10
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar Bali 2016 EVALUASI KUALITAS ELEMEN DAN REDESAIN INTERIOR FASILITAS KAMPUS DI FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS UDAYANA Ni Luh Putu Eka Pebriyanti 1) , Gede Windu Laskara 2) 1 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 2 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Badung-Bali, 80113 Telp/Fax : (0361) 705678, E-mail : [email protected] Abstrak Untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan adanya peningkatan dan penyempurnaan pendidikan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar (PBM). Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal dimana dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien di kelas menjadi sangatlah penting. Saat ini Jurusan Arsitektur Program Reguler mengelola tiga buah gedung (DB, DF, dan DG) di Kampus Bukit Jimbaran, ruang Studio Tugas Akhir yang berada di Kampus Sudirman Denpasar, serta gedung Undagi Graha yang digunakan bersama dengan jurusan lain di Fakultas Teknik. Gedung yang dikelola tersebut terdiri atas empat ruang kuliah, lima studio gambar, ruang dosen dan administrasi, ruang komputer, laboratorium (bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian masyarakat) serta ruang baca. Selama ini, usaha untuk menambah jumlah fasilitas berupa gedung baru di Jurusan Arsitektur Universitas Udayana masih terus diupayakan. Hal tersebut mengingat tuntutan ruang belajar yang refresentatif dengan kegiatan belajar mengajar di Jurusan Arsitektur sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas dan efektivitas elemen ruang dalam atau interior fasilitas-fasilitas kampus yang ada di Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Udayana serta melakukan redesain. Proses redesain akan mencakup aspek-aspek seperti: 1) Karakteristik bentuk dan dimensi (elemen lantai, dinding, plafon), 2) Material (bahan, tekstur, warna), 3) Furniture dan perlengkapan, 4) Pencahayaan, 5) Akses dan bukaan ruang. Kata Kunci : Post Occupancy Evaluation (POE), Redesain Interior, Fasilitas Kampus Abstract Improving the quality of education required an increase and improvement of education related of teaching and learning process. The process of learning is at the core of the formal education process where in creating a effective and efficient learning environment in the classroom is becomes very important. Currently, the Department of Architecture in regular program manage three buildings (DB, DF, and DG) at Bukit Jimbaran Campus. Final Studio classroom located in the Campus Sudirman Denpasar, as well as undagi Graha building which is used in conjunction with other departments in the Faculty of Engineering. The building that is managed consists of four classrooms, The building that is managed consists of four classrooms, five classroom of drawing (studio of architecture), lecturers and administrative space, computer classroom, laboratories (education and teaching, research and community service) as well as a library. All this time, efforts to increase the number of new building at the Department of Architecture, University of Udayana are still continued to be efforted. It is considering the very high demands of refresentatif classrooms with teaching and learning activities at Department of Architecture. This study aimed to evaluate the quality and effectiveness of the elements or interior space in campus facilities in the Faculty of Architecture University of Udayana and perform redesign. Process redesign will include aspects such as: 1) The characteristics of shape and dimensions (elements of floors, walls, ceilings), 2) Material (material, texture, color), 3) Furniture and fixtures, 4) Lighting, 5) Access and door window. Keywords: Post Occupancy Evaluation (POE), Interior Redesign, Campus Facilities

EVALUASI KUALITAS ELEMEN DAN REDESAIN INTERIOR …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI KUALITAS ELEMEN DAN REDESAIN INTERIOR …

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar Bali 2016

EVALUASI KUALITAS ELEMEN DAN REDESAIN INTERIOR

FASILITAS KAMPUS DI FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS UDAYANA

Ni Luh Putu Eka Pebriyanti1)

, Gede Windu Laskara2)

1Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

2Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

Kampus Bukit Jimbaran, Badung-Bali, 80113

Telp/Fax : (0361) 705678, E-mail : [email protected]

Abstrak

Untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan adanya peningkatan dan penyempurnaan pendidikan

yang berkaitan dengan proses belajar mengajar (PBM). Proses belajar mengajar merupakan inti dari

proses pendidikan formal dimana dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien di kelas

menjadi sangatlah penting.

