177
i DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN DI KECAMATAN UNGARAN BARAT SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Disusun Oleh: ALINA MASDA MAWADDAH 3250408049 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

i

DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK

INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN DI

KECAMATAN UNGARAN BARAT

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Disusun Oleh:

ALINA MASDA MAWADDAH

3250408049

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial UNNES pada:

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Saptono Putro, M.Si Dra. Pudji Hardati, M.Si

NIP. 19631217 1988031002 NIP.

195810041986032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Geografi

Drs. Apik Budi Santoso, M.Si

NIP. 19620904 1989011 001

Page 3: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada :

Hari :

Tanggal :

Penguji Utama

Drs. Hariyanto M.Si

NIP. 196203151989011001

Penguji I Penguji II

Drs. Saptono Putro, M.Si Dra. Pudji Hardati, M.Si

NIP. 196312171988031002 NIP. 195810041986032001

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Drs. Subagyo, M.Pd.

Page 4: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini adalah benar-

benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian

ataupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi

ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Maret 2013

Alina Masda Mawaddah

NIM 3250408049

Page 5: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

(سراء ا ا ا ر ا (٣٦ : اإل

Artinya : “ Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu

melainkan sebagai kabar gembira bagi kemenanganmu, dan agar tentram

hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah ”

Jangan kebanyakan berpikir, berusaha sajalah karena keberhasilan bukan

berasal dari alam rencana tetapi dari tindakan. Bertindaklah dan awali

semua dengan Bissmillah.

Kupersembahkan Skripsi ini Kepada :

1. Ayahku Sulthon Darojad dan Ibuku

Titik Khusfarina tercinta, terimakasih

atas doa dan dukungannya yang tak

pernah putus.

2. Adikku – adikku Bilqis, Aini, Arina

dan Habibi yang kusayang.

3. Teman – teman Geografi 2008

4. Almamaterku

Page 6: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

”Distribusi Spasial Dan Karakteristik Industri Rumah Tangga Pangan di

Kecamatan Ungaran Barat”, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana Sains Universitas Negeri Semarang.

Skripsi ini dapat selesai dengan bantuan dari berbagai pihak yang

memberikan bimbingan, dorongan, semangat, kritik, dan saran kepada penulis.

Untuk itu dalam ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada yang terhormat,

sebagai berikut.

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri

Semarang, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk kuliah.

2. Drs. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri

Semarang, yang telah memberikan fasilitas selama kuliah.

3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., Ketua Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Semarang, sekaligus Dosen Pembimbing I, yang telah

memberikan arahan dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Drs. Haryanto, M.Si., Ketua Program Studi Geografi Universitas Negeri

Semarang, yang telah memberikan ilmu dan pengalaman selama kuliah.

5. Drs.Saptono Putro, M.Si ., Dosen Pembimbing I, Dra.Pudji Hardati, M.Si.,

Dosen Pembimbing II dan Dosen Penguji Utama yang telah memberikan

arahan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

vii

6. Kepala Kecamatan Ungaran Barat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan,

BPS dan BAPPEDA Kabupaten Semarang yang telah membantu dalam

inventarisasi data.

7. Ganis Randy Raharja dan Careca Virma Aftriana yang telah membantu dalam

penelitian dan penyusunan skripsi ini.

8. Teman-teman Geografi 2008 yang telah memotivasi dan menjadi tempat

sharing yang menyenangkan.

9. Seluruh pihak terkait yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan baik dari segi isi maupun metodologinya karena segala

keterbatasan dan kekurangan yang ada pada diri penulis. Maka semua saran

dan kritik dari pembaca sangatlah diharapkan untuk masukan bagi penelitian

di masa-masa akan datang. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca.

Semarang, Maret 2013

Penulis

Page 8: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

viii

SARI

Mawaddah, Alina Masda, 2013. Distribusi Spasial Dan Karakteristik Industri

Rumah Tangga Pangan di Kecamatan Ungaran Barat. Skripsi. Jurusan Geografi,

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. 136 halaman. Pembimbing I

Drs. Saptono Putro, M.Si, Pembimbing II Dra. Pudji Hardati, M.Si.,

Kata Kunci: Distribusi Spasial, Karakteristik IRTP, Pendapatan

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ungaran Barat yang

menunjukkan perkembangan pesat tumbuhnya industri dengan spesialisai indutri

rumah tangga makanan dan merupakan sumber mata pencaharian pokok

penduduk. Berkembangnya industri ini tentunya dapat memberikan kontribusi

pendapatan daerah dan rumah tangga sehingga distribusi spasial IRTP perlu dikaji

dan dideskripsikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui distribusi spasial

lokasi industri, asal penghasil bahan baku dan daerah jangkauan pemasaran

industri, 2) Untuk mengetahui karakteristik industri yang meliputi modal, bahan

baku, tenaga kerja, produksi dan pemasaran 3) Untuk mengetahui besaran

kontribusi pendapatan pengusaha IRTP terhadap pendapatan rumah tangga atau

keluarga.

Populasi penelitian yaitu pengusaha IRTP sebanyak 45 jiwa. Penelitian ini

menggunakan total sampling, yaitu seluruh populasi diambil sebagai sampel.

Variabel penelitian adalah distribusi spasial IRTP meliputi lokasi, asal bahan baku

dan jangkauan pemasaran, karakteristik IRTP meliputi asal modal, modal awal,

modal belanja, modal operasional, jenis dan perolehan bahan baku, proses

produksi, jumlah dan sistem kerja tenaga kerja dan cara pemasaran, kontribusi

IRTP terhadap pendapatan rumah tangga atau keluarga pengusaha. Metode

penelitian menggunakan metode survey, dokumentasi dan wawancara. Alat

pengumpul data menggunakan GPS dan instrumen. Analisis data dengan cara

deskriptif presentase dan analisis peta.

Hasil penelitian yaitu distribusi spasial lokasi IRTP di Desa Lerep, Keji,

Kalisidi dan Kelurahan Genuk Barat yaitu IRTP keripik, tempe, tahu dan roti.

Distribusi spasial asal bahan baku kedelai berasal dari luar negeri yaitu Amerika

dan Argentina sedangkan bahan baku tepung terigu, bayam kacang tanah dan

hijau berasal dari dalam negeri yaitu Kota Salatiga, Kabupaten Semarang dan

Demak. Distribusi spasial daerah jangkauan pemasaran IRTP keripik sampai ke

luar Kota/Kabupaten yaitu Semarang, Demak, Kendal, Temanggung, Salatiga,

Boyolali, Pati, Jepara, Rembang dan Grobogan serta hasil IRTP roti sampai ke

Kabupaten Jepara, Demak, Kendal, Kota Semarang dan Salatiga. Pemasaran IRTP

tempe menjangkau ke luar kecamatan yaitu Kecamatan Bandarjo dan Ungaran

serta hasil IRTP tahu sampai ke Kecamatan Ungaran, Lerep, Bandarjo, Candirejo

dan Langensari. Asal modal pengusaha berasal dari bank, pinjaman keluarga dan

Page 9: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

ix

modal sendiri. Rata-rata besaran modal awal adalah Rp.1.300.000,00 kecuali 2

pengusaha roti dengan modal Rp.25.000.000,00 dan Rp.10.000.000,00. Rata-rata

modal belanja Rp.645.000,00 dan Rata-rata modal operasional Rp.55.000,00.

Rata-rata tenaga kerja pengusaha adalah dua pekerja. Sistem kerja yang digunakan

adalah harian (38,24%), borongan (58,82%) dan bulanan (2,94%). Jenis bahan

baku yang digunakan adalah bahan pangan kedelai, bayam, tepung terigu, kacang

tanah dan hijau. Produk yang dihasilkan adalah keripik (84,44%), tahu (2,22%),

tempe (8,89%) dan roti (4,44%). Cara pemasaran produk industri oleh pengusaha

IRTP dilakukan secara langsung (73,33%), tidak langsung (6,67%) dan keduanya

(20%). Kontribusi pendapatan pengusaha IRTP terhadap pendapatan rumah

tangga/keluarga rata-rata perbulan sebesar Rp.2.550.000,00 dan rata-rata

pendapatan total keluarga Rp.3.480.000,00 dengan rata-rata pengeluaran perbulan

Rp.2.310.000,00.

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah distribusi spasial

lokasi industri terpusat atau terkonsentrasi secara geografis di Desa Lerep

tepatnya berada di Dusun Karang Bolo yang spesialisasinya adalah industri

keripik mencapai 73,33%. Terkait dengan hasil penelitian, maka peneliti

memberikan saran bahwa perlu adanya pengaturan bagi pengusaha yang masih

menerapkan sistem kerja borongan agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan

teratur. Pengusaha harus kreatif dalam hal pemasaran produk dengan mengikuti

pameran – pameran hasil makanan ringan dan desain produk yang kreatif.

Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian dan

Perdagangan supaya mendapatkan bimbingan dan penyuluhan demi kemajuan

IRTP di Kecamatan Ungaran Barat. Pengusaha sebaiknya membentuk sebuah

koperasi, sehingga dapat membantu permodalan dan dapat menampung

pemasaran agar tidak jatuh ke tangan tengkulak sehingga keuntungan hasil produk

industri yang diperoleh dapat maksimal.

Page 10: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................. iii

PERNYATAAN ....................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... v

PRAKATA ............................................................................................... vi

SARI ......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii

DAFTAR TABEL.................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian..................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 6

E. Batasan Istilah ......................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................. 9

A. Pengertian Industri ................................................................... 9

B. Pengertian Industri Rumah Tangga Pangan ............................ 10

C. Penggolongan Industri Dan Industri Rumah Tangga .............. 11

D. Distribusi Spasial Industri ....................................................... 13

E. Karakteristik Industri Dan Industri Rumah Tangga Pangan ... 17

1. Modal................................................................................. 19

2. Bahan Baku ....................................................................... 21

3. Tenaga Kerja ..................................................................... 23

4. Kegiatan Proses Produksi .................................................. 25

5. Pemasaran .......................................................................... 26

F. Pendapatan Rumah Tangga/Keluarga ..................................... 29

G. Tinjauan Peneliti Terkait......................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 43

A. Lokasi Penelitian ..................................................................... 43

B. Populasi Penelitian .................................................................. 43

C. Sampel Penelitian .................................................................... 43

D. Variabel Penelitian .................................................................. 43

E. Data ......................................................................................... 48

1. Jenis Data .......................................................................... 48

2. Metode Pengumpulan Data ............................................... 48

3. Alat Pengumpul Data ........................................................ 49

F. Analisis Data ........................................................................... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. 54

A. Hasil Penelitian........................................................................ 54

1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ....................................... 54

a. Letak Astronomis .......................................................... 54

Page 11: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

xi

b. Kodisi Administratif...................................................... 54

c. Luas dan Tata Guna Lahan ........................................... 58

d. Kondisi Geografis ......................................................... 62

e. Sarana dan Prasarana Fisik............................................ 63

2. Kondisi Demografi Daerah Penelitian .............................. 71

a. Jumlah Penduduk .......................................................... 71

b. Komposisi Penduduk .................................................... 72

3. Distribusi Spasial IRTP .................................................... 78

4. Karakteristik IRTP ............................................................ 83

a. Modal ............................................................................ 83

b. Bahan Baku ................................................................... 86

c. Proses Produksi ............................................................. 91

d. Tenaga Kerja ................................................................. 96

e. Pemasaran ..................................................................... 99

5. Kontribusi IRTP terhadap Pendapatan ............................. 107

a. Pekerjaan Pokok dan Sampingan Pengusaha........... 107

b. Pendapatan Pokok dan Sampingan Pengusaha .............

