165
RELASI, FUNGSI & GRAPH Mata Kuliah : Teori Bahasa dan Otomata Pertemuan : 3 (Tiga) UNIVERSITAS PUTERA BATAM

Docslide Net Teori Bahasa Dan Otomata 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Armand

Citation preview

  • RELASI, FUNGSI & GRAPHMata Kuliah: Teori Bahasa dan OtomataPertemuan: 3 (Tiga)UNIVERSITAS PUTERA BATAM

  • POKOK BAHASANReview (Definisi)Definisi RelasiSifat - Sifat RelasiKomposisi RelasiFungsi

  • ReviewMenurut http://dictionary.cambridge.org/ automaton noun [C] plural automatons or automata a machine which operates on its own without the need for human control, or a person who acts like a machine, without thinking or feeling: I do the same route to work every day, like some sort of automaton.Definisi informal matematis: Teori yang membahas mesin sekuensial abstrak yang menerima input berupa barisan simbol diskrit dan mengeluarkan output dalam bentuk diskrit.Contoh aplikasi teori bahasa dan otomata: Vending machine, kunci kombinasi, kompilasi bahasa pemrograman, parser signature untuk kemanan kompuer, sirkuit dalam chip/VLSI dan berbagai sistem digital.

  • Bahasa: Himpunan dari string-string yang dibentuk dari suatu alfabet, dinotasikan L.L1 = {a, aa, ab, aaa, aba, armin} adalah sebuah bahasa atas alfabet 1. armin L1 karena string armin terdapat dalam L1.L11 = {a, aa, ab} adalah sub-bahasa dari L1, ditulis L11 L1. L2 = {0, 123, 081123456} adalah sebuah bahasa atas 2. Bahasa kosong adalah bahasa yang tidak memiliki string, dinotasikan . Review

  • Definisi Relasi

    Aksi menghubungkan dua objek, satu objek dengan objek lainnya Contoh relasi dalam kehidupan sehari-hari Relasi orangtua antara bapak dengan anak Relasi memperkerjakan antara majikan dan pegawai

    Contoh relasi pada aritmatika Kurang dari Lebih besar dari

    Contoh dalam geometric Relasi antara luas bujur sangkar dengan panjang sisinya

  • Definisi Relasi

    Suatu relasi R terdiri dariSebuah himpunan ASebuah himpunan BSuatu kalimat terbuka P (x,y) dimana P (a.b) adalah benar atau salah untuk sembarang pasangan terurut (a,b) yang termasuk dalam A X B

    Maka dapat disebut R adalah suatu relasi dari A ke B dan menyatakan denganR = (A, B, P (x,y))Selanjutnya, jika P (a,b) adalah benar ditulis aRbyang berarti a berhubungan dengan bA X B berarti A cross B, yang didefinisikan sebagai{ a A dan b B}

  • Definisi Relasi

    Contoh 1:

    Via: aku senang permen dan coklatAndre: aku senang coklat dan es krimIta: aku suka es krim

    Dari contoh di atas dapat dibuat dua himpunan, yaitu : -Himpunan A adalah himpunan nama orangA = { Via, Andre, Ita }-Himpunan B adalah himpunan makanan kesukaan B = { es krim, coklat, permen }

    Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah "makanan kesukaan" dan dapat dinyatakan dengan 3 cara

  • Definisi Relasi

    a. Diagram panah

    b.Himpunan pasangan berurutan (Relasi biner){ (Via,permen) , (Via,coklat) , (Andre,coklat) , (Andre,es krim) , (Ita,es krim)}

    c.Diagram Cartesius

    D(R) = {a | ( b)(a,b) S)}

  • Definisi Relasi

    Contoh 2:Relasi kurang daridilambangkan

  • Sifat-sifat Relasi

    1. ReflexiveJika untuk setiap a A, aRa, maka (a,a) R2. SymmetricJika untuk setiap a dan a dalam A, ketika aRb, maka bRa.3. TransitiveJika untuk setiap a, b, c dalam A, ketika aRb dan bRc, maka aRc4. IrreflexiveJika untuk setiap a A, maka (a,a) R5. AntisymmetricJika untuk setiap a dan b dalam A, ketika aRb dan bRa, maka a = b.

  • Contoh 4:Misalkan

    Relasi didefinisikan sebagai

    Periksa apakahrefleksif?

    Penyelesaian :Ambil ,karena , makaJadi tidak refleksif. Sifat-sifat Relasi

  • Contoh 5:Misalkan Relasi didefinisikan sebagai

    Periksa apakahsimetris?

    Penyelesaian :

    Jadi simetris.

    Sifat-sifat Relasi

  • Contoh 6:Misalkan Relasi didefinisikan sebagai Periksa apakahtransitif?

    Penyelesaian :

    Jadi transitif.

    Sifat-sifat Relasi

  • Sifat-sifat Relasi

    Contoh 7:

    Jika A = {1, 2, 3, 4}, berikut diberikan relasi atas A:R1 = {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (2, 2), (3, 4), (4, 1), (4, 4)}R2 = {(1, 1), (1, 2), (2, 1)}R3 = {(1, 1), (1, 2), (1, 4), (2, 1), (2,2), (3, 3), (4, 1), (4,4)}R4 = {(2, 1), (3, 1), (3, 2), (4, 1), (4, 2), (4, 3)}R5 = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), (1, 4), (2, 2), (2, 3), (2, 4), (3, 3),(3,4), (4, 4)}R6 = {(3, 4)}R7 = {(1, 1)}R8 = {(1, 1), (1, 2), (3, 4), (4, 3)}

    Manakah dari kedelapan relasi di atas yang masing-masing bersifat: refleksif, simetri, anti simetri, transitif, dan yang bukan simetri sekaligus bukan antisimetri.

  • Sifat-sifat Relasi

    Jawaban:

    Pada relasi-relasi tersebut yang bersifat refleksif adalah: R3, dan R5. R1 tidak refleksif karena (3, 3) R1.Relasi yang bersifat simetri: R2, R3, R7 dan R8.Relasi yang bersifat antisimetri: R4, R6, dan R7.Relasi yang bersifat transitif: R5, R6, dan R7.

