Upload
ngokhue
View
247
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITASTANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA BETIK GAWIDAN KOPERASI TIGA SEHAT
(Skripsi)
Oleh
SRI HANDAYANI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
ABSTRAK
EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGANENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA BETIK GAWIDAN KOPERASI TIGA SEHAT
Oleh
SRI HANDAYANI
Pembangunan koperasi sebagai badan usaha yang diharapkan menjadi tolak ukurperekonomian Indonesia yang memiliki beberapa macam kendala dalampengelolaan keuangan. SAK ETAP banyak membantu pengelolaan keuangankoperasi, dimana tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penerapan SAK ETAPyang dilakukan oleh koperasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaituterdiri dari data primer dan sekunder yang berupa hasil wawancara dengannarasumber koperasi dan dari laporan keuangan Koperasi Pegawai RepublikIndonesia Betik Gawi dan Koperasi Tiga Sehat.
Penelitian dilakukan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Betik Gawi danKoperasi Tiga Sehat, dimana koperasi mencatat laporan keuangannya sebagianbelum sesuai dengan SAK ETAP sehingga perlu dilakukannya pengenalan dansosialisasi SAK ETAP kepada pengurus dan anggota Koperasi Pegawai RepublikIndonesia Betik Gawi dan Koperasi Tiga Sehat.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan pencatatan laporan keuangan di KoperasiPegawai Republik Indonesia Betik Gawi dan Koperasi Tiga Sehat tidakmelampirkan promosi ekonomi anggota, tidak menyajikan perkiraan beban-bebanperkoperasian dan tidak memisahkan akun-akun dalam laporan keuangan yangberkaitan dengan anggota dan yang bukan anggota.
Kata Kunci : Akuntansi Koperasi, SAK ETAP dan Laporan Keuangan.
ABSTRACT
EVALUATION IMPLEMENTATION OF FINANCIAL ACCOUNTINGSTANDARDS ENTITY WITHOUT PUBLIC AKUNTABILITY
(SAK ETAP) IN COOPERATIVE EMPLOYEES REPUBLIC INDONESIABETIK GAWI AND COOPERATIVE TIGA SEHAT
By
SRI HANDAYANI
Development of cooperative as a busines entity that is expected to be a milestonein Indonesia economy has some constraints in terms of financial management.SAK ETAP a little more cooperative financial management. The where purposeof this study was to evaluate the application of SAK ETAP conducted bycooperative. Date used in this study consists of primary data and secondary data.The primary data of the results of interviews with sources cooperative andfinancial statement Cooperative Employees Republic Indonesia Betik Gawi andCooperative Tiga Sehat.
Research conducted on Cooperative Employees Republic Indonesia Betik Gawiand Cooperative Tiga Sehat. Every where cooperative has made a simpleaccounting mutilations but not in accordance with SAK ETAP so it needs to bemanagement and member Cooperative Employees Republic Indonesia Betik Gawiand Cooperative Tiga Sehat.
Base on the evaluation has made a financial statement Cooperative EmployeesRepublic Indonesia Betik Gawi and Cooperative Tiga Sehat not beenimplemented, such as there is no report of promotion of economic member, no anestimate of expenses cooperatives and does not separate accounts in financialstatements relating to member and non members.
Keywords : Accounting of Cooperatives, SAK ETAP and Financial Statement.
EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITASTANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA BETIK GAWIDAN KOPERASI TIGA SEHAT
Oleh
SRI HANDAYANI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal
15 Desember 1985 sebagai anak ke enam dari enam
bersaudara dari pasangan Bapak Dimyati dan Ibu Supiyah.
Pendidikan yang telah diselesaikan oleh penulis adalah
sebagai berikut :
1. Taman Kanak-Kanak di TK Dharma Wanita, lulus pada tahun 1992.
2. Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Tanjung Gading, lulus pada tahun 1998.
3. Sekolah Menengah Pertama di SMP Utama 3 Rawa Laut, lulus pada
tahun 2001.
4. Sekolah Menengah Atas di SMA Arjuna Bandar Lampung, lulus pada
tahun 2004.
5. Diploma III Akuntansi Universitas Lampung, lulus pada tahun 2008.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung pada tahun 2010 melalui jalur konversi dan berhasil lulus
ujian komprehensif tanggal 22 Desember 2017. Selama menjadi mahasiswi
penulis aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Universitas
Lampung dan Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung.
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini kupersembahkan kepada :
Bapak Dimyati dan Ibu Supiyah yang tercinta atas kasih sayang,
motivasi, perhatian dan pengorbanannya yang telah diberikan untukku.
Mat Rasyid, Nurjanah S.Pd, Rachman, Ramli dan M. Karim, terima kasih
atas kasih sayang, semangat, doa, dan bantuan yang telah diberikan.
Sariah, Ali Idrus, Septiana, Mulis Tati, Suryani, Ade Prayudha,
Dede Sarifudin, Tri Budi Laksono, M. Yusuf, M. Rizki Fakhri,
Irsan Syahputra, Dinda Aisyah Putri, Rafisky Pratama, Rosadi, Elsa,
Rosa, Desi Kurnia, terima kasih atas doa dan motivasinya.
Semua guru dan dosen yang telah mengajarkan banyak ilmu pengetahuan
dan motivasi kehidupan.
Almamaterku tercinta Universitas Lampung.
