107
SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ECONOMIC VALUE ADDED PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN GOWA KURNIA 105730381412 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2017

SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

SKRIPSI

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKANECONOMIC VALUE ADDED PADA PERUSAHAAN DAERAH

AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN GOWA

KURNIA

105730381412

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2017

Page 2: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

i

SKRIPSI

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKANECONOMIC VALUE ADDED PADA PERUSAHAAN DAERAH

AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN GOWA

KURNIA

105730381412

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2017

Page 3: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

ii

Page 4: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

iii

Page 5: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain. Dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap

(Q.S Alam Nasyrah: 6-8)

Tak ada satupun di dunia ini yang tidak mungkin bila disertai keyakinan,

sebagian akan menjadi mungkin terjadi jika berfikir mungkin. Berdo’alah dan

percaya.

Kemajuan diperoleh bukan dari keberhasilan, Melainkan dari kegagalan demi

kegagalan.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi

(pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu.

(Q.S Al-Baqarah: 216)

Buah karya ini kupersembahkan untuk:

• Bapak dan Ibu tercinta

• Keluarga besar

• Sahabat-sahabatku

• Almamaterku

Page 6: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

v

ABSTRAK

Kurnia. 2017. Pengukuran Kinerja Keuangan dengan menggunakan Economic

Value Added pada PDAM Kabupaten Gowa. Skripsi.Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.Pembimbing I H.

Mahmud Nuhung, dan Pembimbing II Chairul Ihsan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kinerja keuangan pada

Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Kabupaten Gowa dengan menggunakan

pendekatan Economic Value Added.

Berdasarkan hasil penilaian kinerja keuangan perusahaan menunjukkan

bahwa nilai kinerja perusahaan pada tahun 2011,2014, dan 2015 mengalami

peningkatan. Sedangkan pada tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan, hal ini

disebabkan karena adanya penurunan ROIC dalam beberapa tahun terakhir.

Hasil analisis ROIC dan WACC yang menunjukkan bahwa tingkat return

dari jumlah modal yang diinvestasikan rata-rata pertahun sebesar 2,31 %

sedangkan tingkat biaya modal rata-rata tertimbang sebesar 21,48% pertahun.

Dari hasil pendekatan EVA, terjadi hasil yang positif berarti perusahaan dapat

meningkatkan nilai tambah ekonomi dari setiap jasa perusahaan, namun dalam

tahun 2012 s/d 2013 nampak bahwa EVA yang tercapai oleh perusahaan belum

dapat membrikan nilai tambah ekonomi.

Kata Kunci : Pengukuran Kinerja Keuangan, Economic Value Added

Page 7: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

vi

KATA PENGANTAR

Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana

Ekonomi (SE) pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar. Adapun judul skripsi ini adalah ‘’Pengukuran

Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Economic Value Added pada

PDAM Kabupaten Gowa’’

Skripsi ini saya dedikasikan sepenuhnya kepada kedua orangtuaku tercinta

Kamaruddin dan Rabiah. Terima kasih bapak dan ibu untuk semua kasih

sayang, doa yang tak pernah putus, pengorbanan, serta dukungan yang sangat

besar untuk ananda. Tak cukup hanya sekedar “terima kasih” untuk membasuh

keringat dan tetesan air mata yang mengalir selama membesarkan ananda. Namun

percayalah dalam setiap hembusan nafas ini adalah doa memohon surga jadi

balasan termanis bagi jasa pahlawanku Bapak dan Ibu tercinta.

Penulis menyadari bahwa muatan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, baik penyusunan, penulisan maupun isinya. Hal tersebut dikarenakan

keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan yang penulis miliki.

Penulisan menyadari bahwa keberhasilan yang diperoleh tidak serta merta hadir

tanpa adanya bantuan, partisipasi, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada :

Page 8: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

vii

1. Bapak Dr.H. Abd Rahman Rahim. SE,.MM, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung. SE,.M.A, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si.Ak.CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung. SE,.M.A. sebagai pembimbing I dan Bapak

Chairul Ihsan SE,.M.AK. sebagai pembimbing II yang penuh dengan

kesabaran telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan

bimbingan mulai dari penyusunan proposal hingga penyelesaian skripsi ini.

5. Semua dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar, khususnya Dosen jurusan akuntansi yang telah mentransferkan

ilmu pengetahuannya.

6. Keluarga tercinta penulis terutama saudara-saudara kesayanganku Adik-adiku

Nasrul dan Rahmayani terima kasih atas semangat dan pengertiannya.

7. Kepala Kantor BKPMD UPT-P2T yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian.

8. Kepala Kantor KESBANG Kabupaten Gowa.

9. Para karyawan-karyawati PDAM Kabupaten Gowa yang telah membantu

penulis dalam mengumpulkan data.

10. Teristimewa kepada sahabat-sahabatku Risnawati, Eva Alfiunita, Sri

wahyunengsi, Suriati, Hasliah, Nurwahyuni, Resky astuty, Dan juga Ridawati

Alias selaku ketua tingkat yang telah menemani penulis berjuang selama 8

Page 9: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

viii

semester di kelas Ak-7 2012 Universitas Muhammadiyah Makassar dan telah

memberikan motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

11. Terimakasih juga kepada teman-teman seperjuangan angkatan 2012 yang

telah mengisi hari-hariku dengan banyak cerita suka dan duka dalam melewati

masa-masa perkuliahan, yang tidak bisa penulis sebut satu persatu (angkatan-

2012) Fakultas Ekonomi dan Bisnis terkhusus Jurusan Akuntansi di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 1 Januari 2017

Penulis

Page 10: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i

LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………… ii

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………….. iv

ABSTRAK…………………………………………………………………… v

KATA PENGANTAR……………………………………………………..... vi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………. ix

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xiii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1

A. Latar Belakang…………………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………....... 5

C. Tujuan Penelitian………………………………………………….. 6

D. Manfaat Penelitian……………………………………………....... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………….. 7

A. Pengertian Laporan Keuangan……………………………………. 7

B. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan……………………………….. 10

C. Tujuan Laporan Keuangan………………………………………... 12

D. Pengertian Rasio Keuangan………………………………………. 13

E. Pengertian Kinerja ………………………………………………. . 15

F. Pengertian Keuangan…………………………………………….. 15

G. Pengertian Kinerja Keuangan……………………………………. 16

H. Pengertian Pengukuran Kinerja Keuangan………………………. 17

I. Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan…………………………... 19

J. Jenis- jenis Pengukuran Kinerja Keuangan………………………. 20

K. Pengertian Rasio Keuangan……………………………………… 21

L. Pengertian Economic Value Added……………………………… . 22

M. Kriteria Economic Value Added………………………………….. 25

Page 11: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

x

N. Kerangka Pikir…………………………………………………….. 27

O. Hipotesis ………………………………………………………… .. 27

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………… 28

A. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………. 28

B. Metode Pengumpulan Data………………………………………. 28

C. Jenis dan Sumber Data…………………………………………… 29

D. Populasi dan Sampel……………………………………………… 29

E. Metode Analisis Data…………………………………………….. 30

BAB IV SEJARAH SINGKAT OBJEK PENELITIAN…………………. 32

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan PDAM Kabupaten Gowa……….. 32

B. Visi dan Misi Perusahaan PDAM Kabupaten Gowa…………….. 36

C. Struktur Organisasi Perusahaan PDAM Kabupaten Gowa……… . 37

D. Tugas dan Tanggung Jawab Perusahaan PDAM

Kabupaten Gowa………………………………………………… 41

E. Ketersediaan Sumber Air………………………………………… 46

F. Proses Produksi Air………………………………………………. 46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………… 49

A. Analisis Laporan Keuangan……………………………………… 49

B. Analisis Biaya Modal……………………………………………. 50

C. Penentuan Biaya Modal Dari Hutang……………………………. 52

D. Perhitungan Biaya Modal Sendiri……………………………….. 54

E. Analisis Perhitungan ROIC…………………………………………… 59

F. Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan Pendekatan Eva……….. 63

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………… 67

A. Kesimpulan………………………………………………………. 67

B. Saran……………………………………………………………… 67

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 69

LAMPIRAN

Page 12: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

xi

DAFTAR GAMBAR

halaman

1.2 Kerangka Pikir…………………………………………………….. 27

2.2 Struktur Organisasi………………………………………………… 38

Page 13: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Jumlah Personalia Tahun 2011/2015 PDAM Kabupaten Gowa….. .38

2.2 Besarnya Jumlah Beban Bunga 2011/2015 PDAM

Kabupaten Gowa………………………………………………….... 50

2.3 Hasil Perhitungan Biaya Modal Tahun 2011/2015 PDAM

Kabupaten Gowa…………………………………………………. ..57

2.4 Besarnta Tingkat Keuntungan (return) Dari Modal Yang

Diinvestasikan (Nopat) ……………………………………………. 59

2.5 Perhitungan WACC dan ROIC Tahun 2011/2015 PDAM

Kabupaten Gowa…………………………………………………… 61

2.6 Hasil Perhitungan Nilai Keuangan dengan Pendekatan Economic

Value Added Tahun 2011/2015 PDAM Kabupaten

Gowa……………………………………………………………….. 64

Page 14: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Laporan Keuangan Neraca Per 31 Desember 2011-2015 pada PDAM

Kabupaten Gowa.

2. Laporan Laba Rugi per 31 Desember 2011-2015 Pada PDAM Kabupaten

Gowa.

3. Surat Rekomendasi Penelitian Pada BKPMD UPT-P2T Makassar.

4. Surat Penelitian Pada KESBANG Kabupaten Gowa.

5. Surat Rekomendasi Penelitian Pada PDAM Kabupaten Gowa.

6. Surat Keterangan Penelitian pada PDAM Kabupaten Gowa.

Page 15: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini upaya yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan adalah

meningkatkan pendapatan dari pengolahan usaha. Dimana dengan adanya

peningkatan pendapatan maka akan mempengaruhi frofit, yang pada gilirannya

akan menunjang kontinuitas dari pengelola usaha. Penilaian prestasi suatu

perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan itu untuk menghasilkan

laba. Laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban kepada para penyandang dananya juga merupakan alat

untuk penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek ekspektasi

perusahaan dimasa yang akan datang (Fidianti, 2011).

Sejak tanggal 2 januari 2001, UU No.22/1999 mengenai pemerintah daerah

secara efektif telah diberlakukan. UU ini memberikan kewenangan yang lebih

besar kepada Kabupaten/kota dalam mengatur pembangunan diwilayahnya.

Tantangan terberat yang dihadapi pemerintah Kabupaten/kota dalam

melaksanakan kewenangan tersebut adalah bagaimana meningkatkan Pendapatan

Asli Daerah (PAD) sehingga pelaksanaan otonomi dapat berjalan secara efektif

dan dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat.

Page 16: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

2

Dalam UU tersebut disebutkan tentang sumber-sumber yang dapat digali

oleh pemerintah Kabupaten/kota dalam meningkatkan PAD, salah satu

diantaranya adalah mengembangkan perusahaan-perushaan yang dimiliki

pemerintah Kabupaten/kota sehingga menjadi sumber PAD yang dapat

diandalkan. Perusahaan daerah yang mempunyai prospek kearah tersebut adalah

perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Dimasa yang akan datang PDAM

mempunyai prospek ekonomi yang sangat cerah, hal ini dibuktikan dengan

melihat pertumbuhan jumlah pelanggan yang terus meningkat. Dipihak lain,

meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan populasi penduduk yang setiap tahun

meningkat menyebabkan makin terbatasnya sumber-sumber air karena konversi

oleh bangunan industri dan perumahan. Untuk mengatasi hal tersebut, PDAM

harus melakukan ekspolorasi keluar daerah yang berarti meningkatnya biaya

investasi dan produksi yang harus dikeluarkan.

