23

Click here to load reader

file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya

semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

Pengetahuan” ini dapat terselesaikan.

Dalam pembuatan makalah ini penulis menggunakan metode studi

literature. Dan karena keterbatasan penulis dalam mencari dan mendapatkan

literature yang lengkap, maka dalam pembuatan makalah ini masih terdapat

banyak sekali kekurangan. Karenanya, segala kritik, saran dan penambahan

materi dalam makalah ini sangat penulis harapakan, guna kesempurnaan makalah

ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terima-kasih yang sebesar-besarnya

kepada Bpk. DR. H. Imron Arifin, M.Pd. selaku pengajar mata kuliah Filsafat

Ilmu yang dengan ikhlas membimbing dan memberikan ilmunya kepada kami

semua, selaku mahasiswanya. Dan tak lupa penulis juga mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses

penyelesaian makalah ini, semoga Allah SWT membalas semuanya dengan

kebaikan yang berlipat ganda. Amiin.

Jombang, 4 Juni 2010

Penulis

1

Page 2: file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

I. PENDAHULUAN

a. Pengertian Ilmu (pengetahuan)

Dalam bahasa Inggris disebut science, beasal dari bahasa Latin scientia (pengetahuan), scire (mengetahui) dan sinonim atau persamaan yang paling akurat dalam bahasa Yunani adalah episteme. (Bagus,2005)

Beberapa pengertian dari Ilmu yaitu :1. Kata tahu (pengetahuan) secara umum menandakan suatu

pengetahuan tertentu. Dalam arti sempit, pengetahuan bersifat pasti. Berbeda dengan iman, pengetahuan didasarkan atas pengalaman dan pemahaman sendiri.

2. Berbeda dengan pengetahuan , ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan satu keputusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek (atau alam objek) yang sama dan berkaitan secara logis. Karena itu koherensi sistematik adalah hakekat ilmu. Prinsip-prinsip objek dan hubungan-hubungannya yang pokok tercermin dalam kaitan-kaitan logis yang dapat dilihat dengan jelas. Bahwa prinsip-prinsip metafisis objek menyingkapkan dirinya sendiri kepada kita dalam prosedur ilmu secara lamban, didasarkan pada sifat khusus intelek kita yang tidak dicirikan oleh visi rohani terhadap realitas tetapi oleh berfikir.

3. Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing penalaran perorangan, sebab ilmu dapat memuat didalam dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapkan.

4. Dilain pihak, sering kali berkaitan dengan konsep ilmu (pengetahuan ilmiah) adalah ide bahwa metode-metode yang berhasil dan hasil-hasil yang terbukti pada dasarnya harus terbuka kepada semua pencari ilmu. Kendati demikian, rupanya baik untuk tidak memasukan persyaratan ini dalam definisi ilmu, karena objektivitas ilmu dan kesamaan hakiki daya persyaratan ini pada umumnya terjamin.

5. Ciri hakiki lainnya dari ilmu ialah metodologi, sebab kaitan logis yang dicari ilmu tidak dicapai dengan penggabungan

2

Page 3: file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

tidak teratur dan tidak terarah dari banyak pengamatan dan ide yang terpisah-pisah. Sebaliknya, ilmu menuntut pengamatan dan berfikir metodis, tertata rapi. Alat bantu metodologis yang penting adalah terminology ilmiah. Yaitu mencoba konsep-konsep dari ilmu.

6. Kesatuan setiap ilmu bersumber didalam kesatuan objeknya. Teori skolastik mengenai ilmu membuat pembedaan antara objek konkret dan objek formal. Yang terdahulu adalah objek konkret yang disimak ilmu. Sedangkan yang belakangan adalah aspek khusus atau sudut pandang terhadap objek material. Yang mencirikan setiap ilmu adalah objek formalnya. Sementara objek material yang sama dapat dikaji oleh banyak ilmu lain. Pembagian objek studi mengantar ke spesialisasi ilmu yang terus-menerus bertambah. Gerakan ini diiringi bahaya pandangan sempit terhadap bidang penelitian yang terbatas. Sementara penangkapan yang luas terhadap saling keterkaitan seluruh realitas lenyap dari pandangan.(Bagus, 2005)

