146
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINACIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN GO-PUBLIC SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi Oleh: CHRISTANTY A. I. PATTINASARANY 2006310066 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2010

5060 skripsi analisi rasio keuangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINACIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN

GO-PUBLIC

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu

Jurusan Akuntansi

Oleh:

CHRISTANTY A. I. PATTINASARANY 2006310066

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA 2010

Page 2: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

ii

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN

GO-PUBLIC

Diajukan oleh :

CHRISTANTY AMAZIA IMMANUELA PATTINASARANY

2006310066

Skripsi ini telah dibimbing Dan dinyatakan siap diuji

Dosen Pembimbing, Tanggal :.....................

Diyah Pujiati, S.E., M.Si

Page 3: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

iii

SKRIPSI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI

FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN GO-PUBLIC

Disusun oleh:

CHRISTANTY A. I. PATTINASARANY

NIM : 2006310066

Dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan Lulus Ujian Skripsi

pada tanggal 18 Februari 2010

Tim Penguji

Ketua : Nurmala Ahmar S.E., Ak., M.Si .............................

Sekertaris : Diyah Pujiati, S.E., M.Si ............................. Anggota : Supriyati, S.E., Ak., M.Si ..............................

Page 4: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

iv

PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Christanty Amazia Immanuela Pattinasarany

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 14 April 1988

N.I.M : 2006.310.066

Jurusan : Akuntansi

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Akuntansi Keuangan

Judul : Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi

Financial Distress Pada Perusahaan Go-Public

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing, Tanggal : ............... Diyah Pujiati, S.E., M.Si Ketua Jurusan Akuntansi Tanggal : ...................... Dra. Gunasti Hudiwinarsih Ak., M.Si

Page 5: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

v

“ Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat

dan didikan” -Amsal 1:7-

”Banyak hal tak kupahami dalam masa menjelang, tapi nyata bagiku kini...

Tangan TUHAN yang pegang”

When you try to be somebody else… You’ll find that you are nobody…

So just BE YOUR SELF!!!

Page 6: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

vi

I dedicate this researh specially for:

☺ My Savior JESUS CHRIST..who helped me Through the whole life, blessing me n never let me down..Thank GOD!!

☺ My Beloved parents Mr. And Mrs. Pattinasarany,

makasih yaa Pa..Ma..bwt dukungan dan doa2nya..terutama untuk segala pengorbanan, kasih sayang dan kepercayaan yang diberikan. Aq bangga jd anak Pa2 & Ma2..

☺ Kakak2Q yang baik, Ebet, Apit, n specially my only sister Kun..thanks bwt omelan2nya (^_^ peace) which is important for my life. Kak Ita n Mbak Rena...thanx bwt support n doanya. Gloria n Nadya...yang melengkapi kebahagiaan kluargaQ..thank GOD 4 both of them.

☺ My luvly Tenly...the best gift from GOD, thanks buat cinta, kasih sayang, pengorbanan n kepercayaanmu. It means a lot for me...Tetep semangat yaa ngerjain skripsinya, always support You babe....^_^

Page 7: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

vii

☺ Seluruh keluarga besar Pattinasarany-Pelenkahu, specially Om Piet, Usi Nona, Usi Ohie..trma kasih bwt dukungan doa dan perhatian yang diberikan bwt keluarga kami khususnya bwt Tanty secara pribadi. Tete Manis jua yang bs balas smuanya..

☺ My New Family in Perak: Oma, t’Oya, t’Ebe, Alex,

Patrick, n Aaron...thanks bwt doa dan perhatiannya slama ini, Tuhan Yesus berkati.

☺ To: Iphank, Itah n Ichunk...my best friend, thanks bwt kebersamaannya..friendship is never end☺

☺ To: All SKKP’s crew..thanks bwt kebersamaannya dlm Pelayanan, keep faith in JESUS...

☺ Buat Dosen WaliQ, Pak Wilopo..makasih Pak atas Bmbngan dan perhatian yang diberikan slama ini, makasih juga krn Bpk sdh jadi orang tua yang baik bagi saya dan teman2 selama menempuh pndidikan d Perbanas..

☺ Buat Dosen PembimbingQ, Bu Diyah...makasih yaa Bu Atas kesabarannya membimbing saya slama ini, biarpun saya bnyk nanya n sering bolak balik bmbngan hehe..

Page 8: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

viii

☺ Buat teman2 senasib sepenanggungan..Me2y n Neng, thanx bwt tebengannya slama ini...jgn bosen2 yach hwehehe:p Rifda, Wenda, Ama, BunDa, Endang, Grace, Riris, Dian, Rizka, Wahyu, Amiek, Ki2 kuadrat... n smua teman2Q angkatan 2006....teman2 akhrnya jadi juga yaa qta pake merk SE dblkng hehehe B-)

☺ Bwt maskotnya Perbanas..Trio kwek2 (Dewi, Hence,

Nia)..ndang lu2s rek!! Ayo..lapo suwe2 kuliah, selak tuwek Ndul...hehe☺

☺ Bwt para pendahulu..Vanya, Imut n Supri..akhrnya aq nyusul jg teman2..

☺ Bwt tmn2Q yg lain yg masi brjuang dbangku kuliah, Nat2 n Yeni..keep fight yach!!

☺ Bwt Bu Linda, Bu Bambang n Pak Widhi...mkasih Pak,

Bu..atas bmbngannya slama saya mengajar..

☺ Bwt seluruh mahasiswaQ yg pernah q bmbng...mkasih Bwt pngalaman baru yg seru bgt!! Aq bangga pernah ngajar kalian. Mizz U all Guy’s n Girl’s...

☺ Bwt Seluruh Dosen dan Elemen Perpus STIE Perbanas Sby, makasih atas bmbngan dan fasilitas yang diberikan.

Page 9: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

ix

☺ Bwt sluruh karyawan adm. & keuangan, pramubakti, satpam dll....trima kasih atas pelayanannya.

☺ To: “CLARA ABBOTT FOUNDATION” thanks 4 supporting my study till this graduation.

Page 10: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas kasih dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Rasio

Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Go-

Public“. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian progam

pendidikan strata satu jurusan akuntansi bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Perbanas Surabaya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari pihak

yang tidak mungkin penulis menyebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada yang saya hormati :

1. Ibu Prof. DR.Dra. Psi. Hj. Tatik Suryani, M.M. selaku Pimpinan Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya

2. Ibu Dra. Gunasti Hudiwinarsih M.Si.Ak. selaku ketua jurusan Akuntansi

3. Ibu Diyah Pujiati, S.E.,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan dan arahan mulai dari awal penulisan skripsi sampai

skripsi ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

4. Ibu Nurmala Ahmar S.E.,Ak.,M.Si selaku penguji proposal dan skripsi penelitian

ini.

5. Ibu Supriyati S.E.,Ak.,M.Si selaku penguji proposal dan skripsi penelitian ini.

6. Bapak Dr. Drs. R. Wilopo, Ak.,M.Si selaku Dosen Wali yang telah banyak

memberikan bimbingan dan pengarahan yang tidak henti-hentinya selama kuliah

di STIE Perbanas Surabaya.

Page 11: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

xi

7. Bapak Ibu Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya yang telah

memberi ilmu, pengalaman dan waktunya kepada penulis selama menuntut ilmu

di bangku kuliah.

8. Seluruh Staf Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya

yang telah membantu atas terselesaikannya penulisan ini.

9. Seluruh Civitas Akademika Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.

Kesempurnaan hanya milik TUHAN YME, penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran dari semua pihak guna penyempurnaan dan perbaikan di masa yang akan

datang. Semoga dengan adanya karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan dan dapat dikembangkan lebih lanjut.

Surabaya, 09 Maret 2010

Penulis

Page 12: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN SIAP DIUJI ................................................ ii HALAMAN LULUS UJIAN SKRIPSI......................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI........................................................ iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................ v KATA PENGANTAR.................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xv ABSTRAK / RINGKASAN .......................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ......................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................. 5 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................... 6 1.5 Sistematika Penulisan ...................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 10

2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................ 10 2.2 Landasan teori .................................................................. 17

2.2.1 Laporan Keuangan ............................................... 17 2.2.2 Jenis-jenis Laporan Keuangan.............................. 18 2.2.3 Analisis Laporan Keuangan.................................. 19 2.2.4 Pengertian Kesulitan Keuangan (Financial Distress) ............................................... 21 2.2.5 Indikator Financial Distress................................... 23 2.2.6 Manfaat Prediksi Financial Distress...................... 24 2.2.7 Rasio Keuangan Sebagai Prediktor Financial Distress................................................ 26

2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................ 32 2.4 Hipotesis Penelitian.......................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 33

3.1 Rancangan Penelitian ....................................................... 33 3.2 Batasan Penelitian ............................................................ 34 3.3 Identifikasi Variabel ......................................................... 34 3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............... 36 3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling............................ 40 3.5.1 Populasi................................................................. 40 3.5.2 Sample................................................................... 40 3.5.3 Teknik Sampling................................................... 40

Page 13: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

xiii

3.6 Data dan Metode Pengumpulan Data................................ 41 3.6.1 Data........................................................................ 41 3.6.2 Metode Pengumpulan Data................................... 42 3.7 Teknik Analisis Data ........................................................ 42

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ………………………………………………………... 45

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian ….……………….. 45 4.2 Analisis Data …………………………………………… 47

4.2.1 Analisis Deskriptif ……………………………... 47 4.2.2 Analisis Pengujian Hipotesis..………………….. 78

4.3 Pembahasan ..................................................................... 87 BAB V PENUTUP ................................................................................. 108

5.1. Kesimpulan ....................................................................... 108 5.2. Keterbatasan Penelitian .................................................... 111 5.3. Saran ................................................................................. 111

LAMPIRAN DAFTAR RUJUKAN

Page 14: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

xiv

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 2.1 : Kategoti Kesulitan Keuangan 21 Tabel 2.2 : Kriteria Kebangkruran ALTMAN 23 Tabel 4.1 : Seleksi Sampel Perusahaan 45 Tabel 4.2 : Daftar Sektor Industri Sampel 46 Tabel 4.3 : Statistika Deskriptif Perusahaan Non Financial Distress Tahun 2005-2007 48 Tabel 4.4 : Statistika Deskriptif Perusahaan Financial Dsitress Tahun 2005-2007 49 Tabel 4.5 : Hasil Perhitungan Hosmer and Lemeshow(a) 79

Tabel 4.6 : Hasil Perhitungan Hosmer and Lemeshow(b) 80 Tabel 4.7 : Hasil Pengujian Regresi Logistik 81 Tabel 4.8 : Klasifikasi Variabel 87 Tabel 4.9 : Hasil Pengujian Variabel 105

Page 15: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

xv

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran 32

Page 16: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Rekapitulasi Data Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2004 Lampiran 2 : Rekapitulasi Data Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2005 Lampiran 3 : Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Tahun 2004 Lampiran 4 : Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Tahun 2005 Lampiran 5 : Hasil Output Statistik Deskriptif Lampiran 6 : Hasil Output Regresi Logistik

Page 17: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

xvii

FINANCIAL RATIO ANALYSIS FOR PREDICTING FINANCIAL DISTRESS IN GO-PUBLIC COMPANY

ABSTRACT

This study aims to know whether financial ratios can be used in predicting the probability of financial distress in go public company listed in Indonesia Stock Exchange (IDX).

The sample used in this study are go public companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) during the observation period of 2004-2007. The sampling technique used was purposive sampling. This study sample size is 164 companies. The data used in this research is secondary data. Data collected based on the financial reporting of the company that seen from Indonesian Capital Market Directory (ICMD). This study is use a logistic regression analysis as the analysis test tool.

The results of this study indicate that the financial ratios influential to the probability of financial distress in go public company. The result shows that ratio net income to net sales, current asset to current liability, net sales to current asset, net income to total asset, cash to current liability are significant variables to determine the condition of financial distress of a firm. Keywords : financial ratios, financial distress

Page 18: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 1 -1 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kondisi perekonomian yang semakin merosot yang terjadi di Indonesia sejak

krisis moneter yang melanda, dimulai dari bulan Juli 1997, telah berdampak luas

pada kehidupan politik dan ekonomi. Akibatnya, banyak perusahaan yang

mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak dapat melunasi kewajiban

keuangan yang sudah jatuh tempo dan pada akhirnya dinyatakan bangkrut. Hal ini

semakin memperkeruh kondisi perekonomian di Indonesia karena dengan

banyaknya perusahaan yang tutup, semakin banyak pula tenaga kerja yang yang

menganggur sehingga tingkat kriminalitas pun semakin tinggi. Dengan melihat

kondisi tersebut, maka perusahaan diharapkan dapat secara cepat dan tepat

membuat keputusan dan melakukan tindakan untuk memperbaiki situasi ini.

Prediksi kekuatan keuangan suatu perusahaan umumnya dilakukan oleh pihak

eksternal, seperti: Investor, Auditor, dan Pemerintah. Dengan diketahuinya

financial distress yang dialami oleh perusahaan diharapkan dapat dilakukan

tindakan untuk memperbaiki situasi ini.

Penyebab dari krisis ekonomi ini tidak hanya terletak pada fundamental

ekonomi yang lemah saja tetapi juga karena hutang swasta luar negeri yang telah

mencapai jumlah yang cukup besar. Krisis yang berkepanjangan ini adalah krisis

yang disebabkan oleh merosotnya nilai tukar rupiah yang sangat tajam, akibat

adanya peningkatan dolar Amerika Serikat dan jatuh temponya hutang swasta luar

1

Page 19: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 2 -2 2

negeri dalam jumlah yang cukup besar dan secara bersamaan, sehingga

mengakibatkan permintaan akan dolar

meningkat dan ditambah dengan lemahnya sistem perbankan nasional sebagai

akat terjadinya krisis financial.

Menurut Akhyar Adnan dan Eha Kurniasa ( 2002 ) dalam Kurnia Eka Putri

Febriyanti ( 2007 ) kebangkrutan suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur

melalui laporan keuangan dengan cara menganalisis laporan keuangan. Analisis

laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh

informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil

yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan strategi perusahaan yang akan

diterapkan. Dengan melakukan analisis laporan keuangan perusahaan, maka

pimpinan perusahaan dapat mengetahui keadaan serta perkembangan financial

perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai di waktu lampau dan di waktu yang

sedang berjalan. Tingkat kesehatan perusahaan penting artinya bagi perusahaan

untuk meningkatkan efisiensi dalam menjalankan usahanya, sehingga kemampuan

untuk memperoleh keuntungan dapat ditingkatkan dan untuk menghindari adanya

potensi kebangkrutan.

Menurut Plat dan Plat (2002) dalam Luciana Spica Almilia (2003) yang

dikutip oleh Kurnia Eka Putri Febriyanti (2007) Financial Distress adalah sebagai

tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan

atau likuidasi. Plat dan Plat (2002) meyatakan kegunaan informasi jika suatu

perusahaan mengalami financial distress adalah:

Page 20: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 3 -3 3

1. Dapat mempercepat tindakan manajemen untuk mencegah masalah

sebelum terjadinya kebangkrutan.

2. Pihak manajemen dapat mengambil tindakan merger atau takeover agar

perusahaan lebih mampu untuk membayar hutang dan mengelola

perusahaan dengan lebih baik.

3. Memberikan tanda peringatan awal adanya kebangkrutan dimasa yang

akan datang.

Laporan Keuangan merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk

mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu,

menggambarkan perubahan kondisi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu,

yang berguna bagi pengambilan keputusan yang tepat.

Menurut Luciana Spica Almilia dan Kristijadi (2003), agar informasi yang

tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan

harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan

ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara melakukan analisis laporan keuangan.

Model yang sering digunakan dalam analisis tersebut adalah dalam bentuk rasio-

rasio keuangan.

Foster (1986) dalam Luciana Spica Almilia dan Kristijadi (2003) menyatakan

bahwa ada empat hal yang mendorong analisis laporan keuangan dilakukan

dengan model rasio keuangan, yaitu:

1. Untuk mengendalikan pengaruh perbedaan besaran antar perusahaan

atau antar waktu.

Page 21: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 4 -4 4

2. Untuk membuat data menjadi lebih memenuhi asumsi alat statistik yang

digunakan.

3. Untuk mengeinvestigasi teori yang terkait dengan rasio keuangan.

4. untuk mengkaji hubungan empirik antara rasio keuangan dan estimasi

atau prediksi variabel tertentu (seperti kebangkrutan atau financial

distress).

Identifikasi faktor penyebab corporate failure perlu dilakukan agar kerugian

yang diderita akiabat krisis yang mungkin terjadi dapat diminimalisasi.

Argumnetasi mengenai rasio-rasio keuangan dalam mengindikasikan kesulitan

keuangan perusahaan di Indonesia di masa mendatang merupakan fenomena yang

menarik untuk diteliti kembali.

Penelitian mengenai corporate failure akan terus berlanjut walaupun

penelitian mengenai topik tersebut telah banyak dilakukan. Lebih lanjut, hasil

penelitian-penelitian terlebih dahulu masih bersifat mix result, yang berarti bahwa

berbagai temuan terdahulu cenderung tidak konsisten untuk waktu dan tempat

yang berbeda. Menurut Brigham dan Daves (2004) dalam Ikhwan Qomarudin

(2008), pengaruh dari faktor-faktor yang berbeda berubah dari tahun ke tahun

tergantung dari keadaan ekonomi dan besarnya tingkat bunga. Selain itu,

mengingat perkembangan dunia usaha yang begitu cepat sehingga menimbulkan

pertanyaan apakah faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan keuangan

perusahaan masih tetap sama.

Kasus Bank Century yang terjadi beberapa waktu yang lalu dan sampai saat

ini masih hangat diperbincangkan merupakan salah satu bukti akan pentingnya

Page 22: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 5 -5 5

prediksi Financial Distress bagi kelangsungan proses bisnis. Di mana dalam

kasus tersebut, Bank Century secara tiba-tiba dinyatakan pailit karena tidak dapat

memenuhi kewajiban kliringnya terhadap Bank Indonesia. Hal ini membuktikan

bahwa ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi, mengingat kondisi

perekonomian saat ini boleh dibilang sudah mulai stabil dibandingkan saat awal

terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Bagaimana dengan sektor-

sektor lain di luar sektor keuangan dan perbankan? Apakah rasio keuangan dapat

dijadikan faktor yang berpengaruh dalam prediksi Financial Distress pada sektor-

sektor tersebut? Hal ini yang akan dicoba untuk diteliti oleh penulis dalam

penelitian ini.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka dapat

diketahui bahwa analisis terhadap financial distress suatu perusahaan sangat

penting untuk memprediksi kelangsungan hidup perusahaan. Dengan demikian

permasalahan yang ingin dikemukakan dalam penelitian ini adalah :

• Apakah rasio keuangan dapat digunakan sebagai alat prediksi kondisi

financial distress pada perusahaan-perusahaan go-public yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

Page 23: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 6 -6 6

• Untuk mengetahui apakah rasio keuangan dapat digunakan untuk

memprediksi kemungkinan kondisi financial distress pada perusahaan-

peeuasahaan go-public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan pelatihan kemampuan yang diharapkan dapat

mempertajam daya pikir ilmiah dengan menerapkan teori yag telah

diperoleh selama masa studi serta menambah wawasan, pengetahuan

dan pengalaman.

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi pihak manajemen.

Sekaligus dapat membuat perusahaan melakukan perbandingan kinerja

dengan perusahaan pesaing sehingga keuangan perusahaan tetap sehat

dan tidak menurun bahkan financial distress dapat dihindari.

3. Bagi Investor

Informasi adanya prediksi financial distress memberi masukan dalam

menanamkan modal mereka, apakah mereka akan terus menanamkan

modal mereka atau menghentikan atau membatalkan penanaman

modal mereka ke perusahaan, sebab bagaimanapun para investor pasti

Page 24: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 7 -7 7

tidak menginginkan kerugian akibat mereka salah dalam menanamkan

modalnya.

4. Bagi Kreditur

Prediksi financial distress dapat digunakan untuk memberikan

gambaran secara jelas tentang kelayakan usaha sehingga dapat

mempermudah untuk menganalisa dalam pemberian modal.

5. Bagi Pembaca atau Peneliti Lain

Sebagai bahan informasi tambahan bagi pembaca yang ingin lebih

mengetahui tentang analisis prediksi financial distress dan sebagai

referensi bagi peneliti lain yang ingin mengaplikasikan model yang

akan dibentuk dalam penelitian ini untuk memprediksi terjadinya

financial distress ataupun melakukan penelitian dalam bidang yang

sama.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk membantu memperjelas arah, pandangan dan tujuan penulisan penelitian

ini, adapun sistematika dari penulisan skripsi adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah yang

menjelaskan alasan-alasan yang mendukung permasalahan dari

penelitian, perumusan masalah yang berisi tentang masalah-

masalah yang nantinya akan dicari jawabannya melalui penelitian,

tujuan penelitian untuk mencari jawaban dari perumusan masalah

penelitian, manfaat penelitian yang menjelaskan hal-hal yang

Page 25: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 8 -8 8

bermanfaat yang ingin diperoleh dengan dilakukannya penelitian,

dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang mendasari

penelitian ini yang terdiri dari hasil-hasil penelitian terdahulu

yang relevan dengan penelitian sekarang, teori-teori ilmu

pengetahuan yang berhubungan dengan permasalahan yang

sedang diteliti, dan kerangka pemikiran penelitian yang

memberikan gambaran bagaimana alur hubungan variabel yang

akan diteliti serta hipotesis penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai prosedur atau cara menjawab

permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian dengan

menggunakan langkah-langkah sistematis. Hal-hal yang berkaitan

dengan prosedur penelitian ini terdiri dari rancangan penelitian,

batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi opresional dan

pengukuran variabel, teknik sampling, data dan metode

pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini.

Page 26: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 9 -9 9

BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS

DATA

Dalam bab ini akan dibahas mengenai gambaran subyek penelitian

yang digunakan dalam penelitian dan juga data yang sudah diolah

dengan menggunakan alat uji statistik untuk mengetahui apakah

hipotesis penelitian diterima atau ditolak serta dilakukan

pembahasan terhadap hasil penelitian.

BAB V : PENUTUP

Merupakan bab penutup dari penuliasan skripsi yang

menyimpulkan hasil dari analisis yang telah dilakukan. Disamping

itu disertakan pula beberapa keterbatasan dari penelitian ini serta

saran yang diharapkan dapat dipakai sebagai bahan perbandingan

agar tidak salah dalam pengambilan keputusan selanjutnya.

Page 27: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 10 -10 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Pada bab ini penulis mengemukakan teori-teori yang mengacu pada pokok

yang permasalahan yang diambil yaitu ”Analisis Perbedaan Rasio Keuangan

Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur

Berdasarkan Sektor Industri ”. Pembahasan yang dilakukan oleh penulis tidak

mengabaikan adanya penelitian sejenis yang telah dilakukan oleh:

1. Luciana Spica Almilia dan Kristijadi (2003)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji rasio-rasio keuangan yang dapat

mengakibatkan kondisi financial distress pada suatu perusahaan.

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang mengalami financial

distress sebanyak 24 perusahaan dan perusahaan yang tidak mengalami

financial distress sebanyak 37 perusahaan yang dipilih berdasarkan

purposive sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rasio Profit Margin (

Laba Bersih / Penjualan Bersih), Financial Leverage (Hutang Lancar /

Total Aktiva), Rasio Likuiditas ( Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar) dan

Rasio Pertumbuhan ( Prosentase Pertumbuhan Laba Bersih / Total Aktiva)

merupakan variabel yang signifikan untuk menentukan apakah suatu

perusahaan mengalami Financial Distress atau tidak.

10

Page 28: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 11 -11 11

Adapun persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dillakukan

penulis adalah variabel independen yang digunakan sama dengan yang digunakan

oleh penulis yaitu rasio keuangan perusahaan berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Platt dan Platt (2002) yang meliputi: Rasio Profit Margin,

Likuiditas, Efisiensi Operasi, Profitabilitas, Financial Leverage, Posisi Kas, dan

Pertumbuhan.

Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut:

a. Pada penelitian Luciana Spica Almilia dan Kristijadi

menggunakan 12 persamaan regresi logit ysng

mengkombinasikan 7 rasio keuangan yang ada, sedangkan pada

penelitian yang dilakukan oleh peneliti, rasio keuangan diuji

secara bersama-sama untuk menentukan rasio mana saja yang

signifikan untuk digunakan dalam memprediksi Financial

Distress suatu perusahaan.

b. Pada penelitian Luciana Spica Almilia dan Kristijadi populasi

yang digunakan adalah perusahaan manufaktur, sedangkan

pada peneliti menggunakan seluruh perusahaan go-public yang

terdaftar di BEI.

2. Rowland Bismark Fernando Pasaribu (2008)

Penelitian ini mencoba untuk memprediksi financial distress pada

perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta,

secara spesifik perusahaan-perusahaan publik yang termasuk dalam

industri perdagangan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

Page 29: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 12 -12 12

meliputi seluruh perusahaan yang termasuk dalam industri perdagangan

pada periode tahun 2002-2006. Selain itu, penelitian ini menggunakan

enam diskriminator dan 34 rasio keuangan sebagai variabel operasional.

Tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah binary logit.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 18 rasio keuangan

yang signifikan untuk memprediksi financial distress. Penelitian ini juga

menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang tidak mampu

menciptakan nilai tambah ekonomi, tidak likuid, memiliki efisiensi

operasional yang rendah, serta memiliki tingkat financial leverage yang

rendah, akan memiliki tingkat probabilitas kesulitan yang tinggi.

Adapun persamaan penelitian dengan penulis adalah sama-sama

bertujuan untuk mengetahui rasio keuangan yang dapat dipakai dalam

prediksi financial distress.

Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut:

a. Pada penelitian Rowland juga menilai akurasi prediksi financial

distress dari analisis binary logit yang dilakukan sedangkan pada

peneliti hanya mencari rasio-rasio apa saja yang signifikan dalam

memprediksi financial distress.

b. Periode penelitian Rowland yaitu periode 2002-2006 sementara

pada penulis periode 2004-2007.

3. Abdul Mongid (2004)

Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kebangkrutan

perbankan dengan menggunakan tipe data CAMEL. Dalam penelitian ini

Page 30: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 13 -13 13

pertama-tama dikaji dua konsep kegagalan (concept of failure) yaitu

economic failure dan official failure.

Dengan menggunakan model CAMEL sebagai alat untuk

mendeteksi kesehatan bank, dengan data sekunder berdasarkan beberapa

penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam studi sebelumnya ditandai

adanya dimensi variabel likuiditas yang tidak konsisten untuk model early

warning of failure, khususnya di negara-negara berkembang. Dikatakan

bahwa likuiditas bukanlah predictor yang baik sebagai model

pendeteksian awal kegagalan bank (early warning of failure). Sebaliknya,

asset quality, management dan earning merupakan variabel yang paling

baik untuk model memprediksi kegagalan bank. Untuk modal dan

likuidasi menunjukkan hasil tidak konsisten.

Adapun persamaan penelitian tersebut dengan penelitian penulis

adalah sama-sama bertujuan untuk memprediksi kegagalan keuangan serta

kebangkrutan lebih awal.

Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut:

a. Pada penelitian Abdul Mongid tidak mengambil sampel tertentu

namun menggunakan data dari penelitian-penelitian sebelumnya

dan terfokus pada sektor perbankan. Sedangkan pada peneliti

mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

pada periode 2004-2007.

b. Penelitian Abdul Mongid menggunakan variabel model CAMEL

untuk memprediksi kegagalan bank, sedangkan peneliti

Page 31: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 14 -14 14

menggunakan rasio-rasio keuangan untuk memprediksi financial

distress pada perusahaan.

4. Fazilah Samad, dkk (2009)

Dengan menggunakan model prediksi kebangkrutan Z-Score

sebagai pendekatan terhadap distress risk dan return saham yang

terealisasi kemudian dari perusahaan-perusahaan distress-listed sebagai

pendekatan terhadap resiko sistematis, penelitian ini menyimpulkan bahwa

efek dari distress risk serta size dan book-to-market equity tidak cukup

signifikan untuk menentukan expected return dari suatu saham. Penelitian

ini juga menyimpulkan bahwa ekspektasi teoritis dari efek size dan book-

to-market equity pada distress risk juga tidak dapat digunakan dalam kasus

Malaysian distress listed-firms. Bagaimanapun juga, serupa dengan apa

yang dikemukakan oleh Griffin dan Lemmon (2002), penelitian ini juga

menemukan adanya hubungan yang berbanding terbalik antara distress

risk dan book-to-market equity yang menunjukkan bahwa Malaysian

distress listed-companies dengan probabilitas distress risk yang lebih

tinggi menunjukkan book-to-market value of equity yang lebih rendah.

Dengan demikian, tidak dapat dipastikan apakah distress risk merupakan

resiko sistematis dalam hubungannya dengan Malaysian stock market.

5. Archieliza Angelina (2008).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio keuangan yang

dapat berpengaruh dalam memprediksi kondisi financial distress pada

perusahaan manufaktur.

Page 32: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 15 -15 15

Data yang digunakan adalah data kuantitatif atau data sekunder

yang diambil dari laporan keuangan manufaktur yang terdapat di

Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dengan periode 2001-2004.

Penelitian ini dibatasi pada prusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Jakarta yang dikelompokkan yaitu perusahaan yang mengalami

financial distress tahun 2001-2004 yang memiliki tiga laporan keuangan

terakhir dan perusahaan yang tidak mengalami financial distress tahun

2001-2004. Dalam penelitian ini digunakan dua variabel yaitu variabel

terikat dan variabel bebas. Di mana variabel terikatnya adalah kondisi

perusahaan (Y). Sedangkan variabel bebasnya adalah variabel rasio

keuangan perusahaan yaitu Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aktiva

(X1), Rasio Laba Ditahan Terhadap Total Aktiva (X2), Rasio EBIT

Terhadap Total Aktiva (X3), Rasio Nilai Buku Modal Terhadap Nilai

Buku Hutang (X4), dan Rasio Penjualan Terhadap Total Aktiva (X5).

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji

normalitas data dan analisis regresi logit.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian

ini dapat dijelaskan bahwa rasio modal kerja terhadap total aktiva, rasio

laba ditahan terhadap total aktiva, rasio EBIT terhadap total aktiva, rasio

nilai buku modal terhadap nilai buku hutang, dan rasio penjualan terhadap

total aktiva pada perusahaan yang listed, apabila dilakukan pengujian

secara bersama ternyata rasio model Altman dapat memprediksi secara

signifikan kemungkinan kondisi financial distress perusahaan manufaktur

Page 33: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 16 -16 16

yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sedangkan variabel yang paling

dominan untuk memprediksi probabilitas suatu perusahaan terhadap

kondisi delisted adalah variabel rasio laba ditahan terhadap total aktiva,

rasio nilai buku modal terhadap nilai buku hutang, dan rasio penjualan

terhadap total aktiva.

Adapun persamaan penelitian tersebut dengan penelitian penulis adalah

menggunakan analisis rasio keuangan dalam memprediksi kondisi

financial distress perusahaan.

Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut:

a. Pada penelitian Archieliza Angelina populasi yang digunakan

adalah perusahaan manufaktur, sedangkan pada peneliti

menggunakan seluruh perusahaan go-public yang terdaftar di BEI.

b. Periode penelitian Archieliza Angelina yaitu 2000-2005, sementara

pada penulis pada periode 2004-2007.

6. Ikhwan Qomarudin (2008)

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menguji secara empiris bahwa

rasio keuangan dapat digunakan sebagai alat prediksi kondisi financial

distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur.

Pengumpulan data yaitu dengan metode dokumentasi yang mana

menggunakan laporan keuangan tahunan dari perusahaan yang terdaftar di

BEJ. Teknik analisis yang digunakan adalah denagn menggunakan logistic

regression.

Page 34: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 17 -17 17

Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan

dapat digunakan untuk memprediksi financial distress adalah rasio

efisiensi operasi yang diukur dengan variabel perputaran total aktiva

(S/TA), rasio profitabilitas yang diukur dengan variabel profit margin

(NI/S), rasio financial leverage yang diukur dengan variabel hutang lancar

terhadap total aktiva (CL/TA) dan rasio posisi kas yang diukur dengan

variabel cash ratio (CASH/TA).

Adapun persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang

dilakukan penulis adalah menggunakan analisis rasio keuangan dalam

memprediksi kondisi financial distress perusahaan

Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut:

a. Pada penelitian Ikhwan Qomarudin populasi yang digunakan

adalah perusahaan manufaktur, sedangkan pada peneliti

menggunakan seluruh perusahaan go-public yang terdaftar di BEI.

b. Periode penelitian Ikhwan Qomarudin yaitu 2003-2006, sementara

pada penulis pada periode 2004-2007.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Laporan Keuangan

Bentuk informasi yang disajikan oleh bagian akuntansi adalah laporan

keuangan. Laporan keuangan ini dapat dikatakan sebagai bentuk

pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepantingan

atas aktivitas atau kinerja yang telah dicapai selama periode tertentu.

