56
i

Dr. Bambang Suprakto, A.Pi, SPi, MT - pusdik.kkp.go.id · Dalam melaksanakan fungsi tersebut Pusat Pendidikan KP didukung oleh bidang-bidang sebagai berikut ; a) Bidang Perencanaan

  • Upload
    lamhanh

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

i

ii

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Triwulan II merupakan

perwujudan pertanggungjawaban kinerja atas target triwulan II yang tercantum dalam

Perjanjian Kinerja Pusat Pendidikan KP Tahun 2017. Penyusunan Laporan Kinerja Pusat

Pendidikan KP mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja.

Laporan Kinerja mempunyai beberapa fungsi, antara lain merupakan alat penilai

kinerja secara kuantitatif, sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat

Pendidikan KP menuju terwujudnya good governance, dan sebagai wujud transparansi serta

pertanggungjawaban kepada masyarakat di satu sisi, dan di sisi lain, Laporan Kinerja

merupakan alat kendali, pemacu, dan umpan balik peningkatan kinerja Pusat.

Selanjutnya sejalan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi, Kementerian Kelautan

dan Perikanan secara umum dan khususnya Pusat Pendidikan KP telah menerapkan

metode Balanced Score Card (BSC) sebagai alat manajemen kinerja. Kinerja Pusat

Pendidikan KP diukur atas dasar penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan

indikator keberhasilan pencapaian sasaran strategis (SS) sebagaimana telah ditetapkan

pada Perjanjian Kinerja Pusat Pendidikan KP Tahun 2017.

Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian

kinerja yang telah dicapai pada bidang pendidikan melalui hasil-hasil pelaksanaan program

dan kegiatan Pusat Pendidikan KP serta hambatan atau kendala yang dihadapi dalam dua

triwulan di tahun 2017. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna

menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun

setidaknya berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil

program atau kegiatan yang telah dilakukan oleh Pusat Pendidikan KP.

iii

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan

kepada semua pihak atas tenaga dan pikirannya sehingga laporan ini dapat disusun. Semoga

laporan ini dapat bermanfaat untuk evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan sekaligus

sebagai bahan masukan penyusunan Laporan Kinerja Pusat Pendidikan KP kepada yang

berkepentingan.

Penanggungjawab Paraf

Kabid Perencanaan dan Evaluasi

Kabag TU

Kasubbid Evaluasi

Jakarta, Juli 2017

Kepala Pusat Pendidikan

Kelautan dan Perikanan,

Dr. Bambang Suprakto, A.Pi, SPi, MT

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................................... vii

RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Tujuan ...................................................................................................................... 1

C. Tugas dan Fungsi ................................................................................................ 2

D. Sistematika Laporan Kinerja........................................................................... 7

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ................................................. 9

A. Rencana Strategis ............................................................................................... 9

B. Penetapan Kinerja (PK) .................................................................................... 13

C. Pengukuran Kinerja ........................................................................................... 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA...................................................................................... 17

A. Prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2017.......................... 17

B. Evaluasi dan Analisis Kinerja......................................................................... 18

C. Realisasi Keuangan .......................................................................................... 41

BAB IV PENUTUP .......................................................................................................................... 44

A. Capaian Kinerja Utama...................................................................................... 44

B. Permasalahan dan Rekomendasi.................................................................. 44

v

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Bidang Pendidikan KP Pusat Pendidikan KP

Tahun 2017.....................................................................................................

11

Tabel 2.2 Target Triwulan II Perjanjian Kinerja Pusat Pendidikan KP Tahun 2017 ……………………………………………………………………… 13

Tabel 3.1 Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 pada Customer

Perspective ..........…………………………………………………………… 18

Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama 3 …………………………………….. 20

Tabel 3.3 Jumlah lulusan SUPM pada periode triwulan II tahun 2016 dan

2017………………………………………………………………………………….. 20

Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja Utama 4 …………………………………….. 22

Tabel 3.5 Rekapitulasi Peserta Tugas Belajar Aparatur KKP Dalam

Negeri Tahun 2017 …………………………………………………………….. 22

Tabel 3.6 Rekapitulasi Peserta Tugas Belajar Aparatur KKP ke Luar

Negeri Tahun 2017……………………………………………………………… 23

Tabel 3.7 Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 pada Internal Process

Perspective …………………………………………………………………………. 24

Tabel 3.8 Capaian Indikator Kinerja Utama 9………………………………….. 25

Tabel 3.9 Jumlah peserta didik pada satuan pendidikan lingkup KKP

pada periode Triwulan II Tahun Pelajaran 2015/2016 dan

Tahun Pelajaran 2016/2017 di Satuan Pendidikan KP ……….. 26

Tabel 3.10 Capaian Kinerja Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Triwulan II Tahun 2017 …………………………………………………….. 27

Tabel 3.11 Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Yang Meningkat

Kompetensinya pada Triwulan II Tahun 2016 dan Triwulan

II tahun 2017 …………………………………………………………………….. 28

Tabel 3.12 Capaian Kinerja Pada Perspektif Pembelajaran dan

Pertumbuhan (Learn and Growth Perspective) ………………….. 29

Tabel 3.13 Capaian Indikator Kinerja Utama 13 Triwulan II Tahun 2017 30

Tabel 3.14 Capaian Indikator Kinerja Utama 14 Triwulan II Tahun 2017 31

Tabel 3.15 Capaian Indikator Kinerja Utama 15 Triwulan II Tahun 2017 35

vi

Tabel 3.16 Capaian Indikator Kinerja Utama 17 Triwulan II Tahun 2017 37

Tabel 3.17 Capaian Indikator Kinerja Utama 20 Triwulan II Tahun 2017 39

Tabel 3.18 Capaian Indikator Kinerja Utama IKU 21 Triwulan II Tahun

2017 ………………………………………………………………………………… 40

Tabel 4.1 Permasalahan dan Rekomendasi Capaian Sasaran Strategis

Pusat Pendidikan KP……………………………………. 44

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Hasil capaian Kinerja Pusat Pendidikan KP pada

tampilan web:kinerjaku.kkp.go.id.............................................. viii

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pusat Pendidikan KP …………………… 7

Gambar 3.1 Capaian Kinerja Pusat Pendidikan KP Triwulan II pada

web kinerjaku.kkp.go.id …………………………………………… 17

Gambar 3.2 Indikator Capaian Triwulan II IKU 20 terhadap Target

Tahunan ………………………………………………………………… 39

Gambar 3.3 Indikator Capaian Triwulan II IKU 21 terhadap Target

Tahunan …………………………………………………………… 40

viii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sesuai dengan Peraturan Presiden No.2 Tahun 2017 , Badan Riset dan Sumber Daya

Manusia Kelautan dan Perikanan merupakan penggabungan antara Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia KP dan Badan Penelitian dan Pengembangan

KP. Penggabungan 2 eselon I ini merupakan salah satu cara untuk

mengefektivitaskan kinerja sehingga tercapailah kesejahteraan masyarakat, dalam

hal ini masyarakat kelautan dan perikanan.

Pelaksanaan program riset dan SDM KP dilakukan antara lain melalui kegiatan

pendidikan. Mengingat pentingnya peran pendidikan tersebut, maka investasi

modal manusia melalui pendidikan di negara berkembang sangat diperlukan

walaupun investasi di bidang pendidikan merupakan investasi jangka panjang.

Manfaat dari investasi ini baru dapat dirasakan setelah puluhan tahun. Fokus Pusat

Pendidikan KP di tahun 2017, selain meningkatkan kemampuan kognitif para anak

pelaku utama yang mengenyam pendidikan di satuan pendidikan KP yang tersebar

dari Aceh hingga Papua Barat, juga turut meningkatkan kualitas dan kuantitas

peserta didik dengan membangun 10 politeknik baru yang ditargetkan selesai

dalam jangka waktu 2015 – 2019.

Pusat Pendidikan KP di bulan Maret 2017 telah menetapkan dokumen Penetapan

Kinerja Pusat Pendidikan KP tahun 2017, yang terdiri dari 11 Sasaran Strategis dan

21 Indikator Kinerja Utama (IKU). Laporan ini menggambarkan capaian kinerja

Pusat Pendidikan KP di triwulan II tahun 2017.

Pengukuran capaian kinerja Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP)

tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan

realisasi Indikator Kinerja Utama (Key Perfomance Indicator, disingkat KPI) pada

masing-masing perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan

bantuan perangkat lunak berbasis balanced scorecard dari Kementerian Kelautan

Perikanan, yaitu melalui http://kinerjaku.kkp.go.id. Dari hasil pengukuran kinerja

tersebut, diperoleh data capaian kinerja Pusdik KP Triwulan II tahun 2017 sebesar

105.28%, yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai

berikut:

ix

1. Perspektif Pelanggan (Customer Perspective) dengan bobot 25%, capaian

kinerja 100,05%;

2. Perspektif Internal (Internal Process Perspective) dengan bobot 25%, capaian

kinerja 108.00%; dan

3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective)

dengan bobot 25%, capaian kinerja 107,78%.

Beberapa permasalahan berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan yang perlu

diperhatikan antara lain :

Gambar 1. Hasil capaian Kinerja Pusat Pendidikan KP pada tampilan web : kinerjaku.kkp.go.id

x

1. Terlambatnya pengesahan Perjanjian Kinerja lingkup KKP yang berakibat pula

pada terlambatnya pengesahan Perjanjian Kinerja level 1 dan level 2;

2. Penggabungan 2 eselon I yang mengakibatkan perlu adanya koordinasi kembali

untuk PK Level 1, sehingga pengesahan PK level 2 terlambat karena menunggu

PK Level 1 yang sudah sah;

3. Ketidaksesuaian target antara PK Level 1 yang sudah ditandatangani oleh

Menteri KP dan PK Pusat Pendidikan KP yang sudah ditandatangani Kepala

Badan RSDM pada perspektif learning and growth. Perbedaan ini disebabkan

karena adanya miskomunikasi antara penanggung jawab PK Level 1 dan PK

level 2. Penyesuaian PK akan dilakukan saat ada penandatanganan PK APBN-P.