b. Arti PengetahuanDalam bahasa Inggris disebut knowledgeYaitu :1. Pengenalan akan sesuatu2. Keakraban atau perkenalan dengan sesuatu dari

pengalaman actual.3. Apa yang dipelajari.4. Persepsi jelas tentang apa yang dipandang sebagai fakta,

kebenaran, atau kewajiban.5. Informasi dan atau pelajaran yang dipelihara dan

diteruskan oleh peradaban.6. Hal-hal yang ada dalam kesadaran (keyakinan, gagasan,

fakta, bayangan, konsep, paham, pendapat) yang dibenarkan dengan cara tertentudan dengan demikian dipandang sebagai benar.

7. Pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri. Dalam peristiwa ini yang mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) didalam dirinya sendiri sedemikian aktif

3

Page 4: file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

sehingga yang mengetahui itu menyusun yang diketahui itu pada dirinya sendiri dalam kesatuan aktif.

8. Pengetahuan mengacu kepada fakta yang mengagumkan bahwa suatu eksisten , yang mengetahui, bukan hanya hadir ditengah-tengah eksisten-eksisten lain, melainkan juga seolah-olah transparan kepada dirinya sendiri, sadar akan dirinya sendiri dan dengan demikian “ hadir bagi dirinya sendiri”. Akan tetapi, yang mengetahui juga ,maju melampaui dirinya sendiri tatkala dia merefleksikan yang lain didalam dirinya sendiri dan karenanya “dalam arti tertentu menjadi segala sesuatu”, sebagaimana dikatakan Aristoteles.

9. Dalam arti luas, pengetahuan berarti semua kehadiran intensional objek dalam subjek. Tetapi dalam arti sempit dan berbeda dengan imajinasi atau pemikiran belaka, pengetahuan hanya berarti putusan yang benar dan pasti (kebenaran, kepastian). Disini subjek sadar akan hubungan-hubungannya sendiri dengan objek dan sadar akan hubungan objek dengan eksistensi. Pada umumnya adalah tepat kalau mengatakan pengetahuan hanya merupakan pengalaman “sadar”. Karena sangat sulit melihat bagaiman persisnya suatu pribadi dapat sadar akan suatu eksinten tanpa kehadiran eksisten itu didalam dirinya.

10. Pengetahuan sebagai sebuah kegiatan intensional harus dibedakan dari kegiatan-kegiatan intensional lainnya, seperti kegiatan-kegiatan kehendak.(Bagus, 2005)

11. Pengetahuan adalah kumpulan-kumpulan fakta. Namun akhir-akhir ini terlebih dalam bidang sains, diterima bahwa pengetahuan tidak lepas dari subjek yang sedang belajar mengerti. Pengetahuan lebih dianggap sebagai suatu proses pembentukan (konstruksi) yang terus-menerus, terus berkembang dan berubah. (Suparno, 1997)

c. Arti Ilmu PengetahuanIlmu pengetahuan adalah suatu pengetahuan tentang objek tertentu yang disusun secara sistematis sebagai hasil penelitian dengan metode tertentu. (Adib, 2010).

4

Page 5: file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

II. PROSES LAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN

I.1. Manusia Mencari Kebenaran

Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan. (Woodhouse, 2000).

Letak perbedaan yang mendasar antara keduanya adalah pada sistematik dan terkendali, yaitu :a. Ilmu pengetahuan

1. Dikembangkan melalui struktur-struktur teori, dan diuji konsistensi internalnya. Dalam mengembangkan strukturnya dilakukan tes ataupun pengujian secara empiris atau faktual.

2. Teori dan hipotesis selalu diuji secara empiris atau faktual.

3. Pengertian kendali (Kontrol) yang dalam penelitian ilmiah dapat mempunyai pengertian yang bermacam-macam.

4. Menekankan adanya hubungan antara fenomena secara sadar dan sistematis. Pola penghubungnya tidak dilakukan secara asal-asalan.