Page 35: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 18 -18 18

Laporan keuangan yang dimaksud adalah Neraca, Laporan Rugi/Laba,

Laporan Komitmen dan Kontijensi, Laporan Arus Kas dan Catatan atas

Laporan Keuangan. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan prinsip-

prinsip, metode, kualifikasi serta syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi

disamping harus memperhatikan keterkaitan antara masing-masing laporan

keuangan tersebut. Hal ini sangat penting diperhatikan karena Laporan

Keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi da merupakan sasaran

yang mengarahkan dan harus dipakai sebagai pedoman dalam

penyelenggaraan akuntansi. (Taswan, 1997:33).

2.2.2 Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Jenis-jenis Laporan Keuangan (Financial Statement) yang sering disajikan ada

empat yaitu:

1. Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama

periode waktu tertentu misalnya sebulan atau setahun. Laporan laba rugi

melaporkan kelebihan pendapatan dan beban-beban yang terjadi.

Kelebihan ini disebut laba bersih atau keuntungan bersih (net income / net

profit). Jika beban melebihi pendapatan, maka disebut rugi bersih (net

loss)

2. Laporan Ekuitas Pemilik

Laporan ekuitas pemilik adala suatuikhtisar perubahan ekuitas pemilik

yang terjadi selama periode tertentu. Misalnya sebulan atau setahun.

Laporan ekuitas melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama jangka

Page 36: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 19 -19 19

waktu tertentu. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan laba rugi,

karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan

dalam laporan ini.

3. Neraca

Neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada

tanggal tertentu. Biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. Seksi aktiva

dalam neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya aktiva

tersebut dikonversikan menjadi kas atau digunakan dalam operasi. Seksi

kewajiban, utang usaha merupakan satu-satunya kewajiban jika terdapat

satu atau lebih jenis kewajiban.

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran

kas selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Lpaoran

arus kas terdiri dari tiga seksi, yaitu:

a. Aktivitas Operasi

b. Aktivitas Investasi

c. Aktivitas Pendanaan

2.2.3 Analisis Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu

perusahaan pada periode tertentu. Secara umum ada empat bentuk laporan

keuangan pokok yang dihasilkan perusahaan yaitu laporan neraca, laporan

laba rugi, laporan perubahan modal, laporan aliran kas. Dari keempat laporan

Page 37: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 20 -20 20

tersebut hanya dua yang umum digunakan untuk analisis, yaitu laporan neraca

dan laporan laba rugi.

Analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi keuangan

suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan laporan laba rugi. Neraca

(balance sheet) suatu perusahaan menggambarkan jumlah kekayaan (harta),

kewajiban (hutang) dan modal dari perusahaan tersebut pada saat tertentu.

Kekayaan atau harta disajikan pada sisi aktiva, sedangkan kewajiban atau

hutang disajikan pada sisi passiva. Laporan rugi laba (income statement) suatu

perusahaan menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya

dari perusahaan tersebut pada periode tertentu. (Martono, 2002:62).

Tujuan penyusunan laporan keuangan secara umum adalah sebagai

berikut:

1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva, kewajiban dan

modal perusahaan pada waktu tertentu.

2. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari pendapatan

yang diperoleh dari biaya-biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.

3. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam

aktiva, kewajiban dan modal suatu perusahaan.

4. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu

periode.

Page 38: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 21 -21 21

2.2.4 Pengertian Kesulitan Keuangan (Financial Distress)

Dalam praktek, dan juga dalam penelitian empiris, kesulitan keuangan

sulit untuk didefinisikan. Kesulitan semacam itu bisa berarti mulai dari

kesulitan likuiditas (jangka pendek), yang merupakan kesulitan keuangan yang

paling ringan, sampai ke pernyataan kebangkrutan, yang merupakan kesulitan

yang paling berat. Dengan demikian kesulitan keuangan bisa dilihat sebagai

kontinum yang panjang, mulai dari yang ringan sampai yang paling berat.

Penelitian-penelitian empiris biasanya menggunakan pernyataan kebangkrutan

sebagai definisi kebangkrutan. (Mamduh M. Hanafi, 2003:263).

Tabel 2.1 KATEGORI KESULITAN KEUANGAN

Tidak Dalam Kesulitan Keuangan

Dalam Kesulitan Keuangan

Tidak Bangkrut I II Bangkrut III IV

Sumber : Mamduh M. Hanafi (2003 : 263).

Perusahaan yang berada dalam kategori II barangkali mengalami

kesulitan, tetapi berhasil mengatasi masalah tersebut dan karena itu tidak

bangkrut. Perusahaan yang berada pada kategori III sebenarnya tidak

mengalami kesulitan keuangan, tetapi karena sesuatu hal, misalkan karena

ingin mengatasi tekanan dari pekerja, perusahaan tersebut memutuskan

untuk menyatakan bagkrut. Dengan situasi semacam itu nampak

kebangkrutan bisa mempunyai pengertian yang tidak jelas. Pada situasi ke

IV, pengertian kebagkrutan relatif jelas, perusahaan mengalami kesulitan

keuangan dan karena itu akan bangkrut. Demikian juga pada situasi I,

situasi keuangan cukup jelas, dalam hal ini perusahaan tidak mempunyai

Page 39: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 22 -22 22

kesulitan keuangan dan tidak mengalami kebangkrutan. Tidak demikian

halnya dengan situasi II dan III yang bisa mempunyai pengertian yang

kabur.

Istilah kesulitan keuangan (financial distress) digunakan untuk

mencerminkan adanya permasalahan likuiditas yang tidak dapat dijawab

atau diatasi tanpa harus melakukan perubahan skala operasi atau

restrukturisasi perusahaan. Pengelolaan kesulitan keuangan jangka pendek

(tidak mampu membayar kewajiban keuangan pada saat jatuh temponya)

yang tidak tepat akan menimbulkan permasalahan yang lebih besar yaitu

menjadi tidak solvable (jumlah utang lebih besar daripada jumlah aktiva)

dan akhirnya mengalami kebangkrutan. Dalam kaitannya dengan kesehatan

keuangan dan potensi kebangkrutan perusahaan dapat dikelompokkan

menjadi empat kategori : (S. Munawir, 2002: 291)

1. Perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan (posisi keuangan

jangka pendek maupun jangka panjang sehat sehingga tidak mengalami

kebangkrutan).

2. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (jangka pendek) dan

manajemennya berhasil mengatasi dengan baik sehingga tidak pailit

(bangkrut).

3. Perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan tetapi

menghadapi kesulitan yang bersifat non keuangan sehingga diambil

keputusan menyatakan pailit.

Page 40: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 23 -23 23

4. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan manajemen tidak

berhasil mengatasinya sehingga akhirnya jatuh pailit.

Sedangkan gejala-gejala kebangkrutan diantaranya:

Pada saat suatu perusahaan memasuki tahap-tahap akhir menjelang

kegagalan atau kebangkrutan, ada suatu pola perubahan profil finansial.

Meskpiun kebangkrutan atau insolvabilitas tidak dapat diramalkan secara

pasti, ada beberapa rasio finansial yang telah terbukti berhasil menjadi

indikator segera terjadinya malapetaka itu. Sebuah penelitian yang

dilakukan oleh Altman mengembangkan sebuah model statistik yang

kemudian berhasil merumuskan rasio-rasio financial terbaik dalam

memprediksi terjadinya kebangkrutan. (J.D. Martin, A.J. Keown, J.W Petty,

1993:380).

Tabel 2.2 KRITERIA KEBANGKRUTAN ALTMAN

Skor Kebangkrutan Kurang dari 1,81 1,81 – 2,99 Lebih dari 2,99 Kemungkinan gagal terbilang besar

Kemungkinan gagal sulit dipastikan

Kemungkinan gagal terbilang kecil

Skor meramalkan terjadinya kgagalan

Kurang dari 2,675 meramalkan kegagakan, lebih dari itu meramalkan keberhasilan

Skor ini meramalkan keberhasilan

Sumber : John D. Martin, dkk (1993 : 381).

2.2.5 Indikator Financial Distress

Menurut Foster (1986) dalam Luciana Spica Almilia dan Kristijadi (2003)

ada beberapa indikator atau sumber informasi tentang kemungkinan adanya

financial distress.

Page 41: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 24 -24 24

1. Analisa terhadap laporan arus kas untuk saat ini dan periode-periode

mendatang. Keuntungan dari penggunaan sumber informasi tersebut

adalah focus langsung menunjukkan gambaran kesulitan keuangan pada

periode-periode yang dikehendaki.

2. Analisis terhadap corporate strategi. Dalam analisis tersebut

mempertimbangkan potensi para pesaing perusahaan yang berkaitan

dengan struktur biaya secara relative, kemampuan manajemen

mengendalikan biaya serta kualitas manajemen.

3. Analisis laporan keuangan perusahaan dengan teknik perbandingan dengan

beberapa perusahaan.

2.2.6 Manfaat Prediksi Financial Distress

Menurut Harnanto (1938: 483-484) dalam Archieliza Angelina (2008),

menyatakan bahwa prediksi Financial Distress suatu perusahaan memberikan

manfaat bagi beberapa pihak antara lain:

1. Bagi investor

Informasi adanya prediksi financial distress memberi masukkan

dalam menanamkan modal mereka, apakah mereka akan terus

menanamkan modal mereka ke perusahaan, sebab bagaimanapun para

investor pasti tidak menginginkan kerugian akibat mereka salah dalam

menanamkan modalnya.

Page 42: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 25 -25 25

2. Bagi pemerintah

Prediksi financial distress dapat digunakan untuk menetapkan

kebijakan di bidang perpajakan dan kebijakan-kebijakan lain yang

berhubungan antara pemerintah dan perusahaan.

3. Bagi Bank dan Lembaga Perkreditan

Informasi adanya kemungkinan kesulitan keuangan yang dihadapi

perusahaan nasabahnya dan calon nasabahnya sangat diperlukan untuk

menentukan status apakah pinjaman harus diberikan, negosiasi

pembayaran kembali pinjaman perlu dibuat ulang dan kebijakan lain

sehubungan dengan pemberian pinjaman.

4. Bagi Badan Pelaksana Pasar Modal

Prediksi akan kemungkinan terjadinya kesulitan keuangan dan

kebangkrutan suatu perusahaan diperlukan untuk memutuskan dapat atau

tidaknya suatu perusahaan diberi rekomendasi dan ijin untuk menawarkan

sahamnya atau surat berharganya di bursa efek. Informasi ini dibutuhkan

Bapepam untuk melindungi masyarakat atau calon investor.

5. Bagi Akuntan Publik

Informasi tentang kesulitan keuangan perusahaan diperlukan

akuntan public untuk merumuskan pendapatnya terhadap Lapoeran

Keuangan klien yang telah di audit. Hal ini dikarenakan suatu pernyataan

pendapatnya atas Laporan Keuangan perusahaan klien harus didasarkan

pada asumsi bahwa perusahaan akan dapat mempertahankan kelangsungan

hidupnya.

Page 43: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 26 -26 26

2.2.7 Rasio Keuangan Sebagai Prediktor Financial Distress

Sejumlah kombinasi angka yang berbeda bisa digunakan untuk menghasilkan

rasio keuangan. Kunci utama dalam analsis rasio keuangan adalah memahami

angka yang dikomunikasikan masing-masing rasio untuk menentukan

keputusan investasi. Rasio keuangan merupakan teknik analisis laporan

keuangan yang paling banyak digunakan untuk mengevaluasi kondisi serta

prestasi keuangan perusahaan. Menurut Plat dan Plat (2002) rasio keuangan

yang dapat digunakan untuk memprediksi financial distress dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

1. Rasio Profit Margin, meliputi:

a. Laba bersih dibagi penjualan (NI/S)

Variabel ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Atau

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Profit Margin (NPM) = x 100%...........................(1)

2. Rasio Likuiditas, meliputi:

a. Current Ratio

Alasan penggunaan current ratio sebagai ukuran likuiditas antara

lain karena rasio tersebut mempunyai kemampuan untuk mengukur

current liabilities coverage, buffer agairst losses dan reserve of

liquid funds. Current liabilities coverage mengukur proporsi aset

lancar terhadap kewajiban lancar dan menunjukkan tingkat

kepastian perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

Page 44: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 27 -27 27

Semakin besar current ratio, semakin besar pula tingkat jaminan

atas terbayarnya kewajiban lancar perusahaan. Rumus untuk

menghitung variabel ini adalah:

Current Ratio = x 100%....................................(2)

b. Modal kerja terhadap total aktiva

Variabel ini dihitung dengan menggunakan aktiva lancar dengan

kewajiban lancar dan membaginya dengan total aktiva. Rumus

variabel ini adalah:

Modal kerja thd jumlah aktiva = x 100%..............(3)

c. Struktur aktiva

Variabel ini mengukur total aktiva yang berasal dari aktiva lancar.

Rumus variabel ini adalah:

Struktur aktiva = x 100%....................................(4)

d. Aktiva Tetap Bersih terhadap Total Aktiva

Variabel ini mengukur total aktiva yang berasal dari aktiva tetap

bersih. Rumus variabel ini adalah:

Aktv. ttp brsh thd tot. aktiva = x100%..........(5)

Page 45: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 28 -28 28

3. Rasio Efisiensi Operasi, meliputi:

a. Perputaran Total Aktiva

Variabel ini mengukur aktifitas aktiva, kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan penjualan melalui aktiva dan mengukur

seberapa efisien aktiva tersebut telah dimanfaatkan untuk

memperoleh penghasilan. Semakin tinggi perputaran total aktiva,

maka semakin efektif total aktiva dalam menghasilkan penjualan.

Rumus variable ini adalah:

Perputaran Total Aktiva = X 100%...…………....(6)

b. Perputaran Aktiva Lancar

Variabel ini mengukur kemampuan aktiva dalam menghasilkan

penjualan melalui penggunaanaktiva lancar. Rumus variable ini

adalah:

Perputaran aktiva lancar = X 100%……………(7)

c. Perputaran Modal Kerja

Variabel ini menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan

modal kerjanya. Rumus variable ini adalah:

Perputaran modal kerja = X 100%..………………(8)

Page 46: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 29 -29 29

4. Rasio Profitabilitas, meliputi:

a. Return on investment (ROI)

Variabel ini juga disebut return on assets (ROA), bisa

diinterpretasikan dalam dua cara. Pertama, variable ini mengukur

kemampuan manajemen dan efisiensi penggunaan asset perusahaan

untuk menghasilkan profit. Kedua, variable ini melaporkan tingkat

pengembalian total yang dihasilkan dari semua sumber pendanaan

yaitu utang dan ekuitas. Rumus untuk menghitung variable ini

adalah:

Return On Investment = x 100%...........................(9)

b. Return On Equity

Variabel ini mengukur tingkat pengembalian dari ekuitas, dengan

membandingkan antara laba setelah pajak dengan modal sendiri.

Rasio ini biasanya lebih tinggi dari pada return on assets karena

hanya mengukur tingkat pengembalian yang diterima pemegang

saham. Pemegang saham menerima resiko tertinggi atas investasi

yang dilakukan sehingga mereka biasanya menerima

pendapatanyang terbesar pula. Variabel ini dihitung dengan rumus:

Return On Equity = x 100%............................(10)

Page 47: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 30 -30 30

5. Rasio Financial Leverage, meliputi:

a. Debt Ratio

Variabel ini mengukur jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai

oleh hutang atau modal yang berasal dari kreditur. Semakin besar

debt ratio, maka semakin besar resiko yang akan dihadapi. Rumus

variable ini adalah:

Debt Ratio = x 100%........................................(11)

b. Hutang lancar terhadap total aktiva

Variabel ini mengukur jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai

oleh hutang lancar. Rumus variable ini adalah:

Hutang lancar thd total aktiva = x 100%.........(12)

c. Notes Payable tarhadap total aktiva

Variabel ini mengukur jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai

oleh hutang lain-lain (selain hutang lancar). Rumus variable ini

adalah:

Notes Payable thd total aktiva = X 100%......…(13)

d. Notes payable terhadap total hutang

Variabel ini mengukur Total hutang yang berasal dari notes

payable. Rumus variabel ini adalah:

Notes payable thd total hutang = x 100%........(14) 

Page 48: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 31 -31 31

e. Ekuitas saham terhadap total aktiva

Variable ini mengukur jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai

oleh ekuitas saham. Rumus variabel ini adalah:

Ekuitas shm thd total aktiva = x100%...........(15)

6. Posisi kas, meliputi:

a. Cash ratio to liabilities

Variabel ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar

hutang jangka pendek dengan kas yang tersedia. Rumus variable

ini adalah:

Cash ratio to liabilities = x 100%..................(16)

b. Cash Ratio

Variabel ini mengukur jumlah aktiva perusahaan yang berasal dari

kas. Rumus variable ini adalah:

Cash Ratio = x 100%...........................................(17)

7. Rasio Pertumbuhan, meliputi:

a. Variabel ini mengukur tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan

pada suatu periode. Rumus variabel ini adalah:

Prosentase pertumbuhan penjualan (GROWTH-S)……………(18)

b. Variebel ini mengukur kemampuan manajemen dalam efisiensi

penggunaan total aktiva untuk menghasilkan pertumbuhan laba

pada suatu periode.

Page 49: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 32 -32 32

Prosentase pertumbuhan laba bersih dibagi total aktiva atau dapat

dirumuskan sbb: GROWTH NI / TA……………………….…(19)

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

2.4 Hipotesis Penelitian

Hi : Rasio Keuangan dapat digunakan sebagai alat prediksi kondisi

financial distress perusahaan go-public yang terdaftar di BEI.

1. Rasio Profit Margin 2. Rasio Likuiditas 3. Rasio Efisiensi Operasi 4. Rasio Profitabilitas 5. Rasio Financial Leverage 6. Rasio Posisi Kas 7. Rasio Pertumbuhan

Prediksi Financial Distress

Page 50: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 33 -33 33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Metode penelitian berperan penting dalam menjawab permasalahan yang

telah dirumuskan. Selain itu, metode penelitian juga diperlukan dalam

menentukan arah penelitian, terutama berkaitan dengan sumber data yag

digunakan dan analisis yang dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar proses

penelitian dapat mengarah pada permasalahan yang ingin diteliti secara tepat.

Dilihat dari sisi paradigma, maka penelitian ini termasuk penelitian

kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan

analisis data dengan prosedur statistik. (Nur Indriantoro, 2002: 12)

Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini termasuk dalam

penelitian dasar yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan teori.

Di mana pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deduktif yang

bertujuan untuk menguji hipotesis melalui validasi teori atau pengujian

aplikasi teori pada keadaan tertentu. (Nur Indriantoro, 2002: 23)

Adapun data yang digunakan dalam penelitian kali ini, berdasarkan

sumber datanya adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data

penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh dab dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya

33

Page 51: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 34 -34 34

berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip

(data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

3.2 Batasan Penelitian

Penetuan batasan penelitian sangat berguna di dalam menjaga agar

penelitian tidak menjadi terlalu luas dan menyimpang dari tujuan semula.

Analisis penelitian ini dibatasi pada rasio-rasio keuangan perusahaan

berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Plat dan Plat, yaitu menentukan

apakah rasio-rasio tersebut dapat digunakan dalam memprediksi financial

distress perusahaan go-public yang terdaftar di BEI. Sampel penelitian yang

digunakan adalah seluruh perusahaan go-public kecuali sektor keuangan dan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Laporan keuangan yang

digunakan adalah laporan keuangan publikasi periode 2004-2007.

3.3 Identifikasi Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel

dependen dan variabel independen.

1. Variabel dependen

Y = Kondisi financial distress perusahaan.

2. Variabel independen

1. Rasio Profit Margin

a. Laba bersih dibagi penjualan.........................................................X1

2. Rasio Likuiditas

a. Aktiva lancar dibagi kewajiban lancar...........................................X2

Page 52: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 35 -35 35

b. Modal kerja (aktiva lancar-kewajiban lancar) dibagi total

aktiva..........X3

c. Aktiva lancar dibagi total aktiva....................................................X4

d. Aktiva tetap bersih dibagi total aktiva...........................................X5

3. Rasio Efisiensi Operasi

a. Penjualan dibagi total aktiva..........................................................X6

b. Penjualan dibagi aktiva lancar.......................................................X7

c. Penjualan dibagi modal kerja.........................................................X8

4. Rasio Profitabilitas

a. Laba bersih dibagi total aktiva.......................................................X9

b. Laba bersih dibagi ekuitas saham.................................................X10

5. Rasio Financial Leverage

a. Total hutang dibagi total aktiva....................................................X11

b. Hutang lancar dibagi total aktiva..................................................X12

c. Notes Payable dibagi total aktiva.................................................X13

d. Notes Payable dibagi total hutang................................................X14

e. Ekuitas saham dibagi total aktiva.................................................X15

6. Rasio Posisi kas

a. Kas dibagi hutang lancar..............................................................X16

b. Kas dibagi total aktiva..................................................................X17

7. Rasio Pertumbuhan

a. Prosentase pertumbuhan penjualan..............................................X18

b. Prosentase pertumbuhan laba bersih dibagi total aktiva...............X19

Page 53: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 36 -36 36

3.4 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

Untuk menghindari ketidakjelasan makna dari variabel di atas maka

diberikan definisi operasional dari variabel tersebut. Berikut akan diuraikan

definisi operasional serta pengukuran dari masing-masing variabel.

Variabel Dependen (Y)

Di dalam penelitian ini perusahaan dapat dikatakan mengalami financial

distress apabila:

a. Selama 2 tahun berturut-turut mengalami laba operasi bersih (net operating

income) negatif (sesuai dengan penelitian Hofer 1980 dan Whitaker 1999,

dalam jurnal Luciana dan Kristijadi, (2003)

b. Selama lebih dari satu tahun tidak melakukan pembayaran deviden (sesuai

dengan penelitian Lau 1987, dalam jurnal Luciana dan Kristijadi, (2003)

Sedangkan untuk suatu perusahaan yang dikatakan tidak mengalami

financial distress apabila:

a. Selama 2 tahun berturut-turut mengalami laba operasi bersih positif

b. Selama lebih dari satu tahun melakukan pembayaran deviden

Kondisi financial distress diukur dengan menggunakan variabel dummy,

dengan memberikan kode di mana dalam penelitian ini kode 0 (nol) untuk

perusahaan yang tidak mengalami financial distress dan 1 (satu) untuk

perusahaan yang mengalami financial distress.

Variabel Independen

Variabel independen yang dipakai dalam penelitian ini adalah rasio keuangan

berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Plat dan Plat (2002) yaitu:

Page 54: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 37 -37 37

1. Rasio Profit Margin

Rasio profit margin merupakan rasio yang mengindikasikan kemampuan

suatu perusahaan untuk menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu.

Rasio ini dihitung dengan rumus:

a. Net Profit Margin yang bisa dihitung dengan menggunakan persamaan

(1)

2. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan kelompok rasio yang menyediakan informasi

tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan

jangka pendek. Rasio ini dihitung dengan rumus:

a. Current ratio yang bisa dihitung dengan menggunakan persamaan (2)

b. Modal kerja terhadap total aktiva yang dapat dihitung dengan

menggunakan persamaan (3)

c. Struktur aktiva yang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

(4)

d. Aktiva tetap bersih terhadap total aktiva yang dapat dihitung dengan

menggunakan persamaan (5)

3. Rasio Efisiensi Operasi

Rasio ini mengukur sejauh mana efektifitas penggunaan asset dengan

melihat tingkat asset. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan

rumus:

a. Perputaran total aktiva dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

(6)

Page 55: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 38 -38 38

b. Perputaran aktiva lancar dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (7)

c. Perputaran modal kerja dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (8)

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas dimaksudkan untuk mengukur efisiensi perusahaan

dalam menggunakan aset dan mengelola kegiatan operasional. Analisis

ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba, dalam hubungannya dengan penjualan dan investasi.

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakanrumus:

a. ROI yang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (9)

b. ROE yang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (10)

5. Rasio Financial Leverage

Rasio ini mengukur sejauh mana perusahaan dibelanjai dengan hutang atau

dengan kata lain financial leverage menunjukkan proporsi atas

penggunaan hutang untuk membiayai investasi perusahaan. Rasio ini dapat

dihitung dengan menggunakan rumus:

a. Debt ratio yang bisa dihitung dengan menggunakan persamaan (11)

b. Hutang lancar terhadap total aktiva yang bisa dihitung dengan

menggunakan persamaan (12)

c. Notes Payable terhadap total aktiva yang bisa dihitung dengan

menggunakan persamaan (13)

Page 56: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 39 -39 39

d. Notes payable terhadap total hutang yang bisa dihitung dengan

menggunakan persamaan (14)

e. Ekuitas saham terhadap total aktiva yang bisa dihitung dengan

menggunakan persamaan (15)

6. Rasio Posisi Kas

Rasio ini menghitung bagaimana perusahaan dapat memenuhi kewajiban

jangka pendek dengan kas yang ada. Rasio ini dapat dihitung dngan

menggunakan rumus:

a. Cash ratio to liabilities bisa dihitung dengan menggunakan persamaan

(16)

b. Cash ratio yang bisa dihitung dengan menggunakan persamaan (17)

7. Rasio Pertumbuhan

Rasio ini menghitung tingkat pertumbuhan suatu perusahaan berdasarkan

prosentase pertumbuhan penjualan serta pertumbuhan laba bersih terhadap

total aktiva. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

a. Prosentase pertumbuhan penjualan bisa dihitung dengan menggunakan

persamaan (18)

b. Prosentase pertumbuhan laba bersih dibagi total aktiva bisa dihitung

dengan menggunakan rumus (19)

Page 57: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 40 -40 40

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sugiono (1999:72). Dalam

penelitian ini populasi yang digunakan adalah perusahaan go-public yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004-2007.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Sugiono (1999:73). Dalam penelitian ini, sampel penelitian

yang dipakai adalah seluruh perusahaan go-public, kecuali sektor keuangan

dan perbankan yang mengalami kondisi financial distress pada tahun 2005-

2007. Sebagai kontrol juga dipilih perusahaan yang sehat pada tahun 2005-

2007. Dalam pemilihan sampel, sektor keuangan dan perbankan tidak

diikutkan dalam penelitian karena memiliki rasio yang berbeda.

Dalam penelitian ini data laporan keuangan tahun 2004 merupakan data yang

diolah untuk prediksi financial distress perusahaan pada tahun 2005 dan 2006,

data laporan keuangan tahun 2005 merupakan data yang diolah untuk prediksi

financial distress pada tahun 2006-2007.

3.5.3 Teknik Sampling

Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Sugiono

(1999:73). Dalam penelitiian ini menggunakan sampling purposive yaitu

Page 58: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 41 -41 41

teknik pengumpulan sampel dengan pertimbangan tertentu atau disesuaikan

dengan syarat-syarat tertentu.

Kriteria yang dipakai dalam penentuan perusahaan yang mengalami

financial distress dalam penelitian ini adalah:

a. Selama 2 tahun berturut-turut mengalami laba operasi bersih (net

operating income) negatif (sesuai dengan penelitian Hofer 1980 dan

Whitaker 1999, dalam jurnal Luciana dan Kristijadi, (2003)

b. Selama lebih dari satu tahun tidak melakukan pembayaran deviden (sesuai

dengan penelitian Lau 1987, dalam jurnal Luciana dan Kristijadi, (2003)

c. Bukan merupakan perusahaan yang tergolong dalam sektor keuangan dan

perbankan

Sedangkan untuk suatu perusahaan yang dikatakan tidak mengalami

financial distress apabila:

a. Selama 2 tahun berturut-turut mengalami laba operasi bersih positif

b. Selama lebih dari satu tahun melakukan pembayaran deviden

c. Bukan merupakan perusahaan yang tergolong dalam sektor keuangan dan

perbankan

3.6 Data dan Metode Pengumpulan Data

3.6.1 Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu

merupakan sumber data penelitian yang secara tidak langsung melalui media

perantara. Nur Indriantoro & Bambang Supomo (1999:147). Data penelitian ini

berupa laporan keuangan tahunan perusahaan sampel mulai tahun 2004-2007 yang

Page 59: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 42 -42 42

diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) yang diterbitkan oleh

Bursa efek Indonesia pada tahun 2004-2007. Di mana data berupa laporan

keuangan tahunan perusahaan sampel pada tahun 2004 dan 2005 digunakan

sebagai data rasio keuangan yang akan diolah, dan data laporan keuangan tahunan

perusahaan sampel pada tahun 2005-2007 digunakan sebagai data untuk

menentukan apakah perusahaan tersebut tergolong dalam perusahaan Financial

Distress atau Non Financial Distress.

3.6.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan metode dokumenter. Nur Indriantoro & Bambang Supomo (1999:

146). Yaitu pengumpulan data berupa laporan keuangan tahunan yang dikeluarkan

oleh Perusahaan Go-public yang terdaftar di BEI.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data-data berupa laporan keuangan dari Perusahaan Go-

Public yang menjadi sampel penelitian periode 2004-2007.

2. Mengelompokkan kondisi perusahaan manjadi dua kelompok sesuai

dengan kriteria penelitian yaitu perusahaan yang tidak mengalami

financial distress dan perusahaan yang mengalami financial distress.

3. Menghitung rasio-rasio keuangan perusahaan yang digunakan dalam

penelitian

Page 60: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 43 -43 43

4. Analisis Deskriptif

Analisis ini akan digunakan untuk memberikan gambaran variabel-

variabel penelitian sebagai variabel bebas dalam memprediksi secara

signifikan kemungkinan kondisi financial distress.

5. Pengujian Hipotesis

Uji pengaruh dilakukan untuk mengetahui kekuatan pengaruh dari masing-

masing variabel bebas untuk memprediksi financial distress suatu

perusahaan. Pengujian dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

logistic regression untuk mengetahui kekuatan prediksi rasio keuangan

terhadap penentuan financial distress suatu perusahaan. Adapun

Formulasinya adalah sebagai berikut : (Luciana dan Kristijadi, 2003)

Pi = 1/ [1 + exp - (Bo + B1Xi1 + B2 Xi2 +.........+ Bn Xin)]

Dimana:

Pi = Probabilitas perusahaan mengalami financial distress

Xin = Variabel-variabel rasio keuangan

Bo-Bn = Parameter estimasi

Exp = Exponential (observasi)

Adapun tahap-tahap pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Menilai model fit

Ho : Model yang dihipotesiskan fit dengan data ( Rasio keuangan dapat

digunakan untuk memprediksi financial distress)

Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data (Rasio keuangan

tidak dapat digunakan untuk memprediksi financial distress).

Page 61: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 44 -44 44

b. Menentukan tingkat signifikansi = 5% dan 10%

c. Menguji hipotesis dengan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test.

i. Jika tingkat signifikansinya > 0,05 dan 0,1 maka Ho diterima. Berarti

bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi financial

distress.

ii. Jika tingkat signifikansinya ≤ 0,05 dan 0,1 maka Ho ditolak. Berarti

bahwa rasio keuangan tidak dapat digunakan untuk memprediksi

financial distress.

d. Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan

Ho diterima: jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test > 0.05

dan 0,1, berarti rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi financial

distress.