Untuk sementara, penginputan di aplikasi kinerjaku menggunakan target yang

sesuai dengan PK Level 1;

4. Penetapan rencana aksi yang belum menggambarkan target Pusat Pendidikan

setiap bulannya;

5. Pengumpulan data dukung secara administrasi masih kurang teratur.

Secara umum kinerja Pusat Pendidikan KP tahun 2017 telah dilaksanakan dan

capaian kinerja yang dihasilkan tercapai secara optimal. Namun demikian secara

teknis masih tetap perlu dilakukan optimasi pelaksanaan kegiatan seperti :

1. Perlu dilakukan penyesuaian kembali bentuk dukungan konkrit Pusat

Pendidikan KP atas sasaran strategis dan IKU yang mencerminkan kontribusi

langsung Pusat Pendidikan KP terhadap pencapaian sasaran strategis dan IKU;

2. Perlu adanya sosialisasi oleh pimpinan satker terkait dengan perjanjian kinerja,

sehingga perjanjian kinerja bukan hanya dokumen pelengkap administrasi, tapi

merupakan wujud tanggung jawab dan target kinerja seluruh pegawai satker,

mulai dari pimpinan hingga pelaksana;

3. Agar diberlakukan ketegasan terkait data dukung, dalam hal ini unit kerja yang

belum menyertai data dukung maka capaiannya dianggap tidak ada;

4. Pemantauan dan pengawasan secara rutin terhadap beberapa IKU yang

berpotensi tidak tercapai sampai dengan akhir tahun 2017.

xi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Triwulan

II merupakan salah satu komponen dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP)

yang memberikan informasi mengenai kinerja yang telah dicapai dan diperhitungkan atas

dasar rencana kinerja yang telah disusun sebelumnya. Laporan Kinerja ini merupakan

wujud pertanggungjawaban terhadap keberhasilan tingkat kinerja yang dicapai Pusat

Pendidikan KP serta sebagai sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Pusat Pendidikan KP

guna memperbaiki kinerjanya di masa mendatang.

Dasar pelaksanaan kegiatan Pusat Pendidikan KP tahun 2017, mengacu kepada Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang terdiri dari kebijakan yang telah

ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kelautan dan Perikanan

2015-2019, SK Penetapan Indikator Kinerja Utama Bidang Pendidikan KP tahun 2017 –

2019, Penetapan Indikator Kinerja Utama Pusat Pendidikan KP tahun 2017, Rencana

Strategis (Renstra) BPSDMP KP 2015-2019, Penetapan Kinerja (PK) Kepala Pusat

Pendidikan KP Tahun 2017, dan berbagai Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis

yang dikeluarkan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) satker Pusat Pendidikan KP dan PPK

Satker Pusat Pendidikan KP.

B. Tujuan

Penyusunan Laporan Kinerja Pusat Pendidikan KP Triwulan II memenuhi beberapa

tujuan, yaitu:

1. Sebagai alat penilai kinerja secara kuantitatif, sebagai wujud akuntabilitas

pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Pendidikan KP menuju terwujudnya good

governance, dan sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada

masyarakat;

2. Sebagai alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap bidang di Pusat

Pendidikan KP.

2

3. Sebagai umpan balik (Feedback) untuk perbaikan kinerja di tahun berikutnya.

C. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6 Tahun 2017 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pusat Pendidikan berada

di bawah unit eselon I Badan Riset dan Sumber Daya Manusia KP (BRSDM KP) yang

merupakan penggabungan dua unit eselon I sebelumnya, yaitu Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat KP (BPSDMP KP) dan Badan

Penelitian dan Pengembangan KP (Balitbang KP). Penggabungan ini berdasarkan

Peraturan Presiden No 2 Tahun 2017.

Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan, serta pemantauan,

evaluasi, dan pelaporan di bidang pendidikan kelautan dan perikanan. Dalam

melaksanakan tugas dimaksud, Pusat Pendidikan KP melaksanakan fungsi sebagai

berikut :

a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program di bidang perencanaan

dan evaluasi, kelembagaan dan ketenagaan, serta penyelenggaraan pendidikan

kelautan dan perikanan;

b. penyiapan pelaksanaan kegiatan di bidang perencanaan dan evaluasi, kelembagaan dan

ketenagaan, serta penyelenggaraan pendidikan kelautan dan perikanan;

c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan sumber daya

manusia di bidang pendidikan kelautan dan perikanan; dan

d. penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, sumber daya manusia aparatur,

dan rumah tangga pusat.

Dalam melaksanakan fungsi tersebut Pusat Pendidikan KP didukung oleh bidang-bidang

sebagai berikut ;

a) Bidang Perencanaan dan Evaluasi

Bidang Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, serta pelaksanaan penyiapan bahan

perumusan kebijakan, perencanaan, monitoring, dan evaluasi di bidang perencanaan

3

dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan kelautan dan perikanan.. Bidang

Perencanaan dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program di bidang

perencanaan dan evaluasi penyelenggaraan, tugas belajar, publikasi, dan informasi

manajemen pendidikan kelautan dan perikanan;

2. penyiapan bahan pelaksanaan di bidang perencanaan dan evaluasi penyelenggaraan,

tugas belajar, publikasi, dan informasi manajemen pendidikan kelautan dan

perikanan;

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Perencanaan dan Evaluasi didukung oleh:

a. Subbidang Perencanaan.

Subbidang Perencanaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, dan pelaksanaan di bidang

perencanaan penyelenggaraan pendidikan kelautan dan perikanan serta

perencanaan dan pembiayaan tugas belajar di lingkungan KKP.

b. Subbidang Evaluasi

Subbidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan

kebijakan teknis, rencana, program, dan pelaksanaan di bidang penyiapan bahan

monitoring, evaluasi, publikasi, dan informasi manajemen di bidang pendidikan

kelautan dan perikanan.

b) Bidang Penyelenggaraan Pendidikan

Bidang Penyelenggaraan Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, serta pelaksanaan penyiapan bahan

penyusunan metoda, kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana, pemetaan

lulusan dan kebutuhan tenaga kerja, serta koordinasi penyelenggaraan pendidikan di

bidang kelautan dan perikanan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Penyelenggaraan menyelenggarakan fungsi:

1) penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program di bidang

Penyiapan bahan penyusunan metode, kurikulum, pembelajaran, kebutuhan

4

pendidikan, standar sarana prasarana, dan peserta didik, pelaksanaan penilaian,

teaching factory, pengabdian masyarakat, penelitian terapan, sertifikasi

kompetensi peserta didik, pendidikan karakter, wisuda, penghargaan, ko-kurikuler,

dan ekstra-kurikuler, serta pemetaan lulusan dan kebutuhan tenaga kerja di bidang

kelautan dan perikanan;dan

2) Penyiapan bahan pelaksanaan di bidang penyusunan metode, kurikulum,

pembelajaran, kebutuhan pendidikan, standar sarana prasarana, dan peserta didik,

pelaksanaan penilaian, teaching factory, pengabdian masyarakat, penelitian

terapan, sertifikasi kompetensi peserta didik, pendidikan karakter, wisuda,

penghargaan, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta pemetaan lulusan dan

kebutuhan tenaga kerja di bidang kelautan dan perikanan

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Penyelenggaraan Pendidikan

didukung oleh:

a. Subbidang Metode dan Kurikulum

Subbidang Metode dan Kurikulum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, dan pelaksanaan di bidang

penyusunan metode, kurikulum, dan pembelajaran, pelaksanaan penilaian,

teaching factory, pengabdian masyarakat, penelitian terapan, dan sertifikasi

kompetensi peserta didik. penyiapan bahan penyusunan perumusan kurikulum,

pembelajaran, penilaian, teaching factory, pengabdian masyarakat, penelitian

terapan, sertifikasi kompetensi peserta didik di bidang kelautan dan perikanan.

b. Subbidang Peserta Didik, Sarana, dan Prasarana.

Subbidang Peserta Didik, Sarana, dan Prasarana mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, dan

pelaksanaan di bidang penyusunan kebutuhan pendidikan, standar sarana

prasarana, dan peserta didik, pelaksanaan pendidikan karakter, wisuda,

penghargaan, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta pemetaan lulusan dan

kebutuhan tenaga kerja kelautan dan perikanan.

5

c) Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan

Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, serta pelaksanaan di bidang

penyiapan bahan penyusunan dan koordinasi kelembagaan dan ketenagaan

pendidikan di bidang kelautan dan perikanan.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Bidang Kelembagaan dan Ketenagaaan

menyelenggarakan fungsi:

1) penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program di bidang

standardisasi, pendirian, perubahan, pembubaran lembaga dan/atau bidang

keahlian, penjaminan mutu, penghargaan, dan tata kelola kelembagaan pendidikan,

peningkatan kualifikasi dan kompetensi, penilaian kinerja, pengembangan karir,

dan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan di bidang kelautan dan

perikanan; dan

2) penyiapan bahan pelaksanaan di bidang standardisasi, pendirian, perubahan,

pembubaran lembaga dan/atau bidang keahlian, penjaminan mutu, penghargaan,

dan tata kelola kelembagaan pendidikan, peningkatan kualifikasi dan kompetensi,

penilaian kinerja, pengembangan karir, penghargaan, dan kebutuhan pendidik dan

tenaga kependidikan di bidang kelautan dan perikanan.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan didukung

oleh:

a. Subbidang Kelembagaan

Subbidang Kelembagaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, dan pelaksanaan di bidang

standardisasi, pendirian, perubahan, pembubaran lembaga dan/atau bidang

keahlian, penjaminan mutu, penghargaan, dan tata kelola kelembagaan pendidikan

di bidang kelautan dan perikanan.

b. Subbidang Ketenagaan

Subbidang Ketenagaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan

kebijakan teknis, rencana, program, dan pelaksanaan di bidang penyusunan

peningkatan kualifikasi dan kompetensi, penilaian kinerja, pengembangan karir,

6

penghargaan, dan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan di bidang kelautan

dan perikanan.

d) Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan dan umum

lingkup pusat.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:

1) penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran,

penyiapan bahan penyusunan program dan anggaran, serta pelaksanaan

administrasi keuangan; dan

2) penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan administrasi sumber daya manusia

aparatur, rumah tangga dan perlengkapan, persuratan, serta kearsipan lingkup

pusat.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud Bagian Tata Usaha didukung oleh:

a. Subbagian Umum

Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan administrasi sumber daya

manusia aparatur, rumah tangga dan perlengkapan, persuratan, serta kearsipan

lingkup pusat.

b. Subbagian Keuangan

Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan

penyusunan rencana program dan anggaran, serta pelaksanaan administrasi

keuangan, dan pelaporan lingkup pusat.

Adapun struktur organisasi Pusat Pendidikan KP sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan

dan Perikanan Nomor: 6/PERMEN-KP/2017 tanggal 30 januari 2017 tentang Organisasi dan

Tata Kerja di lingkup KKP, adalah sebagaimana struktur organisasi berikut :

7

D. Sistematika Laporan Kinerja

Dasar hukum dalam penyusunan Laporan Kinerja Pusat Pendidikan KP adalah :

1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

2. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Keputusan Kepala LAN Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan

Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah; dan

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun

2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akutabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Pusat Pendidikan KP

8

Adapun sistematika penyajian laporan sebagai berikut:

1. Ringkasan Eksekutif, pada bagian ini berisi ringkasan dari laporan ini, antara lain berisi

uraian singkat tentang tujuan, sasaran, capaian kinerja dan kendala selama tahun 2017.

