Effects of Motivational Interviewing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ll

Citation preview

Effects of motivational interviewing-based adherence therapy for schizophrenia spectrum disorders: a randomized controlled trial

Latar Belakang: ketidakpatuhan terhadap obat antipsikotik umumnya ditemukan pada skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya, sehingga membentuk suatu hambatan yang besar untuk pengobatan pemeliharaan jangka panjang dan berkontribusi tinggi terhadap tingkat kekambuhan. Dengan bukti-bukti yang terbatas pada keberhasilan intervensi dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan, uji coba terkontrol ini dirancang untuk menguji dan mengevaluasi efektivitas terapi kepatuhan (AT) untuk pasien rawat jalan dengan gangguan spektrum skizofrenia, berdasarkan pendekatan wawancara motivasi selama periode follow-up enam bulan.

Metode: Sebuah metode single-blind, percobaan terkontrol secara acak dengan tindakan berulang, dua paralel desain kelompok dilakukan dalam sampel acak dari 114 peserta dengan gangguan spektrum skizofrenia dalam satu komunitas pelayanan keperawatan jiwa. Setelah pre-test, peserta secara acak ditunjuk untuk delapan sesi Tentu saja dari AT ditambah perawatan biasa atau perawatan kejiwaan biasa (n = 57 per kelompok). Hasil utama, termasuk kepatuhan terhadap pengobatan, keparahan gejala, wawasan pengobatan, tingkat rawat inap, dan fungsi, diukur pada awal dan segera dan enam bulan pasca-intervensi.Hasil: Sebanyak 110 peserta menyelesaikan percobaan ini dan dengan tingkat erosi (kesalahan?) adalah 3,5%. Hasil analisis pengulangan varians diikuti dengan Helmert kontras tes menunjukkan bahwa peserta AT melaporkan peningkatan signifikan yang lebih besar pada wawasan mereka ke dalam penyakit dan / atau perawatan, fungsi psikososial, keparahan gejala, jumlah rawat inap berulang, dan kepatuhan minum obat (F = 5,01-7,45, P = 0,007-0,030) lebih dari enam bulan tindak lanjut, bila dibandingkan dengan perawatan biasa.

Kesimpulan: Motivational wawancara berbasis AT bagi orang-orang dengan skizofrenia bisa efektif untuk mengurangi keparahan gejala dan rawat inap berulang, dan meningkatkan kepatuhan pengobatan, fungsional, dan wawasan penyakit dan / atau perawatan selama jangka menengah (enam bulan) periode tindak lanjut. Studi lebih lanjut tentang efek AT pada orangdengan gangguan psikotik dalam hal karakteristik demografi dan beragam penyakit sosial, dan jangka panjang (misalnya, lebih dari 12 bulan) periode tindak lanjut dianjurkan.

comprehensive family therapy: an effective approach for cognitive rehabilitationin schizophrenia

Latar Belakang: obat antipsikotik telah membatasi kemampuan untuk meningkatkan gangguan kognitif yang menyertai schizophrenia. Menambahkan pengobatan psikososial dapat menghasilkan perbaikan yang nyata dalam fungsi kognitif, dibandingkan dengan pengobatan antipsikotik saja. Kita berhipotesis bahwa kombinasi intervensi individu dan keluarga mungkin berguna untuk paradigma (metode) rehabilitasi kognitif pada skizofrenia.

Bahan dan metode: Sebuah uji klinis tindak lanjut 18 bulan dari 256 pasien stabil dengan skizofrenia di enam komunitas di Shanghai, orang orang Republik Rakyat Cina secara acak ditugaskan untuk menjadi kelompok terapi keluarga yang komprehensif (CFT) atau kelompok perawatan sehari-hari yang biasa (UDC ). The Repeatable Battery for the Assessment of Neuropsychological Status (RBANS) and the Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS) adalah instrumen hasil utama untuk penelitian ini.

Hasil: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara CFT dan UDC untuk semua karakteristik demografi pada penilaian dasar. Selama 18 bulan pengamatan tindak lanjut, perubahan total skor RBANS menunjukkan bahwa pasien yang menjalani CFT menunjukkan peningkatan yang lebih besar dari awal sampai tindak lanjut pada penilaian fungsi kognitif dibandingkan pada kelompok UDC (F = 9,77, P = 0,002). Posting analisis hoc menunjukkan bahwa pada kelompok CFT terdapat perbedaan yang signifikan dalam total skor RBANS, memori segera, keterampilan visuospatial, bahasa, perhatian, dan memori jangka panjang dibandingkan dengan UDC setelah 18 bulan masa tindak lanjut (semua P0.01).

Kesimpulan: Temuan kami menunjukkan bahwa CFT dapat dengan mudah diadaptasi dan mungkin terbukti menjadi pendekatan yang efektif untuk meningkatkan fungsi kognitif pada pasien dengan skizofrenia. Program kami memberikan paradigma(metodfe) potensial untuk rehabilitasi kognitif pasien skizofrenia di masyarakat.

Psychosocial rehabilitation training in the treatment of schizophrenia outpatients: A randomized, psychosocial rehabilitation trainingand monomedication-controlled studyTujuan: Penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi efikasi (keberhasilan) (efektivitas) intervensi rehabilitasi psikososial pada skizofrenia.

Metodologi: Seratus empat puluh pasien rawat jalan skizofrenia dalam tahap remisi secara acak baik sebagai monomedication antipsikotik (kelompok kontrol) atau monomedication antipsikotik ditambah pelatihan rehabilitasi psikososial (kelompok percobaan). Positive and Negative syndrome Scale (PANSS), Disability Screening Schedule (SDSS) dilakukan (digunakan) secara longitudinal dari awal sampai bulan 18 untuk mengevaluasi efikasi. Hasil: Perbedaan signifikan dalam tingkat kekambuhan antara kelompok kontrol (42,9%) dan kelompok percobaan (18,6%) ditemukan di bulan 18. Pada pasien yang tidak kambuh, kelompok percobaan menunjukkan PANSS secara signifikan lebih rendah dan skor SDSS (P