108

c. Pendapatan Keluarga IRTP ........................................... 110

d. Pengeluaran Harian Pengusaha ..................................... 111

B. Pembahasan ............................................................................. 112

1. Distribusi Spasial IRTP ..................................................... 112

2. Karakteristik IRTP ............................................................ 113

3. Kontribusi IRTP terhadap Pendapatan Keluarga .............. 120

BAB V PENUTUP ................................................................................... 124

A. Simpulan .................................................................................. 124

B. Saran ........................................................................................ 125

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 127

LAMPIRAN ............................................................................................. 131

Page 12: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penelitian terkait ......................................................................... 36

Tabel 2. Pembagian Administrasi Menurut Banyaknya Dusun, RT/RW

di Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012 ................................ 56

Tabel 3. Luas Pembagian Wilayah pada tiap Desa/Kelurahan Kecama-

tan Ungaran Barat Tahun 2012 ................................................. 58

Tabel 4. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan (Ha) Desa/Kelura-

han Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012 ............................. 60

Tabel 5. Luas dan Kemiringan Lahan Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2012 ................................................................................ 62

Tabel 6. Jumlah Sarana dan Prasarana di Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2012 ................................................................................ 64

Tabel 7. Sarana Perekonomian Menurut Desa/Kelurahan di Kecama-

tan Ungaran Barat Tahun 2012 133

Tabel 8. Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Desa di Kecamatan

Ungaran Barat Tahun 2012 ....................................................... 66

Tabel 9. Banyaknya Sarana Pendidikan (Sekolah Negeri dan Swasta)

di Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012 ................................ 68

Tabel 10. Banyaknya Sarana Pendidikan Menurut Desa/Kelurahan di

Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012 .................................. 70

Tabel 11. Banyaknya Fasilitas Peribadatan Menurut Desa/Kelurahan

di Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012 .............................. 71

Tabel 12. Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis Kelamin, Kepadatan

dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kecamatan Ungaran

Barat Tahun 2012 .................................................................... 72

Tabel 13. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di

Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012 .................................. 73

Tabel 14. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Keca-

matan Ungaran Barat Tahun 2012 .......................................... 74

Tabel 15. Penduduk Umur 5 Th Keatas Menurut Pendidikan di Keca-

matan Ungaran Barat Tahun 2012 .......................................... 75

Tabel 16. Penduduk Umur 5 Th Keatas Menurut Pendidikan dan Desa/

Kelurahan di Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012 ............ 76

Tabel 17. Jumlah Pemeluk Agama di Kecamatan Ungaran Barat Ta-

hun 2012 .................................................................................. 77

Tabel 18. Jumlah Pemeluk Agama Menurut Desa di Kecamatan Unga-

ran Barat Tahun 2012 .............................................................. 78

Tabel 19. Banyaknya Jenis IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun

2013 ......................................................................................... 78

Tabel 20. Jumlah Unit IRTP (Industri Rumah Tangga Pangan) di Keca-

matan Ungaran Barat Tahun 2013 .......................................... 79

Tabel 21. Jumlah Unit dan Jenis IRTP Kecamatan Ungaran Barat Ta-

hun 2013 .................................................................................. 80

Tabel 22. Asal/Sumber Modal IRTP Kecamatan Ungaran Barat Ta-

hun 2013 .................................................................................. 83

Page 13: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

xiii

Tabel 23. Besaran Modal Invesatsi Awal Pengusaha IRTP Kecama-

tan Unagaran Barat Tahun 2013 ............................................. 84

Tabel 24. Besaran Modal Belanja IRTP Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2013 .............................................................................. 85

Tabel 25. Besaran Modal Operasional IRTP Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2013 .............................................................................. 86

Tabel 26. Jenis Bahan Baku IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun

2013 ......................................................................................... 87

Tabel 27. Perolehan dan Asal Daerah Penghasil Bahan Baku IRTP

Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013 .................................. 88

Tabel 28. Alat Produksi Pengusaha IRTP Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2013 .............................................................................. 91

Tabel 29. Harga Produk IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013 .. 96

Tabel 30. Jumlah Pekerja Pengusaha IRTP Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2013 .............................................................................. 97

Tabel 31. Sistem Kerja Tenaga Kerja Pengusaha IRTP Kecamatan

Ungaran Barat Tahun 2013 ..................................................... 98

Tabel 32. Cara Pemasaran IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun

2013 ......................................................................................... 100

Tabel 33. Jangkauan Pemasaran IRTP Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2013 .............................................................................. 101

Tabel 34. Daerah Jangkauan Pemasaran IRTP Kecamatan Ungaran

Barat Tahun 2013 .................................................................... 102

Tabel 35. Pendapatan Pokok Pengusaha IRTP Kecamatan Ungaran

Barat Tahun 2013 .................................................................... 108

Tabel 36. Pendapatan Pokok Suami/Istri Pengusaha IRTP Kecamatan

Ungaran Barat Tahun 2013 ..................................................... 110

Tabel 37. Pendapatan Keluarga Pengusaha Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2013 .............................................................................. 111

Tabel 38. Pengeluaran Pengusaha IRTP Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2013 .............................................................................. 112

Page 14: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Ungaran Barat ................................ 57

Gambar 2. Peta Penggunaan Tanah Kecamatan Ungaran Barat ...................... 61

Gambar 3. Peta Lokasi IRTP Kecamatan Ungaran Barat ................................ 81

Gambar 4. Peta Lokasi IRTP Kecamatan Ungaran Barat ................................ 82

Gambar 5. Peta Asal Bahan Baku IRTP Kecamatan Ungaran Barat ............... 89

Gambar 6. Peta Asal Bahan Baku IRTP Kecamatan Ungaran Barat ............... 90

Gambar 7. Peta Jangkauan Pemasaran IRTP Keripik Kecamatan

Ungaran Barat ..............................................................................

103

Gambar 8. Peta Jangkauan Pemasaran IRTP Tempe Kecamatan Ungaran

Barat................................................................................................ 104

Gambar 9. Peta Jangkauan Pemasaran IRTP Tahu Kecamatan Ungaran

Barat................................................................................................ 105

Gambar 9. Peta Jangkauan Pemasaran IRTP Roti Kecamatan Ungaran

Barat................................................................................................ 106

Page 15: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan industri merupakan salah satu dari pembangunan ekonomi

yang menjadi tolak ukur peningkatan taraf hidup masyarakat modern yang lebih

bermutu. Kuncoro (2007:7) mengatakan bahwa pembangunan industri merupakan

salah satu sektor ekonomi yang dianggap mampu dalam meningkatkan aktivitas

ekonomi, produktivitas dan peningkatan standar hidup. Industri rumah tangga

merupakan salah satu komponen dari sektor industri pengolahan yang terus

mengalami perkembangan, disamping sifat usahanya yang kebanyakan masih

memerlukan pembinaan yang terus menerus agar masalah yang dihadapi dapat

segera diatasi. Beberapa masalah utama yang sering dihadapi antara lain adalah

masalah permodalan, cara pemasaran dan keterampilan dalam mengelola usaha

(BPS, 1996:xxv).

Salah satu dari industri rumah tangga di pedesaan yang berperan penting

dalam program peningkatan pangan adalah industri rumah tangga pangan. Jumlah

Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) di Indonesia sekitar 80% dari jumlah

industri yang ada di Indonesia (http://www.pom.go.id/index.php/home/beritaak-

tual/2346. 31 Januari 2013). Industri pangan ini merupakan bagian terbesar dalam

kelompok industri rumah tangga, yakni 1,5 juta unit dari 3,8 juta unit total industri

rumah tangga pada tahun 2009. Kecepatan pertumbuhan juga relatif tinggi dengan

Page 16: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

2

rata-rata 16 persen antara 2005-2009 (http://www.poskotanews.com/2012/08/21/

bahan-baku-industri-olahan -pangan-tergantung-impor. 21 Agustus 2012).

Banyak orang yang memilih pangan sebagai usaha karena pangan adalah

kebutuhan dasar manusia. Makanan mempunyai peranan yang sangat luas bagi

kehidupan, karena kehidupan manusia tidak dapat melepaskan diri dari kebutuhan

akan makanan. Manusia dapat hidup karena mendapat asupan gizi dari makanan

yang dikonsumsinya. Faktor lain yang mendukung tumbuh kembangnya industri

rumah tangga pangan adalah industri tersebut menggunakan bahan baku yang

tersedia didalam negeri, dipasarkan dalam negeri, dikonsumsi oleh masyarakat

secara luas dan memberikan konstribusi bagi peningkatan ekonomi masyarakat

kecil dan menengah (Abrianto, 2012:1).

Kabupaten Semarang merupakan salah satu wilayah yang mempunyai

potensi lokasional dan daya dukung fisik yang cukup memadai untuk

pengembangan industri karena dilalui jalur-jalur yang menghubungkan pusat-

pusat perkembangan wilayah di Jawa Tengah yaitu Kota Semarang, Surakarta dan

Yogyakarta. Selain itu, lokasinya juga berdekatan dengan ibukota Propinsi Jawa

Tengah, yang merupakan pusat kegiatan perekonomian, pemerintahan, sosial dan

budaya bagi wilayah-wilayah di Jawa Tengah. Lokasi ini sangat menguntungkan

wilayah Kabupaten Semarang dalam hal distribusi produksi kegiatan

perekonomian atau keterkaitan pada pasar yang lebih luas. Demikian pula

besarnya penduduk Kota Semarang juga dapat menjadi pasar potensial bagi

produk-produk dari Kabupaten Semarang, sehingga terdapat banyak peluang bagi

wilayah ini khususnya pada sektor industri (BPS, 2012:185).

