13
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593 38 EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI POKOK BAHASAN PENGANGKUTAN AIR PADA TUMBUHAN Caryati 1 , Slamet Widodo 1.2 , Aung Sumbono 1.3 1. P. Biologi STKIP Muhammadiyah Sorong 2. MAN Model Kota Sorong 3. Laboratorium Kimia MAN Model Kota Sorong [email protected] ABSTRAK Inovasi media dalam pembelajaran senantiasa diperlukan untuk memudahkan konsep, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas media terhadap pembelajaran biologi pokok bahasan pengangkutan air pada tumbuhan dengan cara menganalisis peningkatan pemahaman siswa dan respon siswa pada tiga sekolah yaitu, MTs Negeri Mariai, SMP Negeri 11 Aimas dan MTs Al-Ma‟Arif 01 Aimas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dalam satu kali pertemuan yang dilaksanakan pada bulan April 2013. Sampel yang digunakan adalah siswa dua kelas untuk masing-masing sekolah, satu kelas diberlakukan sebagai kelas kontrol dan satu kelas lain diberlakukan sebagai kelas eksperimen. Kelas kontrol adalah kelas yang diberi pembelajaran tanpa menggunakan media dan kelas eksperimen diberlakukan pembelajaran dengan mengunakan media. Jumlah sampel untuk masing-masing kelas kontrol yakni 25, 29 dan 18, sedangkan kelas eksperimen masing- masing 25, 29, dan 19, dari populasi keseluruhan masing-masing sekolah yakni 286, 199 dan 104. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes tertulis, angket dan observasi teman sejawat. Tes tertulis diberlakukan pada awal penelitian dan akhir penelitian, angket pada akhir penelitian, dan observasi teman sejawat pada saat penelitian. Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan expert judgment dan aplikasi anastase. Hasil data yang diperoleh akan dianalisis dengan perhitungan uji normalitas, homogenitas dan uji mann whitney, menggunakan aplikasi SPSS 17. Hasil penelitian diperoleh uji validitas dianyatakan valid, uji reliabilitas diperolah 0,70 yang berarti reliable. Hasil dari uji normalitas dan homogenitas adalah sampel berasal dari populasi yang tidak berdisrtibusi normal akan tetapi homogen. Hasil uji mann whitney MTs Negeri Mariai yakni Asym. Sig. (2-tailed) = 0,002 < α 0,05, SMP Negeri 11 Aimas yakni Asym. Sig. (2-tailed) = 0,070 < α 0,05 dan MTs Al -Ma‟Arif Aimas yakni Asym. Sig. (2-tailed) = 0,030 < α 0,05. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media carta berbasis lampu digital efektif digunakan di MTs Negeri Mariai, SMP Negeri 11 Aimas dan MTs Al-Ma‟Arif 01 Aimas. Kata Kunci: carta, pengangkutan, sorong. ABSTRACT The innovation media is always necessary to facilitate learning concepts, this study that aims to know the effectiveness of the media to wards biology learning in subject of water transport in plants by increasing student understanding and analyzing student responses at three schools are: MTs Negeri Mariai, SMP Megeri 11 Aimas and MTs Al-Ma’arif 01 Aimas. The method in this study use quantitative methods in one session that was conducted in April 2013. The samples used were two classes of students for each school, one class imposed control class and one other class implemented as a class experiment. Control class is a given class of learning without the use of media and classroom experiments using applied learning media. Number of samples for each control class in 25, 29 and 18, while the experimental class, respectively 25, 29, and 19, from the overall population o f the population of all schools is 286, 199 and 104. There search instrument was a written test, questionnaire and peer observation. Written tests applied at the start and end of the study, a question air at the end of the study, and peer observation during the study. Instrument written test in pre-requisite for obtaining test validity and reliability, each using expert judgment and anastase applications. Results obtained data will be analyzed by calculating normality test, homogeneity and Mann Whitney test, using SPSS 17 for windows. The results obtained declared in valid validity test, reliability test obtained 0.70 which means reliable. The results of

EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL … · Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan ... It can

  • Upload
    hakhanh

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL … · Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan ... It can

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

38

EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL DALAM

PEMBELAJARAN BIOLOGI POKOK BAHASAN PENGANGKUTAN

AIR PADA TUMBUHAN

Caryati1, Slamet Widodo

1.2, Aung Sumbono

1.3

1.

P. Biologi STKIP Muhammadiyah Sorong 2.

MAN Model Kota Sorong 3.

Laboratorium Kimia MAN Model Kota Sorong

[email protected]

ABSTRAK

Inovasi media dalam pembelajaran senantiasa diperlukan untuk memudahkan konsep, penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui efektifitas media terhadap pembelajaran biologi pokok bahasan pengangkutan air pada

tumbuhan dengan cara menganalisis peningkatan pemahaman siswa dan respon siswa pada tiga sekolah yaitu,

MTs Negeri Mariai, SMP Negeri 11 Aimas dan MTs Al-Ma‟Arif 01 Aimas. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode kuantitatif dalam satu kali pertemuan yang dilaksanakan pada bulan April 2013. Sampel yang

digunakan adalah siswa dua kelas untuk masing-masing sekolah, satu kelas diberlakukan sebagai kelas kontrol

dan satu kelas lain diberlakukan sebagai kelas eksperimen. Kelas kontrol adalah kelas yang diberi pembelajaran

tanpa menggunakan media dan kelas eksperimen diberlakukan pembelajaran dengan mengunakan media.

Jumlah sampel untuk masing-masing kelas kontrol yakni 25, 29 dan 18, sedangkan kelas eksperimen masing-

masing 25, 29, dan 19, dari populasi keseluruhan masing-masing sekolah yakni 286, 199 dan 104. Instrumen

dalam penelitian ini adalah tes tertulis, angket dan observasi teman sejawat. Tes tertulis diberlakukan pada awal

penelitian dan akhir penelitian, angket pada akhir penelitian, dan observasi teman sejawat pada saat penelitian.

Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan

expert judgment dan aplikasi anastase. Hasil data yang diperoleh akan dianalisis dengan perhitungan uji

normalitas, homogenitas dan uji mann whitney, menggunakan aplikasi SPSS 17. Hasil penelitian diperoleh uji

validitas dianyatakan valid, uji reliabilitas diperolah 0,70 yang berarti reliable. Hasil dari uji normalitas dan

homogenitas adalah sampel berasal dari populasi yang tidak berdisrtibusi normal akan tetapi homogen. Hasil uji

mann whitney MTs Negeri Mariai yakni Asym. Sig. (2-tailed) = 0,002 < α 0,05, SMP Negeri 11 Aimas yakni

Asym. Sig. (2-tailed) = 0,070 < α 0,05 dan MTs Al-Ma‟Arif Aimas yakni Asym. Sig. (2-tailed) = 0,030 < α 0,05.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media carta berbasis lampu digital efektif digunakan di MTs Negeri

Mariai, SMP Negeri 11 Aimas dan MTs Al-Ma‟Arif 01 Aimas.

Kata Kunci: carta, pengangkutan, sorong.

ABSTRACT

The innovation media is always necessary to facilitate learning concepts, this study that aims to know the

effectiveness of the media to wards biology learning in subject of water transport in plants by increasing student

understanding and analyzing student responses at three schools are: MTs Negeri Mariai, SMP Megeri 11 Aimas

and MTs Al-Ma’arif 01 Aimas. The method in this study use quantitative methods in one session that was

conducted in April 2013. The samples used were two classes of students for each school, one class imposed

control class and one other class implemented as a class experiment. Control class is a given class of learning

without the use of media and classroom experiments using applied learning media. Number of samples for each

control class in 25, 29 and 18, while the experimental class, respectively 25, 29, and 19, from the overall

population o f the population of all schools is 286, 199 and 104. There search instrument was a written test,

questionnaire and peer observation. Written tests applied at the start and end of the study, a question air at the

end of the study, and peer observation during the study. Instrument written test in pre-requisite for obtaining

test validity and reliability, each using expert judgment and anastase applications. Results obtained data will be

analyzed by calculating normality test, homogeneity and Mann Whitney test, using SPSS 17 for windows. The

results obtained declared in valid validity test, reliability test obtained 0.70 which means reliable. The results of

Page 2: EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL … · Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan ... It can

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

39

tests of normality and homogeneity area sample from the population that is not normally distributed but

homogeneous. Result for Mann Whitney test in MTs Negeri Mariai yakni Asym. Sig. (2-tailed) = 0,002 < α 0,05,

SMP Negeri 11 Aimas is Asym. Sig. (2-tailed) = 0,070 < α 0,05 and MTs Al-Ma’Arif Aimas is Asym. Sig. (2-

tailed) = 0,030 < α 0,05. It can be concluded that carta media based digital light effectively used in MTs Negeri

Mariai MTs, SMP Negeri 11Aimas and MTs Al-Ma’arif 01Aimas.

