiemetic drug

use at the In-patient Instalallation of the Local General Hospital of Dr. Moewardi,

Surakarta in 2010 has fulfilled the criteria of right indication, right drug, right patient,

right dosage and standard.

Keywords: Nause and vomiting, evaluation, and the Local General Hospital of Dr.

Moewardi, Surakarta

Page 6: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

HALAMAN MOTTO

Tujuan hidup kita bukanlah untuk menjadi berbahagia. Tujuan hidup kita adalah

untuk menjadi sebab bagi kebahagiaan, bagi diri sendiri dan bagi sebanyak mungkin

orang lain (Mario Teguh).

Semangat terbesar yang ada adalah senyum dari orang tua dan orang-orang yang

menyayangi kita.

Page 7: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini saya persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang selalu menuntunku untuk tetap tabah, kuat, dan semangat

dalam menjalani hidup.

2. Orangtua tercinta yang tidak pernah lelah memberi do’a, kasih sayang, dan

dukungan baik secara moral dan material padaku.

3. Adik saya tersayang, Aprilia yang senantiasa memberi semangat.

4. Keluarga besar saya yang senantiasa mendoakan dan mengingatkan saya untuk

kelancaran TA, terimakasih atas dukungannya.

5. Sahabat-sahabat terdekat Arga, Muthi, Tika, Niska, Awal, Ratna, Nurul, Andra,

Anjan dan masih banyak lagi yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu.

6. Teman-teman almamater D3 Farmasi UNS Angkatan 2008

Page 8: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan

hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul

“Evaluasi Penggunaan Antiemetik pada Pengobatan Kanker Payudara di Instalasi

Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada Tahun 2010”. Tugas akhir ini

dimaksudkan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu dengan rasa hormat penulis menyampaikan terima

kasih kepada :

1. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam UNS.

2. Ahmad Ainurofiq, M. Si., Apt., selaku Kepala Program Studi D3 Farmasi,

FMIPA UNS.

3. Rita Rakhmawati, M. Si.,Apt., selaku Dosen Pembimbing, terima kasih atas

bimbingan dan motivasi yang telah diberikan dalam menyelesaikan tugas

akhir ini.

4. Bambang Sugeng Wijanarko selaku kepala bidang pendididkan dan

penelitian RSUD Dr. Moewardi Surakarta atas izin yang telah diberikan

untuk melaksanakan penelitian.

Page 9: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

5. Seluruh staf rekam medikatas bantuan yang telah diberikan selama

penelitian.

6. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta sebagai tempat

penelitian

7. Seluruh mahasiswa D3 Farmasi FMIPA UNS.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas jasa-jasa yang telah

membimbing dan membantu penyusun dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Kritik

dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi sempurnanya penelitian

ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Surakarta, 5 Oktober 2011

Penyusun

Andika Puspita Dewi

Page 10: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iii

INTISARI ........................................................................................................... iv

ABSTRACT ........................................................................................................ v

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xv

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

BAB II Tinjauan Pustaka

A. Kanker Payudara............................................................................ 5

1. Pengertian .................................................................................. 5

2. Penyebab .................................................................................... 5

3. Tipe Kanker Payudara ................................................................ 6

4. Tahapan Stadium ....................................................................... 7

5. Pengobatan Kanker Payudara .................................................... 8

6. Protokol Kemoterapi .................................................................. 9

Page 11: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

B. Mual Muntah.................................................................................. 9

1. Pengertian .................................................................................. 9

2. Patofisiologi ............................................................................... 10

3. Tipe Mual Muntah Akibat Kemoterapi ...................................... 10

4. Klasifikasi Agen Sitotoksik Berdasarkan Resiko Mual Muntah 12

5. Terapi Mual Muntah ................................................................. 12

C. Pengobatan yang Rasional ............................................................. 14

D. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 15

E. Keterangan Empiris ...................................................................... 15

BAB III Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 16

B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 16

C. Alat dan Bahan............................................................................... 16

D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 16

E. Cara Kerja ...................................................................................... 17

F. Analisis Data ................................................................................. 18

BAB IV Hasil dan Pembahasan

A. Proses Penelusuran Data ............................................................... 19

B. Distribusi Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Jenis Kelamin

Usia, dan Domisili ......................................................................... 19

C. Distribusi Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Stadium,

Keluhan dan Karakteristik Penggunaan Antiemetik .................... 23

D. Rasionalitas Penggunaan Antiemetik pada Penderita Kanker

Payudara BerdasarkanTepat Indikasi, Penderita, Obat dan Dosis . 28

BAB V Penutup

A. Kesimpulan ................................................................................... 34

B. Saran ............................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 35

Page 12: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Klasifikasi stadium klinis kanker payudara ........................................ 7

Tabel II. Klasifikasi agen sitotoksik berdasarkan resiko mual muntah menurut

Dipiro, 2008 ........................................................................................ 12

Tabel III. Obat-obat antiemetik yang digunakan ................................................ 13

Tabel IV. Data indikasi obat-obat antiemetik yang diberikan pada pasien

kanker payudara di RSUD Dr. Moewardi .......................................... 29

Tabel V. Data rasionalitas penggunaan antiemetik berdasarkan ketepatan

penderita ............................................................................................. 30

Tabel VI. Data rasionalitas penggunaan antiemetik berdasarkan ketepatan obat 31

Tabel VII.Daftar antiemetik yang diresepkan pada pasien kanker payudara di

RSUD Dr. Moewardi .......................................................................... 32

Tabel VIII.Data rasionalitas penggunaan antiemetik berdasarkan ketepatan dosis

............................................................................................................ 33

Page 13: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.Diagram jumlah penderita kanker payudara berdasarkan jenis

kelamin .............................................................................................. 20

Gambar 2. Diagram jumlah penderita kanker payudara berdasarkan usia ......... 21

Gambar 3. Diagram persentase penderita kanker payudara berdasarkan domisili

........................................................................................................... 23

Gambar 4. Diagram jumlah penderita kanker payudara berdasarkan stadium ... 24

Gambar 5. Diagram jumlah penderita kanker payudara berdasarkan keluhan ... 25

Gambar 6. Diagram jumlah penderita kanker payudara berdasarkan

karakteristik penggunaan antiemetik ................................................ 27

Page 14: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data pasien ..................................................................................... 37

Page 15: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR SINGKATAN

CTZ = Chemoreseptor Trigger Zone

DCIS = Ductal Carcinoma In Situ

HER = High Estrogen Receptor

IM = Intramuskular

IV = Intravena

LCIS = Lobular Carcinoma In Situ

NCCN = National Comprehensive Cancer Network

Prn = Pro renata (bila perlu)

WHO = World Health Organization

5-HT3 = Golongan antagonis reseptor serotonin tipe-3

Page 16: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kanker merupakan tumor ganas adalah sekelompok sel kanker yang

menyerang jaringan sekitar/menyebar (metastasis) ke organ lain dalam tubuh. Sel-

sel kanker dapat tumbuh dan membentuk tumor yang dapat menggantikan atau

mengubah jaringan normal baik di payudara dan di bagian lain dari tubuh, seperti

hati, paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus

payudara dimana susu diproduksi atau di saluran yang mengalirkan susu dari

payudara. Kanker payudara tidak hanya diderita pada wanita yang sudah

menopause tetapi dapat juga terjadi pada semua usia. Kanker payudara juga dapat

terjadi pada pria tetapi hal tersebut sangat jarang (Anonim, 2010).