Saat ini Jurusan Arsitektur Program Reguler mengelola tiga buah gedung (DB, DF, dan DG) di Kampus

Bukit Jimbaran, ruang Studio Tugas Akhir yang berada di Kampus Sudirman Denpasar, serta gedung

Undagi Graha yang digunakan bersama dengan jurusan lain di Fakultas Teknik. Gedung yang dikelola

tersebut terdiri atas empat ruang kuliah, lima studio gambar, ruang dosen dan administrasi, ruang

komputer, laboratorium (bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian masyarakat)

serta ruang baca. Selama ini, usaha untuk menambah jumlah fasilitas berupa gedung baru di Jurusan

Arsitektur Universitas Udayana masih terus diupayakan. Hal tersebut mengingat tuntutan ruang belajar

yang refresentatif dengan kegiatan belajar mengajar di Jurusan Arsitektur sangat tinggi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas dan efektivitas elemen ruang dalam atau interior

fasilitas-fasilitas kampus yang ada di Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Udayana serta melakukan

redesain. Proses redesain akan mencakup aspek-aspek seperti: 1) Karakteristik bentuk dan dimensi

(elemen lantai, dinding, plafon), 2) Material (bahan, tekstur, warna), 3) Furniture dan perlengkapan, 4)

Pencahayaan, 5) Akses dan bukaan ruang.

Kata Kunci : Post Occupancy Evaluation (POE), Redesain Interior, Fasilitas Kampus

Abstract

Improving the quality of education required an increase and improvement of education related of

teaching and learning process. The process of learning is at the core of the formal education process

where in creating a effective and efficient learning environment in the classroom is becomes very

important.

Currently, the Department of Architecture in regular program manage three buildings (DB, DF, and DG)

at Bukit Jimbaran Campus. Final Studio classroom located in the Campus Sudirman Denpasar, as well

as undagi Graha building which is used in conjunction with other departments in the Faculty of

Engineering. The building that is managed consists of four classrooms, The building that is managed

consists of four classrooms, five classroom of drawing (studio of architecture), lecturers and

administrative space, computer classroom, laboratories (education and teaching, research and

community service) as well as a library. All this time, efforts to increase the number of new building at

the Department of Architecture, University of Udayana are still continued to be efforted. It is considering

the very high demands of refresentatif classrooms with teaching and learning activities at Department of

Architecture.

This study aimed to evaluate the quality and effectiveness of the elements or interior space in campus

facilities in the Faculty of Architecture University of Udayana and perform redesign. Process redesign

will include aspects such as: 1) The characteristics of shape and dimensions (elements of floors, walls,

ceilings), 2) Material (material, texture, color), 3) Furniture and fixtures, 4) Lighting, 5) Access and door

window.

Keywords: Post Occupancy Evaluation (POE), Interior Redesign, Campus Facilities

Page 2: EVALUASI KUALITAS ELEMEN DAN REDESAIN INTERIOR …

2

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fasilitas di sebuah institusi pendidikan merupakan salah satu bagian penting yang perlu

diperhatikan. Hal tersebut karena keberadaan sarana dan prasarana ini akan menunjang kegiatan

akademik dan non-akademik mahasiswa serta mendukung terwujudnya proses belajar mengajar

yang kondusif. Visi Jurusan Arsitektur Universitas Udayana adalah menjadi lembaga pendidikan,

penelitian dan pengabdian masyarakat yang unggul dalam pengembangan pengetahuan arsitektur

dengan fokus arsitektur etnik (tradisional Bali) sebagai implementasi Pola Ilmiah Pokok (PIP)

kebudayaan Universitas Udayana. Untuk mewujudkan visi tersebut, misi-misi yang direncanakan

salah satunya adalah mengembangkan kemampuan kelembagaan, SDM, sarana dan prasarana untuk

menunjang kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Selama ini, usaha untuk

menambah jumlah fasilitas berupa gedung baru di Jurusan Arsitektur Universitas Udayana masih

terus diupayakan. Hal tersebut mengingat tuntutan ruang belajar yang refresentatif dengan kegiatan

belajar mengajar di Jurusan Arsitektur sangat tinggi. Ketidakefektifan dan kurang hidupnya suasana

kampus akibat kurang nyamannya kondisi fisik menjadi kendala yang harus segera dicarikan solusi.

Proses perancangan arsitektur disebut kreatif, bahkan terkadang harus bersifat inovatif. Oleh karena

proses arsitektur itu adalah proses penjelmaannya dipengaruhi oleh dua jenis faktor lingkungan.

