Epidermal Necrolysis

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Epidermal Necrolysis

    1/6

    1. Epidermal Necrolysis

    Toxic epidermal necrolysis (TEN) dan Stevens-Johnson

    syndrome (SJS) merupakan reaksi mukokutaneus mengancam i!a

    yang ditandai dengan nekrosis ekstensi" dan pelepasan epidermis.

    #ersamaan klinis$ histopatologis$ "aktor risiko$ o%at-o%atan$ dan

    mekanisme antara SJS dan TEN$ maka kedua kondisi ini dianggap

    varian dera at keparahan dari proses yang identic yang di%edakan dari

    permukaan tu%uh yang terli%at$ sehingga kedua keadaan ini dise%ut

    dengan epidermal necrolysis.

    #ato"isiologi dari EN masih tidak elas$ tetapi o%at-o%atan

    merupakan "aktor etiologi terpenting. &e%erapa o%at-o%atan yang high-

    risk adalah sul"onamide $ anticonvulsant aromatic$ allopurinol$ NS' $

    lamotrigine$ dan nevirapine. *isiko tertinggi %erada pada + minggu

    pertama pera!atan.

    #eran agen in"eksius le%ih prominen pada perkem%angan

    eritema multi"orme di%andingkan dengan EN. Tetapi terdapat kasus EN

    khususnya pada anak-anak yang %erhu%ungan dengan in"eksi

    pneumonia mikoplasma$ penyakit viral$ dan imunisasi.

    #ola imunologi lesi a!al menun ukkan reaksi sitotoksik cell-

    mediated terhadap keratinosit yang mengaki%atkan apoptosis masi".

    Salah satu hal yang menye%a%kan kematian sel adalah ampli"ikasi

    sitokin terutama "aktor yang mengaktivasi ,death receptor pada

    mem%rane sel$ terutama "aktor antitumor nekrosis (TN ) α dan ligand

    as yang solu%le ( as-/). 0ranulysin uga memiliki peran dalam

  • 8/16/2019 Epidermal Necrolysis

    2/6

    ter adinya apoptosis keratinosit. aktor-"aktor di atas %erperan penting

    dalam mekanisme e"ektor EN. Sel T sitotoksik %erkem%ang dan

    %eker a terhadap %entuk native o%at. Sel-sel ini mem%unuh keratinosit

    secara langsung dan tidak langsung melalui rekruitmen sel-sel lain

    yang melepaskan mediator ,death yang solu%le (granulysin).

    Temuan klinis EN didapatkan dalam + minggu (%iasanya

    sampai 23 hari) setelah onset dari eskposure pertama o%at. 0e ala

    nonspesi"ik seperti demam$ nyeri kepala$ rhinitis$ %atuk$ atau malaise

    muncul le%ih cepat 1-4 hari daripada lesi mukokutaneus. Sekitar

    sepertiga kasus dimulai dengan ge ala nonspesi"ik$ sepertiga dengan

    ge ala yang meli%atkan mem%rane mukosa$ dan sepertiga dengan

    eksantema.

    Erupsi lesi kutaneus terdistri%usi secara simetris pada !a ah$

    tu%uh %agian atas$ dan tungkai %agian proksimal. /esi kulit a!al

    %erupa eritematous$ merah$ makula purpuric$ dengan %entuk ireguler

    yang %erkem%ang secara progresi". #ada 5ona eritema terdapat

    Nikolsky6s sign$ yaitu lepasnya epidermis aki%at tekanan pada %agian

    lateral. Epidermis nekrotik dengan mudah terlepas oleh tekanan atau

    trauma "riksi$ menghasilkan area %esar yang terekspos$ merah$ dan

    tampak %agian dermis. #asien diklasi"ikasikan men adi 2 kelompok

    %erdasarkan luasnya area epidermis yang lepas7 (1) SJS$ 8 139 luas

    permukaan tu%uh7 (4) SJS:TEN$ antara 139 dan 2397 (2) TEN ; 239

    luas permukaan tu%uh.

    Sekitar se%anyak

  • 8/16/2019 Epidermal Necrolysis

    3/6

    0am%ar 11. ase eksantematous a!al dengan Nikolsky’s sign .EN uga %erhu%ungan dengan demam tinggi$ nyeri$ dan

    kelemahan. apat ditemukan pula keterli%atan viseral$ yaitu komplikasi

    pulmoner dan digesti". >omplikasi pulmoner tim%ul pada 4?9 pasien

    dan disertai ge ala %erupa meningkatnya la u na"as dan %atuk. #ada

    a!alnya "oto toraks dalam %atas normal$ namun dapat dengan cepat

    %erkem%ang men adi acute respiratory distress syndrome ('* S).

    >eterli%atan traktur gastrointestinal arang ditemukan$ dengan nekrosis

    epitel esophagus$ usus halus$ atau usus %esar$ yang ditandai dengan

    diare pro"us dengan mala%sorpsi$ melena$ dan %ahkan per"orasi usus

    %esar. Telah dilaporkan uga adanya keterli%atan renal$ dimana ter adi

    proteinuria$ mikroal%uminuria$ hematuria$ dan a5otemia.