Investor atau bisa di sebut pemegang saham, kreditor yang berminat untuk

membeli saham maupun obligasi suatu perusahaan tidak hanya akan melihat

bagaimana pergerakan saham secara historis akan tetapi perform atau kinerja

keseluruhan perusahaan juga harus diukur. Dengan kata lain, setelah mengukur

kinerja perusahaan secara keseluruhan seorang investor dapat memutuskan untuk

berinvestasi atau tidak atau menjual sahamnya yang telah ada dalam perusahaan

tersebut. Maka Pengukuran kinerja sangatlah penting dimana pengukuran kinerja

Page 17: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

3

itusendiri sudah mendapat perhatian sejak lama yakni sejak kapitalisme industri

itudimulai.

Posisi dan kinerja perusahaan sangat penting artinya bagi perusahaan untuk

mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan perlu diketahui agar

dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Sedangkan kelemahan perlu

diketahui untuk diperbaiki. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dinilai

dengan menggunakan beberapa alat analisis keuangan, salah satunya yaitu

laporan keuangan dengan menggunakan pendekatan beberapa rasio keuangan

misalnya rasio profitabilitas, rasiolikuiditas, rasio laverage dan lain-lain.

Salah satu cara yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum

Kabupaten Gowa dalam meningkatkan pendapatan, sehingga mempengaruhi

kinerja keuangan adalah dengan meningkatkan efektivitas pengelolaan

manajemen, sebab dengan adanya peningkatan efektivitas pengelolaan

manajemen perusahaan maka akan mendorong pencapaian tujuan dan sasaran.

Oleh karena itulah dalam melakukan penilaian mengenai kinerja keuangan yang

telah dicapai oleh perusahaan maka perlu adanya laporan keuangan. Dimana

laporan keuangan adalah suatu laporan yang mencerminkan keadaan dan posisi

keuangan dalam posisi akuntansi.

Malasah laporan keuangan keuangan dalam suatu perusahaan sangat

penting, oleh karena itulah dalam melakukan kinerja keuangan maka perlu

ditunjang oleh adanya laporan keuangan, sebab tanpa adanya laporan keuangan

Page 18: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

4

bagi suatu perusahaan, maka perusahaan tidak akan dapat mengetahui

perkembangan kinerja keuangan.

Kinerja merupakan gambaran prestasi yang dicapai perusahaan dalam

kegiatan operasionalnya baik menyangkut aspek kuangan, aspek pemasaran,

aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana, aspek teknologi, maupun aspek

sumber daya manusianya.Kinerja mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya maka kinerja menjadi hal yang

penting yang harus dicapai setiap perusahaan (Jumingan, 2012).

Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan

perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai

aktivitas yang telah dilakukan.Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah

suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah

melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara

baik dan benar (Fahmi, 2012).

Pengukuran kinerja keuangan merupakan hal yang sangat penting untuk

mengetahui kemampuan dan kelemahan keuangan perusahaan. Metode yang

digunakan dalam pengukuran kinerja keuangan adalah metode rasio keuangan

dan metode Eva atau nilai tambah. Rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas,

rasio aktifitas, rasio leverage, rasio profitabilita, dan rasio pasar. Eva merupakan

nilai tambah kepada pemegang saham.

Masalah laporan keuangan dalam suatu perusahaan sangat penting, oleh

karena itulah dalam melakukan penilaian kinerja keuangan maka perlu ditunjang

Page 19: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

5

oleh adanya laporan keuangan sebab tanpa adanya laporan keuangan bagi suatu

perusahaan, maka perusahaan tidak akan dapat mengetahui perkembangan

kinerja keuangan. Kinerja keuangan adalah hasil prestasi keuangan yang dicapai

oleh perusahaan dari pengelolaan usaha, sehingga salah satu tolak ukur yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Economic Value Added.

Economic value added adalah ukuran kinerja yang menggabungkan

perolehan nilai dengan biaya untuk memperoleh nilai tambah tersebut ( Mahduh,

2004). Kemudian perlu ditambahkan bahwa kelebihan konsep economic value

added adalah bermanfaat sebagai penilaian kinerja yang berfokus pada

penciptaan nilai, membuat perusahaan untuk memperhatikan struktur modal dan

dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kegiatan atau proyek yang

memberikan pengembalian lebih tinggi dari biaya modal.

Berdasarkan latar belakang ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

terhadap kinerja keuangan pada PDAM Kabupaten Gowa dengan menggunakan

pendekatan nilai tambah. Penelitian ini berjudul “Pengukuran Kinerja

Keuangan Dengan Menggunakan Economic Value Added Pada Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gowa’’

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan pada PDAM Kabupaten

Gowa jika menggunakan EconomicValue Added dari tahun 2011-2015..?

Page 20: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja

keuangan pada PDAM Kabupaten Gowa Pada Tahun 2011-2015 jika

menggunakan Economic Value Added.

D. Manfaat Peneliatian

Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap akan ada manfaat yang

dapat diambil oleh berbagai pihak sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Dapat menambah pengetahuan penulis khususnya mengenai pengukura

kinerja keuangan bank syariah dengan menggunakan metode Economic Value

Added.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan pada proses pengambilan

keputusan dalam perbaikan khususnya pada PDAM Kabupaten Gowa.

3. Bagi Para Pembaca

Sebagai bahan informasi atau pengetahuan tambahan tentang pengukuran

kinerja keuangan pada PDAM Kabupaten Gowa dengan menggunakan

Pendekatan Economic Value Added, bagi para pembaca khususnya mahasiswa

dan sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa lain yang mengadakan

penelitian dalam bidang yang sama.

Page 21: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap meliputi laporan keuangan atas kegiatan

komersial dan/atau sosial. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting

untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil yang

telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut dapat

di perbandingkan untuk dua periode atau lebih ( Fahmi, 2012).

Suatu laporan keuangan yang menggambarkan kinerja operasional suatu

perusahaan operasi sepanjang waktu disebut income statement (laporan laba

rugi). Laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan dari operasional

perusahaan pada titik waktu tertentu di sebut balance sheet (neraca keuangan).

Laporan retainet earning (laba ditahan) menunjukkan perubahan dari posisi

pemilik selama siklus operasional. Akhirnya laporan cash flow (arus kas)

menjelaskan perubahan dalam arus kas tunai untuk suatu siklus operasional.

Oleh karena itu setiap laporan keuangan yang disusun pasti memiliki

keterbatasan tertentu. Berikut ini beberapa keterbatasan laporan keuangan yang

di miliki perusahaan yaitu;

1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah (historis) dimana

data-data yang diambil dari data masa lalu.

7

Page 22: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

8

2. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang, bukan hanya

untuk pihak tertentu saja.

3. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-

pertimbangan tertentu.

4. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi suatu situasi

ketidakpastian. Misalnya dalam suatu peristiwa yang tidak menguntungkan

selalu dihitung kerugiannya sebagai contoh harta dan pendapatan, nilainya

dihitung dari yang paling rendah.

5. Laporan keuangan selalu berpengang teguh kepada sudut pandang ekonomi

dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat

formalnya.

Keterbatasan laporan keuangan tidak akan mengurangi arti nilai keuangan

secara langsung karena hal ini memang harus dilakukan agar dapat menunjukkan

kejadian yang mendekati sebenarnya, meskipun perubahan berbagai kondisi dari

berbagai sektor terus terjadi. Artinya selama laporan keuangan disusun sesuai

dengan aturan yang telah ditetapkan, maka inilah yang dianggap telah memenuhi

syarat sebagai suatu laporan keuangan.

Berikut ini pengertian laporan keuangan yang dikemukakan olehHendra (2011), mengemukakan, bahwa : ‘’Laporan keuangan merupakanalat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan denganposisi skeuangan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yangbersangkutan. ‘’

Daenta (2011), mengemukakan bahwa: “Laporan keuangan merupakaninformasi historis, dimana tibulnya laporan keuangan setelah munculnyatransaksi yang dicatat dan dibuat laporan keuangan.

Page 23: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

9

Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi

yang mengangkut posisi keuangan, kineja dan perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi.Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan

posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu

serta kepastian dari hasil tersebut.

Abarwati (2010), mengemukakan, bahwa : “Laporan keuangan yaitumengistemasikan arus kas bebas masa depan, dalam rencana operasi yangberbeda, meramalkan kebutuhan modal perusahaan dan kemudian memilihrencana yang memaksimalkan nilai pemegang saham.

Kasmir (2012), mengemukakan, bahwa : ‘’laporan keuangan adalahlaporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini ataudalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan merupakan laporan yangmenunjukkan kondisi perusahaan saat ini. Kondisi perusahaan terkinimaksudnya adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu(untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Disampingitu, kita akan mengetahui posisi perusahaan terkini setelah menganalisislaporan keuangan.

Dari defenisi yang telah dikemukakan diatas maksud laporan keuangan

menunjukkan kondisi perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi terkini.

Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal

tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Biasanya

laporan keuangan dibuat perperiode, misalnya tiga bulan atau enam bulan untuk

kepentingan internal perusahaan. Sementara itu, laporan lebih luas dilakukan satu

tahun sekali. Disamping itu, dengan adanya laporan keuangan, dapat dilakukan

Page 24: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

10

posisi perusahaan terkini setelah menganalisis laporan keuangan tersebut

dianalisis.

B. Bentuk-bentuk laporan keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian

banyak transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Transaksi-transaksi dan

peristiwa yang bersifat finansil dicatat, digolong-golongkan dan diringkaskan

dengan cara setepat-tepatnya dalam satuan uang, kemudian diadakan penafsiran

untuk berbagai tujuan.

Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data

keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk

kepentingan manajemen dan pihak-pihak lain yang menaruh perhatian atau

mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan.

Lapoaran keuangan yang disusun guna memberikan informasi kepada

berbagai pihak terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan bagian laba yang

ditahan atau laporan modal sendiri, dan laporan perubahan posisi keuangan atau

laporan sumber dan pengguna data.

Seperti diketahui bahwa perusahaan memperoleh penghasilan dari

penjualan barang-barang atau jasa-jasa dan untuk memperoleh penghasilan itu

diperlukan biaya-biaya. Laporan laba rugi menggambarkan sumber-sumber

penghasilan dan jenis-jenis biaya yang dinyatakan dalam satuan uang serta laba

atau rugi yang dialami perusahaan pada periode tertentu.

Page 25: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

11

Raharjo (2010), mengemukakan bahwa bentuk-bentuk laporan keuangan

terdiri atas :

1. Neraca ,2. Laporan rugi laba ,3. Laporan perubaha posisi keuangan, dan4. Catatan atas laporan keuangan.

Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan satu persatu dari pengertian di atas :

1. Neraca (balance sheet) merupakan laporan mengenai keadaan harta atau

kekayaan perusahaan, atau keadaan posisi keuangan perusahaan pada saat

tanggal tertentu. Neraca memberitahu kita mengenai seberapa kuat posisi

keuangan perusahaan dan bagian yang dipinjam dari kreditor untuk suatu

jangka waktu tetentu.

2. Laporan rigi laba (income statement) merupakan laporan mengenai kemajuan

perusahaan. Pada dasarnya laporan laba rugi memberitahu apa yang diperoleh

perusahaan tahun ini, apakah laba atau rugi, dan berapa banyak

laba/keuntungan atau ruginya. Laporan ini menggambarkan kemajuan usaha

perusahaan selama satu periode tertentu atau selama tahun buku.