  • Sifat-sifat Relasi

    Tinjauan:

    Untuk melihat R3 tidak bersifat transitif, dapat menggunakan tabel berikut:

    (a,b)(b,c)(a,c)Keterangan(1,1)(1,2)(1,2)Anggota R3(1,2)(2,2)(1,2)Anggota R3(1,4)(4,1)(1,1)Anggota R3(2,1)(1,4)(2,4)Bukan Anggota R3(2,2)(2,1)(2,1)Anggota R3

  • Komposisi Relasi

    R o S = {(x,z) x X z Z ( y)(y Y (x,y) R (y,z) S)}Untuk komposisi dengan relasi itu sendiri, ditunjukkan dengan:R o R = R2R o R o R = R o R2 = R3

    ..R o Rm-1 = Rm

  • Komposisi Relasi Contoh :Misalkan

    Carilah

    Penyelesaian :

  • Komposisi Relasi Contoh :f(x) = 2x + 5 dan g(x) = x2 1, makaf o g (x) = 2 (x2 1) + 5 = 2x2 2 + 5 = 2x2 + 3g o f (x) = (2x+5)2 1 = 4x2 + 20x + 25 1 = 4x2 + 20x + 24

    Kata kunci :# f o g (x) artinya untuk setiap variable fungsi f disubtitusikan dengan fungsi g(x)# g o f (x) artinya untuk setiap variable fungsi g disubtitusikan dengan fungsi f(x)

  • PENGERTIAN FUNGSIDefinisi : Misalkan A dan B dua himpunan takkosong. Fungsi dari A ke B adalah aturan yang mengaitkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B.

    ATURAN :setiap anggota A harus habis terpasang dengan anggota B.tidak boleh membentuk cabang seperti ini. ABFungsi

  • ILUSTRASI FUNGSIAfBInputKotak hitamOutputDitulis f : A B, dibaca f adalah fungsi dari A ke B. A disebut domain,B disebut kodomain. Elemen a A disebut argumen dan f(a) B dise-but bayangan(image) dari a.

    Himpunan Rf:= { y B : y = f(x) untuk suatu x A } disebut daerahjelajah (range) fungsi f dalam B. Bila S A maka himpunanf(S) := { f(s) : s S } disebut bayangan (image) himp S oleh fungsi f.Fungsi

  • ILUSTRASI FUNGSI (LANJ)FungsiBukan fungsi, sebab ada elemen A yangmempunyai 2 kawan.Bukan fungsi, sebab ada elemen A yangtidak mempunyai kawan.ABFungsi

  • GRAFIK FUNGSIMisalkan f: A B. Grafik fungsi f adalah himpunan pasangan terurut {(a,f(a) | a A}Contoh: Misalkan A = {1, 2, 3} dan B = {1, 2}, fungsi f didef sbg f(1)=1, f(2)=2, f(3)=1. Maka grafik fungsi f dapat digambarkan sbb:

    ABFungsi

  • CONTOH FUNGSI1. Fungsi kuadrat f : R R, dimana f(x) := x2+x+1.

    2. Fungsi nilai mutlak f : R R+ , dimana fungsi ini ditulis juga f(x) := |x|.3. Misalkan A = himpunan semua negara di dunia dan B = himpunan semua kota di dunia, f : A B dimana f(x) := ibukota negara x. Bila x = Malaysia maka f(x) = Kuala Lumpur, f(Inggris) = London.4. Misalkan A = himpunan semua buku di perpustakaan dan diberikan perintah diberikan buku b dan hitung banyak tanda koma pada buku b tsb. Ini mendef. fungsi f : A Z+ dimana f(x) = banyak koma yang ada pada buku x.5. Misalkan A = himpunan semua string bit dan B = himpunan bil bulat positif Fungsi f : A B dimana f(S) = banyaknya bit 1 pada string S. Bila S = (1001101) maka f(S) = 4.

    Fungsi

  • FUNGSI SATU-SATU (INJEKTIF)Fungsi f dikatakan satu-satu atau injektif bila hanya bila [f(x) = f(y) x = y ], atau [x y f(x) f(y)].Bila kita dapat menunjukkan bahwa kuantor berikut TRUE:x y [f(x) = f(y) x = y] atau x y [x y f(x) f(y)]maka fungsi f disimpulkan satu-satu.Namun, bila ada x dan y dengan x y tetapi f(x) = f(y) maka f tidak satu-satu. ABABsatu-satutidak satu-satuFungsi

  • CONTOH: Diberikan fungsi f dari {a, b, c, d} ke {1, 2, 3, 4, 5} dengan f(a)=4, f(b)=5, f(c)=1 dan f(d) = 3 merupakan fungsi injektif ?PENYELESAIAN: karena tidak ada anggota B yang mempunyai pasangan ganda pada A mk fungsi ini injektif.

    CONTOH: Apakah fungsi f: R R dengan f(x) = x2 satu-satu ?

    PENYELESAIAN: Ambil x = 1 dan y = -1, diperoleh f(x) = f(y) = 1. Jadi ada x, y dengan x y tetapi f(x) = f(y). Disimpulkan fungsi ini tidak satu-satu.

    CONTOH: Apakah fungsi dari R ke R ini g(x) = x+5 injektif?

    PENYELESAIAN: ambil sebarang x, y dengan x y , diperolehx + 5 y + 5 g(x) fgy). Jadi g injektif.

    FUNGSI SATU-SATU (INJEKTIF)

  • FUNGSI KEPADA (SURJEKTIF) Fungsi f : A B dikatakan kepada atau surjektif jika setiap y B terdapat x A sehingga y = f(x), yaitu semua anggota B habis terpasang dengan anggota A. Jadi bila kita dapat membuktikan kebenaran kuantor berikut:y B x A sehingga y = f(x)maka f surjektif. Namun, bila ada y B sehingga setiap xA, f(x) ymaka f tidak surjektif.ABABkepadatidak kepadaFungsi

  • CONTOH: Apakah fungsi f(x) = x2 dari R ke R surjektif ?PENYELESAIAN: Ambil y = -1 suatu bilangan real. Maka untuk setiap bilangan real x, berlaku x2 = f(x) y. Jadi, f tidak surjektif.CONTOH: Apakah fungsi linier h(x)= x-3 dari R ke R surjektif?PENYELESAIAN: Ambil seb bil real y, makay = x-3 x = y+3 memenuhi h(x) = y. Jadi h surjektif. FUNGSI KEPADA (SURJEKTIF) Fungsi

  • FUNGSI BIJEKTIFFungsi f : A B dikatakan bijektif bila ia injektif dan surjektif. Pada fungsi bijektif, setiap anggota B mempuyai tepat satu pra-bayangan di A.