MOTO
Ilmu lebih baik dari harta. Ilmu akan menjaga mu,
sedangkan
harta harus kau jaga.
Ilmu akan bertambah jika diberikan kepada orang lain,
sedangkan
harta akan berkurang.
(Ali Bin Abi Thalib)
“Belajarlah dengan menggunakan sikap dan sifat terbaikmu
serta perasaanmu.
Tidak harus hebat untuk memulai kesuksesan
tapi
harus memulai untuk menjadi orang sukses
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas
Publik (SAK ETAP) pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Betik Gawi
dan Koperasi Tiga Sehat”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung dapat terselesaikan.
Terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan
berbagai pihak baik moril maupun materil, dengan segala kerendahan hati, penulis
menyampaikan terima kasih yang tulus kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
4. Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt., selaku Dosen Pembimbing I dan
Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan waktu, kritik, saran, masukan dan semangat untuk penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji Utama
yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun selama proses
penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Fitra Dharma, S.E., M.Si., selaku Pembimbing Akademik selama
masa perkuliahan.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan pembelajaran berharga bagi penulis
selama menempuh program pendidikan S1.
8. Tina, Veri, Diana, Sobari, Leni, Ain, Andri, Nanang, Sri, Amel, Nasir, Wiwit,
Lutfi, Budi, Nuraini, Yana, Yogi, Edi, selaku karyawan dan karyawati jurusan
S1 Akuntansi yang banyak membantu dalam kelancaran perkuliahan.
9. Kedua orang tuaku tersayang Bapak Dimyati dan Ibu Supiyah terima kasih
atas kasih sayang, motivasi, doa, nasihat dengan setia membimbing penulis.
10. Mat Rasyid, Nurjanah S.Pd, Rachman, Ramli, M. Karim terima kasih atas
kasih sayang, doa, dukungan dan semangatnya.
11. Sariah, Ali Idrus, Septiana, Mulis Tati, Suryani, Ade Prayudha,
Dede Sarifudin, Tri Budi Laksono, M. Yusuf, M. Rizki Fakhri,
Irsan Syahputra, Dinda Aisyah Putri, Rafisky Pratama, Rosadi, Elsa, Rosa,
Desi Kurnia, terima kasih atas doa dan motivasinya.
12. UKMBS Universitas Lampung : Dini, Dian, Winda, Ika, Fitri, Aden, Santi
Tania, Eka Yulianti, Asih, Yulinda.
13. Liza Maria Anggraini, Reni Lakarika, Oppyanti Amelia, Meilani Ismail,
selaku sahabat terbaik.
14. Mip, Anugrah, Andri, Puja, Dodi, Renaldi, Nugroho, Iqbal, Febri terima kasih
atas kasih sayang, doa, motivasi dan kebersamaannya dalam kehidupan ku.
15. Nita, Rini, Rizka, Tini, Vivin, Arief, Rizky, Didiek, Diky, Hanindro selaku
teman seperjuangan dalam suka dan duka selama menyelesaikan skripsi.
16. Teman-teman Akuntansi : Dian, Retta, Ratih, Eli, Gipson, Adit, Adi, Dwi,
Rian, Suherman, Dicky, Eriza, Heri, Rika, Pegy, Susita, Depita, Fadli, Arif.
17. KPRI Betik Gawi : Bapak Eko, Rosmalia, Melly, Novi, Irna, Khairul.
18. Koperasi Tiga Sehat : Bapak Syaparudin, Ida Syari, Surya Dewi.
19. Riana, Tri, Mala, Reni, Tina terima kasih atas doa dan semangatnya.
20. Indah, Wulan, Rizki, Khairul, Lia, Linda, Intan, Suci, dan Ari, terima kasih
atas doa dan motivasinya.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu penulis mohon maaf atas segala kekurangannya. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi banyak pihak dikemudian hari.
