ESAIMEN EDU3093-GLOBALISASI.doc

  • Upload
    lethu

  • View
    97

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

"Globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.

Pengertian Globalisasi menurut bahasa adalah Global dan sasi, Global adalah mendunia, dan Sasi adalah Proses, jadi apabila pengertian Globalisasi menurut ahasa ini di gabungkan menjadi "Proses sesuatu yang mendunia". Munculnya Kata globalisasi sebenarnya merupakan kata serapan dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris globalization .

Theodore Levitte : merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.

Selanjutnya kita menuju ke pengertian globalisasi berdasarkan dari banyak pendapat para ahli yang memaparkan tentang pengertian globalisasi menurut pendapat mereka masing masing berikut ini :

Achmad Suparman menyatakan :

Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya.Menurut Jan Aart Scholte dia melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:

Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.

Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.

Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.

Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.

Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.

Wikipedia Encyclopedia Indonesia : Pengertian Globalisasi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan perubahan-perubahan dalam masyarakat dalam perekonomian dunia yang dihasilkan oleh meningkat pesatnya perdagangan dan pertukaran kebudayaan. Dalarn arti ekonomi, globalisasi mengacu terutama pada liberalisasi perdagangan bebas.

Pengertian Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Hal tersebut berkaitan dengan adanya tingkat Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.

Pendapat lain mengatakan pengertian globalisasi adalah sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini _ Lucian W. Pye, 1966

Mari kita perhatikan apa pendapat para ahli mengenai pengertian globalisasi tersebut, berikut ini :

Anthony Giddens (1989) : Pengertian Globalisasi adalah proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkat kehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga (yang pernah dijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian.

Bank Dunia : Definisi Globalisasi adalah kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan untuk memprakarsai transaksi ekonomi dengan orang- orang dari negara-negara lain.

Emanuel Ritcher : Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar - pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia .

Thomas L. Friedman : Globalisasi memiliki dimensi idiology dan tekhnologi. Dimensi tekhnologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi tekhnologi adalah tekhnologi informasi yang telah menyatukan dunia .

Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan : Globalisasi adalah proses yang meliputi penyebab,kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional dan transkultural kegiatan manusia dan non-manusia.

LAURENCE E. ROTHENBERG : Globalisasi adalah percepatan dan intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan,dan pemerintah dari negara yang berbeda.

Martin Albrown : Globalisasi menyangkut seluruh proses dimana penduduk dunia terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global.

Merriam Webster Dictionary : Globalisasi adalah perkembangan ekonomi global yang semakin terintegrasi ditandai terutama oleh perdagangan bebas, arus modal yang bebas,dan menekan lebih murah pasar tenaga kerja asing.

Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik.Khususnya, globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan di bidang komunikasi dunia.Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi. Globalisasi terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar, seperti:a. selalu meningkatkan pengetahuan; f. etos kerja;b. patuh hukum; g. kemampuan memprediksi;c. kemandirian; h. efisiensi dan produktivitas;d. keterbukaan; i. keberanian bersaing; dane. rasionalisasi; j. manajemen resiko.Apakah globalisasi?

Globalisasi merupakan satu proses untuk meletakkan dunia dibawah satu unit yang sama tanpa dibatasi oleh sempadan dan kedudukan geografi sesebuah negara Melalui proses ini, dunia akhirnya tidak lagi mempunyai sempadan dengan ruang udara dan langit sesebuah negara itu terbuka luas untuk dimasuki oleh pelbagai maklumat yang disalurkan menerusi pelbagai perantaraan media komunikasi seperti internet,media elektronik,dan teknologi siber. Perkembangan ini memungkinkan perhubungan diantara sesebuah negara dengan negara yang lain dan perhubungan sesama manusia dapat dilakukan dalam tempoh yang singkat.

Menurut Kamus Dewan globalisasi didefinisikan sebagai fenomena yang menjadikan dunia mengecil dari segi perhubungan manusia disebabkan kepantasan perkembangan teknologi maklumat. Manakala cediakawan barat mentakrifkan globalisasi sebagai satu proses kehidupan yang serba luas dan infiniti merangkumi segala aspek kehidupan seperti politik, sosial, dan ekonomi yang boleh dirasai oleh seluruh umat manusia didunia ini. Ini bermakna segala-galanya menjadi milik bersama dalam konsep dunia tanpa sempadan.

