Upload
phungcong
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Djoti Atmodjo
2
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 44 TAHUN 2009
TENTANG
RUMAH SAKIT
Djoti - Atmodjo
Dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan, Rumah Sakit wajib
dilakukan akreditasi secara
berkala minimal 3 (tiga) tahun
sekali
Pasal 40 :
Pasal 40
Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
suatu Lembaga independen baik dari
dalam maupun dari luar negeri
berdasarkan standar akreditasi yang
berlaku
5
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017
TENTANG
AKREDITASI RUMAH SAKIT
Standar Akreditasi adalah pedoman
yang berisi tingkat pencapaian yang
harus dipenuhi oleh rumah sakit dalam
meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien
Berlaku mulai1 Januari 2018
8
Pasal 6
Penyelenggaraan Akreditasi meliputi
kegiatan:
a. persiapan Akreditasi;
b. pelaksanaan Akreditasi; dan
c. pascaakreditasi.
9
Pasal 7
Persiapan Akreditasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 huruf a dilakukan oleh Rumah Sakit yang
akan menjalani proses Akreditasi, meliputi
kegiatan:
a. penilaian mandiri (self assesment);b. workshop; dan
c. bimbingan Akreditasi.
Penilaian mandiri (self assesment) dilakukan
dengan menggunakan instrumen Akreditasi.
10
Instrumen Akreditasi merupakan alat
ukur yang dipakai oleh lembaga
independen penyelenggara Akreditasi
untuk menilai Rumah Sakit dalam
memenuhi Standar Akreditasi
11
12
Pasal 4
(1) Akreditasi dilaksanakan oleh lembaga
independen penyelenggara Akreditasi
yang berasal dari dalam atau luar negeri.
KARS
Komitmen pada program Pemerintah
Program Nasional
telah terakreditasi oleh
lembaga International
Society for Quality in
Health Care (ISQua)
I. KELOMPOK STANDAR
PELAYANAN BERFOKUS PADA
PASIEN
II. KELOMPOK STANDAR
MANAJEMEN RS
V. INTEGRASI PENDIDIKAN
KESEHATAN DALAM
PELAYANAN
III. SASARAN KESELAMATAN
PASIEN
STANDAR
NASIONAL AKREDITASI
RUMAH SAKIT
ED 1
(PMKP,PPI,TKRS,
MFK, KKS, MIRM)
SKP
(7 BAB)
(6 BAB)
PONEK
HIV/AIDS
TB
PPRA
GERIATRI
IV. PROGRAM NASIONAL
(ARK,HPK,AP,
PAP,PAB,PKPO
MKE)
IPKP
PROGRAM NASIONAL
SASARAN I
PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI SERTA
PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI
SASARAN II
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS
SASARAN III
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TUBERKULOSIS
SASARAN IV
PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
SASARAN VPELAYANAN GERIATRI
PROGRAM NASIONAL
SASARAN I
PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI SERTA
PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI
SASARAN II
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS
SASARAN III
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TUBERKULOSIS
SASARAN IV
PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
SASARAN VPELAYANAN GERIATRI
SASARAN I
PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYISERTA
PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1051/MENKES/SK/XI/2008
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN /
PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL
EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK)
24 JAM DI RUMAH SAKIT
PENGERTIAN
Rumah Sakit PONEK 24 Jam adalah Rumah Sakit yangmenyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal danneonatal secara komprehensif dan terintegrasi 24 jam.
TUJUAN
1. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukunganpenuh manajemen dalam pelayanan PONEK.
2. Terbentuknya Tim PONEK Rumah Sakit.
3. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK sesuaistandar.
4. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antarapengelola dan penanggung jawab program padatingkat kabupaten / kota, propinsi, dan pusatdalam manajemen program PONEK.
TUJUAN
1. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukunganpenuh manajemen dalam pelayanan PONEK.
2. Terbentuknya Tim PONEK Rumah Sakit.
3. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK sesuaistandar.
4. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antarapengelola dan penanggung jawab program padatingkat kabupaten / kota, propinsi, dan pusatdalam manajemen program PONEK.