Menurut WHO kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak

ditemukan pada wanita. Berdasarkan penelitian WHO, 8-9% wanita akan

mengalami kanker payudara. Setiap tahun lebih dari 250,000 kasus baru kanker

payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175,000 di Amerika Serikat.

Pada tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan

lebih dari 700,000 meninggal karenanya. Belum ada data statistik yang akurat di

Indonesia, namun data yang terkumpul dari rumah sakit menunjukkan bahwa

kanker payudara menduduki ranking pertama diantara kanker lainnya pada

Page 17: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

wanita. Setelah menjalani perawatan, sekitar 50% pasien mengalami kanker

payudara stadium akhir dan hanya bertahan hidup 18 – 30 bulan.

Stadium kanker menurut (National Comprehensive Cancer Network

(NCCN) dibagi ke dalam empat stadium berdasarkan jenis kanker invasif atau

noninvasif, ukuran tumor, jumlah kelenjar getah bening, dan penyebarannya ke

jaringan tubuh yang lain (Anonim, 2010). Kemoterapi merupakan cara untuk

menghambat penyebaran sel-sel kanker dalam tubuh (Rahmawati, 2009). Namun

efek samping yang ditimbulkan adalah mual dan muntah. Mual dan muntah

merupakan salah satu efek samping yang sering terjadi pada pasien yang

mendapat kemoterapi, umumnya disebabkan oleh obat-obat kemoterapi yang

digunakan. Kondisi ini dapat menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi

pasien kemoterapi. Mengingat mual muntah dapat menyebabkan dehidrasi dan

gangguan asupan zat makanan, serta penolakan pasien terhadap pengobatan

antineoplastik maka penatalaksanaan mual-muntah akibat kemoterapi harus

efektif (Firmansyah, 2010).

Pentingnya faktor usia sebagai faktor risiko diperkuat oleh data bahwa

78% kanker payudara terjadi pada pasien yang berusia lebih dari 50 tahun dan

hanya 6% pada pasien yang kurang dari 40 tahun. Rata-rata usia pada saat

ditemukannya kanker adalah 64 tahun. Studi juga mengevaluasi peranan faktor

gaya hidup dalam perkembangan kanker payudara yang meliputi pestisida,

konsumsi alkohol, kegemukan, asupan lemak serta kurangnya olah fisik.

Page 18: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan

pertama merupakan jalan pertama perkembangan kanker payudara.

Pemberian antiemetik harus dilakukan untuk mencegah efek mual,

muntah, dan gejala lain sebagai akibat kemoterapi. Penatalaksanaan pemberian

obat disesuaikan dengan potensi emetogen (agen emetik) kemoterapi dan resiko

mual muntah yang akan terjadi. Obat yang akan menimbulkan resiko mual,

muntah yang tinggi akan diberikan pada hari pertama kemoterapi kemudian

regimen obat lain diberikan pada hari berikutnya (Hesketh, 2008).

Dalam memberikan terapi, RSUD Dr. Moewardi Surakarta memiliki

protokol sendiri untuk menentukan rasionalitas obat-obat antiemetik pada kanker

payudara karena kemoterapi. Selain protokol lokal ini, terdapat juga standar terapi

antiemetik internasional dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN)

tahun 2010. Evaluasi obat-obat antiemetik sangat diperlukan dalam pengobatan

kemoterapi sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang evaluasi

penggunaan antiemetik pada pengobatan kanker payudara di instalasi rawat inap

RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

B. RUMUSAN MASALAH

Apakah penggunaan antiemetik sudah tepat indikasi, tepat penderita, tepat

obat dan tepat dosis pada pengobatan kanker payudara di Instalasi Rawat Inap

RSUD Dr. Moewardi dan sesuai dengan standar dari National Comprehensive

Cancer Network (NCCN) tahun 2010 ?

Page 19: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui evaluasi penggunaan antiemetik

yang meliputi ketepatan indikasi, ketepatan penderita, ketepatan obat, dan

ketepatan dosis pada pengobatan kanker payudara di Instalasi Rawat Inap RSUD

Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2010 dibandingkan dengan standar dari

National Comprehensive Cancer Network (NCCN).

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Mengetahui rasionalitas pengobatan antiemetik pada pengobatan kanker

payudara.

2. Meningkatkan keamanan dan efektifitas obat–obat antiemetik pada pasien

kanker payudara.

3. Sebagai informasi penunjang dalam memberikan obat-obat antiemetik pada

pasien kemoterapi.

Page 20: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KANKER PAYUDARA

1. Pengertian

Kanker payudara adalah kanker yang menyerang jaringan payudara.

Kanker payudara menyebabkan sel-sel terus tumbuh dan membelah secara

abnormal dan tidak terkendali. Jaringan abnormal ini juga dapat menyebar dan

menyerang organ lain dalam tubuh (Anonim, 2010).

2. Penyebab

Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui secara spesifik, akan

tetapi sejumlah faktor diketahui dapat meningkatkan resiko kanker payudara

meliputi:

- Faktor endokrin

Faktor endokrin sering dikaitkan dengan kejadian kanker payudara.

Hal ini berhubungan dengan durasi terjadinya menstruasi. Resiko kanker

payudara meningkat antara onset menstruasi dan usia kehamilan pertama

dimana terjadi ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan reaksi sel

secara berlebih pada jaringan payudara.

- Faktor genetik

Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dapat memperbesar

kemungkinan seseorang menderita kanker payudara. Pada pasien yang

Page 21: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

demikian cenderung memiliki payudara padat dan penyakit payudara jinak.

Faktor gen mungkin berperan dalam menentukan kepadatan payudara.

- Lingkungan dan gaya hidup

Diet merupakan faktor lingkungan yang berhubungan dengan asupan

makanan. Kebiasaan mengkonsumsi makan-makanan berlemak jenuh seperti

daging (mengandung karsinogen) dapat meningkatkan resiko kanker

payudara. Untuk mencegah resiko kanker payudara disarankan mencukupi

asupan makanan berserat dan vitamin (vitamin A, C, E, dan β karoten)

(Michaud et al, 2010).

3. Tipe Kanker Payudara

Kanker payudara dibagi berdasarkan tempat tumbuh dan menyebarnya

sel-sel kanker, baik di duktus maupun lobulus. Tipe kanker payudara dibagi

menjadi 2, yaitu:

a) noninvasif (carcinoma in situ)

Carcinoma adalah kata lain dari kanker, carsinoma in situ berarti

kanker yang masih dini, terbatas pada jaringan payudara dan belum menyebar

ke organ tubuh lain. Carcinoma in situ terdiri dari lobular carcinoma in situ

(LCIS) dan ductal carcinoma in situ (DCIS). LCIS yaitu sel kanker ada di

lobulus dan tidak tumbuh menembus dinding lobulus jaringan lemak

payudara. DCIS yaitu sel kanker ada di ductus dan tidak menyebar menembus

Page 22: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dinding ductus jaringan lemak payudara. Tipe invasif punya kemungkinan

berkembang menjadi invasif.

b) Invasif (carcinoma ex situ)

Sel-sel kanker telah menyebar dan menyerang jaringan di sekitar

payudara (Anonim, 2010).