Dalam era globalisasi ini, dunia semakin dikecilkan ruangnya daripada yang asal. Jika dulu dunia ini seluas saujana mata memandang dan dipagari dengan sempadan-sempadan namun kini ia tidak berlaku lagi. Malah pada hari ini kita telah dapat merasakan apakah dia itu globalisasi. Ledakan teknologi maklumat yang pesat merupakan medium utama kepada agenda globalisasi ini.

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.[1]

HYPERLINK "https://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi" \l "cite_note-Albrow-2" [2] Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.[3]Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi berawal di era modern, beberapa pakar lainnya melacak sejarah globalisasi sampai sebelum zaman penemuan Eropa dan pelayaran ke Dunia Baru. Ada pula pakar yang mencatat terjadinya globalisasi pada milenium ketiga sebelum Masehi.[4]

HYPERLINK "https://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi" \l "cite_note-GL-H-10-5" [5] Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung sangat cepat.

Istilah globalisasi makin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an dan lebih sering lagi sejak pertengahan 1990-an.[6] Pada tahun 2000, Dana Moneter Internasional (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi: perdagangan dan transaksi, pergerakan modal dan investasi, migrasi dan perpindahan manusia, dan pembebasan ilmu pengetahuan.[7CABARAN GLOBALISASI: KESANNYA KEPADA REMAJA

DUNIA kini semakin rumit dan berserabut. Jika ada dua perkataan yang dapat menggambarkan situasi yang kini sedang berkembang dalam dunia dewasa ini adalah "kekeliruann dan "kepalsuan".

Apakah yang lebih mengelirukan bagi generasi pewaris jika mereka dalam suatu keadaan sedang menyaksikan kehidupan manusia yang berada di dalam kekaburan dan kesamaran untuk menentukan destinasi hidup yang sebenar? Di suatu waktu golongan muda kita diperdengarkan mengenai slogan keadilan dan kebenaran tetapi di waktu yang lain mereka menyaksikan perbuatan yang zalim dan pemalsuan di atas nama keadilan dan kebenaran itu sendiri.

Sesungguhnya kekeliruan dalam pemikiran dan tanggapan terhadap erti kesejahteraan dan kemakmuran hidup telah membawa kepada krisis yang semakin kusut dan tragedi yang amat besar kepada kemanusiaan di waktu ini. Komplot dikelirukan di atas nama kebersamaan, monopoli kekayaan di atas nama pertumbuhan ekonomi, dominasi budaya di atas nama liberalisasi, penindasan golongan lemah di atas nama demokrasi, hedonisme di atas nama kebebasan individu peminggiran di atas nama urbanisasi dan penjajahan di atas nama pasaran bebas.

Semua ini sedang dihidangkan kepada generasi pewaris. Dalam jangka masa panjang yang palsu jika diulangi dan diperkukuhkan dengan kenyataan yang tidak disanggah, akhirnya akan menjadi persepsi yang dianggap benar dan terus dilanjutkan serta kadangkala dipertahankan tanpa soal.

Kita kerap memperkatakan sesuatu yang sering tidak kita fahami tetapi akibat dari sogokan yang bertubi-tubi melalui pelbagai media ia sudahnya diterima. Di zaman ini tidak ada ungkapan dan laungan yang paling tertonjol dan didengari dan dianggap sebagai benar oleh hampir semua pemegang kuasa dan khalayak awam melainkan Globalisasi.

Ramai yang sudah hampir yakin dengan penuh taqlid bahawa fenomena globalisasi adalah suatu realiti yang perlu diakui. Sejauh mana dan ke mana arah sebenarnya globalisasi akan membawa kita hampir tidak dapat diteliti dengan waras dan saksama oleh pelbagai pemikir dan perancang.

Kita sekarang sebenarnya sedang berada di suatu zaman di mana proses penyeragaman yang amat ketara sedang berlangsung. Akibat dari apa yang dikatakan globalisasi, kita sudah hampir pasti mengatakan kepelbagaian adalah satu ketidaksempurnaan. Oleh yang demikian kita semakin akur mengatakan bahawa globalisasi adalah suatu konsep yang benar dan tepat walaupun natijahnya jelas membawa banyak kesan negatif daripada positif. Kita akan perhatikan bahawa hampir semua aspek kehidupan kita sedang menjalani proses globalisasi yang sebenarnya adalah untuk mengheret kita ke dalam suatu sistem hidup yang diseragamkan di seluruh dunia.

