209
EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN RIAU SEBAGAI SUMBER PENYUSUNAN BAHAN AJAR MATEMATIKA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Oleh: RAHMAT WASTIO WICAKSONO NIM: 150384202060 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2019

EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

  • Upload
    others

  • View
    144

  • Download
    29

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT

KEPULAUAN RIAU SEBAGAI SUMBER PENYUSUNAN

BAHAN AJAR MATEMATIKA

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

Oleh:

RAHMAT WASTIO WICAKSONO

NIM: 150384202060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2019

Page 2: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

ii

Page 3: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

iii

Page 4: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

iv

Page 5: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

v

MOTTO

حيم حمن الر بسم الله الر

أمري رل س صدر و رب ا شرح ل فقهو قول واحلل عقدة من لسان

“Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah

kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku”

(Q.S. Thaha: 25-28)

نسان إلا ما سعى س لل رى . وأن ل ه سوف . وأنا سع

جزاه الجزاء الوفى .ثما

“Dan bahkan manusia hanya memperoleh apa yang diusahakannya, dan

sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan

diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna”

(Q.S. An-Najm: 38-41)

سرا إنا مع العسر

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(Q.S. Al-Insyiroh:5)

Page 6: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji dan syukur kepada Allah سبحانه وتعالى yang telah memberikan keberkahan

serta kesempatan sehingga penyusunan skripsi ini berjalan dengan lancar. Dengan

penuh rasa syukur, skripsi ini dipersembahkan untuk:

Kedua orangtua tercinta, Bapak Harianto dan Ibu Suharni yang telah ikhlas

mendidik, membimbing, berjuang untuk pendidikanku, memberikan kasih

sayang dan rasa cinta yang tak terhingga, memberikan motivasi, dukungan,

serta do‟a yang selalu dicurahkan dalam setiap langkahku dalam

menyelesaikan pendidikan dan saudara-saudaraku, yang selalu mendo‟akan

serta melatih rasa sabar dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Matematika khususnya Bapak dan

Ibu Dosen Pembimbing dan Penguji, serta validator yang berperan penting

dalam kesuksesan penyusunan skripsi ini.

Almamater tercinta, rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang Angkatan ke-3 Tahun 2015.

Page 7: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kepada Allah سبحانه وتعالى yang

telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Shalawat beriring salam penulis

sampaikan kepada Baginda Nabi Muhammad yang telah menuntun manusia

dari alam jahiliyah menuju ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti

yang dirasakan saat ini.

Atas izin Allah سبحانه وتعالى skripsi ini yang berjudul “Eksplorasi

Etnomatematika Pada Seni Pencak Silat Kepulauan Riau Sebagai Sumber

Penyusunan Bahan Ajar Matematika” dapat diselesaikan dengan baik guna untuk

menyelesaikan tugas akhir selaku mahasiswa dalam memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Prodi Pendidikan Matematika pada Program Strata Satu di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang,

Provinsi Kepulauan Riau.

Proposal ini diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

derajat Sarjana Pendidikan (S.Pd.).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah

banyak mendapat bimbingan maupun tunjuk ajar dari berbagai pihak sehingga

Page 8: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

viii

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu, penulis menyadari

perlunya menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc., selaku Rektor Universitas Maritim

Raja Ali Haji Tanjungpinang;

2. Bapak Dr. H. Abdul Malik, M.Pd., selaku Dekan I Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang;

3. Ibu Dr. Nur Izzati, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar

serta teliti dalam memberikan arahan, bimbingan, serta meluangkan waktu

untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini;

4. Ibu Dra. Linda Rosmery Tambunan, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang

telah sabar serta teliti dalam memberikan arahan, bimbingan, serta

meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini,

sekaligus sebagai validator instrumen yang digunakan dalam penelitian

skripsi ini;

5. Bapak Febrian, S.Pd., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan

Matematika sekaligus sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan arahan

dan bimbingan dalam penyusunan skripsi;

6. Bapak Sukma Adi Perdana, S.Si., M.Sc., selaku Penasehat Akademik yang

telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini;

7. seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang

telah memberikan dukungan dan motivasi selama penyusunan skripsi ini;

Page 9: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

ix

8. Bapak Harianto dan Ibu Suharni selaku kedua orangtua penulis yang

senantiasa memberikan dukungan serta dengan ikhlas mendo‟akan penulis

demi suksesnya penyusunan skripsi ini;

9. Atok Rahmad dan Bapak Zul Rozali yang bersedia meluangkan waktu untuk

menjadi narasumber dalam penelitian skripsi ini;

10. saudari Marina Afriyanty sebagai dokumenter dalam kegiatan penelitian

skripsi dan rekan grup etnomatematika yang telah memberikan masukan pada

penulisan skripsi ini; dan

11. seluruh rekan seperjuangan mahasiswa Program Studi Pendidikan

Matematika, khususnya Riski Wahyuni, S.Pd., Riski Arta Ananda, Yudi

Purnama Aji, M. Teguh Dwi Kusuma, Anggraeni Syahfitri, Nielda Junika dan

Ismy Kurniati yang telah memberikan semangat kepada penulis hingga akhir

penyusunan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki

penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang

membangun agar dapat dijadikan pedoman bagi penulis maupun pembaca di masa

yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam dunia Pendidikan

pada umumnya serta Instansi terkait.

Tanjungpinang, Juli 2019

Penulis,

Page 10: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT .................................................. iv

MOTTO ................................................................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

ABSTRAK ........................................................................................................ xvii

ABSTRACT ..................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Fokus Penelitian .......................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

1. Manfaat Teoritis .................................................................. 6

2. Manfaat Praktis .................................................................... 6

F. Definisi Operasional ..................................................................... 7

1. Eksplorasi ............................................................................. 7

2. Etnomatematika ................................................................... 7

3. Seni Pencak Silat .................................................................. 7

4. Bahan Ajar ........................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 8

A. Landasan Teori ............................................................................ 8

1. Eksplorasi ............................................................................. 8

2. Etnomatematika .................................................................... 8

Page 11: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

xi

3. Seni Pencak Silat ................................................................ 12

4. Bahan Ajar .......................................................................... 17

B. Penelitian Relevan ..................................................................... 19

C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 24

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................ 24

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 24

C. Prosedur Penelitian .................................................................... 24

D. Subjek Penelitian ....................................................................... 28

E. Instrumen Penelitian .................................................................. 29

1. Instrumen yang Digunakan ................................................ 29

2. Pengembangan Instrumen Pendukung ............................... 31

F. Data dan Sumber Data ............................................................... 32

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 32

H. Teknik Analisis Data ................................................................. 33

I. Pengecekan Keabsahan Data ..................................................... 35

J. Perancangan Bahan Ajar Hasil Eksplorasi Etnomatematika pada

Seni Pencak Silat ....................................................................... 36

K. Rekapitulasi Data ...................................................................... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 38

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 38

1. Hasil Wawancara ................................................................. 38

2. Hasil Obsevasi dan Dokumentasi ....................................... 41

a. Gerakan Pukulan Tangan ........................................... 44

b. Pola Langkah .............................................................. 51

3. Hasil Triangulasi Teknik Pengumpulan Data .................... 57

4. Analisis Data ...................................................................... 63

a. Analisis Domain ......................................................... 63

b. Analisis Taksonomi .................................................... 64

c. Analisis Komponensial .............................................. 64

d. Analisis Tema Budaya ............................................... 65

1. Analisis Tema Budaya pada Domain

Page 12: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

xii

Menentukan Lokasi ........................................... 65

2. Analisis Tema Budaya pada Domain

Bermain .............................................................. 74

5. Rekapitulasi Hasil Analisis Data ........................................ 80

6. Analisis Konsep Matematika .............................................. 81

7. Analisis Kurikulum ............................................................ 82

8. Perancangan Bahan Ajar dari Hasil Eksplorasi

Etnomatematika pada Seni Pencak Silat Kepulauan

Riau .................................................................................... 96

B. Pembahasan ............................................................................... 99

1. Temuan Etnomatematika pada Domain Menentukan

Lokasi ............................................................................... 100

2. Temuan Etnomatematika pada Domain Bermain ............ 101

3. Perancangan Bahan Ajar .................................................. 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 105

A. Kesimpulan .............................................................................. 105

B. Implikasi .................................................................................. 106

C. Saran ........................................................................................ 106

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 108

LAMPIRAN ..................................................................................................... 110

Page 13: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

2.1 Delapan Arah Penjuru Mata Angin ..................................................... 15

2.2 Kerangka Berpikir ............................................................................... 23

3.1 Prosedur Penelitian .............................................................................. 28

3.2 Triangulasi Teknik .............................................................................. 32

4.1 Tahap Awal Gerakan Tujuh Hang Tuah ............................................. 42

4.2 Tahap Awal Gerakan Hang Jebat ........................................................ 43

4.3 Tangkisan ............................................................................................ 44

4.4 Tangkisan Mengelak Pukulan Dalam .................................................. 44

4.5 Tangkisan Memasukkan Pukulan ........................................................ 45

4.6 Menangkis Pukulan ............................................................................. 46

4.7 Tangkisan Adalah Maut Bagi Pukulan ................................................ 46

4.8 Mematikan Pukulan ............................................................................. 47

4.9 Menapiskan Pukulan ........................................................................... 47

4.10 Mematikan Pukulan Tendangan Kaki ................................................. 48

4.11 Membunuh Pukulan ............................................................................ 48

4.12 Bertuntunan Pukulan Tiga Kali ........................................................... 49

4.13 Mencakupkan Pukulan ........................................................................ 50

4.14 Melakukan Pukulan ............................................................................. 50

4.15 Melaksanakan ...................................................................................... 51

4.16 Representasi Pola Langkah I ............................................................... 52

4.17 Representasi Pola Langkah II .............................................................. 53

4.18 Representasi Pola Langkah III ............................................................ 54

4.19 Representasi Pola Langkah IV ............................................................ 55

4.20 Representasi Pola Langkah V .............................................................. 56

4.21 Representasi Pola Langkah VI ............................................................ 56

4.22 Representasi Pola Langkah VII ........................................................... 57

4.23 Temuan Etnomatematika Pada Pola Langkah I .................................. 65

4.24 Temuan Etnomatematika Pada Pola Langkah II ................................. 66

4.25 Temuan Etnomatematika Pada Pola Langkah III ................................ 68

Page 14: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

xiv

4.26 Temuan Etnomatematika Pada Pola Langkah IV ................................ 69

4.27 Temuan Etnomatematika Pada Pola Langkah V ................................. 71

4.28 Temuan Etnomatematika Pada Pola Langkah VI ................................ 72

4.29 Temuan Etnomatematika Pada Pola Langkah VII .............................. 73

4.30 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Awal Hang Jebat ................. 74

4.31 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Tangkisan ............................ 75

4.32 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Tangkisan Mengelak

Pukulan Dalam .................................................................................... 75

4.33 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Tangkisan Memasukkan

Pukulan ................................................................................................ 76

4.34 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Menangkis Pukulan ............ 77

4.35 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Membunuh Pukulan ............ 78

4.36 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Mencakupkan Pukulan ........ 78

4.37 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Melakukan Pukulan ............ 79

4.38 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Melaksanakan ..................... 80

4.39 Cover Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ....................................... 98

4.40 Isi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ............................................. 99

4.41 Konsep Sudut pada Posisi Gerak Tangan dan Kaki .......................... 102

4.42 Konsep Hubungan antar Garis pada Posisi Gerak Tangan ................ 102

4.43 Konsep Transformasi Geometri pada Posisi Gerak Tangan ............. 103

Page 15: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

3.1 Hasil Validasi Instrumen Penelitian ................................................... 31

3.2 Rekapitulasi Data ............................................................................... 37

4.1 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data .............................................. 58

4.2 Rekapitulasi Hasil Analisis Data ........................................................ 81

4.3 Konsep Bangun Datar dalam Acuan Kompetensi Dasar (KD)

Kurikulum 2013 ................................................................................. 83

4.4 Representasi Temuan Etnomatematika pada KD Bangun Datar ........ 85

4.5 Konsep Sudut dalam Acuan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum

2013 .................................................................................................... 86

4.6 Representasi Temuan Etnomatematika pada KD Sudut ..................... 88

4.7 Konsep Hubungan antar Garis dalam Acuan Kompetensi Dasar (KD)

Kurikulum 2013 ................................................................................. 91

4.8 Representasi Temuan Etnomatematika pada KD Hubungan antar

Garis ................................................................................................... 92

4.9 Konsep Transformasi Geometri dalam Acuan Kompetensi Dasar

(KD) Kurikulum 2013 ........................................................................ 94

4.10 Representasi Temuan Etnomatematika pada KD Transformasi

Geometri ............................................................................................. 95

4.11 Kompetensi Dasar untuk Perancangan LKPD ................................... 97

Page 16: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman

1. Surat Izin Penelitian ......................................................................... 112

2. Waktu Penelitian Eksplorasi Etnomatematika Pada Seni Pencak

Silat Kepulauan Riau Sebagai Sumber Penyusunan Bahan Ajar

Matematika ....................................................................................... 114

3. Pedoman Wawancara ....................................................................... 115

4. Validasi Pedoman Wawancara dari Validator .................................. 117

5. Lembar Observasi ............................................................................. 119

6. Validasi Lembar Observasi dari Validator ....................................... 120

7. Biodata Narasumber ......................................................................... 122

8. Hasil Wawancara .............................................................................. 123

9. Hasil Observasi ................................................................................. 132

10. Dokumen Kurikulum 2013 ............................................................... 148

11. Dokumentasi Kegiatan Penelitian .................................................... 174

12. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Materi Sudut ......................... 175

13. Biodata Penulis ................................................................................. 187

Page 17: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

xvii

ABSTRAK

Wicaksono, Rahmat W. 2019. Eksplorasi Etnomatematika Pada Seni Pencak Silat

Kepulauan Riau Sebagai Sumber Penyusunan Bahan Ajar Matematika.

Skripsi. Tanjungpinang: Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Pembimbing I: Dr. Nur Izzati, S.Pd., M.Si., Pembimbing II: Dra. Linda

Rosmery Tambunan., M.Si.

Kata Kunci: Etnomatematika, Seni Pencak Silat Kepulauan Riau, bahan

ajar matematika.

Terbatasnya penggunaan bahan ajar yang diangkat dari budaya daerah

merupakan suatu hal yang harus dikembangkan dalam dunia pendidikan, terutama

pada pembelajaran matematika. Hal tersebut menjadi alasan dilakukannya

penelitian ini yang bertujuan untuk mendeskripsikan etnomatematika yang

ditemukan pada seni pencak silat kemudian menjadikannya sebagai sumber

penyusunan bahan ajar matematika berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

Penelitian ini berjenis etnografi dengan pendekatan kualitatif. Data

diperoleh dari triangulasi teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, teknik

wawancara, dan dokumentasi kepada informan Atok Rahmad. Instrumen utama

pada penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan instrumen pendukung yaitu

lembar observasi dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

1) Terdapat dua aktivitas matematika pada seni pencak silat Kepulauan Riau,

yaitu aktivitas menentukan langkah dan aktivitas bermain dalam peragaan seni

pencak silat. 2) Diperoleh temuan etnomatematika yaitu konsep bangun datar,

konsep sudut, konsep hubungan antar garis dan konsep transformasi geometri. 3)

Satu buah LKPD berhasil dirancang, yaitu untuk materi Sudut dalam konteks

budaya Seni Pencak Silat Kepulauan Riau.

Page 18: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

xviii

ABSTRACT

Wicaksono, Rahmat W. 2019. Ethnomatematic Exploration of the Art of Riau

Archipelago Martial Arts as a Source for Preparation of Mathematics

Teaching Materials. Essay. Tanjungpinang: Department of Mathematics

Education, Teacher Training and Education Faculty, Raja Ali Haji Maritime

University. Advisor: Dr. Nur Izzati, S.Pd., M.Sc., Co-advisor: Dra. Linda

Rosmery Tambunan., M.Sc.

Keywords: Ethnomatematics, The Art of Riau Archipelago Martial Arts,

mathematics teaching material.

The limited use of teaching materials that are raised from regional culture is

something that must be developed in the world of education, especially in

mathematics learning. This is the reason for this study which aims to describe

ethnomatematics found in the art of pencak silat and then making it a source for

the preparation of mathematics teaching materials in the form of Student

Worksheets (LKPD).

This research is ethnographic type with a qualitative approach. Data

obtained from triangulation of data collection techniques, namely by observation,

interview techniques, and documentation to Atok Rahmad informants. The main

instrument in this study was the researchers themselves with supporting

instruments namely observation sheets and interview guidelines. The results

showed that: 1) There were two mathematical activities in the art of Riau

Archipelago Martial Arts, namely the activity of determining steps and playing

activities in the demonstration of martial arts. 2) Obtained ethnomatematics

findings, namely the concept of two dimentional figure, the concept of angles, the

concept of relations between lines and the concept of transformation of geometry.

3) One LKPD was successfully designed, namely for The Angles‟s material of the

cultural context of the Art of Riau Archipelago Martial Arts.

Page 19: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pencak silat adalah salah satu cabang olahraga yang menyumbang medali

emas terbanyak untuk Indonesia pada perhelatan Asian Games 2018 yang

dilaksanakan pada 18 Agustus hingga 2 September 2018 di Indonesia. Pencak

silat merupakan salah satu budaya Indonesia yang tumbuh dan berkembang

pertama kali di dataran Melayu pada zaman kerajaan di Indonesia (dahulunya

Nusantara). Tanjungpinang sebagai salah satu daerah dataran Melayu juga telah

banyak berkembang perguruan pencak silat, beberapa di antaranya adalah

perguruan pencak silat yang tumbuh dan berkembang di Tanjungpinang, seperti

Seni Beladiri Ketrampilan Tangan (SENDIKAP) dan Sendeng Cekak.

Menurut Suhartono (2011:1) menjelaskan bahwa pencak silat dikenal pula

sebagai budaya beladiri khas Indonesia yang di dalamnya terdapat 4 aspek

pembinaan yang bernilai sangat tinggi, yakni aspek mental spiritual, seni, bela diri

dan olahraga. Pencak silat sangat mengedepankan kaidah dan keindahan gerakan

yang merupakan bagian dari aspek seni. Gerakan seni tersebut juga sangat

memperhatikan arah, cara melangkah, posisi, dan bentuk/pola langkah yang

dilakukan, sehingga terciptalah gerakan yang ideal dan memiliki keindahan seni.

Dalam hal ini, pesilat dituntut untuk memahami bagaimana gerakan dalam silat

yang baik, memperkokoh sikap kuda-kuda, menjaga konsistensi dan

keseimbangan dalam bergerak dan lain sebagainya. Di sinilah letak pengetahuan

Page 20: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

2

pesilat dipergunakan dimana pengetahuan ini sendiri tentunya didapat dengan

memahami dan mempelajari secara berkala dan terus-menerus.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, jelas bahwa pencak silat merupakan

warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai kesenian sekaligus pengetahuan

dan pembelajaran. Pembelajaran di sini bukan sekedar untuk mengukur

kemampuan mental dan fisik pesilat, namun juga menjadikan pesilat lebih dekat

dengan kehidupan dan lingkungan dimana mereka berada. Senada dengan fungsi

pembelajaran secara umum di sekolah, dimana bukan sekedar mengukur

kemampuan peserta didik namun juga untuk menambah wawasan agar dapat

mengimplementasikannya dalam kehidupan.

Beranjak dari hal di atas, kehidupan manusia saat ini sangat erat kaitannya

terhadap pembelajaran terutama pembelajaran matematika. Matematika adalah

sebuah ilmu pasti yang terbentuk berdasarkan akal yang berhubungan dengan

benda-benda serta pikiran yang abstrak, yang dapat dipelajari dalam berbagai

aspek (Afriyanty, 2019:32). Namun justru hal sebaliknya yang terjadi,

pembelajaran matematika dianggap suatu pembelajaran yang mutlak dan tidak ada

kaitannya dengan segala aspek yang ada di lingkungan.

D‟Ambrosio adalah salah satu tokoh pendidikan matematika yang menolak

pembelajaran matematika seperti itu. D‟Ambrossio pertama kali memperkenalkan

istilah etnomatematika pada tahun 1985, dimana D‟Ambrosio dalam Desmawati

(2018:10) menyatakan, “Academic mathematics, that is the mathematics which is

taught and learned in the schools. In contras to this,we call ethnomathemetics the

mathematics which is practiced among identifiable cultural groups, children of

Page 21: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

3

certain age bracket, professional classes, and so on,”. (Pembelajaran matematika

ialah matematika yang diajarkan di sekolah. Berlawanan dengan ini, kami

menyebut etnomatematika yakni matematika yang dipraktikkan di antara

kelompok budaya, anak dengan usia tertentu, kelas profesional dan sebagainya)

Melalui pemikiran D‟Ambrosio tersebut, pembelajaran matematika telah

berkembang secara optimal dengan tetap menjaga warisan kebudayaan

masyarakat setempat, khususnya yang terjalin dari ikatan adat-istiadat. Kemudian

muncul studi dalam pendidikan matematika tersebut yang dinamakan dengan

study ethnomathematics dengan harapan bahwa peradaban manusia akan

berkembang dan melahirkan peradaban yang lebih indah, adil dan bermartabat

terhadap budaya, adat dan agama. D‟Ambrosio dalam Desmawati (2018:11-12)

menerangkan salah satu tujuan dari etnomatematika adalah untuk mengetahui

bahwa ada cara-cara yang berbeda dalam matematika dengan pertimbangan

pengetahuan matematika bidang akademik yang kemudian dikembangkan oleh

berbagai sektor masyarakat serta dipertimbangkan terhadap modus yang berbeda,

dimana budaya yang berbeda mendiskusikan praktik matematika yang mereka

gunakan (pengelompokan, menghitung, mengukur, merancang bangun, alat

bermain dan lain sebagainya).

Meninjau pemikiran D‟Ambrosio mengenai etnomatematika, di dalam

pencak silat bisa ditemukan banyak hal yang memiliki keterkaitan dengan

pembelajaran matematika. Misalnya dalam gerakan tangan pesilat, pada saat

tangan pesilat tampak bersilangan maka akan tampak konsep matematika seperti

sudut dan dua garis yang berpotongan/bersilangan. Hal tersebut dapat

Page 22: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

4

diimplementasikan pada pembelajaran matematika sebagai sumber penyusunan

bahan ajar guna menarik minat peserta didik dalam belajar matematika.

Menurut pendapat Rohmah (2016:4), bahan ajar merupakan salah satu

media pembelajaran mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran,

yaitu sebagai acuan bagi peserta didik dan guru untuk meningkatkan efektivitas

pembelajaran. Dengan menggunakan bahan ajar sebagai pendamping buku paket,

dapat diasumsikan bahwa peserta didik bisa lebih memahami pembelajaran yang

disampaikan. Dan tujuan lain diantaranya adalah agar peserta didik lebih tertarik

untuk aktif dalam proses pembelajaran matematika, serta peserta didik nantinya

tidak lagi menganggap matematika itu sulit dan membosankan.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengeksplorasi lebih jauh mengenai

praktik matematis yang terdapat dalam seni pencak silat. Penelitian ini belum

pernah dilakukan oleh peneliti lainnya, sehingga penelitian ini dapat dianggap

sebagai penelitian pertama atau pembuka dalam kaitan seni pencak silat dan

pembelajaran matematika. Judul yang akan diangkat oleh peneliti adalah

“Eksplorasi Etnomatematika Pada Seni Pencak Silat Kepulauan Riau Sebagai

Sumber Penyusunan Bahan Ajar Matematika”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di latar belakang,

penelitian ini difokuskan hanya untuk menjawab permasalahan yang berkaitan

dengan:

Page 23: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

5

1. Eksplorasi etnomatematika yang terdapat pada gerakan seni pencak silat

yaitu gerakan seni Hang Jebat yang diperagakan oleh pesilat perguruan silat

Sendeng Cekak;

2. Pendeskripsian hasil eksplorasi etnomatematika pada seni pencak silat

Kepulauan Riau terbatas pada pola langkah gerakan, posisi tangan serta

posisi kaki dalam peragaan seni pencak silat; dan

3. Penyusunan bahan ajar matematika berupa Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) berdasarkan hasil eksplorasi etnomatematika pada gerakan seni

pencak silat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah

dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana etnomatematika pada gerakan seni pencak silat yang

berkembang di Kepulauan Riau?

2. Bagaimana perancangan bahan ajar matematika berdasarkan hasil eksplorasi

etnomatematika pada gerakan seni pencak silat?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan dari

penelitian ini, yaitu:

1. Mendeskripsikan etnomatematika pada gerakan seni pencak silat yang

berkembang di Kepulauan Riau; dan

2. Mendeskripsikan perancangan bahan ajar matematika berdasarkan hasil

eksplorasi etnomatematika pada gerakan seni pencak silat.

Page 24: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

6

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan informasi/pengetahuan kepada dunia pendidikan bahwa

keterkaitan pembelajaran materi pelajaran umum seperti matematika tidak hanya

terpaku pada pengetahuan saintek atau pengetahuan umum saja, namun dapat juga

dikaitkan dengan pembelajaran dan praktik dalam kehidupan sehari-hari seperti

dalam olahraga pencak silat.

2. Manfaat Praktis

2.1 Manfaat bagi Guru

Apabila setelah penelitian ini dilakukan terbukti bahwa benar adanya

praktik-praktik matematis pada gerakan seni pencak silat, maka guru dapat

mengaitkan temuan tersebut sebagai bahan ajar dalam pembelajaran.

2.2 Manfaat bagi Peserta Didik

Akan merubah pemikiran peserta didik dari yang sebelumnya menyebutkan

matematika itu membosankan menjadi matematika itu menyenangkan. Karena

jika guru dapat menggunakan bahan ajar yang didalamnya terdapat contoh soal

yang lebih inovatif seperti gerakan seni pencak silat, tentu saja peserta didik yang

menjalani proses pembelajaran tersebut akan termotivasi untuk lebih bersemangat

serta giat belajar.

2.3 Manfaat bagi Peneliti

Page 25: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

7

Sebagai pengetahuan baru bagi peneliti agar lebih memahami dan

mendalami peran serta manfaat pembelajaran konsep matematika dalam

etnomatematika pada pencak silat khususnya dalam gerakan seni.

2.4 Manfaat bagi Masyarakat

Sebagai pengetahuan tambahan bahwasanya gerakan seni pencak silat yang

sedang berkembang pesat di lingkungan setempat tidak hanya memiliki

keindahan, tetapi juga terselip aspek-aspek matematis didalamnya.

F. Definisi Operasional

1. Eksplorasi

Eksplorasi dalam penelitian ini adalah menjelajahi dan mencari tahu

mengenai Pencak Silat untuk memperoleh pengetahuan baru berupa praktik

matematis dalam gerakan seni pencak silat tersebut.

2. Etnomatematika

Etnomatematika dalam penelitian ini didefinisikan sebagai praktik

matematis yang ditemukan dalam seni pencak silat. Etnomatematika yang akan

lebih dalam dibahas disini adalah mengenai gerakan seni pencak silat.

3. Seni Pencak Silat

Pencak silat pada hakikatnya adalah substansi dan sarana pendidikan untuk

membentuk karakter dan kepribadian seseorang, dimana pembentukan karakter

juga berlaku pada pendidikan umum di sekolah. Dalam seni pencak silat terdapat

sikap, kuda-kuda, pola/langkah dan gerakan yang akan menjadi fokus penelitian

ini.

Page 26: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

8

4. Bahan Ajar

Bahan ajar dalam penelitian ini berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

yang berisikan materi pelajaran yang didesain sedemikian rupa untuk mencapai

tujuan dari pembelajaran tersebut. Konten dalam Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) tersebut merupakan hasil eksplorasi etnomatematika seni pencak silat.

Page 27: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Eksplorasi

Dalam Kamus Bahas Indonesia, eksplorasi diartikan sebagai penjelajahan

lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang keadaan

terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu. Sedangkan menurut

Purwadi dalam Desmawati (2018:10) menyatakan bahwa eksplorasi adalah suatu

aktivitas yang dilakukan dengan menggali infromasi atau alternatif yang

sebanyak-banyaknya untuk hal yang berkaitan dengan kepentigan masa

mendatang. Meninjau dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

eksplorasi dalam penenlitian ini adalah kegiatan mencari dan menggali informasi

dari sumber-sumber tertentu untuk memperoleh suatu pengetahuan baru dari

budaya yang berkembang dalam masyrakat.

2. Etnomatematika

Menurut Nuh (2016:226-227) etnomatematika secara bahasa terdiri dari tiga

kata yaitu “etno” yang berarti sesuatu yang sangat luas mengacu pada konteks

sosial budaya, termasuk bahasa, jargon, kode perilaku, mitos dan simbol. Kata

selanjutnya adalah “mathema” yang berarti menjelaskan, mengetahui, memahami,

dan melakukan kegiatan seperti pengkodean, mengukur, mengklasifikasi,

menyimpulkan dan pemodelan. Kata yang terakhir adalah “tik” berasal dari techne

yang bermakna teknik. Menurut D‟Ambrosio dalam Nuh (2016:227)

etnomatematika secara istilah diartikan sebagai “The mathematics which is

Page 28: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

9

practiced among identifiable cultural groups such as national-tribe societies,

labour groups, children of certain age brackets and professional classes”

(Matematika yang dipraktekkan di antara kelompok budaya diidentifikasi seperti

masyarakat nasional suku, kelompok buruh, anak-anak dari kelompok usia

tertentu dan kelas profesional).

D‟Ambrosio dalam Atmidasari (2017:25) menyatakan bahwa

ethnomathematics atau etnomatematika diistilahkan sebagai matematika yang

dipraktekkan oleh kelompok budaya seperti kelompok perkotaan, pedesaan,

kelompok buruh, anak-anak dari kelompok uisa tertentu, atau adat masyarakat.

D‟Ambrosio juga mengungkapkan bahwa etnomatematika melengkapi guru dan

siswa dalam pembelajaran matematika sekolah formal dalam memberikan makna

kontekstual yang relevan. Program dari etnomatematika ini memiliki tujuan untuk

memahami strategi matematika yang digunakan untuk mengamati,

membandingkan, mengklarifikasikan, mengukur dan menyimpulkan suatu

perkembangan manusia dalam lingkungan alam dan sosial budaya yang berbeda.

Meninjau dari definisi etnomatematika sebelumnya, maka peneliti

simpulkan bahwa istilah etnomatematika digunakan untuk mengekspresikan

hubungan antara budaya dan matematika. Etnomatematika terbentuk atas

kebiasaan yang sering dilakukan kemudian bercampur dengan tradisi lingkungan

setempat dalam bentuk praktik-praktik matematis. Seperti halnya pada seni

pencak silat yang merupakan salah satu budaya Indonesia, dimana hampir setiap

daerah memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri dalam membangun dan

Page 29: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

10

mengembangkan seni pencak silat sesuai dengan tradisi daerahnya masing-

masing.

D‟Ambrosio telah mendefinisikan beberapa domain atau aktivitas

matematika dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya aktivitas mengelompokkan,

berhitung, mengukur, merancang bangunan atau alat, membuat pola, membilang,

menentukan lokasi, permainan, menjelaskan, dan sebagainya. Beberapa domain

(aktivitas) tersebut dijelaskan oleh Sirate (2011:125) sebagai berikut:

1. Aktivitas Membilang

Aktivitas membilang berkaitan dengan bentuk pertanyaan “berapa banyak”.

Unsur pembentuk aktivitas membilang dapat menggunakan media batu, daun, atau

bahan alam lainnya secara tradisional. Selain itu aktivitas membilang juga dapat

dibentuk dengan gerakan atau pukulan. Aktivitas membilang umumnya

menunjukkan aktivitas penggunaan dan pemahaman bilangan ganjil dan genap

serta lainnya.