Bandar Lampung, 24 Januari 2018
Penulis,
Sri Handayani
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i
ABSTRACT..................................................................................................... ii
ABSTRAK ..................................................................................................... iii
HALAMAN JUDUL .................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAAN ................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ......................................................................................... x
MOTO ........................................................................................................... xi
SANWACANA ............................................................................................. xii
DAFTAR ISI.................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL.......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xiv
I.PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ............................................ 2
1.2.1 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.2.2 Batasan Masalah ....................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................... 3
1.4.1 Manfaat Praktis.......................................................................... 3
1.4.2 Manfaat Teoritis ........................................................................ 3
II. TINJAUAAN PUSTAKA ...................................................................... 4
2.1 Landasan Teori ................................................................................... 4
2.1.1 Pengertian Koperasi ................................................................. 4
2.2 Ciri-ciri Koperasi................................................................................. 5
2.3 Pengertian SAK ETAP........................................................................ 6
2.4 Laporan Keuangan Koperasi ............................................................... 20
2.5 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 21
III. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 22
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 22
3.1.1 Populasi Penelitian ................................................................... 22
3.1.2 Sampel Penelitian..................................................................... 22
3.2 Sumber Data ..................................................................................... 23
3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 23
3.4 Teknik Analisis Data ........................................................................ 23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 25
4.1 Sejarah Koperasi ............................................................................... 25
4.1.1 Koperasi Tiga Sehat ................................................................ 25
4.1.2 Koperasi Betik Gawi............................................................... 26
4.2 Penyajian Data Aspek Keuangan atau Kinerja Koperasi Betik Gawi
dan Koperasi Tiga Sehat ................................................................... 26
4.3 Perbandingan Laporan Keuangan Terhadap Koperasi Betik Gawi
dan Koperasi Tiga Sehat ................................................................... 28
4.4 Penerapan SAK ETAP Atas Laporan Keuangan di
Koperasi Betik Gawi dan Koperasi Tiga Sehat .............................. 30
4.4.1 Neraca ..................................................................................... 30
4.4.2 Laporan Sisa Hasil Usaha ....................................................... 31
4.4.3 Laporan Arus Kas ................................................................... 31
4.4.4 Catatan Atas Laporan Keuangan ............................................ 32
V. SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 33
5.1 Simpulan ............................................................................................. 33
5.2 Saran ................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. PSAK No. 27 ....................................................................................... 8
2. Isi SAK ETAP ...................................................................................... 10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Struktur Organisasi
Lampiran 2 : Laporan Keuangan
Lampiran 3 : Kantor Akuntan Publik
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi adalah salah satu badan yang berkembang di Indonesia yang di atur
dalam UUD 1945 pasal 33, dalam UUD No. 17 Tahun 2012 bahwa dalam
pelaksanaanya koperasi memiliki beberapa prinsip, yaitu keanggotaan bersifat
sukarela dan terbuka, pengelolaan yang dilakukan secara demokratis, pembagian
sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota, pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal dan
kemandirian Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) adalah salah satu jenis
koperasi yang ada di Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan para
pegawai negeri (anggota). Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri.
Sebelum bernama KPRI, koperasi ini dikenal dengan nama Koperasi Pegawai
Negeri (KPN).
Koperasi sebagai badan usaha bertujuan untuk penguatan dan perluasan usaha,
peningkatan mutu sumber daya manusia yang berkewirausahaan dan
profesionalisme koperasi, terutama pengurus dan anggota koperasi supaya tercipta
kinerja yang kompetitif dan mandiri menjadi badan usaha utama dalam
perekonomian Indonesia.
2
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik
(SAK ETAP) ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) untuk
mempermudah perusahaan kecil dan menengah. Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) ini dimaksudkan agar semua
unit usaha menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Oleh karena latar belakang tersebut, penulis tertarik melakukan
penelitian studi kasus dengan judul
“ Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) pada Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Betik Gawi dan Koperasi Tiga Sehat “.
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian
ini adalah :
1. Apakah Koperasi Betik Gawi sudah menerapkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) ke dalam
laporan keuangannya ?
2 Apakah Koperasi Tiga Sehat sudah menerapkan Standar Akuntasi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) ke dalam
laporan keuangannya ?
3
1.2.2 Batasan Masalah
Penelitian sesuai dengan ruang lingkup masalah yang hendak diteliti, maka
batasan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian hanya melakukan
penelitian pada Koperasi Betik Gawi dan Koperasi Tiga Sehat di Bandar
Lampung.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) ke dalam laporan
keuangan Koperasi Betik Gawi dan Koperasi Tiga Sehat di Bandar Lampung.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis
Bagi perusahaan yang ada dalam penelitian ini adalah Koperasi Betik Gawi dan
Koperasi Tiga Sehat, manfaat penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan
bagi manajemen koperasi dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku dalam penelitian yang menggunakan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
1.4.2 Manfaat Teoritis
Bagi koperasi menambah pengetahuan tentang Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2. 1. 1 Pengertian Koperasi
Koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama dan
”operation” (Koperasi Operasi) artinya bekerja, jadi pengertian koperasi adalah
kerja sama, sedangkan pengertian umum koperasi adalah suatu kumpulan orang-
orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang
berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan anggota.
Menurut Djojohadikoesoemo (2013), koperasi adalah perkumpulan manusia
seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk
memajukan ekonominya.
Menurut Soeriaatmadja (2010), koperasi adalah suatu badan usaha yang secara
sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya
dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nirlaba atau dasar
biaya.
Menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 1992, koperasi adalah bidang usaha
yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
5
Koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. Kerja sama
dalam koperasi didasarkan pada rasa persamaan derajat dan kesadaran para
anggotanya. Koperasi merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial. Koperasi
adalah milik bersama para anggota, pengurus maupun pengelola.
2.2 Ciri-ciri Koperasi
Beberapa ciri-ciri dari koperasi menurut Undang – Undang Nomor 25 Tahun 1992
adalah :
1. Perkumpulan orang.
2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa.
3. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki
kesejahteraan anggotanya dan masyarakat.
4. Modal tidak tetap, selalu berubah - ubah menurut banyaknya simpanan
anggota.
5. Tidak mementingkan pemasukan modal atau pekerjaan usaha tetapi
keanggotaan prinsip kebersamaan.
6. Rapat anggota tiap anggota masing-masing atau suara tanpa
memperhatikan jumlah modal masing-masing.
7. Setiap anggota bebas untuk masuk atau keluar anggota berganti sehingga
dalam koperasi tidak terdapat modal permanen.
8. Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) sedangkan koperasi
mempunyai bentuk Badan Hukum.
9. Menjalankan suatu usaha
10. Penanggung jawab koperasi adalah pengurus.
6
11. Koperasi bukan kumpulan modal beberapa orang yang bertujuan mencari
keuntungan sebesar-besarnya.