2. Bab I Pendahuluan, pada bab ini berisi hal-hal umum tentang Pusat Pendidikan KP seperti

tugas dan fungsi serta struktur organisasi Pusat Pendidikan KP.

3. Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, pada bab ini uraian singkat tentang Rencana

Strategis BPSDMPKP 2015-2019, Rencana Kerja Tahunan, dan Penetapan Kinerja Pusat

Pendidikan KP Tahun 2017 serta Pengukuran Kinerja.

4. Bab III Akuntabilitas, bab ini dijelaskan hasil capaian kinerja dari indikator-indikator kinerja

yang telah diuraikan pada bab sebelumnya disertai beberapa capaian indikator kinerja lainnya

5. Bab IV Penutup, bab ini berisi uraian singkat terkait Kesimpulan, Permasalahan dan

Rekomendasi.

9

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai salah satu kementerian bidang

ekonomi, pada hakekatnya tercermin dari seluruh kebijakannya yang diarahkan dalam

kerangka pembangunan ekonomi. Komponen utama ekonomi kelautan dan perikanan

menyangkut dengan persoalan produksi dan pendapatan, yang harus dikembangkan

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan. Kondisi ini relevan dengan visi dan misi KKP.

Visi KKP adalah “Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri,

maju, kuat, dan berbasis kepentingan nasional.”. Ada 3 pilar misi yang mendukung visi

KKP, yakni :

1. Kedaulatan (Sovereignty), yakni mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan

yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber

daya kelautan dan perikanan, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai

negara kepulauan.

2. Keberlanjutan (Sustainability), yakni mewujudkan pengelolaan sumber daya kelautan

dan perikanan yang berkelanjutan.

3. Kesejahteraan (Prosperity), yakni mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan

yang sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian dalam kebudayaan.

Menjabarkan misi pembangunan kelautan dan perikanan , maka tujuan pembangunan

kelautan dan perikanan adalah :

1. Kedaulatan (Sovereignty), yakni :

a. Meningkatkan pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan.

b. Mengembangkan sistem perkarantinaan ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil

perikanan, dan keamanan hayati ikan.

2. Keberlanjutan (Sustainability), yakni :

10

c. Mengoptimalkan pengelolaan ruang laut, konservasi dan keanekaragaman hayati

laut.

d. Meningkatkan keberlanjutan sumberdaya dan usaha perikanan tangkap dan

budidaya.

e. Meningkatkan daya saing dan sistem logistik hasil kelautan dan perikanan

3. Kesejahteraan (Prosperity), yakni :

f. Mengembangan kapasitas SDM dan pemberdayaan masyarakat.

g. Mengembangkan inovasi iptek kelautan dan perikanan.

Badan Riset dan Sumber Daya Manusia KP yang mempunyai tugas menyelenggarakan

riset di bidang kelautan dan perikanan dan pengembangan sumber daya manusia

kelautan dan perikanan merupakan perpanjangan tangan dari Menteri KP guna

mewujudkan misi kesejahteraan (prosperity). Pusat Pendidikan, sebagai bagian dari

BRSDM KP, memiliki tugas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat KP melalui

peningkatan kompetensi SDM KP dan perluasan akses pendidikan, dengan indikator

tujuan meliputi :

1) Tersedianya satuan pendidikan vokasi KP yang terstandar;

2) Terselenggaranya sistem pendidikan berbasis kompetensi dengan pendekatan

teaching factory;

3) Tersedianya stimulan dan fasilitas pengembangan SDM bidang kelautan dan

perikanan;

4) Terserapnya lulusan satuan pendidikan KP di dunia usaha dan dunia industri;

5) Peningkatan dan perluasan akses kesehatan masyarakat KP melalui program Dokter

Bahari.

Kinerja Pusat Pendidikan KP dalam rangka mendukung visi dan misi KKP di tahun 2017

dapat dijabarkan melalui Perjanjian Kinerja Bidang Pendidikan Kelautan dan Perikanan

tahun 2017 pada tabel di bawah ini :

11

Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja Bidang Pendidikan KP Pusat Pendidikan KP Tahun 2017

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET

STAKEHOLDER PERSPECTIVE

1 Terwujudnya kesejahteraan

masyarakat KP

1 Jumlah lulusan pendidikan KP yang

meningkat pendapatannya (orang)

1.158

COSTUMER PERSPECTIVE

2 Meningkatnya hasil

penyelenggaran Riset dan SDM

yang mendukung produktivitas

usaha dan pendapatan negara

dari sektor KP

2 Peningkatan Presentase PNBP (%) 10

3 Terwujudnya kompetensi

SDMKP yang mendukung

peningkatan produktivitas

usaha dan pendapatan negara

dari sektor KP

3 Jumlah lulusan satuan pendidikan

KP yang bersertifikat kompetensi

(Orang)

1.930

4 Jumlah aparatur KKP yang

ditingkatkan kompetensinya

melalui pendidikan formal (Orang)

25

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

4 Tersedianya kebijakan

pembangunan yang efektif

bidang pendidikan KP

5 Indeks efektivitas kebijakan

pemerintah (Indeks)

7.7

5 Terwujudnya peningkatan

kapasitas dan kapabilitas

bidang pendidikan KP

6 Jumlah sarana dan prasarana

pendidikan KP yang ditingkatkan

kapasitasnya (Satker)

18

6 Terselenggaranya bidang

pendidikan KP yang

mendukung terwujudnya

kedaulatan & keberlanjutan

7 Prosentase anak pelaku utama yang

diterima sebagai peserta didik (%)

46

8 Jumlah lembaga/satuan pendidikan

KP yang sesuai standar (Unit)

15

9 Jumlah peserta didik pada satuan

pendidikan lingkup KKP (Orang)

7.568

10 Bantuan Biaya Operasional Laut

Masa Depan Bangsa (Kelompok)

50

11 Jumlah pendidik dan tenaga

kependidikan yang meningkat

kompetensinya (Orang)

115

7 Terselenggaranya

pengendalian dan monitoring

pelaksanaan kegiatan

12 Deviasi ketepatan/kesesuaian

sasaran program pengembangan

SDM kelautan dan perikanan

15

12

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET

pendidikan kelautan dan

perikanan

melalui kegiatan pendidikan

kelautan dan perikanan (%)

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

8 Terwujudnya aparatur sipil

negara bidang pendidikan KP

yang kompeten, profesional

dan berkepribadian

13 Indeks kompetensi dan integritas di

Pusdik KP

77

9 Tersedianya manajemen

pengetahuan bidang

pendidikan KP yang handal dan

mudah diakses

14 Persentase unit kerja lingkup

Pusdik KP yang menerapkan sistem

manajemen pengetahuan yang

terstandar (%)

50

10 Terwujudnya pranata dan

kelembagaan birokrasi bidang

pendidikan KP yang efektif,

efisien dan berorientasi pada

layanan prima

15 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi di

Pusdik KP

A (80)

16 Nilai Maturitas SPIP (nilai) 2

17 Presentase tindak lanjut direktif

pimpinan (%)

100

18 Jumlah inovasi pelayanan publik

lingkup Pusdik KP(Proposal)

1

19 Nilai AKIP lingkup Pusdik KP (Nilai) A (86)

11 Terkelolanya anggaran

pembangunan bidang

pendidikan KP secara efisien

dan akuntabel

20 Nilai kinerja anggaran Pusat

Pendidikan KP (%)

Baik (83)

21 Persentase Kepatuhan terhadap SAP

lingkup Pusat Pendidikan KP (%)

100

Strategi dalam pelaksanaan Pendidikan Kelautan dan Perikanan sebagai berikut :

a. Meningkatkan dan mengembangkan kelembagaan, kapasitas, serta kualitas satuan

pendidikan lingkup KKP;

b. Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan pendekatan Teaching Factory di bidang

kelautan dan perikanan;

c. Mengembangkan kurikulum, tenaga pendidik, sarana dan prasarana Pendidikan

Menengah dan Tinggi KP yang sesuai standar;

d. Mengembangkan sistem sertifikasi kompetensi peserta didik;

e. Pengembangan minat kewirausahaan bagi peserta didik kelautan dan perikanan;

13

f. Menguatkan jejaring termasuk melibatkan pemangku kepentingan dalam proses

pengembangan pendidikan.

B. Penetapan Kinerja (PK) PUSAT PENDIDIKAN KP

Tabel 2.2. Target Triwulan II Perjanjian Kinerja Pusat Pendidikan KP Tahun 2017

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN

2017

TARGET

TRIWULAN

II

KETERANGAN

STAKEHOLDER PERSPECTIVE

1 Terwujudnya

kesejahteraan

masyarakat KP

1 Jumlah lulusan yang

pendidikan KP yang

meningkat

pendapatannya

(orang)

1.158 - Tidak ada

target di

Triwulan II

karena

penargetan

dimulai di

Triwulan III

COSTUMER PERSPECTIVE

2 Meningkatnya

hasil

penyelenggaraan

riset dan SDM

yang mendukung

produktivitas

usaha dan

pendapatan

negara dari

sektor KP

2 Peningkatan

persentase PNBP (%)

10 - Tidak ada

target di

Triwulan II

karena

penargetan

dimulai di

Triwulan IV

Terwujudnya

kompetensi SDM

KP yang

mendukung

peningkatan

produktivitas

usaha dan

pendapatan

negara dari

sektor KP

3 Jumlah lulusan satuan

pendidikan KP yang

bersertifikat

kompetensi (orang)

1.930 1.160 Target adalah

jumlah lulusan

pendidikan

menengah

(SUPM)

4 Jumlah aparatur KKP

yang ditingkatkan

kompetensinya

melalui pendidikan

formal (orang)

233 179 Tugas belajar

lanjutan di

dalam negeri

sebanyak 158

dan tugas

belajar luar

negeri

sebanyak 21

orang

14

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN

2017

TARGET

TRIWULAN

II

KETERANGAN

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

4 Tersedianya

kebijakan

pembangunan

yang efektif

bidang

pendidikan KP

5 Indeks efektivitas

kebijakan pemerintah

(Indeks)

7,7 - Adopsi

langsung dari

level 0

5 Terwujudnya

peningkatan

kapasitas dan

kapabilitas

bidang

pendidikan KP

6 Jumlah sarana dan

prasarana pendidikan

KP yang ditingkatkan

kapasitasnya (Satker)

18 - Tidak ada

target di

triwulan II

karena

ditargetkan

selesai di akhir

tahun

(triwulan IV)