Ho ditolak: jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test ≤ 0.05

dan 0,1, berarti rasio keuangan tidak dapat digunakan untuk memprediksi

financial distress

Page 62: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 45 -45 45

BAB IV

GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan go-

public yang laporan keuangannya terdapat di Publikasi Bursa Efek Indonesia

dengan periode 2004-2007. Subyek penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah seluruh perusahaan go-public, kecuali sektor keuangan

dan perbankan yang mengalami financial distress dan yang tidak mengalami

financial distress. Data laporan keuangan tahun 2005 sampai dengan tahun

2007 digunakan sebagai pedoman penentu apakah suatu perusahaan

mengalami financial distress atau tidak, sedangkan data laporan keuangan

tahun 2004 dan tahun 2005 adalah merupakan data yang diolah. Seleksi

sampel perusahaannya berdasarkan kriteria sampel yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.1 Seleksi Sampel Perusahaan periode tahun 2005-2007

2005-2006 2006-2007 Perusahaan Go-Public 318 318 Sektor Keuangan dan Perbankan (72) (72) Tidak Memenuhi Kriteria (159) (169) Tidak Mengalami Financial Distress 54 44 Mengalami Financial Distress 33 33 87 77 Total Sampel 164

Sumber: data diolah

45

Page 63: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 46 -46 46

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa total sampel dari

penelitian ini adalah 164 perusahaan, di mana perusahaan yang tidak

mengalami Financial Distress pada periode 2005-2007 adalah sebanyak

98 perusahaan dan yang mengalami Financial Distress pada periode 2005-

2007 adalah sebanyak 66 perusahaan. Dalam penelitian ini tidak semua

sektor industri dimasukan ke dalam sampel penelitian, ada beberapa

industri yang perusahaannya tidak memenuhi kriteria. Oleh sebab itu harus

dikeluarkan dari sampel. Adapun sektor industri di Bursa Efek Indonesia

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Daftar Sektor Industri Sampel

No. Sektor Industri Banyaknya sampel Prosentase 1 Agriculture, forestry and Fishing 7 4,27% 2 Animal Feed and Husbandry 1 0,61% 3 Mining and mining service 14 8,54% 4 Food and Beverage 11 6,71% 5 Tobacco Manufacturers 4 2,44% 6 Textile Mill Products 7 4,27% 7 Apparel and Other Textile Products 8 4,88% 8 Lumber and wood Products 3 1,83% 9 Paper and Allied Products 2 1,22%

10 Chemical and Allied Products 7 4,27% 11 Adhesive 2 1,22% 12 Plastics and Glass Products 5 3,05% 13 Cement 2 1,22% 14 Metal and Allied products 9 5,49% 15 Fabricated Metal Products 2 1,22% 16 Stone, Clay, Glass and Concrete Products 2 1,22% 17 Cables 4 2,44% 18 Electronic and Office Equipment 5 3,05% 19 Automotive and Allied Products 14 8,54% 20 Pharmaceuticals 4 2,44% 21 Consumer Goods 3 1,83% 22 Transportation Service 10 6,10% 23 Whole Sale and Retail Trade 11 6,71% 24 Real Estate and Property 12 7,32% 25 Hotel and Travel Services 3 1,83% 26 Others 12 7,32% Jumlah 164 100%

Sumber : Indonesian Capital Market Directory Tahun 2004-2007

Page 64: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 47 -47 47

4.2 Analisis Data

Pada sub bab ini akan dilakukan analisis terhadap permasalahan yang

diajukan. Analisis ini terdiri dari analisis deskriptif dan analisis pengujian

hipotesis. Kedua analisis tersebut akan diuraikan dalam sub bagian berikut ini:

4.2.1 Analisis Deskriptif

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, dilakukan analisis deskriptif terlebih

dahulu terhadap variabel-variabel bebas sebagai berikut:

1. Rasio Laba Bersih terhadap Penjualan

2. Rasio Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar

3. Rasio Modal Kerja terhadap Total Aktiva

4. Rasio Aktiva Lancar terhadap Total Aktiva

5. Rasio Aktiva Tetap Bersih terhadap Total Aktiva

6. Rasio Penjualan terhadap Total Aktiva

7. Rasio Penjualan terhadap Aktiva Lancar

8. Rasio Penjualan terhadap Modal Kerja

9. Rasio Laba Bersih terhadap Total Aktiva

10. Rasio Laba Bersih terhadap terhadap Ekuitas Saham

11. Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva

12. Rasio Hutang Lancar terhadap Total Aktiva

13. Rasio Notes Payable terhadap Total Aktiva

14. Rasio Notes Payable terhadap Total Hutang

15. Rasio Ekuitas Saham terhadap Total Aktiva

16. Rasio Kas terhadap Hutang Lancar

Page 65: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 48 -48 48

17. Rasio Kas terhadap Total Aktiva

18. Rasio Pertumbuhan Penjualan

19. Rasio Pertumbuhan Laba Bersih terhadap Total Aktiva

Selanjutnya dalam analisis data akan ditunjukkan hasil pengolahan data untuk

menentukan nilai dari variabel yang diteliti. Berikut ini analisis deskriptif

terhadap variabel-variabel tersebut.

Tabel 4.3 Statistika Deskriptif Perusahaan Non Financial Distress Tahun 2005-2007

Descriptive Statistics

98 -5,945087859 1,000000000 -,185446384 -,00189231004 ,64775874658398 ,050937256 80,182000000 304,73647909 3,10955590906 8,2902116737498 -1,339685813 ,879955047 28,627975726 ,29212220129 ,34274504656398 ,023609459 ,893039762 49,819069784 ,50835785493 ,21241909668098 ,005580806 ,922189947 33,468410592 ,34151439380 ,19019244976098 ,015743922 3,134588786 115,19973674 1,17550751774 ,76606951235398 ,052659250 7,330610731 230,89197909 2,35604060301 1,2463437222898 -183,13758079 94,331166193 428,34514743 4,37086885128 28,217549820098 -,170688634 ,401464946 7,480135213 ,07632791034 ,08711183409498 -4,225739574 1,286261501 13,947202308 ,14231839090 ,49261474417598 ,016949153 1,707967217 49,605655402 ,50618015716 ,24769610123798 ,010449539 1,638663150 31,316926715 ,31956047668 ,22344339608498 ,000000000 ,842914031 17,158943978 ,17509126508 ,16788413127698 ,000000000 ,858993888 32,509718603 ,33173182248 ,24620126130298 -,707967217 6,645173200 58,094180123 ,59279775635 ,73283519623798 ,000251322 11,461601718 71,786151324 ,73251174820 1,5967484416398 ,000411832 ,416633650 10,939758287 ,11163018660 ,09703819571798 -,381162670 2,565754126 31,774863569 ,32423330172 ,39025729961798 -,000016897 ,000056544 ,000078652 ,00000080257 ,00000704358098

NI/SCA/CLWC/TACA/TANFA/TAS/TAS/CAS/WCNI/TANI/EQTL/TACL/TANP/TANP/TLEQ/TACASH/CLCASH/TAGROWTH-SGROWTH NI/TAValid N (listwise)

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

Sumber : Lampiran 5

Page 66: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 49 -49 49

Tabel 4.4 Statistika Deskriptif Perusahaan Financial Distress Tahun 2005-2007

Descriptive Statistics

66 -5,9450879 2,371636944 -30,5383220 -,4627018481 1,16980745318666 ,036779204 80,18200000 262,9237815 3,983693659 1,16980745318666 -4,6788035 ,848499385 -19,5144871 -,2956740474 ,86130035466466 ,029598708 ,890111113 25,004871383 ,37886168762 ,23822848171466 ,003094213 ,922189947 29,505522039 ,44705336423 1,16980745318666 ,015743922 2,143775946 31,080885629 ,47092250953 ,42034033361066 ,033649264 6,558514753 116,3369061 1,762680395 1,48223659807766 -33,039462 36,69010787 28,561013910 ,43274263501 6,99483066358066 -1,2618203 ,299892896 -8,108872153 -,1228616993 ,21735262167866 -6,2965517 3,379553903 -13,6690088 -,2071061934 1,24669498442366 ,007878413 3,415717272 51,971114456 ,78744112812 ,67375609240166 ,005763244 5,105667111 44,519358513 ,67453573505 ,78824774587566 ,000000000 2,673841244 12,657284196 ,19177703328 ,36133399077066 ,000000000 5,194919900 19,465361783 ,29492972399 ,64955585865966 -2,4157173 1,490230633 13,625770273 ,20645106474 ,67833642204566 ,000251322 3,706000000 13,506409510 ,20464256834 ,53639710181966 ,000192490 ,323558447 1,617960291 ,02451454987 ,04906066903266 -,878678296 2,565754126 5,294941455 ,08022638569 ,49468862371566 -,000367958 ,000100837 -,000815521 -,0000123564 ,000052233255

66

NI/SCA/CLWC/TACA/TANFA/TAS/TAS/CAS/WCNI/TANI/EQTL/TACL/TANP/TANP/TLEQ/TACASH/CLCASH/TAGROWTH-SGROWTH NI/TAValid N(listwise)

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

Sumber: Lampiran 5

Rasio keuangan merupakan rasio yang menggambarkan kondisi

suatu perusahaan. Berdasarkan rasio keuangan dapat diketahui kinerja

suatu perusahaan, sehingga karakteristik perusahaan yang mengalami

financial distress dan yang tidak mangalami financial distress dapat

ditentukan. Adapun rasio-rasio keuangan yang digunakan adalah

sebagai berikut:

a. Rasio Laba Bersih terhadap Penjualan (X1)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Semakin besar

rasio ini berarti menunjukkan kondisi perusahaan yang semakin baik.

Rasio ini memiliki hubungan negatif terhadap kemungkinan kondisi

Page 67: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 50 -50 50

financial distress suatu perusahaan. Semakin kecil rasio ini maka semakin

besar kemungkinan perusahaan yang diprediksi mengalami financial

distress akan benar-benar mengalami kondisi tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio laba bersih terhadap penjualan dari perusahaan yang tidak

mengalami financial distress adalah -0,0018231004 sedangkan nilai rata-

rata rasio laba bersih terhadap penjualan dari perusahaan yang

diprediksikan mengalami financial distress adalah -0,4627018481. Dari

nilai rata-rata perusahaan yang mengalami financial distress dan

perusahaan yang tidak mengalami financial distress tersbut dapat

diketahui bahwa perusahaan yang tidak mengalami financial distress

memiliki rasio laba bersih terhadap penjualan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami financial distress.

Sehingga dapat dikatakan perusahaan yang tidak mengalami kondisi

financial distress memiliki kemampuan menghasikan laba bersih yang

lebih baik.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rasio laba bersih

terhadap penjualan tertinggi pada perusahaan yang tidak mengalami

financial distress adalah 1 sedangkan nilai terendahnya adalah -

5.945087859. Adapun nilai rasio laba bersih terhadap penjualan tertinggi

pada perusahaan yang mengalami financial distress adalah 2,371636944

sedangkan nilai terendahnya adalah -5,9450879. Dari keterangan tersebut

memang tidak dapat disimpulkan bahwa nilai rasio laba bersih terhadap

Page 68: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 51 -51 51

penjualan pada perusahaan yang tidak mengalami financial distress lebih

tinggi dibandingkan pada perusahaan yang mengalami financial distress.

Namun bila dilihat dari nilai standar deviasinya, perusahaan yang tidak

mengalami financial distress memiliki nilai standar deviasi yang lebih

rendah dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami financial

distress. Standar deviasi yang tinggi menjelaskan bahwa pada masing-

masing perusahaan yang mengalami financial distress memiliki nilai rasio

laba bersih terhadap penjualan yang menyebar (bias) sedangkan standar

deviasi yang rendah menjelaskan bahwa pada masing-masing perusahaan

yang tidak mengalami financial distress memiliki nilai rasio laba bersih

terhadap penjualan yang hampir sama (jauh dari bias).

b. Rasio Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar (X2)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur proporsi aset lancar

terhadap kewajiban lancar dan menunjukkan tingkat kepastian perusahaan

untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin besar rasio ini,

semakin besar pula tingkat jaminan atas terbayarnya kewaiban lancar

perusahaan. Rasio ini memiliki hubungan negatif terhadap kemungkinan

kondisi financial distress suatu perusahaan. Semakin kecil rasio ini maka

semakin besar kemungkinan perusahaan yang diprediksi mengalami

financial distress akan benar-benar mengalami kondisi tersebut.

Selanjutnya berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui

bahwa nilai rata-rata rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar dari

perusahaan yang tidak mengalami financial distress adalah 3, 1095559

Page 69: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 52 -52 52

sedangkan nilai rata-rata rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar

untuk perusahaan yang mengalami financial distress adalah 3, 9836936.

Sedangkan nilai standar deviasi untuk perusahaan yang tidak mengalami

financial distress adalah 8,290211 dan pada perusahaan yang mengalami

financial distress adalah 1, 169807.

Berdasarkan tabel di atas pula dapat diketahui bahwa nilai rasio

aktiva lancar terhadap kewajiban lancar tertinggi pada perusahaan yang

tidak mengalami financial distress adalah sama dengan nilai rasio aktiva

lancar terhadap kewajiban lancar tertinggi pada perusahaan yang

mengalami financial distress yaitu sebesar 80,182. Sedangkan untuk nilai

rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar terendah pada perusahaan

yang tidak mengalami financial distress adalah 0,0509. Dan pada

perusahaan yang mengalami financial distress nilai terendahnya adalah

0,0367.

c. Rasio Modal Kerja terhadap Total Aktiva (X3)

Rasio ini merupakan rasio likuiditas yang mengukuar kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dari total aktiva

dan posisi modal kerja bersih. Semakin kecil rasio ini berarti

menunujukkan kondisi likuiditas perusahaan semakin buruk. Rasio ini

memiliki hubungan negatif terhadap kemungkinan kondisi financial

distress suatu perusahaan. Semakin kecil rasio ini maka semakin besar

kemungkinan perusahaan yang diprediksi mengalami financial distress

akan benar-benar mengalami kondisi tersebut.

Page 70: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 53 -53 53

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio modal kerja terhadap total aktiva pada perusahaan yang

tidak mengalami financial distress adalah 0,29212 sedangkan nilai rata-

rata rasio modal kerja terhadap total aktiva untuk perusahaan yang

mengalami financial distress adalah -0,2956. Dari nilai rata-rata

perusahaan yang mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak

mengalami financial distress tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan

yang tidak mengalami financial distress memiliki rasio modal kerja

terhadap total aktiva yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan

yang mengalami financial distress.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rasio modal kerja

terhadap total aktiva tertinggi pada perusahaan yang tidak mengalami

financial distress adalah 0,8799 sedangkan nilai tertinggi pada perusahaan

yang mengalami financial distress adalah 0,8484. Adapun nilai rasio

modal kerja terhadap total aktiva terendah pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress adalah -1,3396 sedangkan nilai rasio modal

kerja terhadap total aktiva terendah pada perusahaan yang mengalami

financial distress adalah -4,6788. Dari keterangan tersebut dapat

disimpulkan bahwa nilai rasio modal kerja terhadap total aktiva pada

perusahaan yang tidak mengalami financial distress lebih besar

dibandingkan perusahaan yang mengalami financial distress. Hal ini

didukung dengan nilai standar deviasi pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress yang lebih kecil dibandingkan dengan

Page 71: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 54 -54 54

perusahaan yang mengalami financial distress. Standar deviasi yang tinggi

menjelaskan bahwa pada masing-masing perusahaan yang mengalami

financial distress memiliki nilai rasio modal kerja terhadap total aktiva

yang menyebar (bias) sedangkan standar deviasi yang rendah menjelaskan

bahwa pada masing-masing perusahaan yang tidak mengalami financial

distress memiliki nilai modal kerja terhadap total aktiva yang hampir sama

(jauh dari bias).

d. Rasio Aktiva Lancar terhadap Total aktiva (X4)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur total aktiva yang berasal

dari aktiva lancar. Semakin besar rasio ini berarti menunjukkan kondisi

perusahaan yang semakin baik. Rasio ini memiliki hubungan negatif

terhadap kemungkinan kondisi financial distress suatu perusahaan.

Semakin kecil rasio ini maka semakin besar kemungkinan perusahaan

yang diprediksi mengalami financial distress akan benar-benar mengalami

kondisi tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio Aktiva lancar terhadap total aktiva pada perusahaan yang

tidak mengalami financial distress adalah 0,5083 sedangkan nilai rata-rata

rasio aktiva lancar terhadap total aktiva untuk perusahaan yang mengalami

financial distress adalah 0,3788. Dari nilai rata-rata perusahaan yang

mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami

financial distress tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan yang tidak

mengalami financial distress memiliki rasio aktiva lancar terhadap total

Page 72: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 55 -55 55

aktiva yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami

financial distress.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rasio aktiva lancar

terhadap total aktiva tertinggi pada perusahaan yang tidak mengalami

financial distress adalah 0,89303 sedangkan nilai tertinggi pada

perusahaan yang mengalami financial distress adalah 0,89011. Adapun

nilai rasio aktiva lancar terhadap total aktiva terendah pada perusahaan

yang tidak mengalami financial distress adalah 0,0236 sedangkan nilai

rasio aktiva lancar terhadap total aktiva terendah pada perusahaan yang

mengalami financial distress adalah 0,0295. Dari keterangan tersebut

dapat disimpulkan bahwa nilai rasio aktiva lancar terhadap total aktiva

pada perusahaan yang tidak mengalami financial dsitress lebih besar

dibandingkan perusahaan yang mengalami financial ditress. Hal ini

didukung dengan nilai standar deviasi pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress yang lebih kecil dibandingkan dengan

perusahaan yang mengalami financial distress. Standar deviasi yang tinggi

menjelaskan bahwa pada masing-masing perusahaan yang mengalami

financial distress memiliki nilai rasio aktiva lancar terhadap total aktiva

yang menyebar (bias) sedangkan standar deviasi yang rendah menjelaskan

bahwa pada masing-masing perusahaan yang tidak mengalami financial

distress memiliki nilai aktiva lancar terhadap total aktiva yang hampir

sama (jauh dari bias).

Page 73: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 56 -56 56

e. Rasio Aktiva Tetap Bersih terhadap Total Aktiva (X5)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur total aktiva yang berasal

dari aktiva tetap bersih. Semakin kecil rasio ini berarti menunjukkan

kondisi perusahaan yang semakin baik. Rasio ini memiliki hubungan

positif terhadap kemungkinan kondisi financial distress suatu perusahaan.

Semakin besar rasio ini maka semakin besar kemungkinan perusahaan

yang diprediksi mengalami financial distress akan benar-benar mengalami

kondisi tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio aktiva tetap bersih terhadap total aktiva pada perusahaan

yang tidak mengalami financial distress adalah 0,3415 sedangkan nilai

rata-rata rasio aktiva tetap bersih terhadap total aktiva untuk perusahaan

yang mengalami financial distress adalah 0,44705. Dari nilai rata-rata

perusahaan yang mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak

mengalami financial distress tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan

yang tidak mengalami financial distress memiliki rasio aktiva tetap bersih

terhadap total aktiva yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan

yang mengalami financial distress.

Berdasarkan tabel di atas pula dapat diketahui bahwa nilai rasio

aktiva tetap bersih terhadap total aktiva tertinggi pada perusahaan yang

tidak mengalami finacial distress adalah sama dengan nilai rasio aktiva

tetap bersih terhadap total aktiva tertinggi pada perusahaan yang

mengalami finacial distress yaitu sebesar 0,9221. Sedangkan untuk nilai

Page 74: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 57 -57 57

rasio aktiva tetap bersih terhadap total aktiva terendah pada perusahaan

yang tidak mengalami financial distress adalah 0,0055. Dan pada

perusahaan yang mengalami financial distress nilai terendahnya adalah

0,00309.

Adapun nilai standar deviasi pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress yang lebih kecil dibandingkan dengan

perusahaan yang mengalami financial distress. Standar deviasi yang tinggi

menjelaskan bahwa pada masing-masing perusahaan yang mengalami

financial distress memiliki nilai rasio aktiva tetap bersih terhadap total

aktiva yang menyebar (bias) sedangkan standar deviasi yang rendah

menjelaskan bahwa pada masing-masing perusahaan yang tidak

mengalami financial distress memiliki nilai aktiva tetap bersih terhadap

total aktiva yang hampir sama (jauh dari bias).

f. Rasio Penjualan terhadap Total Aset (X6)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur aktifitas aktiva,

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan melalui aktiva dan

mengukur seberapa efisien aktiva tersebut telah dimanfaatkan untuk

memperoleh penghasilan. Semakin tinggi perputaran total aktiva, maka

semakin efektif total aktiva dalam menghasilkan penjualan. Semakin besar

rasio ini berarti menunjukkan kondisi perusahaan yang semakin baik.

Rasio ini memiliki hubungan negatif terhadap kemungkinan kondisi

financial distress suatu perusahaan. Semakin kecil rasio ini maka semakin

Page 75: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 58 -58 58

besar kemungkinan perusahaan yang diprediksi mengalami financial

distress akan benar-benar mengalami kondisi tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio penjualan terhadap total aktiva pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress adalah 1,1755 sedangkan nilai rata-rata rasio

penjualan terhadap total aktiva untuk perusahaan yang mengalami

financial distress adalah 0,4709. Dari nilai rata-rata perusahaan yang

mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami

financial distress tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan yang tidak

mengalami financial distress memiliki rasio penjualan terhadap total

aktiva yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami

financial distress.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rasio penjualan

terhadap total aktiva tertinggi pada perusahaan yang tidak mengalami

financial distress adalah 3,1345 sedangkan nilai tertinggi pada perusahaan

yang mengalami financial distress adalah 2,1437. Adapun nilai rasio

penjualan terhadap total aktiva terendah pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress adalah sama dengan nilai rasio penjualan

terhadap total aktiva terendah pada perusahaan yang mengalami financial

distress yaitu sebesar 0,0157. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan

bahwa nilai rasio penjualan terhadap total aktiva pada perusahaan yang

tidak mengalami financial distress lebih besar dibandingkan perusahaan

yang mengalami financial distress.

Page 76: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 59 -59 59

Selanjutnya berdasarkan tabel di atas pula dapat diketahui bahwa

nilai standar deviasi pada perusahaan yang tidak mengalami financial

distress adalah sebesar 0.76606 sedangkan pada perusahaan yang

mengalami financial distress standar deviasinya adalah sebesar 0,42034.

g. Rasio Penjualan terhadap Aktiva Lancar (X7)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan aktiva

dalam menghasilkan penjualan melalui penggunaan aktiva lancarnya.

Semakin besar rasio ini berarti menunjukkan kondisi perusahaan yang

semakin baik. Rasio ini memiliki hubungan negatif terhadap kemungkinan

kondisi financial distress suatu perusahaan. Semakin kecil rasio ini maka

semakin besar kemungkinan perusahaan yang diprediksi mengalami

financial distress akan benar-benar mengalami kondisi tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio penjualan terhadap aktiva lancar pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress adalah 2,35604 sedangkan nilai rata-rata

rasio penjualan terhadap aktiva lancar untuk perusahaan yang mengalami

financial distress adalah 1,76268. Dari nilai rata-rata perusahaan yang

mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami

financial distress tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan yang tidak

mengalami financial distress memiliki rasio penjualan terhadap aktiva

lancar yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami

financial distress.

Page 77: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 60 -60 60

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rasio penjualan

terhadap aktiva lancar tertinggi pada perusahaan yang tidak mengalami

financial distress adalah 7,3306 sedangkan nilai tertinggi pada perusahaan

yang mengalami financial distress adalah 6,5585. Adapun nilai rasio

penjualan terhadap aktiva lancar terendah pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress adalah 0,0526 sedangkan nilai rasio

penjualan terhadap aktiva lancar terendah pada perusahaan yang

mengalami financial distress adalah 0,0336. Dari keterangan tersebut

dapat disimpulkan bahwa nilai rasio penjualan terhadap aktiva lancar pada

perusahaan yang tidak mengalami financial distress lebih besar

dibandingkan perusahaan yang mengalami financial distress. Hal ini

didukung dengan nilai standar deviasi pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress yang lebih kecil dibandingkan dengan

perusahaan yang mengalami financial distress. Standar deviasi yang tinggi

menjelaskan bahwa pada masing-masing perusahaan yang mengalami

financial distress memiliki nilai rasio penjualan terhadap aktiva lancar

yang menyebar (bias) sedangkan standar deviasi yang rendah menjelaskan

bahwa pada masing-masing perusahaan yang tidak mengalami financial

distress memiliki nilai penjualan terhadap aktiva lancar yang hampir sama

(jauh dari bias).

h. Rasio Penjualan terhadap Modal Kerja (X8)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur efektifitas perusahaan

dalam menggunakan modal kerjanya untuk menghasilkan tingkat

Page 78: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 61 -61 61

penjualan tertentu. Semakin besar rasio ini berarti menunjukkan kondisi

perusahaan yang semakin baik. Rasio ini memiliki hubungan negatif

terhadap kemungkinan kondisi financial distress suatu perusahaan.

Semakin kecil rasio ini maka semakin besar kemungkinan perusahaan

yang diprediksi mengalami financial distress akan benar-benar mengalami

kondisi tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio penjualan terhadap modal kerja pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress adalah 4,3708 sedangkan nilai rata-rata rasio

penjualan terhadap modal kerja untuk perusahaan yang mengalami

financial distress adalah 0,4327. Dari nilai rata-rata perusahaan yang

mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami

financial distress tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan yang tidak

mengalami financial distress memiliki rasio penjualan terhadap modal

kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami

financial distress.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rasio penjualan

terhadap modal kerja tertinggi pada perusahaan yang tidak mengalami

financial distress adalah 94,3311 sedangkan nilai tertinggi pada

perusahaan yang mengalami financial distress adalah 36,6901. Adapun

nilai rasio penjualan terhadap modal kerja terendah pada perusahaan yang

tidak mengalami financial distress adalah sebesar -183,1375 sedangkan

nilai rasio penjualan terhadap total aktiva terendah pada perusahaan yang

Page 79: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 62 -62 62

mengalami financial distress adalah sebesar -33,0394. Dari keterangan

tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rasio penjualan terhadap modal

kerja pada perusahaan yang tidak mengalami financial dsitress lebih besar

dibandingkan perusahaan yang mengalami financial distress.

Selanjutnya berdasarkan tabel di atas pula dapat diketahui bahwa

nilai standar deviasi pada perusahaan yang tidak mengalami financial

distress adalah sebesar 28,2175 sedangkan pada perusahaan yang

mengalami financial distress standar deviasinya adalah sebesar 6,9948.

i. Rasio Laba Bersih terhadap Total Aktiva (X9)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan manajemen

dan efisiensi penggunaan asset perusahaan untuk menghasikan laba bersih.

Rasio ini juga dapat mengukur tingkat pengembalian total yang dihasilkan

dari semua sumber pendanaan yaitu utang dan ekuitas. Semakin besar

rasio ini berarti menunjukkan kondisi perusahaan yang semakin baik.

Rasio ini memiliki hubungan negatif terhadap kemungkinan kondisi

financial distress suatu perusahaan. Semakin kecil rasio ini maka semakin

besar kemungkinan perusahaan yang diprediksi mengalami financial

distress akan benar-benar mengalami kondisi tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio laba bersih terhadap total aktiva pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress adalah 0,0763 sedangkan nilai rata-rata rasio

laba bersih terhadap total aktiva untuk perusahaan yang mengalami

financial distress adalah -0,1222. Dari nilai rata-rata perusahaan yang

Page 80: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 63 -63 63

mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami

financial distress tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan yang tidak

mengalami financial distress memiliki rasio laba bersih terhadap total

aktiva yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami

financial distress.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rasio laba bersih

terhadap total aktiva tertinggi pada perusahaan yang tidak mengalami

financial distress adalah 0,4014 sedangkan nilai tertinggi pada perusahaan

yang mengalami financial distress adalah 0,2998. Adapun nilai rasio laba

bersih terhadap total aktiva terendah pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress adalah -0,1706 sedangkan nilai rasio laba

bersih terhadap total aktiva terendah pada perusahaan yang mengalami

financial distress adalah -1,2618. Dari keterangan tersebut dapat

disimpulkan bahwa nilai rasio laba bersih terhadap total aktiva pada

perusahaan yang tidak mengalami financial distress lebih besar

dibandingkan perusahaan yang mengalami financial distress. Hal ini

didukung dengan nilai standar deviasi pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress yang lebih kecil dibandingkan dengan

perusahaan yang mengalami financial distress. Standar deviasi yang tinggi

menjelaskan bahwa pada masing-masing perusahaan yang mengalami

financial distress memiliki nilai rasio laba bersih terhadap total aktiva

yang menyebar (bias) sedangkan standar deviasi yang rendah menjelaskan

bahwa pada masing-masing perusahaan yang tidak mengalami financial

Page 81: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 64 -64 64

distress memiliki nilai laba bersih terhadap total aktiva yang hampir sama

(jauh dari bias).

j. Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas Saham (X10)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur tingkat pengembalian

dari ekuitas, dengan membandingkan laba bersih dengan ekuitas saham.

Atau dengan kata lain rasio ini mengukur sejauh mana efektifitas

manajemen dalam menggunakan ekuitas sahamnya untuk menghasilkan

laba bersih. Semakin besar rasio ini berarti menunjukkan kondisi

perusahaan yang semakin baik. Rasio ini memiliki hubungan negatif

terhadap kemungkinan kondisi financial distress suatu perusahaan.

Semakin kecil rasio ini maka semakin besar kemungkinan perusahaan

yang diprediksi mengalami financial distress akan benar-benar mengalami

kondisi tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio laba bersih terhadap ekuitas saham pada perusahaan yang

tidak mengalami financial distress adalah 0,1423 sedangkan nilai rata-rata

rasio laba bersih terhadap ekitas saham untuk perusahaan yang mengalami

financial distress adalah -0,2071. Dari nilai rata-rata perusahaan yang

mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami

financial distress tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan yang tidak

mengalami financial distress memiliki rasio laba bersih terhadap ekuitas

saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami

financial distress.

Page 82: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 65 -65 65

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rasio laba bersih

terhadap ekuitas saham tertinggi pada perusahaan yang tidak mengalami

financial distress adalah 1,2862 sedangkan nilai terendahnya adalah -

4,2257. Adapun nilai rasio laba bersih terhadap ekuitas saham tertinggi

pada perusahaan yang mengalami financial distress adalah 3,3795

sedangkan nilai terendahnya adalah -6,2965. Dari keterangan tersebut

memang tidak dapat disimpulkan bahwa nilai rasio laba bersih terhadap

ekuitas saham pada perusahaan yang tidak mengalami financial distress

lebih tinggi dibandingkan pada perusahaan yang mengalami financial

distress. Namun bila dilihat dari nilai standar deviasinya, perusahaan yang

tidak mengalami financial distress memiliki nilai standar deviasi yang

lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami financial

distress. Standar deviasi yang tinggi menjelaskan bahwa pada masing-

masing perusahaan yang mengalami financial distress memiliki nilai rasio

laba bersih terhadap ekuitas saham yang menyebar (bias) sedangkan

standar deviasi yang rendah menjelaskan bahwa pada masing-masing

perusahaan yang tidak mengalami financial distress memiliki nilai rasio

laba bersih terhadap ekuitas saham yang hampir sama (jauh dari bias).

k. Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva (X11)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur jumlah aktiva

perusahaan yang dibiayai oleh hutang atau modal yang berasal dari

kreditur. Semakin besar rasio ini maka semakin besar resiko yang akan

dihadapi. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa rasio ini memiliki

Page 83: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 66 -66 66

hubungan positif terhadap kemungkinan terjadinya kondisi financial

distress. Semakin besar rasio ini maka semakin besar kemungkinan

perusahaan yang diprediksi mengalami financial distress akan benar-benar

mengalami kondisi tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio total hutang terhadap total aktiva pada perusahaan yang

tidak mengalami financial distress adalah 0,5061 sedangkan nilai rata-rata

rasio total hutang terhadap total aktiva untuk perusahaan yang mengalami

financial distress adalah 0,7874. Dari nilai rata-rata perusahaan yang

mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami

financial distress tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan yang tidak

mengalami financial distress memiliki rasio total hutang terhadap total

aktiva yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang

mengalami financial distress.

Berdasarkan tabel di atas pula dapat diketahui bahwa nilai rasio

total hutang terhadap total aktiva tertinggi pada perusahaan yang tidak

mengalami finacial distress adalah sebesar 1,7079 sedangkan nilai rasio

total hutang terhadap total aktiva tertinggi pada perusahaan yang

mengalami finacial distress adalah sebesar 3,4157. Sedangkan untuk nilai

rasio total hutang terhadap total aktiva terendah pada perusahaan yang

tidak mengalami financial distress adalah 0,0169. Dan pada perusahaan

yang mengalami financial distress nilai terendahnya adalah 0,0078.