Pelatihan
22
REGULASI TIM
Komite Medik KomiteKeperawatan
Komite Etik
Komite Mutu & KP
Komite K3 Komite PPI
Komite RekamMedis
Tim FarmasidanTerapi
Komite PKRS
Tim PONEK Tim PPRA
FUNGSI RUMAH SAKIT
1. Pelayanan
Rumah Sakit harus dapat menangani kasus rujukan yang tidak mampuditangani oleh petugas kesehatan di tingkat pelayanan primer (dokter,bidan, perawat).
2. Pendidikan
Rumah Sakit harus terus menerus meningkatkan kemampuan baikpetugas rumah sakit, luar rumah sakit maupun peserta pendidikantenaga kesehatan sehingga mampu melakukan tindakan sesuai denganstandar dan kewenangannya untuk menyelesaikan kasus darurat.
3. Penelitian
Rumah Sakit harus mempunyai program evaluasi kinerja baik rumahsakit maupun wilayah kerja dalam rangka menurunkan angka kematianibu dan bayi baru lahir.
Standar 1
Rumah sakit melaksanakan program PONEK 24 jam di rumah sakit
beserta monitoring dan evaluasinya.
Elemen Penilaian Standar 1
1. Ada regulasi rumah sakit tentang pelaksanaan PONEK 24 jam di
rumah sakit dan ada rencana kegiatan PONEK dalam perencanaan
rumah sakit. (R)
2. Ada bukti keterlibatan pimpinan rumah sakit di dalam menyusun
kegiatan PONEK. (D,W)
3. Ada bukti upaya peningkatan kesiapan rumah sakit dalam
melaksanakan fungsi pelayanan obstetrik dan neonatus termasuk
pelayanan kegawat daruratan (PONEK 24 Jam). (D,W)
4. Ada bukti pelaksanaan rujukan dalam rangka PONEK (lihat juga
ARK.5). (D,W)
5. Ada bukti pelaksanaan sistem monitoring dan evaluasi program
rumah sakit sayang ibu dan bayi (RSSIB). (D,W)
6. Ada bukti pelaporan dan analisis yang meliputi 1 sampai dengan 4
di maksud dan tujuan. (D,W)
25
Implementasi asuhanSesuai hasil asesmen
Rencana asuhan
4. Rekam medis pasien terisi dengan
lengkap dan dengan tulisan yang dapat
dibaca. (D,O)
Standar 1.1
Rumah sakit menyiapkan sumber daya untuk penyelenggaraan
pelayanan PONEK.
Elemen Penilaian Standar 1.1
1. Ada bukti terbentuknya tim PONEK dan program kerjanya. (R)
2. Ada bukti pelatihan pelayanan PONEK. (D,W)
3. Ada bukti pelaksanaan program tim PONEK. (D,W)
4. Tersedia ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan untuk
PONEK. (D,O,W)
Pelaporan dan analisis meliputi:
1) angka keterlambatan operasi sectio caesaria
(SC) (> 30 menit)
2) angka keterlambatan penyediaan darah (> 60
menit)
3) angka kematian ibu dan bayi
4) kejadian tidak dilakukannya inisiasi menyusui
dini (IMD) pada bayi baru lahir
Bukti tentang hasil analisis pengukuran mutu dan
laporan meliputi 1) s.d 4) di maksud dan tujuan,
termasuk antara lain:
1) kasus perdarahan post partum
2) kasus pre eklampsia
3) kasus infeksi nifas
4) kasus partus lama
5) pelaksanaan ante natal care
Standar 1.2
Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung, mendorong
pemberian ASI ekslusif, melaksanakan edukasi dan perawatan
metode kangguru pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR).
Elemen Penilaian Standar 1.2
1. Terlaksananya rawat gabung. (O,W)
2. Ada bukti RS melaksanakan IMD dan mendorong pemberian
ASI Ekslusif. (O,W)
3. Ada bukti pelaksanaan edukasi dan perawatan metode
kangguru (PMK) pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR).
(D,O,W)
Djoti - Atmodjo
Djoti - Atmodjo
TARGET
a. Angka Kematian Ibu (AKI) < 100/100.000 kelahiran hidup
b. Angka Kematian Neonatal < 18/1000 kelahiran