5. Cara member penjelasan yang berlainan dalam mengamati suatu fenomena. Dalam menerangkan hubungan antara fenomena, dilakukan dengan hati-hati dan menghindari penafsiran yang bersifat metafisis. Proposisi yang dihasilkan selalu terbuka untuk pengamatan dan pengujian secara ilmiah. (Elqorni, 2009)

b. Penggunaan akal sehat1. Tidak dikembanghkan melalui struktur teori, dan tidak

diuji konsistensinya.2. Teori dan hipotesis tidak diuji secara empiris,3. Pengertian kendali (Kontrol) tidak bermacam-macam.4. Tidak menekankan hubungan fenomena secara sadar

sistematis.

5

Page 6: file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

5. Dalam menerangkan hubungan fenomena hasilnya bisa bersifat metafisis dan tertutup serta tidak diuji secara ilmiah.

I.2. Terjadinya Proses Sekularisasi Alam (Bagus, 2005)

Pada mulanya manusia menganggap alam adalah sesuatu yang sacral, sehingga antara subjek dan objek tidak ada batasan. Dalam perkembangannya terjadi pergeseran konsep hukum (alam). Hukum didefinisikan sebagai kaitan-kaitan yang tetap dan harus ada diantara gejala-gejala. Kaitan-kaitan yang teratur didalam alam sejak dulu diinterprestasikan kedalam hukum-hukum normative. Disini pengertian tersebut dikaitkan dengan Tuhan atau para dewa sebagai pencipta hukum yang harus ditaati. Menuju abad ke-16 manusia mulai meninggalkan pengertian hukum normative tersebut. Sebagai gantinya muncullah pengertian hokum sesuai dengan hokum alam. Pengertian tersebut berimplikasi bahwa terdapat tatanan dialam dan tatanan tersebut dapat disimpulkan melalui penelitian empiris. Para ilmuwan saat itu berpendapat bahwa Tuhan sebagai pencipta hokum alam secara berangsur-angsur memperoleh sifat abstrak dan impersonal. Alam telah kehilangan kesakralannya sebagai ganti muncullah gambaran dunia yang sesuai dengan ilmu pengetahuan alam bagi manusia modern dengan kemampuan ilmiah manusia mulai membuka rahasia-rahasia alam. (Elqorni, 2009)

I.3. Cara mencari kebenaran

Dalam sejarah manusia, usaha-usaha untuk mencari kebenaran telah dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :

a. Secara kebetulanPenemuan kebenaran terjadi secara kebetulan, tanpa

melakukan suatu usaha atau proses yang direncanakan. Misalnya penemuan pohon kina sebagai obat penyakit Malaria, dimulai dari ketika ada seorang Indian yang sakit dan minum air dikolam dan akhirnya mendapatkan

6

Page 7: file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

kesembuhan. Dan itu terjadi berulang kali pada semua orang. Akhirnya diketahui bahwa disekitar kolam tersebut tumbuh sejenis pohon yang kulitnya bisa dijadikan sebagai obat malaria yang kemudian berjatuhan dikolam tersebut. (Elqorni, 2005)

b. Trial and ErrorYaitu cara coba-coba yang bersifat untung-untungan.

Sebagai contoh, model percobaan “problem box” Thorndike. Percobaan tersebut adalah sebagai berikut : ‘Seekor kucing yang kelaparan dimasukkan kedalam “problem box” yaitu suatu ruangan yang hanya dapat dibuka apabila kucing berhasil menarik ujung tali dengan membuka pintu. Karena rasa lapar dan melihat makanan diluar maka kucing berusahakeluar dari kotak tersebut dengan berbagai cara. Akhirnya dengan tidak sengaja si kucing berhasil menyentuh simpul tali yang membuat pintu jadi terbuka dan dia berhasil keluar. Percobaan tersebut mendasarkan pada hal yang belum pasti yaitu kemampuan kucing tersebut untuk membuka pintu kotak masalah/ problem box. (Elqorni, 2009)

c. Melalui OtoritasKebenaran bisa didapat melalui otoritas seseorang yang

memegang kekuasaan, seperti seorang raja atau pejabat pemerintah yang bsetiap keputusan dan kebijaksanaannya dianggap benar oleh bawahannya. Dalam filsafat Jawa dikenal dengan istilah ‘Sabda Pandeta Ratu’ artinya ucapan raja atau pendeta selalu benar dan tidak boleh dibantah lagi.

d. Berfikir kritis / Berdasarkan pengalamanDengan cara berfikir kritis dan berdasarkan

pengalaman. Contohnya adalah berfikir secara deduktif dan induktif. Secara deduktif artinya berfikir dari yang umum ke khusus sedang induktif adalah dari yang khusus ke yang umum. Metode deduktif sudah dipakai selama ratusan tahun semenjak zamannya Aristoteles.

