39
Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang paling besar di dunia ini. Oleh karena itu untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya sangat diperlukan moda transportasi yang mendukung terjadinya distribusi komoditas. Agar distribusi komoditas tersebut dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan suatu prasarana yang mendukung agar proses distribusi tersebut dapat berjalan dengan baik. Prasarana yang perlu dibangun tersebut adalah pelabuhan. Menurut PP-69 tahun 2001 tentang Kepelabuhan, pelabuhan adalah tempat yang terdiri di daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau kegiatan bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjangan kepelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. Pelabuhan yang akan dibangun kali ini terletak di Provinsi Gorontalo yang notabene masih merupakan suatu provinsi yang baru di Indonesia. Oleh karena itu pelabuhan yang dibangun di daerah ini akan memiliki peranan yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah ini. 1.2 Tujuan Tujuan dari pembuatan Tugas Besar Pelabuhan ini adalah untuk pemenuhan syarat kelulusan mata kuliah SI-3141 Rekayasa Prasarana Antar Moda. Selain itu diharapkan mahasiswa dapat mengerti tentang proses perencanaan suatu pelabuhan yang baru dengan menggunakan data-data yang tersedia. Immanuel Hepma (15008083) Jeisen F Pailalah (15008084) 1

Draft Akhir Pelabuhan ISI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang paling besar di dunia ini. Oleh karena itu untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya sangat diperlukan moda transportasi yang mendukung terjadinya distribusi komoditas. Agar distribusi komoditas tersebut dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan suatu prasarana yang mendukung agar proses distribusi tersebut dapat berjalan dengan baik. Prasarana yang perlu dibangun tersebut adalah pelabuhan.

Menurut PP-69 tahun 2001 tentang Kepelabuhan, pelabuhan adalah tempat yang terdiri di daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau kegiatan bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjangan kepelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

Pelabuhan yang akan dibangun kali ini terletak di Provinsi Gorontalo yang notabene masih merupakan suatu provinsi yang baru di Indonesia. Oleh karena itu pelabuhan yang dibangun di daerah ini akan memiliki peranan yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah ini.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan Tugas Besar Pelabuhan ini adalah untuk pemenuhan syarat kelulusan mata kuliah SI-3141 Rekayasa Prasarana Antar Moda.

Selain itu diharapkan mahasiswa dapat mengerti tentang proses perencanaan suatu pelabuhan yang baru dengan menggunakan data-data yang tersedia.

1.3 Ruang Lingkup Penulisan

Dalam pengerjaan tugas besar kali ini, pelabuhan akan dibangun di Provinsi Gorontalo. Ruang lingkup penulisan laporan ini mencakup :

1. Perhitungan Proyeksi tingkat pertumbuhan jumlah penduduk, luas lahan, serta PDRB sampai tahun 2040

2. Penentuan darah hinterland Pelabuhan3. Perhitungan Deman Pelabuhan4. Perencanaan Fasilitas Sisi Darat

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 1

Page 2: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

1.4 Sistematika Penulisan

Laporan tugas besar ini dibuat dengan cara mengelolah data-data yang didapat tentang perencanaan pelabuhan serta menggunakan PP 69/2001 mengenai Kepelabuhan. Sistematika penulisan laporan ini secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:

Bab I PendahuluanBerisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, serta sistematika pembahasan.

Bab II Metodologi Berisi tentang tahapan studi dan standar perencanaan teknis.

Bab III Proyeksi DemandBerisi tentang Metode Proyeksi dan Proyeksi Pergerakan Barang.

Bab IV Fasilitas Sisi DaratBerisi tentang Panjang Dermaga, Transit Shed dan Werehouse, Open Storage, Peralatan Bantu Angkat, Fasilitas Parkir.

Bab V Layout PelabuhanBerisi tentang layout pelabuhan yang dibangun.

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 2

Page 3: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

BAB II

METODOLOGI

2.1. Tahapan Studi

Dalam merencanakan pelabuhan Gorontalo, langkah-langkah pembahasan yang dilakukan meliputi proyeksi demand pada tahun rencana (tahun 2040) hingga didapatkan layout tata letak pelabuhan. Secara lengkap, langkah-langkah studi dijelaskan dalam diagram alir sebagai berikut :

Gambar 2.1 Diagram Alir Tahapan Studi Perencanaan Pelabuhan

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 3

Data Demand Pada Tahun 2005-2009

Data Demand Muat

Data Demand Bongkar

Produksi Demand Tahun Rencana

(2040)

Proyeksi Demand Muat

Proyeksi Demand Bongkar

Desain Fasilitas Sisi Darat

Tata Letak Fasilitas sisi Darat

Layout Pelabuhan

Page 4: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Penjelasan dari diagram alir tersebut adalah sebagai berikut :

Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari data-data berbagai komoditas yang akan menjadi demand pelabuhan. Adapun data ini dibutuhkan untuk melakukan proyeksi demand pelabuhan pada tahun rencana, dalam hal ini tahun 2040.

Setelah mengetahui data demand dan melakukan proyeksi demand di tahun rencana, maka dapat diketahui kebutuhan desain pelabuhan, sesuai dengan konsep perencanaan pelabuhan yaitu memfasilitasi pergerakan demand. Desain pelabuhan sendiri terbagi atas dua bagian yaitu : desain fasilitas sisi darat (land side) dan desain fasilitas sisi udara (sea side).

Tata letak pelabuhan dapat dilakukan sedemikian rupa dengan melihat desain fasilitas pelabuhan yang ada, sehingga akan terbentuk lay out dari pelabuhan rencana.

2.2. Standar Perencanaan Teknis

Berikut ini akan dijelaskan perencanaan teknis dalam melakukan perencanaan pelabuhan sesuai dengan diagram alir tahapan studi perencanaan pelabuhan :

1.Penentuan Data Demand PelabuhanPenentuan data demand muat :

Tentukan daerah hinterland pelabuhan, dalam hal ini hinterland pelabuhan adalah wilayah Gorontalo.

Tentukan potensi komoditas daerah hinterland dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Gorontalo.

Cari data dari potensi daerah hinterland. Untuk selanjutnya, komoditas yang berpotensi tersebut akan

menjadi demand pelabuhan. Cari data jumlah penduduk daerah Gorontalo.

Penentuan data demand bongkar :

Tentukan daerah pelabuhan eksisting di sekitar wilayah pelabuhan rencana.

Cari data bongkar di wilayah pelabuhan eksisting tersebut

2.Penentuan Proyeksi Demand Pelabuhan Pada Tahun RencanaPenentuan proyeksi demand muat :

Tentukan limitasi penggunaan lahan untuk masing-masing demand dengan sebelumnya melakukan pembagian alokasi luas lahan untuk masing-masing demand.

Tentukan besar lahan yang digunakan untuk masing-masing demand pada tahun rencana yang disesuaikan dengan limitasi lahan. Sebelumnya ditentukan terlebih dahulu angka

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 4

Page 5: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

pertumbuhan lahan masing-masing demand dengan referensi data yang ada.

Tentukan produktivitas demand pada tahun rencana, sehingga akan didapatkan produksi masing-masing demand pada tahun rencana. Penentuan angka pertumbuhan produktivitas dengan menggunakan data produktivitas yang ada. Produksi demand didapatkan dengan mengalikan luas lahan dengan produktivitas masing-masing demand.

Tentukan jumlah penduduk wilayah Gorontalo di tahun rencana dengan terlebih dahulu mengetahui angka pertumbuhan penduduk pertahun dari data jumlah penduduk yang ada.

Tentukan tingkat konsumsi lokal penduduk wilayah Gorontalo untuk masing-masing demand.

Tentukan Surplus demand tersebut dengan mengurangi produksi demand dengan tingkat konsumsi lokal penduduk pada masing-masing periode waktu.

Lakukan pembagian porsi distribusi surplus demand tersebut untuk : darat, laut domestik, dan laut internasional.

Demand pelabuhan adalah porsi surplus demand yang didistribusikan ke moda split laut.

Penentuan proyeksi demand muat :

Tentukan nilai rate yang didapat dengan membagi jumlah bongkar pelabuhan eksisting di sekitar pelabuhan rencana dengan jumlah penduduk wilayah pelabuhan eksisting.

Tentukan bongkar pelabuhan rencana dengan mengalikan rate dengan jumlah penduduk wilayah hinterland pelabuhan rencana.

Cari pertumbuhan bongkar dengan menggunakan referensi pertumbuhan PDRB daerah hinterland.

Dengan mendapatkan pertumbuhan bongkar, maka dapat ditentukan jumlah bongkar pelabuhan pada tahun rencana.

3.Pendesainan Fasilitas PelabuhanDesain fasilitas pelabuhan pada dasarnya adalah memfasilitasi pergerakan demand pelabuhan yang ada. Fasilitas yang diperlukan dalam suatu pelabuhan mengacu pada kebutuhan pergerakan demand agar dapat terfasilitasi dengan baik. Fasilitas pelabuhan yang didesain dalam Tugas Besa ini, yaitu sisi darat (land side).

4.Pembuatan Tata Letak PelabuhanTata letak pelabuhan ditentukan dengan memperhatikan kondisi wilayah yang akan dijadikan pelabuhan dan desain fasilitas pelabuhan yang sudah ditentukan. Prinsip dalam menentukan tata letak pelabnuhan dari sisi darat (land side) adalah memfasilitasi

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 5

Page 6: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

pergerakan demand yang ada, baik itu demand muat maupun demand bongkar.

5.Pembuatan Lay Out PelabuhanDengan memperhatikan tata letak pelabuhan, maka dapat ditentukan lay out pelabuhan rencana di tahun 2040.

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 6

Page 7: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

BAB IIIPROYEKSI DEMAND

3.1 Metoda Proyeksi

Gambar 3.1 Diagram Alir Penentuan Proyeksi Demand

Metode yang digunakan untuk melakukan proyeksi demand dapat dilihat pada flowchart diatas, dapat dijabarkan menjadi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan daerah Hinterland pelabuhan beserta potensi-potensi daerah tersebut. Hinterland adalah daerah yang akan menggunakan pelabuhan tersebut.

2. Mengumpulkan data potensi-potensi hinterland tersebut untuk 5 tahun terakhir. Data yang perlu dikumpulkan antara lain luas lahan, hasil produksi, jumlah penduduk.

3. Menghitung produksi masing-masing potensi berdasarkan data tersebut.

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 7

Penentuan Hinterland Pelabuhan

Penentuan Potensi-Potensi 4 Komoditi

Daerah

Data Luas Lahan Pada Tahun (2005-

2009)

Data Produktivitas 4 komoditi Tahun (2005-

2009)

Data Jumlah Penduduk Tahun

(2005-2009)

Data Konsumsi Pada Tahun (2005-2009)

Data Produksi Pada Tahun (2005-2009)

Proyeksi Produksi Pada Tahun (2040)

Proyeksi Konsumsi Pada Tahun (2040)

Proyeksi Surplus Produksi Pada Tahun

(2040)

Surplus Produksi Pada Tahun (2005-

2009)

Proyeksi Demand Produksi Pada Tahun

(2040)

Page 8: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

4. Memperkirakan konsumsi lokal daerah hinterland, yaitu jumlah hasil produksi yang akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan daerah hinterland sendiri.

5. Menghitung surplus produksi (demand/bongkar/muat). Surplus produksi adalah selisih dari produksi dan konsumsi lokal.

6. Memprediksi produksi, konsumsi, surplus, dan pertumbuhan lahan untuk tahun rencana dengan menggunakan persamaan

F(i) = P(i)(1+j)n (3.1)dimana: F(i) = Jumlah komponen i pada tahun rencanaP(i) = Jumlah komponen i pada tahun acuan j = Nilai kecenderungan perubahan komponen i per tahun n = Selisih tahun rencana dan tahun acuan

3.2 Proyeksi Pergerakan Barang

Dari data hasil komoditas pada Provinsi Gorontalo, dapat dilakukan proyeksi demand bongkar muat untuk tahun rencana yaitu tahun 2010, 2015, 2020, 2025, 2030, 2035, dan 2040.

3.2.1 Penentuan demandHinterland dari pelabuhan Panjang, Provinsi Gorontalo adalah provinsi

Gorontalo dengan luas hinterland 1.221.544 ha. Potensi hinterland yang diperhitungkan adalah perkebunan rakyat. Untuk mewakili potensi tersebut, diambil empat komoditas yaitu Jagung, Kacang Kedelai, Cabe, Padi. Demand muat barang pada tahun rencana adalah jumlah dari seluruh surplus potensi pada hinterland.

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 8

Page 9: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Gambar 3.2 Daerah Hinterland Pelabuhan Gorontalo, Provinsi Gorontalo

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 9

Page 10: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Tabel 3.1 Data Luas Lahan Komoditas

Jagung Padi

Tahun C0

Angka Pertumbuh

anTahun C0

Angka Pertumbuh

an2005 107,752 2005 37,841

2006 109,7920.01893236

3 2006 42,8150.13144472

9

2007 119,0270.08411359

7 2007 43,6140.01866168

4

2008 156,4360.31429003

5 2008 46,9420.07630577

3

2009 124,798

-0.20224245

1 2009 47,7330.01685058

2

Rata-rata 123,5610.05377338

6 Rata-rata 43,789 0.05Kacang Kedele Cabe

Tahun C0

Angka Pertumbuh

anTahun C0

Angka Pertumbuh

an2005 3,907 2005 975

2006 4,1340.05810084

5 2006 1,6040.64512820

5

2007 4,004

-0.03144654

1 2007 1,8800.17206982

5

2008 3,873

-0.03271728

3 2008 1,753

-0.06755319

1

2009 4,7270.22050090

4 2009 1,8820.07358813

5Rata-rata 4,129 0.05 Rata-rata 1,618.8 0.05

Sumber data: Gorontalo dalam Angka 2009, Biro Pusat Statistik

Dimana C0 = Luas Lahan awal pada tahun tersebut

Dalam setiap tahunnya, dihitung angka pertumbuhan. Dari angka pertumbuhan yang didapat dari data lima tahun diasumsikan nilai rata-rata dari lima tahun tersebut yang digunakan untuk prediksi pertumbuhan lahan pada tahun-tahun berikutnya.

Contoh perhitungan:Angka pertumbuhan lahan pada komoditas Jagung untuk tahun 2009

adalah = (124,798- 156,436) / 156,436 = -0.202242451

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 10

Page 11: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Untuk nilai rata-rata diperoleh dari nilai rata-rata angka pertumbuhan yaitu:

= 1/5 x (0.018932363+0.084113597+0.314290035-0.202242451) = 0.05377386

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 11

Page 12: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

3.2.1.1 Potensi pertumbuhan penduduk Jumlah penduduk suatu daerah merupakan salah satu faktor yang

sangat berpengaruh dalam memperkirakan potensi arus bongkar dan muat dari daerah tersebut. Dalam hal arus bongkar muat, banyaknya penduduk sangat berpengaruh pada kebutuhan barang bongkar karena akan mempengaruhi konsumsi sehingga menentukan surplus produksi suatu daerah yang dapat dikirim ke daerah lain.

Tabel 3.2 Data Penduduk

TahunJumlah

Penduduk (jiwa)

2002 855,0572003 881,0572004 896,0042005 909,0832006 948,3002007 960,3352008 972,2082009 983,952

Sumber data: Gorontalo dalam Angka 2010, Biro Pusat Statistik

Dari tabel 3.2 dapat dilakukan prediksi jumlah penduduk dengan menggunakan rumus (3.1) pada wilayah hinterland sampai dengan akhir masa layan pelabuhan rencana. Pada tabel berikut disajikan hasil prediksi jumlah penduduk daerah hinterland sampai dengan tahun 2040.

Tabel 3.3 Angka Pertumbuhan Penduduk

TahunProvinsi

Gorontalo

20022003 0.0304072004 0.01696485

20050.01459703

3

20060.04313907

5

20070.01269113

1

20080.01236339

42009 0.01207972

Rata-rata 0.0203

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 12

Page 13: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Dalam setiap tahunnya, dihitung angka pertumbuhan. Dari angka pertumbuhan yang didapat dari data tiap tahun diasumsikan nilai rata-rata dari tiap tahun tersebut yang digunakan untuk prediksi pertumbuhan penduduk pada tahun-tahun berikutnya.

Tabel 3.4 Prediksi Penduduk

TahunJumlah

Penduduk (jiwa)

2002 855,0572003 881,0572004 896,0042005 909,0832006 948,3002007 960,3352008 972,2082009 983,9522010 1,024,3062015 1,132,5812020 1,252,3002025 1,384,6752030 1,531,0432035 1,692,8832040 1,871,829

Contoh perhitungan :

Jumlah penduduk untuk tahun 2040 = jumlah penduduk tahun 2009 x (1+0.0203)31

= 983,952 x (1.020332) = 1,871,829 jiwa

3.2.1.2 Potensi pertumbuhan lahanDaerah hinterland mempunyai berbagai macam komoditas seperti

Jagung, Kacang Kedele, Cabe, Padi, kelapa, kakao dsb. Dari komoditas-komoditas tersebut kemudian ditentukan komoditas andalan yang akan digunakan untuk prediksi. Komoditas andalan tersebut yaitu jagung, kacang kedele, cabe, padi. Lahan dari komoditas andalan tersebut mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Maka dilakukan prediksi dengan menggunakan persamaan (3.1).

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 13

Page 14: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Tabel 3.5 Prediksi Pertumbuhan Luas Lahan

Tahun Jagung PadiKacang Kedele

Cabe

2005 107752 37841 3907 9752006 109792 42815 4134 1604

2007 119027 43614 4004 1880

2008 156436 46942 3873 17532009 124798 47733 4727 18822010 131509 50119.7 4980 19762015 170880 63967 6466 25222020 222038 81640 8396 32192025 288512 104195 10901 41082030 374886 132982 14153 52432035 445864 134370 18323 66922040 445864 134370 18323 8541

Contoh perhitungan :Luas lahan komoditas Jagung untuk tahun 2040= luas lahan tahun 2009 x (1+0.0537)31

= 107752 x (1.053731) = 445864 ha

3.2.1.3 Produktivitas Untuk menentukan surplus produksi diperlukan data produktivitas dari

masing-masing komoditas. Berikut ini adalah data produktivitas masing-masing komoditas,

Tabel 3.6 Data Produktivitas Komoditas

Tahun Jagung PadiKacang Kedele

Cabe

2005 3.71 4.34 1.03 5.222006 3.79 4.44 1.63 4.872007 4.81 4.43 1.42 5.332008 4.82 5.07 0.65 6.422009 4.56 5.37 1.17 7.81

Rata-Rata 4.34 4.73 1.18 5.93

Untuk produktivitas tahun 2010, 2015, 2020, 2025, dan 2030, 2035, 2040 dipergunakan produktivitas rata-rata dari masing-masing komoditas.

3.2.1.4 Surplus produksiDari hasil prediksi luas lahan komoditas, maka dilakukan perhitungan

surplus produksi dari komoditas-komoditas yang ditinjau. Surplus produksi diperoleh dengan mengurangi produksi dari komoditas dengan konsumsi penduduk terhadap komoditas tersebut. Dalam perhitungan surplus produksi

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 14

Page 15: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

diambil beberapa asumsi terhadap konsumsi penduduk. Dari seluruh hasil perhitungan surplus untuk seluruh komoditi, maka dilakukan kompilasi. Seluruh hasil yang positif dijumlahkan dan seluruh hasil yang negative dijumlahkan. Hasil ini kemudian akan digunakan untuk menghitung pembagian container dan cargo, juga untuk perhitungan bongkar dan muat.

Tabel 3.7 Surplus Produksi Komoditas JagungJumlah Konsumsi 0.1 ton/orang/tahun

Jumlah Penduduk

Luas Lahan Produktivitas rata-rata

Produksi Jumlah

Konsumsi produksi -konsumsi

jiwa ha ha/ton ton ton ton 2010 1003698 131508.81 4.34 570575 100370 4702062015 1108535 170879.90 4.34 741394 110854 6305412020 1224322 222037.90 4.34 963353 122432 8409202025 1352204 288511.57 4.34 1251761 135220 11165412030 1493442 374886.13 4.34 1626513 149344 14771692035 1649433 445863.56 4.73 2110022 164943 19450792040 1821718 445863.56 5.88 2621827 182172 2439656

Tahun

Tabel 3.8 Surplus Produksi Komoditas PadiJumlah Konsumsi 0.06 ton/orang/tahun

Jumlah Penduduk

Luas Lahan Produktivitas rata-rata

Produksi Jumlah

Konsumsi produksi -konsumsi

jiwa ha ha/ton ton ton ton 2010 1003698 50119.65 4.73 237028.91 60222 1768072015 1108535 63966.79 4.73 302515.63 66512 2360042020 1224322 81639.63 4.73 386095.12 73459 3126362025 1352204 104195.15 4.73 492766.09 81132 4116342030 1493442 132982.35 4.73 628908.27 89607 5393022035 1649433 134369.84 6.05 813112.26 98966 7141462040 1821718 134369.84 7.74 1040413.35 109303 931110

Tahun

Tabel 3.9 Surplus Produksi Kacang KedeleJumlah Konsumsi 0.004 ton/orang/tahun

Jumlah Penduduk

Luas Lahan Produktivitas rata-rata

Produksi Jumlah

Konsumsi produksi -konsumsi

jiwa ha ha/ton ton ton ton 2010 1003698 4980.41 1.18 5879.76 4015 18652015 1108535 6466.42 1.18 7634.11 4434 32002020 1224322 8395.80 1.18 9911.89 4897 50152025 1352204 10900.85 1.18 12869.30 5409 74602030 1493442 14153.33 1.18 16709.11 5974 107352035 1649433 18323.00 1.24 22713.31 6598 161162040 1821718 18323.00 1.58 28988.58 7287 21702

Tahun

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 15

Page 16: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Tabel 3.10 Surplus Produksi Komoditas CabeJumlah Konsumsi 0.001 ton/orang/tahun

Jumlah Penduduk

Luas Lahan Produktivitas rata-rata

Produksi Jumlah

Konsumsi produksi -konsumsi

jiwa ha ha/ton ton ton ton 2010 1003698 1976.10 5.93 11715.33 1004 107122015 1108535 2522.06 5.93 14952.06 1109 138442020 1224322 3218.86 5.93 19083.04 1224 178592025 1352204 4108.17 5.93 24355.33 1352 230032030 1493442 5243.18 5.93 31084.26 1493 295912035 1649433 6691.78 5.93 39672.27 1649 380232040 1821718 8540.59 5.93 50632.98 1822 48811

Tahun

Contoh perhitungan Untuk komoditas Cabe pada tahun 2040, Produksi = luas lahan x produktivitas rata-rataProduksi = 8541 x 5.93 = 50633 ton

Jumlah konsumsi = jumlah penduduk x jumlah konsumsi Jumlah konsumsi = 1003698 x 0.001 = 1822 ton

Produksi – konsumsi = 50633– 1822 = 48811 ton

3.2.2 Prediksi Arus Bongkar dan MuatPrediksi arus bongkar muat dilakukan dari hasil surplus produksi.

Apabila hasil yang diperoleh bernilai positif, maka komoditas tersebut berlebih (melebihi konsumsi penduduk di wilayah hinterland) sehingga dapat dijadikan muat. Apabila hasil yang diperoleh bernilai negatif, maka komoditas tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk di wilayah hinterland, sehingga diperlukan adanya bongkar.

3.2.2.1 Prediksi Arus Muat Dari hasil bongkar muat yang ada diambil asusmsi hanya ada

pergerakkan Muat menggunakan Kargo, karena penggunaan cargo biasanya lebih banyak dibandikan dengan container. Untuk pergerakkan kargo melayani kondisi muat. Sehingga kondisi bongkar tidak dipengaruhi. Maka total demand untuk menentukan panjang dermaga, hanya menggunakan volume muat saja. Dimana volume demand muat didapat dengan mengasumsikan surplus produksi dipakai 70% pada Pelabuhan Kargo.

Volume Muat ini yang nantinya akan dipakai untuk menentukan Fasilitas sisi darat Pelabuhan Gorontalo, seperti Panjang Dermaga, Fasilitas Transit Shed, Open Storage, Luas Parkir dan Kebutuhan Peralatan Bantu.

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 16

Page 17: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Tabel 3.11 Total Proyeksi Bongkar Muat Hinterland Gorontalo Pelabuhan Gorontalo

Rekap Total Surplus Produksi Lima Tahunan

Tahun

Komoditi Total Surplus Produksi

(ton)

Volume Muat

Demand (ton)

Kargo (ton)Padi Jagung Cabe

Kacang Kedele

2010 176807 470206 10712 1865 659589461712.448

1461713

2015 236004 630541 13844 3200 883588618511.384

4618512

2020 312636 840920 17859 5015 1176430823500.679

9823501

2025 411634 1116541 23003 7460 15586381091046.72

81091047

2030 539302 1477169 29591 10735 20567971439757.75

41439758

2035 714146 1945079 38023 16116 27133631899354.43

11899355

2040 931110 2439656 48811 21702 34412792408895.15

92408896

Total 3321638 8920111 181842 66093 12489684 216577293439534

7

Contoh perhitungan:Untuk tahun 2010, total Volume Muat adalah jumlah (absolute dari produksi * 0.7)= (176807 + 470206 + 10712 + 1865) * 0.7= 659589 * 0.7= 461713 Ton

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 17

Page 18: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

BAB IVDESAIN FASILITAS SISI DARAT

Fasilitas sisi darat, meliputi penentuan panjang dermaga, luas Transit Shed, luas Ware House, luas Open Storage , luas lapangan parkir, dan peralatan bantu angkat yang diperlukan. Namun pada laporan ini hanya dilakukan penetuan panjang dermaga yang melayani Muat melalui Kargo saja

Pelabuhan barang mempunyai dermaga yang dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat barang. Daerah perairan pelabuhan harus cukup tenang sehingga memudahkan bongkar muat barang. Pelabuhan barang ini bisa dibuat oleh pemerintah sebagai pelabuhan niaga atau oleh perusahaan swasta untuk keperluan distribusi hasil produksinya. Pelabuhan barang ini akan didesain sebagai pelabuhan domestik. Secara umum pelabuhan barang mempunyai fasilitas berikut ini:a. Panjang dermaga harus dapat menampung seluruh panjang kapal atau

setidak-tidaknya 80% dari panjang kapal. Hal ini disebabkan karena muatan dibongkar muat melalui bagian muka, belakang dan tengah kapal.

b. Halaman dermaga yang cukup lebar untuk keperluan bongkar muat barang. Barang yang akan dimuat disiapkan di atas dermaga dan kemudian diangkat dengan crane untuk masuk ke kapal. Demikian pula pembongkarannya dilakukan dengan crane dan barang diletakkan di atas dermaga yang kemudian diangkat ke gudang.

c. Gudang transit (transit shed) di belakang halaman dermaga.d. Tersedia jalan dan halaman untuk pengambilan/pemasukan barang dari

dan ke gudang serta fasilitas untuk reparasi.

Jenis muatan yang akan dibongkar/dimuat dalam pelabuhan yang akan direncanakan adalah peti kemas (container), yaitu suatu peti yang ukurannya telah distandarisasi sebagai pembungkus barang-barang yang dikirim. Ukuran standar ini biasa dinyatakan dalam TEUs (Twenty feet Equivalent Units), dimana 1 TEUs = 10–15 ton, tergantung komoditas di dalam peti. Untuk tugas besar pelabuhan ini, diambil 1 TEUs = 10,5 ton.

Pada tugas besar ini, fasilitas sisi darat akan direncanakan untuk umur rencana 30 tahun yaitu sampai tahun 2040. Perencanaan ini akan dihitung setiap 5 (lima) tahun sekali yang artinya adalah setiap 5 (lima) tahun pelabuhan ini akan dievaluasi tentang luas area perencanaannya apakah sudah sesuai dengan perencanaan awalnya.

4.1 Panjang DermagaPenentuan kebutuhan panjang dermaga untuk internasional ditentukan

oleh arus bongkar muat berdasarkan jenis komodiatas, volume barang, dan

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 18

Page 19: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

jenis kemasan. Berdasarkan perhitungan pada BAB III, diperoleh demand bongkar muat seperti yang termuat pada Tabel 4.1.

Tahun

KomoditiTotal

Surplus Produksi

(ton)

Volume Muat

Demand (ton)

Kargo (ton)Padi

Jagung

Cabe

Kacang

Kedele

2010 176807 470206 10712 1865 659589461712.44

81461713

2015 236004 630541 13844 3200 883588618511.38

44618512

2020 312636 840920 17859 5015 1176430823500.67

99823501

2025 411634111654

123003 7460 1558638

1091046.728

1091047

2030 539302147716

929591 10735 2056797

1439757.754

1439758

2035 714146194507

938023 16116 2713363

1899354.431

1899355

2040 931110243965

648811 21702 3441279

2408895.159

2408896

Total332163

8892011

118184

266093

12489684

216577293439534

7Tabel 4.1 Data Bongkar Muat Pelabuhan Domestik Gorontalo

Contoh perhitungan panjang dermaga untuk tahun 2040 adalah sebagai berikut:1. Jumlah bongkar muat (kargo) tahun 2040 : 2408896 ton2. Jumlah efektif hari kerja dalam satu tahun (asumsi) : 360 hari 3. Jumlah efektif jam kerja dalam satu hari (asumsi) : 21 jam 4. Berth Occupancy Ratio tahun 2040 : 90 %5. Produktivitas gang pertahun untuk tahun 2040 : 30 ton/gang/jam6. Produktivitas gang perhari untuk tahun 2040 :

= jumlah efektif kerja dalam satu hari x produktivitas gang perjam = 21 jm x 30 ton/gang/jam = 630 ton/gang/hari

7. Jumlah gang perhari tahun 2040 = bongkar muat barang pertahun/jumlah efektif hari kerja dalam satu tahun/produktivitas gang perhari= (2408896 ton/tahun)/360 hari/(630 ton/gang) = 10.62 gang/hari

8. Panjang kapal untuk kargo :Sesuai dengan Standar Kinerja Utilisasi Dirjen Perhubungan Laut Tahun 1999, Panjang kapal = jumlah gang yang melayani kapal x 50 m /berth occupation ratio.

Panjang Kapal Kargo=10.62x 5090 %

=590.06m

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 19

Page 20: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

9. Panjang dermaga tahun 2040 berdasarkan demand kebutuhan muat barang untuk kargo = 590.06 m

10.Dari panjang dermaga demand yang telah dihitung di atas, dapat pula ditentukan jumlah kapal yang akan melayani pelabuhan ini Beberapa jenis kapal beserta karakteristiknya dapat dilihat pada tabel 4.2

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 20

Page 21: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Tabel 4.2 Karakteristik Kapal

Kapasitas

Angkut Karakteristik Fisik Kapal

(DWT)Length Over All

(LOA)Breadth

(B) Draft (D)

Panjang LebarKedalam

an

35000 217 m 28.5 m 11.9 m

25000 177 m 23.4 m 10 m

15000 162 m 21.7 m 9.1 m

6000 122 m 15.4 m 6.8 m

2000 74 m 11.7 m 5.1 m

700 51 m 8.5 m 3.8 m

Tabel 4.3 Tabel Perhitungan Panjang Dermaga 2040

Kapasitas Daya

Angkut (Ton)

Panjang (m)

Jumlah

Panjang Demand

(m)

Panjang Multi

Purpose (m)

700 51 2590.06 6192000 74 2

6000 122 2Jumlah 6

Diasumsikan bahwa pada Pelabuhan Gorontalo hanya akan beroperasi kapal 700 DWT, 2000 DWT dan 6000 DWT. Jumlah masing – masing kapal dihitung dengan melakukan iterasi proporsi kedua ukuran kapal di atas sehingga mendapatkan jumlah kapal ideal yang sesuai dengan panjang dermaga yang diinginkan. Jumlah kapal perhari untuk tahun 2040 setelah proses perhitungan iterasi adalah 2 kapal 700 DWT, 2 kapal 2000 DWT dan 2 kapal 6000 DWT.

11.Setelah diketahui jumlah kapal, maka dapat dihitung panjang dermaga multi purpose yang akan didesain untuk tahun 2040 :Panjang dermaga multi purpose tahun 2040= (jumlah kapal x panjang kapal) + (jumlah kapal -1) x 15 + (2 x 25 meter)= 619 m.

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 21

Page 22: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Jadi Panjang dermaga pelabuhan Gorontalo untuk umur rencana 30 tahun (rencana hingga tahun 2040) adalah 619 m. Hasil perhitungan panjang dermaga untuk masing-masing tahun rencana dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Panjang Dermaga Rencana Pelabuhan Internasional Gorontalo

Keterangan 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040

Jumlah muat barang 461713 618512 823501109104

7143975

8189935

5240889

6Jumlah efektif kerja dlm 1 thn (hari) 360 360 360 360 360 360 360Jumlah efektif kerja dlm 1 hari (jam) 21 21 21 21 21 21 21Berth Ocupancy Ratio 0.7 0.8 0.8 0.9 0.9 0.9 0.9Produktivitas gang per jam (ton/gang/jam) 30 30 30 30 30 30 30Produktivitas gang per hari (ton/gang) 630 630 630 630 630 630 630Jumlah gang per hari (gang/hari) 2.04 2.73 3.63 4.81 6.35 8.37 10.62

Panjang kapal multi purpose (m)145.41

23170.44

53226.93

48267.25

63352.67

44465.25

45590.06

86Panjang dermaga multi purpose 167 190 256 279 393 482 619

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 22

Page 23: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

4.2 Transit Shed dan WerehouseLapangan dan gudang tempat penampungan barang container terbagi

menjadi 3 bagian, yaitu transit shed, warehouse, dan open storage. Skenario komposisi barang adalah 70 % barang disimpan di transit shed dan ware house, 20 % disimpan di open storage, dan 10% langsung dibawa. Perbandingan luas areal warehouse dan transit shed adalah 1:2.

Langkah perhitungan luas transit shed, warehouse dan open storage adalah sebagai berikut:ATTS = ATF * 0.7HCR = ATTS x ATT / 365NHVR = HCR / DOCGHVR = 1,2 x NHVRASAR 1 = GHVR/ASHASAR 2 = 1,4 x ASAR 1DSA = ASAR 2 x ( 1 + RCSF / 100 )

dengan :ATF = Holding Capacity RequiredHCR = Holding Capacity RequiredATTS = Annual Tonnage Trough Store ( untuk 1 tambatan )ATT = Average Transit TimeNHVR = Net Holding Volume RequiredDOC = Density Of KargoGHVR = Gross Holding Volume RequiredASH = Average Stacking HeightASAR 1 = Average Stacking Area RequiredASAR 2 = Average Storage Area RequiredRCSF = Reserve Capacity Safety FactorDSA = Design Storage Area.

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 23

Page 24: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Contoh perhitungan rencana luas Transit Shed dan Ware House untuk Dermaga Container Gorontalo tahun 2040:

Banyaknya tambatan di dalam dermaga = 5 buah ( asumsi )

ATF = 2408896 Ton ATTS

ATTS transit shed dan ware house = % (TS dan W) x ATF = 70% x 2408896 = 1686227 ton / tahun

ATT = 10 hari DOC

DOC transit shed dan warehouse = 0,7 ton / m3 ASH

ASH transit shed dan ware house = 4m RCSF

RCSF transit shed = RCSF ware house = 40

Perkiraan Luas Transit Shed dan Ware House : HCR = ATTS x ATT/365 = 1686227x 10/365 =

46197.98935 ton NHVR = HCR / DOC = 46197.98935 / 0.7 = 65997.12765 m3

GHVR = 1,2 x NHVR = 1,2 x 65997.12765 = 79196.55318 m3

ASAR1 = GHVR/ASH = 79196.55318 / 4 = 19799.13829 m2

ASAR2 = 1,4 x ASAR 1 = 1,4 x 19799.13829 = 27718.79361 m2

DSA = ASAR 2 x ( 1 + RCSF / 100 ) = 27718.79361 x ( 1 + 40/100 ) = 38806.31106 m2

Dengan perbandingan 2 : 1 dari Total Luas Design Storage Area, maka dapat diperoleh luas transit shed yaitu 25900 m2 dan luas warehouse yaitu 13000 m2.

Hasil perhitungan luas transit shed dan warehouse untuk masing–masing tahun rencana dapat dilihat pada tabel 4.5.

4.3 Open StorageContoh perhitungan rencana luas Open Storage untuk Dermaga

Internasional Pelabuhan Gorontalo tahun 2040 :Banyaknya tambatan di dalam dermaga = 5 buah ( asumsi )

ATTS ATTS open storage = % open storage x ATF = 20% x 2408896 = 481779.0318 ton / tahun

ATT = 10 hari

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 24

Page 25: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

DOC DOC open storage = 0,7 ton / m3.

ASH ASH open storage = 4 m

RCSF RCSF open storage = 40

Perkiraan Luas Open Storage untuk tahun perencanaan 2040 : HCR = ATTS x ATT / 365 = 481779.0318 x 10/365

= 13199.42553 ton NHVR = HCR / DOC = 13199.42553 / 0,7 =

18856.32218 m3

GHVR = 1,2 x NHVR = 1,2 x 18856.32218 m3 = 22627.58662 m3

ASAR1 = GHVR/ASH = 22627.58662 / 4 = 5656.896655 m2

ASAR2 = 1,4 x ASAR 1 = 1,4 x 5656.896655 m2 = 7919.655318 m2

DSA = ASAR 2 x ( 1 + RCSF / 100 ) = 7919.655318 x ( 1 + 50/100 ) = 11087.51744 m2

Jadi luas open storage = 11100 m2

Hasil perhitungan luas open storage untuk masing–masing tahun rencana dapat dilihat pada tabel 4.6.

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 25

Page 26: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Komposisi Barang :70 % Disimpan di Transit Shed dan Warehouse20 % Disimpan di Open storage10 % Langsung dibawa

Tabel 4.5 Perencanaan Luas Transit Shed, Ware House Dermaga Domestik Gorontalo

ATF

ton/ th TS WH TS WH

2010 659589 461712 323198.7 10 0.7 4 40 8854.759 12649.66 15179.59 3794.897 5312.856 7437.998 4958.665 2479.333 5000 2500

2015 883588 618511 432958 10 0.7 4 40 11861.86 16945.52 20334.62 5083.655 7117.117 9963.964 6642.643 3321.321 6700 3400

2020 1176430 823501 576450.5 10 0.7 4 40 15793.16 22561.66 27073.99 6768.499 9475.898 13266.26 8844.172 4422.086 8900 4500

2025 1558638 1091047 763732.7 10 0.7 4 40 20924.18 29891.69 35870.03 8967.507 12554.51 17576.31 11717.54 5858.771 11800 5900

2030 2056797 1439758 1007830 10 0.7 4 40 27611.79 39445.42 47334.5 11833.63 16567.08 23193.91 15462.6 7731.302 15500 7800

2035 2713363 1899354 1329548 10 0.7 4 40 36425.98 52037.11 62444.53 15611.13 21855.59 30597.82 20398.55 10199.27 20400 10200

2040 3441279 2408895 1686227 10 0.7 4 40 46197.99 65997.13 79196.55 19799.14 27718.79 38806.31 25870.87 12935.44 25900 13000

Transit Shed dan

Warehouse

Komposisi Luas Komposisi LuasTahun Surplus ATTS ATT DOC ASH RSCF HCR NHVR GHVR ASAR1 ASAR2 DSA

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 26

Page 27: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Tabel 4.6 Perencanaan Luas Open Storage Dermaga Domestik Gorontalo

ATFton/th

2010 659589 461712 92342.49 10 0.7 4 40 2529.931 3614.187 4337.025 1084.256 1517.959 2125.142 22002015 883588 618511 123702.3 10 0.7 4 40 3389.103 4841.576 5809.892 1452.473 2033.462 2846.847 29002020 1176430 823501 164700.1 10 0.7 4 40 4512.332 6446.189 7735.427 1933.857 2707.399 3790.359 38002025 1558638 1091047 218209.3 10 0.7 4 40 5978.338 8540.483 10248.58 2562.145 3587.003 5021.804 51002030 2056797 1439758 287951.6 10 0.7 4 40 7889.084 11270.12 13524.14 3381.036 4733.45 6626.83 67002035 2713363 1899354 379870.9 10 0.7 4 40 10407.42 14867.75 17841.29 4460.324 6244.453 8742.234 88002040 3441279 2408895 481779 10 0.7 4 40 13199.43 18856.32 22627.59 5656.897 7919.655 11087.52 11100

Open Storage

Tahun DSASurplus ATTS ATT DOC ASH RSCF HCR NHVR GHVR ASAR1 ASAR2 DSA

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 27

Page 28: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

4.4 Peralatan Bantu AngkatPeralatan bantu angkat yang diperlukan untuk penanganan bongkar

muat di pelabuhan disesuaikan dengan jenis barang atau kemasan yang akan dipindahkan. Pada terminal kargo/multi purpose diperlukan peralatan – peralatan seperti mobile crane, forklift, head truck dan trailer. Kebutuhan peralatan bantu angkat dihitung berdasarkan bongkar muat barang.

UNCTAD 1987 merekomendasikan jumlah peralatan untuk 10 gang termasuk kegiatan dalam gudang dan faktor pemeliharaan adalah sebagai berikut: Mobil crane 20 ton sebanyak 3 unit Mobil crane 10 ton sebanyak 5 unit Forklift truck sebanyak 25 unit Trailer sebanyak 5 unit

Tabel 4.7 Jumlah Peralatan untuk 10 gang menurut UNCTAD 1987

Nama Jumlah (unit)Mobile Crane 20 ton 3Mobile Crane 10 ton 5

Forklift Truk 25Trailer 5Ro/ro 1

Jumlah Peralatan yang dibutuhkan untuk 10 gang menurut UNCTAD

1987

Contoh perhitungan jumlah peralatan bantu angkat Pelabuhan Internasional Gorontalo untuk tahun 2040 adalah sebagai berikut:1. Volume muat cargo = 2408896 ton2. Produktifitas gang per jam = 30 ton/ gang/jam3. Jumlah jam kerja perhari = 21 jam4. Jumlah hari efektif pertahun = 360 hari5. Jumlah gang perhari = 10.62 gang / hari6. Jumlah peralatan kargo

Mobile crane 20 ton = (jumlah gang perhari/10) x 3 unit= (10.62 / 10) x 3 = 3.18637037 unit

Mobile crane 10 ton = (jumlah gang perhari/10) x 5 unit = (10.62 / 10) x 5 = 5.310617284 unitForklift truck (3 ton, 5 ton dan 20 ton) = (jumlah gang perhari/10) x 25 unit = (10.62 / 10) x 25 = 26.55308642 unitTrailer = (jumlah gang perhari/10) x 5 unit = (10.62 / 10 ) x 5 = 5.310617284 unitRo/ro = 2 unit

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 28

Page 29: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Jumlah peralatan kargo yang dibutuhkan untuk masing – masing tahun rencana (setiap 5 tahun) dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Perhitungan Jumlah Peralatan yang dibutuhkan Dermaga GorontaloKebutuhan Peralatan Bantu Angkat untuk Masa Tahun Rencana

2010 461713 30 21 360 2.04 0.610731 1.017886 5.089429 1.017886 0.2035772015 618512 30 21 360 2.73 0.818138 1.363563 6.817813 1.363563 0.2727132020 823501 30 21 360 3.63 1.089287 1.815478 9.077392 1.815478 0.3630962025 1091047 30 21 360 4.81 1.443184 2.405306 12.02653 2.405306 0.4810612030 1439758 30 21 360 6.35 1.904442 3.17407 15.87035 3.17407 0.6348142035 1899355 30 21 360 8.37 2.512374 4.187291 20.93645 4.187291 0.8374582040 2408896 30 21 360 10.62 3.18637 5.310617 26.55309 5.310617 1.062123

Ro/ro (unit)

Tahun Rencana

Volume Muat (ton)Produktifitas Gang per Jam

Jumlah Jam Kerja per Hari

Jumlah Hari

Efektif

Jumlah Gang per

Hari

Jumlah Mobile

Crane 20

Jumlah Mobile

Crane 10

Jumlah Forklift

Truk

Jumlah Trailer (unit)

Tabel 4.9 Jumlah Peralatan yang dibutuhkan Dermaga Gorontalo

2010 2015 2020 2025 2030 2035 20401 Mobile Crane 20 ton Unit 1 1 2 2 2 3 42 Mobile Crane 10 ton Unit 2 2 2 3 4 5 63 Forklift Truk Unit 6 7 10 13 16 21 274 Trailer Unit 2 2 2 3 4 5 65 Ro/ro Unit 1 1 1 1 1 1 2

No Peralatan SatuanMasa Tahun Rencana

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 29

Page 30: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

4.7 Fasilitas ParkirArea parkir disediakan untuk keperluan antara lain: Truk yang sedang menunggu proses bongkar muat Parkir peralatan bantu labuh (misalnya forklift) Parkir peralatan yang rusak Parkir untuk kendaraan personil

Dasar perhitungan untuk kebutuhan area parkir untuk truk adalah sebagai berikut: Kebutuhan luas parkir untuk satu truk = 75 m2

Kebutuhan luas parkir untuk satu trailer = 75 m2

Kebutuhan luas parkir untuk satu forklift = 50 m2

Muatan rata-rata truk sesuai dengan peraturan jalan raya adalah 8 ton Waktu yang tersedia untuk angkutan 21 jam per hari kerja Jumlah hari kerja 360 hari per tahun

Contoh perhitungan luas lapangan parkir dermaga domestik untuk tahun 2040 adalah sebagai berikut:

JumlahLosing Truck=Volume bongkar barang x truck lossing360 x BOR x8

=2408896 x50 %360 x90 % x8

=465

Luas parkir trailer = 6 x 75 = 450 m2

Luas parkir forklift = 27 x 50 = 1350 m2

Luas lahan parkir truk = 465 x 75 = 34851 m2

Total luas parkir = 450+ 1350 + 34851 = 36651 m2

Hasil perhitungan luas parkir untuk setiap 5 (lima) tahun rencana dapat dilihat pada Tabel 4.9. Rekapitulasi hasil perhitungan seluruh fasilitas sisi darat untuk dermaga kargo domestic Pelabuhan gorontalo dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 30

Page 31: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Tabel 4.10 Perhitungan Luas Parkir Pelabuhan Kargo Gorotalo Tiap 5 tahun

Kebutuhan Luas Parkir untuk Masa Tahun Rencana (m2)

BOR (%)

Kargo (ton)

Trailer ForkliftTruck

LoosingTrailer Forklift

Truck Loosing

2010 70% 461713 30% 8 21 360 75 50 2 6 69 150 300 5153 56032015 80% 618512 30% 8 21 360 75 50 2 7 81 150 350 6040 65402020 80% 823501 30% 8 21 360 75 50 2 10 107 150 500 8042 86922025 90% 1091047 40% 8 21 360 75 50 3 13 168 225 650 12628 135032030 90% 1439758 40% 8 21 360 75 50 4 16 222 300 800 16664 177642035 90% 1899355 50% 8 21 360 75 50 5 21 366 375 1050 27479 289042040 90% 2408896 50% 8 21 360 75 50 6 27 465 450 1350 34851 36651

Luas Parkir 1

Truck

(m2)

Luas Parkir 1 Forklift

(m2)

Jumlah (unit) Lahan Parkir (m2) Jumlah Luas

Lahan Parkir

Jumlah Hari

Kerja (Hari)

Tahun Renca

na

Volume Muat Langsung Truck

Loosing (%)

Muat Rata-Rata Truk

(ton)

Waktu Angkutan Hari Kerja

(jam)

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 31

Page 32: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

Tabel 4.11 Luas Seluruh Fasilitas Darat Dermaga Kargo Pelabuhan Gorontalo

Dermaga Kargo 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040Cargo

- Luas warehouse (m2) 2500 3400 4500 5900 7800 10200 13000

- Luas transit shed (m2) 5000 6700 8900 11800 15500 20400 25900

- Luas open storage (m2) 2200 2900 3800 5100 6700 8800 11100Parkir

- Luas parkir truk (m2) 5153 6040 8042 12628 16664 27479 34851

- Luas parkir trailer (m2) 150 150 150 225 300 375 450

- Luas parkir forklift (m2) 300 350 500 650 800 1050 1350

Total luas (m2) 15310 19550 25900 36310 47770 68310 86660

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 32

Page 33: Draft Akhir Pelabuhan ISI

Tugas Besar SI-3`141 Rekayasa Prasarana Antar Moda Perancanagan Pelabuhan Gorontalo

BAB IVLAYOUT PELABUHAN

Dari hasil pengolahan data, perhitungan panjang dermaga, jumlah kapal dan luas pelabuhan Gorontalo, kemudian dibuat layout pelabuhan Gorontalo pada tahun rencana yaitu 2040 dengan menggunakan hasil perhitungan yang telah dibuat. Layout dapat dilihat pada lampiran.

Print Screen Layout otocad

Immanuel Hepma (15008083)Jeisen F Pailalah (15008084) 33