Faktor lingkungan yang pertama adalah faktor yang dibentuk oleh lingkungan pemeran

pembangunan, institusi pengendalian pembangunan serta tipologi dari pembangunan yang saling

terkait di dalam proses perwujudan dari produk arsitektur tersebut. Sedangkan faktor lingkungan

yang kedua dibentuk oleh sub faktor yang mempengaruhi si perancang di dalam pengambilan

keputusan perancangannya. Sub-sub faktor lingkungan tersebut adalah : iklim, budaya, masyarakat,

teknologi dan kebutuhan. Evaluasi pasca huni (Post Occupancy Evaluation/POE) adalah suatu

evaluasi atau langkah diagnostik guna memantau mutu bangunan atau evaluasi terhadap bangunan

dengan cara sistematis dan teliti setelah bangunan selesai dibangun dan telah dipakai untuk

beberapa waktu. Fokus adalah kepada si pemakai dan kebutuhan pemakai, sehingga mereka dapat

memberikan pengetahuan yang mendasar mengenai akibat dari keputusan desain-desain masa lalu

dan dari hasil kinerja bangunan.pengetahuan ini menjadi sebuah dasar yang baik untuk

menciptakan bangunan yang lebih baik di masa mendatang.

Berkembangnya POE memberi dimensi baru di dalam proses perancangan setelah tahap analisis

dan tahap sintesis dengan dimasukkannya tahap ketiga di dalamnya yaitu Tahap Evaluasi. Tahap

evaluasi di dalam proses pembangunan, POE itu sendiri diterapkan sebagai tahap evaluasi di dalam

proses pembangunan yaitu setelah suatu bangunan berdiri dan digunakan. Di dalam proses

perancangan maka pengalaman impiris yang telah dibakukan di dalam suatu pusat informasi,

dimanfaatkan sebagai basis untuk melakukan suatu kajian atas hasil/produk suatu perancangan.

Dengan demikian hasil rancangan tersebut diuji kemampuan/kinerjanya melalui suatu proses

simulasi. Untuk ditentukan apakah hasil rancangan tersebut telah dapat memenuhi berbagai kriteria

perancangan yang telah dirumuskan dalam tahap sebelumnya, hasil kajian kemudian akan

merupakan umpan balik bagi penyempurnaan tahap analisa.

Dengan demikian, penelitian berupa evaluasi kualitas elemen terhadap fasilitas kampus di Fakultas

Teknik Arsitektur Universitas Udayana perlu dilaksanakan dan memberikan kontribusi bagi tahap

redesain interior serta mendukung terwujudnya proses belajar mengajar yang kondusif.

1.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain :

1. Mengetahui fasilitas kampus di Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Udayana

2. Mengetahui elemen-elemen interior dari fasilitas kampus di Fakultas Teknik Arsitektur

Universitas Udayana

Page 3: EVALUASI KUALITAS ELEMEN DAN REDESAIN INTERIOR …

3

3. Mengetahui tahap-tahap dalam melaksanakan Evaluasi Pasca Huni untuk fasilitas kampus

di Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Udayana

4. Mengetahui hasil redesain fasilitas kampus di Fakultas Teknik Arsitektur Universitas

Udayana

2. METODE

Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian yang berjudul “Evaluasi Kualitas Elemen Dan

Redesain Interior Fasilitas Kampus Di Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Udayana” ini dalam

pelaksanaannya merupakan penelitian POE dimana menggunakan metode penelitian campuran

(kuantitatif dan kualitatif). Metode Post Occupancy Evaluation (POE) digunakan untuk

menemukan kendala serta melakukan evaluasi kualitas dan efektivitas elemen ruang yang ada.

Teknik pengumpulan data melalui survei, observasi lokasi, wawancara dan analisis lokasi, mencari

solusi konsep desain interior dengan membuat desain. Tahapan-tahapan dalam proses evaluasi

purna huni atau Post Occupancy Evaluation (POE) antara lain :

1. Entry and Initial Data Collection (Tahap Persiapan)

Pada tahap ini yang dikerjakan terutama adalah mencari dukungan dari semua individu yang

terlibat (pemakai dan klien) dalam hal ini semua civitas Fakultas Teknik Arsitektur (baik

mahasiswa, dosen pengajar, pengurus Jurusan, dan pegawai) serta mempelajari garis besar riwayat

proyek yaitu bangunan kampus jurusan Arsitektur Universitas Udayana untuk menemukan hal yang

penting.