2. Aktivitas Mengukur

Aktivitas mengukur berkaitan dengan bentuk pertanyaan “berapa”. Pada

etnomatematika sering ditemukan alat ukur tradisional berupa potongan bambu

dan ranting pohon. Selain itu masyarakat tradisional juga menggunakan tangannya

sebagai alat ukur paling praktis dan efektif. Selain menggunakan tangan juga

dapat menggunakan penggaris sebagai alat ukur baku.

3. Aktivitas Menentukan Lokasi

Beberapa konsep dasar geometri diawali dengan menentukan lokasi yang

digunakan untuk menentukan perubahan gerakan, atau menentukan perpindahan

Page 30: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

11

dari satu titik ke titik lain. Dimana nantinya antara perpindahan tersebut dapat

membentuk pola berupa bidang geometri. Pada penelitian yang akan dilakukan,

aktivitas menentukan lokasi akan dilihat dari perpindahan gerakan kaki pesilat.

4. Aktivitas Membuat Rancang Bangun

Kegiatan membuat rancang bangun telah diterapkan oleh semua jenis

budaya yang ada. Jika kegiatan menentukan letak berhubungan dengan posisi dan

orientasi, maka kegiatan merancang bangun berhubungan dengan semua alat

perkakas yang digunakan untuk keperluan merancang suatu bangun atau

merancang suatu alat.

5. Aktivitas Bermain

Aktivitas bermain dalam etnomatematika adalah kegiatan yang

menyenangkan dengan alur yang mempunyai pola tertentu dengan ada atau

tidaknya penggunaan alat dan bahan yang menunjukkan keterkaitannya dengan

matematika. Contoh dari aktivitas bermain disini berupa penggunaan alat pencak

silat seperti golok atau toya (bambu) atau bentuk gerakan tangan dari pesilat.

Sehingga keterkaitannya dalam matematika dapat dilihat pada pola dan arah

gerakan.

6. Aktivitas Menjelaskan

Membuat penjelasan merupakan kegiatan yang mengasah pemahaman

manusia yang berkaitan dengan pengalaman yang diperoleh dari lingkungannya

yang berkenaan dengan kepekaan seseorang dalam membaca situasi alam. Dalam

matematika, membuat penjelasan berkaitan dengan bentuk pertanyaan “mengapa”

bentuk geometri itu sama atau simetri, mengapa keberhasilan yang satu

Page 31: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

12

merupakan kunci keberhasilan yang lain, dan hal-hal lainnya yang berkaitan

dengan hukum matematika. Dalam menjawab pertanyaan ini digunakan

simbolisasi berupa bukti nyata.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penting bagi peneliti untuk

memahami domain atau aktivitas etnomatematika sebagai penentu fokus dalam

penelitian.

3. Seni Pencak Silat

Pencak silat merupakan sistem beladiri yang telah diwariskan oleh nenek

moyang sebagai salah satu budaya Indonesia yang perlu dilestarikan, dibina dan

dikembangkan. Kriswanto (2015:13) mengungkapkan istilah pencak silat di

beberapa daerah sebagai berikut.

a. Sumatera Barat dengan istilah Silek dan Gayuang.

b. Di pesisir timur Sumatera Barat hingga Malaysia dengan istilah Bersilat.

c. Jawa Barat dengan istilah Maempok dan Penca.

d. Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur dengan istilah Pencak.

e. Madura dan Pulau Bawean dengan istilah Encak.

f. Bali dengan istilah Mancak atau Encak.

g. Kabupaten Dompu dan NTB dengan istilah Mpaa Sila.

Secara bahasa, pencak silat terdiri dari dua kata, yaitu pencak dan silat.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, pencak adalah rangkaian langkah-langkah,

gerakan tangan dan kaki dengan berbagai macam kombinasi, sedangkan silat

adalah olahraga (permainan) yang didasarkan pada ketangkasan menyerang dan

membela diri, baik dengan menggunakan senjata maupun tidak. Pencak silat juga

Page 32: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

13

merupakan seni beladiri, sehingga dalam pencak silat terdapat unsur keindahan

dan tindakan atau gerakan.

Menurut guru pencak silat Bawean, Abdus Syukur dalam Mulyana

(2013:85) menyatakan sebagai berikut:

“Pencak adalah gerakan langkah keindahan, keindahan dengan menghindar,

yang disertakan gerakan berunsur komedi. Pencak dapat dipertontonkan

sebagai sarana hiburan, sedangkan silat adalah unsur teknik bela diri

menangkis, menyerang dan mengunci yang tidak dapat diperagakan di

depan umum,”.

PB IPSI beserta BAKIN dalam Mulyana (2013:86) mendefinisikan bahwa

pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela,

mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) dan integritasnya (manunggal)

terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai kesadaran hidup guna

meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Belajar pencak

silat sama halnya seperti belajar ilmu kehidupan, terus berkembang mengikuti

zaman tanpa menghilangkan identitas kebudayaan aslinya.

Senada dengan definisi pencak silat di atas, penelitian ini mengambil unsur

seni pencak silat yang merupakan salah satu aspek penting dalam pencak silat.

Seni yang dimaksud adalah gerakan yang digunakan dalam pencak silat, mulai

dari sikap, kuda-kuda, teknik serangan tangan dan kaki dan teknik belaan atau

tangkisan. Menurut Mulyana (2013:111) sikap dan gerak dalam pencak silat

merupakan pedoman dalam melakukan keterampilan teknik dan jurus pencak

silat, dimana sikap dan gerak ini sesuai dengan aliran atau perguruan pencak silat

yang ada di zaman sekarang. Pada zaman dahulu, teknik dan jurus pencak silat

diciptakan berdasarkan hasil pengamatan pada lingkungan sekitar, sehingga

Page 33: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

14

membentuk pola gerak yang mirip dengan lingkungan sekitarnya. Contohnya dari

haril mengamati gerak-gerik binatang, seperti jurus harimau, jurus burung

merpati, jurus kera dan lain sebagainya.

Menurut Kriswanto (2015:31), Lubis dan Wardoyo (2014:18) dan Mulyana

(2013:111), keterampilan teknik dalam peragaan seni pencak silat diterangkan

dalam beberapa istilah yang digunakan secara standar oleh IPSI dan berlaku

secara nasional. Keterampilan teknik tersebut adalah sebagai berikut:

a. Sikap dalam pencak silat

Sikap dalam pencak silat merupakan gerakan awalan dalam memperagakan

seni pencak silat. Sikap dalam pencak silat meliputi sikap tegak, sikap duduk,

sikap penghormatan dan sikap pasang.

b. Kuda-kuda

Kuda-kuda merupakan posisi kaki tertentu yang dijadikan dasar tumpuan

untuk melakukan sikap, gerak serangan atau belaan. Secara khusus, kuda-kuda

dalam pencak silat terbagi atas beberapa jenis, yakni kuda-kuda depan, kuda-kuda

belakang, kuda-kuda samping, kuda-kuda tengah dan kuda-kuda silang.

c. Gerak langkah

Gerak langkah dalam pencak silat merupakan gerak kaki dalam pemindahan

atau perubahan posisi untuk melakukan serangan atau belaan terhadap lawan.

Dalam pelaksanaannya, gerak langkah selalu disertai dengan sikap tubuh dan

gerak tangan. Pembentukan gerak langkah meliputi unsur-unsur berikut.

Page 34: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

15

1) Arah

Gambar 2.1 Delapan Arah Penjuru Mata Angin

Arah sangat diperlukan dalam pembentukan gerakan. Arah yang harus

dipahami dan diperhatikan adalah delapan arah penjuru mata angin. Delapan

penjuru mata angin adalah sikap atau pola langkah silat yang membentuk delapan

penjuru dengan satu titik tumpu di tengah. Dalam penerapannya pada saat

hitungan 1 dan 8 yang menjadi tumpuan atau kaki yang tetap posisinya bisa

menggunakan kaki kiri atau kanan. Kemudian hitungan 2 sampai 4 yang menjadi

tumpuan atau kaki yang tetap posisinya adalah kaki kiri dengan posisi badan

menghadap kaki tumpu, sebaliknya pada hitungan ke 6 sampai 8 kaki tumpu

diganti menjadi kaki kanan dan posisi badan menghadap kaki tumpu, kuda-kuda

yang digunakan bebas dan tetap memperhatikan kaidah.

Menurut Mulyana (2013:116) berdasarkan arahnya, gerak langkah terbagi

menjadi 8 yaitu:

a) gerak langkah ke depan;

b) gerak langkah serong kanan depan;

c) gerak langkah ke kanan;

d) gerak langkah serong kanan belakang;

e) gerak langkah ke belakang;

1

Page 35: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

16

f) gerak langkah serong kiri belakang;

g) gerak langkah ke kiri;

h) gerak langkah serong kiri depan;

Dari arah gerak langkah, maka langkah dapat dilakukan dengan posisi

segaris, tegak lurus dan serong. Kemudian jika gerak langkah dilanjutkan dengan

gerak langkah lainnya, akan menghasilkan pola langkah tertentu (Kriswanto,

2015:26 dan Mulyana, 2013:116) yakni pola langkah lurus, pola langkah zig-zag,

segitiga, ladam/tapal kuda dan langkah membentuk huruf S.

2) Geseran

Geseran merupakan cara langkah berpindah posisi dengan menggeser salah

satu kaki namun ujung jari kaki atau tumit masih menyentuh lantai.

3) Lompatan dan loncatan

Lompatan dilakukan dengan tumpuan satu kaki dan kaki lainnya bertolak

melompat, kemudian kaki yang menjadi tumpuan menyusul melompat. Saat

mendarat atau meletakkan kaki di tempat yang dituju, antara kaki satu dan lainnya

mendarat satu persatu. Sebaliknya, loncatan dilakukan dengan tumpuan kedua

kaki, saat bertolak dan mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan.

4) Angkatan

Angkatan dilakukan dengan tumpuan satu kaki, kaki lainnya diangkat dan

diletakkan di arah tertentu dalam melangkahkan kaki.

5) Ingsutan (Seseran)

Ingsutan atau seseran merupakan cara berpindah dengan mengingsut atau

menyeser kaki, dimana cara ini dilakukan dengan menggeser kedua kaki tanpa

Page 36: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

17

mengangkat telapak kaki dari lantai dengan gerakan tumit/telapak kaki ke luar

atau ke dalam dan dapat pula dilakukan dengan gerakan tumit/telapak kaki sejajar

atau searah.

6) Putaran

Putaran merupakan cara perpindahan posisi kaki dengan memutar kaki ke

arah luar, lalu meletakkannya di depan kaki tumpuan dengan letak telapak kaki

keluar.

d. Serangan

Menurut Mulyana (2013:118) serangan adalah teknik untuk merebut

inisiatif lawan atau membuat lawan tidak dapat melakukan serangan atau belaan

dan semuanya dilakukan secara taktis atau terorganisir. Ditinjau dari komponen

alat penyerang dan lintasannya, serangan dibedakan menjadi beberapa tahap,

yaitu:

1) pukulan;

2) sikutan;

3) tendangan;

4) lututan;

5) tangkapan;

6) kuncian;

7) jatuhan (guntingan dan sapuan); dan

8) belaan.

4. Bahan Ajar

Page 37: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

18

Secara bahasa, bahan ajar terdiri dari dua kata yakni bahan dan ajar. Dalam

Kamus Bahasa Indonesia, bahan diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat

dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu seperti untuk pedoman atau

pegangan untuk mengajar atau memberi ceramah, sedangkan ajar adalah petunjuk

yang diberikan kepada orang supaya diketahui atau diturut. Rohmah (2016:4)

menyatakan bahwasanya bahan ajar sebagai salah satu media pembelajaran

mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai acuan bagi

peserta didik dan guru untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah segala pedoman yang dapat

dipergunakan untuk meningkatkan keefektivan dalam proses pembelajaran.

Menurut Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

(2008), bahan ajar paling tidak mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. petunjuk belajar (petunjuk guru/siswa);

2. kompetensi yang akan dicapai;

3. konten atau isi materi pembelajaran;

4. informasi pendukung;

5. latihan-latihan;

6. petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK);

7. evaluasi; dan

8. respon atau balikan terhadap hasil evaluasi.

Bahan ajar yang dimaksud dalam penelitian ini bertujuan untuk menarik

minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran matematika, sehingga

diharapkan peserta didik akan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

Page 38: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

19

Pentingnya mempergunakan bahan ajar secara optimal mempengaruhi keefektifan

proses belajar yang juga ditentukan oleh kemampuan peserta didik dalam

memanfaatkan bahan ajar yang tersedia.

Amri dalam Fikri (2018:47) menjelaskan bahwa jenis bahan ajar harus

disesuaikan dengan kurikulum kemudian dibuat ke dalam bentuk rancangan

pembelajaran. Adapun jenis bahan ajar adalah sebagai berikut:

1. Bahan ajar berbasis visual, yakni bahan ajar cetak seperti hand out,

buku, modul, dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) serta bahan ajar

non cetak yakni model/maket.

2. Bahan ajar berbasis audio, seperti kaset dan radio.

3. Bahan ajar berbasis audio visual, seperti video/film.

4. Bahan ajar multimedia interaktif, seperti Computer Assisted Instruction

(CIA) dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan diperlukan untuk menjamin orisinalitas penelitian yang

akan dilakukan. Penelitian relevan ini dapat berupa hasil skripsi ataupun artikel

yang hampir serupa. Penelitian relevan pertama yaitu penelitian yang dilakukan

oleh Riana Desmawati dalam laporan skripsinya dengan judul Eksplorasi

Etnomatematika Pada Gerakan Tari Tradisional Sigeh Penguten Lampung, hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat aktivitas etnomatematika pada gerak

tari sigeh penguten Lampung berupa aktivitas menghitung dan konsep geometri

(Desmawati, 2018:124). Perbedaan pada peneliti terdahulu dengan penelitian ini

adalah terletak pada jenis penelitian, bidang yang diteliti dan teknik analisis

Page 39: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

20

datanya. Peneliti terdahulu menggunakan jenis penelitian lapangan dan bidang

yang diteliti adalah gerakan tari, sedangkan penelitian ini menggunakan jenis

penelitian etnografi dan bidang yang diteliti adalah gerakan seni pencak silat yang

belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya, oleh karena itu perlu

dilakukannya penelitian yang baru. Kemiripan penelitian terdahulu dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah jenis penelitian yang digunakan yakni jenis

penelitian kualitatif.

Penelitian kedua yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh

Bakhrul Ulum, Mega Teguh Budiarto, Rooselyana Ekawati dalam Prosiding SI

MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islam) Vol.1, No.1,

Juni 2017, Hal. 70-78 deengan judul Etnomatematika Pasuruan: Eksplorasi

Geometri Untuk Sekolah Dasar Pada Motif Batik Pasedahan Suropati. Dapat

disimpulkan bahwa konsep geometri untuk sekolah dasar yang ada pada motif

batik Pasedahan Suropati adalah konsep titik, garis lurus, garis lengkung, garis

zig-zag, garis tinggi, garis sejajar, sudut, segitiga, persegipanjang, oval, dan

simetri lipat. Dengan demikian, motif batik Pasedahan Suropati yang memiliki

konsep geometri untuk sekolah dasar, tentunya dapat digunakan dalam

pembelajaran geometri seperti pada pengenalan garis, pengenalan sudut, dan

pengenalan bangun datar sederhana (Ulum, Budiarto, & Ekawati, 2017:70).

Perbedaan pada peneliti terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan adalah

terletak pada bidang yang diteliti dan jenjang pendidikan. Peneliti terdahulu

meneliti motif batik Pasedahan untuk jenjang sekolah dasar, sedangkan penelitian

ini akan mengeksplor etnomatematika pada seni pencak silat yang kemudian

Page 40: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

21

hasilnya akan digunakan sebagai sumber penyusunan bahan ajar matematika tanpa

menetapkan jenjangnya terlebih dahulu. Kesamaan pada peneliti terdahulu dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama menggunakan teknik analisis

data yang mengacu pada rancangan Spradley.

Penelitian ketiga yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Siti

Nurhikmah dalam laporan skripsinya dengan judul Eksplorasi Etnomatematika

Pada Ragam Corak Ukiran Khas Melayu Kepulauan Riau Dan Keterkaitannya

Terhadap Konsep Matematika Sekolah Pada Kurikulum 2013, hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa terdapat konsep matematika sekolah dalm kurikulum 2013

pada ragam corak ukiran khas Melayu Kepulauan Riau yang dapat diterapkan

dalam pembelajaran matematika di sekolah yaitu bangun datar dan bangun ruang,

pecahan, perbandingan, kongruenan, simetri dan transformasi geometri

(Nurhikmah, 2019:84). Perbedaan pada peneliti terdahulu dengan penelitian ini

adalah terletak pada bidang yang diteliti. Peneliti terdahulu meneliti pada bidang

corak ukiran khas Melayu sedangkan penelitian ini akan meneliti gerakan seni

pencak silat. Kemiripan peneliti terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan

adalah pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan yakni pendekatan

kualitatif dengan jenis penelitian etnografi.

Adanya keberagaman hasil yang diperoleh dalam penelitian etnomatematika

dalam jenis kesenian memperkuat ketertarikan peneliti untuk melakukan

penelitian tentang eksplorasi etnomatematika pada seni pencak silat dan

implementasinya pada pembelajaran matematika sekolah. Dengan demikian

penelitian-penelitian terdahulu di atas akan menjadi acuan pada penelitian ini.

Page 41: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

22

C. Kerangka Berpikir

Keanekaragaman budaya di Indonesia, termasuk di setiap daerah khususnya

di Kepulauan Riau tentunya sudah menjadi hal wajar bagi masyarakat setempat.

Keanekaragaman tersebut telah banyak diadaptasi menjadi kesenian, permainan

rakyat hingga dalam bidang olahraga, seperti pencak silat. Dalam hal ini, pencak

silat termasuk salah satu olahraga yang digemari oleh masyarakat, terutama anak-

anak dalam masa pendidikan sekolah dan sudah menjadi salah satu ekstrakulikuler

yang diminati oleh peserta didik. Dengan begitu, seyogyanya dari hal tersebut

pendidik dapat mengambil manfaat yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran.

Akan tetapi pada kenyataannya, pembelajaran yang dilakukan masih hanya

sebatas teori dan latihan-latihan yang sering membuat jenuh. Ini disebabkan

terbatasnya bahan ajar dari sumber-sumber lain pada pembelajaran, terutama

dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu diperlukan adaptasi dari sumber

lainnya, seperti dari seni pencak silat untuk menarik minat belajar peserta didik.

Berdasarkan alasan di atas, peneliti tertarik untuk menjadikan seni pencak

silat sebagai subjek penelitian. Peneliti mencari tahu segala hal mengenai pencak

silat melalui sumber terpercaya, sehingga terpilihnya perguruan Sendeng Cekak

sebagai subjek dalam penelitian ini. Kemudian peneliti melakukan eksplorasi

terhadap seni pencak silat untuk menemukan praktik matematis yang terdapat di

dalamnya, sehingga diperoleh hasil eksplorasi etnomatematika seni pencak silat

Page 42: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

23

dari perguruan Sendeng Cekak, kemudian peneliti merancang lembar kerja peserta

didik (LKPD).

Berdasarkan paparan di atas, kerangka berpikir disusun sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Seni pencak silat di Kota Tanjungpinang

Terbatasnya bahan ajar yang

diangkat dari budaya daerah,

khususnya dalam pembelajaran

matematika

Pencak silat termasuk salah satu

kebudayaan yang mencakup kesenian

dan olahraga yang terus berkembang

di seluruh Indonesia

Melakukan eksplorasi etnomatematika pada seni

pencak silat

Adanya hasil eksplorasi etnomatematika seni pencak silat dan

implementasinya sebagai bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKPD

Merancang bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKPD) sebagai

implementasi pembelajaran matematika berdasarkan hasil eksplorasi

etnomatematika seni pencak silat di Kota Tanjungpinang.

Page 43: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan

jenis penelitian etnografi. Pendekatan kualitatif dipilih oleh peneliti karena

peneliti akan mendeskripsikan proses hingga hasil penelitian dalam bentuk kata-

kata dan gambar. Jenis penelitian etnografi dipilih oleh peneliti bertujuan untuk

mengamati dan menguraikan suatu budaya dalam masyarakat secara keseluruhan.

Creswell (2012:462) mendefinisikan etnografi merupakan prosedur

penelitian kualitatif untuk menggambarkan, menganalisa, dan menafsirkan unsur-

unsur dari sebuah kelompok budaya seperti pola perilaku, kepercayaan, dan

bahasa yang berkembang dari waktu ke waktu. Secara keseluruhan pendekatan

dan jenis penelitian ini dipilih karena penelitian mengenai seni Pencak Silat ini

membutuhkan pendeskripsian dalam kata-kata dan gambar serta penyusunan data

yang secara terus-menerus berdasarkan hasil pengamatan terhadap budaya dan

lingkungan masyarakat dalam hal seni Pencak Silat..

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni hingga Juli 2019 di rumah guru

besar perguruan Sendeng Cekak, yaitu di Jalan Sei Jang. Penelitian ini akan

dilakukan menyesuaikan dengan izin dari guru besar perguruan Sendeng Cekak.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah suatu rancangan perencanaan yang terperinci dan

spesifik mengenai cara memperoleh, menganalisa dan menginterpretasikan data

Page 44: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

25

sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian. Untuk mencapai tujuan

penelitian, maka peneliti menggunakan langkah-langkah prosedur penelitian

sebagai berikut:

1. Menentukan situasi sosial berupa narasumber/informan dan memilih

aktivitas dan narasumber/informan yang akan diteliti. Informan yang

dipilih adalah pesilat dari perguruan Sendeng Cekak dengan aktivitas yang

akan diteliti yakni gerakan seni pencak silatnya.

2. Mempersiapkan pedoman wawancara dan pedoman observasi yang

digunakan untuk mengetahui apa saja yang harus diamati dan hal-hal yang

ingin diketahui oleh peneliti.

3. Melakukan pengambilan data terhadap informan melalui observasi,

wawancara dan dokumentasi. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah jenis wawancara semiterstruktur, yaitu peneliti melakukan

wawancara dengan pedoman wawancara tetapi akan ada kemungkinan

pertanyaan dalam wawancara tersebut berkembang. Sedangkan pada

teknik observasi dan dokumentasi dilakukan dengan cara mengamati

secara langsung serta mengambil gambar tentang gerakan seni yang

diperagakan. Kemudian, berdasarkan ketiga teknik tersebut peneliti

membuat catatan lapangan yang berupa catatan berisi semua hal-hal

penting yang ditemukan oleh peneliti di lapangan, baik itu diperoleh dari

informan berupa hasil wawancara, observasi, maupun dokumentasi.

4. Melakukan analisis domain berdasarkan data yang diperoleh, baik melalui

wawancara, observasi maupun dokumentasi yang. Dalam analisis domain,

Page 45: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

26

dilakukan reduksi data agar mempermudah peneliti untuk memilah data

yang berhubungan dengan penelitian dan menemukan aktivitas/domain

etnomatematika.

5. Melakukan pengambilan data kembali melalui observasi, wawancara dan

dokumentasi. Pengambilan data ini bertujuan untuk memfokuskan

penelitian dan mempersempit aspek yang diteliti sesuai domain yang telah

ditetapkan.

6. Melakukan analisis taksonomi untuk mendapatkan lebih rinci mengenai

data yang sudah ditetapkan domainnya.

7. Melakukan analisis komponesial, di mana hasil dari analisis taksonomi

dibantu dengan hasil dari pengambilan data sebelumnya untuk menggali

ciri-ciri yang lebih spesifik dari apa yang diteliti.

8. Melakukan analisis tema budaya terhadap komponen yang telah ditetapkan

pada analisis komponesial untuk memperoleh temuan etnomatematika.

9. Membuat kesimpulan dari hasil analisis data yang diperoleh yang bersifat

sementara sesuai dengan tujuan dilakukannya penelitian.

10. Uji keabsahan data dilakukan untuk memastikan temuan yang diperoleh

valid yang ditandai dengan tidak adanya perbedaan antara yang dilaporkan

oleh peneliti dengan apa yang sebenarnya terjadi dalam penelitian.

11. Memperoleh temuan etnomatematika pada seni pencak silat yang sesuai

dengan rumusan yang telah ditetapkan peneliti.

Page 46: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

27

12. Merancang bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)

berdasarkan temuan etnomatematika pada seni pencak silat sebagai

implementasinya pada pembelajaran matematika

Berdasarkan narasi di atas, prosedur penelitian tersebut digambarkan

sebagai berikut:

Menentukan informan dan memilih aktivitas etnomatematika

Mempersiapkan pedoman wawancara dan observasi

Melakukan pengambilan data terhadap informan dengan

teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, serta

membuat catatan lapangan

Melakukan analisis domain

Melakukan pengambilan data kembali terhadap informan

dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi,

serta membuat catatan lapangan

Melakukan analisis taksonomi

Melakukan analisis komponensial

Analisis Tema Budaya

Penarikan kesimpulan sementara

Page 47: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

28

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

D. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah pesilat di perguruan Sendeng Cekak

Tanjungpinang. Perguruan Sendeng Cekak merupakan salah satu perguruan

dibawah naungan IPSI Provinsi Kepulauan Riau dan salah satu perguruan silat

asli Kepulauan Riau. Subjek penelitian diambil menggunakan teknik Snowball

Sampling. Menurut Lestari (2015:111) bahwasanya Snowball Sampling adalah

teknik penentuan sampel yang mula-mula kecil, kemudian membesar. Dalam

penelitian ini, Snowball Sampling dilakukan dengan cara meminta pertimbangan

informan sebelumnya kepada siapa selanjutnya yang sekiranya akan mendapatkan

informasi yang lebih mendetail.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah menghubungi informan yakni

Bapak Alfan Syah Putra, salah seorang pesilat dari perguruan Sendeng Cekak

guna memperlancar komunikasi sebelum dan saat penelitian berlangsung. Namun

karena ada beberapa hal tak terduga, informan menyarankan untuk langsung

melaksanakan penelitian kepada guru besar perguruan Sendeng Cekak, Bapak

Rahmad, yang sebelumnya sudah dikonfirmasi terlebih dahulu oleh informan.

Selanjutnya pada saat penelitian, peneliti menetapkan Bapak Rahmad sebagai

Uji keabsahan data

Merancang bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKPD) berdasarkan

temuan etnomatematika pada seni pencak silat

Memperoleh temuan etnomatematika pada seni pencak silat

Page 48: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

29

informan utama. Kemudian informan utama menyarankan dalam mempergakan

seni silat Sendeng Cekak, beliau akan dibantu oleh Bapak Zul Rozali sebagai

informan pembantu.

E. Instrumen Penelitian

A. Instrumen yang Digunakan

Instrumen adalah alat yang dipakai untuk mengumpulkan data mengenai

suatu variabel atau subjek yang diteliti. Arikunto (2013:162) mendefinisikan

bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Pada penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan terbagi atas 2

yaitu:

1. Instrumen Utama

Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Human

instrument (Peneliti). Menurut Atmidasari (2017:47) human instrument ialah

instrumen yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana peneliti dapat

memahami gejala yang ditelitinya yang tidak ditentukan oleh daftar pertanyaan

atau kuesioner yang telah dirancangnya, namun ditentukan oleh kemampuannya

memahami gejala yang diamatinya. Sebagai instumen utama, peneliti berperan

dalam menetapkan fokus dan batasan dalam penelitian, memilih informan sebagai

sumber data, melakukan pengumpulan data, menafsirkan serta membuat

kesimpulan atas hasil temuan dan pemahaman peneliti sendiri dalam

penelitiannya.

Page 49: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

30

2. Instrumen Pendukung

Instrumen pendukung digunakan untuk mempermudah peneliti dalam

pelaksanaan penelitian. Instrumen pendukung yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu:

a. Lembar Observasi

Lembar observasi berisi aktivitas yang akan diamati selama proses

pengumpulan data yakni gerakan seni pencak silat yang diperagakan pesilat.

Dalam proses observasi, peneliti menggunakan alat bantu berupa video recorder.

b. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan

kepada nasumber selaku pemberi informasi. Dalam proses wawancara, peneliti

menggunakan alat bantu berupa:

1. Lembar catatan wawancara yang berisi hasil wawancara antara peneliti

dan informan.

2. Voice dan video recorder digunakan sebagai alat perekam dalam proses

wawancara.

c. Dokumen

Dokumen dalam penelitian ini berupa pedoman kurikulum 2013 yang berisi

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenjang pendidikan, mulai

Page 50: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

31

dari jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah

Atas. Dokumen lainnya yang digunakan yaitu buku paket matematika sekolah.

B. Pengembangan Instrumen Pendukung

Untuk menguji kelayakan instrumen yang telah dirancang oleh peneliti,

dilakukan validasi melalui pendapat ahli. Instrumen yang dirancang pada

penelitian ini dianggap layak untuk digunakan apabila telah memenuhi validitas

isi. Untuk itu, validasi dilakukan oleh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika

yaitu Ibu Dra. Linda Rosmery Tambunan, M.Si. Validasi instrumen dilakukan

pada 19 Mei 2019. Hasil dari validasi yang dilakukan direkapitulasi sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Hasil Validasi Instrumen Penelitian

Instrumen yang

Divalidasi Elemen yang Divalidasi

Kriteria

LD LDR TLD

Pedoman Wawancara 1. Kecukupan atau kelengkapan aspek-

aspek pedoman wawancara √

2. Istilah yang digunakan tepat dan

mudah dipahami √

3. Kejelasan pertanyaan √

4. Pertanyaan sesuai dengan tujuan

untuk mengidentifikasi adanya praktik

matematis

Lembar Observasi 1. Kejelasan Pedoman Pengisian √

2. Kecukupan atau kelengkapan aspek-

aspek lembar observasi √

3. Istilah yang digunakan tepat dan

mudah dipahami √

4. Keseuaian lembar observasi dengan

tujuan penelitian √

5. Kepraktisan Pengisian √

Page 51: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

32

Berdasarkan Tabel 3.1, hasil validasi untuk instrumen pendukung berupa

pedoman wawancara oleh validator dinyatakan layak digunakan tanpa revisi.

Untuk instrumen pendukung berupa lembar observasi, validator menyatakan dapat

digunakan layak digunakan dengan revisi dan disarankan untuk memberikan

gambar dan langkah-langkah pada saat mengisi lembar observasi. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen pendukung berupa pedoman

wawancara dan lembar observasi layak digunakan untuk penelitian.

Disamping instrumen pendukung, peneliti sebagai instrumen utama

berperan penuh atas pengumpulan data di lapangan. Validitas peneliti juga diukur

melalui masukan secara lisan dan pertanyaan yang diberikan oleh validator yang

bersifat mempersiapkan dan meguji pemahaman peneliti atas objek penelitian agar

tercapainya tujuan penelitian.

F. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini bersifat kualitatif yang berasal dari pendeskripsian

informan-informan dan gambar yang diambil di lapangan. Data diperoleh dari 2

jenis sumber data yaitu; 1) informan, yaitu guru besar dan pesilat Sendeng Cekak,

dan 2) pengamatan, dimana peneliti mengamati setiap peristiwa yang terjadi

berupa gerakan seni yang dilakukan pesilat dibantu oleh informan-informan. Data

dalam penelitian ini bersifat kualitatif karena berasal dari informan-informan yang

mendeskripsikan dan mencontohkannya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Triangulasi Teknik

Observasi Wawancara Dokumentasi

Page 52: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

33

Berdasarkan gambar di atas, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah triangulasi teknik, yaitu dengan melakukan observasi, wawancara, dan

dokumentasi pada narasumber yang sama. Pada saat observasi, peneliti melihat

secara langsung bagaimana pesilat memperagakan gerakan seni pencak silat dan

peneliti mengamati bentuk, arah dan pola dari gerakan seni tersebut. Kemudian

peneliti melakukan wawancara berupa tanya jawab terhadap informan dan tidak

menutup kemungkinan adanya informan lain yang dapat dilibatkan dalam proses

wawancara ini. Dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang sudah

diperoleh, baik dari studi literatur maupun data yang diperoleh pada saat

penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Bogdan dan Biklen dalam Atmidasari (2017:50)

adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milah data menjadi sesuatu yang dapat diolah,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola dan apa yang penting untuk

dipelajari. Teknik analisis data dalam penelitian ini mengacu pada rancangan

Spradley. Menurut Sugiyono (2014:99) dan Sanapiah dalam Sarwono (2006:240)

teknik analisis data dalam penelitian kualitatif untuk etnografi terdiri dari analisis

domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya.