Page 84: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 67 -67 67

Adapun nilai standar deviasi pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan

yang mengalami financial distress. Standar deviasi yang tinggi

menjelaskan bahwa pada masing-masing perusahaan yang mengalami

financial distress memiliki nilai rasio total hutang terhadap total aktiva

yang menyebar (bias) sedangkan standar deviasi yang rendah menjelaskan

bahwa pada masing-masing perusahaan yang tidak mengalami financial

distress memiliki nilai total hutang terhadap total aktiva yang hampir sama

(jauh dari bias).

l. Rasio Hutang Lancar terhadap Total Aktiva (X12)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur jumlah aktiva

perusahaan yang dibiayai oleh hutang lancar. Semakin besar rasio ini maka

semakin besar resiko yang akan dihadapi. Oleh sebab itu dapat dikatakan

bahwa rasio ini memiliki hubungan positif terhadap kemungkinan

terjadinya kondisi financial distress. Semakin besar rasio ini maka

semakin besar kemungkinan perusahaan yang diprediksi mengalami

financial distress akan benar-benar mengalami kondisi tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio hutang lancar terhadap total aktiva pada perusahaan yang

tidak mengalami financial distress adalah 0,3195 sedangkan nilai rata-rata

rasio hutang lancar terhadap total aktiva untuk perusahaan yang

mengalami financial distress adalah 0,6745. Dari nilai rata-rata perusahaan

yang mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami

Page 85: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 68 -68 68

financial distress tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan yang tidak

mengalami financial distress memiliki rasio total hutang terhadap total

aktiva yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang

mengalami financial distress.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rasio hutang lancar

terhadap total aktiva tertinggi pada perusahaan yang tidak mengalami

financial distress adalah 1,6386 sedangkan nilai tertinggi pada perusahaan

yang mengalami financial distress adalah 5,1056. Adapun nilai rasio

hutang lancar terhadap total aktiva terendah pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress adalah 0,0104 sedangkan nilai rasio hutang

lancar terhadap total aktiva terendah pada perusahaan yang mengalami

financial distress adalah 0,0057. Dari keterangan tersebut dapat

disimpulkan bahwa nilai rasio hutang lancar terhadap total aktiva pada

perusahaan yang tidak mengalami financial dsitress lebih kecil

dibandingkan perusahaan yang mengalami financial ditress. Hal ini

didukung dengan nilai standar deviasi pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress yang lebih kecil dibandingkan dengan

perusahaan yang mengalami financial distress. Standar deviasi yang tinggi

menjelaskan bahwa pada masing-masing perusahaan yang mengalami

financial distress memiliki nilai rasio hutang lancar terhadap total aktiva

yang menyebar (bias) sedangkan standar deviasi yang rendah menjelaskan

bahwa pada masing-masing perusahaan yang tidak mengalami financial

Page 86: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 69 -69 69

distress memiliki nilai hutang lancar terhadap total aktiva yang hampir

sama (jauh dari bias).

m. Rasio Notes Payable terhadap Total Aktiva (X13)

Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah aktiva

perusahaan yang dibiayai oleh hutang lain, selain hutang lancar. Semakin

besar rasio ini maka semakin besar resiko yang akan dihadapi. Oleh sebab

itu dapat dikatakan bahwa rasio ini memiliki hubungan positif terhadap

kemungkinan terjadinya kondisi financial distress. Semakin besar rasio

ini maka semakin besar kemungkinan perusahaan yang diprediksi

mengalami financial distress akan benar-benar mengalami kondisi

tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio notes payable terhadap total aktiva pada perusahaan yang

tidak mengalami financial distress adalah 0,17509 sedangkan nilai rata-

rata rasio notes payable terhadap total aktiva untuk perusahaan yang

mengalami financial distress adalah 0,19177. Dari nilai rata-rata

perusahaan yang mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak

mengalami financial distress tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan

yang tidak mengalami financial distress memiliki rasio notes payable

terhadap total aktiva yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan

yang mengalami financial distress.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rasio notes payable

terhadap total aktiva tertinggi pada perusahaan yang tidak mengalami

Page 87: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 70 -70 70

financial distress adalah 0,8429 sedangkan nilai tertinggi pada perusahaan

yang mengalami financial distress adalah 2,6738. Adapun nilai rasio notes

payable terhadap total aktiva terendah pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress adalah sama dengan nilai rasio notes payable

terhadap total aktiva terendah pada perusahaan yang mengalami financial

distress yaitu sebesar 0. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa

nilai rasio notes payable terhadap total aktiva pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress lebih kecil dibandingkan perusahaan yang

mengalami financial distress. Hal ini didukung dengan nilai standar

deviasi pada perusahaan yang tidak mengalami financial distress yang

lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami financial

distress. Standar deviasi yang tinggi menjelaskan bahwa pada masing-

masing perusahaan yang mengalami financial distress memiliki nilai rasio

hutang lancar terhadap total aktiva yang menyebar (bias) sedangkan

standar deviasi yang rendah menjelaskan bahwa pada masing-masing

perusahaan yang tidak mengalami financial distress memiliki nilai hutang

lancar terhadap total aktiva yang hampir sama (jauh dari bias).

n. Rasio Notes Payable terhadap Total Hutang (X14)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur jumlah total hutang

yang berasal dari hutang lain, selain hutang lancar. Semakin besar rasio ini

maka semakin besar resiko yang akan dihadapi. Oleh sebab itu dapat

dikatakan bahwa rasio ini memiliki hubungan positif terhadap

kemungkinan terjadinya kondisi financial distress. Semakin besar rasio

Page 88: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 71 -71 71

ini maka semakin besar kemungkinan perusahaan yang diprediksi

mengalami financial distress akan benar-benar mengalami kondisi

tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio notes payable terhadap total hutang pada perusahaan yang

tidak mengalami financial distress adalah sebesar 0,3317 sedangkan nilai

rata-rata rasio notes payable terhadap total hutang pada perusahaan yang

mengalami financial distress adalah sebesar 0,2949. Bila dilihat dari sisi

ini memang tidak dapat disimpulkan bahwa nilai rasio notes payable

terhadap total hutang pada perusahaan yang mengalami financial distress

lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak mengalami financial distress.

Namun bila dilihat dari nilai tertingginya, perusahaan yang tidak

mengalami financial distress memiliki nilai tertinggi yang lebih rendah

dibandingkan perusahaan yang mengalami financial distress. Sedangkan

nilai terendahnya adalah sama, baik perusahaan yang tidak mengalami

financial distress maupun perusahaan yang mengalami financial distress,

yaitu sebesar 0.

Selanjutnya berdasarkan tabel di atas pula dapat diketahui bahwa

nilai standar deviasi pada perusahaan yang tidak mengalami financial

distress lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami

financial distress. Standar deviasi yang tinggi menjelaskan bahwa pada

masing-masing perusahaan yang mengalami financial distress memiliki

nilai rasio notes payable terhadap total hutang yang menyebar (bias)

Page 89: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 72 -72 72

sedangkan standar deviasi yang rendah menjelaskan bahwa pada masing-

masing perusahaan yang tidak mengalami financial distress memiliki nilai

notes payable terhadap total hutang yang hampir sama (jauh dari bias).

o. Rasio Ekuitas Saham terhadap Total Aktiva (X15)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur jumlah aktiva

perusahaan yang dibiayai oleh ekuitas saham. Semakin besar rasio ini

maka semakin besar pula kewajiban perusahaan untuk membayar

devidennya. Sehingga boleh dikatakan semakin besar rasio ini maka

semakin besar pula resiko yang akan dihadapi. Oleh sebab itu dapat

dikatakan bahwa rasio ini memiliki hubungan positif terhadap

kemungkinan terjadinya kondisi financial distress. Semakin besar rasio

ini maka semakin besar kemungkinan perusahaan yang diprediksi

mengalami financial distress akan benar-benar mengalami kondisi

tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio ekuitas saham terhadap total aktiva pada perusahaan yang

tidak mengalami financial distress adalah sebesar 0,5927 sedangkan pada

perusahaan yang mengalami financial distress adalah sebesar 0,2064. Nilai

tertinggi rasio ekuitas saham terhadap total aktiva pada perusahaan yang

tidak mengalami financial distress adalah sebesar 6,6451 sedangkan nilai

terendahnya adalah -0,7079. Dan pada perusahaan yang mengalami

financial distress nilai tertingginya adalah sebesar 1,4902 sedangkan nilai

terendahnya adalah sebesar -2,4157.

Page 90: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 73 -73 73

Berdasarkan tabel di atas juga dapat diketahui nilai standar deviasi

pada perusahaan yang tidak mengalami financial distress adalah sebesar

0,7328 sedangkan pada perusahaan yang mengalami financial distress

nilai standar deviasinya adalah sebesar 0,6783.

p. Rasio Kas terhadap Hutang Lancar (X16)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

dalam membayar hutang jangka pendek dengan kas yang tersedia.

Semakin besar rasio ini berarti menunjukkan kondisi perusahaan yang

semakin baik. Rasio ini memiliki hubungan negatif terhadap kemungkinan

kondisi financial distress suatu perusahaan. Semakin kecil rasio ini maka

semakin besar kemungkinan perusahaan yang diprediksi mengalami

financial distress akan benar-benar mengalami kondisi tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio kas terhadap hutang lancar pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress adalah 0,7325 sedangkan nilai rata-rata rasio

kas terhadap hutang lancar untuk perusahaan yang mengalami financial

distress adalah 0,2046. Dari nilai rata-rata perusahaan yang mengalami

financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami financial distress

tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan yang tidak mengalami

financial distress memiliki rasio kas terhadap hutang lancar yang lebih

tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami financial

distress.

Page 91: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 74 -74 74

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rasio kas terhadap

hutang lancar tertinggi pada perusahaan yang tidak mengalami financial

distress adalah 11,4616 sedangkan nilai tertinggi pada perusahaan yang

mengalami financial distress adalah 3,7060. Adapun nilai rasio kas

terhadap hutang lancar terendah pada perusahaan yang tidak mengalami

financial distress adalah sama dengan nilai rasio kas terhadap hutang

lancar terendah pada perusahaan yang mengalami financial distress yaitu

sebesar 0,00025. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai

rasio modal kerja terhadap total aktiva pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress lebih besar dibandingkan perusahaan yang

mengalami financial ditress.

Berdasarkan tabel di atas juga dapat diketahui nilai standar deviasi

pada perusahaan yang tidak mengalami financial distress adalah sebesar

1,5967 sedangkan pada perusahaan yang mengalami financial distress

nilai standar deviasinya adalah sebesar 0,5363.

q. Rasio Kas terhadap Total Aktiva (X17)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur jumlah aktiva yang

berasal dari kas. Semakin besar rasio ini berarti menunjukkan kondisi

perusahaan yang semakin baik. Rasio ini memiliki hubungan negatif

terhadap kemungkinan kondisi financial distress suatu perusahaan.

Semakin kecil rasio ini maka semakin besar kemungkinan perusahaan

yang diprediksi mengalami financial distress akan benar-benar mengalami

kondisi tersebut.

Page 92: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 75 -75 75

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio kas terhadap total aktiva pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress adalah 0,1116 sedangkan nilai rata-rata rasio

kas terhadap total aktiva untuk perusahaan yang mengalami financial

distress adalah 0,02451. Dari nilai rata-rata perusahaan yang mengalami

financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami financial distress

tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan yang tidak mengalami

financial distress memiliki rasio kas terhadap total aktiva yang lebih tinggi

dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami financial distress.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rasio kas terhadap

total aktiva tertinggi pada perusahaan yang tidak mengalami financial

distress adalah 0,4166 sedangkan nilai tertinggi pada perusahaan yang

mengalami financial distress adalah 0,3235. Adapun nilai rasio kas

terhadap total aktiva terendah pada perusahaan yang tidak mengalami

financial distress adalah 0,0004 sedangkan nilai rasio kas terhadap total

aktiva terendah pada perusahaan yang mengalami financial distress adalah

0,00019. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rasio kas

terhadap total aktiva pada perusahaan yang tidak mengalami financial

distress lebih besar dibandingkan perusahaan yang mengalami financial

distress.

Berdasarkan tabel di atas juga dapat diketahui nilai standar deviasi

pada perusahaan yang tidak mengalami financial distress adalah sebesar

Page 93: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 76 -76 76

0,09703 sedangkan pada perusahaan yang mengalami financial distress

nilai standar deviasinya adalah sebesar 0,04906.

r. Rasio Pertumbuhan Penjualan (X18)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur tingkat pertumbuhan

penjualan perusahaan pada periode tertentu. Semakin besar rasio ini berarti

menunjukkan kondisi perusahaan yang semakin baik. Rasio ini memiliki

hubungan negatif terhadap kemungkinan kondisi financial distress suatu

perusahaan. Semakin kecil rasio ini maka semakin besar kemungkinan

perusahaan yang diprediksi mengalami financial distress akan benar-benar

mengalami kondisi tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio pertumbuhan penjualan pada perusahaan yang tidak

mengalami financial distress adalah 0,3242 sedangkan nilai rata-rata rasio

kas terhadap total aktiva untuk perusahaan yang mengalami financial

distress adalah 0,0802. Dari nilai rata-rata perusahaan yang mengalami

financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami financial distress

tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan yang tidak mengalami

financial distress memiliki rasio pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami financial distress.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rasio pertumbuhan

penjualan tertinggi pada perusahaan yang tidak mengalami financial

distress adalah sama dengan nilai tertinggi pada perusahaan yang

mengalami financial distress yaitu 2,5657. Adapun nilai rasio

Page 94: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 77 -77 77

pertumbuhan penjualan terendah pada perusahaan yang tidak mengalami

financial distress adalah -0,3811 sedangkan nilai rasio pertumbuhan

penjualan terendah pada perusahaan yang mengalami financial distress

adalah -0,8786. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai

rasio pertumbuhan penjualan pada perusahaan yang tidak mengalami

financial distress lebih besar dibandingkan perusahaan yang mengalami

financial distress. Hal ini didukung dengan nilai standar deviasi pada

perusahaan yang tidak mengalami financial distress yang lebih kecil

dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami financial distress.

Standar deviasi yang tinggi menjelaskan bahwa pada masing-masing

perusahaan yang mengalami financial distress memiliki nilai rasio

pertumubuhan penjualan yang menyebar (bias) sedangkan standar deviasi

yang rendah menjelaskan bahwa pada masing-masing perusahaan yang

tidak mengalami financial distress memiliki nilai rasio pertumbuhan

penjualan yang hampir sama (jauh dari bias).

s. Rasio Pertumbuhan Laba terhadap Total Aktiva (X19)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan

manajemen dalam efisiensi penggunaan total aktiva untuk menghasilkan

pertumbuhan laba pada suatu periode. Semakin besar rasio ini berarti

menunjukkan kondisi perusahaan yang semakin baik. Rasio ini memiliki

hubungan negatif terhadap kemungkinan kondisi financial distress suatu

perusahaan. Semakin kecil rasio ini maka semakin besar kemungkinan

Page 95: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 78 -78 78

perusahaan yang diprediksi mengalami financial distress akan benar-benar

mengalami kondisi tersebut.

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata rasio pertumbuhan penjualan terhadap total aktiva pada

perusahaan yang tidak mengalami financial distress adalah sebesar

0,0000008 sedangkan pada perusahaan yang mengalami financial distress

adalah sebesar -0,0000123. Nilai tertinggi rasio pertumbuhan penjualan

terhadap total aktiva pada perusahaan yang tidak mengalami financial

distress adalah sebesar 0,000056 sedangkan nilai terendahnya adalah -

0,000016. Dan pada perusahaan yang mengalami financial distress nilai

tertingginya adalah sebesar 0,0001 sedangkan nilai terendahnya adalah

sebesar -0,000367.

Berdasarkan tabel di atas juga dapat diketahui nilai standar deviasi

pada perusahaan yang tidak mengalami financial distress adalah sebesar

0,000007 sedangkan pada perusahaan yang mengalami financial distress

nilai standar deviasinya adalah sebesar 0,000052.

4.2.2 Analisis Pengujian Hipotesis

Untuk mengatahui kekuatan pengaruh rasio keuangan untuk memprediksi

financial distress suatu perusahaan maka digunakan analisis regresi logistik,

dimana variabel dependen (Y) terdiri dari dua kategori, yaitu bernilai nol untuk

perusahaan yang tidak mengalami financial distress (0) dan bernilai satu untuk

perusahaan yang mengalami financial distress (1).

Page 96: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 79 -79 79

Dalam menentukan faktor-faktor Rasio Keuangan yang berpengaruh terhadap

Kondisi Perusahaan (Y) maka hipotesis yang dilakukan adalah bahwa Rasio

Keuangan terhadap Kondisi Perusahaan (Y) dapat digunakan untuk memprediksi

financial distress pada perusahaan go-public.

1. Keseluruhan model (Overall Model Fit)

Di dapat angka -2 Log Likelihood pada awal (block number = 0) angka -

2LL adalah 221,068, sedangkan pada block number = 1 angka -2 Log

Likelihood mengalami penurunan menjadi 34,373. Hal ini menunjukkan

model regresi yang lebih baik.

2. Kelayakan Model Regresi Logistik

Untuk menguji kelayakan model regresi logistik, dengan hipotesis:

H0 = Tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi

dengan kasifikasi yang diamati.

Hi = Ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi

dengan klasifikasi yang diamati.

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Hosmer and Lemeshow (a)

Hosmer and Lemeshow Test

12,064 8 ,148Step1

Chi-square df Sig.

Sumber : Lampiran 6

Dasar Pengambilan Keputusan:

Perhatikan perhitungan Hosmer and Lemeshow yang diukur dengan nilai Chi-

Square: jika probabilitas (Sig.) < 0,05 H0 ditolak

Page 97: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 80 -80 80

Keputusan:

Karena angka probabilitas (Sig.) adalah 0,148 lebih besar dari 0,05, maka H0

diterima. Hal ini berarti model regresi layak dipakai untuk analisis selanjutnya,

karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan

klasifikasi yang diamati.

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Hosmer and Lemeshow (b)

Model Summary

34,373a ,680 ,918Step1

-2 Loglikelihood

Cox & SnellR Square

NagelkerkeR Square

Estimation terminated at iteration number 11 becauseparameter estimates changed by less than ,001.

a.

Sumber : Lampiran 6

Diketahui nilai Cox & Snell’s Square sebesar 0,680 dan nilai Nagelkerke sebesar

0,918 yang berarti bahwa variabilitas variabel dependen ( kondisi perusahaan)

dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen Rasio Keuangan sebesar 91,8

%.

Setelah dilakukan pengujian terhadap model maka akan diketahui apakah

variabel independen yang diuji signifikan terhadap modela atau tidak. Kriteria

penolakan H0 adalah apabila nilai Chi-Square hasil perhitungan lebih besar dari

nilai Chi-Square tabel ( χ2 hitung > χ2

tabel ) atau bila nilai P (taraf signifikan) lebih

kecil dari α (0,05 dan 0,1).

Page 98: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 81 -81 81

Untuk memperjelasnya akan dikemukakan tabel hasil penelitian sebagai

berikut:

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Regresi Logistik

Variables in the Equation

1,785 1,045 2,921 1 ,087 5,960 ,769 46,170,683 ,347 3,873 1 ,049 1,980 1,003 3,912

-7,951 7,906 1,011 1 ,315 ,000 ,000 1891,88915,622 9,717 2,585 1 ,108 6091364 ,033 1E+015

-,924 3,081 ,090 1 ,764 ,397 ,001 166,482-9,916 3,527 7,904 1 ,005 ,000 ,000 ,0501,766 1,031 2,934 1 ,087 5,848 ,775 44,124

,044 ,043 1,027 1 ,311 1,045 ,960 1,137-35,930 16,711 4,623 1 ,032 ,000 ,000 ,042

-3,492 4,506 ,601 1 ,438 ,030 ,000 208,4798,751 7,594 1,328 1 ,249 6318,293 ,002 2E+010

-16,029 10,123 2,507 1 ,113 ,000 ,000 45,2491,045 1,324 ,623 1 ,430 2,844 ,212 38,129

-1,380 4,082 ,114 1 ,735 ,252 ,000 751,108-2,276 1,271 3,206 1 ,073 ,103 ,008 1,24022,735 14,200 2,563 1 ,109 7E+009 ,006 9E+021

,032 1,422 ,001 1 ,982 1,032 ,064 16,754-55403,7 87573,619 ,400 1 ,527 ,000 ,000 .

-4,986 5,986 ,694 1 ,405 ,007

X1X2X3X4X5X6X7X8X9X10X11X13X14X15X16X17X18X19Constant

Step1

a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper95,0% C.I.for EXP(B)

Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8, X9, X10, X11, X13, X14, X15, X16, X17, X18, X19.a.

Sumber : Lampiran 6

Dari tabel 4.8, diketahui bahwa untuk pengujian hipotesis masing-masing

variabel bebas sesuai dengan hasil regresi logistik:

a. Rasio Laba Bersih terhadap Penjualan (X1)

Untuk variabel rasio laba bersih terhadap penjualan (X1) mempunyai nilai

tingkat signifikan sebesar 0,087 dan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar

1,785. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini signifikan pada tingkat α

= 0,1. Yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh terhadap kondisi

perusahaan.

Page 99: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 82 -82 82

b. Rasio Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar (X2)

Untuk variabel rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar (X2) mempunyai

nilai tingkat signifikan sebesar 0,049 dan mempunyai nilai koefisien regresi

sebesar 0,683. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini signifikan pada

tingkat α = 0,05. Yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh terhadap

kondisi perusahaan.

c. Rasio Modal Kerja terhadap Total Aktiva (X3)

Untuk variabel rasio modal kerja terhadap total aktiva (X3) mempunyai nilai

tingkat signifikan sebesar 0,315 dan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar

-7,951. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini tidak berpengaruh

signifikan terhadap kondisi perusahaan.

d. Rasio Aktiva Lancar terhadap Total Aktiva (X4)

Untuk variabel rasio aktiva lancar terhadap total aktiva (X4) mempunyai nilai

tingkat signifikan sebesar 0,108 dan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar

15,622. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini tidak berpengaruh

signifikan terhadap kondisi perusahaan.

e. Rasio Aktiva Tetap Bersih terhadap Total Aktiva (X5)

Untuk variabel rasio aktiva tetap bersih terhadap total aktiva (X5) mempunyai

nilai tingkat signifikan sebesar 0,764 dan mempunyai nilai koefisien regresi

sebesar -0,924. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini tidak

berpengaruh siginifikan terhadap kondisi perusahaan.

Page 100: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 83 -83 83

f. Rasio Penjualan terhadap Total Aktiva (X6)

Untuk variabel rasio penjualan terhadap total aktiva (X6) mempunyai nilai

tingkat signifikan sebesar 0,005 dan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar

-9,916. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini signifikan pada tingkat α

= 0,05. Yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh terhadap kondisi

perusahaan.

g. Rasio Penjualan terhadap Aktiva Lancar (X7)

Untuk variabel rasio penjualan terhadap aktiva lancar (X7) mempunyai nilai

tingkat signifikan sebesar 0,087 dan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar

1,766. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini signifikan pada tingkat α

= 0,1. Yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh terhadap kondisi

perusahaan.

h. Rasio Penjualan terhadap Modal Kerja (X8)

Untuk variabel rasio penjualan terhadap modal kerja (X8) mempunyai nilai

tingkat signifikan sebesar 0,311 dan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar

0,044. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini tidak berpengaruh

signifikan terhadap kondisi perusahaan.

i. Rasio Laba Bersih terhadap Total Aktiva (X9)

Untuk variabel rasio laba bersih terhadap total aktiva (X9) mempunyai nilai

tingkat signifikan sebesar 0,032 dan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar

-35,930. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini signifikan pada tingkat

α = 0,05. Yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh terhadap kondisi

perusahaan.

Page 101: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 84 -84 84

j. Rasio Laba Bersih terhadap terhadap Ekuitas Saham (X10)

Untuk variabel rasio laba bersih terhadap ekuitas saham (X10) mempunyai

nilai tingkat signifikan sebesar 0,438 dan mempunyai nilai koefisien regresi

sebesar -3,492. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini tidak

berpengaruh signifikan terhadap kondisi perusahaan.

k. Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva (X11)

Untuk variabel rasio total hutang terhadap total aktiva (X11) mempunyai nilai

tingkat signifikan sebesar 0,249 dan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar

8,751. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kondisi perusahaan.

l. Rasio Hutang Lancar terhadap Total Aktiva (X12)

Untuk variabel rasio hutang lancar terhadap total aktiva (X12), setelah

dilakukan pengujian regresi logistik ternyata variabel ini harus dikeluarkan

dari model karena mengandung unsur yang sama dimana X12 = -X3 + X4.

m. Rasio Notes Payable terhadap Total Aktiva (X13)

Untuk variabel rasio notes payable terhadap total aktiva (X13) mempunyai

nilai tingkat signifikan sebesar 0,113 dan mempunyai nilai koefisien regresi

sebesar -16,029. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kondisi perusahaan.

n. Rasio Notes Payable terhadap Total Hutang (X14)

Untuk variabel rasio notes payable terhadap total hutang (X14) mempunyai

nilai tingkat signifikan sebesar 0,430 dan mempunyai nilai koefisien regresi

Page 102: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 85 -85 85

sebesar 1,045. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kondisi perusahaan.

o. Rasio Ekuitas Saham terhadap Total Aktiva (X15)

Untuk variabel rasio ekuitas saham terhadap total aktiva (X15) mempunyai

nilai tingkat signifikan sebesar 0,735 dan mempunyai nilai koefisien regresi

sebesar -1,380. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kondisi perusahaan.

p. Rasio Kas terhadap Hutang Lancar (X16)

Untuk variabel rasio kas terhadap hutang lancar (X16) mempunyai nilai

tingkat signifikan sebesar 0,073 dan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar

-2,276. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini signifikan pada tingkat α

= 0,1. Yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh terhadap kondisi

perusahaan.

q. Rasio Kas terhadap Total Aktiva (X17)

Untuk variabel rasio kas terhadap total aktiva (X17) mempunyai nilai tingkat

signifikan sebesar 0,109 dan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar

22,735. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kondisi perusahaan.

r. Rasio Pertumbuhan Penjualan (X18)

Untuk variabel rasio pertumbuhan penjualan (X18) mempunyai nilai tingkat

signifikan sebesar 0,982 dan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,032 .

Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kondisi perusahaan.

Page 103: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 86 -86 86

s. Rasio Pertumbuhan Laba Bersih terhadap Total Aktiva (X19)

Untuk variabel rasio laba bersih terhadap total aktiva (X19) mempunyai nilai

tingkat signifikan sebesar 0,527 dan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar

-55403,7. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ini tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kondisi perusahaan.

Dari tabel 4.8 jika dihubungkan dengan hipotesis maka dapat disimpulkan

bahwa hanya variabel Rasio Laba Bersih terhadap Penjualan (X1), Rasio

Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar (X2), Rasio Penjualan terhadap

Total Aktiva (X6), Rasio Penjualan terhadap Aktiva Lancar (X7), Rasio Laba

Bersih terhadap Total Aktiva (X9), dan Rasio Kas terhadap Hutang Lancar

(X16) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap model.

Berikut klasifikasi prediksi model yang di dapat:

Tabel 4.8 Klasifikasi Variabel

Classification Tablea

95 3 96,92 64 97,0

97,0

ObservedNFDFD

Y

Overall Percentage

Step 1NFD FD

Y PercentageCorrect

Predicted

The cut value is ,500a.

Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan klasifikasi variabel dapat dijelaskan bahwa selama periode

penelitian (2005-2007) diperoleh 98 perusahaan yang diprediksi tidak

mengalami financial distress. Ternyata dalam penelitian ini hanya terdapat 95

sampel perusahaan yang benar-benar masuk dalam kelompok perusahaan yang

Page 104: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 87 -87 87

tidak mengalami financial distress dan 3 sampel sisanya masuk dalam

kelompok perusahaan yang mengalami financial distress, sehingga diperoleh

prosentase kebenaran sebesar 97%. Sedangkan untuk perusahaan yang

diprediksi mengalami financial distress diperoleh 66 perusaahaan. Ternyata

dalam penelitian ini hanya terdapat 64 sampel perusahaan yang benar-benar

masuk dalam kelompok perusahaan yang mengalami financial distress dan 2

sampel sisanya masuk dalam kelompok perusahaan yang tidak mengalami

financial distress. Hasil perhitungan kemampuan memprediksi model ini

lumayan bagus. Hal ini dapat diketahui dari tingkat sukses total (overall

percentage) sebesar 97%.

4.3 Pembahasan

Pada bagian ini akan dibahas mengenai variabel-variabel yang dapat

digunakan untuk memprediksi secara signifikan kemungkinan kondisi

financial distress perusahaan go-public yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Berikut ini akan dibahas pengujian hipotesis untuk masing-

masing variabel:

a. Rasio Laba Bersih terhadap Penjualan (X1)

Berdasarkan teori, hubungan rasio laba bersih terhadap penjualan

dengan kondisi financial distress adalah negatif. Hal ini disebabkan

semakin kecil nilai rasio laba bersih terhadap penjualan menandakan

bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada

tingkat penjualan tertentu adalah semakin buruk sehingga probabilitas

perusahaan terhadap kondisi financial distress akan semakin tinggi.

Page 105: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 88 -88 88

Dari penelitian ini diperoleh koefisien Rasio Laba Bersih terhadap

Penjualan yang bernilai 1,785 sehingga dapat dikatakan hal ini tidak

sesuai dengan teori karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

Rasio Laba Bersih terhadap Penjualan dengan kondisi financial

distress memiliki hubungan positif sehingga dengan nilai rasio laba

bersih terhadap penjualan yang besar akan diperoleh nilai probabilitas

terhadap kondisi financial distress yang semakin besar.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,087 yang signifikan dan sesuai dengan penelitian Luciana

dan Kristijadi (2003) yang menghasilkan bahwa rasio laba bersih

terhadap penjualan berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial

distress suatu perusahaan.

b. Rasio Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar (X2)

Berdasarkan teori, hubungan rasio aktiva lancar terhadap

kewajiban lancar dengan kondisi financial distress adalah negatif. Hal

ini disebabkan semakin kecil nilai rasio aktiva lancar terhadap

kewajiban lancar menandakan kemampuan perusahaan untuk melunasi

kewajiban jangka pendeknya dari aktiva lancar adalah semakin buruk

sehingga probabilitas perusahaan terhadap kondisi financial distress

akan semakin tinggi. Dari penelitian ini diperoleh koefisien Rasio

Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar yang bernilai 0,683

sehingga dapat dikatakan hal ini tidak sesuai dengan teori karena hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Rasio Aktiva Lancar terhadap

Page 106: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 89 -89 89

Kewajiban Lancar dengan kondisi financial distress memiliki

hubungan positif sehingga dengan nilai rasio aktiva lancar terhadap

kewajiban lancar yang besar akan diperoleh nilai probabilitas

perusahaan terhadap kondisi financial distress yang semakin besar.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,049 yang signifikan dan sesuai dengan penelitian Luciana

dan Kristijadi (2003) yang menghasilkan bahwa rasio aktiva lancar

terhadap kewajiban lancar berpengaruh signifikan terhadap kondisi

financial distress suatu perusahaan.

c. Rasio Modal Kerja terhadap Total Aktiva (X3)

Berdasarkan teori, hubungan rasio modal kerja terhadap total

aktiva dengan kondisi financial distress adalah negatif. Hal ini

disebabkan semakin kecil nilai rasio modal kerja terhadap total aktiva

menandakan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban

jangka pendeknya dari total aktva dan posisi modal kerja bersih adalah

semakin buruk sehingga probabilitas perusahaan terhadap kondisi

financial distress akan semakin tinggi. Dari penelitian ini diperoleh

koefisien Rasio Modal Kerja terhadap Total Aktiva yang bernilai -

7,951 sehingga dapat dikatakan hal ini sesuai dengan teori karena hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Rasio Modal Kerja terhadap Total

Aktiva dengan kondisi financial distress memiliki hubungan negatif

sehingga dengan nilai rasio modal kerja terhadap total aktiva yang

Page 107: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 90 -90 90

besar akan diperoleh nilai probabilitas perusahaan terhadap kondisi

financial distress yang semakin kecil.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,315 yang tidak signifikan dan sesuai dengan penelitian

Luciana dan Kristijadi (2003) yang menghasilkan bahwa rasio modal

kerja terhadap total aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap

kondisi financial distressi suatu perusahaan.

d. Rasio Aktiva Lancar terhadap Total Aktiva (X4)

Berdasarkan teori, hubungan rasio aktiva lancar terhadap total

aktiva dengan kondisi financial distress adalah negatif. Hal ini

disebabkan semakin kecil nilai rasio aktiva lancar terhadap total aktiva

menandakan proporsi total aktiva yang berasal dari aktiva lancar

semakin kecil sehingga probabilitas perusahaan terhadap kondisi

financial distress akan semakin tinggi. Dari penelitian ini diperoleh

koefisien Rasio Aktiva Lancar terhadap Total Aktiva yang bernilai

15,622 sehingga dapat dikatakan hal ini tidak sesuai dengan teori

karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rasio Aktiva Lancar

terhadap Total Aktiva dengan kondisi financial distress memiliki

hubungan positif sehingga dengan nilai rasio aktiva lancar terhadap

total aktiva yang besar akan diperoleh nilai probabilitas perusahaan

terhadap kondisi financial distress yang semakin besar.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,108. Rasio ini tidak signifikan terhadap kondisi financial

Page 108: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 91 -91 91

distress dan sesuai dengan penelitian Luciana dan Kristijadi (2003)

yang menunjukkan bahwa rasio aktiva lancar terhadap total aktiva

tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress suatu

perusahaan.

e. Rasio Aktiva Tetap Bersih terhadap Total Aktiva (X5)

Berdasarkan teori, hubungan rasio aktiva tetap bersih terhadap total

aktiva dengan kondisi financial distress adalah positif. Hal ini

disebabkan semakin besar nilai rasio aktiva tetap bersih terhadap total

aktiva menandakan semakin besarnya proporsi total aktiva yang

berasal dari aktiva tetap bersih sehingga probabilitas perusahaan

terhadap kondisi financial distress akan semakin tinggi. Dari penelitian

ini diperoleh koefisien Rasio Aktiva Tetap Bersih terhadap Total

aktiva yang bernilai -0,924 sehingga dapat dikatakan hal ini tidak

sesuai dengan teori karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

Rasio Aktiva Tetap Bersih terhadap Total Aktiva dengan kondisi

financial distress memiliki hubungan negatif sehingga dengan nilai

rasio aktiva tetap bersih terhadap total aktiva yang besar akan

diperoleh nilai probabilitas perusahaan terhadap kondisi financial

distress yang semakin kecil.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,764. Rasio ini tidak signifikan terhadap kondisi financial

deistress dan sesuai dengan penelitian Luciana dan Kristijadi (2003)

yang menunjukkan bahwa rasio aktiva tetap bersih terhadap total

Page 109: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 92 -92 92

aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress

suatu perusahaan.

f. Rasio Penjualan terhadap Total Aktiva (X6)

Berdasarkan teori, hubungan rasio penjualan terhadap total aktiva

dengan kondisi financial distress adalah negatif. Hal ini disebabkan

semakin kecil nilai rasio penjualan terhadap total aktiva menandakan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan melalui aktiva

yang dimiliki adalah semakin buruk sehingga probabilitas perusahaan

terhadap kondisi financial distress akan semakin tinggi. Dari penelitian

ini diperoleh koefisien Rasio Penjualan terhadap Total Aktiva yang

bernilai -9,916 sehingga dapat dikatakan hal ini sesuai dengan teori

karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rasio Penjualan

terhadap Total Aktiva dengan kondisi financial distress memiliki

hubungan negatif sehingga dengan nilai rasio penjualan terhadap total

aktiva yang besar akan diperoleh nilai probabilitas perusahaan

terhadap kondisi financial distress yang semakin kecil.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,005. Rasio ini signifikan terhadap kondisi financial

distress dan tidak sesuai dengan penelitian Luciana dan Kristijadi

(2003) yang menunujukkan bahwa rasio penjualan terhadap total

aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress

suatu perusahaan.

