Upload
arda-dinata
View
218
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Ada beberapa kesalahan besar calon penulis.....selamat membaca!
Citation preview
Bulletin MIQRA JURNALISTIK Edisi No. 0
Kesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon Penulis
"Hindarilah kesalahan besar, yaitu kesalahan tidak berbuat apa
Banyak orang ingin bikin tulisan, tapi itu hanya sekedar k
pikiran yang membuatnya tidak melakukan apa
Padahal, kalau kita mau jujur, belajar menulis itu tidak lain dengan segera menuliskannya. Tepatnya,
lakukan menulis, menulis, dan menulis. Buang jauh pikiran yang menghambat Anda dalam be
menulis.
Misalnya, Bagaimana kalau aku macet di jalan ketika menulis?
mengalir atau sebaliknya ideku tidak muncul
kita tidak menulis-nulis.
Pokoknya, tugas pertama kita ketika belajar menulis adalah hanya satu. Yakni terus bikin tulisan,
tulisan, dan tulisan. Lupakan (untuk sementara) masalah tata bahasa, gaya bahasa, dll. Nanti juga
masalah itu ada waktunya. Gunakan media blog misalnya untuk menuangkan latihan
dalam menulis. Sebab, kesalahan terbesar bagi para calon penulis ialah tidak menulis apa
Bukankah belajar menulis itu, seperti belajar berenang.
kuncinya dengan terus menulis.
“hindarilah kesalahan besar, yaitu
Hal terakhir itulah kesalahan besar calon penulis. Yakni tidak menul
pendapat Anda, setuju…..????***
Arda Dinata, Motivator di Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam [MIQRA] Indonesia,
http://miqra.blogspot.com.
Edisi No. 0
Bulletin MIQRA JURNALISTIK Edisi No. 02 Tahun I / November
Kesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon Penulis
Oleh Arda Dinata
"Hindarilah kesalahan besar, yaitu kesalahan tidak berbuat apa
(Mohammad Natsir)
Banyak orang ingin bikin tulisan, tapi itu hanya sekedar keinginan. Dia sibuk dengan berbagai macam
pikiran yang membuatnya tidak melakukan apa-apa. Hanya sekedar ingin dan ingin.
kalau kita mau jujur, belajar menulis itu tidak lain dengan segera menuliskannya. Tepatnya,
is, dan menulis. Buang jauh pikiran yang menghambat Anda dalam be
Misalnya, Bagaimana kalau aku macet di jalan ketika menulis? Bagaimana kalau ideku terus
mengalir atau sebaliknya ideku tidak muncul-muncul? Dan bla.., bla… segudang
Pokoknya, tugas pertama kita ketika belajar menulis adalah hanya satu. Yakni terus bikin tulisan,
tulisan, dan tulisan. Lupakan (untuk sementara) masalah tata bahasa, gaya bahasa, dll. Nanti juga
ada waktunya. Gunakan media blog misalnya untuk menuangkan latihan
kesalahan terbesar bagi para calon penulis ialah tidak menulis apa
Bukankah belajar menulis itu, seperti belajar berenang. Artinya, kalau kita ingi
kuncinya dengan terus menulis. Dalam hal ini, tepat apa yang dikatakan Mohammad Natsir
“hindarilah kesalahan besar, yaitu kesalahan tidak berbuat apa-apa.”
Hal terakhir itulah kesalahan besar calon penulis. Yakni tidak menulis apa-apa.
setuju…..????***
Motivator di Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam [MIQRA] Indonesia,
Edisi No. 02 Tahun I / November 2010
ovember 2010 1
Kesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon Penulis
"Hindarilah kesalahan besar, yaitu kesalahan tidak berbuat apa-apa!"
einginan. Dia sibuk dengan berbagai macam
apa. Hanya sekedar ingin dan ingin.
kalau kita mau jujur, belajar menulis itu tidak lain dengan segera menuliskannya. Tepatnya,
is, dan menulis. Buang jauh pikiran yang menghambat Anda dalam belajar
Bagaimana kalau ideku terus-terus
bla.., bla… segudang pertanyaan yang bikin
Pokoknya, tugas pertama kita ketika belajar menulis adalah hanya satu. Yakni terus bikin tulisan,
tulisan, dan tulisan. Lupakan (untuk sementara) masalah tata bahasa, gaya bahasa, dll. Nanti juga
ada waktunya. Gunakan media blog misalnya untuk menuangkan latihan-latihan kita
kesalahan terbesar bagi para calon penulis ialah tidak menulis apa-apa.