Tidak ada aspek kehidupan yang tidak disentuh oleh proses globalisasi. Tidak ada sektor pembangunan dan kemajuan sesebuah negara yang sepi dari sentuhan glabalisasi. Namun begitu kita tidak pula nampaknya mengambil sikap yang kritikal terhadap proses ini.Dalam keghairahan untuk diglobalkan, kita semakin terputus dari budaya dan akar sejarah kita sendiri. Suatu tanggapan yang tidak disedari sedang menjadi asas pemikiran kita masa kini ialah semua sejarah bangsa mahupun negara tidak lagi bermakna melainkan proses globalisasi adalah satu-satunya fenomena yang harus membentuk seluruh tamadun hidup semasa.

Murni

Itulah hakikat globalisasi sebenarnya di mana ia adalah suatu proses penyeragaman dan penyamarataan "semua untuk satu dan satu untuk semua". Globalisasi dilihat sebagai suatu faham bahawa di dalam kehidupan ini tidak wajar lagi diiktiraf tanggapan nilai murni dan mulia secara objektif. Akibat dari "nilai-nilai global" yang dibentuk serta didalangi dan didukungi oleh faham dan pandangan hidup barat, maka kehidupan yang dilandaskan oleh nilai-nilai mutlak berdasarkan pegangan agama tidak lagi dapat diterima.

Apa yang disogokkan melalui globalisasi ialah segalagalanya perlu disamaratakan. Dengan lain perkataan ia bermakna seluruh pandangan hidup dan nilai hidup hendaklah diseragamkan tidak kira dari mana asas nilainya yang dibentuk. Ini diterjemahkan dalam pelbagai dimensi hidup dari sekecil-kecil perilaku seperti berpakaian sehinggalah ke sebesar-besar agenda di peringkat perhubungan antarabangsa.

Lantaran globalisasi mempunyai Jentera penjananya sendiri iaitu badan-badan konglomerat dunia yang sekali lagi berpaksi dan berpusat di barat maka kepentingan globalisasi pada hakikatnya tidak lain daripada kepentingan barat jua. Globalisasi pada hakikatnya tidak lebih daripada maksud dominasi. Laungan keadilan dan kesaksamaan universal yang cuba dikaitkan dengan proses globalisasi hanya merupakan suatu pemalsuan dan penyembunyian hakikat sebenar.

Kita sering tenggelam dan lemas dalam kejahilan yang amat ketara. Hampir jelas globalisasi sebagai suatu istilah baru kepada gerakan yang lama tidak lagi dapat difahami apatah lagi dianalisa dengan kritikal.

Semakin ramai penganalisis dunia kini telah memperakui globalisasi sebagai satu kenyataan yang diterima dan perlu dijadikan premis yang benar dan tidak boleh dipersoalkan lagi. Keghairahan pemikir-pemikir dan ahli-ahli akademik untuk menerima globalisasi kini diperkukuhkan oleh badan-badan antarabangsa di atas pelbagai nama yang amat mengkagumkan. Tanpa segan silu lagi mereka mengatakan bahawa fenomena wujudnya "rakyat global" adalah suatu bentuk idealisme yang perlu diterima oleh semua negara.

Demikianlah mendalamnya pemikiran globalisasi yang dijiwai oleh perancang-perancang pembangunan di seluruh dunia sehingga tidak wujud lagi rasa curiga terhadap kesan prosesnya yang dijana dan dicanangkan oleh kuasa-kuasa barat.

Tidaklah menghairankan kalau penganut-penganut globalisme ini akhirnya akan mengatakan, kedaulatan sesebuah negara bangsa tidak perlu diwujudkan lagi kerana mereka terus beranggapan bahawa apa yang dipanggil "dunia tanpa sempadan" adalah kemuncak kemajuan. Dengan demikian mereka berasa puas untuk menjadi alat dan hamba kepada pelbagai institusi global yang mengeksploitasi seluruh kepakaran dan keahlian mereka bagi membuka dan merungkai segala halangan yang menyebabkan sesebuah negara tidak memperakui globalisasi sebagai satu kemestian.

Kita menjadi semakin terhimpit apabila negara dankebanyakan pemimpin sudah membuat komitmen untuk menyertai proses globalisasi ini. Apakah makna, ke arah manakah tujuan dan apakah implikasinya, tidak menjadi persoalan penting. Apa yang diutamakan adalah semua pihak perlu menyertai dan menyesuaikan diri untuk menjadi lebih global.