6 Terselenggaranya

bidang

pendidikan KP

yang mendukung

terwujudnya

kedaulatan dan

keberlanjutan

7 Prosentase anak

pelaku utama yang

diterima sebagai

peserta didik (%)

46% - Tidak ada

target di

triwulan II

karena

ditargetkan di

triwulan III

8 Jumlah

lembaga/satuan

pendidikan KP yang

sesuai standar (unit)

15 - Tidak ada

target di

Triwulan II

karena

merupakan

target tahunan

9 Jumlah peserta didik

pada satuan

pendidikan lingkup

KKP (orang)

7.568 5.810 Target

merupakan

jumlah peserta

didik kelas 1

dan kelas 2

tanpa

menghitung

kelas 3 yang

sudah lulus

10 Bantuan Biaya

Operasional Laut

Masa depan bangsa

(Kelompok)

50 - Tidak ada

target di

Triwulan II

karena

merupakan

target tahunan

15

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN

2017

TARGET

TRIWULAN

II

KETERANGAN

11 Jumlah pendidik dan

tenaga kependidikan

yang meningkat

kompetensinya

115 90 ~

7 Terselenggaranya

pengendalian dan

monitoring

pelaksanaan

kegiatan

pendidikan

kelautan dan

perikanan

12 Deviasi

ketepatan/kesesuaian

sasaran kegiatan

pendidikan kelautan

dan perikanan (%)

15 - Tidak ada

target di

Triwulan II

karena

merupakan

target tahunan

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

8 Terwujudnya

aparatur sipil

negara bidang

Pendidikan KP

yang kompeten,

profesional dan

berkepribadian

13 Indeks kompetensi

dan integritas di

Pusdik KP

77 60 ~

9 Tersedianya

manajemen

pengetahuan

bidang

Pendidikan KP

yang handal dan

mudah diakses

14 Persentase unit kerja

lingkup Pusdik KP

yang menerapkan

sistem manajemen

pengetahuan yang

terstandar (%)

50 32 ~

10 Terwujudnya

pranata dan

kelembagaan

birokrasi bidang

pendidikan KP

yang efektif,

efisien, dan

berorientasi pada

layanan prima

15 Nilai Kinerja

Reformasi Birokrasi

di Pusdik KP

A (80) 80 ~

16 Nilai Maturitas SPIP

(nilai)

2 - ~

17 Persentase tindak

lanjut direktif

pimpinan (%)

100 40 ~

18 Jumlah inovasi

pelayanan publik

lingkup Pusdik KP

(proposal)

1 - ~

16

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN

2017

TARGET

TRIWULAN

II

KETERANGAN

19 Nilai AKIP lingkup

Pusdik KP (Nilai)

A (86) - ~

11 Terkelolanya

anggaran

pembangunan

bidang

Pendidikan KP

secara efisien dan

ekuntabel

20 Nilai kinerja anggaran

Pusat Pendidikan KP

(%)

Baik

(83)

45 ~

21 Persentase

Kepatuhan terhadap

SAP lingkup Pusat

Pendidikan KP (%)

100 100 ~

C. Pengukuran Kinerja

1. Rumus Pengukuran

Pengukuran capaian kinerja Pusat Pendidikan KP Triwulan II Tahun 2017, dilakukan dengan

membandingkan antara target (rencana) dengan realisasi pada masing-masing indikator

kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengacu kepada Manual IKU pada masing-

masing indikator.

2. Metode Pengukuran Kinerja

Metode pengukuran kinerja lingkup Pusat Pendidikan KP dilakukan secara berkala setiap 3

(tiga) bulan sekali (triwulanan), yaitu pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember.

17

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2017

Pengukuran capaian kinerja Pusat Pendidikan KP Triwulan II tahun 2017 dilakukan dengan cara

membandingkan antara target (rencana) dan realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) pada

masing-masing perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan

perangkat lunak berbasis Balanced Scorecard dari Kementerian Kelautan Perikanan, yaitu pada

http://kinerjaku.kkp.go.id. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data capaian kinerja

Pusat Pendidikan KP tahun 2017 Triwulan II sebesar 105.28 %, yang berasal dari capaian kinerja

masing-masing perspektif sebagai berikut:

Gambar 3.1. Capaian Kinerja Pusat Pendidikan KP TW II pada web kinerjaku.kkp.go.id

18

B. Evaluasi dan Analisis Kinerja

Pelaksanaan evaluasi dan analisis kinerja dilakukan melalui pengukuran kinerja dengan

menggunakan formulir pengukuran kinerja sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja Tahun 2015 dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja.Pengukuran

kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi

dan misi BPSDM KP. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang

didasarkan pada IKU yang telah diidentifikasi agar sasaran-sasaran strategis dan tujuan strategis

sebagaimana telah ditetapkan dalam Peta Strategi BPSDMP KP yang menjadi kontrak kinerja pada

Tahun 2017 dapat tercapai.

Kinerja yang dapat diukur pada Triwulan II tahun 2017 adalah :

1. Capaian Kinerja pada Customer Perspective

Pada Triwulan II tahun 2017, dari customer perspective , ada dua IKU yang mendukung kinerja

Pusat Pendidikan KP. IKU tersebut antara lain :

Tabel 3.1 Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 pada Customer Perspective

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Triwulan II

Realisasi Triwulan II

Prosentase

(%)

3. Terwujudnya

kompetensi SDM

KP yang

mendukung

peningkatan

produktivitas

usaha dan

pendapatan

negara dari sektor

KP

3 Jumlah lulusan

satuan

pendidikan KP

yang

bersertifikat

kompetensi

(Orang)

1.160 1.161 100.09

4 Jumlah

aparatur KKP

yang

ditingkatkan

kompetensinya

melalui

pendidikan

formal (Orang)

179 179 100

19

Sasaran Strategis 3 : Terwujudnya kompetensi SDM KP yang mendukung peningkatan

produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP

Indikator Kinerja Utama 3 : Jumlah lulusan satuan pendidikan KP yang bersertifikat

kompetensi (Orang)

Sejalan dengan kurikulum berbasis kompetensi yang dikembangkan dan dilaksanakan di

SUPM, maka sistem penilaian hasil belajar yang disusun pun harus menggunakan model

penilaian berbasis kompetensi (competency-based assessment). Di samping itu upaya

standarisasi sistem uji kompetensi/penilaian berbasis kompetensi untuk semua SUPM

perlu dilakukan untuk mendapatkan kualitas proses dan hasil yang diharapkan sesuai

dengan persyaratan bukti standar kompetensi, dimanapun, kapanpun serta siapapun

penilai (asesor) yang melaksanakan uji kompetensi tersebut untuk mendapatkan

sertifikat kompetensi. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, nilai dan

sikap dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang bersifat

dinamis, berkembang dan dapat diraih setiap waktu. Uji kompetensi dilakukan terhadap

semua mata pelajaran, baik adaptif, normatif maupun produktif, melalui Uji Kompetensi

Keahlian (UKK) dan Ujian Nasional (UN) KKP. Ujian Nasional KKP tahun 2017 adalah

tahun pertama ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Mata pelajaran UNBK adalah

Bahasa Indonesia, Matemarika, dan Bahasa Inggris. Pada mata pelajaran produktif,

materi soal mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Uji

kompetensi keahlian (UKK) dilakukan untuk mengetahui tingkat kecakapan siswa dan

taruna. Tujuan dari UKK adalah untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa dan

taruna sesuai dengan bidang keahlian yang ditempuh di SUPM.

Capaian kinerja jumlah lulusan satuan pendidikan KP yang bersertifikat kompetensi

adalah sebagai berikut :

20

Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama 3

Sasaran

Strategis

Indikator

Kinerja

Target

TW II

Realisasi Prosentase (%)

2 Terwujudnya kompetensi SDM KP yang mendukung peningkatan produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP

3 Jumlah lulusan

satuan pendidikan

KP yang

bersertifikat

kompetensi (orang)

1.160 1.161 100.09

Tabel 3.3 Jumlah lulusan SUPM pada periode triwulan II tahun 2016 dan 2017

Dari tabel di atas dapat terlihat adanya kenaikan jumlah lulusan pada tahun 2017

dibandingkan dengan tahun 2016 sebanyak 21 orang. Penyebab kenaikan jumlah lulusan

salah satunya karena SUPM Kota Agung pada tahun 2017 ini baru meluluskan taruna dari

jurusan TPL dan TPHP, dan SUPM Bone dari jurusan TPL. Namun apabila capaian dilihat

per satuan pendidikan KP, maka ada beberapa UPT yang capaiannya turun dibandingkan

dengan tahun sebelumnya, disebabkan antara lain :

No. Satuan Pendidikan Lulusan Tahun

2016 Lulusan Tahun

2017 1 SUPMN Ladong 136 114

2 SUPMN Pariaman 135 149

3 SUPMN Kota Agung 88 113

4 SUPMN Pontianak 158 190

5 SUPMN Tegal 138 101

6 SUPMN Bone 186 154

7 SUPMN Waiheru 122 167

8 SUPMN Sorong 109 117

9 SUPMN Kupang 69 56

Jumlah 1.140 1.161

21

1. Penerimaan siswa pada tahun 2014 lebih sedikit dibandingkan dengan tahun

2013. Hal ini mengingat kapasitas asrama agar tetap cukup menampung seluruh

peserta didik;

2. Pelanggaran siswa yang tidak bisa ditolerir sehingga ditunda masa kelulusannya.

Tercapainya jumlah lulusan satuan pendidikan KP yang bersertifikat kompetensi sesuai

dengan target yang telah ditetapkan ditentukan antara lain oleh proses belajar mengajar

yang sesuai standar pendidikan nasional, kurikulum yang mengacu kepada SKKNI,

tingkat kedisiplinan siswa dan taruna dalam mentaati tata tertib dan peraturan sekolah,

sistem pembinaan siswa dan taruna yang sesuai dengan Standard Operational Procedure

(SOP).