    CONTOH: Apakah fungsi f:{a,b,c,d} {1,2,3,4} dengan f(a)=4, f(b)=2, f(c)=1 dan f(d)=3 bijektif.PENYELESAIAN: karena semua nilainya berbeda mk fungsi ini satu-satu. Karena semua anggota B habis terpasang maka ia surjektif. Jadi fungsi ini bijektif.ABfungsi bijektifFungsi

  • INVERS FUNGSIMisalkan f : A B fungsi bijektif. Invers fungsi f adalah fungsi yang mengawankan setiap elemen pada B dengan tepat satu elemen pada A. Invers fungsi f dinyatakan dengan f -1 dimana f -1 : B A. DKL,y = f(x) x = f -1 (y)

    Fungsi yang mempunyai invers disebut invertibel.

    ABb=f(a)f(a)f -1(b)f -1(b)=aFungsi

  • CONTOH: Misalkan f fungsi dari {a, b, c} ke {1, 2, 3} dengan aturan f(a)=2, f(b)=3 dan f(c)=1. Apakah f invertibel. Jika ya, tentukan inversnya.PENYELESAIAN: fungsi f bijeksi sehingga ia invertibeldengan f -1(1)=c, f -1(3)=b dan f -1(2)=a.

    CONTOH: Misalkan f fungsi dari Z ke Z dengan f(x) = x2. Apakah f invertibel.PENYELESAIAN: Karena fungsi tidak injektif maupun bijektifmaka ia tidak invertibel. Jadi invresnya tidak ada.INVERS FUNGSIFungsi

  • KOMPOSISI FUNGSIMisalkan g: A B dan f: B C. Komposisi fungsi f dan g, dinotasikan f g adalah fungsi f g: A C dengan (f g)(x):= f(g(x)). Bila f: A B dan g: D E maka fungsi komposisi f g terdefinisi hanya bila f(A) D.ABCgff gFungsi

  • GraphGraph digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.Gambar berikut ini sebuah graph yang menyatakan peta jaringan jalan raya yang menghubungkan sejumlah kota di Provinsi Jawa Tengah.

  • Graph

    Brebes

    Tegal

    Slawi

    Pemalang

    Purwokerto

    Cilacap

    Banjarnegara

    Wonosobo

    Kebumen

    Purworejo

    Kendal

    Semarang

    Pekalongan

    Purbalingga

    Magelang

    Salatiga

    Klaten

    Solo

    Purwodadi

    Demak

    Kudus

    Rembang

    Temanggung

    Blora

    Sukoharjo

    Wonogiri

    Sragen

    Boyolali

    Kroya

  • GraphSejarah Graph: masalah jembatan Knigsberg (tahun 1736)

    C

    A

    B

    D

  • Graph yang merepresentasikan jembatan Knigsberg:Simpul (vertex) menyatakan daratanSisi (edge) menyatakan jembatanBisakah melalui setiap jembatan tepat sekali dan kembali lagi ke tempat semula?Graph

  • Definisi GraphGraph G = (V, E), yang dalam hal ini: V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices) = { v1 , v2 , ... , vn } E = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang simpul = {e1 , e2 , ... , en }

  • GraphG1 G2 G3

  • GraphGraph G1 G1 adalah graph denganV = { 1, 2, 3, 4 }E = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) }

  • GraphGraph G2G2 adalah graph dengan V = { 1, 2, 3, 4 }E = { (1, 2), (2, 3), (1, 3), (1, 3), (2, 4), (3, 4), (3, 4) } = { e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7}

  • GraphGraph G3G3 adalah graph denganV = { 1, 2, 3, 4 }E = { (1, 2), (2, 3), (1, 3), (1, 3), (2, 4), (3, 4), (3, 4), (3, 3) } = { e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7, e8}

  • GraphGraph G2Pada G2, sisi e3 = (1, 3) dan sisi e4 = (1, 3) dinamakan sisi-ganda (multiple edges atau paralel edges) karena kedua sisi ini menghubungi dua buah simpul yang sama, yaitu simpul 1 dan simpul 3. 4

  • GraphGraph G3Pada G3, sisi e8 = (3, 3) dinamakan gelang atau kalang (loop) karena ia berawal dan berakhir pada simpul yang sama.

  • Jenis-Jenis GraphBerdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graph, maka graph digolongkan menjadi dua jenis:

    1. Graph sederhana (simple graph).2. Graph tak-sederhana (unsimple-graph).

  • Graph sederhana (simple graph)Graph yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda dinamakan graph sederhana. G1 adalah contoh graph sederhana

  • Graph tak-sederhana (unsimple-graph)Graph yang mengandung sisi ganda atau gelang dinamakan graph tak-sederhana (unsimple graph). G2 dan G3 adalah contoh graph tak-sederhana

  • Jenis-Jenis GraphBerdasarkan jumlah simpul pada suatu graph, maka secara umum graph dapat digolongkan menjadi dua jenis: 1. Graph berhingga (limited graph) 2. Graph tak-berhingga (unlimited graph)

  • Graph berhingga (limited graph)

    Graph berhingga adalah graph yang jumlah simpulnya, n, berhingga.

  • Graph tak-berhingga (unlimited graph)Graph yang jumlah simpulnya, n, tidak berhingga banyaknya disebut graph tak-berhingga.

  • Jenis GraphBerdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graph dibedakan atas 2 jenis: 1. Graph tak-berarah (undirected graph)Graph yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut graph tak-berarah. Tiga buah graph pada Gambar 2 adalah graph tak-berarah. 2. Graph berarah (directed graph atau digraph) Graph yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graph berarah. Dua buah graph pada Gambar 3 adalah graph berarah.