3. Laporan perubahan posisi keuangan (the statement of changes in financial

position) melaporkan perubahan posisi keuangan, yang biasanya disajikan

dalam laporan arus dana atau laporan sumber dan penggunaan dana (found

flow statement) yang melaporkan sumber (dari mana dana diperoleh) dan

penggunaan dana (kemana dana dipakai), atau disajikan dalam laporan arus

kas (cash flow statement) yang melaporkan perubahan posisi keuangan

Page 26: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

12

berbasis kas, yaitu suatu ringkasan kas yang diterima dan dikeluarkan

perusahaan dalam suatu periode. Laporan perubahan posisi keuangan,

disamping menyajikan jumlah dana atau kas yang diperoleh dari operasi

sebagaimana dilaporkan dalam perhitungan laba rugi, juga menyajikan jumlah

dana atau kas yang dipakai untuk membayar deviden sebagaimana tersaji

dalam laporan saldo laba atau laporan perubahan laba yang ditahan (the

statement of retained earning).

4. Di dalam laporan keuangan masih ada beberapa keterangan atau catatan atas

laporan keuangan (footnotes or netes to the financial statement) yang

merupakan penjelasan tertulis dari aspek-aspek penting pada berbagai item,

yang bisa memberikan banyak informasi.

Umumnya laporan keuangan dibuat dalam periode satu tahun buku, bila

periode pembukuan dimulai 1 januari dan berakhir 31 desember, maka laporan

keuangan dibuat tanggal 31 desember (sesuai dengan tahun takwin). Sedang bila

periode pembukuan dimulai 1 april sampai dengan 31 maret, maka laporan

keuangan dibuat tanggal 31 maret (sesuai tahun anggaran pemerintah). Sekarang

telah banyak perusahaan yang menyajikan laporan keuagannya secara

komperatif, yaitu dengan menyajikan angka-angka untuk dua periode (tahun)

buku, yaitu tahun yang dilaporkan dan tahun yang sebelumnya.

C. Tujuan Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi

keuangan suatu perusahaan,baik pada saat tertentu maupun periode tertentu.

Page 27: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

13

Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak sesuai kebutuhan

perusahaan maupun secara berkala. Jelasnya adalah laporan keuangan mampu

memberikan informasi keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang

memiliki kepentingan terhadap perusahaan.

Menurut Kasmir (2011), tujuan pembuatan laporan keuangan atau

penyusunan laporan keuangan yaitu :

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yangdimiliki perusahaan saat ini.

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modalyang dimiliki perusahaan pada saat ini.

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yangdiperoleh pada suatu periode tertentu.

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yangdikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjaditerhadap aktiva, pasifa dan modal perusahaan.

6. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.7. Informasi keuangan lainnya.

Jadi, dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan, akan dapat

diketahui kondisi keuanga perusahaan secara menyeluruh. Kemudian laporan

keuangan tidak hanya sekedar cukup di baca saja, tetapi juga harus dimengerti

dan dipahami tentang posisi keuangan perusahaan saat ini. Caranya adalah

dengan melakukan analisis keuangan melalui rasio keuangan yang lazim

dilakukan.

D. Pengertian Rasio Keuangan

Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan

dalam suatu periode tertentu. Aktivitas yang sudah dilakukan dituangkan dalam

Page 28: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

14

angaka-angka, baik dalam bentuk mata uang rupiah maupun dalam bentuk mata

uang asing. Angka-angka yang ada dalam laporan keuangan menjadi kurang

berarti jika hanya dilihat dari satu sisi saja. Artinya jika hanya melihat apa

adanya. Angka-angka ini akan menjadi lebih apabila dapat dibandingkan dalam

suatu komponen lainnya. Caranya adalah membandingkan angka-angka yang ada

dalam laporan keuangan. Setelah melakukan perbandingan dapat disimpulkan

posisi keuangan suatu perusahaan untuk periode tertentu.

Hendra (2011), mengemukakan bahwa : ‘’Rasio keuangan adalahmembandingkan antarsa satu angka dengan angka lainnya yangmemberikan suatu makna.’’

Kasmir (2011), berpendapat bahwa : ‘’Rasio keuangan merupakanindeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh denganmembagi satu angka dengan angka lainnya.’’

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-

rasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio

keuangan memiliki tujuan, kegunaan dan arti tertentu. Kemudian setiap hasil dari

rasio diukur diinterpretasikan sehinggan menjadi berarti dalam pengambilan

keputusan. Hasil rasio keuanga digunakan untuk menilai kinerja manajemen

dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan.

Kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan

sumber daya perusahaan secara efektif.

Dari kinerja yang dihasilkan ini juga dapat dijadikan sebagai evaluasi hal-

hal yang perlu dilakukan kedepan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan

atau dipertahankan sesuai denga target perusahaan. Atau kebijakan yang harus

Page 29: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

15

diambik oleh pemilik perusahaan untuk melakukan perubahan terhadap orang-

orang yang duduk dalam manajemen kedepan.

E. Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan gambaran prestasi yang dicapai perusahaan dalamkegiatan operasionalnya baik menyangkut aspek kuangan, aspekpemasaran, aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana, aspekteknologi, maupun aspek sumber daya manusianya (Agnes, 2011).

Kinerja mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola danmengalokasikan sumber dayanya maka kinerja menjadi hal yang pentingyang harus dicapai setiap perusahaan. Kinerja keuangan merupakangambaran dari pencapaian keberhasilan perushaan dapat diartikan sebagaihasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah dilakukan. Dapatdijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang di jelaskanbahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untukmelihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan denganmenggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar(Fahmi, 2012).

F. Pengertian Keuangan

Keuangan dalam KBBI (2008) diartikan : (1) segala sesuatu yang bertalian

dengan uang; (2) seluk beluk uang; (3) urusan uang; (4) keadaan uang. Contoh

dalam kalimat: biaya rumah sakit tidak terjangkau oleh keuanganku. (artinya:

kondisi uang/harta/kekayaanku tidak bisa menjangkau biaya rumah sakit).

Dalam Wikipedia bahasa Indonesia, Keuangan adalah mempelajari

bagaimana individu, bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan

menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung

risiko dalam menjalankan proyek mereka.

Page 30: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

16

G. Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan mengidikasikan apakah strategi perusahaan, intlementasi

strategi, dan segala inisiatif perusahaan memperbaiki laba perusahaan. Dengan

menelusuri serangkaian aktivitas penciptaan nilai tambah melalui serangkaian

indikator sebab akibat yang penting bagi organisasi, dan aktifitas riil sampai

aktivitas keuangan, dari aktivitas operasional samapi aktivitas strategis, dari

aktivitas jangka pendek sampai aktivitas jangka panjang, dari aktivitas lokal

sampai aktivitas global, atau dari aktivitas bisnis sampai aktivitas korporasi. Para

pengambil keputusan akan mendapatkan gambaran komprehensif mengenai

kinerja beragam aktivitas perusahaan, namun tetap dalam satu rangkaian strategi

yang saling terkait satu sama lain.

Fahmi (2012), mengemukakan bahwa : ‘’Kinerja keuangan adalahsuatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaantelah melaksanakan dengan menggunakan aturan – aturan pelaksanaankeuangan secara baik dan benar. Seperti dengan membuat suatu laporankeuangan yang telah memenuhi standard dan ketentuan dalam StandarAkuntasi Keuangan (SAK) atau General Acepted Accounting Principle(GAAP), dan lainnya. ‘’

Harmono (2010), mengemukakan bahwa : ‘’kinerja keuanganumumnya diukur berdasarkan penghasilan bersih (laba) atau sebagai dasarukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on infestment) ataupenghasilan persaham (ernings per share). ‘’

Wahyudin (2010), mengemukakan bahwa : ‘’kinerja keuanganmerupakan sesuatu yang di hasilkan oleh suatu organisasi dalam periodetertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. SelanjutnyaZarkasyi (2013), mengemukakan bahwa kinerja merupakan sesuatu yangdihasilkan atau hasil kerja yang dicapai dari suatu perusahaan.

Fahmi (2013), mengemukakan bahwa : ‘’Kinerja keuangan merupakangambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan dapat diartikan sebagai

Page 31: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

17

hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah dilakukan. Dapatdijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukanuntuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan denganmenggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar ‘’

Guna mengetahui tingkat kinerja suatu perusahaan dilakukan serangkaina

tindakan evaluasi yang pada intinya adalah penilaian atas hasil usaha yang

dilakukan selama periode waktu tertentu. Hasil usaha tersebut dapat berupa

barang atau jasa yang dapat menjadi atribut dari keberhasilan kerja organisasi.

Berdasarkan defenisi diatas, maka kinerja perusahaan merupaka sesuatu

yang dihasilkan oleh suatu organisasi dalam periode tertentu dengan mengacu

pada standar yang ditetapkan. Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil

yang dapat diukur dan menggambarkan kondisi empirik suatu perusahaan dari

berbagai ukuran yang disepakati.

H. Pengertian Pengukuran Kinerja Keuangan.

Pengukuran kinerja keuangan merupakan hal yang sangat penting untuk

mengetahui kemampuan dan kelemahan keuangan perusahaan. Pengukuran

kinerja keuangan Menurut Gitosudarmo dan Basri (2011), berpendapat bahwa

pengukuran kinerja keuangan adalah rangkaian aktivitas keuangan pada suatu

periode tertentu dilaporkan dalam laporan keuangan yang terdiri dari laba rugi

dan neraca. Dalam organisasi pemerintahan, pengukuran kinerja keuangan sangat

penting untuk membantu memperbaiki kinerja instansi, memperbaiki

pengalokasikan sumber daya dan pembuatan keputusan, serta untuk

memfasilitasi terwujudnya akuntabilitas publik oleh organisasi dalam

Page 32: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

18

menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik.oleh karena itu pihak manajemen

perusahaan sangat perlu menyesuaikan kondisi perusahaan dengan alat ukur

penilaian kinerja yang akan digunakan serta tujuan pengukuran kinerja keuangan.

Ratnasari dkk (2013), mengemukakan bahwa pengukuran kinerja adalah

pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang

ada pada tahap perusahaan.

Manfaat sistem pengukuran kinerja yang baik adalah sebagai berikut :

a. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa

perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam

organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan pada pelanggan.

b. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata

rantai pelanggan dan pemasok internal.

c. Mengidentifikasi pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya

pengurangan terhadap pemborosan tersebut.

d. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih

konkrit sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi.

e. Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan memberi

‘’rewart ‘’ atas perilaku yang diharapkan tersebut.

Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang

memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik

dimana perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian terhadap aktivitas

pelaksanaan dan pengendalian.

Page 33: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

19

Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan terdapat beberapa metode yang

dapat digunakan, namun metode yang umum digunakan adalah dengan

menggunakan /menghitung rasio dari data laporan keuangan.

Semakin berkembangnnya perusahaan dan pihak-pihak yang

berkepintingan dengan perusahaan (stakenholders) ikut bertambah, timbul

permasalahan dengan pengukuran kinerja, antara lain yaitu :

1. Peningkatan skala perusahaan berupa integrasi fungsi-fungsi dan semakin

konfleksnya struktur organisasi memperbesar jumlah transaksi internal yang

membuat mekanisme harga terbengkali.

2. Pembesaran perusahaan berakibat pula pada semakin panjangnya siklus

operasi perusahaan.

3. Pengukuran kinerja bahkan semakin sulit dilakukan pada perusahaan pada

modal berskala besar yang menghasilkan lebih dari satu jenis produk ,

terutama kesulitan dalam pengalokasian biaya overhead.

4. Bertambahnya stakenholderssemakin mempersulit proses delibirasi untuk

menyepakati besarnya nilai akun dalam neraca dan laporan laba rugi yang

bukan berasal dari arm’s length transaktion.

I. Tujuan pengukuran kinerja keuangan

Menurut Agnes (2011), ada empat tujuan dilaksanakannya pengukuran

kinerja keuangan perusahaan yaitu;

Page 34: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

20

1. Mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan dalammemenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan padasaat ditagih.

2. Mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untukmemenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebutdilikuidasi, kewajiban keuangan yang dimaksud mencakup keuanganjangka pendek maupun jangka panjang.