Indikator Kinerja Utama 4 : Jumlah aparatur KKP yang ditingkatkan kompetensinya

melalui pendidikan formal (Orang)

Salah satu upaya dalam peningkatan pengetahuan, kemampuan dan profesionalisme

SDM kelautan dan perikanan melalui pendidikan formal adalah dengan pemberian tugas

belajar dan dukungan fasilitasi bagi pegawai yang melakukan izin belajar, baik jenjang

S1, S2 maupun S3. Pemberian tugas belajar diharapkan dapat memberikan dampak yang

baik di bidang teknis maupun manajerial di bidang kelautan dan perikanan. Maksud dari

kegiatan ini adalah guna membantu meningkatkan kualitas dan profesionalisme

sumberdaya aparatur kelautan dan perikanan. Sedangkan tujuan pelaksanaan kegiatan

ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan Aparatur

Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menganalisis, menyajikan hasil pelaksanaan

tugas dengan baik dan memberikan sumbangan pemikiran bagi perumusan kebijakan

kementerian lebih lanjut. Pencapaian jumlah aparatur KKP yang meningkat

kompetensinya melalui tugas belajar dapat dilihat dalam tabel berikut :

22

Tabel 3.4. Capaian Indikator Kinerja Utama 4

Sasaran Strategis Indikator

Kinerja

Target

TW II

Realisasi Prosentase

(%)

2 Terwujudnya kompetensi SDM KP yang mendukung peningkatan produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP

4 Jumlah aparatur

KKP yang

ditingkatkan

kompetensinya

melalui pendidikan

formal (Orang)

179 179 100

Berikut adalah tabel yang menggambarkan jumlah peserta tubel di KKP saat ini :

Tabel 3.5 Rekapitulasi Peserta Tugas Belajar Aparatur KKP Dalam Negeri Tahun 2017

No Unit Kerja

Tahun Total

2014 2015 2016

S2 S3 S2 S3 S2 S3 S2 S3

1 Sekretariat Jenderal 2 2 2 2

2 Inspektorat Jenderal 2 1 3 0

3 Ditjen Perikanan Tangkap 1 2 2 1

4 Ditjen Perikanan Budidaya 12 10 3 22 3

5 Ditjen Pengelolaan Ruang

Laut

1 5 1 1 6 2

6 Ditjen Penguatan Daya Saing

Produk Perikanan

2 4 6 0

7 Ditjen Pengawasan Sumber

Daya Kelautan dan Perikanan

6 9 15 0

8 Badan Penelitian dan

Pengembangan KP

7 5 5 9 4 14 16

9 Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia KP

3 19 4 21 1 40 8

10 Badan Karantina Ikan dan

Pengawasan Mutu

8 2 6 14 2

JUMLAH 12 63 13 61 9 124 34

158

23

Pada tahun 2016, KKP memiliki program prioritas peningkatan kemampuan manajemen publik

dan aplikasi teknologi bagi pegawai KKP guna mempersiapkan KKP menghadapai Asean Free

trade Area (AFTA) North America Freee Trade Area (NAFTA) , dan Asian Pacific Economic

Coorporation (APEC). Maka, dibukalah program tugas belajar untuk luar negeri. Kesempatan ini

memberikan kesempatan kepada aparatur KKP untuk meningkatkan kemampuan berbahasa

asing yang prima, memperluas wawasan dan cakrawala berpikir, jejaring kerja internasional,

dan peningkatan kesempatan bagi anak bangsa untuk berpartisipasi dalam pengembangan

keilmuan kelautan dan perikanan secara internasional.

Tabel 3.6 Rekapitulasi Peserta Tugas Belajar Aparatur KKP ke Luar Negeri Tahun 2017

No Unit Kerja Jumlah Peserta Tubel

1 Sekretariat Jenderal 5

2 Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut 5

3 Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap 2

4 Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 2

5 Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk

Kelautan dan Perikanan

1

6 Inspektorat Jenderal 3

7 Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan

Keamanan Hasil Perikanan

3

JUMLAH 21

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa total peserta tugas belajar baik dalam negeri maupun luar

negeri sebanyak 179 orang.

2. Capaian Kinerja pada Internal Process Perspective

Pada Triwulan II tahun 2017, dari internal process perspective , ada dua IKU yang mendukung

kinerja Pusat Pendidikan KP. IKU tersebut antara lain :

24

Tabel 3.7 Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 pada Internal Process Perspective

Indikator Kinerja Utama 9

Jumlah peserta didik pada satuan pendidikan lingkup KKP (orang)

Untuk mendukung keberhasilan pembangunan ekonomi berbasis kelautan dan perikanan,

diperlukan SDM yang berkualitas tinggi dan kompeten serta didukung peningkatan kapasitas

peserta didik di bidang kelautan dan perikanan. Pusat Pendidikan KP turut berkontribusi dalam

membangun sumber data manusia KP yang berkompeten melalui kegiatan pendidikan secara

formal di 9 (sembilan) Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), 6 (tiga) Politeknik KP dan 1

(satu) Sekolah Tinggi Perikanan.

Kompetensi peserta didik adalah kemampuan yang harus dimiliki/dicapai peserta didik setelah

mengikuti pembelajaran. Kemampuan tersebut adalah perpaduan dari pengetahuan,

keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

Seseorang yang telah memiliki kompetensi dalam bidang tertentu bukan hanya mengetahui,

tetapi juga dapat memahami dan menghayati bidang tersebut yang tercermin dalam pola perilaku

sehari-hari.

Kompetensi peserta didik pada setiap tingkat dan/atau semester terdiri atas Standar Kompetensi

(SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Secara rinci, klasifikasi kompetensi peserta didik mencakup:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Triwulan

II

Realisasi Triwulan II

Prosentase

(%)

6. Terselenggaranya

bidang pendidikan

KP yang

mendukung

terwujudnya

kedaulatan d&

keberlanjutan.

9 Jumlah peserta

didik pada

satuan

pendidikan

lingkup KKP

5.810 5.810 100

11 Jumlah

pendidik dan

tenaga

kependidikan

yang

meningkat

kompetensinya

(orang)

90 96 106.67

25

Kompetensi Lulusan, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik setelah

tamat mengikuti pendidikan pada jenjang atau satuan pendidikan tertentu. Misalnya, kompetensi

lulusan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK. Dilihat dari tujuan kurikulum, kompetensi lulusan

termasuk tujuan institusional.

Kompetensi Standar, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai setelah anak didik

menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap jenjang pendidikan yang diikutinya.

Dilihat dari tujuan kurikulum, kompetensi standar termasuk pada tujuan kurikuler.

Kompetensi Dasar, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penguasaan

konsep atau materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu.

Dilihat dari tujuan kurikulum, kompetensi termasuk pada tujuan pembelajaran.

Pada Triwulan II tahun 2017, jumlah peserta didik yang ditargetkan sebanyak 5.810 orang. Target

ini disesuaikan dengan realisasi tahun 2016 dikurangi dengan prediksi lulusan peserta didik pada

pendidikan menengah tahun 2017, karena pada bulan April, kalender pendidikan menengah

sudah mengadakan ujian nasional, dan pada bulan Mei Pusdik sudah mengeluarkan SK kelulusan

untuk taruna pendidikan menengah. Sementara pendidikan tinggi masih belum ujian kelulusan,

sehingga taruna masih dalam proses belajar mengajar seperti biasa. Tabel berikut

menggambarkan capaian kinerja pada IKU 9 :

Tabel 3.8. Capaian Indikator Kinerja Utama 9

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase

(%)

6 Terselenggaranya

bidang pendidikan

KP yang

mendukung

terwujudnya

kedaulatan d&

keberlanjutan.

9 Jumlah peserta

didik pada

satuan

pendidikan

lingkup KKP

5.810 5.810 100

26

Tabel 3.9. Jumlah peserta didik pada satuan pendidikan lingkup KKP pada periode Triwulan II

Tahun Pelajaran 2015/2016 dan Tahun Pelajaran 2016/2017 di Satuan Pendidikan KP

No Satuan Pendidikan Jumlah Peserta Didik yang kompeten

Tahun Pelajaran

2015/2016

Tahun Pelajaran

2016/2017

1. STP Jakarta 1.550 1.516

2. Politeknik KP Sidoarjo 428 430

3. Politeknik KP Bitung 410 425

4. Politeknik KP Sorong 331 312

5. Politeknik KP Bone 85

6. Politeknik KP Kupang 75

7. Politeknik KP Karawang 75

8. SUPM N Ladong 249 282

9. SUPM N Pariaman 319 313

10. SUPM N Kotaagung 272 305

11. SUPM N Tegal 392 367

12. SUPM N Pontianak 259 360

13. SUPM N Bone 362 353

14. SUPM N Waiheru 410 367

15. SUPM N Sorong 334 349

16. SUPM N Kupang 147 196

JUMLAH 5.463 5.810

Sumber data : Pusat Pendidikan KP

Dari tabel di atas dapat dilihat adanya kenaikan jumlah peserta didik sebanyak 347 orang

dibanding dengan tahun pelajaran sebelumnya. Faktor kenaikan jumlah peserta didik yang

kompeten salah satunya disebabkan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan KP dan

penambah kapasitas peserta didik di satuan pendidikan KP (Politeknik KP Kupang, Politeknik KP

Karawang, dan Politeknik KP Bone)

27

Indikator Kinerja Utama 11

Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya

Upaya peningkatan mutu pendidikan dipengaruhi oleh faktor majemuk. Namun demikian, faktor

yang paling penting adalah dosen dan guru, karena hitam-putihnya proses belajar mengajar di

dalam kelas banyak dipengaruhi oleh mutu dosen dan gurunya. Dosen dan guru dikenal sebagai

'hidden curriculum' atau kurikulum tersembunyi, karena sikap dan tingkah laku, penampilan

profesional, kemampuan individual, dan apa saja yang melekat pada pribadi dosen dan guru, akan

diterima oleh peserta didiknya sebagai rambu-rambu untuk diteladani atau dijadikan bahan

pembelajaran.

Target jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya merupakan

penggabungan target antara satuan pendidikan KP dan kegiatan dari Pusat Pendidikan KP sendiri.

Capaian kinerja pada IKU ini berasal dari satuan pendidikan, dimana pendidik dan tenaga

kependidikan mereka sudah diikusertakan dalam berbagai pelatihan guna meningkatkan

kompetensi mereka. Tabel berikut menggambarakan capaian kinerja IKU 11 :

Dan tabel berikut menggambarkan perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan tahun 2017 di

periode Triwulan II :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Triwulan

II

Realisasi Triwulan

II

Prosentase (%)

6. Terselenggaranya

bidang pendidikan

KP yang

mendukung

terwujudnya

kedaulatan d&

keberlanjutan.