Page 110: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 93 -93 93

g. Rasio Penjualan terhadap Aktiva Lancar (X7)

Berdasarkan teori, hubungan rasio penjualan terhadap aktiva lancar

dengan kondisi financial distress adalah negatif. Hal ini disebabkan

semakin kecil nilai rasio penjualan terhadap aktiva lancar menandakan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan melalui

penggunaan aktiva lancarnya adalah semakin buruk sehingga

probabilitas perusahaan terhadap kondisi financial distress akan

semakin tinggi. Dari penelitian ini diperoleh koefisien Rasio Penjualan

terhadap Aktiva Lancar yang bernilai 1,766 sehingga dapat dikatakan

hal ini tidak sesuai dengan teori karena hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa Rasio Penjualan terhadap Aktiva Lancar dengan

kondisi financial distress memiliki hubungan positif sehingga dengan

nilai rasio penjualan terhadap aktiva lancar yang besar akan diperoleh

nilai probabilitas perusahaan terhadap kondisi financial distress yang

semakin besar.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,087. Rasio ini signifikan terhadap kondisi financial

distress dan tidak sesuai dengan penelitian Luciana dan Kristijadi

(2003) yang menunjukkan bahwa rasio penjualan terhadap aktiva

lancar tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress

suatu perusahaan.

Page 111: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 94 -94 94

h. Rasio Penjualan terhadap Modal Kerja (X8)

Berdasarkan teori, hubungan rasio penjualan terhadap modal kerja

dengan kondisi financial distress adalah negatif. Hal ini disebabkan

semakin kecil nilai rasio penjualan terhadap modal kerja menandakan

kemampuan perusahaan untuk menggunakan modal kerjanya untuk

menghasilkan penjualan adalah semakin buruk sehingga probabilitas

perusahaan terhadap kondisi financial distress akan semakin tinggi.

Dari penelitian ini diperoleh koefisien Rasio Penjualan terhadap Modal

Kerja yang bernilai 0,044 sehingga dapat dikatakan hal ini tidak sesuai

dengan teori karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rasio

Penjualan terhadap Modal Kerja dengan kondisi financial distress

memiliki hubungan positif sehingga dengan nilai rasio penjualan

terhadap modal kerja yang besar akan diperoleh nilai probabilitas

perusahaan terhadap kondisi financial distress yang semakin besar.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,311. Rasio ini tidak signifikan terhadap kondisi financial

distress dan sesuai dengan penelitian Luciana dan Kristijadi (2003)

yang menunjukkan bahwa rasio penjualan terhadap modal kerja tidak

berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress suatu

perusahaan.

i. Rasio Laba Bersih terhadap Total Aktiva (X9)

Berdasarkan teori, hubungan rasio laba bersih terhadap total aktiva

dengan kondisi financial distress adalah negatif. Hal ini disebabkan

Page 112: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 95 -95 95

semakin kecil nilai rasio laba bersih terhadap total aktiva menandakan

kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktivanya dalam

menghasilkan laba bersih adalah semakin buruk sehingga probabilitas

perusahaan terhadap kondisi financial distress akan semakin tinggi.

Dari penelitian ini diperoleh koefisien Rasio Laba Bersih terhadap

Total Aktiva yang bernilai -35,930 sehingga dapat dikatakan hal ini

sesuai dengan teori karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

Rasio Laba Bersih terhadap Total Aktiva dengan kondisi financial

distress memiliki hubungan negatif sehingga dengan nilai rasio laba

bersih terhadap total aktiva yang besar akan diperoleh nilai probabilitas

perusahaan terhadap kondisi financial distress yang semakin kecil.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,032. Rasio ini signifikan terhadap kondisi financial

distress dan tidak sesuai dengan penelitian Luciana dan Kristijadi

(2003) yang menunjukkan bahwa rasio laba bersih terhadap total

aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress

suatu perusahaan.

j. Rasio Laba Bersih terhadap terhadap Ekuitas Saham (X10)

Berdasarkan teori, hubungan rasio laba bersih terhadap ekuitas

saham dengan kondisi financial distress adalah negatif. Hal ini

disebabkan semakin kecil nilai rasio laba bersih terhadap ekuitas

saham menandakan tingkat pengembalian dari ekuitas adalah semakin

buruk sehingga probabilitas perusahaan terhadap kondisi financial

Page 113: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 96 -96 96

distress akan semakin tinggi. Dari penelitian ini diperoleh koefisien

Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas Saham yang bernilai -3,492

sehingga dapat dikatakan hal ini sesuai dengan teori karena hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas

Saham dengan kondisi financial distress memiliki hubungan negatif

sehingga dengan nilai rasio laba bersih terhadap ekuitas saham yang

besar akan diperoleh nilai probabilitas perusahaan terhadap kondisi

financial distress yang semakin kecil.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,438. Rasio ini tidak signifikan terhadap kondisi financial

distress dan sesuai dengan penelitian Luciana dan Kristijadi (2003)

yang menunjukkan bahwa rasio laba bersih terhadap ekuitas saham

tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress suatu

perusahaan.

k. Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva (X11)

Berdasarkan teori, hubungan rasio total hutang terhadap total

aktiva dengan kondisi financial distress adalah positif. Hal ini

disebabkan semakin besar nilai rasio total hutang terhadap total aktiva

menandakan semakin besar jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai

oleh hutang sehingga probabilitas perusahaan terhadap kondisi

financial distress akan semakin tinggi. Dari penelitian ini diperoleh

koefisien Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva yang bernilai

8,751 sehingga dapat dikatakan hal ini sesuai dengan teori karena hasil

Page 114: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 97 -97 97

penelitian ini menunjukkan bahwa Rasio Total Hutang terhadap Total

Aktiva dengan kondisi financial distress memiliki hubungan positif

sehingga dengan nilai rasio total hutang terhadap total aktiva yang

besar akan diperoleh nilai probabilitas perusahaan terhadap kondisi

financial distress yang semakin besar.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,249. Rasio ini tidak signifikan terhadap kondisi financial

distress dan sesuai dengan penelitian Luciana dan Kristijadi (2003)

yang menunjukkan bahwa rasio total hutang terhadap total aktiva tidak

berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress suatu

perusahaan.

l. Rasio Hutang Lancar terhadap Total Aktiva (X12)

Berdasarkan teori, hubungan rasio hutang lancar terhadap total

aktiva dengan kondisi financial distress adalah positif. Hal ini

disebabkan semakin besar nilai rasio hutang lancar terhadap total

aktiva menandakan semakin besar jumlah aktiva perusahaan yang

dibiayai oleh hutang lancar sehingga probabilitas perusahaan terhadap

kondisi financial distress akan semakin tinggi. Dari penelitian ini hasil

pengujian regresi logistik ternyata menunjukkan bahwa variabel ini

harus dikeluarkan dari model karena mengandung unsur yang sama.

Dari hasil pengolahan, ternyata diketahui bahwa X12 = -X3 + X4,

sehingga variabel ini tidak tampak di dalam tabel hasil pengujian

regresi logistik. Hal ini ternyata tidak sesuai dengan penelitian yang

Page 115: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 98 -98 98

dilakukan oleh Luciana dan Kristijadi yang menunjukkan bahwa

variabel hutang lancar terhadap total aktiva berpengaruh signifikan

terhadap kondisi financial distress perusahaan.

m. Rasio Notes Payable terhadap Total Aktiva (X13)

` Berdasarkan teori, hubungan rasio notes payable terhadap total

aktiva dengan kondisi financial distress adalah positif. Hal ini

disebabkan semakin besar nilai rasio notes payable terhadap total

aktiva menandakan semakin besar jumlah aktiva perusahaan yang

dibiayai oleh hutang lain (selain hutang lancar) sehingga probabilitas

perusahaan terhadap kondisi financial distress akan semakin tinggi.

Dari penelitian ini diperoleh koefisien Rasio Notes Payable terhadap

Total Aktiva yang bernilai -16,029 sehingga dapat dikatakan hal ini

tidak sesuai dengan teori karena hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa Rasio Notes Payable terhadap Total Aktiva dengan kondisi

financial distress memiliki hubungan negatif sehingga dengan nilai

rasio notes payable terhadap total aktiva yang besar akan diperoleh

nilai probabilitas perusahaan terhadap kondisi financial distress yang

semakin kecil.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,113. Rasio ini tidak signifikan terhadap kondisi financial

distress dan sesuai dengan penelitian Luciana dan Kristijadi (2003)

yang menunjukkan bahwa rasio notes payable terhadap total aktiva

Page 116: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 99 -99 99

tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress suatu

perusahaan.

n. Rasio Notes Payable terhadap Total Hutang (X14)

Berdasarkan teori, hubungan rasio notes payable terhadap total

hutang dengan kondisi financial distress adalah positif. Hal ini

disebabkan semakin besar nilai rasio notes payable terhadap total

hutang menandakan semakin besar proporsi hutang perusahaan yang

berasal dari hutang lain (selain hutang lancar) sehingga probabilitas

perusahaan terhadap kondisi financial distress akan semakin tinggi.

Dari penelitian ini diperoleh koefisien Rasio Notes Payable terhadap

Total Hutang yang bernilai 1,045 sehingga dapat dikatakan hal ini

sesuai dengan teori karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

Rasio Notes Payable terhadap Total Hutang dengan kondisi financial

distress memiliki hubungan positif sehingga dengan nilai rasio notes

payable terhadap total hutang yang besar akan diperoleh nilai

probabilitas perusahaan terhadap kondisi financial distress yang

semakin besar.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,430. Rasio ini tidak signifikan terhadap kondisi financial

distress dan sesuai dengan penelitian Luciana dan Kristijadi (2003)

yang menunjukkan bahwa rasio notes payable terhadap total hutang

tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress suatu

perusahaan.

Page 117: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 100 -100 100

o. Rasio Ekuitas Saham terhadap Total Aktiva (X15)

Berdasarkan teori, hubungan rasio ekuitas saham terhadap total

aktiva dengan kondisi financial distress adalah positif. Hal ini

disebabkan semakin besar nilai rasio ekuitas saham terhadap total

aktiva menandakan semakin besar jumlah aktiva perusahaan yang

dibiayai oleh ekuitas saham dan semakin tinggi pula kewajiban untuk

membayar deviden sehingga probabilitas perusahaan terhadap kondisi

financial distress akan semakin tinggi. Dari penelitian ini diperoleh

koefisien Rasio Ekuitas Saham terhadap Total Aktiva yang bernilai -

1,380 sehingga dapat dikatakan hal ini tidak sesuai dengan teori karena

hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rasio Ekuitas Saham terhadap

Total Aktiva dengan kondisi financial distress memiliki hubungan

negatif sehingga dengan nilai rasio ekuitas saham terhadap total aktiva

yang besar akan diperoleh nilai probabilitas perusahaan terhadap

kondisi financial distress yang semakin kecil.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,735. Rasio ini tidak signifikan terhadap kondisi financial

distress dan sesuai dengan penelitian Luciana dan Kristijadi (2003)

yang menunjukkan bahwa rasio ekuitas saham terhadap total aktiva

tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress suatu

perusahaan.

Page 118: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 101 -101 101

p. Rasio Kas terhadap Hutang Lancar (X16)

Berdasarkan teori, hubungan rasio kas terhadap hutang lancar

dengan kondisi financial distress adalah negatif. Hal ini disebabkan

semakin kecil nilai rasio kas terhadap hutang lancar menandakan

kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya

akan semakin buruk sehingga probabilitas perusahaan terhadap kondisi

financial distress akan semakin tinggi. Dari penelitian ini diperoleh

koefisien Rasio Kas terhadap Hutang Lancar yang bernilai -2,276

sehingga dapat dikatakan hal ini sesuai dengan teori karena hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Rasio Kas terhadap Hutang Lancar

dengan kondisi financial distress memiliki hubungan negatif sehingga

dengan nilai rasio total hutang terhadap total aktiva yang besar akan

diperoleh nilai probabilitas perusahaan terhadap kondisi financial

distress yang semakin kecil.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,073. Rasio ini signifikan terhadap kondisi financial

dsitress dan tidak sesuai dengan penelitian Luciana dan Kristijadi

(2003) yang menunjukkan bahwa rasio kas terhadap hutang lancar

tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress suatu

perusahaan.

q. Rasio Kas terhadap Total Aktiva (X17)

Berdasarkan teori, hubungan rasio kas terhadap total aktiva dengan

kondisi financial distress adalah negatif. Hal ini disebabkan semakin

Page 119: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 102 -102 102

kecil nilai rasio kas terhadap total aktiva menandakan semakin kecil

jumlah aktiva perusahaan yang berasal dari kas sehingga probabilitas

perusahaan terhadap kondisi financial distress akan semakin tinggi.

Dari penelitian ini diperoleh koefisien Rasio Kas terhadap Total Aktiva

yang bernilai 22,735 sehingga dapat dikatakan hal ini tidak sesuai

dengan teori karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rasio Kas

terhadap Total Aktiva dengan kondisi financial distress memiliki

hubungan positif sehingga dengan nilai rasio kas terhadap total aktiva

yang besar akan diperoleh nilai probabilitas perusahaan terhadap

kondisi financial distress yang semakin besar.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan niali taraf

signifikan 0,109. Rasio ini tidak signifikan terhadap kondisi financial

distress dan sesuai dengan penelitian Luciana dan Kristijadi (2003)

yang menunjukkan bahwa rasio kas terhadap total aktiva tidak

berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress suatu

perusahaan.

r. Rasio Pertumbuhan Penjualan (X18)

Berdasarkan teori, hubungan rasio pertumbuhan penjualan dengan

kondisi financial distress adalah negatif. Hal ini disebabkan semakin

kecil nilai rasio pertumbuhan penjualan menandakan semakin rendah

tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan sehingga probabilitas

perusahaan terhadap kondisi financial distress akan semakin tinggi.

Dari penelitian ini diperoleh koefisien Rasio Pertumbuhan Penjualan

Page 120: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 103 -103 103

yang bernilai 0,032 sehingga dapat dikatakan hal ini tidak sesuai

dengan teori karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rasio

Pertumbuhan Penjualan dengan kondisi financial distress memiliki

hubungan positif sehingga dengan nilai rasio pertumbuhan penjualan

yang besar akan diperoleh nilai probabilitas perusahaan terhadap

kondisi financial distress yang semakin besar.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,982. Rasio ini tidak signifikan terhadap kondisi financial

distress dan sesuai dengan penelitian Luciana dan Kristijadi (2003)

yang menunjukkan bahwa rasio pertumbuhan penjualan tidak

berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress suatu

perusahaan.

s. Rasio Pertumbuhan Laba Bersih terhadap Total Aktiva (X19)

Berdasarkan teori, hubungan rasio pertumbuhan laba bersih

terhadap total aktiva dengan kondisi financial distress adalah negatif.

Hal ini disebabkan semakin kecil nilai rasio pertumbuhan laba bersih

terhadap total aktiva menandakan semakin buruk kemampuan

perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan

pertumbuhan laba sehingga probabilitas perusahaan terhadap kondisi

financial distress akan semakin tinggi. Dari penelitian ini diperoleh

koefisien Rasio Pertumbuhan Laba terhadap Total Aktiva yang bernilai

-55403,7 sehingga dapat dikatakan hal ini sesuai dengan teori karena

hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rasio Pertumbuhan Laba

Page 121: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 104 -104 104

terhadap Total Aktiva dengan kondisi financial distress memiliki

hubungan negatif sehingga dengan nilai rasio pertumbuhan laba

terhadap total aktiva yang besar akan diperoleh nilai probabilitas

perusahaan terhadap kondisi financial distress yang semakin kecil.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan nilai taraf

signifikan 0,527. Rasio ini tidak signifikan terhadap kondisi financial

distress dan tidak sesuai dengan penelitian Luciana dan Kristijadi

(2003) yang menunjukkan bahwa rasio pertumbuhan laba terhadap

total aktiva berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress

suatu perusahaan.

Hasil dari pengujian hipotesis dalam penelitian ini yang diakukan

secara bersama-sama variabel bebas terhadap kondisi financial distress

menghasilkan bahwa Rasio Keuangan dapat digunakan untuk

memprediksi secara signifikan kemungkinan kondisi financial distress

perusahaan go-public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil

tersebut dapat dilihat dari nilai Chi-Square sebesar 12,064 dengan taraf

signifikan sebesar 0,148 yang diperoleh dari hasil regresi lgistik. Hal

ini berarti model regresi layak dipakai untuk analisis selanjutnya,

karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang

diprediksi dengan klasifikasi yang diamati.

Dalam penelitian ini pengujian statistik secara parsial dapat

diketahui bahwa terdapat variabel bebas yang dominan yang dapat

digunakan untuk memprediksi secara signifikan kemungkinan

Page 122: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 105 -105 105

financial distress perusahaan go-public yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia adalah variabel bebas rasio laba bersih terhadap penjualan

dengan tingkat signifikan sebesar 0,087, rasio aktiva lancar terhadap

hutang lancar dengan tingkat signifikan sebesar 0,049, rasio penjualan

terhadap total aktiva dengan tingkat signifikan sebesar 0,005, rasio

penjualan terhadap aktiva lancar dengan tingkat signifikan sebesar

0,087, rasio laba bersih terhadap total aktiva dengan tingkat signifikan

sebesar 0,032, dan rasio kas terhadap hutang lancar dengan tingkat

signifikan sebesar 0,073.

Serta persamaan regresi logistik yang digunakan untuk mengetahui

peluang atau kemungkinan perusahaan akan mengalami financial

distress adalah sebagai berikut:

Y = -4,986 + 1,785 X1 + 0,683 X2 - 9,916 X6 + 1,766 X7

- 35,930 X9 – 2,276 X16

Keenam variabel yang signifikan ini dapat dikelompokkan ke dalam

beberapa kelompok rasio keuangan. Laba bersih dibagi penjualan

merupakan pengukuran dari Rasio Profit Margin, aktiva lancar dibagi

hutang lancar merupakan pengukuran dari Rasio Likuiditas, penjualan

dibagi total aktiva dan penjualan dibagi aktiva lancar merupakan

pengukuran dari Rasio Efisiensi Operasi, laba bersih dibagi total aktiva

merupakan pengukuran dari Rasio Profitabilitas, dan kas dibagi hutang

lancar merupakan pengukuran dari Rasio Posisi Kas.

Page 123: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 106 -106 106

Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Luciana dan Kristijadi (2003), dimana dalam penelitian tersebut

Rasio Keuangan yang signifikan dalam prediksi financial distress adalah

Rasio Profit Margin yang diukur dengan laba bersih dibagi penjualan,

Rasio Financial Leverage yang diukur dengan hutang lancar dibagi total

aktiva, Rasio Likuiditas yang diukur dengan aktiva lancar dibagi hutang

lancar, dan Rasio Pertumbuhan yang diukur dengan pertumbuhan laba

bersih dibagi total aktiva. Hal ini disebabkan karena sampel yang

digunakan dalam penelitian Luciana dan Kristijadi adalah perusahaan

manufaktur dengan periode penelitian tahun 1998 sampai dengan tahun

2001. Sedangkan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go-public

kecuali sektor keuangan dan perbankan, dengan periode penelitian tahun

2004 sampai dengan tahun 2007.

Sehingga dapat dikatakan bahwa keenam rasio keuangan yang

signifikan tersebut hanya dapat digunakan untuk memprediksi kondisi

financial distress pada sampel penelitian yang bersangkutan, tidak dapat

digeneralisasikan untuk keseluruhan.

Dengan demikian, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

kondisi financial distress yang dialami oleh perusahaan go-public tersebut

dapat disebabkan oleh kinerja keuangan yang buruk pada tahun

sebelumnya.

Page 124: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 107 -107 107

Berikut ini merupakan hasil variabel Rasio Keuangan yang

berpengaruh dan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kondisi

Perusahaan (Y):

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Variabel

No Variabel X Sig. Keterangan

1 Rasio Laba Bersih terhadap Penjualan (X1) 0,087 Signifikan pd α = 0,1

2 Rasio Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar (X2) 0,049 Signifikan pd α = 0,05

3 Rasio Modal Kerja terhadap Total Aktiva (X3) 0,315 Tidak Signifikan

4 Rasio Aktiva Lancar terhadap Total Aktiva (X4) 0,108 Tidak Signifikan

5 Rasio Aktiva Tetap Bersih terhadap Total Aktiva (X5) 0,764 Tidak Signifikan

6 Rasio Penjualan terhadap Total aktiva (X6) 0,005 Signifikan pd α = 0,05

7 Rasio Penjualan terhadap Aktiva Lancar (X7) 0,087 Signifikan pd α = 0,1

8 Rasio Penjualan terhadap Moadal Kerja (X8) 0,311 Tidak Signifikan

9 Rasio Laba Bersih terhadap Total Aktiva (X9) 0,032 Signifikan pd α = 0,05

10 Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas Saham (X10) 0,438 Tidak Signifikan

11 Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva (X11) 0,249 Tidak Signifikan

12 Rasio Hutang Lancar terhadap Total Aktiva (X12) - Dikeluarkan dr model

13 Rasio Notes Payable terhadap Total Aktiva (X13) 0,113 Tidak Signifikan

14 Rasio Notes Payable terhadap Total Hutang (X14) 0,430 Tidak Signifikan

15 Rasio Ekuitas Saham terhadap Total Aktiva (X15) 0,735 Tidak Signifikan

16 Rasio Kas terhadap Hutang Lancar (X16) 0,073 Signifikan pd α = 0,1

17 Rasio Kas terhadap Total Aktiva (X17) 0,109 Tidak Signifikan

18 Rasio Pertumbuhan Penjualan (X18) 0,982 Tidak Signifikan

19 Rasio Pertumbuhan Laba Bersih terhadap Total Aktiva (X19) 0,527 Tidak Signifikan

Page 125: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 108 -108 108

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rasio keuangan dapat

digunakan untuk memprediksi kemungkinan kondisi financial distress

pada perusahaan go-public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Adapun rasio-rasio keuangan yang digunakan adalah rasio keuangan

berdasarkan penelitian Plat dan Plat (2002). Sampel yang dipakai dalam

penelitian ini adalah seluruh perusahaan go-public, kecuali sektor

keuangan dan perbankan yang mengalami kondisi financial dsitress pada

tahun 2005-2007. Sebagai kontrol juga dipilih perusahaan yang sehat pada

tahun 2005-2007. Dalam pengolahan data pada teknik analisis data

menggunakan model logit. Dimana analisa menggunakan model logistic

regression ini bertujuan untuk mengetahui rasio-rasio keuangan

perusahaan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Plat dan Plat dapat

digunakan untuk memprediksi secara signifikan kemungkinan kondisi

financial distress perusahaan go-public yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam

penelitian ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Rasio-rasio keuangan berdasarkan penelitian Plat dan Plat, apabila

dilakukan pengujian secara bersama ternyata rasio-rasio tersebut dapat

digunakan untuk memprediksi secara signifikan kemungkinan kondisi

financial distress perusahaan go-public yang terdaftar di Bursa Efek

108

Page 126: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 109 -109 109

Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan nilai -2 Log

Likelihood dan Hosmer and Lemeshow Test dengan tingkat signifikan

sebesar 0,148 yang berarti model tersebut baik.

2. Variabel yang secara statistik signifikan dalam model ini dan

merupakan variabel yang paling dominan untuk memprediksi

probabilitas suatu perusahaan mengalami financial distress adalah

sebagai berikut:

a. Rasio Laba Bersih terhadap Penjualan (X1)

b. Rasio Aktiva Lancar terhadap Hutang Lancar (X2)

c. Rasio Penjualan terhadap Total Aktiva (X6)

d. Rasio Penjualan terhadap Aktiva Lancar (X7)

e. Rasio Laba Bersih terhadap Total Aktiva (X9)

f. Rasio Kas terhadap Hutang Lancar (X16)

Rasio-rasio di atas dikatakan berpengaruh signifikan karena memiliki

tingkat signifikansi < 0,05 dan atau 0,1. Berdasarkan teori, hubungan

rasio-rasio tersebut dengan kondisi financial distress adalah negatif.

Artinya semakin rendah nilai rasio-rasio tersebut maka semakin besar

kemungkinan perusahaan mengalami financial distress. Hal ini

dibuktikan dengan nilai rata-rata rasio-rasio keuangan di atas pada

perusahaan non-financial distress lebih tinggi daripada perusahaan

yang mengalami financial distress.

Page 127: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 110 -110 110

3. Adapun variabel dalam model ini yang secara statistik tidak

berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress suatu

perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Rasio Modal Kerja terhadap Total Aktiva (X3)

b. Rasio Aktiva Lancar terhadap Total Aktiva (X4)

c. Rasio Aktiva Tetap Bersih terhadap Total Aktiva (X5)

d. Rasio Penjualan terhadap Modal Kerja (X8)

e. Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas Saham (X10)

f. Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva (X11)

g. Rasio Notes Payable terhadap Total Aktiva (X13)

h. Rasio Notes Payable terhadap Total Hutang (X14)

i. Rasio Ekuitas Saham terhadap Total Aktiva (X15)

j. Rasio Kas terhadap Total Aktiva (X17)

k. Rasio Pertumbuhan Penjualan (X18)

l. Rasio Pertumbuhan Laba Bersih terhadap Total Aktiva (X19)

Rasio-rasio di atas dikatakan tidak berpengaruh signifikan karena

memiliki tingkat signifikansi > 0,05 dan atau 0,1.

4. Setelah dilakukan pengujian regresi logistik terhadap variabel-variabel

yang berpengaruh terhadap kondisi financial distress suatu perusahaan,

ternyata diperoleh hasil bahwa varabel X12 mengalami redundancy dan

harus dikeluarkan dari model meskipun ketika dilakukan pengujian

secara bersama nilai Chi Square, Hosmer and Lemeshow, serta -2 Log

Page 128: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 111 -111 111

Likelihood menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai untuk

analisis selanjutnya.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini hanya menggunakan variabel bebas rasio-rasio

berdasarkan penelitian Plat dan Plat dari sekian banyak rasio keuangan

yang dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress

suatu perusahaan.

2. Sampel penelitian yang digunakan tidak dipisahkan antara perusahaan

besar dan kecil. Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan yang

selama 2 tahun berturut-turut mengalami laba operasi negatif serta

tidak membayar deviden dan perusahaan yang selama 2 tahun berturut-

turut mengalami laba operasi positif serta membayar deviden pada

periode 2005-2007. Kemampuan prediksi akan lebih baik apabila

digunakan data series yang cukup panjang.

3. Penelitian ini hanya didasarkan pada analisis fundamental, yaitu hanya

melihat angka-angka pada laporan keuangan kemudian diolah dengan

alat pengujian statistik.

5.3 Saran

Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Perlu digunakan variabel lain selain variabel rasio keuangan

berdasarkan penelitian Plat dan Plat sebagai variabel tambahan dalam

Page 129: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

- 112 -112 112

melakukan penelitian selanjutnya yang dapat digunakan untuk

memprediksi secara signifikan kemungkinan perusahaan akan

mengalami kondisi financial distress. Variabel ini misalnya : rasio

model Altman, SETA, CAMEL, dll.

2. Perlu memperluas sampel perusahaan dengan mengikutkan sektor

keuangan dan perbankan dalam penelitian.

3. Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan untuk memperpanjang

periode penelitian untuk dapat membuktikan bahwa rasio-rasio

keuangan yang digunakan pada penelitian ini dapat digunakan untuk

memprediksi kondisi financial distress untuk tahun mendatang.

4. Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan dapat juga menggunakan

analisis teknikal disamping analisis fundamenptal.

Page 130: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

DAFTAR RUJUKAN

Abdul Mongid. 2004. “Prediction Of Bank Failure Using CAMEL Type Data: A Review Of Empirical Works”, Ventura Vol. 7, No. 1, hal. 84-97.

Archieliza Angelina. 2008. “Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi

Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur. Ikhwan Qomarudin. 2008. “Rasio Keuangan Sebagai Prediksi Financial Distress

Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta”. Imam Ghozali. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Kurnia Eka Putri Febriyanti. 2007. Prediksi Financial Distress pada Perusahaan

Manufaktur dengan menggunakan rasio ALTMAN.

Luciana Spica Almilia dan Kristijadi. 2003. “Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, JAAI Vol. 7, No. 2, hal. 183-208.

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi & Manajemen. BPFE – Yogyakarta.

Rowland Bismark Fernando Pasaribu. 2008. “Penggunaan Binary Logit Untuk Prediksi Financial Distress Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta”, Ventura Vol. 11, No. 2, hal. 153 – 171.

Samad, Fazilah., et al. 2009. “Financial Distress Risk And Stock Returns:

Evidence From The Malaysian Stock Market”, Journal of International Finance and Economics, Vol. 9, No. 2, Hal. 19 – 38. (http://www.ebscohost.com, diakses 16 Oktober 2009).

