2
Bulletin MIQRA JURN Kesala Kesala Kesala Kesala "Hindarilah kesalah Banyak orang ingin bikin tulisan, pikiran yang membuatnya tidak m Padahal, kalau kita mau jujur, be lakukan menulis, menulis, dan m menulis. Misalnya, Bagaimana kalau aku mengalir atau sebaliknya ideku ti kita tidak menulis-nulis. Pokoknya, tugas pertama kita k tulisan, dan tulisan. Lupakan (u masalah itu ada waktunya. Gun dalam menulis. Sebab, kesalahan Bukankah belajar menulis itu, sep kuncinya dengan terus menulis. “hindarilah kesalahan besar, yait Hal terakhir itulah kesalahan be pendapat Anda, setuju…..????** Arda Dinata, Motivator di M http://miqra.blogspot.com . E NALISTIK Edisi No. 02 Tahun I / Novemb ahan Besar Calon Penu ahan Besar Calon Penu ahan Besar Calon Penu ahan Besar Calon Penu Oleh Arda Dinata han besar, yaitu kesalahan tidak berbu (Mohammad Natsir) , tapi itu hanya sekedar keinginan. Dia sibuk melakukan apa-apa. Hanya sekedar ingin dan elajar menulis itu tidak lain dengan segera m menulis. Buang jauh pikiran yang mengham macet di jalan ketika menulis? Bagaimana idak muncul-muncul? Dan bla.., bla… seguda ketika belajar menulis adalah hanya satu. Y untuk sementara) masalah tata bahasa, gay nakan media blog misalnya untuk menuan n terbesar bagi para calon penulis ialah tidak perti belajar berenang. Artinya, kalau kita ing . Dalam hal ini, tepat apa yang dikatakan M tu kesalahan tidak berbuat apa-apa.” esar calon penulis. Yakni tidak menulis apa-a ** Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Ala Edisi No. 02 Tahun I / November 2010 ber 2010 1 ulis ulis ulis ulis uat apa-apa!" k dengan berbagai macam n ingin. menuliskannya. Tepatnya, mbat Anda dalam belajar a kalau ideku terus-terus ang pertanyaan yang bikin Yakni terus bikin tulisan, ya bahasa, dll. Nanti juga ngkan latihan-latihan kita menulis apa-apa. gin menjadi penulis, maka Mohammad Natsir bahwa apa. Bagaimana menurut am [MIQRA] Indonesia,

Edisi 02 Kesalahan Besar Calon Penulis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ada beberapa kesalahan besar calon penulis.....selamat membaca!

Citation preview

Bulletin MIQRA JURNALISTIK Edisi No. 0

Kesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon Penulis

"Hindarilah kesalahan besar, yaitu kesalahan tidak berbuat apa

Banyak orang ingin bikin tulisan, tapi itu hanya sekedar k

pikiran yang membuatnya tidak melakukan apa

Padahal, kalau kita mau jujur, belajar menulis itu tidak lain dengan segera menuliskannya. Tepatnya,

lakukan menulis, menulis, dan menulis. Buang jauh pikiran yang menghambat Anda dalam be

menulis.

Misalnya, Bagaimana kalau aku macet di jalan ketika menulis?

mengalir atau sebaliknya ideku tidak muncul

kita tidak menulis-nulis.

Pokoknya, tugas pertama kita ketika belajar menulis adalah hanya satu. Yakni terus bikin tulisan,

tulisan, dan tulisan. Lupakan (untuk sementara) masalah tata bahasa, gaya bahasa, dll. Nanti juga

masalah itu ada waktunya. Gunakan media blog misalnya untuk menuangkan latihan

dalam menulis. Sebab, kesalahan terbesar bagi para calon penulis ialah tidak menulis apa

Bukankah belajar menulis itu, seperti belajar berenang.

kuncinya dengan terus menulis.

“hindarilah kesalahan besar, yaitu

Hal terakhir itulah kesalahan besar calon penulis. Yakni tidak menul

pendapat Anda, setuju…..????***

Arda Dinata, Motivator di Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam [MIQRA] Indonesia,

http://miqra.blogspot.com.

Edisi No. 0

Bulletin MIQRA JURNALISTIK Edisi No. 02 Tahun I / November

Kesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon Penulis

Oleh Arda Dinata

"Hindarilah kesalahan besar, yaitu kesalahan tidak berbuat apa

(Mohammad Natsir)

Banyak orang ingin bikin tulisan, tapi itu hanya sekedar keinginan. Dia sibuk dengan berbagai macam

pikiran yang membuatnya tidak melakukan apa-apa. Hanya sekedar ingin dan ingin.

kalau kita mau jujur, belajar menulis itu tidak lain dengan segera menuliskannya. Tepatnya,

is, dan menulis. Buang jauh pikiran yang menghambat Anda dalam be

Misalnya, Bagaimana kalau aku macet di jalan ketika menulis? Bagaimana kalau ideku terus

mengalir atau sebaliknya ideku tidak muncul-muncul? Dan bla.., bla… segudang

Pokoknya, tugas pertama kita ketika belajar menulis adalah hanya satu. Yakni terus bikin tulisan,

tulisan, dan tulisan. Lupakan (untuk sementara) masalah tata bahasa, gaya bahasa, dll. Nanti juga

ada waktunya. Gunakan media blog misalnya untuk menuangkan latihan

kesalahan terbesar bagi para calon penulis ialah tidak menulis apa

Bukankah belajar menulis itu, seperti belajar berenang. Artinya, kalau kita ingi

kuncinya dengan terus menulis. Dalam hal ini, tepat apa yang dikatakan Mohammad Natsir

“hindarilah kesalahan besar, yaitu kesalahan tidak berbuat apa-apa.”

Hal terakhir itulah kesalahan besar calon penulis. Yakni tidak menulis apa-apa.

setuju…..????***

Motivator di Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam [MIQRA] Indonesia,

Edisi No. 02 Tahun I / November 2010

ovember 2010 1

Kesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon PenulisKesalahan Besar Calon Penulis

"Hindarilah kesalahan besar, yaitu kesalahan tidak berbuat apa-apa!"

einginan. Dia sibuk dengan berbagai macam

apa. Hanya sekedar ingin dan ingin.

kalau kita mau jujur, belajar menulis itu tidak lain dengan segera menuliskannya. Tepatnya,

is, dan menulis. Buang jauh pikiran yang menghambat Anda dalam belajar

Bagaimana kalau ideku terus-terus

bla.., bla… segudang pertanyaan yang bikin

Pokoknya, tugas pertama kita ketika belajar menulis adalah hanya satu. Yakni terus bikin tulisan,

tulisan, dan tulisan. Lupakan (untuk sementara) masalah tata bahasa, gaya bahasa, dll. Nanti juga

ada waktunya. Gunakan media blog misalnya untuk menuangkan latihan-latihan kita

kesalahan terbesar bagi para calon penulis ialah tidak menulis apa-apa.

, kalau kita ingin menjadi penulis, maka

Mohammad Natsir bahwa

apa. Bagaimana menurut

Motivator di Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam [MIQRA] Indonesia,

Bulletin MIQRA JURNALISTIK Edisi No. 02 Tahun I / November 2010 2

RRRRahasia Memulai Menulisahasia Memulai Menulisahasia Memulai Menulisahasia Memulai Menulis

Oleh Arda Dinata

"Mulailah dari apa yang ada, karena yang ada lebih dari cukup untuk memulai

pekerjaan." (Mohammad Natsir)

Menulis adalah sebuah pekerjaan. Artinya kita harusnya serius ketika melakukan aktivitas

pekerjaan agar hasilnya tidak mengecewakan. Begitupun, dengan kegiatan menulis. Kita harusnya

terus berlatih tiada henti dalam mengasah ketrampilan menulis, sehingga hasilnya tidak

mengecewakan.

Banyak temen-temen di tanah air yang SMS dan kirim email ke saya menanyakan, “Bagaimana

Pak rahasia untuk memulai menulis itu?”

Aku kadang sekenanya saja menjawab, karena lewat SMS itu terbatas jawabannya. Untuk itu

tulisan ini mungkin bisa melengkapi jawaban saya yang pernah temen-temen terima sebelumnya.

Ingat, sesuatu pekerjaan itu akan terasa mudah dan mengalir, bila yang kita lakukan itu betul-

betul telah akrab dengan dunia kita sehari-hari. Resep ini pun bisa kita terapkan bagi temen-temen

yang ingin belajar menulis.

Untuk itu, mulailah bikin tulisan dari apa yang ada. Artinya, mulailah kita menulis dengan

tema-tema yang kita sukai, kuasai, minati, ada dalam keseharian, dan pokoknya yang materinya betul-

betul telah akrab dalam keseharian kita (baca: materinya betul-betul kita miliki, dan bahkan telah

menguasainya… he….).

Dengan bermodalkan hal-hal yang telah kita kuasai, maka saya yakin belajar menulis itu akan

menjadi lancar, lancar dan lancar….! Coba saja kalau tidak percaya!!!! Hal ini diakui pula oleh

Mohammad Natsir dengan ungkapannya: “Mulailah dari apa yang ada, karena yang ada lebih dari

cukup untuk memulai pekerjaan.”

Jadi, rahasia memulai bikin tulisan itu adalah dengan belajar menulis tentang sesuatu yang

telah ada dalam diri kita. Itu adalah modal terbesar yang bisa kita manfaatkan dalam berlatih menulis.

Bagaimana menurut Anda…. ???***

Arda Dinata, Motivator di Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam [MIQRA] Indonesia,

http://miqra.blogspot.com.

Segera Miliki 2 Ebook Seputar Dunia Tulis Menulis (Jurnalistik) yang akan

MERUBAH HIDUP Anda menjadi seorang PENULIS SUKSES!!!

Harga Ebook ini @ Rp.25.000,-

Bila Anda Pesan 2 Ebook ini Sekaligus, CUKUP

Bayar Rp. 30.000,- saja + GRATIS langganan

bulletin Jurnalistik tiap terbitan!!!!

Silahkan Kirim Uang Rp. 30.000,- ke:

Bank BNI KCP Pangandaran

No. Rekening: 0118657077 a.n. Arda Dinata,

Lalu SMS ke no. 081.320.476048.

Penerbit: Majelis Inspirasi Alquran & Realitas Alam [MIQRA] Indonesia.

http://miqra.blogspot.com. Pemimpin Redaksi: Abu Darda. Redaksi Pelaksana: Arda Dinata. Alamat: d.a. MIQRA INDONESIA

Jl. Raya Pangandaran Km. 3 Babakan Pangandaran 46396, Hp. 081.320.476048. Email: [email protected]. Redaksi menerima kiriman tulisan seputar dunia tulis menulis.

Seluruh naskah yang masuk menjadi milik redaksi MIQRA JURNALISTIK.