2. Designing The Research (Tahap Persiapan)

Pada Tahap ini memantapkan dan berpegangan pada tujuan penelitian, mengembangkan strategi,

penentuan sampel, pemilihan serta pengembangan rancangan dan metode penelitian dan pengetesan

awal. Strategi penelitian yang digunakan yaitu : field experiment, field studies, dan computer

simulation. Dalam POE karena yang diteliti adalah suatu seting yang nyata maka menggunakan

cara field studies.

3. Collecting Data (Tahap Pengumpulan Data)

4. Analyzing Data (Tahap Analisa)

5. Presenting Information (Tahap menyajikan informasi)

Pekerjaan terakhir adalah menyajikan informasi-informasi yang diperoleh dalam penelitian ini

mengenai kualitas elemen interior fasilitas kampus dengan problem yang dicari pemecahannya dan

memberikan kontribusi dalam perancangan/redesain interior. Tahap redesain akan menghasilkan

produk berupa gambar 2d dan 3d (model) sebagai output yang akan berimplikasi langsung pada

perubahan desain interior fasilitas kampus di Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Udayana.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas tentang fasilitas-fasilitas kampus, elemen-elemen interior, tahap-tahap

dalam melaksanakan evaluasi pasca huni untuk fasilitas kampus serta hasil redesain fasilitas

kampus di Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Udayana

3.1 Identifikasi Pemakai (civitas) dan Aktivitas

1) Pemakai

Pemakai (civitas) pada Jurusan Arsitektur Universitas Udayana secara garis besar

dikelompokkan menjadi:

a) Mahasiswa

Mahasiswa baru Jurusan Arsitektur program reguler pada tahun 2016 saat ini mencapai sekitar 91

orang. Jumlah mahasiswa tersebut cukup proposional dan sesuai dengan kondisi kegiatan belajar

mengajar di Jurusan arsitektur dengan syarat sarana dan prasarana pendidikannya memadai.

b) Dosen

Pada saat ini dosen Jurusan Arsitektur Universitas Udayana berjumlah 47 orang dengan kualifikasi

bidang keahlian berbeda-beda yaitu bidang Kota dan Permukiman, bidang Teknologi Bangunan

dan bidang Perancangan. Satu orang dosen sekaligus sebagai Ketua Jurusan yang bertanggung

jawab dalam kegiatan pendidikan di jurusan dan satu orang sebagai Sekretaris Jurusan.

Page 4: EVALUASI KUALITAS ELEMEN DAN REDESAIN INTERIOR …

4

c) Staf Administrasi

Saat ini Jurusan Arsitektur memiliki 7 orang staf administrasi yang bertugas membantu segala

sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan administrasi dalam Jurusan Arsitektur. Staf administrasi ini

terdiri dari pegawai bidang akademik, bidang perlengkapan , petugas ruang baca/perpustakaan dan

bidang kepegawaian.

d) Cleaning Service

Jurusan Arsitektur memiliki 5 orang pegawai khusus cleaning service yang bertugas membantu

menjaga kebersihan dan keamanan di Jurusan Arsitektur Universitas Udayana.

2) Kegiatan

Untuk mempermudah pemetaan maka kegiatan akan dikelompokkan sesuai dengan pengelompokan

pemakai (civitas). Kegiatan akan diuraikan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh civitas

sebagaimana berikut ini.

a) Mahasiswa

Untuk lebih jelas mengenai kegiatan yang berkaitan dengan akademis dan kegiatan kemahasiswaan

terutama kegiatan akademis yang bersifat khusus dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Mengikuti Perkuliahan

2) Praktikum

3) Studio Perancangan Arsitektur

4) Tugas akhir

5) Kegiatan kemahasiswaan .

b) Dosen

1) Pendidikan

Kewajiban dosen adalah memberikan materi kuliah, praktikum dan evaluasi serta tugas mengajar

lainnya kepada mahasiswa. Untuk keperluan tersebut seorang dosen diharuskan membuat persiapan

seperti pembuatan bahan ajar, bahan praktikum, melakukan evaluasi dan sebagainya. Kegiatan

rapat kecil dan bimbingan kepada mahasiswa dilaksanakan di Ruang Jurusan yang menjadi satu

kelompok kegiatan dengan kantor administrasi, ruang kajur dan sekjur, beberapa laboratorium dan

ruang baca.