12. Koperasi adalah usaha bersama kekeluargaan dan kegotong-royongan.
13. Kerugian dipikul bersama antara anggota. Jika koperasi menderita
kerugian, maka para anggota memikul bersama. Anggota yang tidak
mampu dibebaskan atas beban atau tanggungan kerugian, maka kerugian
dipikul oleh anggota yang mampu.
2.3 Pengertian SAK ETAP
Pengertian Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
atau SAK ETAP ( IAI,2009;1 ) yaitu standar yang dimaksudkan untuk digunakan
entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas
yang:
a. Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan.
b. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna
eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan
usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika :
a. Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau dalam proses
pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal.
7
b. Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk
sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang
atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
Koperasi tentu tidak lepas dari laporan keuangan koperasi. Penyusunan laporan
keuangan tentu berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Standar yang berlaku
saat ini yaitu Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik
(SAK ETAP) merupakan standar baru yang mulai efektif digunakan pada tanggal
1 januari 2011. Standar ini merupakan pengganti dari PSAK no 27 yang
mengatur tentang pelaporan laporan keuangan pada koperasi.
Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) yaitu
standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang bertujuan untuk
memudahkan usaha kecil atau menengah atau entitas tanpa akuntabilitas publik
yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan
dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statement ) untuk mampu membuat pelaporan keuangn sendiri. Selain
itu Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) lebih
sederhana dibandingkan dengan PSAK - IFRS sehingga lebih mudah dalam
implementasinya tetapi tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian
laporan keuangan. Dalam beberapa hal Standar Akuntansi Entitas Tanpa
Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) dinilai lebih mudah dipahami karena terdiri
dari Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) seratus
halaman dengan menyajikan 30 bab. Munculnya SAK ETAP dengan maksud
agar konvergensi IFRS dapat segera diwujudkan secara penuh, sehingga
8
perusahaan-perusahaan yang kesulitan untuk menerapkan SAK penuh, dapat
mengadopsi sebagai standar keuangan yang lebih sederhana.
Berikut ini merupakan perlakuan akuntansi menurut PSAK No.27 yang tidak
diatur dalam SAK ETAP :
NO KOMPONEN SAK ETAP
1. ASET Aktiva yang diperoleh dari sumbangan yangterikat penggunaannya dan tidak dapat dijualuntuk menutup kerugian koperasi diakui sebagaiaktiva lain-lain. Aktiva-aktiva yang dikelola olehkoperasi, tetapi bukan milik koperasi, tidak diakuisebagai aktiva dan harus dijelaskan dalam catatanatas laporan keuangan.
2. KEWAJIBAN Simpanan anggota yang tidak berkarakteristiksebagai ekuitas diakui sebagai kewajiban jangkapendek atau jangka panjang sesuai dengan tanggaljatuh temponya dan dicatat sebesar nilainominalnya.
3. EKUITAS Simpanan pokok, simpanan wajib dan simpananlain yang memiliki karakteristik yang sama dengansimpanan pokok atau simpanan wajib diakuisebagai ekuitas koperasi dan dicatat sebesar nilainominalnya.Kelebihan setoran simpanan pokok dan simpananwajib anggota baru di atas nilai nominal simpananpokok dan simpanan wajib anggota pendiri diakuisebagai Modal Penyetaraan Partisipasi Anggota.
Modal penyertaan diakui sebagai ekuitas dandicatat sebesar jumlah nominal setoran. Dalam halmodal penyertaan yang diterima selain uang tunai,maka modal penyertaan tersebut dinilai sebesarharga pasar yang berlaku pada saat diterima.Modal sumbangan yang diterima oleh koperasiyang dapat menutup risiko kerugian diakui sebagaiekuitas, sedangkan modal sumbangan yangsubstansinya merupakan pinjaman diakui sebagaikewajiban jangka panjang dan dijelaskan dalamcatatan atas laporan keuangan.
9
4. PENDAPATAN Pendapatan koperasi yang timbul dari transaksidengan anggota diakui sebesar partisipasi bruto.Pendapatan koperasi yang berasal dari transaksidengan non-anggota diakui sebagai pendapatan(penjualan) dan dilaporkan terpisah dari partisipasianggota dalam laporan perhitungan hasil usahasebesar nilai transaksi. Selisih antara pendapatandan beban pokok transaksi dengan non-anggotadiakui sebagai laba atau rugi kotor dengan nonanggota.
5. BEBAN Beban usaha dan beban-beban perkoperasian harusdisajikan terpisah dalam laporan perhitungan hasilusaha.
6. LABA/SHU Sisa hasil usaha tahun berjalan dibagi sesuaidengan ketentuan yang berlaku pada koperasi.Dalam hal jenis dan jumlah pembagian sisa hasiltelah diatur secara jelas maka bagian yang tidakmenjadi hak koperasi diakui sebagai kewajiban.Apabila jenis dan jumlah pembagiannya belumdiatur secara jelas, maka sisa hasil usaha tersebutdicatat sebagai sisa hasil usaha belum dibagi danharus dijelaskan dalam catatan atas laporankeuangan.