4. Tahapan Stadium

Menurut NCCN (2010), klasifikasi stadium klinis kanker payudara dapat dilihat

pada Tabel I.

Tabel I. Klasifikasi Stadium Klinis Kanker Payudara

Stadium T (Tumor) N (Nodus) M (Metastase)

0 T1s N0 M0

I T1 N0 M0

II A T0

T1

T2

N1

N1

N0

M0

M0

M0

II B T2

T3

N1

N0

M0

M0

III A T0

T1

T2

T3

T3

N2

N2

N2

N1

N2

M0

M0

M0

M0

M0

III B T4 semua N M0

III C semua T N3 M0

IV semua T semua N M1

Keterangan tabel :

T1s : carcinoma insitu adalah non infiltrating intraductal carcinoma dimana tak teraba tumor

T0 : tumor tak teraba, tetapi menyebar ke jaringan terdekat

T1 : diameter tumor 2cm atau lebih kecil

T2 : diameter tumor antara 2-5 cm

T3 : diameter tumor lebih dari 5cm

T4 : tumor dengan segala ukuran dimana telah mencapai dinding dada,

infiltras pada kulit

N0 : pemeriksaan klinis dan pengamatan di bawah mikroskop, kanker telah menyebar ke kelenjar

getah bening

N1 : kanker telah menyebar di 1-3 kelenjar getah bening di ketiak

N2 : kanker telah menyebar di 4-9 kelenjar getah bening di ketiak

Page 23: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

N3 : kanker telah menyebar di 10 atau bahkan lebih di kelenjar getah bening pada ketiak

M0 : tidak terdapat metastase jauh

M1 : sudah terdapat metastase jauh

5. Pengobatan Kanker Payudara

Pengobatan kanker payudara meliputi :

a) Pembedahan

Pembedahan digunakan untuk penatalaksanaan kanker stadium dini.

Pembedahan dapat berupa lumpektomi (hanya menghilangkan tumor dan

sedikit sel normal di sekitar jaringan tumor pada payudara) ataupun

mastektomi (pengangkatan seluruh payudara tanpa nodus limfa dibawah

lengan).

b) Terapi radiasi

Terapi ini diterapkan setelah menjalani pembedahan untuk

menurunkan resiko kekambuhan, juga sebelum pembedahan untuk

mengecilkan masa tumor.

c) Kemoterapi

Kemoterapi juga diterapkan setelah menjalani pembedahan untuk

menurunkan resiko kekambuhan, sebelum pembedahan untuk mengecilkan

masa tumor, dan sebagai terapi utama saat terjadi kekambuhan.

d) Terapi hormonal

Terapi ini bermanfaat pada reseptor estrogen dan progesteron positif

baik pada stadium dini maupun metastasis. Terapi ini digunakan baik secara

tunggal ataupun setelah kemoterapi, misalnya : tamoxifen, letrozol.

Page 24: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

e) Terapi gen

Terapi ini digunakan pada kanker stadium lanjut atau sebagai adjuvan

terapi pada kanker stadium awal, dimana terdapat protein HER2, misalnya

trastuzumab, lapatinib (Rahmawati, 2009).

6. Protokol Kemoterapi

Pendekatan perawatan untuk pengelolaan pengobatan kanker payudara

sangat diperlukan. Pendekatan perawatan dengan pemberian antiemetik bertujuan

untuk mencegah atau menghilangkan mual dan muntah. Antiemetik diperlukan

untuk mengantisipasi terjadinya mual dan muntah agar dapat terkontrol dengan

baik. Dalam penggunaan antiemetik harus dipastikan pemberiannya optimal

dalam setiap siklusnya. Sediaan obat entiemetik dapat berupa oral maupun IV

tergantung kebutuhan dan keadaan pasien. Obat antimetik yang biasa digunakan

adalah golongan 5-HT3 yang efektif dalam dosis tunggal. Penggunaan golongan

kortikosteroid digunakan untuk mual muntah yang tertunda (Anonim, 2011d).

B. MUAL MUNTAH

1. Pengertian

Mual diartikan sebagai keinginan untuk muntah atau gejala yang

dirasakan di tenggorokan dan di sekitar lambung, yang menandakan akan segera

muntah. Muntah diartikan sebagai pengeluaran isi lambung melalui mulut, yang

seringkali membutuhkan dorongan yang sangat kuat (Dipiro, 2008).

Page 25: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Patofisiologi

Daerah yang berperan dalam proses mual dan muntah adalah pusat

muntah yang terletak di medula oblongata dan daerah pemicu kemoreseptor/

Cemoreseptor Trigger Zone (CTZ) yang terletak di area postrema. Obat–obat

kemoterapi (atau metabolitnya) dapat mengaktivasi langsung daerah pemicu

kemoreseptor atau di pusat muntah. Beberapa reseptor di kedua daerah tersebut,

termasuk dopamine tipe 2 (DA2) dan serotonin tipe 3 (5-HT3) berperan penting

(Firmansyah, 2010).

Warna dan bau obat-obat kemoterapi (dan bahkan rangsangan yang

berhubungan dengan kemoterapi, seperti tanda di ruang pengobatan atau dokter

atau perawat yang memberi terapi) dapat mengaktivasi pusat muntah yang lebih

tinggi di pusat otak dan memicu muntah. Obat-obat kemoterapi dapat pula bekerja

secara perifer, dengan menyebabkan kerusakan sel di saluran pencernaan, dan

melepaskan serotonin dari sel enterokromafin mukosa usus halus. Serotonin yang

dilepaskan akan mengaktifkan reseptor 5-HT3 pada saraf vagus dan serat aferen

nervus splanknikus yang kemudian membawa sinyal sensoris ke medula sehingga

terjadi respons muntah (Firmansyah, 2010).

3. Tipe Mual-Muntah akibat Kemoterapi

Secara garis besar, didasarkan pada onset-nya, terdapat 3 (tiga) tipe mual

muntah terinduksi kemoterapi / Chemotherapy Induced Nauseae–Vomiting

(CINV) , yaitu:

Page 26: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

a) CINV Akut (acute nausea and vomiting)

CINV akut didefinisikan sebagai mual muntah yang terjadi dalam 24

jam setelah pasien mendapat kemoterapi. Pada pasien yang tidak mendapat

profilaksis, keadaan ini dapat terjadi dalam satu sampai dua jam setelah

kemoterapi, dengan insiden puncak rata-rata pada empat sampai enam jam

pertama.

b) CINV Lambat (delayed nausea and vomiting)

CINV disebut onset lambat bila mual muntah terjadi setelah 24 jam

setelah kemoterapi. Sering terjadi pada pemberian cisplatin dosis tinggi. Jika

pasien tidak mendapat terapi profilaksis, biasanya keadaan ini terjadi sekitar

48 sampai 72 jam setelah kemoterapi diberikan, dan berkurang secara

bertahap setelah 2 sampai 3 hari sesudahnya. Meskipun dibandingkan dengan

CINV akut, kekerapan CINV lambat ini lebih rendah, namun CINV ini

kurang dapat diatasi dengan baik oleh obat-obat antiemetik yang ada bila

dibandingkan dengan episode akut. CINV ini, selain akibat pemberian terapi

sisplatin, dapat juga oleh karboplatin, siklofosfamid, dan antrasiklin.

c) CINV Antisipasi (anticipatory nausea and vomiting)

Kondisi ini adalah sebuah kondisi respon pasien yang pernah

mengalami mual-muntah selama siklus kemoterapi sebelumnya. Pemberian

antiemetik selama siklus awal kemoterapi menyebabkan kondisi ini tidak lagi

menjadi masalah signifikan (Firmansyah, 2010).