3. Mengetahui tingkat profitabilitas atau rentabilitas, yaitu kemampuanperusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu denganmenggunakan aktiva atau modal secara produktif.

4. Mengetahui tingkat aktivitas, yaitu kemampuan perusahaan dalammenggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakansumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan.

Demikian empat tujuan pengukuran kinerja keuangan dan penjelasannya.

Salah satu tujuan terpenting dalam pengukuran kinerja keuangan selain empat

tujuan yang disebutkan di atas adalah untuk menilai apakah tujuan yang

ditetapkan perusahaan telah tercapai, sehingga kepentingan investor, kreditor dan

pemegang saham dapat terpenuhi. Untuk itu, melakukan analisis laporan

keuangan umumnya ditempuh sebagai pengukur kinerja keuangan perusahaan.

J. Jenis- Jenis Pengukuran Kinerja Keuangan

Rasio yang biasa digunakan dalam hal untuk mengukur kinerja keuangan

adalah rasio solvabilitas (kecukupan modal), rasio profitabilitas, dan rasio

likuiditas. Penilaian keputusan berinvestasi dalam pasar modal dan menilai sehat

atau tidaknya suatu perusahaan, biasanya yang dinilai adalah kinerja keuangan

perusahaan yang bersangkutan. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dinilai

berdasarkan analisis laporan keuangan maupun analisis rasio keuangan

perusahaan yang bersangkutan ( Fahmi,2012).

Page 35: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

21

1. Rasio Likuiditas

2. Rasio Solvabilitas atau Leverage

3. Rasio Aktivitas

4. Rasio profitabilitas

K. Pengertian Rasio Keuangan

Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan

dalam suatu periode tertentu. Aktivitas yang sudah dilakukan dituangkan dalam

angaka-angka, baik dalam bentuk mata uang rupiah maupun dalam bentuk mata

uang asing. Angka-angka yang ada dalam laporan keuangan menjadi kurang

berarti jika hanya dilihat dari satu sisi saja. Artinya jika hanya melihat apa

adanya. Angka-angka ini akan menjadi lebih apabila dapat dibandingkan dalam

suatu komponen lainnya. Caranya adalah membandingkan angka-angka yang ada

dalam laporan keuangan. Setelah melakukan perbandingan dapat disimpulkan

posisi keuangan suatu perusahaan untuk periode tertentu.

Hendra (2011), mengemukakan bahwa : ‘’Rasio keuangan adalahmembandingkan antarsa satu angka dengan angka lainnya yangmemberikan suatu makna.’’

Kasmir (2011), berpendapat bahwa : ‘’Rasio keuangan merupakanindeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh denganmembagi satu angka dengan angka lainnya.’’

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-

rasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio

keuangan memiliki tujuan, kegunaan dan arti tertentu. Kemudian setiap hasil dari

Page 36: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

22

rasio diukur diinterpretasikan sehinggan menjadi berarti dalam pengambilan

keputusan. Hasil rasio keuanga digunakan untuk menilai kinerja manajemen

dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan.

Kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan

sumber daya perusahaan secara efektif.

Dari kinerja yang dihasilkan ini juga dapat dijadikan sebagai evaluasi hal-

hal yang perlu dilakukan kedepan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan

atau dipertahankan sesuai denga target perusahaan. Atau kebijakan yang harus

diambik oleh pemilik perusahaan untuk melakukan perubahan terhadap orang-

orang yang duduk dalam manajemen kedepan.

L. Pengertian Economic Value Added

Metode penilaian kinerja dengan menggunakan data akuntansi seperti yang

dibicarakan sebelumnya belum sepenuhnya sesuai dengan tujuan maksimasi

kemakmuran pemegam saham. Konsep EVA membuat perusahaan lebih

memfokuskan perhatian ke upaya penciptaan nilai perusahaan dan menilai

kinerja keuangan perusahaan secara adil yang diukur dengan mempergunakan

ukuran tertimbang (weighted) dari struktur modal awal yang ada. Ahli keuangan

mengembangkan konsep baru sebagai pengukuran kinerja atau Economic value

added.

Menurut Keown (2010), EVA atau nilai tambah ekonomi adalahperbedaan laba usaha setelah pajak (NOPAT) dan beban modal untukperiode tersebut (yaitu, produk dari biaya modal perusahaan dan modalyang diinvestasikan pada awal periode.

Page 37: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

23

Hanafi (2005), mengemukakan bahwa Economic Value Addedmerupakan ukuran kinerja yang menggabungkan perolehan nilai denganbiaya untuk memperoleh nilai tambah tersebut.

Husnan dan Pudjiastuti (2004), mengemukakan bahwa EVA adalahpenilaian efektivitas manajerial untuk satu tahun tertentu. SedangkanSartono (2007), mengemukakan bahwa EVA adalah laba bersih operasisetelah pajak (NOPAT ) – biayamodal setelah pajak yang diperlukan untukmendukung operasi.

Karena NOPAT pada dasarnya tingkat keuntungan yang diperoleh dari

modal yang ditanam, dan biaya modal adalah biaya dari modal yang ditanamkan,

maka NOPAT dan biaya modal bias di tuliskan sebagai berikut…

Dimana:

EBIT = laba bersih sebelum bunga dan pajak yang di Investasikan.

NOPAT =net operating profit after taxes ( laba bersih operasi setelah pajak )

Formula diatas menunjukkan bahwa nilai tambah yang diperoleh adalah

nilai tambah yang bersih atau net, yaitu nilai tambah yang dihasilkan dikurangi

dengan biaya yang digunakan untuk memperoleh nilai tambah tersebut. Berbeda

dengan pengukuran kinerja akuntansi yang teradisional seperti ROE, EVA

mencoba mengukur nilai tambah yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara

mengurangi beban biaya modal ( cost of capital ) yang tibul sebagai investasi

yang dilakukan.

NOPAT = EBIT ( 1- Tarif Pajak )

Page 38: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

24

EVA mampu menghitung laba ekonomi yang sebenarnya atau true

economic profit suatu perusahaan pada tahun tertentu dan sangat berbeda jika

dibandingkan laba akuntansi. EVA memberikan residua / income yang tersisa

setelah semua biaya modal .Termasuk biaya modal saham, telah dikurangkan

sedangkan laba akuntansi dihitung tanpa mengurangkan biaya modal.

EVA memberikan pengukuran yang lebih baik atas nilai tambah yang

diberikan perusahaan kepada pemegam saham. Oleh karena itu manajer yang

konsisten untuk memaksimalkan kemakmuran pemegam saham .oleh karena itu

manajer yang menitikberatkan pada EVA dapat diartikan telah beroperasi pada

cara- cara yang konsisten untuk memaksimalkan kemakmuran pemegam saham.

Pengukuran kinerja secara tradisional hanya menitip beratkan pada sisi

keuangan, misalnya dengan pengukuran ROI ( teturn on investement ), profit

margin dan Economi Value Added ( nilai tambah ekonomi ). Return on

investment ( ROI ) menggambarkan kemampuan perusahaan dan menghasilkan

keuntungan dengan mendayagunakan aktiva produktif ( operating assets ) yang

dimiliki. Ditinjau dari aspek keuangan pengukuran ini dianggap cukup memadai

karena memberikan gambaran kinerja keuangan perusahaan yang cukup

konprehensif.Economic Value Added( EVA ) konsep ini menilai kinerja

perusahaan berdasarkan keuntungan riilkarena memasukkan unsur financial

riskdalam perhitungan. Meskipun sebagai ukuran EV lebih riil dalam

menggambarkan kinerja perusahaan akan tetapi masih terdapat kelemahan –

kelemahan antara lain disebabkan kerena belum memasukkan aktiva – aktiva

Page 39: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

25

yang tidak Nampak ( intangible assets ) dan kekayaan intelektual ( sumber daya

manusia ).

Young (2008), mengatakan bahwa pendekatan nilai EVA adalah unik

dimana hal itu adalah satu-satunya yang menngambarkan semua informasi

mengenai perusahaan termasuk yang berikut :

1. Penjualan dan pertumbuhan pangsa pasar2. Kepuasan pelanggan3. Hubungan denga pemasok4. Produktivitas buruh dan hubungan buruh5. Pajak6. Bunga dan pembayaran hutang pokok kepada pemberi pinjaman7. Reputasi dengan bank dan peminjam lainnya

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa EVA merupakan suatu alat

analisis financial untuk menulis profitabilitas yang realistis dari operasi

perusahaan dan EVA mempergunakan biaya modal dalam perhitungannya.

Selain itu EVA juga mempertimbangkan dengan adil harapan para penyandang

dana, melalui perhitungan biaya modal tertimbang dari struktur modal

perusahaan.

M. Kriteria EVA

Untuk melihat apakah dalam perusahaan telah terjadi penciptaan nilai atau

tidak, dapat ditentukan denganb criteria yang dikemukakan Widayanto ( 2004 ),

sebagai berikut :

a. EVA > 0, maka telah terjadi nilai tambah ekonomis ( NITAMI ) dalam

perusahaan sehingga semakin besar EVA yang dihasilkan maka harapan para

Page 40: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

26

penyandang dana dapat terpenuhi denga baik, yaitu mendapatkan

pengembalian investasi yang sama atau lebih dari yang diinvestasikan dan

kreditur mendapatkan bunga. Keadaan ini menunjukkan bahwa perusahaan

berhasil menciptakan nilai ( create value ) bagi pemilik modal sehingga

menandakan bahwa kinerja keuangannya baik.

b. EVA < 0, maka menunjukkan tidak terjadi proses nilai tambah ekonomis (

NITAMI ) bagi perusahaan, karena laba yang tersedia tidak bisa memenuhi

harapan para penyandang dana terutama pemegang saham yaitu tidak

mendapatkan pengembalian yang setimpal dengan investasi yang ditanamkan

dan kreditur tetap mendapatkan harga. Sehingga dengan tidak ada nilai

tambah mengindikasikan kinerja keuangan perusahaan kurang baik.

c. EVA = 0, maka menunjukkan posisi impas karena semua laba yang telah

digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur

dan pemegang saham.

Page 41: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

27

N. Kerangka Pikir

Adapun anggapan ini dituangkan dalam bagan kerangka pemikiran sebagai

berikut ;

Kerangka pikir

Gambar 2.1

O. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian (Sugiyono,2015). Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah

yang dikemukakan diawal, Hipotesis yang dikemukakan penulis yaitu diduga

‘’kinerja keuangan PDAM yang dihitung dengan menggunakan pendekatan

ekonomi value added menunjukkan kinerja keuangan yang baik serta kondisi

yang sehat karena menghasilkan nilai rasio yang lebih besar.

PDAM Kabupaten Gowa

Pengukuran Kinerja Keuangan

Economic Value Added

Hasil

Page 42: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan pada PDAM Kabupaten Gowa. Sedangkan

waktu yang diperlukan untuk penelitian ini adalah dua bulan, dari bulan April

sampai dengan juni 2016.

B. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data

sebagai berikut :

1. Penelitian pustaka (library research)

Yaitu suatu teknik pengumpulan data melalui perpustakaan baik berupa

buku-buku literatur, dan bahan kuliah yang relevan dengan masalah yang

diteliti.

2. Penelitian lapangan (field research)

Yaitu pengambilan langsung terhadap objek yang diteliti dengan

menempuh cara sebagai berikut :

a) Observasi, yaitu pengumpulan data melalui pengamatan secara

langsung terhadap objek yang diteliti.

b) Wawancara, yaitu mengadakan wawancara dengan pimpinan dan

pihak-pihak yang berkepentingan dalam obyek penelitian.28

Page 43: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

29

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa

pernyataan atau penjelasan.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam

bentuk angka-angka.

2. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh penulis dari hasil observasi

maupun hasil wawancara pada PDAM Gowa.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh penulis dari perusahaan

berupa bukti-bukti atau laporan-laporan tertulis yang dibuat secara

berkala.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa

orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk

mempelajarinya atau menjadikannya objek penelitian. Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan laporan keuangan

PDAM Gowa.

2. Sample

Page 44: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

30

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono,2015). Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah laporan keuangan pada PDAM Gowa pada periode

2014 dan 2015.

E. Metode Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif,

yaitu suatu metode dengan mengumpulkan data dalam bentuk angka - angka yang

dapat dihitung, disusun, diinterprestasikan dan dianalisa sehingga memberikan

gambaran yang sebenarnya tentang pengukuran kinerja keuangan PDAM Kabupaten

Gowa.

Dengan metode deskriptif kuantitatif sebagai berikut :

1. Analisis NOPAT yaitu suatu analisis dimana tingkat keuntungan yangdiperoleh dari modal yang kita tanam, dan biaya modal yang kita tanamkandengan rumus :

NOPAT = modal yang diinvestasikan x ROIC

2. Analisis biaya modal tertimbang, dengan menggunakan rumus :

WACC (Ko) = K ( BB + S)+ Ke ( + )Dimana :

WACC (Ko) = Biaya modal rata-rata tertimbang (Ko)

Kd = Biaya modal dari hutang

S = Modal pinjaman

Page 45: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

31

B = Modal sendiri

Ke = Biaya modal sendiri

3. Analisis EVA dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

EVA = Modal yang diinvestasikan x (WACC-ROIC

Dimana :

EVA = Economic value added

ROIC = Return on invested capital

WACC = Weighted everage cost of capital

Page 46: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

32

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan PDAM Kabupaten Gowa

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa, demi

memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat kota Sungguminasa dan penduduk

Kabupaten Gowa, pada tahun 1980 didirikanlah 1 (Satu) pengolahan air bersih oleh

Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Cabang Dinas

Kabupaten Gowa, dimana pengolahan dan pengawasannya dilaksanakan oleh Proyek

Pengolahan Sarana Air Bersih (PPSAB) Propinsi Sulawesi Selatan, dengan kapasitas

produksi air bersih 10 liter/detik. Pada tahun 1981 unit pengolahan air Kabupaten

Gowa telah memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat kota Sungguminasa,

sehingga pada tangal 8 September 1982 sesuai Berita Acara Penyerahan Asset

Pemerintah Pusat oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia kepada Pemerintah

Kabupaten Gowa, bersamaan itu pula Unit Pengelolaan Air Minum (BPAM)

Kabupaten Gowa yang pengelolaannya dan tanggung jawabnya masih tetap berada

pada PSAB Propinsi Sulawesi Selatan telah mengangkat Pegawai Bagi BPAM dan

memperbantukan 3 orang Pegawai Negeri Sipil dari Pemerintah Kabupaten Gowa.

Dengan laju perkembangan pembangunan Kabupaten Gowa, maka kebutuhan

airbersih masyarakat kota bertambah sehingga dengan kapasitas 10 liter/detik terasa

sudah tidak mencukupi lagi.

32

Page 47: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

33

PPSAB Propinsi Sulawesi Selatan kemudian mengajukan proposal

pengembangan rencana penambahan kapasitas produksi air bersih sebesar 20 liter/

detik. Hasil dari tindak lanjut pengajuan proposal tersebut,pada tahun1985/1986

rencana penambahan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berlokasi di Lingkungan

Cambaya Kelurahan Sungguminasa terealisasi. Tetapi dengan adanya IPA yang baru

tersebut, Instalasi lama tidak lagi mendapat perhatian dengan baik sehingga Unit

Pengolahan Air ( IPA ) tersebut tidak dapat difungsikan lagi.

Pada Tahun 1988 berdasarkan Perda Nomor 2 tahun 1988 tgl. 15 Maret 1988

didirikanlahPerusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gowa. Berhubung karena unit

Pengelolaan Air Bersih telah ada di Kabupaten Gowa yaitu Badan Pengelolaan Air

Minum Milik Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Cabang

Dinas Kabupaten Gowa, maka Pemerintah Daerah Gowa mengusulkan kepada

Pemerintah Pusat agar pengelolaan BPAM tersebut diserahkan kepada Pemerintah

Kabupaten Gowa, sehingga pada tanggal 23 Januari 1991 berdasarkan SK Menteri

PU Nomor 7/KPTS/1991 Tanggal 09 Februari 1991, terlaksanalah penanda tanganan

Berita Acara Penyerahan Pengelolaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Bersih

di Kabupaten Gowa menjadi Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten

Gowa.

Perusahaan Derah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Gowa dalam usaha

memenuhi kebutuhan akan air bersih masyarakat kota yang semakin meningkat, telah

memperoleh bantuan Pemerintah Pusat melalui APBN Tahun Anggaran 1991/1995

yaitu penambahan kapasitas produksi 20 liter/detik yang pembangunannya dapat

Page 48: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

34

direalisasikan pada bulan Januari 1995 dan selesai pada Bulan Maret 1995, maka

produksi air menjadi 40 liter/detik yang mulai beroperasi pada bulan April 1995.

Perkembangan PDAM Kabupaten Gowa untuk melayani kota Sungguminasa

dan sekitarnya sudah berjalan dengan baik dan normal, sehingga PDAM Kabupaten

Gowa mendapat kepercayaan untuk mengelola air bersih diKecamatan Tinggi

Moncong (Kota Malino) diserahkan pengelolaannya dari Pemerintah Kecamatan ke

PDAM Gowa dengan nama PDAM Kab. Gowa Cabang IKK Malino pada tangal 2

Juli 1994, dimana sumber air dan pendistribusiannya menggunakan sistem gravitasi

alam. Pada awal Tahun 2001 telah diserahkan pula 1 (satu) Unit Instalasi Pengolahan

Air di Borong Loe oleh Pemimpin Proyek Bendungan Bili-Bili dengan Kapasitas air

20 liter/detik, tetapi IPA tersebut belum dapat difungsikan sepenuhnya berhubung

banyaknya kendala-kendala tekhnis yang dihadapi di IPA Borong Loe tersebut.

Disamping itu pada tanggal 24 Mei 2002 diserahkan pula PDAM Gowa IKK Cabang

Bajeng ke PDAM Gowa yang merupakan Bantuan Hibah dari Pemerintah Jepang ke

Pemerintah Indonesia, dengan kapasitas produksi 20 liter/detik.

Pada bulan Mei 2001, Instalasi Pengelolaan Air Pandang-Pandang yang

dibangun oleh PPSAB Sulawesi Selatan dan sementara digunakan / dikelola oleh

PDAM Makassar telah diserahkan pengelolaannya kepada PDAM Kabupaten Gowa.

IPA Pandang-pandang dengan kapasitas produksi 200 liter/detik yang diserahkan

pada bulan Mei 2001 tersebut sudah menambah kapasitas produksi air bersih PDAM

Gowa menjadi 240 liter/detik. Dengan kapasitas produksi 240 liter/detik, maka

PDAM Kabupaten Gowa terus berusaha untuk memasarkan berbagai sambungan baru

Page 49: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

35

kepada pelanggan agar keseimbangan antara produksi air dan jumlah pelanggan tetap

stabil.

1. Pendirian Perusahaan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa

merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Kabupaten Gowa yang

didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Gowanomor 11 Tahun

1988 Tanggal 15 Maret 1988 yang sebelumnya berbentuk Badan Pengelola Air

Minum (BPAM).

Data umum perusahaan sebagai berikut :

Nama Perusahaan :PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa

Alamat :Jl. Alternatif Swadaya, Kabupaten Gowa

Telepon/Fax :(0411) 880546 / (0411) 8220242

e-mail :[email protected]

2. Tujuan dan Fungsi Perusahaan

a. Tujuan

Tujuan pendirian PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa menurut Pasal 5

Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Gowa Nomor 11 Tahun 1988 Tanggal 15

Maret 1988 adalah sebagai berikut :

a. Turut serta melaksanakan pembangunan daerah.

Page 50: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

36

b. Melaksanakan pembangunan ekonomi nasional dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan rakyat menuju masyarakat adil dan

makmur berdasarkan Pancasila.

b. Fungsi

Fungsi PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa adalah mengusahakan

penyediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten Gowa dan

sekitarnya. Dalam rangka menjalankan fungsi tersebut, kegiatan PDAM Tirta

Jeneberang Kabupaten Gowa meliputi :

a. Mengolah sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkan kepada

pelanggan.

b. Membangun jaringan distribusi dan transmisi dalam rangka mengoptimalkan

penyaluran air bersih kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

c. Melakukan pemeliharaan jaringan distribusi dan transmisi untuk menekan

kebocoran/kehilangan.

B. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi

Menjadi PDAM yang mandiri, profesional dan mengutamakan pelayanan.

2. Misi

a. Pengelolaan perusahaan yang maju, kuat, dan sehat dari segi

manajemen maupun finansial.

Page 51: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

37

b. Peningkatan kemampuan SDM yang cerdas, terampil, dan berperilaku

yang di dukung oleh iklim dan lingkungan kerja yang sehat.

c. Peningkatan pelayanan air minum terhadap kualitas, kuantitas dan

kontinuitas serta keterjangkauan daya beli masyarakat.

d. Peningkatan kesejahteraan karyawan.

C. Struktur Organisasi

Dalam suatu organisasi dengan segala aktivitasnya terdapat hubungan dimana

orang-orang yang menjalankan aktivitas tersebut. Semakin banyak kegiatan yang

dilakukan, makin kompleks pula hubungan-hubungan yang ada. Untuk

menggambarkan hubungan-hubungan tersebut, dibuatlah suatu bagan yang

dinamakan struktur organisasi.

Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tugas, tanggung jawab

dan wewenang yang dimiliki unit-unit organisasi untuk melaksanakan kegiatan pokok

perusahaan. Berdasarkan garis wewenang dan tanggung jawab di dalam struktur

organisasi, maka dapat diketahui kepada siapa seorang pegawai bertanggung jawab

atas tugas yang dikerjakan.

Page 52: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

38

Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Gowa

Gambar 2.2

Page 53: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

39

Berikut adalah pemaparan singkat mengenai struktur organisasi Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.

Sumber Daya Manusia (SDM) PDAM Tirta Jeneberang per 31 Des 2013

sebanyak 149 orang, yang terdiri atas pegawai tetap 143 dan pegawai tidak tetap

sebanyak 6 orang.Sumber Daya Manusia (SDM) PDAM Tirta Jeneberang per 31 Des

2014 sebanyak 161 orang, yang terdiri atas pegawai tetap 149 dan pegawai tidak tetap

sebanyak 12 orang. Sumber Daya Manusia (SDM) PDAM Tirta Jeneberang per 31

Des 2015 sebanyak 169 orang, yang terdiri atas pegawai tetap 161 dan pegawai tidak

tetap sebanyak 8 orang.

Table.1.2

Jumlah personalia PDAM Kabupaten Gowa 31 Des 2011/ Des 2015

Personalia 2011 2012 2013 2014 2015

Pegawai tetap

Tidak tetap

125

12

121

22

143

6

149

12

161

8

137 143 149 161 169

Sumber: Hasil Olahan Data

Secara garis besarnya, pelaksanaan kegiatan perusahaan dikelompokkan

menjadi tiga bagian yang terdiri atas :

a. Bagian Administrasi

b. Bagian Produksi

c. Bagian Lapangan

Page 54: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

40

Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari, masing-masing bagian ini

membawahi beberapa karyawan. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan tugas dan

tanggung jawab masing-masing bagian dari setiap kegiatan yang akan dilaksanakan

sebagai berikut :

1. Pimpinan

Bertanggung jawab penuh atas perkembangan perusahaan, seluruh kegiatan

dan sebagai pengambil keputusan dalam menentukan kebijaksanaan-

kebijaksanaan yang akan ditempuh perusahaan.