7. LAPORANKEUANGAN
Laporan keuangan koperasi meliputi Neraca,Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas,Laporan Promosi Ekonomi Anggota, dan Catatanatas Laporan Keuangan. Perhitungan hasil usahaharus memuat hasil usaha dengan anggota dan labaatau rugi kotor dengan non anggota.Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporanyang memperlihatkan manfaat ekonomi yangdiperoleh anggota koperasi selama satu tahuntertentu. Laporan tersebut terdiri dari empat unsur,yaitu:a. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan
pengolahan bersama.b. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau
pengadaan jasa bersama.c. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian
sisa hasil usaha.d. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat
koperasi.Sumber : PSAK No.27
10
Isi SAK ETAP terdiri dari 30 Bab, yaitu :
Bab1. Ruang Lingkup2. Konsep dan Prinsip Pervasive3. Penyajian Laporan Keuangan4. Neraca5. Laporan Laba Rugi6. Laporan Perubahan Ekuitas7. Laporan Arus Kas8. Catatan atas Laporan keuangan9. Kebijakan Akuntansi, Perubahan kebijakan Akuntansi
dan Koreksi Kesalahan10. Investasi pada Efek Tertentu11. Persediaan12. Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak13. Investasi pada Joint Venture14. Propoerti Investasi15. Aset Tetap16. Aset Tidak Berwujud17. Sewa18. Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi19. Ekuitas20. Pendapatan21. Biaya Pinjaman22. Penurunan Nilai Aset23. Imbalan Kerja24. Pajak Penghasilan25. Mata Uang Pelaporan26. Transaksi dalam Mata Uang Asing27. Peristiwa setelah Akhir Periode Pelaporan28. Pengungkapan Pihak – pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa29. Ketentuan Transisi30. Tanggal Efektif
11
Bab 1 Ruang Lingkup
SAK ETAP dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (ETAP) yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik dan
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.
Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan telah mengajukan pernyataan
pendaftaran atau sedang dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada
otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar
modal atau menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang atau pedagang efek, dana
pensiun, reksa dana dan bank investasi. Entitas yang memiliki akuntabilitas publik
signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat
regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP.
Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive
Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan dapat dipahami,
relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan
sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan antara biaya
dan manfaat posisi keuangan yang terdiri dari aset, kewajiban, ekuitas, kinerja
keuangan yaitu pendapatan dan beban. Pengakuan dan pengukuran unsur-unsur
laporan keuangan dasar akrual dan saling hapus tidak diperkenankan.
Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan
Penyajian wajar posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas. Entitas yang
menggunakan SAK ETAP harus secara eksplisit menyatakan secara penuh atas
kepatuhan terhadap SAK ETAP dalam catatan laporan keuangan. Entitas harus
12
menilai kelangsungan usaha pada saat menyusun laporan keuangan. Entitas
menyajikan laporan keuangan minimal satu kali dalam setahun. Informasi
komparatif dengan periode sebelumnya dengan keunggulan yang sama pos-pos
yang material disajikan terpisah. Penyajian Laporan Keuangan terdiri dari neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas
laporan keuangan.
Bab 4 Neraca
Neraca menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu. Minimal
mencakup pos-pos kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain,
persediaan, properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, utang usaha dan
utang lainnya, aset dan kewajiban pajak, kewajiban diestimasi ekuitas. Urutan dan
format pos tidak ditentukan oleh SAK ETAP.
Bab 5. Laporan Laba Rugi
Menyajikan laporan laba rugi suatu periode tertentu yang menunjukan kinerja
keuangan selama periode tersebut. Pos minimal pendapatan, beban keuangan,
bagian laba atau rugi investasi dengan metode ekuitas dan laba rugi neto. Analisis
beban dapat disajikan berdasarkan fungsi atau berdasarkan sifat beban.
Bab 6 Laporan Perubahan Ekuitas
Menyajikan laba rugi tahun berjalan, pendapatan dan beban yang diakui langsung
dalam ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan.
rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir periode dari komponen ekuitas.
Laporan laba rugi dan saldo laba gabungan dapat disajikan sebagai pengganti
laporan perubahan ekuitas jika memenuhi syarat SAK ETAP.
13
Bab 7 Laporan Arus Kas
Menyajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan. Aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak
langsung. Bunga dan dividen harus diungkap secara terpisah secara konsisten
sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan. Pajak penghasilan
diungkapkan terpisah sebagai aktivitas operasi kecuali dapat secara spesifik
diidentifikasi sebagai aktivitas investasi atau pendanaan. Transaksi non kas tidak
dapat disajikan dalam laporan arus kas.
Bab 8 Catatan Atas Laporan Keuangan
Mengungkapkan informasi tambahan disajikan dalam laporan keuangan, yang
berisi informasi narasi atau rincian jumlah atau informasi yang tidak memenuhi
kriteria pengakuan. Mengungkapkan dasar penyajian laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi yang digunakan termasuk dasar pengukuran. Mengungkapkan
informasi yang disyaratkan oleh SAK ETAP. Memberikan informasi tambahan
yang relevan, namun tidak disyaratkan SAK ETAP dan informasi tentang sumber
utama ketidakpastian estimasi.
Bab 9 Kebujakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik tertentu
yang diterapkan oleh suatu entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangannya. Jika SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi, kejadian atau
keadaan lainnya, maka entitas harus menerapkan SAK ETAP. Jika dampak tidak
material maka entitas tidak perlu mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP.