Jika benarlah global itu bermakna lebih menyeluruh dan mengambilkira semua aspek dan kepentingan setiap warga dunia, kenapakah realiti globalisasi yang sedang berjalan kini tidak menunjukkan tanda tersebut melainkan semakin ketara fenomena dunia yang bersifat unipolar sedang dikuasai oleh hanya satu blok kuasa iaitu blok barat sahaja. Yang semakin jelas ialah bukan konsep menyeluruh itu yang sebenarnya ditekankan tetapi sebaliknya konsep "semua untuk satu" jualah yang kini menjadi agenda barat.

Apabila kita ingin menyinggung persoalan cabaran dan kesan globalisasi ke atas golongan remaja, sebenarnya kita sudah agak lewat untuk membuat suatu penilaian kritikal bagi mempersiapkan golongan tersebut menghadapi fenomena ini. Malah kesan globalisasi sudah terlalu awal lagi berada dalam kawalan kuasa besar dalam pelbagai bentuk seperti badan ekonomi, badan korporat dan konglomerat teknologi.

Cabaran

Satu-satunya cabaran globalisasi yang perlu diperbahaskan di agenda paling atas adalah cabaran ke atas aspek sosial budaya. Cabaran ini adalah suatu persoalan yang sangat kritikal kerana sesudah terlerainya benteng sosio budaya sesuatu kelompok masyarakat belia dapat disempurnakan maka segala usaha untuk menerobos bidang bidang yang lain akan menjadi lebih mudah.

Golongan muda sebahagian besarnya sudah terheret di dalam proses globalisasi sosio budaya. Melalui pelbagai saluran, golongan belia akan menjadi dan terus menjadi sasaran utama globalisasi yang didalangi oleh syarikat-syarikat multinasional dan transnasional. Sesungguhnya tidaklah mengejutkan apabila sistem sosio budaya masyarakat muda kini sudah dirungkai sehingga segala nilai tradisi kita kini sedang melalui proses penghakisan yang amat ketara.

Adalah terlalu ketara untuk menafikan mengenai wujudnya keadaan di mana anak-anak muda semakin menunjukkan tanda tercabut dari akar budaya, bangsa dan agamanya sendiri. Dalam keghairahan untuk mengejari gaya hidup global yang ditandai oleh pelbagai ciri kehidupan barat, anak-anak muda kita secara umumnya kini sudah tidak merasa bersalah untuk meniru secara bulat budaya hidup barat. Kita dapat saksikan globalisasi budaya ini dalam pelbagai bentuk kehidupan golongan belia.

Pengamatan yang jelas dapat membuktikan fenomena di atas boleh disaksikan dengan insiden-insiden dan trend berikut:

* Pakaian jenama barat.* Makanan segera keluaran barat.* Minuman global yang ditaja oleh barat.* Hiburan yang menonjolkan budaya barat.* Media barat yang semakin membanjiri masyarakat muda.* Rekreasi yang meniru ala barat.* Dunia lakonan dan pembikinan filem cara barat* Majlis-majlis sosial yang menonjolkan acara-acara ala barat.* Produk rokok yang menajakan budaya hidup barat.

Kesimpulan Akhir

Demikianlah antara fenomena globalisasi yang kini sedang mencabar seluruh jati diri golongan muda. Dari globalisasi kepada dominasi, golongan muda semakin terdedah kepada kehidupan dan nilai keperibadian yang terputus dan terpisah jauh dari budaya hidup timur.

Kita tidak mempunyai pilihan melainkan untuk meneliti secara kritikal dari implikasi globalisasi yang semakin rancak dan tidak terkawal. Golongan muda seharusnya berani untuk menyanggah arus globalisasi bagi memastikan jati diri kita yang sebenar tidak akan digadai. Hanya golongan muda yang mempunyai keberanian dan keyakinan diri bahawa sementara kita ingin berinteraksi dengan dunia luar kita tetap akan terus yakin dan tegas dalam mempertahankan kejatian diri kita. Tanpa kesedaran ini globalisasi akan menenggelam dan melemaskan golongan muda dengan nilai dan pegangan hidup yang sangat mengelirukan dan palsu.

I-Think Globalisasi Dalam Pendidikan

DEFINISI GLOBALISASI DALAM PENDIDIKANEra globalisasi meletakkan Malaysia berhadapan dengan pelbagai cabaran. Untuk menjadi sebuah Negara membangun sepenuhnya, Malaysia perlu meningkatkan daya saing dan meningkatkan kualiti pendidikan bertaraf dunia. Sebelum kita menyelami segala perihal berkaitan globalisasi, adalah lebih baik kita memahami maksud sebenar globalisasi. Berdasarkan gambar rajah di bawah ada sedikit maklumat berkaitan dengan definisi globalisasi dalam pendidikan.1.5 GLOBALISASI DALAM PENDIDIKAN

Scholte (2000:16) menyatakan bahawa globalisasi merujuk kepada proses

menyingkirkan batasan / sekatan kerajaan mengenai pergerakan antara negara

supaya mewujudkan satu ekonomi dunia yang terbuka. Dalam konteks pendidikan,

globalisasi ialah proses mengenepikan sekatan untuk mewujudkan dunia

terbuka tanpa sempadan.