Page 131: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

Lampiran 1: Rekapitulasi Data Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2004

NI S CA CL WC TA NFA EQ TL NP CASH S t-1 NI t-1 St-St-1 NIt-NIt-1 Growth NI1 PT. Astra Argo Lestari Tbk A 800764 3472524 1243319 1028286 215033 3382821 1063592 2065335 1229991 201705 970156 2543157 280660 929367 520104 1.853146162 PT. Bahtera Adimina Samudra Tbk A -46562 123635 88148 215013 -126865 492820 390463 261822 230998 15985 420 178504 8089 -54869 -54651 -6.756212143 PT. Bakrie Sumatra Plantation Tbk N 95916 696447 182807 175424 7383 1124746 313949 388997 735749 560325 32407 457221 80426 239226 15490 0.192599414 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk 810249 2858538 2977270 912335 2064935 6042646 2692859 2442468 3600176 2687841 1998552 2138811 226551 719727 583698 2.576452985 PT. ATPK Resources Tbk T -4475 19308 8052 1114 6938 86569 73833 85183 1386 272 1207 18125 -4751 1183 276 -0.058093036 PT. Bumi Resources Tbk U 1079520 9420616 4058694 6429152 -2370458 13903315 3649359 922233 12969045 6539893 880694 3734251 107565 5686365 971955 9.035978257 PT. Citatah Industri Marmer Tbk T -31063 67618 135092 60423 74669 256571 101918 45085 211486 151062 2500 89494 -6767 -21876 -24296 3.590365018 PT. International Nickel Indonesia Tbk C 2660852 2660852 4321056 1899215 2421841 15154295 10777559 100702915 4451380 2552166 2741530 4299760 880051 -1638908 1780801 2.023520239 PT. Medco Energi International Tbk E 690868 5146330 5913531 2779407 3134124 13772871 2544525 46782005 8758581 5979174 2014151 3792614 456841 1353716 234027 0.5122723210 PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk G 474338 4457870 4804649 1277413 3527236 11039703 6067674 3177611 7299889 6022476 3346710 3596192 509481 861678 -35143 -0.0689780411 PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk T 419802 2614472 1638657 433166 1205491 2385141 484502 1689263 686681 253515 993730 2285038 210390 329434 209412 0.9953514912 PT. Timah (Persero) Tbk N 177907 2812416 1390720 541781 848939 2415954 433702 1509256 906648 364867 182686 1945733 36497 866683 141410 3.8745650313 PT. Ades Waters Indonesia Tbk D -134452 125554 25616 60682 -35066 106554 79536 31355 75198 14516 2061 168936 3519 -43382 -137971 -39.207445314 PT. Fast Food Indonesia Tbk 37316 889423 121330 94829 26501 321984 78856 194946 127038 32208 85008 795290 36280 94133 1036 0.0285556815 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk D 386919 17918528 6415060 4337508 2077552 15673356 6013390 4189916 10727582 6390075 1394075 17871425 603481 47103 -216562 -0.3588547116 PT. Mayora Indah Tbk Y 85107 1378127 637641 124850 512791 1280645 610503 869242 398172 273332 61217 1103893 84617 274234 490 0.005790817 PT. Multi Bintang Indonesia Tbk L 87313 710911 268211 272933 -4722 553081 277696 249535 303532 30599 75485 562852 90222 148059 -2909 -0.0322426918 PT. Suba Indah Tbk -131108 429440 110092 617430 -507338 1008292 830692 236952 771101 153672 9578 443115 -137131 -13675 6023 -0.0439215119 PT. Gudang Garam Tbk 1790209 24291692 13490458 8006773 5483685 20591389 6927897 12183853 8494061 387288 540136 23137376 1838673 1154316 -48464 -0.0263581420 PT. HM Sampoerna Tbk 1991852 17646694 8835447 3871620 4963827 11699265 2176405 4859430 6522408 2650788 2428218 14675125 1406844 2971569 585008 0.4158300421 PT. Argo Pantes Tbk -233324 982371 447671 1395984 -948313 1759150 1244332 -223909 1983059 587075 8363 1028794 14923 -46423 -248247 -16.63519422 PT. Panasia Filament Inti Tbk -59391 403333 278621 204046 74575 709778 432256 103144 606636 402588 5796 371625 -42486 31708 -16905 0.3978957823 PT. Sunson Textile Manufacture Tbk -50109 548070 379301 440503 -61202 923895 539372 289773 634122 193619 30663 526184 8618 21886 -58727 -6.8144581124 PT. TIFICO Tbk -160123 2590237 1087415 13006447 -11919032 2547453 1419651 663026 1875072 568625 52089 1946954 -72654 643283 -87469 1.2039116925 PT. Hanson International Tbk 2765 365186 212907 298665 -85758 713330 419463 332992 380429 81764 7511 298008 -17873 67178 20638 -1.1547026226 PT. Pan Brothers Tex Tbk 7734 307709 104280 43004 61276 127475 19503 78443 48359 5356 4725 264225 5822 43484 1912 0.3284094827 PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk -29987 24967 22766 59974 -37208 80841 37590 -195289 276130 216156 378 18612 -39435 6355 9448 -0.2395841328 PT. Sepatu Bata Tbk 35309 440925 179723 71963 107760 260735 56980 170710 90025 18062 3356 407805 35931 33120 -622 -0.0173109629 PT. Surya Intrindo Makmur Tbk -10371 93136 68561 60283 8278 135141 63580 69032 61350 1067 280 107831 -35822 -14695 25451 -0.7104851830 PT. Barito Pacific Tbk -143276 1278060 482297 1660942 -1178645 3339810 371698 -562259 3900577 2239635 52041 1871209 29581 -593149 -172857 -5.8435144231 PT. Surya Dumai Industri Tbk -65314 288517 134510 785387 -650877 771294 438539 -335614 1091141 305754 5437 338222 185332 -49705 -250646 -1.352416232 PT. Surabaya Agung Industry Pulp Tbk -383697 293451 144782 3936518 -3791736 2225462 2032819 -1777043 4002505 65986 1191 355860 -54016 -62409 -329681 6.1033952933 PT. Colorpak Indonesia Tbk 6486 117215 70162 29931 40231 82470 11291 52539 29931 0 4488 55878 4543 61337 1943 0.4276909534 PT. Lautan Luas Tbk 51917 1705586 829377 602427 226950 1426798 442133 450186 904164 301737 92110 1258443 7647 447143 44270 5.7891983835 PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk -2047891 1970333 909390 16901739 -15992349 6555484 5018172 -10841755 17397239 495500 10437 1590012 -485081 380321 -1562810 3.2217505936 PT. Resources Alam Indonesia Tbk 448 157568 200032 74229 125803 224727 11778 138545 86182 11953 1100 153406 -1233 4162 1681 -1.3633414437 PT. Kageo Igar Jaya Tbk 26298 375207 186771 79412 107359 283712 92455 163555 235015 12199 18156 365639 16107 9568 10191 0.6327062838 PT. Titan Kirnia Nusantara Tbk -29137 177442 81253 149730 -68477 365693 269845 130677 16417 85285 684 150573 -3497 26869 -25640 7.3319988639 PT. Trias Sentosa Tbk 28966 903095 538673 424447 114226 1911757 1313341 955580 956177 531730 20823 793395 169994 109700 -141028 -0.8296057540 PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 116023 4615507 1594720 1117452 477268 9771012 7761254 4655793 5115219 3997767 307424 4157683 670290 457824 -554267 -0.8269062641 PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk 35810 1330224 520714 397970 122744 931927 339424 346267 579663 181693 6779 1065729 -36389 264495 72199 -1.984088642 PT. Citra Tubindo Tbk 13789 670591 333319 88111 245208 650562 183612 545699 103602 15491 158926 616000 14380 54591 -591 -0.0410987543 PT. Jaya Pari Steel Tbk 62485 379928 219185 108696 110489 245437 25731 130167 115270 6573 6228 247886 12025 132042 50460 4.1962578

No. Nama Perusahaan 2004

Page 132: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

44 PT. Lionmesh Prima Tbk 5505 89238 30293 18547 11746 42748 11749 17480 25268 6720 2442 65106 1611 24132 3894 2.4171322245 PT. Lion Metal Works Tbk 23553 111114 115834 18790 97044 146703 18225 120511 26193 7403 33425 87997 12263 23117 11290 0.9206556346 PT. Kedaung Indah Can Tbk -18159 87921 71359 45079 26280 169918 81477 91226 77848 32769 5859 84274 -13066 3647 -5093 0.389790347 PT. Surya Toto Indonesia Tbk 25879 570863 346764 265947 80817 708561 359201 145215 563345 297399 89046 469829 31684 101034 -5805 -0.183215548 PT. Sumi Indo Cabel Tbk 7339 976070 251725 125078 126647 445145 176834 316798 128348 3269 8897 582244 -9691 393826 17030 -1.7573005949 PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk -34680 991690 378878 384293 -5415 610572 179045 217086 388374 4081 29533 647473 15168 344217 -49848 -3.2863924150 PT. Astra Graphia Tbk 37334 472267 371017 77994 293023 571015 135944 331097 239918 161924 194004 446339 21414 25928 15920 0.7434388751 PT. Metrodata Electronics Tbk 12253 1260770 464790 280760 184030 611042 54819 234152 332079 51320 99099 944300 -1314 316470 13567 -10.324961952 PT. Albond Makmur Usaha Tbk 723 47931 58036 15310 42726 91142 32497 75396 15746 436 3819 35487 1893 12444 -1170 -0.6180665653 PT. Astra International Tbk 5405506 44923909 13761766 12978507 783259 39145053 8548140 15233543 19425440 6446933 5326131 31512954 4421583 13410955 983923 0.2225273254 PT. Astra Otoparts Tbk 223158 2924581 1092828 766124 326704 2436481 662876 1398514 868114 101990 127413 2151505 206398 773076 16760 0.0812023455 PT. Hexindo Adiperkasa Tbk 91418 995576 516764 290614 226150 636109 105021 283110 352999 62384 77700 661909 42514 333667 48904 1.1503034356 PT. Indo Kordsa Tbk 42421 1472678 885767 839159 46608 1710352 814269 710744 839159 511182 155320 1235382 73977 237296 -31556 -0.4265650157 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 3404 38762 49505 54454 -4949 129580 1842 73691 55889 1435 26833 28865 -595 9897 3999 -6.721008458 PT. Tunas Rideon Tbk 152731 3357708 1042954 864882 178072 2002792 557593 593307 1409485 544603 51221 2700370 81112 657338 71619 0.882964359 PT. United Tractors Tbk 1099633 8895977 3766964 2046390 1720574 6769367 2367251 3103595 3629278 1582888 788687 6872808 342610 2023169 757023 2.2095764960 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 77755 1925990 661648 325634 336014 1137438 412820 814584 358855 33221 158755 1816384 45494 109606 32261 0.7091264861 PT. Merck Tbk 57239 373341 134714 43550 91164 200466 48972 154021 46429 2879 21185 296320 50580 77021 6659 0.1316528362 PT. Mandom Indonesia Tbk 82492 800612 247660 57684 189976 472364 212217 397729 74635 16951 2033 637156 61853 163456 20639 0.3336782463 PT. Unilever Indonesia Tbk 1464182 8984822 1982769 1231868 750901 3647098 1348402 2258447 1370368 138500 784455 8123625 1296711 861197 167471 0.129150664 PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 77220 845867 427125 274126 152999 1507681 943552 631759 875030 600903 187060 594147 22034 251720 55186 2.5045838265 PT. Berlian Laju Tanker Tbk 243204 1351433 1134831 873962 260869 4393914 2944327 1665460 2728454 1854492 727229 969866 149150 381567 94054 0.6306000766 PT. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk 150717 711960 460476 369913 90563 2380286 1464143 869934 1481606 1111692 71019 670226 147600 41734 3117 0.0211178967 PT. Rig Tenders Indonesia Tbk 57621 221361 327182 21693 305489 614044 286782 589500 24545 2852 215851 170302 27170 51059 30451 1.1207581968 PT. Steady Safe Tbk -45650 37842 6743 151550 -144807 227814 114795 7250 219099 67549 1130 36466 3039 1376 -48689 -16.021388669 PT. AGIS Tbk 2384 590590 290140 111998 178142 508425 13055 374510 118854 6856 15829 364564 11435 226026 -9051 -0.7915172770 PT. Matahari Putra Prima Tbk 127388 5619731 1833565 1222856 610709 4086018 1263694 1879231 2139426 916570 1055331 5064943 115466 554788 11922 0.1032511771 PT. Mitra Adiperkasa Tbk 113901 2308718 954123 642073 312050 1765972 407191 1010891 755071 112998 247071 2014108 76284 294610 37617 0.4931178272 PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk 311752 3799902 1574488 719995 854493 2558668 462563 3799902 902096 182101 329786 3553447 303107 246455 8645 0.0285212873 PT. Rimo Catur Lestari Tbk -20098 203795 78823 59110 19713 136754 44181 203795 59310 200 12612 211582 -15959 -7787 -4139 0.2593520974 PT. Tigaraksa Satria Tbk 3916 2032478 531129 337422 193707 685838 112283 239317 435024 97602 52281 1639692 57542 392786 -53626 -0.9319453675 PT. Wicaksana Overseas International Tbk -64743 1084950 174979 825223 -650244 506093 241339 -341677 847770 22525 5507 1358258 -31903 -273308 -32840 1.0293702876 PT. Citra Kebun Raya Agri Tbk 23 3320 41382 699 40683 47947 485 46988 959 260 479 1507 -118 1813 141 -1.1949152577 PT. Jakarta International Hotel & Development Tbk 430879 181680 2898228 2084900 813328 3990774 810977 1380052 2340136 255236 30426 159027 -75635 22653 506514 -6.6968202678 PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk 110609 542815 277642 143893 133749 772210 253023 561712 210196 66303 161021 434421 105197 108394 5412 0.0514463379 PT. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk -1473 12615 138418 16541 121877 212763 1454 153629 18302 1761 7905 10714 -1847 1901 374 -0.2024905380 PT. Summarecon Agung Tbk 147015 632388 424964 634423 -209459 1478941 668393 647880 830450 196028 114975 492109 123804 140279 23211 0.1874818381 PT. Hotel Sahid Jaya International Tbk -96054 93940 52847 361415 -308568 718978 485801 65536 652778 291363 10913 96274 11042 -2334 -107096 -9.6989675882 PT. Plaza Indonesia Realty Tbk 104987 423299 568876 281322 287554 2033455 1434644 1293143 694533 413211 264154 345258 126580 78041 -21593 -0.1705877783 PT. Asia Natural Resuorces Tbk -18182 15634 50193 99377 -49184 94372 16603 -5380 99753 376 440 128864 -24686 -113230 6504 -0.2634691784 PT. Bumi Teknoultra Unggul Tbk 581 19230 10379 1088 9291 96825 85709 95495 1130 242 380 8022 489 11208 92 0.1881390685 PT. Centrin Online Tbk 4137 58906 46134 4308 41826 82890 28061 75513 7377 3049 775 48090 5216 10816 -1079 -0.206863586 PT. Indoexchange Tbk -11721 3000 4083 560 3523 12879 623 12485 394 0 854 2381 -5099 619 -6622 1.2986860287 PT. Lippo E-Net Tbk -43454 29975 890807 874309 16498 1182771 4317 262365 920406 46097 49337 26402 -58044 3573 14590 -0.25136104

Page 133: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

Lampiran 2: Rekapitulasi Data Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2005

NI S CA CL WC TA NFA EQ TL NP CASH St-1 Nit-1 St-St-1 Nit-Nit-1 GROWTH NI1 PT. Astra Argo Lestari Tbk 790410 3370936 686549 407551 278998 3191715 1294715 2622642 488377 80826 312807 3472524 800764 -101588 -10354 -0.012930152 PT. Bahtera Adimina Samudra Tbk -93586 19650 21680 129517 -107837 384436 347783 168237 216199 86682 74 123635 -46562 -103985 -47024 1.009922253 PT. Bakrie Sumatra Plantation Tbk 115716 883309 280152 134141 146011 1244909 269229 490727 754182 620041 14271 696447 95916 186862 19800 0.206430634 PT. Inti Agri Resources Tbk 1545 21220 40263 6851 33412 114279 49503 106771 7509 657 1128 22615 -2476 -1395 4021 -1.623990315 PT. Cipendawa Agroindustri Tbk 892 45563 24401 19783 4618 34824 8359 13310 21513 1731 928 33594 35137 11969 -34245 -0.974613666 PT. Apexindo Pratama Duta Tbk -43126 1135551 867814 251278 616536 3207286 2313918 1566600 1640686 1389409 215118 1021054 -36524 114497 -6602 0.180757867 PT. ATPK Resources Tbk -1693 12265 8217 485 7732 84154 69320 83491 663 178 648 19308 -4475 -7043 2782 -0.621675988 PT. Citatah Industri Marmer Tbk -28313 70996 121151 177391 -56240 232096 89849 16772 215324 37933 1844 67618 -31063 3378 2750 -0.088529769 PT. International Nickel Indonesia Tbk 2634699 8709256 4513077 1238069 3275008 16232704 11664434 12582605 1650099 2412030 2451961 2660852 2660852 6048404 -26153 -0.0098288110 PT. Timah (Persero) Tbk 107499 3396150 1638683 896153 742530 2748331 488640 1534033 1214040 317887 324213 2812416 177907 583734 -70408 -0.3957573311 PT. Ades Waters Indonesia Tbk -119256 143751 60794 278891 -218097 210052 147330 -87901 297953 19062 1670 125554 -134452 18197 15196 -0.1130217512 PT. Fast Food Indonesia Tbk 41291 1028393 125833 110742 15091 377905 86949 228205 149701 38958 82698 889423 37316 138970 3975 0.1065226713 PT. Mayora Indah Tbk 45730 1706184 675637 191029 484608 1459969 732053 895021 548714 357685 113158 1378127 85107 328057 -39377 -0.462676414 PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 87014 852613 213946 314409 -100463 575385 340460 227912 347434 33025 10514 710911 87313 141702 -299 -0.0034244615 PT. SMART Tbk 304203 4656674 1490234 1030549 459685 4597227 1335673 1928570 2668647 1638098 383354 4274569 -107960 382105 412163 -3.8177380516 PT. Bentoel International Investama Tbk 108166 2176178 1367677 618162 749515 1842317 360124 1114072 728245 110083 466080 4226135 80938 -2049957 27228 0.3364056417 PT. Gudang Garam Tbk 1889646 24847345 14709465 8488549 6220916 22128851 7314532 13111455 9001696 513147 420471 24291692 1790209 555653 99437 0.0555449118 PT. Argo Pantes Tbk -214141 932535 450262 1573533 -1123271 1954646 1411050 -215473 2170119 596586 7482 982371 -233324 -49836 19183 -0.0822161519 PT. Panasia Filament Inti Tbk -34179 438777 301320 289361 11959 693615 392295 68965 624650 335290 4903 403333 -59391 35444 25212 -0.4245087620 PT. TIFICO Tbk -294051 2676206 1016424 1443455 -427031 2669042 1606556 402995 2266047 822593 23746 2590237 -160123 85969 -133928 0.8364070121 PT. Hanson International Tbk -14427 396747 205961 358328 -152367 753108 410873 318565 434543 76215 7433 365186 2765 31561 -17192 -6.2177215222 PT. Sepatu Bata Tbk 25086 434916 213642 110430 103212 305779 68446 176296 129483 19052 4984 440925 35309 -6009 -10223 -0.2895295823 PT. Surya Intrindo Makmur Tbk -14775 76189 69180 71486 -2306 130829 57947 54257 72499 1013 895 93136 -10371 -16947 -4404 0.4246456524 PT. Barito Pacific Tbk 686842 818030 1005517 855706 149811 2290291 314746 1054665 1235106 379400 741043 1278060 -143276 -460030 830118 -5.7938384725 PT. Surabaya Agung Industry Pulp Tbk -601188 412976 160602 4246652 -4086050 2121633 1921961 -2378231 4499865 253213 1368 293451 -383697 119525 -217491 0.5668300826 PT. AKR Corporindo Tbk 119289 2827823 1006876 782587 224289 1979763 803553 974375 838128 55541 73829 2187493 77227 640330 42062 0.5446540727 PT. Colorpak Indonesia Tbk 7865 212185 94743 46661 48082 107668 10835 58473 49195 2533 7978 117215 6486 94970 1379 0.2126117828 PT. Lautan Luas Tbk 52425 2166528 944555 771136 173419 1608866 475495 496240 1042374 271238 107319 1705586 51917 460942 508 0.0097848529 PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk -841805 3004545 991068 11461786 -10470718 6093780 4433969 -6022047 12115827 654042 14943 1970333 -2047891 1034212 1206086 -0.5889405230 PT. Resources Alam Indonesia Tbk -3971 100798 192607 79448 113159 231505 10397 134573 96932 17484 2191 157568 448 -56770 -4419 -9.8638392931 PT. Titan Kirnia Nusantara Tbk -57135 217100 68817 189481 -120664 332417 239865 73542 258875 69394 3472 177442 -29137 39658 -27998 0.9609088132 PT. Trias Sentosa Tbk 16429 1080680 683574 569368 114206 2104464 1413514 957970 1146494 577126 28948 903095 28966 177585 -12537 -0.4328177933 PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 739686 5592354 2155765 855844 1299921 10536380 7811939 5629382 4906998 4051153 498010 4615507 116023 976847 623663 5.3753393734 PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk 37335 1365145 418185 383783 34402 805745 303337 384096 421649 37866 4704 1330224 35810 34921 1525 0.0425858735 PT. Citra Tubindo Tbk 73530 1198747 738495 409305 329190 1064008 193862 623972 437307 28002 181387 670591 13789 528156 59741 4.3325114236 PT. Lionmesh Prima Tbk 4107 104202 30575 17340 13235 42145 10757 21203 20942 3602 3560 89238 5505 14964 -1398 -0.25395095

No. Nama Perusahaan 2005

Page 134: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

37 PT. Lion Metal Works Tbk 19023 128842 133365 21360 112005 165030 17433 134332 30698 9339 39820 111114 23553 17728 -4530 -0.1923321938 PT. Kedaung Indah Can Tbk -10164 93144 71554 50760 20794 161454 83944 76923 84097 33337 6528 87921 -18159 5223 7995 -0.4402775539 PT. Mulia Industrindo Tbk -792946 2718511 1453704 5344081 -3890377 4115990 2403795 -2679790 6795780 1451699 61438 2571695 645160 146816 -1438106 -2.2290687640 PT. Sumi Indo Cabel Tbk 23749 1423929 361155 204348 156807 548245 169853 338405 209840 5491 25744 976070 7339 447859 16410 2.2359994541 PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk 56798 1360229 483179 411174 72005 695151 175024 273884 414779 3605 16980 991690 -34680 368539 91478 -2.6377739342 PT. Astra Graphia Tbk 36067 545462 309829 93033 216796 518804 140887 284876 233928 140895 127061 472267 37334 73195 -1267 -0.0339368943 PT. Metrodata Electronics Tbk 16307 1503906 551639 324505 227134 666604 35124 249910 364665 40160 100331 1260770 12253 243136 4054 0.3308577544 PT. Multipolar Tbk 60718 7490735 1919853 1542306 377547 5480658 1932840 1287991 3080435 1538129 542066 2506936 23127 4983799 37591 1.6254161845 PT. Albond Makmur Usaha Tbk -5101 17670 49459 9295 40164 80159 29611 70295 9865 570 730 47931 723 -30261 -5824 -8.0553250346 PT. Goodyear Indonesia Tbk -6690 875047 317634 139391 178243 458737 111855 275926 182811 43419 64229 767891 24991 107156 -31681 -1.2676963747 PT. Hexindo Adiperkasa Tbk 97771 1423317 838826 635092 203734 1069514 200104 344761 724753 89662 43476 995576 91418 427741 6353 0.0694939748 PT. Indo Kordsa Tbk 119496 1764996 963197 336923 626274 1709355 742770 822095 712179 375256 106487 1472678 42421 292318 77075 1.8169067249 PT. Tunas Rideon Tbk 142732 4607275 1753770 1460933 292837 3011591 484406 678147 2333444 872511 185599 3357708 152731 1249567 -9999 -0.0654680550 PT. United Tractors Tbk 1050729 13281246 5603942 3605967 1997975 10633839 4307775 4105713 6485918 2879951 589875 8895977 1099633 4385269 -48904 -0.0444730251 PT. Merck Tbk 57700 386346 152527 32300 120227 218034 47022 180361 37657 5358 24138 373341 57239 13005 461 0.0080539552 PT. Tempo Scan Pacific Tbk 296825 2497974 1537716 404377 1133339 2345760 592773 1793257 472473 68096 832782 2371553 323093 126421 -26268 -0.0813016753 PT. Unilever Indonesia Tbk 1440485 9992135 2030362 1501485 528877 3842351 1495659 2173526 1658391 156906 705369 8984822 1464182 1007313 -23697 -0.0161844654 PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 168720 1167938 648489 533312 115177 2669279 1842543 1120553 1543087 1009775 170375 845867 77220 322071 91500 1.1849261855 PT. Berlian Laju Tanker Tbk 645186 2617192 2008839 1375452 633387 7908587 5184774 2008385 5900202 4524750 1040036 1351433 243204 1265759 401982 1.6528593356 PT. Rig Tenders Indonesia Tbk 54102 256232 401324 21889 379435 670387 269029 642929 642929 5569 250883 221361 57621 34871 -3519 -0.0610714857 PT. Steady Safe Tbk -32572 27263 7826 153640 -145814 190827 103682 -25323 214721 61081 1354 37842 -45650 -10579 13078 -0.2864841258 PT. Zebra Nusantara Tbk 843 59348 9049 25731 -16682 135638 125084 69703 65903 40172 548 57373 1398 1975 -555 -0.3969957159 PT. AGIS Tbk -2032 383385 365813 272868 92945 668990 88539 372420 280598 7731 15232 590590 2384 -207205 -4416 -1.8523489960 PT. Matahari Putra Prima Tbk 222663 6916052 1424767 1183971 240796 4577151 1800333 2067102 2444956 1260985 498346 5619731 127388 1296321 95275 0.7479118961 PT. Tigaraksa Satria Tbk 19547 2515589 651697 447257 204440 802526 97464 245597 551036 103779 21139 2032478 3916 483111 15631 3.9915730362 PT. Wicaksana Overseas International Tbk -114487 767223 136682 850867 -714185 419069 191361 -456164 875233 24366 6357 1084950 -64743 -317727 -49744 0.7683301763 PT. Bhuwanatala Indah Permai Tbk -15510 20076 7960 55840 -47880 337153 69706 212524 124188 68348 1864 18288 34526 1788 -50036 -1.4492266764 PT. Citra Kebun Raya Agri Tbk 50 3219 40091 500 39591 47849 330 47038 811 311 1853 3320 23 -101 27 1.1739130465 PT. Jakarta International Hotel & Development Tbk 141367 308790 1672516 1299591 372925 3173627 748743 1416730 1459277 159686 45664 181680 430879 127110 -289512 -0.6719102166 PT. Panca Wiratama Sakti Tbk -29773 5008 95102 521244 -426142 318091 7907 -225198 543289 22045 131 3486 -19010 1522 -10763 0.566175767 PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk 124502 617881 325502 199648 125854 903722 311817 645935 257393 57745 135027 542815 110609 75066 13893 0.1256046168 PT. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 2255 21767 128219 17688 110531 206601 1153 151373 17824 135 10100 12615 -1473 9152 3728 -2.5308893469 PT. Summarecon Agung Tbk 151210 797932 806342 857130 -50788 1864759 754987 837150 1026141 169012 213556 632388 147015 165544 4195 0.028534570 PT. Hotel Sahid Jaya International Tbk -52995 86770 46232 96733 -50501 699114 473020 12541 686027 589293 6248 93940 -96054 -7170 43059 -0.4482790971 PT. Asia Natural Resuorces Tbk -15337 55747 41085 111058 -69973 91145 16035 -20717 111863 805 107 15634 -18182 40113 2845 -0.1564734472 PT. Bumi Teknoultra Unggul Tbk -5551 11480 11614 1028 10586 92734 79403 91360 1373 346 207 19230 581 -7750 -6132 -10.554216973 PT. Indoexchange Tbk -4298 2729 1223 361 862 8382 251 8188 361 0 47 3000 -11721 -271 7423 -0.6333077474 PT. Indosiar Karya Media Tbk -141195 817526 869197 272512 596685 1613240 542372 684761 928415 655903 14521 1148348 57001 -330822 -198196 -3.4770618175 PT. Lippo E-Net Tbk 58813 33604 739923 640816 99107 1126296 3485 479992 646304 5488 138527 29975 -43454 3629 102267 -2.3534542376 PT. Radiant Utama Interinsco Tbk 14201 545698 140584 87942 52642 193856 38169 83918 109931 21989 18022 340056 11767 205642 2434 0.2068496677 PT. Ratu Prabu Energy Tbk 4962 196913 260118 202340 57778 336212 74847 118056 203266 926 13652 234522 2600 -37609 2362 0.90846154