Narasumber yang sama

Gambar 3.2 Triangulasi Teknik

Page 53: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

34

Masing-masing tahapan analisis data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai

berikut:

1. Analisis Domain

Analisis domain adalah upaya peneliti dalam mencari gambaran umum dan

menyeluruh tentang data untuk menjawab fokus penelitian (Nurhikmah, 2019:36).

Dalam analisis domain, peneliti akan melakukan analisis kecil yang berhubungan

dengan penelitian dan menemukan beberapa domain/aktivitas etnomatematika

yang akan dijadikan pusat penelitian. Adapun domain ditetapkan oleh peneliti

adalah domain/aktivitas menentukan lokasi dan bermain. Karena dalam seni

pencak silat ini sangat berpotensial memiliki unsur-unsur tersebut.

2. Analisis Taksonomi

Analisis taksonomi merupakan tahapan untuk menjabarkan domain-domain

yang telah dipilih menjadi lebih rinci untuk mendapatkan struktur internalnya.

Dari domain/aktivitas yang telah ditentukan peneliti yaitu domain/aktivitas

mendesain, mengukur, bermain, dan menghitung, peneliti akan menjabarkan lebih

terfokus. Nantinya setelah penelitian dilaksanakan, peneliti dapat mengetahui

secara rinci setiap gerakan seni pencak silat yang diteliti.

3. Analisis Komponensial

Setelah melakukan analisis taksonomi, dilakukan analisis komponensial

yang bertujuan untuk mengorganisasikan data yang memiliki perbedaan.

Berdasarkan pengumpulan data, maka hasil pada analisis taksonomi akan

berkembang menjadi komponen-komponen yang lebih spesifik.

4. Analisis Tema Budaya

Page 54: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

35

Analisis tema budaya merupakan tahapan akhir dalam proses analisis data.

Berdasarkan komponen-komponen yang telah ditetapkan pada analisis

komponensial, diperoleh hasil penelitian berupa temuan budaya (temuan

etnomatematika).

Keempat tahapan dalam analisis data di atas juga melalui proses reduksi

data. Karena pada setiap tahapan analisis data, data yang diolah semakin

mengerucut dengan membuang data yang tidak diperlukan. Setelah proses reduksi

data, maka dilakukan penyajian data untuk dilanjutkan ke tahapan analisis data

berikutnya.

I. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan agar data yang

dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Pengecekan ini meupakan hal yang

sangat penting karena setiap pnelitian memiliki sifat dimana kebenaran itu tidak

selalu benar. Dalam pengecekan keabsahan data terdapat 4 kriteria agar data yang

diperoleh tidak cacat atau invalid yaitu kepercayaan (credibility), kebergantungan

(depenbality), keteralihan (transferability), dan kepastian (confirmability).

Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan pengujian

kredibilitas data. Adapun pengecekan keabsahan data yang akan peneliti lakukan

adalah sebagai berikut:

1. Perpanjangan pengamatan, yang bertujuan agar data yang diperoleh lebih

lengkap, proses mendapatkan data tersebut tidak terburu-buru, dan dapat

menjalin keakraban dengan guru besar Sendeng Cekak serta siapa saja yang

terlibat di dalamnya;

Page 55: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

36

2. Peningkatan ketekunan, maksudnya adalah penelitian yang dilakukan oleh

peneliti terlaksana secara rutin, sehingga peneliti benar-benar mengerti seluk-

beluk gerakan seni pencak silat itu sendiri baik dari sikap, kuda-kuda, bentuk

atau pola langkah, hingga cara melakukan gerakan seni pencak silat tersebut;

3. Triangulasi terbagi menjadi 2, yaitu:

a) sumber, peneliti mengecek diantara informan terpilih apakah memiliki

pendapat yang sama atau berbeda terkait pertanyaan yang diajukan; dan

b) teknik pengumpulan, sekiranya teknik yang digunakan untuk mendapatkan

data/informasi yang berbeda dari setiap subjek/informan.

J. Perancangan Bahan Ajar dari Hasil Eksplorasi Etnomatematika pada

Seni Pencak Silat

Penelitian ini akan menghasilkan bahan ajar yang dirancang berdasarkan

hasil eksplorasi etnomatematika pada seni pencak silat. Tahapan penyusunan

rancangan bahan ajar tersebut akan melalui serangkaian tahap sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi konsep-konsep yang ditemukan dari hasil eksplorasi

etnomatematika pada seni pencak silat Kepulauan Riau.

2. Menganalisis kurikulum yakni Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan

konsep-konsep yang ditemukan dari hasil eksplorasi etnomatematika

pada seni pencak silat Kepulauan Riau.

3. Menentukan jenis materi pembelajaran sesuai hasil analisis kurikulum.

4. Memilih bahan ajar dan melakukan perancangan berdasarkan bahan ajar

yang dipilih.

K. Rekapitulasi Data

Page 56: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

37

Rekapitulasi data adalah ringkasan dari data yang terdapat pada penelitian

ini. Dimana, data yang akan diperoleh adalah etnomatematika atau praktik

matematis yang terdapat pada seni pencak silat. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Jenis data yang diperoleh

tersebut adalah data kualitatif karena data dideskripsikan dengan uraian serta

gambar. Teknik dalam mengumpulkan data berupa teknik observasi, teknik

wawancara, dan teknik dokumentasi. Instrumen penelitian yaitu peneliti sebagai

instrumen utama, yang berperan dalam seluruh kegiatan pengumpulan data, serta

instrumen pendukung berupa pedoman wawancara dan dokumentasi. Selama

pengumpulan data dan setelah pengumpulan data dilakukan analisis yaitu analisis

domain, analisis taksonomi, analisis komponensial dan analisis tema budaya.

Kemudian dilakukan pengecekan keabsahan data yaitu dengan melakukan

perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, dan triangulasi untuk

memastikan data yang diperoleh sudah valid dan dapat dilakukan penulisan

laporan penelitian. Berikut merupakan rekapitulasi data pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Rekapitulasi Data

Data

Pendekatan

dan Jenis

Penelitian

Jenis

Data

Instrume

n

Teknik

Pengumpu

lan Data

Teknik

Analisis Data

Pengecekan

Keabsahan

Data

Etnomate

matika

Seni

Pencak

Silat

Pendekatan:

kualitatif

Jenis

penelitian:

etnografi

Kualitatif Peneliti

sendiri

Pedoman

wawancara

Lembar

observasi

Dokume

n

Observasi,

Wawancara,

dan

Dokumenta

si

Analisis

domain,

Analisis

taksonomi,

Analisis

komponesial,

dan

Analisis tema

budaya

Perpanjangan

pengamatan

Peningkatan

ketekunan, dan

Triangulasi

Page 57: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Wawancara

Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik

wawancara. Dengan teknik ini, wawancara dilakukan pertama kali pada 26 Juni

2019 bertempat di rumah guru besar sekaligus pendiri perguruan silat Sendeng

Cekak. Kemudian dilanjutkan dengan wawancara kedua pada 1 Juli 2019 dan

ketiga pada 4 Juli 2019. Selama wawancara dilakukan, peneliti menggunakan

voice recorder sebagai alat bantu dan pedoman wawancara sebagai panduan

pertanyaan yang akan ditanyakan, serta kamera handphone sebagai alat bantu

dokumentasi. Setelah selesai dilakukan wawancara, peneliti mengetik rapi naskah

wawancara yang dapat dilihat pada Lampiran 8.

Informasi pertama yang diperoleh peneliti adalah tentang sejarah mengenai

perkembangan silat di wilayah Melayu, khususnya Kepulauan Riau. Informan

menjelaskan bahwa silat telah berkembang sejak zaman kerajaan di daerah

Melayu. Permulaan silat di wilayah Melayu merupakan silat yang diajarkan turun

temurun oleh dua Datuk Laksmana di Kerajaan Melayu Malaka, yakni Datuk

Laksmana Hang Tuah dan Datuk Laksmana Hang Jebat. Kemudian diturunkan

hingga daerah Bintan (dahulu Tanjungpinang dan Bintan masih satu daerah)

kepada Datuk Laksamana Andak. Silat ini mulai terkenal pada saat huru-hara

menghadapi lanun di lautan Daek pada abad ke 17.

Page 58: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

39

Sendeng adalah silat khas Bintan. Adanya penambahan Cekak setelah

informan belajar silat Cekak kepada orang Bugis. Untuk daerah Kepulauan Riau

lainnya, ada silat Kuntau yang berada di daerah Senayang, Daek. Awal mula silat

Sendeng ini dari seorang perempuan bernama Wak Nun yang belajar silat hingga

ke Malaka. Karena diturunkan dari seorang perempuan, maka menjadi kode etik

atau alternatif Ibu dari silat Sendeng, dimana kode etik atau alternatif yang ada di

Kepulauan Riau adalah Bapak dan Ibu. Kode etik atau alternatif ini berdasarkan

apa yang dijaga, kemaluan atau dada atas dan ini berlaku secara turun temurun.

Seni dalam silat Sendeng ini memiliki kekhasan tersendiri. Silat Sendeng ini

adalah salah satu dari lima saudara persilatan di daerah Kepulauan Riau, Sendeng

adalah pusaka Bintan, Kuntau pusaka Daek, Alian pusaka China, Cekak pusaka

Bugis, dan Temian pusaka Pulau Tujuh. Sejarah silat Temian ini awalnya dari

Sriwijaya dan Kulun, Sriwijaya ini belajar silat hingga ke semenanjung Malaysia,

jadi orangnya agak-agak keangkuhan. Sementara adiknya Kulun belajar di tempat

tinggalnya dan diajar oleh Datuk Gayung. Silat Temian ini bisa mengenai orang

atau lawan dari jauh, tidak perlu dekat, jadi ada ilmu ma‟rifatnya, selendang

empat puluh empat, pancung mayu dan sebagainya. Kalau silat Sendeng ini hanya

berasaskan dua kalimat syahadat, jadi tak luput dari pepatah „Di mana bumi

dipijak, di situ langit dijunjung‟. Itulah mengenai silat di Kepulauan Riau, masing-

masing punya tradisi, wadah, pendirian, kelebihannya tersendiri.

Selanjutnya mengenai perguruan silat Sendeng Cekak sendiri, telah berdiri

sejak 2003 dan berbadan hukum sejak tahun 2013 di bawah naungan IPSI Kota

Tanjungpinang. Secara umum, pesilat Sendeng Cekak diajarkan seni silat yang

Page 59: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

40

juga berlaku secara nasional seperti seni silat tunggal baku dan seni wiraloka serta

teknik gerak tangan dan kaki lainnya. Dan secara khusus, pesilat juga diajarkan

seni silat yang diajarkan turun temurun dari nenek moyang yang sekarang masih

diajarkan di perguruan silat Sendeng Cekak. Dalam Sendeng terdapat dua belas

gerakan yang diturunkan sejak datuk zaman dahulu yang berhubungan dengan

dunia dan akhirat karena gerakan tersebut dilandasi dengan dua kalimat syahadat.

Seiring perkembangan zaman, gerakan yang dua belas tersebut berganti

menjadi tiga belas gerakan sama halnya dengan tiga belas rukun shalat (dalam

Islam), karena gerakan silat juga berlandaskan spiritual. Gerakan seni Sendeng

Cekak terbagi menjadi langkah empat yang pertama, langkah lima yang ke dua,

langkah tujuh yang ke tiga, langkah sembilan yang ke empat, yang terakhir

langkah dua belas atau tiga belas gerakan.

Dalam gerakan seni Sendeng terdapat tiga puluh lima gerakan pukulan yang

terbagi menjadi mematikan langkah, memotongkan langkah, membunuh lapiskan,

dan memasuk bunuhkan pukulan. Untuk gerakan tendangan, tidak berbeda jauh

dengan yang diajarkan dalam seni silat nasional, namun dalam seni silat Sendeng

tidak mempergunakan kaki karena dianggap sedikit kurang sopan dan gerakan

tendangan hanya dipergunakan untuk membela diri saja.

Gerakan dalam seni pencak silat Sendeng Cekak jika dilihat secara langsung

maka akan tampak bahwa mayoritas gerakannya ada pada gerakan tangan pesilat,

karena penggunaan gerakan kaki (tendangan) dalam seni silat Sendeng Cekak

dianggap kurang sopan. Gerakan tangan yang telah diperagakan oleh informan

pada gerakan seni Hang Jebat dan Hang Tuah terbagi atas tiga belas gerakan yakni

Page 60: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

41

tangkisan bermakna satu, kedua tangkisnya mengelak pukulan dalam, ketiga

tangkisan memasukkan pukulan, keempat menangkis pukulan, kelima tangkisan

adalh maut bagi pukulan, keenam mematikan pukulan, ketujuh menapiskan

pukulan, kedelapan mematika pukulan tendangan kaki, kesembilan membunuh

pukulan, kesepuluh bertuntunan pukulan tiga kali (bawah, tengah perut dan

tenggorokan), kesebelas mencakupkan pukulan apapun, kedua belas melakukan

pukulan, dan ketiga belas yang melaksakan.

Gerakan Hang Jebat dapat dikatakan sebagai gerakan dua belas dan gerakan

Hang Tuah dikatakan sebagai gerakan sembilan. Untuk gerakan pukulan Hang

Tuah sangat sakral untuk disebutkan karena gerakannya merupakan gerakan dari

dua puluh empat malaikat yang merupakan pukulan terakhirnya dan dinamakan

pukulan malaikat sebagai kunci dari seluruh silat. Pukulan dua puluh empat

malaikat dapat diibaratkan seperti apabila terkena dada maka dada akan hancur,

bila terkena bumi maka bumi akan retak dan bila terkena langit maka langit akan

terbelah. Dalam sejarah, pukulan ini hanya digunakan untuk melawan Portugis

pada masa penjajahan dulu. Namun pukulan ini bukan digunakan untuk

membunuh sesuai dengan etika dalam belajar pencak silat, dimana pukulan ini

dipelajari bukan untuk membunuh karena yang menentukan hidup matinya

seseorang adalah Allah.

2. Hasil Observasi dan Dokumentasi

Data yang diperoleh berdasarkan teknik observasi dan dokumentasi sejalan

dengan data yang diperoleh berdasarkan teknik wawancara. Data ini dihasilkan

dari pengamatan peneliti secara langsung serta penjelasan detail dari informan.

Page 61: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

42

Selama observasi dan dokumentasi dilakukan, peneliti menggunakan voice

recorder dan video recorder sebagai alat bantu dan lembar obeservasi sebagai

panduan aktivitas yang harus diamati. Setelah selesai melakukan observasi

disertai dokumentasi, peneliti menyusun hasil observasi dan dokumentasi yang

dapat dilihat pada Lampiran 9.

Observasi yang peneliti lakukan adalah mengamati gerakan seni silat khas

Sendeng Cekak. Gerakan seni silat diperagakan oleh dua pesilat, Bapak Rahmad

dan Bapak Zul Rozali. Bapak Zul Rozali memperagakan gerakan sembilan dari

gerakan Hang Tuah dan Bapak Rahmad memperagakan seni silat gerakan Hang

Jebat. Di bawah ini adalah contoh dari gerakan Hang Tuah.

(a)

(b)

Gambar 4.1 Tahap Awal Gerakan Tujuh Hang Tuah (a) Sikap Tegak dan (b)

Kuda-kuda Samping

Gerakan pada Gambar 4.1 adalah bentuk peragaan dari seni gerakan Hang

Tuah yang biasa diperagakan untuk pertunjukan dalam suatu acara. Seni silat

Hang Tuah atau biasa disebut Gerakan Tujuh, merupakan turunan seni silat dari

Datuk Laksamana Hang Tuah. Gerakan awal pada gerak Hang Tuah adalah sikap

tegak dengan posisi badan berdiri tegak, kedua tangan terbuka di samping badan,

Page 62: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

43

tumit rapat dan kaki bagian depan terbuka membentuk huruf „V‟ (a). Kemudian

pesilat menggunakan sikap pasang dengan kuda-kuda samping kiri dengan kaki

kiri ditekuk sebagai tumpuan dengan tangan kanan terbuka lebar ke serong kanan

bawah dan tangan kiri berada di daerah atas dada kanan, gerakan ini mengandung

arti kode etik ibu (b).

Selanjutnya contoh dari gerakan Hang Jebat.

(a)

(b)

(c)

Gambar 4.2 Tahap Awal Gerakan Hang Jebat (a) Sikap Duduk, (b) Sikap

Penghormatan, dan (c) Kuda-kuda Depan

Gerakan pada Gambar 4.2 adalah bentuk peragaan dari seni gerakan Hang

Jebat yang biasa diperagakan untuk menyambut tamu penting pada suatu acara.

Seni silat Hang Jebat atau biasa disebut Gerakan Dua Belas, merupakan turunan

seni silat dari Datuk Laksamana Hang Jebat. Gerakan awal pada gerak Hang Jebat

adalah sikap duduk dengan kedua tangan memberi salam penghormatan di depan

wajah (a), kemudian berjalan ke depan dengan sikap penghormatan (b).

Selanjutnya pesilat menggunakan sikap pasang dengan kuda-kuda depan dengan

kaki kiri sebagai tumpuan dengan tangan kanan terbuka lebar ke atas dan tangan

kiri berada di pinggang kiri, gerakan ini mengandung arti kode etik ayah (c).

Page 63: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

44

Berdasarkan gerakan awal yang dicontohkan, peneliti melakukan

pengamatan lebih lanjut pada gerakan pukulan tangan dan pola langkah gerakan

Hang Jebat yang dipaparkan sebagai berikut.

a. Gerakan Pukulan Tangan

1. Tangkisan

(a)

(b)

(c)

Gambar 4.3 Tangkisan

Gambar di atas adalah gerakan tangkisan. Pesilat menggunakan kuda-kuda

samping kiri dengan tangan kanan ditekuk di depan dada untuk menghalau

pukulan yang akan diberikan (a). Kemudian tangan kanan pesilat bergerak ke

bawah (b), lalu menangkis pukulan yang masuk menuju ke samping kanan (c).

2. Tangkisan Mengelak Pukulan Dalam

(a)

(b)

(c)

Gambar 4.4 Tangkisan Mengelak Pukulan Dalam

Page 64: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

45

Gambar di atas adalah gerakan tangkisan mengelak pukulan. Pesilat

menggunakan kuda-kuda samping kanan dengan tangan kanan seperti menghalau

pukulan yang akan masuk ke tubuh depan (a). Selanjutnya pesilat memindahkan

posisi kaki kanan ke belakang dan menggunakan kuda-kuda depan dengan tangan

kiri menangkis pukulan selanjutnya (b). Kemudian tangan kanan pesilat menahan

pukulan ke arah bawah (c).

3. Tangkisan Memasukkan Pukulan

(a)

(b)

(c)

Gambar 4.5 Tangkisan Memasukkan Pukulan

Ketiga gambar di atas merupakan rangkaian gerakan tangkisan memasukkan

pukulan. Gambar di atas terlihat gerakan tangan kanan yang seakan-akan menahan

pukulan (a), lalu tangan kanan mendorong maju pukulan tersebut dan tangan kiri

naik menangkis ke arah atas pukulan tersebut (b), kemudian memasukkan pukulan

pada lawan yang telah ditangkis pukulannya (c).

4. Menangkis Pukulan

Gambar berikut merupakan gerakan menangkis pukulan, dimana tangkisan

terhadap pukulan dilakukan dengan mengarahkan tangan kanan dari bawah untuk

menangkis (a) dan mementalkan ke atas pukulan yang dilakukan (b).

Page 65: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

46

Gambar 4.6 Menangkis Pukulan

5. Tangkisan Adalah Maut Bagi Pukulan

Gambar di bawah adalah gerakan tangkisan maut bagi pukulan, dimana

gerakan ini terdiri dari pukulan yang ditangkis menggunakan tangan kiri,

sedangkan tangan kanan sudah siap untuk melaksanakan gerakan selanjutnya.

Gambar 4.7 Tangkisan Adalah Maut Bagi Pukulan

6. Mematikan Pukulan

Gambar selanjutnya merupakan gerakan mematikan pukulan. Gerakan ini

merupakan kelanjutan dari gerakan tangkisan maut bagi pukulan, pesilat saat

(a)

(b)

Page 66: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

47

menahan pukulan dengan tangan kiri kemudian menjepitnya dengan tangan kanan

yang bergerak dari bawah ke atas.

Gambar 4.8 Mematikan Pukulan

7. Menapiskan Pukulan

(a)

(b)

Gambar 4.9 Menapiskan Pukulan

Gambar di atas merupakan gerakan menapiskan atau menepis pukulan yang

masuk ke arah tubuh. Persiapan menapiskan pukulan dengan menyilangkan

tangan di depan dada dengan tangan kanan di arah kiri bawah dan tangan kiri

berada di dekat bahu kanan atas (a). Ketika pukulan hampir mengenai tubuh,

Page 67: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

48

tangan kanan segera bergerak membuka ke atas (b) sehingga pukulan dapat

ditepis.

8. Mematikan Pukulan Tendangan Kaki

(a)

(b)

Gambar 4.10 Mematikan Pukulan Tendangan Kaki

Gerakan di atas adalah gerakan mematikan pukulan tendangan kaki.

Gerakan ini didahului dengan menahan tendangan kaki dari bawah menggunakan

tangan kanan dan memperberat tangan kanan dengan tangan kiri yang disilangkan

di atasnya (a). Selanjutnya, tangan kiri mengibas atau menepiskan tendangan kaki

yang sudah ditahan (b).

9. Membunuh Pukulan

(a)

(b)

(c)

(d)

Gambar 4.11 Membunuh Pukulan

Gambar di atas merupakan gerakan membunuh pukulan, dimana pesilat

menggunakan kuda-kuda samping kanan dengan gerakan memotong pukulan

Page 68: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

49

lawan yang mengarah ke dada. Dimulai dari tangan kanan yang ditekuk di atas

tangan kiri yang mendekati siku kanan (a). Lalu tangan kanan digerakkan ke arah

kiri bawah sedangkan tangan kiri bergerak mendekati bahu kanan dengan gerakan

sedikit berputar menghadap ke kiri (b dan c). Selanjutnya pesilat memotong

pukulan tersebut seakan menggunting pukulan tersebut dengan menggerakkan

tangan kiri ke arah kiri bawah dan tangan kanan ke arah kanan atas (d).

10. Bertuntunan Pukulan Tiga Kali (Bawah, Tengah Perut Dan Tenggorokan)

(a)

(b)

(c)

Gambar 4.12 Bertuntunan Pukulan Tiga Kali (Bawah, Tengah Perut/Dada Dan

Tenggorokan)

Gerakan ini dimulai dengan menahan serangan atas menggunakan tangan

kanan dan memasukkan pukulan bawah dengan tangan kiri menuju arah kemaluan

(a). Selanjutnya, menahan serangan kaki menggunakan tangan kanan dan

memasukkan pukulan menggunakan tangan kiri menuju pertengahan antara perut

dan dada atau ulu hati (b). Kemudian mengarahkan pukulan ke arah tenggorokan

menggunakan kanan (c).

11. Mencakupkan Pukulan

Gambar berikut merupakan gerakan mencakupkan pukulan. Maksud dari

mencakupkan pukulan ialah persiapan untuk melakukan pukulan terakhir.

Page 69: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

50

Gerakan ini dimulai dengan menahan gerakan yang mendekat menggunakan

tangan kanan yang lurus terbuka sejajar bahu dengan tangan kiri lurus menghadap

bawah (a). Kemudian dilanjutkan gerakan awalan untuk melakukan pukulan

disertai menepis tendangan kaki menggunakan tangan kanan (b).

(a)

(b)

Gambar 4.13 Mencakupkan Pukulan

12. Melakukan Pukulan

Gambar 4.14 Melakukan Pukulan

Gambar di atas merupakan kelanjutan dari gerakan mencakupkan pukulan.

Gerakan tersebut ialah melakukan pukulan yang sebelumnya telah dipersiapkan.

Gerakan melakukan pukulan menggunakan sikap pasang kuda-kuda depan dengan

Page 70: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

51

kaki kanan sebagai tumpuan sedangkan kaki kiri berada selurus dibelakang kaki

kanan dan tangan kiri ditekuk serong depan atas untuk melakukan pukulan.

13. Melaksanakan

Gambar 4.15 Melaksanakan

Melaksanakan pukulan seperti gambar di atas merupakan rangkaian terakhir

dalam seni Hang Jebat. Gerakan ini dilakukan menggunakan tangan kanan dengan

telapak tangan terbuka lebar mengarah ke dada dan menggunakan kuda-kuda

depan dengan kaki kiri menjadi tumpuan di depan dan kaki kanan selurus

dibelakang kaki kiri.

b. Pola Langkah

Selanjutnya diperoleh adanya pola langkah pada gerakan Hang Jebat

berdasarkan pengamatan di lapangan saat peragaan gerakan Hang Jebat dan

dibantu menggunakan video recorder. Berdasarkan hasil amatan, maka peneliti

mendapati dalam pola langkah adanya pola langkah kaki serta arah gerak tubuh.

Untuk mempermudah pembagian pola langkah gerakan Hang Jebat tersebut,

peneliti mencoba membagi dan menginterpretasika pola langkah pada gerakan

Hang Jebat ke dalam gambar menjadi enam bagian yang setiap bagian pola

Page 71: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

52

langkahnya merupakan pola langkah yang saling menyambung. Pembagian pola

langkah tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pola Langkah I

Gambar 4.16 Representasi Pola Langkah I

Gambar di atas merupakan pola langkah awalan atau pembuka gerakan,

dimana pola langkah ini merupakan gerak salam penghormatan. Gerakan ini

dimulai dengan duduk awalan penghormatan, dimana kaki kanan pesilat

mengarah ke serong kanan depan dan kaki kiri diduduki mengarah ke serong kiri

depan. Kemudian pesilat berdiri dan bergerak lurus ke depan dengan kaki kiri ke

depan dan memiringkannya ke serong kiri (1), diikuti kaki kanan pesilat

melangkah maju lurus ke depan (2), dan melaksanakan sikap duduk penghormatan

kembali. Selanjutnya pesilat berdiri kembali dan melangkah lurus ke depan

dimulai dari kaki kiri diikuti kaki kanan, kedua kaki ini sejajar menghadap depan,

namun kaki kanan sedikit lebih maju dibanding kaki kiri (3 dan 4).

4

3

2 1

Page 72: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

53

2. Pola Langkah II

Pola langkah ke dua, dimulai dengan melangkahkan kaki kanan pesilat ke

belakang dengan arah kaki kanan menghadap ke kanan dan tetap mempertahankan

arah tubuh ke depan mengikuti arah kaki kiri sebagai tumpuan (1). Kemudian

dilanjutkan dengan melangkahkan kaki kiri ke belakang dengan arah kaki kiri

tetap menghadap ke depan (2). Kemudian pesilat melangkahkan kaki kanan ke

arah serong kanan belakang (3), selurus dengan kaki kiri yang sudah bergeser 90º

berlawanan jarum jam dari kedudukan sebelumnya dengan arah tubuh ke kiri (3a).

Kemudian arah tubuh berputar 180º ke kanan bersamaan dengan seseran kaki

kanan dan kaki kiri searah jarum jam sebesar 90º (3b).

Gambar 4.17 Representasi Pola Langkah II

2

1

3b

3a

Page 73: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

54

3. Pola Langkah III

Gambar 4.18 Representasi Pola Langkah III

Pola langkah ke tiga diawali dari posisi tubuh pesilat menghadap ke kanan,

lalu pesilat melangkahkan kaki kirinya ke kanan mendekati kaki kanan, kemudian

melangkah kembali ke depan bersamaan dengan kaki kanan melangkah ke arah

belakang dan arah tubuh menghadap ke depan (1). Selanjutnya kaki kanan pesilat

maju mendekati kaki kiri, lalu melangkah ke kanan menjauhi kaki kiri dengan

arah tubuh menghadap ke kiri (2). Kemudian pesilat melangkahkan kaki kanan

maju (3), lalu kaki kiri melangkah mundur dan arah tubuh berputar 90º

menghadap ke depan (4).

4. Pola Langkah IV

Pola langkah ke empat ini, pesilat memajukan kaki kirinya ke depan dan

kaki kanan yang telah berputar ke kanan 90º (1). Kemudian kaki kanan melangkah

ke serong kanan depan selurus dengan kaki kiri dengan tetap mempertahankan

arah posisi kaki ke kanan (2) dengan arah gerak tubuh ke kanan (2a), lalu berputar

180º ke kiri (2b) diikuti dengan perputaran kaki kanan dan kaki kiri berlawan

2 4

3

1 1

Page 74: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

55

jarum jam sebesar 90º. Selanjutnya kaki kanan pesilat melangkah ke serong kiri

depan (3) selurus dengan kaki kiri yag melangkah ke belakang (4) dengan arah

tubuh ke depan.

Gambar 4.19 Representasi Pola Langkah IV

5. Pola Langkah V

Pola langkah ke lima ini, dimulai dari posisi tubuh pesilat menghadap ke

depan dengan gerakan kaki kiri pesilat melangkah ke serong kiri depan bersamaan

berputarnya arah kaki ke kanan diikuti gerak tubuh pesilat menghadap ke kanan

(1). Lalu kaki kiri kembali melangkah maju (2) dengan arah posisi kaki tetap

3

1 2

4

2a

2b

Page 75: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

56

menghadap ke depan. Selanjutnya pesilat melangkahkan kaki kanannya ke serong

kanan selurus dengan posisi kaki kiri yang berada di depan (3).

Gambar 4.20 Representasi Pola Langkah V

6. Pola Langkah VI

Gambar 4.21 Representasi Pola Langkah VI

Pola langkah ke enam dimulai dari posisi tubuh pesilat menghadap ke

depan, lalu kaki kiri pesilat melangkah ke kiri belakang menghadap ke kiri diikuti

perputaran kaki kanan sebesar 90° berlawanan jarum jam, dan juga gerakan tubuh

berputar 90° menghadap ke kiri (1). Kemudian kaki kanan melangkah maju

terbuka bagian dalamnya (2). Selanjutnya pesilat melangkahkan maju kaki kiri

dengan posisi kaki menghadap depan bersamaan dengan kaki kanan yang berputar

90° searah jarum jam (3), diikuti gerakan tubuh berputar 180°.

2

1 3

3

2

1

Page 76: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

57

7. Pola Langkah VII

Gambar 4.22 Representasi Pola Langkah VII

Pola langkah ke tujuh ini adalah langkah akhir dari gerakan Hang Jebat.

Langkah ini dimulai dari posisi tubuh pesilat menghadap ke kiri, lalu kaki kiri

pesilat melangkah ke depan selurus dengan kaki kanan dan posisi tubuh berputar

90° ke kiri (1). Kemudian kaki kiri pesilat melangkah ke belakang (2) dengan arah

serong kanan, dan berakhir dengan sikap duduk bersila dengan tangan bertangkup

di depan dada sebagai penghormatan penutup.