Impak globasasi dalam pendidikan:

(i) Penggunaan bahasa inggeris sebagai bahasa ilmu dan bahasa

antarabangsa.

(ii) Pendidikan negara terbuka kepada dunia luar.

(iii) Pertumbuhan cawangan universiti luar di dalam negara.

(iv) Peluang pendidikan semakin banyak dengan penubuhan intitusi swasta.

(v) Kepentingan pengajaran sains dan teknologi.

(vi) Pembelajaran menggunakan teknologi untuk menguasai maklumat.

(vii) Perubahan peranan guru dalam bilik darjah.

(viii) Pembudayaan teknologi.

(ix) Penyediaan peluang pendidikan.

(x) Aliran tenaga buruh atau sumber manusia dari luar masuk dalam negara.

(xi) Kemahiran berbahasa dalam pelbagai bahasa dapat mengatasi batasan

untuk berkhidmat di mana-mana negara.

(xii) Transformasi kurikulum dalam pendidikan mengikut kehendak semasa.

Tugas guru dalam menyediakan murid menghadapi era globalisasi dan memenuhi

hasrat Wawasan 2020:

1. Latih pelajar untuk berdikari dan bertanggungjawab atas pembelajaran

sendiri.

2. Pelajar diberi peluang berfikir pada aras tinggi, meneroka idea dan

mencipta inovasi.

Dalam masa yang sama, guru harus meningkatkan amalan profesionalisme selain

mengemas kini maklumat agar sentiasa selari dengan arus perkembangan.

Globalisasi dalam Pendidikan Globalisasi merujuk kepada proses menyingkirkan batasan atau sekatan kerajaan mengenai pergerakan antara negara supaya mewujudkan satu ekonomi dunia yang terbuka dan tanpa sempadan (Scholte, 2000:16)

Impak globalisasi dalam pendidikan merangkumi penggunaan bahasa inggeris sebagai bahasa ilmu dan bahasa oengantarabangsaan, pendidikan negara tebuka kepada dunia luar, pertumbuhan cawangan universiti luar di dalam negara kita, peluang pendidikan semakin banyak dengan penubuhan institusi pengajian tinggi swasta, pentingnya pengajaran sains dan teknologi.

Perwujudan kesedaran tentang kepentingan pendidikan dalam era globalisasi telah berlakunya transformasi kurikulum dalam sistem pendidikan untuk menyediakan modal insan yang sesuai dengan kehendak tempatan dan permintaan global. Cabaran adalah untuk menghasilkan modal insan yang sesuai dengan kehendak tempatan dan permintaan global. Cabaran adalah untuk menghasilkan modal insan yang dapat berdaya saing dan memenuhi cita rasa pasaran tenaga buruh antarabangsa.

