67
EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA DINAMIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Skripsi) Oleh TARISSA NISWATUN AUNILLAH 1413022066 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDADINAMIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(Skripsi)

Oleh

TARISSA NISWATUN AUNILLAH

1413022066

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

ii

ABSTRAK

EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDADINAMIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Oleh

Tarissa Niswatun Aunillah

Pada abad 21, teknologi yang semakin maju dengan pendidikan merupakan dua

hal yang sulit dipisahkan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

(TIK) dapat di implementasikan dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan

mutu pendidikan. Guru dapat memanfaatkan TIK dalam pembelajaran seperti

pemanfaatan internet dan menerapkan konsep belajar jarak jauh melalui

pembelajaran online, dan tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka di dalam

kelas. Salah satu inovasi pembelajaran yang mengombinasikan dua pembelajaran

tersebut adalah blended learning. Blended learning dapat mengatasi kurangnya

alokasi waktu pembelajaran di dalam kelas dan mengubah metode mengajar guru

yang hanya menggunakan metode ceramah. Hal ini juga mendorong adanya

pembuktian antara pembelajaran blended learning dan pembelajaran ceramah

manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

fisika untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hal ini, maka

dilakukanlah penelitian dengan jenis blended learning berbasis Learning

Page 3: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

iii

Management System (LMS) dengan pendekatan ilmiah. Tujuan penelitian ini yaitu

mendeskripsikan efektivitas blended learning pada materi fluida dinamis terhadap

hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 16 Bandar Lampung

dengan menggunakan desain penelitian Quasi Experimental pretest-posstest

control grup design. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran

menggunakan blended learning berbasis LMS dengan pendekatan ilmiah memiliki

pengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa. Adanya perbedaan rata-rata nilai

N-gain kelas eksperimen yaitu 0,72 (kategori tinggi) dan kelas kontrol 0,49

(kategori sedang).

Kata kunci: blended learning, fluida dinamis, hasil belajar

Tarissa Niswatun Aunillah

Tarissa Niswatun Aunillah

Page 4: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

iv

EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDADINAMIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Oleh

TARISSA NISWATUN AUNILLAH

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan FisikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran
Page 6: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran
Page 7: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran
Page 8: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 23 September 1996, sebagai

anak ketiga dari empat bersaudara pasangan ibu Firganefi dan bapak Yose

Sebastian.

Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 2 Perumnas Way Halim pada

tahun 2002 dan diselesaikan pada tahun 2008, melanjutkan di SMP Negeri 4

Bandar Lampung pada tahun 2008 yang diselesaikan pada tahun 2011 dan masuk

SMA Negeri 9 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2014. Pada

pertengahan tahun 2014 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN).

Pada tahun 2017 penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten

Way Kanan, Kecamatan Baradatu, Desa Banjar Baru dan Program Pengalaman

Lapangan (PPL) di SMP Negeri 3 Baradatu.

Page 9: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

v

MOTTO

“Kegagalan dalam satu hal adalah tanda bahwa ada keberhasilan dalam hal berikutnya”

(Mario Teguh)

“If you can’t run, then walk,If you can’t walk then crawl,

But whatever you do, you have to keep moving forward”

(Marthin Luther King JR)

“Gantilah kata menyerah, dengan memaksimalkan lagi usaha dan doamu”

(Tarissa Niswatun Aunillah)

Page 10: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

vi

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat-Nya

dan semoga shalawat selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad shalallahu

‘alaihi wasallam. Dengan kerendahan hati, penulis mempersembahkan karya

sederhana ini sebagai tanda bakti kasih tulus kepada :

1. Orang tuaku tersayang, Ibu Firganefi dan Bapak Yose Sebastian yang telah

sepenuh hati membesarkan, mendidik, mendo’akan, serta memperjuangkan

nasib anak-anaknya. Semoga Allah senantiasa memberikan kesempatan

kepadaku untuk membalasnya, meskipun aku tau, takkan pernah bisa aku

membalas semua yang telah kalian perjuangkan untukku, tapi aku akan selalu

berusaha memberikan yang terbaik dan berusaha membuat kalian bahagia.

2. Kakakku-kakakku dan adikku tersayang, Taufik Nugraha Agassi, Gamilla

Nuri Utami, dan Prima Qonita Rahma yang telah memberikan doa dan

semangatnya untuk keberhasilanku.

3. Para pendidik yang telah mengajarkan banyak hal baik berupa ilmu

pengetahuan maupun ilmu agama.

4. Semua sahabat-sahabatku terbaikku yang begitu tulus memberikan semangat,

dukungan, dan mendampingiku dari awal hingga saat ini dengan segala

kekurangan yang ku miliki.

5. Almamater tercinta Universitas Lampung.

Page 11: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

xi

SANWACANA

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT, karena atas nikmat dan rahmat-

Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika di FKIP Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, arahan dan motivasi

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Dr. I Wayan Distrik, M. Si., selaku Pembimbing I, yang telah banyak

memberikan saran dan kritik yang bersifat positif, motivasi dan bimbingan

kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Wayan Suana, S. Pd., M. Si., selaku Pembimbing Akademik sekaligus

Pembimbing II atas kesabarannya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan

motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

6. Bapak Drs. Feriansyah Sesunan, M. Pd., selaku Pembahas yang banyak

memberikan masukan, arahan dan kritik yang bersifat positif dan

membangun.

Page 12: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

xii

7. Bapak dan ibu dosen Pendidikan Fisika Universitas Lampung yang telah

membimbing penulis dalam pembelajaran di Universitas Lampung.

8. Ibu Dra. Hj. Rosita., selaku Kepala SMA Negeri 16 Bandar Lampung yang

telah memberi izin dan arahan selama penelitian.

9. Ibu Apriyani, S.Pd., selaku guru Fisika SMA Negeri 16 Bandar Lampung

beserta staf tata usaha yang selalu memberi semangat, motivasi dan

dukungannya selama penelitian.

10. Sahabat seperjuangan Adila, Bella, Raras, Evelyne, Jeni, Vinka, Laya, Indah,

terima kasih atas kesabaran bersamaku selama perjalanan kuliah ini.

11. Seluruh teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika 2014 kelas A dan kelas

B, terima kasih atas suka dan duka selama ini.

12. Teman KKN sekaligus PPL ku di SMP N 3 Baradatu, Wayan, Puti, Novi,

Mei, Alan, Eki dan Romanda.

13. Seluruh murid-murid SMA Negeri 16 Bandar Lampung kelas XI IPA 4 dan

XI IPA 5 yang telah mendukung dan membantu selama penelitian.

14. Kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuan yang telah diberikan mendapat

pahala dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Amiin.

Bandar Lampung, Mei 2018Penulis,

Tarissa Niswatun Aunillah

Page 13: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

xiii

DAFTAR ISI

HalamanCOVER LUAR.......................................................................................... iABSTRAK ................................................................................................. iiCOVER DALAM ...................................................................................... ivMENYETUJUI.......................................................................................... vLEMBAR PENGESAHAAN ................................................................... viSURAT PERNYATAAN .......................................................................... viiRIWAYAT HIDUP ................................................................................... viiiMOTTO ..................................................................................................... ixPERSEMBAHAN...................................................................................... xSANWACANA .......................................................................................... xiDAFTAR ISI.............................................................................................. xiiiDAFTAR TABEL ..................................................................................... xvDAFTAR GAMBAR................................................................................. xviDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang............................................................................ 1B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4C. Tujuan Penelitian........................................................................ 4D. Manfaat Penelitian...................................................................... 4E. Ruang Lingkup ........................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Kerangka Teori ........................................................................... 7

1. Blended Learning................................................................... 72. Learning Management System (LMS).................................... 163. Pendekatan Ilmiah.................................................................. 184. Hasil Belajar .......................................................................... 24

B. Kerangka Pemikiran ................................................................... 28C. Anggapan Dasar ......................................................................... 30D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 31

III. METODE PENELITIANA. Desain Penelitian ........................................................................ 32B. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................. 33C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 34D. Variabel Penelitian ..................................................................... 34E. Intrumen Penelitian .................................................................... 35F. Prosedur Penelitian ..................................................................... 35

Page 14: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

xiv

G. Analisis Instrumen...................................................................... 361. Uji Validasi ............................................................................ 372. Uji Reliabilitas ....................................................................... 38

H. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 39I. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis .......................... 40

1. Analisis Data.......................................................................... 402. Uji Normalitas........................................................................ 413. Uji Homogenitas .................................................................... 424. Uji T untuk Dua Sampel Bebas ............................................. 43

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian........................................................................... 45

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................. 452. Tahap Pelaksanaan Penelitian................................................ 473. Hasil Belajar .......................................................................... 554. N-Gain Hasil Belajar ............................................................. 555. Uji Normalitas N-Gain........................................................... 576. Uji Homogenitas N-Gain ....................................................... 577. Uji Hipotesis dengan Independent Sample T-test .................. 58

B. Pembahasan ................................................................................ 59

V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan..................................................................................... 69B. Saran ........................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kategori dan Subkategori Ranah Kognitif .................................................. 26

2. Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas ........................................................ 39

3. Kriteria Interpretasi N-Gain ........................................................................ 41

4. Hasil Uji Validitas Instrumen Soal.............................................................. 46

5. Hasil Uji Reliabilitas Soal ........................................................................... 47

6. Rata-rata Hasil Belajar Siswa...................................................................... 55

7. Data Rata-rata N-Gain Hasil Belajar........................................................... 56

8. Uji Normalitas Data N-Gain Hasil Belajar.................................................. 57

9. Uji Homogenitas Data N-Gain Hasil Belajar .............................................. 57

10. Independent Sample T-Test Data Hasil Belajar Siswa ................................ 58

Page 16: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Blended Learning ........................................................................................ 8