Page 27: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

4. Klasifikasi agen sitotoksik berdasarkan resiko mual muntah

Klasifikasi agen sitotoksik berdasarkan resiko mual muntah menurut

Dipiro (2008) dapat dilihat pada Tabel II.

Tabel II. Klasifikasi agen sitotoksik berdasarkan resiko mual muntah menurut

DiPiro (2008)

5. Terapi mual dan muntah

Secara garis besar terapi yang digunakan meliputi 2 macam, yaitu :

a) Terapi nonfarmakologi

Terapi nonfarmakologi yang digunakan untuk menanggulangi mual

muntah misalnya diet (untuk mual muntah ringan karena pengaruh intake

makanan), intervensi behavioral seperti relaksasi dan hipnotis (Sukandar dkk,

2008).

a) Terapi farmakologi dengan antiemetik

Level 1

(frekuensi mual dan

muntah kurang dari 10%)

bevacizumab, bleomycin, busulfan, 2-Chlorodeoxyadenosin, fludarabin,

rituximab, vinblastin, vincristin, vinorelbine

Level 2

(frekuensi mual dan

muntah 10% - 30%)

bortezomib, cetuximab, cytarabin ≤ 1g/m2

, docetaxel, etoposide,

fluorouracil, gemcitabine, methotrexate, mitomycin, mitoxantron,

paclitaxel, pemetrexed, topotecan, trastuzumab

Level 3

(frekuensi mual dan

muntah 30% - 90%)

carboplatin, cytarabin ≥1g/m2

, cyclophosphamid < 1500mg/m2

,daunorubicin, doxorubicin, epirubicin, idarubicin, ifosfamid, irinotecan,

oxaliplatin

Level 4

(frekuensi mual dan

muntah > 90%)

carmustin, cisplatin, cyclophospamid ≥ 1500mg/m2, dacarbazin,

dactinomycin, mechlorethamine, streptozotocin

Page 28: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Tabel III. Obat-obat antiemetik yang digunakan

No. Golongan Obat Mekanisme Kerja Indikasi Efek Samping Contoh Dosis sediaan Aturan Pakai

1. Antasid menetralkan asam lambung mual muntah diare, konstipasi Al(OH), Mg(OH)2,

CaCO3

15-30 ml larutan tiap 2-4jam(prn)

2. Antihistamin, antikolinergik

memotong alur jalannya afferent visceral

mual muntah mengantuk, bingung, mulut kering, retensi urin

difenhidramin

dimenhidrinat

cyklizin

25-50mg

10-50mg

50-100mg

50mg

tab, cap, larutan IM, IV

tab, tab hisap, cap

tab

tiap 4-6jam(prn) tiap 2-4 jam(prn)

tiap 4-6jam(prn)

tiap 4-6jam(prn)

3. Antagonis H2 menghambat reseptor H2 yang

mensekresi asam lambung

mual muntah mengantuk, bingung, pandangan

kabur, mulut kering, retensi urin

simetidin

famotidin

nizatidin

ranitidin

200mg

10mg

75mg

75mg

tab

tab

tab

tab

2xsehari

(prn) 2xsehari

(prn)

2xsehari (prn)

2xsehari

(prn)

4. Fenotiazin memblokade dopamine yang mirip CTZ

mual muntah sedasi berlebihan klorpromazin,

proklorperazin

prometazin,

10-25mg

25-50mg

5-10mg

2.5-10mg

12.5-25mg

tab, larutan IM, IV

IM

IV

tab, larutan, IM,

IV, supp

tiap4-6jam(prn) tiap 4-6jam(prn)

tiap 3-4jam(prn)

tiap 3-4jam(prn) tiap 4-6jam (prn)

5. Kortikosteroid melibatkan penghambatan prostaglandin

mual muntah akut dan tunda

sakit kepala, perut tidak nyaman deksametashone 8mg IV 1 atau 2xsehari (prn)

6. Metoclopramide memblokade reseptor pusat

dopaminergik di CTZ

mual muntah

tunda

extrapiramidal metoclopramide 10mg IV tiap 6jam (prn)

7. SSRI menghambat reseptor serotonin pre sinap di syaraf sensoris vagus

di saluran cerna

mual muntah akut

konstipasi, diare, sakit kepala, pusing ondansetron,

granisetron,

dolanosetron,

8mg

1mg

100mg

IV

IV

IV

3xsehari (prn) sehari (prn)

sehari (prn)

13

Page 29: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

C. Pengobatan yang Rasional

Penerapan penggunaan obat yang rasional merupakan pelayanan kesehatan

yang bersifat menyeluruh, melibatkan dokter, puskesmas, dan pengguna obat.

Langkah penting dalam penerapan penggunaan obat yang rasional, yaitu:

1. Diagnosa tepat

2. Peresepan efektif, aman dan ekonomis

3. Pelayanan yang baik

4. Penggunaan obat pasien dengan informasi yang sesuai (Aslam, 2003).

Penerapan penggunaan obat yang rasional memberi manfaat yaitu

mengoptimalisasi tujuan pengobatan yang ingin dicapai dengan meminimalkan efek

samping obat dengan rasio manfaat dan resiko yang optimal serta berkurangnya

beban biaya pengobatan yang diperlukan (Aslam, 2003).

Menurut Vance dan Millington (1986), prinsip yang harus dilaksanakan untuk

mencapai pengobatan yang rasional yaitu:

1. Tepat indikasi, merupakan diagnosis penyakit yang akurat

2. Tepat penderita, yaitu tidak ada kontraindikasi/ kondisi khusus yang dapat

mempermudah timbulnya efek samping

3. Tepat obat, yaitu efektif, aman dan ekonomis sesuai dengan kondisi pasien

4. Tepat dosis, yaitu, takaran obat dan lama pemberian obat sesuai dengan kondisi

pasien

5. Waspada efek samping obat

Page 30: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

D. KERANGKA PEMIKIRAN

E. KETERANGAN EMPIRIS

Evaluasi penggunaan antiemetik pada pasien kanker payudara di Instalasi

Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi Surakarta sudah memenuhi tepat indikasi, tepat

penderita, tepat obat dan tepat dosis.