Page 17: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

3

Kecamatan Ungaran Barat merupakan wilayah yang menunjukkan

perkembangan pesat tumbuhnya industri yang terspesialisasi pada industri rumah

tangga pangan di Kabupaten Semarang. Hal ini diperkuat dengan data dari Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Semarang pada tahun 2011 bahwa

jumlah industri rumah tangga sebanyak 9.558 unit yang lebih didominasi oleh

industri makanan. Berkembangnya industri rumah tangga makanan di Ungaran

Barat disebabkan karena faktor tingginya penerimaan masyarakat terhadap

pembangunan industri, dukungan aksesibilitas, ketersediaan lahan untuk industri

serta dukungan pemerintah. Selain itu, mengingat posisi Kabupaten Semarang

yang merupakan daerah penunjang ketersediaan pangan di Jawa Tengah

khususnya. Program peningkatan produksi pangan yang dicanangkan pemerintah

diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang salah satunya dengan cara

meningkatkan industri makanan (BPS, 2012:186).

Adanya potensi strategis industri rumah tangga pangan di Kecamatan

Ungaran Barat perlu dilakukan kajian strategis untuk melakukan pengembangan

sektor industri dan pembukaan area-area baru kawasan industri yang bisa

meningkatkan perekonomian masyarakat. Perlu dilakukan tinjauan geografi

dengan pemetaan distribusi spasial/keruangan dan kewilayahan. Distribusi spasial

industri merupakan aspek keruangan berupa lokasi persebaran dan perkembangan

industri baik berupa titik-titik, garis-garis atau areal-areal pada permukaan bumi

yang ditunjukan dalam bentuk peta (Yunus, 2010:40).

Karakteristik geografi industri merupakan bagian dari geografi ekonomik

antara lain menstudi tentang lokasi industri, serta karakteristik faktor geografis

Page 18: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

4

lokasi ini berkaitan dengan wilayah bahan mentah, sumberdaya tenaga meliputi

tenaga air atau tenaga listrik sebagai penggerak mesin pabrik, suplay tenaga kerja,

suplay air, pasaran dan fasilitas transport (Daldjoeni, 1992:58).

Pemilihan lokasi industri mengutamakan aspek kondisi geografis yang

merupakan aspek yang mempunyai pengaruh besar dalam penentuan lokasi

industri karena berpegang pada aspek kewilayahan dan kelingkungan dalam

konteks keruangan yang bertujuan untuk maksimalisasi penjualan. Penentuan

lokasi suatu industri pada dasarnya bertujuan untuk mencari keuntungan

maksimum dengan jalan menekan biaya masukan. Biaya masukan ini meliputi

bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya transportasi, biaya produksi dan biaya

distribusi. Karena itu, perlu adanya pertimbangan dari berbagai faktor orientasi,

apabila penentuan lokasi salah maka akan menyebabkan kerugian yang terus

menerus. Umumnya, faktor orientasi mengacu pada bahan baku, tenaga kerja,

produksi dan pasaran yang merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam

pemilihan lokasi industri. Dasar orientasi keputusan tersebut terutama ditekankan

kepada biaya transportasi yang rendah (Sumaatmadja, 1981:129).

Keberadaan industri rumah tangga pangan di kawasan Ungaran Barat

selain dapat menunjang perekonomian dan pendapatan asli daerah Kabupaten

Semarang serta merupakan sumber mata pencaharian sebagian penduduk karena

memberikan pendapatan tambahan bagi rumah tangga yang berpendapatan rendah

di daerah pedesaan juga perlu diketahui tentang distribusi spasialnya agar industri

dapat dikembangkan lagi. Oleh karena itu, keberadaan atau pertumbuhan industri

rumah tangga pangan tersebut perlu untuk dikaji dan dideskripsikan.

Page 19: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

5

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin meninjau lebih dalam

tentang perindustrian rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat dengan

judul “Distribusi Spasial Dan Karakteristik Industri Rumah Tangga Pangan Di

Kecamatan Ungaran Barat”.

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah distribusi spasial industri rumah tangga pangan di Kecamatan

Ungaran Barat?

2. Bagaimanakah karakteristik industri rumah tangga pangan di Kecamatan

Ungaran Barat?

3. Seberapa besar kontribusi industri rumah tangga pangan terhadap pendapatan

rumah tangga atau keluarga pengusaha di Kecamatan Ungaran Barat?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian yang bertemakan geografi industri ini adalah

sebagai berikut.

1. Mengetahui distribusi spasial yang meliputi distribusi spasial lokasi industri,

distribusi spasial asal daerah penghasil bahan baku dan distribusi sapsial daerah

jangkauan pemasaran industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran

Barat.

2. Mengetahui karakteristik industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran

Page 20: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

6

Barat yang meliputi modal, bahan baku, tenaga kerja, produksi dan pemasaran

hasil produksi industri.

3. Mengetahui besaran kontribusi industri rumah tangga pangan terhadap

pendapatan rumah tangga pengusaha di Kecamatan Ungaran Barat.

D. KEGUNAAN PENELITIAN

Manfaat secara teoritis maupun secara praktis bagi masyarakat, akademisi

dan pemerintah dari penelitian ini adalah.

1. Secara Teoritis

a. Bagi akademisi dapat digunakan sebagai media untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan utamanya dalam bidang geografi industri.

b. Bagi pemerintah atau perumus kebijakan dapat dijadikan sebagai acuan

dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan sektor industri rumah

tangga pangan.

2. Secara Praktis

a. Sebagai informasi berupa kelengkapan data-data industri bagi masyarakat,

Badan Pemerintah Daerah (BAPPEDA) dan Kantor Kecamatan Ungaran

Barat.

b. Sebagai alat bantu bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam

merumuskan kebijakan yang mengarah pada pengembangan sektor industri

rumah tangga pangan.

Page 21: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

7

E. BATASAN ISTILAH

Batasan atau penegasan istilah ini bertujuan untuk menghindari terjadinya

bermacam-macam interpretasi dan mewujudkan kesatuan berpikir, cara pandang

dan anggapan tentang segala sesuatu pada penelitian ini sehinnga perlu ditegaskan

istilah-istilah yang ada khususnya pada penelitian ini dengan judul “Distribusi

Spasial dan Karakteristik Industri Rumah Tangga Pangan di Kecamatan Ungaran

Barat”. Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan antara lain adalah sebagai

berikut.

1. Industri Rumah Tangga

Industri rumah tangga didefinisikan sebagai perusahaan industri yang

memperkerjakan tenaga kerja kurang dari lima pekerja (Kuncoro, 2007:342).

Dalam penelitian ini industri rumah tangga yang dimaksud adalah industri

rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat.

2. Industri Rumah Tangga Pangan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 pada

pasal 1 angka 16 menjelaskan bahwa industri rumah tangga pangan adalah

perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan

peralatan pengolahan manual hingga semi otomatis (Abrianto, 2012:37).

Dalam penelitian ini industri rumah tangga pangan yang dimaksud adalah

industri rumah tangga pangan keripik, roti, tempe dan tahu.

3. Distribusi Spasial Industri

Distribusi adalah sebaran. Sedangkan spasial dari pandangan geografi

adalah segala hal yang menyangkut lokasi atau tempat (Rustiadi dkk, 2009:50).

Page 22: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

8

Dalam penelitian ini sebaran atau distribusi spasial objek yang diteliti adalah

sebaran lokasi industri, sebaran asal daerah penghasil bahan baku dan sebaran

daerah jangkauan pemasaran produk industri di Kecamatan Ungaran Barat.

4. Karakteristik Industri

Robinson dalam Daldjoeni (1992:58) mengungkapkan bahwa karakteristik

geografis industri di suatu wilayah di antaranya yaitu bahan mentah,

sumberdaya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air dan pasaran. Dalam

penelitian ini karakteristik geografis industri rumah tangga pangan meliputi

modal, bahan baku, produksi, tenaga kerja dan pemasaran.

Page 23: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Industri

Industri adalah setiap unit produksi yang membuat suatu barang atau

mengerjakan sesuatu di suatu tempat tertentu untuk keperluan masyarakat

(Bintarto, 1997:87).

Industri dapat didefinisikan sebagai usaha yang melakukan kegiatan

merubah bahan mentah menjadi bahan jadi atau setengah jadi yang kurang

bernilai menjadi barang yang lebih tinggi nilainya (BPS, 2002:8).

Definisi lain mengatakan bahwa industri adalah suatu usaha yang

memproduksi bahan mentah melalui proses penggarapan dalam jumlah besar

sehingga bahan tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi

dengan mutu setinggi mungkin (Sandy, 1985:148).

Industri dari sudut pandang geografi adalah industri sebagai suatu sistem,

yang merupakan perpaduan sub sistem fisis dan sub sistem manusia. Subsistem

fisis meliputi lahan, bahan baku, energi, iklim dengan proses alamiahnya.

Sedangkan subsistem manusia meliputi tenaga kerja, teknologi, tradisi, politik,

pemerintahan, transportasi dan komunikasi, konsumen dan pasar. Relasi, asosiasi

dan interaksi komponen tersebut dalam satu ruang merupakan bidang pengkajian

geografi (Sumaatmaja, 1981:179).

Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian industri adalah suatu

aktivitas ekonomi yang terspesialisasi secara geografis yang memproduksi bahan-

Page 24: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

10

bahan tertentu sebagai bahan baku untuk diproses menjadi hasil lain yang lebih

berdaya guna bagi masyarakat.

B. Pengertian Industri Rumah Tangga dan Industri Rumah Tangga Pangan

Badan Pusat Statistik Semarang memberikan definisi bahwa industri

rumah tangga adalah perusahaan atau industri pengolahan yang menggunakan

atau mempunyai tenaga kerja sebanyak 1-4 orang (BPS, 2002:56).

Industri rumah tangga adalah rumah usaha produk barang dengan jenis

kegiatan ekonomi yang dipusatkan di rumah keluarga dan tenaga kerja berasal

dari anggota keluarga sendiri dan masyarakat sekitar. Begitu juga pimpinan,

pemilik atau pengelola industri ini merupakan kepala rumah tangga atau anggota

keluarga yang dipercaya Kriteria-kriteria suatu usaha dikatakan sebagai industri

rumah tangga yaitu sebagai berikut.

1) Kegiatan industri dilakukan pada rumah tangga/keluarga.

2) Tenaga kerja yang dipekerjakan tidak lebih dari lima orang.

3) Peralatan pengolahan yang digunakan mulai dari manual hingga alat semi

otomotis (Abrianto, 2012:37).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 pada

pasal 1 angka 16 menjelaskan bahwa industri rumah tangga pangan adalah

perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan

peralatan pengolahan manual hingga semi otomatis. Jadi, industri rumah tangga

pangan adalah rumah usaha produk pangan atau perusahaan kecil yang dikelola

keluarga (Abrianto, 2012:39).

Page 25: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

11

C. Penggolongan Industri Dan Industri Rumah Tangga

Klasifikasi atau penggolongan industri sangat beraneka ragam, karena

banyak hal atau aspek yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menggolongkan,

mengelompokkan atau mengklasifikasikan. Antara dinas atau kantor dalam

menggolongkannya juga berbeda, tergantung kepentingan masing-masing, karena

mempunyai tujuan yang berbeda.