2. Bagan Proses Perolehan Peserta Didik ....................................................... 19

3. Tahap-tahap pembelajaran menggunakan pendektan ilmiah ...................... 20

4. Bagan Kerangka Pemikiran......................................................................... 29

5. Desain Eksperimen...................................................................................... 33

6. Grafik Kategori N-Gain Hasil Belajar Siswa ............................................. 56

Page 17: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Soal Penguasaan Konsep Materi Fluida Dinamis........................ 75

2. RPP ............................................................................................................. 91

3. Hasil Uji Validitas Instrumen Soal.............................................................. 101

4. Hasil Uji Reliabilitas Soal ........................................................................... 112

5. Data Rata-rata N-Gain Hasil Belajar........................................................... 113

6. Uji Normalitas Data N-Gain Hasil Belajar.................................................. 125

7. Uji Homogenitas Data N-Gain Hasil Belajar .............................................. 126

8. Independent Sample T-Test Data Hasil Belajar Siswa ................................ 127

9. Surat Izin Penelitian ................................................................................... 128

10. Surat Balasan Penelitian ............................................................................ 129

Page 18: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada abad 21, teknologi dan pendidikan sendiri merupakan dua hal yang sulit

dipisahkan. Perkembangan abad 21 dapat dilihat dengan berkembangnya

teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan yang memberikan pengaruh

terhadap berbagai bidang kehidupan, terutama dalam peningkatan mutu

pendidikan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang

sangat pesat dewasa ini, khususnya perkembangan teknologi komputer

dengan internet, berpengaruh terhadap berkembangnya konsep pembelajaran

jarak jauh (Munir, 2009: 17).

Smaldino et al., (2012: 5) meyatakan bahwa teknologi dan media yang

disesuaikan dan dirancang secara khusus bisa memberi kontribusi bagi

pengajaran yang efektif dari seluruh siswa dan bisa membantu mereka meraih

potensi tertinggi mereka, dengan adanya media pembelajaran berbasis

internet supaya siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang maksimal

melalui proses pembelajaran yang terstruktur. Berdasarkan hal ini, guru dapat

memanfaatkan teknologi dalam dunia pendidikan dan mengaplikasikannya

dalam pembelajaran untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Page 19: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

2

Pada kenyataannya masih banyak guru yang kurang maksimal dalam

megimplementasian TIK dalam pembelajaran saat ini, contohnya terjadi di

kelas XI SMA Negeri 16 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil wawancara

dengan salah satu guru fisika kelas XI di SMA Negeri 16 Bandar Lampung

yaitu pada pembelajaran fisika masih menggunakan metode ceramah yang

cenderung berpusat pada guru (teacher centered) dan kurikulum yang

digunakan masih KTSP. Fitriyadi (2013) menyatakan bahwa keterampilan

belajar mengajar abad ke-21 menggarisbawahi kebutuhan untuk beralih dari

metode yang berpusat pada guru (teacher centered learning) untuk lebih

berpusat pada siswa (student centered learning). Pembelajaran di kelas

dengan metode ceramah yang berpusat pada guru membuat siswa cepat bosan

dan pasif karena hanya menjadi obyek penerima. Hal ini dapat berakibat pada

hasil belajar yang rendah.

Menurut guru fisika SMA Negeri 16 Bandar Lampung pembelajaran fisika

pada materi fluida dinamis, siswa mengganggap bahwa materi fluida dinamis

sulit dan abstrak. Siswa juga kesulitan memahami asas Bernoullli dan aplikasi

pada asas Bernoulli. Siswa banyak yang tidak tahu konsep atau rumus tentang

perbedaan tekanan pada tempat yang memiliki kecepatan aliran fluida yang

berbeda. Selain itu, siswa juga megalami kesulitan mengerjakan soal-soal

fluida dinamis, terutama pada rumus pipa venturi dan tabung pitot yang agak

rumit. Hasil belajar siswa pada materi fluida dinamis juga masih rendah,

karena guru hanya menggunakan metode ceramah di dalam kelas saja.

Masalah pembelajaran lain yang dihadapi guru yaitu alokasi waktu yang

tersedia sangat kurang sehingga guru harus menyampaikan materi dengan

Page 20: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

3

cepat dan hanya beberapa tujuan pembelajaran yang tercapai. Salah satu hal

yang mendorong guru mengajar dengan cepat dikarenakan cangkupan materi

fisika semakin luas, namun jumlah waktu yang tersedia di kelas hanya

sedikit. Guru menyampaikan semua materi dengan cepat tanpa

memperhatikan apakah peserta didiknya sudah benar-benar jelas dalam

menerima materi atau belum. Dalam hal ini guru belum memanfaatkan

internet maupun pembelajaran online untuk mengatasi kekurangan waktu

dalam proses pembelajaran. Guru baru memanfaatkan internet hanya untuk

kepentingan mencari materi yang berkaitan dengan fluida dinamis.

Berdasarkan permasalahan ini, diperlukanlah teknologi yang dapat membantu

guru dan siswa mengatasi kesulitan belajarnya ini. Untuk mengatasi

permasalahan ini, perlu diterapkannya pembelajaran blended learning.

Mosa dalam Wijayanti dkk., (2017) menyatakan bahwa blended learning

adalah kombinasi dua unsur utama pembelajaran, yakni pembelajaran di kelas

dengan tatap muka dengan pembelajaran secara online. Hasil penelitian yang

dilakukan Sjukur (2012) menunjukkan hasil yaitu siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan blended learning memiliki peningkatan motivasi dan

prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajarkan

menggunakan metode pembelajaran konvensional.

Berdasarkan pemaparan di atas, diketahui bahwa diperlukan adanya

penerapan model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam proses

belajar, dapat mengatasi kurangnya alokasi waktu belajar di dalam kelas dan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mengimplementasikan TIK

Page 21: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

4

dalam pembelajaran dan mampu mengatasi kesulitan belajar siswa, maka

peneliti melakukan penelitian dengan judul: “Efektivitas Blended Learning

pada Materi Fluida Dinamis terhadap Hasil Belajar Siswa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah efektivitas

penggunaan blended learning pada materi fluida dinamis terhadap hasil

belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan efektivitas blended learning

pada materi fluida dinamis terhadap hasil belajar siswa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Siswa

Dengan diterapkannya pembelajaran menggunakan blended learning siswa

menjadi lebih aktif, interaktif, dan memberikan pengalaman belajar bagi

siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, siswa dapat

mengembangkan kemampuan TIK-nya, serta memberikan waktu belajar

tambahan dan diskusi dengan guru di luar jam kelas.

2. Bagi Guru

Pembelajaran menggunakan blended learning dapat menjadi salah satu

Page 22: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

5

pengalaman baru bagi guru dalam menerapkan pembelajaran yang kreatif

dan inovatif.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Blended learning yang digunakan pada penelitian ini yaitu blended

learning berbasis LMS dengan pendekatan ilmiah yang menggabungkan

dua model pembelajaran yaitu pembelajaran tatap muka dengan

pembelajaran online (online learning), dimana ketika pembelajaran tatap

muka dan pembelajaran online guru menggunakan pendekatan ilmiah dan

ketika pembelajaran online guru menggunakan LMS berupa schoology.

2. Perangkat pembelajaran yang dipakai dibuat oleh Nurhayati dkk., (2018)

yang terdiri dari perangkat pembelajaran blended learning berbasis

Learning Management System (LMS) dengan pendekatan ilmiah.

Perangkat pembelajaran yang digunakan yaitu RPP, LKPD, handout, dan

LMS berupa schoology,

3. Materi pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah fluida dinamis.

Materi fluida dinamis meliputi asas kontinuitas, asas bernoulli dan

penerapan fluida dinamis dalam kehidupan sehari-hari.

4. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 16 Bandar Lampung kelas XI IPA

4 dan XI IPA 5, semester genap tahun ajaran 2017/2018.

5. Efektivitas yang dimaksud pada penelitian ini dapat dilihat dari nilai

posttest yang diperoleh dari siswa ketika pembelajaran pada materi fluida

Page 23: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

6

dinamis telah selesai dan telah diberi perlakuan menggunakan

pembelajaran blended learning.

Page 24: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Blended learning

Dewasa ini, perkembangan teknologi yang demikian pesat tentunya

membawa pengaruh dan dampak positif terhadap berbagai aspek kehidupan

manusia, tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Hal ini mengharuskan

adanya inovasi dalam pembelajaran. Perkembangan teknologi komputer saat

ini dapat memudahkan siswa untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

Salah satu inovasi pembelajaran yang dapat menyesuaikan dengan teknologi

masa kini yaitu blended learning.

Mosa dalam Wijayanti dkk., (2017) menyatakan bahwa blended learning

adalah kombinasi dua unsur utama pembelajaran, yakni pembelajaran di

kelas dengan tatap muka dengan pembelajaran secara online.

Selain itu, blended learning juga telah didefinisikan oleh Cisco System

dalam Al-Hunaiyyan et al., (2008) yang menyatakan bahwa:

“Blended learning as combination of characterictic from bothtradisional learning and blended e-learning environments. It mergesaspects of blended e-learning such as : web based instruction,streaming, video, audio synchronous and asynchronous comunication,etc; with tradisional “face to face” learning”.

Page 25: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

8

Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa blended learning sebagai

kombinasi karakteristik pembelajaran tradisional dan lingkungan

pembelajaran elektronik atau e-learning. Dimana menggabungkan aspek

pencampuran e-learning seperti pembelajaran berbasis web, streaming,

video, komunikasi audio synchronous dan asynchronous dengan

pembelajaran tradisional “tatap muka”.