3. Hasil Triangulasi Teknik Pengumpulan Data

Triangulasi teknik pengumpulan data dilakukan dalam pengecekan

keabsahan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Sebelumnya peneliti telah

melakukan pengambilan data dengan tiga teknik pengumpulan data, yaitu teknik

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari ketiga teknik pengumpulan data

tersebut, peneliti mengelompokkan hasil yang diperoleh menjadi 2 bagian, yaitu

gabungan hasil yang diperoleh dengan teknik observasi dan dokumentasi, dan

hasil yang diperoleh dengan teknik hasil wawancara. Berikut ini disajikan tabel

2

1

Page 77: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

58

yang berisi triangulasi teknik pengumpulan data untuk mencocokkan data yang

diperoleh dengan ketiga teknik pengumpulan data tersebut.

Tabel 4.1 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data

No. Wawancara Observasi dan Dokumentasi

1. Dalam seni silat Sendeng Cekak, terdapat

dua jenis gerakan yakni gerakan Hang

Tuah dan gerakan Hang Jebat.

1. Gerakan Hang Tuah dimulai dengan

sikap berdiri tegak dengan kedua tangan di

samping kaki, dilanjutkan dengan gerakan

menggunakan sikap pasang dengan kuda-

kuda samping kiri dengan kaki kiri ditekuk

sebagai tumpuan dengan tangan kanan

terbuka lebar ke serong kanan bawah dan

tangan kiri berada di daerah atas dada

kanan, gerakan ini mengandung arti kode

etik ibu.

2. Gerakan Hang Jebat dimulai dengan

sikap duduk dengan kedua telapak tangan

dirapatkan di depan wajah sejauh satu ibu

jari. Kemudian dilanjutkan dengan gerakan

melangkah ke depan untuk menjabat tamu

kehormatan. Gerakan selanjutnya ialah

sikap pasang dengan kuda-kuda depan

dengan kaki kiri sebagai tumpuan dengan

tangan kanan terbuka lebar ke atas dan

tangan kiri berada di pinggang kiri,

gerakan ini mengandung arti kode etik

ayah.

Pada gerakan Hang Jebat terdiri dari

gerakan pukulan dan pola langkah.

Gerakan pukulan terdiri dari 13 macam

gerakan, yaitu tangkisan, tangkisan

mengelak pukulan dalam, tangkisan

memasukkan pukulan, menangkis pukulan,

tangkisan adalah maut bagi pukulan,

tangkisan memasukkan pukulan,

menangkis pukulan, tangkisan adalah maut

Diberikan gambaran

mengenai gerakan awalan

seni silat Sendeng Cekak

yang terbagi atas dua jenis,

yakni:

1. Gerakan Hang Tuah

2. Gerakan Hang Jebat

Page 78: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

59

No. Wawancara Observasi dan Dokumentasi

bagi pukulan, mematikan pukulan,

menapiskan pukulan, memasukkan

pukulan tendangan kaki, membunuh

pukulan, bertuntunan pukulan tiga

kali (bawah, tengah perut, dan

tenggorokan), mencakupkan

pukulan, melakukan pukulan,

melaksanakan.

1. Pada gerakan tangkisan, tangan

kanan ditekuk di depan dada,

kemudia mengayunkan tangan

kanan ke bawah selanjutnya ke arah

atas untuk menangkis pukulan yang

mengarah ke dada ke samping

kanan.

2. Pada gerakan tangkisan mengelak

pukulan, pesilat menggunakan kuda-

kuda samping kanan dan kuda-kuda

depan.

3. Pada gerakan tangkisan

memasukkan pukulan, pesilat

menggunakan kuda-kuda depan.

4. Pada gerakan menangkis pukulan,

terhadap pukulan yang dilakukan

dengan mengarahkan tangan kanan

dari bawah untuk menangkis dan

mementalkan pukulan.

1. Tangkisan

2. Tangkisan mengelak pukulan

dalam

3. Tangkisan memasukkan

pukulan

4. Menangkis pukulan

Page 79: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

60

No. Wawancara Observasi dan Dokumentasi

5. Pada gerakan tangkisan maut

bagi pukulan, terdiri dari

pukulan menangkis pukulan atas

dan pukulan bawah.

6. Pada gerakan mematikan

pukulan, dilakukan dengan

menahan pukulan menggunakan

tangan kiri kemudian

menjepitnya dengan tangan

kanan yang bergerak dari bawah

ke atas

7. Pada gerakan menapiskan

pukulan, dilakukan dengan

menyilangkan tangan di depan

dada dengan tangan kanan di

arah kiri bawah dan tangan kiri

berada di dekat bahu kanan atas.

8. Pada gerakan mematikan

pukulan tendangan kaki,

didahului dengan menahan

tendangan kaki dari bawah

menggunakan tangan kanan dan

memperberat tangan kanan

dengan tangan kiri yang

disilangkan di atasnya

9. Pada gerakan membunuh

pukulan, pesilat menggunakan

kuda-kuda samping kanan

dengan gerakan memotong

pukulan lawan yang mengarah

ke dada

5. Tangkisan adalah maut bagi

pukulan

6. Mematikan pukulan

7. Menapiskan pukulan

8. Mematikan pukulan tendangan kaki

9. Membunuh pukulan

Page 80: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

61

No. Wawancara Observasi dan Dokumentasi

10. Pada gerakan bertuntunan

pukulan tiga kali, dimulai

dengan menahan serangan atas

menggunakan tangan kanan dan

memasukkan pukulan bawah

dengan tangan kiri menuju arah

kemaluan

11. Gerakan mencakupkan

pukulan ialah persiapan untuk

melakukan pukulan terakhir

12. Gerakan melakukan pukulan

merupakan kelanjutan dari

gerakan mencakupkan pukulan

13. Melaksanakan pukulan

merupakan rangkaian terakhir

dalam seni Hang Jebat

10. Bertuntunan pukulan tiga kali

11. Mencakupkan pukulan

12. Melakukan pukulan

13. Melaksanakan

2. Pola langkah pada gerakan Hang

Jebat terdiri dari pola langkah

kaki serta arah gerak tubuh.

1. Pola langkah I merupakan

sikap penghormatan.

1. Pola langkah I

4

3

2

1

Page 81: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

62

No. Wawancara Observasi dan Dokumentasi

2. 2. Pola langkah II, dimulai

dengan melangkahkan kaki

kanan pesilat ke belakang

dengan tetap mempertahakan

arah tubuh ke depan. Lalu

melangkahkan kaki kiri ke

belakang. Kemudian pesilat

melangkahkan kaki kanan ke

arah belakang kanan

3. Pola langkah III, diawali dari

posisi tubuh pesilat menghadap

ke kanan, lalu pesilat

melangkahkan kaki kirinya ke

kanan mendekati kaki kanan,

kemudian melangkah kembali

ke depan bersamaan dengan kaki

kanan melangkah ke arah

belakang dan arah tubuh

menghadap ke depan.

4. Pola langkah IV, pesilat

memajukan kaki kirinya sedikit

melebar, kemudian kaki kanan

maju dan melebar sedikit dan

diikuti kaki kiri bergerak

mundur, lalu kaki kanan pesilat

melangkah ke depan.

5. Pola langkah V, dimulai dari

posisi tubuh pesilat menghadap

ke depan dengan gerakan kaki

kiri pesilat melangkah ke kiri

diikuti gerak tubuh pesilat

menghadap ke kanan, lalu

pesilat melangkahkan kaki

kanannya ke belakang sehingga

posisi kaki kiri berada di depan

2. Pola langkah II

3. Pola langkah III

4. Pola langkah IV

5. Pola langkah V

2

1

3

3b 3a

2 4

3

1 1

3

1 2

4

2a

2b

2

1 3

Page 82: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

63

No. Wawancara Observasi dan Dokumentasi

6. Pola langkah VI, dimulai dari

posisi tubuh pesilat menghadap

ke depan, lalu kaki kiri pesilat

melangkah ke kiri belakang

diikuti perputaran kaki kanan

dan tubuh juga berputar.

7. Pola langkah VII adalah

langkah akhir dari gerakan Hang

Jebat, dimulai dari posisi tubuh

pesilat menghadap ke kiri, lalu

kaki kiri pesilat melangkah ke

depan selurus dengan kaki kanan

dan posisi tubuh berputar.

6. Pola langkah VI

7. Pola langkah VII

4. Analisis Data

Hasil penelitian berupa hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang

dipaparkan diperoleh dengan tiga teknik pengumpulan data yaitu teknik

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari data yang dikelompokkan pada

tabel triangulasi teknik pengumpulan data, peneliti melakukan analisis data

sebagai tahapan berikutnya. Tahapan analisis data dipaparkan sebagai berikut.

a. Analisis Domain

Tahap pertama dalam analisis data yakni analisis domain. Berdasarkan hasil

penelitian serta berlandaskan teori tentang domain pada Etnomatematika, peneliti

menemukan dua domain Etnomatematika pada Seni Pencak Silat, yaitu:

1) Domain Menentukan Lokasi. Domain atau aktivitas menentukan lokasi

yang ditemukan pada penelitian ini berupa pola langkah gerakan pesilat dari satu

titik ke titik lain.

2

1

3

2

1

Page 83: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

64

2) Domain Bermain. Domain atau aktivitas bermain yang ditemukan pada

penelitian ini berupa gerakan pukulan pada peragaan seni silat.

b. Analisis Taksonomi

Tahapan selanjutnya dalam analisis data adalah analisis taksonomi.

Berdasarkan domain yang telah ditentukan, peneliti dapat menentukan taksonomi

atau tingkatan yang sesuai dengan domain menentukan lokasi dan bermain, yaitu:

1) Pada aktivitas menentukan lokasi, diperoleh hasil analisis taksonomi

yaitu pada gerakan seni silat, terdapat pola langkah yang dapat diamati sesuai

dengan aktivitas menentukan lokasi. Pola langkah yang dimaksud adalah

pergerakan langkah kaki pesilat.

2) Pada aktivitas bermain, diperoleh hasil analisis taksonomi pada gerakan

pukulan yaitu gerakan pukulan tangan dan gerakan kaki pada peragaan seni

pencak silat.

c. Analisis Komponensial

Tahapan berikutnya dalam analisis data adalah analisis komponensial.

Berdasarkan hasil analisis taksonomi, peneliti menentukan komponen yang sesuai

dengan taksonomi pada domain menentukan lokasi dan bermain. Hasil analisis

komponensial diperinci sebagai berikut:

1) Pada aktivitas menentukan lokasi, diperoleh hasil analisis

komponensial yaitu adanya perpindahan gerakan membentuk pola langkah

tertentu pada gerakan seni silat

2) Pada aktivitas bermain, diperoleh hasil analisis komponensial berupa

posisi gerak pukulan tangan dan posisi gerak kaki pada peragaan seni silat yaitu:

Page 84: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

65

d. Analisis Tema Budaya

Tahapan terakhir dalam analisis data adalah analisis tema budaya. Analisis

tema budaya dilakukan dengan menetapkan konsep matematika yang ditemukan

pada domain menentukan lokasi dan bermain. Pada tahapan ini, diberikan

gambaran mengenai temuat Etnomatematika terhadap konsep matematika yang

ditemukan.

1. Analisis Tema Budaya pada Domain Menentukan Lokasi

Menentukan lokasi merupakan aktivitas awal yang diperhatikan dalam

penelitian seni pencak silat Sendeng Cekak. Komponen yang ditetapkan pada

domain menentukan lokasi adalah perpindahan gerakan. Perpindahan gerakan ini

membentuk pola langkah tertentu yang diambil berdasarkan peragaan gerakan

Hang Jebat. Temuan etnomatematika yang diperoleh dipaparkan sebagai berikut.

Gambar 4.23 Temuan Etnomatematika Pada Pola Langkah I

Berdasarkan hasil interpretasi pola langkah I dari gerakan Hang Jebat,

peneliti mendapatkan beberapa temuan etnomatematika. Pada pola langkah I ini,

Temuan Etnomatematika

a c b

4

3

2

1

Page 85: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

66

Temuan Etnomatematika

terdapat unsur pembentukan gerak langkah yakni arah gerak dan angkatan atau

mengangkat lalu meletakkan satu kaki ke arah tertentu dengan tumpuan pada kaki

lainnya dalam melangkah.

Pertama pada saat posisi pesilat berdiri dari sikap duduk penghormatan,

kedua kaki pesilat dalam keadaan serong ke arah kiri dan kanan depan dengan

kaki kanan lebih sedikit di depan dari kaki kiri, apabila ditarik sebuah garis dari

tumit kaki kanan menuju ke tumit kaki kiri maka akan menghasilkan dua buah

garis yang saling bersilangan dan tegak lurus dikarenakan kedua kaki yang saling

serong berlawanan arah sehingga menghasilkan sudut 90° atau tegak lurus (a).

Kedua, saat kaki kiri diangkat untuk melangkah ke depan dengan tetap mengarah

ke serong kiri depan dan kaki kanan melangkah ke depan dengan arah kaki ke

depan, apabila ditarik masing-masing garis dari ke dua tumit kaki maka pada

pertemuan ke dua garis tersebut ditemukan menghasilkan dua buah garis yang

saling bersilangan (b). Ketiga, pada saat kedua kaki melangkah ke depan, diawali

kaki kiri dan diikuti kaki kanan dengan arah kedua kaki menghadap ke depan,

maka akan tampak seperti dua buah garis yang saling sejajar.

Gambar 4.24 Temuan Etnomatematika Pada Pola Langkah II

2

1

3

3b 3a b d

a

c

Page 86: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

67

Berdasarkan hasil interpretasi pola langkah II dari gerakan Hang Jebat,

peneliti mendapatkan beberapa temuan etnomatematika. Pada pola langkah II ini,

terdapat unsur pembentukan gerak langkah yakni arah gerak, angkatan atau

mengangkat lalu meletakkan satu kaki ke arah tertentu dengan tumpuan pada kaki

lainnya dalam melangkah, geseran atau perpindahan posisi kaki dengan

menggeser salah satu kaki namun ujung jari atau tumit kaki masih menyentuh

lantai, dan ingsutan/seseran atau menggeser kedua kaki tanpa mengangkat dari

lantai.

Pertama tampak kaki kiri melangkah ke belakang selurus dengan kaki kanan

dan kaki kanan tetap menghadap ke arah kanan, jika ditarik garis dari kaki kanan

ke arah jalur perpindahan kaki kiri maka akan tampak temuan etnomatematika

seperti dua buah garis yang saling bersilangan dan tegak lurus (a). Kedua, kaki

kanan berpindah posisi serong kanan belakang selurus kaki kiri dan menghadap ke

depan bersamaan disertai pergeseran kaki kiri yang sebelumnya menghadap ke

depan berubah menghadap ke kiri sebesar 90° dengan tubuh menghadap ke kiri

dan apabila ditarik sebuah garis dari kaki kiri ke arah kaki kanan akan tampak

berupa dua buah garis yang saling bersilangan dan tegak lurus (b). Ketiga,

sebelumnya dilihat pada perpindahan kaki kanan ke serong kanan belakang dan

menghadap ke depan serta posisi kaki kiri menghadap ke depan, jika diberikan

garis yang menghubungkan perpindahan kaki kanan dan posisi kaki kiri akan

tampak membentuk pola langkah segitiga (c). Keempat, selanjutnya dari

interpretasi posisi 3a dimana arah tubuh pesilat menghadap ke kiri pada gambar

pola langkah II, kemudian arah tubuh pesilat berotasi 180° searah perputaran

Page 87: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

68

Temuan Etnomatematika

a

b

jarum jam dan posisi kedua kaki menyeser 90° sesuai arah jarum jam pada

interpretasi posisi 3b. Apabila ditarik sebuah garis dari kaki kanan ke arah kaki

kiri akan tampak temuan etnomatematika berupa konsep matematika dua buah

garis yang tegak lurus (d).

Gambar 4.25 Temuan Etnomatematika Pada Pola Langkah III

Berdasarkan hasil interpretasi pola langkah III dari gerakan Hang Jebat,

peneliti mendapatkan beberapa temuan etnomatematika. Pada pola langkah III ini,

terdapat unsur pembentukan gerak langkah yakni arah gerak, angkatan atau

mengangkat lalu meletakkan satu kaki ke arah tertentu dengan tumpuan pada kaki

lainnya dalam melangkah, dan geseran atau perpindahan posisi kaki dengan

menggeser salah satu kaki namun ujung jari atau tumit kaki masih menyentuh

lantai.

Pertama, kaki kiri melangkah ke depan selurus dengan kaki kanan

dibelakang, apabila ditarik garis lurus ke belakang menuju kaki kanan yang

menghadap ke kanan maka akan tampak temuan etnomatematika berupa konsep

matematika dua buah garis yang bersilangan dan saling tegak lurus (a). Kedua,

kaki kanan pesilat melangkah mendekati kaki kiri lalu bergerak ke kanan dan

2 4

3

1 1

c

Page 88: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

69

Temuan Etnomatematika

b

a

c

menghadap arah depan dan kaki kiri pesilat yang bergeser sebesar 90° ke arah kiri

disertai rotasi arah tubuh ke kiri. Apabila ditarik sebuah garis dari kaki kiri

menuju kaki kanan maka akan tampak temuan etnomatematika berupa konsep

matematika dua buah garis yang bersilangan dan saling tegak lurus (b). Ketiga,

kaki kanan pesilat melangkah maju dengan tetap mempertahankan arah kaki ke

depan diikuti kaki kiri yang melangkah maju menuju kaki kanan lalu bergerak ke

belakang selurus dengan kaki kanan disertai perputaran tubuh pesilat ke arah

depan. Apabila ditarik sebuah garis dari kaki kanan menuju kaki kiri maka akan

tampak temuan etnomatematika berupa konsep matematika dua buah garis yang

bersilangan dan saling tegak lurus (c).

Gambar 4.26 Temuan Etnomatematika Pada Pola Langkah IV

Berdasarkan hasil interpretasi pola langkah IV dari gerakan Hang Jebat,

peneliti mendapatkan beberapa temuan etnomatematika. Pada pola langkah IV ini,

terdapat unsur pembentukan gerak langkah yakni arah gerak, angkatan atau

mengangkat lalu meletakkan satu kaki ke arah tertentu dengan tumpuan pada kaki

lainnya dalam melangkah, geseran atau perpindahan posisi kaki dengan

menggeser salah satu kaki namun ujung jari atau tumit kaki masih menyentuh

3

1 2

4

2a

2b

d f

e

Page 89: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

70

lantai, dan ingsutan/seseran atau menggeser kedua kaki tanpa mengangkat dari

lantai.

Pertama, kaki kiri melangkah ke depan dan kaki kanan tetap pada posisi

sebelumnya yang menghadap ke kanan, apabila ditarik garis lurus ke belakang

dari kaki kiri menuju kaki kanan maka akan tampak temuan etnomatematika

berupa konsep matematika dua buah garis yang tegak lurus (a). Kemudian kaki

kanan melangkah serong kanan depan dengan tetap mempertahankan arah kaki

menghadap ke kanan, apabila ditarik garis lurus ke belakang dari kaki kanan

menuju kaki kiri maka akan tampak temuan etnomatematika berupa konsep

matematika dua buah garis saling bersilangan dan tegak lurus (b). Sebelumnya,

dilihat pada perpindahan kaki kanan ke serong depan kanan dan menghadap ke

kanan serta posisi kaki kiri menghadap ke depan, jika diberikan garis yang

menghubungkan perpindahan kaki kanan dan posisi kaki kiri akan tampak temuan

etnomatematika berupa konsep matematika bangun datar segitiga (c).

Selanjutnya dari interpretasi posisi 2a dimana arah tubuh pesilat menghadap

ke kanan, kemudian arah tubuh pesilat berotasi 180° berlawanan arah perputaran

jarum jam dan posisi kedua kaki yang berseseran 90° menghadap ke kiri sesuai

interpretasi posisi 2b. Apabila ditarik sebuah garis dari kaki kanan ke arah kaki

kiri akan tampak temuan etnomatematika berupa konsep matematika dua buah

garis yang tegak lurus (d). Kemudian kaki kanan pesilat melangkah serong kiri

depan dengan tetap mempertahankan arah kaki menghadap ke depan dan kaki kiri

melangkah sedikit mundur. Apabila ditarik garis lurus ke belakang dari kaki

kanan menuju kaki kiri maka akan tampak temuan etnomatematika berupa konsep

Page 90: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

71

Temuan Etnomatematika a

b

matematika dua buah garis yang tegak lurus (e). Sebelumnya, dilihat pada

perpindahan kaki kanan ke serong kiri depan dan menghadap ke depan serta posisi

kaki kiri menghadap ke kiri sebelum berpindah posisi, jika diberikan garis yang

menghubungkan perpindahan kaki kanan dan posisi kaki kiri akan tampak temuan

etnomatematika berupa konsep matematika bangun datar segitiga (f).

Gambar 4.27 Temuan Etnomatematika Pada Pola Langkah V

Berdasarkan hasil interpretasi pola langkah V dari gerakan Hang Jebat,

peneliti mendapatkan beberapa temuan etnomatematika. Pada pola langkah V ini,

terdapat unsur pembentukan gerak langkah yakni arah gerak dan angkatan atau

mengangkat lalu meletakkan satu kaki ke arah tertentu dengan tumpuan pada kaki

lainnya dalam melangkah.

Pertama, kaki kiri pesilat melangkah serong ke kanan dan menghadap ke

arah depan diikuti perputaran kaki kanan menghadap ke kanan dengan arah tubuh

juga menghadap ke kanan. Selanjutnya pesilat melangkahkan kaki kiri maju

dengan tetap mempertahankan arah kaki menghadap ke depan. Apabila melihat

posisi kaki kiri sebelum dan setelah berpindah serta garis lurus yang ditarik ke

belakang dan ke depan dari arah kaki kanan, akan tampak seperti pola gerak

ladam atau tapal kuda dan bila dihubungkan dengan garis arah gerak kaki kiri

2

1 3

Page 91: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

72

Temuan Etnomatematika

c b

a

maka akan ditemukan temuan etnomatematika berupa konsep matematika bangun

datar persegi panjang (a). Kemudian pesilat melangkahkan kaki kanan serong ke

kanan, yang apabila ditarik sebuah garis dari kaki kiri menuju kaki kanan tersebut

akan tampak temuan etnomatematika berupa konsep matematika dua buah garis

yang saling tegak lurus (b).

Gambar 4.28 Temuan Etnomatematika Pada Pola Langkah VI

Berdasarkan hasil interpretasi pola langkah VI dari gerakan Hang Jebat,

peneliti mendapatkan beberapa temuan etnomatematika. Pada pola langkah VI ini,

terdapat unsur pembentukan gerak langkah yakni arah gerak, angkatan atau

mengangkat lalu meletakkan satu kaki ke arah tertentu dengan tumpuan pada kaki

lainnya dalam melangkah, dan geseran atau perpindahan posisi kaki dengan

menggeser salah satu kaki namun ujung jari atau tumit kaki masih menyentuh

lantai.

Pertama, kaki kiri pesilat melangkah ke belakang selurus dengan kaki kanan

dan menghadap ke arah kiri diikuti perputaran kaki kanan menghadap ke depan

dengan arah tubuh menghadap ke kiri. Jika ditarik garis dari masing-masing kaki,

akan tampak temuan etnomatematika berupa konsep matematika dua garis yang

saling bersilangan dan tegak lurus (a). Kemudian, pesilat melangkahkan kaki

3

2

1

Page 92: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

73

Temuan Etnomatematika

b

a

kanan maju dengan tetap mempertahankan arah kaki menghadap ke depan.

Apabila melihat posisi kaki kanan sebelum dan setelah berpindah serta garis lurus

yang ditarik ke belakang dan ke depan dari arah kaki kaki kiri, akan tampak pola

gerak menyerupai bentuk ladam atau tapal kuda dan bila dihubungkan dengan

garis arah gerak kaki kanan maka akan ditemukan temuan etnomatematika berupa

konsep matematika bangun datar persegi panjang (b). Selanjutnya pesilat

melangkahkan kaki kirinya maju dengan arah kaki menghadap ke depan dan kaki

kanan berputar 90° dari arah depan menghadap ke kanan. Apabila ditarik garis

lurus dari masing-masing kaki, akan tampak temuan etnomatematika berupa

konsep matematika dua garis yang saling bersilangan dan tegak lurus (c).

Gambar 4.29 Temuan Etnomatematika Pada Pola Langkah VII

Berdasarkan hasil interpretasi pola langkah VII dari gerakan Hang Jebat,

peneliti mendapatkan beberapa temuan etnomatematika. Pada pola langkah VII

ini, terdapat unsur pembentukan gerak langkah yakni arah gerak dan angkatan

atau mengangkat lalu meletakkan satu kaki ke arah tertentu dengan tumpuan pada

kaki lainnya dalam melangkah.

Pertama, pesilat terlihat melangkahkan kaki kiri ke serong kanan depan

dengan tetap menghadap ke arah depan. Apabila diberi garis dari tumit kaki kiri

2

1

Page 93: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

74

lurus kebelakang melewati kaki kanan, maka akan muncul temuan

etnomatematika berupa konsep dua buah garis yang saling bersilangan dan tegak

lurus (a). Kemudian kaki kiri kembali melangkah lurus ke belakang dengan arah

kaki serong ke kanan. Apabila diberi sebuah garis mengikuti arah kaki kiri hingga

ke kaki kanan akan tampak temuan etnomatematika berupa konsep matematika

dua buah garis yang saling bersilangan (b).

2. Analisis Tema Budaya pada Domain Bermain

Dalam silat Sendeng, dalam memperagakan seni selain menggunakan alat

berupa keris, juga menggunakan tangan kosong. Pada domain bermain, komponen

yang ditentukan berdasarkan gerakan pukulan adalah posisi tangan dan posisi

kaki. Pada komponen ini, diperoleh temuan etnomatematika yang dipaparkan

sebagai berikut.

Gambar di bawah merupakan gerakan awal Hang Jebat. Pertama adalah

sikap duduk penghormatan, dimana posisi kedua jari-jari tangan saling menempel

dengan posisi kedua siku tangan berjarak sejauh satu lengan tangan bagian bawah.

Dari sikap duduk penghormatan tersebut terdapat temuan etnomatematika pada

posisi kedua tangan yang membentuk sudut dan apabila diberi garis bantu di

antara kedua siku maka akan menghasilkan sebuah bangun datar segiitiga.

Selanjutnya, ketika berjabat tangan pada saat posisi tangan kanan terjulur ke

depan dan tangan kiri menyentuk siku tangan kanan, terdapat konsep matematika

hubungan antar garis yang saling tegak lurus.

Page 94: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

75

Gambar 4.30 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Awal Hang Jebat

Gambar 4.31 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Tangkisan

Gambar di atas merupakan salah satu gerakan pukulan tangan yakni gerakan

tangkisan dengan posisi tangan kanan ditekuk di depan dada dengan siku luar

menghadap ke bawah dan menggunakan sikap pasang dengan tumpuan pada kaki

kiri. Berdasarkan gambar di atas, diperoleh temuan etnomatematika dari hasil

analisis tema budaya pada posisi tangan yang membentuk seperti huruf „V‟

sehingga terdapat konsep sudut.

Gambar 4.32 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Tangkisan Mengelak

Pukulan Dalam

Page 95: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

76

diperbesar

Gambar di atas merupakan gerakan tangkisan mengelak pukulan dalam

dengan menggunakan sikap kuda-kuda depan tumpuan pada kaki kiri.

Berdasarkan gambar di atas, diperoleh temuan etnomatematika dari hasil analisis

tema budaya pada rangkaian gerak tangkisan mengelak pukulan yaitu pertama

posisi tangan tangan yang diangkat sejajar bahu dan ditekuk ke arah atas yang

membentuk siku-siku sehingga didapat temuan etnomatematika berupa konsep

matematika sudut. Kedua, pada saat tangkisan dengan posisi tangan kanan

mengarah ke bawah dan tangan kiri ditekuk mengarah ke siku kanan, apabila

diberikan garis dari dari tangan kiri ke arah siku kanan, akan muncul konsep dua

bauh garis yang saling bersilangan dan tegak lurus.

Gambar 4.33 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Tangkisan

Memasukkan Pukulan

Gambar di atas merupakan gerakan tangkisan memasukkan pukulan.

Berdasarkan gambar di atas, diperoleh temuan etnomatematika dari hasil analisis

diperbesar

Page 96: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

77

tema budaya yakni yang pertama pada posisi tangan dan kaki berupa konsep

matematika sudut pada saat tangan kanan ditekuk ke arah atas dengan siku

mengarah ke bawah dan konsep bangun datar segiempat yang terlihat pada posisi

sikap kuda-kuda yang digunakan dimana kaki kiri di depan sedikit ditekuk dan

kaki kanan selurus dibelakang kaki kiri, apabila posisi kaki tersebut diberikan

garis dan antara telapak kaki kiri dan kanan diberika garis tambahan maka akan

terbentuk sebuah bangun datar segiempat tak beraturan.

Kedua, pada gerak menangkis menggunakan kedua tangan yang saling

bersilangan dan membentuk sebuah sudut. Lalu jika diperhatikan, kedua posisi

tangan ini letaknya sama sehingga tampak seperti pencerminan. Ketiga setelah

gerakan menangkis dilanjutkan dengan memasukkan pukulan dengan posisi

tangan kanan lurus memukul arah perut dan tangan kiri ditekuk ke atas untuk

menangkis jika ada pukulan selanjutnya. Posisi kedua tangan ini membentuk dua

buah garis yang saling tegak lurus.

Gambar 4.34 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Menangkis Pukulan

Gambar di atas merupakan gerakan menangkis pukulan. Berdasarkan

gambar di atas, diperoleh temuan etnomatematika dari hasil analisis tema budaya

Page 97: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

78

yakni pertama pada posisi kaki dimana kaki kanan berada di depan dan selurus

dengan kaki kiri yang apabila dilihat dari semping tampak seperti membentuk

buah sudut dan kedua pada posisi tangan kanan yang menangkis pukulan ke arah

atas, posisi tangan setelah menangkis pukulan tersebut tampak membentuk sebuah

sudut.

Gambar 4.35 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Membunuh Pukulan

Gambar di atas merupakan gerakan membunuh pukulan. Berdasarkan

gambar di atas, diperoleh temuan etnomatematika dari hasil analisis tema budaya

yakni pertama pada sikap kuda-kuda samping di mana posisi tangan kanan terulur

ke depan namun ditekuk sedikit, ditemukan konsep matematika sudut.

Selanjutnya, masih kelanjutan dari gerak sebelumnya di mana tangan kanan

mengarah ke serong kiri bawah dan bersilangan dengan tangan kiri yang

mengarah ke kanan atas, dapat ditemukan konsep dua buah garis yang saling

bersilangan.

Page 98: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

79

Gambar 4.36 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Mencakupkan Pukulan

Gambar 4.36 merupakan gerakan mencakupkan pukulan. Berdasarkan

gambar tersebut, diperoleh temuan etnomatematika dari hasil analisis tema budaya

pada gerak menahan pukulan sebelum mencakupkan pukulan di mana posisi

tangan kanan yang terentang lurus ke depan dan posisi tangan kanan dengan

bagian tubuh kanan membentuk konsep matematika sudut. Kemudian pada gerak

mencakupkan pukulan, di mana posisi kaki menggunakan kuda-kuda depan

dengan posisi tangan kiri yang akan mencakupkan pukulan. Posisi kuda-kuda

dengan tumpuan kaki kanan yang ditekuk sehingga membentuk konsep

matematika sudut.

Gambar 4.37 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Melakukan Pukulan

Gambar di atas merupakan gerakan melakukan pukulan. Berdasarkan

gambar di atas, diperoleh temuan etnomatematika dari hasil analisis tema budaya

Page 99: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

80

pada posisi tangan yang ditekuk sedikit ke arah depan untuk melakukan pukulan

ke bagian dada. Posisi tangan kanan untuk melakukan pukulan membentuk sudut,

sehingga ditemukan konsep matematika sudut pada posisi tangan kanan tersebut.

Kemudian pada kuda-kuda depan yang masih belum berpindah posisi dari gerakan

sebelumnya, terdapat temuan etnomatematika berupa konsep matematika sudut.