7

Page 8: file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

e. Melalui Penyelidikan IlmiahMenurut Francis Bacon, kebenaran baru bisa didapat

dengan menggunakan penyelidikan ilmiah, berfikir kritis dan induktif. (Elqurni, 2009)

II.3. Dasar-dasar Pengetahuan

Dasar-dasar ilmu pengetahuan yang menjadi ujung tombak berfikir ilmiah adalah :1. Penalaran

Yaitu kegiatan berfikir menurut pola tertentu, menurut logika tertentu untuk menghasilkan pengetahuan tertentu. Berfikir logis mempunyai konotasi jamak, bersifat analitis. Aliran yang menggunakan penalaran sebagai sumber kebenaran ini disebut aliran rasionalisme dan yang menganggap fakta dapat tertangkap melalui pengalaman sebagai kebenaran disebut aliran empirisme.

2. Logika ( Cara penarikan kesimpulan)Yaitu sebagaimana didefinisikan oleh William S.S. ialah ‘ pengkajian untuk berfikir secara sahih (valid)’ (Elqorni, 2009)Dalam logika ini ada dua macam yaitu logika induktif dan deduktif. Contoh menggunakan logika ini ialah model berfikir dengan silogisme (penggabungan) seperti contoh berikut : Premis (pernyataan) mayor : semua manusia akhirnya mati Premis minor : Amir manusia Kesimpulan : Amir akhirnya akan mati

2.4. Sumber Pengetahuan

Sumber pengetahuan dalam dunia ini berawal dari sikap manusia yang meragukan setiap gejala yang ada di alam semesta ini. Manusia tidak mau menerima saja hal-hal yang ada termasuk nasib dirinya sendiri. Rene Descarte pernah berkata “De Onibus Dubitandum” yang mempunyai arti bahwa segala sesuatu harus diragukan. Persoalan mengenai criteria untuk menetapkan kebenaran itu sulit dipercaya. Dari berbagai aliran maka muncullah pula berbagai kriteria kebenaran, antara lain :

a. Konsistensi dengan pernyataan dahulu yang dianggap benar.

8

Page 9: file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

Contoh :3 + 3 = 6 , 2 + 4 = 6 , dan 1 + 5 = 6Semua orang akan menganggap benar 3 + 3 = 6, maka pernyataan 2 + 4 = 6 juga benar, karena konsisten dengan pernyataan sebelumnya.

b. Teori Koherensi (konsisten)Yaitu bahwa suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren dan konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Contohnya ialah matematika yang bentuk penyusunannya, pembuktiannya berdasarkan teori koheren.

c. Teori korespondensi (pernyataan sesuai kenyataan)Dipelopori oleh Betrand Russel. Dalam teori ini suatu pernyataan dianggap benar apabila materi pengetahuan yang dikandung berkorespondensi dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. (Elqorni, 2009). Contohnya ialah apabila ada seorang yang mengatakan bahwa ibukota Inggris adalah London, maka pernyataan itu benar. Sedang apabila dia mengatakan bahwa ibukota Inggris adalah Jakarta, maka pernyataan itu salah, karena secara kenyataan ibukota Inggris adalah London.

d. Teori Pragmatis (kegunaan lapangan)Tokoh utama teori ini adalah Charkes S Pierce. Teori ini mengatakan bahwa kebenaran didasarkan atas kegunaan teori tersebut. Disamping itu aliran ini percaya bahwa suatu teori tidak akan abadi, dalam jangka waktu tertentu dapat diubah dengan mengadakan revisi.

e. Ontologi (apa yang dikaji)Yaitu hakekat apa yang dikaji atau ilmunya itu sendiri.

f. Epistimologi (cara mendapatkan kebenaran)Yaitu bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar. Beberapa hal yang perlu

9

Page 10: file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

diperhatikan dalam mendapatkan pengetahuan adalah :

1. Batasan kajian ilmu : secara ontologism ilmu membatasi pada pengkajian objek yang berada dalam lingkup manusia, tidak dapat mengkaji daerah yang bersifat transcendental (gaib/ tidak nyata).