Diagram di bawah ini dapat menggambarkan komponen blended learning

menurut Hadjerrouit (2008):

Gambar 1. Blended learning

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa blended learning

adalah suatu pembelajaran yang menggabungkan dua model pembelajaran

yaitu pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online yang

memanfaatkan e-learning, media elektronik ataupun internet. Melalui

Online learning

Online learning

Internet-basedlearning

Web-basedlearning

Online learning

E-learning

Computerbasedlearning

Face tofacelearning

Blended learning

Page 26: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

9

pembelajaran blended learning akan tercipta proses pembelajaran yang

efektif dan efisien karena dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dengan

siapa saja.

Husamah (2014: 4) menyatakan bahwa pemanfaatan e-learning sangat

diunggulkan dibanding dengan pembelajaran ceramah secara tatap muka,

karena dengan e-learning, pembelajaran dapat lebih terbuka, fleksibel dan

dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dengan siapa saja.

Thaib dkk., (2016) menyatakan bahwa teori belajar yang mendasari model

pembelajaran blended learning adalah teori belajar konstruktivisme

(individual learning) dari Piaget, Kognitif dari Brunner, Gagne dan Blooms,

serta lingkungan belajar sosial dari Vygotsky. Konstruktivisme (individual

learning) digunakan sebagai landasan teori belajar yang sering disebut juga

student centered learning.

Paurelle dalam Thaib dkk., (2016) menyatakan bahwa konstruktivisme

(individual learning) dapat mendorong pelajar untuk membangun

pengetahuan mereka sendiri berdasarkan pengalaman individu dan

mengaplikasikannya secara langsung pada lingkungan mereka.

Collaborative learning adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

berdasarkan faham kontruksivisme dari Piaget. Sudarman (2008)

menyatakan bahwa collaborative learning adalah proses belajar kelompok

yang setiap anggota menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap,

pendapat kemampuan dan keterampilan yang dimlikinya untuk secara

bersama-sama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota.

Page 27: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

10

Carman dalam Amin (2017) menyatakan bahwa ada lima kunci untuk

melaksanakan pembelajaran dengan blended learning diantarannya yaitu:

1. Live Event. Pembelajaran langsung atau tatap muka secarasinkronous yaitu dalam waktu dan tempat yang sama (classroom)ataupun waktu sama tapi tempat berbeda (seperti virtualclassroom).

2. Self Paced Learning atau belajar menurut kecepatan sendiri,dimana pembelajaran ini mengkombinasikan pembelajaranmandiri yang memungkinkan peserta belajar kapan saja, dimanasaja dengan menggunakan berbagai konten (bahan belajar) yangbersifat text-based maupun multimedia-based (video, animasi,simulasi, gambar, audio, atau kombinasi dari kesemuanya). Bahanbelajar tersebut, dalam konteks saat ini dapat di unggah secaraonline (via web maupun via mobile device dalam bentuk:streaming audio, streaming video, e-book, dll) maupun offline(dalam bentuk CD, cetak, dll).

3. Collaboration. Mengkombinasikan kolaborasi, baik kolaborasipengajar, maupun kolaborasi antar peserta belajar yang kedua-duanya bisa lintas sekolah/kampus. Dengan demikian, perancangblended learning harus meramu bentuk-bentuk kolaborasi melaluitool-tool komunikasi yang memungkinkan seperti chatroom,forum diskusi, email, website/webblog, listserv, mobile phone.

4. Assessment. Dalam blended learning, perancang harus mampumeramu kombinasi jenis asesmen baik yang bersifat tes maupunnon-tes, atau tes yang lebih bersifat otentik. Disamping itu, jugaperlu mempertimbangkan ramuan antara bentuk-bentuk asesmenonline dan asesmen offline. Sehingga memberikan kemudahandan fleksibilitas peserta belajar mengikuti asesmen tersebut.

5. Performance Support Materials. Jika kita inginmengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka dalam kelasdan tatap muka virtual, pastikan sumber daya untuk mendukunghal tersebut. Bahan belajar disiapkan dalam bentuk digital, apakahbahan belajar tersebut dapat diakses oleh peserta belajar baiksecara offline (dalam bentuk CD, MP3, DVD, dll) maupun secaraonline. Atau, jika pembelajaran online dibantu dengan suatuLearning/Content Management System (LCMS), pastikan jugabahwa aplikasi sistem ini telah terinstal dengan baik, mudahdiakses, dan lain sebagainya.

Berdasarkan pendapat di atas, salah satu kunci untuk melaksanakan

pembelajaran blended learning adalah dengan self paced learning. Melalui

self paced learning siswa dapat belajar sesuai kecepatan belajarnya. Siswa

Page 28: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

11

juga dapat belajar mandiri kapan saja, dimana saja dengan menggunakan

berbagai bahan belajar yang sudah dirancang khusus baik yang bersifat teks

maupun multimedia. Pada penelitian ini siswa belajar mandiri secara online

menggunakan LMS berupa schoology yang di dalamnya bentuk media

pembelajaran berupa video, audio dan gambar. Selain itu, media cetak untuk

belajar yang digunakan siswa berupa LKPD dan handout.

Salah satu cara yang dapat dimanfaatkan siswa untuk melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan blended learning yaitu dengan

menggunakan mobile phone atau smartphone. Maraknya penggunaan

smartphone oleh siswa, mendorong adanya inovasi pembelajaran yang baru

dan menarik. Teknologi internet adalah salah satu teknologi yang

memungkinkan setiap orang dapat melakukan pembelajaran secara mobile

atau dapat disebut mobile learning. Majid (2012: 34) menyatakan bahwa

mobile learning merupakan model pembelajaran yang dilakukan antar

tempat atau lingkungan dengan menggunakan teknologi yang mudah

dibawa saat pembelajaran, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektifitas

proses dan hasil pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, siswa dapat menggunakan mobile

learning pada pembelajaran online karena belajar dapat dilakukan dalam

jarak jauh dengan memanfaatkan smartphone yang saat ini sudah banyak

digunakan siswa. Siswa tidak perlu menunggu waktu tertentu atau pergi ke

tempat tertentu untuk belajar. Fitur-fitur di dalam smartphone seperti

mengakses internet, video, gambar, dokumen serta berbagai aplikasi yang

Page 29: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

12

dapat memudahkan siswa mendapatkan informasi belajar yang baru. Pada

penelitian ini siswa dapat dengan mudah mengikuti pembelajaran online

dengan membuka schoology melalui smartphone-nya sendiri, karena

smartphone mudah dibawa kemana saja dengan ukuran kecil dan ringan

dibandingkan PC (Personal Computer) atau laptop.

Hasil kajian penelitian King & Arnold (2012) mengatakan bahwa terdapat

tiga faktor penting terjadinya kesuksesan blended learning, yaitu:

1. Desain pembelajaran mencakup keterampilan aktual daripembelajaran, yaitu bagaimana tipe blended learning yangdigunakan.

2. Komunikasi berkaitan dengan kualitas interaksi guru-siswa dansiswa-siswa baik di dalam maupun di luar kelas, misalnya diskusitatap muka, pada disscussion board atau blog posts, dan e-mail.

3. Motivasi siswa yaitu dari faktor ekstrinsik seperti dorongan gurudan kualitas pengorganisasian pembelajaran”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, sebelum mengimplementasikan

blended learning perlu pertimbangan mengenai bahan ajar dan media yang

tersedia, kesiapan peserta didik, karakteristik tujuan pembelajaran yang

akan dicapai dan keseimbangan antara pembelajaran tatap muka dan

pembelajaran online.

Terdapat beberapa tipe blended learning. Tipe blended learning yang

pertama merupakan tipe yang sering digunakan yaitu online-tatap muka-

online. Pada tahap online siswa mengikuti pembelajaran online terlebih

dahulu dengan tujuan sebagai pemberian bekal awal untuk penghantar pada

tahap tatap muka. Pada tahap tatap muka ini, siswa melaksanakan

eksperimen hingga mendapatkan data. Kemudian tahap terakhir yaitu

Page 30: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

13

online, pada tahap ini siswa diberi penguatan atau pengayaan serta tugas-

tugas akhir yang harus diselesaikan.

Tipe blended learning kedua yaitu online-tatap muka. Smart & Cappel

(2006) menyatakan bahwa pada tipe ini, siswa mengikuti pembelajaran

online terlebih dahulu sebelum tatap muka dengan tujuan agar setiap siswa

memiliki pengetahuan awal yang sama. Sesi tatap muka digunakan sebagai

pengayaan melalui aplikasi dan kegiatan pemecahan masalah atau untuk

memperdalam pemahaman siswa dan mengaitkan materi pada cakupan yang

lebih luas. Selanjutnya, tipe blended learning yang ketiga menurut Aycock

et al., (2002) yakni tatap muka-online, dimana materi pembelajaran

disampaikan terlebih dahulu pada sesi tatap muka kemudian siswa diminta

berdiskusi dan berpikir secara kritis melalui aktivitas online.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai tipe-tipe blended learning,

maka pada penelitian ini tipe blended learning yang digunakan yaitu

online-tatap muka. Pada awal pembelajaran dilakukan dengan kegiatan

online dan memberikan pengetahuan awal suatu materi pelajaran, hal ini

bertujuan agar setiap siswa memiliki pengetahuan awal yang sama dan

masing-masing siswa diminta untuk merumuskan masalah. Pada kegiatan

tatap muka, dilakukan pengayaan melalui eksperimen dan kegiatan

pemecahan masalah, hal ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan

konsep peserta didik.

Selain memilih tipe blended learning yang tepat, memilih cara berdiskusi

yang baik juga merupakan faktor keberhasilan pembelajaran dengan

Page 31: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

14

blended learning. Terdapat dua jenis diskusi yang dapat digunakan pada

saat pembelajaran online yaitu diskusi synchronous dan asynchronous.