Gambar 4.38 Temuan Etnomatematika Pada Gerakan Melaksanakan

Gambar di atas merupakan gerakan melaksanakan. Berdasarkan gambar di

atas, diperoleh temuan etnomatematika dari hasil analisis tema budaya pada posisi

sikap kuda-kuda yang digunakan dimana kaki kiri di depan sedikit ditekuk dan

kaki kanan selurus dibelakang kaki kiri, apabila posisi kaki tersebut diberikan

garis dan antara telapak kaki kiri dan kanan diberika garis tambahan maka akan

terbentuk sebuah bangun datar segiempat tak beraturan. Kemudian posisi tangan

kanan yang ditekuk mengarah ke depan membentuk sudut sehingga tampat

temuan etnomatematik berupa konsep sudut.

5. Rekapitulasi Hasil Analisis Data

Page 100: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

81

Rekapitulasi hasil analisis data merupakan ringkasan dari data yang telah

melalui proses analisis data dengan empat tahapan, yaitu analisis domain, analisis

taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya. Hasil tersebut berupa

temuan Etnomatematika atau praktik matematis yang terdapat pada seni pencak

silat yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Analisis Data

Analisis

Domain

Analisis

Taksonomi

Analisis

Komponensial

Analisis Tema

Budaya

Menentukan

lokasi

Pada gerakan seni

silat, terdapat pola

langkah berupa

perpindahan posisi

kaki dan arah

tubuh pesilat

Adanya

perpindahan

gerakan

membentuk pola

langkah tertentu

pada gerakan seni

silat

Konsep hubungan

antar garis yaitu

garis berpotongan,

garis bersilangan,

garis sejajar, dan

garis tegak lurus

Konsep bangun datar

yaitu segitiga dan

segiempat

Konsep transformasi

geometri yaitu rotasi

dan translasi

Bermain Pada gerakan seni

silat, terdapat

gerakan pukulan

berupa gerakan

pukulan tangan dan

gerakan pukulan

kaki pada peragaan

seni silat

Adanya posisi

gerak kaki pada

peragaan seni

silat.

Adanya posisi

gerak tangan

pada peragaan

seni silat.

Konsep hubungan

antar garis yaitu

garis berpotongan

dan garis bersilangan

Konsep sudut

Konsep bangun datar

yaitu segitiga dan

segiempat,

Konsep transformasi

geometri yaitu

refleksi

6. Analisis Konsep Matematika

Page 101: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

82

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian yang diperoleh dengan tiga teknik

pengumpulan data yaitu teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, diperoleh

beberapa konsep matematika yang terdapat pada seni pencak silat Kepulauan Riau

melalui perguruan Sendeng Cekak. Adapun konsep-konsep matematika yang

diperoleh dari hasil analisis data adalah sebagai berikut:

a. Konsep bangun datar berbentuk segitiga, persegi panjang dan segiempat yang

dapat diamati pada posisi gerak tangan dan kaki dan pada perpindahan pola

langkah melalui penggambaran pola.

b. Konsep sudut berupa sudut lancip, siku-siku dan tumpul yang dapat diamati

pada posisi gerak tangan dan kaki pesilat.

c. Konsep hubungan antar garis berupa dua garis yang sejajar, saling

berpotongan dan bersilangan yang dapat diamati pada pola langkah dan posisi

gerak ke dua tangan atau ke dua kaki pesilat.

d. Konsep transformasi geometri berupa translasi, refleksi dan rotasi pada pola

langkah, posisi tubuh dan gerak tangan pesilat.

7. Analisis Kurikulum

Peneliti telah melakukan penelitian terkait eksplorasi Etnomatematika pada

Seni Pencak Silat Kepulauan Riau, yaitu pada Pencak Silat Sendeng Cekak.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil dengan menggunakan tiga

teknik pengumpulan data, yaitu teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Kemudian telah dilakukan analisis dengan teknik analisis data berupa analisis

domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya serta

analisis konsep matematika yang telah dijelaskan pada hasil penelitian.

Page 102: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

83

Selanjutnya, peneliti melakukan analisis kurikulum dengan menelaah konsep

matematika yang ditemukan dan memetakann Kompetensi Dasar (KD) yag terkait

dengan konsep yang ditemukan. Dalam hal ini, peneliti menggunakan acuan

berupa dokumen Kurikulum 2013 yang berisi Kompetensi Inti (KI) dan

Kompetensi Dasar (KD) pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah

Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Berikut ini dipaparkan

konsep matematika yang terdapat pada seni pencak silat sebagai berikut:

a. Konsep Bangun Datar

Konsep bangun datar pada seni pencak silat gerakan Hang Jebat terdapat

pada bentuk pola langkah, posisi gerak tangan dan kaki. Konsep bangun datar

pada pola langkah ini bersifat abstraktif, yang hanya bisa dilihat bisa dilakukan

representasi terhadap pola langkah tersebut. Sedangkan pada posisi gerak tangan

dan kaki, akan terlihat melalui ciri-ciri dari bangun datar yang terbentuk.

Dalam mempelajari konsep ini, peserta didik dituntut untuk dapat

menemukan aplikasi dari konsep bangun datar. Hal ini menuntut siswa untuk

lebih aktif dan terampil dalam proses pembelajaran dengan cara kontekstual.

Berdasarkan panduan Dokumen Kurikulum 2013, konsep bangun datar dipelajari

sesuai dengan acuan Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut:

Tabel 4.3 Konsep Bangun Datar dalam Acuan Kompetensi Dasar (KD)

Kurikulum 2013

Kelas I

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

Page 103: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

84

3.6 Mengenal bangun ruang dan

bangun datar dengan

menggunakan berbagai benda

konkret

4.6 Mengelompokkan bangun ruang

dan bangun datar berdasarkan sifat

tertentu dengan menggunakan

berbagai benda konkret

Kelas II

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.9 Menjelaskan bangun datar dan

bangun ruang berdasarkan

ciri-cirinya

4.9 Mengklasifikasi bangun datar dan

bangun ruang berdasarkan ciri-

cirinya

Kelas III

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.10 Menjelaskan dan

menentukan keliling bangun

datar

4.10 Menyajikan dan menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan

keliling bangun datar

3.12 Menganalisis berbagai

bangun datar berdasarkan

sifat-sifat yang dimiliki

4.12 Mengelompokkan berbagai

bangun datar berdasarkan sifat-

sifat yang dimiliki

Kelas IV

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.9 Menjelaskan dan menentukan

keliling dan luas persegi,

persegi panjang, dan segitiga

serta hubungan pangkat dua

dengan akar pangkat dua

4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan

dengan keliling dan luas persegi,

persegi panjang, dan segitiga

termasuk melibatkan pangkat dua

dengan akar pangkat dua

Kelas VII

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.11 Mengaitkan rumus keliling

dan luas untuk berbagai

jenis segiempat (persegi,

persegi panjang, belah

ketupat, jajargenjang,

trapesium, dan layang-

layang) dan segitiga

4.11 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan luas dan keliling

segiempat (persegi, persegi

panjang, belah ketupat,

jajargenjang, trapesium, dan

layang-layang) dan segitiga

Kelas IX

Page 104: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

85

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.6 Menjelaskan dan menentukan

kesebangunan dan

kekongruenan antar bangun

datar

4.6 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan kesebangunan

dan kekongruenan antar bangun

datar

Berdasarkan acuan pemataan Kompentensi Dasar (KD) pada konsep materi

bangun datar di atas, maka dapat diterapkan dengan memanfaatkan hasil

eksplorasi seni pencak silat pada pembelajaran matematika. Tabel 4.4 di bawah ini

merepresentasikan hasil eksplorasi pada seni pencak silat terhadap Kompetensi

Dasar (KD) sesuai dengan hasil eksplorasi tersebut.

Tabel 4.10 Representasi Temuan Etnomatematika pada KD Bangun Datar

Gerakan Seni

Pencak Silat

Temuan

Etnomatematika Kompetensi Dasa Kelas

Pola Langkah II

Pola gerakan di

samping menunjukkan

adanya sebuah konsep

bangun datar segitiga

(c) yang muncul dengan

menghubungkan arah

perpindahan kaki dan

posisi kaki.

3.11

Mengaitkan

rumus keliling

dan luas untuk

berbagai jenis

segiempat

(persegi, persegi

panjang, belah

ketupat,

jajargenjang,

trapesium, dan

layang-layang)

VII

c

Page 105: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

86

Pola Langkah V

Pola Langkah VI

Pola gerakan di

samping menunjukkan

adanya konsep bangun

datar persegi panjang (a

dan b) yang muncul

dengan

menghubungkan arah

penpindahan kaki,

posisi kaki dibantu

denga adanya garis

bantu.

4.11

dan segitiga

Menyelesaikan

masalah

kontekstual

yang berkaitan

dengan luas dan

keliling

segiempat

(persegi, persegi

panjang, belah

ketupat,

jajargenjang,

trapesium, dan

layang-layang)

dan segitiga Gerakan awal Hang

Jebat

Kedua jari tangan

saling menyentuh di

depan wajah dengan

lengan tangan yang

terangkat, kemudian

diberi garis bantu yang

menghubungkan kedua

siku, maka terbentuklah

bangun datar segitiga.

Gerakan Seni

Pencak Silat

Temuan

Etnomatematika Kompetensi Dasar Kelas

a

b

Page 106: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

87

Tangkisan Gerakan di samping

banyak ditemukan

dalam bentuk sikap

kuda-kuda. Kaki yang

yang berada di depan di

tekuk sehingga tampak

membentuk sudut

tumpul, kaki yang

berada selurus di

belakang kaki kiri, jika

diberikan garis-haris

penghubung maka

membentuk sebuah

bangun datar segi

empat tak beraturan.

VII

b. Konsep Sudut

Konsep sudut pada seni pencak silat gerakan Hang terdapat pada posisi

gerak tangan dan kaki. Dalam mempelajari konsep ini, peserta didik dituntut

untuk dapat menyelesaikan konsep sudut dengan menggunakan contoh

kontekstual. Berdasarkan panduan Dokumen Kurikulum 2013, konsep sudut

dipelajari sesuai dengan acuan Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut:

Tabel 4.5 Konsep Sudut dalam Acuan Kompetensi Dasar (KD)

Kurikulum 2013

Kelas III

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.11 Menjelaskan sudut, jenis

sudut (sudut siku-siku, sudut

lancip, dan sudut tumpul),

dan satuan pengukuran tidak

baku

4.11 Mengidentifikasi jenis sudut

(sudut siku-siku, sudut lancip, dan

sudut tumpul), dan satuan

pengukuran tidak baku

Kelas IV

Page 107: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

88

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.12 Menjelaskan dan

menentukan ukuran sudut

pada bangun datar dalam

satuan baku dengan

menggunakan busur derajat

4.12 Mengukur sudut pada bangun

datar dalam satuan baku dengan

menggunakan busur derajat

Kelas VII

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.10 Menganalisis hubungan

antar sudut sebagai akibat

dari dua garis sejajar yang

dipotong oleh garis

transversal

4.10 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan hubungan antar

sudut sebagai akibat dari dua

garis sejajar yang dipotong oleh

garis transversal

Kelas VII

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.10 Menganalisis hubungan

antar sudut sebagai akibat

dari dua garis sejajar yang

dipotong oleh garis

transversal

4.10 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan hubungan antar

sudut sebagai akibat dari dua

garis sejajar yang dipotong oleh

garis transversal

Kelas VIII

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.7 Menjelaskan sudut pusat,

sudut keliling, panjang

busur, dan luas juring

lingkaran, serta

hubungannya

4.7 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan sudut pusat,

sudut keliling, panjang busur, dan

luas juring lingkaran, serta

hubungannya

Kelas X

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.8 Menggeneralisasi rasio

trigonometri untuk sudut-

sudut di berbagai kuadran

dan sudut-sudut berelasi

4.8 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan rasio trigonometri sudut-

sudut di berbagai kuadran dan

sudut-sudut berelasi

Berdasarkan acuan pemataan Kompentensi Dasar (KD) pada konsep materi

sudut di atas, maka dapat diterapkan dengan memanfaatkan hasil eksplorasi seni

Page 108: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

89

pencak silat pada pembelajaran matematika. Tabel 4.6 di bawah ini

merepresentasikan hasil eksplorasi pada seni pencak silat terhadap Kompetensi

Dasar (KD) sesuai dengan hasil eksplorasi tersebut.

Tebl 4.6 Representasi Temuan Etnomatematika pada KD Bangun Datar

Gerakan Seni

Pencak Silat

Temuan

Etnomatematika Kompetensi Dasar Kelas

Gerakan awal Hang

Jebat

Kedua jari tangan

saling menyentuh di

depan wajah dengan

lengan tangan yang

terangkat membentuk

sudut tumpul.

3.11

4.11

Menjelaskan

sudut, jenis

sudut (sudut

siku-siku, sudut

lancip, dan sudut

tumpul), dan

satuan

pengukuran

tidak baku

Mengidentifikasi

jenis sudut

(sudut siku-siku,

sudut lancip, dan

sudut tumpul),

dan satuan

pengukuran

tidak baku

III

Gerakan awal Hang

Tuah

Tangan kiri ditekuk ke

arah bahu kanan, bagian

siku dalam tangan kiri

yang ditekuk tersebut

membentuk sudut

lancip dan tangan kanan

terentang lurus

membentuk sudut lurus.

Gerakan Seni Pencak

Silat Temuan Etnomatematika Kompetensi Dasar Kelas

Page 109: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

90

Gerakan awal Hang

Jebat

Gerakan ini

menggambarkan

pemberian salam, dimana

tangan kanan terentang

lurus ke depan dan

tangan kiri menyentuh

siku dalam tangan kanan

sehingga membentuk

sudut siku-siku.

3.11

4.11

Menjelaskan

sudut, jenis

sudut (sudut

siku-siku,

sudut lancip,

dan sudut

tumpul), dan

satuan

pengukuran

tidak baku

Mengidentifi

kasi jenis

sudut (sudut

siku-siku,

sudut lancip,

dan sudut

tumpul), dan

satuan

pengukuran

tidak baku

III

Tangkisan Mengelak

Pukulan Dalam

Tangan kanan ditekuk ke

atas dengan lengan atas

diangkat setinggi bahu

dan lengan bawah

ditekuk sehingga

membentuk sudut siku-

siku.

Tangan kiri ditekuk

mengarah ke serong

kanan depan dan

membentuk sudut lancip.

Tangkisan

Memasukkan Pukulan

Tangan kanan ditekuk

dengan siku berada di

samping dada dan

membentuk sudut lancip.

Page 110: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

91

Gerakan Seni Pencak

Silat

Temuan

Etnomatematika

Kompetensi Dasar Kelas

Menangkis Pukulan

Tangan kanan ditekuk

di depan dada

mengarah ke atas dan

membentuk sudut

tumpul.

3.11

4.11

Menjelaskan

sudut, jenis

sudut (sudut

siku-siku,

sudut lancip,

dan sudut

tumpul), dan

satuan

pengukuran

tidak baku

Mengidentifika

si jenis sudut

(sudut siku-

siku, sudut

lancip, dan

sudut tumpul),

dan satuan

pengukuran

tidak baku

III

Mencakupkan

Pukulan

Tangan kanan

merentang ke samping

kanan, antara

rentangan tangan dan

tubuh bagian kanan

membentuk sudut

tumpul.

Posisi kaki

menggambarkan posisi

kuda-kuda samping

dengan posisi kaki

kanan ditekuk dan

membentuk sudut

tumpul.

c. Hubungan antar Garis

Konsep geometri hubungan antar garis pada seni pencak silat gerakan Hang

terdapat pada pola langkah, posisi gerak tangan dan kaki. Dalam mempelajari

konsep ini, peserta didik dituntut untuk dapat menyelesaikan konsep hubungan

antar garis dengan menggunakan contoh kontekstual. Berdasarkan panduan

Page 111: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

92

Dokumen Kurikulum 2013, konsep sudut dipelajari sesuai dengan acuan

Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut:

Tabel 4.7 Konsep Hubungan antar Garis dalam Acuan

Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013

Kelas IV

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.10 Menjelaskan hubungan

antar garis (sejajar,

berpotongan, berhimpit)

menggunakan model

konkret

4.10 Mengidentifikasi hubungan antar

garis (sejajar, berpotongan,

berhimpit) menggunakan model

konkret

Kelas VII

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.10 Menganalisis hubungan

antar sudut sebagai akibat

dari dua garis sejajar yang

dipotong oleh garis

transversal

4.10 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan hubungan antar

sudut sebagai akibat dari dua

garis sejajar yang dipotong oleh

garis transversal

Berdasarkan acuan pemataan Kompentensi Dasar (KD) pada konsep

hubungan antar garis di atas, maka dapat diterapkan dengan memanfaatkan hasil

eksplorasi seni pencak silat pada pembelajaran matematika. Tabel 4.8 di bawah ini

merepresentasikan hasil eksplorasi pada seni pencak silat terhadap Kompetensi

Dasar (KD) sesuai dengan hasil eksplorasi tersebut.

Page 112: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

93

Tabel 4.8 Representasi Temuan Etnomatematika pada KD Hubungan antar Garis

Gerakan Seni

Pencak Silat Temuan Etnomatematika Kompetensi Dasar Kelas

Pola Langkah

Pada pola langkah di

samping terdapat beberapa

konsep hubungan antar garis.

a. Kaki kanan diberikan

garis bantu ke kaki kiri

dan membentuk dua garis

yang berpotongan dan

tegak lurus.

b. Kaki kanan dan kaki kiri

masing-masing diberikan

garis bantu hingga

keduanya memotong dan

membentuk dua garis

yang berpotongan.

c. Kaki kanan dan kaki kiri

menghadap arah yang

sama maka membentuk

dua garis yang sejajar.

3.10

4.10

Menjelaskan

hubungan

antar garis

(sejajar,

berpotongan,

berhimpit)

menggunakan

model konkret

Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan

hubungan

antar sudut

sebagai akibat

dari dua garis

sejajar yang

dipotong oleh

garis

transversal

IV

Gerakan Hang Tuah

Tangan kanan terentang

purus ke kanan bawah dan

tangan kiri ditekuk ke arah

bahu kanan, sehingga

membentuk dua buah garis

yang saling berpotongan dan

tegak lurus.

Gerakan Hang Jebat

Gerakan ini menggambarkan

pemberian salam, dimana

tangan kanan terentang lurus

ke depan dan tangan kiri

menyentuh siku tangan kanan

sehingga membentuk dua

garis yang saling

berpotongan.

a

c

b

Page 113: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

94

Gerakan Seni Pencak

Silat Temuan Etnomatematika Kompetensi Dasar Kelas

Tangkisan Mengelak

Pukulan Dalam

Apabila ditarik sebuah

garis dari tangan kiri lurus

menuju tangan tangan,

maka akan membentuk

dua buah garis yang

saling berpotongan.

3.10

4.10

Menjelaskan

hubungan

antar garis

(sejajar,

berpotongan,

berhimpit)

menggunakan

model konkret

Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan

hubungan

antar sudut

sebagai akibat

dari dua garis

sejajar yang

dipotong oleh

garis

transversal

IV

Tangkisan

Memasukkan Pukulan

Tangan kanan lurus ke

depan dan tangan ditekuk

di depan dada ke arah

atas, apabila dari masing-

masing tangan diberikan

garis bantu, maka akan

membentuk dua buah

garis yang saling

bersilangan.

Membunuh Pukulan

Tangan kiri ditekuk

serong kanan ke atas dan

tangan kanan lurus ke

arah serong kiri bawah,

letak kedua posisi tangan

ini membentuk dua buah

garis yang saling

bersilangan.

d. Konsep Transformasi Geometri

Konsep transformasi geometri pada seni pencak silat gerakan Hang terdapat

pada pola langkah dan posisi gerak tangan. Dalam mempelajari konsep ini, peserta

Page 114: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

95

didik dituntut untuk dapat menyelesaikan konsep sudut dengan menggunakan

contoh kontekstual. Berdasarkan panduan Dokumen Kurikulum 2013, konsep

sudut dipelajari sesuai dengan acuan Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut:

Tabel 4.9 Konsep Transformasi Geometri dalam Acuan Kompetensi Dasar

(KD) Kurikulum 2013

Kelas IX

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.5 Menjelaskan transformasi

geometri (refleksi, translasi,

rotasi, dan dilatasi) yang

dihubungkan dengan masalah

kontekstual

4.5 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan dengan

transformasi geometri (refleksi,

translasi, rotasi, dan dilatasi)

Kelas XI

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.5 Menganalisis dan

membandingkan transformasi

dan komposisi transformasi

dengan menggunakan matriks

4.5 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan matriks

transformasi geometri (translasi,

refleksi, dilatasi, dan rotasi)

Berdasarkan acuan pemataan Kompentensi Dasar (KD) pada konsep materi

bangun datar di atas, maka dapat diterapkan dengan memanfaatkan hasil

eksplorasi seni pencak silat pada pembelajaran matematika. Tabel 4.10 di bawah

ini merepresentasikan hasil eksplorasi pada seni pencak silat terhadap Kompetensi

Dasar (KD) sesuai dengan hasil eksplorasi tersebut.

Page 115: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

96

Tabel 4.10 Representasi Temuan Etnomatematika pada KD Transformasi Geometri

Gerakan Seni Pencak

Silat

Temuan

Etnomatematika Kompetensi Dasar Kelas

Pola Langkah II

Potongan pola langkah

II pada gambar di

samping menunjukkan

perputaran arah dan

posisi kedua kaki

sebesar 90° searah jarum

jam, dimana muncul

konsep rotasi.

Kembali pada potongan

pola langkah II seperti

gambar di samping,

dimana terjadi

pergeseran (translasi)

dimana kaki kiri yang

awalnya di depan

bergeser ke belakang

dengan tetap

mempertahankan arah

kaki ke depan.

Kemudian mengikuti

pergerakan kaki kanan

yang berpindah posisi,

kaki kiri melakukan

rotasi dengan sebesar

90° menghadap ke kiri.

4.5 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan

matriks

transformasi

geometri

(translasi,

refleksi,

dilatasi, dan

rotasi)

XI

Gerakan awal Hang Tuah

Sikap berdiri pada awal

gerakan Hang Tuah

menujukkan posisi

badan yang tegap, kedua

tangan masing-masing

berada di kanan-kiri

paha dan kaki tebuka

selebar segenggaman

tangan. Bila

diperhatikan posisi

tubuh yang seimbang

antara kanan dan kiri, ini

menunjukkan adanya

konsep refleksi.

c

a d

Page 116: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

97

Gerakan Seni

Pencak Silat Temuan Etnomatematika Kompetensi Dasar Kelas

Tangkisan

Memasukkan

Pukulan

Posisi gerak kedua tangan

jika dilihat dari samping

menunjukkan adanya

konsep refleksi.

4.5 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

matriks

transformasi

geometri

(translasi,

refleksi, dilatasi,

dan rotasi)

XI

8. Perancangan Bahan Ajar dari Hasil Eksplorasi Etnomatematika

pada Seni Pencak Silat Kepulauan Riau

Sebelumnya telah dibahas analisis kurikulum berdasarkan hasil temuan

konsep matematika pada seni pencak silat Kepulauan Riau. Selanjutnya,

dilakukan perancangan bahan ajar yang dirancang berdasarkan hasil eksplorasi

etnomatematika dan temuan konsep matematika pada seni pencak silat serta

beracuan Kompetensi Dasar yang sesuai pada paparan analisis kurikulum

sebelumnya. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perancangan Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD) adalah sebagai berikut:

a. Pemilihan Bahan Ajar

Bahan ajar yang akan digunakan dalam penelitian ini berbasis visual yakni

Lembar Kerja Peserta Sidik (LKPD) untuk mendukung pembelajaran guna

memperdalam pengetahuan peserta didik mengenai suatu pokok pembahasan.

Selanjutnya penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) mengikuti acuan

yang tercantum dalam Depdiknas.

Page 117: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

98

b. Pemilihan Kompetensi Dasar (KD) untuk Perancangan LKPD

Pada pembahasan tentang keterkaitan hasil eksplorasi etnomatematika pada

seni pencak silat Kepulauan Riau terhadap konsep matematika, bersamaan itu

telah dilakukan analisis kurikulum sebagai tahapan dalam perancangan Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD). Adapun Kompetensi Dasar (KD) yang dijadikan

dasar dalam pembuatan LKPD dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.11 Kompetensi Dasar untuk Perancangan LKPD

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kelas

3.11 Menjelaskan sudut,

jenis sudut (sudut siku-

siku, sudut lancip, dan

sudut tumpul), dan satuan

pengukuran tidak baku

4.11 Mengidentifikasi jenis

sudut (sudut siku-siku,

sudut lancip, dan sudut

tumpul), dan satuan

pengukuran tidak baku

1. Menentukan jenis-jenis

sudut

2. Membuat jenis sudut

lancip, siku-siku dan tumpul

III

c. Penyusunan Peta Kebutuhan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Pada tahapan ini, setiap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang

dihasilkan untuk beberapa kompetensi dasar tiap-tiap konsep yang ditemukan.

Sehingga, prioritas perancangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ditentukan

berdasarkan jenjang pendidikannya. Karena keterbatasan penelitian, peneliti akan

merancang 1 buah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk materi Sudut.

d. Penentuan Judul Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Judul yang ditentukan pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang

dirancang adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Materi Sudut Kelas III

Semester 2.

Page 118: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

99

e. Hasil Rancangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Berdasarkan tahapan perancangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) di

atas, berikut ini dipaparkan secara ringkas mengenai komponen-komponen yang

termuat dalam rancangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD):

1. Cover Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Cover LKPD berisi judul dari LKPD itu sendiri yakni “Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD) Dalam Konteks Budaya Seni Pencak Silat Kepulauan Riau

Materi Sudut Kelas III Semester 2”. Kemudian di bawahnya terletak kolom isian

untuk nama siswa dan kelas.

Gambar 4.39 Cover Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

2. Isi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Page 119: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

100

Gambar 4.40 Isi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Pada bagian isi dari Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) memuat kata

pengantar, daftar isi, KD, indikator, peta konsep, materi, contoh, latihan dan daftar

pustaka. Selain itu, dalam materi juga terdapat aktivitas mengamati,

mengumpulkan informasi dan menalar.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dari triangulasi teknik pengumpulan data,

peneliti melakukan analisis data berupa analisis domain, analisis taksonomi,

analisis komponensial dan analisis tema budaya. Dari hasil penelitian, peneliti

mendapatkan bahwa pada seni pencak silat Kepulauan Riau dalam gerakan Hang

Jebat terdapat dua domain atau aktivitas matematika yaitu aktivitas menentukan

Page 120: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

101

lokasi dan aktivitas bermain. Berikut ini akan dibahas mengenai masing-masing

temuan etnomatematika pada seni pencak silat Kepulauan Riau berdasarkan

domainnya.

1. Temuan Etnomatematika pada Domain Menentukan Lokasi

Pada peragaan gerakan Hang Jebat ditemukan pola langkah gerak pesilat

yang berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Pola langkah ini diikuti dengan

posisi gerak tangan pesilat yang memeragakan jenis-jenis pukulan yang telah

dipaparkan pada bagian hasil penelitian. Untuk memudahkan dalam melihat pola

langkah pesilat, langkah pesilat direpresentasikan ke dalam bentuk tapak kaki

disertai dengan arah geraknya pada gambar 4.16 hingga gambar 4.22 di halaman

50 hingga halaman 55.

Kemudian pada tahapan analisis domain, didapat bahwa pola langkah

gerakan Hang Jebat ini terdapat perpindahan gerak dari satu titik ke titik lainnya

yang membentuk dasar konsep geometri sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh

Sirate (2011:125) mengenai aktivitas menentukan lokasi. Selanjutnya pada

analisis taksonomi, didapat bahwa pada domain menentukan lokasi adanya

pergerakan langkah kaki pesilat di mana adanya pola langkah yang dapat diamati

sesuai dengan aktivitas menentukan lokasi. Selanjutnya pada analisis

komponensial dari domain menentukan lokasi ini diperoleh adanya perpindahan

gerakan yang membentuk pola langkah tertentu. Dan pada analisisi tema budaya,

ditemukan pada pola langkah adanya unsur-unsur arah gerak dan gerak langkah

seperti geseran, angkatan dan ingsutan atau seseran yang membentuk konsep

matematika hubungan antar garis, bangun datar dan transformasi geometri.

Page 121: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

102

2. Temuan Etnomatematika pada Domain Bermain

Pada peragaan gerakan Hang Jebat ditemukan posisi gerak tangan dan kaki

pesilat yang tampak membentuk pola atau lintasan tertentu. Posisi tangan dan kaki

ini dapat dilihat ketika pesilat memeragakan jenis-jenis pukulan yang telah

dipaparkan pada bagian hasil penelitian. Untuk memudahkan dalam pembahasan

ini, gerak tangan dan kaki pada peragaan seni pencak silat dapat dilihat pada

gambar 4.3 hingga gambar 4.15 di halaman 42 hingga halaman 49.

Pada tahapan analisis domain, didapat bahwa posisi gerak tangan dan kaki

pada gerakan Hang Jebat ini terdapat pola atau lintasan tertentu yang dibentuk

oleh satu tangan/kaki aupun kedua tangan/kaki. Hal ini sesuai dengan kriteria dari

aktivitas bermain yakni kegiatan dengan alur yang mempunyai pola tertentu

dengan penggunaan alat atau tanpa alat (tangan dan kaki) yang menunjukkan

keterkaitannya dengan matematika sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Sirate

(2011:125) mengenai aktivitas bermain. Selanjutnya pada analisis taksonomi,

didapat bahwa pada domain bermain adanya gerakan tangan dan gerakan kaki

yang dapat diamati sesuai dengan aktivitas bermain. Selanjutnya pada analisis

komponensial dari domain bermain ini diperoleh adanya posisi gerak pukulan

tangan dan posisi gerak kaki ada peragaan seni silat. Dan pada analisisi tema

budaya, ditemukan pada posisi gerak tangan dan posisi kaki yang membentuk

konsep matematika berupa sudut, bangun datar, hubungan antar garis dan

transformasi geometri.

Page 122: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

103

Gambar 4.41 Konsep Sudut pada Posisi Gerak Tangan dan Kaki

Gambar 4.41 di atas merupakan temuan konsep sudut, dapat ditemukan

pada pola gerak tangan dan kaki dilihat dari posisi satu tangan atau kaki. Untuk

temuan konsep hubungan antar garis, dapat ditemukan pada pola gerak tangan dan

kaki dilihat dari posisi satu tangan atau kaki. Seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.42 Konsep Hubungan antar Garis pada Posisi Gerak Tangan

Untuk temuan konsep transformasi, dapat ditemukan pada pola gerak tangan

dan tubuh pesilat seperti pada gambar 4.43.

Page 123: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

104

(a)

(b)

Gambar 4.43 Konsep Transformasi Geometri pada Posisi Gerak Tangan

3. Perancangan Bahan Ajar

Dalam pemilihan bahan ajar yang akan dirancang, ada dua hal yang menjadi

pertimbangan peneliti untuk memilih bahan ajar jenis apa yang tepat untuk

dirancang. Pertama, konsep yang ditemukan tidak mencakup seluruh konteks

dalam satu materi melainkan hanya pada topik tertentu dan untuk menyesuaikan

temuan konsep matematika dengan pilihan bahan ajar yang dapat dirancang

dengan minimal satu Kompetensi Dasar (KD), mengingat minimnya topik yang

dapat dibahas. Kedua, untuk mempermudah peserta didik memahami suatu

materri yang diberikan dan melatih keaktifan serta kemandirian peserta didik

dalam pembelajaran. Dengan demikian, peneliti menetapkan bahan ajar yang akan

dirancang berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

Selanjutnya penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) mengikuti

acuan yang tercantum dalam Depdiknas. Adapun tahap-tahap penyusunan Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) yang menjadi acuan peneliti menurut Wanto

(2017:15) adalah sebagai berikut:

Page 124: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

105

1) Analisis Kurikulum

2) Penyusunan Peta Kebutuhan LKPD

3) Penentuan Judul LKPD

4) Tahap-tahap Penulisan LKPD

a) Perumusan kompetensi dasar dan indikator pencapaian

b) Penyusunan Peta Kebutuhan LKPD

c) Perancangan struktur LKPD

d) Penyusunan materi

Setelah dilakukan analisis kurikulum terhadap tiap konsep matametika yang

ditemukan dari hasil eksplorasi pada seni pencak silat Kepulauan Riau, peneliti

memilih satu konsep yang dijadikan sumber acuan dala penyusunan LKPD.