Keywords: charta, transportation, sorong.

1. Pendahuluan

Pendidikan Nasional yang berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mengemban fungsi tersebut, pemerintah

menyelenggarakan suatu sistem Pendidikan Nasional

sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006).

Pendidikan Nasional harus mampu menjamin

pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan

mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen

pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan

diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun.

Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk

meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya

melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga

agar memiliki daya saing dalam menghadapi

tantangan global. Peningkatan relevan pendidikan

dimaksudkan, untuk menghasilkan lulusan yang

sesuai dengan tuntutan kebutuhan yang berbasis

potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan

efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui

penerapan manajemen berbasis sekolah dan

pembaharuan pengelola pendidikan secara terencana,

terarah dan berkesinambungan (Badan Standar

Nasional Pendidikan, 2006). Salah satu bidang ilmu

dalam pendidikan yang berkaitan dengan olah piker

adalah bidang ilmu IPA.

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari

untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui

pemecahan masalah-masalah yang dapat

diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan

secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap

lingkungan. Di tingkat SMP/MTs diharapkan ada

penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains,

lingkungan, teknologi dan masyarakat) yang

diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang

dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep

IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana

(Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)

Universitas Negeri Makassar).

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang

dilaksanakan setiap hari, merupakan suatu kehidupan

dari suatu kelas, guru dan siswa saling terkait dalam

pelaksanaan yang telah direncanakan oleh guru.

Keberhasilan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung

jawab guru, karena guru merupakan pengelola

tunggal di dalam kelas. Oleh karena, itu bila siswa

kurang bisa menunjukan keterampilan dalam suatu

mata pelajaran, maka tuduhan kekurang-berhasilan

juga tertuju pada guru (Sukayati, 2003). Salah satu

cabang mata pelajaran IPA yang ada di SMP/MTs

adalah mata pelajaran biologi.

Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan

memahami alam secara sistematis, sehingga Biologi

bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan. Pendidikan Biologi diharapkan dapat

menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari

dirinya sendiri dan alam sekitarnya (Wardhani dan

Tjahyanto, 2012)

Biologi merupakan bagian dari salah satu sains

yang konsepnya berkembang secara terus menerus.

Yusuf. et all. (2006: 56) menyatakan tujuan

pembelajaran biologi di SMP agar siswa memahami

konsep-konsep biologi dan saling keterkaitannya serta

mampu menggunakan metode ilmiah untuk

memecahkan masalah-masalah yang dihadapi

sehingga lebih menyadari kebenaran dan kekuasaan

pencipta-Nya. Masalah yang dihadapi dunia

pendidikan salah satunya adalah lemahnya proses

pembelajaran. Pembelajaran di sekolah masih banyak

yang menggunakan cara konvensional dalam

mengajar atau yang lebih dikenal dengan ceramah.

Hal ini, mengakibatkan dalam proses pembelajaran,

siswa kurang didorong untuk mengembangkan

kemampuan berpikir (Yulistiati, 2012).

Dalam pembelajaran (instructional), sumber

informasi adalah dosen, guru, instruktur, peserta

didik, bahan bacaan dan sebagainya. Media adalah

1

Page 3: EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL … · Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan ... It can

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

40

alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai

penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran

(Djamarah, 2000). Dengan konsepsi yang makin

mantap, fungsi media dalam kegiatan pembelajaran

tidak hanya sekedar alat bantu guru, melainkan

sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran

yang sesuai dengan kebutuhan siswa (Susilana dan

Riyana, 2008). Salah satu pemanfaatan media

pembelajaran yang dapat digunakan untuk

meningkatkan hasil belajar adalah melalui

pemanfaatan media pembelajaran jenis carta karena

dalam pemanfaatan media pembelajaran tersebut

tidak hanya dapat melihat gambar tetapi juga

menterjemahkan ide/gagasan yang sifatnya abstrak

menjadi lebih realistik. Selain itu banyak tersedia

dalam buku-buku atau majalah dan surat kabar.

Sehingga akan tercapai kegiatan belajar yang variatif

yang bisa memotivasi siswa dalam belajar. Maka

dengan demikian, keinginan belajar siswa diharapkan

dapat meningkat. Namun, media carta yang

digunakan sekarang ini adalah carta yang biasa dan

hanya menggunakan media gambar saja.

Di MTs Negeri Mariai, peralatan laboratorium

biologi sudah ada akan tetapi media carta hanya

dalam bentuk yang biasa. Alat-alat laboratorium

biologi di SMP Negeri 11 belum lengkap, sehingga

pemberian materi kepada siswa masih dengan

menggunakan metode lama yaitu dengan cara

konvensional ceramah dan mencatat, sehingga perlu

ada inovasi dalam penyampaian materi kepada siswa.

Di MTs Al-Ma‟arif untuk tingkat pemahaaman siswa

kurang karena peralatan laboratorium dan media

belum lengkap. Media carta yang ada masih dalam

bentuk carta yang biasa sehingga guru dalam

penyampaiannya masih menggunakan metode

ceramah dan belum ada inovasi. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan

media carta berbasis lampu digital pada mata

pelajaran biologi pokok bahasan pengangkutan air

pada tumbuhan.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan penelitian

kuantitatif. Hal-hal yang dipersiapkan dalam

persiapan instrumen adalah Silabus SMP/MTs, RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan media.

Penulis menggunakan media, yaitu media carta

berbasis lampu digital. Rencana Pelaksanaan

Penelitian (RPP) dibuat untuk dua kelas yang

berbeda, kelas kontrol diberlakukan dengan tidak

menggunakan media, kelas eksperimen

menggunakan media.

2.1. Populasi

Populasi di dalam penelitian adalah siswa MTs

Negeri Mariai, siswa SMP Negeri 11 Aimas dan

siswa MTs Al-Ma‟arif 01 Aimas. Penentuan kelas

yang digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas

kontrol dilakukan secara acak.

2.2. Sampel

Sampel penelitian adalah kelas VIIA dan VIIB

terdiri dari: (1). Mts Negeri Mariai dengan jumlah

siswa kelas VIIA 25 siswa dan kelas VIIB 24 siswa.

(2). SMP Negeri 11 Aimas dengan jumlah siswa kelas

VIIA 29 siswa dan kelas VIIB 29 siswa. (3). MTs.

Al-Ma‟arif 01 Aimas, dengan jumlah siswa kelas

VIIA 18 siswa dan kelas VIIB 19 siswa. Penelitian ini

tidak memperhitungkan perbandingan jumlah siswa

laki-laki dan perempuan.

Pada penelitian ini digunakan kelas eksperimen

diberlakukan pembelajaran dengan menggunakan

carta berbasis lampu digital dan kelas kontrol

diberlakukan pembelajaran dengan menggunakan

cara konvensional atau ceramah. Pada penelitian ini,

tidak dilakukan pengacakan siswa ke dalam kelas-

kelas penelitian, tetapi menggunakan kelas yang telah

ada.

2.3. Alat / Instrumen penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

media, yaitu media carta berbasis lampu digital.

Sedangkan untuk alat uji peneliti menggunakan tes

tertulis, angket dan observsi teman sejawat dan

dokumentasi.