Benson dalam Al-Shalchi (2009) menyatakan bahwa diskusi asynchronous

adalah diskusi yang dapat dilakukan siswa kapan saja, sedangkan diskusi

synchronous mensyaratkan bahwa siswa melaksanakan diskusi pada saat

yang sama untuk membicarakan masalah yang sedang dihadapi. Ausburn

(2004) menyatakan bahwa diskusi asynchronous lebih direkomendasikan

agar siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan belajarnya. Meyer dalam

Al-Shalchi (2009) menyatakan bahwa diskusi asynchronous memiliki

beberapa kelebihan diantaranya yaitu siswa lebih banyak waktu untuk

berpikir tentang topik yang sedang dipelajari, siswa dapat menyelidiki lebih

lanjut tentang topik tersebut dan siswa dapat memperoleh lebih banyak

informasi. Oleh sebab itu, jenis kegiatan diskusi online yang digunakan

pada penelitian ini adalah diskusi asynchronous.

Setiap sistem pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-

masing. Almasaeid (2014) menyatakan bahwa blended learning merupakan

sarana untuk membantu memberikan materi ilmiah kepada siswa secara

mudah, cepat dan jelas, karena berasal dari berbagai bentuk e-learning yang

dapat menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan mengikuti

perkembangan zaman saat ini. Beradasarkan hal ini, maka siswa dapat

belajar atau mereview bahan pelajaran setiap saat diperlukan dan bila siswa

memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang

dipelajarinya, siswa dapat melakukan akses pada pembelajaran online secara

lebih mudah. Hal ini merubah peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi

Page 32: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

15

aktif. Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan Purnomo dkk., (2016)

menunjukkan bahwa dengan menerapkan blended learning dengan desain

online-tatap muka, peserta didik seluruhnya dapat mengikuti proses

pembelajaran dengan baik yang ditunjukkan dengan nilai dan keaktifan di

kelas. Hal ini sejalan dengan penelitian Sjukur (2012) menunjukkan hasil

yaitu siswa yang mengikuti pembelajaran dengan blended learning memiliki

peningkatan motivasi dan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan

dengan siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran

konvensional. Hal serupa diungkapkan oleh Zaka (2013) yang menuliskan

bahwa:

“Research indicates that blended approaches involve a range ofadvantages for students including, but not limited to, increasedflexibility, student engagement and motivation, development ofindependent learning and new ICT skills”

Berdasarkan pernyataan di atas, diketahui bahwa blended learning memiliki

kelebihan yaitu, peluang untuk siswa belajar secara bebas, meningkatkan

fleksibilitas belajar, meningkatkan keterlibatan siswa dan motivasi siswa,

dan mengembangkan keterampilan TIK peserta didik.

Namun, Prayitno (2013: 6) menyatakan bahwa terdapat beberapa

kekurangan dari metode blended learning yaitu:

1. Media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkanapabila sarana dan prasarana tidak mendukung.

2. Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pelajar, seperti komputerdan akses internet. Dalam pembelajaran blended learning, aksesinternet yang memadai merupakan hal yang sangat penting,karena jika akses internet buruk maka akan menyulitkan siswadalam mengikuti pembelajaran mandiri via online.

3. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaanteknologi”.

Page 33: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

16

Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem pembelajaran

yang digunakan, guru harus bisa mengatasi masalah yang timbul akibat

kekurangan sistem tersebut dengan baik.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa

penerapan blended learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan

hasil belajar siswa. Dengan menggunakan model pembelajaran blended

learning peserta didik dapat lebih aktif, komunikatif dan interaktif dalam

mengikuti pembelajaran dan mengembangkan pengetahuannya.

2. Learning Management System (LMS)

Untuk dapat menerapkan metode pembelajaran blended learning

dibutuhkan suatu software atau perangkat program. Salah satu software

yang dapat digunakan adalah Learning Management System (LMS). LMS

merupakan suatu aplikasi atau software yang digunakan untuk mengelola

pembelajaran online baik dari segi materi, penempatan, pengelolaan, dan

penilaian (Mahnegar, 2012).

Munir (2009: 285) menyatakan bahwa LMS dapat berisi materi-materi yang

dikemas dalam bentuk multimedia (teks, animasi, video, dan sound), yang

diberikan sebagai supplement dan enrichment bagi pengembangan

kompetensi pembelajar.

.Dari beberapa pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa LMS merupakan

suatu software yang didalamnya terdapat tampilan-tampilan yang dapat

digunakan untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

Page 34: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

17

secara online.

Ada beberapa jenis LMS yang biasanya digunakan dalam proses

pembelajaran diantaranya yaitu schoology, learnboos, edmodo, moodle, dan

lain-lain. Amiroh (2013) menyatakan bahwa kelebihan schology yaitu:

“Schoology jika dibandingkan dengan LMS yang lain yaitu, schoologymenggunakan istilah-istilah yang biasa kita gunakan pada jejaringsosial facebook, moddle dan edmodo seperti recent activity, messeges,course, resource, groups,assignment dan attendance. Schoologymemiliki fasilitas-fasilitas yang tidak dimiliki oleh edmodo danmoddle, yaitu pada schoology tersedia fasilitas attandance/absensi,yang digunakan untuk mengecek kehadiran siswa dan fasilitas,analityc untuk melihat semua aktivitas siswa pada setiap course,assignment, discussion, dan aktivitas lain yang kita siapkan untuksiswa”.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suana dkk.,

(2017) yang menyatakan bahwa pembelajaran blended learning yang

dilaksanakan melalui schoology dapat meningkatkan minat dan motivasi

belajar siswa, serta dapat mengembangkan keterampilan TIK siswa. Selain

itu, pemberian latihan soal pada schoology membuat siswa dapat latihan

secara mandiri untuk dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan

keterampilan pemecahan masalah. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Utami dkk., (2017) menunjukkan bahwa pembelajaran

menggunakan e-learning dengan schoology memiliki pengaruh signifikan

terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, schoology dapat membantu dan

meningkatkan ketertarikan siswa untuk belajar karena bentuk media

pembelajaran berupa video, audio dan gambar sehingga memudahkan

Page 35: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

18

pembelajaran. Siswa dapat berkomunikasi dan berdiskusi online dengan

guru, serta mengasah kemampuan TIK-nya. Siswa juga dapat

memanfaatkan media online untuk pembelajaran dan tidak hanya

menggunakan media sosialnya saja, namun dapat juga belajar mandiri dan

dan kreatif dalam mencari dan menggunakan sumber belajar selain buku

untuk menunjang hasil belajar siswa.

3. Pendekatan Ilmiah

Pendekatan pembelajaran adalah salah satu cara untuk dapat mengelola

kegiatan belajar dan perilaku siswa untuk memudahkan pelaksanaan proses

pembelajaran dan membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

(Kemendikbud-RI) saat ini telah memberlakukan kurikulum baru yaitu

kurikulum 2013 yang berbasis pendekatan saintifik (scientific approach)

yaitu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Daryanto dalam Utari dkk., (2015) menyatakan bahwa pendekatan ilmiah

adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta

didik dapat secara aktif membangun konsep, hukum dan prinsip melalui

tahapan-tahapan mengamati, kemudian merumuskan masalah, kemudian

membuat dan mengajukan sebuah hipotesis, mengumpulkan data,

menganalisa data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep,

hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Melalui pendekatan ilmiah

diharapkan dapat menghadirkan kondisi pembelajaran yang mendorong

Page 36: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

19

peserta didik untuk mencari tahu informasi dari berbagai sumber

melalui observasi, dan bukan hanya menerima informasi saja.

Kemendikbud (2013: 208) menyatakan bahwa pendekatan saintifik harus

menyentuh tiga ranah, yaitu ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap

mencangkup transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu

mengapa”. Ranah keterampilan mencangkup materi ajar agar peserta didik

“tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan mencangkup transformasi substansi

atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya yaitu

peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia

yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki pengetahuan serta

kecakapan untuk hidup secara layak (hard skills).

Gambar 2. Bagan proses perolehan peserta didik

Sikap

(Tahu

Mengapa)

Produktif

Kreatif

Inofatif

Afektif

Keterampilan

(Tahu

Bagaimana)

(Tahu

Mengapa)

Pengetahuan

(Tahu Apa)

Page 37: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

20

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pendekatan ilmiah adalah suatu

pendekatan di dalam kegiatan pembelajaran yang mengutamakan

keterlibatan siswa, kreativitas dan temuan-temuan siswa yang dapat

membantu siswa membangun suatu konsep. Pengalaman belajar yang

mereka peroleh tidak bersifat hafalan saja. Pemilihan pendekatan saintifik

dalam penelitian ini didasarkan pada pertimbangan, antara lain karena

pendekatan saintifik memiliki sistematika yang jelas dan mudah dipahami,

sehingga diharapkan akan mudah pula diaplikasikan dalam proses

pembelajaran. Bantuan atau bimbingan guru tetap dibutuhkan dalam

melakukan kegiatan ini.

Permendikbud No. 81A tahun 2013 menyatakan bahwa langkah-langkah

pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah yaitu mengamati

(observing), menanya (questioning), mengumpulkan informasi/mencoba

(experimenting), menalar/mengasosiasi (associating), dan

mengomunikasikan (networking).

Gambar 3. Tahap-tahap pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah

Experimenting

(Mencoba)

Questioning

(Menanya)

Observing

(Mengamati)

Associating

(Menalar)

Networking

(Mengomunikasikan)

Page 38: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

21

Menurut Lavoie dalam Mulyono dkk., (2012) pembelajaran dengan

pendekatan ilmiah memiliki keuntungan yang signifikan dibandingkan

dengan model pembelajaran pendekatan tradisional. Penjabaran

keterampilan sains (scientific skill) yang dimaksud adalah: (1) kemampuan

membuat rancangan percobaan; (2) kemampuan melakukan percobaan dan

melaporkan hasilnya; (3) pengusaaan konsep proses sains yang baik; dan (4)

kemampuan mempresentasikan hasil percobaan dengan baik.

