11
JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593 51 EFEKTIFITAS INOVASI MODEL RESPIROMETER PADA PELAJARAN BIOLOGI POKOKBAHASAN KINERJA ILMIAH Achmad Nur Cholis 1 , Aung Sumbono 1.2 , Slamet Widodo 1.3 . 1 P. Biologi STKIP Muhammadiyah Sorong 2 Lab. Kimia MAN Model Kota Sorong 3 MAN Model Kota Sorong [email protected] ABSTRAK Penggunaan inovasi model respirometer telah dilaksanakan dan diteliti dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas inovasi respirometer untuk pembelajaran biologi pokok bahasan kinerja ilmiah di sekolah SMP Muhammadiyah Al, Amin Sorong, SMP Negeri 4 Sorong, SMP Negeri 10 Aimas. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif yang dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai dengan bulan Juni 2013. Sampel yang digunakan adalah dua kelas untuk masing-masing sekolah, satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis, lembar observasi, angket dan dokumentasi. Data hasil penelitian dihitung untuk memperoleh nilai validitas, homogenitas, reliabilitas, normalitas dan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan perhitungan parametrik dan non parametrik. Hasil uji validitas membuktikan bahwa instrumen tes ter tulis valid, hasil uji homogenitas diperoleh bukti bahwa kemampuan siswa dinyatakan tidak homogen atau tidak sama, hasil uji reliabilitas terbukti instrumen tes tertulis reliable dan hasil uji normalitas diperoleh fakta data dari satu sekolah normal sedang dari sekolah lain tidak normal. Uji hipotesis di SMP Muhammadiyah Al, Amin Sorong Asymp.sig. tailed = 0,033 < 0,05 berarti hipotesis diterima, sekolah SMP Negeri 4 Sorong dan SMP Negeri 10 Aimas masing diperoleh Asymp.sig. tailed = 0,875 dan Asymp.sig. tailed = 0,165 > 0,05 yang berarti hipotesis ditolak. Hasil dari angket untuk masing-masing sekolah yakni 4,42, 4,66 dan 4,41 yang membuktikan bahwa respon siswa baik mendekat sangat baik . Hasil observasi teman sejawat rata-rata masing-masing sekolah 2,8, 3,6 dan 2,9.yang berarti cukup sampai baik.Hasil penelitian disimpulkan secara umum model respirometer efektif untuk digunakan dalam pembelajaran biologi pokok bahasan kinerja ilmiah Kata Kunci: respirometer, ilmiah, model. ABSTRACT Use of respirometer model innovation has been implemented and studied in order to determine the effectiveness of innovation respirometer for learning biology subject of scientific performance in school SMP Muhammadiyah Al, Amin Sorong, SMP Negeri 4 Sorong, SMP Negeri 10 Aimas. The research was conducted using quantitative research that was conducted in April 2013 through June 2013. The samples used were two classes for each school, one class as the control class and the class as a class experiment. The instrument used in this study was written test, observation sheets, questionnaires and documentation. The data were calculated to obtain the value of validity, homogeneity, reliability, normality and hypothesis testing. Hypothesis testing using parametric and non-parametric calculations. Validity of the test results prove that the written test valid instrument, homogeneity test results obtained evidence that the ability of students declared or not the same is not homogeneous, the reliability test results proved reliable instrument written test and normality test results obtained by the fact data from the normal school from other schools are not normal. Hypothesis testing in SMP Muhammadiyah Al, Amin shoves Asymp.Sig. tailed = 0.033 <0.05 means that the hypothesis is accepted, the school SMP Negeri 4 Sorong and SMP Negeri 10 Aimas obtained Asymp.Sig respectively. tailed = 0.875 and Asymp.Sig. tailed = 0.165> 0.05, which means that the hypothesis is rejected. Results of the questionnaire for each school that is 4.42, 4.66 and 4.41 which proves that the good response approached a very good student. The observation of peer average of each school 2.8, 3.6 and 2.9. Significant enough to conclude the study in general baik.Hasil respirometer effective models for use in learning biology subject of scientific performance. Keywords: respirometer, scientific, models.

EFEKTIFITAS INOVASI MODEL RESPIROMETER PADA … · per jiwa yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan

  • Upload
    lekiet

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

51

EFEKTIFITAS INOVASI MODEL RESPIROMETER PADA PELAJARAN

BIOLOGI POKOKBAHASAN KINERJA ILMIAH

Achmad Nur Cholis1, Aung Sumbono

1.2, Slamet Widodo

1.3.

1 P. Biologi STKIP Muhammadiyah Sorong

2 Lab. Kimia MAN Model Kota Sorong

3 MAN Model Kota Sorong

[email protected]

ABSTRAK

Penggunaan inovasi model respirometer telah dilaksanakan dan diteliti dengan tujuan untuk mengetahui

efektivitas inovasi respirometer untuk pembelajaran biologi pokok bahasan kinerja ilmiah di sekolah SMP

Muhammadiyah Al, Amin Sorong, SMP Negeri 4 Sorong, SMP Negeri 10 Aimas. Penelitian dilakukan dengan

metode penelitian kuantitatif yang dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai dengan bulan Juni 2013. Sampel

yang digunakan adalah dua kelas untuk masing-masing sekolah, satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas

sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis, lembar observasi,

angket dan dokumentasi. Data hasil penelitian dihitung untuk memperoleh nilai validitas, homogenitas,

reliabilitas, normalitas dan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan perhitungan parametrik dan non parametrik.

Hasil uji validitas membuktikan bahwa instrumen tes ter tulis valid, hasil uji homogenitas diperoleh bukti bahwa

kemampuan siswa dinyatakan tidak homogen atau tidak sama, hasil uji reliabilitas terbukti instrumen tes tertulis

reliable dan hasil uji normalitas diperoleh fakta data dari satu sekolah normal sedang dari sekolah lain tidak

normal. Uji hipotesis di SMP Muhammadiyah Al, Amin Sorong Asymp.sig. tailed = 0,033 < 0,05 berarti

hipotesis diterima, sekolah SMP Negeri 4 Sorong dan SMP Negeri 10 Aimas masing diperoleh Asymp.sig.

tailed = 0,875 dan Asymp.sig. tailed = 0,165 > 0,05 yang berarti hipotesis ditolak. Hasil dari angket untuk

masing-masing sekolah yakni 4,42, 4,66 dan 4,41 yang membuktikan bahwa respon siswa baik mendekat sangat

baik . Hasil observasi teman sejawat rata-rata masing-masing sekolah 2,8, 3,6 dan 2,9.yang berarti cukup sampai

baik.Hasil penelitian disimpulkan secara umum model respirometer efektif untuk digunakan dalam

pembelajaran biologi pokok bahasan kinerja ilmiah

Kata Kunci: respirometer, ilmiah, model.