Pasien dengan diagnosis

kanker payudara yang

menjalani kemoterapi

Ketepatan indikasi Perlu antiemetik

Ketepatan penderita Rasionalitas

penggunaan

antiemetik

Ketepatan obat

Ketepatan dosis

- Kontraindikasi

- Kondisi pasien

- Keamanan dan kemanfaatan

antiemetik

- Pemilihan cara pemakaian

- frekuensi pemberian

Page 31: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif non analitik secara

retrospektif.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di bagian rekam medik Rawat Inap RSUD dr. Moewardi

pada bulan Juli-September tahun 2010.

C. Alat dan Bahan

Bahan dan sumber data yang digunakan adalah rekam medik/medical record

yang meliputi nomor catatan medik, identitas pasien, diagnosa, catatan pemberian

obat antiemetik, data laboratorium, obat antiemetik yang digunakan (nama obat,

jumlah, dosis, rute penggunaan dan lama pemberian).

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini

populasi yang diperlukan adalah semua pasien kanker payudara yang

menggunakan antiemetik di RSUD dr. Moewardi.

Page 32: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2. Sampel

Sampel merupakan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi. Sampel dalam penelitian ini dari pasien kanker payudara di Dr.

Moewardi Surakarta pada tahun 2010 yaitu sebanyak 70 orang dari jumlah pasien

yang ada. Kriteria inklusi yang ditetapkan yaitu pasien rawat inap di RSUD Dr.

Moewardi selama tahun 2010 yang menderita kanker payudara, tidak memiliki

penyakit penyerta dan menggunakan antiemetik.

E. Cara Kerja

Ijin

Penelitian

Pengumpulan

Data

Terapi

antiemetik

Data deskripsi pasien

Analisis Data

Diagnosa

pasien

Pembahasan

Kesimpulan

Penyusunan

TA

Proposal

Page 33: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

F. Analisis Data

Data rasionalitas penggunaan antiemetik pada pasien kanker payudara periode

tahun 2010 yang telah diperoleh kemudian dianalisa secara deskriptif sebagai berikut:

1) Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin, usia dan domisili.

Jenis kelamin, usia dan domisili dihitung dari semua pasien kanker payudara yang

menggunakan antiemetik

2) Distribusi pasien berdasarkan stadium, keluhan dan karakteristik penggunaan

antiemetik.

Stadium, keluhan dan karakteristik penggunaan antiemetik pada pasien kanker

payudara dihitung persentasenya.

3) Rasionalitas penggunaan antiemetik berdasarkan ketepatan indikasi, ketepatan

penderita, ketepatan obat, dan ketepatan dosis.

Analisa rasionalitas penggunaan antiemetik dengan membandingkan indikasi,

penderita, obat dan dosis berdasarkan standar NCCN 2010,

4) Pengolahan data

Data yang diperoleh dianalisis dengan program Microsoft Office Excel 2000.

Page 34: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Proses Penelusuran Data

Proses penelusuran data dilakukan dengan mengamati dan menganalisa kartu

rekam medis penderita kanker payudara di Instalasi Rawat Inap Dr. Moewardi

Surakarta periode tahun 2010. Selama tahun 2010 ada 251 pasien yang didiagnosa

kanker payudara di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Berdasarkan data tersebut hanya ada 164 pasien yang rekam mediknya ditemukan.

Hal ini dimungkinkan saat pengambilan data, rekam medik pasien tidak dapat

ditemukan pada tempat yang semestinya. Oleh karena itu didapatkan 70 pasien yang

memenuhi kriteria inklusi. Jumlah sampel yang didapat kemudian dianalisis untuk

menentukan kerasionalan penggunaan antiemetik pada penderita kanker payudara.

B. Distribusi Penderita Kanker Payudara berdasarkan

Jenis Kelamin, Usia, dan Domisili

Penderita kanker payudara di Instalasi Rawat Inap Dr. Moewardi Surakarta

didistribusikan berdasarkan jenis kelamin, usia dan domisili.

1. Distribusi penderita kanker payudara berdasarkan jenis kelamin

Tujuan penggambaran distribusi penderita kanker payudara berdasarkan jenis

kelamin adalah untuk mengetahui pasien yang paling banyak menderita kanker

payudara. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak

Page 35: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

menderita kanker payudara (97%) dibandingkan laki-laki (3%). Hasil penelitian dapat

dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram jumlah penderita kanker payudara berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan data di atas kanker payudara tidak terbatas pada perempuan saja,

namun dapat terjadi pula pada laki-laki. Laki-laki juga dapat terkena kanker

payudara, tetapi hal itu sangat jarang terjadi (Michaud et al, 2008). Dibandingkan

dengan penelitian sebelumnya (Rakhmawati, 2009), pasien pada tahun 2010 lebih

bervariasi. Pada tahun 2008 pasien kanker payudara di RSUD Dr. Moewardi diderita

oleh perempuan sebanyak 100% dari 75 pasien yang diteliti.

Menurut NCCN, kanker payudara sering terjadi pada perempuan yang sudah

menopause, tetapi dapat terjadi pada semua usia. Perempuan sangat rentan menderita

kanker payudara karena pengaruh peningkatan hormon estrogen dan progesteron

97

3

0

20

40

60

80

100

120

perempuan laki-laki

pe

rse

nta

se (

%)

jenis kelamin

Jenis Kelamin (%)

Page 36: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

yang lebih cepat dibanding laki-laki. Reseptor progesteron dan estrogen dapat

digunakan untuk menstimulasi pertumbuhan sel kanker. Reseptor ini disebut reseptor

estrogen positif atau reseptor estrogen negatif dan reseptor progesteron positif atau

progesteron negatif (Anonim, 2010).

2. Distribusi penderita kanker payudara berdasarkan usia

Tujuan penggambaran distribusi penderita kanker payudara berdasarkan usia

adalah untuk mengetahui usia pasien yang mudah menderita kanker payudara.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien usia lebih dari 40 tahun

lebih mudah menderita kanker payudara dibandingkan dengan pasien usia kurang dari

atau sama dengan 40 tahun dan jumlah terbanyak pada pasien wanita pada usia 46-50

tahun. Hasil penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Diagram jumlah penderita kanker payudara berdasarkan usia

0

5

10

15

20

25

30

35

per

sen

tase

(%

)

rentang usia

perempuan

laki-laki

Page 37: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Hasil penelitian di atas dibandingkan dengan penelitian (Rakmawati, 2009)

yang menggolongkan usia dalam rentang tiap 10 tahun dan didapat hasil pasien

kanker payudara paling banyak diderita pada usia 41-50 tahun sebesar 45% dari 75

pasien yang diteliti. Kanker payudara adalah penyebab kematian kanker terbesar pada

wanita usia 20-59 tahun (Michaud et al, 2008). Faktor resiko terjadinya kanker

payudara pada wanita yaitu usia awal menstruasi, usia menopause, dan kemampuan

mempunyai anak. Wanita yang menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun

mempunyai resiko berkembangnya kanker payudara lebih besar daripada wanita usia

16 tahun atau lebih. Tidak punya anak dan usia lebih dari 30 tahun pada kelahiran

anak pertama dapat memperbesar resiko perkembangan kanker payudara, dua kali

lipat. Wanita yang punya anak lebih dari usia 35 tahun mempunyai resiko yang lebih

kecil dibanding wanita yang tidak punya anak (Michaud et al, 2008).