  • Jenis-Jenis GraphBerdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graph dibedakan atas 2 jenis: 1. Graph tak-berarah (undirected graph)2. Graph berarah (directed graph atau digraph)

  • Graph tak-berarah (undirected graph)Graph yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut graph tak-berarah. Graph G1, G2, dan G3 adalah graph tak-berarah.

  • Graph berarah (directed graph atau digraph)Graph yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graph berarah. (a) G4 (b) G5(a) graph berarah, (b) graph-ganda berarah

  • Jenis-jenis graph [ROS99]

    JenisSisiSisi gandadibolehkan?Sisi gelangdibolehkan?Graph sederhanaTak-berarahTidakTidakGraph gandaTak-berarahYaTidakGraph semuTak-berarahYaYaGraph berarahBearahTidakYaGraph-ganda berarahBearahYaYa

  • Contoh Terapan Graph Rangkaian listrik.

    A

    B

    C

    D

    E

    F

    A

  • Contoh Terapan GraphIsomer senyawa kimia karbon

    metana (CH4) etana (C2H6) propana (C3H8)

    C

    H

    H

    H

    H

  • Contoh Terapan GraphTransaksi konkuren pada basis data terpusatTransaksi T0 menunggu transaksi T1 dan T2 Transaksi T2 menunggu transaksi T1 Transaksi T1 menunggu transaksi T3 Transaksi T3 menunggu transaksi T2

    T1

    T0

    T3

    T2

  • Contoh Terapan Graph. Pengujian programread(x);while x 9999 do begin if x < 0 then writeln(Masukan tidak boleh negatif) else x:=x+10; read(x); end;writeln(x);keterangan

    Keterangan: 1 : read(x)2 : x 99993 : x < 0 4 : writeln(Masukan tidak boleh negatif); 5 : x := x + 106 : read(x) 7 : writeln(x)

  • Contoh Terapan GraphTerapan graph pada teori otomata [LIU85].

    Mesin jaja (vending machine)Keterangan:a : 0 sen dimasukkanb : 5 sen dimasukkanc : 10 sen dimasukkand : 15 sen atau lebih dimasukkan

    a

    b

    c

    d

  • Ketetanggaan (Adjacent)Dua buah simpul dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung langsung. Tinjau graph : simpul 1 bertetangga dengan simpul 2 dan 3, simpul 1 tidak bertetangga dengan simpul 4.Graph

  • Bersisian (Incidency)Untuk sembarang sisi e = (vj, vk) dikatakane bersisian dengan simpul vj , ataue bersisian dengan simpul vkTinjau graph : sisi (2, 3) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 3, sisi (2, 4) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 4, tetapi sisi (1, 2) tidak bersisian dengan simpul 4.

  • Simpul Terpencil (Isolated Vertex)Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya. Tinjau graph : simpul 5 adalah simpul terpencil

  • Graph Kosong (null graph atau empty graph)Graph yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong (Nn).

    1

    2

    3

    4

    5

  • Derajat (Degree)Derajat suatu simpul adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul tersebut.Notasi: d(v)Tinjau graph G1: d(1) = d(4) = 2d(2) = d(3) = 3

  • Derajat (Degree)Tinjau graph G3: d(5) = 0 simpul terpencild(4) = 1 simpul anting-anting (pendant vertex)

    Tinjau graph G2: d(1) = 3 bersisian dengan sisi gandad(2) = 4 bersisian dengan sisi gelang (loop)Graph G3

    Graph G212345

  • Derajat (Degree)Pada graph berarah, din(v) = derajat-masuk (in-degree) = jumlah busur yang masuk ke simpul vdout(v) = derajat-keluar (out-degree) = jumlah busur yang keluar dari simpul v d(v) = din(v) + dout(v)

  • Derajat (Degree)Tinjau graph :din(1) = 2; dout(1) = 1din (2) = 2; dout(2) = 3din (3) = 2; dout(3) = 1din (4) = 1; dout(4) = 2

  • Lemma Jabat TanganJumlah derajat semua simpul pada suatu graph adalah genap, yaitu dua kali jumlah sisi pada graph tersebut. Dengan kata lain, jika G = (V, E), maka

  • Lemma Jabat TanganTinjau graph G1: d(1) + d(2) + d(3) + d(4) =2 + 3 + 3 + 2 = 10 =2 jumlah sisi = 2 5

    Tinjau graph G2: d(1) +d(2) + d(3) = 3 + 3 + 4 = 10= 2 jumlah sisi = 2 5Graph G1

    Graph G2

  • Lemma Jabat TanganTinjau graph G3: d(1) + d(2) + d(3) + d(4) + d(5) = 2 + 2 + 3 + 1 + 0 = 8 = 2 jumlah sisi = 2 4Graph G3

  • Lemma Jabat TanganContoh. Diketahui graph dengan lima buah simpul. Dapatkah kita menggambar graph tersebut jika derajat masing-masing simpul adalah:(a) 2, 3, 1, 1, 2(b) 2, 3, 3, 4, 4Penyelesaian: (a) tidak dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya ganjil (2 + 3 + 1 + 1 + 2 = 9).(b) dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya genap (2 + 3 + 3 + 4 + 4 = 16).

  • Lintasan (Path)Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v0 ke simpul tujuan vn di dalam graph G ialah barisan berselang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v0, e1, v1, e2, v2,... , vn 1, en, vn sedemikian sehingga e1 = (v0, v1), e2 = (v1, v2), ... , en = (vn-1, vn) adalah sisi-sisi dari graph G.

  • Lintasan (Path) Tinjau graph G1: lintasan 1, 2, 4, 3 adalah lintasan dengan barisan sisi (1,2), (2,4), (4,3).Panjang lintasan adalah jumlah sisi dalam lintasan tersebut. Lintasan 1, 2, 4, 3 pada G1 memiliki panjang 3.

  • Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit)Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit atau siklus.

    Panjang sirkuit adalah jumlah sisi dalam sirkuit tersebut. Sirkuit 1, 2, 3, 1 pada G1 memiliki panjang 3.Tinjau graph G1: 1, 2, 3, 1 adalah sebuah sirkuit.

  • Terhubung (Connected)Dua buah simpul v1 dan simpul v2 disebut terhubung jika terdapat lintasan dari v1 ke v2. G disebut graph terhubung (connected graph) jika untuk setiap pasang simpul vi dan vj dalam himpunan V terdapat lintasan dari vi ke vj

    Jika tidak, maka G disebut graph tak-terhubung (disconnected graph).

  • Terhubung (Connected)Contoh graph tak-terhubung:

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

  • Terhubung (Connected)Graph berarah

    Graph berarah G dikatakan terhubung jika graph tidak berarahnya terhubung (graph tidak berarah dari G diperoleh dengan menghilangkan arahnya).

  • Terhubung (Connected)Graph berarahDua simpul, u dan v, pada graph berarah G disebut terhubung kuat (strongly connected) jika terdapat lintasan berarah dari u ke v dan juga lintasan berarah dari v ke u. Jika u dan v tidak terhubung kuat tetapi terhubung pada graph tidak berarahnya, maka u dan v dikatakan terhubung lemah (weakly connected).

  • Terhubung (Connected)Graph berarahGraph berarah G disebut graph terhubung kuat (strongly connected graph) apabila untuk setiap pasang simpul sembarang u dan v di G, terhubung kuat. Kalau tidak, G disebut graph terhubung lemah.Graph berarah terhubung lemah

    Graph berarah terhubung kuat

  • Upagraph (Subgraph) dan Komplemen UpagraphMisalkan G = (V, E) adalah sebuah graph. G1 = (V1, E1) adalah upagraph (subgraph) dari G jika V1 V dan E1 E.Komplemen dari upagraph G1 terhadap graph G adalah graph G2 = (V2, E2) sedemikian sehingga E2 = E - E1 dan V2 adalah himpunan simpul yang anggota-anggota E2 bersisian dengannya.

  • Upagraph (Subgraph) dan Komplemen Upagraph (a) Graph G1(b) Sebuah upagraph (c) komplemen dari upagraph

  • Komponen graph (connected component)adalah jumlah maksimum upagraph terhubung dalam graph G. Graph G di bawah ini mempunyai 4 buah komponen.

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

  • Komponen graph (connected component)Pada graph berarah, komponen terhubung kuat (strongly connected component) adalah jumlah maksimum upagraph yang terhubung kuat. Graph di bawah ini mempunyai 2 buah komponen terhubung kuat:

  • Upagraph Rentang (Spanning Subgraph)Upagraph G1 = (V1, E1) dari G = (V, E) dikatakan upagraph rentang jika V1 =V (yaitu G1 mengandung semua simpul dari G). (a) graph G, (b) upagraph rentang (c)bukan upagraph rentang dari G dari G,

    1

    2

    3

    4

    5

    1

    2

    3

    4

    5

    1

    2

    3

  • Cut-SetCut-set dari graph terhubung G adalah himpunan sisi yang bila dibuang dari G menyebabkan G tidak terhubung. Jadi, cut-set selalu menghasilkan dua buah komponen.

  • Cut-Set Pada graph di bawah, {(1,5), (1,4), (2,4), (2,3)} adalah cut-set. Terdapat banyak cut-set pada sebuah graph terhubung. Himpunan {(1,5), (4,5)} juga adalah cut-set, {(1,2), (1,4), (1,5)} adalah cut-set, {(5,6)} juga cut-set, tetapi {(1,5), (4,5), (3,4)} bukan cut-set sebab himpunan bagiannya, {(1,5), (4,5)} adalah cut-set.

    1

    2

    3

    5

    4

    6

    5

    1

    2

    4

    3

    6

  • Graph Berbobot (Weighted Graph)Graph berbobot adalah graph yang setiap sisinya diberi sebuah harga (bobot).

    a

    b

    c

    d

    e

    10

    12

    8

    15

    9

    11

    14

  • Beberapa Graph Sederhana KhususGraph Lengkap (Complete Graph) Graph Lingkaran Graph Teratur (Regular Graphs) Graph Bipartite (Bipartite Graph)

  • Graph lengkapialah graph sederhana yang setiap simpulnya mempunyai sisi ke semua simpul lainnya. Graph lengkap dengan n buah simpul dilambangkan dengan Kn. Jumlah sisi pada graph lengkap yang terdiri dari n buah simpul adalah n(n 1)/2.

    K1 K2 K3 K4K5 K6

  • Graph lingkaranadalah graph sederhana yang setiap simpulnya berderajat dua. Graph lingkaran dengan n simpul dilambangkan dengan Cn.

  • Graph Teratur (Regular Graphs)Graph yang setiap simpulnya mempunyai derajat yang sama disebut graph teratur. Apabila derajat setiap simpul adalah r, maka graph tersebut disebut sebagai graph teratur derajat r. Jumlah sisi pada graph teratur adalah nr/2.

  • Graph Bipartite (Bipartite Graph)Graph G yang himpunan simpulnya dapat dipisah menjadi dua himpunan bagian V1 dan V2, sedemikian sehingga setiap sisi pada G menghubungkan sebuah simpul di V1 ke sebuah simpul di V2 disebut graph bipartit dan dinyatakan sebagai G(V1, V2).

    V1 V2

  • Graph Bipartite (Bipartite Graph)Graph G di bawah ini adalah graph bipartit, karena simpul-simpunya dapat dibagi menjadi V1 = {a, b, d} dan V2 = {c, e, f, g}

    a

    b

    c

    d

    e

    f

    g

  • Graph Bipartite (Bipartite Graph)

  • Representasi Graph1. Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix) 2. Matriks Bersisian (incidency matrix) 3. Senarai Ketetanggaan (adjacency list)

  • Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix)A = [aij], 1, jika simpul i dan j bertetanggaaij = { 0, jika simpul i dan j tidak bertetangga

  • Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix)GraphMatriks Ketetanggaan

  • Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix)Graph

    Matriks Ketetanggaan

  • Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix)GraphMatriks Ketetanggaan

  • Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix)GraphMatriks Ketetanggaan

  • Derajat tiap simpul i:(a) Untuk graph tak-berarah, d(vi) = (b) Untuk graph berarah, din (vj) = jumlah nilai pada kolom j = dout (vi) = jumlah nilai pada baris i =

  • Derajat tiap simpulGraph

    Derajat simpul 2 = 1+0+1+1 = 3Derajat simpul 4 = 0+1+1+0 = 2Matriks Ketetanggaan

  • Derajat tiap simpulGraph

    Derajat masuk simpul 2 = 1+0+0+1 = 2Derajat keluar simpul 2 = 1+0+1+1 = 3Matriks Ketetanggaan

  • Matriks Ketetanggaan Graph BerbobotGraphTanda bila tdk ada sisi dari simpul I ke j

    Matriks Ketetanggaan a b c d e

    a

    b

    c

    d

    e

    10

    12

    8

    15

    9

    11

    14

  • Matriks Bersisian (incidency matrix)

    A = [aij], 1, jika simpul i bersisian dengan sisi j aij = { 0, jika simpul i tidak bersisian dengan sisi j

  • Matriks Bersisian (incidency matrix)GraphMatriks Bersisiane1 e2 e3 e4 e5

    1

    2

    3

    4

    e1

    e2

    e3

    e4

    e5

  • Senarai Ketetanggaan (adjacency list)GraphSenarai Ketetanggaan

    Simpul TetanggaSimpul12, 321, 3, 431, 2, 442, 3

  • Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix)Graph

    Senarai Ketetanggaan

    SimpulSimpul Tetangga12, 321, 331, 2, 4435-

  • Senarai Ketetanggaan (adjacency list)Graph

    Senarai Ketetanggaan

    SimpulSimpul Terminal

    1221, 3, 43142, 3

  • Graph Isomorfik (Isomorphic Graph)Dua buah graph yang sama tetapi secara geometri berbeda disebut graph yang saling isomorfik. Dua buah graph, G1 dan G2 dikatakan isomorfik jika terdapat korespondensi satu-satu antara simpul-simpul keduanya dan antara sisi-sisi keduaya sedemikian sehingga hubungan kebersisian tetap terjaga.

  • Graph Isomorfik (Isomorphic Graph)Dengan kata lain, misalkan sisi e bersisian dengan simpul u dan v di G1, maka sisi e yang berkoresponden di G2 harus bersisian dengan simpul u dan v yang di G2.Dua buah graph yang isomorfik adalah graph yang sama, kecuali penamaan simpul dan sisinya saja yang berbeda. Ini benar karena sebuah graph dapat digambarkan dalam banyak cara.

  • Graph Isomorfik (Isomorphic Graph)(a) G1 (b) G2 (c) G3G1 isomorfik dengan G2, tetapi G1 tidak isomorfik dengan G3

    3

    4

    1

    2

    d

    c

    a

    b

    v

    w

    x

    y

  • Graph Isomorfik (Isomorphic Graph)(a) G1 (b) G2Graph (a) dan graph (b) isomorfik

    z

    d

    c

    a

    b

    e

    x

    v

    w

    y

  • Dua buah graph isomorfik

  • Tiga buah graph isomorfik

  • Graph Isomorfik (Isomorphic Graph)Dari definisi graph isomorfik dapat dikemukakan bahwa dua buah graph isomorfik memenuhi ketiga syarat berikut [DEO74]:1. Mempunyai jumlah simpul yang sama.2. Mempunyai jumlah sisi yang sama3. Mempunyai jumlah simpul yang sama berderajat tertentu

  • Graph Isomorfik (Isomorphic Graph)Ketiga syarat ini ternyata belum cukup menjamin. Pemeriksaan secara visual perlu dilakukan.

    u

    v

    x

    w

    y

  • Graph Planar (Planar Graph) dan Graph Bidang (Plane Graph)Graph yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi-sisi tidak saling memotong disebut sebagai graph planar, jika tidak, ia disebut graph tak-planar.

  • Graph Planar (Planar Graph)Graph Planar

    Graph K4Graph tidak planar

    Graph K5

  • Graph Planar (Planar Graph)Graph persoalan utilitas (K3,3) bukan graph planar

    H2

    H3

    W

    G

    E

  • Graph Planar (Planar Graph)Sisi-sisi pada graph planar membagi bidang menjadi beberapa wilayah (region) atau muka (face). Jumlah wilayah pada graph planar dapat dihitung dengan mudah. Graph planar yang terdiri atas 6 wilayah

    R1

    R2

    R3

    R5

    R4

    R6

  • Graph Planar (Planar Graph)Rumus Eulern e + f = 2yang dalam hal ini,f = jumlah wilayah n = 11e = jumlah sisi e = 7n = jumlah simpul f = 11-7+2 = 6

    R1

    R2

    R3

    R5

    R4

    R6

  • Teorema KuratoswkiBerguna untuk menentukan dengan tegas keplanaran suatu graph.

    (a) (b) (c) (a) Graph Kuratowski pertama (b) dan (c) Graph Kuratowski kedua (keduanya isomorfik)

  • Sifat graph Kuratowski adalah:Kedua graph Kuratowski adalah graph teratur.Kedua graph Kuratowski adalah graph tidak-planarPenghapusan sisi atau simpul dari graph Kuratowski menyebabkannya menjadi graph planar.Graph Kuratowski pertama adalah graph tidak-planar dengan jumlah simpul minimum, dan graph Kuratowski kedua adalah graph tidak-planar dengan jumlah sisi minimum.

  • TEOREMA KuratowskiGraph G bersifat planar jika dan hanya jika ia tidak mengandung upagraph yang sama dengan salah satu graph Kuratowski atau homeomorfik (homeomorphic) dengan salah satu dari keduanya. G1 G2G3 Tiga buah graph yang homemorfik satu sama lain

    v

  • TEOREMA KuratowskiGraph di bawah ini bukan graph planar karena mengandung upagraph (G1) yang sama dengan K3,3.

  • TEOREMA KuratowskiG tidak planar karena mengandung upagraph (G1) yang homeomorfik dengan K5 (dengan membuang simpul-simpul yang berderajat 2 dari G1, diperoleh K5). G G1 K5

  • Lintasan dan Sirkuit EulerLintasan Euler ialah lintasan yang melalui masing-masing sisi di dalam graph tepat satu kali. Sirkuit Euler ialah sirkuit yang melewati masing-masing sisi tepat satu kali. Graph yang mempunyai sirkuit Euler disebut graph Euler (Eulerian graph). Graph yang mempunyai lintasan Euler dinamakan juga graph semi-Euler (semi-Eulerian graph).

  • Lintasan dan Sirkuit EulerLintasan Euler pada graph (a) : 3, 1, 2, 3, 4, 1Lintasan Euler pada graph (b) : 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 1, 3Sirkuit Euler pada graph (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6,1

  • Lintasan dan Sirkuit EulerSirkuit Euler pada graph (d) : a, c, f, e, c, b, d, e, a, d, f, b, aGraph (e) dan (f) tidak mempunyai lintasan maupun sirkuit Euler

  • Lintasan dan Sirkuit Euler(a) dan (b) graph semi-Euler (c) dan (d) graph Euler(e) dan (f) bukan graph semi-Euler atau graph Euler

    1

    2

    3

    4

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    f

    a

    b

    e

    d

    c

    1

    2

    3

    4

    5

    b

    a

    c

    d

    e

    (a)

    (b)

    (c)

    (d)

    (e)

    (f)

  • TEOREMA Graph tidak berarah memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika terhubung dan memiliki dua buah simpul berderajat ganjil atau tidak ada simpul berderajat ganjil sama sekali

  • TEOREMAGraph tidak berarah G adalah graph Euler (memiliki sirkuit Euler) jika dan hanya jika setiap simpul berderajat genap.

    (Catatlah bahwa graph yang memiliki sirkuit Euler pasti mempunyai lintasan Euler, tetapi tidak sebaliknya)

  • TEOREMAGraph berarah G memiliki sirkuit Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama. G memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama kecuali dua simpul, yang pertama memiliki derajat-keluar satu lebih besar derajat-masuk, dan yang kedua memiliki derajat-masuk satu lebih besar dari derajat-keluar.

  • Lintasan dan Sirkuit Euler(a) Graph berarah Euler (a, g, c, b, g, e, d, f, a)(b) Graph berarah semi-Euler (d, a, b, d, c, b)(c) Graph berarah bukan Euler maupun semi-Euler

    a

    b

    c

    d

    e

    f

    g

    a

    b

    c

    d

    (a)

    a

    b

    c

    d

    (b)

    (c)

  • Lintasan dan Sirkuit EulerBulan sabit Muhammad

  • Lintasan dan Sirkuit HamiltonLintasan Hamilton ialah lintasan yang melalui tiap simpul di dalam graph tepat satu kali. Sirkuit Hamilton ialah sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam graph tepat satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang dilalui dua kali.Graph yang memiliki sirkuit Hamilton dinamakan graph Hamilton, sedangkan graph yang hanya memiliki lintasan Hamilton disebut graph semi-Hamilton.

  • Lintasan dan Sirkuit Hamilton(a) graph yang memiliki lintasan Hamilton (misal: 3, 2, 1, 4)(b) graph yang memiliki lintasan Hamilton (1, 2, 3, 4, 1)(c) graph yang tidak memiliki lintasan maupun sirkuit Hamilton (a) (b) (c)

    1

    2

    3

    4

    1

    3

    2

    4

    1

    2

    3

    4

  • Lintasan dan Sirkuit Hamilton(a) Dodecahedron Hamilton(b) graph yang mengandung sirkuit Hamilton (a)(b)

  • TEOREMASyarat cukup (jadi bukan syarat perlu) supaya graph sederhana G dengan n ( 3) buah simpul adalah graph Hamilton ialah bila derajat tiap simpul paling sedikit n/2 (yaitu, d(v) n/2 untuk setiap simpul v di G).

  • TEOREMASetiap graph lengkap adalah graph Hamilton Di dalam graph lengkap G dengan n buah simpul (n 3), terdapat (n - 1)!/2 buah sirkuit Hamilton.

  • TEOREMADi dalam graph lengkap G dengan n buah simpul (n 3 dan n ganjil), terdapat (n - 1)/2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas (tidak ada sisi yang beririsan). Jika n genap dan n 4, maka di dalam G terdapat (n - 2)/2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas.

  • Contoh(Persoalan pengaturan tempat duduk). Sembilan anggota sebuah klub bertemu tiap hari untuk makan siang pada sebuah meja bundar. Mereka memutuskan duduk sedemikian sehingga setiap anggota mempunyai tetangga duduk berbeda pada setiap makan siang. Berapa hari pengaturan tersebut dapat dilaksanakan?

    Jumlah pengaturan tempat duduk yang berbeda adalah (9 - 1)/2 = 4.

  • Lintasan dan Sirkuit Hamilton

    Graph yang merepresentasikan persoalan pengaturan tempat duduk.

    1

    2

    3

    5

    6

    7

    8

    9

  • Lintasan dan Sirkuit Hamilton/ EulerBeberapa graph dapat mengandung sirkuit Euler dan sirkuit Hamilton sekaligus, mengandung sirkuit Euler tetapi tidak mengandung sirkuit Hamilton, mengandung sirkuit Euler dan lintasan Hamilton, mengandung lintsan Euler maupun lintasan Hamilton, tidak mengandung lintasan Euler namun mengandung sirkuit Hamilton, dan sebagainya!).

  • Lintasan dan Sirkuit Hamilton/ EulerGraph (a) mengandung sirkuit Hamilton maupun sirkuit Euler graph (b) mengandung sirkuit Hamilton dan lintasan Euler (periksa!).

    (a) (b)

    6

    5

    4

    1

    3

    2

    5

    1

    2

    3

    4

  • Beberapa Aplikasi Grafa. Lintasan Terpendek (Shortest Path)graf berbobot (weighted graph), lintasan terpendek: lintasan yang memiliki total bobot minimum.Contoh aplikasi: Menentukan jarak terpendek/waktu tempuh tersingkat/ongkos termurah antara dua buah kotaMenentukan waktu tersingkat pengiriman pesan (message) antara dua buah terminal pada jaringan komputer.

  • Lintasan TerpendekTerdapat beberapa jenis persoalan lintasan terpendek, antara lain:Lintasan terpendek antara dua buah simpul tertentu.Lintasan terpendek antara semua pasangan simpul.Lintasan terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain.Lintasan terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul tertentu. ==> Di dalam kuliah ini kita memilih jenis persoalan 3.