ABSTRACT

Use of respirometer model innovation has been implemented and studied in order to determine the effectiveness

of innovation respirometer for learning biology subject of scientific performance in school SMP

Muhammadiyah Al, Amin Sorong, SMP Negeri 4 Sorong, SMP Negeri 10 Aimas. The research was conducted

using quantitative research that was conducted in April 2013 through June 2013. The samples used were two

classes for each school, one class as the control class and the class as a class experiment. The instrument used

in this study was written test, observation sheets, questionnaires and documentation. The data were calculated

to obtain the value of validity, homogeneity, reliability, normality and hypothesis testing. Hypothesis testing

using parametric and non-parametric calculations. Validity of the test results prove that the written test valid

instrument, homogeneity test results obtained evidence that the ability of students declared or not the same is

not homogeneous, the reliability test results proved reliable instrument written test and normality test results

obtained by the fact data from the normal school from other schools are not normal. Hypothesis testing in SMP

Muhammadiyah Al, Amin shoves Asymp.Sig. tailed = 0.033 <0.05 means that the hypothesis is accepted, the

school SMP Negeri 4 Sorong and SMP Negeri 10 Aimas obtained Asymp.Sig respectively. tailed = 0.875 and

Asymp.Sig. tailed = 0.165> 0.05, which means that the hypothesis is rejected. Results of the questionnaire for

each school that is 4.42, 4.66 and 4.41 which proves that the good response approached a very good student.

The observation of peer average of each school 2.8, 3.6 and 2.9. Significant enough to conclude the study in

general baik.Hasil respirometer effective models for use in learning biology subject of scientific performance.

Keywords: respirometer, scientific, models.

JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

52

1. PENDAHULUAN

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini

sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain

dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat

Indeks Pengembangan Manusia (Human

Development Index), yaitu komposisi dari peringkat

pencapaian pendidikan, kesehatan dan penghasilan

per jiwa yang menunjukkan, bahwa indeks

pengembangan manusia Indonesia makin menurun

174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-

102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998) dan ke-109

(1999).

Pendidikan Indonesia yang rendah itu juga

ditunjukkan dari data Balitbang (2003) bahwa dari

146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan

sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam

kategori The Primary Years Program (PYP), dari

20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya

delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia

dalam kategori The Middle Years Program (MYP)

dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah

saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori

The Diploma Program (DP).

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di

Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas,

efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut

masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada

umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam

dunia pendidikan yaitu: (1). Rendahnya sarana fisik,

(2). Rendahnya kualitas guru, (3). Rendahnya

kesejahteraan guru, (4). Rendahnya prestasi siswa,

(5). Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,

(6). Rendahnya relevansi pendidikan dengan

kebutuhan, (7). Mahalnya biaya pendidikan.

Peningkatan mutu pendidikan adalah tanggungjawab

semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama

Guru SMP, yang merupakan ujung tombak dalam

pendidikan menengah pertama.

Upaya perbaikan dan peningkatan kualitas

pendidikan di Indonesia terus-menerus dilakukan

oleh pemerintah, baik secara konvensional maupun

inovatif mengingat pendidikan adalah suatu kekuatan

yang dinamis dalam kehidupan setiap individu yang

mempengaruhi perkembangan fisiknya, daya jiwanya

(akal, rasa dan kehendak), sosialnya dan moralitasnya

(Sumitro, dkk, 2003: 16). Hal tersebut lebih terfokus

lagi setelah diamanatkan dalam tujuan pendidikan

nasional, mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu

manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan

dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung

jawab ke masyarakatan dan ke bangsaan (UU

Sisdiknas NO 20 Thn 2003 ). Seperti kita ketahui,

secara garis besar tujuan makro dan mikro

pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan

mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang

pendidikan serta pemberdayaan guru. Akibatnya

pembelajaran tidak terkesan pasif dan peranan guru

dalam proses belajar mengajar sebagai fasilitator dan

motifator untuk menimbulkan semangat belajar bagi

siswa (Usman, 1997). Guru memiliki peranan utama

karena materi pembelajaran dapat diterima dengan

mudah oleh siswa jika dapat menyampaikan materi

dengan baik.

Kenyataan di lapangan menunjukan masih

banyak permasalahan yang terjadi dalam

pembelajaran IPA biologi di sekolah adalah

rendahnya hasil belajar siswa, mengingat mata

pelajaran biologi terdiri atas fakta-fakta, konsep-

konsep, dan prinsip-prinsip dalam hubunganya

dengan tingkat penguasaan materi (konsep) biologi.

Bloom (1982), mengemukakan tiga faktor utama

yang mempengaruhi hasil belajar yaitu, kemampuan

kognitif, motivasi berprestasi dan kualitas

pembelajaran. Kualitas kegiatan pembelajaran yang

dilakukan menyangkut model pembelajaran yang

digunakan. Siswa selalu menerima pelajaran dari

seorang guru dengan metode ceramah, hafalan dan

kurangnya kreatifitas seorang guru dalam

menggunakan model pembelajaran atau alat

pembelajaran, sehingga siswa belum mampu

menguasai konsep materi secara utuh (Mulyasa,

2005). Seorang guru perlu memiliki pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang memadai. Marwan

(1986:2), pekerjaan guru harus profesional mendidik

dan mengajar bukan pekerjaan amatiran yang

dikerjakan sebagai sambilan atau iseng, melainkan

penuh tanggung jawab. Guru merupakan salah satu

penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran (Rohani,

dkk. 1991:97) sebagai motifator untuk membuat

proses belajar siswa menjadi menarik, karena tugas

pendidik bukan meningkatkan motivasi itu sendiri

tetapi menemukan, menggugah dan mempertahankan

motivasi siswa untuk belajar (Wahyuni, 2005).

Menurut Hamalik media pembelajaran adalah alat,

metode dan teknik yang digunakan dalam rangka

lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara

guru dan siswa dalam proses pendidikan dan

pengajaran di sekolah.

Melihat kenyataan sekarang masih banyak

sekolah-sekolah SMP di Kabupaten Sorong yang

belum mempunyai ruangan khusus untuk praktikum

biologi serta minimnya alat-alat laboratorium untuk

melakukan proses belajar mengajar dalam mata

pelajaran yang seharusnya menggunakan alat-alat

praktek, salah satunya pada pelajaran biologi materi

respirasi hewan, akibatnya siswa hanya mengetahui

melalui ceramah guru atau melihat alat-alat tersebut

melalui dunia internet tanpa bisa menggunakannya

dan tidak bisa secara langsung mengetahui manfaat

alat tersebut setelah menggunakannya. Sehinga masih

kurang tingkat pemahaman siswa mengenai kinerja

ilmiah.

JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

53

Dengan melihat permasalahan di atas serta

tugas dan tanggung jawab seorang guru, maka, perlu

ada inovasi-inovasi dari guru untuk memanfaatkan

benda di sekitar sebagai alat praktikum, untuk itu

peneliti akan melakukan penelitian tentang; “Inovasi

model alat pembelajaran untuk meningkatkan

pemahaman siswa pada pelajaran biologi pokok

bahasan kinerja ilmiah”.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian

diskriptitf kuantitatif yaitu penelitian tentang data

yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk

angka-angka, meskipun juga berupa data kualitatif

sebagai pendukungnya, seperti kata-kata atau

kalimat yang tersusun dalam angket (Sugiyono,

2002:7).

2.1. Pendekatan Penelitian Penelitian kuantitatif ini termasuk dalam

eksperimen semu dengan menggunakan rancangan

Control Group Pretest-Postest. Sesuai permasalahan

yang diangkat pada penelitian ini adalah

permasalahan komparatif, yaitu suatu pertanyaan

peneliti yang bersifat membandingkan dua variabel

atau lebih. Perbandingan variabel dalam penelitian

adalah perbandingan variabel kontrol dengan

variabel eksperimen.

Pada penelitian ini digunakan variabel

eksperimen adalah kelas yang menggunakan

perlakuan dengan alat respirometer dan variabel

kontrol adalah kelas tanpa perlakuan. Pada penelitian

ini, tidak dilakukan pengacakan siswa ke dalam

kelompok-kelompok penelitian, tetapi menggunakan

kelompok atau kelas yang telah ada.

Tabel. 3.1. Rancangan Penelitian

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

E Y1 X1 Y2

K Y1 X0 Y2

2.2. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah

di SMP Muhammadiyah Al, Amin Jalan Basuki

Rahmat Km. 10, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong.

SMP Negeri 4 Jalan Poros Katapop Aimas II Unit III,

Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong dan SMP

Negeri 10 Aimas Jalan Klamono kompleks Perum

Pemda Km. 24, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong

kelas VIII, yang berada di Sorong.

2.3. Waktu Penelitian.

Aktivitas penelitian ini secara

keseluruhan dilaksanakan selama tiga bulan, sejak

bulan April sampai dengan bulan Juni 2013.

2.4. Populasi, Dan Sampel

1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas VIII IPA SMP Muhammadiyah

Al, Amin Jalan Basuki Rahmat Km. 10, Distrik

Sorong Timur, Kota Sorong. SMP Negeri 4 Jalan

Poros Katapop Aimas II Unit III Distrik Mayamuk

Kabupaten Sorong dan SMP Negeri 10 Jalan

Klamono kompleks Perum Pemda Km. 24 Distrik

Aimas Kabupaten Sorong. Penentuan kelas untuk

digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol

dilakukan secara acak.

2. Sampel Sampel dalam penelitian adalah siswa

kelas VIII A dan kelas VIII D, SMP Muhammadiyah

Al, Amin kota Sorong. SMP Negeri 4 Kabupaten

Sorong siswa Kelas VIII C dan kelas VIII D dan SMP

Negeri 10 Aimas Kabupaten Sorong siswa kelas VIII

A dan kelas VIII B. Sempel yang digunakan

perbandingan jumlah siswa laki – laki dan siswa

perempuan serta tidak melakukan pengelompokan

tetapi mengunakan kelas yang sudah ada .

2.5. Metode Pengumpulan Data

1. Angket Dalam penelitian ini, angket digunakan

untuk mengumpulkan data tentang ketertarikan

siswa dan kemudahan siswa dalam mempelajari

pokok kineja ilmiah.

2. Observasi

Di dalam penelitian observasi dapat

dilakukan dengan menggunakan tes, kuesioner,

rekaman gambar, rekaman suara dan lain-lain.

3. Tes Tulis

Tes tulis untuk mengukur kemampuan

komunikasi tulis siswa dengan menggunakan rubrik

tingkat kemampuan komunikasi tulis siswa.

2.6. Instrumen Penelitian

1. Bentuk instrumen Penelitian ini menggunakan angket

tertutup dan tes tertulis, angket tertutup dalam bentuk

skala sikap dari Linkert, berupa pertanyaan atau

pernyataan yang jawabannya berbentuk skala

deskriptif. Pada bagian ini yang diungkap meliputi

ketertarikan siswa dan kemudahan pembelajaran,

jawaban menggunakan skala linkert dengan lima

alternatif jawaban, misalnya sangat tinggi (ST),

tinggi (T), cukup (C), rendah (R), dan sangat rendah

(SR). Skor untuk jawaban dari

pertanyaan/pernyataan positif adalah ST=5, T=4,

C=3, R=2, dan SR=1, sedangkan untuk pertanyaan-

pernyataan negatif, skor sebaliknya.

Tes tertulis berupa pertanyaan yang

berkaitan dengan penguasaan pokok bahasan yang

disampaikan. Banyak soal yang di berikan antara 10

soal dengan skor nilai 0 – 100. Tes tertulis dilakukan

untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap pokok

bahasan yang disampaikan.

2. Uji coba instrumen Benar tidaknya data, sangat menentukan

bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedang benar

tidak nya data, tergantung dari baik tidak nya

instrumen pengumpulan data. Menurut Umar

JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

54

(2003:87), instrumen yang baik memenuhi 5 kriteria

yaitu, (1) Validitas, yaitu sejauh mana data yang

ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur

yang ingin diukur, (2) reliabilitas, yaitu sejauh mana

suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila

alat ukur digunakan berulang kali (3) Homogenitas

(4) Normalitas (5) Mann-whitney, serta penggunaan

sumber daya dan waktu. Sebelum digunakan,

instrumen dalam penelitian ini akan diuji dengan uji

validitas dan uji reliabilitas yang diuji coba kan

kepada responden populasi sebanyak 31. Tempat uji

coba (tryout) di SMP Muhammadiyah Al, Amin

Sorong.

2.7. Uji Prasarat

1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang

valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006:168).

Artinya, setiap butir instrumen telah benar-benar

menggambarkan keseluruhan isi atau sifat bangun

konsep yang menjadi dasar penyusunan instrumen.

Pengujian ini digunakan rumus korelasi

productmoment dengan angka kasar yang

dikemukakan oleh Arikunto (2006:170) seperti

berikut:

Uji validitas adalah uji tentang kemampuan

suatu angket, sehingga benar-benar dapat mengukur

apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen valid jika

mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara

tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan

sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang

dimaksud.

Jika (korelasi) dengan item tersebut valid

besarnya tiap butir pertanyaan dapat dilihat dari

SPSS pada kolom CorrectedItems Correlation.

Kriteria uji validitas secara singkat (ruleoftumb)

adalah 0,3. Jika Korelasi sudah lebih besar dar 0,3,

pertanyaan yang dibuat dikatagorikan valid/shahih

(Setiaji, 2004 :61).

2. Uji Reliailitas Suatu kuisioner disebut reliable atau

handal jika jawaban-jawaban seseorang

konsisten (Setiaji, 2004:60).