2) Penelitian dan Pengabdian

Dosen juga melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian. Penelitian yang dilakukan oleh dosen

terutama yang terkait dengan bidang keahlian masing-masing di bidang arsitektur. Secara garis

besar, bidang keahlian di bidang arsitektur.

Isu penting yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah upaya-upaya peningkatan pemanfaatan

ruang dalam kegiatan belajar mengajar serta peningkatan sikap pemakai bangunan melalui

partisipasinya dalam proses evaluasi. Hasil evaluasi ini akan memberikan masukan dalam

rancangan redesain fasilitas kampus jurusan arsitektur selanjutnya.

3.2 Evaluasi Purna Huni Berdasarkan Aspek Fungsional Dan Aspek Teknis

Penelitian Evaluasi Purna Huni dapat dibedakan menjadi tiga aspek yaitu : fungsional, teknis dan

perilaku. Masing-masing mempunyai lingkup dan spesifikasi dalam kegiatannya, meskipun secara

proses garis besarnya sama. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian Evaluasi Purna Huni di kampus

Jurusan Arsitektur Udayana ini akan membahas dua aspek evaluasi yaitu aspek fungsi dan aspek

teknis. Kampus Jurusan Arsitektur ini terbagi menjadi empat pengelompokkan fungsi. Setiap

kelompok fungsi memiliki elemen-elemen pembentuk yang berbeda baik itu berupa bangunan,

ruang terbuka maupun tata hijau. Zona tersebut yaitu: 1) Kelompok Fungsi Utama/Belajar berupa

ruang kuliah gedung DB (lantai 2), gedung DF dan gedung DG, 2) Kelompok Fungsi Pengelola, 3)

Kelompok Fungsi Penunjang, dan 4) Kelompok Fungsi Servis. Sirkulasi yang ada di kampus

jurusan arsitektur baik itu horisontal maupun vertikal adalah berupa tangga, selasar/koridor, jalur

pejalan kaki/pedestrian, serta sirkulasi kendaraan. Jalur pejalan kaki dan jalur kendaraan dibedakan

karena mempengaruhi kenyamanan ruang-ruang privat sebagai tempat kegiatan belajar mengajar.

Page 5: EVALUASI KUALITAS ELEMEN DAN REDESAIN INTERIOR …

5

Gambar 1. Pengelompokkan Fungsi & Sirkulasi Penghuni

di Kampus Jurusan Arsitektur Universitas Udayana

Kelompok Fungsi

Belajar

Kelompok Fungsi

Pengelola

Kelompok Fungsi

Service

Kelompok Fungsi

Penunjang

KETERANGAN :

Sirkulasi kendaraan

Sirkulasi pejalan kaki

Page 6: EVALUASI KUALITAS ELEMEN DAN REDESAIN INTERIOR …

6

Jalur sirkulasi selasar selebar 150-235 cm dimana dibatasi oleh kolom dan dinding luar ruang kelas

bersifat terbuka (tanpa dinding). Sirkulasi vertikal menggunakan tangga dengan lebar 140-180 cm

terletak di ujung bangunan selain untuk memudahkan mengenali juga memudahkan evakuasi ketika

terjadi keadaan darurat.

3.3. Analisis Data

Kontribusi lingkungan kampus yang sukses terhadap sistem pembelajaran dapat meliputi efisiensi

dalam konsumsi energi bangunan, kualitas desain dari bangunan dan lingkungannya dan bagaimana

bangunan kampus mendukung penggunaan oleh penghuninya. Lingkungan kampus yang sukses

adalah mampu memenuhi kebutuhan penghuni dan mendukung efektivitas kegiatan belajar

mengajar dalam hal ini secara fungsional, kenyamanan, keberlanjutan, serta efisiensi. Post

Occupancy Evaluation (POE) atau Evaluasi Purna Huni (EPH) merupakan jalan untuk

mengevaluasi bangunan dan lingkungannya serta kebutuhan penghuninya. Evaluasi terhadap

bangunan secara keseluruhan terutama tentang sirkulasi /akses vertikal dan horizontal termasuk

jalur pejalan kaki. Feedback dari mahasiswa dan staf pegawai kaitannya kinerja bangunan dengan

melakukan survei tentang aspek suhu udara, pencahayaan, suara, penghawaan ruangan, kebersihan

dan ergonomis/furnitur. Pengumpulan data dalam memperoleh data kinerja bangunan dengan

melakukan survei tentang aspek suhu udara, pencahayaan, suara, penghawaan ruangan, kebersihan

dan ergonomis/furnitur dilakukan melalui kuesioner. Responden yaitu pemakai yang beraktivitas di

kampus Jurusan Arsitektur minimal selama 1 tahun yaitu mahasiswa, pegawai dan dosen

ditentukan dengan metode purposive sampling. Jumlah responden dari mahasiswa yaitu 153 orang.