11 Jumlah

pendidik dan

tenaga

kependidikan

yang

meningkat

kompetensinya

(orang)

90 96 106.67

3.10 Capaian Kinerja Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Triwulan II Tahun 2017

28

Tabel 3.11 Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Yang Meningkat Kompetensinya pada

Triwulan II Tahun 2016 dan Triwulan II tahun 2017

No Unit Kerja Jumlah

TW II Tahun 2016

TW II

Tahun 2017

1 Pusat Pendidikan KP 22

2 Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta 7 2

3 Jurusan Penyuluhan Perikanan STP Bogor 11

4 BAPPL Serang 1

5 Politeknik KP Sidoarjo 4

6 Politeknik KP Bitung 4

7 Politeknik KP Sorong 4 15

8 Politeknik KP Bone

9 Politeknik KP Kupang

10 Politeknik KP Karawang

11 SUPM N Ladong 3

12 SUPM N Pariaman 2

13 SUPM N Kota Agung 2

14 SUPM N Tegal 3

15 SUPM N Pontianak 2

16 SUPM N Bone 2

17 SUPM N Waiheru 24

18 SUPM N Sorong 5

19 SUPM N Kupang 2

Total 19 96

Sumber data : Pusat Pendidikan KP

Tabel menggambarkan di periode yang sama (April-Juni) di tahun 2016, kegiatan peningkatan

kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan vakum dikarenakan adanya efisiensi anggaran,

sehingga untuk sementara kegiatan-kegiatan diberhentikan terlebih dahulu. Pada tahun 2017, Pusat

29

Pendidikan melaksanakan Uji Kompetensi Guru, dengan peserta sebanyak 22 orang dari SUPM

Lingkup KKP bertempat di Laboratorium Komputer SMA Negeri 68 Jakarta Pusat. Selanjutnya

pendidikan menengah dan pendidikan tinggi juga aktif mengirimkan pendidik dan tenaga

kependidikannya untuk mengikuti pelatihan yang tidak terbatas pada kegiatan PBM saja, tapi juga

pelatihan PNBP dan ketatausahaan.

3. Capaian Kinerja Pada Perspektif Pembelajaran (Learn And Growth Perspective)

Tabel 3.12 Capaian Kinerja Pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn and Growth

Perspective)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

TRIWULAN

II

CAPAIAN

TRIWULAN

II

PROSENTASE

(%)

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

8 Terwujudnya

aparatur sipil negara

bidang Pendidikan

KP yang kompeten,

profesional dan

berkepribadian

13 Indeks kompetensi

dan integritas di

Pusdik KP

60 63.14 105.23

9 Tersedianya

manajemen

pengetahuan bidang

Pendidikan KP yang

handal dan mudah

diakses

14 Persentase unit

kerja lingkup Pusdik

KP yang

menerapkan sistem

manajemen

pengetahuan yang

terstandar (%)

32 43.68 136.5

10 Terwujudnya

pranata dan

kelembagaan

birokrasi bidang

pendidikan KP yang

efektif, efisien, dan

berorientasi pada

layanan prima

15 Nilai Kinerja

Reformasi Birokrasi

di Pusdik KP

80 89.60 112

17 Persentase tindak

lanjut direktif

pimpinan (%)

40 40 100

11 Terkelolanya

anggaran

pembangunan

bidang Pendidikan

KP secara efisien

dan ekuntabel

20 Nilai kinerja

anggaran Pusat

Pendidikan KP (%)

45 47.54 105.64

21 Persentase

Kepatuhan terhadap

SAP lingkup Pusat

Pendidikan KP (%)

100 100 100

30

Sasaran Strategis 8 : Terwujudnya aparatur sipil negara bidang pendidikan KP yang kompeten, professional, dan kepribadian

Indikator Kinerja Utama 13 : Indeks Kompetensi dan Integritas di Pusdik KP

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Indeks kompetensi dan integritas BRSDM dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 3.13 Capaian Indikator Kinerja Utama 13 Triwulan II Tahun 2017

Sasaran Strategis Indikator Target

Triwulan II

Realisasi Triwulan II PROSENTASE

8 Terwujudnya aparatur sipil negara bidang Pendidikan KP yang kompeten, profesional dan berkepribadian

13 Indeks kompetensi dan integritas di Pusdik KP

60 63.14 105.23

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa Indeks kompetensi dan integritas BRSDM telah

mencapai target Triwulan II yang telah ditetapkan dengan target nilai 60 dengan capaian

sebesar 65,34 (105,23%). Indikator ini dibentuk dari empat komponen yaitu Persentase

Perbandingan Kompetensi Pegawai, Persentase Capaian Output Pegawai pada SKP, Persentase

Tingkat Kehadiran Pegawai dan Persentase Pengembalian LHKPN/ LHKASN, dimana masing-

masing komponen memiliki bobot yang sama sehingga pengukuran capaian indikator ini

merupakan nilai rata-rata dari empat komponen tersebut.

Jika dibandingkan dengan Target Tahunan, sebagaimana ditargetkan pada Perjanjian Kinerja

tahun 2017, BRSDM baru memperoleh capaian 63,14 atau 78,92% dan harus mampu untuk

meningkatkan nilai Indeks kompetensi dan integritas BRSDM sebanyak 16,86 pada triwulan

berikutnya agar dapat memenuhi target pada tahun ini.

Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai indeks kompetensi dan integritas yaitu kegiatan

sosialisasi tentang kewajiban pengisian dan pelaporan LHKPN/LHKASN, sosialisasi kewajiban

penyusunan dan pengukuran SKP serta sosialisasi tentang disiplin pegawai sehingga pegawai

sadar tentang kewajiban mematuhi kewajiban masuk kantor sesuai ketentuan yang berlaku.

Khusus untuk kewajiban mematuhi jam kerja serta penyusunan dan pengukuran SKP saat ini

telah menjadi faktor yang menentukan pembayaran tunjangan kinerja, pegawai yang tidak

31

mematuhi jam kerja akan dikenakan pengurangan tunjangan kinerja sedang yang tidak

menyusun dan melakukan pengukuran SKP ditunda pembayaran tunjangan kinerjanya.

Sasaran Strategis 9 : Tersedianya manajemen pengetahuan bidang Pendidikan KP yang handal dan mudah diakses

Indikator Kinerja Utama 14 : Persentase unit kerja lingkup Pusdik KP yang menerapkan

sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase unit kerja lingkup Pusdik KP yang

menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 3.14 Capaian Indikator Kinerja Utama 14 Triwulan II Tahun 2017

Sasaran Strategis Indikator Target

Triwulan I Realisasi Triwulan I PROSENTASE

9 Tersedianya manajemen pengetahuan bidang Pendidikan KP yang handal dan mudah diakses

14 Persentase unit kerja lingkup Pusdik KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)

32 43.68 136.5

Dari tabel tersebut di atas diketahui bahwa Persentase unit kerja BRSDM yang menerapkan

sistem manajemen pengetahuan yang terstandar mencapai target yang telah ditetapkan.

Dimana target pada tahun 2017 sebesar 37% unit kerja BRSDM yang menerapkan sistem

manajemen pengetahuan yang terstandar pada triwulan II, tercapai 43.86% (presentase

67.47%).

Jika dibandingkan dengan tahun sebelum, capaian untuk indikator Persentase unit kerja

BRSDM yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar mengalami

penurunan sebagaimana grafik berikut :

32

Progres capaian pada triwulan II ini mengalami peningkatan disebabkan peningkatan nilai dari

29.02% menjadi 43.86% yang diantara komponen penilaian sebagai berikut

1. Nilai Komponen Dokumen meraih 70%.

2. Nilai Komponen Keikutsertaan meraih 74.65%.

33

3. Nilai Komponen Keaktifan meraih 0%.

Ruang lingkup manajemen pengetahuan di tahun 2017 diterjemahkan Tingkat penerapan MP

di Level 1 KKP, dihitung dari 3 variabel, yaitu : (i) Sharing dokumen, (bobot 20%) (ii)

keikutsertaan (bobot 40%), (iii) keaktifan Pejabat/staf unit kerja level 1 dalam Sistem

Informasi MP yang terpilih (bobot 40%). Dengan penghitungan FORMULA :

% MP = (20% x Upload dokumen) + (40% x Keikutsertaan) + (40% x Keaktifan)

Keterangan :

Tingkat sharing dokumen :

Persentase dokumen mandatory yang dibagikan

melalui (SIMP) dibandingkan total dokumen yang

harus dibagikan.

Tingkat keikutsertaaan :

Persentase pejabat level 1 s.d staf dalam unit kerja

BRSDM yang tergabung dalam SI-MP dibanding total

Pejabat level 1 s.d staf di BRSDM.

Tingkat keaktifan :

Persentase pejabat level 2 s.d 4 lingkup BRSDM yang

aktif mendistribusikan informasi/berita ke SI-MP

dibading total pejabat level 2 s.d 4 lingkup BRSDM.

Untuk IKU Persentase unit kerja BRSDMKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan

yang terstandar ini, berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) BRSDM memiliki target sampai

dengan tahun 2019 sebesar 100 %. Untuk itu perlu inisiatif strategis yang secara langsung

dapat mencapai target tersebut. Diperlukan sosialisasi yang rutin dan berkelanjutan melalui

berbagai media, secara langsung atau tidak langsung dan secara tegas memberikan pembinaan

dan informasi agar target IKU ini dapat tercapai pada tahun 2019.

Dari data-data yang dijabarkan di atas, capaian Triwulan II tahun 2017 meraih keberhasilan

disebabkan oleh :

34

1) Komunikasi yang rutin dan kontinyu dengan Biro Perencanaan, Setjen KKP selaku

pengelola pusat dan penanggung jawab aplikasi Bitrix, dan

2) Metode jemput bola ke para pejabat dan staff lingkup BRSDM yang didaftarkan menjadi

anggota Bitrix24.

Akan tetapi, dalam pelaksanaannya masih ditemui beberapa hal yang menyebabkan

capaiannya kurang maksimal, diantaranya adalah :

1) Diperlukan perubahan manual iku yang baru di tahun 2017 sesuai yang diterapkan oleh

SekJen, dan

2) Diperlukan mensosialisasikan dalam mendukung nilai komponen keaktifan di aplikasi

Bitrix24 di lingkungan BRSDM.

Sasaran Strategis 10 : Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi bidang pendidikan KP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

Indikator Kinerja Utama 15 : Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi di Pusdik KP

Dalam sistem birokrasi saat ini, masih marak praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme

yang cenderung sering terjadi dan seperti hal yang lumrah. Situasi ini mengakibatkan

masyarakat harus membayar lebih mahal atas layanan birokrasi (high cost economic), yang

berimplikasi kepada penurunan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan.

Terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance) dan dinamis merupakan

tuntutan masyarakat dewasa ini. Hal ini sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan

masyarakat serta semakin mudahnya interaksi dengan masyarakat internasional sebagai

bagian dari globalisasi. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik mensyaratkan kinerja

birokrasi yang memiliki daya saing yang tinggi.

Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), pemerintah telah

mencanangkan program Reformasi Birokrasi (RB) melalui Grand Design RB Nasional 2010 –

2025 (Perpres No. 81 Tahun 2010) dengan tujuan: “Untuk menciptakan birokrasi

pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja

tinggi, bersih dan bebas KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi,

dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara”.

35

Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) dituntut untuk selalu

melakukan inovasi, sehingga organisasi harus menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi,

dan pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan sebagai aset utama,

kreativitas design serta kapabilitas kunci, serta perubahan peran manajerial sebagai

kebutuhan. Untuk meningkatkan kinerja birokrasi di lingkungan BRSDM, perlu melanjutkan

reformasi birokrasi yang telah berjalan pada tahap sebelumnya. Reformasi birokrasi

merupakan suatu keharusan untuk mempertahankan hal-hal baik yang sudah dilaksanakan

dan memberbaiki hal-hal yang masih dianggap belum baik. Perbaikan dan penyempurnaan ini

diharapkan berimplikasi pada perbaikan kinerja birokrasi BRSDM yang bersih, akuntabel,

efisien, efektif, dan memiliki pelayanan publik yang berkualitas.

BRSDM telah menyiapkan strategi dan program Reformasi Birokrasi yang akan dilaksanakan

oleh seluruh pegawai di berbagai kebijakan dalam delapan area perubahan. Evaluasi terhadap

pelaksanaan program reformasi birokrasi pada 8 area perubahan tersebut, berdasarkan pada

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun

2014 tentang pedoman evaluasi reformasi birokrasi instansi pemerintah.

BRSDM pada Triwulan II Tahun 2017 telah melakukan penilaian atau evaluasi implementasi

penilaian mandiri reformasi birokrasi yang didampingi oleh Inspektorat Jenderal Kementerian

Kelautan dan Perikanan. Evaluasi dilakukan terhadap 2 komponen utama yaitu komponen

pengungkit (proses) dan komponen hasil.Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai Kinerja

Reformasi Birokrasi BRSDM dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.15 Capaian Indikator Kinerja Utama 15 Triwulan II Tahun 2017

Sasaran Strategis Indikator Target

Triwulan I Realisasi Triwulan I PROSENTASE

10 Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi bidang pendidikan KP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

15 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi di Pusdik KP

80 89.60 112

36

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BRSDM telah

mencapai target Triwulan II yang telah ditetapkan dengan target nilai 80 dengan capaian

sebesar 89,60(112,00%).

BRSDM merupakan unit organisasi baru yang merupakan penggabungan dari 2 (dua) Badan,

yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan dan Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. Sehingga dalam pengukuran

kinerja reformasi birokrasi pada tahun 2017, dilakukan dengan mengukur kinerja pada 2 (dua)

Badan. Capaian kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi BRSDM pada Tri Wulan I tahun 2017

mencapai 89.60.

Untuk membandingan capaian kinerja Tri Wulan II dengan capaian pada tahun 2016, maka

terdapat 2 nilai pembanding yaitu dari Balitbang KP dan BRSDMKP. Apabila membandingkan

capaian kinerja pada Tri Wulan II dengan realisasi reformasi birokrasi di Balitbang KP Tahun

2016, mengalami peningkatan sebanyak 1,31 sedangkan dibandingan dengan BRSDMKP pada

tahun 2016 mengalami penurunan sebanyak 1.30. Penggabungan organisasi ini memberikan

dampak yang cukup signifikan terutama terkait pengumpulan dokumen laporan pelaksaaan

kegiatan pada 8 area perubahan.

Indikator Kinerja Utama 17 : Persentase Tindak Lanjut Direktif Pimpinan (%)

Capaian kinerja Directive Monitoring System (DMS) adalah capaian kinerja berdasarkan

arahan pimpinan KKP yang disajikan dalam aplikasi Directive Monitoring System kementerian

Kelautan dan Perikanan yang terhubung dengan aplikasi kinerjaku.kkp.go.id. Target bersifat

dinamik, karena dimungkinkan bertambah setiap bulannya sesuai cascading dari pimpinan

(akumulatif). Satuan capaian ditetapkan dalam bentuk persentase dengan pertimbangan

bahwa satu arahan pimpinan tidak seluruhnya dapat dituntaskan dalam waktu relatif singkat

dan ada beberapa arahan yang dapat ditindaklanjuti secara bertahap (proses). Capaian

Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase Tindak Lanjut Direktif pimpinan (%) dapat dilihat

pada tabel berikut.

37

Tabel 3.16 Capaian Indikator Kinerja Utama 17 Triwulan II Tahun 2017

Sasaran Strategis Indikator Target

Triwulan I Realisasi

Triwulan I Prosentase

(%)

10 Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi bidang pendidikan KP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

17 Persentase tindak lanjut direktif pimpinan (%)

40 40 100

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa Persentase Tindak Lanjut Direktif pimpinan telah

mencapai target Triwulan II yang telah ditetapkan dengan target 40% dengan capaian sebesar

40% (100%).

Persentase tersebut diperoleh dari persentase rata-rata Capaian progress arahan pimpinan

yang ditindaklanjuti berdasarkan bobot progress pada Directive Monitoring System aplikasi

kinerjaku.kkp.go.id dengan penjelasan hasil pengukuran :

Capaian arahan yang di TL (A) = 1/9*100% = 11.11%

Capaian arahan dalam proses (B) = 8/9*33% = 29.33%

Capaian arahan belum di TL (C ) = 0/9*100%= 0%

Total arahan yang ditindaklanjuti = 40.44%

Sebagai informasi, kualitas bobot progress 33 %, merupakan capaian progress fisik

tertimbang, dikarenakan belum adanya verifikasi dokumen bukti kinerja dari Unit Kerja

Menteri KP, namun demikian progress untuk pencapaian sudah bertambah. Disamping itu,

sampai dengan akhir Juni 2017, belum ada penambahan arahan Menteri KP yang disampaikan

melalui aplikasi Directive Monitoring System.

Apabila dibandingkan dengan target akhir tahun, capaian belum terpenuhi pencapaiannya

dikarenakan masih terdapat arahan pimpinan KKP yang masih dalam proses atau sudah

ditindaklanjuti namun belum diverifikasi oleh Tim Unit Kerja Menteri KP.

Mengingat Tindak lanjut DMS baru dimulai tahun 2017, maka BRSDM belum dapat

membandingkan pencapaian dengan tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan biladibandingkan

dengan RPJMN dan RENSTRA, tidak seluruh arahan dimaksud selaras. Terkadang sifat arahan

adalah kebutuhan mendesak dan tidak bersifat jangka panjang.

38

Arahan Pimpinan dalam aplikasi DMS bersifat internal mandatory Kementerian Kelautan dan

Perikanan, sehingga belum ada acuan standar nasional yang dapat mengukur tindak lanjut

dimaksud.

Dalam pencapaian kinerja Tindak Lanjut DMs, tentunya terdapat dukungan juga kendala.

Beberapa dukungan pencapaian kegiatan berupa :

1. Koordinasi dengan Unit Kerja teknis terkait sebagai pelaksana untuk melaporkan arahan

yang sudah ditindaklanjuti

2. Penyampaian surat resmi untuk menindaklajuti arahan dimaksud, serta monitoring dan

pengawalan terhadap pencapaian kinerja agar terimplementasi tepat waktu dan sasaran

3. Rapat koordinasi pimpinan untuk mendiskusikan dan mencari alternative solusi untuk

arahan-arahan yang terkendala untuk ditindaklanjuti. Arahan Esselon 1 dapat mendorong

satker pusat dan UPT untuk segera menindaklanjuti arahan Menteri KP

Kendala dalam pencapaian progress :

1. Tidak seluruh arahan dapat dilaksanakan pada tahun berjalan, karena ada arahan yang

bersifat jangka panjang dalam progress pencapaiannya.

2. Tidak seluruh arahan dapat dicapai sesuai target dan waktu yang ditetapkan. Misalnya

proses penyelesaian anggaran 1,7 M yang dibintang terkait IAMARI. Prosesnya pada

Triwulan II sudah terselesaikan, namun tidak persis pada tanggal 1 April 2017

penyelesaiannya, mengingat proses penyelesaian blokir tersebut melibatkan kementerian

dan stakeholder terkait lainnya.

3. Arahan yang sudah dimasukkan dalam aplikasi belum ada verifikasi lanjutan oleh tim UKM,

sehingga kita belum mengetahui dengan pasti apakah tindak lanjut yang sudah disampaikan

sudah mencukupi, perlu ditambahkan, atau tidak sesuai kebutuhan pimpinan. Karena

secara berkala BRSDM melakukan penambahan input keterangan atau bukti capaian.

4. Bila waktu Input bukti tindaklanjut pada aplikasi DMS sudah diluar batas verifikasi

(terlambat input), namun secara implementasi arahan sudah ditindaklanjuti tepat waktu,

tidak dapat masuk dalam pengukuran DMS.

5. Ketidakaktifan verifikasi tindak lanjut pada aplikasi DMS, menjadi kendala dalam

pengukuran capaian. Walaupun dari BRSDM sudah menyampaikan 100% progress tindak

lanjut, namun apabila tim Verifikator DMS belum melakukan verifikasi ataupun belum

menyetujui maka progress tersebut belum dianggap selesai dan bernilai. Tim pengukur

hanya dapat menyajikan perkiraan capaian fisik tertimbang.

39

Kegiatan penunjang keberhasilan adalah :

1. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Prioritas;

2. Weekly Report Satker lingkup BRSDM KP;

3. Rapat pimpinan secara berkelanjutan.

Sasaran Strategis 11 : Terkelolanya anggaran pembangunan bidang Pendidikan KP secara efisien dan akuntabel

Indikator Kinerja Utama 20 : Nilai Kinerja Anggaran Pusat Pendidikan KP (%)

Tabel 3.17 Capaian Indikator Kinerja Utama 20 Triwulan II Tahun 2017

Sasaran Strategis Indikator Target

Triwulan II Realisasi

Triwulan II Prosentase

(%)

11 Terkelolanya anggaran pembangunan bidang Pendidikan KP secara efisien dan ekuntabel

20 Nilai kinerja anggaran Pusat Pendidikan KP (%)

45 47.54 105.64

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa Nilai Kinerja Anggaran BRSDM telah mencapai

target Triwulan II yang telah ditetapkan dengan target nilai 45 dengan capaian sebesar 47,54

(105,64%). Indikator ini dibentuk dari empat komponen yaitu Penyerapan Anggaran,

Konsistensi, Capaian Keluaran dan Efisiensi.

Jika dibandingkan dengan Target Tahunan, sebagaimana ditargetkan pada Perjanjian Kinerja

tahun 2017, BRSDM baru memperoleh capaian 47,54 atau 57,28% dan harus mampu untuk

meningkatkan Nilai Kinerja Anggaran BRSDM sebanyak 50,15 pada triwulan berikutnya agar

dapat memenuhi target pada tahun ini.