Untuk uji reliabilitas instrumen, digunakan

rumus Alpha dari Cronbach (Umar, 2003: 106)

sebagai berikut

3. Uji Homogenitas

Mengunakan aplikasi SPSS 19 yang

diambil hasil dari data hasil pretes masing-masing

kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk setiap

sekolah guna mengetahui kemampuan awal siswa

sebelum dilakukan pembelajaran dengan

menggunakan media respirometer hasil inovasi.

4. Uji Normalitas

Mengunakan aplikasi SPSS 19 yang

diambil dari data postes masing-masing kelas

kontrol dan eksperimen di tiap-tiap sekolah untuk

mengetahui tingkat kenormalan penyebaran data

yang diperoleh. Kenormalan data perlu di uji

normalitas karena uji normalitas merupakan suatu

syarat khusus sebelum data diolah untuk mengetahu

uji hipotesis. Data hasil postes dari kelas kontrol dan

kelas eksperimen dapat di uji secara parametrik jika

penyebaran data normal, tetapi jika data yang

diperoleh tidak normal maka uji hipotesis harus

dilakukan dengan cara nonparametrik.

2.8. Teknik Analisis Data

1. Deskripsi Data Data yang diperoleh dari masing-masing

variabel ditabulasikan dengan menggunakan tabel

distribusi frekuensi. Dari tabulasi kemudian dicari

harga rerata, simpangan baku, mean, modus dan

median.

2. Uji Hipotesis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

dengan analisis komparatif. Sesuai permasalahan, uji

hipotesis akan di uji dengan uji t (t-test).mann-

whitney.

3. HASIL PENELITIAN

Data dalam penelitian inovasi model

respirometer pada pelajaran biologi pokok bahasan

kinerja ilmiah yang diterapkan pada sekolah

Menengah Pertama (SMP) yang berada di Sorong

dengan mengambil tiga sekolah negeri dan swasta

yang diangap memenuhi syarat penentuan yang

diangap unggul. Setiap sekolah menggunakan dua

kelas, satu sebagai kelas kontrol dan satunya kelas

experimen sehingga menjadi enam kelas untuk tiga

sekolah, yakni kelas VIII A kelas (experimen) dan

VIII d kelas (kontrol) SMP Muhammadiyah Al,

Amin Kota sorong, kelas VIII c kelas (experimen)

dan kelas VIII d kelas (kontrol) SMP Negeri 4

Sorong, kelas VIII a kelas (experimen) dan kelas VIII

b kelas (kontrol) SMP Negeri 10 Aimas .

Data penelitian ini berupa nilai (pretest)

dan (postest), angket siswa dan lembar observasi

teman sejawat. Hasil data yang diperoleh disajikan

dalam bentuk Tabel dan Grafik.

1. Data pretest kelas ekperimen dan kontrol

Hasil penelitian yang telah dilakukan di

kelas eksperimen pada sekolah SMP Muhammadiyah

Al, Amin Sorong menyatakan nilai hasil pretest

terendah yakni siswa yang kriteria nilai kurang

sebanyak 15 siswa atau 48.38 %, sedangkan yang

kriteria nilai kurang yakni sebanyak 16 siswa atau

JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

55

51.61 %. Siswa yang mendapatkan kriteria nilai

cukup, baik dan sangat baik masih tidak ada. Maka,

dapat dirata-ratakan hasil pretest pada kelas

eksperimen di SMP Muhammadiyah Al, Amin

Sorong yakni 16,77. Rata-rata nilai pretest dapat

dianggap sangat rendah.

Gambar. 3.1. Grafik Nilai Hasil Pretest Kelas

Eksperimen SMP Muhammadiyah Al, Amin Sorong

SMP Muhammadiyah Al,Amin Sorong

Gambar 3.2. Grafik Nilai Hasil Pretest Kelas

Eksperimen SMP Negeri 4 kelas VIII.C Sorong.

Hasil penelitian yang telah dilakukan di

kelas eksperimen pada sekolah SMP Negeri 4 Sorong

menyatakan nilai hasil pretest terendah yakni siswa

yang kriteria nilai sangat kurang sebanyak 11 siswa

atau 55 %, sedangkan yang kriteria nilai kurang yakni

sebanyak 7 siswa atau 35 %. siswa yang sedangkan

kriteria nilai cukup sebanyak 2 siswa atau 10 %,

sedangkan yang mendapatkan kriteria nilai baik dan

sangat baik masih tidak ada. Maka, dapat dirata-

ratakan hasil pretest pada kelas eksperimen di SMP

Negeri 4 Sorong yakni 20,05. Rata-rata nilai pretest

dapat dianggap kurang.

Hasil penelitian yang telah dilakukan di

kelas eksperimen pada sekolah SMP Negeri 10

Aimas menyatakan nilai hasil pretest terendah

yakni siswa yang kriteria nilai kurang sebanyak 3

siswa atau 16,66 %, sedangkan yang kriteria nilai

kurang yakni sebanyak 8 siswa atau 44,44 %. siswa

yang mendapatkan kriteria nilai cukup sebanyak 7

siswa atau 38,88 %, sedangkan kriteria nilai baik dan

sangat baik masih tidak ada. Maka, dapat dirata-

ratakan hasil pretest pada kelas Eksperimen di SMP

Negeri 10 Aimas yakni 34, 66. Rata-rata nilai pretest

dapat dianggap kurang.

Gambar. 3. 3 Grafik nilai hasil Pretest Kelas

eksperimen SMP Negeri 10 kelas VIII a Aimas.

Hasil penelitian yang telah dilakukan di

kelas eksperimen pada sekolah SMP Muhammadiyah

Al, Amin menyatakan nilai hasil postest terendah

yakni siswa yang kriteria nilai sangat kurang

sebanyak 0 siswa atau 0 %, sedangkan yang kriteria

nilai kurang yakni sebanyak 0 siswa atau 0 %. siswa

yang mendapatkan kriteria nilai cukup yakni sebayak

0 siswa atau 0 %, siswa yang mendapat kan kriteria

nilai baik yakni sebanyak 10 siswa atau 32, 25 %

siswa dan siswa yang mendapat kan kriteria nilai

sangat baik yakni sebanyak 21 siswa atau 67, 74 %

siswa . Maka, dapat dirata-ratakan hasil postest pada

kelas eksperimen di SMP Muhammadiyah Al, amin

Sorong yakni 83,84. Rata-rata nilai pos test dapat

dianggap Sangat Baik.

Gambar.3.4.Grafik nilai hasil Postest Kelas

eksperimen SMP Muhammadiyah Al,amin Sorong.