Hasil penelitian yang dilakukan Marjan dkk., (2014) menunjukkan bahwa

dengan menerapkan pendekatan ilmiah dalam proses pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dan keterampilan proses sains, hal ini

disebabkan bahwa dalam pendekatan ilmiah siswa mengkonstruksi atau

menemukan dan mengonstruksi sendiri pengetahuannya tentang konsep-

konsep yang dipelajari. Penelitian lain dilakukan oleh Fauziah dkk., (2013)

yang menyatakan bahwa melalui pendekatan ilmiah menjadikan siswa lebih

mudah mempelajari materi karena permasalahan yang digunakan adalah

permasalahan sehari-hari dan solusi dari permasalahan didapatkan melalui

percobaan dan dengan adanya interaksi aktif antara siswa dengan siswa dan

interaksi siswa dengan guru.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Irawan & Hasanah (2014)

yang menunjukkan bahwa melalui pendekatan ilmiah melatihkan sikap

siswa untuk lebih aktif bertanya dan menanggapi materi yang disampaikan

guru pada pembelajaran. Siswa dilatihkan untuk memiliki keterampilan

terkait materi melalui proses percobaan.

Page 39: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

22

Dalam mengaplikasikan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran ada

beberapa model pembelajaran yang mendukung yaitu inkuiri terbimbing dan

project based learning. Suryani dan Agung (2012: 119) menyatakan bahwa

Inkuiri (Inquiry) berasal dari kata “to inquire” yang maknanya adalah ikut

serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, melakukan

penyelidikan dan mencari informasi serta pembelajaran inquiry bertujuan

untuk melatih bagaimana siswa membangun kecakapan-kecakapan

intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir

reflektif.

Adapun tahapan pembelajaran inkuiri terbimbing menurut Wahyuni dkk.,

(2016) yaitu: (1) merumuskan masalah, (2) membuat hipotesis, (3)

melakukan percobaan, (4) mengolah dan menganalisis data, (5) menguji

hipotesis, dan (6) mengambil kesimpulan..

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, model pembelajaran inkuiri

menekankan keterlibatan siswa secara maksimal, siswa diusahakan

sedemikian rupa sehingga mereka memperoleh berbagai pengalaman dalam

rangka menemukan sendiri konsep-konsep yang direncanakan oleh guru,

dan pembelajaran inkuiri lebih berpusat kepada siswa (student centered

learning).

Menurut Suryosubroto (2002: 201), inkuiri terbimbing memiliki beberapa

keunggulan yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

(1) Membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaandan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa,

Page 40: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

23

(2) membangkitkan gairah pada siswa misalkan siswa merasakan jerihpayah penyelidikannya menemukan keberhasilan dan kadang -kadang kegagalan,

(3) memberikan kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuaidengan kemampuan,

(4) membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnyakepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan,

(5) siswa terlibat dalam belajar sehingga termotivasi dalam belajar,(6) model ini berpusat pada anak, misalkan memberi kesempatan

kepada mereka dan guru berpartisipasi sebagai sesama dalammengecek ide. Guru menjadi teman belajar, terutama dalam situasipenemuan yang jawabannya belum diketahui”.

Selain memiliki kelebihan, setiap model pembelajaran yang diterapkan pasti

memiliki kekurangan tersendiri. Salah satu kelemahan model pembelajaran

inkuiri yaitu untuk menerapkan model pembelajaran inkuiri kedalam

pembelajaran memerlukan waktu yang lama sehingga menyebabkan guru

sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

Penggunaan model pembelajaran project based learning, sangat mendukung

apabila kompetensi dasar materi pembelajaran menuntut siswa untuk

memproduksi, hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan. Hamdani

dalam Dewi & Sukartiningsih (2017) project based learning adalah proyek

perseorangan atau grup yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu dan

menghasilkan sebuah produk, kemudian hasilnya dipresentasikan.

Thomas dalam Yulianto dkk., (2017) mengungkapkan bahwa:

“project based learning merupakan pembelajaran berdasarkan proyekmerupakan tugas-tugas kompleks yang didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan yang menantang atau permasalahan yang melibatkan parasiswa di dalam desain, pemecahan masalah, pengambilan keputusan,atau aktivitas investigasi, memberi peluang para siswa untuk bekerjasecara otonomi dengan periode waktu yang lama dan akhirnyamenghasilkan produk-produk yang nyata”.

Page 41: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

24

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, model pembelajaran project based

learning adalah model pembelajaran yang berorientasi pada proyek yang

mendorong siswa lebih aktif, kreatif, dapat memecahkan masalah sendiri,

serta dapat menghasilkan dan mempresentasikan sebuah produk, kemudian

guru mengevaluasi produk hasil kinerja siswa tersebut.

Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dari model project based

learning. Menurut Moursund dkk., dalam Muspiroh (2015) kelebihan dari

model project based learning, yaitu:

1) Meningkatkan motivasi belajar siswa,2) Belajar dalam proyek lebih menyenangkan daripada komponen

kurikulum lain,3) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah,4) Meningkatkan kolaborasi, dan5) Meningkatkan keterampilan mengelola sumber.

Sedangkan kekurangan dari model project based learning yaitu:

1) Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untukmenyelesaikan masalah,

2) Memerlukan biaya yang cukup banyak, dan3) Banyak peralatan yang harus disediakan”.

4. Hasil Belajar

Setelah materi pembelajaran selesai, untuk mengukur kemampuan siswa

dapat dilihat dari hasil belajar yang ia peroleh. Hasil belajar digunakan

untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami suatu materi

pembelajaran. Hasil belajar merupakan tujuan utama yang akan dicapai

dalam kegiatan pembelajaran. Sudjana (2009: 3) menyatakan bahwa hasil

belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil

Page 42: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

25

belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif,

dan psikomotorik.

Hal ini didukung oleh pernyataan Nawawi dalam Susanto (2013: 5) bahwa

hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang

diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, hasil belajar adalah kemampuan

yang dimiliki siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran dengan

membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang.

Bentuk pencapaian hasil belajar siswa dapat ditinjau dari kemampuan siswa

dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dinyatakan dalam skor

yang diperoleh melalui suatu tes. Namun, dalam penelitian ini, hasil belajar

siswa diukur dari aspek kognitif saja melalui suatu tes.

Agar indikator pencapaian tujuan pembelajaran di kelas dapat terpenuhi,

maka terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut.

Sugihartono dalam Seputra & Wening (2017) menyatakan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu:

a) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yangsedang belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah danfaktor psikologis.

b) Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktoreksternal meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktormasyarakat”.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar di atas, peneliti

menggunakan faktor eksternal berupa penggunaan model pembelajaran

Page 43: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

26

blended learning berbasis LMS dengan pendekatan ilmiah. Pelaksanaan

model pembelajaran ini menuntut keterlibatan siswa secara aktif dalam

pembelajaran fisika di dalam dan di luar kelas.

Hasil belajar siswa dapat diukur dengan taksonomi bloom dalam ranah

kognitif yang telah direvisi Anderson & Krathwohl dalam Gunawan &

Palupi (2015) yaitu mengingat (remember), memahami atau mengerti

(understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze), mengevaluasi

(evaluate), dan menciptakan (create). Tujuan pembelajaran dalam

ranah kognitif (intelektual) atau yang menurut Bloom merupakan segala

aktivitas yang menyangkut otak dibagi menjadi 6 tingkatan sesuai dengan

jenjang terendah sampai tertinggi yang dilambangkan dengan C

(Cognitive). Penjelasan mengenai kategori dan subkategori tingkatan ranah

kognitif disajikan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Kategori dan Subkategori Ranah Kognitif

Kategori Proses Kognitif Contoh Subkategori Proses Kognitif(1) (2)

C1. Mengingat (remember)

1.1 Mengenal

1.2 Menghafal

Mengungkap kembali pengetahuandari perbendaharaan instan

Mengenalitanggal-tanggal peristiwasejarah pentingHafal nama-namakota

C2. Memahami(understand)

2.1 Menafsirkan

Menjelaskan makna suatu pesanpembelajaran baik secara lisan, tulisanmaupun gambar/grafikMenafsirkan isipidato, dokumen,

2.2 Memberi contoh2.3 Mengklasifikasi

2.4 Meringkas2.5 Interferensi

Memberikan contoh suatu definisiMengelompokkan jenis tanaman berbijitunggalMeringkas isi suatu bukuMemberlakukan suatu prinsip ke situasiyang berbeda

Page 44: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

27

Kategori Proses Kognitif(1)

2.6 Membandingkan

Contoh Subkategori Proses Kognitif(2)

Mencari persamaan dan perbedaan2.7 Menjelaskan Menjelaskan sebab-akibat suatu kejadian

3.Mengaplikasikan (apply)3.1 Menerapkan rumus

3.2 Mengimplementasikan

Menerapkan dalil atau prosedurMengalikan panjangdengan lebar untukmenentukan luas persegi panjangMemanfaatkan dalil bejana berhubunganuntuk pembuatan saluran pipa air minum

C4. Analisis (analyze)

4.1 Membedakan

4.2 Mengorganisasi

4.3 MengkarakterisasiC5. Evaluasi (evaluate)

Merinci suatu objek menjadi bagian-bagianMembedakan bagian pentingdankurangpenting.Menyusun bagian-bagianmenjadi suatukeutuhanMenunjukkkan ciri khasnegara hukum.Memberikan penilaian berdasarkan suatukriteria

5.1 Mengecek

5.2 Mengkritik

Memeriksa apakah suatugedung dibangunsesuai bestek.Memberikan penilaian manadi antarametodeyangpalingtepatuntukmenyelesaikan masalah

C6. Menciptakan (create) Memadukan suatu bagian atau unsursehingga menjadi suatu kesatuan

6.1 Menghasilkan

6.2 Merencanakan

6.3 Memproduksi

Menghasilkan suatu hipotesis setelahmembacalandasan teori.Menyusun proposal penelitian tindakankelas.Memproduksi kain batik bercorakSurakarta

Bloom dalam Gafur (2012: 53-54)

Pada penelitian ini untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa yang akan

dilaksanakan meliputi enam aspek ranah kognitif yaitu pengetahuan (C1),

pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), evaluasi (C5) dan

menciptakan (C6). Keenam aspek kognitif tersebut diprediksi dapat

meningkat dengan pembelajaran blended learning. Instrumen yang

Page 45: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

28

digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa adalah berupa tes.