47,54

(57,28%)

83

Gambar 3.11 Indikator Capaian Triwulan II IKU 20 terhadap Target Tahunan

40

Pencapaian nilai kinerja anggaran sesuai dengan target yang ditetapkan merupakan

keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan dan keuangan yang didukung oleh semangat kerja dan

komitmen pencapaian seluruh sumber daya manusia BRSDM yang tinggi.

Indikator Kinerja Utama 21 : Persentase kepatuhan SAP lingkup Pusat Pendidikan KP

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BRSDM

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.18 Capaian Indikator Kinerja Utama IKU 21 Triwulan II Tahun 2017

Sasaran Strategis Indikator Target

Triwulan II Realisasi

Triwulan II Prosentase

(%)

11 Terkelolanya anggaran pembangunan bidang Pendidikan KP secara efisien dan ekuntabel

21 Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup Pusat Pendidikan KP (%)

100 100 100

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup

BRSDM telah mencapai target Triwulan I yang telah ditetapkan dengan target 100% dengan

capaian sebesar 100%.

Jika dibandingkan dengan Target Tahunan, sebagaimana ditargetkan pada Perjanjian Kinerja

tahun 2017, BRSDM harus mampu mempertahankan Persentase Kepatuhan terhadap SAP

lingkup BRSDM pada triwulan berikutnya agar dapat memenuhi target pada tahun ini.

Pencapaian hasil yang maksimal atas pelaksanaan SAP tercermin dalam perbaikan Catatan

Hasil Reviu Itjen KKP. Perbaikan atas koreksi tersebut diharapkan dapat diikuti dengan

pemahaman secara menyeluruh atas pelaksanaan akuntasi berbasis akrual, baik keuangan,

100

Gambar 3.3 Indikator Capaian Triwulan II IKU 21 terhadap Target Tahunan

41

pencatatan persediaan maupun BMN serta pengungkapan yang cukup agar dapat

dimanfaatkan sebagai sumber informasi yang andal bagi pengambilan kebijakan mapun dalam

pemeriksaaan APIP.

Sumberdaya yang mendukung berupa sumberdaya manusia dan alat pengolah data. Dengan

sumberdaya manusia yang terampil dan kompeten menghasilkan output pekerjaan yang

berkualitas. Selain itu, dukungan alat pengolah data serta ditunjang dengan kemudahan akses

informasi sehingga dapat menghasilkan output sesuai ketentuan yang berlaku.

Kegiatan yang menunjang keberhasilan adalah penyampaian laporan yang telah divalidasi

melalui proses rekonsiliasi dengan KPPN/KPKNL setempat yang dilakukan tepat waktu.

Disamping hal tersebut koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka problem solving

merupakan kegiatan yang menunjang pencapaian hasil yang optimal.

C. Realisasi Anggaran

Rupiah Murni

Penyerapan anggaran lingkup Pusdik KP update data per tanggal 22 Juni 2017, terealisasi Rp

20.565.685.527 (6.51 %) dari pagu sebanyak Rp.316.074.437.000, sehingga masih ada Rp.

295.508.751.473 (93.49%) yang tersisa yang perlu diserap dalam 6 bulan ke depan.

Lambatnya penyerapan anggaran sampai dengan semester 1 ini disebabkan antara lain :

1. Jauh melesetnya realisasi pembangunan Politeknik KP Dumai, Politeknik KP Jembrana,

dan Politeknik KP Pangandaran, lanjutan rehabilitasi Politeknik KP Karawang serta

Renovasi Kampus Akademi Komunitas Wakatobi. Berdasarkan rencana, pada bulan Juni

2017 progress pembangunan sudah sampai dengan 50%, namun realisasinya sampai

dengan bulan Juni baru lelang fisik Politeknik KP Dumai dan Politeknik KP Jembrana ,

sementara Politeknik KP Pangandaran belum melakukan lelang fisik.

Keterlambatan realisasi keuangan belanja modal ini menyebabkan rendahnya persentase

serapan di Pusat Pendidikan KP, karena hampir 80% anggaran di Pusat Pendidikan KP

adalah belanja modal.

2. Self blocking pada anggaran belanja modal untuk perbaikan sarana dan prasarana

pendidikan sebesar Rp.111.688.774.000 menyebabkan anggaran ini tidak bisa digunakan

42

sama sekali. Dengan adanya self blocking tersebut mengakibatkan komponen pembanding

dalam persentase penyerapan lebih besar sehingga penyerapan akan terlihat

kecil/rendah.

3. Pergantian PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Pusat Pendidikan KP juga menyebabkan

lambatnya serapan anggaran karena masalah pada administrasi pertanggungjawaban.

Secara umum kinerja Pusat Pendidikan KP Triwulan II tahun 2017 telah dilaksanakan dan

capaian kinerja yang dihasil tercapai secara optimal. Namun demikian secara teknis

masih tetap perlu dilakukan pengawasan untuk beberapa IKU, antara lain :

1. Kemungkinan tidak tercapainya IKU 7 : Prosentase anak pelaku utama yang diterima

sebagai peserta didik sebanyak 46% dan IKU 9 : Jumlah peserta didik pada satuan

pendidikan KP lingkup KKP sebesar 7.568 orang. Hal ini disebabkan penambahan target

peserta didik sudah memperhitungkan dengan peserta didik pada Politeknik KP

Pangandaran, Politeknik KP Dumai, dan Politeknik KP Jembrana. Namun, sampai dengan

bulan Juni, bangunan politeknik yang belum ada menyebabkan Pusat Pendidikan juga

masih mempertimbangkan apakah akan membuka pendaftaran taruna baru atau tidak.

Salah satu alternatif yang dipertimbangkan adalah peminjaman gedung sekitar lokasi

pembangunan politeknik KP untuk proses belajar mengajar, namun belum ada perjanjian

tertulis hitam di atas putih. Belum keluarnya rekomendasi dari Kemenristekdikti juga

mempengaruhi lambatnya keputusan penerimaan taruna baru.

2. Perlu keputusan yang lebih cepat untuk IKU 10 : Bantuan Biaya Operasional Laut Masa

Depan Bangsa (Kelompok) sebanyak 50 Kelompok, yang lebih dikenal dengan Dokter

Bahari. Berdasarkan rencana aksi, sampai dengan bulan Juni tahun 2017 ini Dokter Bahari

sudah mengaplikasikan kegiatan yang sudah diajukan dalam rancangan proposal ke Pusat

Pendidikan KP. Namun dalam realisasinya, sampai dengan bulan Juni, belum ada satu pun

kelompok yang melaksanakan kegiatannya. Permasalahannya ada pada alotnya diskusi

antara Biro Hukum dan Biro Perencanaan untuk merubah Permen KP No.70 Tahun 2016

terkait pasal penerima bantuan dan kegiatan yang dikategorikan bisa menerima bantuan.

3. IKU 6 : Jumlah sarana dan prasarana pendidikan KP yang ditingkatkan kapasitasnya

sebanyak 18 satker juga menjadi potensi tidak tercapai. Delapan belas (18) satker yang

dimaksud adalah 13 satuan pendidikan KP yang sudah berjalan, 3 pembangunan

43

politeknik KP baru (Dumai, Jembrana, Pangandaran), dan 2 pembangunan revisi

(Akademi Komunitas Wakatobi dan Politeknik KP Karawang). Sumber biaya 13 satuan

pendidikan KP yang ditingkatkan kapasitasnya adalah anggaran yang di self blocking

sebesar Rp.111.668.774.000, sehingga apabila self blocking tidak dibuka hingga akhir

tahun, maksimal capaian dari IKU 6 hanya 5 satker.

44

BAB IV

PENUTUP

A. Capaian Kinerja Utama

Pengukuran capaian kinerja Pusat Pendidikan KP Triwulan II tahun 2017 dilakukan dengan cara

membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator kinerja utama (key perfomance

indicator, disingkat KPI) pada masing-masing perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja

dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced scorecard dari Kementerian

Kelautan Perikanan, yaitu pada http://kinerjaku.kkp.go.id. Dari hasil pengukuran kinerja

Triwulan II tahun 2017, diperoleh data capaian kinerja Pusat Pendidikan KP di tingkat Pusat

Pendidikan Kelautan dan Perikanan tahun 2017 sebesar 105.28%, yang berasal dari capaian

kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut:

1. Perspektif Pelanggan (Customer Perspective) dengan bobot 25%, capaian kinerja

100,05%;

2. Perspektif Internal (Internal Process Perspective) dengan bobot 25%, capaian kinerja

108.00%; dan

3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective) dengan

bobot 25%, capaian kinerja 107,78%.

B. Permasalahan dan Rekomendasi

Meskipun secara umum kinerja Triwulan II tahun 2017 di Pusat Pendidikan KP cukup baik,

namun masih terdapat permasalahan secara umum yaitu :

Tabel 4.1. Permasalahan dan Rekomendasi Capaian Sasaran Strategis Pusat Pendidikan KP.

No. Permasalahan Rekomendasi

1. Tidak sesuainya Petunjuk Operasional

Kegiatan (POK) dengan realisasi

anggaran

Perlu adanya kedisiplinan dari pelaksana

kegiatan untuk mengadakan kegiatan sesuai

dengan POK yang telah dibuat.

2. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi

melalui aplikasi SIMDIK KP belum

optimal

Optimalisasi SIMDIK KP sebagai sumber data

yang dapat dipercaya dengan

mengoptimalkan kinerja pengelola data baik

di pusat maupun UPT Pendidikan.

45

No. Permasalahan Rekomendasi

3. Pengumpulan data dukung dari UPT

Pendidikan secara administrasi masih

kurang teratur

Agar diberlakukan ketegasan terkait data

dukung, dalam hal ini unit kerja yang belum

menyertai data dukung maka capaiannya

dianggap tidak ada

4. Belum tersosialisasikannya Perjanjian

Kinerja Pusat Pendidikan KP Tahun

2017 ke seluruh pelaksana kegiatan

Pusat Pendidikan KP sehingga PK masih

dibebankan kepada subbidang yang

memiliki tupoksi monitoring dan

evaluasi.

Perlu ada sosialisasi rutin dan arahan

langsung dari pimpinan bahwa PK bukan

sekedar dokumen dan merupakan target

kinerja Pusat Pendidikan selama satu tahun

berjalan.

5. Kemungkinan tidak tercapainya target

pada IKU 6,7,9,10 dikarenakan

permasalahan yang tidak dapat

dikontrol dari dalam Pusat Pendidikan

KP (UC)

Terus mengawasi dan memantau

pelaksanaan kegiatan. Apabila dimungkinkan

adanya review PK, maka memanfaatkan

perubahan target dan capaian pada IKU

tersebut.

LAPORAN KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (LKj)

PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

TRIWULAN II TAHUN 2016