Konsep yang diambil ialah materi sudut untuk kelas III Sekolah Dasar dengan

menggunakan KD 3.11 dan KD 4.11 sesuai acuan Kurikulum 2013.

Perancangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini tidak melalui proses

validasi dan uji coba. Mengingat proses eksplorasi etnomatematika yang cukup

panjang, sehingga kendala yang ditemukan adalah keterbatasan waktu yang

dimiliki oleh peneliti. Dengan demikian, peneliti hanya berupaya untuk

merumuskan dan merancang Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berdasarkan

hasil eksplorasi etnomatematika yang dilakukan. sesuai dengan tahapan dasar

penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

Page 125: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

106

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan pada hasil dan pembahasan dari eksplorasi

etnomatematika pada seni pencak silat Kepulauan Riau yang diperoleh dengan

teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, dapat disimpulkan bahwa pada

gerakan seni pencak silat terdapat dua aktivitas atau domain matematika yaitu

aktivitas menentukan lokasi dan aktivitas bermain. Aktivitas menentukan lokasi

muncul pada saat pergerakan atau perpindahan langkah kaki pesilat dalam

memperagakan seni pencak silat dan aktivitas bermain muncul pada posisi gerak

tangan dan kaki pesilat. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, diperoleh

bahwa konsep matematika pada seni pecak silat untuk aktivitas menentukan lokasi

yaitu konsep bangun bangun datar, konsep sudut, konsep hubungan antar garis

dan konsep transformasi geometri (translasi dan rotasi), dan untuk aktivitas

bermain ditemukan konsep matematika yaitu konsep sudut, konsep hubungan

antar garis dan konsep transformasi geometri (refleksi).

Berdasarkan konsep matematika yang ditemukan pada kedua domain

tersebut, peneliti memilih satu konsep yang dijadikan sebagai sumber penyusunan

bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Setelah melakukan

analisis kurikulum berdasarkan konsep matematika yang ditemukan, LKPD yang

dihasilkan yaitu satu buah LKPD dalam konteks budaya seni pencak silat

Kepulauan Riau dengan memuat dua Kompetensi Dasar (KD), yaitu konsep

materi sudut untuk kelas 3 Sekolah Dasar dengan menggunakan KD 3.11

Page 126: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

107

menjelaskan sudut, jenis sudut (sudut siku-siku, sudut lancip, dan sudut tumpul),

dan satuan pengukuran tidak baku dan KD 4.11 mengidentifikasi jenis sudut

(sudut siku-siku, sudut lancip, dan sudut tumpul), dan satuan pengukuran tidak

baku. Tahap akhir perancangan LKPD terdiri dari perancangan cover dan isi

LKPD, dimana cover LKPD memuat judul LKPD, jenjang pendidikan, identitas

peserta didik dan menggunakan background dengan konsep seni pencak silat.

Untuk isi LKPD memuat komponen-komponen seperti KD dan indikator, contoh

materi dan latihan yang mengacu pada konteks budaya seni pencak silat

Kepulauan Riau, serta aktivitas mengamati, mengumpulkan informasi dan

menalar.

B. Implikasi

Implikasi dari eksplorasi etnomatematika pada seni pencak silat Kepulauan

Riau adalah dapat menjadi salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika

yang bervariasi dan inovatif sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa

sekaligus untuk mengenal budaya sekitar dalam ruang lingkup matematika.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dirincikan, maka peneliti memberikan saran

kepada pendidik, masyarakat luas, serta peneliti selanjutnya. Adapun saran yang

diberikan yaitu:

1. Para guru dapat memanfaatkan hasil eksplorasi etnomatematika seni

pencak silat Kepulauan Riau ke dalam pembelajaran matematika berbasis

kontekstual.

Page 127: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

108

2. Masyarakat perlu mengenal seni pencak silat sebagai produk budaya

dengan nilai seni yang tinggi dan juga juga terdapat nilai matematis di dalamnya.

3. Bagi para peneliti selanjutnya yang akan melanjutkan penelitian ini, dapat

memanfaatkan hasil penelitian ini serta dapat menggali lebih dalam lagi konsep

matematika yang terdapat pada budaya-budaya lain baik di dalam maupun di luar

Kepulauan Riau serta dapat melanjutkan penelitian ini guna meningkatkan

kualitas dari Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang sudah dan akan dirancang

selanjutnya.

Page 128: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

109

DAFTAR PUSTAKA

Afriyanty, M., & Izzati, N. (2019). Eksplorasi etnomatematika pada corak alat

musik kesenian marawis sebagai sumber belajar matematika. Jurnal

Gantang, 4 No.1.

Atmidasari, S. (2017). Kajian Etnomatematika Pembagian Harta Waris pada

Masyarakat Lampunf Ditinjau dari Perspektif Adat. Skripsi. Pendidikan

Matematika Universitas Islam Negeri Raden Intan, Lampung.

Creswell, J. W. (2012). Educational research: planning, conducting, and

evaluating quantitative and quailtative research. New Jersey: Person

Education, Inc.

Desmawati, R. (2018). Eksplorasi Etnomatematika pada Gerak Tari Tradisional

Sigeh Pengunten Lampung. Skripsi. Pendidikan Matematika Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan, Lampung.

Fikri, Z. (2018). Pengembangan LKS Berbasis Etnomatematika Dengan

Pendekatan Scientific Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa

Sekolah Menengah Pertama. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Hamzanwadi, Lombok Timur, Nusa Tenggara

Barat.

Kriswanto, E. S. (2015). Pencak silat. Yogyakarta: Pustaka Baru.

Lubis, Johansyah, & Wardoyo, Hendro. (2014). Pencak silat edisi kedua. Jakarta:

PT. RajaGrafindo Persada.

Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2015). Penelitian pendidikan matematika.

Bandung: Refika Aditama.

Mulyana. (2013). Pendidikan pencak silat. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nuh, Z. M., & Dardiri. (2016). Etnomatematika dalam sistem pembilangan pada

masyarakat melayu riau. Kutubkhanah Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan

UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Vol.19 No.2, 220–238.

Nurhikmah, S. (2019). Eksplorasi Etnomatematika pada Ragam Corak Ukiran

Khas Melayu Kepulauan Riau dan Keterkaitannya terhadap Konsep

Matematika Sekolah pada Kurikulum 2013. Skripsi. Pendidikan Matematika

FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang.

Rohmah, N. (2016). Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Buku Fabel

Berkarakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tematik Materi Bangun

Page 129: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

Datar Kelas IV A SD Islam As-Salam Malang. Skripsi. Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Malang, Malang.

Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif & kualittatif. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Sirate, S. F. S. (2011). Studi kualitatif tentang aktivitas etnomatematika dalam

kehidupan masyarakat tolaki. Lentera Pendidikan, 14 No. 2, 123–136.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan rnd. Bandung: Alfabetha.

Suhartono. (2011). Buku pelajaran pencak silat nusantara: program beladiri

praktis. Jakarta: Keluarga Pencak Silat Nusantara.

Suwarsono. (2015). Etnomatematika (Ethnomathematics). Program S2 Pendidikan

Matematika, Universitas Sanata Dharma. Diambil dari

https://docplayer.info/storage/60/44943780/1553145982/ZbChwTAAHaim

HMcm29D6RQ/44943780.pdf

TIM. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional,

Jakarta.

Ulum, B., Budiarto, M. T., & Ekawati, R. (2017). Etnomatematika pasuruan:

eksplorasi geometri untuk sekolah dasar pada motif batik pasedahan

suropati. Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan

Nilai Islami), 1, No.1, 70–78. Diambil dari http://conference.uin-

malang.ac.id/index.php/SIMANIS

Wanto, S. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Materi

Segiempat dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

(PMRI) di SMP Negeri 2 Muara Sugihan. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah.

Page 130: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

LAMPIRAN

Page 131: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

111

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Penelitian

2. Waktu Penelitian Eksplorasi Etnomatematika Pada Seni Pencak Silat

Kepulauan Riau Sebagai Sumber Penyusunan Bahan Ajar Matematika

3. Pedoman Wawancara

4. Validasi Pedoman Wawancara dari Validator

5. Lembar Observasi

6. Validasi Lembar Observasi dari Validator

7. Biodata Narasumber

8. Hasil Wawancara

9. Hasil Observasi

10. Dokumen Kurikulum 2013

a. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika SD/MI

b. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika SMP/MTs

c. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika SMA/MA

11. Dokumentasi Kegiatan Penelitian

12. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

13. Biodata Penulis

Page 132: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

112

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Page 133: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

113

Page 134: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

114

Lampiran 2. Waktu Penelitian Eksplorasi Etnomatematika Pada Seni Pencak Silat Kepulauan Riau Sebagai Sumber Penyusunan Bahan Ajar

Matematika

No Kegiatan

2018 2019

Agst Sep Okt Februari Maret April Mei Juni Juli

3 3 4 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1-4 2 3 4 5 3 4

1 Pengajuan Judul

2 Penulisan dan Bimbingan Proposal

3 Pengesahan Proposal Pembimbing

4 Penyelesaian Berkas Seminar Proposal

5 Seminar Proposal

6 Revisi Proposal Penelitian

7 Penyusunan instrumen pendukung

8 Pelaksanaan Penelitian

9 Penulisan hasil penelitian + analisis data

10 Bimbingan Skripsi

11 Daftar Sidang

12 Sidang Skripsi

Page 135: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

115

Lampiran 3. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT

KEPULAUAN RIAU SEBAGAI SUMBER PENYUSUNAN

BAHAN AJAR MATEMATIKA

Sasaran : 1. Pesilat Perguruan Silat Sendeng Cekak

2. Pelatih Perguruan Silat Sendeng Cekak

Jenis Wawancara : Wawancara semiterstruktur (pertanyaan dalam

penelitian dapat berkembang sesuai situasi dan

kondisi)

Alat-alat Wawancara : Buku catatan, perekam, dan kamera

Tujuan Wawancara :

1. Untuk memperoleh informasi tentang praktik matematis yang terdapat pada

Seni Pencak Silat

2. Pertanyaan mengacu kepada 2 domain yang mungkin muncul dari setiap

pertanyan berbeda-beda, yaitu:

a. Menentukan lokasi, dan

b. Bermain

Tahapan Pertanyaan :

Pertanyaan dalam wawancara terdiri dari 4 tahapan, yaitu:

a. Pertanyaan umum seputar sejarah berdirinya Perguruan Silat Sendeng Cekak

b. Jenis dan cara melakukan gerakan seni Pencak Silat

Pertanyaan Wawancara

a. Pertanyaan umum seputar sejarah berdirinya Perguruan Silat Sendeng

Cekak

1. Bagaimana sejarah perkembangan pencak silat di Indonesia?

2. Kapan Perguruan Silat Sendeng Cekak dibentuk? (tempat, tanggal)

Page 136: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

116

3. Siapa pelopor dalam pembentukan Perguruan Silat Sendeng Cekak?

4. Apakah terdapat perbedaan atau ciri khas Perguruan Silat Sendeng Cekak

yang membedakannya dengan perguruan silat lainnya?

b. Jenis dan Cara Melakukan Gerakan Seni Pencak Silat

1. Apa saja teknik dasar dalam pencak silat? (tendangan/tangkisan/pukulan)

2. Apakah setiap teknik tersebut memiliki jenis berbeda? Jika ya, apa saja

jenis-jenis gerakan dalam teknik dasar tersebut?

3. Bagaimana cara melakukan tendangan/tangkisan/pukulan dalam pencak

silat?

4. Apakah ada aturan tertentu dalam melakukan gerakan tersebut?

Page 137: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

117

Lampiran 4. Validasi Pedoman Wawancara dari Validator

Page 138: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

118

Page 139: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

119

Lampiran 5. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI

EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN RIAU SEBAGAI SUMBER

PENYUSUNAN BAHAN AJAR MATEMATIKA

Petunjuk :

1. Isilah kolom hasil pengamatan sesuai dengan proses yang akan diamati pada tahapan aktivitas Kesenian Marawis

2. Isilah kolom domain yang sesuai dengan kriteria hasil pengamatan dan jelaskan aspek-aspeknya

Tahapan Aktivitas Seni

Pencak Silat Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan Lokasi Bermain

Gerakan Seni Pencak

Silat

a) Sikap awal

b) Kuda-kuda

c) Tendangan

d) Tangkisan

e) Pukulan

f) Bentuk/pola langkah

g) Penggunaan alat/senjata

Page 140: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

120

Lampiran 6. Validasi Lembar Observasi dari Validator

Page 141: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

121

Page 142: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

122

Lampiran 7. Biodata Narasumber

BIODATA NARASUMBER

Nama : Rahmad bin Ahmad

Tempat & Tgl Lahir : Selat Bintan, 1941

Alamat : Perumahan Taman Sari

Riwayat Pendidikan : SR (Sekolah Rakyat)

Pengalaman Organisasi : 1. Pendiri Perguruan Silat Sendeng Cekak

Tanjungpinang

2. Ketua dan Guru Besar Perguruan Silat

Sendeng Cekak

3. Dewan Pendekar IPSI

4. Dewan Terhormat IPSI

5. Dewan Pakar IPSI

6. Dewan Seni Budaya Silat IPSI

Page 143: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

123

Lampiran 8.

HASIL WAWANCARA NARASUMBER (N1)

Narasumber : Tok Rahmad

Kode Subjek : N1

Profesi : Guru Besar Silat

Hari/Tanggal

Pelaksanaan

: Rabu, 26 Juni 2019, Senin, 2 Juli 2019, Kamis,

4 Juli 2019

Pertanyaan Wawancara

a. Pertanyaan umum seputar sejarah berdirinya Perguruan Silat

Sendeng Cekak

P : “Kapan dan dimana latihan silat Sendeng Cekak dilakukan, tok?”

N1 : “Untuk latihannya di lapangan volley di depan gereja. Sekarang kite di

dalam rapat umum kemarin organisasi perguruan Sendeng Cekak itu

sudah berbadan hukum, pada tahun ini sudah berdiri selama 4 tahun atau 5

tahun, dan bapak yang melatih anak-anak sebanyak 47 orang. Jadi setiap

berlatih itu hari Sabtu, habis Ashar jam 4 lah sudah hadir cuman anak-

anak itu kadang-kadang menunggulahkan. Jadi hari Sabtu sama hari

Minggu. Kalau Minggu ni, sore petang, kan anak-anak jalan silahkan jadi

tidak mengganggukan hari liburnya. Nah keduanye hari Selasa malam

Rabu. Jadi 1 minggu 3 kali aja. Belajarnya silat tradisional pertama, kedua

silat nasional. Jadi ini kami punya (menunjuk piala disebelahnya) tahun

2013 mendapat juara II umum.”

P : “Berarti latihannya 3 hari ya tok? Sabtu, Minggu sama Selasa?”

N1 : “Iya, Selasa sore.”

P : “Atok kira-kira tau nggak sejarah lahirnya pencak silat di Indonesia?”

Page 144: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

124

N1 : “Kalau seluruhnya saye tidak tau, cuma kalau di sekitar Riau, itu silat tu

ade 5 jenis. Betul-betul nama silat. Tapi di IPSI Kota Tanjungpinang ada

32 perguruan, namanya saya pun heran. Saya bilang daerah

Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau ini silat itu hanya 5 titik, itupun

hanya sebagian sebagian. Sejarahnya di sini Sendeng, berarti yang

dikatakan Sendeng Cekak ini, saya belajar sama orang kota Bugis, dulu.

Terus yang adenye silat Kuntau, itu daerah Senayang, Daek. Daek tu apa

kata kami orang Bintan. Nah silat Kuntau dari Daek, ada juga satu itu dari

kite orang Bintan juga, silat Sendeng inilah dari Bintan asli. Dari datuk-

datuk saye yaitu datuk saye tapi yang paling tua sekali Datuk Jamhur,

yang kedue Datuk Penaung, yang ketige datuk saye, guru besar Wak Nun

waktu zaman dulu belajar, orang perempuan. Jadi lepas itu, orang laki-laki

lime bersaudaraan, Hang Tuah, Hang Jebat, Hang Lekir, Hang Kasturi.

Nah lime ini adalah keturunan daripade panglime-panglime, hulubalang-

hulubalang dan orang-orang pendekar. Ini sejarah ya yang saye cerite.

Pergilah ke Gunung Ledang mengambil keputusan yang terakhir. Jadi di

Gunung Ledang tu, habis tamat turun ke bawah adelah huru-hare di

Melake. Sampailah jadi Hang Tuah, Hang Jebat ini diangkat menjadi

Datuk Laksmane. Kalau di Bintan ini hanya satu nak, Datuk Laksmane

yaitu Datuk Laksmane Andak, tidak ade due tige, tapi kalau di Malaysia

atau di Malake ada Datuk Hang Tuah dengan Datuk Hang Jebat diangkat

oleh Sultan Melake. Ke due di Kota Tinggi orang kami juge Datuk Hang

Lekir itu kan. Ke empat, di dekat Miri, namanya Datuk apa itu ya. Jadi di

situ diangkat empat di Malaysia. Jadi murid yang pertame itu kami orang

perempuan. Sendeng ini ada due alternatif, kode-kodenya bapak dan ibu.

Jadi kalau Sendeng kami ini di Bintan jagenya susu yang dijage. Tapi

kalau di Daek itu jagenya kemaluan. Itu ada kodenye. Jadi kalau kami

pergi ke Daek tu walaupun cucu cicit ntah-ntah bukan-bukan ntah ape-ape

lagi sampai sekarang ini hah itulah tadi. Jadi tau ini sejarahnye orang dari

Bintan dengan Daek, karena gunung itu ibu nah Daek itu gunungnya

Page 145: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

125

gunung Daek itu bapak. Itu ade kisah-kisahnye. Jadi yang banyak

sejarahnya ini Hang Tuah, kalau Datuk Laksmane Andak ini hanya

sejarah di Bangke saje sampai mengamankan lanun-lanun di huru-hare

lanun di lautan dari Daek sane sampai ke sini, itu zaman tahun 17. Nah

bukan tahun 1917, tapi abad ke 17, akhir zaman Nabi Muhammad

timbullah abad ke 17 sampai abad ke 19. Kadang orang pikir eh baru abad

ke 17 ini, tue Penyengat, Penyengat tu abad yang ke 6. Abad ke 6 abad

yang sekarang dari 19 sampai ke 6 kan. Jadi waktu Penyengat ini kerajaan

dia waktu Portugis, Belande, Jepang sampailah habis mase. Maka itu di

Bintan ini tidak ada museumnya, hanya ade makam-makam saje. Dekat

Bukit Batu, Penau itu sebelah kanan bukit itu makam orang-orang zaman

dulu nak, itu yang tempat bersejarah. Tapi di Bintan ini banyak nak,

tempat yang bersejarah, Datuk Laksmane itu Datuk Laksmane dah banyak

tapi orang dari luar, tapi kami itu betul-betul anak pribumi orang Bintan

karena ade silsilahnya, silsilah tu turun temurun. Asal-usul, tempat

tinggal, lahir, nenek moyang, noyang ke noyang nak atok ke atok

sampailah kite sekarang ini.”

P : “Terus tok saya mau nanya, perguruan Sendeng Cekak ini dibentuknya

kapan, awal mulai berdirinya tahun berapa?”

N1 : “Tahun 2003 di Kota Tanjungpinang. Tapi kalau atok belajar Sendeng, ini

umur atok 14 tahun sampai 18 tahun. Jadi, sampai gunung tiga sampai ke

sumur kering ada lembing 7 batang di situ, atok belawan sama guru di

situ. Terus saya jatuh di tepi tapi saye tak ape-ape, ingat aje kate guru

jangan lupe, asal lupe pasti luke. Itulah kisah-kisahnya, jadi 2 alternatif, di

gunung kita sekali, bikin lobang bermain dengan guru saye, pas saye jatuh

saye menyerah tidak ada luke tidak apa-apa, sehat. Yang terakhir saya

tidak mampu, kalau ngambil yang terakhir, Sendeng ini papandake nak.

Papandake tu wafat, kita diwafatkan ini hidup-hidup, terus nanti Jumat ini

ditanam, Jumat depan kita bangkit, bangkit sendiri, tapi melawan Munkar

Page 146: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

126

Nakir die. Kan melawan malaikat namanya, masya allah, atok tak mampu.

Biarlah, biar aje kena sepak guru. Guru kami itu, guru arwah Raje Ahmad,

raje tapi udah wafat dia. Mekarnya Sendeng ini dari Wak Nun, dari datuk

saye, Wak Nun Belajar, sampailah pada cicit dan ntah-ntahnye. Itu lama

nak.”

P : “Berarti tok, pelopor berdirinya Sendeng Cekak itu atok sendiri kan?”

N1 : “Iya, saye sendiri sampai sekarang.”

P : “Lalu tok, ada yang yang membedakan perguruan Sendeng Cekak ini

dengan perguruan yang lainnya?”

N1 : “Beda, masalah Sendeng Cekak ini kalau adat die tidak boleh musing

belakang. Contoh saya lagi silat ini (dipraktikkan oleh informan, gaya

Hang Jebat dan gaya Hang Tuah). Itu gerakannya sampai selesai, jadi

tidak boleh sembarangan. Dulu, zaman kerajaan dulu, itu dibunuh oleh

hulubalang nak. Kate panglima “bunuh, bunuh tu hulubalang, kurang ajar,

silat apa itu.”

P : “Berarti tok, seninya itu ada tersendiri ya?”

N1 : “Iya, ada tersendiri. Tak sama dengan orang, orang salah dah buka

syuhsyuhsyuh (gerakan mengusir), kayak belok ape belok ape pun tak ada

yang tau. Bapak selaku guru besar, awak bawa saye tau itu cemmane die

ya kan, tau saya soalnya sudah mahir kan. Jadi daerah kite ini hanya lime

saudara, Sendeng pusake Bintan, Kuntau pusake Daek, Alian pusake

Chine, terus ini Cekak pusake Bugis, Kemian itu dari orang Pulau Tujuh,

Tujuh Kepulauan Kemian ini. Silat Kemian ini name yang pertame itu

Sriwijaya dengan Kulun. Jadi Sriwijaya ini dia belajar sampai ke

Semenanjung Malaysia, dia belajar. Nah itu sejarah ya, sejarah silat

Kemian ini, orangnya agak keangkuhan gitu. Silat Kemian ini, die punye

Page 147: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

127

sepasang alternatif. Adik die ini belajar hanye di tempat nenek, yang

mengajarnye guru itu Datuk Gayung. Balik abang die, singkat aja ini

ceritenye, kalau bapak nak cerite panjang ceritenye, singkat aja ceritenye.

Baliklah Sriwijaya ini ke tempat dia lahir ke Kulun, namanya Kulun

adeknya namanya Kulun. Jadi kate die, “Bang, ape hasilnya abang pergi

mencari ilmu sampai Semenanjung Malaysia? Sampai jumpa dengan

Datuk Gayung,”. Itu sejarah ya. Terus, abang die jawab “Oh, aku dek,

tangan ini tak boleh jejak ke orang, pasti mati,”, hah itu kate Sriwijaya.

“Bang, cakap tuh tak usah angkuh sangat. Kite ini manusie, tak ada hak

kita, membunuh, same-same manusie, sama-sama ummat-Ku anda

ummat-Ku kata Allah, tak ada hak kita membunuh ummat Allah itu, yang

ada boleh membunuh hanya Allah, kite tidak boleh”. “Eh engkau nih

dapat belajar darimana?”, “Saya hanya mengetahui,”. Nah keduenye

terakhir cerite, ditanye ke abangnya, “Bang, ini ada due alternatif, abnag

pilih hak Allah kukembalikan kepada Allah atau abng pilih aku berlindung

disebalikmu Ya Allah, yang mane bang pilih?” “Aku pilih hak aku lah

kukembalikan kepada Allah,”. Adik die jawab Kulun ni, “Bang, abng tu

tak ade hak mengembalikan hak Allah, Allah yang ngambil kite, aku pilih

ini bang,”. “Hah kau tuh, kalau tak percaye yuk (mengajak bertanding),”.

“Tak usah bang, abang kalah dengan aku,” kata adiknya ini kan, “abang

tak bise, tak bise bergerak dengan aku,”. Nah tanding die nak, baru nak

bergerak aja syut dah kene kat sini (menunjuk perut bagian kanan), tujuan

die tadi ke sinilah, sekitar sini dari sini ke kiri dari kiri ke ulu hati,

sampailah tak bernafas abangnye, tak gerak kena tak gerak kene. Nah jadi

silat ini memang luar biase, yang satu abangnye tangan tak boleh kene ade

semua pade die, ma‟rifat ade, selendang empat puluh empat ade, pancung

mayu ade, pancung ma‟rifat ade, giri jantung ade, bersejari ade, semue ade

pade pesilat Kemian ini. Kalau kita hanye berlindung disebalik darri dua

kalimat syahadat. Nah itu kalau kami, sejarah kami dari dua kalimat

syahadat sampailah kite terakhir saye ntah adalagi. Jadi tal luput dari bumi

dipijak langit dijunjung itulah ibu kite selalu, jalan terus membangkitkan.

Page 148: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

128

Hah itulah tadi tradisi-tradisi kite, masing-masing punya wadah, masing-

masing punya pendirian, masing-masing punye kebolehan-kebolehan. Itu

sejarah, jadi kalau kite hidup tidak boleh menanggalkan sejarah. Betul

kate Jokowi tu, sejarah jangan ditinggali. Silat adalah yang

membangkitkan sejarah, membangkitkan bendera merah putih, abad yang

ke berape sekarang ini, jadi kalau kite ikut itu abad yang ke 18 lalu 19 20,

baru bangkit kite orang silat bersejarah tu. Mendirikan silat itu dari sejarah

Bung Karno sampai ke zaman kite sekarang ni, jadi silat itu menang silat

tu menang silat karena silat bukan karena kepandaian, kepandaian sudah

ade kite tuntut ilmu masing-masing. Kalau sudah tebiat masing-masing,

kite belajar silat itu, baik jahat itu urusan pribadi masing-masing, baik ade

jahatpun ade, dua alternatif sepasang-sepasang, ade laki ade perempuan,

ada yang jahat ade yang baik. Zaman dulu hingga zaman sekarang inilah

petueh yang diberikan oleh ibu bapak kite nenek noyang noyang kite

zaman dulu tuh nah sepasang-sepasang, Allah pun memberi kite sepasang-

sepasang, jadi sampai pade kite sekarang nih. Telinge sepsang, mata

sepasang, hidung sepasang, mulut sepasang atas bawah langit dan bumi

(sambil menunjuk bibir atas dan bawah), tang sepasang kanan dan kiri,

bahu sepasang kanan dan kiri, ini tak pernah berkecamuk nih tak pernah

kelahi. Pernah tak awak tengok die berkelahi, ini tang kanan dan kiri tak

pernah kelahi nak, itu sejarah, sejarah Allah itu, yang suke kelahi ini

mulut. Mulut berbeda dengan hati, hati ini kadang-kadang ada nggak turut

ya kan, mengataken tabiat manusie ini kan ada gerak dari hati ade gerakan

dari bibir, yang nam jahannam ini dari bibir bukan dari hati. Jadi kate silat

kami, yang diajarkan keturunan kami ini orang Bintan, tige alternatif. Satu

yang sabar, kedue menjaga marwah, ketige amanah. Siapapun kite amanah

kepade bapak kite, siapapun guru kite, amanah sama guru. Lari ke marwah

tabiatnye tabiat kite, karena seluruh umat Islam seluruh umat Allah,

seluruh umat Adam ade 1000 tabiatnye. Nah atok ini bukan berbesar bual,

tapi bercerite pada anak, jagalah baik-baik ini marwah kite sampai

membawa ke akhirat ini, bukan dunie aja nak, langkah ade artinye,

Page 149: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

129

mengayun tangan ade artinye, bersilat ade artinye. Tetap kite di belakang

Allah ini bersilat, tidak ade kite di depan. Bukan silat sembarang silat,

silat ade kebatinan. Bukan tempat sembarang tempat, tempat ade di

belakangan.”

P : “Mengenai gerakan dalam seninya tok, gerakan dalam seninya itu punya

nama-namanya nggak tok?”

N1 : “Punye, itu kalau Sendeng 12 gerakan. 12 gerakan itu kite ambil dari

awal, gerakan itu ada diberikan oleh datuk-datuk zaman dulu, bersambit

dengan di dunie dan akhirat. Itu karena die menjalankan gerakan itu

daripade dua kalimat syahadat. Jadi jatuhnye dengan kite yang membawa

tu ade 13 gerakan, sama dengan shalat, kite shalat membawa rukun 13,

gerakan 13. Jadi gerakan silat same dengan shalat. Jadi 12 gerakan,

dengan kite yang membawa jadi 13. Nama gerakannya, langkah 4

pertama, langkah 5 yang kedua, langkah 7 yang ketige, langkah 9 yang

keempat, akhir yang terakhir langkah 12 langkah 13. Tidak sembarang-

sembarangan. Jadi kalau masalah pukul, 35 gerakan. Mematikan langkah,

mamsukkan langkah, membunuh lapiskan, memasuk bunuh pukulan, itu

Sendeng. Mana pun gerak, kalau orang karate, saya tak elak pukulan itu.”

P : “Kan kalau tadi gerakan tangannya tok, kalau gerakan kakinya ada tidak

ya tok?”

N1 : “Gerakan kaki, itu pukulan kaki pukulan orang kurang ajar namanye. Jadi

kalau pukulan kai itu nak (dicontohkan oleh informan).”

P : “Berarti tidak jauh beda dengan silat nasioanl ya tok?”

N1 : “Iya, kalau silat nasional biase tak ada seninya, hanya gerakan. (Informan

masuk ke ruang kamarnya lalu membawa sebuah keris yang biasa

Page 150: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

130

digunakan dalam memperagakan seni Sendeng). Ini keris zaman dulu.”

P : “Ada namanya tok keris itu?”

N1 : “Keris ini hanya untuk membela diri saja, membunuh tidak boleh.

Kemanapun lari bisa dielak, kemanapun tikam bisa dibuang. (Ketika

membuka keris tersebut, suara informan terdengar pelan karena sedikit

menangis dan sesenggukan).”

b. Jenis gerakan dalam seni pencak silat Sendeng Cekak

P : “Mau nanya lagi tok, itu gerakan silatnya punya makna tidak tok

masing-masingnya?

N1 : “Ada.”

P : “Seperti ini tok, kami sudah membagi-bagi gerakannya sesuai yang

kemarin diperagakan.”

N1 : “Jadi gini, (informan melihat foto yang sudah disusun peneliti) ini

gerakannya yang ke dua belas. Tangkisan bermakna satu, kedua

tangkisnya mengelak pukulan dalam, ketiga tangkisan memasukkan

pukulan, keempat menangkis pukulan, kelima tangkisan adalah maut

bagi pukulan, keenam mematikan pukulan, ketujuh menapiskan pukulan,

kedelapan mematikan pukulan tendangan kaki, kesembilan membunuh

pukulan, kesepuluh bertuntunan pukulan tiga kali bawah, satu pukulan

itu tiga kali kan, jadi bawah, tengah perut, tenggorok, kesebelas

mencakupkan pukulan apapun, kedua belas melalukan pukulan, ketiga

belas yang melaksanakan. Apa yang nak buat, maut ke tidak ke, itu

urusan kita dengan Allah. Ya nak ya, itu sajalah keputusannya.”