2.4. Tekhnik Analisis Data

Data hasil tes tertulis, observasi teman sejawat

serta angket diolah dan hasilnya akan menunjukan

hubungan sebab akibat terjadinya sebuah masalah.

Dalam penelitian kuantitatif, setelah semua data dari

responden atau dari berbagai sumber lainnya

terkumpul akan dilakukan analisa baik menggunakan

aplikasi SPSS V.17.0 (Statistic Package Social

Science) untuk mempermudah penghitungan. Saat

semua data telah terkumpul dan penulis memastikan

bahwa pernyataan-pernyataan pada kuesioner telah

terjawab lengkap atau tidak, kemudian

diklasifikasikan jawaban dari responden. Selanjutnya,

tahap terakhir adalah penghitungan jawaban yang

diteliti lalu dijumlahkan serta ditabulasikan secara

sempurna.

2.4. Uji Prasyarat

Instrumen tertulis sebelum diujikan dilakukan

uji prasyarat. Uji prasyarat analisis itu meliputi

validitas dan reabilitas instrumen.

1. Uji Coba Instrumen

Page 4: EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL … · Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan ... It can

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

41

Sebelum digunakan, instrumen dalam penelitian

ini diuji dengan uji validitas instrumen. Uji validitas

instrumen penelitian diajukan kepada dosen

berwenang yang ditunjuk sebagai judgment expert

yaitu 2 orang ahli materi, uji reliabilitas tes yang

diujicobakan kepada responden populasi sebanyak

18 peserta.

Tempat uji coba (try out) di MTs Al Ma-arif

Aimas. Kemudian hasil dari uji coba instrumen

dianalisis untuk mendapatkaan predikat valid dan

reable.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam proses

analisis data adalah sebagai berikut:

a) Uji Validitas instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian

membutuhkan predikat valid dan reliabel, agar data

penelitian yang didapat merupakan hasil yang valid

serta reliabel. Instrumen dapat dikatakan valid apabila

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu

valid.

Uji validitas instrumen dilakukan dalam

penelitian ini adalah judgment expert. Instrumen

penelitian diajukan kepada dosen berwenang yang

ditunjuk sebagai judgment expert yaitu 2 orang ahli

materi. Setiap dosen memiliki pengalaman menilai

instrumen sehingga saran serta evaluasi yang

diberikan memberikan validitas instrumen.

b) Uji reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas menggunakan tekhnik korelasi

product moment dari pearson, karena mempunyai

teknik pengujian yang sama dengan menguji

reliabilitas berdasarkan atas uraian atau angket atau

kuesioner dan skala bertingkat sehingga dapat

menunjukan indeks konsistensi reabilitas yang cukup

sempurna.

Untuk uji relibilitas digunakan rumus korelasi

product moment (Partino 2008) sebagai berikut :

Kemudian, angka koefisien korelasi (r XY)

dikonsultasikan dengan patokan tingkat reliabilitas

(Partino 2008) sebagai berikut:

Tabel 3.2 Patokan Tingkat Reliabilitas

Koefisien Korelasi Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0,20 Rendah sekali

0,21 – 0,40 Rendah

0,51 – 0,70 Sedang

0,71 – 0,90 Tinggi

0,91 – 1,00 Tinggi sekali

Korelasi ini digunakan untuk mengetahui

hubungan antara variabel X yaitu skor butir ganjil

dengan variabel Y yaitu skor butir genap. Uji

reliabilitas yang digunakan dalam penelitian adalah

penghitungan dengan aplikasi statistika sederhana

Anastase. Penelitian ini juga didukung oleh data-data

yang akurat, oleh karena itu penulis menggunakan

data angket sebagai penambah informasi dan

pelengkap penelitian.

c) Uji Normalitas Instrumen

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian

adalah penghitungan dengan model Lilliefors

(Kolmogorov Smirnov) yang terdapat dalam SPSS

Exsplore dengan menggunakan aplikasi SPSS versi

17.

Rumus yang digunakan dalam uji normaliatas

Lilliefors (Kolmogorov Smirnov) adalah jarak vertikal

maksimum antara Fn (z) dan Ф (z) sebagai berikut:

D* = sup {|Fn (z) – Ф(z) |, - ≤ ∞ ≤ z ∞}

Diamana Fn (z) adalah fungsi disrtibusi empiris

(empirical distribustion function), yakni Fn (z) =

(jumlah dari z(k) ≤ ) / n, untuk setiap z sedangkan Ф

(z) adalah fungsi distribusi kumulatif (cumulative

distribution function) normal baku.

2.5. Uji Hipotesis

Dalam tekhnik pengujian hipotesis ini, penulis

menggunakan tekhnik statistik nonparametrik yaitu

menggunakan alternatif dari Uji T yaitu Uji Mann

Whitney. Ini, dikarenakan tidak terpenuhinya syarat

dari Uji T yaitu sampel tidak berdistribusi normal.

Langkah-langakah dalam uji hipotesis adalah :

a) Sampel dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas dengan mengunakan aplikasi SPSS

versi 17 dengan rumus uji normaliatas Lilliefors

(Kolmogorov Smirnov) yakni jarak vertikal

maksimum antara Fn (z) dan Ф (z) sebagai berikut :

D* = sup {|Fn (z) – Ф(z) |, - ≤ ∞ ≤ z ∞}

(Uyanto, 2009).

b) Kemudian dilanjutkan dengan Uji Mann

Whitney dengan mengunakan aplikasi SPSS versi

17 dengan rumus sebagai berikut:

Uji Mann Whitney dengan pendekatan distribusi

normal

ZH =

Dengan : U = n1n2 + - R1

E(U) =

Page 5: EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL … · Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan ... It can

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

42

=

(Uyanto, 2009)

3. HASIL PENELITIAN

1. Data Hasil Tes

Data hasil tes adalah data yang terkumpul dari

hasil tes tertulis siswa. Data diperoleh dari nilai pretes

dan nilai postes pada kelas eksperimen maupun kelas

kontrol.

a) MTs Negeri Mariai

Data penelitian yang diambil di MTs Negeri

Mariai diperoleh dari sampel berjumlah 49 siswa.

Kelas Eksperimen

Tabel 4.1 Frekuensi Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

No Nilai

pretes

Nilai

postes

F

nilai pretes

F

nilai postes

%

pretes

%

postes

NxF

pretes

NxF

postes

1. 6 6 7 1 28 4 42 6

2. 7 7 9 6 36 24 63 42

3. 8 8 6 7 24 28 48 56

4. 9 9 3 11 12 44 27 99

Σ 30 25 25 180 203

Rata-rata 7,2 8,12

Berdasarkan Tabel 4.1 frekuensi nilai pretes

kelas eksperimen MTs Negeri Mariai dapat

disimpulkan, nilai terendah 6 sebanyak 7 siswa

(28%), nilai tertinggi adalah 9 sebanyak 3 siswa

(12%), dengan rata-rata kelas 7,2.

Sedangkan, berdasarkan Tabel 4.1 frekuensi nilai

postes kelas eksperimen MTs Negeri Mariai dapat

disimpulkan bahwa nilai terendah 6 sebanyak 1 siswa

(4%) sedangkan nilai tertinggi adalah 9 sebanyak 11

siswa (44%), dengan rata-rata 8,12.

Frekuensi kemampuan siswa menjawab soal

pretes kelas eksperimen MTs N Mariai dapat

disimpulkan, pada soal pertama 25 siswa berhasil

menjawab dengan benar, soal ke dua 23 siswa, soal

ke tiga 25 siswa, soal ke empat 23 siswa, soal ke lima

19 siswa, soal ke enam 22 siawa, soal ke tujuh 3

siswa, soal ke delapan 17 siswa, soal ke sembilan 14

siswa, soal ke sepuluh 9 siswa. Soal yang dianggap

oleh siswa paling mudah adalah soal pada nomor 1

dan 3, soal yang dianggap oleh siswa paling sulit

adalah soal pada nomor 7.