  • Lintasan TerpendekUraian persoalanDiberikan graf berbobot G = (V, E) dan sebuah simpul a. Tentukan lintasan terpendek dari a ke setiap simpul lainnya di G. Asumsi yang kita buat adalah bahwa semua sisi berbobot positif.

  • Lintasan TerpendekGraph

    Simpul asalSimpul TujuanLintasan terpendekJarak131 310141 3 425121 3 4 245151 54516tidak ada-

    45

    50

    10

    35

    30

    3

    15

    15

    40

    20

    10

    20

    1

    2

    3

    4

    6

    5

  • Algoritma DijkstraMerupakan Algoritma menentukan lintasan terpendek yang terkenal.Properti algoritma Dijkstra:1. Matriks ketetanggaan M[mij]mij = bobot sisi (i, j) (pada graf tak-berarah mij = mji )mii = 0mij = , jika tidak ada sisi dari simpul i ke simpul j2. Larik S = [si] yang dalam hal ini,si = 1, jika simpul i termasuk ke dalam lintasan terpendek si = 0, jika simpul i tidak termasuk ke dalam lintasan terpendek3. Larik/tabel D = [di] yang dalam hal ini,di = panjang lintasan dari simpul awal s ke simpul i

  • Beberapa Aplikasi Grafb. Persoalan Perjalanan Pedagang (Travelling Salesperson Problem - TSP) Diberikan sejumlah kota dan jarak antar kota. Tentukan sirkuit terpendek yang harus dilalui oleh seorang pedagang bila pedagang itu berangkat dari sebuah kota asal dan menyinggahi setiap kota tepat satu kali dan kembali lagi ke kota asal keberangkatan.==> menentukan sirkuit Hamilton yang memiliki bobot minimum.

  • Aplikasi TSPPak Pos mengambil surat di kotak pos yang tersebar pada n buah lokasi di berbagai sudut kota. Lengan robot mengencangkan n buah mur pada beberapa buah peralatan mesin dalam sebuah jalur perakitan. Produksi n komoditi berbeda dalam sebuah siklus.

  • Travelling Salesperson Problem Jumlah sirkuit Hamilton di dalam graf lengkap dengan n simpul: (n - 1)!/2.

    Graf di atas memiliki (4 1)!/2 = 3 sirkuit Hamilton, yaitu:I1 = (a, b, c, d, a) atau (a, d, c, b, a) ==> panjang = 10 + 12 + 8 + 15 = 45I2 = (a, c, d, b, a) atau (a, b, d, c, a) ==> panjang = 12 + 5 + 9 + 15 = 41I3 = (a, c, b, d, a) atau (a, d, b, c, a) ==> panjang = 10 + 5 + 9 + 8 = 32

    a

    b

    c

    d

    12

    8

    15

    10

    9

    5

  • Travelling Salesperson ProblemJadi, sirkuit Hamilton terpendek adalah I3 = (a, c, b, d, a) atau (a, d, b, c, a) dengan panjang sirkuit = 10 + 5 + 9 + 8 = 32.

    Jika jumlah simpul n = 20 akan terdapat (19!)/2 sirkuit Hamilton atau sekitar 6 1016 penyelesaian.

    a

    b

    c

    d

    12

    8

    15

    10

    a

    b

    c

    d

    12

    15

    9

    5

    a

    b

    c

    d

    8

    10

    9

    5

  • Beberapa Aplikasi Grafc. Persoalan Tukang Pos Cina (Chinese Postman Problem) Dikemukakan oleh Mei Gan (berasal dari Cina) pada tahun 1962. Masalahnya adalah sebagai berikut: seorang tukang pos akan mengantar surat ke alamat-alamat sepanjang jalan di suatu daerah. Bagaimana ia merencanakan rute perjalanannya supaya ia melewati setiap jalan tepat sekali dan kembali lagi ke tempat awal keberangkatan. ===> menentukan sirkuit Euler di dalam graf.

  • Chinese Postman ProblemLintasan yang dilalui tukang pos: A, B, C, D, E, F, C, E, B, F, A.

    B

    C

    E

    F

    8

    5

    3

    A

    D

    8

    2

    1

    6

    4

    4

    2

  • PEWARNAAN GRAPHSebuah pewarnaan dari graph G adalah sebuah pemetaan warna-warna ke simpul-simpul dari G sedemikian hingga simpul relasinya mempunyai warna warna yang berbeda.

  • BILANGAN KROMATIK Bilangan kromatik dari G adalah jumlah warna minimum yang diperlukan untuk mewarnai graph G, dilambangkan dgn (G) { adalah huruf Yunani chi }Berapa bilangan kromatik dari graph lengkap K6, K10 dan Kn ? (Kn) = n

  • ALGORITMA WELCH-POWELLAlgoritma Welch-Powell adalah sebuah cara efisien untuk mewarnai sebuah graph GAlgoritma Welch-Powell :Urutkan simpul-simpul G dalam derajat yang menurun. Urutan ini mungkin tidak unik karena bbrp simpul mempunyai derajat samaGunakan satu warna untuk mewarnai simpul pertama dan untuk mewarnai, dalam urutan yang berurut setiap simpul dari daftar yang tidak berelasi dengan simpul sebelumnya.Mulai lagi dengan dengan daftar paling tinggi dan ulangi proses pewarnaan simpul yang tidak berwarna sebelumnya dengan menggunakan warna kedua.Terus ulangi dengan penambahan warna sampai semua simpul telah diwarnai

  • ContohJadi (H) = 4Graph H

    SimpulV1V4V5V6V2V3V7Derajat5444333Warnaabcdbca

  • ContohGraph GJadi (G) = 3

    SimpulV1V6V2V3V4V5Derajat443333Warnaaabbcc

  • ContohGraph HJadi (H)= 2

    SimpulV1V2V3V4V5V6Derajat333333Warnaabbaab

  • ContohGraph G Jadi (G) = 3

    SimpulV1V5V2V6V3V4Derajat443322Warnaabbcca

  • ContohGraph HJadi (H) = 3

    SimpulHADFBCEGDerajat54443332Warnaabbcacca