B. Kerangka Pemikiran

Masalah pembelajaran di sekolah saat ini yaitu metode pembelajaran yang

menggunakan metode ceramah dan masih berpusat pada guru, sehingga masih

banyak siswa yang tidak aktif di dalam kelas. Selain itu, kurangnya alokasi

waktu pembelajaran di dalam kelas yang menyebabkan tidak semua materi

dapat disampaikan dan hanya beberapa tujuan pembelajaran yang dapat

tercapai. Hal ini dapat berakibat pada hasil belajar siswa yang rendah, sehingga

diperlukanlah model pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan ini.

Blended learning merupakan pembelajaran yang menggabungkan dua model

pembelajaran pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online (online

learning). Pembelajaran blended learning pada penelitian ini berbasis LMS

dengan pendekatan ilmiah, dimana mengombinasikan pembelajaran tatap muka

dan pembelajaran online dengan menggunakan pendekatan ilmiah, dan pada

pembelajaran online menggunakan LMS berupa schoology.

Pembelajaran blended learning berbasis LMS dengan pendekatan ilmiah

mampu menjadi solusi untuk mengatasi berbagai masalah dan hambatan

belajar di dalam kelas. Siswa dapat belajar mandiri dimana saja dan kapan saja

pada kelas online. Pada saat pembelajaran online siswa dapat memperoleh

tambahan informasi pembelajaran, siswa dapat bertanya jika ada materi yang

kurang dipahami saat pembelajaran di kelas dan dapat berdiskusi dengan guru

di luar jam kelas. Hal ini merubah peran siswa dari yang pasif menjadi aktif.

Page 46: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

29

Pembelajaran online pada penelitian ini menggunakan schoology. Schoology

dapat membantu meningkatkan minat dan ketertarikan siswa untuk belajar

karena bentuk media pembelajaran berupa video, audio dan gambar sehingga

memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang agak rumit

seperti materi fisika fluida dinamis. Pembelajaran akan lebih menarik dan

menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.

Penelitian ini memiliki dua bentuk variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pembelajaran dengan blended

learning berbasis LMS dengan pendekatan ilmiah. Variabel terikat pada

penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Penelitian ini untuk menunjukkan

bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen akibat

penerapan blended learning berbasis LMS dengan pendekatan ilmiah

dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran ceramah.

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengaruh variabel bebas

terhadap varibel terikat, maka dijelaskan dengan paradigma pemikiran berikut:

Gambar 4. Bagan Kerangka Pemikiran

Keterangan:

K = Kelas kontrol

O1 X1

O2 X2

Dibandingkan

-Y2

Y1K

E

Page 47: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

30

E = Kelas eksperimen

O1 = Tes Pengatahuan Awal

O2 = Tes Pengatahuan Awal

X1 = Pembelajaran menggunakan metode ceramah

X2 = Pembelajaran menggunakan blended learning berbasis LMS dengan

pendekatan ilmiah

Y1 = Hasil belajar siswa menggunakan metode ceramah

Y2 = Hasil belajar siswa menggunakan blended learning berbasis LMS

dengan pendekatan ilmiah

Untuk melihat kemampuan siswa pada awal pembelajaran akan diberikan soal

pretest, kemudian setelah pembelajaran selesai siswa akan diberikan soal

posttest. Soal pretest dan posttest yang diberikan adalah jenis soal yang sama.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar efektivitas blended

learning terhadap hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari perbandingan

nilai N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbandingan pengaruh

hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai posttest yang diperoleh yang

dibandingkan dengan nilai pretest pada awal pembelajaran.

C. Anggapan Dasar

Anggapan dasar penelitian berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka

pemikiran adalah:

1. Setiap sampel penelitian memperoleh materi yang sama.

2. Rata-rata kemampuan awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen

pada materi fluida dinamis sama.

Page 48: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

31

3. Kedua kelas menggunakan kurikulum yang sama.

4. Berbagai faktor lain di luar penelitian selain model pembelajaran yang

digunakan pada kedua kelas tidak diperhitungkan.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran, maka diajukan

hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang

belajar menggunakan blended learning berbasis LMS dengan

pendekatan ilmiah dengan siswa yang belajar menggunakan metode

ceramah.

H1 : Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang belajar

menggunakan blended learning berbasis LMS dengan pendekatan

ilmiah dengan siswa yang belajar menggunakan metode ceramah.

Page 49: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

32

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian eksperimen semu

bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara

melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen. Metode

eksperimen adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh (treatment atau perlakuan) variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Desain penelitian ini menggunakan dua sampel kelas, satu kelas pada kelas

eksperimen diberikan perlakuan metode blended learning berbasis LMS dengan

pendekatan ilmiah dan satu kelas pada kelas kontrol yaitu kelas yang diberikan

perlakukan menggunakan metode ceramah.

Berdasarkan masalah penelitian yaitu untuk mengetahui efektivitas blended

learning pada materi fluida dinamis terhadap hasil belajar siswa SMA N 16

Bandar Lampung, maka peneliti menggunakan rancangan Pretest-Posttest

Control Group Design dengan pola sebagai berikut:

Page 50: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

33

Gambar 5. Desain Eksperimen

(Sugiyono, 2011: 79)

Keterangan:

E = Kelas eksperimen

K = Kelas kontrol

O1 = Pretest pada kelas eksperimen

O3 = Pretest pada kelas kontrol

X1 = Perlakuan menggunakan blended learning berbasis LMS dengan

pendekatan ilmiah

X2 = Metode ceramah

O2 = Posttest pada kelas eksperimen

O4 = Posttest pada kelas kontrol

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA SMA N 16 Bandar Lampung,

yang terdiri dari 5 kelas IPA.

2. Sampel Penelitian

Jumlah siswa yang dijadikan sampel penelitian adalah 68 siswa yang

O1 X1 O2

O3 X2 O4

Page 51: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

34

terdiri dari kelas XI IPA 4 dan XI IPA 5. Dalam penelitian ini, kelas XI IPA

4 dijadikan sebagai sampel untuk kelas kontrol sedangkan kelas XI IPA 5

dijadikan sebagai sampel untuk kelas eksperimen.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 4 dan XI IPA 5 SMA N 16

Bandar Lampung, yang beralamat di Jl. Darussalam, Bukit Bilabong Jaya,

Susunan Baru Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung, Lampung. SMA N

16 Bandar Lampung merupakan sekolah dengan akreditasi “B” dan

menggunakan kurikulum KTSP.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2018 sampai dengan

tangal 8 Maret 2018. Adapun tahapan yang dilakukan adalah, tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan.

D. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pembelajaran dengan blended

learning berbasis LMS dengan pendekatan ilmiah.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat yang hendak diukur dalam penelitian ini yaitu hasil belajar

siswa.

Page 52: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

35

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Perangkat pembelajaran blended learning berbasis LMS dengan pendekatan

ilmiah yaitu meliputi RPP, handout, LKPD, dan schoology yang berisi

materi fluida dinamis.

2. Tes yang diberikan sebanyak dua kali yaitu pretest yang berfungsi untuk

mengetahui kemampuan awal siswa dan mengukur hasil belajar sebelum

diberikan perlakuan (pembelajaran dengan blended learning). Selanjutnya

dilakukan posttest yaitu untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah

diberikan perlakuan. Soal tes yang diberikan terdiri dari 20 butir soal pilihan

jamak beralasan. Sebelum tes ini digunakan, soal tes di uji validitas dan

reliabilitas terlebih dahulu.

F. Prosedur Penelitian

1. Tahap pertama dalam penelitian ini adalah tahap pendahuluan.

a. Peneliti mengurus surat izin penelitian dari Universitas Lampung.

b. Mengurus perijinan ke sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian

c. Melakukan observasi pendahuluan. Peneliti mencari informasi terkait

proses belajar mengajar pada mata pelajaran fisika di SMA Negeri 16

Bandar Lampung sehingga diperoleh fenomena dan permasalahan yang

dihadapi oleh pendidik dalam pembelajaran fisika.

2. Tahap kedua adalah persiapan dengan kegiatan yang dilakukan peneliti.

a. Pada tahap persiapan ini adalah membuat desain penelitian,

b. Menyusun perencanaan pembelajaran fisika, dan

Page 53: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

36

c. Mendesain metode pembelajaran,

3. Tahap ketiga adalah pelaksanaan, kegiatan pelaksanaan dilakukan setelah

proses persiapan selesai.

a. Melakukan koordinasi dan diskusi bersama pendidik berkaitan

rancangan perencanaan pembelajaran desain metode pembelajaran.

b. Mengelompokkan subjek penelitian menjadi satu kelas eksperimen dan

satu kelas kontrol.

c. Mengadakan tes awal pada kelas eksperimen dan kontrol.

d. Pemberian perlakukan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan pembelajaran blended

learning berbasis LMS dengan pendekatan ilmiah. Untuk kelas kontrol

menggunakan metode ceramah.

e. Mengadakan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar peserta

didik setelah adanya perlakuan.

f. Membandingkan antara hasil pretest dan posttest, hal ini bertujuan

untuk melihat perbedaan apakah terdapat pengaruh setelah diberikan

perlakuan.