2. Cara menyusun pengetahuan : untuk mendapatkan pengetahuan menjadi ilmu diperlukan cara untuk menyusunnya yaitu dengan cara menggunakan metode ilmiah.

3. Diperlukan landasan yang sesuai dengan ontologism dan aksiologis ilmu itu sendiri.

4. Penjelasan diarahkan kepada deskripsi mengenai hubungan berbagai factor yang terikat dalam suatu konstelasi penyebab timbulnya suatu gejala dan proses terjadinya.

5. Metode ilmiah harus bersifat sistematik dan eksplisit.6. Metode ilmiah tidak dapat diterapkan kepada pengetahuan yang

tidak tergolong pada kelompok ilmu tersebut (disiplin ilmu yang sama).7. Ilmu mencoba mencari penjelasan mengenai alam dan menjadikan

kesimpulan yang bersifat umum dan impersonal.8. Karakteristik yang menonjol kerangka pemikiran teoritis :

a. Ilmu eksakta : deduktif, rasio, kuantitatifb. Ilmu Sosial : induktif, empiris, kualitatif

III. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dibagi menjadi beberapa periode, yaitu :

1. Periode Filsafat Yunani (abad 6 SM – 0 M)

Pada masa ini ahli ilmuwannya adalah Thales yang ahli filsafat, astronomi dan geometri. Dalam penggambaran

10

Page 11: file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

intelektualnya menggunakan pola deduktif serta dalam masa transisi inilah, kemunculan ilmu sangat berkembang dikalangan masyarakat. (Adib, 2010).

2. Periode kelahiran Nabi Isa a.s. (Abad 0 – 6 M)

Pada masa ini pertentangan antara gereja yang diwakili oleh para pastur dan para raja yang pro kepada gereja. Sehingga pada masa ini ilmu pengetahuan mengalami kemunduran. Para raja membatasi kebebasan berfikir sehingga ilmu pengetahuan seolah-olah telah mati suri. Ilmu menjadi beku, kebenaran hanya menjadi otoritas gereja, gereja dan para raja yang berhak mengatakan dan menjadi sumber kebenaran. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini sempat mengalami keterpurukan, karena terjadi pembatasan kebebasan seseorang dalam berfikir dan berkarya.

3. Periode kebangkitan Islam (abad 6 – 13 M)

Pada masa ini dunia Kristen Eropa mengalami kegelapan, ada juga yang mengatakan periode ini sebagai periode pertengahan. Masa keemasan atau kenagkitan Islam ditandai dengan banyaknya ilmuwan-ilmuwan Islam yang ahli dibidang masing-masing, berbagai buku ilmiah diterbitkan dan ditulis. Diantara tokoh=-tokoh tersebut adalah Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali yang ahli dalam hokum Islam. Al Farabi ahli astronomi dan matematika, Ibnu Sina ahli kedokteran dengan buku terkenalnya The Canon of Medicine. Al Kindi ahli filsafat, al Ghazali seorang intelek yang meramu berbagai ilmu sehingga menjadi kesatuan dan kesinambungan serta mensintesis antara kesatuan agama, filsafat, mistik dan sufisme. Ibnu Khaldun ahli sosiologi, filsafat sejarah, politik, ekonomi, social dan kenegaraan. Anzhael ahli dan penemu teori peredaran planet. Tetapi setelah terjadi perang salib, umat Islam mengalami kemunduran, umat Islam dalam keadaan porak-poranda oleh berbagai peperangan.