Gambar. 3. 5. Grafik Nilai Hasil Postest Kelas

eksperimen SMP Negeri 4 Sorong

Hasil penelitian yang telah dilakukan di

kelas eksperimen pada sekolah SMP Negeri 4 Sorong

menyatakan nilai hasil postest terendah yakni siswa

0

5

10

15

20

25

30

35

1 2 3 4 5

Fre

kue

nsi

Kreteria nilai : 1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5

Frek

uen

si

Kreteria nilai 1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5

Frek

ue

nsi

Kreteria nilai : 1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5

Frek

uen

si

Kreteria nilai : 1 . Sangat kurang 2 .Kurang 3 . Cukup 4 . Baik5 Sangat Baik

0

2

4

6

8

10

12

14

1 2 3 4 5

Frek

uen

si

Kereteria nilai : 1 . Sangat kurang 2. Kurang 3 .Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik

JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

56

yang kriteria nilai sangat kurang sebanyak 0 siswa

atau 0 %, sedangkan yang kriteria nilai kurang yakni

sebanyak 0 siswa atau 0 %. siswa yang mendapatkan

kriteria nilai cukup yakni sebanyak 3 siswa atau 15 %

sedangkan siswa yang mendapatkan kriteria nilai

baik yakni sebayak 13 siswa atau 65 % sedangkan

siswa yang mendapatkan kriteria nilai sangat baik

yakni sebanyak 4 siswa atau 20 %. Maka, dapat

dirata-ratakan hasil postest pada kelas eksperimen di

SMP Negeri 4 Sorong yakni 71,25. Rata-rata nilai

postest dapat dianggap baik.

Gambar. 3. 6. Grafik nilai hasil Postest kelas

eksperimen SMP Negeri 10 Aimas

Hasil penelitian yang telah dilakukan di

kelas eksperimen pada sekolah SMP Negeri 10

Aimas menyatakan nilai hasil postest terendah

yakni siswa yang kriteria nilai sangat kurang

sebanyak 0 siswa atau 0 %, sedangkan yang kriteria

nilai kurang yakni sebanyak 0 siswa atau 0 %. siswa

yang mendapatkan kriteria nilai cukup yakni

sebanyak 0 siswa atau 0 % siswa sedangkan yang

kriteria nilai baik yakni sebanyak 10 siswa atau 55,55

% siswa sedangkan yang mendapatkan kriteria nilai

sangat baik yakni sebanyak 8 siswa atau 44,44 %.

Maka, dapat dirata-ratakan hasil postest pada kelas

eksperimen di SMP Negeri 10 Aimas yakni 74,94.

Rata-rata nilai postest dapat dianggap cukup.

Hasil penelitian yang telah dilakukan di

kelas kontrol pada sekolah SMP Muhamadiyah Al,

Amin Sorong menyatakan nilai hasil pretest

terendah yakni siswa yang kreteria nilai sangat

kurang sebanyak 14 siswa atau 50 %, sedangkan

yang kriteria nilai kurang yakni sebanyak 10 siswa

atau 35,71 %. Siswa yang mendapatkan kriteria nilai

cukup yakni sebanyak 4 siswa atau 14,28 siswa

sedangkan siswa yang mendapatkan kriteria nilai

baik dan sangat baik masih tidak ada. Maka, dapat

dirata-ratakan hasil pretest pada kelas Kontrol di

SMP Muhammadiyah Al,Amin Sorong yakni 26 ,61.

Rata-rata nilai pretest dapat dianggap kurang.

Gambar. 3. 7. Grafik Nilai Hasil Pretest Kelas VIII d

SMP Muhammadiyah Al, Amin Sorong.

Gambar. 4. 8. Grafik nilai hasil Pretest Kelas Kontrol

SMP Negeri 4 Sorong

Hasil penelitian yang telah dilakukan di

kelas Kontrol pada sekolah SMP Negeri 4 Sorong

menyatakan nilai hasil pretest terendah yakni siswa

yang kriteria nilai sangat kurang sebanyak 15 siswa

atau 23,80 %, sedangkan yang kriteria nilai kurang

yakni sebanyak 6 siswa atau 28,57 %. Siswa yang

mendapatkan kriteria nilai cukup, baik dan sangat

baik masih tidak ada. Maka, dapat dirata-ratakan

hasil pretest pada kelas kontrol di SMP Negeri 4

Sorong yakni 15,62 . Rata-rata nilai pretest dapat

dianggap sangat kurang.

Gambar.2.9. Grafik Nilai Hasil Pretest Kelas VIII b

Kontrol SMP Negeri 10 Aimas.

Hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas

kontrol pada sekolah SMP Negeri10 Aimas

menyatakan nilai hasil pretest terendah yakni siswa

yang kriteria nilai Sangat kurang sebanyak 8 siswa

atau 44,44 %, sedangkan yang kriteria nilai kurang

yakni sebanyak 10 siswa atau 55, 55 %. siswa

Sedangkan yang mendapatkan kriteria nilai cukup,

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5

Frek

uen

si

Kreteria nilai : 1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3. Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik

0

2

4

6

8

10

12

14

16

1 2 3 4 5

Frek

uen

si

Kreteria nilai: 1. Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5

Fre

kue

nsi

Kreteria nilai : 1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5 6

Frek

uen

si

Kreteria nilai : 1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik5 . Sangat BAIK

JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

57

baik dan sangat baik masih tidak ada. Maka, dapat

dirata-ratakan hasil pretest pada kelas Kontrol di

SMP Negeri 10 Aimas yakni 21,15. Rata-rata nilai

pretest dapat dianggap kurang.

Gambar.4.10. Grafik nilai hasil Postest Kelas VIII d

SMP Muhammadyah Al,amin Sorong

Hasil penelitian yang telah dilakukan di

kelas kontrol pada sekolah SMP Negeri 4 Sorong

menyatakan nilai hasil postest terendah yakni siswa

yang kriteria nilai sangat kurang sebanyak 0 siswa

atau 0%, sedangkan yang kriteria nilai kurang yakni

sebanyak 0 siswa atau 0%. siswa yang mendapatkan

kriteria nilai cukup sebanyak 10 siswa atau 35,71 %,

sedangkan yang mendapatkan nilai baik sebanyak 4

siswa atau 14,28 % sedangkan yang dapat nilai

sangat baik sebanyak 14 siswa atau 50% . Maka,

dapat dirata-ratakan hasil postest pada kelas Kontrol

di SMP Muhammadiyah Sorong yakni 74,5. Rata-

rata nilai postest dapat dianggap baik.

Gambar. 3.11. Grafik Nilai Hasil Postest Kelas VIII d

SMP Negeri 4 Sorong

Hasil penelitian yang telah dilakukan di

kelas kontrol pada sekolah SMP Negeri 4 Sorong

menyatakan nilai hasil postest terendah yakni siswa

yang kriteria nilai sangat kurang sebanyak 0. siswa

atau 0%, sedangkan yang kriteria nilai kurang yakni

sebanyak 0 siswa atau 0%. siswa yang mendapatkan

kriteria nilai cukup yakni sebanyak 8 siswa atau

38,09% sedangkan yang mendapatkan nilai baik

yakni sebanyak 8 siswa atau 38, 09% sedangkan

yang mendapatkan nilai sangat baik yakni sebanyak 5

siswa 38,09 % siswa. Maka, dapat dirata-ratakan

hasil postest pada kelas kontrol di SMP Negeri 4

Sorong yakni 71,33 . Rata-rata nilai postest dapat

dianggap baik.