2. Bagian Administrasi

Mencatat semua transaksi yang terjadi, baik penerimaan maupun pengeluaran

keuangan sehubungan dengan kegiatan perusahaan serta membayar gaji

karyawan.

3. Bagian Produksi

Mempunyai tugas dan tanggung jawab mengawasi para pekerja, mengawasi

jalannya proses produksi, mengawasi mutu produksi serta pengatur kerja para

karyawan.

4. Bagian Lapangan

Bertanggung jawab mengatasi kegiatan di bidang pemasaran seperti

pembelian bahan baku, penjualan hasil produksi, penagihan kredit kepada

pelanggan serta mengirim produk kepada para pelanggan.

Page 55: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

41

D. Tugas dan Tanggung jawab dalam perusahaan

Berdasarkan struktur organisasi tersebut dapat dijelaskan mengenai

pengaturan intern bagan organisasi PDAM tirta jeneberang kabupaten gowa adalah

sebagai berikut;

1. Direktur utama merencanakan kegiatan Perusahaan Daerah untuk jangka

panjang, mengawasi dan mengkoordinir dalam bidang teknik pengolahan air

bersih dan bidang umum termasuk pengolahan keuangan dan administrasi untuk

mencapai tujuan.

2. Direktur utama perusahaan daerah air minum bertanggung jawab atas seluruh

bidang umum daerah air minum dan membawahi langsung direktur bidang

umum dan direktur bidang teknik.

3. Direktur bidang umum bertanggung jawab kepada direktur utama dan

membawahi langsung bagian keuangan, bagian hubungan langganan, bagian

personalia dan bagian umum.

4. Direktur bidang teknik bertanggung jawab direktur utama dan

mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan

perlengkapan.

Tugas dan tanggung jawab tiap-tiap bagian yang terdapat dalam PDAM Tirta

Jeneberang kabupaten gowa, tersusun sebagai berikut;

1) Badan Pengawas mempunyai tugas, antara lain :

Page 56: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

42

a. Menetapkan rencana kerja dan pembagian tugas para anggota menurut

bidang masing-masing untuk masa 12 (dua belas) bulan dan sesuai dengan

tahun buku perusahaan daerah.

b. Menyelenggarakan rapat kerja sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali

untuk membicarakan dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh

perusahaan daerah dalam melaksanakan kegiatannya. Bila diperlakukan

sewaktu-waktu mengadakan rapat untuk menentukan keputusan mengenai

hal-hal yang mendesak.

c. Merumuskan kebijaksanaan untuk perusahaan daerah secara terarah dalam

bidang perencanaan modal/ penggunaan dana, pemanfaatan dan pengamanan

air baku, meningkatkan kepastian produksi air, perluasan maupun

rehabilitasi jaringan transmisi distribusi air minum sesuai kebijaksanaan

pemerintah untuk jangka pendek dan jangka panjang sebagai dasar

kebijaksanaan bupati.

d. Mengadakan penilaian atas prestasi kerja dari pada anggota Direksi

perusahaan searah atas hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan itu,

mengusulkan penggantian dan pengangkatan anggota Direksi baru kepada

Bupati.

2) Direktur Utama mempunyai tugas :

a. Merencanakan kegiatan Perusahaan Daerah untuk jangka panjang

mengawasi dan mengkoordinir dalam bidang teknik pengolahan air bersih

Page 57: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

43

dan bidang umum termasuk pengolahan keuangan dan administrasi untuk

mencapai tujuan.

b. Merumuskan strategi Perusahaan Daerah dan menjalankan kebijaksanaan

yang ditetapkan oleh badan pengawas dalam melaksanakan operasi

perundang-undangan yang berlaku.

c. Memelihara suasana kerja yang baik dalam seluruh organisasi yang

berusaha mencapai taraf efesiensi dan administrasi yang baik .

3) Direktur Bidang Umum mempunyai tugas antara lain:

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan dibidang administrasi

keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengolaan dan peralatan

perlengkapan.

c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta

pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

d. Dalam melaksanakan tugas Direktur Bidang Umum bertanggung jawab

kepada direktur utama.

4) Direktur Bidang Teknik mempunyai tugas, antara lain;

a. Mengkoordinasikan dan mengendaliakan kegiatan –kegiatan dibidang

produksi, distribusi, peralatan dan perlengkapan.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan air baku serta sumber air lainnya,

instansi produksi dan system distribusi.

Page 58: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

44

c. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pengujian peralatan teknik dan

bahan-bahan kimia.

5) Bagian Keuangan mempunyai tugas;

a. Menyusun rencana kerja sesuai dengan program kerja perusahaan.

b. Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan serta mengawasi

pelaksanaan tugas dari subag ksir, subag pembukuan, subag anggaran dan

subag rekening.

c. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka meningkatkan

produktivitas dan pengembangan karier bawahan.

d. Bertanggung jawab terhadap perencanaan-perencanaan dan

penginventarisasian proses pembayaran dan pembelanjaan perusahaan.

6) Subag Kasir mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana kerja sesuai dengan program kerja perusahaan.

b. Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksaan serta mengawasi

pelaksanaan tugas dari bawahan.

c. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka meningkatkan

produktivitas dan pengembangan karier bawahan.

d. Menerima hasil setoran rekening air/non air dan penerimaan lainnya serta

menerima alat pembayaran surat berharga dengan terlebih dahulu diteliti

keabsahannya.

7) Subag Pembukuan mempunyai tugas;

a. Menyusun rencana kerja sesuai dengan program kerja perusahaan

Page 59: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

45

b. Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan serta mengawasi

pelaksanaan tugas dari bawahan.

c. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka meningkatkan

produkvitas dan pengembangan karier bawahan.

d. Membuat neraca lajur bulanan dan laporan keuangan yang terdiri dari

laporan arus kas , neraca, dan laporan laba rugi /laba setiap bulan.

8) Subag Anggaran mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana kerja sesuai dengan program kerja perusahaan.

b. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka meningkatkan

produktivitas dan pengembangan karier bawahan.

c. Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengendalian dan

penginventarisasikan proses pembayaran dan pembelanjaan perusahaan.

d. Mengurus transaksi penerimaan dan pengeluaran perusahaan baik melalui

bank maupun kas perusahaan.

9) Subag Rekening mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana kerja sesuai dengan program kerja perusahaan.

b. Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan serta mengawasi

pelaksanaan tugas dari bawahan.

c. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka meningkatkan

produktivitas dan pengembangan karier bawahan.

10) Bagian Langganan mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana kerja sesuai dengan program kerja perusahaan.

Page 60: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

46

b. Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan serta mengawasi

pelaksanaan tugas dari subag penagihan, subag pembaca meter dan subag

pengaduan langganan.

c. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka meningkatkan

produktivitas dan pengembangan karier bawahan.

d. Menyelenggarakan pemasaran, pelayanan langganan, dan mengkoordinir

penagihan rekening air dan non air.

E. Ketersediaan Sumber Air Baku

Sumber air baku yang digunakan PDAM Kabupaten Gowa adalah sumber

mata air di kecamatan Malino, air permukaan sungai Jeneberang dan air bendungan

Bili-bili dengan tingkat pemanfaatan yang belum maksimal. Di sisi lain, bbelum

terdapatnya sumber air yang berpotensi untuk digunakan sebagai sumber air. Sampai

dengan saat ini, sumber air baku yang berasal dari sungai Jeneberang dan bendungan

Bili-bili cukup tesedia sebagai sumber air baku, sehingga PDAM Kabupaten Gowa

dirasa belum perlu untuk mencari sumber air lainnya.

F. Proses Produksi Air

Untuk menghasilkan air bersih yang siap di salurkan ke pelangan, PDAM

Tirta Jeneberang Kab. Gowa harus melalui tiga tahap instalasi yang dilakukan oleh

bagian produksi perusahaan. Adapun tiga tahap instalasi tersebut yaitu:

a. Instalasi Sumber Air

Page 61: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

47

Instalasi sumber air merupakan instalasi atau tempat pengambilan air.

Produksi air yang dihasilkan oleh perusahaan dengan sumber air yang

bersal dari Sungai Jeneberang Kabupaten Gowa.

b. Instalasi Pengolahan Air

Instalasi pengolahan air merupakan instalasi atau tempat air diolah dari air

baku yang di ambil dari sumber air menjadi air yang siap untuk di

produksi. Agar lebih jelas mengenai proses produksi air bersih, peneliti

akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai proses pengolahan air.

1. Instalasi Sumber Air

Instalasi ini berupa tempat pengambilan air baku. Sumber air yang

diperoleh oleh PDAM Tirta Jeneberang Kab. Gowa berasal dari Sungai

Jeneberang di Kabupaten Gowa. Proses ini tidak terlalu banyak

menggunakan tenaga, pada instalasi ini terdapat bangunan, pembangkit

tenaga listrik, peralatan pompa, instalasi pompa (mesin-mesin untuk

memompa air), pipa-pipa, meteran, dan dibutuhkan listrik untuk

mentransfer air ke bagian pengolahan.

2. Instalasi Pengolahan Air

Instalasi ini merupakan instalasi yang proses pekerjaan paling banyak,

memproses air baku menjadi air siap untuk di produksi. Pada instalasi

pengolahan air terdapat bangunan, alat-alat pengolahan air,

reservoir/penampungan, mesin-mesin, meteran, dan dibutukan listrik untuk

Page 62: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

48

mentransfer air ke bagian transmisi dan distribusi. Adapun proses

pengolahan air di bagian pengolahan ini adalah sebagai berikut.

a. Masuknya air pada instalasi ini dimulai dengan mencampurkan air bahan

baku yang telah di ambil dari instalasi sumber air dengan tawas, tujuannya

agar air terpisah dari lumpur-lumpur.

b. Setelah air tercampur tawas, air kemudian di pompa agar masuk ke mesin/

tabung pengolahan. Pada proses ini air akan di campur dengan bahan-

bahan Alumunium Sulfat dan bahan kimia lainnya, tempat ini dinamakan

cascada.

c. Air mengalir dari cascada menuju ke flokasi, tempat ini berfungsi sebagai

penyaringan pertama, dan memisahkan air dari lumpur-lumpur. Lumpur

dan segera masuk ke pipa pembuangan. Air yang telah terpisah dari lumpur

kemudian akan masuk ke dalan bak filter.

d. Filter ini berfungsi menjernihkan air dari kuman agar air yang dihasilkan

lebih bersih.

e. Setelah melalui filter, air hasil olahan akan di pompa ke dalam bak

penampungan (reservior).

Page 63: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

49

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Laporan Keuangan

Salah satu indikator yang menggambarkan kesuksesan suatu perusahann

terhadap tujuan adalah yang berkaitan dengan laporan keuangan.Laporan keuangan

digunakan sebagai bahan informasi yang menggambarkan kondisi keuangan yang

diperoleh dari hasil operasinya perusahaan.

Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasinya perusahaan,

bermanfaat bagi berbagai pihak. Baik pihak yang berada dalam persahaan maupun

pihak-pihak yang berada diluar persahaan, karena akan memberikan gambaran

mengenai perkembangan keuangan yang dicapai oleh perusahaan selama 5 tahun

terakhir ( tahun 2011 s/d tahun 2015 ).

Adapun laporan keuangan perusahaan, meliputi neraca dan laporan

perhitungan laba rugi. Dimana neraca menggambarkan laporan mengenai posisi

keuangan yang dapat meliputi : harta, kewajiban dan modal. Sedangkan laporan laba

rugi menggambarkan laporan yang menguraikan hasil dari kegiatan perusahann pada

suatu periode akuntansi.