4. Periode kebangkitan Eropa (abad 14 – 20)

Pada masa ini Kristen yang berkuasa dan menjadi sumber otoritas kebenaran mengalami kehancuran, abad kemunduran umat

11

Page 12: file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

Islam , berbagai pemikiran Yunani muncul, alur pemikiran yang mereka anut adalah empirisme dan rasionalitas. Peradaban Eropa bangkit melampaui dunia Islam. Masa ini juga muncul intelektual Gerard Van Cromona yang menyalin buku Ibnu Sina The Canon of Medicine, Fransiscan Roger Bacon yang menganut aliran pemikiran empirisme dan realism berusaha menentang berbagai kebijakan gereja dan penguasa pada waktu itu. Pada masa ini banyak muncul para ilmuwan seperti Newton dengan teori gravitasinya, John Locke yang menghembuskan perlawanan kepada pihak gereja dengan mengemukakan bahwa manusia bebas untuk berbicara, bebas mengeluarkan pendapat, hak untuk hidup, hak untuk merdeka, hak berfikir. Hal serupa juga dilakukan oleh J.J. Rousseau mengecam penguasa dalam bukunya yang berjudul Social contrak.

5. Abad Renaisans (abad ke-14 – 17 M)Yaitu suatu periode sejarah yang mencapai titik puncaknya

kurang lebih pada tahun 1.500, yang merupakan gerakan kebudayaan yang bermula di Italia dan menyebar keseluruh Eropa. Gerakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik, tumbuhnya panutan pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun, perkembangan gaya perspektif dalam seni lukis, dan ilmu pengetahuan. Ilmuwan yang terkenak pada masa ini adalah Leonardo da Vinci dan Michelangelo.

6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan setelah abad ke -17Ilmuwan Skotlandia bernama David Hume mengungkapkan

Problem of Induction, prolem yang terkandung dalam metoda induksi atau disebut dengan metode generalisasi. Hume mengatakan bahwa data representative seberapapun persennya, tidak dapat secara logis dipakai untuk mengambil kesimpulan terhadap seluruh populasi. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat terlepas dari induksi. Pengembangan teori juga tidak pernah lepas dari induksi. Artinya ilmu pengetahuan dan teori juga mengandung problem. Artinya ilmu pengetahuan mempunyai banyak celah untuk kesalahan. Karena sesungguhnya ilmu pengetahuan dapat mencapai kebenaran pada tataran probabilitas (kemungkinan).

12

Page 13: file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

IV. KESIMPULAN

Mencari kebenaran adalah hal yang tidak mudah dan dapat berbahaya, namun lebih berbahaya lagi jika kita berasumsi bahwa kebenaran mutlak sudah ada ditangan kita.

13

Page 14: file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

Sejarah ilmu pengatahuan dapat dibuktikan dengan adanya fakta yang salah satunya adalah berisi hokum-hukum alam yang diperoleh dari sains juga tidak bisa dianggap memiliki kebenaran kekal. Kita melihat bagaimana Hukum Newton ternyata tidak bisa dipakai pada skala makrokosmos (digantikan oleh teori relativitas Einstein) dan pada skala mikrokosmos (digantikan oleh teori mekanika kuantum). Teori geosentris yang sempat dianut ribuan tahun akhirnya terbukti salah dan digantikan oleh teori heliosentris berkat jasa Nicolaus Copernicus dan Galileo galilei. Siapa diantara kita yang bisa menjamin semua teori diatas, hal ini menggambarkan bahwa segala aspek tentang perkembangan ilmu pengetahuan sangat beragam untuk dicerna.

Daftar Pustaka

- Adib, Mohammad, Drs.H.MA.. Filsafat Ilmu. Pustaka Pelajar. Yogjakarta. 2010.

14

Page 15: file · Web viewKata Pengantar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya semata sehingga makalah tentang “Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ilmu

- Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2005.

- Drijarkara, N.S.J., Prof.Dr.. Filsafat manusia. Pustaka filsafat. Yogyakarta. 2000.

- Elqorni, Ahmad Kurnia. Proses Lahirnya Ilmu. http://elqorni.wordpress.com. 2009

- Suparno, Paul, DR.. Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan. Pustaka Filsafat. Yogjakarta. 1997.

- Takwin, Bagus. Filsafat timur : Sebuah Pengantar Pemikiran-pemikiran Timur. Jalasutra. Yogyakarta. 2009.

- Woodhouse, Mark B. Berfilsafat : Sebuah Langkah Awal ( Terjamahan A Perface to Philosophy oleh Ahmad Norma Permata, P. Hardono Hadi, dan Editor Kanisius). Kanisius. Yogyakarta. 2000.

15