Sedangkan, Frekuensi kemampuan siswa

menjawab soal postes dapat disimpulkan, pada soal

pertama 25 siswa berhasil menjawab dengan benar,

soal ke dua 24 siswa, soal ke tiga 25 siswa, soal ke

empat 23 siswa, soal ke lima 24 siswa, soal ke enam

25 siawa, soal ke tujuh 3 siswa, soal ke delapan 14

siswa, soal ke sembilan 17 siswa, soal ke sepuluh 23

siswa. Soal yang dianggap oleh siswa paling mudah

adalah soal pada nomor 1, 3 dan 6, soal yang

dianggap oleh siswa paling sulit adalah soal pada

nomor 7.

Kelas Kontrol

Tabel 4.3 Frekuensi Nilai Pretes dan Postes Kelas kontrol

No Nilai

pretes

Nilai

postes

F

nilai pretes

F

nilai postes

%

pretes % postes

NxF

pretes NxF postes

1. 4 5 1 3 4, 12 4 15

2. 5 6 6 6 24 24 30 36

3. 6 7 6 4 24 16 36 28

4. 7 8 8 9 32 36 56 72

5. 8 9 3 2 12 8 24 18

Σ 24 24 50 169

Rata-rata 6,25 7,04

Berdasarkan Tabel 4.3 frekuensi nilai pretes

kelas kontrol MTs Negeri Mariai dapat disimpulkan ,

nilai terendah 4 sebanyak 1 siswa (4,%), nilai

tertinggi adalah 8 sebanyak 2 siswa (12%), dengan

rata-rata kelas 6,25.

Sedangkan, berdasarkan Tabel 4.3 frekuensi nilai

postes kelas kontrol MTs N Mariai dapat

disimpulkan, nilai terendah 5 sebanyak 3 siswa (12%)

sedangkan nilai tertinggi adalah 9 sebanyak 2 siswa

(8%), dengan rata-rata 7,04.

Page 6: EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL … · Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan ... It can

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

43

Frekuensi kemampuan siswa menjawab soal

postes kelas kontrol MTs N Mariai dapat

disimpulkan, Pada soal pertama 23 siswa, soal ke dua

20 siswa, soal ke tiga 24 siswa, soal ke empat 18

siswa, soal ke lima 11 siswa, soal ke enam 19 siawa,

soal ke tujuh 8 siswa, soal ke delapan 2 siswa, soal ke

sembilan 12 siswa, soal ke sepuluh 13 siswa. Soal

yang dianggap oleh siswa paling mudah adalah soal

pada nomor 3 dan, soal yang dianggap oleh siswa

paling sulit adalah soal pada nomor 8.

Sedangkan, Frekuensi kemampuan siswa

menjawab soal postes MTs Negeri Mariai dapat

disimpulkan. Pada soal pertama 23 siswa berhasil

menjawab soal dengan benar, soal ke dua 21 siswa,

soal ke tiga 24 siswa, soal ke empat 22 siswa, soal ke

lima 15 siswa, soal ke enam 21 siawa, soal ke tujuh 5

siswa, soal ke delapan 9 siswa, soal ke sembilan 14

siswa, soal ke sepuluh 15 siswa. Soal yang dianggap

oleh siswa paling mudah adalah soal pada nomor 3,

soal yang dianggap oleh siswa paling sulit adalah soal

pada nomor 7.

b) SMP Negeri 11 Aimas

Data penelitian yang diambil di SMP Negeri 11

Aimas diperoleh dari sampel yang berjumlah 58

siswa.

Kelas Eksperimen

Berdasarkan Tabel 4.5 frekuensi nilai pretes

kelas eksperimen SMP Negeri 11 Aimas dapat

disimpulkan, nilai terendah 2 sebanyak 5 siswa

(17%), nilai tertinggi adalah 7 sebanyak 2 siswa

(6,8%), dengan rata-rata kelas 4,38.

Sedangkan, berdasarkan Tabel 4.5 frekuensi nilai

postes kelas eksperimen SMP Negeri 11 Aimas dapat

disimpulkan, nilai terendah 5 sebanyak 4 siswa

(17,2%) sedangkan nilai tertinggi adalah 9 sebanyak 1

siswa (34%), dengan rata-rata 6,24.

Tabel 4.5 Frekuensi Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

No Nilai

pretes

Nilai

postes

F

nilai pretes

F

nilai postes

%

pretes

%

postes

NxF

pretes

NxF

postes

1. 2 5 5 4 17,2 17,2 10 20

2. 3 6 4 16 24,1 55,1 12 96

3. 4 7 4 8 24,1 27,5 16 56

4. 5 8 9 - 27,5 - 45 -

5. 6 9 5 1 17,2 3,4 30 9

6. 7 - 2 - 6,8 - 14 -

Σ 29 29 127 181

Rata-rata 4,38 6,24

Frekuensi kemampuan siswa menjawab soal

pretes kelas eksperimen SMP N 11 Aimas dapat

disimpulkan, pada soal pertama 5 siswa, soal ke dua

25 siswa, soal ke tiga 27 siswa, soal ke empat 15

siswa, soal ke lima 10 siswa, soal ke enam 6 siawa,

soal ke tujuh 14 siswa, soal ke delapan 6 siswa, soal

ke sembilan 7 siswa, soal ke sepuluh 12 siswa. Soal

yang dianggap oleh siswa paling mudah adalah soal

pada nomor 3, soal yang dianggap oleh siswa paling

sulit adalah soal pada nomor 1.

Frekuensi kemampuan siswa menjawab soal

postes SMP Negeri 11 Aimas dapat disimpulkan,

pada soal pertama 16 siswa, soal ke dua 28 siswa,

soal ke tiga 24 siswa, soal ke empat 20 siswa, soal ke

lima 9 siswa, soal ke enam 11 siawa, soal ke tujuh 19

siswa, soal ke delapan 19 siswa, soal ke sembilan 11

siswa, soal ke sepuluh 19 siswa. Soal yang dianggap

oleh siswa paling mudah adalah soal pada nomor 3,

soal yang dianggap oleh siswa paling sulit adalah soal

pada nomor 5.

Kelas Kontrol

Berdasarkan Tabel 4.7 frekuensi nilai pretes kelas

kontrol SMP Negeri 11 Aimas dapat disimpulkan,

nilai terendah 2 sebanyak 2 siswa (6,8%), nilai

tertinggi adalah 7 sebanyak 4 siswa (13,7%), dengan

rata-rata kelas 4,93.

Sedangkan, berdasarkan Tabel 4.7 frekuensi nilai

postes kelas kontrol SMP Negeri 11 Aimas dapat

disimpulkan, nilai terendah 3 sebanyak 1 siswa

(10,3%) sedangkan nilai tertinggi adalah 8 sebanyak2

siswa 27,5%), dengan rata-rata 5,55.

Tabel 4.7 Frekuensi Nilai Pretes dan Postes Kelas kontrol

Page 7: EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL … · Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan ... It can

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

44

No Nilai

pretes

Nilai

postes

F

nilai pretes

F

nilai postes

%

pretes

%

postes

NxF

pretes

NxF postes

1. 2 3 2 1 6,8 10,3 4 3

2. 3 4 3 8 10,3 13,7 9 32

3. 4 5 6 6 20,6 17,2 24 30

4. 5 6 6 4 20,6 20,6 30 24

5. 6 7 8 8 27,5 24,1 48 56

6. 7 8 4 2 13,7 27,5 28 16

Σ 29 29 143 161

Rata-rata 4,93 5,55

Frekuensi kemampuan siswa menjawab soal

postes kelas kontrol SMP Negeri 11 Aimas dapat

disimpulkan, pada soal pertama ke 9 siswa, soal ke

dua 25 siswa yang berhasil, soal ke tiga 27 siswa, soal

ke empat 12 siswa, soal ke lima 13 siswa, soal ke

enam 16 siawa, soal ke tujuh 15 siswa, soal ke

delapan 5 siswa, soal ke sembilan 9 siswa, soal ke

sepuluh 12 siswa. Soal yang dianggap oleh siswa

paling mudah adalah soal pada nomor 3, soal yang

dianggap oleh siswa paling sulit adalah soal pada

nomor 8.

