EPISTAKSIS KELOMPOK 12

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    1/26

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    2/26

    Anto 8 tahun,siswa SD, pulang ke rumah diantar gurunya dengan darah keluar

    dari hidungnya. Sebagai dokter keluarga tersebut anda ditelpon dan segera

    bergegas ke rumah yang bersangkutan. Dalam perjalanan anda mulai

    memikirkan beberapa hipotesis mengenai penyebab keluarnya darah darilubang hidung. Terlihat Anto duduk bersandar di kursi dengan tangan

    memegang saputangan menutupi hidungnya dan ada sedikit bercak bercak

    darah. Dari auto dan allo anamnesis anda mendapatkan bahwa perdarahan

    hidung baru dialami pertama kali setelah melakukan olah raga sepak bola kira-

    kira 1 jam yang lalu.Sebelumnya penderita tidak demam tidak batuk pilek dansakit hidung lainnya dan tidak penah mengalami trauma kepala.

    Kata kunci : epistaksis, olah raga, demam, batuk pilek.

    LAPORAN KASUS

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    3/26

    MASALAH PADA KASUS

    ANTO

    8 TAHUN

    LOKAL ?

    EPISTAKSIS SISTEMIK ?

    TIDAK ADA RIWAYAT

    BATUK PILEK

    DEMAM

    SAKIT HIDUNG

    TRAUMA KEPALA

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    4/26

    TERMINOLOGI

    ISTILAH / KATA SULIT

    EPISTAKSIS Perdarahan dari hidung.Anterior epistaksis : perdarahan dari bagian

    anterior kavum nasal

    Epistaksis posterior : perdarahan dari bagian

    posterior kavum nasal

    DEMAM Peningkatan temperatur suhu tubuh diatas

    normal.

    Semua penyakit dengan karakter menaikkan

    suhu tubuh

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    5/26

    Adalah dokter pelayanan medis yang komprehensif,

    berkesinambungan, mengutamakan pencegahan,

    koordinatif, kolaboratif, dengan penekanan yang

    khusus pada unit individu, sebagai bagian yang

    integral dari keluarga dan masyarakatnya.

    DOKTER KELUARGA

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    6/26

    Prinsip kedokteran keluarga :

    1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif

    2. Pelayanan yang kontinu

    3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan

    4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif

    5. Penangan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari

    keluarganya

    6. Pelayanan yang mempretimbangkan keluarga, lingkungan kerja, danlingkungan tempat tinggalnya

    7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum

    8. Pelayanan yang daoat diaudit dan daoat dipertanggung jawabkan

    9. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu

    PERAN DOKTER KELUARGA

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    7/26

    Keluarnya darah dari hidung yg penyebabnya bisa

    lokal atau sistemik.

    Merupakan suatu keluhan atau tanda, bukan

    merupakan penyakit.

    Puncak kejadian usia < 10 th dan > 50 th.

    Terbagi menjadi dua macam yaitu epistaksis anterior

    dan posterior

    EPISTAKSIS

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    8/26

    1. Epistaksis Anterior

    Pleksus Kisselbach atau a. etmoidalis anterior

    Perdarahan ringan & dapat berhenti sendiri

    2. Epistaksis Posterior

    A. etmoidalis posterior atau a. sfenopalatina

    Perdarahan lebih berat & tidak dapat berhenti sendiri

    Sering ditemukan pada pasien hipertensi, arteriosklerosis, atau

    penyakit kardiovaskuler

    EPISTAKSIS

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    9/26

    ETIOLOGILOKAL

    Trauma

    Iritasi mukosa

    Abnormalitas septum

    Penyakit inflamasiTumor

    SISTEMIK

    Arteriosklerosis

    Telangiektasis

    Gangguan pembekuan

    darah

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    10/26

    ANATOMI

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    11/26

    Bagian atas : a. etmoidalis anterior & posterior

    Bagian bawah : ujung a. palatina mayor & a.sfenopalatina

    Bagian depan hidung : cabang-cabang a. facialis

    Bagian depan septum : Pleksus Kiesselbach (Littles area)

    Drainase vena : melalui v. oftalmika, v. fasialis anterior, v.sfenopalatina.

    SUMBER PENDARAHAN

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    12/26

    PATOFISIOLOGI

    Arteri karotis interna

    Arteri ethmoidalis

    posterior

    EPISTAKSIS POSTERIOR

    EPISTAKSIS ANTERIOR

    Cavum nasal posterior

    PLEKSUS KIESSELBACH

    Arteri maksilaris

    interna

    Arteri

    spenopalatina

    Arteri ethmoidalis

    anterior

    Arteri karotis eksterna

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    13/26

    Anamnesis yang lengkap sangat diperlukan, meliputi:

    Riwayat epistaksis sebelumnya.