4. Tahap keempat adalah analisis dan penyusunan laporan. Tahap ini

melibatkan perhitungan statistik untuk menghitung hasil pretest dan posttest

pada kelas eksperimen dan kontrol mengenai hasil belajar siswa. Kemudian

membuat laporan dan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh.

G. Analisis Instrumen

Instrumen yang benar akan memudahkan peneliti untuk mendapatkan data

Page 54: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

37

yang valid dan dapat dipercaya. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu

instrumen penelitian ada dua macam, yakni validitas dan reliabilitas.

Pengujian validitas (validity) dan reliabilitas (reliability) digunakan untuk

mengetahui kemampuan instrumen dalam mengungkapkan data sebenarnya

sehingga memudahkan peneliti dalam memecahkan masalah yang diteliti.

Pengujian ini menggunakan program aplikasi, yaitu SPSS Versi 21.0.

1. Uji Validitas

Validitas adalah sesuatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang

valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap

data variabel yang diteliti secara tepat. Instrumen yang valid memiliki

validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah. Pengujian instrumen soal dilakukan dengan

menguji validitas instrumen menggunakan uji statistik atau dengan rumus

korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus:

r = N∑XY − (∑X)(∑Y){N∑X − (∑X )} − {N∑Y − (∑Y )}Arikunto (2016: 87)

Keterangan :

rxy = koofisisen korelasi yang menyatakan validitas

X = skor butir soal

Page 55: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

38

Y = skor total

n = jumlah sampel

Kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3

maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi

antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut

dinyatakan tidak valid. Apabila rhitung > rtabel dengan α = 0,05, maka

koefisien korelasi tersebut signifikan. Uji validitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan program SPSS 21.0

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui derajat ketetapan

(keajegan) suatu alat ukur, maksudnya bahwa alat ukur dikatakan reliabel

apabila berkali-kali digunakan terhadap objek yang sama, akan

menghasilkan hasil yang sama. Uji reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya. Pada penelitian

ini, perhitungan reliabilitas tes menggunakan rumus Alpha yaitu:

= − 1)(1 − ∑Arikunto (2016: 122)

Keterangan:

r11: koefisien reliabilitas instrumen

k: banyaknya butir

b2: jumlah varians dari tiap-tiap item

t2: varians total

Page 56: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

39

Harga r11 yang diperoleh diimplementasikan dengan indeks reliabilitas.

Arikunto (2016: 89) mengatakan bahwa kriteria indeks reliabilitas adalah

sebagai berikut:

Tabel 2. Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas

No Interval Kriteria1. 0,800 – 1,000 Sangat tinggi2. 0,600 – 0,799 Tinggi3. 0,400 – 0,599 Cukup4. 0,200 – 0,399 Rendah5. < 0,200 Sangat rendah

Pada penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan SPSS 21.0. yakni apabila

nilai sig pada Guttman Split-Half Coefficient lebih dari 0,05 maka data

disimpulkan reliabel, jika nilai sig. pada Guttman Split-Half Coefficient

kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tidak reliabel.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk memperoleh

data yang mendukung pencapaian tujuan penelitian. Dalam penelitian ini,

teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes berupa pretest dan

posttest berupa soal pilihan ganda setelah diberi perlakuan. Pretest dan

posttest ini diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pretest

digunakan untuk mengukur kemampuan awal sebelum pembelajaran fluida

dinamis dimulai dan posttest digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa

setelah pembelajaran fluida dinamis selesai.

Data posttest dimaksudkan untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa

Page 57: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

40

sesudah pembelajaran menggunakan blended learning berbasis LMS dengan

pendekatan ilmiah. Ketika nilai pretest dan posttest diketahui kemudian akan

didapatkan rata-rata nilai N-Gain.

I. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Data

Untuk menganalisis kategori tes hasil belajar siswa digunakan skor gain

yang ternormalisasi. Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest,

gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau hasil belajar siswa

setelah pembelajaran dilakukan guru. Perhitungan N-Gain diperoleh dari

skor pretest dan posttest masing-masing kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Gain yang dinormalisasi (N-Gain) dapat dihitung dengan rumus

menurut Meltzer adalah sebagai berikut:

= −−(Meltzer, 2002)

Disini dijelaskan bahwa:

g adalah gain yang dinormalisasi (N-Gain) dari kedua model;

Smax adalah skor maksimum (ideal) dari tes awal dan tes akhir;

Spost adalah skor posttest; dan

Spre adalah skor pretest.

Kriteria interpretasi N-Gain ditunjukkan oleh Tabel 3.

Page 58: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

41

Tabel 3. Kriteria Interpretasi N-Gain

N-Gain Kriteria Interpretasi

N-Gain > 0,7 Tinggi≤ 0,3 N-Gain ≤ 0,7 Sedang

N-Gain < 0,3 Rendah

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Data yang diuji

kenormalitasannya adalah data hasil tes akhir (pretest) dan data hasil tes

akhir (posttest) hasil belajar siswa. Dapat dikatakan pula, uji normalitas

menguji apakah sebaran data sampel mengikuti atau menyimpang dari

sebaran normal, dapat digunakan Uji Kolmogorov Smirnov atau Uji Chi

Kuadrat ( ).Rumus yang digunakan yakni:

= Σ ( − )(Triyono, 2013: 218)

Keterangan:

= Nilai Chi kuadrat

= frekuensi harapan (seharusnya)

= frekuensi observasi (kenyataannya)

Apabila < , maka harus diterima, artinya data (skor)

tersebut mengikuti atau tidak menyimpang dari sebaran normal.

Memudahkan dalam pengujian apakah sampel penelitian berdistribusi

Page 59: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

42

normal atau tidak normal, maka dapat dilakukan dengan menggunkaan

metode Kolmogorov-Smimov caranya adalah menentukan terlebih dahulu

hipotesis pengujiannya yaitu:

H0 = data terdistribusi secara normal

H1 = data tidak terdistribusi secara normal

Pedoman pegambilan keputusan

1. Nilai Sig. atau Signifikansi ≤ 0,05 maka distribusinya adalah tidak

normal.

2. Nilai Sig. atau signifikansi > 0,05 maka distribusinya adalah normal.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kedua kelas

mempunyai varians (keragaman) yang tidak jauh berbeda, Jika kedua

kelas mempunyai varians yang tidak jauh berbeda (sama), maka kedua

kelas dikatakan homogen, begitupun sebaliknya, jika kedua kelas

mempunyai varians yang jauh berbeda (tidak sama), maka kedua kelas

dinyatakan tidak homogen. Hipotesisnya sebagai berikut:

= Varians homogen

= Varians tidak homogen

Melihat uji homogenitas levene’s test menggunakaan uji fisher,

yang dirumuskan sebagai berikut:

=(Triyono, 2013: 220)

Page 60: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

43

Keterangan:

F = harga fisher

= varians

Kriteria pengujiannya adalah diterima jika ≤ .

Sebaliknya, ditolak jika ≥ dengan taraf nyata 5%(∝ = 0,05), dk pembilang ( − 1), dan dk penyebut ( − 1 ).Untuk mengetahui sama atau tidaknya varian dari populasi, maka

dilakukan uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan analisis uji

paired sample t test, dengan program SPSS 21.0. Jika nilai

signifikasi ≤ 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua kelompok

populasi data adalah tidak sama. Sebaliknya, jika nilai signifikasi > 0,05,

maka dapat dikatakan varian dari kelompok populasi data adalah sama.

5. Uji T untuk dua sampel bebas (Independent Sample T-Test)

Uji Independent Sample T-Test bertujuan untuk membandingkan dua

sampel yang berbeda (bebas) dan digunakan utuk mengetahui ada atau

tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak

berhubungan. Hipotesis yang akan diuji yakni:

H0: tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang

belajar menggunakan blended learning berbasis LMS dengan

pendekatan ilmiah dengan siswa yang belajar menggunakan metode

ceramah.

H1 : terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang

Page 61: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

44

2121

222

211

_____

2

____

1

11

2

)1()1(

nnnn

snsn

XXt

belajar menggunakan blended learning berbasis LMS dengan

pendekatan ilmiah dengan siswa yang belajar menggunakan metode

ceramah.

Rumus perhitungan Independent Sample T Test yaitu:

(Sugiyono, 2011: 197)

Keterangan:

T = Nilai t-hitung

= Rata-rata kelas eksperimen

= Rata-rata kelas kontrol

= Varian kelas eksperimen

= Varian kelas kontrol

= Jumlah individu pada sampel 1

= Jumlah individu pada sampel 2

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau nilai

probabilitas.

1. Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.

2. Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas ≤ 0,05 maka H0 ditolak.

Page 62: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

69

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan blended learning

berbasis LMS dengan pendekatan ilmiah dapat meningkatkan hasil belajar

pada ranah kognitif yang ditunjukkan oleh perbedaan rata-rata nilai N-Gain

pada kelas eksperimen yaitu 0,72 dengan kategori peningkatan hasil belajar

yang tinggi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis menyarankan

sebagai berikut:

1. Diharapkan bagi guru untuk memanfaatkan blended learning berbasis LMS

dengan pendekatan ilmiah di dalam dan di luar sekolah sebagai suplemen

pembelajaran karena sudah teruji efektivnya dan untuk mengatasi

permasalahan kurangnya alokasi waktu dalam membelajarkan fisika.