3. Distribusi penderita kanker payudara berdasarkan domisili

Tujuan penggambaran distribusi penderita kanker payudara berdasarkan domisili

adalah untuk mengetahui domisili pasien kanker payudara yang sering berobat di

RSUD Dr. Moewardi. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa pasien yang

berdomisili di luar Surakarta lebih banyak daripada pasien yang berdomisili di

Surakarta. Hasil penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 38: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Gambar 3. Diagram persentase penderita kanker payudara berdasarkan domisili

Berdasarkan persentase Gambar 3 diketahui pasien kanker payudara di RSUD

Dr. Moewardi mayoritas adalah pasien yang berdomisili di luar daerah Surakarta.

Hasil tersebut sesuai dengan klasifikasi RSUD Dr. Moewardi yang berakreditasi tipe

A. RSUD Dr. Moewardi digolongkan tipe A karena mempunyai fasilitas dan

kemampuan pelayanan medis spesialistik maupun subspesialistik yang menjadikan

rumah sakit ini sebagai rumah sakit rujukan tertinggi untuk wilayah Surakarta dan

sekitarnya (Siregar dan Amalia, 2003).

C. Distribusi Penderita Kanker Payudara berdasarkan Stadium, Keluhan dan

Karakteristik Penggunaan Antiemetik

1. Distribusi penderita kanker payudara berdasarkan stadium

Tujuan penggambaran distribusi penderita kanker payudara berdasarkan stadium

adalah untuk mengetahui stadium kanker yang banyak diderita pasien kanker

13

20

7

3 1 6

11 10

6 3

11

1 1 1 1 1 1

Su

rakar

ta

Kar

angan

yar

Won

ogir

i

Sem

aran

g

Sal

atig

a

Boy

ola

li

Su

koh

arjo

Kla

ten

Ng

awi

Blo

ra

Sra

gen

Sid

oar

jo

Mag

etan

Mag

elan

g

Po

noro

go

Gu

nun

g K

idu

l

Pac

itan

Surakarta Luar Daerah

Jumlah Pasien (%)

Jumlah Pasien (%)

per

senta

se (

%)

Page 39: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

payudara. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa stadium kanker yang banyak

diderita pasien kanker payudara pada stadium tiga. Hasil penelitian dapat dilihat pada

Gambar 4.

Gambar 4. Diagram jumlah penderita kanker payudara berdasarkan stadium

Hasil penelitian di atas dibandingkan dengan penelitian Rahmawati (2009)

diperoleh hasil yaitu pasien yang dirawat paling banyak pada stadium III sebesar 80%

dari 75 pasien yang diteliti. Pada rekam medik pasien, sebagian besar ditulis dengan

metode TNM, hanya sebagian kecil saja yang ditulis langsung dengan angka romawi.

Metode TNM adalah T (Tumor), N (Nodus), dan M (Metastase), yang

dikombinasikan dan dilambangkan dengan angka romawi ke dalam 5 tingkatan

(stadium 0, stadium 1, stadium II, stadium III, dan stadium IV). Pengelompokan

stadium berdasarkan terapinya dibagi menjadi dua yaitu kemoterapi adjuvan dan neo

adjuvant. Kemoterapi adjuvant diberikan setelah pembedahan dengan tujuan untuk

mencegah kekambuhan pada stadium I dan II. Neoadjuvan adalah kemoterapi yang

bertujuan untuk memperkecil ukuran kanker sehingga kanker dapat diangkat pada

stadium III dan IV (Anonim, 2010). Pada penelitian ini terdapat 7% dari jumlah total

1%

16%

59%

17%

7% Persentase Stadium Kanker Payudara (%)

I

II

III

IV

Tidak Diketahui

Page 40: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

pasien yang belum diketahui, hal ini dikarenakan data dalam rekam medik pasien

kurang lengkap sehingga menyulitkan dalam menentukan stadium.

2. Distribusi penderita kanker payudara berdasarkan keluhan

Tujuan penggambaran distribusi penderita kanker payudara berdasarkan keluhan

adalah untuk mengetahui keluhan yang sering dialami pasien kanker payudara akibat

kemoterapi. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa keluhan yang sering dialami

pasien kanker payudara akibat kemoterapi adalah mual muntah. Hasil penelitian

dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram jumlah penderita kanker payudara berdasarkan keluhan

Hasil di atas sebanding dengan penelitian Rakhmawati (2009) keluhan yang

paling banyak diderita pasien kanker payudara adalah mual dan muntah. Mual

muntah yang diinduksi kemoterapi (chemotherapy-induced-nausea and vomiting–

20

53

1 3

11 10

0

10

20

30

40

50

60

mual mual, muntah diare pusing nyeri mual, muntah,

nyeri

pro

sen

tase

Persentase Keluhan (%)

keluhan

Page 41: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

CINV) merupakan pengalaman yang sangat tidak menyenangkan bagi pasien selama

menjalani terapi kanker. Muntah tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup, tetapi

dapat menyebabkan penolakan pengobatan antineoplastik. Selain itu, muntah yang

tidak terkendali dapat menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan metabolisme yang

mencolok, dan pengurangan masukan zat makanan. Hal ini yang menjadikan

penatalaksanaan mual-muntah akibat kemoterapi harus berjalan efektif (Firmansyah,

2010).

3. Distribusi penderita kanker payudara berdasarkan karakteristik penggunaan

antiemetik

Tujuan penggambaran distribusi penderita kanker payudara berdasarkan

karakteristik penggunaan antiemetik adalah untuk mengetahui obat antiemetik yang

sering diresepkan dalam mengatasi keluhan mual muntah akibat kemoterapi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa obat antiemetik yang paling

sering diresepkan adalah ondansetron dalam dosis tunggal. Hasil penelitian dapat

dilihat pada Gambar 6.

Page 42: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gambar 6. Diagram jumlah penderita kanker payudara berdasarkan karakteristik

penggunaan antiemetik

Ondansetron merupakan antiemetik golongan antagonis reseptor serotonin

tipe 3 (5-HT3). Ondansetron dapat diberikan dalam dosis tunggal sebelum

kemoterapi maupun sesudah kemoterapi (intravena/per oral). Obat ini efektif untuk

mengobati tingkatan terapi penyebab muntah (Firmansyah, 2010). Mekanisme

kerjanya diduga dilangsungkan dengan mengantagonisasi reseptor 5-HT yang

terdapat pada CTZ di area postrema otak dan mungkin juga pada aferen vagal saluran

cerna (Anonim, 2007b). Ondansetron biasanya diberikan secara iv 30 menit sebelum

kemoterapi. Efeknya diperkuat dengan pemberian dexamethasone (20 mg per infus)

sebelum kemoterapi (Tjay dan Rahardja, 2007). Ondansetron berkompetisi dengan

histamin bebas untuk mengikat reseptor H1. Obat ini juga bersifat kompetitif

1

84

7 1 1 4

0102030405060708090

pro

sen

tase

Persentase Antiemetik (%)

antiemetik

Page 43: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

terhadap efek histamin pada saluran gastrointestinal, uterus, pembuluh darah besar

dan otot bronkial. Penghambatan reseptor H1 juga menekan pembentukan edema,

panas dan gatal yang disebabkan histamin (Anonim, 2011a). Obat-obat antimuntah

sering dikombinasi dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan menurunkan

toksisitas. Golongan kortikosteroid seperti dexamethasone bekerja dengan

meningkatkan aktivitas antimuntah bila diberikan bersama antagonis reseptor 5-HT3

(Firmansyah, 2010).

