Etika Hubungan Internasional Dalam Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Makalah Pendidikan Agama Islam (PAI)

Citation preview

MAKALAHDisusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pendidikan Agama Islam

Judul :

ETIKA HUBUNGAN INTERNASIONAL

MENURUT ISLAM

Disusun oleh :

Gina Nurul Azhar

NIM : 6211131063

HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2013PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDi zaman modern ini etika tentu saja diperlukan dalam menjalani kehidupan, karena tanpa etika hidup kita akan sembrono dan melakukan apa saja sesuka hati, namun banyak orang yang tidak tahu bagaimana cara beretika yang baik dan apa etika itu sendiri.

Hubungan internasional merupakan suatu hubungan antar negara yang dilakukan atas dasar kerja sama antara negara-negara tersebut. Di dalam hubungan internasional tentu saja kita akan berhadapan dengan warga negara dari negara lain dan pastinya diperlukan etika dalam menjalankannya.

Etika hubungan internasional menurut islam adalah etika yang didasarkan pada syariat dan ketentuan islam. Lalu timbullah pertanyaan bagaimana etika hubungan internasional menurut islam? Untuk itu saya akan memaparkan tentang masalah etika hubungan internasional menurut islam.1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan secara jelas dan terperinci diatas, maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa itu etika ?

2. Apa itu Hubungan Internasional ?

3. Bagaimana etika hubungan internasional menurut islam ?

PEMBAHASANMenurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Etika berasal dari bahasa yunani kuno yaitu ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang dari filsapat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar atau penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.

Etika dimulai bila manusia mereflesikan unsure-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normative. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.Hubungan internasional adalah proses interaksi manusia yang terjadi antar bangsa untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hubungan ini bisa berupa interaksi antarindividu (misalnya turis, mahasiswa, dan pekerja asing); antarkelompok (misalnya lembaga-lembaga sosial, dan perdagangan); atau hubungan antarnegara (misalnya negara-negara yang menjalin hubungan ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, atau negara-negara yang membentuk organisasi internasional seperti Sejarah PBB atau ASEAN). Hubungan Internasional (hubungan antarbangsa) sendiri terjadi karena dilatarbelakangi oleh kesadaran bahwa semua negara tidak akan mungkin bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dan akan selalu membutuhkan negara lain. Hubungan internasional dan kerjasama yang dilakukan antarnegara dapat terjalin dengan mulus jika masing-masing pihak dapat menjunjung tinggi prinsip-prinsip berikut, yaitu:

1. Hubungan dan kerjasama internasional hendaknya saling menguntungkan dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

2. Masing-masing pihak yang melakukan hubungan internasional tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain

3. Hubungan internasional ditujukan untuk kepentingan negara dan demi kesejahteraan rakyat.

4. Dilandasi oleh politik luar negeri yang bebas dan aktif.

5. Saling menjunjung persamaan derajat dan menghargai antarbangsa yang dilandasi oleh prinsip kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Hubungan Internasional dapat terjalin karena adanya ketidakmerataan kekayaan alam atau ketidakseimbangan perkembangan industry di setiap Negara, sehingga menuntut Negara yang bersangkutan untuk melakukan kerjasama dengan Negara lainnya. Tujuannya tentu saja untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Dalam hubungannya dengan disiplin ilmu yang ada di Indonesia, hubungan Internasional merupakan ilmu yang mempelajari berbagai hal mengenai hubungan antarnegara, organisasi antar pemerintahan, organisasi nonpemerintahan, perusahaan multinasional dan lain-lain.

Pengertian hubungan internasional menurut J.C.Johari : Hubungan internasional merupakan sebuah studi tentang interaksi yang berlansung diantara negara-negara berdaulat disamping itu juga studi tentang pelaku-pelaku non negara (non states actors) yang prilakunya memiliki dampak terhadap tugas-tugas Negara.Hubungan internasional menurut agama islam adalah interaksi yang terjadi pada beberapa negara untuk menjalin kerjasama diberbagai bidang yang dapat bermanfaat untuk negara tersebut atau suatu bidang akademis dan kebijakan publik dan dapat bersifat positif atau normatif karena berusaha menganalisis serta merumuskan kebijakan luar negeri negara-negara tertentu.

Di dunia barat seperti Eropa, para pemikir orientalis barat di Eropa menafsirkan Islam merupakan agama penuh dengan kekerasan dan penghalang perdamaian karena Islam merupakan agama yang mengancam keamanan internasional. Namun hal itu dibantah oleh sebagian para sarjana di barat, Mereka berpendapat bahwa terdapat kesalahpahaman dalam menafsirkan Islam tersebut yang di tafsirkan oleh para orientasi barat. Oleh karena itu, mereka mengadakan suatu penelitian bandingan untuk membantah atas apa yang di ungkapkan oleh para orientalis barat tersebut.

Etika dalam hubungan Internasinal menjadi sangat penting karena sering digunakan dan disalahgunakan oleh negara-negara, terutama negara-negara barat dan hegemon Seperti Amerika Serikat. Lebih lanjut, kajian etik pun melahirkan perdebatan antrara pandangan kaum komunitarian versus Kosmopolitan yang menjelaskan tentangbagaimana seharusnya negara bertindak dalam hubungan internasional. Substaninyaadalah apakah Ethics yang didahulukan atau kepentingan nasionalnya ?. akan tetapikaum akademisi hubungan internasional memberikan solusi mengenai hal tersebut. Pertama, karena negara memiliki kesempatan untuk berbuat jahat, kebijakan yangpolitis harus menemoatkan moralitas diatas kesempatan. Kedua, kepemimpinan moral yang bergantung pada intergritas moral individu juga penting termasuk aspek legitimasi pemimpin itu. Ketiga, kebijakan yang prudence harus mempertimbangkankeadaan, menyeimbangkan untung rugi serta prinsip dan kepentingan.KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pemaparan makalah ini dapat disimpulkan bahwa dalam hubungan internasional itu diperlukan etika karena etika merupakan bagian dari tingkah laku maka etika itu harus tumbuh pada diri seorang pelaku hubungan internasional tersebut yang tujuannya juga demi kepentingan Negara juga demi menjaga kehormatan diri si pelaku hubungan internasional. Etika hubungan internasional dalam islam itu dikaitkan dengan Al-Quran dan Syari. Menurut islam di dalam hubungan internasional itu ada banyak tatacara dalam hubungan internasional.