Page 135: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

Lampiran 3 : Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Tahun 2004No. Nama Perusahaan Kategori NI/S CA/CL WC/TA CA/TA NFA/TA S/TA S/CA S/WC NI/TA NI/EQ TL/TA CL/TA NP/TA NP/TL EQ/TA CASH/CL CASH/TA GROWTH-S GROWTH NI/TA1 PT. Astra Argo Lestari Tbk 0 0.230599990 1.209117891 0.063566177 0.367539104 0.314409778 1.026517217 2.792946943 16.148795766 0.236714860 0.387716278 0.363599197 0.303972927 0.059626271 0.163989005 0.610536295 0.943469035 0.286789044 0.365438312 0.0000005482 PT. Bahtera Adimina Samudra Tbk 1 -0.376608566 0.409965909 -0.257426647 0.178864494 0.792303478 0.250872530 1.402584290 -0.974539865 -0.094480743 -0.177838379 0.468726919 0.436291141 0.032435778 0.069199733 0.531273081 0.001953370 0.000852238 -0.307382468 -0.0000137093 PT. Bakrie Sumatra Plantation Tbk 0 0.137721894 1.042086602 0.006564149 0.162531807 0.279128799 0.619203802 3.809739233 94.331166193 0.085277921 0.246572596 0.654146803 0.155967658 0.498179144 0.761570862 0.345853197 0.184735270 0.028812727 0.523217438 0.0000001714 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk 0 0.283448742 3.263351729 0.341726952 0.492709651 0.445642356 0.473060643 0.960120513 1.384323477 0.134088444 0.331733722 0.595794624 0.150982699 0.444811925 0.746586000 0.404205045 2.190590079 0.330741202 0.336507994 0.0000004265 PT. ATPK Resources Tbk 1 -0.231769215 7.228007181 0.080144162 0.093012510 0.852880361 0.223035960 2.397913562 2.782934563 -0.051692869 -0.052533956 0.016010350 0.012868348 0.003142002 0.196248196 0.983989650 1.083482944 0.013942635 0.065268966 -0.0000006716 PT. Bumi Resources Tbk 0 0.114591233 0.631295387 -0.170495885 0.291922754 0.262481214 0.677580563 2.321095407 -3.974175455 0.077644792 1.170550175 0.932802357 0.462418639 0.470383718 0.504269435 0.066331878 0.136984473 0.063344174 1.522759182 0.0000006507 PT. Citatah Industri Marmer Tbk 1 -0.459389512 2.235771147 0.291026655 0.526528719 0.397231176 0.263544984 0.500532970 0.905569915 -0.121069801 -0.688987468 0.824278660 0.235502064 0.588772698 0.714288416 0.175721340 0.041374973 0.009743892 -0.244440968 0.0000139948 PT. International Nickel Indonesia Tbk 0 1.000000000 2.275180009 0.159812185 0.285137382 0.711188412 0.175584018 0.615787437 1.098689798 0.175584018 0.026422790 0.293737188 0.125325197 0.168412057 0.573342649 6.645173200 1.443506923 0.180907789 -0.381162670 0.0000001349 PT. Medco Energi International Tbk 0 0.134244792 2.127623266 0.227557784 0.429360806 0.184749062 0.373657025 0.870263469 1.642031394 0.050161510 0.014767815 0.635929938 0.201803023 0.434126915 0.682664692 3.396677788 0.724669327 0.146240461 0.356934821 0.00000003710 PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 0 0.106404628 3.761233837 0.319504610 0.435215422 0.549622938 0.403803436 0.927824280 1.263842283 0.042966554 0.149275037 0.661239618 0.115710812 0.545528806 0.825009257 0.287834827 2.619912276 0.303152177 0.239608452 -0.00000000611 PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk 0 0.160568558 3.782976965 0.505417080 0.687027308 0.203133484 1.096149871 1.595496800 2.168802587 0.176007205 0.248511925 0.287899541 0.181610228 0.106289314 0.369188896 0.708244502 2.294108956 0.416633650 0.144170031 0.00000041712 PT. Timah (Persero) Tbk 0 0.063257712 2.566941255 0.351388727 0.575640099 0.179515835 1.164101634 2.022273355 3.312859935 0.073638405 0.117877285 0.375275357 0.224251372 0.151023985 0.402435124 0.624703947 0.337195287 0.075616506 0.445427507 0.00000160413 PT. Ades Waters Indonesia Tbk 1 -1.070869905 0.422135065 -0.329091353 0.240403927 0.746438426 1.178313343 4.901389756 -3.580505333 -1.261820298 -4.288056131 0.705726674 0.569495279 0.136231394 0.193037049 0.294263941 0.033963943 0.019342305 -0.256795473 -0.00036795814 PT. Fast Food Indonesia Tbk 0 0.041955290 1.279460924 0.082305332 0.376819966 0.244906579 2.762320488 7.330610731 33.561865590 0.115893957 0.191417110 0.394547555 0.294514634 0.100029815 0.253530440 0.605452445 0.896434635 0.264013119 0.118363113 0.00000008915 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 0 0.021593236 1.478973641 0.132553105 0.409297154 0.383669586 1.143247687 2.793197258 8.624827682 0.024686417 0.092345288 0.684447032 0.276744049 0.407703047 0.595667784 0.267327304 0.321399984 0.088945533 0.002635660 -0.00000002316 PT. Mayora Indah Tbk 0 0.061755557 5.107256708 0.400416197 0.497906133 0.476715249 1.076119455 2.161289817 2.687502316 0.066456356 0.097909443 0.310915203 0.097489937 0.213433075 0.686467155 0.678753284 0.490324389 0.047801694 0.248424440 0.00000000517 PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0 0.122818468 0.982699051 -0.008537628 0.484939819 0.502089206 1.285365073 2.650566159 -150.552943668 0.157866569 0.349902819 0.548802074 0.493477447 0.055324627 0.100809799 0.451172613 0.276569708 0.136480913 0.263051388 -0.00000005818 PT. Suba Indah Tbk 1 -0.305299925 0.178306853 -0.503165750 0.109186625 0.823860548 0.425908368 3.900737565 -0.846457391 -0.130029793 -0.553310375 0.764759613 0.612352374 0.152408231 0.199289068 0.235003352 0.015512690 0.009499232 -0.030861063 -0.00000004419 PT. Gudang Garam Tbk 0 0.073696349 1.684880788 0.266309621 0.655150461 0.336446317 1.179701476 1.800657324 4.429811705 0.086939691 0.146932912 0.412505490 0.388840840 0.018808250 0.045595152 0.591696510 0.067459887 0.026231159 0.049889668 -0.00000000120 PT. HM Sampoerna Tbk 0 0.112873947 2.282105940 0.424285372 0.755213853 0.186029208 1.508359200 1.997261033 3.555058224 0.170254456 0.409894165 0.557505792 0.330928481 0.226577311 0.406412478 0.415361991 0.627183970 0.207553039 0.202490200 0.00000003621 PT. Argo Pantes Tbk 1 -0.237511083 0.320684908 -0.539074553 0.254481426 0.707348435 0.558435040 2.194403926 -1.035914303 -0.132634511 1.042048332 1.127282494 0.793555979 0.333726516 0.296045150 -0.127282494 0.005990756 0.004754001 -0.045123708 -0.00000945622 PT. Panasia Filament Inti Tbk 1 -0.147250535 1.365481313 0.105068064 0.392546684 0.609001688 0.568252327 1.447604452 5.408421053 -0.083675459 -0.575806639 0.854684141 0.287478620 0.567202703 0.663640140 0.145318677 0.028405360 0.008165934 0.085322570 0.00000056123 PT. Sunson Textile Manufacture Tbk 1 -0.091428102 0.861063375 -0.066243458 0.410545571 0.583802272 0.593216762 1.444947416 -8.955099507 -0.054236683 -0.172925014 0.686357216 0.476789029 0.209568187 0.305333989 0.313642784 0.069609061 0.033188836 0.041593815 -0.00000737624 PT. TIFICO Tbk 1 -0.061817895 0.083605846 -4.678803495 0.426863616 0.557282509 1.016794814 2.382013307 -0.217319410 -0.062856116 -0.241503350 0.736057545 5.105667111 0.223213147 0.303255022 0.260270160 0.004004860 0.020447482 0.330404827 0.00000047325 PT. Hanson International Tbk 1 0.007571484 0.712862237 -0.120222057 0.298469152 0.588034991 0.511945383 1.715237169 -4.258331584 0.003876186 0.008303503 0.533314174 0.418691209 0.114622966 0.214925781 0.466813396 0.025148578 0.010529488 0.225423479 -0.00000161926 PT. Pan Brothers Tex Tbk 0 0.025134136 2.424890708 0.480690331 0.818042753 0.152994705 2.413877231 2.950795934 5.021688753 0.060670720 0.098593883 0.379360659 0.337352422 0.042016082 0.110754978 0.615359874 0.109873500 0.037066091 0.164571861 0.00000257627 PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk 1 -1.201065406 0.379597826 -0.460261501 0.281614527 0.464986826 0.308840811 1.096679259 -0.671011610 -0.370938014 0.153551915 3.415717272 0.741876028 2.673841244 0.782805200 -2.415717272 0.006302731 0.004675845 0.341446379 -0.00000296428 PT. Sepatu Bata Tbk 0 0.080079379 2.497436182 0.413293190 0.689293727 0.218536062 1.691084818 2.453358780 4.091731626 0.135421021 0.206836155 0.345273937 0.276000537 0.069273400 0.200633157 0.654726063 0.046635076 0.012871306 0.081215287 -0.00000006629 PT. Surya Intrindo Makmur Tbk 1 -0.111353290 1.137318979 0.061254542 0.507329382 0.470471582 0.689176490 1.358439929 11.251026818 -0.076742069 -0.150234674 0.453970298 0.446074840 0.007895457 0.017392013 0.510814631 0.004644759 0.002071910 -0.136278065 -0.00000525730 PT. Barito Pacific Tbk 1 -0.112104283 0.290375582 -0.352907800 0.144408514 0.111293157 0.382674464 2.649943914 -1.084346856 -0.042899446 0.254822066 1.167903863 0.497316314 0.670587548 0.574180435 -0.168350595 0.031332220 0.015582024 -0.316987039 -0.00000175031 PT. Surya Dumai Industri Tbk 1 -0.226378342 0.171265885 -0.843876654 0.174395237 0.568575666 0.374068773 2.144948331 -0.443274228 -0.084681068 0.194610475 1.414688822 1.018271891 0.396416931 0.280214931 -0.435131091 0.006922702 0.007049193 -0.146959689 -0.00000175332 PT. Surabaya Agung Industry Pulp Tbk 1 -1.307533455 0.036779204 -1.703797234 0.065057053 0.913436850 0.131860710 2.026847260 -0.077392255 -0.172412290 0.215918804 1.798505209 1.768854287 0.029650473 0.016486176 -0.798505209 0.000302552 0.000535170 -0.175375148 0.00000274333 PT. Colorpak Indonesia Tbk 0 0.055334215 2.344124820 0.487825876 0.850757851 0.136910392 1.421304717 1.670633676 2.913549253 0.078646781 0.123451151 0.362931975 0.362931975 0.000000000 0.000000000 0.637068025 0.149944873 0.054419789 1.097694978 0.00000518634 PT. Lautan Luas Tbk 0 0.030439392 1.376726143 0.159062460 0.581285508 0.309877782 1.195394162 2.056466480 7.515250055 0.036387071 0.115323444 0.633701477 0.422223048 0.211478429 0.333719325 0.315521889 0.152898193 0.064557141 0.355314464 0.00000405735 PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk 1 -1.039362889 0.053804523 -2.439537493 0.138722023 0.765492220 0.300562552 2.166653471 -0.123204727 -0.312393562 0.188889253 2.653845086 2.578259515 0.075585571 0.028481531 -1.653845086 0.000617510 0.001592102 0.239193792 0.00000049136 PT. Resources Alam Indonesia Tbk 1 0.002843217 2.694795835 0.559803673 0.890111113 0.052410258 0.701152954 0.787713966 1.252497953 0.001993530 0.003233606 0.383496420 0.330307440 0.053188980 0.138694855 0.616503580 0.014819006 0.004894828 0.027130621 -0.00000606737 PT. Kageo Igar Jaya Tbk 0 0.070089311 2.351924142 0.378408386 0.658311950 0.325876241 1.322492528 2.008914660 3.494881659 0.092692590 0.160789948 0.828357630 0.279903564 0.042997829 0.051907325 0.576482489 0.228630434 0.063994473 0.026167887 0.00000223038 PT. Titan Kirnia Nusantara Tbk 1 -0.164205769 0.542663461 -0.187252696 0.222189104 0.737900370 0.485221210 2.183820905 -2.591264220 -0.079676122 -0.222969612 0.044892847 0.409441800 0.233214746 5.194919900 0.357340720 0.004568223 0.001870421 0.178445007 0.00002005039 PT. Trias Sentosa Tbk 0 0.032074145 1.269117228 0.059749225 0.281768551 0.686981138 0.472390058 1.676518036 7.906212246 0.015151507 0.030312480 0.500156139 0.222019326 0.278136813 0.556099969 0.499843861 0.049059129 0.010892075 0.138266563 -0.00000043440 PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 0 0.025137650 1.427103804 0.048845299 0.163209297 0.794314243 0.472367345 2.894242876 9.670681881 0.011874205 0.024920137 0.523509643 0.114363998 0.409145644 0.781543664 0.476490357 0.275111593 0.031462862 0.110115177 -0.00000008541 PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk 0 0.026920278 1.308425258 0.131709887 0.558749773 0.364217369 1.427390772 2.554615393 10.837385127 0.038425757 0.103417305 0.622004728 0.427039886 0.194964842 0.313445916 0.371560219 0.017033947 0.007274175 0.248182230 -0.00000212942 PT. Citra Tubindo Tbk 0 0.020562459 3.782944241 0.376917189 0.512355471 0.282235974 1.030787227 2.011859510 2.734784346 0.021195520 0.025268509 0.159250002 0.135438283 0.023811720 0.149524140 0.838811674 1.803702148 0.244290321 0.088621753 -0.00000006343 PT. Jaya Pari Steel Tbk 0 0.164465372 2.016495547 0.450172549 0.893039762 0.104837494 1.547965466 1.733366791 3.438604748 0.254586717 0.480037183 0.469652090 0.442867212 0.026780803 0.057022642 0.530347910 0.057297417 0.025375147 0.532672277 0.00001709744 PT. Lionmesh Prima Tbk 0 0.061688967 1.633309969 0.274773089 0.708641340 0.274843268 2.087536259 2.945829069 7.597309722 0.128777955 0.314931350 0.591091981 0.433868251 0.157200337 0.265949026 0.408908019 0.131665498 0.057125480 0.370657082 0.00005654445 PT. Lion Metal Works Tbk 0 0.211971489 6.164662054 0.661499765 0.789581672 0.124230588 0.757407824 0.959252033 1.144985780 0.160548864 0.195442740 0.178544406 0.128081907 0.050462499 0.282632764 0.821462410 1.778871740 0.227841285 0.262702138 0.00000627646 PT. Kedaung Indah Can Tbk 1 -0.206537687 1.582976552 0.154662837 0.419961393 0.479507763 0.517431938 1.232094060 3.345547945 -0.106869196 -0.199055094 0.458150402 0.265298556 0.192851846 0.420935670 0.536882496 0.129971827 0.034481338 0.043275506 0.00000229447 PT. Surya Toto Indonesia Tbk 0 0.045333118 1.303883857 0.114057929 0.489391880 0.506944356 0.805665285 1.646257974 7.063649975 0.036523320 0.178211617 0.795055048 0.375333951 0.419722508 0.527916286 0.204943540 0.334826112 0.125671608 0.215044197 -0.00000025948 PT. Sumi Indo Cabel Tbk 0 0.007518928 2.012544172 0.284507295 0.565489897 0.397250334 2.192701255 3.877525077 7.707012405 0.016486763 0.023166182 0.288328522 0.280982601 0.007343675 0.025469816 0.711673724 0.071131614 0.019986746 0.676393402 -0.00000394849 PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk 0 -0.034970606 0.985909189 -0.008868733 0.620529602 0.293241420 1.624198293 2.617438859 -183.137580794 -0.056799198 -0.159752356 0.636082231 0.629398335 0.006683896 0.010507912 0.355545292 0.076850216 0.048369398 0.531631435 -0.00000538250 PT. Astra Graphia Tbk 0 0.079052739 4.756994128 0.513161651 0.649750007 0.238074306 0.827065839 1.272898546 1.611706248 0.065381820 0.112758497 0.420160591 0.136588356 0.283572235 0.674913929 0.579839409 2.487422109 0.339752896 0.058090375 0.00000130251 PT. Metrodata Electronics Tbk 0 0.009718664 1.655470865 0.301174060 0.760651477 0.089713964 2.063311524 2.712558360 6.850893876 0.020052631 0.052329256 0.543463461 0.459477417 0.083987680 0.154541540 0.383201155 0.352966947 0.162180341 0.335137139 -0.00001689752 PT. Albond Makmur Usaha Tbk 1 0.015084184 3.790725016 0.468784973 0.636764609 0.356553510 0.525893660 0.825883934 1.121822778 0.007932676 0.009589368 0.172763380 0.167979636 0.004783744 0.027689572 0.827236620 0.249444807 0.041901648 0.350663623 -0.00000678153 PT. Astra International Tbk 0 0.120325816 1.060350470 0.020009144 0.351558242 0.218370888 1.147626726 3.264400005 57.355113698 0.138089122 0.354842337 0.496242526 0.331549098 0.164693429 0.331880925 0.389156275 0.410380870 0.136061407 0.425569593 0.00000000654 PT. Astra Otoparts Tbk 0 0.076304264 1.426437496 0.134088466 0.448527200 0.272062864 1.200329902 2.676158554 8.951775919 0.091590289 0.159567941 0.356298284 0.314438734 0.041859551 0.117484570 0.573989290 0.166308587 0.052293862 0.359318709 0.00000003355 PT. Hexindo Adiperkasa Tbk 0 0.091824230 1.778179991 0.355520831 0.812382783 0.165099063 1.565102836 1.926558352 4.402281671 0.143714363 0.322906291 0.554934767 0.456861953 0.098071243 0.176725713 0.445065233 0.267364958 0.122148877 0.504097995 0.00000180856 PT. Indo Kordsa Tbk 0 0.028805346 1.055541322 0.027250531 0.517885792 0.476082701 0.861037962 1.662602016 31.597107793 0.024802497 0.059685344 0.490635261 0.490635261 0.298875319 0.609159885 0.415554225 0.185090072 0.090811716 0.192083097 -0.00000024957 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 1 0.087817966 0.909115951 -0.038192622 0.382041982 0.014215157 0.299135669 0.782991617 -7.832289351 0.026269486 0.046192887 0.431308844 0.420234604 0.011074240 0.025675893 0.568691156 0.492764535 0.207076709 0.342871990 -0.00005186858 PT. Tunas Ridean Tbk 0 0.045486683 1.205891671 0.088911879 0.520750033 0.278407843 1.676513587 3.219420991 18.855900984 0.076259042 0.257423223 0.703760051 0.431838154 0.271921897 0.386384389 0.296239949 0.059223108 0.025574798 0.243425160 0.00000044159 PT. United Tractors Tbk 0 0.123610144 1.840784992 0.254170589 0.556472119 0.349700496 1.314151973 2.361577387 5.170354196 0.162442515 0.354309438 0.536132551 0.302301530 0.233831021 0.436144048 0.458476398 0.385404053 0.116508235 0.294372984 0.00000032660 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 0 0.040371445 2.031876278 0.295413025 0.581700277 0.362938463 1.693270315 2.910898242 5.731874267 0.068359770 0.095453630 0.315494119 0.286287253 0.029206867 0.092574995 0.716156837 0.487525873 0.139572443 0.060342967 0.00000062361 PT. Merck Tbk 0 0.153315602 3.093318025 0.454760408 0.672004230 0.244290802 1.862365688 2.771360067 4.095267869 0.285529716 0.371631141 0.231605360 0.217243822 0.014361538 0.062008658 0.768314826 0.486452354 0.105678768 0.259925081 0.00000065762 PT. Mandom Indonesia Tbk 0 0.103036177 4.293391582 0.402181369 0.524299058 0.449265820 1.694904777 3.232706129 4.214279698 0.174636509 0.207407556 0.158003150 0.122117689 0.035885461 0.227118644 0.841996850 0.035243742 0.004303884 0.256540000 0.00000070663 PT. Unilever Indonesia Tbk 0 0.162961715 1.609562875 0.205889998 0.543656628 0.369719158 2.463553762 4.531451722 11.965388247 0.401464946 0.648313642 0.375742028 0.337766630 0.037975399 0.101067742 0.619244945 0.636801183 0.215090190 0.106011417 0.00000003564 PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 0 0.091290948 1.558133851 0.101479690 0.283299319 0.625830000 0.561038442 1.980373427 5.528578618 0.051217731 0.122230154 0.580381394 0.181819629 0.398561101 0.686722741 0.419026969 0.682386932 0.124071339 0.423666197 0.00000166165 PT. Berlian Laju Tanker Tbk 0 0.179960087 1.298490095 0.059370529 0.258273375 0.670092086 0.307569288 1.190867186 5.180504391 0.055350196 0.146028124 0.620962085 0.198902846 0.422059239 0.679686005 0.379037915 0.832105973 0.165508246 0.393422390 0.00000014466 PT. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk 0 0.211693073 1.244822431 0.038047109 0.193454064 0.615112218 0.299106914 1.546139212 7.861488687 0.063318862 0.173251074 0.622448731 0.155406955 0.467041356 0.750329035 0.365474569 0.191988386 0.029836331 0.062268548 0.00000000967 PT. Rig Tenders Indonesia Tbk 0 0.260303305 15.082376804 0.497503436 0.532831523 0.467038193 0.360496968 0.676568393 0.724612015 0.093838552 0.097745547 0.039972706 0.035328087 0.004644618 0.116194744 0.960028923 9.950260453 0.351523669 0.299814447 0.00000182568 PT. Steady Safe Tbk 1 -1.206331589 0.044493566 -0.635636967 0.029598708 0.503897917 0.166109194 5.612042118 -0.261327146 -0.200382768 -6.296551724 0.961745108 0.665235675 0.296509433 0.308303552 0.031824207 0.007456285 0.004960187 0.037733779 -0.00007032769 PT. AGIS Tbk 1 0.004036641 2.590581975 0.350380095 0.570664306 0.025677337 1.161606923 2.035534570 3.315276577 0.004688991 0.006365651 0.233768992 0.220284211 0.013484781 0.057684218 0.736608153 0.141332881 0.031133402 0.619989906 -0.00000155770 PT. Matahari Putra Prima Tbk 0 0.022667989 1.499412032 0.149463120 0.448741293 0.309272744 1.375356398 3.064920524 9.201978356 0.031176564 0.067787302 0.523596812 0.299278173 0.224318640 0.428418651 0.459917455 0.863005129 0.258278598 0.109534895 0.00000002571 PT. Mitra Adiperkasa Tbk 0 0.049335172 1.486003928 0.176701556 0.540282066 0.230576136 1.307335564 2.419727855 7.398551514 0.064497625 0.112673869 0.427566802 0.363580510 0.063986292 0.149652152 0.572427536 0.384802040 0.139906522 0.146273189 0.00000027972 PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk 0 0.082042116 2.186804075 0.333960092 0.615354552 0.180782735 1.485109440 2.413420744 4.446966798 0.121841521 0.082042116 0.352564694 0.281394460 0.071170234 0.201864325 1.485109440 0.458039292 0.128889719 0.069356599 0.00000001173 PT. Rimo Catur Lestari Tbk 1 -0.098618710 1.333496870 0.144149348 0.576385334 0.323069161 1.490230633 2.585476320 10.338101760 -0.146964623 -0.098618710 0.433698466 0.432235986 0.001462480 0.003372113 1.490230633 0.213364913 0.092223993 -0.036803698 0.00000189674 PT. Tigaraksa Satria Tbk 0 0.001926712 1.574079343 0.282438418 0.774423406 0.163716504 2.963495753 3.826712531 10.492537699 0.005709803 0.016363234 0.634295563 0.491984988 0.142310575 0.224360035 0.348941004 0.154942476 0.076229372 0.239548647 -0.00000135975 PT. Wicaksana Overseas International Tbk 1 -0.059673718 0.212038443 -1.284831049 0.345744754 0.476866900 2.143775946 6.200458341 -1.668527507 -0.127927081 0.189485977 1.675126904 1.630575803 0.044507630 0.026569706 -0.675126904 0.006673348 0.010881399 -0.201219503 0.00000203476 PT. Citra Kebun Raya Agri Tbk 1 0.006927711 59.201716738 0.848499385 0.863077982 0.010115336 0.069243123 0.080228119 0.081606568 0.000479696 0.000489487 0.020001251 0.014578597 0.005422654 0.271115746 0.979998749 0.685264664 0.009990198 1.203052422 -0.00002492277 PT. Jakarta International Hotel & Development Tbk 1 2.371636944 1.390104082 0.203802069 0.726232054 0.203212961 0.045525003 0.062686580 0.223378514 0.107968780 0.312219395 0.586386500 0.522429985 0.063956516 0.109068875 0.345810612 0.014593506 0.007624085 0.142447509 -0.00000167878 PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk 0 0.203769240 1.929503172 0.173202885 0.359542093 0.327660869 0.702937025 1.955089648 4.058460250 0.143236943 0.196914077 0.272200567 0.186339208 0.085861359 0.315434166 0.727408347 1.119032892 0.208519703 0.249513721 0.00000006779 PT. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 1 -0.116765755 8.368176047 0.572829862 0.650573643 0.006833895 0.059291324 0.091136991 0.103505994 -0.006923196 -0.009588034 0.086020596 0.077743781 0.008276815 0.096218992 0.722066337 0.477903392 0.037154016 0.177431398 -0.00000095280 PT. Summarecon Agung Tbk 0 0.232475948 0.669843306 -0.141627692 0.287343444 0.451940273 0.427595151 1.488097815 -3.019149332 0.099405588 0.226917022 0.561516653 0.428971135 0.132546194 0.236050334 0.438070214 0.181227667 0.077741438 0.285056766 0.00000012781 PT. Hotel Sahid Jaya International Tbk 1 -1.022503726 0.146222487 -0.429175858 0.073502944 0.675682705 0.130657684 1.777584347 -0.304438568 -0.133597968 -1.465667725 0.907924860 0.502678802 0.405246058 0.446343167 0.091151607 0.030195205 0.015178489 -0.024243306 -0.00001349082 PT. Plaza Indonesia Realty Tbk 0 0.248020902 2.022152551 0.141411538 0.279758342 0.705520407 0.208167380 0.744097132 1.472067855 0.051629861 0.081187463 0.341553169 0.138346804 0.203206366 0.594947972 0.635933915 0.938973845 0.129904030 0.226036761 -0.00000008483 PT. Asia Natural Resuorces Tbk 1 -1.162978125 0.505076627 -0.521171534 0.531863265 0.175931420 0.165663544 0.311477696 -0.317867599 -0.192663078 3.379553903 1.057019031 1.053034798 0.003984233 0.003769310 -0.057008435 0.004427584 0.004662400 -0.878678296 -0.00000279284 PT. Bumi Teknoultra Unggul Tbk 1 0.030213209 9.539522059 0.095956623 0.107193390 0.885194939 0.198605732 1.852779651 2.069744914 0.006000516 0.006084088 0.011670540 0.011236767 0.002499355 0.214159292 0.986263878 0.349264706 0.003924606 1.397157816 0.00000194385 PT. Centrin Online Tbk 0 0.070230537 10.708913649 0.504596453 0.556568947 0.338532996 0.710652672 1.276845710 1.408358437 0.049909519 0.054785269 0.088997467 0.051972494 0.036783689 0.413311644 0.911002533 0.179897864 0.009349741 0.224911624 -0.00000249686 PT. Indoexchange Tbk 1 -3.907000000 7.291071429 0.273546083 0.317027720 0.048373321 0.232937340 0.734753857 0.851546977 -0.910086187 -0.938806568 0.030592437 0.043481637 0.000000000 0.000000000 0.969407563 1.525000000 0.066309496 0.259974801 0.00010083787 PT. Lippo E-Net Tbk 1 -1.449674729 1.018869759 0.013948600 0.753152554 0.003649903 0.025343029 0.033649264 1.816886895 -0.036739149 -0.165624226 0.778177686 0.739203954 0.038973732 0.050083333 0.221822314 0.056429706 0.041713062 0.135330657 -0.000000213

Page 136: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

Lampiran 4 : Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Tahun 2005No. Nama Perusahaan Kategori NI/S CA/CL WC/TA CA/TA NFA/TA S/TA S/CA S/WC NI/TA NI/EQ TL/TA CL/TA NP/TA NP/TL EQ/TA CASH/CL CASH/TA GROWTH-S GROWTH NI/TA1 PT. Astra Argo Lestari Tbk 0 0.234477902 1.684571992 0.087413193 0.215103479 0.405648687 1.056151943 4.909971466 12.082294497 0.247644292 0.301379296 0.153013975 0.127690286 0.025323690 0.165499194 0.821703066 0.767528481 0.098005931 -0.029254801 -0.0000000042 PT. Bahtera Adimina Samudra Tbk 1 -4.762646310 0.167391153 -0.280507028 0.056394302 0.904657732 0.051113839 0.906365314 -0.182219461 -0.243437139 -0.556274779 0.562379694 0.336901331 0.225478363 0.400936175 0.437620306 0.000571354 0.000192490 -0.841064424 0.0000026273 PT. Bakrie Sumatra Plantation Tbk 0 0.131002854 2.088488978 0.117286484 0.225038135 0.216264000 0.709537002 3.152963391 6.049605852 0.092951372 0.235805244 0.605812955 0.107751651 0.498061304 0.822137097 0.394187045 0.106388054 0.011463488 0.268307567 0.0000001664 PT. Inti Agri Resources Tbk 0 0.072808671 5.876952270 0.292372177 0.352321949 0.433176699 0.185685909 0.527034747 0.635101161 0.013519544 0.014470221 0.065707610 0.059949772 0.005749088 0.087495006 0.934301140 0.164647497 0.009870580 -0.061684723 -0.0000142115 PT. Cipendawa Agroindustri Tbk 1 0.019577289 1.233432745 0.132609694 0.700694923 0.240035608 1.308379279 1.867259539 9.866392378 0.025614519 0.067017280 0.617763611 0.568085229 0.049707099 0.080462976 0.382207673 0.046908962 0.026648289 0.356283860 -0.0000279876 PT. Apexindo Pratama Duta Tbk 0 -0.037978039 3.453601191 0.192229817 0.270575808 0.721456708 0.354053552 1.308518876 1.841824322 -0.013446260 -0.027528405 0.511549640 0.078345991 0.433203961 0.846846380 0.488450360 0.856095639 0.067071661 0.112136087 0.0000000567 PT. ATPK Resources Tbk 1 -0.138035059 16.942268041 0.091879174 0.097642417 0.823727927 0.145744706 1.492637216 1.586264873 -0.020117879 -0.020277635 0.007878413 0.005763244 0.002115170 0.268476621 0.992121587 1.336082474 0.007700169 -0.364771079 -0.0000073878 PT. Citatah Industri Marmer Tbk 1 -0.398797115 0.682960240 -0.242313525 0.521986592 0.387119985 0.305890666 0.586012497 -1.262375533 -0.121988315 -1.688111138 0.927736799 0.764300117 0.163436681 0.176167078 0.072263201 0.010395116 0.007944988 0.049957112 -0.0000003819 PT. International Nickel Indonesia Tbk 0 0.302517115 3.645254828 0.201753694 0.278023735 0.718576153 0.536525276 1.929782275 2.659308313 0.162308079 0.209392173 0.101652750 0.076270041 0.148590771 1.461748659 0.775139188 1.980472009 0.151050681 2.273108012 -0.000000001