Usaha Ke Arah Melahirkan Modal Insan Minda Kelas PertamaOleh : Karl Metalino John Dasawarsa ini, negara kita telah menempah nama di persada antarabangsa dan nama Malaysia tidak lagi asing di kaca mata dunia. Sejajar dengan itu, pembangunan di negara kita telah gah berkembang mengikut peredaran masa. Tidak hairanlah negara kita mampu berdiri sama tinggi dengan negara-negara maju di persada dunia. Seiringan dengan itu, peluang pendidikan juga menuntut kepakaran ilmu yang setaraf dengan bidang yang ditawarkan agar mampu melahirkan modal insan minda kelas pertama. Oleh yang demikian, pelajar perlulah mendapat keputusan yang cemerlang agar mampu merebut peluang kerjaya yang ditawarkan di negara ini. Kementerian Pendidikan Malaysia memainkan peranan penting dalam mengorak langkah yang dinamik agar mampu melahirkan modal insan minda kelas pertama di negara ini. Persoalannya, apakah usaha-usaha yang diambil oleh pihak kerajaan untuk melahirkan pelajar yang berprestasi tinggi di negara ini ? Antara usaha yang diambil oleh Kementerian Pendidikan Malaysia untuk melahirkan modal insan minda kelas pertama ialah menggubal Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia. Buktinya, pelan ini telah mula dilaksanakan pada tahun 2013 untuk mencapai aspirasi dan visi negara kita melahirkan pelajar yang cemerlang dalam semua aspek sama ada dalam bidang akademik mahupun kurikulum. Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia diwujudkan untuk mendukung Falsafah Pendidikan Kebangsaan. Pelan ini dihasilkan oleh kementerian melalui kajian dan penilaian yang mendalam serta penglibatan meluas oleh pihak awam. Berdasarkan kedudukan pencapaian sistem pendidikan Malaysia pada masa kini dan cabaran yang bakal ditempuhi, pelan ini bermatlamat untuk mengukuhkan visi dan aspirasi sistem pendidikan Malaysia sehingga tahun 2025. Pelan ini juga menyediakan hala tuju dasar dan inisiatif yang akan dilaksanakan bagi mencapai matlamat sistem pendidikan di negara kita serta memenuhi hasrat dan keperluan semua pihak khususnya warga sekolah yang akan melahirkan bakal pemimpin untuk negara kita pada masa akan datang. Pendek kata, Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia mampu melahirkan golongan pelajar yang memiliki minda kelas pertama di negara ini. Selain itu, kerajaan juga memastikan setiap pelajar di negara ini wajib menerima pendidikan dari peringkat akar umbi agar mampu melahirkan golongan yang celik huruf kerana melentur buluh biarlah dari rebungnya. Pendidikan adalah merupakan keperluan asas bagi kanak-kanak seawal peringkat prasekolah lagi. Hal ini amat bertepatan dengan matlamat Falsafah Pendidikan Kebangsaan iaitu, pendidikan di Malaysia adalah suatu usaha yang berterusan ke arah memperkembangkan potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu untuk mewujudkan insan yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Usaha ini adalah bagi melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berakhlak mulia, bertanggungjawab, dan berkeupayaan mencapai kesejahteraan diri, serta memberi sumbangan terhadap keharmonian dan kemakmuran keluarga, masyarakat dan negara. Golongan muda yang didedahkan dengan kepentingan ilmu pengetahuan nescaya mereka akan dapat memberi sumbangan dan jasa kepada negara apabila mereka mencapai alam kedewasaan kelak kerana pemuda harapan bangsa, pemudi tiang negara. Pucuk pimpinan negara kita pada masa akan datang terletak pada bahu generasi muda pada hari ini. Oleh itu, tindakan kerajaan memastikan setiap pelajar menerima pendidikan wajib adalah amat wajar untuk melahirkan modal insan yang berminda kelas pertama. Sejajar dengan itu, usaha yang diambil oleh pihak kerajaan bagi melahirkan modal insan minda kelas pertama ialah kerajaan memastikan setiap pelajar mendapat akses yang sama rata dalam pendidikan agar dapat meningkatkan pencapaian akademik para pelajar. Setiap kanak-kanak warganegara Malaysia, tanpa mengira taraf ekonomi, etnik atau latar belakang berhak mendapat akses yang sama untuk pendidikan berkualiti bagi membolehkan mereka mencapai potensi masing-masing ke tahap yang optimum. Berasaskan pendidikan untuk semua, yang merupakan sebahagian daripada matlamat pembangunan milenium, sistem pendidikan Malaysia berhasrat untuk memastikan penyertaan sejagat dan enrolmen penuh dari peringkat prasekolah ke peringkat sekolah menengah atas iaitu Tingkatan 5, sama ada menerusi laluan akademik atau laluan teknik dan vokasional yang setara. Komitmen ini termasuk memastikan semua murid mendapat tempat di sekolah dan kanak-kanak yang kini tidak bersekolah didekati secara proaktif, serta memastikan semua murid memenuhi standard minimum yang diterima, iaitu lulus mata pelajaran teras Bahasa Melayu, Bahasa Inggeris, Matematik, Sains, Sejarah, Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Moral pada akhir Tingkatan 5. Sementelahan pula, pelajar perlu belajar untuk mencari maklumat dan mempunyai keinginan untuk tahu yang tinggi terhadap sesuatu yang dipelajari agar mampu mengamalkan konsep pembelajaran sepanjang hayat. Dengan demikian, mereka boleh menghubungkan disiplin ilmu dan mencipta ilmu yang baharu. Murid juga perlu menguasai kemahiran kognitif termasuk penaakulan dan pemikiran kritis, kreatif dan inovatif. Pada peringkat yang paling asas, murid-murid perlu menguasai sepenuhnya kemahiran literasi dan numerasi. Dengan demikian, usaha kerajaan untuk melahirkan modal insan minda kelas pertama pasti akan tercapai.Di samping itu, usaha yang diambil oleh kerajaan untuk melahirkan modal insan minda kelas pertama ialah memastikan setiap murid menguasai kemahiran dalam bahasa Malaysia dan