Sampel mahasiswa terdiri dari 62% laki-laki dan 38% perempuan. Responden adalah mahasiswa

Jurusan Arsitektur yang rata-rata berusia antara 19-20 tahun. Sebagian besar dari responden

beraktivitas lebih dari 4 jam dalam sehari. Sampel dari pegawai Jurusan Arsitektur berjumlah 5

orang. Data responden ditabulasi dan dipersentasikan secara sederhana, sehingga dapat diperoleh

besaran responden. Berikut adalah hasil dan tabulasi data dari tiga gedung yang dievaluasi kinerja

bangunannya dalam kuesioner yaitu gedung DB, gedung DF serta DG. Tabulasi data dari kuesioner

dimana evaluasi terhadap suhu udara di gedung DB, DF dan DG terdiri dari 14 pertanyaan. Hasil

menunjukkan bahwa 79% responden menyatakan bahwa sirkulasi udara di gedung DF tidak

memenuhi standar dibandingkan di gedung DB dan DG. Gedung DB dan DF dirasakan masih

memerlukan alat pengaturan suhu udara (AC). Jumlah jendela/lubang udara di semua gedung

sudah dianggap cukup oleh responden, hanya gedung DF untuk kelas studio beberapa jendela tidak

dapat dibuka. Sebanyak 96% responden menyatakan suhu di gedung DB dan DF membuat tidak

Gambar 2. Hasil Analisis Data Berdasarkan Survei Penghuni (Mahasiswa)

Terhadap Suhu Udara Di Gedung DB,DF, dan DG

nyaman terutama di gedung DF dirasakan panas sehingga responden banyak mengeluarkan

keringat. Berdasarkan analisis terhadap hasil tabulasi diatas bisa dilihat bahwa gedung DG

dirasakan lebih nyaman dan memiliki suhu udara yang memenuhi standar kenyamanan bila

dibandingkan dengan gedung DB dan DF. Tabulasi data dari kuesioner evaluasi terhadap

SUHU UDARA

92% 92%

88%

Anda merasa masih memerlukan alat pengatur suhu udara (AC) di ruangan tempat belajar? (YA)

GEDUNG DB GEDUNG DF GEDUNG DG

SUHU UDARA

88% 96%

58%

Anda merasa udara di tempat belajar anda terasa panas sehingga anda banyak mengeluarkan keringat? (YA)

GEDUNG DB GEDUNG DF GEDUNG DG

Page 7: EVALUASI KUALITAS ELEMEN DAN REDESAIN INTERIOR …

7

pencahayaan di gedung DB, DF dan DG terdiri dari delapan pertanyaan. sebanyak 88 % responden

menyatakan bahwa sinar matahari sudah memenuhi syarat kebutuhan ruangan di gedung DF dan

DG, sedangkan di gedung DB sebanyak 67 % responden. Cahaya listrik di semua gedung dirasakan

cukup. Berdasarkan analisis terhadap data tentang kondisi pencahayaan pada gedung DB, DF, dan

DG diperoleh bahwa tidak perlu penambahan penerangan dari listrik untuk gedung DB, DF dan

DG. Semua ruangan di gedung-gedung tersebut sudah cukup terang dan tidak gelap. Sebanyak 88%

responden di gedung DF dan 83% responden untuk gedung DG menyatakan suara AC mengganggu

telinga. Suara-suara dari luar ruangan gedung DG lebih menggangu dibandingkan di gedung DB

dan DF. Berdasarkan hasil tabulasi data terhadap suara dan kebisingan di gedung DB, DF dan DG

didapatkan bahwa sudah nyaman. Tabulasi data dari kuesioner evaluasi terhadap pencahayaan di

gedung DB, DF dan DG terdiri dari lima pertanyaan. Sebanyak 88% responden merasa tidak

nyaman dengan sirkulasi udara di gedung DF. Gedung DB dianggap tidak sesuai dengan jumlah

orang didalamnya. Rata-rata responden menyatakan bahwa gedung DB, DF,dan DG, kondisi

jendelanya tidak terbuka. Hasil survei terhadap responden tentang kebersihan ruangan di gedung