2. Diharapkan guru atau calon peneliti yang tertarik untuk melakukan

penelitian menggunakan blended learning berbasis LMS dengan

pendekatan ilmiah, untuk mengecek sarana dan prasarana yang

mendukung pembelajaran siswa seperti laptop, smartphone dan koneksi

Page 63: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

70

internet yang memadai. Hal ini sebagai penunjang kelancaran

pembelajaran online dengan schoology. Selain itu, agar selalu memantau

aktivitas siswa di schoology dan selalu memotivasi siswa untuk aktif

dalam pembelajaran online.

3. Diharapkan bagi guru dan calon peneliti yang tertarik untuk melakukan

penelitian menggunakan blended learning berbasis LMS dengan

pendekatan ilmiah, jika video pembelajaran yang akan diunggah pada

pembelajaran online berukuran cukup besar maka solusinya dapat

memberikan link videonya saja.

Page 64: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hunaiyyan, A., Al-Huwail, N., & Al-Sharhan, S. 2008. Blended E-LearningDesign: Discussion of Cultural Issues. International Journal of CyberSociety and Education. Vol 1, No 1, Hal 17-32.

Almasaeid, T. F. 2014. The Effect Of Using Blended Learning Strategy OnAchievement And Attitudes In Teaching Science Among 9th GradeStudents. European Scientific Journal. Vol 10, No 31, Hal 133-145.

Al-Shalchi, O. N. 2009. The Effectiveness and Development of OnlineDiscussions. Journal of Online Learning and Teaching. Vol. 5, No 1, Hal 1-8.

Amin, A. K. 2017. Kajian Konseptual Model Pembelajaran Blended Learningberbasis Web untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Motivasi Belajar.Jurnal Pendidikan Edutama. Vol 4, No 2, Hal 51-64.

Amiroh. 2013. Antara Schoology, Moddle dan Edmodo. [Online] tersedia dihttp://amiroh.web.id/antara-moodle-edmodo-dan-schoology/. Diakses padatanggal 30 September 2017.

Arikunto, S. 2016. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Ausburn, L. J. 2004. Course Design Elements Most Valued By Adult Learners InBlended Online Educaton Environments: An American Perspective.Educational Media International. Vol 41, No 4, Hal 327-337.

Aycock, A., Garnham, C., & Kaleta, R. 2002. Leassons Learned from the HybridCourse Project. Teaching with Technology Today. Vol 8, No 6, Hal 1-8.

Dewi, A. S., & Sukartiningsih, W. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran BerbasisProyek Terhadap Keterampilan Menulis Eksposisi Kelas V SD. JurnalPGSD Unesa. Vol 5, No 3, Hal 1222-1233.

Fauziah, R., Abdullah, A. G., & Hakim, D. L. 2013. Pembelajaran SaintifikElektronika Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah. Invotec.Vol 9, No 2, Hal 165-178.

Fitriyadi, H. 2013. Integrasi Teknologi Informasi Komunikasi Dalam Pendidikan:Potensi Manfaat, Masyarakat Berbasis Pengetahuan, Pendidikan Nilai,

Page 65: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

Strategi Implementasi Dan Pengembangan Profesional. Jurnal PendidikanTeknologi dan Kejuruan. Vol 21, No 3, Hal 269-284.

Gafur, A. 2012. Desain Pembelajaran: Konsep, Model dan Aplikasinya dalamPrencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Ombak.

Gunawan, I., & Palupi, A. 2015. Taksonomi Bloom Revisi Ranah Kognitif:Kerangka Landasan untuk Pembelajaran Pengajaran, dan Penilaian. JurnalPremiere Educandum. Vol. 2, No. 2. Hal. 98-117.

Hadjerrouit, S. 2008. Towards a Blended Learning Model for Teaching andLearning Computer Programming: A Case Study. Informatics in Education.Vol 7, No 2, Hal 181-210.

Husamah. 2014. Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta: PrestasiPustaka.

Irawan, F., & Hasanah, R. 2014. Pengaruh Penerapan Model PembelajaranProblem Based Learning (PBL) Dengan Pendekatan Saintifik Pada MateriKalor Dan Perubahan Wujud Zat Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XSman 15 Surabaya. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF). Vol 3, No 3,Hal 86-90.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Implementasi Kurikulum 2013Konsep Pendekatan Scientific. Jakarta: Departemen Pendidikan danKebudayaan.

King, S. E., & Arnold, K. C. 2012. Blended Learning Environments in HigherEducation: A Case Study of How Professors Make it HaHalen. Mid-WesternEducational Researcher. The University of Akron.Vol 25, No 2, Hal 44-59.

Mahnegar, F. 2012. Learning Management System. International Journal ofBusiness and Social Science. Vol. 3 No. 12, Hal 144-150.

Majid, A. 2012. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan StandarKompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Marjan, J., Arnyana, I. B. P., & Setiawan, I. G. A. N. 2014. PengaruhPembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi danKeterampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancor SelongKabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. E-Journal ProgramPascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 4, No 1, Hal 1-12.

Meltzer, D. E. 2002. The Relationship Between Mathemathics Preparation andConceptual Learning Gains in Physics: A possible Hidden Variable inDiagnostics Pretest Score. American Journal Physics.Vol 70, No 2, Hal1259-1268.

Page 66: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

Mulyono, Y., Bintari, S. H., Rahayu, E. S., & Widiyaningrum, P. 2012.Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dengan Pendekatan Scientific SkillTeknologi Fermentasi Berbasis Masalah Lingkungan. Jurnal IlmuKependidikan. Vol 41, No 1, Hal 21-26.

Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi danKomunikasi. Bandung: Alfabeta.

Muspiroh, N. 2015. Penerapan Project Base Learning (PBP) Bagi MahasiswaCalon Guru Biologi Pada Mata Kuliah Sains Terapan. Scientiae Educatia.Vol 5, No 1, Hal 1-8.

Nurhayati, V., Suyanto, E., & Suana, W. 2018. Desain Perangkat BlendedLearning Berbantuan Learning Management System Pada Materi FluidaDinamis. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol 6, No 1, Hal 21-33.

Prayitno, W. 2013. Implementasi Blended Learning Dalam Pembelajaran PadaPendidikan Dasar dan Menengah.

Purnomo, A., Rahmawati, N., & Aristin, N. F. 2016. Pengembangan BlendedLearning Pada Generasi Z. Jurnal Teori dan Praktis Pembelajaran IPS. Vol1, No 1, Hal 70-76.

Seputra, D. C., & Wening, S. 2017. Hubungan Pemanfaatan Modul PembelajaranDengan Hasil Belajar Pembuatan Pola Kemeja Pria Kelas Xi Di Smk Negeri3 Purworejo. Jurnal Pendidikan Teknik Busana UNY. Vol 1, No 1, Hal 1-10.

Sjukur, S. B. 2012. Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar danHasil Belajar Siswa Tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol 2, No 3,Hal 368-378.

Smaldino, S. E., Lowther, D. L., & Russel, J. D. 2012. Intructional Technologyand Media for Learning. Penerjemah: Arief Rahman. Jakarta: Kencana.

Smart, K. L., & Cappel, J. J. 2006. Students Perceptions Of Online Learning: AComparative Study. Journal Of Information Technology Education. Vol 5,No 3, Hal 201-219.

Suana, W., Maharta, N., & Nyeneng, I. D. P., & Wahyuni, S. 2017. Design AndImplementation Of Schoology-Based Blended Learning Media For BasicPhysics I Course. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Vol 6, No 1, Hal 170-178.

Sudarman. 2008. Penerapan Metode Collaborative Learning Untuk MeningkatkanPemahaman Materi Kuliah Metodologi Penelitian. Jurnal PendidikanInovatif. Vol 3, No 2, Hal 94-100.

Page 67: EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING PADA MATERI FLUIDA …digilib.unila.ac.id/32097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manakah diantara keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Suryani, N. & Agung, L. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Ombak.

Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Thaib, D., Wahyudin, D., Rahmawati, Y., & Riyana, C. 2016. Studi AnalisisKebutuhan Terhadap Pengembangan Model Blended Learning Pada SistemPendidikan Jarak Jauh Untuk Meningkatkan Kompetensi Lulusan. JurnalPendidikan Dasar. Vol 8, No 2, Hal 107-125.

Triyono. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Ombak.

Utami, R. P., Rosidin, U., & Wahyudi, I. 2017. Pengaruh Penggunaan E-LearningDengan Schoology Materi Gravitasi Newton Terhadap Hasil Belajar Siswa.Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol 5, No 2, Hal 81-91.

Utari, N. K. T., Ardana, I. K., & Darsana, I. W. 2015. Penerapan PendekatanSaintifik Berbasis Asesmen Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil BelajarIpa Dan Pengetahuan Konseptual Siswa Pada Tema Cita-Citaku Kelas IVBSD Negeri 4 Pemecutan . E-Journal PGSD Universitas PendidikanGanesha. Vol 3, No 1, Hal 1-11.

Wahyuni, R., Hikmawati, & Taufik, M. 2016. Pengaruh Model PembelajaranInkuiri Terbimbing dengan Metode Eksperimen terhadap Hasil BelajarFisika Siswa Kelas XI IPA SMAN 2 Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017.Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. Vol 2, No 4, Hal 164-169.

Wijayanti, W., Maharta, N., & Suana, W. 2017. Pengembangan PerangkatBlended Learning Berbasis Learning Management System Pada MateriListrik Dinamis. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni. Vol 6, No 1,Hal 1-12.

Yulianto, A., Fatchan, A., & Astina, I. K. 2017. Penerapan Model PembelajaranProject Based Learning Berbasis Lesson Study Untuk MeningkatkanKeaktifan Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan. Vol 2 , No 3, Hal 448-453.

Zaka, P. 2013. A Case Study Of Blended Teaching And Learning In A NewZealand Secondary School, Using An Ecological Framework. Journal OfOpen, Flexible And Distance Learning. Vol 17, No 1, Hal 24-40.