Industri di Indonesia dapat digolongkan ke dalam beberapa macam

kelompok. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja dibedakan menjadi 4

golongan, yaitu: 1) Industri rumah tangga, memiliki tenaga kerja antara 1-5 orang,

2) Industri kecil memiliki tenaga kerja antara 5-19 orang, 3) Industri sedang

memiliki tenaga kerja antara 20-99 orang, 4) Industri besar memiliki jumlah

tenaga kerja 100 orang atau lebih (BPS, 2002:96).

Pengelompokan industri rumah tangga menurut eksistensinya dibedakan

menjadi tiga kelompok yaitu sebagai berikut.

1) Industri lokal adalah kelompok industri yang menggantungkan kelangsungan

hidupnya kepada pasar setempat yang terbatas dan relatif tersebar di satu lokasi

saja. Skala industri sangat kecil dan mencerminkan pola industri yang bersifat

sub bagian.

2) Industri sentra adalah industri berskala kecil dengan membentuk kelompok

atau kawasan produksi yang terdiri dari kumpulan unit usaha yang

menghasilkan barang sejenis. Target pemasaran umumnya menjangkau pasar

yang lebih luas dari industri lokal, sehingga peranan perantara menonjol.

Page 26: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

12

3) Industri mandiri adalah jenis industri yang masih memiliki sifat-sifat industri

rumah tangga tetapi telah memberi sarana yang canggih. Pemasaran hasil

produksi tidak tergantung pada pedagang perantara (Rochman, 2005:9).

Pembagian berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat

dibedakan menjadi 5 kelompok, yaitu: 1) Industri berorientasi pada pasar yaitu

industri yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen, 2) Industri

berorientasi pada tenaga kerja yaitu industri yang didirikan mendekati lokasi

pemusatan pemukiman penduduk, 3) Industri berorientasi pada pengolahan yaitu

industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan, 4) Industri berorientasi

pada bahan baku yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku

dan 5) Industri yang tidak terikat dengan persyaratan lain yaitu industri yang

didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas (http://geografi-bumi.blog

spot.com/2009/10/klasifikasi-industri.html. 31 Januari 2013).

Kaitan penggolongan industri diatas bahwa industri rumah tangga pangan

(IRTP) di Kecamatan Ungaran Barat termasuk kedalam golongan industri rumah

tangga pangan karena jumlah tenaga kerja pengusaha IRTP antara satu sampai

empat pekerja. Selain itu bahan baku yang digunakan adalah bahan baku pangan

dan sayur yaitu kacang kedelai, kacang tanah, tepung terigu dan bayam.

Industri rumah tangga pangan (IRTP) ini menurut eksistensinya termasuk

dalam golongan industri sentra yang membentuk kelompok atau kawasan

produksi yang terdiri dari kumpulan unit usaha yang menghasilkan barang sejenis

dan target pemasaran menjangkau pasar yang lebih luas sehingga peranan

perantara menonjol. IRTP di Kecamatan Ungaran Barat terpusat di Desa Lerep

Page 27: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

13

yang spesialisasinya adalah keripik mencapai 73,33% dan rata-rata pemasarannya

menggunakan perantara pedagang pengumpul atau tengkulak.

D. Distribusi Spasial Industri

Distribusi diartikan sebagai persebaran. Persebaran dalam hal ini adalah

posisi lokasi yang terletak disuatu area/tempat dalam keadaan tertentu (Subekhan,

2007:15). Klasifikasi sebaran pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga

macam, diantaranya yaitu: 1) Mengelompok (Cluster), 2) Acak (Random), dan 3)

Teratur (Reguler) (Yunus, 2010:52).

Pengertian spasial dari pandangan geografi adalah pengertian yang bersifat

rigid, yakni segala hal yang menyangkut lokasi atau tempat (Rustiadi dkk,

2009:50). Spasial berarti keruangan, istilah ruang (space) dapat diartikan sebagai

bagian tertentu dari permukaan bumi yang mampu mengakomodasikan berbagai

bentuk kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya (Yunus,

2010:45).

Lokasi merupakan letak dari suatu objek (Kamus Besar Bahasa Indonesia

1988:415). Dalam kajian geografi lokasi merupakan suatu konsep geografi yang

dapat menunjukkan posisi suatu tempat, benda atau gejala di permukaan bumi.

Lokasi dalam ruang atau spasial terdiri dari lokasi absolut dan lokasi relatif.

Lokasi absolut adalah lokasi yang berkenaan dengan posisi menurut garis lintang

dan garis bujur (letak astronomis). Sedangkan lokasi relatif adalah lokasi suatu

tempat yang bersangkutan dengan hubungan tempat atau wilayah itu dengan

faktor alam atau faktor budaya yang ada disekitarnya (Sumaatmaja, 1998:118).

Page 28: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

14

Jadi, lokasi relatif ini ditinjau dari posisi suatu tempat atau terhadap kondisi

wilayah-wilayah yang ada disekitarnya. Lokasi relatif ini dapat mengungkapkan

dinamika wilayah yang bersangkutan.

Persebaran lokasi industri dapat ditinjau dari lokasi absolut dan lokasi

relatif. Lokasi absolut suatu tempat dapat diamati pada peta. Melalui lokasi

absolut dapat diketahui jarak dan arah suatu tempat ke tempat lain di permukaan

bumi. Untuk memperhitungkan karakteristiknya lebih jauh lagi, harus diketahui

tentang lokasi relatifnya (Santoso, 2006:9).

Pemilihan lokasi industri pada dasarnya bertujuan untuk mencari

keuntungan maksimum dengan jalan menekan biaya masukan. Biaya masukan ini

meliputi bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya transportasi, biaya produksi dan

biaya distribusi. Karena itu, perlu adanya pertimbangan dari berbagai faktor

orientasi, apabila penentuan lokasi salah maka akan menyebabkan kerugian yang

terus menerus. Umumnya, faktor orientasi mengacu pada bahan baku, tenaga

kerja, produksi dan pasaran yang merupakan faktor yang paling berpengaruh

dalam pemilihan lokasi industri. Dasar orientasi keputusan tersebut terutama

ditekankan kepada biaya transportasi yang rendah (Sumaatmadja, 1981:129).

Hoover dalam teorinya tentang lokasi kegiatan ekonomis mengatakan

bahwa lokasi pabrik atau perusahaan dapat didirikan dititik bahan mentah ataupun

dititik pasar (Daldjoeni, 1992:72). Menurut Alfred Weber dalam teorinya yang

disebut dengan segitiga bobot, bahwa untuk menentukan lokasi suatu industri

dipengaruhi oleh biaya angkutan, bahan dasar dan upah. Isi pokok teori Weber

Page 29: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

15

pada dasarnya lokasi industri dipilihkan di tempat-tempat yang biayanya paling

minimal (Weber, 1993:21 dalam Rochman, 2005:16).

Lokasi penyebaran industri ke suatu daerah harus sesuai dengan kondisi

geografi daerah yang bersangkutan untuk pengaturan spasial dalam rangka

memelihara lingkungan hidup yang tepat dan serasi. Kondisi geografi menyangkut

potensi daerah yang dapat dikembangkan dengan kondisi fisiknya. Gejala

geografis suatu daerah yang akan dijadikan lokasi industri harus mempunyai

kemampuan sebagai penunjang kegiatan industri tersebut, selain harus

memperhatikan unsur tenaga kerja, bahan baku, pasaran, pengembangan wilayah,

dan pelestarian lingkungan (Sumaatmadja, 1998:185).

Distribusi atau sebaran objek kajian dalam penelitian ini adalah sebaran

kenampakan lokasi industri dan sebaran kenampakan linear atau gejala yaitu

sebaran daerah asal penghasil bahan baku dan sebaran daerah jangkauan

pemasaran. Kenampakan lokasi disimbolkan dengan titik sedangkan sebaran asal

penghasil bahan baku dan jangkauan pemasaran disimbolkan dengan areal/bidang.

Pengumpulan data spasial atau ruang yang terdiri dari data titik (point) dan data

bidang (areal data) tersebut diperoleh dari hasil lapangan menggunakan GPS dan

kemudian diolah menjadi peta melalui SIG (Sistem Informasi Geografis) dengan

progam Arc View 3.3.

Persebaran lokasi industri, asal daerah penghasil bahan baku dan daerah

jangkauan pemasaran dapat dipetakan menggunakan Sistem Informasi Geografis

(SIG) dengan program Arc View 3.3. Sistem Informasi Geografis (SIG)

merupakan aspek pengolahan data spasial serta proses-proses manipulasi data

Page 30: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

16

peta. Sistem Informasi Geografis (SIG) bermanfaat untuk mengidentifikasi

sebaran lokasi industri baik tersebar secara acak, terpusat atau mengelompok

maupun merata atau teratur serta mengidentifikasi di daerah mana mereka

cenderung berorientasi pada bahan baku, tenaga kerja, pasar, tempat pengolahan

atau bersangkutan terhadap kondisi wilayah-wilayah lain disekitarnya dengan

faktor alam atau faktor budaya. Selain itu juga mengidentifikasi daerah-daerah

asal bahan baku dan jangkauan pemasaran produk industri di seluruh pelosok

tanah air. Sistem Informasi Geografis (SIG) pada dasarnya adalah suatu tipe

informasi yang fokus pada penyajian dan analisis realitas geografis (Kuncoro,

2007:191).

Uraian teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya

penentuan lokasi industri bertujuan untuk mencari keuntungan maksimum dari

kesinambungan proses produksi suatu industri. Demikian juga dengan pemilihan

lokasi industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat ini, pada

dasarnya berorientasi pada teori Weber dan Sumaatmaja yaitu sebagai berikut.

1) Dekat dengan tenaga kerja. Tenaga kerja pada industri IRTP menggunakan

tenaga kerja kasar dengan tingkat pendidikan rendah, sehingga mudah didapat.

2) Dekat dengan pasar, bahwa perkembangan industri IRTP di Kecamatan

Ungaran Barat ini didukung oleh kemudahan dalam pemasaran baik lokal

maupun luar daerah.

3) Tersedianya transportasi, yaitu sarana angkutan barang dan jalan yang sudah

tetap.

Page 31: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

17

Lokasi IRTP di Kecamatan Ungaran Barat berada didalam rumah tangga

keluaraga pengusaha. Lokasi industri ini sekaligus sebagai lokasi produksi.

Distribusi spasial/persebaran IRTP memusat/mengelompok di Desa Lerep.

E. Karakteristik Industri Dan Industri Rumah Tangga

Karakteristik suatu industri dari kaca mata geografi yaitu adanya sub

sistem fisis dan sub sistem manusia (Sumaatmadja, 1981:180).