Sedangkan, Frekuensi kemampuan siswa

menjawab soal postes SMP Negeri 11 Aimas dapat

disimpulkan, pada soal pertama 14 siswa, soal kedua

24 siswa, soal ketiga 24 siswa, soal keempat 18 siswa,

soal kelima 16 siswa, soal keenam 15 siawa, soal

ketujuh 13 siswa, soal kedelapan 16 siswa, soal

kesembilan 10 siswa, soal kesepuluh 11 siswa. Soal

yang dianggap oleh siswa paling mudah adalah soal

pada nomor 2 dan 3, soal yang dianggap oleh siswa

paling sulit adalah soal pada nomor 9.

c) MTs Al- Ma’arif 01 Aimas

Data penelitian yang diambil di MTs Al- Ma‟arif

01 Aimas diperoleh dari sampel yang berjumlah 37

siswa.

Kelas Eksperimen

Tabel 4.9 Frekuensi Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

No Nilai

pretes

Nilai

postes

F

nilai pretes

F

nilai postes

%

pretes

%

postes

NxF

pretes

NxF

postes

1. 2 5 1 5 5,2 26,3 2 25

2. 3 6 1 3 5,2 31,5 3 18

3. 4 7 6 3 31,5 36,8 24 21

4. 5 8 4 6 21 42,1 20 48

5. 6 9 6 2 31,5 1 36 18

6. 7 - 1 - 5,2 - 7 -

Σ 19 19 92 130

Rata-rata 4,84 6,84

Berdasarkan Tabel 4.9 frekuensi nilai pretes

kelas eksperimen dapat disimpulkan, nilai terendah 2

sebanyak 1 siswa (5,2%), nilai tertinggi adalah 7

sebanyak 1 siswa (5,2%), dengan rata-rata kelas 4,84.

Sedangkan, berdasarkan Tabel 4.9 frekuensi nilai

postes kelas eksperimen MTs Al-Ma‟arif 01 Aimas

dapat disimpulkan, nilai terendah 5 sebanyak 5 siswa

(5,2%) sedangkan nilai tertinggi adalah 9 sebanyak 2

siswa (1%), dengan rata-rata 6,84.

Frekuensi kemampuan siswa menjawab soal

pretes kelas eksperimen MTs Al-Ma‟arif 01 Aimas

dapat disimpulkan, pada soal pertama 3 siswa, soal ke

dua 18 siswa, soal ke tiga 18 siswa, soal ke empat 11

siswa, soal ke lima 12 siswa, soal ke enam 2 siawa,

soal ke tujuh 14 siswa, soal ke delapan 2 siswa, soal

ke sembilan 6 siswa, soal ke sepuluh 5 siswa. Soal

yang dianggap oleh siswa paling mudah adalah soal

pada nomor 2 dan 3, soal yang dianggap oleh siswa

paling sulit adalah soal pada nomor 6 dan 8.

Sedangkan, Frekuensi kemampuan siswa

menjawab soal postes dapat disimpulkan, pada soal

pertama menunjukan 5 siswa dengan benar, soal ke

dua 16 siswa, soal ke tiga 17 siswa, soal ke empat 13

siswa, soal ke lima 13 siswa, soal ke enam 5 siawa,

soal ke tujuh 8 siswa, soal ke delapan 8 siswa, soal ke

Sembilan 6 siswa, soal ke sepuluh 4 siswa. Soal yang

dianggap oleh siswa paling mudah adalah soal pada

nomor 3, soal yang dianggap oleh siswa paling sulit

adalah soal pada nomor 1dan 6.

Berdasarkan Tabel 4.11 frekuensi nilai pretes

kelas kontrol MTs Al-Ma‟arif dapat disimpulkan,

nilai terendah 1 sebanyak 1 siswa (5,5%), nilai

Page 8: EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL … · Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan ... It can

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

45

tertinggi adalah 9 sebanyak 1 siswa (5,5%), dengan

rata-rata kelas 5,28.

Sedangkan, berdasarkan Tabel 4.11 frekuensi

nilai postes kelas kontrol MTs Al- Ma‟arif 01 Aimas

dapat disimpulkan, nilai terendah 2 sebanyak 1 siswa

(5,5%) sedangkan nilai tertinggi adalah 9 sebanyak 2

siswa (11,1%), dengan rata-rata 5,38.

Frekuensi kemampuan siswa menjawab soal

postes kelas kontrol dapat disimpulkan, pada soal

pertama 5 siswa, soal ke dua 16 siswa, soal ke tiga 17

siswa, soal ke empat 13 siswa, soal ke lima 13 siswa,

soal ke enam 5 siawa, soal ke tujuh 8 siswa, soal ke

delapan 8 siswa, soal ke sembilan 6 siswa, soal ke

sepuluh 4 siswa. Soal yang dianggap oleh siswa

paling mudah adalah soal pada nomor 3, soal yang

dianggap oleh siswa paling sulit adalah soal pada

nomor 10.

Kelas Kontrol

Tabel 4.11 Frekuensi Nilai Pretes dan Postes Kelas kontrol

No Nilai

pretes

Nilai

postes

F

nilai pretes

F

nilai postes

%

pretes

%

postes

NxF

pretes

NxF

postes

1. 1 2 1 1 5,5 5,5 1 2

2. 4 3 7 3 38,8 16,6 28 9

3. 5 4 1 3 5,5 16,6 5 12

4. 6 5 5 3 27,7 16,6 30 15

5. 7 6 2 3 11,1 16,6 14 18

6. 8 7 1 1 5,5 5,5 8 7

7. 9 8 1 2 5,5 11,1 9 16

8. - 9 - 2 11,1 - 18

Σ 18 18 95 97

Rata-rata 5,28 5,38

Sedangkan, frekuensi kemampuan siswa

menjawab soal postes MTs Al-Ma‟arif dapat

disimpulkan, pada soal pertama 6 siswa, soal ke dua

17 siswa yang berhasil menjawabnya, soal ke tiga 16

siswa, soal ke empat 12 siswa, soal ke lima 9 siswa,

soal ke enam 14 siawa, soal ke tujuh 10 siswa, soal ke

delapan 5 siswa, soal ke sembilan tidak ada siswa

yang menjawabnya, soal ke sepuluh 8 siswa. Soal

yang dianggap oleh siswa paling mudah adalah soal

pada nomor 2, dan soal yang dianggap oleh siswa

paling sulit adalah soal pada nomor 9 sehingga tidak

ada siswa yang bisa menjawabnya.

2. Angket

Hasil angket dari penelitian untuk mengetahui

respon siswa. Angket hanya diberikan pada siswa

kelas eksperimen yang diberlakukan pembelajaran

menggunakan media carta berbasis lampu digital.

Adapun hasil angket pada masing-masing sekolah

sebagai berikut :

a) MTs Negeri Mariai

Skor angket kelayakan media diperoleh

pernyataan dengan angka skor tertinggi 49 berasal

dari 4 siswa, sedangkan angka skor terendah yakni

dengan angka skor 42 berasal dari 3 siswa.

Sedangkan skor pernyataan angket kelayakan,

pernyataan pertama memperoleh jumlah skor

sebanyak 115, pernyataan ke dua memperoleh jumlah

skor 106, pernyataan ke tiga memperoleh jumlah skor

96, pernyataan ke empat memperoleh jumlah skor 99,

pernyataan ke lima memperoleh jumlah skor 107,

pernyataan ke enam memperoleh jumlah skor 95,

pernyataan ke tujuh memperoleh jumlah skor 103,

pernyataan ke delapan memperoleh jumlah skor 99,

pernyataan ke sembilan memperoleh jumlah skor 100,

pernyataan ke sepuluh memperoleh jumlah skor 101.

Skor tertinggi adalah 115 atau pada pernyataan

pertama, dan skor terendah adalah 95 atau pada

pernyataan yang ke enam.

b) SMP Negeri 11 Aimas

Skor angket kelayakan media diperoleh

pernyataan dengan angka skor tertinggi nilai 50

berasal dari 6 siswa, sedangkan nilai terendah yakni

dengan nilai 36 berasal dari 2 siswa.