Metoclopramide merupakan golongan benzamid yang berkhasiat antiemetik

berdasarkan awalnya blokade reseptor dopamine di CTZ. Disamping itu zat ini juga

memperkuat pergerakan dan pengosongan lambung yang efektif pada semua muntah

(Tjay dan Rahardja, 2007). Obat ini dapat mencegah muntah pada 30-40% pasien dan

efektif mengurangi muntah pada sebagian besar pasien (Firmansyah, 2010).

Deksamethasone merupakan golongan kortikosteroid. Obat ini efektif untuk

kemoterapi penyebab muntah ringan sampai sedang. Mekanisme antimuntahnya tidak

diketahui secara pasti, tetapi diduga melibatkan penghambatan prostaglandin

(Anonim, 2007a). Kombinasi golongan kortikosteroid dengan golongan 5-HT3 efektif

mengobati antiemetik akut dan tertunda (Hesketh, 2008).

D. Rasionalitas Penggunaan Antiemetik pada Penderita Kanker Payudara

berdasarkan Ketepatan Indikasi, Penderita, Obat, dan Dosis

1. Rasionalitas Penggunaan Zat Emetik pada Penderita Kanker Payudara

berdasarkan Ketepatan Indikasi

Page 44: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Ketepatan indikasi penggunaan antiemetik pada penderita kanker payudara sudah

rasional sesuai dengan standar NCCN. Data indikasi obat-obat antiemetik yang

diberikan pada pasien kanker payudara di RSUD Dr. Moewardi dapat dilihat pada

Tabel IV.

Tabel IV. Data indikasi obat-obat antiemetik yang diberikan pada pasien kanker payudara di

RSUD Dr. Moewardi

Antiemetik Indikasi Sesuai/ Tidak

Sesuai

ondansetron kemoterapi dan radiasi yang menyebabkan

mual dan muntah tingkat sedang dan berat

sesuai

metoclopramide mual muntah terutama pada gangguan saluran

cerna pada pengobatan dengan sitotoksik atau

radioterapi

sesuai

dexamethasone efektif mengobati mual muntah yang

diakibatkan oleh sitostatika dan kemoterapi

sesuai

Penggunaan antiemetik bertujuan untuk mencegah dan mengurangi mual,

muntah pada pasien kemoterapi. Ondansetron dapat diberikan sebagai obat tunggal

(oral maupun intravena) sebelum kemoterapi dan efektif terhadap semua tingkatan

terapi penyebab muntah. Metoclopramide merupakan obat yang sangat efektif pada

dosis tinggi penyebab muntah. Dexamethasone efektif untuk mengobati penyebab

muntah ringan sampai sedang. Obat-obat antiemetik dapat dikombinasi dengan tujuan

meningkatkan efektivitas dan menurunkan toksisitas (Firmansyah, 2010).

Berdasarkan data dari Tabel IV dapat disimpulkan bahwa penggunaan antiemetik

pada penderita kanker payudara di RSUD Dr. Moewardi sudah tepat indikasi.

Hasil penelitian pada tabel di atas sesuai dengan penelitian rahmawati (2009)

yaitu pemberian obat-obat antiemetik pada pasien kanker payudara sesuai dengan

standar NCCN. Dalam penelitiannya Rakmawati (2009) mengemukakan bahwa

Page 45: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

pemberian terapi premedikasi dan paskamedikasi disesuaikan dengan tingkat

emetogenik (agen antiemetik) tinggi, sedang dan rendah. Terapi premedikasi

diberikan sebelum kemoterapi sedangkan terapi paskamedikasi diberikan pada hari

berikutnya setelah kemoterapi (hari ke-2, ke-3, ke-4). Menurut protokol kemoterapi,

pemberian terapi premedikasi dan paskamedikasi harus diberikan pada pemberian

kemoterapi.

2. Rasionalitas Penggunaan Antiemetik pada Penderita Kanker Payudara

berdasarkan Ketepatan Penderita

Ketepatan penderita pada pasien kanker payudara sudah rasional sesuai dengan

NCCN dengan mempertimbangkan ada tidaknya kontraindikasi dan interaksi obat

dengan obat. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel V.

Tabel V. Data rasionalitas penggunaan antiemetik berdasarkan ketepatan penderita

Kategori Uraian Jumlah

Pasien

Persentase

(%)

sesuai tidak ada kontraindikasi 70 100

tidak sesuai ada kontraindikasi 0 0

Kontraindikasi berkaitan dengan kondisi tubuh pasien. Ketepatan pemberian

obat dilihat dari tidak adanya kontraindikasi artinya obat yang diberikan pada pasien

aman digunakan, tidak menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan dan tidak

memperparah kondisi pasien (Widodo, 2004). Kontraindikasi penggunaan

ondansetron yaitu hipersensitivitas, ibu hamil, menyusui dan penderita gangguan hati.

Deksamethasone dikontraindikasikan pada kondisi hipersensitif, infeksi cerebral,

pemberian kortikosteroid jangka panjang dapat memperparah cushing. Pemberian

dosis tunggal dalam jumlah besar bila diperlukan selalu dapat dibenarkan, keadaan

Page 46: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

yang mungkin dapat merupakan kontraindikasi relatif dapat dilupakan, terutama pada

keadaan yang mengancam jiwa pasien. Kontraindikasi relatif yaitu diabetes mellitus,

tukak peptik, infeksi berat dan gangguan kardiovaskuler lain (Anonim, 2007b).

Metoclopramide kontraindikasi sekresi bronkial pada saluran pernapasan sehingga

memperberat serangan asma akut (Anonim, 2007

a).

3. Rasionalitas Penggunaan Antiemetik pada Penderita Kanker Payudara

berdasarkan Ketepatan Obat

Penggunaan antiemetik pada penderita kanker payudara sudah rasional sesuai

dengan NCCN. Pemberian antiemetik sudah tepat obat dengan mempertimbangkan

kondisi fisiologis dan usia pasien yang disesuaikan dengan riwayat pengobatan yang

ada. Data rasionalitas penggunaan antiemetik berdasarkan ketepatan penderita dapat

dilihat pada Tabel VI.

Tabel VI. Data rasionalitas penggunaan antiemetik berdasarkan ketepatan obat

Kategori Uraian Jumlah

Pasien

Persentase

(%)

sesuai kondisi fisiologis, usia pasien 70 100

tidak sesuai 0 0

Ketepatan penderita yaitu pengobatan yang mempertimbangkan kondisi

fisiologis dan usia pasien (Vance dan Millington, 1986). Berdasarkan tabel di atas,

diketahui bahwa pemberian obat-obatan untuk penderita kanker payudara sudah

sesuai dengan ketepatan obat. Hal ini dikarenakan, dalam setiap pemberian terapi

pengobatan selalu dilakukan konsultasi dengan dokter spesialis penyakit tumor dan

dokter ahli penyakit dalam.