Radjiman (1998) mengemukakan bahwa karakteristik utama dalam suatu

industri meliputi; a) Faktor fisik yaitu tanah, bahan baku, tenaga (energi); b)

Faktor manusia dan ekonomi yaitu penyediaan tenaga kerja, transport, pasar,

pengaruh pemerintah, faktor historis-inersia industrial dan keuntungan aglomerasi

(http://perencanaankota.blogspot.com. 1 Februari 2013).

Permadi dalam penelitiannya (studi kasus di wilayah Pembangunan

Botabek dan Bandung Raya), mengungkapkan bahwa secara umum (melalui

pendekatan empirik) karakteristik penentu aktivitas industri dapat dibagi menjadi;

a) Faktor input, meliputi bahan baku, tenaga kerja, energi, air, iklim dan lahan; b)

Faktor output, mencakup pasar atau konsumen dan fasilitas pembuangan dan c)

Faktor penunjang tidak langsung, berupa fasilitas perkotaan/lingkungan serta

dorongan lokal (http://perencanaankota.blogspot.com. 1 Februari 2013).

Soeminta dalam Permadi (1991) menjabarkan lima pertimbangan utama

yang mendasari karakteristik penentuan lokasi industri, yakni; a) pertimbangan

ekonomis, terutama menyangkut masalah biaya untuk memperoleh keuntungan

maksimal dengan pengeluaran minimal; b) lokasi historis, seperti tanah adat,

Page 32: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

18

tanah warisan, tanah kosong yang telah lama dimiliki sebelum perusahaan berdiri,

kegiatan usaha masyarakat yang dilakukan secara turun-temurun; c) lokasi yang

ditunjuk atau ditentukan pemerintah, karena alasan politis, strategis, keamanan

maupun kepentingan perencanaan; d) lokasi yang ditentukan secara spekulasi atau

tanpa memperhitungkan faktor penting yang mempengaruhi suatu lokasi industri;

e) jenis industri yang footloose yaitu dapat berlokasi di sembarang tempat,

industri ini tidak bergantung pada faktor lokasi (http://perencanaankota.blog

spot.com. 1 Februari 2013).

Yip dalam Rendra (1997) mengatakan bahwa suatu industri akan

berkembang karena dorongan beberapa faktor yang dapat dikelompokkan ke

dalam empat kelompok yaitu; a) Faktor pasar yaitu kebutuhan konsumen yang

homogen, konsumen global, saluran distribusi global dan perpindahan pasar; b)

Faktor biaya dalam skala dan cakupan ekonomi, pengalaman dan pengetahuan,

efisiensi sumber daya, pasokan yang baik, perbedaan biaya dan ketrampilan antar

negara dan pengembangan produk; c) Faktor pemerintah, peraturan dahn

kebijakan tentang perdagangan yang mendukung standarisasi produk dan

kebiasaan dalam distribusi pemasaran; d) Faktor persaingan, ketergantungan antar

negara serta kompetisi global (http://perencanaankota.blogspot.com. 1 Februari

2013).

Robinson dalam Daldjoeni (1992:58) menjelaskan ada enam hal

karakteristik faktor geografis industri yaitu bahan mentah, sumberdaya tenaga

meliputi tenaga air atau tenaga listrik sebagai penggerak mesin pabrik, suplay

tenaga kerja, suplay air pasaran dan fasilitas transport. Dalam penelitian ini

Page 33: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

19

karakteristik dari industri rumah tangga pangan yang mempengaruhi maju

mundurnya suatu industri adalah sebagai berikut.

1. Modal

Wibowo (2000:47) mengungkapkan bahwa modal merupakan unsur

utama yang menjamin berdirinya dan berlangsungnya kegiatan produksi pada

suatu industri. Modal diperlukan untuk mebiayai semua pengadaan sarana

produk. Modal dapat juga diartikan sebagi hasil produksi yang digunakan

untuk memproduksi lebih lanjut. Asal modal dapat dibagi menjadi dua macam

yaitu.

a. Modal sendiri, adalah modal yang berasal dari pemilik usaha dan tertanam

untuk jangka waktu tidak tertentu.

b. Modal pinjaman, adalah modal yang berasal dari luar, modal tersebut

merupakan utang yang harus dibayar.

Asal atau sumber modal dalam hal ini sejumlah biaya yang diperlukan

untuk kegiatan industri rumah tangga pangan yang didapat dari modal sendiri

maupun berasal dari modal pinjaman.

Perusahaan atau industri membutuhkan modal dalam menjalankan

aktifitasnya. Perusahaan memiliki kebutuhan modal yang berbeda-beda

tergantung jenis usaha yang dijalankan. Pengertian modal dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2007:750) adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk)

untuk berdagang atau melepas uang yang dapat dipergunakan untuk

menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan. Definisi modal dalam

Page 34: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

20

Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2007:9) adalah hak residual atas asset

perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

Safir (2012) mengatakan bahwa pada prinsipnya ada tiga jenis modal

dalam menjalankan usaha diantaranya.

1) Modal Investasi Awal

Modal investasi awal yaitu modal yang diperlukan atau dikeluarkan

pada awal usaha yang digunakan untuk jangka panjang.

2) Modal Kerja atau Modal Belanja

Modal kerja atau modal produksi adalah modal yang kita keluarkan

untuk membeli atau memproduksi barang usaha. Penggunaannya bisa

dilakukan berkala atau sesuai pesanan yang datang, tergantung jenis usaha

yang dijalani.

3) Modal Operasional

Modal operasional adalah modal pengeluaran untuk biaya operasional

harian/bulanan dalam menjalankan usaha. Misalnya biaya gaji tenaga kerja,

biaya utilitas (air, listrik, Internet, dan telepon), biaya sewa ruangan, biaya

pemasaran dan biaya transportasi (http://www.rumah-bunda.com/2012/03/je

nis-jenis-modal-usaha.html. 3 Desember 2012).

Modal dalam hal ini adalah modal awal yang dikeluarkan pada awal

mendirikan usaha untuk membeli alat-alat produksi dari yang tradisional

sampai modern. Untuk modal belanja dalam hal ini adalah modal yang

dikeluarkan oleh pengusaha utuk kebutuhan belanja bahan baku dan bahan

untuk mengemas produk pada setiap harinya. Sedangkan modal operasional

Page 35: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

21

adalah biaya operasional untuk biaya gaji tenaga kerja, biaya utilitas (air,

listrik, Internet, dan telepon) dan biaya transportasi pemasaran.

Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai

operasinya sehari-hari. Menurut Taylor dan Rianto (1990:54) modal kerja

digolongkan dalam beberapa jenis yaitu.

a. Modal Kerja Permanen yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk

dapat menjalankan fungsinya. Modal kerja ini terbagi menjadi a) Modal

kerja primer, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada

perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya, b) Modal kerja normal,

yaitu modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses

produksi yang normal.

b. Modal Kerja Variabel yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah

sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini terdiri dari a) Modal

kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan

oleh fluktuasi musim, b) Modal kerja siklis yaitu modal kerja yang

jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur, c) Modal

kerja darurat yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena

keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (http://jurnal-

sdm.blogspot.com/2009/10/modal-kerja-definisi-jenis-danfaktor.html. 25

September 2012).

2. Bahan Baku

Perusahaan atau industri memerlukan bahan baku atau bahan mentah

dalam proses kegiatan produksi. Bahan baku merupakan bahan dasar yang

Page 36: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

22

digunakan dalam proses produksi. Bahan baku merupakan salah satu unsur

penting dalam proses produksi, dengan tersedianya bahan baku dalam jumlah

dan waktu yang tepat akan memperlancar proses produksi dalam perusahaan,

sehingga diharapkan dengan lancarnya proses produksi tersebut dapat

menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen baik jumlah

dan waktunya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan tersedianya

bahan baku dengan jumlah dan waktu yang tepat akan dapat menjamin

kelangsungan hidup perusahaan (http://erwinnote.wordpress.com /2011/09/21/

definisi-dan-jenis-bahanbaku. 23 Oktober 2012).

Bahan baku adalah bahan untuk diolah melalui proses produksi menjadi

barang jadi atau bahan kebutuhan pokok untuk membuat sesuatu (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2007:87). Sedangkan bahan mentah dapat mempunyai arti

sebagai sebuah bahan dasar yang bisa berasal dari berbagai tempat, yang mana

bahan tersebut dapat digunakan untuk diolah dengan suatu proses tertentu ke

dalam bentuk lain yang berbeda wujud dari bentuk aslinya. Dengan demikian,

bahan baku merupakan bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu

produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk

dijadikan wujud yang lain (http://erwinnote.wordpress.com /2011/09/21/

definisi-dan-jenis-bahanbaku. 23 Oktober 2012).

Bahan dasar yaitu bahan untuk diolah melalui proses produksi dan

menjadi bagian produk bahan baku. Bahan mentah adalah semua bahan yang

didapat dari sumber daya alam atau yang diperoleh dari usaha manusia untuk

dimanfaatkan lebih lanjut. Bahan baku industri adalah bahan mentah yang

Page 37: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

23

diolah atau tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi

dalam industri (http://bplhd.jakarta.go.id/peraturan/uu/UURINO05TAHUN19

84.pdf. 3 Desember 2012).

Bahan yang digunakan pengusaha dalam hal ini adalah bahan baku

jenis pangan yang diperoleh dari hasil pertanian.

3. Tenaga Kerja

Hasil produksi dalam sebuah perusahaan dapat ditingkatkan dengan

baik tidak cukup hanya dengan menggunakan teknologi yang canggih saja,

tetapi juga memerlukan tenaga kerja yang mamiliki skill yang tinggi untuk

mengoperasikannya. Jadi, diperlukan tenaga kerja yang mempunyai keahlian,

kemampuan dan keterampilan kerja (Siswanto, 1989:16).

Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan

guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri

maupun untuk masyarakat (Grafika, 2003:2). Tenaga kerja adalah penduduk

dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah penduduk dalam suatu

negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap

tenaga mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas tersebut (Mulyadi, 2003:59).

Pekerja adalah semua orang yang terlibat secara langsung dalam pekerjaan atau

kegiatan di sektor industri kecil. Tenaga kerja adalah penduduk yang berusia

15 sampai 64 tahun (Mantra, 2003:224).

Tenaga kerja merupakan sejumlah orang yang mempunyai keterampilan

dan kemampuan tertentu sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dari segi

Page 38: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

24

keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan,

yaitu sebagai berikut.

a. Tenaga kerja kasar yaitu tenaga kerja yang berpendidikan rendah dan tidak

mempunyai keahlian dalam suatu bidang pekerjaan.

b. Tenaga kerja terampil yaitu tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan

pendidikan atau pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu, dan

tukang memperbaiki televisi dan radio.

c. Tenaga kerja terdidik yaitu tenaga kerja yang mempunyai pendidikan yang

tinggi dan ahli dalam bidang-bidang tertentu seperti dokter, akuntan ahli

ekonomi, dan insinyur (Rochman, 2005:22).