bahasa Inggeris dan digalakkan untuk mempelajari bahasa tambahan. Hal ini demikian kerana kepelbagaian budaya masyarakat Malaysia telah mewujudkan persekitaran semula jadi yang kondusif untuk melahirkan murid yang menguasai kemahiran dalam lebih daripada satu bahasa. Contohnya, pelajar yang mendapat pendidikan di Sekolah Jenis Kebangsaan Chung Hua, dalam masa yang sama bukan sahaja dapat menguasai bahasa Mandarin bahkan dapat menguasai bahasa Malaysia dan bahasa Inggeris sekali gus dapat menguasai lebih daripada satu bahasa. Penguasaan lebih daripada satu bahasa bukan sahaja mendatangkan faedah kepada diri pelajar malah dapat membantu murid untuk menyertai tenaga kerja global. Oleh itu, aspirasi Kementerian Pendidikan Malaysia adalah untuk memastikan setiap murid dari peringkat rendah hingga menengah, berpeluang untuk mempelajari bahasa tambahan. Dengan menguasai bahasa tambahan, pelajar akan dapat menyelami pelbagai budaya kaum di negara ini. Selain itu, peluang pekerjaan untuk pelajar yang dapat menguasai bahasa tambahan adalah amat tinggi. Hal ini demikian kerana majikan lazimnya gemar mengupah pekerja yang dapat menguasai bahasa tambahan kerana mereka dapat berkomunikasi dengan para pelanggan yang terdiri daripada pelbagai kaum dan bangsa serta dapat melicinkan apa-apa urusan dengan pelanggan. Pendek kata, langkah kerajaan untuk memastikan setiap murid menguasai bahasa tambahan pasti dapat melahirkan modal insan minda kelas pertama.Akhir sekali, kerajaan mengambil langkah untuk mentransformasi profesion keguruan menjadi profesion pilihan untuk melahirkan modal insan minda kelas pertama di negara ini. Modal insan minda kelas pertama dipertaruhkan untuk memacu pembangunan negara dalam merealisasikan Wawasan 2020. Oleh itu, amatlah wajar aspek pendidikan guru menjadi agenda utama kementerian. Sesungguhnya, guru yang baik akan melengkapkan diri dengan pelbagai ilmu pengetahuan dan kemahiran serta peka terhadap perkembangan pendidikan terkini dari semasa ke semasa mengikut perkembangan zaman. Hal ini akan dapat membuat diri pendidik bersedia menerima sebarang perubahan pada sistem pendidikan selari dengan keperluan masa kini. Guru perlu mengajar murid untuk mempraktikkan ilmu dan mengaplikasikan serta mencetuskan idea baharu bagi menghasilkan modal insan yang setanding dengan aras antarabangsa sekurang-kurangnya pada tahap kategori tiga teratas dalam sistem pendidikan terbaik dunia menjelang wawasan 2020. Pendapat ini jelas disokong dengan kata-kata YB Dato Sri Hishammuddin Tun Hussein dalam Perutusan Tahun Baru 2006 iaitu hasrat kita adalah untuk memastikan bukan sahaja kita dapat melahirkan guru yang berkualiti, tetapi lebih jauh daripada itu, iaitu untuk memastikan mereka yang berkualiti ini kekal dalam sistem pendidikan negara dan kekal berkualiti sepanjang tempoh perkhidmatan mereka. Kualiti guru merupakan faktor yang paling signifikan dalam menentukan keberhasilan murid kerana guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Hal ini bermaksud guru adalah contoh kepada murid-murid dan perlu memberi teladan yang baik kepada setiap pelajar. Oleh itu, profesion keguruan akan menjadi lebih berprestij dan elit apabila pengambilan dibuat hanya dalam kalangan graduan 30% terbaik dalam negara. Guru pelatih akan menerima latihan yang sebaik mungkin dari mula mereka mengikuti program latihan hingga mereka bersara. Selaras dengan itu, kerajaan juga mengetatkan syarat kelayakan guru mulai tahun 2013 kerana hanya calon yang terbaik sahaja yang akan dipilih untuk mengikuti latihan perguruan di Institut Pendidikan Guru. Hal ini bermakna kementerian akan meninggikan syarat kelayakan kemasukan ke profesion keguruan bagi memastikan semua guru yang mengikuti setiap latihan perguruan memenuhi syarat minimum kelayakan akademik. Kementerian akan memastikan standard yang sama digunakan dalam program latihan perguruan di institusi pengajian tinggi awam dan swasta. Bagi memenuhi hasrat melahirkan guru berkualiti, kementerian akan memastikan kualiti kurikulum dan pensyarah ditingkatkan. Kementerian juga akan memastikan hanya pelatih yang terbaik sahaja yang akan lulus dan dijamin penempatan di sekolah awam. Dengan demikian, hanya guru-guru pelatih yang cemerlang sahaja akan mendapat penempatan terlebih dahulu di sekolah dan mula melaksanakan tanggungjawab mereka sebagai seorang pendidik yang berintegrasi dan berakauntabiliti serta berkebolehan untuk melaksanakan apa-apa tugasan yang diamanahkan oleh pihak sekolah.Kesimpulannya, kerajaan amat menitikberat sistem pendidikan di negara ini demi mencapai standard pendidikan bertaraf antarabangsa. Pelbagai inisiatif telah diambil untuk memastikan aspirasi negara tercapai dan mendukung matlamat Falsafah Pendidikan Kebangsaan untuk melahirkan pelajar yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi dan fizikal. Maka itu, semua pihak perlulah menggembleng tenaga ibarat hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dicecah agar aspirasi negara untuk melahirkan modal insan minda kelas pertama dapat dicapai. Justeru itu, tanggunggjawab ini bukan terletak pada bahu kerajaan sahaja tetapi melibatkan gandingan dan kerjasama semua pihak untuk menjayakan usaha yang dilaksanakan ke arah melahirkan modal insan minda kelas pertama. Sekolah turut memainkan peranan yang amat penting untuk membentuk pelajar yang berkualiti dan berdaya saing serta memiliki sifat kepemimpinan yang terpuji kerana pelajar yang cemerlang adalah merupakan tampuk kepimpinan negara. Tegasnya, kemajuan negara kita bergantung kepada keberhasilan semua pihak untuk melahirkan modal insan minda kelas pertama di negara ini.