Page 47: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Pemberian antiemetik untuk pasien kanker payudara yang menjalani

kemoterapi sangat diperlukan sebagai terapi pendukung untuk mencegah mual dan

muntah. Mual dan muntah merupakan efek samping yang sering dialami pasien

kemoterapi. Prinsip dasar dalam mengambil keputusan tentang pengobatan

antiemetik adalah bahwa pencegahan mual muntah secara lengkap merupakan tujuan

utama. Resiko mual muntah pada pasien tidak dapat diprediksi karena tergantung dari

kondisi fisiologis pasien itu sendiri (Hesketh, 2008).

4. Rasionalitas Penggunaan Antiemetik pada Penderita Kanker Payudara

berdasarkan Ketepatan Dosis

Penggunaan antiemetik pada pasien kanker payudara sudah rasional sesuai

dengan NCCN 2010. Daftar obat antiemetik yang diresepkan dan data rasionalitas

penggunaan antiemetik dapat dilihat pada Tabel VII dan Tabel VIII.

Tabel VII. Daftar antiemetik yang diresepkan pada pasien kanker payudara di RSUD Dr.

Moewardi

No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Dosis Aturan

Pakai

Dosis

menurut

NCCN

Dosis menurut

Formularium

RS

1. metoclopramide metoclopramide injeksi

im/iv

1amp/12j 2 x 1 10-40mg 5mg/ml

2. ondansetron cedantron

dantroxal

ondansetron

injeksi

injeksi

injeksi

4mg/12j

1amp/8j

4mg/12j

2x1

3x1

2x1

8-12mg

(max

32mg/hari)

4mg/2ml

4mg/2ml

4mg/2ml

3. dexamethasone dexamethasone injeksi 1amp/6j 4x1 12mg PO

hari ke-1,

8mg hari

ke-2- hari

ke-4

5mg/ml

Page 48: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Tabel VIII. Data rasionalitas penggunaan antiemetik berdasarkan ketepatan dosis

Berdasarkan tabel diketahui bahwa 70 pasien atau 100%, memenuhi

kesesuaian dalam frekuensi pemberian, cara pemberian, kesesuaian dosis standar

dengan dosis pemberian. Obat-obatan antiemetik pada pasien kanker payudara

diberikan dalam bentuk injeksi karena lebih efektif dan distribusi obat lebih cepat

dibanding cara lain. Injeksi adalah sediaan steril yang disuntikkan dengan cara

merobek jaringan ke dalam kulit, melalui kulit atau selaput lendir (Anief, 2006).

E. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data yang

dilakukan secara retrospektif dirasa kurang optimal karena data yang diperoleh

kurang lengkap. Hal ini karena keterbatasan pencatatan yang dilakukan rekam medik

oleh petugas kesehatan sehingga data laboratorium dan berat badan pasien kurang

lengkap. Hal lain yang juga merupakan kelemahan dalam penelitian di rumah sakit

ini adalah sulitnya memperoleh protokol kemoterapi.

Kategori Uraian Jumlah

Pasien

Persentase

(%)

sesuai frekuensi pemberian, cara pemberian,

kesesuaian dosis standar dengan dosis

pemberian

70 100

tidak sesuai 0 0

Page 49: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa evaluasi penggunaan

antiemetik pada pengobatan kanker payudara di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr.

Moewardi Surakarta pada tahun 2010 sudah rasional yang memenuhi ketepatan

indikasi, ketepatan pasien, ketepatan dosis, dan ketepatan obat sesuai standar

NCCN.

2. Saran

- Dapat diteliti lebih lanjut mengenai evaluasi penggunaan antiemetik pada

pasien kanker payudara dengan menggunakan metode kohort.

- Penyusunan berkas rekam medik sebaiknya lebih teratur, lengkap dan rapi.

Page 50: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh, 2006, Ilmu Meracik Obat, UGM Press, Yogyakarta.

Anonim, 2011a, Dexamethasone, http://www.dinkes.jabarprov.go.id, 8 September

2011.

Anonim, 2011b, Ondansetron, http://www.dinkes.jabarprov.go.id, 8 September

2011.

Anonim, 2011c, Acces Medicine, http://accessmedicine.com, 20 September 2011.

Anonim, 2011d,

BC Cancer Agency-SC Nausea protocol, http://www.bcca.bc.ca,

11 November 2011.

Anonim, 2010, Breast cancer, http://www.nccn.org, 20 Juni 2011.

Anonim, 2007a, Farmakologi dan Terapi, edisi 5, bagian Farmakologi dan

Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 297.

Anonim, 2007b, Farmakologi dan Terapi, edisi 4, bagian Farmakologi Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, 297, 593.

Aslam, M., Tan, K.C., Prayitno, A., 2003, Farmasi Klinis Menuju Pengobatan

Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien, hal: 335-340, PT. Elex Media

Komputindo Kel. Gramedia, Jakarta.

Dipiro, Cecily, V., 2008, Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach, dalam

Dipiro, Joseph, T., Talbert, Robert, L., Gary, C,Y.,Gary, R, Matzke.,

Barbara, G, Wells., L, Michael, Posey., sevent edition, 607, 608, Mc

Graw Hill, New York

Michaud, Laura, Boehnke., Espirito, Janet, L., Francisco, J, Esteva., 2008,

Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach dalam Dipiro, Joseph, T.,

Talbert, Robert, L., Gary, C,Y.,Gary, R, Matzke., Barbara, G, Wells., L,

Michael, Posey., sevent edition, 2122-2125, Mc Graw Hill, New York.

Rahmawati, Z.N., 2009, Evaluasi Penggunaan Antiemetik dalam Penatalaksanaan

Mual Muntah karena Kemoterapi Pada Pasien Kanker Payudara di Rumah

Sakit Dr. Moewardi Surakarta pada Tahun 2008, Skripsi, Progam Sarjana,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Page 51: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA PENGOBATAN KANKER .../Evaluasi... · Patofisiologi ... paru-paru atau tulang. Kanker payudara biasanya terjadi pada lobulus payudara dimana susu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Siregar, Charles J.P., Lia Amalia, 2003, Farmasi Rumah Sakit : Teori dan

Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Tjay, Tan H. dan Rahardja, K., 2007, Obat-Obat Penting (Khasiat Penggunaan

dan Efek-efek sampingnya), Edisi IV, Jakarta.

Firmansyah, M. Adi ., 2010, Cermin Dunia Kedokteran: Penatalaksanaan Mual

Muntah yang Diinduksi Kemoterapi,CDK, 37: 249-253.

Hesketh, Paul J., 2008. Chemotherapy Induced Nauseae Vomiting,

http://www.nejm.org, 22 Juli 2011

Vance, M.A. dan Millington, W.R., 1986, Principle of Irrational Drug Therapy,

Int. J. Health science,16(3): 355,361.

Widodo, R., 2004, Panduan Keluarga Memilih dan Menggunakan Obat, cetakan

pertama, Kreasi Wacana, Yogyakarta.

Sukandar, Elin Yulinah., Andrajati, Retnosari., Joseph I, S., I Ketut, Adnyana.,

A, Adji P,S., Kusnandar, ISO Farmakoterapi, 378-381, ISFI, Jakarta