Gambar. 3.12. Grafik nilai hasil Postest Kelas VIII b

SMP Negeri 10 Aimas

Hasil penelitian yang telah dilakukan di

kelas Kontrol pada sekolah SMP Negeri 4 Sorong

menyatakan nilai hasil postest terendah yakni siswa

yang kriteria nilai sangat kurang sebanyak 0 siswa

atau 0 %, sedangkan yang kriteria nilai kurang yakni

sebanyak 0 siswa atau 0%. Siswa yang mendapatkan

kriteria nilai cukup yakni sebanyak 3 siswa atau

16,66% sedangkan siswa yang mendapatkan nilai

baik yakni sebanyak 4 siswa atau 88,88% sedangkan

siswa yang mendapatkan nilai sangat baik yakni 11

siswa atau 61, 11% . Maka, dapat dirata-ratakan hasil

postest pada kelas Kontrol di SMP Negeri 10 Aimas

yakni 80,17. Rata-rata nilai postest dapat dianggap

Baik.

2. Angket pernyataan siswa

Gambar. 4.13 Data Hasil Angket

3. Observasi Teman Sejawat

Hasil observasi teman sejawat yang

dilakukan pada proses belajar mengajar di ke tiga

sekolah ditampilkan pada Gambar. 4.13 Gambar

menunjukkan bahwa untuk sekolah SMP

Muhammdiyah Al Amin Sorong diperoleh skor untuk

masing-masing penyataan yakni antara 2 sampai 3.

Pernyataan yang memiliki skor 2 yakni pernyataan

nomor 4 dan 7, sedangkan yang memperoleh skor 3

yakni pernyataan nomor 1, 2, 3, 5, 6 dan 8.

Hasil observasi teman sejawat yang

dilakukan pada saat proses belajar mengajar di

sekolah SMP Negeri 4 yakni terendah skor 3 dan

0

2

4

6

8

10

12

14

16

1 2 3 4 5 6

Frek

uen

si

Kreteria nilai : 1. Sangat kurang 2. Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 2 3 4 5

Frek

uen

si

Kreteria nilai :1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5

Frek

uen

si

Kreteria nilai 1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik

0

1

2

3

4

5

1 2 3 4 5 6 7 8

sko

r

pernyataanSMP M Al Amin SMP N 4 SMP N 10

JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

58

tertinggi skor 4. Skor 4 yakni diperoleh dari

pernyataan nomor 1, 2, 5, 6 dan 8. Sedangkan yang

memperoleh skor 3 yakni pernyataan 1, 2, 3, 5, 6 dan

8.

Hasil yang dilakukan teman sejawat yang

dilakukan pada saat proses belajar mengajar di SMP

Negeri 10 Aimas yakni nilai terendah sekor 2, Sekor

3 dan Sekor 4 tertinggi sekor 4. Skor 2 yakni

diperoleh nomor 2,dan 4 sedangkan yang

memperoleh sekor 3 yakni pernyataan nomor 1, 3, 5,

6 dan 7. Sedangkan yang memperoleh sekor 4 yakni

diperoleh nomor 8.

B. Pengujian Dasar Analisis data

Hasil uji yang dilakukan pada proses belajar

mengajar di ke tiga sekolah ditampilkan pada Tabel.

4.1 .Tabel menunjukkan bahwa untuk sekolah SMP

Muhammdiyah Al Amin Sorong diperoleh skor untuk

masing-masing yakni nilai pretest pada kelas

kontrol sekor nilai mean = 28,85 nilai modus sekor

nilai = 15 nilai standar deviasi = 11, 47 dan median

= 23 sedangkan nilai pada postest kelas kontrol

yakni nilai mean = 73,7 sekor nilai modus = 60 nilai

standar deviasi = 14, 66 dan nilai median = 79. Hasil

uji pretest pada kelas expeimen sekor nilai mean = 17

nilai modus = 20 nilai standar deviasi = 5,5 dan nilai

median = 20, nilai pada kelas postest sekor nilai

mean = 83 ,56, nilai modus = 85, nilai standar

deviasi = 7,85 dan sekor nilai median = 84

Sekolah Jenis Tes Uji

Mean M o d u s S t a n d a r D e v i a s i M e d i a n

SMP

Muhammadiyah Al,

Amin sorong

kontrol Pretes 26,85 15 11,47 23

postes 73,7 60 14,66 79

eksperimen Pretes 17 20 5,5 20

Postes 83,56 85 7,85 84

SMP N 4 Sorong

kontrol Pretes 15,9 14 5,31 14

Postes 71,9 60 12,03 75

eksperimen Pretes 19,47 10 10,98 16

Postes 71,31 53 10,92 74

SMP N 10 Aimas

kontrol Pretes 21,88 20 2,68 22

Postes 80,23 90 12,67 84

eksperimen Pretes 33,52 46 11,76 28

Postes 74,11 65 10,67 65

Sedangkan, hasil uji pada sekolah SMP

Negeri 4 Sorong uji pretest dan postest pada kelas

kontrol sekor nilai pre test nilai mean = 15,9 nilai

modus = 14 nilai standar deviasi = 5, 31 dan nilai

median = 14 hasil uji postest kontrol sekor nilai

mean = 71,9 sekor nilai modus = 60 nilai standar

deviasi = 12, 03 dan nilai median = 75 Sedangkan

hasil pada uji pri test eksperimen yakni sekor nilai

mean nilai = 19,47 nilai modus = 10 nilai standar

deviasi = 10,98 dan nilai median nilai = 16 hasil uji

post test eksperimen sekor nilai mean = 71,31 sekor

nilai = 53 standar deviasi nilai = 10,92 dan nilai

modus nilai = 74

Sedangkan hasil uji pada sekolah SMP negri

10 Aimas uji pretest dan postest pada kelas kontrol

hasil uji pre test yakni sekor nilai mean = 21,88

nilai modus = 20 sekor nilai standar deviasi = 2,68

dan sekor nilai median = 22 Sedangkan hasil uji

postest kelas kontrol sekor nilai mean = 80,23 nilai

modus = 90 nilai setandar deviasi = 12,67 dan

nilai median = 84 Hasil uji pretest pada kelas

eksperimen sekor nilai mean = 33 nilai modus =

46 nilai setandar deviasi = 11,76 dan nilai median

= 28 hasil uji postest pada kelas eksperimen sekor

nilai mean = 74,11 nilai modus = 65 nilai standar

deviasi = 10,67 dan nilai median = 65 .

3.2. UJI PRASARAT

Data hasil tes tertulis dilakukan uji validitas,

homogenitas, reliabilitas dan normalitas untuk

memperoleh tingkat validitas instrumen, homogenitas

kemampuan siswa antara kelas kontrol terhadap kelas

eksperimen masing-masing sekolah, mengetahui

tingkat reliabel dari intrumen dan mengetahui

kenormalan dari data yang diperoleh.

1. Hasil Uji Validitas.

Uji validitas dilakukan guna mengetahui

tingkat validitas instrumen tes tertulis. Uji ini

dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian. Hasil uji

validitas diperoleh nilai validitas yakni poin soal

nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9 yang menunjukkan bahwa

instrumen valid. Sedangkan pada soal nomor 8 dan

10 tidak valid, maka dilakukan revisi.

2. Hasil uji homogenitas.

Hasil uji homogenitas dari data pretes

diperoleh data yakni nilai seperti ditunjukkan pada

Table 4.2.

Table. 4.2. Menunjukkan angka

homogenitas yakni masing-masing 0,000, 0,017, dan

0,000. Hal tersebut menyatakan bahwa kemampuan

siswa tidak homogen.

3. Hasil Uji Reliabilitas.

Hasil uji reliabilitas test tertulis diperoleh

data yakni nilai reabilitas 0,73. Hasil uji reablilitas

dengan menggunakan aplikasi Anastase. Hasil

JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

59

tersebut menunjukkan bahwa instrumen dinyata kan

reliable.

4. Hasil Uji Normalitas.

Hasil uji normalitas dari data postes

diperoleh data seperti ditunjukkan pada Tabel 4.2.

Hasil uji normalitas pretes kontrol dan eksperimen

SMP Muhammadiyah Al, Amin Sorong memperoleh

nilai 0,010 dan 0,200. Hasil uji normalitas postes

kontrol dan eksperimen SMP Negeri 4 memperoleh

nilai 0,004 dan 0,200. Data tersebut tidak normal

pada kelas kontrol tetapi normal untuk kelas

experimen. Hasil uji normalitas postes kontrol dan

eksperimen SMP Negeri 10 Aimas memperoleh nilai

0,200 dan 0,000. Data tersebut normal untuk kelas

kontrol dan tidak normal untuk kelas eksperimenData

tersebut tidak normal.pada kelas kontrol tetapi

normal pada kelas experimen

Tabel. 4.2. Hail uji normalitas postes dengan

menggunakan aplikasi SPSS

Tabel. 4.2 Hail uji homogenitas pretes dengan menggunakan aplikasi SPSS

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Nilai Based on Mean 23.129 1 57 .000

Based on Median 8.492 1 57 .005

Based on Median and with adjusted df

8.492 1 44.600 .006

Based on trimmed mean 20.738 1 57 .000

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

pre test Based on Mean 6.220 1 39 .017

Based on Median 6.000 1 39 .019

Based on Median and with adjusted df

6.000 1 28.592 .021

Based on trimmed mean

6.181 1 39 .017

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Nilai Based on Mean 23.028 1 34 .000

Based on Median 15.007 1 34 .000

Based on Median and with adjusted df

15.007 1 18.603 .001

Based on trimmed mean 22.328 1 34 .000

3.3. Pengujian Hasil Hipotesis .

Pengujian hipotesis perlu dilakukan untuk

mengetahaui apakah hipotesis yang diajukan tersebut

dapat diterima atau ditolak. Hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini: Alat respirometer diduga

efektif digunakan dalam pembelajaran biologi kelas

VIII di SMP Muhammadiyah Al, Amin Sorong, SMP

Negeri 4 Sorong dan SMP Negeri 10 Aimas pada

Pokok Bahasan Kinerja Ilmiah. Data yang diuji Non

parametrik adalah data yang berasal dari nilai postes

kelas kontrol dengan kelas eksperimen.

Data hasil dari nilai postes pada kelas

kontrol dan eksperimen setelah dilakukan uji

normalitas diperoleh bahwa data tidak terdistribusi

normal, maka uji hipotesis dilakukan dengan

perhitungan nonparametrik. Uji nonparametrik salah

satunya menggunakan perumusan maann witney.

Data hasil postes pada kelas kontrol dan eksperimen

dari sekolah SMP Muhammadiyah Al, Amin Sorong

setelah diuji dengan mann witney diperoleh nilai

Asymp.sig. tailed 0,033 lebih kecil dari 0,05 maka

Ha diterima Ho tolak.

Data hasil dari nilai postes pada kelas

kontrol dan eksperimen setelah dilakukan uji

normalitas diperoleh bahwa data tidak terdistribusi

normal, maka uji hipotesis dilakukan dengan

perhitungan nonparametrik. Data hasil postes pada

kelas kontrol dan eksperimen dari sekolah SMP

Negeri 4 Sorong setelah diuji dengan mann witney

JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

60

diperoleh nilai Asymp.sig. tailed 0,875 lebih besar

dari 0,005 maka Ha ditolak Ho diterima.

Data hasil dari nilai postes pada kelas

kontrol dan eksperimen setelah dilakukan uji

normalitas diperoleh bahwa data tidak terdistribusi

normal, maka uji hipotesis dilakukan dengan

perhitungan nonparametrik. Data hasil postes pada

kelas kontrol dan eksperimen dari sekolah SMP

Negeri 10 Aimas setelah di uji dengan mann whitney

diperoleh nilai Asymp.sig. tailed = 0,165 lebih besar

dari 0,05 maka Ha ditolak Ho diterima.

3.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukan bahwa uji

prasyarat diperoleh untuk nilai homogenitas adalah

0,000, 0,017 dan 0,000. Ini menunjukan bahwa

tingkat kemampuan siswa untuk masing-masing

sekolah pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen

dinyatakan tidak homogen. Sedangkan nilai

realibilitas diperoleh nilai 0,73. Nilai realibilitas

tersebut menyatakan bahwa instrumen tes tertulis

yang digunakan dianggap reliabel. Uji validitas tes

tertulis diperoleh nilai terendah 0,330 dan tertinggi

0,715 yang berarti instrumen tes tertulis dinyatakan

valid untuk digunakan sebagai alat uji.

Hasil analisis data tes tertulis pada SMP

Muhammadiyah Al, Amin Sorong diperoleh hasil

selisih nilai kelas kontrol yakni 21 - 76 sedangkan

kelas eksperimen yakni 51 – 82 data ini,

menunjukkan bahwa kelas kontrol memiliki kenaikan

lebih kecil dibanding kelas eksperimen.

Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa media

respirometer efektif digunakan untuk pembelajaran

biologi pada pokok bahasan kinerja ilmiah. Data hasil

angket diperoleh rata - rata skor yakni. 4,425. Skor

4,425 pada pernyataan tersebut menandakan bahwa

siswa setuju media efektif digunakan untuk

pembelajaran biologi pada pokok bahasan kinerja

ilmiah. Sedangkan hasil observasi teman sejawat

menunjukkan fakta bahwa media respirometer efektif

untuk pembelajaran biologi pada sistem pernapasan

insekta ini dibuktikan dengan hasil sekor rata-rata

pernyataan yakni 2,8 yang berarti pembelajaran

berjalan dengan cukup medekati baik. Hasil uji

hipotesis menggunankan metode nonparametrik

dengan perhitungan Mann- Whitney diperoleh 0,033.

< 0,05 yang berarti hipotesis diterima atau media

efektif digunakan untuk media pembelajaran

Tests of Normality

y Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

X 1,00 ,191 28 ,010 ,908 28 ,018

2,00 ,076 31 ,200* ,985 31 ,923

a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

Tests of Normality

y Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

X 1,00 ,234 21 ,004 ,884 21 ,017

2,00 ,103 20 ,200* ,967 20 ,697

a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

Tests of Normality

y Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

X 1,00 ,146 18 ,200* ,969 18 ,784

2,00 ,318 18 ,000 ,796 18 ,001

Hasil analisis data tes tertulis pada SMP

Negeri 4 Sorong diperoleh hasil selisih nilai kelas

kontrol yakni 35 – 71 sedangkan kelas eksperimen

yakni 31 – 69 data ini, menunjukkan bahwa kelas

kontrol memiliki kenaikan lebih besar dibanding

kelas eksperimen. Perbandingan tersebut

menunjukkan bahwa media respirometer tidak efektif

digunakan untuk pembelajaran biologi pada pokok

bahasan kinerja ilmiah. Data hasil angket tertulis

diperoleh rata-rata skor yakni 4,66 sekor 4,66 pada

pernyataan tersebut menandakan bahhwa media

efektif digunakan untuk pembelajaran biologi pada

respirasi insekta. Sedangkan hasil observasi teman

sejawat menunjukkan fakta bahwa media

respirometer efektif untuk pembelajaran biologi pada

pokok bahasan kinerja ilmiah dibuktikan dengan

pernyataan yakni 3,6 yang berarti pembelajaran

berjalan baik mendekati sangat baik. Hasil uji

JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

61

hipotesis menggunankan metode nonparametrik

dengan perhitungan Mann-whitney diperoleh 0,875

> 0,05 yang berarti hipotesis ditolak atau media tidak

efektif digunakan untuk media pembelajaran

. Hasil analisis data tes tertulis pada SMP

Negeri 10 Aimas diperoleh hasil selisih nilai kelas

kontrol yakni 24 – 71 sedangkan kelas eksperimen

yakni 19 – 75 data ini, menunjukkan bahwa kelas

kontrol memiliki kenaikan lebih besar di banding

kelas eksperimen. Perbandingan tersebut

menunjukkan bahwa media respirometer tidak efektif

digunakan untuk pembelajaran biologi pada pokok

bahasn kinerja ilmiah. Data hasil angket tertulis

diperoleh rata - rata skor yakni 4,41 sekor 4,41 pada

pernyataan tersebut menandakan bahhwa media

efektif digunakan untuk pembelajaran biologi pada

pokok bahasan kinerja ilmiah. Sedangkan, hasil

observasi teman sejawat menunjukkan fakta bahwa

media respirometer efektif untuk pembelajaran

biologi pada pokok bahasan kinerja ilmiah dibuktikan

dengan skor pernyataan yakni rata - rata 2,9 yang

berarti pembelajaran berjalan cukup mendekati baik.

Hasil uji hipotesis menggunakan metode

nonparametrik dengan perhitungan Mann -

Whitney. Diperoleh 0,165. > 0,05 yang berarti

hipotesis tidak diterima atau media tidak efektif

digunakan untuk media pembelajaran

Hasil penelitian secara umum diperoleh

fakta bahwa media respirometer efektif digunakan

pada pembelajaran biologi pokok bahasan kinerja

ilmiah hasil penelitian ini didukung pula oleh peneliti

terdahulu yakni Radyan Pradan (Universitas Negeri

Yokyakarta) dengan judul Pengembangan Media

Pembelajaran Biologi Uji makanan Menggunakan

Adobe Flash Professional Cs5 dan hasil penelitiannya

adalah Dari hasil penilaian ahli materi terhadap

materi media pembelajaran didasarkan pada setandar

kompetensi dalam mempelajari uji makanan

mendapat persentase kelayakan sebesar 91%.

Penilaian ahli media terhadap kualitas media

pembelajaran didasarkan pada karakteristik media

dalam multimedia pembelajaran mendapat presentase

kelayakan sebesar 89%. Hasil penilaian uji coba

produk yang dibagi menjadi dua aspek materi dan

media. Secara keseluruhan hasil penilaian siswa

memperoleh prsentase kelayakan sebesar 88,87 %.

5. KESIMPULAN

Hasil penelitian dapat disimpulkan:

1. Sekolah SMP Muhammadiyah Al, Amin

Sorong, diperoleh hasil efektif dibuktikan

dengan uji Mann - Whitney diperoleh 0,033.

< 0,005

2. Sekolah SMP Negeri 4 Sorong diperoleh hasil

tidak efektif dibuktikan dengan uji Mann -

whitney diperoleh 0,875 > 0,05

3. Sekolah SMP Negeri 10 Aimas diperoleh hasil

tidak efektif dibuktikan dengan uji Mann -

Whitney. Diperoleh 0,165. > 0,05

Hasil angket menggambarkan pernyataaan rata-

rata memperoleh sekor tinggi sekolah SMP

Muhammadiyah Al,Amin Sorong antara 4,42 sekolah

SMP Negeri 4 Sorong yakni antara 4,66 sekolah

SMP Negeri 10 Aimas yakni antara 4,41 Hasil

observasi diperoleh pada kelas eksperimen yakni

SMP Muhammadiyah Al,Amin Sorong sekor yakni

rata- rata 2,8 SMP Negeri 4 Sorong sekor yakni rata

– rata 3,6 SMP Negeri 10 Aimas Sorong sekor yakni

rata- rata 2,9. Secara keseluruhan dapat di

simpulakan bahwa media respirometer efektif

digunakan untuk pembelajaran biologi pada pokok

bahasan kinerja ilmiah.

6. DAFTAR PUSTAKA

Asnawar dan usman. (2002). Media pembelajaran.

Jakarta: Ciputat press oemar.

Bloom, S. (1982). Human characteristics and School

learning. Chicago: McGraw- Hill Book

Company.

Diknas (2003) kurikulum berbasis kompetensi,

Jakarta, Balitbang.

Sumitro, dkk.(2003). Pengantar Ilmu Pendidikan,

Yokyakarta fip Uny

Usman, moh, user dan setyowati, lilies. (1997).

Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar.

Bandung: remaja rosdakaria.

Wahyuni (2005). Penularan ular tangga dalam

pembelajaran untuk menuntaskan hasil belajar

siswa kelas VII Pokok bahasan syitem ekskresi

di Mts N 2 Surabaya Skripsi. Surabaya

UNESA.