, kalau kita ingin menjadi penulis, maka
Mohammad Natsir bahwa
apa. Bagaimana menurut
Motivator di Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam [MIQRA] Indonesia,
Bulletin MIQRA JURNALISTIK Edisi No. 02 Tahun I / November 2010 2
RRRRahasia Memulai Menulisahasia Memulai Menulisahasia Memulai Menulisahasia Memulai Menulis
Oleh Arda Dinata
"Mulailah dari apa yang ada, karena yang ada lebih dari cukup untuk memulai
pekerjaan." (Mohammad Natsir)
Menulis adalah sebuah pekerjaan. Artinya kita harusnya serius ketika melakukan aktivitas
pekerjaan agar hasilnya tidak mengecewakan. Begitupun, dengan kegiatan menulis. Kita harusnya
terus berlatih tiada henti dalam mengasah ketrampilan menulis, sehingga hasilnya tidak
mengecewakan.
Banyak temen-temen di tanah air yang SMS dan kirim email ke saya menanyakan, “Bagaimana
Pak rahasia untuk memulai menulis itu?”
Aku kadang sekenanya saja menjawab, karena lewat SMS itu terbatas jawabannya. Untuk itu
tulisan ini mungkin bisa melengkapi jawaban saya yang pernah temen-temen terima sebelumnya.
Ingat, sesuatu pekerjaan itu akan terasa mudah dan mengalir, bila yang kita lakukan itu betul-
betul telah akrab dengan dunia kita sehari-hari. Resep ini pun bisa kita terapkan bagi temen-temen
yang ingin belajar menulis.
Untuk itu, mulailah bikin tulisan dari apa yang ada. Artinya, mulailah kita menulis dengan
tema-tema yang kita sukai, kuasai, minati, ada dalam keseharian, dan pokoknya yang materinya betul-
betul telah akrab dalam keseharian kita (baca: materinya betul-betul kita miliki, dan bahkan telah
menguasainya… he….).
Dengan bermodalkan hal-hal yang telah kita kuasai, maka saya yakin belajar menulis itu akan
menjadi lancar, lancar dan lancar….! Coba saja kalau tidak percaya!!!! Hal ini diakui pula oleh
Mohammad Natsir dengan ungkapannya: “Mulailah dari apa yang ada, karena yang ada lebih dari
cukup untuk memulai pekerjaan.”
Jadi, rahasia memulai bikin tulisan itu adalah dengan belajar menulis tentang sesuatu yang
telah ada dalam diri kita. Itu adalah modal terbesar yang bisa kita manfaatkan dalam berlatih menulis.
Bagaimana menurut Anda…. ???***
Arda Dinata, Motivator di Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam [MIQRA] Indonesia,
http://miqra.blogspot.com.
Segera Miliki 2 Ebook Seputar Dunia Tulis Menulis (Jurnalistik) yang akan
MERUBAH HIDUP Anda menjadi seorang PENULIS SUKSES!!!
Harga Ebook ini @ Rp.25.000,-
Bila Anda Pesan 2 Ebook ini Sekaligus, CUKUP
Bayar Rp. 30.000,- saja + GRATIS langganan
bulletin Jurnalistik tiap terbitan!!!!
Silahkan Kirim Uang Rp. 30.000,- ke:
Bank BNI KCP Pangandaran
No. Rekening: 0118657077 a.n. Arda Dinata,
Lalu SMS ke no. 081.320.476048.
Penerbit: Majelis Inspirasi Alquran & Realitas Alam [MIQRA] Indonesia.
http://miqra.blogspot.com. Pemimpin Redaksi: Abu Darda. Redaksi Pelaksana: Arda Dinata. Alamat: d.a. MIQRA INDONESIA
Jl. Raya Pangandaran Km. 3 Babakan Pangandaran 46396, Hp. 081.320.476048. Email: [email protected]. Redaksi menerima kiriman tulisan seputar dunia tulis menulis.
Seluruh naskah yang masuk menjadi milik redaksi MIQRA JURNALISTIK.