P : “Ini berarti yang Hang Jebat ya tok? Kalau yang Hang Tuah tok?”

Page 151: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

131

N1 : “Sama.”

P : “Berarti tok, ini untuk yang dipentaskan menyambung ya tok? Hang

Tuah, Hang Jebat.”

N1 : “Ini kan yang silat ke dua belas, ini silat yang terakhir. Iya menyambung.

Hang Tuah bukan gerakan tujuh ya nak, tapi sembilan.”

P : “Jadi gerakannya namanya seperti tadi ya tok, untuk Hang Tuah tok?”

N1 : “Jadi kalau untuk mencakupkan semue daripade Hang Tuah tu tak bise

nak. Hang Tuah tak bisa disebut. Hang Tuah tu adalah gerakan daripade

24 malaikat. Itu pukulan terakhir die. Setelah bikin gerakan dua belas,

yang dikatakan malaikat itu ialah kunci seluruh silat, kunci gerakan

seluruh silat. (Informan mengepalkan telapak tangan kanannya) Inilah

pukulan terakhir namanye, dibuang kene tak dibuangpun kene. Yang

menentukan tu bukan saye, hanya Allah. Saye tidak berani itu

membunuh umat, tidak ade hak saye membunuh itu hak Allah. Jadi saye

tidak boleh memutuskan, tidak boleh mengatakan kalau kene tangan aku

ini mati kau, bukan begitu bukan. Saye tak berani, karena bukan hak kita

membunuh, umpamanye awak lah, dan atok ni tak tau ape yang nak

terjadi ni. Itulah gune dua kalimat syahadat, bukan kite yang menentukan

melainkan Allah. Kami orang Bintan nak, kalau die betul nak mati ya die

tidak akan mundur setapakpun dari lawan yang telah menyerangnye.

Sampai Portugis sana, Hang Tuah tu, tak pernah die terlengges satupun

manusie yang bise melukai die. Untuk pukulan 24 malaikat itu, kene

dade dade hancur, kene bumi bumi retak, kene langit langit belah.”

P : “Jadi untuk gerakan itu sama ya tok?”

N1 : “Sama, cuma lebih afdol lagi itu Hang Tuah karena Hang Tuah waktu

salam yang terakhir dengan guru die beda sama Hang Jebat. Kalau Hang

Page 152: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

132

Jebat ni die hanya bise mengelakkan, tidak bisa membunuh. Tapi kalau

dah kesah, die bise membunuh satu kampung. Itulah silat ni, silat ni tidak

sembarangan, kalau silat-silat aje itu tak apa-apa.”

Page 153: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

133

Lampiran 9. Hasil Observasi

LEMBAR OBSERVASI

EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN RIAU

SEBAGAI SUMBER PENYUSUNAN BAHAN AJAR MATEMATIKA

Petunjuk :

1. Isilah kolom hasil pengamatan sesuai dengan proses yang akan diamati pada tahapan aktivitas Seni Pencak Silat

2. Isilah kolom domain yang sesuai dengan kriteria hasil pengamatan dan jelaskan aspek-aspeknya

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat

Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan Lokasi Bermain

Tahapan Awal

Gerakan Hang

Tuah

1. Sikap Tegak

Pada tahap awal gerakan Hang Tuah, dimulai dengan

sikap tegak pesilat di mana ke dua kaki pesilat berada

pada posisi yang berdekatan dan terbuka membentuk

sudut 45º. Ke dua tangan pesilat berada di samping sejajar

lurus ke bawah.

Page 154: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

134

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat

Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan Lokasi Bermain

Tahapan Awal

Gerakan Hang

Tuah

2. Kuda-kuda Samping

Dinamakan kuda-kuda samping, karena bagian kaki yang ditekuk

adalah bagian kaki berada di samping kiri atau pun kanan. Pada

gerakan kuda-kuda depan ini, apabila diperhatikan pada gerakan

kaki pesilat akan menunjukkan kedua kaki yang bila ditarik garis

lurus ke kanan dari kaki kiri akan menyentuh ujung tumit kaki

kanan dan membentuk sudut 90º. Lalu pola kedua kaki pesilat

pesilat terbentuk sebuah kesatuan bangun datar dari trapesium dan

segitiga. Pada pola gerak tangan pesilat, tangan kanan terentang

lurus ke bawah dan tangan kiri ditekuk melewati sedikit bahu

kanan. Gerak kedua tangan tersebut menyerupai dua garis yang

saling berpotongan dan tegak lurus dan akan membentuk bangun

datar segitiga jika diberikan garis bantu dari ujung jari tangan

kanan ke siku luar tangan kiri.

Tahap awal

gerakan Hang

Jebat

1. Sikap Duduk Awal

Pada gambar sikap duduk awal tersebut, dapat terlihat gerakan

memberi salam dengan ujung jari ke dua tanga di depan wajah.

Kedua lengan terbuka dengan ketinggian yang sama, jika dilhat

dari jari tangan hingga ke siku maka akan tampak kedua tangan

seperti membentuk bangun datar segitiga dengan menambahkan

garis bantu yang menhubungkan kedua siku tangan.

Page 155: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

135

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat

Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan

Lokasi Bermain

Tahapan Awal

Gerakan Hang

Jebat

2. Sikap Penghormatan

.

Arah kedua kaki pada gambar tersebut menunjukkan bahwa

kaki kiri dan kanan sejajar dan menghadap arah yang sama.

Selanjutnya melihat pada kedua tangan pesilat, dimana tangan

kiri menyentuh siku dalam tangan kanan yang terentang lurus

ke depan. Gerak kedua tangan tersebut menyerupai dua garis

yang saling tegak lurus dan akan membentuk bangun datar

segitiga jika diberikan garis bantu dari ujung jari tangan

kanan ke siku luar tangan kiri.

3. Kuda-kuda Depan

Dinamakan kuda-kuda depan, karena bagian kaki yang

ditekuk adalah bagian kaki yang berada di depan. Pada

gerakan kuda-kuda depan ini, apabila diperhatikan pada

gerakan kaki pesilat akan menunjukkan kedua kaki yang bila

ditarik garis lurus ke belakang dari kaki kiri akan menyentuh

ujung tumit kaki kanan dan membentuk sudut 90º. Lalu pola

kedua kaki pesilat pesilat terbentuk sebuah kesatuan bangun

datar dari trapesium dan segitiga.

Page 156: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

136

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat

Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan

Lokasi Bermain

Gerakan Pukulan

Tangan Hang

Jebat

1. Tangkisan

Gerakan di samping adalah tangkisan. Tangan kanan pesilat

terbuka lebar dan tangan kiri ditekuk sebesar membentuk

sudut siku-siku. Selanjutnya gerak kaki pesilat dengan kaki

kiri di depan yang sedikit ditekuk dan kaki kanan lurus

berada di belakang, jika diberikan garis yang mengitari ruas

kaki dan antara kedua telapak kaki diberikan garis bantu,

maka akan tampak seperti sebuah bangun datar segiempat

tak beraturan.

2. Tangkisan Mengelak Pukulan Dalam

Gambar di samping adalah dua gerakan tangkisan mengelak

pukulan dalam. Gerakan pertama menunjukkan gerak lengan

bawah tangan kiri yang ditekuk ke atas dan lengan bawah

tangan kanan yang lurus ke bawah sedikit masuk ke kiri,

maka posisi ke dua lengan bawah tangan ini sejajar.

Selanjutnya tangan kiri pesilat ditekuk mengarah ke siku

kanan dengan tangan kanan lurus mengarah ke serong kiri

bawah. Jika diberikan garis dari tangan kiri melewati siku

kanan, maka akan tampak seperti dua buah garis yang saling

berpotongan.

Page 157: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

137

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat

Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan

Lokasi Bermain

3. Tangkisan Memasukkan Pukulan

Ketiga gambar di samping merupakan rangkaian gerakan

tangkisan memasukkan pukulan. Pesilat menggunakan kuda-kuda

depan. Gambar di samping terlihat gerakan tangan kanan yang

seakan-akan menahan pukulan. Bentuk tangan kanan yang ditekuk

di depan dada ke arah atas tampak membentuk sudut. Lalu tangan

kanan mendorong maju pukulan tersebut dan tangan kiri naik

menangkis ke arah atas pukulan tersebut, sehingga tampak

membentuk sudut. Kemudian memasukkan pukulan pada lawan

yang telah ditangkis pukulannya dengan tangan kanan lurus

memasukkan pukulan dan tangan kiri ditekuk ke atas, apabila

tangan tersebut dianggap sebagai garis tampak membentuk dua

garis yang saling tegak lurus.

Page 158: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

138

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat

Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan

Lokasi Bermain

4. Menangkis Pukulan

Gambar di samping merupakan gerakan menangkis pukulan,

dimana tangkisan terhadap pukulan dilakukan dengan

mengarahkan tangan kanan dari bawah untuk menangkis dan

mementalkan ke atas pukulan yang dilakukan. Gerak kaki pesilat

yang bersilangan tampak membentuk sebuah sudut. Kemudian

gerak tangan pesilat ditekuk di depan ke arah atas sehingga

tampak membentuk sebuh sudut.

5. Tangkisan Adalah Maut Bagi Pukulan

Gambar di samping adalah gerakan tangkisan maut bagi pukulan,

dimana gerakan ini terdiri dari pukulan yang ditangkis

menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanan sudah siap

untuk melaksanakan gerakan selanjutnya. Gerak tangan kanan

yang ditekuk sedikit dan tangan kiri yanng juga ditekuk pesilat

tampak membentuk sebuah sudut.

Page 159: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

139

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat

Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan

Lokasi Bermain

6. Mematikan Pukulan

Gambar di samping merupakan gerakan mematikan pukulan.

Gerakan ini merupakan kelanjutan dari gerakan tangkisan maut

bagi pukulan, pesilat saat menahan pukulan dengan tangan kiri

kemudian menjepitnya dengan tangan kanan yang bergerak dari

bawah ke atas tampak bersilangan sehingga membentuk sebuah

sudut.

7. Menapiskan Pukulan

Gambar di samping merupakan gerakan menapiskan atau menepis

pukulan yang masuk ke arah tubuh. Persiapan menapiskan pukulan

dengan menyilangkan tangan di depan dada dengan tangan kanan

di arah kiri bawah dan tangan kiri berada di dekat bahu kanan atas.

Ketika pukulan hampir mengenai tubuh, tangan kanan segera

bergerak membuka ke atas untuk menepis pukulan.

Page 160: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

140

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat

Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan

Lokasi Bermain

8. Mematikan Pukulan Tendangan Kaki

Gambar di samping adalah gerakan mematikan pukulan tendangan

kaki. Gerakan ini didahului dengan menahan tendangan kaki dari

bawah menggunakan tangan kanan dan memperberat tangan kanan

dengan tangan kiri yang disilangkan di atasnya. Selanjutnya,

tangan kiri bergerak lurus ke serong kiri bawah untukmengibas

atau menepiskan tendangan kaki yang sudah ditahan dan tangan

kanan ditekuk ke bahu kiri sehingga tampak seperti dua garis yang

saling berpotongan.

9. Membunuh Pukulan

Gambar di samping merupakan gerakan membunuh pukulan,

dimana pesilat menggunakan kuda-kuda samping kanan dengan

gerakan memotong pukulan lawan yang mengarah ke dada.

Dimulai dari tangan kanan yang ditekuk membentuk sudut dengan

tangan kiri mendekati siku kanan. Lalu tangan kanan digerakkan

ke arah kiri bawah sedangkan tangan kiri bergerak bersilangan

mendekati bahu kanan.

Page 161: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

141

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat

Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan

Lokasi Bermain

9. Membunuh Pukulan (sambungan)

Selanjutnya saat pukulan mendekati dada, pesilat memotong

pukulan tersebut seakan menggunting pukulan tersebut dengan

menggerakkan tangan kiri ke arah kiri bawah dan tangan kanan

melebar ke kanan.

10. Bertuntunan Pukulan Tiga Kali (Bawah,

Tengah Perut, Tenggorokan)

Gerakan ini dimulai dengan menahan serangan atas menggunakan

tangan kanan dan memasukkan pukulan bawah dengan tangan kiri

menuju arah kemaluan. Selanjutnya, menahan serangan kaki

menggunakan tangan kanan dan memasukkan pukulan

menggunakan tangan kiri yang sebelumnya ditekuk sebagai

awalan pukulan menuju pertengahan antara perut dan dada atau

ulu hati. Kemudian mengarahkan pukulan ke arah tenggorokan

menggunakan kanan.

Page 162: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

142

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat

Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan

Lokasi Bermain

11. Mencakupkan Pukulan

Gambar berikut merupakan gerakan mencakupkan pukulan.

Maksud dari mencakupkan pukulan ialah persiapan untuk

melakukan pukulan terakhir. Gerakan ini dimulai dengan menahan

gerakan yang mendekat menggunakan tangan kanan yang lurus

terbuka sejajar bahu dengan tangan kiri lurus menghadap bawah.

Kemudian dilanjutkan gerakan awalan untuk melakukan pukulan

disertai tangan kanan yang diletakkan di samping lutut kanan

setelah menepis tendangan kaki lawan.

12. Melakukan Pukulan

Gambar di samping merupakan kelanjutan dari gerakan

mencakupkan pukulan. Gerakan tersebut ialah melakukan pukulan

yang sebelumnya telah dipersiapkan. Gerakan melakukan pukulan

menggunakan tangan kiri yang ditekuk membentuk sudut. Posisi

kaki kiri berada lurus di depan kaki kanan dengan posisi kaki kiri

yang ditekuk ke depan.

Page 163: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

143

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan

Lokasi Bermain

13. Melaksanakan

Melaksanakan pukulan seperti gambar di samping merupakan

rangkaian terakhir dalam seni Hang Jebat. Gerakan ini dilakukan

menggunakan tangan kanan dengan telapak tangan terbuka lebar

mengarah ke dada dan menggunakan kuda-kuda depan seperti

pada gambar di samping.

Page 164: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

144

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat

Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan Lokasi Bermain

Pola langkah

gerakan Hang

Jebat

Pola Langkah I Gambar di samping merupakan pola langkah awalan atau pembuka

gerakan, dimana pola langkah ini merupakan sikap penghormatan.

Gerakan ini dimulai dengan duduk awalan penghormatan.

Kemudian pesilat berdiri dan melangkahkan kaki kiri ke depan dan

memiringkannya ke kiri sehingga tampak antara kaki kiri dan

kanan apabila ditarik sebuah garis akan membentuk sudut 90º (1).

Lalu kaki kanan pesilat melangkah maju lurus ke depan dengan

kemiringan sudut ±45º dari kaki kiri (2), dan melaksanakan sikap

duduk penghormatan kembali. Selanjutnya pesilat berdiri kembali

dan melangkahkan kaki kiri ke depan diikuti dengan kaki kanan,

kedua kaki ini sejajar menghadap depan, namun kaki kanan sedikit

lebih maju dibanding kaki kiri (3 dan 4).

4

3

2

1

Page 165: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

145

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat

Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan Lokasi Bermain

Pola Langkah II

Pola langkah ke dua, dimulai dengan melangkahkan kaki kanan

pesilat ke belakang dengan tetap mempertahakan arah tubuh ke

depan, sudut yang terbentuk antara kaki kanan dan kaki kiri

sebesar 90º (1), dilanjutkan dengan melangkahkan kaki kiri ke

belakang dan juga membentuk sudut 90º (2). Kemudian pesilat

melangkahkan kaki kanan ke arah belakang kanan (3), segaris

dengan kaki kiri yang sudah berputar 90º berlawanan jarum jam

dari kedudukan sebelumnya dan membentuk sudut 90º antara kaki

kanan dan kaki kiri dengan arah tubuh ke kiri (3‟1). Kemudian

arah tubuh berputar 180º bersamaan dengan berputarnya kaki

kanan dan kaki kiri searah jarum jam sebesar 90º (3‟2).

2

1

3

3’2 3’1

Page 166: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

146

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat

Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan Lokasi Bermain

Pola Langkah III Pola langkah ke tiga diawali dari posisi tubuh pesilat menghadap ke kanan,

lalu pesilat melangkahkan kaki kirinya ke kanan mendekati kaki kanan,

kemudian melangkah kembali ke depan bersamaan dengan kaki kanan

melangkah ke arah belakang dan arah tubuh menghadap ke depan (1).

Selanjutnya kaki kanan pesilat maju mendekati kaki kiri, lalu melangkah ke

kanan menjauhi kaki kiri dengan arah tubuh menghadap ke kiri (2).

Kemudian pesilat melangkahkan kaki kanan maju (3), lalu kaki kiri

melangkah mundur dan arah tubuh berputar 90º menghadap ke depan (4).

Pola Langkah IV Pola langkah ke empat ini, pesilat memajukan kaki kirinya sedikit melebar

namun tetap membentuk sudut 90º bila ditarik garis dari kaki kiri dan kaki

kanan yang telah berputar ke kanan 90º (1). Kemudian kaki kanan maju dan

melebar sedikit dan diikuti kaki kiri bergerak mundur (2), kedua arah kaki

ini membentuk sudut 90º (2‟1) dengan arah gerak tubuh ke kanan, lalu

berputar 180 º ke kiri (2‟2) diikuti dengan perputaran kaki kanan dan kaki

kiri berlawan jarum jam sebesar 90º. Selanjutnya kaki kanan pesilat

melangkah ke depan (3) diikuti kaki kiri melangkah ke belakang (4) yang

jika dihubungkan dengan garis bantu akan membentuk sudut 90º dengan

arah tubuh ke depan.

2 4

3

1 1

3

1 2

4

2’1

2’2

Page 167: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

147

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat

Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan Lokasi Bermain

Pola Langkah V Pola langkah ke lima ini, dimulai dari posisi tubuh pesilat menghadap ke

depan dengan gerakan kaki kiri pesilat melangkah ke serong kiri depan

bersamaan berputarnya arah kaki ke kanan diikuti gerak tubuh pesilat

menghadap ke kanan (1). Lalu kaki kiri kembali melangkah maju (2)

dengan posisi terbuka sebesar 90º. Selanjutnya pesilat melangkahkan kaki

kanannya ke belakang sehingga posisi kaki kiri berada di depan (3) dan

kembali membentuk sudut 90º.

Pola Langkah VI Pola langkah ke enam dimulai dari posisi tubuh pesilat menghadap ke

depan, lalu kaki kiri pesilat melangkah ke kiri belakang diikuti perputaran

kaki kanan sebesar 90° berlawanan jarum jam, dan juga gerakan tubuh

berputar 90° menghadap ke kiri (1). Kemudian kaki kanan melangkah

maju terbuka bagian dalamnya (2) dengan posisi kaki kanan dan kaki kiri

membentuk sudut 90°. Selanjutnya pesilat melangkahkan maju kaki kiri

dengan posisi kaki menghadap depan bersamaan dengan kaki kanan yang

berputar 90° searah jarum jam (3), diikuti gerakan tubuh berputar 180°.

2

1 3

3

2

1

Page 168: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

148

Tahapan

Aktivitas Seni

Pencak Silat

Hasil Pengamatan

Domain/Aktivitas Matematika yang Muncul

Menentukan Lokasi Bermain

Pola Langkah VII Pola langkah ke tujuh ini adalah langkah akhir dari gerakan

Hang Jebat. Langkah ini dimulai dari posisi tubuh pesilat

menghadap ke kiri, lalu kaki kiri pesilat melangkah ke

depan selurus dengan kaki kanan dan posisi tubuh berputar

90° ke kiri (1). Posisi kaki kanan dan kaki kiri membentuk

sudut 90°. Kemudian kaki kiri pesilat melangkah ke

belakang (2) dengan kemiringan 45° dari kaki kanan, dan

berakhir dengan sikap duduk bersila dengan tangan

bertangkup di depan dada sebagai penghormatan penutup.

2

1

Page 169: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

149

Lampiran 10.

DOKUMEN KURIKULUM 2013

KOMPETENSI INTI

&

KOMPETENSI DASAR

Sekolah Dasar (SD)/

Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Sekolah Menengah Pertama (SMP)/

Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Sekolah Menengah Atas (SMA)/

Madrasah Aliyah (MA)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2013

Page 170: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

150

a. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika SD/MI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap

spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,

dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan

menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap

Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman guru, dan

tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,

dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta

kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang

proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KELAS: I

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut ini:

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Memahami pengetahuan faktual

dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca)

dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumah dan

di sekolah

4.

Menyajikan pengetahuan faktual

dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam

gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

Page 171: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

151

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.1 Menjelaskan makna bilangan

cacah sampai dengan 99

sebagai banyak anggota suatu

kumpulan objek

4.1

Menyajikan bilangan cacah

sampai dengan 99 yang

bersesuaian dengan banyak

anggota suatu kumpulan objek

yang disajikan

3.2 Menjelaskan bilangan sampai

dua angka dan nilai tempat

penyusun lambang bilangan

menggunakan kumpulan benda

konkret serta cara membacanya

4.2 Menuliskan lambang bilangan

sampai dua angka yang

menyatakan banyak anggota suatu

kumpulan objek dengan ide nilai

tempat

3.3 Membandingkan dua bilangan

sampai dua angka dengan

menggunakan kumpulan

benda-benda konkret

4.3 Mengurutkan bilangan- bilangan

sampai dua angka dari bilangan

terkecil ke bilangan terbesar atau

sebaliknya dengan menggunakan

kumpulan benda-benda konkret

3.4 Menjelaskan dan melakukan

penjumlahan dan pengurangan

bilangan yang melibatkan

bilangan cacah sampai dengan

99 dalam kehidupan sehari-hari

serta mengaitkan penjumlahan

dan pengurangan

4.4 Menyelesaikan masalah

kehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan penjumlahan

dan pengurangan bilangan yang

melibatkan bilangan cacah sampai

dengan 99

3.5 Mengenal pola bilangan yang

berkaitan dengan kumpulan

benda/gambar/gerakan atau

lainnya

4.5 Memprediksi dan membuat pola

bilangan yang berkaitan dengan

kumpulan benda/gambar/gerakan

atau lainnya

3.6 Mengenal bangun ruang dan

bangun datar dengan

menggunakan berbagai benda

konkret

4.6 Mengelompokkan bangun ruang

dan bangun datar berdasarkan

sifat tertentu dengan

menggunakan berbagai benda

konkret

3.7 Mengidentifikasi bangun datar

yang dapat disusun membentuk

pola pengubinan

4.7 Menyusun bangun-bangun datar

untuk membentuk pola

pengubinan

3.8 Mengenal dan menentukan

panjang dan berat dengan

satuan tidak baku

menggunakan benda/situasi

konkret

4.8 Melakukan pengukuran panjang

dan berat dalam satuan tidak baku

dengan menggunakan

benda/situasi konkret

3.9 Membandingkan panjang,

berat, lamanya waktu, dan suhu

menggunakan benda/situasi

konkret

4.9 Mengurutkan benda/kejadian/

keadaan berdasarkan panjang,

berat, lamanya waktu, dan suhu

Page 172: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

152

KELAS: II

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut ini:

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Memahami pengetahuan faktual

dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca)

dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumah dan

di sekolah

4.

Menyajikan pengetahuan faktual

dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam

gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.1 Menjelaskan makna bilangan

cacah dan menentukan

lambangnya berdasarkan nilai

tempat dengan menggunakan

model konkret serta cara

membacanya

4.1

Membaca dan menyajikan

bilangan cacah dan lambangnya

berdasarkan nilai tempat dengan

menggunakan model konkret

3.2 Membandingkan dua bilangan

cacah

4.2 Mengurutkan bilangan- bilangan

dari bilangan terkecil ke bilangan

terbesar atau sebaliknya

3.3 Menjelaskan dan melakukan

penjumlahan dan pengurangan

bilangan yang melibatkan

bilangan cacah sampai dengan

999 dalam kehidupan sehari-

hari serta mengaitkan

penjumlahan dan pengurangan

4.3 Menyelesaikan masalah

penjumlahan dan pengurangan

bilangan yang melibatkan

bilangan cacah sampai dengan

999 dalam kehidupan sehari-hari

serta mengaitkan penjumlahan

dan pengurangan

3.4 Menjelaskan perkalian dan

pembagian yang melibatkan

bilangan cacah dengan hasil

kali sampai dengan 100 dalam

kehidupan sehari-hari serta

mengaitkan perkalian dan

pembagian

4.4 Menyelesaikan masalah perkalian

dan pembagian yang melibatkan

bilangan cacah dengan hasil kali

sampai dengan 100 dalam

kehidupan sehari-hari serta

mengaitkan perkalian dan

pembagian

Page 173: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

153

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.5 Menjelaskan nilai dan

kesetaraan pecahan mata

uang

4.5 Mengurutkan nilai mata uang

serta mendemonstrasikan

berbagai kesetaraan pecahan

mata uang

3.6 Menjelaskan dan menentukan

panjang (termasuk jarak),

berat, dan waktu dalam

satuan baku, yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari

4.6 Melakukan pengukuran panjang

(termasuk jarak), berat, dan

waktu dalam satuan baku, yang

berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari

3.7 Menjelaskan pecahan ⁄ , ⁄

, dan ⁄ menggunakan benda-

benda konkret dalam

kehidupan sehari-hari

4.7 Menyajikan pecahan ⁄ ,

⁄ ,

dan ⁄ yang bersesuaian dengan

bagian dari keseluruhan suatu

benda konkret dalam kehidupan

sehari-hari

3.8 Menjelaskan ruas garis

dengan menggunakan model

konkret bangun datar dan

bangun ruang

4.8 Mengidentifikasi ruas garis

dengan menggunakan model

konkret bangun datar dan

bangun ruang

3.9 Menjelaskan bangun datar

dan bangun ruang

berdasarkan ciri-cirinya

4.9 Mengklasifikasi bangun datar

dan bangun ruang berdasarkan

ciri-cirinya

3.10 Menjelaskan pola barisan

bangun datar dan bangun

ruang

3.10 Memprediksi pola barisan

bangun datar dan bangun ruang

Page 174: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

154

KELAS: III

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut ini:

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Memahami pengetahuan faktual

dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca)

dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumah dan

di sekolah

4.

Menyajikan pengetahuan faktual

dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam

gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi

hitung pada bilangan cacah

4.1

Menyelesaikan masalah yang

melibatkan penggunaan sifat-sifat

operasi hitung pada bilangan

cacah

3.2 Menjelaskan bilangan cacah

dan pecahan sederhana (seperti

⁄ , ⁄ , dan ⁄ ) yang disajikan

pada garis bilangan

4.2 Menggunakan bilangan cacah dan

pecahan sederhana (seperti ⁄ ,

⁄ , dan ⁄ ) yang disajikan pada

garis bilangan

3.3 Menyatakan suatu bilangan

sebagai jumlah, selisih, hasil

kali, atau hasil bagi dua

bilangan cacah

4.3 Menilai apakah suatu bilangan

dapat dinyatakan sebagai jumlah,

selisih, hasil kali, atau hasil bagi

dua bilangan cacah

3.4 Menggeneralisasi ide pecahan

sebagai bagian dari

keseluruhan menggunakan

benda-benda konkret

4.4 Menyajikan pecahan sebagai

bagian dari keseluruhan

menggunakan benda-benda

konkret

3.5 Menjelaskan dan melakukan

penjumlahan dan pengurangan

pecahan berpenyebut sama

4.5 Menyelesaikan masalah

penjumlahan dan pengurangan

pecahan berpenyebut sama

3.6 Menjelaskan dan menentukan

lama waktu suatu kejadian

berlangsung

4.6 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan lama waktu suatu

kejadian berlangsung

Page 175: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

155

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.7 Mendeskripsikan dan

menentukan hubungan antar

satuan baku untuk panjang,

berat, dan waktu yang

umumnya digunakan dalam

kehidupan sehari-hari

4.7 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan hubungan

antar satuan baku untuk panjang,

berat, dan waktu yang umumnya

digunakan dalam kehidupan

sehari-hari

3.8 Menjelaskan dan menentukan

luas dan volume dalam satuan

tidak baku dengan

menggunakan benda konkret

4.8 Menyelesaikan masalah luas dan

volume dalam satuan tidak baku

dengan menggunakan benda

konkret

3.9 Menjelaskan simetri lipat dan

simetri putar pada bangun

datar menggunakan benda

konkret

4.9 Mengidentifikasi simetri lipat

dan simetri putar pada bangun

datar menggunakan benda

konkret

3.10 Menjelaskan dan menentukan

keliling bangun datar

4.10 Menyajikan dan menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan

keliling bangun datar

3.11 Menjelaskan sudut, jenis

sudut (sudut siku-siku, sudut

lancip, dan sudut tumpul),

dan satuan pengukuran tidak

baku

4.11 Mengidentifikasi jenis sudut

(sudut siku-siku, sudut lancip,

dan sudut tumpul), dan satuan

pengukuran tidak baku

3.12 Menganalisis berbagai

bangun datar berdasarkan

sifat-sifat yang dimiliki

4.12 Mengelompokkan berbagai

bangun datar berdasarkan sifat-

sifat yang dimiliki

3.13 Menjelaskan data berkaitan

dengan diri peserta didik

yang disajikan dalam diagram

gambar

4.13 Menyajikan data berkaitan

dengan diri peserta didik yang

disajikan dalam diagram gambar

Page 176: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

156

KELAS: IV

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut ini:

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Memahami pengetahuan faktual

dengan cara mengamati dan

menanya berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya,

dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, di

sekolah, dan tempat bermain

4.

Menyajikan pengetahuan faktual

dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam

gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.1 Menjelaskan pecahan-pecahan

senilai dengan gambar dan

model konkret

4.1

Mengidentifikasi pecahan-

pecahan senilai dengan gambar

dan model konkret

3.2 Menjelaskan berbagai bentuk

pecahan (biasa, campuran,

desimal, dan persen) dan

hubungan di antaranya

4.2 Mengidentifikasi berbagai bentuk

pecahan (biasa, campuran,

desimal, dan persen) dan

hubungan di antaranya

3.3 Menjelaskan dan melakukan

penaksiran dari jumlah, selisih,

hasil kali, dan hasil bagi dua

bilangan cacah maupun

pecahan dan desimal

4.3 Menyelesaikan masalah

penaksiran dari jumlah, selisih,

hasil kali, dan hasil bagi dua

bilangan cacah maupun pecahan

dan desimal

3.4 Menjelaskan faktor dan

kelipatan suatu bilangan

4.4 Mengidentifikasi faktor dan

kelipatan suatu bilangan

3.5 Menjelaskan bilangan prima 4.5 Mengidentifikasi bilangan prima

3.6 Menjelaskan dan menentukan

faktor persekutuan, faktor

persekutuan terbesar (FPB),

kelipatan persekutuan, dan

kelipatan persekutuan terkecil

(KPK) dari dua bilangan

berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari

4.6 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan faktor

persekutuan, faktor persekutuan

terbesar (FPB), kelipatan

persekutuan, dan kelipatan

persekutuan terkecil (KPK) dari

dua bilangan berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari

3.7 Menjelaskan dan melakukan

pembulatan hasil pengukuran

panjang dan berat ke satuan

terdekat

4.7 Menyelesaikan masalah

pembulatan hasil pengukuran

panjang dan berat ke satuan

terdekat

Page 177: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

157

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.8 Menganalisis sifat-sifat

segibanyak beraturan dan

segibanyak tidak beraturan

4.8 Mengidentifikasi sifat-sifat

segibanyak beraturan dan

segibanyak tidak beraturan

3.9 Menjelaskan dan menentukan

keliling dan luas persegi,

persegi panjang, dan segitiga

serta hubungan pangkat dua

dengan akar pangkat dua

4.9 Menyelesaikan masalah

berkaitan dengan keliling dan

luas persegi, persegi panjang,

dan segitiga termasuk

melibatkan pangkat dua dengan

akar pangkat dua

3.10 Menjelaskan hubungan antar

garis (sejajar, berpotongan,

berhimpit) menggunakan

model konkret

4.10 Mengidentifikasi hubungan

antar garis (sejajar, berpotongan,

berhimpit) menggunakan model

konkret

3.11 Menjelaskan data diri peserta

didik dan lingkungannya

yang disajikan dalam bentuk

diagram batang

4.11 Mengumpulkan data diri peserta

didik dan lingkungannya yang

menyajikan dalam bentuk

diagram batang

3.12 Menjelaskan dan menentukan

ukuran sudut pada bangun

datar dalam satuan baku

dengan menggunakan busur

derajat

4.12 Mengukur sudut pada bangun

datar dalam satuan baku dengan

menggunakan busur derajat

3.13 Menjelaskan data berkaitan

dengan diri peserta didik

yang disajikan dalam diagram

gambar

4.13 Menyajikan data berkaitan

dengan diri peserta didik yang

disajikan dalam diagram gambar

Page 178: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

158

KELAS: V

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut ini:

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Memahami pengetahuan faktual

dengan cara mengamati dan

menanya berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya,

dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, di

sekolah, dan tempat bermain

4.

Menyajikan pengetahuan faktual

dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam

gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.1 Menjelaskan dan melakukan

penjumlahan dan pengurangan

dua pecahan dengan penyebut

berbeda

4.1

Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan penjumlahan

dan pengurangan dua pecahan

dengan penyebut berbeda

3.2 Menjelaskan dan melakukan

perkalian dan pembagian

pecahan dan desimal

4.2 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan perkalian dan

pembagian pecahan dan desimal

3.3 Menjelaskan perbandingan dua

besaran yang berbeda

(kecepatan sebagai

perbandingan jarak dengan

waktu, debit sebagai

perbandingan volume dan

waktu)

4.3 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan perbandingan

dua besaran yang berbeda

(kecepatan, debit)

3.4 Menjelaskan skala melalui

denah

4.4 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan skala pada

denah

3.5 Menjelaskan dan menentukan

volume bangun ruang dengan

menggunakan satuan volume

(seperti kubus satuan) serta

hubungan pangkat tiga dengan

akar pangkat tiga

4.5 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan volume bangun

ruang dengan menggunakan

satuan volume (seperti kubus

satuan) melibatkan pangkat tiga

dengan akar pangkat tiga

3.6 Menjelaskan dan menemukan

jaring-jaring bangun ruang

sederhana (kubus dan balok)

4.6 Membuat jaring-jaring bangun

ruang sederhana (kubus dan

balok)

Page 179: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

159

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.7 Menjelaskan data yang

berkaitan dengan diri peserta

didik atau lingkungan sekitar

serta cara pengumpulannya

4.7 Menganalisis data yang berkaitan

dengan diri peserta didik atau

lingkungan sekitar serta cara

pengumpulannya

3.8 Menjelaskan penyajian data

yang berkaitan dengan diri

peserta didik dan

membandingkan dengan data

dari lingkungan sekitar dalam

bentuk daftar, tabel, diagram

gambar (piktogram), diagram

batang, atau diagram garis

4.8 Mengorganisasikan dan

menyajikan data yang berkaitan

dengan diri peserta didik dan

membandingkan dengan data dari

lingkungan sekitar dalam bentuk

daftar, tabel, diagram gambar

(piktogram), diagram batang, atau

diagram garis

Page 180: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

160

KELAS: VI

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut ini:

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Memahami pengetahuan faktual

dengan cara mengamati,

menanya, dan mencoba

berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, dan

benda-benda yang dijumpainya

di rumah, di sekolah, dan tempat

bermain

4.

Menyajikan pengetahuan faktual

dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam

gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.1 Menjelaskan bilangan bulat

negatif (termasuk

menggunakan garis bilangan)

4.1

Menggunakan konsep bilangan

bulat negatif (termasuk

menggunakan garis bilangan)

untuk menyatakan situasi sehari-

hari

3.2 Menjelaskan dan melakukan

operasi penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan

pembagian yang melibatkan

bilangan bulat negatif

4.2 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan operasi

penjumlahan, pengurangan,

perkalian dan pembagian yang

melibatkan bilangan bulat negatif

dalam kehidupan sehari-hari

3.3 Menjelaskan dan melakukan

operasi hitung campuran yang

melibatkan bilangan cacah,

pecahan, dan/atau desimal

dalam berbagai bentuk sesuai

urutan operasi

4.3 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan operasi hitung

campuran yang melibatkan

bilangan cacah, pecahan, dan/atau

desimal dalam berbagai bentuk

sesuai urutan operasi

3.4 Menjelaskan titik pusat, jari-

jari, diameter, busur, tali busur,

tembereng, dan juring

4.4 Mengidentifikasi titik pusat, jari-

jari, diameter, busur, tali busur,

tembereng, dan juring

3.5 Menjelaskan taksiran keliling

dan luas lingkaran

4.5 Menaksir keliling dan luas

lingkaran serta menggunakannnya

untuk menyelesaikan masalah

Page 181: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

161

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.6 Membandingkan prisma,

tabung, limas, kerucut, dan

bola

4.6 Mengidentifikasi prisma, tabung,

limas, kerucut, dan bola

3.7 Menjelaskan bangun ruang

yang merupakan gabungan dari

beberapa bangun ruang, serta

luas permukaan dan

volumenya

4.7 Mengidentifikasi bangun ruang

yang merupakan gabungan dari

beberapa bangun ruang, serta luas

permukaan dan volumenya

3.8 Menjelaskan dan

membandingkan modus,

median, dan mean dari data

tunggal untuk menentukan

nilai mana yang paling tepat

mewakili data

4.8 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan modus, median,

dan mean dari data tunggal untuk

menentukan nilai mana yang

paling tepat mewakili data

Page 182: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

162

b. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika SMP/MTs

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap

spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,

dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial

yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran,

gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran

tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya

sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan

dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang

proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KELAS: VII

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut ini:

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Memahami pengetahuan

(faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4.

Mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori

Page 183: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

163

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.1 Menjelaskan dan menentukan

urutan pada bilangan bulat

(positif dan negatif) dan

pecahan (biasa, campuran,

desimal, persen)

4.1

Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan urutan beberapa

bilangan bulat dan pecahan

(biasa, campuran, desimal,

persen)

3.2 Menjelaskan dan melakukan

operasi hitung bilangan bulat

dan pecahan dengan

memanfaatkan berbagai sifat

operasi

4.2 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan operasi hitung

bilangan bulat dan pecahan

3.3 Menjelaskan dan menentukan

representasi bilangan dalam

bentuk bilangan berpangkat

bulat positif dan negatif

4.3 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan bilangan dalam

bentuk bilangan berpangkat bulat

positif dan negatif

3.4 Menjelaskan himpunan,

himpunan bagian, himpunan

semesta, himpunan kosong,

komplemen himpunan, dan

melakukan operasi biner pada

himpunan menggunakan

masalah kontekstual

4.4 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan himpunan, himpunan

bagian, himpunan semesta,

himpunan kosong, komplemen

himpunan, dan operasi biner pada

himpunan

3.5 Menjelaskan bentuk aljabar

dan melakukan operasi pada

bentuk aljabar (penjumlahan,

pengurahan, perkalian, dan

pembagian)

4.5 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan bentuk aljabar

dan operasi pada bentuk aljabar

3.6 Menjelaskan persamaan dan

pertidaksamaan linear satu

variabel dan penyelesaiannya

4.6 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan persamaan dan

pertidaksamaan linear satu

variabel

3.7 Menjelaskan rasio dua besaran

(satuannya sama dan berbeda)

4.7 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan rasio dua

besaran (satuannya sama dan

berbeda)

3.8 Membedakan perbandingan

senilai dan berbalik nilai

dengan menggunakan tabel

data, grafik, dan persamaan

4.8 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan perbandingan

senilai dan berbalik nilai

Page 184: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

164

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.9 Mengenal dan menganalisis

berbagai situasi terkait

aritmetika sosial (penjualan,

pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian, bunga

tunggal, persentase, bruto,

neto, tara)

4.9 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan aritmetika

sosial (penjualan, pembelian,

potongan, keuntungan, kerugian,

bunga tunggal, persentase,

bruto, neto, tara)

3.10 Menganalisis hubungan antar

sudut sebagai akibat dari dua

garis sejajar yang dipotong

oleh garis transversal

4.10 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan hubungan

antar sudut sebagai akibat dari

dua garis sejajar yang dipotong

oleh garis transversal

3.11 Mengaitkan rumus keliling

dan luas untuk berbagai jenis

segiempat (persegi, persegi

panjang, belah ketupat,

jajargenjang, trapesium, dan

layang-layang) dan segitiga

4.11 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan luas kan keliling

segiempat (persegi, persegi

panjang, belah ketupat,

jajargenjang, trapesium, dan

layang-layang) dan segitiga

3.12 Menganalisis hubungan

antara data dengan cara

penyajiannya (tabel, diagram

garis, diagram batang, dan

diagram lingkaran)

4.12 Menyajikan dan menafsirkan

data dalam bentuk tabel,

diagram garis, diagram batang,

dan diagram lingkaran

Page 185: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

165

KELAS: VIII

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut ini:

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Memahami pengetahuan

(faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4.

Mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.1 Membuat generalisasi dari pola

pada barisan bilangan dan

barisan konfigurasi objek

4.1

Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan pola pada

barisan bilangan dan barisan

konfigurasi objek

3.2 Menjelaskan kedudukan titik

dalam bidang koordinat

Kartesius yang dihubungkan

dengan masalah kontekstual

4.2 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan kedudukan titik

dalam bidang koordinat Kartesius

3.3 Mendeskripsikan dan

menyatakan relasi dan fungsi

dengan menggunakan berbagai

representasi (kata-kata, tabel,

grafik, diagram, dan

persamaan)

4.3 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan relasi dan fungsi

dengan menggunakan berbagai

representasi

3.4 Menganalisis fungsi linear

(sebagai persamaan garis lurus)

dan menginterpretasikan

grafiknya yang dihubungkan

dengan masalah kontekstual

4.4 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan fungsi linear sebagai

persamaan garis lurus

3.5 Menjelaskan sistem persamaan

linear dua variabel dan

penyelesaiannya yang

dihubungkan dengan masalah

kontekstual

4.5 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan sistem

persamaan linear dua variabel

Page 186: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

166

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.6 Menjelaskan dan

membuktikan teorema

Pythagoras dan tripel

Pythagoras

4.6 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan teorema

Pythagoras dan tripel Pythagoras

3.7 Menjelaskan sudut pusat,

sudut keliling, panjang busur,

dan luas juring lingkaran,

serta hubungannya

4.7 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan sudut pusat,

sudut keliling, panjang busur,

dan luas juring lingkaran, serta

hubungannya

3.8 Menjelaskan garis singgung

persekutuan luar dan

persekutuan dalam dua

lingkaran dan cara

melukisnya

4.8 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan garis singgung

persekutuan luar dan

persekutuan dalam dua

lingkaran

3.9 Membedakan dan

menentukan luas permukaan

dan volume bangun ruang sisi

datar (kubus, balok, prisma,

dan limas)

4.9 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan luas

permukaan dan volume bangun

ruang sisi datar (kubus, balok,

prisma, dan limas), serta

gabungannya

3.10 Menganalisis data

berdasarkan distribusi data,

nilai rata-rata, median,

modus, dan sebaran data

untuk mengambil keputusan,

dan membuat prediksi

4.10 Menyajikan dan menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan

distribusi data, nilai rata-rata,

median, modus, dan sebaran

data untuk mengambil

keputusan, dan membuat

prediksi

3.11 Menjelaskan peluang empirik

dan teoritik suatu kejadian

dari suatu percobaan

4.11 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan peluang

empirik dan teoritik suatu

kejadian dari suatu percobaan

Page 187: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

167

KELAS: IX

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut ini:

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Memahami pengetahuan

(faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4.

Mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.1 Menjelaskan dan melakukan

operasi bilangan berpangkat

bilangan rasional dan bentuk

akar, serta sifat-sifatnya

4.1

Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan sifat-sifat

operasi bilangan berpangkat bulat

dan bentuk akar

3.2 Menjelaskan persamaan

kuadrat dan karakteristiknya

berdasarkan akar-akarnya serta

cara penyelesaiannya

4.2 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan persamaan

kuadrat

3.3 Menjelaskan fungsi kuadrat

dengan menggunakan tabel,

persamaan, dan grafik

4.3 Menyajikan fungsi kuadrat

dengan menggunakan tabel,

persamaan, dan grafik

3.4 Menjelaskan hubungan anrara

koefisien dan diskriminan

fungsi kuadrat dengan

grafiknya

4.4 Menyajikan dan menyelesaikan

masalah kontekstual dengan

menggunakan sifat-sifat fungsi

kuadrat

3.5 Menjelaskan transformasi

geometri (refleksi, translasi,

rotasi, dan dilatasi) yang

dihubungkan dengan masalah

kontekstual

4.5 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan transformasi geometri

(refleksi, translasi, rotasi, dan

dilatasi)

3.6 Menjelaskan dan menentukan

kesebangunan dan

kekongruenan antar bangun

datar

4.6 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan kesebangunan

dan kekongruenan antar bangun

datar

Page 188: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

168

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.7 Membuat generalisasi luas

permukaan dan volume

berbagai bangun ruang sisi

lengkung (tabung, kerucut,

dan bola)

4.7 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan luas permukaan dan

volume berbagai bangun ruang

sisi lengkung (tabung, kerucut,

dan bola), serta gabungan

beberapa bangun ruang sisi

lengkung

Page 189: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

169

c. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika

SMA/MA/SMK/MAK

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap

spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,

dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial

yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,

dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta

kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang

proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Page 190: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

170

KELAS: X

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut ini:

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Memahami, menerapkan, dan

menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual, dan

prosedural berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

4.

Mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan

pengembangan yang dipelajari di

sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.1 Mengintepretasi persamaan

dan pertidaksamaan nilai

mutlak dari bentuk linear satu

variabel dengan persamaan dan

pertidaksamaan linear Aljabar

lainnya

4.1

Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan persamaan dan

pertidaksamaan nilai mutlak dari

bentuk linear satu variabel

3.2 Menjelaskan dan menentukan

penyelesaian pertidaksamaan

rasional dan irasional satu

variabel

4.2 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan pertidaksamaan

rasional dan irasional satu

variabel

3.3 Menyusun sistem persamaan

linear tiga variabel dari

masalah kontekstual

4.3 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan persamaan linear tiga

variabel

3.4 Menjelaskan dan menentukan

penyelesaian sistem

pertidaksamaan dua variabel

(linear-kuadrat dan kuadrat-

kuadrat)

4.4 Menyajikan dan menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan

sistem pertidaksamaan dua

variabel (linear-kuadrat dan

kuadrat-kuadrat)

Page 191: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

171

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.5 Menjelaskan dan menentukan

fungsi (terutama fungsi

linear, fungsi kuadrat, dan

fungsi irasional) secara

formal yang meliputi notasi,

daerah asal, daerah hasil, dan

ekspresi simbolik, serta

sketsa grafiknya

4.5 Menganalisa karakteristik

masing-masing grafik (titik

potong dengan sumbu, titik

puncak, asimtot) dan perubahan

grafik fungsinya akibat

transformasi , ,

dsb

3.6 Menjelaskan operasi

komposisi pada fungsi dan

operasi invers pada fungsi

invers serta sifat-sifatnya

serta menentukan

eksistensinya

4.6 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan operasi

komposisi dan operasi invers

suatu fungsi

3.7 Menjelaskan rasio

trigonometri (sinus, cosinus,

tangen, cosecan, secan, dan

cotangen) pada segitiga siku-

siku

4.7 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan rasio trigonometri

(sinus, cosinus, tangen, cosecan,

secan, dan cotangen) pada

segitiga siku-siku

3.8 Menggeneralisasi rasio

trigonometri untuk sudut-

sudut di berbagai kuadran dan

sudut-sudut berelasi

4.8 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan rasio trigonometri sudut-

sudut di berbagai kuadran dan

sudut-sudut berelasi

3.9 Menjelaskan aturan sinus dan

cosinus

4.9 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan aturan sinus

dan cosinus

3.10 Menjelaskan fungsi

trigonometri dengan

menggunakan lingkaran

satuan

4.10 Menganalisa perubahan grafik

fungsi trigonometri akibat

perubahan pada konstanta pada

fungsi

Page 192: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

172

KELAS: XI

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut ini:

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Memahami, menerapkan, dan

menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural,

dan metakognitif berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

4.

Mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan

pengembangan yang dipelajari di

sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.1 Menjelaskan metode

pembuktian pernyataan

matematika berupa barisan,

ketidaksamaan, keterbagian,

dengan induksi matematika

4.1

Menggunakan metode

pembuktian induksi matematika

untuk menguji pernyataan

matematis berupa barisan,

ketidaksamaan, keterbagian

3.2 Menjelaskan program linear

dua variabel dan metode

penyelesaiannya dengan

menggunakan masalah

kontekstual

4.2 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan program linear dua

variabel

3.3 Menjelaskan matriks dan

kesamaan matriks dengan

menggunakan masalah

kontekstual dan melakukan

operasi pada matriks yang

meliputi penjumlahan,

pengurangan, perkalian skalar,

dan perkalian, serta transpose

4.3 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan matriks dan operasinya

Page 193: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

173

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.4 Menganalisis sifat-sifat

determinan dan invers

matriks berordo 2x2 dan 3x3

4.4 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan determinan

dan invers matriks berordo 2x2

dan 3x3

3.5 Menganalisis dan

membandingkan transformasi

dan komposisi transformasi

dengan menggunakan matriks

4.5 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan matriks

transformasi geometri (translasi,

refleksi, dilatasi, dan rotasi)

3.6 Menggeneralisasi pola

bilangan dan jumlah pada

barisan Aritmetika dan

Geometri

4.6 Menggunakan pola barisan

aritmetika atau geometri untuk

menyajikan dan menyelesaikan

masalah kontekstual (termasuk

pertumbuhan, peluruhan, bunga

majemuk, dan anuitas)

3.7 Menjelaskan limit fungsi

aljabar (fungsi polinom dan

fungsi rasional) secara intuitif

dan sifat-sifatnya, serta

menentukan eksistensinya

4.7 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan limit fungsi

aljabar

3.8 Menjelaskan sifat-sifat

turunan fungsi aljabar dan

menentukan turunan fungsi

aljabar menggunakan definisi

atau sifat-sifat turunan fungsi

4.8 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan turunan fungsi

aljabar

3.9 Menganalisis keterkaitannya

turunan pertama fungsi

dengan nilai maksimum, nilai

minimum, dan selang

kemonotonan fungsi, serta

kemiringan garis singgung

kurva

4.9 Menggunakan turunan pertama

fungsi untuk menentukan titik

maksimum, titik minimum, dan

selang kemonotonan fungsi,

serta kemiringan garis singgung

kurva, persamaan garis

singgung, dan garis normal

kurva berkaitan dengan masalah

kontekstual

3.10 Mendeskripsikan integral tak

tentu (anti turunan) fungsi

aljabar dan menganalisis

sifat-sifatnya berdasarkan

sifat-sifat turunan fungsi

4.10 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan integral tak

tentu (anti turunan) fungsi

aljabar

Page 194: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

174

KELAS: XII

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut ini:

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Memahami, menerapkan, dan

menganalisis dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan

masalah

4.

Mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan

pengembangan yang dipelajari di

sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda

sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.1 Mendeskripsikan jarak dalam

ruang (antar titik, titik ke garis,

dan titik ke bidang)

4.1

Menentukan jarak dalam ruang

(antar titik, titik ke garis, dan titik

ke bidang)

3.2 Menentukan dan menganalisis

ukuran pemusatan dan

penyebaran data yang

disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi dan

histogram

4.2 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan penyajian data

hasil pengukuran dan pencacahan

dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi dan histogram

3.3 Menganalisis aturan

pencacahan (aturan

penjumlahan, aturan perkalian,

permutasi, dan kombinasi)

melalui masalah kontekstual

4.3 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan kaidah pencacahan (aturan

penjumlahan, aturan perkalian,

permutasi, dan kombinasi)

3.4 Mendeskripsikan dan

menentukan peluang kejadian

majemuk (peluang kejadian-

kejadian saling bebas, saling

lepas, dan kejadian bersyarat)

dari suatu percobaan acak

4.4 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan peluang

kejadian majemuk (peluang

kejadian-kejadian saling bebas,

saling lepas, dan kejadian

bersyarat)

Page 195: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

175

Lampiran 11.

DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN

Proses wawancara ke-1

Proses wawancara ke-1

Informan memegang keris yang

biasa dipakai dalam peragaan silat

Proses wawancara ke-2

Foto kedua informan

Berfoto bersama informan

Page 196: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

176

Page 197: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

NAMA KELAS

.......................

...

...............

Page 198: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

2

Peneliti mengucapkan puji syukur kepada Allah جل جلاله. yang telah memberikan

rahmat, dan karunia-Nya sehingga Lembar Kerja Peserta Didik dalam Konteks

Budaya Seni Pencak Silat Kepulauan Riau ini dapat diselesaikan dengan baik.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada suri tauladan terbaik, Nabi

Muhammad صلى الله عليه وسلم. sebagai motivator dalam menuntut ilmu di jalan Allah جل جلاله.

Lembar Kerja Peserta Didik merupakan lembaran berisi petunjuk, langkah-

langkah dan tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik yang mengacu pada

kompetensi dasar yang harus dicapai. Lembar Kerja Peserta Didik dalam Konteks

Budaya Seni Pencak Silat Kepulauan Riau materi Sudut merupakan lembar kerja

yang berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dengan cara

menemukan jawahan dari permasalahan yang diberikan. Lembar Kerja Peserta Didik

ini dirancang dengan melibatkan masalah dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual)

agar peserta didik dapat memahami dengan mudah. Adapun penyajian Lembar Kerja

Peserta Didik ini dimulai dengan pemaparan materi secara singkat dilengkapi

dengan aktivitas dan soal-soal dalam Konteks Budaya Seni Pencak Silat Kepulauan

Riau.

Penulis menyadari bahwa perancangan Lembar Kerja Peserta Didik ini masih

belum sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima berbagai kritik dan saran yang

sifatnya membangun dari para pembaca demi penyempurnaan Lembar Kerja Peserta

Didik ini. Atas perhatian dan kerja samanya, penulis ucapkan terima kasih.

Penyusun,

SUDUT

Page 199: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

3

Bagian II. Mengenal dan Mengidentifikasi Jenis Sudut

Mengamati

Mengumpulkan Informasi

Menalar

Ayo Berlatih

DAFTAR PUSTAKA

SUDUT

Bagian I. Sudut

Narasi Tokoh Matematika

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

Petunjuk Belajar

Pengertian

Peta Konsep

Page 200: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

3.11 Menjelaskan sudut, jenis sudut (sudut siku-siku, sudut lancip, dan sudut tumpul), dan satuan pengukuran tidak baku

4.11 Mengidentifikasi jenis sudut (sudut siku-siku, sudut lancip, dan sudut

tumpul), dan satuan pengukuran tidak baku

1. Menentukan jenis-jenis sudut

2. Membuat jenis sudut lancip, siku-siku dan tumpul

1. Bacalah tujuan pembelajaran yang terdapat pada LKPD

2. Amati setiap bagian yang dipaparkan pada LKPD

3. Tuliskan jawaban pada titik-titik yang disediakan dengan baik dan

benar

4. Bertanyalah pada guru jika menemui kesulitan

BAGIAN I. SUDUT

Ecluides (325-265 SM) adalah seorang

matematikawan muslim. Namanya mungkin kurang

terkenal, namun beliau mendapatkan julukan

“Bapak Geometri”, karena menemukan konsep teori

bilangan dan geometri. Alat-alat temua Ecluides

antara lain mistar dan jangka untuk pengukuran

sudut yang dipakai hingga sekarang.

Tokoh Matematika

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

Petunjuk Belajar

SUDUT

Page 201: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

5

PETA KONSEP

SUDUT

Sudut Siku-siku

Sudut Lancip

Sudut Lurus

Sudut Tumpul

SUDUT

Page 202: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

6

BAGIAN II. MENGENAL DAN

MENGIDENTIFIKASI JENIS SUDUT

Gambar 1. Gerakan Menekuk Tangan

SUDUT

DEFINISI

Tahukah

kamu apa

itu sudut? Sudut terbentuk dari dua buah garis

yang bertemu di titik pangkal yang

saling berimpit. Selain itu sudut juga

diartikan sebagai ruang antara dua

garis lurus yang saling berpotongan.

AYO MENGAMATI

Ayo gerakkan tubuhmu. Berdiri dengan sikap tegak, kedua kaki dilebarkan.

Tekuk kedua tanganmu di depan dadamu, lalu luruskan tanganmu ke

samping secara perlahan. Kemudian tekuk tanganmu kembali dan lakukan

secara berulang-ulang seperti pada Gambar 1 di bawah ini.

Perhatikan kedua tanganmu, bagaimana bentuk kedua tanganmu saat ditekuk

hingga saat meluruskan tanganmu? Apakah ada ruang di antara tangan dan

dadamu?

Page 203: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

7

MENGUMPULKAN INFORMASI

Gambar 2. Jenis-jenis Sudut

Sudut Tumpul

Sudut Lancip

Pada gerakan menekuk tangan, saat tangan ______________ di depan

dada terlihat membentuk sudut _________ . Lalu ketika tangan terbuka

dengan tekukan menyerupai huruf ___ terlihat membentuk sudut

_________ . Kemudian tangan terbuka sedikit melebar maka akan

membentuk sudut _________ . Dan terakhir, saat tangan terbuka lurus

di samping tubuh, akan terlihat membentuk sudut _________.

SUDUT

BAGIAN II. MENGENAL DAN MENGIDENTIFIKASI

JENIS SUDUT

Selanjutnya, mari kita mengenali jenis-jenis sudut. Perhatikan gambar

berikut!

Nah, setelah mengetahui jenis-jenis sudut, coba kembali gerakan menekuk

tangan pada gambar 1. Apakah kamu sudah mendapatkan gambaran

mengenai jenis sudut? Coba jelaskan dimana letak setiap sudut di atas pada

gerakan menekuk tangan sebelumnya pada kotak di bawah ini.

Sudut Lurus

Sudut Siku-siku

Page 204: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

8

1. Tentukan jenis dari sudut di bawah ini!

a.

b.

c.

d.

e.

f.

2. Hubungkanlah titik-titik acak pada kotak di bawah ini, sehingga membentuk sudut. Titik yang sudah terhubung, tidak dapat dihubungkan kembali. Lalu hitunglah berapa banyak sudut yang dapat terbentuk! (1 jenis sudut terdiri dari 3 titik)

Sudut Siku-siku : ...... buah Sudut Tumpul : ...... buah

Sudut Lancip : ...... buah Sudut Lurus : ...... buah

.................... .................... ....................

SUDUT

BAGIAN II. MENGENAL DAN MENGIDENTIFIKASI

JENIS SUDUT

AYO BERLATIH

.................... .................... ....................

Page 205: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

9

Tahukah Kamu?

(a)

(b)

(c)

Gambar 3. Gerakan Seni Pencak Silat

SUDUT

BAGIAN II. MENGENAL DAN MENGIDENTIFIKASI

JENIS SUDUT

Ketiga gambar di atas merupakan potongan gerakan dari seni pencak silat

Sendeng Cekak yang berasal dari Kepulauan Riau. Gerakan di atas terbagi

atas dua jenis yakni gerakan Hang Jebat (a dan b) dan gerakan Hang Tuah

(c). Apakah ada seni pencak silat dari daerah asalmu?

Pencak Silat adalah olahraga seni dan beladiri asli Indonesia. Pencak Silat

telah ada sejak zaman kerajaan. Hampir setiap daerah di Indonesia

mempunyai seni silatnya masing-masing. Apakah kamu pernah melihat

gerakan seni pencak silat?

AYO MENGAMATI

Sering kita jumpai benda di sekitar kita dengan mempunyai sudut yang

bermacam-macam. Misalnya pada bangunan, permainan, peralatan rumah,

hingga gerak tubuh kita seperti pada contoh sebelumnya. Selanjutnya

perhatikan gambar di bawah ini.

Page 206: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

10

MENGUMPULKAN INFORMASI

A C

P

Q

R

Dari gambar gerakan seni pencak silat pada halaman sebelumnya, kita dapat

menemukan beberapa konsep sudut. Perhatikan lebih jelas pada gambar di

bawah ini.

Pada gambar di atas, kita bisa menggambarkan garis pada bagian tubuh yang

memuat bentuk sudut. Pada posisi tangan kanan, kita dapat menggambarkan

sebuah sudut dan memberinya nama sudut ABC dengan letak sudut pada titik

B, sudut ini berjenis sudut tumpul.

Kemudian jika kita melihat posisi kaki kiri dan kanan, bila kita

menggambarkan garis untuk setiap bagian kaki dan memberikan garis bantu

yang menghubungkan kedua telapak kaki kemudian memberikan nama titik-

titik pertemuan dua garis. Maka kita akan mendapatkan beberapa buah sudut,

yakni sudut POQ dengan letak sudut di titik O dan berjenis sudut tumpul.

Lalu sudut OQR dengan letak sudut di titik Q dan berjenis sudut tumpul.

Untuk penambahan garis bantu dari titik P ke titik R, maka kita akan

menemukan jenis sudut lancip pada sudut OPR dengan letak sudut di titik P

dan sudut siku-siku pada sudut PRQ dengan letak sudut di titik P.

SUDUT

BAGIAN II. MENGENAL DAN MENGIDENTIFIKASI

JENIS SUDUT

C

B

A

B

O

P

Q

R

O

Page 207: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

11

MENALAR

Tuliskan jawabanmu dan gambarkan letak sudutnya seperti contoh

sebelumnya pada kotak isian di bawah ini.

SUDUT

BAGIAN II. MENGENAL DAN MENGIDENTIFIKASI

JENIS SUDUT

Dari contoh penggambaran sudut pada gambar sebelumnya, sudahkah kamu

mengetahui dimanakah letak sudut pada ke dua gerakan seni pencak silat

lainnya?

Page 208: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

12

Hari, Agus Budhi Juli, dkk. 2010. Penjasorkes Untuk SD/MI Kelas III. Jakarta:

Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010

Suharjana, Agus. 2018. Pengenalan Bangun Datar dan Sifat-sifatnya di SD.

Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Matematika

SUDUT

Page 209: EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT …repository.umrah.ac.id/3994/1/SKRIPSI - Eksplorasi Etnomatematika … · EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI PENCAK SILAT KEPULAUAN

187

BIODATA PENULIS

Pendidikan dimulai dari SD Negeri 005 Tanjungpinang Timur pada tahun

2002-2008, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 4 Tanjungpinang pada tahun

2008-2011, dan selanjutnya ke Madrasah Aliyah Darunnajah 2 Cipining pada

tahun 2012-2015.

Pada tahun 2015, penulis melanjutkan pendidikannya di Universitas

Maritim Raja Ali Haji dengan mengambil Program Studi Pendidikan Matematika,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Sebagai tugas akhir untuk mencapai

derajat Sarjana Pendidikan (S.Pd.), penulis berhasil mempertahankan skripsi

berjudul “Eksplorasi Etnomatematika pada Seni Pencak Silat Kepulauan Riau

sebagai Sumber Penyusunan Bahan Ajar Matematika”.

Nama Lengkap : Rahmat Wastio Wicaksono

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tgl Lahir : Tanjungpinang, 16 Januari 1997

Agama : Islam

Nama Ayah : Harianto

Nama Ibu : Suharni

Anak ke : 2 dari 4 bersaudara

No. HP : 085693665436

Email : [email protected]

Alamat Domisili : Jalan Kijang Lama Gg. Putri Bangun Sari I No. 7 RT

003/RW 005, Kelurahan Melayu Kota Piring,

Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang