Upload
nguyenhanh
View
258
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
ELEMEN SITE : MASSA DAN RUANG LUAR
pengertian massa dan ruang luar
Massa sebagai elemen site dapat tersusun darimassa berbentuk bangunan dan vegetasi; kedua-duanya baik secara individual maupun kelompokmenjadi unsur pembentuk ruang outdoor.
Ruang luar adalah sebuah ruang yang terbentukoleh batas horizontal bawah (bentang alam) danbatas vertikal (massa bangunan atau vegetasi)
Massa berupa bangunan atau vegetasi danruang luar yang terbentuk diantaranya, bersama-sama perlu disusun dan diintegrasikan dalam site untuk menciptakan sebuah lingkungan yang baik.
ruang luar berdasar kegiatan
Berdasar kegiatan yang ada, ruang luardikategorikan menjadi:
• Ruang aktif adalah ruang-ruang yang dibentukuntuk difungsikan sebagai ruang untuk aktivitasolah raga, jalan, dan bermain. Ruang luar inidapat berbentuk: plaza, playround, lapanganOR, sidewalk.
• Ruang pasif adalah ruang-ruang yang dibentukbukan difungsikan sebagai tempat manusiaberkegiatan. Ruang luar ini dapat berbentuk: taman pasif, area hijau damija
ruang luar berdasar fungsi (1)
Berdasar fungsinya, ruang luar dikategorikan:
• Fungsional, artinya ruang luar dibentuk denganadanya fungsi/guna tertentu :- ruang aktif : bermain, olah raga- tempat peralihan kegiatan atau menunggu- sarana penghubung antar bangunan- sebagai pembatas antar bangunan- sebagai pengatur jarak antar bangunan
• Ekologis, artinya ruang luar dibentuk denganpertimbangan fungsi ekologisnya:- sumber penyegaran udara (menyerap CO2dan menghasilkan O2)
- sebagai penyerap dan pengendali air hujandan banjir
- sebagai pengendali ekosistem tertentu- sebagai pelunak/pelembut massa bangunan
ruang luar berdasar fungsi (2)
pembentukan ruang luar (1)
• Ciptakan ruang luar dengan menyusun massabangunan (unsur keras/hard) secara berimbangdengan massa vegetasi (unsur lunak/soft)
Kombinasi massabangunan dan massavegetasi untukmenciptakan ruang yang berfungsi secara ekologisjuga untuk memperlunaklingkungan
pembentukan ruang luar (1)
Massa vegetasi (unsur lunak/soft) dapat disusun danditata untuk menciptakan ruang luar sebagaimanatatanan massa bangunan; ruang bersifat lembut
pembentukan ruang luar (2)
• Ciptakan ruang positif dan ruang negatif secaraproporsional dan seimbang sesuai denganfungsi, kegiatan, dan peruntukannya
Ruang positif diciptakansebagai pengikat massadengan fungsi kegiatanyang jelas
Ruang negatif merupakanruang sisa atau terciptaspontan, bersifatmenyebar dan tidakdengan fungsi yang jelas
pembentukan ruang luar (3)
• Ciptakan ruang positif yang berkarakter kuatsehingga ruang yang terbentuk berkesanmelingkupi
Ruang positif A tidak berkarakter kuat karena terbentuk olehketidakteraturan tatanan massa (aturan penataan massabangunan tidak jelas) dan ruang positif tidak terlingkup
A B
pembentukan ruang luar (3)
Ruang positif A tidak berkarakter kuat ketika keempatsudutnya terbuka; sementara ruang positif B cukup kuatketika bukaan dominan hanya pada satu sisi, sedang disudut-sudut massa bangunan ditata secara overlapping untuk menutup daerah sudut.
BA
pembentukan ruang luar (4)
• Hindari untuk tidak sengaja menciptakan ruang-ruang mati (death space) atau ruang yang tidakdapat difungsikan
Ruang mati tercipta sebagai sisa massa bangunandengan dimensi dan perletakan yang tidak memungkinkanadanya fungsi tertentu
pembentukan ruang luar (4)
Ruang mati dapat dihindari dengan mengatur jarak antarmassa bangunan atau dengan batas lahan/site
Penataan massa bangunan (1)
• Massa bangunan ditata sedemikian sesuaiorganisasi yang diinginkan, sehingga membentukruang luar yang jelas alurnya
Massa bangunan yang ditata tanpa mempertimbangkanruang luar yang terbentuk, akan menghasilkan ruang luartidak jelas alurnya (gambar A); sebaliknya gambar B alurnya jelas karena massa diorganisasikan
A B
Penataan massa bangunan (1)
Massa bangunan yang ditata dengan pengorganisasiantertentu, akan menghasilkan alur yang jelas. Penataan inimembentuk ruang luar yang bersifat linier organis, danmemberikan keuntungan adanya pemandangan dan fokusyang berubah-ubah dan dinamis
Penataan massa bangunan (2)
• Massa bangunan disusun sedemikian sesuaiorganisasi yang diinginkan, sehingga kaitan danrelasi antar massa bangunan serta orientasinyatampak jelas
Penataan massa bangunan yang acak (tidak berorder/ tidak beraturan) membuat relasi antar massa bangunanlemah dan orientasi tidak jelas
Penataan massa bangunan (2)
Penataan massa bangunan yang paling banyak dilakukanadalah penataan dengan order relasi 90 0 antar massabangunan. Tetapi dengan bentuk persegi yang seragamseperti gambar diatas, komposisi masa dan ruang yang terbentuk menjadi monoton
Penataan massa bangunan (2)
Penataan massa bangunan dengan order relasi 90 0 antarmassa bangunan akan menjadi dinamis dan ruangterbentuk bervariasi karena adanya pengolahan denganmenambah maju mundur massa bangunan
Penataan massa bangunan (2)
Penataan massa bangunan dengan order relasi 90 0 antarmassa bangunan dengan kombinasi order lebih dari 90 0akan menjadikan komposisi massa dan ruang lebihdinamis
Penataan massa bangunan (3)
• Relasi antar massa bangunan dalam kluster akanmenjadi kuat dengan cara menghubungkan bentuk(form) dan garis (line) antar massanya
Relasi antar massabangunan menjadijelas ketika antarmassa salingdihubungkandenganmemperpanjanggaris imajinerbangunan
Penataan massa bangunan (3)
Relasi antar massa bangunan dalam kluster juga akankuat ketika dibuat perpanjangan garis imajiner yang menghubungkan fasad bangunan
Penataan massa bangunan (3)
A B
Hindari membuat penataan ‘sudut bertemu sudut’ padamodul bangunan seperti gambar A, karena relasi inimenciptakan titik tegangan secara spasial dan struktural, Relasi overlap lebih direkomendasikan secara spasial danstruktural seperti gambar B