10 PT. Timah (Persero) Tbk 0 0.031653196 1.828575031 0.270174881 0.596246595 0.177795178 1.235713602 2.072487479 4.573754596 0.039114284 0.070076067 0.441737185 0.326071714 0.115665471 0.261842279 0.558168940 0.361783088 0.117967232 0.207556066 -0.00000014411 PT. Ades Waters Indonesia Tbk 1 -0.829601185 0.217984804 -1.038300040 0.289423571 0.701397749 0.684359111 2.364559003 -0.659114981 -0.567745130 1.356708115 1.418472569 1.327723611 0.090748957 0.063976533 -0.418472569 0.005988002 0.007950412 0.144933654 -0.00000053812 PT. Fast Food Indonesia Tbk 0 0.040150993 1.136271695 0.039933317 0.332975219 0.230081634 2.721300327 8.172681252 68.146113578 0.109262910 0.180938192 0.396133949 0.293041902 0.103089401 0.260238743 0.603868697 0.746762746 0.218832775 0.156247365 0.00000028213 PT. Mayora Indah Tbk 0 0.026802502 3.536829487 0.331930336 0.462774895 0.501416811 1.168643992 2.525296868 3.520750792 0.031322583 0.051093773 0.375839487 0.130844559 0.244994928 0.651860532 0.613041099 0.592360322 0.077507125 0.238045550 -0.00000031714 PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0 0.102055681 0.680470343 -0.174601354 0.371831035 0.591708161 1.481813047 3.985178503 -8.486835950 0.151227439 0.381787708 0.603828741 0.546432389 0.057396352 0.095054025 0.396103479 0.033440519 0.018272982 0.199324529 -0.00000000615 PT. SMART Tbk 0 0.065326239 1.446058363 0.099991799 0.324159325 0.290538840 1.012931056 3.124793824 10.130141292 0.066170977 0.157735006 0.580490587 0.224167525 0.356323062 0.613830904 0.419507238 0.371990075 0.083388095 0.089390299 -0.00000083016 PT. Bentoel International Investama Tbk 0 0.049704574 2.212489606 0.406832809 0.742367899 0.195473417 1.181217999 1.591149080 2.903448230 0.058711937 0.097090673 0.395287565 0.335535090 0.059752475 0.151162040 0.604712435 0.753977113 0.252985778 -0.485066615 0.00000018317 PT. Gudang Garam Tbk 0 0.076050218 1.732859762 0.281122413 0.664718878 0.330542783 1.122848403 1.689207935 3.994161792 0.085392866 0.144121762 0.406785513 0.383596464 0.023189049 0.057005591 0.592505006 0.049533907 0.019001032 0.022874199 0.00000000318 PT. Argo Pantes Tbk 1 -0.229633204 0.286147161 -0.574667229 0.230354755 0.721895422 0.477086388 2.071094163 -0.830195919 -0.109554876 0.993818251 1.110236329 0.805021984 0.305214346 0.274909348 -0.110236329 0.004754905 0.003827803 -0.050730325 -0.00000004219 PT. Panasia Filament Inti Tbk 1 -0.077896061 1.041328997 0.017241553 0.434419671 0.565580329 0.632594451 1.456182796 36.690107869 -0.049276616 -0.495599217 0.900571643 0.417178118 0.483394967 0.536764588 0.099428357 0.016944232 0.007068763 0.087877759 -0.00000061220 PT. TIFICO Tbk 1 -0.109876071 0.704160504 -0.159994110 0.380819785 0.601922338 1.002684109 2.632962228 -6.267006377 -0.110170990 -0.729664140 0.849011368 0.540813895 0.308197848 0.363007916 0.150988632 0.016450807 0.008896825 0.033189627 0.00000031321 PT. Hanson International Tbk 1 -0.036363224 0.574783439 -0.202317596 0.273481360 0.545569825 0.526812887 1.926321003 -2.603890606 -0.019156615 -0.045287461 0.576999580 0.475798956 0.101200625 0.175391158 0.423000420 0.020743565 0.009869766 0.086424452 -0.00000825622 PT. Sepatu Bata Tbk 0 0.057680104 1.934637327 0.337537895 0.698681074 0.223841402 1.422321350 2.035723313 4.213812347 0.082039643 0.142294777 0.423452886 0.361143179 0.062306437 0.147139007 0.576547114 0.045132663 0.016299353 -0.013628168 -0.00000094723 PT. Surya Intrindo Makmur Tbk 1 -0.193925632 0.967741935 -0.017626062 0.528781845 0.442921676 0.582355594 1.101315409 -33.039462272 -0.112933677 -0.272315093 0.554150838 0.546407907 0.007742932 0.013972607 0.414716921 0.012519934 0.006840991 -0.181959715 0.00000324624 PT. Barito Pacific Tbk 1 0.839629353 1.175072981 0.065411339 0.439034603 0.137426205 0.357172953 0.813541690 5.460413454 0.299892896 0.651241864 0.539279070 0.373623264 0.165655805 0.307180112 0.460493885 0.866001874 0.323558447 -0.359943978 -0.00000253025 PT. Surabaya Agung Industry Pulp Tbk 1 -1.455745612 0.037818498 -1.925898588 0.075697352 0.905887588 0.194650064 2.571425013 -0.101069737 -0.283360977 0.252787892 2.120944103 2.001595940 0.119348162 0.056271244 -1.120943632 0.000322136 0.000644786 0.407308205 0.00000026726 PT. AKR Corporindo Tbk 0 0.042184041 1.286599445 0.113290833 0.508584108 0.405883432 1.428364405 2.808511674 12.607943323 0.060254182 0.122426171 0.423347643 0.395293275 0.028054368 0.066267921 0.492167497 0.094339671 0.037291837 0.292723222 0.00000027527 PT. Colorpak Indonesia Tbk 0 0.037066711 2.030453698 0.446576513 0.879955047 0.100633429 1.970734109 2.239584983 4.412981989 0.073048631 0.134506524 0.456913846 0.433378534 0.023526024 0.051488972 0.543086154 0.170977904 0.074098154 0.810220535 0.00000197528 PT. Lautan Luas Tbk 0 0.024197702 1.224887698 0.107789586 0.587093642 0.295546677 1.346618053 2.293702325 12.493025562 0.032585063 0.105644446 0.647893610 0.479304056 0.168589553 0.260211786 0.308440852 0.139170004 0.066704747 0.270254329 0.00000000629 PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk 1 -0.280177198 0.086467153 -1.718263213 0.162635999 0.727622100 0.493051111 3.031623461 -0.286947371 -0.138141679 0.139787185 1.988228489 1.880899212 0.107329441 0.053982448 -0.988228489 0.001303724 0.002452173 0.524891985 -0.00000009730 PT. Resources Alam Indonesia Tbk 1 -0.039395623 2.424315275 0.488797218 0.831977711 0.044910477 0.435403123 0.523335081 0.890764323 -0.017152977 -0.029508148 0.418703700 0.343180493 0.075523207 0.180373870 0.581296300 0.027577787 0.009464158 -0.360288891 -0.00004260731 PT. Titan Kirnia Nusantara Tbk 1 -0.263173653 0.363186810 -0.362989859 0.207020098 0.721578620 0.653095359 3.154743741 -1.799211032 -0.171877491 -0.776902994 0.778765827 0.570009957 0.208755870 0.268059874 0.221234173 0.018323737 0.010444713 0.223498383 0.00000289132 PT. Trias Sentosa Tbk 0 0.015202465 1.200583805 0.054268450 0.324820952 0.671674117 0.513517931 1.580926132 9.462550129 0.007806738 0.017149806 0.544791453 0.270552502 0.274238951 0.503383358 0.455208547 0.050842337 0.013755522 0.196640442 -0.00000020633 PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 0 0.132267378 2.518876104 0.123374537 0.204602055 0.741425328 0.530766164 2.594138972 4.302072203 0.070203049 0.131397372 0.465719536 0.081227518 0.384491922 0.825586846 0.534280464 0.581893429 0.047265759 0.211644571 0.00000051034 PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk 0 0.027348743 1.089639197 0.042695890 0.519004151 0.376467741 1.694264314 3.264452336 39.682140573 0.046336000 0.097202262 0.523303278 0.476308261 0.046995017 0.089804553 0.476696722 0.012256926 0.005838075 0.026251970 0.00000005335 PT. Citra Tubindo Tbk 0 0.061339048 1.804265768 0.309386772 0.694069030 0.182199758 1.126633446 1.623229677 3.641504906 0.069106623 0.117841826 0.410999729 0.384682258 0.026317471 0.064032819 0.586435440 0.443158525 0.170475222 0.787597806 0.00000407236 PT. Lionmesh Prima Tbk 0 0.039413831 1.763264129 0.314034880 0.725471586 0.255237869 2.472464112 3.408078496 7.873214960 0.097449282 0.193699005 0.496903547 0.411436707 0.085466841 0.171998854 0.503096453 0.205305652 0.084470281 0.167686412 -0.00000602637 PT. Lion Metal Works Tbk 0 0.147645954 6.243679775 0.678694783 0.808125795 0.105635339 0.780718657 0.966085555 1.150323646 0.115269951 0.141611827 0.186014664 0.129431013 0.056589711 0.304221773 0.813985336 1.864232210 0.241289463 0.159547852 -0.00000116538 PT. Kedaung Indah Can Tbk 1 -0.109121360 1.409653270 0.128792102 0.443185056 0.519925180 0.576907354 1.301730162 4.479369049 -0.062952915 -0.132132132 0.520872818 0.314392954 0.206479864 0.396411287 0.476439110 0.128605201 0.040432569 0.059405603 -0.00000272739 PT. Mulia Industrindo Tbk 1 -0.291683940 0.272021326 -0.945186213 0.353184532 0.584013810 0.660475609 1.870058141 -0.698778293 -0.192650128 0.295898559 1.651068151 1.298370744 0.352697407 0.213617716 -0.651068151 0.011496457 0.014926664 0.057089196 -0.00000054240 PT. Sumi Indo Cabel Tbk 0 0.016678500 1.767352751 0.286016288 0.658747458 0.309812219 2.597249405 3.942708809 9.080774455 0.043318225 0.070179223 0.382748589 0.372731169 0.010015595 0.026167556 0.617251411 0.125981169 0.046957109 0.458839018 0.00000407841 PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk 0 0.041756204 1.175120509 0.103581812 0.695070567 0.251778391 1.956738896 2.815165808 18.890757586 0.081705989 0.207379767 0.596674679 0.591488756 0.005185924 0.008691375 0.393992097 0.041296385 0.024426348 0.371627222 -0.00000379542 PT. Astra Graphia Tbk 0 0.066121930 3.330312900 0.417876501 0.597198557 0.271561129 1.051383567 1.760525968 2.516015056 0.069519510 0.126605962 0.450898605 0.179322056 0.271576549 0.602300708 0.549101395 1.365762686 0.244911373 0.154986480 -0.00000006543 PT. Metrodata Electronics Tbk 0 0.010843098 1.699939908 0.340733029 0.827536288 0.052690953 2.256071071 2.726250320 6.621227998 0.024462800 0.065251491 0.547048923 0.486803260 0.060245663 0.110128474 0.374900241 0.309181677 0.150510648 0.192847228 0.00000049644 PT. Multipolar Tbk 0 0.008105747 1.244793835 0.068887166 0.350296078 0.352665684 1.366758334 3.901723205 19.840536410 0.011078597 0.047141634 0.562055687 0.281408911 0.280646776 0.499322011 0.235006636 0.351464625 0.098905277 1.988004081 0.00000029745 PT. Albond Makmur Usaha Tbk 1 -0.288681381 5.321032813 0.501054155 0.617011190 0.369403311 0.220436882 0.357265614 0.439946220 -0.063636023 -0.072565616 0.123067903 0.115957035 0.007110867 0.057780030 0.876944573 0.078536848 0.009106900 -0.631345059 -0.00010049246 PT. Goodyear Indonesia Tbk 0 -0.007645304 2.278726747 0.388551610 0.692409812 0.243832523 1.907513455 2.754890849 4.909292371 -0.014583520 -0.024245631 0.398509386 0.303858202 0.094649004 0.237507590 0.601490614 0.460782977 0.140012687 0.139545847 -0.00000276347 PT. Hexindo Adiperkasa Tbk 0 0.068692357 1.320794468 0.190492130 0.784305769 0.187098065 1.330807264 1.696796475 6.986153514 0.091416288 0.283590661 0.677647043 0.593813639 0.083834340 0.123713872 0.322352957 0.068456224 0.040650239 0.429641735 0.00000006548 PT. Indo Kordsa Tbk 0 0.067703270 2.858804534 0.366380301 0.563485642 0.434532324 1.032550874 1.832435109 2.818248881 0.069907070 0.145355464 0.416636100 0.197105341 0.219530759 0.526912476 0.480938717 0.316057378 0.062296597 0.198494172 0.00000106349 PT. Tunas Rideon Tbk 0 0.030979701 1.200445195 0.097236643 0.582340032 0.160847207 1.529847512 2.627069114 15.733240677 0.047394218 0.210473540 0.774821017 0.485103389 0.289717628 0.373915551 0.225178983 0.127041418 0.061628222 0.372148799 -0.00000002250 PT. United Tractors Tbk 0 0.079113737 1.554074677 0.187888400 0.526991428 0.405100641 1.248960606 2.369982773 6.647353445 0.098809941 0.255918765 0.609931935 0.339103028 0.270828908 0.444031361 0.386098849 0.163583028 0.055471500 0.492949678 -0.00000000451 PT. Merck Tbk 0 0.149347994 4.722198142 0.551414000 0.699556033 0.215663612 1.771952998 2.532967934 3.213471184 0.264637625 0.319913950 0.172711595 0.148142033 0.024574149 0.142284303 0.827215022 0.747306502 0.110707504 0.034834106 0.00000003752 PT. Tempo Scan Pacific Tbk 0 0.118826297 3.802679183 0.483143629 0.655529977 0.252699765 1.064888991 1.624470318 2.204083685 0.126536815 0.165522845 0.201415746 0.172386348 0.029029398 0.144126754 0.764467379 2.059419799 0.355015858 0.053307263 -0.00000003553 PT. Unilever Indonesia Tbk 0 0.144161883 1.352235953 0.137644114 0.528416587 0.389256213 2.600526344 4.921356389 18.893116925 0.374896775 0.662741094 0.431608408 0.390772472 0.040835936 0.094613393 0.565676067 0.469780917 0.183577450 0.112112739 -0.00000000454 PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 0 0.144459723 1.215965514 0.043149105 0.242945380 0.690277412 0.437548117 1.801014358 10.140375249 0.063208080 0.150568514 0.578091312 0.199796275 0.378295038 0.654386305 0.419796132 0.319465904 0.063828097 0.380758441 0.00000044455 PT. Berlian Laju Tanker Tbk 0 0.246518406 1.460493714 0.080088516 0.254007321 0.655587907 0.330930418 1.302838107 4.132058283 0.081580439 0.321246175 0.746050085 0.173918805 0.572131280 0.766880524 0.253949915 0.756141254 0.131507183 0.936605070 0.00000020956 PT. Rig Tenders Indonesia Tbk 0 0.211144588 18.334505916 0.565993971 0.598645260 0.401304023 0.382215049 0.638466675 0.675298800 0.080702639 0.084149261 0.959041569 0.032651289 0.008307142 0.008661921 0.959041569 11.461601718 0.374236076 0.157530008 -0.00000009157 PT. Steady Safe Tbk 1 -1.194732788 0.050937256 -0.764116189 0.041010968 0.543329822 0.142867624 3.483644263 -0.186971073 -0.170688634 1.286261501 1.125212889 0.805127157 0.320085732 0.284466820 -0.132701347 0.008812809 0.007095432 -0.279557106 -0.00000150158 PT. Zebra Nusantara Tbk 1 0.014204354 0.351676966 -0.122989133 0.066714343 0.922189947 0.437547000 6.558514753 -3.557607002 0.006215072 0.012094171 0.485874165 0.189703475 0.296170690 0.609562539 0.513889913 0.021297268 0.004040166 0.034423858 -0.00000292759 PT. AGIS Tbk 1 -0.005300155 1.340622572 0.138933317 0.546813854 0.132347270 0.573080315 1.048035472 4.124858787 -0.003037415 -0.005456205 0.419435268 0.407880536 0.011556227 0.027551871 0.556689936 0.055821863 0.022768651 -0.350844071 -0.00000276960 PT. Matahari Putra Prima Tbk 0 0.032195102 1.203379981 0.052608271 0.311278129 0.393330480 1.510994940 4.854163523 28.721623283 0.048646636 0.107717471 0.534165467 0.258669858 0.275495609 0.515749568 0.451613242 0.420910647 0.108876897 0.230673141 0.00000016361 PT. Tigaraksa Satria Tbk 0 0.007770347 1.457097374 0.254745641 0.812057179 0.121446533 3.134588786 3.860059199 12.304778908 0.024356843 0.079589734 0.686626975 0.557311539 0.129315437 0.188334338 0.306029960 0.047263654 0.026340580 0.237695562 0.00000497462 PT. Wicaksana Overseas International Tbk 1 -0.149222586 0.160638502 -1.704218160 0.326156313 0.456633633 1.830779657 5.613197056 -1.074263671 -0.273193675 0.250977719 2.088517643 2.030374473 0.058143170 0.027839444 -1.088517643 0.007471203 0.015169340 -0.292849440 0.00000183363 PT. Bhuwanatala Indah Permai Tbk 0 -0.772564256 0.142550143 -0.142012677 0.023609459 0.206748865 0.059545666 2.522110553 -0.419298246 -0.046002853 -0.072979993 0.368343156 0.165622136 0.202721020 0.550359133 0.630348833 0.033381089 0.005528647 0.097769029 -0.00000429864 PT. Citra Kebun Raya Agri Tbk 1 0.015532774 80.182000000 0.827415411 0.837864950 0.006896696 0.067274133 0.080292335 0.081306358 0.001044954 0.001062970 0.016949153 0.010449539 0.006499613 0.383477189 0.983050847 3.706000000 0.038725992 -0.030421687 0.00002453465 PT. Jakarta International Hotel & Development Tbk 1 0.457809515 1.286955665 0.117507508 0.527004591 0.235926591 0.097298769 0.184626036 0.828021720 0.044544302 0.099784010 0.459813645 0.409497083 0.050316562 0.109428162 0.446407218 0.035137209 0.014388584 0.699636724 -0.00000021266 PT. Panca Wiratama Sakti Tbk 1 -5.945087859 0.182451980 -1.339685813 0.298977337 0.024857667 0.015743922 0.052659250 -0.011751951 -0.093599002 0.132208101 1.707967217 1.638663150 0.069304067 0.040576931 -0.707967217 0.000251322 0.000411832 0.436603557 0.00000178067 PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk 0 0.201498347 1.630379468 0.139261853 0.360179347 0.345036416 0.683706936 1.898240257 4.909506253 0.137765817 0.192746948 0.284814357 0.220917495 0.063896862 0.224345650 0.714749669 0.676325333 0.149412098 0.138290209 0.00000013968 PT. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 1 0.103597188 7.248925825 0.534997410 0.620611710 0.005580806 0.105357670 0.169764232 0.196931178 0.010914758 0.014896976 0.086272574 0.085614300 0.000653433 0.007574057 0.732682804 0.571008593 0.048886501 0.725485533 -0.00001225069 PT. Summarecon Agung Tbk 0 0.189502364 0.940746445 -0.027235691 0.432410837 0.404871085 0.427900871 0.989570182 -15.711034103 0.081088226 0.180624739 0.550280760 0.459646528 0.090634768 0.164706410 0.448932007 0.249152404 0.114522037 0.261775998 0.00000001570 PT. Hotel Sahid Jaya International Tbk 1 -0.610752564 0.477934107 -0.072235715 0.066129415 0.676599238 0.124114236 1.876838553 -1.718183798 -0.075803088 -4.225739574 0.981280592 0.138365131 0.842914031 0.858993888 0.017938419 0.064590161 0.008937026 -0.076325314 -0.00000064171 PT. Asia Natural Resuorces Tbk 1 -0.275117944 0.369941832 -0.767710790 0.450765264 0.175928466 0.611629821 1.356869904 -0.796693010 -0.168270338 0.740309890 1.227308135 1.218476055 0.008832081 0.007196303 -0.227297164 0.000963461 0.001173954 2.565754126 -0.00000171772 PT. Bumi Teknoultra Unggul Tbk 1 -0.483536585 11.297665370 0.114154463 0.125239934 0.856244743 0.123794940 0.988462201 1.084451162 -0.059859383 -0.060759632 0.014805789 0.011085470 0.003731102 0.252002913 0.985183428 0.201361868 0.002232191 -0.403016121 -0.00011381273 PT. Indoexchange Tbk 1 -1.574935874 3.387811634 0.102839418 0.145907898 0.029945120 0.325578621 2.231398201 3.165893271 -0.512765450 -0.524914509 0.043068480 0.043068480 0.000000000 0.000000000 0.976855166 0.130193906 0.005607254 -0.090333333 -0.00007555674 PT. Indosiar Karya Media Tbk 1 -0.172710103 3.189573303 0.369867472 0.538789641 0.336200441 0.506760308 0.940553177 1.370113209 -0.087522625 -0.206196030 0.575497136 0.168922169 0.406574967 0.706476091 0.424463192 0.053285727 0.009001141 -0.288085145 -0.00000215575 PT. Lippo E-Net Tbk 1 1.750178550 1.154657499 0.087993742 0.656952524 0.003094213 0.029835851 0.045415536 0.339067876 0.052218067 0.122529125 0.573831391 0.568958782 0.004872609 0.008491360 0.426168609 0.216172817 0.122993423 0.121067556 -0.00000209076 PT. Radiant Utama Interinsco Tbk 0 0.026023551 1.598599077 0.271552080 0.725198085 0.196893570 2.814965748 3.881650828 10.366209491 0.073255406 0.169224719 0.567075561 0.453646005 0.113429556 0.200025471 0.432888329 0.204930522 0.092965913 0.604729809 0.00000106777 PT. Ratu Prabu Energy Tbk 1 0.025198946 1.285549076 0.171849904 0.773672564 0.222618467 0.585681058 0.757014124 3.408096507 0.014758545 0.042030901 0.604576874 0.601822660 0.002754215 0.004555607 0.351135593 0.067470594 0.040605332 -0.160364486 0.000002702

Page 137: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

Lampiran 5: Hasil Output Statistik Deskriptif

Descriptives KESELURUHAN SAMPEL

Descriptive Statistics

164 -5,945088 2,3716369 -,1317215428 ,795568177784164 ,03677920 80,182000 3,0675445404 8,012102121989164 -4,678803 ,84849938 ,01708351138 ,618030184811164 ,02360946 ,89303976 ,46262196356 ,223574219781164 ,00309421 ,92218995 ,38690611062 ,237204399476164 ,01574392 3,1345888 ,93376089537 ,718509106301164 ,03364926 8,1726813 2,1660153502 1,387264886276164 -183,1376 94,331166 3,3119728445 22,74839889564164 -1,261820 ,40146495 ,00372765446 ,182239381546164 -6,296552 3,3795539 ,02059253620 ,819502324359164 ,00787841 3,4157173 ,59729554019 ,474928482610164 ,00576324 5,1056671 ,44553845217 ,543974680805164 ,00000000 2,6738412 ,17736039890 ,257394071398164 ,00000000 5,1949199 ,32306722781 ,461119892970164 -2,415717 6,6451732 ,45967138385 ,724989219921164 ,00025132 11,461602 ,52078602492 1,283543713085164 ,00019249 ,41663365 ,07919116838 ,092736472898164 -,8786783 2,5657541 ,20976435467 ,436631655205164 -,0003680 ,00010084 -,0000046049 ,000033982144164

NI/SCA/CLWC/TACA/TANFA/TAS/TAS/CAS/WCNI/TANI/EQTL/TACL/TANP/TANP/TLEQ/TACASH/CLCASH/TAGROWTH-SGROWTH NI/TAValid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Descriptives PERUSAHAAN NON-FINANCIAL DISTRESS Descriptive Statistics

98 -5,945087859 1,000000000 -,185446384 -,00189231004 ,64775874658398 ,050937256 80,182000000 304,73647909 3,10955590906 8,2902116737498 -1,339685813 ,879955047 28,627975726 ,29212220129 ,34274504656398 ,023609459 ,893039762 49,819069784 ,50835785493 ,21241909668098 ,005580806 ,922189947 33,468410592 ,34151439380 ,19019244976098 ,015743922 3,134588786 115,19973674 1,17550751774 ,76606951235398 ,052659250 7,330610731 230,89197909 2,35604060301 1,2463437222898 -183,13758079 94,331166193 428,34514743 4,37086885128 28,217549820098 -,170688634 ,401464946 7,480135213 ,07632791034 ,08711183409498 -4,225739574 1,286261501 13,947202308 ,14231839090 ,49261474417598 ,016949153 1,707967217 49,605655402 ,50618015716 ,24769610123798 ,010449539 1,638663150 31,316926715 ,31956047668 ,22344339608498 ,000000000 ,842914031 17,158943978 ,17509126508 ,16788413127698 ,000000000 ,858993888 32,509718603 ,33173182248 ,24620126130298 -,707967217 6,645173200 58,094180123 ,59279775635 ,73283519623798 ,000251322 11,461601718 71,786151324 ,73251174820 1,5967484416398 ,000411832 ,416633650 10,939758287 ,11163018660 ,09703819571798 -,381162670 2,565754126 31,774863569 ,32423330172 ,39025729961798 -,000016897 ,000056544 ,000078652 ,00000080257 ,00000704358098

NI/SCA/CLWC/TACA/TANFA/TAS/TAS/CAS/WCNI/TANI/EQTL/TACL/TANP/TANP/TLEQ/TACASH/CLCASH/TAGROWTH-SGROWTH NI/TAValid N (listwise)

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

Page 138: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

Descriptives PERUSAHAAN FINANCIAL DISTRESS

Descriptive Statistics

66 -5,9450879 2,371636944 -30,5383220 -,4627018481 1,16980745318666 ,036779204 80,18200000 262,9237815 3,983693659 1,16980745318666 -4,6788035 ,848499385 -19,5144871 -,2956740474 ,86130035466466 ,029598708 ,890111113 25,004871383 ,37886168762 ,23822848171466 ,003094213 ,922189947 29,505522039 ,44705336423 1,16980745318666 ,015743922 2,143775946 31,080885629 ,47092250953 ,42034033361066 ,033649264 6,558514753 116,3369061 1,762680395 1,48223659807766 -33,039462 36,69010787 28,561013910 ,43274263501 6,99483066358066 -1,2618203 ,299892896 -8,108872153 -,1228616993 ,21735262167866 -6,2965517 3,379553903 -13,6690088 -,2071061934 1,24669498442366 ,007878413 3,415717272 51,971114456 ,78744112812 ,67375609240166 ,005763244 5,105667111 44,519358513 ,67453573505 ,78824774587566 ,000000000 2,673841244 12,657284196 ,19177703328 ,36133399077066 ,000000000 5,194919900 19,465361783 ,29492972399 ,64955585865966 -2,4157173 1,490230633 13,625770273 ,20645106474 ,67833642204566 ,000251322 3,706000000 13,506409510 ,20464256834 ,53639710181966 ,000192490 ,323558447 1,617960291 ,02451454987 ,04906066903266 -,878678296 2,565754126 5,294941455 ,08022638569 ,49468862371566 -,000367958 ,000100837 -,000815521 -,0000123564 ,000052233255

66

NI/SCA/CLWC/TACA/TANFA/TAS/TAS/CAS/WCNI/TANI/EQTL/TACL/TANP/TANP/TLEQ/TACASH/CLCASH/TAGROWTH-SGROWTH NI/TAValid N(listwise)

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

Page 139: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

Lampiran 6: Hasil Output Regresi Logistik

Case Processing Summary

164 100,00 ,0

164 100,00 ,0

164 100,0

Unweighted Casesa

Included in AnalysisMissing CasesTotal

Selected Cases

Unselected CasesTotal

N Percent

If weight is in effect, see classification table for the totalnumber of cases.

a.

Dependent Variable Encoding

01

Original ValueNFDFD

Internal Value

Iteration Historya,b,c

221,069 -,390221,068 -,395221,068 -,395

Iteration123

Step0

-2 Loglikelihood Constant

Coefficients

Constant is included in the model.a.

Initial -2 Log Likelihood: 221,068b.

Estimation terminated at iteration number 3 becauseparameter estimates changed by less than ,001.

c.

Classification Tablea,b

98 0 100,066 0 ,0

59,8

ObservedNFDFD

Y

Overall Percentage

Step 0NFD FD

Y PercentageCorrect

Predicted

Constant is included in the model.a.

The cut value is ,500b.

Variables in the Equation

-,395 ,159 6,163 1 ,013 ,673ConstantStep 0B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Page 140: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

Variables not in the Equationa

19,234 1 ,0001,453 1 ,228

28,459 1 ,00015,597 1 ,0007,145 1 ,008

46,112 1 ,0009,394 1 ,0021,780 1 ,182

53,620 1 ,0008,579 1 ,003

17,813 1 ,00019,693 1 ,000

,349 1 ,555,414 1 ,520

13,557 1 ,0006,742 1 ,009

38,630 1 ,0009,781 1 ,0025,782 1 ,016

X1X2X3X4X5X6X7X8X9X10X11X12X13X14X15X16X17X18X19

VariablesStep0

Score df Sig.

Residual Chi-Squares are not computed because of redundancies.a.

Page 141: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

Itera

tion

His

tory

a,b,

c,d,

e

102,

918

,740

,152

,024

-,516

1,62

1-,4

41-1

,567

,170

,001

-3,2

40-,1

84,3

76-1

,164

-,034

-,271

-,147

-3,7

15-,6

9902

,179

68,4

07,7

08,3

83,0

42-,8

423,

311

-,507

-2,7

86,2

88,0

03-7

,818

-,408

1,02

5-2

,539

,066

-,370

-,318

-4,0

35-,8

7845

,090

49,7

81-,0

52,7

33,0

80-1

,244

5,60

5-,5

34-4

,219

,584

,008

15,7

65-,8

021,

887

-4,4

26,2

09-,4

16-,6

12-,5

70-,8

4249

,499

40,5

41-1

,586

1,17

6,2

27-2

,355

8,50

9-,3

77-5

,879

,946

,016

23,3

30-1

,376

3,50

1-7

,196

,421

-,537

-1,1

785,

630

-,503

9207

,835

,964

-3,4

121,

450

,413

-5,2

7012

,352

-,457

-7,6

031,

343

,026

28,8

69-2

,203

5,39

610

,437

,635

-,726

-1,5

8312

,479

-,171

9105

,634

,550

-4,6

511,

616

,584

-7,3

0214

,768

-,781

-9,0

811,

633

,035

32,8

59-3

,065

7,57

613

,853

,898

-,979

-1,9

7718

,733

,012

3816

,834

,379

-5,0

091,

747

,667

-7,9

3615

,555

-,912

-9,7

611,

747

,041

35,2

14-3

,455

8,52

815

,528

1,02

0-1

,235

-2,2

2622

,026

,034

3994

,934

,373

-4,9

961,

782

,683

-7,9

5915

,627

-,925

-9,9

091,

766

,044

35,8

73-3

,494

8,74

015

,992

1,04

4-1

,364

-2,2

7422

,698

,033

5412

,034

,373

-4,9

861,

785

,683

-7,9

5115

,622

-,924

-9,9

161,

766

,044

35,9

29-3

,492

8,75

116

,029

1,04

5-1

,379

-2,2

7622

,735

,032

5404

,234

,373

-4,9

861,

785

,683

-7,9

5115

,622

-,924

-9,9

161,

766

,044

35,9

30-3

,492

8,75

116

,029

1,04

5-1

,380

-2,2

7622

,735

,032

5403

,734

,373

-4,9

861,

785

,683

-7,9

5115

,622

-,924

-9,9

161,

766

,044

35,9

30-3

,492

8,75

116

,029

1,04

5-1

,380

-2,2

7622

,735

,032

5403

,7

Itera

tion

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Ste

p1

-2 L

ogik

elih

oodC

onst

ant

X1

X2

X3

X4

X5

X6

X7

X8

X9

X10

X11

X13

X14

X15

X16

X17

X18

X19

Coe

ffici

ents

Met

hod:

Ent

era.

Con

stan

t is

incl

uded

in th

e m

odel

.b.

Initi

al -2

Log

Lik

elih

ood:

221

,068

c. E

stim

atio

n te

rmin

ated

at i

tera

tion

num

ber 1

1 be

caus

e pa

ram

eter

est

imat

es c

hang

ed b

y le

ss th

an ,0

01.

d. R

edun

danc

ies

in D

esig

n M

atrix

:X

12 =

-X3

+ X

4

e.

Page 142: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

Omnibus Tests of Model Coefficients

186,695 18 ,000186,695 18 ,000186,695 18 ,000

StepBlockModel

Step 1Chi-square df Sig.

Model Summary

34,373a ,680 ,918Step1

-2 Loglikelihood

Cox & SnellR Square

NagelkerkeR Square

Estimation terminated at iteration number 11 becauseparameter estimates changed by less than ,001.

a.

Hosmer and Lemeshow Test

12,064 8 ,148Step1

Chi-square df Sig.

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

16 16,000 0 ,000 1616 15,997 0 ,003 1616 15,975 0 ,025 1616 15,914 0 ,086 1614 15,690 2 ,310 1616 14,078 0 1,922 16

4 3,998 12 12,002 160 ,342 16 15,658 160 ,005 16 15,995 160 ,000 20 20,000 20

12345678910

Step1

Observed ExpectedY = NFD

Observed ExpectedY = FD

Total

Page 143: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

Variables in the Equation

1,785 1,045 2,921 1 ,087 5,960 ,769 46,170,683 ,347 3,873 1 ,049 1,980 1,003 3,912

-7,951 7,906 1,011 1 ,315 ,000 ,000 1891,88915,622 9,717 2,585 1 ,108 6091364 ,033 1E+015

-,924 3,081 ,090 1 ,764 ,397 ,001 166,482-9,916 3,527 7,904 1 ,005 ,000 ,000 ,0501,766 1,031 2,934 1 ,087 5,848 ,775 44,124,044 ,043 1,027 1 ,311 1,045 ,960 1,137

-35,930 16,711 4,623 1 ,032 ,000 ,000 ,042-3,492 4,506 ,601 1 ,438 ,030 ,000 208,4798,751 7,594 1,328 1 ,249 6318,293 ,002 2E+010

-16,029 10,123 2,507 1 ,113 ,000 ,000 45,2491,045 1,324 ,623 1 ,430 2,844 ,212 38,129

-1,380 4,082 ,114 1 ,735 ,252 ,000 751,108-2,276 1,271 3,206 1 ,073 ,103 ,008 1,24022,735 14,200 2,563 1 ,109 7E+009 ,006 9E+021

,032 1,422 ,001 1 ,982 1,032 ,064 16,754-55403,7 87573,619 ,400 1 ,527 ,000 ,000 .

-4,986 5,986 ,694 1 ,405 ,007

X1X2X3X4X5X6X7X8X9X10X11X13X14X15X16X17X18X19Constant

Step1

a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper95,0% C.I.for EXP(B)

Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8, X9, X10, X11, X13, X14, X15, X16, X17, X18, X19.a.

Page 144: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

Cor

rela

tion

Mat

rix

1,00

0,3

22-,3

09,2

94-,5

72-,3

61,4

74-,5

44,0

34-,2

54,1

33-,3

20-,1

01-,3

47-,7

14,2

79-,1

99-,1

19,2

93,3

221,

000

,146

,115

-,216

,007

-,084

-,109

,340

-,578

-,045

,193

-,428

-,007

-,361

-,219

,329

-,224

,108

-,309

,146

1,00

0-,3

24,2

36-,1

83-,3

80,3

16,3

07-,1

01-,2

99,3

41-,3

27,2

43-,0

59-,5

96,5

49-,1

17-,0

78,2

94,1

15-,3

241,

000

-,777

,216

,122

-,181

,162

-,296

,331

,545

-,578

,410

-,292

-,239

,120

,075

-,044

-,572

-,216

,236

-,777

1,00

0,0

76-,5

54,5

91-,0

79,1

61-,1

55-,3

51,4

06-,2

53,2

82,1

23-,0

61,0

42,0

31-,3

61,0

07-,1

83,2

16,0

761,

000

-,079

,092

,031

-,047

,287

,145

-,092

,108

,025

-,089

,050

-,111

-,177

,474

-,084

-,380

,122

-,554

-,079

1,00

0-,7

43-,3

75,2

49,0

75-,3

84,3

77-,2

61-,0

35,4

45-,4

98-,1

79,0

87-,5

44-,1

09,3

16-,1

81,5

91,0

92-,7

431,

000

,040

-,038

-,141

,140

-,119

,075

,038

-,245

,255

,058

-,077

,034

,340

,307

,162

-,079

,031

-,375

,040

1,00

0-,4

23,0

30,4

32-,5

76,2

62-,2

32-,3

94,4

40-,0

01-,0

01-,2

54-,5

78-,1

01-,2

96,1

61-,0

47,2

49-,0

38-,4

231,

000

-,494

-,261

,574

-,142

,450

,286

-,451

-,120

-,049

,133

-,045

-,299

,331

-,155

,287

,075

-,141

,030

-,494

1,00

0-,0

01-,1

03,0

75-,1

30,0

82-,1

35-,0

46,0

94-,3

20,1

93,3

41,5

45-,3

51,1

45-,3

84,1

40,4

32-,2

61-,0

011,

000

-,818

,738

,111

-,671

,535

,117

-,180

-,101

-,428

-,327

-,578

,406

-,092

,377

-,119

-,576

,574

-,103

-,818

1,00

0-,5

70,4

16,6

03-,5

77-,0

61,0

51-,3

47-,0

07,2

43,4

10-,2

53,1

08-,2

61,0

75,2

62-,1

42,0

75,7

38-,5

701,

000

,177

-,498

,427

,160

-,433

-,714

-,361

-,059

-,292

,282

,025

-,035

,038

-,232

,450

-,130

,111

,416

,177

1,00

0,0

08-,1

23,0

97-,1

70,2

79-,2

19-,5

96-,2

39,1

23-,0

89,4

45-,2

45-,3

94,2

86,0

82-,6

71,6

03-,4

98,0

081,

000

-,792

-,052

,189

-,199

,329

,549

,120

-,061

,050

-,498

,255

,440

-,451

-,135

,535

-,577

,427

-,123

-,792

1,00

0,1

80-,3

24-,1

19-,2

24-,1

17,0

75,0

42-,1

11-,1

79,0

58-,0

01-,1

20-,0

46,1

17-,0

61,1

60,0

97-,0

52,1

801,

000

-,172

,293

,108

-,078

-,044

,031

-,177

,087

-,077

-,001

-,049

,094

-,180

,051

-,433

-,170

,189

-,324

-,172

1,00

0

Con

sta

X1

X2

X3

X4

X5

X6

X7

X8

X9

X10

X11

X13

X14

X15

X16

X17

X18

X19

Ste

p1

Con

stan

tX

1X

2X

3X

4X

5X

6X

7X

8X

9X

10X

11X

13X

14X

15X

16X

17X

18X

19

Page 145: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

Step number: 1 Observed Groups and Predicted Probabilities 80 ô ô ó ó óN ó F óN ó R 60 ôN ô E óN ó Q óN ó U óN Fó E 40 ôN Fô N óN Fó C óN Fó Y óN Fó 20 ôN Fô óN Fó óNF Fó óNNNN F FFFó Predicted òòòòòòòòòòòòòòôòòòòòòòòòòòòòòôòòòòòòòòòòòòòòôòòòòòòòòòòòòòòò Prob: 0 ,25 ,5 ,75 1 Group: NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF Predicted Probability is of Membership for FD The Cut Value is ,50 Symbols: N - NFD F - FD Each Symbol Represents 5 Cases.

Casewise Listb

S F ,921 F ,079 ,292S F** ,024 N ,976 6,379S F ,836 F ,164 ,443S F** ,016 N ,984 7,861S N** ,682 F -,682 -1,465

Case386989111150

SelectedStatusa Y

ObservedPredicted

PredictedGroup Resid ZResid

Temporary Variable

S = Selected, U = Unselected cases, and ** = Misclassified cases.a.

Cases with studentized residuals greater than 2,000 are listed.b.

Page 146: 5060 skripsi analisi rasio keuangan

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Christanty Amazia Immanuela Pattinasarany

Alamat : Griyo Mapan Sentosa CA-32 Tropodo-Waru

Nim : 2006310066

Jurusan : Akuntansi

Program Studi : S1 (Strata 1)

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul :

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC

adalah benar-benar merupakan karya saya sendiri dan bukan jiplakan (plagiat)

dari karya ilmiah orang lain serta bukan hasil dibuatkan oleh orang/pihak lain.

Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya tersebut tidak benar, maka

saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan Skripsi beserta segala hal yang

terkait dengan Skripsi tersebut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Surabaya, 10 Februari 2010

Yang menyatakan,

Christanty Pattinasarany