Faisal Karsyono dalam Rochman (2005:23) mengungkapkan bahwa

sebagian besar tenaga kerja industri rumaha tangga di pedesaan yang terserap

dalam lapangan kerja non pertanian merupakan tenaga kerja tidak terampil,

pendidikan rendah, dan biasanya berasal dari anggota keluarga sendiri. Oleh

karena itu dalam perkembangan lapangan kerja non pertanian di pedesaan

diprioritaskan pada jenis industri yang bertekhnologi sederhana, modal usaha

kecil, dan bersifat padat karya sehingga jenis industri tersebut mudah untuk

dikembangkan dan diusahakan oleh masyarakat pedesaan. Jumlah tenaga kerja

apabila diikuti dengan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan yang

memadai akan memberikan kekuatan pada industri rumah tangga.

Tenaga kerja yang digunakan pengusaha industri rumah tangga pangan

di Kecamatan Ungaran Barat merupakan tenaga kerja kasar yang terbagi

dalam:

Page 39: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

25

1) Buruh harian tetap, yaitu buruh yang telah mempunyai keahlian dalam

pembuatan produksi pangan tempe, tahu, keripik dan roti yang telah

menetap pada satu majikan.

2) Buruh borongan, yaitu buruh yang mempunyai keterampilan tertentu dalam

biadang pekerjaan pembuatan produksi pangan.

3) Buruh borongan tetap, yaitu buruh yang mempunyai keterampilan cukup

ahli dalam pembuatan pangan, serta menetap pada satu majikan.

4) Buruh bulanan, yaitu buruh yang telah mempunyai keahlian dalam kegiatan

produksi IRTP.

4. Kegiatan Proses Produksi

Kelancaran dari kegiatan proses produksi di dalam sebuah industri

merupakan hal yang sangat penting. Hal ini disebabkan kelangsungan hidup

suatu perusahaan ditentukan baik atau tidaknya proses produksi yang ada di

dalamnya.

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana

sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada

diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk

menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995:55).

Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi

itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan

menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002:23) proses

produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu

barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.

Page 40: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

26

Kedua definisi tersebut dapat disimpulan bahwa proses produksi

merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu

barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga

kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan

manusia.

Proses produksi IRTP di Kecamatan Ungaran Barat dalam hal ini

adalah kegiatan produksi yang dimulai dari awal proses pengolahan bahan

baku sampai pada proses pengemasan.

5. Pemasaran

Pemasaran dapat diartikan dengan menjual barang-barang tepat harga,

tepat tempat dan dalam waktu yang tepat pula (Daveis, 1993:31). Daerah

jangkauan pemasaran ini untuk mencukupi kebutuhan masyarakat atau

konsumen di dalam suatu wilayah terhadap barang yang dibutuhkan

(http://id.wikipedia.org/ wiki/Pemasaran. 15 Desember 2012).

Pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan

pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan

keinginan manusia (Kotler, 2001:9). Pemasaran merupakan suatu sistem

keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa

yang memerlukan kebutuhan baik pembeli yang ada maupun pembeli yang

potensial (Stanton, 1996:5).

Kotler (1997:8) mendefinisikan pemasaran adalah segala kegiatan yang

berhubungan dengan penyampaian barang dan jasa, sejak dari produsen sampai

Page 41: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

27

konsumen yang terakhir. Menurut Stanton (2001:7) definisi pemasaran adalah

suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada

maupun pembeli potensial. Sedangkan menurut Wasis (1997:145) pemasaran

adalah kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran barang dan jasa dari

produsen kepada konsumen yang diselenggarakan dalam rangka memenuhi

kebutuhan konsumen dan mencapai kebutuhan perusahaan.

Hardati dalam Rochman (2005:33) memberikan penjelasan bahwa

pemasaran industri merupakan strategi memasarkan produk yang digunakan

untuk proses prduksi selanjutnya. Pemasaran industri mengarahkan produknya

untuk perusahaan-perusahaan yang menjual produknya kembali kepada orang

lain, kepada lembaga-lembaga yang membutuhkannya untuk membantu

aktifitas mereka setiap hari. Pemasaran industri mengarahkan produk untuk

konsumen akhir atau pemakai.

Secara garis besar jalur-jalur pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi

dua yaitu sebagai berikut.

a. Pemasaran secara langsung, yaitu.

a) Produsen menjual langsung dengan cara mengunjungi konsumen dari

rumah ke rumah.

b) Produsen menjual produknya secara langsung kepada konsumen di pasar.

b. Pemasaran secara tidak langsung, yaitu.

a) Produsen menjual produk melalui tengkulak dipasar.

Page 42: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

28

b) Produsen menjual produk pengecer kepada konsumen.

c) Produsen menjual produk melalui jalur lelang khusus

Penelitian Hardati dalam Rochman (2005:34), yang dimaksud dengan

pemasaran adalah cara pemasaran hasil industri, sedangkan untuk mencari cara

pemasaran hasil industri yaitu apakah dengan menjual langsung dengan jalan

mengunjungi konsumen ke rumah atau menjual secara langsung kepada

pembeli dipasar atau dengan menjual secara tidak langsung yaitu menjual hasil

produk industri melalui tengkulak ke pasar atau melalui juru lelang khusus.

Salah satu komponen dalam pemasaran adalah unsur tempat atau dalam

beberapa buku banyak disebutkan sebagai aspek distribusi. Produsen tidak

langsung menjual hasil produksinya kepada konsumen. Akan tetapi dalam

mengembangkan pangsa pasar, produsen banyak melalui jalur untuk

memasarkan hasil produksinya. Beberapa jalur-jalur pemasaran guna

menunjang pemasaran suatu produk diantaranya.

a. Jalur distribusi untuk barang konsumsi

Perantara yang melakukan fungsi penyaluran barang dari tangan

konsumen ke tangan konsumen akhir. Ada tiga macam jalur distribusi

barang konsumsi diantaranya; a) Jalur distribusi langsung yaitu produsen

langsung mendatangi konsumen, b) Jalur distribusi menggunakan perantara

pengecer, c) Jalur distribusi menggunakan agen sebagai perantara.

b. Jalur distribusi untuk barang produksi

Ada empat macam jalur pemasaran untuk kelompok barang industri

diantaranya; a) jalur distribusi langsung, b) jalur distribusi menggunakan

Page 43: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

29

perantara distributor industri, c) jalur distribusi agen, dan d) jalur distribusi

department pemasaran (http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/0613

0032-khaerunnisa-tri-d.ps. 20 Desember 2012).

Uraian tata cara pemasaran tersebut, maka pemasaran hasil industri

rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat dilakukan dengan dua

cara yaitu sebagai berikut.

1) Secara langsung, yaitu pengusaha menjual produk pangan langsung

kepada konsumen yang datang ke lokasi industri.

2) Secara tidak langsung, yaitu pengusaha menjual produk pangan melalui

penyalur yaitu pedagang pengumpul/tengkulak, pengecer dan distributor.

F. Pendapatan Rumah Tangga/Keluarga

Besar kecilnya pendapatan dipengaruhi oleh mata pencaharian/pekerjaan

yang dilakukan. Pendapatan seorang individu dapat diartikan sebagai semua jenis

pendapatan termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu

kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk atau negara (Sukirno, 1997:49).

Pendapatan adalah uang yang diterima oleh segenap orang yang

merupakan balas jasa faktor-faktor produksi (Kaslan, 1990:236). Pendapatan

disebut pula penghasilan yang berarti segala penerimaan keluarga baik berupa

uang maupun barang dari pihak lain atau dari hasil penjualan yang dapat dinilai

dengan sejumlah uang (Saedah, 1990:3).

Pendapatan keluarga adalah segala balas karya yang diperoleh sebagai

imbalan atau balas jasa atas kontribusi atau sumbangan seseorang terhadap proses

Page 44: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

30

produksi, adapun jenis pendapatan seseorang dikategorikan menjadi 3 yaitu 1)

pendapatan pokok, 2) pendapatan tambahan, dan 3) pendapatan lain-lain (Gilarso,

1994:40). Sedangkan pendapatan rumah tangga adalah jumlah pendapatan riil dari

seluruh anggota keluarga yang dapat disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan

bersama atau perseorangan dalam rumah tangga.

Pendapatan ada dua macam yaitu pendapatan pokok dan pendapatan

sampingan. Pendapatan pokok berarti pendapatan yang diperoleh dari usaha

pokok. Sedangkan pendapatan sampingan adalah pendapatan diluar pendapatan

pokok (Mubyarto, 1971:59). Pendapatan pokok dalam penelitian ini adalah

pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja sebagai hasil aktifitas inti yang bisa

dihandalkan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Sedangkan yang dimaksud

pendapatan sampingan/tambahan dalam penelitian ini adalah pendapatan yang

diterima oleh tenaga kerja untuk mengisi waktu luang yang kurang bisa

dihandalkan untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Penelitian Puji Hardati dalam Subekhan (2007:10) menjelaskan bahwa

untuk mengetahui pendapatan keluarga yaitu dengan menambahkan pendapatan

pokok keluarga baik dari suami maupun istri dengan pendapatan sampingan

keluarga baik dari suami maupun istri menggunakan rumus sebagai berikut.

I = ∑ (P)i + ∑ (NP)i

Keterangan.

I = Pendapatan keluarga

∑ (P)i = Pendapatan sampingan

∑ (NP)i = Pendapatan pokok

Page 45: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

31

Uraian diatas menunjukkan bahwa besar kecilnya pendapatan keluarga

ditentukan oleh berbagai faktor yaitu pendapatan pokok dan pendapatan

sampingan.

G. Tinjauan Penelitian Terkait

Penelitian dalam bidang geografi industri telah banyak dilakukan

sebelumnya dalam bentuk skripsi, jurnal, artikel dan lain-lain. Penelitian tersebut

diantaranya adalah Skripsi (Heri Rochman, 2005), (Subekhan, 2007), (Irianti,

2011) dan (Retnoningsih, 2012). Berikut adalah deskripsi dari masing-masing

penelitian dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 yang telah terlampir.

Heri Rochman, 2005 dengan judul “Persebaran Dan Daya Serap Tenaga

Kerja Industri Rumah Tangga Batu Bata Di Desa Baran Kecamatan Ambarawa

Kabupaten Semarang”. Latar belakang penelitian adalah industri merupakan

sumber mata pencaharian pokok dan memberikan sumbangan bagi pendapatan

keluarga di desa Baran Kecamatan Ambarawa. Variabel penelitian adalah

persebaran lokasi industri, daya serap tenaga kerja industri, sumbangan

pendapatan keluarga dan pemasaran industri rumah tangga batu bata. Metode

teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dengan batuan peta

dan metode deskriptif dengan bantuan tabel.