Sedangkan skor pernyataan angket kelayakan,

pernyataan pertama memperoleh skor sebanyak 144,

pernyataan ke dua memperoleh jumlah skor 133,

pernyataan ke tiga memperoleh jumlah 133,

pernyataan ke empat memperoleh djumlah skor 128,

pernyataan ke lima memperoleh jumlah skor 132 ,

pernyataan ke enam memperoleh jumlah skor 123,

pernyataan ke tujuh memperoleh jumlah skor 132,

pernyataan ke delapan memperoleh jumlah skor 125,

pernyataan ke sembilan memperoleh jumlah skor 125,

pernyataan ke sepuluh memperoleh jumlah skor 130.

Skor tertinggi dari gambar grafik 4.2 adalah 144 atau

Page 9: EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL … · Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan ... It can

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

46

pada pernyataan pertama, dan skor terendah adalah

123 atau pada pernyataan yang ke enam.

c) MTs Al-Ma’arif 01 Aimas

Skor angket kelayakan media diperoleh,

pernyataan dengan skor tertinggi 50 berasal dari 5

siswa, sedangkan nilai terendah yakni dengan nilai 32

berasal dari 1 siswa.

Sedangkan skor pernyataan angket kelayakan,

pernyataan pertama memperoleh jumlah skor

sebanyak 89, pernyataan ke dua memperoleh jumlah

skor 95, pernyataan ke tiga memperoleh jumlah skor

86, pernyataan ke empat memperoleh jumlah skor 85,

pernyataan ke lima memperoleh jumlah skor 89,

pernyataan ke enam memperoleh jumlah skor 84,

pernyataan ke tujuh memperoleh jumlah skor 85,

pernyataan ke delapan memperoleh jumlah skor 85,

pernyataan ke sembilan memperoleh jumlah skor 90,

pernyataan ke sepuluh memperoleh jumlah skor 90.

Skor tertinggi dari gambar grafik 4.25 adalah 95 atau

pada pernyataan kedua, dan skor terendah adalah 86

atau pada pernyataan yang ke enam.

3. Observasi Teman Sejawat

Observasi Teman Sejawat adalah untuk

mengetahui penilaian teman sejawat dalam proses

belajar mengajar pada saat penelitian dan untuk

mendukung hasil penelitian pada tiga sekolah yakni.

MTs N Mariai, SMP N 11 Aimas dan MTs Al-

Ma‟arif 01 Aimas. Adapun hasil atau skornya pada

masing-masing sekolah sebagai berikut :

a) Observasi teman sejawat di MTs N

Mariai

Skor Penilaian Observasi Teman Sejawat MTs N

Mariai, Untuk kelas eksperimen diperoleh skor 4

untuk semua kriteria peniliaian. Sedangkan, untuk

kelas kontrol yakni skor 4 sebanyak 6 krteria

penilaian, masing-masing adalah kriteria penilaian

nomor 1, 2, 3, 4, 8 dan 10, serta untuk skor 3 masing-

masing adalah kriteria peniliaian nomor 5, 6, 7 dan 9.

b) Observasi teman sejawat di SMP N 11

Aimas

Skor Penilaian Observasi Teman Sejawat SMP N

11 Aimas, kelas eksperimen diperoleh skor 4

sebanyak 7 kriteria penilaian, masing – masing adalah

kriteria nomor 1, 2, 3, 4, 7, 9 dan 10. Kriteria

penilaian ke 5, 6 dan 8 diperoleh skor 3. Sedangkan,

untuk kelas kontrol yakni skor 4 sebanyak 4 kriteria

penilaian masing-masing adalah kriteria nomor 1, 3, 5

dan 10. Serta skor 3 masing-masing adalah kriteria

nomor 2, 4, 6, 7, 8 dan 9.

c) Observasi teman sejawat di MTs Al

Ma’arif 01 Aimas

Skor Penilaian Observasi Teman Sejawat MTs Al

Ma‟arif 01 Aimas, untuk kelas eksperimen diperoleh

skor 4 sebanyak 8 kriteria, masing–masing adalah

kriteria nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9 dan 10. Kriteria ke 2

dan 8 diperoleh skor 3. Sedangkan untuk kelas

kontrol yakni skor 4 sebanyak 4 kriteria, masing-

masing adalah kriteria penilaian nomor 1, 2, 3 dan 8.

Kriteria nomor 4, 7, 9 dan10 skornya adalah 3.

Kriteria penilaian 5 dan 6 skornya adalah 2.

3.1. Pengujian Dasar Analisis Data

Pengujian dasar analisis pada penelitian ini pada

uji instrumen yaitu pengujian validitas, reliabilitas

dan normalitas. Kemudian untuk data tes tertulis,

dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas,

kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis.

1. Uji Prasyarat

Instrumen tes tertulis telah dilakukan uji

validitas, reliabilitas dan normalitas untuk memenuhi

kelayakan suatu instrumen pada suatu penelitian.

Hasil uji validitas yang dilakukan dengan cara

instrumen diajukan kepada dosen berwenang yang

ditunjuk sebagai judgment expert yaitu 2 orang ahli

materi. Diperoleh bahwa instrumen oleh dosen 1

menyatakan secara isi instrumen tersebut sudah valid

namun belum pada variasi tingat kesulitan yang

beragam, hendaknya kesulitan soal C1 diperkecil dan

diperbanyak pada C2, C3 dan dosen ke 2 menyatakan

instrumen valid untuk digunakan. Hasil uji reliabilitas

dari instrumen yakni diperoleh 0.70. Hasil uji

normalitas dari instrumen yakni diperoleh p-value

0,200.

2. Analisis Data

Hasil data tes tertulis pada penelitian dilakukan

analisis menggunakan aplikasi statistika sederhana

Anastes untuk memperoleh nilai rata-rata, simpangan

baku dan korelasi XY. Selain itu, data juga di analisis

menggunakan dan apliksi SPSS 17 untuk memperoleh

nilai median, modus dan uji normalitas. Secara

umum, nilai mean, simpangan baku, dan median

postes mengalami kenaikan dari nilai pretes,

walaupun tingkat kenaikannya berbeda-beda pada

kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Namun

di sekolah SMP 11 aimas, simpangan baku atau

standar deviasi, koerlasi XY tesnya mengalami

penurunan pada kelas eksperimen dan juga pada kelas

kontrol. Akan tetapi, nilai rata-rata atau meannya

Page 10: EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL … · Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan ... It can

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

47

meningkat, walaupun kenaikannya berbeda–bada

pada kelas kontrol dan eksperimen.

3. Rata-rata nilai pretes dan postes

MTs N Mariai nilai rata-rata pretes terhadap

postes pada kelas eksperimen mengalami keningkatan

dari 7,2 menjadi 8,12, pada kelas kontrol 6,25

menjadi 7,04. SMP N 11Aimas nilai rata-rata pretes

terhadap postes pada kelas eksperimen mengalami

keningkatan dari 4,38 menjadi 6,24, pada kelas

kontrol 4,93 menjadi 5,55. MTs Al-Ma‟arif 01 Aimas

nilai rata-rata pretes terhadap postes pada kelas

eksperimen mengalami keningkatan dari 4,84 menjadi

6,84, pada kelas kontrol 5,28 menjadi 5,39.

3.2. Pengujian Hipotesis

Data pada penelitian ini menggunakan uji

normalitas dan homogenitas untuk data postes kelas

eksperimen dan postes kelas kontrol dilakukan uji

normalitas dahulu sebagai syarat tekhnik analisis

statistik inferensial kemudiaan dilanjutkan Uji-T pada

setiap masing-masing sekolah. Perhitungan dilakukan

dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 17.

Pengujian ini menggunakan statistik

nonparametrik yang parameter dari populasinya tidak

mengikuti suatu distribusi normal, dan memiliki

distribusi yang bebas dari persyaratan, dan variansnya

tidak perlu homogen.