DB,DF dan DG yaitu 50% responden merasa bersih dan tidak berdebu di gedung DB. Lingkungan

kuliah dirasakan cukup bersih dan membuat nyaman dalam belajar. Sebanyak 67% responden

menyatakan kegiatan pembersihan ruangan oleh cleaning service ruang dilakukan 2 kali sehari di

gedung DB, 75% di gedung DF dan 79% di gedung DG. Sebanyak 38% responden menyatakan

bahwa ruang di gedung DB terdapat sampah berserakan, 33% di gedung DF dan 17% di gedung

DG. Kondisi ruangan yang paling kotor dan berdebu ada di gedung DB (38%). Berdasarkan

analisis terhadap data tentang kondisi kebersihan ruangan di gedung DB, DF dan DG dimana masih

memerlukan tambahan tempat sampah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil survei yaitu 63%

responden di gedung DB, 67% di gedung DF dan 71% di gedung DG. Aspek ergonomis lebih

mengevaluasi kenyamanan mebel yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar seperti kursi

dan meja. Kursi tempat untuk duduk saat belajar sudah sesuai dengan ukuran tubuh dinyatakan oleh

setengah dari responden di gedung DB, 54% responden di gedung DF, dan 63% responden di

gedung DG. Sebanyak 58% responden menyatakan tinggi meja dan kursi di gedung DB sudah

sesuai dengan ukuran tubuh, 63% responden di gedung DF dan 58% responden di gedung DG.

3.4. Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi, pengelompokkan fungsi dan hubungan ruang eksisting dapat lebih

dioptimalkan. Pengelompokkan fungsi berkaitan dengan pola aktivitas penghuni dan hubungan

ruang dapat lebih optimal dan efektif dengan pembagian zona berdasarkan sifat ruang yaitu :

1) zona publik terdiri dari area parkir roda 2, area parkir roda 4, ruang ME, taman/tata hijau, area

akses masuk tapak/entrance.

2) zona semi publik terdiri dari fasilitas lobby, area informasi dan resepsionis, area kantor

pengelola, area student center hall, kantin & tempat fotocopy, toilet, gudang, sedangkan zona semi

privat terdiri dari kantor ketua jurusan dan sekretaris jurusan, ruang dosen, ruang rapat,

perpustakaan, toilet, area konsultasi/bimbingan ke dosen, rooftop garden dan area kegiatan

kemahasiswaan.

3) zona privat terdiri dari ruang kelas umum, ruang kelas studio perancangan, toilet, ruang

presentasi/evaluasi dan ruang display product/maket.

Penzoningan ruang dan pengaturan sirkulasi di kampus Jurusan Arsitektur selain mempengaruhi

kegiatan pemakai baik didalam maupun di luar bangunan, juga ‘rasa ruang’. Penataan sirkulasi

tapak dengan konsep yang bersifat dinamis termasuk konsep penataan elemen ruang luar

pembentuknya baik hardscape dan softscape. Hal tersebut mendukung dan sesuai dengan sifat

kegiatan mahasiswa arsitektur yang dinamis dan menuntut kreatifitas tinggi. Jalur pejalan kaki

tapak dengan bentuk asimetris sangat memungkinkan untuk diterapkan dan perpaduan material

hardscape seperti batu alam dan batu tabur. Kondisi pohon eksisting sebisa mungkin dipertahankan

namun disesuaikan jenis dan peletakkannya dengan konsep penataan yang dinamis tersebut.

Adapun tipe kelas yang dapat diterapkan dalam proses redesain interior ruang kelas di Jurusan

Arsitektur ini antara lain :

1) Tipe ruang kuliah/kelas standar dengan furnitur model chair arm tablet.

2) Tipe ruang kuliah/kelas standar dengan furnitur model moveable table and chair.

Page 8: EVALUASI KUALITAS ELEMEN DAN REDESAIN INTERIOR …

8

3) Tipe ruang studio perancangan untuk kegiatan latihan dan menyelesaikan tugas menggambar.