Berkaitan dengan pentingnya penyusunan laporan keuangan, maka obyek

yang diteliti adalah pada perusahaan PDAM Kabupaten Gowa. Sebelum melakukan

49

Page 64: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

50

penilaian atau pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan pendekatan

Economic Value Added maka terlebih dahulu akan disajikan laporan keuangan

perusahaan yang terdiri dari laporan neraca dan perhitungan laba rugi dari perusahaan

PDAM yang dapat dilihat melalui table I dan II selama tahun 2011-2015 sebagai

berikut :

B. Analisis Biaya Modal

Analisis penggunaan modal adalah merupakan konsep yang sangat penting

dalam pembelanjaan perusahaan. Konsep ini dimaksudkan untuk dapat menentukan

besarnya biaya yang secara rill harus ditanggung oleh persahaan untuk memperoleh

dana dari suatu sumber.

Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber

dana atau disebut biaya modal individual. Biaya modal individual tersebut dihitung

satu persatu untuk tiap jenis modal. Namun, apabila perusahaan menggunakan

beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-

rata tertimbang ( weighted average cost of capital disingkat WACC ) dari seluruh

modal yang digunakan. Biaya modal dimaksudkan untuk menentukan besarnya biaya

nyata ( rill) dari penggunaan dan dari masing-masing sumber dana. Dari biaya modal

secara individual tersebut digunakan untuk menentukan biaya modal rata-rata.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai biaya modal yang dikeluarkan oleh

Page 65: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

51

perusahaan, terlebih dahulu akan dikemukakan data berupa beban bunga yang dapat

dilihat pada table berikut ini :

Tabel. 2.2

Besarnya Jumlah Beban Bunga Tahun 2011/2015

pada PDAM Kabupaten Gowa

Tahun

Jumlah Beban Bunga

(Rp)

2011 1.034.843.609,31

2012 1.034.843.609,31

2013 1.553.827.912,71

2014 1.553.827.912,71

2015 1.553.827.912,71

Sumber : hasil olahan data

Dari tabel mengenai besarnya jumlah beban bunga dari tahun 2011 s/d tahun

2015 pada perusahaan PDAM Kabupaten Gowa, Nampak pada tahun 2011 jumlah

beban bunga sebesar Rp. 1.034.843.603,31. tahun 2012 sebesar Rp.

1.034.843.603,31, namun pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp.

1.553.827.912,71, tahun 2014 sebesar Rp. 1.553.827.912,71, dan pada tahun 2015

meningkat sebesr Rp. 1.553.827.912,71.

Berdasarkan data mengenai jumlah beban bunga dari tahun 2011 s/d 2015,

maka selanjutnya akan disajikan perhitungan biaya modal pinjaman, sebagai berikut :

Page 66: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

52

C. Penentuan Biaya Modal Dari Hutang (kd)

Besarnya perhitungan penentuan biaya modal dari hutang selama tahun 2011

s/d 2015 dapat ditentukan sebagai berikut :

a. Tahun 2011

Adapun besarnya penentuan biaya modal dari hutang pada PDAM Kabupaten

Gowa untuk tahun 2011 dapat dilihat melalui perhitungan berikut :

Biaya modal dari hutang (Kd) =hutang bunga

total hutangx 100 %

=1.034.843.609.31

2.636.230,428x 100 %

= 39,2%

Dari perhitungan tersebut diatas, maka besarnya biaya modal dari hutang

setelah pajak = 0,39 x (1-0,15) = 33,41%

b. Tahun 2012

Adapun besarnya perhitungan biaya modal dari hutang untuk tahun 2012

dapat ditentukan sebagai berikut :

Biaya modal dari hutang (Kd) =1.034.843.609.31

2.011.012.830x 100 %

= 51,46 %

Dari perhitungan tersebut diatas, maka besarnya biaya modal dari hutang

setelah pajak = 0,515 x (1-0,15) = 43,78 %

Page 67: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

53

c. Tahun 2013

Adapun besarnya perhitungan biaya modal dari hutang untuk tahun 2013

dapat ditentukan sebagai berikut :

Biaya modal dari hutang (Kd) =1.553.827.912,71

2.957.154.365,89x 100 %

= 52,54 %

Dari perhitungan tersebut diatas, maka besarnya biaya modal dari hutang

setelah pajak = 0,525 x (1-0,15) = 44,63 %

d. Tahun 2014

Adapun besarnya perhitungan biaya modal dari hutang untuk tahun 2014

dapat ditentukan sebagai berikut :

Biaya modal dari hutang (Kd) =1.553.827.912,71

2.715.505.225,57x 100 %

= 57,22 %

Dari perhitungan tersebut diatas, maka besarnya biaya modal dari hutang

setelah pajak = 0,572 x (1-0,15) = 48,62 %

e. Tahun 2015

Adapun besarnya perhitungan biaya modal dari hutang untuk tahun 2012

dapat ditentukan sebagai berikut :

Page 68: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

54

Biaya modal dari hutang (Kd) =1.553.827.912,71

2.450.720.777.57x 100 %

= 63,40%

Dari perhitungan tersebut diatas, maka besarnya biaya modal dari hutang

setelah pajak = 0,634 x (1-0,15) = 53,9 %

D. Perhitungan Biaya Modal Sendiri

Untuk menghitung besarnya biaya modal sendiri pada PDAM Kabupaten

Gowa selama 5 tahun terakhir (2011 s/d 2015) dapat di tentukan sebagai

berikut :

a. Tahun 2011

Adapun hasil perhitungan biaya modal sendiri pada untuk tahun 2011

dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Biaya modal sendiri (Ke) =laba bersih setelah pajak

total ekuitasx 100 %

Dari hasil pesamaan tersebut, maka besarnya biaya modal sendiri dapat

ditentukan sebagai berikut :

Biaya modal sendir (Ke) =220.727.728,66

13.280.634.833,06x 100 %

= 1,66%

b. Tahun 2012

Adapun hasil perhitungan biaya modal sendiri pada untuk tahun 2012

dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Page 69: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

55

Biaya modal sendiri (Ke) =127.601.658,72

30.334,244,491,78x 100 %

= 0,42%

c. Tahun 2013

Adapun hasil perhitungan biaya modal sendiri pada untuk tahun 2012

dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Biaya modal sendiri (Ke) =80.663.953,20

30.565.237.776,43x 100 %

= 0,26 %

d. Tahun 2014

Adapun hasil perhitungan biaya modal sendiri pada untuk tahun 2014

dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Biaya modal sendiri (Ke) =634.940.953,20

29.765.173.452,23x 100 %

= 2,13 %

e. Tahun 2015

Adapun hasil perhitungan biaya modal sendiri pada untuk tahun 2015

dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Biaya modal sendiri (Ke) =356.336.674,83

30.121.510.127,06x 100 %

= 1,18%

Page 70: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

56

Dari hasil perhitungan mengenai besarnya biaya hutang dan biaya modal sendiri,

maka selanjutnya di tentukan besarnya biaya modal rata-rata tertimbang yaitu :

1. Biaya modal rata-rata tertimbang tahun 2011

Besarnya biaya modal rata-rata tertimbang selama tahun 2011

Ko = Kd + Ke

Dimana :

Ko = Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang

Kd = Biaya Modal Pinjaman

Ke = Biaya Modal Sendiri

B = Modal Sendiri

S = Modal Pinjaman

Ko = 0,334 + 0,017

Ko = 0,28 + 2, 67

Ko = 2,95 atau 29,5 %

B

B + S

B

B + S

711.323.939,59

3.810.147.570,57 + 711.323.939,57

3.810.147.570,57

3.810.147.570,57+711.323.939.59

Page 71: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

57

2. Biaya modal rata-rata tertimbang tahun 2012

Adapun perhitungan besarnya biaya modal rata-rata tertimbang selama tahun

2012 dapat ditentukan sebagai berikut :

Ko = 0,44 +4,2

Ko = 0,31 + 0,66

Ko = 0,97 atau 9,7 %

3. Biaya modal rata-rata tertimbang tahun 2013

Adapun perhitungan besarnya biaya modal rata-rata tertimbang selama tahun

2013 dapat ditentukan sebagai berikut :

Ko = 0,45 +2,6

Ko = 0,38 + 0,41

Ko = 0,79 atau 7,9 %

4. Biaya modal rata-rata tertimbang tahun 2014

Adapun perhitungan besarnya biaya modal rata-rata tertimbang selama tahun

2014 dapat ditentukan sebagai berikut :

Ko = 0,49 + 0.021

3.810.147.570,57

3.810.147.570,57 + 711.323.939,59

711.323.939,57

3.810.147.570,57 + 711.323.939,59

3.810.147.570,57

3.810.147.570,57 + 711.323.939,59

711.323.939,57

3.810.147.570,57 + 711.323.939,57

3.810.147.570,57

3.810.147.570,57 + 711.323.939,59

711.323.939,57

3.810.147.570,57 + 711.323.939,57

Page 72: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

58

Ko = 0,412 + 3,28

Ko = 3,69 atau 36, 9 %

5. Biaya modal rata-rata tertimbang tahun 2015

Adapun perhitungan besarnya biaya modal rata-rata tertimbang selama tahun

2015 dapat ditentukan sebagai berikut :

Ko = 0,54 +0,012

Ko = 0,454 + 1,89

Ko = 2,34 atau 0,23 %

Tabel 2.3Hasil Perhitungan Biaya Modal Tahun 2011 S/D 2015 Pada PDAM

Kabupaten Gowa

Tahun

Biaya modal

Dari hutang (Kd)

Setelah pajak

Biaya modal

Sendiri (Ke)

Biaya modal rata-

rata tertimbang

(Ko)

2011 33,41 1,66 29,5

2012 43,78 0,42 9,7

2013 44,63 0,26 7,9

2014 40,62 2,13 36,9

2015 53,9 1,18 23,4

Rata-rata 43,27 1,13 21,48

Sumber : hasil olahan data

3.810.147.570,57

3.810.147.570,57 + 711.323.939,59

711.323.939,57

3.810.147.570,57 + 711.323.939,59

Page 73: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

59

Berdasarkan tabel diatas yakni mengenai besarnya perhitungan biaya modal

rata-rata tertimbang dari tahun 2011 s/d 2015, nampak bahwa biaya modal dari

hutang (Kd) rata-rata sebesar 43, 27 %. Biaya modal sendiri (Ke) rata-rata sebesar

1,13 %. Dan biaya modal rata-rata tertimbang (Ko) sebesar 21,48% setiap tahunnya.

Sehingga nampak bahwa biaya modal rata-rata tertimbang dalam 5 tahun terakhir

mengalami penurunan.Dimana faktor penyebabterjadinya penurunan biaya modal

karena adanya peningkatan modal pinjaman khusus dalam 5 tahun terakhir ini.

