Upload
ilham-sutandio-atjo
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/6/2019 Ekosistem Padang Lamun w Pics
1/7
Ekosistem Padang Lamun
IsiEkosistem Padang Lamun......................................................................1
Isi............................................................................................................1Definisi............................................................................................. 1Sifat Ekologis ....................................................................................2Biota Padang Lamun ........................................................................3Peranan Padang Lamun ...................................................................4Ancaman Kelestarian Padang Lamun ...............................................5Bahan bacaan ..................................................................................7
Definisi
Padang lamun merupakan ekosistem pesisir yang ditumbuhi oleh lamun sebagai vegetasi
yang dominan. Lamun atau rumput-rumputan laut (seagrass) adalah kelompok tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae) dan
berkeping tunggal (monokotil) yang
mampu hidup secara permanen di
bawah permukaan air laut. Lamun
tidak sama dengan rumput laut,
yang sebagian jenisnya digunakan
sebagai bahan agar-agar, yang
sesungguhnya lebih tepat disebut
alga laut. Jenis-jenis lamun ini
termasuk ke dalam empat suku
(familia) yakni Posidoniaceae,
Zosteraceae, Hydrocharitaceae, dan Cymodoceaceae.
Lamun biasa tumbuh di atas paparan pasir atau lumpur yang terendam air laut dangkal.
Karena perlu berfotosintesis, komunitas lamun berada di antara batas terendah daerah
pasang surut sampai kedalaman tertentu di mana cahaya matahari masih dapat mencapai
dasar laut.
Gambar 3.1.
Lamun, Tumbuh di Sela-sela Rumpun Karang Tanduk Rusa(Foto: Wikipedia Commons)
8/6/2019 Ekosistem Padang Lamun w Pics
2/7
Padang lamun merupakan suatu komunitas dengan produktivitas primer dan sekunder
yang sangat tinggi, detritus yang dihasilkan sangat banyak, dan mampu mendukung
berbagai macam komunitas hewan.
Sifat Ekologis
Keragaman jenis-jenis lamun sesungguhnya tak berapa tinggi. Total hanya sekitar 50
jenis lamun di seluruh dunia (den Hartog 1977 dalam Nybakken 1988). Akan tetapi
padang lamun memiliki sifat-sifat ekologis penting sebagai habitat aneka jenis hewan,
terutama ikan-ikan kecil dan avertebrata (hewan tak bertulang belakang).
Lamun tumbuh dengan padat sampai dengan 4.000 individu/m, sehingga membentuk
lapisan serupa permadani (Nybakken 1988). Jenis-jenis lamun ini memiliki morfologi
yang kurang lebih serupa, berdaun panjang dan tipis yang tumbuh dari rizoma (akar
tinggal) yang menjalar di bawah lapisan pasir. Oleh sebab itu lamun dapat tumbuh rapat
dan padat berdekatan.
Struktur demikian bersifat meredam gerak arus dan gelombang, sehingga padang lamun
yang luas bisa lebih tenang dari lingkungan di sekitarnya. Struktur dan kondisilingkungan serupa itu pada gilirannya memungkinkan butir-butir debu dan aneka serpih
bahan padat yang melayang-layang terbawa air laut terendapkan di paparan lamun.
Lingkungan yang tenang, tersedianya banyak sumber makanan serta cover(perlindungan)
berupa tutupan vegetasi lamun, telah menarik kehadiran aneka invertebrata dan ikan-ikan
kecil. Daun-daun lamun juga berasosiasi dengan beberapa jenis alga laut kecil yang
bersifat epifit, yang merupakan makanan bagi kebanyakan hewan kecil itu. Dengan
demikian tidak mengherankan apabila padang lamun ini menjadi habitat yang kaya jenis-
jenis hewan laut.
Padang lamun menyebar hampir di seluruh kawasan pesisir di Indonesia. Kedalaman laut
yang dapat dicapai oleh ekosistem ini sekitar 50-60 m, bergantung pada topografi dan
8/6/2019 Ekosistem Padang Lamun w Pics
3/7
kecerahan laut setempat. Akan tetapi umumnya padang lamun berada pada kedalaman
sekitar 1-10 m atau lebih sedikit. Pada saat surut terendah, padang-padang lamun di
tempat dangkal kerap mengering dan terpajan sinar matahari.
Biota Padang Lamun
Seperti diuraikan di atas, keragaman spesies lamunnya sendiri tidak seberapa banyak. Di
Indonesia sendiri hanya didapati sekitar 12 spesies dari tujuh marga (genus). Jenis-jenis
itu tergolong ke dalam suku Hydrocharitaceae (marga-marga Enhalus, Halophila dan
Thalassia) dan Potamogetonaceae (Cymodocea, Halodule, Syringodium dan
Thalassodendron). Tidak hanya hidup di padang lamun, tumbuhan laut ini juga kerap
didapati di sela-sela terumbu karang (Nontji 1987).
Meski demikian, padang lamun
merupakan salah satu bentuk
ekosistem laut yang kaya jenis.
Kekayaan ini terutama ditunjukkan
oleh jenis-jenis hewan yang hidup di
sini, baik sebagai penetap maupunpengunjung yang setia. Aneka jenis
cacing, moluska (siput dan kerang),
teripang, ketam dan udang, dan
berbagai jenis ikan kecil hidup
menetap di sela-sela kerimbunan
jurai-jurai lamun. Juga beberapa jenis bulu babi yang hidup dari daun-daun lamun.
Di samping itu berbagai jenis hewan dan ikan juga menggunakan padang lamun ini
sebagai tempat memijah dan membesarkan anak-anaknya. Di antaranya adalah ikan
beronang (Siganus spp.) dan beberapa jenis udang (Penaeus spp.). Beberapa jenis reptil
dan mamalia laut juga memanfaatkan padang lamun sebagai tempat mencari makanan.
Misalnya penyu hijau (Chelonia mydas), duyung alias dugong ( Dugong dugong) di
Gambar 3.2.Sejenis Ikan Tangkur (Solenostomus cyanopterus) yang
Menyamar Menyerupai Serpih daun Lamun
(Foto: Wikipedia Commons)
8/6/2019 Ekosistem Padang Lamun w Pics
4/7
perairan Australasia serta manate (Trichechus manatus) di Karibia. Duyung dan manate
adalah mamalia herbivor yang mengkonsumsi lamun sebagai makanan utamanya.
Di saat air laut surut, padang lamun yang mengering sementara ini sering pula dikunjungi
oleh berbagai jenis burung dan hewan, yang sibuk mencari ikan-ikan dan hewan kecil
yang terjebak dan tertinggal di antara kusutnya lamun. Burung-burung merandai dari
suku Charadriidae, Scolopacidae dan Burhinidae kerap berdatangan untuk memburu
aneka cacing, moluska dan ikan-ikan kecil sebagai makanannya. Demikian pula kuntul
karang (Egretta). Di bagian yang dekat daratan sering pula dikunjungi biawak (Varanus)
dan monyet kera (Macaca) untuk mencari makanan yang serupa.
Peranan Padang Lamun
Padang-padang lamun sering kali tumbuh luas menutupi wilayah-wilayah paparan benua.
Dengan demikian menciptakan lingkungan dengan produktifitas tinggi yang tak bisa
diabaikan. Kisaran produktifitas ini diperkirakan antara 500 1.000 C/m/tahun (McRoy
dan McMillan 1977 dalam Nybakken 1988), yang merupakan daerah paling produktif di
laut setelah produktifitas plankton dan kebun kelp di daerah dingin.
Lamun sendiri tidak banyak
dimanfaatkan secara langsung oleh
manusia. Hanya ada beberapa jenis
yang buahnya digunakan sebagai
bahan makanan, itu pun bukan pada
skala yang penting. Akan tetapi
lamun penting secara ekologi
karena menyerap nutrien dari
tempat tumbuhnya yang berupa
sedimen lumpur dan pasir. Dengan
demikian lamun telah mengambil
kembali nutrien dari dasar laut dan mengembalikannya ke dalam rantai makanan
Gambar 3.3.
Duyung (Dugong dugong)Tengah Merumput di Sebuah
Padang Lamun (Foto: Roberto Sozzani)
8/6/2019 Ekosistem Padang Lamun w Pics
5/7
ekosistem. Sesuatu yang tak bisa dilakukan oleh alga laut yang mengandalkan nutrien
yang terkandung dalam air saja.
Walaupun begitu, sejauh ini belum banyak diketahui bagaimana rantai energi dan nutrien
tersebut selanjutnya berperan dalam ekosistem pesisir yang lebih luas. Selain duyung,
manate dan penyu, tidak banyak jenis ikan dan invertebrata yang diketahui memakan
daun-daun lamun ini. Sehingga kemungkinan yang paling besar, lamun ini menyumbang
ke dalam ekosistem pantai melalui detritus, yakni serpih-serpih bahan organik (daun,
rimpang dll.) yang membusuk yang diangkut arus laut dan menjadi bahan makanan
berbagai organisme pemakan detritus (dekomposer). (Nybakken 1988).
Secara fisik, sebagaimana diterangkan di atas, padang lamun juga telah mengubah
lingkungan laut menjadi lebih tenang dan memerangkap berbagai sedimen. Perakaran
lamun yang membentuk jalinan akar rimpang di bawah lapisan sedimen, telah membantu
menstabilkan dasar laut serta melindunginya dari erosi pantai (abrasi) dan pasang surut.
Tutupan (coverage) tajuk rumput lamun ini juga memberikan naungan dari cahaya
matahari langsung, menciptakan iklim mikro khusus di dasar perairan. Pada saat air laut
surut, daun-daun lamun melindungi substrat dari teriknya matahari dan mencegah
penghuninya dari kekeringan yang mematikan.
Ancaman Kelestarian Padang Lamun
Padang lamun diketahui sebagai salah satu habitat yang rentan terhadap kerusakan.
Aneka kegiatan manusia diketahui memberikan dampak negatif yang merusak padang
lamun (Fairhust & Graham 2003, Terrados & Duarte 2003).
8/6/2019 Ekosistem Padang Lamun w Pics
6/7
Kegiatan pembangunan yang pesat dan perubahan peruntukan lahan di wilayah pantai
telah meningkatkan masuknya sedimen ke laut dan menimbulkan eutrofikasi.
Bertambahnya pelumpuran ini telah
menaikkan konsentrasi lumpur,
bahan organik, dan nutrien, serta
telah meningkatkan kekeruhan air
laut, yang pada gilirannya
mengurangi kedalaman laut yang
dapat dicapai cahaya matahari.
Semua hal-hal ini berpengaruh
buruk bagi ekosistem padang lamun.
Masuknya lumpur serta berjenis-
jenis bahan organik yang dihasilkan
aktivitas manusia ke laut juga telah
meningkatkan jumlah dan jenis nutrien yang masuk ke padang lamun. Sementara
sebagian nutrien dibutuhkan untuk tumbuhnya lamun, sebagian nutrien yang lain
mungkin menghasilkan efek racun bagi lingkungan lamun. Nutrien yang semakin banyak
dalam air juga meningkatkan pertumbuhan alga epifitik yang tumbuh menempel di daun-
daun lamun, dan mengurangi kemampuan lamun berfotosintesis.
Dengan demikian cukup alasan bagi Terrados dkk. (1998, dalam Terrados dan Duarte
2003) untuk menyebutkan bahwa pelumpuran dan naiknya jumlah liat (clay) dalam air
laut melebihi ambang tertentu, akan menurunkan secara tajam kekayaan spesies dan
biomassa daun komunitas padang lamun. Sensitivitas jenis-jenis lamun ini berbeda-beda
terhadap gangguan tersebut, mulai dari Syringodium yang paling sensitif hinggaEnhalus
sebagai jenis yang paling tahan.
Namun demikian Enhalus pun diketahui cukup terpengaruh oleh pelumpuran dengan
berkurangnya pembungaan dan pembentukan buah pada air yang meningkat
kekeruhannya. Kematian rumpun-rumpun Enhalus karena siltasi itu pun diduga dapat
Gambar 3.4.
Pseudomonacanthus peroni , Sejenis Ikan Buntal yang Biasa
Ditemukan di Padang Lamun
(Foto: Wikipedia Commons)
8/6/2019 Ekosistem Padang Lamun w Pics
7/7
menurunkan kapasitas reproduksi Enhalus lebih jauh, mengingat pembentukan buah
Enhalus berlangsung baik pada kepadatan rumpun yang cukup tinggi. (Terrados dan
Duarte 2003).
Bahan bacaan
Fairhurst, R.A. and K.A. Graham. 2003. Seagrass bed-sediment characteristics of Manly
Lagoon. In:Freshwater Ecology Report 2003. Department of Environmental
Sciences, University of Technology, Sydney.Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut: suatu pendekatan ekologis. Alih bahasa H. Muh.
Eidman dkk. Penerbit Gramedia. Jakarta.
Terrados, J. and C.M. Duarte. 2003. Southeast Asian Seagrass Ecosystem Under Stress:
have we improved?
Wikipedia, Seagrass. http://en.wikipedia.org/wiki/seagrass.htm Diakses tgl.04/06/2007.
http://en.wikipedia.org/wiki/seagrass.htmhttp://en.wikipedia.org/wiki/seagrass.htmhttp://en.wikipedia.org/wiki/seagrass.htm