Tabel 4.20 Hasil Pengujian Analisis data

Sekolah Kelas Jenis

Tes

Uji nilai

Me Mo Mean Standar Deviasi Korelasi XY min max

MTs N

Mariai

Eksperimen Pretes 7,20 1,00 -0,03 6 9 7 7

Postes 8,12 0.93 -008 6 9 8 9

Kontrol Pretes 6,25 1,11 -0.13 4 8 6 7

Postes 7,04 1,23 0,00 5 9 7 8

SMP N

11

Aimas

Eksperimen Pretes 4,38 1,54 0,26 2 7 5 5

Postes 6,24 0,83 -0,54 5 9 6 6

Kontrol Pretes 4,93 1,46 0,10 2 7 5 6

Postes 5,55 1,43 0,07 3 8 5 4,7

MTs Al-

Ma‟arif

Aimas

Eksperimen Pretes 4,84 1,26 0,02 2 7 5 4,6

Postes 6,84 1,42 0,09 5 9 7 8

Kontrol Pretes 5,28 1,87 0,30 1 9 5 4

Postes 5,39 2,15 0,53 2 9 5 3,4,5,6

1. MTs Negeri Mariai

Hasil yang diperoleh dari perhitungan SPSS

untuk MTs Negeri Mariai uji normalitas postes

hasilnya kelas eksperimen p-value = 0,000< α 0,05

untuk Uji Normalitas Lillefors (Kolmogorov smirnov

). Maka pada postes kelas eksperimen adalah sampel

berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Demikian juga, terlihat bahwa kelas kontrol p-value

= 0,001< α 0,05 untuk Uji Normalitas Lillefors

(Kolmogorov smirnov). Maka pada postes kelas

kontrol adalah sampel berasal dari populasi yang

tidak berdistribusi normal. Sehingga dapat dijelaskan

bahwa sampel berasal dari populasi yang tidak

berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas hasilnya

p-value = 0,452 > α 0,05 untuk Uji homogenitas

Lillefors (Kolmogorov smirnov ) maka keputusan

yang diambil adalah varian pada tiap-tiap kelompok

sama/homogen.

Untuk uji T postes menggunakan Uji Mann-

Whitney dimana sampel berasal dari populasi yang

tidak berdistribusi normal. Hasil Uji Mann-Whitney

adalah Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,002. Olek karena

Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,002 < α 0,05 maka Ho

pada uji Mann Whitney diterima. Jadi ada perubahan

nilai yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas

yang menggunakan media carta berbasis lampu

digital dan kelas yang tidak menggunakan media.

2. SMP Negeri 11 Aimas

Hasil yang diperoleh perhitungan SPSS untuk

SMP Negeri 11 Aimas uji normalitas postes kelas

kontrol dan kelas eksperimen di uji normalitas

hasilnya, kelas eksperimen p-value = 0,000< α 0,05

untuk Uji Normalitas Lillefors (Kolmogorov smirnov

), maka pada postes kelas eksperimen adalah sampel

berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Demikian juga pada kelas kontrol terlihat p-value =

0,009 < α 0,05 untuk Uji Normalitas Lillefors

(Kolmogorov smirnov). Maka pada postes kelas

kontrol adalah sampel berasal dari populasi yang

tidak berdistribusi normal. Sehingga dapat dijelaskan

bahwa sampel berasal dari populasi yang tidak

berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas hasilnya

p-value = 0,584 > α 0,05 untuk Uji homogenitas

Page 11: EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL … · Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan ... It can

JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

48

Lillefors (Kolmogorov smirnov ) maka keputusan

yang diambil adalah varian pada tiap-tiap kelompok

sama/homogen.

Uji T postes menggunakan Uji Mann-Whitney

dimana sampel postes berasal dari populasi yang

tidak berdistribusi normal. Oleh karena Asymp. Sig.

(2-tailed) = 0,070 < α 0,05 maka H0 pada Uji

MannWhitney diterima. Jadi ada perubahan nilai

yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas yang

menggunakan media carta berbasis lampu digital dan

kelas yang tidak menggunakan media.

3. MTs Al-Ma’arif 01 Aimas

Hasil yang diperoleh perhitungan SPSS untuk

MTs Al-Ma‟arif 01 Aimas uji normalitas postes kelas

kontrol dan kelas eksperimen di uji normalitas

hasilnya, kelas eksperimen p-value = 0,023 < α 0,05

untuk Uji Normalitas Lillefors (Kolmogorov smirnov

), maka pada postes kelas eksperimen adalah sampel

berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Akan tetapi postes pada kelas kontrol terlihat p-value

= 0,200 > α 0,05 untuk Uji Normalitas Lillefors

(Kolmogorov smirnov). Maka pada postes kelas

kontrol adalah sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Sehingga dapat dijelaskan

bahwa salah satu data postes MTs Al-Ma‟arif 01

Aimas berasal dari populasi yang tidak berdistribusi

normal. Untuk uji homogenitas hasilnya p-value =

0,113 > α 0,05 untuk Uji homogenitas Lillefors

(Kolmogorov smirnov ) maka keputusan yang

diambil adalah varian pada tiap-tiap kelompok

sama/homogen).

Uji T menggunakan Uji Mann-Whitney dimana

salah satu data postes berasal dari populasi yang tidak

berdistribusi normal. Oleh karena Asymp. Sig. (2-

tailed) = 0,030 < α 0,05 maka H0 diterima. Jadi ada

perubahan nilai yang signifikan antara hasil belajar

siswa kelas yang menggunakan media carta berbasis

lampu digital dan kelas yang tidak menggunakan

media.

Hasil uji validitas instrumen tes tertulis dari 2

ahli/dosen dapat dinyatakan bahwa instrumen yang

digunakan valid. Hasil uji reliabilitas yang dilakukan

terhadap instrumen tes tertulis diperoleh 0.70 berada

pada rentang koefisien korelasi 0.51 – 0,70 yang

berarti instrumen tersebut dinyatakan reliable atau

dapat dikatakan bahwa reliabilitas tes Diagnostik

sedang. Hasil uji normalitas yang dilakukan diperoleh

p-value 0,200 yang di analisis menggunakan SPSS

lebih besar dari α 0,05, ini menunjukan bahwa

instrumen yang digunakan normal atau sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

1. MTs Negeri Mariai

Data Hasil uji postes dan pretes dilakukan

perhitungan selisih diperoleh fakta selisih pada kelas

kontrol yakni -1 sampai 3, sedangkan pada kelas

eksperimen nilai selisih antara 0 sampai 2, fakta itu

menunjukan bahwa selisih kelas kontrol lebih kecil

disebanding kelas ekseperimen. Hal ini menunjukan

bahwa kelas ekseperimen yang diberlakukan dengan

pembelajaran menggunakan media carta berbasis

lampu digital memiliki efektifitas pembelajaran yang

lebih tinggi dibanding dengan tanpa menggunakan

media. Data hasil angket pada pernyataan pertama

diperoleh fakta skor yang tinggi. Skor tinggi tersebut

menunjukan bahwa respon siswa terhadap media

pembelajaran yang diberlakukan sangat positif. Hasil

observasi teman sejawat membuktikan bahwa

pembelajaran menggunakan media carta berbsis

lampu digital sangat menunjang pada proses belajar

mengajar. Bukti tersebut dimuncukan dari fakta

kriteria penilaian pertama dan kedua memperoleh

skor tinggi.

Hasil uji hipotesis di MTs Negeri Mariai

menggunakan Uji Mann Whitney sebagai alternatif

dari Uji-T, ini dikarenakan sampel berasal dari

populasi yang tidak berdistribusi normal. Hasil yang

diperoleh Uji Mann Whitney adalah Asymp. Sig. (2-

tailed) = 0,002. Oleh karena Asymp. Sig. (2-tailed) =

0,002 < α 0,05 maka Ho diterima. Jadi ada perubahan

nilai yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas

yang menggunakan media carta berbasis lampu

digital dengan kelas yang tidak menggunakan media.

Hal ini dapat dinyatakan bahwa untuk penggunaan

media carta berbasis lampu digital pada MTs Negeri

Mariai dinyatakan efektif untuk pembelajaran

biologi.

Pembelajaran biologi di MTs Negeri Mariai

kelas VIIA dilaksanakan pada saat pergantian jam

kedua kemudian terpotong jam istirahat dan

dilanjutkan setelah istirahat pada saat masuk kelas

kembali, untuk melanjutkan pelajaran siswa masih

banyak yang diluar sehingga ada beberapa siswa

yang tertinggal dalam mengikuti pelajarn biologi.

Maka dengan adanya media carta berbasis lampu

digital ini siswa lebih bersemangat dan termotivasi

untuk mengikuti pelajaran biologi.

2. SMP Negeri 11 Aimas

Data Hasil uji postes dan pretes dilakukan

perhitungan selisih diperoleh fakta selisih pada kelas

kontrol yakni -2 sampai 4, sedangkan pada kelas

eksperimen nilai selisih antara 0 sampai 5, fakta itu

Page 12: EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL … · Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan ... It can

JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

49

menunjukan bahwa selisih kelas kontrol lebih kecil

disebanding kelas ekseperimen. Hal ini menunjukan

bahwa kelas ekseperimen yang diberlakukan dengan

pembelajaran menggunakan media carta berbasis

lampu digital memiliki efektifitas pembelajaran yang

lebih tinggi dibanding dengan tanpa menggunakan

media. Data hasil angket pada pernyataan pertama

diperoleh fakta skor yang tinggi. Skor tinggi tersebut

menunjukan bahwa respon siswa terhadap media

pembelajaran yang diberlakukan sangat positif. Hasil

observasi teman sejawat membuktikan bahwa

pembelajaran menggunakan media carta berbsis

lampu digital sangat menunjang pada proses belajar

mengajar. Bukti tersebut dimuncukan dari fakta

kriteria penilaian ketiga memperoleh skor tinggi.

Hasil uji hipotesis di SMP Negeri 11 Aimas

menggunakan Uji Mann Whitney sebagai alternativ

dari Uji-T, ini dikarenakan sampel berasal dari

populasi yang tidak berdistribusi normal. Hasil yang

diperoleh Uji Mann Whitney adalah Asymp. Sig. (2-

tailed) = 0,070 < α 0,05. Olek karena Asymp. Sig. (2-

tailed) = 0,070 < α 0,05 maka H0 diterima . Jadi ada

perubahan nilai yang signifikan antara hasil belajar

siswa kelas yang menggunakan media carta berbasis

lampu digital dengan kelas yang tidak menggunakan

media. Hal ini dapat dinyatakan bahwa untuk

penggunaan media carta berbasis lampu digital pada

SMP Negeri 11 Aimas dinyatakan efektif untuk

pembelajaran biologi.

Pelajaran biologi di SMP Negeri 11 Aimas kelas

VIIA di laksanakan pada hari Jum‟at jam terakhir,

dan jumlah siswa dalam satu kelas yang banyak

maka, pembelajaran menjadi kurang efektif lagi,

dengan menggunakan media carta berbasis lampu

digital ini siswa manjadi bersemangat belajar

kembali.

3. MTs Al-Ma’arif 01 Aimas

Data Hasil uji postes dan pretes dilakukan

perhitungan selisih diperoleh fakta selisih pada kelas

kontrol yakni -2 sampai 3, sedangkan pada kelas

eksperimen nilai selisih antara 0 sampai 5, fakta itu

menunjukan bahwa selisih kelas kontrol lebih kecil

disebanding kelas ekseperimen. Hal ini menunjukan

bahwa kelas ekseperimen yang diberlakukan dengan

pembelajaran menggunakan media carta berbasis

lampu digital memiliki efektifitas pembelajaran yang

lebih tinggi dibanding dengan tanpa menggunakan

media. Data hasil angket pada pernyataan kedua yaitu

media carta berbasis lampu digital ini membantu

saya dalam kegiatan belajar diperoleh fakta skor yang

tinggi. Skor tinggi tersebut menunjukan bahwa

respon siswa terhadap media pembelajaran yang

diberlakukan sangat positif. Hasil observasi teman

sejawat membuktikan bahwa pembelajaran

menggunakan media carta berbsis lampu digital

sangat menunjang pada proses belajar mengajar.

Bukti tersebut dimuncukan dari fakta kriteria

penilaian pertama memperoleh skor tinggi.

Hasil uji hipotesis di MTs Al-Ma‟arif 01 Aimas

menggunakan Uji Mann Whitney sebagai alternatif

dari Uji-T, ini dikarenakan sampel berasal dari

populasi yang tidak berdistribusi normal. Hasil yang

diperoleh Uji Mann Whitneya dalah Asymp. Sig. (2-

tailed) = 0,030. Oleh karena Asymp. Sig. (2-tailed) =

0,030 < α 0,05 maka H0 diterima. Jadi ada perubahan

nilai yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas

yang menggunakan media carta bebasis lampu digital

dengan kelas yang tidak menggunakan media. Hal ini

dapat dinyatakan bahwa untuk penggunaan media

carta berbasis lampu digital pada MTs Al-Ma‟arif

01Aimas dinyatakan efektif untuk pembelajaran

biologi.

Palajaran biologi di MTs Al-Ma‟arif 01 Aimas

VIIB dilaksanakan pada jam terakhir, sehingga siswa

sudah tidak semangat lagi untuk belajar, dengan

menggunakan media carta berbasis lampu digital ini

siswa lebih tertarik dan bersemangat kembali untuk

mengikuti palajaran biologi.

Maka hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

media carta berbasis lampu digital yang diberikan

pada MTs Negeri Mariai, SMP Negeri 11 Aimas dan

MTs Al-Ma‟arif 01 Aimas dinyatakan efektif.

Penelitian ini didukung pula oleh angket kelayakan

media oleh siswa. Hasil angket kelayakan media

oleh siswa, pada pernyataan nomor 3 yaitu Media

carta berbasis lampu digital ini menarik motivasi saya

untuk belajar biologi memperoleh skor 96 di MTs

Negeri Mariai, 133 di SMP Negeri 11 Aimas dan 86

di MTs Al-Ma‟arif 01 Aimas ini berarti bahwa media

carta berbais lampu digital layak digunakan,

didukung pula dengan penilaian observasi teman

sejawat.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian

sebelumnya, akan tetapi penelitian tersebut masih

menggunakan media carta yang biasa dari Luciani,

(2010) tentang pemanfaatan media carta dalam

pembelajaran IPA untuk meningkatan penguasaan

siswa tentang konsep susunan tata surya dikelas VI

SDN Pacing Kabupaten Sukabumi.

Page 13: EFEKTIVITAS INOVASI CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL … · Instrumen tes tertulis di uji pra syarat untuk memperoleh validitas dan reliabilitas, masing-masing menggunakan ... It can

JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

50

5. DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional. (2006). Standar Nasional

Pendidikan, Jakarta: BSNP

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-

Undang Republik Indonesia No 20 Tahun

2003 Tentang SISDIKNAS. Bandung: Citra

Umbara.

Djamarah. (2000). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta

: Rineka Cipta.

Luciani, (2010). Pemanfaatan Media Carta Dalam

Pembelajaran IPA Untuk Meningkatan

Penguasaan Siswa Tentang Konsep Susunan

Tata Surya Dikelas VI SDN Pacing

Kabupaten Sukabumi: Universitas Pendidikan

Indonesia. Jakarta.

Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru, Makasar:

Universitas Negeri Makasar.

Partino, H.R. 2008. Metodologi Penelitian

Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa

Sukayati. (2003). Media Pembelajaran Matematika

Sekolah Dasar. Yogyakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Susilana dan Riyana. (2008). Media pembelajaran.

Bandung : Wacana Prima.

Uyanto. (2009). Pedoman Analisis Data dengan

SPSS. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Yulistiati A. (2012). Hasil Belajar Biologi Ditinjau

Dari Metode Pembelajaran Preview, Question,

Read, Reflect, Recite, Review (PQR4) Dan

Minat BElajar Siswa Kelas X SMA Negeri I

Kebakramat Tahun Pelajaran 2001/2012.

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan :

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Yusuf et all. (2006). Upaya meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar biologi melalui penggunaan

peta konsep pada siswa kelas II4 SMP Negeri

2 pekanbaru Tahun ajaran 2004/2005 .” jurnal

biogenesis [online], vol 2 (2), 59-63

.