E. Analisis Perhitungan Return On Isvestment Capital ( ROIC)

Untuk menjalankan aktivitas operasional perusahaan, khususnya pada PDAM

Kabupaten Gowa maka upaya yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan

meningkatkan kontribusi laba guna mempertahankan kelangsungan atau kontiunitas

hidup perusahaan.Oleh karena itulah maka perlu adanya evaluasi mengenai tingkat

laba yang dicapai.Dimana dalam penilaian tingkat laba, perlu digunakan analisis on

investment capital (ROIC). Namun sebelum melakukan analisis ROIC, maka terlebih

dahulu akan ditentukan besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh dari modal yang

diinvestasikan (NOPAT) yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 74: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

60

Tabel 2.4

Besarnya Tingkat Keuntungan (Return)

Dari Modal Yang Diinvestasikan (Nopat)

Tahun EBIT

(Rp)

PAJAK

(Rp)

NOPAT

(Rp)

2011278.952.598,04 58.224.869,38 226.727.728,7

2012313.201.511,11 185.599.852,39 127.601.650,7

2013257.534.635,97 176.871.000,32 80.663.635,65

2014634.940.953,20

-634.940.953,20

2015519.489.664,83 163.152.990,00 356.336.674,8

Sumber : hasil olahan data

Berdasarkan nilai Nopat yang dicapai selama lima 5 tahun terakhir,

maka selanjutnya dapat di tentukan nilai ROIC yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tahun 2011

Besarnya ROIC untuk tahun 2011 dapat ditentukan melalui perhitungan

sebagai berikut :

ROIC =Nopat

jumlah modal yang diinvestasikanx 100 %

ROIC 11 =226.727.728,7

18.176.284.745,75x 100 %

= 1,25 %

Page 75: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

61

2. Tahun 2012

Besarnya ROIC untuk tahun 2012 dapat ditentukan melalui perhitungan

sebagai berikut :

ROIC 12 =127.601.658,7

33.880.578.659,50x 100 %

= 3,77 %

3. Tahun 2013

Besarnya ROIC untuk tahun 2013 dapat ditentukan melalui perhitungan

sebagai berikut :

ROIC 13 =80.663.635,65

33.519.392.141,32x 100 %

= 2,41 %

4. Tahun 2014

Besarnya ROIC untuk tahun 2014 dapat ditentukan melalui perhitungan

sebagai berikut :

ROIC 14 =634.940.953,20

32.486.678,80x 100 %

= 1,95 %

5. Tahun 2015

Besarnya ROIC untuk tahun 2015 dapat ditentukan melalui perhitungan

sebagai berikut :

ROIC 15=356.336.674,8

33.572.230.903,63x 100 %

Page 76: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

62

= 1,06 %

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas maka dapat ditentukan selisih

ROIC dan WACC yang dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 2.5Besarnya Perhitungan WACC Dan ROIC

Tahun 2011 S/D 2015Tahun WACC

(%)ROIC(%)

Selisih

2011 29,5 1,25 23,6

2012 9,7 3,77 25,72

2013 7,9 2,41 32,8

2014 36,9 1,95 18,92

2015 23,4 1,06 22,08

Rata-rata 21,48 2,31 24,62

Sumber : hasil olahan data

Berdasarkan tabel tersebut diatas, yakni perbandingan ROIC dan

WACC terlihat adanya selisih yang positif, hal ini dapat dilihat bahwa rata-

rata pertumbuhan ROIC pertahun sebesar 2,31 %. Kemudian rata-rata biaya

modal tertimbang (WACC) pertahun sebesar 21,48 %. Dengan selisih yang

rata-rata pertahun adalah sebesar 20,50 %. Sehingga dari perhitungan dari

perhitungan tersebut disimpulkan bahwa perusahaan dalam mengelola usaha

pada tahun 2012 s/d 2013 mengalami penurunan, sehingga belum dapat

memberikan tambahan ekonomis dari pengelolaan usaha yang dijalankan

dalam 2 tahun terakhir ini.

Page 77: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

63

F. Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Pendekatan

Economic Value Added

Untuk mengetahui seberapa besar nilai keuangan yang dicapai oleh

perusahaan, maka dapat dilakukan dengan pendekatan Economic Value

Added. Pendekatan ini adalah suatu pendekatan yang menguraikan tentang

penilaian atau pengukuran kinerja keuangan yang menggambarkan perolehan

nilai dengan biaya untuk memperoleh nilai tambah. Dimana dalam melakukan

pengukuran nilai keuangan perusahaan dengan menggunakan pendekatan

Economic Value Added, maka dapat ditentukan melalui rumus berikut ini :

EVA = Modal yang diinvestasikan x (WACC-ROIC)

Dari hasil persamaan rumus tersebut diatas, maka dapat dilakukan penilaian

atau pengukuran dengan menggunakan EVA yang dapat dilihat melalui

perhitungan berikut ini :

1. Tahun 2011

Besarnya nilai Economic Value Added pada tahun 2011 dapat ditentukan

sebagai berikut :

EVA = Rp. 18.176.284.745,50 x ( 29,5 - 1,25 )

= Rp. 5.134.800.441

2. Tahun 2012

Besarnya nilai Economic Value Added pada tahun 2012 dapat ditentukan

sebagai berikut :

Page 78: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

64

EVA = Rp. 33.880.578.659.931 x ( 9,7 – 3,77 )

= Rp. 2.009.118.315

3. Tahun 2013

Besarnya nilai Economic Value Added pada tahun 2013 dapat ditentukan

sebagai berikut :

EVA = Rp. 33.519.392.141,32 x ( 7,9 – 2,41)

= Rp. 1.840.214.629

4. Tahun 2014

Besarnya nilai Economic Value Added pada tahun 2014 dapat ditentukan

sebagai berikut :

EVA = Rp. 32.486.678.676,80 x ( 36,9 – 1,95 )

= Rp. 1.135.409.420

5. Tahun 2015

Besarnya nilai Economic Value Added pada tahun 2015 dapat ditentukan

sebagai berikut :

EVA = Rp. 32.572.230.903,63 x ( 23,4 - 1,06)

= Rp. 7.276.636.384

Dari hasil perhitungan tersebut diatas, maka selanjutnya akan disajikan

melalui tabel berikut ini :

Page 79: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

65

Tabel 2.6Hasil Perhitungan Nilai Keuangan Dengan Pendekatan EVA Tahun 2011 S/D

2015

Tahun

Modal yang

Diinvestasi

(Rp)

WACC ROIC

Nilai keuangan

Perusahaan

Dengan pendekatan

EVA

2011 18.176.284.745,75 29,5 1,25 5.134.800.441

2012 33.880.578.659,50 9,7 3,77 2.009.118.315

2013 33.519.392.141,32 7,9 2,41 1.840.214.629

2014 32.486.678.676,80 36,9 1,95 4.135.409.420

2015 32.572.230.903,63 23,4 1,06 7.276.636.384

Rata-rata 3.012.703.303,60 21,48 2,31 4.079.235.838

Sumber : hasil olahan data

Dari data mengenai hasil perhitungan nilai keuangan perusahaan dengan

menggunakan pendekatan EVA,nampak bahwa pada tahun 2011,2014 s/d 2015

mengalami peningkatan, terjadinya nilai keuangan perusahaan berarti efektivitas

aktiva dan efesiensi perusahaan, yang walaupun dalam 2 tahun terakhir mengalami

penurunan, namun perusahaan masih beroperasi pada tingkat yang menguntungkan

jika dibandingkan denga biaya modalnya.

Kemudian dalam tahun 2012 s/d 2013 menunjukkan bahwa kinerja keuangan

dengan menggunakan EVA yang dicapai perusahaan mengalami penurunan yaitu

pada tahun 2012 sebesar Rp.2.009.118.315 dan tahun 2013 sebesar

Page 80: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

66

Rp.1.840.214.629. Salah satu faktor yang menyebabkan kinerja economic value

added yang dicapai oleh perusahaan dari tahun ke tahun meningkat.

Page 81: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

67

BAB VI

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengukuran dan pembahasan mengenai penilaian kinerja

keuangan dengan menggunakan pendekatan EVA, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penilaian atau pengukuran kinerja keuangan perusahaan menunjukkan

bahwa nilai kinerja perusahaan pada tahun 2013 menurun, hal ini disebabkan

karena adanya penurunan ROIC dalam beberapa tahun terakhir.

2. Hasil analisis ROIC dan WACC yang menunjakkan bahwa tingkat return

dari jumlah modal yang diinvestasikan rata-rata pertahun 2,31 % sedangkan

tingkat biaya modal rata-rata tertimbang sebesar 21,48 % pertahun.

3. Dari hasil analisis pendekatan EVA, terjadi hasil yang positif berarti

perusahaan dapat meningkatakan nilai tambah ekonomi dari setiap jasa

perusahaan.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan sebagai bahan masukan

bagi pihak perusahaan PDAM kabupaten Gowa adalah sebagai berikut :

67

Page 82: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

68

1. Disarankan agar perlunya perusahaan memperhatikan metode kinerja

keuangan, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan perusahaan dalam

menilai Atau mengukur kinerja keuangan.

2. Untuk menjalankan aktivitas operasional perusahaan, maka disarankan agar

perusahaan mengurangi penggunaan modal pinjaman untuk membelanjai

aktivitas usahanya. Haal ini dimaksudkan agar perusahaan mengurangi

beban bunga.

Page 83: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

69

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati sri dewi ari, 2010. Manajemen Keuangan Lanjutan, edisi pertama,cetakan pertama, penerbit: graha ilmu, yogyakarta.

Daenta, 2011.Memehami Pos-pos dan Angka-angka Dalam Laporan KeuanganUntuk Orang Awam.Penrbit : Gava Media, Yogyakarta.

Fidianti resky, 2011, Analisis Kenilaian Kinerja Keuangan Dengan Pendekatan EvaPada PT.SUMBER BATU Gowa dimakassar. Universitas HasanuddinMakassar.

Gitosudarmo, Indriyo dan H. Basri,2011. Manajemen Keuangan, edisi keenam,penerbit: BPFE. Yogyakarta.

Harmono, 2010.Manajemen Keuangan, Berbasis Balance Scorecard PendekatanTeori, Kasus Dan Riset Bisnis, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, PenerbitUPPAMP YKPN, Yoryakarta.

Hanafi, M. Mamduh 2005, Manajemen Keuangan, Edisi 2005/2006. CetakanPertama, Penerbit : BPFE, Yogyakarta.

Husnan dan Pudjiastuti 2008, Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, CetakanPertama, Penerbit : UPP AMP YKPN Yogyakarta.

Irham Fahmi. 2013. Analisis Laporan Keuangan.Edisi : CV, Bandung: Alfabeta.

Irham Fahmi. 2012. Analisis Kinerja Keuangan . Bandung: Alfabeta.

Kasmir, 2011. Analisis Laporan Keuangan, Edisi ke dua, Cetakan Ke dua: penerbitRajawali Pers, Jakarta.

Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI), 2011.

Keown, Arthur J dan Dkk. 2010. Manajemen Keuangan: Principles AndApplications, Tenth Edition. Jakarta: PT INDEKS.

Ratnasari, Cici et al. 2013. Pengukuran kinerja Keuangan Berdasarkan AnalisisRasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) (Studi Pada PT IndofoodSukses Makmur, Tbk dan Anak Perusahaan yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode 2009-2011). Jurnal Administrasi Bisnis

Page 84: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

70

Raharjoputra, S.Hendra, 2011. Buku Panduan Praktis Manajemen Keuangan danAkuntansi Untuk Eksekutif Perusahaan, cetakan pertama, penerbit : SalembaEmpat.

Sawir Agnes. 2011. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan KeuanganPerusahaan, cetakan keempat, penerbit: gramedia pustaka utama, jakarta.

Wahyudin, Moh. 2013, Manajemen Keuangan Perusahaan, edisi (2005/2006)cetakan kedua, penerbit : BPFE, Yogyakarta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung::Alfabeta.

Sawir Agnes. 2011. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan KeuanganPerusahaan, cetakan keempat, penerbit: gramedia pustaka utama, jakarta.

Wahyudin, Moh. 2013, Manajemen Keuangan Perusahaan, edisi (2005/2006)cetakan kedua, penerbit : BPFE, Yogyakarta.

Widayanto (2004), Gatot, Eva (NITAMI) : Suatu Terobosan Baru Dalam Jilid Satu,Penerbit : Bayumedia, Malang.

Young S. David dan Stephen F.O Byrne (2008), Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Zarkasyi, Moh, Wahyudin. (2013), Good Corporate Governance, Pada Badan UsahaManufaktur, Perbankkan, Dan Jasa Keuangan Lainnya, Cetakan Kesatu,Penerbit Alfabeta. Bandung.

Page 85: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …

71

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 86: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 87: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 88: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 89: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 90: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 91: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 92: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 93: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 94: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 95: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 96: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 97: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 98: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 99: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 100: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 101: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 102: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 103: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 104: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 105: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 106: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …
Page 107: SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN …