Isi Tugas akhir

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    1/55

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangSulitnya mencari lapangan pekerjaan memaksa kita untuk berwirausaha

    sendiri. Usaha yang dilakukan juga harus menghasilkan produk yang dapat

    diterima dan dikonsumsi oleh banyak orang, salah satunya usaha selai nanas.

    Selai merupakan salah satu bahan makanan yang biasa dikombinasikan

    dengan roti dan kue untuk menambah citra rasa dan kelezatan dari makanan

    tersebut. Dengan variasi rasa, warna dan aromanya yang alami, selai menarik

    perhatian para konsumen untuk membeli dan mengkonsumsinya.

    Variasi selai yang biasa dijual dan dikonsumsi adalah selai kacang, selai

    coklat, selai strauberi, selai nanas, selai srikaya, selai durian dan lain-lain. Namun

    yang lebih sering dibuat dalam rumah tangga adalah selai nanas, selain proses

    pembuatannya yang tergolong mudah, buah nanas juga dapat dibeli dengan harga

    relatif murah dan jumlah yang banyak serta mudah untuk diperoleh mengingat

    negara kita ini memiliki tanah yang subur dan cocok untuk menanam buah nanas.

    Mesin pengaduk dan pemasak selai nanas kapasitas 10 kg/proses merupakan

    mesin yang dirancang dan dibangun dengan prinsip untuk mengefisienkan dan

    menghemat waktu serta tenaga dalam memproduksi selai nanas.

    B. Batasan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka masalah-masalah yang akan dibahas

    adalah:

    1. Merancang bentuk dan ukuran mesin;

    2. Menggambar setiap bagian mesin;

    3. Perhitungan komponen yang digunakan untuk membuat mesin pengaduk

    dan pemasak selai nanas kapasitas 10kg/proses;

    4. Memperhitungkan biaya untuk merancang mesin pengaduk dan pemasak

    selai nanas kapasitas 10kg/proses;

    5. Cara pengoperasian dan perawatan serta perbaikan mesin pengaduk dan

    pemasak selai nanas kapasitas 10kg/proses.

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    2/55

    2

    C. TujuanAdapun tujuan dari rancang bangun ini adalah sebagai berikut:

    1. Mahasiswa dapat membuat dan membaca gambar mesin;

    2. Mahasiswa mampu merancang mesin;

    3. Mahasiswa mampu menciptakan mesin yang berguna dan berkualitas;

    4. Secara akademis, laporan ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan

    menyelesaikan program studi Diploma III jurusan Teknik Mesin

    Politeknik Negeri Medan.

    D. Manfaat Hasil Rancang BangunRancang bangun ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pengusaha selai,

    yakni:

    1. Menghemat dan mengefisienkan tenaga serta waktu produksi;

    2. Meningkatkan jumlah produksi;

    3. Menambah lapangan pekerjaan.

    E. Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penyusunan tugas

    akhir ini adalah:

    1. Konsultasi dengan orang yang memahami tentang konstruksi mesin;

    2. Konsultasi dengan Dosen Pembimbing;

    3. Mencari hal-hal yang berhubungan dengan rancang bangun mesin dari

    media internet dan studi literatur di perpustakaan.

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    3/55

    3

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Spesifikasi Bahan yang akan Diolah1. Buah Nanas

    Daerah propinsi Lampung merupakan daerah penanaman buah nanas

    yang paling luas dan paling banyak pabrik pengolahannya di Indonesia.

    Buah nanas memiliki citra rasa asam dan manis atau bisa dibilang asam

    manis. Nanas (Ananas sativus) adalah jenis tumbuhan tropis dengan

    jumlah daunnya yang panjang kurang lebih 30 helai, ujungnya tajam dan

    tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal. Buah nanas

    berasal dari Brazil, Bolivia, dan Paraguay (Wikipedia Indonesia, 2010).

    Buah nanas sangat baik bila ditanam di daerah berketinggian 800-

    1200 di atas permukaan air laut dan mengalami pertumbuhan optimum di

    ketinggian 100 m - 700 m di atas permukaan air laut. Suhu yang sesuai

    untuk budidaya tanaman nanas adalah berkisar 22 - 32 tapi juga dapathidup di kebun bersuhu 10. Luas panen nanas di Indonesia berkisar165.690 hektar atau 25,24% dari panen buah-buahan nasional 657.000

    hektar (Cara Budidaya Buah Nanas http://budidaya-

    petani.blogspot.com/2013/03/nanas.html, akses 31 Agustus 2013 ).

    Nanas merupakan salah satu jenis buah-buahan yang banyak

    dihasilkan di Indonesia dan menurut data statistik, produksi nanas di

    Indonesia untuk tahun 2009 adalah sebesar 1.558.196 ton (Badan Pusat

    Statistik Indonesia, 2009).

    Nanas memiliki bagian-bagian yang bersifat buangan seperti daun,

    kulit luar, mata dan hati (bonggol). Kulit adalah bagian terluar dengan

    permukaan yang tidak rata dan banyak terdapat duri kecilnya. Mata

    memiliki bentuk yang agak rata dan banyak lubang-lubang menyerupai

    mata. Bonggol yang merupakan bagian buangan yang terakhir adalah

    bagian tengah dari buah nanas, bentuknya sepanjang nanas, teksturnya

    agak keras dan rasanya agak manis.

    http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/nanas.htmlhttp://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/nanas.htmlhttp://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/nanas.htmlhttp://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/nanas.html
  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    4/55

    4

    a. Klasifikasi Buah NanasKingdom : Plantae

    Divisio : Spermathophyta

    Kelas : Angiospermae

    Ordo : Bromeliales

    Famili : Bromiliaceae

    Genus : Ananas

    Species : Ananas sativus

    (Wikipedia Indonesia, 2010)

    Gambar 2.1 Buah Nanas yang Segar

    b. Jenis-jenis Buah NanasBerdasarkan bentuk daun dan buah, nanas terbagi atas 4 (empat), yaitu:

    1) Memiliki daun yang halus, ada yang berduri dan ada yang tak

    berduri, ukuran besar dan silindris, mata buah agak datar, berwarna

    hijau kekuning-kuningan, dan rasanya agak masam. Nanas ini

    disebut cayenne;

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    5/55

    5

    Gambar 2.2 Nanas cayenne

    2) Daun pendek, berduri tajam, buah berbentuk lonjong mirip kerucut

    sampai silindris, mata buah menonjol, berwarna kuning kemerah-

    merahan dan rasanya manis. Nanas ini disebut queen;

    Gambar 2.3 Nanas queen

    3) Daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan

    mata datar. Nanas ini disebutspanyol;

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    6/55

    6

    Gambar 2.4 Nanas spanyol

    4) Daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida.

    Nanas ini disebut abacaxi.

    Gambar 2.5 Nanas abacaxi

    Varietas nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah jenis cayenne

    dan queen (Santoso,H.B,2010).

    c. Kandugan Gizi Buah NanasMenurut Wirakusumah (2000) kandungan gizi dalam 100 gram

    buah nanas adalah sebagai berikut:

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    7/55

    7

    Tabel 2.1. Kandungan Gizi Buah Nanas

    d. Manfaat Buah NanasManfaat yang terdapat pada buah nanas adalah:

    1) Mengandung vitamin A dan C sebagai zat antioksidan;

    2) Mengandung kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium,

    dekstrosa, sukrosa, dan enzim bromelain. Bromelain berkhasiat

    sebagai antiradang;

    3) Membantu melunakkan makanan di lambung;

    4) Menghambat pertumbuhan sel kanker;

    5) Kandungan seratnya dapat mempermudah buang air besar pada

    penderita sembelit.

    Ada juga beberapa khasiat buah nanas yang telah masak:

    1) Mengurangi keluarnya asam lambung yang berlebihan;

    2) Membantu pencernaan makanan di lambung;

    3) Anti radang;

    4) Peluruh kencing (diuretic);

    No. Unsur Gizi Jumlah

    1. Kalori (kal) 50,00

    2. Protein ( g ) 0,40

    3. Lemak ( g ) 0,20

    4. Karbohidrat (g) 13,00

    5. Kalsium (mg) 19,00

    6. Fosfor (mg) 9,00

    7. Serat (g) 0,40

    8. Besi (g) 0,20

    9. Vitamin A (IU) 20,00

    10. Unsur Gizi 0,08

    11. Kalori (kal) 0,04

    12. Protein ( g ) 20,00

    13. Lemak ( g ) 0,20

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    8/55

    8

    5) Membersihkan jaringan kulit yang mati;

    6) Menghambat penggumpalan trombosit.

    Ada juga beberapa efek samping dari buah nanas:

    1) Nanas berpotensi sebagai abortivum (obat menggugurkan

    kandungan), perempuan hamil dilarang mengkonsumsi nanas

    muda;

    2) Memicu rematik;

    3) Meningkatkan gula darah,;

    4) Menimbulkan rasa gatal.

    2. Selai NanasSelai atau selei (bahasa Inggris:Jam, dan bahasa Perancis: Confiture),

    adalah jenis makanan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah

    dihancurkan, ditambah gula dan dimasak hingga kental atau berbentuk

    setengah padat.

    Selai sering digunakan sebagai isi dari roti tawar, kue-kue, atau

    pemanis minuman padayogurtdan es krim. Ada dua jenis selai, yaitu:

    a. Preserve/conserves adalah selai yang di dalamnya ada potongan-

    potongan buah dalam berbagai ukuran;

    b. Citrus/marmalade adalah selai yang terbuat dari sari buah dan

    kulit buah.

    Pektin yang dikandung buah-buahan atau sari buah bereaksi dengan

    gula dan asam membuat selai menjadi kental. Buah-buahan dengan kadar

    pektin atau keasaman yang rendah perlu ditambahkan pektin atau asam

    agar selai bisa menjadi kental.

    Buah-buahan yang dijadikan selai biasanya buah yang sudah masak,

    tapi tidak terlalu matang dan mempunyai rasa sedikit masam. Selai juga

    bisa dibuat dari sayur-sayuran seperti wortel dan seledri. Di Indonesia,

    sebagian besar selai dibuat dari buah-buahan tropis seperti: nanas, lobi-

    lobi, srikaya, jambu biji, pala, dan ceremai (Wikipedia Indonesia, 2013).

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pektinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Masam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Nanashttp://id.wikipedia.org/wiki/Lobi-lobihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lobi-lobihttp://id.wikipedia.org/wiki/Srikayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jambu_bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Palahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ceremaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ceremaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Palahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jambu_bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Srikayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lobi-lobihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lobi-lobihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nanashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Masam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pektin
  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    9/55

    9

    Selai nanas adalah selai yang dibuat dari buah nanas (dagingnya) yang

    telah dihancurkan dan gula serta air dilarutkan di dalamnya kemudian

    dimasak hingga kental.

    a. Karateristik Sifat Fisik dan Kimia Selai Nanas1) Kerapatan

    Kerapatan didefinisikan sebagai massa per unit volum, dapat

    dinyatakan dengan persamaan :

    =

    dengan m adalah massa dan v adalah volum. Satuan standar

    internasional kerapatan adalah kg.m-3. Kerapatan bervariasi sesuai

    dengan konsentrasi larutan. Pada umumnya bahan seperti gula dan

    garam menyebabkan kenaikan kerapatan tetapi kadang-kadang

    kerapatan juga dapat turun jika dalam larutan terdapat lemak atau

    alkohol (Gaman, 1992 ).

    Tabel 2.2. Daftar Nilai Kerapatan gr/cm3

    Selai Nenas

    A1KERAPATAN (gr/cm3)

    B1 B2 B3 B4 B5

    A21,3329 1,3164 1,3095 1,3009 1,2625

    1,3329 1,3158 1,3098 1,3006 1,2662

    A31,3532 1,3429 1,3429 1,3133 1,3135

    1,3531 1,3135 1,3135 1,3135 1,3133

    A41,3773 1,3643 1,3601 1,3601 1,3259

    1,3774 1 1,3640 1,3602 1,3468 1,3258

    A51,3944 1 1,3747 1,3747 1,3687 1,3386

    1,3954 1,3797 1,3743 1,3687 1,3298

    A61,4017 1,3992 1,3933 1,3717 1,3429

    1,4017 1,3983 1,3941 1,3719 1,3429

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    10/55

    10

    Komposisi Selai Nenas

    A1 = 250 g buah nenas + 60 g gula pasir.

    A2 = 250 g buah nenas + 60 g gula pasir + 2 g nenas + 0,20 g natrium benzoat.

    A3 = 250 g buah nenas + 60 g gula pasir + 2 g asam sitrat + 0,40 g natrium

    benzoat.

    A4 = 250 g buah nenas + 60 g gula pasir + 4 g asam sitrat + 0,20 g natrium

    benzoat.

    A5 = 250 g buah nenas + 60 g gula pasir + 4 g asam sitrat + 0,40 g natrium

    benzoat.

    (sumber.Bogor Agricurtural University.)

    2) Kekentalan

    Kekentalan merupakan pengukuran daya tahan suatu aliran

    fluida. Dalam cairan kekentalan disebabkan oleh gaya kohesif antar

    molekul. Produk pangan dikatakan kental bila viskositasnya tinggi

    dan bila viskositasnya rendah maka dikatakan encer. Dalam gas,

    berasal dari tumbukan-tumbukan diantara molekul-molekul

    tersebut (Giancoli, 2001).

    Kekentalan fluida sangat dipengaruhi oleh suhu, jika suhu

    naik kekentalan gas bertambah dan kekentalan cairan berkurang.

    Perubahan kekentalan dapat digunakan sebagai petunjuk adanya

    kerusakan, penyimpanan pangan, atau penurunan mutu pangan.

    Table 2.3.Daftar Nilai Kekentalan Buah Nenas

    B1 B2 B3 B4 B5

    A1 2,8666 2,7405 2,7198 2,6958 2,6055

    2,8833 2,7933 2,7158 2,6810 2,6053

    A2 2,9104 2,8879 2,8093 2,7980 2,7651

    2,9082 2,8870 2,8373 2,8009 2,7944

    A3 2,9965 2,9584 2,9147 2,8715 2,8552

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    11/55

    11

    2,9961 2,9450 2,9149 2,8818 2,4838

    A4 3,1224 3,1111 3,0752 3,0353 2,9328

    3,1247 3 3,1125 3,0344 3,0697 2,9003

    A5 3,2086 3,1909 3,1455 3,1009 3,0011

    3,2089 3,1875 3,1477 3,1016 3,0222

    Komposisi Selai Nenas

    A1 = 250 g buah nenas + 60 g gula pasir.

    A2 = 250 g buah nenas + 60 g gula pasir + 2 g nenas + 0,20 g natrium benzoat.

    A3 = 250 g buah nenas + 60 g gula pasir + 2 g asam sitrat + 0,40 g natrium

    benzoat.

    A4 = 250 g buah nenas + 60 g gula pasir + 4 g asam sitrat + 0,20 g natrium

    benzoat.

    A5 = 250 g buah nenas + 60 g gula pasir + 4 g asam sitrat + 0,40 g natrium

    benzoat.

    (sumber.Bogor Agricurtural University.)

    3) Total Padatan Terlarut

    Padatan adalah bahan yang masih tetap tinggal sebagai sisa

    selama penguapan dan pemanasan terjadi pada suhu berkisar

    103-105 (Saeni, 1989).Analisa total padatan terlarut adalah mengukur jumlah zat

    padat yang larut dalam air. Penyusun utama zat padat terlarut

    dalam air alami adalah bikarbonat, kalsium, sulfat, hidrogen, silika,

    klorin, magnesium, sodium, potasium, nitrogen, dan fosfor. Jumlah

    zat padat terlarut berbeda dengan konduktivitas listrik larutan. Pada

    jumlah zat padat terlarut, yang diukur adalah jumlah ion dalam air,

    sedangkan dalam konduktivitas listrik yang diukur adalah

    kemampuan ion-ion tersebut dalam menghantarkan listrik

    (Widyasari, 2002).Pengukuran total padatan terlarut menggunakan

    alat refraktometer. Adapun kadar padatan terlarut pada selai nenas

    ialah (%) 65,5 0,00b (sesuai padatan terlarut SNI).

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    12/55

    12

    (sumber.Bogor Agricurtural University.)

    b. Pembuatan Selai Nanas1) Bahan

    a) Buah nenas 1 kg

    b) Gula pasir kg

    c) Asam sitrat atau sari buah nipis secukupnya

    d) Jeli bubuk 1 bungkus

    e) Garam dapur secukupnya

    f) Panili

    g) Air

    2) Alat

    a) Pisau

    b) Baskom

    c) Parutan kasar atau blender

    d) Mesin pengaduk dan pemasak selai

    3) Prosedur Pembuatan

    a) Kupas buah nenas lalu sayat dan buang mata buahnya;

    b) Cuci buah nenas dengan air hingga bersih;

    c) Potong buah nenas menjadi beberapa bagian;

    d) Parut buah nenas (apabila menggunakan blender usahakan

    tekstur nenas agar tidak terlalu halus);

    e) Masukkan parutan buah nenas ke dalam mesin pengaduk dan

    pemasak;

    f) Nyalakan mesin kemudian tambahkan gula pasir secara

    bertahap;

    g) Tambahkan air secukupnya;

    h) Tambahkan garam dan vanili secukupnya;

    i) Masak sampai matang dan mengental;

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    13/55

    13

    j) Setelah itu matikan mesin dan bersih-bersih.

    Catatan :

    a) Penambahan gula tidak boleh terlalu banyak atau sedikit karena

    bisa merubah kekentalan selai;

    b) Pemanasan harus diperhatikan, jangan sampai terlalu kental atau

    kurang kental. Terlalu kental mengakibatkan sari buah banyak

    yang menguap sedangkan kurang kental mengakibatkan

    pembentukan selai kurang sempurna.

    c. Kuantitas Produksi Selai Nanas di IndonesiaNanas merupakan salah satu jenis buah-buahan yang banyak

    dihasilkan di Indonesia dan menurut data statistik, produksi nanas di

    Indonesia untuk tahun 2009 adalah sebesar 1.558.196 ton (Badan

    Pusat Statistik Indonesia, 2009).

    d. Pemasaran Selai NanasPT Great Giant Pineapple (GGPC) merupakan perkebunan nanas

    dan pabrik pengalengan nanas terbesar di Indonesia. Dan merupakanterbesar ketiga di dunia. Perusahaan ini tidak memasarkan produknyadidalam negeri, semua produk yang dihasilkan diekspor ke luarnegeri. Kapasitas produksinya memenuhi 15 % kebutuhan nanasdunia. Permintaan produk datang dari berbagai negara anatara lainGermany, Perancis, Italia, Jordania, Japan dan lain-lain.

    Perusahaan berskala internasional ini telah banyak mendapatkanpengakuan lewat berbagai macam penghargaan-penghargaan yangdianugerahkan. Luas area perusahaan ini mencapai 55 ribu hektar.Secara professional dan dengan manajemen yang baik perusahaan inimampu menyediakan stok nanas sepanjang tahun.

    Pihak perusahaan menjual roduk nenas kaleng GGPC diekspor ke50 negara, dan setiap tahun jumlah negara pengimpor cenderungbertambah. Sekitar 40 persen dari realisasi ekspor diserap di Eropa,antara lain ke Jerman, Belanda, Belgia, Inggris, Spanyol, Norwegia,Italia, Perancis, dan Portugal. Sebanyak 40 persen lagi diimpor olehnegara-negara di Amerika, seperti Amerika Serikat, Mexico,Argentina, Brasil, Puertorico, dan Cile. Sisanya, sekitar 20 persendiserap negara-negara Timur Tengah dan Asia Pasifik (termasukAustralia dan Selandia Baru).

    Perusahaan PT.Graet Giant Pineapple merupakan salah satuperusahaan eksportir terbesar ketiga di dunia. Dimana semua produk

    yang dihasilkan terutama produk nenas kaleng di ekspor keluar negeri.

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    14/55

    14

    Dimana produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut di jual ataudibeli dalam dolar (mata uang asing). Harga yang ditawarkan

    perusahaan yaitu sekitar 15$-$20 per kaleng atau sekitarRp.200.000,00 rupiah per kaleng.

    (Manajemen Agribisnis, http://indonesia-dasar-

    negara.blogspot.com/2013/05/manajemen-pemasaran -

    agribisnis.html, akses 31 Agustus 2013).

    B. Alasan Estimasi PerancanganBerdasar pada manfaat hasil rancang bangun pada bab I, maka alasan-alasan

    estimasi perancangan untuk membuat mesin pemasak dan pengaduk selai nanas

    kapasitas 10kg/proses adalah:

    1. TeknisHal ini menyangkut bagian konstruksi dan materialnya, yaitu:

    a. Rangka mesin haruslah kokoh dan kuat untuk menahan komponen-

    komponen mesin dan untuk menahan getaran-getaran yang mesin saat

    dioperasikan;

    b. Rangka tidak menyulitkan pemakai ketika akan dibersihkan atau

    dirawat;c. Konstruksinya haruslah sesuai dengan kemampuan mesin untuk

    memutar poros pengaduk agar tenaga yang dihasilkan oleh mesin

    secara optimal tersalur ke poros pengaduk;

    d. Konstruksi mesin juga harus dirancang agar pengguna lebih mudah

    menggunakannya.

    2. Secara Ekonomisa. Biaya untuk membuat mesin haruslah seefisien mungkin, dalam arti

    semuanya harus standar dengan mesin yang ingin dibuat;

    b. Biaya operasional dan perawatannya harus seminimal mungkin walau

    biaya operasional sebenarnya bergantung pada kekuatan motor yang

    digunakan.

    3. Secara Lingkungana. Rancangan mesin haruslah dibuat agar tidak terlalu memakan tempat;

    http://indonesia-dasar-negara.blogspot.com/2013/05/manajemen-pemasaran%20-%20agribisnis.htmlhttp://indonesia-dasar-negara.blogspot.com/2013/05/manajemen-pemasaran%20-%20agribisnis.htmlhttp://indonesia-dasar-negara.blogspot.com/2013/05/manajemen-pemasaran%20-%20agribisnis.htmlhttp://indonesia-dasar-negara.blogspot.com/2013/05/manajemen-pemasaran%20-%20agribisnis.htmlhttp://indonesia-dasar-negara.blogspot.com/2013/05/manajemen-pemasaran%20-%20agribisnis.htmlhttp://indonesia-dasar-negara.blogspot.com/2013/05/manajemen-pemasaran%20-%20agribisnis.html
  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    15/55

    15

    b. Bisa dipindah-pindah;

    c. Getaran dan suara mesin agar tidak terlalu kuat.

    4. Keselamatan KerjaDirancang agar pengguna mesin terhindar dari kecelakaan.

    5. EstetikaMesin juga dirancang agar pengguna tertarik untuk melihat dan

    menggunakannya, baik dari segi bentuk dan juga warna. Ini merupakan hal

    yang sepele namun sangat menentukan karena dibandingkan dengan nilai

    ekonomis, orang justru lebih banyak tertarik karena melihat suatu barang

    itu tampak cantik, rapi, bersih dan juga terlihat mengkilap.

    C. Ketentuan PerancanganBerdasarkan alasan-alasan di atas maka ketentuan perancangan dapat

    diuraikan menjadi beberapa ketentuan bergantung pada:

    1. Konstruksia. Rangka mesin harus dapat menahan beban dan juga getaran mesin

    pada saat dioperasikan;

    b. Perawatan mesin harus dapat dilakukan pada konstruksi mesin tanpa

    harus membongkar mesin secara keseluruhan;

    c. Rangka dibuat agak ringan namun kokoh agar mudah dipindah-pindah.

    2. Ekonomisa. Biaya yang dibutuhkan dalam proses pembuatan mesin harus relatif

    murah dan terjangkau;

    b. Perawatan mesin dapat dilakukan dengan mudah dan tidak

    memerlukan biaya mahal;

    c. Mesin berumur panjang baik dari segi komponennya dan juga rangka

    konstruksinya.

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    16/55

    16

    3. Fungsia. Tidak lagi menggunakan tenaga manusia sebagai tenaga penggerak

    utama;

    b. Mesin harus memiliki fungsi lain selain fungsi utama sebagai

    pengaduk dan pemasak selai berbahan nenas, namun juga dapat

    difungsikan untuk bahan-bahan lain.

    4. Pengoperasiana. Proses pengoperasian mesin cukup mudah tanpa pengaturan-

    pengaturan yang sulit untuk dipahami oleh operator;

    b.

    Mesin ini tidak menuntut latar belakang pendidikan yang tinggi dankeahlian khusus untuk dapat mengoperasikannya.

    5. KeamananKomponen mesin yang berpotensi terhadap kecelakaan kerja harus

    sangat minim dan harus memiliki pelindung agar operator dapat terhindar

    dari kecelakaan kerja.

    D. Prinsip Kerja Mesin Pengaduk dan Pemasak Selai1. Proses Kerja Mesin

    Mesin pemasak dan pengaduk selai kapasitas 10 kg ini merupakan

    mesin yang dirancang untuk membuat/memproduksi selai nanas

    berkualitas dengan kapasitas olah 10 kg/proses yang akan membantu para

    pengusaha selai dan juga orang yang ingin memproduksi selai nanas dan

    juga jenis selai lainnya.

    Pada prinsipnya, kerja dari mesin ini sama dengan yang manual yaitu

    gerakan mengaduk. Mesin ini digerakkan dengan menggunakan motor

    listrik yang akan menghasilkan daya berputar yang kemudian diteruskan

    oleh pulley ke dalam reducer. Dari reducer, putaran motor listrik yang

    kencang akan dirubah menjadi lambat dengan perbandingan tertentu sesuai

    dengan gerakan untuk mengaduk 10 kg racikan parutan nanas yang akan

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    17/55

    17

    dibuat menjadi selai dan api kompor gas yang konsisten akan memasaknya

    hingga matang.

    Gerakan poros pengaduk dan api kompor gas yang konsisten akan

    menggantikan waktu dan tenaga yang boros ketika mengolah selai secara

    manual. Dan selai yang diproduksi juga jauh lebih baik daripada yang

    diolah dengan cara manual.

    2. Komponen Utama Mesina. Poros Pengaduk

    Poros berfungsi sebagai penerus putaran dan tenagayang berasaldari motor listrik. Poros pada mesin ini digunakan untuk memutarkan

    cakar pengaduk yang terpasang pada poros ini sendiri.

    Gambar 2.6. Poros Pengaduk

    b. Dandang StainlessDandang stainless ini berfungsi sebagai wadah untuk mengaduk

    dan memasak selai nanas.

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    18/55

    18

    Gambar 2.7. Dandang Stainless

    c. Kompor LPGKompor berfungsi sebagai sumber kalor yang digunakan untuk

    memasak bahan baku yang ada di dalam dandang stainless. Mesin ini

    ini menggunakan kompor berbahan bakar LPG dikarenakan lebih

    efisien dan panas yang dihasilkan relatif lebih stabil dan merata.

    Gambar 2.8. Kompor LPG

    d. Selang Regulator LPGSelang LPG dan kepala regulator berfungsi untuk menghantarkan

    uap gas yang berasal dari tabung gas ke kompor gas.

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    19/55

    19

    Gambar 2.9. Selang Regulator

    3. Komponen Pendukung Mesina. Motor Listrik

    Motor listrik adalah sumber tenaga penggerak awal dari rancang

    bangun mesin pengaduk dan pemasak selai ini.

    Gambar 2.10. Motor Listrik

    b. ReducerPada mesin ini, reducer memiliki fungsi ganda yakni sebagai

    pengubah kecepatan putar motor listrik yang diteruskan oleh pulley

    terhadap poros penggerak. Fungsi berikutnya ialah pengubah arah

    sumbu poros putar dari vertikal ke horizontal atau sebaliknya,

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    20/55

    20

    kemudian reducer speed juga memiliki fungsi sebagai pengubah

    kecepatan putar dari poros primer ke poros sekunder.

    Gambar 2.11. Reducer

    c. PulleyPulley berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran yang

    dihasilkan dari motor listrik yang diteruskan lagi kepulley selanjutnya.

    Pulley terbuat dari bahan baja cor yang berguna untuk menahan

    getaran dan mampu menahan panas.

    Gambar 2.12. Pulley

    d. SabukPada mesin ini sabuk digunakan untuk mentransmisikan daya dari

    pulley penggerak yang akan bergerak ke pulley yang digerakkan

    sehingga memutar poros.

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    21/55

    21

    Gambar 2.13. Sabuk

    e. Baut dan Mur serta RingBaut dan mur serta ring berfungsi sebagai pengikat komponen-

    komponen mesin satu dengan yang lainnya.

    Gambar 2.14. Baut, Mur dan Ring

    f. Rangka MesinKerangka mesin berfungsi untuk menumpu atau pendukung

    komponen-komponen mesin yang lain. Oleh karena itu hal ini sangat

    penting untuk diperhatikan.

    E. Teori Dasar Perancangan dan Rumusan yang DiperlukanElemen mesin merupakan bagian yang tidak dapat ditinggalkan dalam

    merencanakan sebuah mesin. Elemen mesin yang digunakan pada mesin

    Pemasak dan Pengaduk Selai Nanas Kapasitas 10kg/proses ini adalah:

    1. Putaran MesinPutaran mesin yang diinginkan haruslah lambat karena mengaduk

    selai haruslah lambat. Maka putaran motor listrik yang tadinya terlalu

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    22/55

    22

    besar yaitu 1440 rpm akan diubah menjadi kecil menggunakan reducer

    dengan perbandingan 1: 60.

    d1 . n1 = d2 . n2.......... Sulasro dan Suga, Kiyokatsa, Dasar

    Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta: Erlangga, 1991),hal.166.

    n2 =2

    11 d.

    d

    n

    Dimana:

    d1 = diameterpulley pada motor [mm]

    d2 = diameterpulley pada poros roda gigi [mm]

    n1 = putaranpulley pada motor [rpm]n2 = putaranpulley yang digerakkan [rpm]

    2. Daya Motor ListrikMotor listrik merupakan sumber utama sebagai tenaga untuk

    mensuplai daya ke poros dengan menggunakanpulley, daya dari motor ini

    juga digunakan untuk memutar poros pengaduk.

    a. Perhitungan Daya Tanpa BebanPerhitungan daya tanpa beban diperoleh dari perhitungan seluruh

    komponen yang bergerak sebelum dikenakan beban. Dari seluruh

    komponen yang berotasi diperoleh momen inersia ( I ) untuk poros

    pejal.

    I = m.r

    2 I = m.d

    2. Meriam, JL dan Kraige,

    Mekanika Teknik Statika (Jakarta: Erlangga, 2000), hal.404.

    m =.V ( kg )

    Untuk silinder V =

    . d2. l

    Maka,

    I = ..

    . d2 . l . d2

    I =

    . p. . d4

    .l

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    23/55

    23

    Keterangan :

    I = Momen inersia Kg. m2

    d = diameter m

    m = massa Kg

    = massa jenis material Kg/ m3

    L = Panjang Material m ]

    Torsi yang panjang pada suatu benda dengan momen

    inersia I akan menyebabkan timbulnya percepatan sudut

    sebesar ( rad/ s2

    ) sesuai dengan rumus :

    = I.

    Daya P watt yang dibutuhkan suatu benda dalam gerakan

    melingkar dapat dihitung berdasarkan rumus :

    P = T .

    Dimana :

    P = daya motor watt

    = kecepatan sudut benda yang berputar rad/ s

    =

    b. Perhitungan Daya Dengan BebanTransmisi daya dibutuhkan akibat adanya beban terutama gesekan

    yang menimbulkan gaya tangensial Ft pada benda adalah :

    Ft = . Fn

    Dimana :

    = koefisien gesek

    Fn= gaya normal N

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    24/55

    24

    Gaya tangensial dalam memutar atau dikenai beban terhadap titik

    pusat tertentu akan menimbulkan momen gaya yang disebut juga

    dengan torsi,

    = F.

    L. Meriam, JL dan Kraige, Mekanika Teknik Statika ,(Jakarta: Erlangga, 2000), hal.25.

    Dimana :

    F = Ft = gaya tangensial

    L= jarak tegak lurus antara gaya dengan titik pusat (m )

    Daya P watt yang dibutuhkan suatu benda dalam gerakan

    melingkar dapat dihitung berdasarkan rumus:

    P = T.

    Dimana :

    P = daya motor watt

    = kecepatan sudut benda yang berputar rad/s = rad/s

    Daya rencana

    Pd = fc PDimana :

    Pd = daya rencana watt

    Fc = faktor koreksi

    3. Pulleydan Sabuk (Lihat gambar 2.12 dan 2.13)a. Pulley

    Perbandingan putaran pulley penggerak dan pulley yang

    digerakkan dapat ditentukan dengan rumus berikut:

    dp

    Dp

    n

    n

    2

    1 .......... Sulasro dan Suga, Kiyokatsa, Dasar

    Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta: Erlangga,1991), hal.166.

    Dimana:

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    25/55

    25

    n1 = putaranpulley motor [rpm]

    n2 = putaranpulley yang digerakkan [rpm]

    dp = diameterpulley pada motor [mm]

    Dp = diameterpulley yang digerakkan [mm]

    b. Sabuk1) Jarak Sumbu Poros

    Jarak sumbu poros dapat ditentukan dengan rumus berikut ini:

    8

    )(8 22 dpDpbbC

    .......... Sulasro dan Suga, Kiyokatsa,

    Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta:Erlangga, 1991), hal.170.

    Dimana:

    C = jarak sumbu poros antarpulley [mm]

    Dp = diameterpulley yang digerakkan [mm]

    dp = diameterpulley penggerak [mm]

    b = 2.L3,14 (Dp + dp) [mm]

    atau

    C = (1,5 2) Dp. Sulasro dan Suga, Kiyokatsa,DasarPerencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta: Erlangga,1991), hal.166.

    Gambar 2.15. Ukuran Penampang Sabuk

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    26/55

    26

    Gambar 2.16. Macam Sabuk

    2) Sudut KontakBesar sudut kontak antara sabuk dengan puli dapat ditentukan

    dengan rumus berikut:

    C

    dpDp )(571800

    . Sulasro dan Suga, Kiyokatsa,

    Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta:Erlangga, 1991),hal.173.

    Dimana:

    = sudut kontak sabuk denganpulleypenggerak

    Dp = diameterpulley yang digerakkan [mm]

    dp = diameterpulley penggerak [mm]

    C = jarak sumbu kedua poros [mm]

    3) Panjang Keliling Sabuk

    Panjang keliling sabuk dapat ditentukan dengan rumus berikut ini:

    2)(41)(

    2.2 dpDp

    CdpDpCL .......... Sulasro dan

    Suga, Kiyokatsa, Dasar Perencanaan dan Pemilihan ElemenMesin (Jakarta: Erlangga, 1991), hal.170.

    Dimana:

    L = panjang keliling sabuk [mm]

    C = jarak sumbu poros antarapulley [mm]

    Dp = diameterpulley yang digerakkan [mm]

    p = diameterpulley penggerak [mm]

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    27/55

    27

    4) Kecepatan Linier Sabuk

    Kecepatan linier sabuk dapat ditentukan dengan rumus berikut ini:

    1000.60

    .. nd

    V

    p

    ......... Sulasro dan Suga, Kiyokatsa, DasarPerencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta: Erlangga,1991), hal.166.

    Dimana:

    V = kecepatan linier sabuk [m/s]

    dp = diameterpulley penggerak [mm]

    n1 = putaranpulley penggerak [rpm]

    5) Tegangan Sabuk

    Tegangan pada sabuk V dapat ditentukan dengan rumus

    berikut ini:

    c

    T

    T

    cos

    2

    1

    . Sulasro dan Suga, Kiyokatsa, Dasar

    Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta: Erlangga,1991), hal.277.

    Dimana:

    T1 = tegangan sabuk pada sisi kencang [N]T2 = tegangan sabuk pada sisi kendur [N] = koefisien gesek antara sabuk dengan puli 0,3 = sudut kontak [rad]

    6) Daya yang Ditransmisikan

    Daya yang ditransmisikan oleh sabuk dapat ditentukan dengan

    rumus berikut ini:

    P = (T1T2) V. Khurmi, R.S. Gupta, J.K, A Text Bookof Machine Deisign (New Dehli: Eurasia Publishing House(PUT) LTD, 1980), hal.624.

    Dimana:

    P = daya yang ditransmisikan [watt)

    T1 = tegangan sisi kencang sabuk [N]

    T2 = tegangan sisi kendor sabuk [N]

    V = Kecepatan linier sabuk [m/s]

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    28/55

    28

    4. PorosPada perencanaan poros, perlu memperhatikan faktor-faktor berikut

    ini:

    a. Kekuatan PorosSuatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur

    atau gabungan antara puntir dan lentur. Kelelahan, tumbukan atau

    pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil (poros

    bertangga) atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan.

    Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan

    bebanbeban diatas.

    b. Kekakuan porosMeskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi

    jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan

    getaran dan suara. Karena itu disamping kekuatan poros, kekakuannya

    juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang

    akan dilayani poros tersebut.

    c. Putaran kritisBila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga

    putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya.

    Putaran ini disebut putaran kritis yang dapat mengakibatkan kerusakan

    pada poros dan bagianbagiannya. Jika mungkin poros harus

    direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah

    dari putaran kritisnya.

    d. Bahan porosBahan poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang

    yang ditarik dingin dan difenis, baja karbon konstruksi mesin (disebut

    S - C). Besarnya momen puntir rencana, t [kg/mm] yang dialami poros

    yaitu:

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    29/55

    29

    1

    51074,9

    n

    PT d . Sulasro dan Suga, Kiyokatsa, Dasar

    Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta: Erlangga,1991), hal.7.

    Bila momen rencana t [kg/mm] dibebankan pada suatu diameter

    poros, sd [mm] maka tegangan geser,2

    /mmkg yang terjadi

    adalah:

    3

    1,5

    sd

    T . Sulasro dan Suga, Kiyokatsa, Dasar

    Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta: Erlangga,1991), hal.7.

    Besarnya tegangan geser yang diizinkan, 2/mmkga dapat

    dihitung dengan:

    21 SfSf

    Ba

    . Sulasro dan Suga, Kiyokatsa, Dasar

    Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta: Erlangga,1991), hal.8.

    Dimana:

    B kekuatan tarik poros [ ]

    1Sf faktor keamanan untuk bahan sc (bernilai 6)

    2Sf faktor keamanan pengaruh kekerasan permukaan (1,5 - 3)

    Faktor koreksi untuk momen puntir juga harus ditinjau, faktor

    ini dinyatakan dengan tK yang dipilih sebesar 1,0 jika beban

    dikenakan secara halus, 1,0 1,5 jika terjadi sedikit kejutan atau

    tumbukan besar. Sedangkan besarnya faktor koreksi untuk momen

    lentur, mK adalah: Pada poros yang berputar dengan pembebanan

    momen lentur yang tetap besarnya faktorm

    K adalah 1,5. Untuk beban

    dengan tumbukan ringanm

    K terletak antara 1,5 dan 2,0 dan untuk

    beban dengan tumbukan berat mK terletak antara 2 dan 3. Dengan

    demikian besarnya tegangan geser maximum, 2max /mmkg adalah:

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    30/55

    30

    223max

    1,5TKMK

    dtm

    s

    . Sulasro dan Suga,

    Kiyokatsa, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin

    (Jakarta: Erlangga, 1991), hal.18.

    Besarnya 2max /mmkg yang dihasilkan harus lebih kecil dari

    tegangan geser yang diizinkan 2/mmkga .

    Diameter poros, mmds dapat dicari dengan menggunakan

    rumus:

    221,5TKMKd tm

    a

    s

    . Sulasro dan Suga,

    Kiyokatsa, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin(Jakarta: Erlangga, 1991), hal.18.

    Besar deformasi yang disebabkan oleh momen puntir pada poros

    harus dibatasi. Untuk poros yang dipasang pada mesin umum dalam

    kondisi kerja normal, besarnya defleksi puntiran dibatasi sampai 0,25

    atau 0,3 derajat.

    Jika mmds adalah diameter poros, l [mm] panjang poros, t [kg

    mm] dan g2

    /mmkg adalah modulus geser, maka defleksi puntiran,

    0 adalah:

    2584

    sdG

    lT . Sulasro dan Suga, Kiyokatsa, Dasar

    Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta: Erlangga,1991), hal.18.

    Dalam hal baja, g =23

    /103,8 mmkg

    e. Kelakuan porosDasar perhitungan untuk perencanaan poros:

    1) Poros dengan Momen Puntir

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    31/55

    31

    316

    xTd .. Khurmi, R.S. Gupta, J.K,A Text Book of

    Machine Deisign (New Dehli: Eurasia Publishing House (PUT)

    LTD, 1980), hal.458.

    Dimana:

    D = diameter poros [mm]

    T = torsi [N.mm]

    b = tegangan geser [N/mm2]

    2) Poros dengan Kombinasi Momen Puntir dan Momen Bengkok

    3 16

    exTd .......... Khurmi, R.S. Gupta, J.K, A Text Book of

    Machine Deisign (New Dehli: Eurasia Publishing House

    (PUT) LTD, 1980), hal.462.

    Dimana:

    D = diameter poros [mm]

    Te = momen puntir equivalent [N.mm]

    a = tegangan geser [N/mm2] poros dengan beban fluktuasi

    3

    1

    2

    1

    2 ).().(2,5

    TKMKd m

    . Sulasro dan Suga,

    Kiyokatsa, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin(Jakarta: Erlangga, 1991), hal.18.

    Dimana:

    D = diameter poros [mm]

    a = tegangan geser yang diijinkan [N/mm2]

    Km = factor koreksi untuk momen lentur

    Kt = factor koreksi untuk momen puntir

    M = momen lentur [N.mm]

    T = momen puntir [N.mm]

    5. PasakPasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan

    bagian bagian mesin seperti roda gigi, sproket, pulley, kopling, dan lain

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    32/55

    32

    sebagainya pada poros. Pasak pada umumya dapat digolongkan atas

    beberapa macam seperti pasak pelana, pasak rata, pasak singgung dan

    pasak benam yang umumnya berpenampang segi empat.

    Gambar 2.17. Pasak

    Pasak benam mempunyai penampang segi empat dimana terdapat

    bentuk prismatis dan tirus yang kadang kadang diberi kepala untuk

    memudahkan pencabutannya. Untuk pasak umumnya dipilih beban yang

    mempunyai kekuatan tarik lebih dari 602

    /mmkg , lebih kuat dari

    porosnya.Menurut lambang pasak yang diperlihatkan dalam gambar 2.25, gaya

    geser bekerja pada penampang mendatar b x l2mm oleh gaya f [kg].

    Dengan demikian tegangan geser, 2/mmkgk yang ditimbulkan adalah:

    lb

    Fk . Sulasro dan Suga, Kiyokatsa,Dasar Perencanaan

    dan Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta: Erlangga, 1991), hal.25.

    Dari tegangan geser yang diizinkan , 2/mmkgka , panjang pasak,

    ][1 mml yang diperlukan dapat diperoleh.

    1.lb

    Fka ......... Sulasro dan Suga, Kiyokatsa,Dasar Perencanaan dan

    Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta: Erlangga, 1991), hal.25.

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    33/55

    33

    Gambar 2.18. Pasak Benam

    Harga ka adalah harga yang diperoleh dengan membagi kekuatan

    tarik B dengan faktor keamanan 21 kk SfSf harga1kSf umumnya

    diambil 6, dan 2kSf dipilih antara 1 1,5 jika beban dikenakan secara

    perlahan- lahan, antara 1,5 3 jika dikenakan dengan tumbukan ringan

    dan antara 2-5 jika dikenakan secara tiba tiba dan dengan tumbukan

    berat.

    Selanjutnya perhitungan untuk menghindari kerusakan permukaan

    samping pasak karena tekanan bidang juga diperlukan. Dalam hal ini

    tekanan permukaan, 2/mmkgp adalah:

    21 lataullF

    p

    Sulasro dan Suga, Kiyokatsa, Dasar

    Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta: Erlangga, 1991),hal.25.

    Dari harga tekanan permukaan yang diizinkan, 2/mmkgpa , panjang

    pasak yang diperlukan dapat dihitung dari.

    21 lataullFpa

    . Sulasro dan Suga, Kiyokatsa, Dasar

    Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta: Erlangga, 1991),hal.25.

    Harga ap adalah sebesar2/8 mmkg untuk poros dengan diameter kecil

    dan2/10 mmkg untuk poros dengan diameter besar, dan setengah dari

    hargaharga tersebut untuk poros dengan putaran tinggi.

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    34/55

    34

    Perlu diperhatikan bahwa lebar pasak sebaiknya antara 25 35 [%] dari

    diameter poros, dan panjang pasak jangan terlalu panjang dibandingkan

    dengan diameter poros (antara 0,75 sampai 1,5 )sd .

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    35/55

    35

    Bab III

    PERANCANGAN

    A. Data Awal PerancanganMesin Pengaduk dan Pemasak Selai Nanas Kapasitas 10 kg/proses adalah

    mesin yang berfungsi untuk mengolah racikan parutan nanas menjadi selai nanas

    dengan bahan dasar olahannya adalah nanas. Beban nanas yang akan diolah

    adalah 10 kg/proses.

    B. Perancangan1. Motor Listrik

    Motor listrik merupakan sumber tenaga penggerak awal dari rancang

    bangun mesin pengaduk dan pemasak selai ini. Pada dasarnya pemakaian

    motor ini digunakan untuk memutar poros pengaduk.

    a. Daya MotorPd = P FcDimana :

    Pd = daya motor

    P = daya normal ( kw )

    Fc = factor koreksi = 1,0 ( daya normal )

    Pd = P Fc

    Pd = 0,49 1,0

    Pd = 0,49 ( KW )= 500 (Watt) ; 0,5 Hp dengan putaran 1400 rpm

    2. Sistem TransmisiPada rancangan ini sabuk dan pulley digunakan untuk

    mentransmisikan daya dan putaran dari motor penggerak yang diteruskan

    ke reducerdan poros rotor yang akan berputar mengaduk selai.

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    36/55

    36

    a. PulleyDengan mengabaikan slip pada sabuk maka jumlah putaran

    masing-masingpulley adalah sebagai berikut;

    Gambar 3.1. Sistem Transmisi

    Pulley yang digunakan adalah pulley alur V sesuai dengan tipe

    sabuk yang digunakan.Pulley digunakan untuk mentransmisikan daya

    dan motor ke poros dan untuk mentransmisikan daya langsung ke

    porosporos reduksi. Sehingga pada motor di dapatpulley penggerak

    yang berdiameter berbeda denganpulley yang digerakkan.

    1) PulleypenggerakPulley penggerak yang di pasang pada poros motor listrik.

    Direncanakanpulley penggerak berdiameter 3

    Besarnya momen inersia rencana, T pada pulley penggerak

    adalah:

    T = 9,74 . 105

    Dimana :

    T : momen inersia [ Nmm ]

    n1: putaran driver [ rpm ]

    T = 9,74 . 105

    = 695,871[ Nmm ]

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    37/55

    37

    2) Pulleyyang digerakan ( Driven)Direncanakan putaran pulley yang dibutuhkan pada pulley

    yang digerakan untuk memutar reducer adalah sama dengan

    putaran motor listrik 1400 [rpm] maka dengan demikian pulley

    yang digerakkan secara otomatis harus menggunakan diameter

    yang sama yakni 3, maka untuk diameterpulley yang digerakkan

    dapat digunakan persatuan berikut:

    a) Reducer

    Akan tetapi putaran pulley 1400 rpm masih terlalu cepat

    untuk poros pengaduk ,maka perlu menggunakan reducer

    untuk mereduksinya putaran, perbandingan reducer yang

    digunakan ialah 60 : 1

    S =

    =

    =

    S = 23,33 [rpm]

    Maka putaran poros pengaduk setelah direduksi dengan

    perbandingan putaran 60 : 1 ialah 23,3 rpm

    b. SabukPada rancangan ini digunakan sabuk tipe V. Alasan penggunaan

    sabuk ini adalah karena daya rencana sebesar 0,5 HP dengan putaran

    1400 [ rpm] maka sabuk yang cocok dipakai adalah tipe A.

    Sesuai dengan panjang yang didapat pada perancangan sabuk,

    maka sabuk yang paling mendekati adalah sabuk bernomor 57 dengan

    panjang (L) = 1448 [mm]

    1) Lebar sabuk = 20

    0

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    38/55

    38

    Tg =

    = 9. Tg

    = 3,275 [ mm ]

    = 12,52x

    = 12,5( 2. 3,75 )

    = 5,95 [ mm ]

    2) Panjang keliling sabukL = 2.C +

    ( Dp + dp ) +

    ( Dpdp )2

    = 2 (2800)

    +

    ( 76,276,2 )2

    = 558,51

    = 559 [ mm ]

    3) Besar sudut kontak = 18001

    = 1800 ( )

    = 1800 ( )

    = 179,90

    Sudut kontak [ rad ]

    = 179,90 x

    rad = 3,05 [ rad ]

    4) Kecepatan linear sabuk V, [ m/s ]V=

    =

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    39/55

    39

    = 5,58 [ m/s ]

    5) Besarnya daya yang ditransmisikanPada sisi kencang sabuk T1 dan sisi kendor sabuk T2 dapat

    dihitung menggunakan persamaan berikut :

    =

    Dimana :

    T1 : gaya tarik sisi kencang

    T2 : gaya tarik sisi kendor

    : 271,82

    = 271,82 0,3 ... 2,81

    T1 = 2,32 T2

    6) Gaya tarik pada sisi kencang untuk sabuk V tipe-vP= ( T1T2 ) V

    0,5 ( KW ) = ( 2,32 T2T2 ) V

    = ( 2,32 T2T2 ) 4,75 m/s

    0,5 ( KW ) = 11,02 m/s.T2

    T2 =

    T2 =

    = 44,64 [ N ]

    T1= 2,32 . T2

    = 2,32 . 44,64

    = 103,57 m/s

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    40/55

    40

    Untuk menentukan jumlah tegangan sabuk maka kita

    menggunakan perhitungan sebagai berikut :

    =

    =

    ( )

    = 3,11 [ N/ mm2 ]

    Dari tegangan sabuk di atas maka didapat a= 2,81

    [N/mm2], sedangkan tegangan maksimum yang diijinkan sebesar

    ijin = 2,8 [ N/mm2 ], maka sabuk tersebut dikatakan aman.

    Berdasarkan Tabel 2.2 Daftar Nilai Kerapatan gr/cm3 Selai

    Nenas, Massa jenis yang diperoleh adalah 1,3329 ( gr/cm3 ) dengan

    komposisi A1 dan lama penyimpanan B1.

    c. PorosPoros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap

    mesin.Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama

    putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu dilakukan oleh

    poros.

    Untuk merencanakan poros, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

    1) Kekuatan poros, karena poros mengalami beban puntir atau lentur

    maupun gabungan beban putir atau lentur

    2)

    Kekakuan poros, meskipun sebuah poros mempunyai kekuatanyang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar

    akan menyebabkan ketidakteletian atau getaran dan suara

    3) Putaran kritis, jika putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu

    harga putaran tertentu dapat terjadi getaran. Hal ini dapat

    menyebabkan kerusakan pada poros, maka dengan itu poros harus

    direncanakan sedemikian rupa hingga putraran kerjanya lebih

    rendah dari putaran kritisnya.

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    41/55

    41

    4) Bahan poros, pada umumnya untuk kontruksi mesin, bahan baja

    karbon dan untuk putaran tinggi dan beban berat bahan baja

    paduan.

    Melihat beban yang akan diterima dalam teori maka kami

    menggunakan baja SUS 304.

    Bahan poros SUS 304, dimana bahan ini memiliki = 588

    [N/mm2]. Sulasro dan Suga, Kiyokatsa, Dasar

    Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin (Jakarta: Erlangga,

    1991), hal.164. )

    a) Torsi yang Dialami PorosBesarnya torsi rencana, t ( kg/mm ) yang dialami poros

    yaitu :

    T = 9,74 105

    Dimana :T = torsi

    n1 = putaran motor ( rpm )

    T = 9,74 105

    T = 9,74 105

    T = 346,42 ( kg/mm )

    b) Massa poros=

    .d

    2.l.

    =. 3,14 (30mm)

    2 . 780mm . 7,8.10 -3 kg/cm3

    = 13,6 kg

    W = m . g

    = 13,6 . 9.81

    = 133,41 N

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    42/55

    42

    c) Tegangan Geser Ijin Porosa =

    t = tegangan geser ijin poros 362,6 [N/mm2]

    Sf1 = factor keamanan bahan = 6,0

    Sf2 = factor kekasaran permukaan = 2

    a = = 30,21 [N/mm

    2]

    d) Diameter Porosds = (

    kt.cb. T )

    1/3

    Dimana :kt = 2

    cb = 2

    Jadi :

    ds = ( kt.cb.T )

    1/3

    ds = (

    2.2.346,42 )1/3

    ds = 26,4 (mm)

    ds = 27 ( mm )

    Poros yang dirancang pada mesin ini adalah 30 ( mm )

    Diameter poros direncanakan 30 [mm]. Poros terbuat dari

    stainless steelMassa jenis SUS 304 adalah 7,85 . 10-3 [kg/m3].

    Poros yang dirancang dapat dilihat pada gambar sket dibawah

    ini:

    Gambar 3.2. Poros

    Maka Bahan SUS 304 yang digunakan sebagai poros

    keseluruhan adalah 30 x 780 mm. Bahan Stainless Stell

    ukuran 30 x 780 mm.

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    43/55

    43

    d. PengadukPengaduk berfungsi untuk mengaduk / memutar bahan selai

    selama proses pemasakan agar tidak terjadi kegosongan dan juga selai

    masak secara merata.

    Pengaduk dirancang berbentuk persegi panjang dengan sedikit

    radius pada salah satu ujungnya mengikuti pola bentuk daripada

    dandang pemasak, jumlah pengaduk yang direncanakan adalah

    sebanyak 2 buah

    Material pengaduk terbuat daristainless steel.

    Gambar 3.3. Pengaduk

    1) Gaya total yang dialami pengadukFt = Gaya total

    Mp = Massa Pengaduk [ 2(700 gr)]

    Fg = Berat yang diberikan

    Jadi Ft = Mp [N] + Fg [N]

    = 13,73+ 98,1

    = 111,84 N

    Maka gaya yang dialami masing-masing pengaduk adalah 55,9 N

    2) Torsi akibat PengadukTp = Sp . Ft . r

    Dimana :

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    44/55

    44

    Tp = Torsi akibat Pengaduk [Nmm]

    Sp = Jumlah Pengaduk

    Ft = Gaya total yang dialami pengaduk

    r = jari-jari pengaduk

    Maka,

    Tp = Sp . Ft . r

    = 2 . 111,84 . 130

    = 29078,4 [Nmm]

    3. Kerangka MesinKerangka merupakan bagian utama dari mesin yang berfungsi untuk

    menumpu atau mendukung komponenkomponen mesin yang lain. dalam

    hal ini bentuk, ukuran dan kekuatan dari rangka harus diperhatikan karena

    disamping berfungsi sebagai penumpu, rangka yang sesuai kebutuhan

    mesin akan menambah nilai jual dari mesin tersebut.

    Gambar 3.4. Rangka Bagian Atas

    750

    24

    160 50 110 50 150 50 11035

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    45/55

    45

    Gambar 3.5. Rangka Bagian Bawah

    180

    800

    1030

    500

    240

    35 50

    310 308

    10

    35

    630

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    46/55

    46

    4. Konstruksi Mesin

    Gambar 3.6. Gambar Mesin Pengaduk dan Pemasak Selai

    Keterangan :

    1.Motor Listrik 8. Dudukan Kompor

    2.Sabuk 9. Kompor

    3.Reducer 10. Pulley

    4.Rangka bagian atas 11. Kopling

    5.Poros Pengaduk

    6.Rangka Bagian Bawah

    7.Dandang Stainless

    5. Gambar Kerja RancanganDari proses perancangan yang dibahas sebelumnya maka dapat dibuat

    gambar kerja rancangannya. Gambar kerja rancangan tersebut nantinya

    akan berguna untuk proses pembuatan mesin yang dirancang bangun,

    sehingga memudahkan kita dalam proses pengerjaan atau pembuatan

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    47/55

    47

    mesin sesuai dengan bentuk dan ukuran yang telah tertera pada gambar

    kerja rancangan.

    Pada gambar kerja rancangan gambar yang akan ditampilkan yaitu

    gambar bagian-bagian alat dan gambar assembling mesin dengan

    menggunakan proyeksi Eropa, menggunakan kertas A3 dan A4, dan skala

    gambar yang digunakan (1;10).

    Penggambaran gambar kerja rancangan dibuat dengan menggunakan

    AutoCad. Untuk mendalami lebih jauh dan lebih jelas hasil perancangan

    ini, dapat dilihat atau diperhatikan pada gambar kerja rancangan yang telah

    terlampir.

    C. Prosedur Pengoperasian Mesin

    Setelah mesin selesai dibuat dan siap untuk dioperasikan, selanjutnya proses

    pengolahan dapat dilakukan sebagai berikut :

    Pertama, siapkan bahan-bahan yang akan diolah. Selanjutnya nyalakan

    kompor LPG dan atur besar kecilnya api yang akan digunakan untuk memasak

    selai. Nyalakan mesin dengan menekan tombol swich ON pada saklar yang telahtersedia kemudian masukkan nenas beserta bahan lainnya secara bertahap dan

    perlahan maka secara otomatis mesin akan mengaduk dan memulai proses

    pengolahan, hal ini akan berlangsung hingga selai tersebut masak sesuai dengan

    yang diinginkan.

    Lakukan pengawasan sesekali terhadap besar kecilnya api kompor guna

    mencegah terjadinya kegosongan pada selai yang sedang diolah hingga selai dapat

    diproduksi dengan sempurna.

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    48/55

    48

    Bab IV

    ANALISA BIAYA PEMBUATAN MESIN

    Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh

    penggunaan MESIN PENGADUK DAN PEMASAK SELAI NANAS

    KAPASITAS 10 KG/PROSES , ini ditinjau dari segi ekonomisnya. Oleh karena

    itu perlu diperhitungkan seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membuat

    satu mesin, sehingga dapat diketahui apakah mesin ini ekonomis dalam segi harga

    baik untuk pengguna mesin ini maupun untuk perancang lain yang ingin

    merancang alat yang sama.

    Dalam pembuatan mesin ini, perancang membutuhkan bahan yang tidak

    sedikit seperti : pofil U, profil L, pelat baja dan material lainnya yang dibentuk

    sesuai dengan kebutuhan agar biaya yang dihabiskan untuk membuat tidak terlalu

    mahal.

    Adapun bahan yang dibutuhkan untuk perancangan mesin ini adalah sebagai

    berikut:

    A. Biaya MaterialTabel 4.1. Biaya Material yang Dibeli

    No. Nama bagian Bahan Ukuran JumlahHarga

    (Rp)

    Jumlah

    (Rp)

    1 Motor Lisrtik Standart 0,5 Hp 1 unit 700.000 700.000

    2 Pulley Cast Iron 3 2 pcs 45.000 90.000

    3 V belt Standart A 50 1 unit 42.000 42.000

    4 Reducer Standart 1:60 1 unit 470.000 470.000

    5Poros

    Pengaduk

    Pipa

    Stainless

    1000mm

    x 26- 40.000 40.000

    6Panci

    Masakan

    Stainless

    Steel30 mm 1 unit 95.000 95.000

    7 Hidraulik Standart 10 kg 1 unit 25.000 25.000

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    49/55

    49

    Jack

    8Rangka

    KonstruksiST 37

    UNP

    5mm2 batang 250.000 500.000

    9 Saklar Standart - 1 pcs 34.000 34.000

    10 Kabel Standart 4m - 35.000 35.000

    11 Baut A307 M 12 12 pcs 1.000 12.000

    12 Kompor LPG Standart - 1 unit 100.000 100.000

    13Regulator

    LPGStandart - 1 unit 50.000 50.000

    14 Cat dan Kuas - - 1 kg 35.000 35.000

    Jumlah 2.228.000

    B. Biaya Listrik yang Dipakai Selama Pembuatan MesinDaya peralatan, lama pemakaian, dan daya pemakaian listrik diketahui dari

    masing-masing peralatan yang digunakan tertera pada table di baawah ini :

    Table 4.2. Biaya Listrik Selama Pembuatan Mesin

    No. Jenis Mesin DayaLama

    Pemakaian

    Daya

    Terpakai

    1 Mesin Bubut 2,4 Kw 1,5 jam 3,6 kWh

    2 Mesin Las 7,5 Kw 45 jam 337,5 kWh

    3Mesin Gerinda

    Tangan0,375 Kw 8 jam 3 kWh

    4 Mesin Bor 1,1 Kw 2 Jam 2,2 kWh

    5 Jumlah 11,375 Kw 56,5 jam 346,3 kWh

    Biaya listrik yang dipakai adalah total dari pemakaian dikalikan dengan

    biaya daya perusahaan/kWh sebesar Rp 900/kWh. Maka biaya listrik yang dipakai

    dalam pembuatan mesin adalah sebagai berikut :

    Biaya total = Total daya terpakai Biaya daya perusahaan/kWh

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    50/55

    50

    = 346,3 kWh Rp 900/ kWh

    = Rp 311.670

    C. UpahTenaga KerjaUpah tenaga kerja didapat dari upah minimum perhari dikalikan denagan

    jumlah hari pembuatan, sedangkan biaya listrik di dapat dari biaya peralatan yang

    dikaliakn dengan lama pemakaian alat.

    Upah per hari didapat dari upah minimum regional Sumatera Utara tahun

    2013 sebesar Rp 1.600.000,- per bulan dengan jumlah kerja maksimum 8 jam per

    hari. Jumlah jam kerja pembuatan mesin mesin ini dari awal sampai selesai

    memerlukan waktu 7 hari.

    Upah tenaga kerja/hari = Upah per bulan / jumlah hari kerja

    = Rp 1.600.000 / 26 hari kerja

    = Rp 61.538,-

    Tenaga kerja yang dipakai sebanyak 5 orang maka jumlah total upah tenaga

    kerja menjadi:

    Upah total tenaga kerja = Upah tenaga kerja 5 orang

    = Rp 61.538 5 orang 7 hari

    = Rp 2.153.830,-

    D. Biaya Total Pembuatan MesinBiaya total pembuatan mesin yang dimaksud adalah biaya material

    ditambah upah tenaga kerja untuk membuat mesin pengolah plastik dan ditambah

    dengan listrik yang dipakai selama proses pembuatan mesin ini.

    Dari perhitungan biaya material, upah pembuatan dan biaya listrik dapat di

    tentukan biaya keseluruhan dari mesin tersebut :

    Biaya Total = Biaya Material + Biaya Listrik + Upah Pembuatan

    = Rp 2.228.000 + Rp 311.670 + Rp 2.153.830

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    51/55

    51

    = Rp 4.693.500,-

    E. Harga Penjualan Mesin= Harga Produksi + Untung

    = Rp 4.693.500 + 20%

    = Rp 4.693.500 + 938.700

    = Rp 5.632.200,-

    Untuk menjul mesin ke pasaran maka akan dikenai tambahan biaya Pajak

    Pendapatan Negara (PPN) dengan PPN 10 %

    Maka :

    = Harga Jual Mesin + 10 % PPN

    = Rp 5.632.200,- + Rp 563.220

    = Rp. 6.195.420,-

    Harga jual Mesin Pengaduk Dan Pemasak Selai adalah Rp. 6.195.420,-

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    52/55

    52

    Bab V

    OPERASI DAN PERAWATAN

    A. Pengertian dan Tujuan PerawatanUntuk mencapai jumlah produksi yang maksimum maka perlu sekali kesiapan

    mesin yang digunakan seoptimal mungkin, agar mesin siap dan tidak mengalami

    gangguan pada saat produksi berlangsung.

    Maka diperlukan suatu cara yang disebut pemeliharaan (perawatan). Suatu

    mesin pasti mengalami kerusakan pada jangka waktu tertentu tetapi usianya dapat

    diperpanjang dengan melakukan perawatan.

    Perawatan ini diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk

    memelihara dan menjaga setiap komponen-komponen mesin agar dapat tahan

    lama dan dapat mencapai hasil produksi yang maksimum.

    Tujuan utama dari system perawatan adalah :

    1. Agar mesin yang digunakan dalam keadaan siap pakai secara optimal

    untuk menjamin kelancaran proses kerja mesin.

    2. Untuk memperpanjang usia pakai mesin.

    3. Untuk menjamin keselamatan operator dalam mengoperasikan mesin.

    4. Untuk mengetahui kerusakan mesin sedini mungkin sehingga dapat

    mencegah kerusakan fatal.

    Adapun perawatan yang dilakukan pada mesin pengaduk dan pemasak selai

    berikut ini adalah :

    a. Perawatan secara rutinPerawatan ini dilakukan terus menerus, misalnya setiap selesai

    menggunakan mesin. Pada mesin ini kegiatan perawatan rutin ialah

    pembersihan pada bagian dandang pemasak dan poros pengaduk.

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    53/55

    53

    b. Perawatan secara periodikPerawatan secara periodik adalah kegiatan yang dilakukan dalam

    jangka waktu tertentu, misalnya sebulan sekali. Pada mesin ini

    kegiatan perawatan periodik adalah pemeriksaan tegangan sabuk,

    pelumas reducer, sehingga mesin dapat bekerja seoptimal mungkin.

    B. Pemeliharaan Bagian-Bagian Utama Mesin1. Dandang pemasak

    Perawatan pada dandang penmasak harus benar-benar diperhatikan.

    Apabila perawatan pada peralatan ini tidak dilakukan maka akan

    menyebabkan ketidakhigenisan selai yang akan di masak selanjutnya oleh

    karena sisa selai yang tidak dibersihkan dalam waktu yang lama akan

    terkontaminasi bakteri dan membusuk, apabila bercampur dengan bahan

    selai selanjutnya maka selai yang dimasak akan ikut terkontaminasi bakteri

    pula. Perawatan pada bagian ini meliputi pembersihan dan pencucian

    dandang pemasak dengan air bersih seperti kegiatan mencuci piring

    biasanya.

    2. Poros pengadukSama halnya dengan dandang pemasak poros pengaduk juga harus

    benar-benar dijaga kebersihannya. Karena apabila kedua komponen ini

    tidak bersih akan menjadi tempat bertumbuhnya bakteri.perawatan yang

    dilakukan juga meliputi pencucian seperti layaknya pencucian piring

    biasanya.

    3. ReducerHal terpenting dalam perawatan reducer ialah pelumasan, dimana

    tujuannya adalah agar gesekan anatar roda gigi di dalam reducer dapat

    dikurangidan agar keausan dapat dicgah. Pelumasan yang dilakukan pada

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    54/55

    54

    reducer ini ialah penambahan oli pelumas dengan memasukkan oli

    pelumas ke dalam lubang masuk oli yang telah tersedia.

  • 7/29/2019 Isi Tugas akhir

    55/55

    Bab VI

    PENUTUP

    A.Kesimpulan1. Pentingnya melakukan perhitungan-perhitungan dengan sangat teliti ketika

    merancang.

    2. Kerangka konstruksi tidak dihitung/dianalisis.

    3. Mesin ini mampu memproduksi 10 kg selai per proses dengan putaran

    poros yaitu 23,3 rpm.

    4. Perawatan mesin ini mudah.

    5. Estimasi harga jual mesin ini adalah Rp. 6.195.420,-

    B.SaranSaran yang dapat penulis berikan setelah menyelesaikan laporan tugas akhir ini

    adalah:

    1. Utamakan menjaga kebersihan poros pengaduk dan dandang pemasak

    setiap selesai dioperasikan.2. Lakukan perawatan secara teratur terhadap mesin.

    3. Gantilah komponen-komponen yang telah rusak, untuk mencegah

    kerusakan yang lebih parah pada mesin.