INCLUDEPICTURE "http://image.slidesharecdn.com/pembangunanmodalinsan-130722005102-phpapp01/95/pembangunan-modal-insan-5-638.jpg?cb=1424508487" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://image.slidesharecdn.com/pembangunanmodalinsan-130722005102-phpapp01/95/pembangunan-modal-insan-6-638.jpg?cb=1424508487" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://image.slidesharecdn.com/pembangunanmodalinsan-130722005102-phpapp01/95/pembangunan-modal-insan-7-638.jpg?cb=1424508487" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://image.slidesharecdn.com/pembangunanmodalinsan-130722005102-phpapp01/95/pembangunan-modal-insan-8-638.jpg?cb=1424508487" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://image.slidesharecdn.com/pembangunanmodalinsan-130722005102-phpapp01/95/pembangunan-modal-insan-9-638.jpg?cb=1424508487" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://image.slidesharecdn.com/pembangunanmodalinsan-130722005102-phpapp01/95/pembangunan-modal-insan-10-638.jpg?cb=1424508487" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://image.slidesharecdn.com/pembangunanmodalinsan-130722005102-phpapp01/95/pembangunan-modal-insan-11-638.jpg?cb=1424508487" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://image.slidesharecdn.com/pembangunanmodalinsan-130722005102-phpapp01/95/pembangunan-modal-insan-12-638.jpg?cb=1424508487" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://image.slidesharecdn.com/pembangunanmodalinsan-130722005102-phpapp01/95/pembangunan-modal-insan-13-638.jpg?cb=1424508487" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://image.slidesharecdn.com/pembangunanmodalinsan-130722005102-phpapp01/95/pembangunan-modal-insan-14-638.jpg?cb=1424508487" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://image.slidesharecdn.com/pembangunanmodalinsan-130722005102-phpapp01/95/pembangunan-modal-insan-15-638.jpg?cb=1424508487" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://image.slidesharecdn.com/pembangunanmodalinsan-130722005102-phpapp01/95/pembangunan-modal-insan-16-638.jpg?cb=1424508487" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://image.slidesharecdn.com/pembangunanmodalinsan-130722005102-phpapp01/95/pembangunan-modal-insan-17-638.jpg?cb=1424508487" \* MERGEFORMATINET