14
Bab 10 Investasi pada Efek Tertentu
Efek adalah surat berharga utang atau ekuitas, pada Bab 10 tidak diterapkan untuk
investasi pada entitas asosiasi, joint venture dan entitas anak. Trading disajikan
sebesar nilai wajar pada tanggal neraca dan laba rugi diakui atas unrealised
maupun realised.
Bab 11 Persediaan
Mencakup aset untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, termasuk aset dalam
proses produksi atau bahan perlengkapan untuk proses produksi atau pemberian
jasa. Cost mencakup seluruh biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang
terjadi untuk membawa persediaan ke lokasi dan kondisi sekarang. Penurunan
nilai persediaan diakui sebagai beban pada saat terjadinya dan setiap tanggal
neraca dilakukan pengujian. Persediaan diakui sebagai beban pada saat
pendapatan terkait diakui.
Bab 12 Investasi pada Asosiasi dan Anak
Entitas asosiasi yaitu investor mempunyai pengaruh signifikan, biasanya 20 %
hak suara atau lebih. Entitas anak yang digunakan entitas yang dikendalikan oleh
induk. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode cost. Investasi pada
anak dengan metode ekuitas dan tidak dibuat laporan konsolidasian.
Bab 13 Investasi Pada Joint Venture
Joint venture yaitu perjanjian kontraktual antara beberapa pihak untuk
menjalankan aktivitas ekonomi. Tipe yaitu PBO, PBA, PBE. Pengendalian
bersama kesepakatan kontraktual untuk bersama-sama mengendalikan suatu
aktivitas ekonomi sehingga keputusan strategis diambil bersama-sama.
15
Bab 14 Properti Investasi
Properti Investasi adalah tanah dan atau bangunan yang dikuasai pemilik atau
lessee sewa pembiayaan yang disewakan atau untuk kenaikan nilai dan bukan
untuk digunakan untuk proses produksi atau penyediaan jasa atau tujuan
administasi atau dijual dalam kegiatan sehari - hari. Properti Investasi dicatat pada
nilai perolehan yaitu harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat
diatribusikan secara langsung. Setelah perolehan awal maka Properti Investasi
dicatat pada nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian
penurunan nilai (cost model).
Bab 15 Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi
atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain atau untuk tujuan
administratif dan diharapkan digunakan lebih dari satu periode. Diakui sebagai
aset jika memenuhi prinsip pengakuan. Pada saat perolehan, aset tetap dicatat
sebesar biaya perolehan adanya harga beli, biaya-biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung atas perolehan aset tetap dan estimasi awal biaya pembongkaran
aset, biaya pemindahan dan biaya restorasi lokasi.
Bab 16 Aset Tidak Berwujud
Yaitu aset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud
fisik. Syarat identifikasi yaitu dapat dipisahkan dari aset lainnya atau terbagi
terpisah atau dapat dijual, dialihkan, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan baik
invidual atau bersama.
16
Bab 17 Sewa
Klasifikasi sewa tergantung pada substansi transaksi dan bukan bentuk hukumnya.
Sewa pembiayaan jika sewa mengalihkan secara substansi seluruh manfaat dan
resiko kepemilikan aset kepada lessee, jika tidak maka sebagai sewa operasi.
Klasifikasi sewa dilakukan pada awal sewa dan tidak berubah selama masa sewa
kecuali lessee dan lessor sepakat mengubah persyaratan sewa sehingga klasifikasi
sewa harus dievaluasi ulang.
Bab 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontinjensi
Kewajiban diestimasi diakui jika entitas mempunyai kewajiban kini akibat
peristiwa masa lalu dan entitas besar kemungkinan harus mentrasnfer manfaat
ekonomi pada saat penyelesaian dan nilainya dapat diukur dengan handal. Dicatat
setelah menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal neraca. Diukur pada nilai kini
jika dampaknya material. Kewajiban dan aset kontinjensi tidak diakui karena
tidak memenuhi prinsip pengakuan.
Bab 19 Ekuitas
Bentuk hukum entitas yaitu Entitas perorangan, Persekutuan perdata, Firma, CV,
PT, Koperasi, Klasifikasi instrumen keuangan yaitu ekuitas atau kewajiban,
Akuntansi ekuitas untuk bukan PT adalah sesuai ketentuan hukum yang berlaku
dan SAK yang relevan. Akuntansi ekuitas utk PT dicatat sesuai SAK ETAP.
17
Bab 20 Pendapatan
Macam pendapatan yaitu penjualan barang, Penyediaan jas, kontrak kontruksi,
penggunaan aset oleh pihak lain yang menghasilkan dividen, bunga atau royalti.
Pendapatan diukur pada nilai wajar atas pembayaran diterima atau masih harus
diterima setelah diskon dan potongan volume. Perbedaan nilai kini dengan nilai
nominal pembayaran diakui sebagai pendapatan bunga. Pertukaran barang atau
jasa yang sejenis dan bernilai sama tidak diakui sebagai pendapatan.
Bab 21 Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman diakui sebagai beban pada periode terjadinya, termasuk bunga
bank dan pinjaman jangka pendek panjang, amortisasi diskonto atau premi
pinjaman, amortisasi biaya tambahan pinjaman, beban pembiayaan sewa
pembiayaan, perbedaan nilai tukar dari pinjaman mata uang asing yang dianggap
sebagai penyesuaian terhadap biaya bunga.
Bab 22 Penurunan Nilai Aset
Penurunan nilai pinjaman dan piutang dinilai sebesar estimasi kerugian yang tidak
dapat ditagih, dimana persediaan yaitu harga jual dikurangi biaya menyelesaikan
dan menjual pemulihan penurunan nilai diakui maksimal sebesar rugi yang telah
diakui. Entitas harus menilai pada setiap tanggal laporan apakah terjadi indikasi
bahwa ada aset yang turun nilainya.
18
Bab 23 Imbalan Kerja
Diakui sebagai kewajiban dikurangi jumlah yang telah dibayar, diakui sebagai
beban, kecuali disyaratkan lain. Imbalan paska kerja jangka panjang dihitung
berdasarkan projek unit kredit, jika tidak mampu dapat menggunakan yang
disederhanakan dengan mengabaikan beberapa faktor yaitu tingkat kenaikan gaji,
jasa yang akan datang, dan mortalitas pekerja.
Bab 24 Pajak Penghasilan
Diakui berdasarkan kewajiban pajak periode berjalan dan periode sebelumnya
yang belum dibayar. Jika terdapat kelebihan bayar maka diakui sebagai aset. Pajak
tangguhan tidak diatur, akuntansi pajak dan SPT tetap menggunakan kebijakan
sesuai peraturan perpajakan.
Bab 25 Mata Uang Pelaporan
Menggunakan mata uang rupiah, entitas dapat menggunakan mata uang lain
sepanjang memenuhi sebagai mata uang fungsional. Mata uang pencatatan harus
sama dengan mata uang pelaporan. Mata uang fungsional yaitu indikator arus kas,
indikator harga jual, indikator biaya.
Bab 26 Transaksi Dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat pada pengakuan awal dengan
menggunakan kurs tunai pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan,
entitas harus melaporkan pos moneter dengan kurs tanggal neraca, dan pos non
moneter yang diukur pada nilai wajar maka dicatat dengan kurs pada tanggal nilai
wajar.
19
Bab 27 Peristiwa setelah Akhir Periode Pelaporan
Peristiwa setelah akhir periode pelaporan harus sesuai dengan pelaporan keuangan
yang berkaitan dengan SAK ETAP.
Bab 28 Pengungkapan Pihak - pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Pengungkapan pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang sesuai
dengan SAK ETAP
Bab 29 Ketentuan Transisi
Ketentuan transisi yang terdapat dari laporan keuangan saling berkaitan satu sama
lain.
Bab 30 Tanggal Efektif
Tanggal efektif yang terjadi pada saat proses pelaporan kegiatan pencatatan
akuntansi.
20
2.4 Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan koperasi adalah catatan informasi keuangan suatu koperasi
pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
koperasi tersebut.
Laporan keuangan koperasi terdiri dari :
1. Neraca yaitu laporan yang menginformasikan posisi keuangan pada saat
tertentu, yang tercermin pada jumlah aset yang dimiliki, jumlah liabilitas,
dan ekuitas koperasi pada suatu periode akuntansi.
2. Perhitungan Hasil Usaha yaitu laporan yang menginformasikan hasil usaha
koperasi dalam suatu periode akuntansi.
3. Laporan arus kas yaitu laporan yang menginformasikan perubahan dalam
posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan
investasi selama periode yang bersangkutan.
4. Laporan promosi anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat
ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu.
5. Catatan atas laporan keuangan adalah catatan yang menginformasikan
kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil
keuangan koperasi.
21
2.5 Penelitian Terdahulu
Andreas (2013) mengadakan penelitian dengan judul evaluasi penerapan standar
akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP) pada laporan
keuangan koperasi di kota Bandar Lampung. Penelitian menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode penelitian studi kasus.
Hal yang membedakan antara penulis dengan penelitian sebelumnya terletak pada
standar yang digunakan yaitu Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntanbilitas
Publik (SAK ETAP) dan koperasi yang ditelitinya.
Putro (2013) mengadakan penelitian dengan judul penerapan SAK ETAP pada
perkoperasian dalam penyajian laporan keuangan pada koperasi karyawan yodium
farma PT. Kimia Farma Tbk. Plant Watudako di kota Surabaya. Penelitian
menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitatif dengan metode studi kasus. Hal
yang membedakan antara penulis dengan penelitian sebelumnya terletak pada
koperasi yang di teliti peneliti lebih dari satu koperasi.
Nurdita (2012) mengadakan penelitian dengan judul analisis penerapan standar
akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP) pada koperasi
yang ada di kota Dumai. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif,
kualitatif dengan metode studi kasus. Hal yang membedakan antara penulis
dengan penelitian sebelumnya terletak pada koperasi yang di teliti peneliti.
Tanugraha (2012) mengadakan penelitian dengan judul evaluasi standar akuntansi
keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik pada PT. TDMN.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
3.1.1 Populasi Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis adalah koperasi yang ada di Kota Bandar
Lampung yaitu Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Betik Gawi dan
Koperasi Tiga Sehat yang terdaftar di Kota Bandar Lampung.
3.1.2 Sampel Penelitian
Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive judgment
sampling, yaitu pemilihan anggota sampel yang didasarkan pada kriteria-kriteria
atau ciri-ciri tertentu yang dimiliki oleh sampel secara tidak acak.
Kriteria pemilihan sampel yaitu :
1. Koperasi Betik Gawi dan Koperasi Tiga Sehat di Kota Bandar Lampung .
2. Laporan keuangan tahun 2015 – 2016
23
3.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data kuantitatif yaitu data yang dapat dihitung dengan bentuk angka sebagai
data yang banyak dipergunakan dalam penelitian. Data ini dapat diperoleh dari
laporan keuangan.
2. Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau uraian.
Data kuantitatif diperoleh dari hasil wawancara ataupun quisioner yang
menggambaran keadaan umum koperasi yang menjadi objek penelitian.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan tahap pengumpulan data yaitu :
1. Wawancara yaitu mengumpulkan data dengan mengadakan tanya jawab dengan
narasumber yang bersangkutan.
2. Dokumentasi yaitu dengan cara mempelajari catatan dan buku-buku yang
terdapat dalam koperasi untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan
penelitian.
3.4 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus
atau aturan-aturan yang sesuai dengan pendekatan penelitian. Analisis data ini
dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan
kesimpulan.
24
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Menginventaris laporan keuangan yang telah disajikan oleh Koperasi
Betik Gawi dan Koperasi Tiga Sehat.
2. Mempelajari penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dalam penyajian laporan keuangan.
3. Mengevaluasi penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dalam penyajian laporan
keuangan Koperasi Betik Gawi dan Koperasi Tiga Sehat.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dengan teknik
wawancara dan dokumentasi, penulis menyimpulkan bahwa Koperasi Betik Gawi
dan Koperasi Tiga Sehat belum sepenuhnya menggunakan Standar Akuntansi
Keuangan Entitan Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dalam penyusunan
laporan keuangan setiap periode akuntansi pelaporan tahunan dikarenakan
kurangnya sosialisasi dan pemahaman pengurus koperasi maupun manajer
koperasi mengenai SAK ETAP.
Dari evaluasi yang penulis lakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Koperasi Betik Gawi sudah melakukan secara keseluruhan laporan
keuangan yang dibuat koperasi setiap tahun dan pertiga bulan yang
menyerupai komponen dari SAK ETAP dengan rincian neraca,
perhitungan hasil usaha , laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan
yang dapat dipertanggung jawabkan secara pasti dan akuntabel sesuai
dengan kaidah laporan keuangan Koperasi Betik Gawi.
2. Koperasi Betik Gawi tidak mencantumkan adanya laporan promosi
keuangan ekonomi anggota, perhitungan hasil usaha yang harus memuat
34
hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota
serta laporan promosi ekonomi anggota.
3. Koperasi Tiga Sehat sudah melakukan pencatatan akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan yang disajikan dengan rincian neraca,
laporan sisa hasil usaha, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan.
4. Koperasi Tiga Sehat tidak mencantumkan adanya laporan promosi
keuangan ekonomi anggota, perhitungan hasil usaha yang harus memuat
hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota
serta laporan promosi ekonomi anggota.
5.2 Saran
Dari kesimpulan tersebut terdapat beberapa saran khususnya untuk Koperasi Betik
Gawi dan Koperasi Tiga Sehat, yaitu :
1. Memahami dan mempelajari ataupun mengikuti pelatihan mengenai
SAK ETAP.
2. Berkoordinasi dengan Dinas Koperasi selaku Pembina Koperasi agar
kedepannya dapat mengadakan sosialisasi mengenai penerapan laporan
keuangan standar SAK ETAP untuk koperasi.
3. Diharapkan Koperasi Betik Gawi dan Koperasi Tiga Sehat dapat
menerapkan SAK ETAP sebagai bahan penyusunan laporan keuangan
koperasi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Andreas, Beth Sianne. 2013. Evaluasi Atas Penerapan Standar AkuntansiKeuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Pada LaporanKeuangan Koperasi Di Kota Bandar Lampung. Skripsi. Fakultas Ekonomidan Bisnis. Universitas Lampung.
Djojohadikusumo, Margono. 2013. Sepuluh Tahun Koperasi (1930-1940).Okezone Ekonomy. Jakarta.
IKAPI. 1997. Undang - Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 TentangPerkoperasian. CV Aneka Ilmu. Semarang.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. PenerbitIkatan Akuntansi Indonesia. Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Buletin Teknis 6. Penerbit Ikatan AkuntansiIndonesia. Jakarta.
Koperasi Tiga Sehat 2015 - 2016. Laporan Tahunan Koperasi Tiga Sehat TahunBuku 2015-2016. Bandar Lampung.
KPRI Betik Gawi 2015 - 2016. Laporan Tahunan KPRI Betik Gawi Tahun Buku2015-2016. Bandar Lampung.
Nurdita, Raflesia. 2012. Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan EntitasTanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Pada Koperasi Yang Ada Di KotaDumai. Universitas Riau. Pekanbaru.
Putro, Sigit Amy Ariyono. 2013. Penerapan SAK ETAP Pada PerkoperasianDalam Penyajian Laporan Keuangan Pada Koperasi Karyawan YodiumFarma PT. Kimia Farma Tbk Plant Watudako. Skripsi. Fakultas Ekonomi.Universitas 17 Agustus 1945. Surabaya.
Soeriaatmadja, R.S. 2010. Perkoperasian Indonesia. Jakarta.
Tanugraha, Jevon. 2012. Evaluasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas TanpaAkuntabilitas Publik Pada PT. TDMN. Skripsi. Unika Widya Mandala.Surabaya.