4) Tipe kelas laboratorium komputer. Penataan kelas menggunakan tipe kelas face-to-face

Perlu adanya penambahan jumlah ruang kelas yang memadai di Jurusan Arsitektur dan lebih

bersifat fleksibel dari segi sirkulasi ruang, penataan furnitur maupun material furnitur yang

digunakan. Suhu di gedung DB dan DF membuat tidak nyaman terutama di gedung DF dirasakan

panas sehingga mahasiswa banyak mengeluarkan keringat. Solusi yang bisa diambil adalah

merencanakan desain jendela yang memaksimalkan bukaan. Overstek bangunan juga harus optimal

agar sinar matahari tidak langsung masuk ke dalam ruangan sehingga dapat mengurangi suhu

ruangan. Peletakan bukaan juga sebaiknya di sisi utara dan selatan. Selain pintu jendela, salah satu

komponen yang tidak kalah penting adalah keberadaan ventilasi. Ventilasi menjadi kebutuhan

utama karena ventilasi merupakan jalur sirkulasi udara atau jalur keluar masuknya udara sehingga

mahasiswa merasa nyaman dalam menerima materi dari dosen. Arah bukaan jendela dan dimensi

sangat menentukan agar bukaan bisa bekerja secara optimal.

4. KESIMPULAN

Evaluasi Purna Huni fasilitas kampus Jurusan Arsitektur Universitas Udayana meliputi aspek

fungsional dan aspek teknis. Evaluasi terhadap elemen pada masing masing fasilitas kampus

berkaitan dengan kenyamanan pengguna. Dari segi pengelompokan fungsi, terdapat beberapa

bangunan yang letaknya tidak sesuai dengan pembagian zona. Kontribusi lingkungan kampus yang

sukses terhadap sistem pembelajaran dipengaruhi oleh kualitas desain dari bangunan dan

lingkungannya serta bagaimana bangunan kampus mendukung penggunaan oleh penghuninya.

Lingkungan kampus yang sukses adalah mampu memenuhi kebutuhan penghuni dan mendukung

efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam hal ini secara fungsional, kenyamanan, keberlanjutan,

serta efisiensi. Upaya redesain interior untuk fasilitas kampus Jurusan Arsitektur dianggap sebagai

langkah yang mampu mengatasi ketidakoptimalan kinerja bangunan terhadap pemakai. Umpan

balik dari mahasiswa dan staf pegawai kaitannya kinerja bangunan dengan melakukan survei

tentang aspek suhu udara, pencahayaan, suara, penghawaan ruangan, kebersihan dan

ergonomis/furnitur serta evaluasi terhadap hasil observasi terhadap fasilitas kampus.

Ucapan Terimakasih

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Fakultas Teknik Universitas Udayana yang telah

memberikan dana untuk Hibah Penelitian Dosen Muda ini. Terima kasih juga penulis sampaikan

kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana beserta

stafnya yang telah memberikan banyak dukungan guna kelancaran penelitian. Khususnya untuk

Jurusan Arsitektur yang telah memberikan dorongan dan semangat untuk menyelesaikan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

A. Wicaksono, Andi. (2014). Teori Interior. Jakarta : Griya Kreasi.

Adianto, Alfian. (2011). Pengaruh Desain Interior Pepustakaan Terhadap Tingkat Frekuensi Mengunjungi Perpustakaan. Skripsi Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Airlangga

Surabaya : Tidak Diterbitkan.

Ching, Francis D.K. (1996). Ilustrasi Desain Interior. Jakarta : Erlangga.

Danisworo, M. (1989). Post Occupancy Evaluation: Pengertian dan Metodologi. Dalam Seminar

Pengembangan Metodologi Post Occupancy Evaluation. Jakarta: Usakti.

Ishak, Rahmi Amin, dkk. (2012). Wujud fisik ruang studio gambar arsitektur:Eksistensi elemen interior

Terhadap kreativitas dan kemandirian mahasiswa Dalam proses pembelajaran. Prosiding Fakultas

Teknik Grup Teknik Arsitektur. Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Sudibyo,S., (1996), Evaluasi Pasca Huni, Kuliah Program Program Pendidikan Pasca Sarjana Magister

Manajemen Rumah Sakit – Kerjasama Depkes RI. Jakarta.

Page 9: EVALUASI KUALITAS ELEMEN DAN REDESAIN INTERIOR …

9

Publikasi : SENASTEK III

Seminar Nasional Sains dan Teknologi, Universitas Udayana, 15-16 Desember 2016

Lokasi : Patra Jasa Bali Resort & Villa

Page 10: EVALUASI KUALITAS ELEMEN DAN REDESAIN INTERIOR …

10