Hasil penelitian adalah persebaran industri rumah tangga batu bata di desa

Baran tersebar tidak merata mengikuti lokasi bahan baku berada dan yang terbesar

berda di Dukuh Baran Gembongan sebanyak 38 unit (47,50%), daya serap tenaga

kerja industri sebesar 213 orang (5,40%). Sumbangan pendapatan perajin industri

Page 46: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

32

terhadap pendapatan keluarga rata-rata 61,60%, sedangkan sumbangan istri lebih

kecil (38,40%). Pendapatan keluarga rata-rata sebesar Rp. 761.300,00 perbulan.

Daerah pemasaran hasil industri rumah tangga batu bata Desa Baran sampai ke

wilayah bagian timur Kabupaten Kendal dan Kota Salatiga, tetapi sebagian besar

pemasaran produk batu bata Desa Baran melayani Desa-Desa yang berada di

wilayah Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Cara pemasaran produk

batu bata di Desa Baran sebagian besar langsung kepada konsumen yang langsung

datang ke lokasi industri.

Imam Subekhan, 2007 dengan judul “Penyerapan Tenaga Kerja Industri

Kecil Kuningan Di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati”. Tujuan dari penelitian

tersebut adalah untuk mengetahui penyerapan tenaga kerja, pendapatan keluarga,

cara pemasaran dan persebaran lokasi industri kecil kuningan dengan latar

belakang bahwa industri tersebut mampu memberikan peluang peningkatan

penghasilan dan memperluas kesempatan kerja. Variabel penelitian adalah lokasi

industri kecil kuningan, bahan baku industri, tenaga kerja industri, pemasaran

industri dan pendapatan serta pemetaaan persebaran industri. Metode teknik

analisis data yang digunakan adalah analisis teori lokasi Weber, analisa

penyerapan tenaga kerja, analisis persebaran lokasi industri, analisis cara

pemasaran dan analisis jarak tempat tinggal kerja.

Hasil penelitian adalah tingkat penyerapan tenaga kerja industri di

Kecamatan Juwana sebesar 8,5% dari jumlah penduduk usia kerja. Sedangkan

tingkat penyerapan tenaga kerja industri kecil kuningan sebesar 6,7% dari tenaga

kerja industri di kecamatan Juwana. Sumbangan pendapatan tenaga kerja industri

Page 47: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

33

kecil kuningan terhadap pendapatan keluarga rata-rata sebesar Rp. 893.000,00

perbulan. Cara pemasaran hasil industri kecil kuningan di Kecamatan Juwana

sebagian besar secara langsung (58,3%). Daerah pemasaran paling banyak di

Surabaya (28,8%). Persebaran industri kecil kuningan di Kecamatan Juwana

sebagian besar berada di Desa Growonglor sebanyak 77 unit (32,2%).

Diah Iriyanti, 2011 dengan judul “Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor

Industri Di Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Periode 1999 – 2009”. Isi

dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat penyerapan tenaga kerja industri dari

tahun 1999 sampai 2009, megetahui karakteristik tenaga kerja industri serta

persebaran lokasi industri di Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Hal ini

didasarkan bahwa pada Kecamatan Bergas merupakan bagian dari sentra kawasan

industri berikat Kabupaten Semarang sehingga perkembangan industri tumbuh

pesat dan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar sehingga mampu

menampung banyak tenaga kerja. Metode analisis yang digunakan adalah analisis

penyerapan tenaga kerja dan analisis penyebaran industri.

Hasil penelitian adalah penyerapan tenaga kerja sektor industri mengalami

puncak penyerapan terbesar pada tahun 1999 mencapai 21,02%, Tingkat

penyerapan mengalami penurunan terus menerus hingga hanya mencapai 4,67%.

Pada tahun 2006 penyerapan tenaga kerja kembali pulih hingga tahun 2009

kenaikan berangsur-angsur hingga mencapai angka 16,73%. Rata-rata upah setiap

bulannya adalah Rp.873.000,00. Pendapatan keluarga berkisar antara

Rp.700.000,00 s/d Rp.3.200.000,00. Persebaran industri Besar berpusat di

Karangjati, Ngempon dan Randugunting, Persebaran Industri Menegah berpusat

Page 48: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

34

di Karangjati sedangkan sisanya berada di Wringin Putih, Ngempon dan Bergas

Lor, Persebaran Industri Kecil hampir tersebar di seluruh wilayah Kecamatan

Bergas, berpusat di Karangjati, Bergas Lor dan Wujil, sedangkan sisanya tersebar

di seluruh wilayah.

Dwi Retnoningsih, 2012 adalah “Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri

Kacang Di Kabupaten Pati Tahun 2006 – 2010”. Tujuan penelitian yaitu

mengetahui tingkat penyerapan tenaga kerja, mengetahui karakteristik demografi,

sosial dan ekonomi tenaga kerja dan persebaran lokasi, daerah asal bahan baku,

dan jangkauan pemasaran industri kacang Kabupaten Pati. Latar belakang tujuan

penelitian adalah karena industri kacang perkembangannya saat ini tidak hanya

pada industri besar, tetapi telah sampai pada industri rumah tangga dan kegiatan

dalam industri kacang tersebut membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak.

Variabel penelitian adalah penyerapan tenaga kerja, karakteristik tenaga kerja dan

aspek persebaran industri, asal bahan baku serta jangkauan pemasaran. Metode

analisis yang digunakan adalah analisis tingkat penyerapan tenaga kerja, analisis

karakteristik tenaga kerja dan analisis keruangan.

Hasil penelitian adalah tingkat penyerapan tenaga kerja secara umum pada

industri kacang di Kabupaten Pati dalam jangka waktu 5 tahun yaitu tahun 2006

sampai 2010 terjadi fluktuasi. Penyerapan tetinggi pada tahun 2007 yaitu

mencapai 0,65% dan terendah pada tahun 2009 mencapai 0,55%. Karakteristik

tenaga kerja industri meliputi; karakteristik demografi yaitu rata-rata berjenis

kelamin wanita sebanyak 63,8% dengan umur 35 tahun sebanyak 9,5% dan

berasal dari Kecamatan Pati sebanyak 38,8%. Berdasarkan karakteristik ekonomi

Page 49: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

35

pendapatan keluarga rata-rata Rp.1.890.000.00 setiap bulannya. Lokasi industri

kacang tersebar di 18 desa dari 7 kecamatan. Bahan baku industri rumah tangga

berasal dari dalam kecamatan, industri kecil berasal dari antar kecamatan, industri

sedang berasal dari antar kabupaten dan industri besar kacang berasal dari antar

provinsi dan impor luar negeri. Jangkauan pemasaran pada industri kecil dan

rumah tangga hanya dalam batas kecamatan. Pada industri sedang sampai batas

kabupaten dan pada industri besar sampai ekspor ke luar negeri. Penjelasan secara

rinci disajikan pada tabel 1 pada halaman 36-42.

Page 50: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

36

Tabel 1. Beberapa Penelitian Terkait

No. Nama Skripsi/TA

Tahun Judul Variabel Teknik analisis data Hasil

1 Heri

Rochman

Skripsi

2005

Persebaran

Dan

Daya Serap

Tenaga

Kerja

Industri

Rumah

Tangga

Batu Bata

Di Desa

Baran

Kecamatan

Ambarawa

Kabupaten

Semarang

1. Lokasi industri

rumah tangga batu

bata

2. Daya serap tenaga

kerja

3. Sumbangan

pendapatan

keluarga

4. Daerah pemasaran

1. Persebaran

lokasi industri,

dengan metode

deskriptif

dengan batuan

peta

2. Daya serap

tenaga kerja,

dengan metode

deskriptif

dengan bantuan

tabel

3. Sumbangan

pendapatan

keluarga,

metode

deskriptif

dengan bantuan

tabel

4. Daerah

pemasaran,

metode

deskriptif

dengan bantuan

peta dan tabel

1. Persebaran industri rumah tangga

batu bata di desa Baran tersebar

tidak merata mengikuti lokasi

bahan baku berada dan yang

terbesar berda di Dukuh Baran

Gembongan yaitu sebanyak 38

unit (47,50%)

2. Daya serap tenaga kerja industri

rumah tangga batu bata di Desa

Baran yaitu sebesar 213 orang

(5,40%).

3. Sumbangan pendapatan perajin

industri rumah tangga batu bata

terhadap pendapatan keluarga

rata-rata 61,60%, sedangkan

sumbangan istri lebih kecil

(38,40%), hal ini disebabkan

karena industri rumah tangga batu

bata merupakan pekerjaan

pekerjaan pokok perajin.

Pendapatan keluarga rata-rata

sebesar Rp. 761.300,00 perbulan.

Pendapatan rata-rata keluarga

tersebut sudah di atas Upah

Minimum Kabupaten (UMK)

Page 51: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

37

Semarang yang hanya sebesar Rp.

386.500,00.

4. Daerah pemasaran hasil industri

rumah tangga batu bata Desa

Baran yaitu sampai ke wilayah

bagian timur Kabupaten Kendal

dan Kota Salatiga, tetapi sebagian

besar pemasaran produk batu bata

Desa Baran melayani Desa-Desa

yang berada di wilayah

Kecamatan Ambarawa Kabupaten

Semarang. Cara pemasaran

produk batu bata di Desa Baran

sebagian besar langsung kepada

konsumen yang langsung datang

ke lokasi industri.

2 Imam

Subekhan

Skripsi,

2007

Penyerapan

Tenaga

Kerja

Industri

Kecil

Kuningan

Di

Kecamatan

Juwana

Kabupaten

Pati

1. Lokasi industri

kecil kuningan

2. Bahan baku

industri kecil

kuningan,

indikator:

a. Asal daerah

b. Jumlah (kg)

bahan kuningan

rosok dalam

satu kali

produksi

1. Analisa teori

Lokasi Weber

2. Analisa

penyerapan

tingkat

penyerapan

tenaga kerja

3. Analisis

persebaran

lokasi industri

4. Analisis cara

pemasaran

1. Tingkat penyerapan tenaga kerja

industri di Kecamatan Juwana

sebesar 8,5% dari jumlah

penduduk usia kerja. Sedangkan

tingkat penyerapan tenaga kerja

industri kecil kuningan sebesar

6,7% dari tenaga kerja industri di

kecamatan Juwana.

2. Sumbangan pendapatan tenaga

kerja industri kecil kuningan

terhadap pendapatan keluarga

rata-rata sebesar Rp. 893.000,00

Page 52: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

38

3. Tenaga kerja

industri kecil

kuningan,

indikator:

a. Jumlah tenaga

kerja

b. Tingkat

pendidikan

tenaga kerja

c. Sistem upah

d. Sistem

perekrutan

tenaga kerja

e. Jumlah waktu

kerja

f. Upah tenaga

kerja

4. Pemasaran industri

kecil kuningan,

indikator:

a. Cara pemasaran

produksi

industri kecil

kuningan

b. Daerah tujuan

pemasaran

produksi

c. Jumlah barang

industri

5. Analisis jarak

tempat tinggal

tenaga kerja

perbulan. Pendapatan rata-rata

keluarga tersebut sudah diatas

Upah Minimum Kabupaten

(UMK) Pati sebesar Rp.