  • 8/16/2019 Epidermal Necrolysis

    4/6

    0am%ar 14. ') Erupsi a!al. @akula eritema dan epidermal detachment .&) #resentasi a!al dengan vesikula dan %ula$ !arna kea%uan pada atap %ulamenun ukkan nekrosis epidermis. A) Erupsi tahap lan ut. &ula dan pelepasan

    epidermis menghasilkan erosi kon"luen. ) Nekrolisis epidermis "ull %lo!n

    dikarakteristik dengan area erosi yang luas.

    Tidak ada pemeriksaan la%oratorium yang digunakan untuk

    mendiagnosis EN. #emeriksaan la%oratorium dilakukan untuk

    mengevaluasi dera at keparahan dan tatalaksana sehari-hari. &iopsi

    kulit untuk pemeriksaan histologi rutin dan imuno"loresens patut

    dipertim%angkan. #ada stadium a!al$ keterli%atan epidermis ditandai

    dengan keratinosit apoptotik yang terse%at pada lapisan supra%asal$yang dengan cepat %erkem%ang men adi nekrosis dan pelepasan

    su%epidermal.

    iagnosis %anding dari EN adalah eritema multi"orme minor.

    >asus a!al EN seringkali didiagnosis se%agai varicella. #rogresi cepat

    lesi kulit dan dera at keparahan keterli%atan mem%ran mukosa

    meningkatkan kemungkinan EN. &ila tidak ditemukan keterli%atan

    mem%ran mukosa atau lesi yang terdapat hanya pada satu area$dipertim%angkan staphylococcal scalded skin syndrome pada in"ant$

    purpura "ulminant pada anak-anak dan rema a$ acute generalized

    exanthematous pustulosis $ "ototoksisitas$ atau pressure blisters pada

    orang de!asa.

  • 8/16/2019 Epidermal Necrolysis

    5/6

    >omplikasi tersering pada EN "ase akut adalah sepsis.

    Bilangnya epitel merupakan predisposisi terhadap in"eksi yang

    merupakan se%a% utama mortalitas. #atogen terseringnya merupakan

    Sta"ilokokus aureus dan #seudomonas. idapatkan kegagalan organ

    multisystem dan komplikasi pulmoner pada le%ih dari 239 kasus.EN %erhu%ungan dengan %erkurangnya cairan secara signi"ikan

    dari erosi$ yang menye%a%kan hipovolemi dan ketidakseim%angan

    elektrolit. =ntuk mengatasi hal terse%ut$ perlu dilakukan penggantian

    cairan secepatnya dan disesuaikan setiap hari sesuai keadaan pasien.

    #em%erian nutrisi le%ih a!al dilakukan melalui nasogastric tube untuk

    mem%antu penyem%uhan dan mengurangi risiko translokasi %akteri

    dari traktur gastrointestinal. #emeriksaan mata se%aiknya dilakukan

    setiap hari. Emollient %e%as penga!et$ anti%iotic$ atau tetes mata

    antiseptik$ dan vitamin ' seringkali digunakan setiap 4 am sekali pada

    "ase akut. #asien uga disarankan untuk %erkumur %e%erapa kali sehari

    dengan solusio antiseptik atau anti"ungal.

    #enggunaan kortikosteroid sistemik masih kontroversial.

    &e%erapa penelitian menyatakan %ah!a terapi ini dapat mencegah

    perkem%angan penyakit %ila di%erikan pada saat "ase akut. #enelitian

    lainnya menyimpulkan %ah!a steroid tidak menghentikan progresi

  • 8/16/2019 Epidermal Necrolysis

    6/6

    penyakit dan %erhu%ungan dengan meningkatnya mortalitas serta e"ek

    samping$ terutama sepsis. >euntungan penggunaan immunoglo%ulin

    intravena telah dilaporkan oleh %e%erapa penelitian tetapi masih

    disangkal oleh penelitian lainnya$ maka immunoglo%ulin intravena tidak

    dapat di adikan terapi standard untuk EN. Siklosporin ' merupakan

    agen imunosupresan kuat yang secara teori dapat digunakan untuk

    menangani EN melalui aktivasi sitokin T helper 4$ inhi%isi sitotoksik

    A +$ dan e"ek antiapoptotik. &e%erapa penelitian telah menyatakan

    e"ikasi siklosporin ' dalam mengham%at perkem%angan EN tanpa

    adanya e"ek samping yang mem%ahayakan ketika di%erikan pada "ase

    a!al penyakit. #lasma"eresis atau hemodialisis merupakan salah satu

    pilihan terapi untuk EN$ yang %erguna untuk menyingkirkan o%at-

    o%atan penye%a%$ meta%olitnya$ atau mediator in"lamasi. 'gen anti-

    TN telah %erhasil digunakan untuk mengo%ati %e%erapa pasien$ tetapi

    tidak dian urkan untuk digunakan karena tingginya mortalitas.