    Lokasi perdarahan, apakah darah mengalir keluar dari hidung

    depan atau mengalir ke tenggorokan (dalam posisi duduk)

    Lama perdarahan dan frekuensinya

    Kecenderungan perdarahan

    Riwayat gangguan perdarahan dalam keluarga

    Penyakit hipertensi, DM, penyakit hati

    Trauma hidung yang belum lama

    Penggunaan antikoagulan, aspirin, fenilbutazon

    ANAMNESIS

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    14/26

    PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN

    Tanda vitalHipertensi

    Takikardi

    Hipotensi

    Inspeksi Tanda petekie pada kulit

    Tanda-tanda trauma pada bagian tubuh,

    terutama pada hidung dan sekitarnya

    Spekulum nasal Cari lokasi asal perdarahan

    Jika pada pemeriksaan spekulum tidak

    ditemukan sumberperdarahan pada anterior

    nasal atau perdarahan berasal dari kedua

    hidung atau terlihat konstan terlihatmenetes di bagian posterior maka sumber

    perdarahan berasal dari posterior

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    15/26

    Sering terjadi

    Trauma lokal Berdasarkan riwayat dan pemeriksaan fisik

    Mukosa yang kering Biasanya terlihat pada pemeriksaan hidung

    dimana mukosa terlihat keringJarang terjadi

    Infeksi lokal (Rhinositis, vestibulitis) Biasanya terdapat krusta pada vestibulum

    nasal, dan sering disertai nyeri lokal dan

    mukosa kering

    Penyakit sistemik (AIDS, penyakit hati) Tampilan penyakit yang tidak khas, erosi

    mukosa dan adanya hipertrofi

    Benda asing Adanya epistaksis berulang dengan cairan

    yang berbau

    Sindrom Rendu-Osle-Weber Telangiektasis pada wajah, bibir, oral dan

    mukosa nasal, dan pada ujung jari-jari

    Tumor (benigna atau maligna) dari

    nasofaring atau paranasal

    Massa terlihat pada hidung atau nasofaring

    Menonjol dari dinding lateral nasal

    Koagulopati Adanya riwayat sering epistaksis atau

    mudah berdarah pada bagian tubuh yang

    lain misalnya gusi

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    16/26

    Umumnya pemeriksaan penunjang tidak diperlukan pada epistaksis

    yang baru pertama kali atau jarang terjadi kecuali jika ditemukan

    adanya tanda-tanda kelainan koagulopati atau perdarahan hebat. Pemeriksaan Laboratorium :

    Pemeriksaan darah lengkap

    Hitung darah lengkap

    PTT dan aPTT

    Pemeriksaan Penunjang :

    Ct- scan dan MRI : jika dicurigai ada rhinosinusitis, benda asing,

    dan untuk bedah anatomi

    Nasopharyngoscopy : Untuk melihat kemungkinan tumor

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    17/26

    Tatalaksana pada epistaksis dapat dibagi menjadi 3

    golongan atau tingkatan yaitu :

    1. Pertolongan pertama

    2. Tatalaksana akut

    3. Tindakan Intervensi

    TATALAKSANA

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    18/26

    Penekanan dengan jari pada daerah plexus kiesselbach

    Sumbat kapas atau kasa pada lubang hidung

    Posisi membungkuk agar darah mengalir keluar lewat lubang

    hidung, tidak lewat posterior

    Kompres es pada jembatan hidung untuk efek vasokonstriksi

    PERTOLONGAN PERTAMA

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    19/26

    Tatalaksana akut :

    Menekan hidung dengan ibu jari dan telunjuk selama 5 menit

    Kauterisasi

    Pemasangan tampon anterior

    Pemasangan tampon posterior

    Tindakan Intervensi :

    Kauter endoskopi

    Ligasi arteri

    Embolisasi

    TATALAKSANA AKUT DAN

    INTERVENSI

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    20/26

    Perdarahan

    Anterior Menekan hidung dari luar

    Kaustik dgn lar. AgNO325-30% + krim AB

    Pemasangan tamponanterior selama 2X24 jam

    Perdarahan

    Posterior Sulit diatasi

    Tampon Bellocq (tamponposterior)

    Kateter Folley

    Kauterisasi

    Ligasi a. sfenopalatina

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    21/26

    TAMPON ANTERIOR

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    22/26

    TAMPON BELLOQC

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    23/26

    Menggunakan pelindung diri saat berolahraga

    Lingkungan yang panas dan lembab : gunakanhumidifiers dan semprotan saline.

    Hindari makanan panas dan pedas

    Hindari meniup udara dengan keras lewat hidung atau

    pada saat bersin usahakan dengan mulut terbuka

    EDUKASI

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    24/26

    1. Akibat epistaksis

    a). Perdarahan hebat : aspirasi darah ke dalam saluran napas bawah, syok,

    anemia gagal ginjal

    b). Turunnya tekanan darah :hipotensi dan hipoksia

    2. Akibat pemasangan tampon

    a). Rino-sinusitis

    b). Otitis mediac). Bloody tears

    d). Hemotimpanum

    e). Laserasi palatum Mole/sudut bibir

    f). Nekrosis mukosa hidung/septum

    KOMPLIKASI

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    25/26

    90 % kasus epistaksis dapat berhenti sendiri. Pada

    pasien hipertensi dengan/atau tanpa arteriosklerosis,

    biasanya perdarahan hebat, sering kambuh dan

    prognosisnya buruk

    PROGNOSIS

  • 8/12/2019 EPISTAKSIS KELOMPOK 12

    26/26

    TERIMA KASIH