550.000,00.

3. Cara pemasaran hasil industri

kecil kuningan di Kecamatan

Juwana sebagian besar secara

langsung atau 58,3% yaitu

pesanan secara langsung ke lokasi

industri. Daerah pemasaran

pemasaran produk industri kecil

kuningan di Kecamatan Juwana di

jual untuk memenuhi pasar dalam

negeri meliputi Jakarta, Semarang,

Yogyakarta dan Surabaya yang

paling banyak di Surabaya atau

28,8%.

4. Persebaran industri kecil kuningan

di Kecamatan Juwana sebagian

besar berada di Desa Growonglor

yaitu sebanyak 77 unit atau

32,2%.

Page 53: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

39

yang dipasarkan

d. Harga jual hasil

industri

5. Pendapatan,

indikator:

a. Modal industri

b. Kontribusi

penyerapan

tenaga kerja

6. Pemetaan

persebaran industri

3 Diah Iriyanti Skripsi,

2011

Penyerapan

Tenaga

Kerja

Pada

Sektor

Industri Di

Kecamatan

Bergas

Kabupaten

Semarang

Periode

1999 –

2009

1. Penyerapan tenaga

kerja, indikator:

a. Jumlah tenaga

kerja industri di

Kecamatan

Bergas

b. Jumlah

penduduk usia

kerja di

Kecamatan

Bergas

2. Karakteristik

tenaga kerja,

indikator:

a. Tingkat

pendidikan

b. Pekerjaan

1. Analisis

Penyerapan

tenaga kerja

2. Analisis

karakteristik

tenaga kerja

3. Analisis

persebaran

industri

1. Penyerapan tenaga kerja pada

sektor industri mengalami puncak

penyerapan terbesar pada tahun

1999 yaitu mencapai 21,02%,

Tingkat penyerapan mengalami

penurunan terus menerus hingga

hanya mencapai 4,67%. Dari

tahun 1999 sampai 2005 tercatat

mengalami penurunan mencapai

16,33%. Tahun 2005 terjadi

penurunan yang sangat signifikan

dibanding tahun sebelumnya.

Pada tahun 2006 penyerapan

tenaga kerja kembali pulih hingga

tahun 2009 kenaikan berangsur-

angsur hingga mencapai angka

16,73%.

Page 54: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

40

c. Sistem

pengupahan

d. Sistem

perekrutan

e. Waktu kerja

f. Aksesibilita

g. Pendapatan

keluarga

3. Pemetaan

persebaran

industri, indikator:

a. Peta

administrasi

Kecamatan

Bergas

b. Peta Rupa

Bumi wilayah

Kecamatan

Bergas

c. Jumlah industri

yang ada di

Kecamatan

Bergas tahun

1999-2009

2. Pendapatan keluarga berkisar

antara Rp.700.000,00 s/d

Rp.3.200.000,00. Sebagian kecil

memiliki investasi berupa tanah

dan ternak, dengan nilai yang

dihasilkan antara Rp.50.000,00 s/d

Rp.800.000,00 setiap bulannya.

Pengeluaran setiap bulan berkisar

antara Rp.300.000,00 s/d

Rp.2.400.000,00 tergantung tiap

keluarga yang bersangkutan.

3. Persebaran industri Besar berpusat

di Karangjati, Ngempon dan

Randugunting, Persebaran Industri

Menegah berpusat di Karangjati

sedangkan sisanya berada di

Wringin Putih, Ngempon dan

Bergas Lor, Persebaran Industri

Kecil hampir tersebar di seluruh

wilayah Kecamatan Bergas,

berpusat di Karangjati, Bergas Lor

dan Wujil, sedangkan sisanya

tersebar di seluruh wilayah.

4 Dwi

Retnoningsih

Skripsi,

2012

Penyerapan

Tenaga

Kerja

Pada

1. Penyerapan tenaga

kerja, indikator:

a. Jumlah tenaga

kerja industri

1. Analisis Tingkat

Penyerapan

Tenaga Kerja

2. Analisis

1. Tingkat penyerapan tenaga kerja

secara umum pada industri kacang

di Kabupaten Pati dalam jangka

waktu 5 tahun yaitu tahun 2006

Page 55: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

41

Industri

Kacang Di

Kabupaten

Pati Tahun

2006 –

2010

kacang

Kabupaten Pati

b. Jumlah

penduduk usia

kerja di

Kabupaten Pati

2. Karakteristik

tenaga kerja,

indikator:

a. Karakteristik

demografi dan

sosial meliputi:

umur, jenis

kelamin, asal

tenaga kerja

dan tingkat

pendidikan

b. Karakteristik

ekonomi tenaga

kerja meliputi:

pekerjaan,

tanggungan

keluarga, sistem

perekrutan,

waktu kerja,

sistem

pengupahan,

pendapatan

Karakteristik

Tenaga Kerja

3. Analisis

Keruangan pada

Persebaran

Lokasi Industri,

Derah asal

bahan baku dan

Jangkauan

Pemasaran

Produksi

sampai 2010 terjadi fluktuasi.

Penyerapan tetinggi pada tahun

2007 yaitu mencapai 0,65% dan

terendah pada tahun 2009

mencapai 0,55%.

2. Karakteristik tenaga kerja pada

industri kacang Kabupaten Pati

meliputi; karakteristik demografi

yaitu rata-rata berjenis kelamin

wanita sebanyak 63,8% dengan

umur 35 tahun sebanyak 9,5% dan

berasal dari Kecamatan Pati

sebanyak 38,8%. Berdasarkan

karakteristik sosial yaitu

pendidikan formal SD yang

ditempuh selama 6 tahun

mencapai 26,7%. Berdasarkan

karakteristik ekonomi pendapatan

keluarga rata-rata Rp.

1.890.000.00 dengan pengeluaran

rata-rata Rp. 1.280.000,00 setiap

bulannya.

3. Lokasi industri kacang tersebar di

18 desa dari 7 kecamatan yaitu

Pati, Margorejo, Gembong,

Gunungwungkal, Trangkil,

Jakenan dan Morgoyoso. Bahan

baku industri rumah tangga

Page 56: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

42

keluarga,

pengeluaran

keluarga dan

aksesibilitas.

3. Aspek persebaran

industri, asal

bahan baku,

jangkauan

pemasaran

indikator:

a. Persebaran

industri kacang

b. Daerah asal

bahan baku

kacang

c. Jangkauan

pemasaran

produksi

kacang.

berasal dari dalam kecamatan,

industri kecil berasal dari antar

kecamatan, industri sedang

berasal dari antar kabupaten dan

industri besar kacang berasal dari

antar provinsi serta mengimpor

dari Negara India dan Vietnam.

Jangkauan pemasaran pada

industri kecil dan rumah tangga

hanya dalam batas kecamatan.

Pada industri sedang sampai batas

kabupaten dan pada industri besar

sampai ekspor ke Cina,

Hongkong, Saudi Arabia,,

Thailand, Eropa, USA, dan

Kanada.

Sumber : Penelitian 2005-2012

Page 57: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian itu dilaksanakan

atau lokasi penelitian tempat dimana seseorang melaksanakan survei, pencarian

data dan wawancara di lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan

Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

B. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah industri rumah tangga pangan di

Kecamatan Ungaran Barat berjumlah 45 unit industri.

C. Sampel Penelitian

Penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu seluruh populasi diambil

sebagai sampel. Dalam hal ini adalah semua industri rumah tangga pangan di

Kecamatan Ungaran Barat yang berjumlah 45 unit industri.

D. Variabel Penelitian

Hubungan antar variabel dalam penelitian ini dengan judul “Distribusi

Spasial dan Karakteristik Industri Rumah Tangga Pangan di Kecamatan Ungaran

Barat” yaitu distribusi spasial sebagai variabel bebas dan karakteristik industri

sebagai variabel terikat.

Page 58: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

44

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi.

1. Distribusi spasial industri rumah tangga pangan di Ungaran Barat

Kajian distribusi spasial dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Distribusi spasial lokasi industri

Distribusi sapsial atau sebaran lokasi industri dapat ditinjau dari lokasi

absolut. Pengumpulan data spasial berupa data titik yaitu lokasi industri.

Lokasi absolut dapat diukur menggunakan GPS.

b. Distribusi spasial asal daerah penghasil bahan baku.

Distribusi spasial atau sebaran asal bahan baku industri merupakan

daerah penghasil bahan yang dijadikan sebagai pemasok kebutuhan industri

rumah tangga pangan. Pengumpulan data spasial berupa data bidang (areal).

c. Distribusi spasial daerah jangkauan pemasaran.

Distribusi spasial daerah jangkauan pemasaran merupakan daerah

penjualan hasil produksi industri apakah secara lokal (dalam satu Kabupaten

industri) atau interlokal (luar Kabupaten industri). Pengumpulan data spasial

berupa data bidang (areal).

2. Karakteristik industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat

Karakteristik industri rumah tangga di Ungaran Barat meliputi indikator

berikut.

a. Modal

Variabel modal dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.

Page 59: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

45

a) Asal/sumber modal

Asal/sumber modal yang didapatkan untuk mendirikan industri yang

dimaksud adalah apakah menggunakan modal sendiri, dari bank, dari

pinjaman keluarga atau warisan keluarga.

b) Besaran modal yang dikeluarkan untuk industri yang meliputi indikator

sebagai berikut.

1) Modal Awal

Modal awal yang dimaksudkan adalah besaran jumlah modal

investasi awal untuk jangka panjang yang dikeluarkan pada awal

mendirikan industri.

2) Modal Belanja

Modal belanja yang dimasudkan adalah besaran jumlah modal

untuk membeli atau membelanjai kebutuhan setiap pembuatan proses

produksi industri.

3) Modal Operasional

Modal operasional yang dimaksudkan adalah jumlah modal yang

dikeluarkan pada setiap bulannya yang meliputi gaji tenaga kerja,

biaya utilitas (air, listrik, Internet, dan telepon), biaya pemasaran dan

biaya transportasi.

b. Bahan baku

Variabel bahan baku dalam penelitian ini meliputi indikator berikut.

Page 60: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

46

a) Daerah asal penghasil bahan baku pangan industri

Asal bahan baku pangan industri yang dimaksudkan adalah daerah

asal penghasil bahan baku yang dijadikan pemasok kebutuhan industri

rumah tangga pangan.

b) Jenis bahan baku

Jenis bahan baku industri yang dimaksudkan adalah jenis bahan baku

yang digunakan untuk kebutuhan produksi.

c) Cara perolehan bahan baku

Cara perolehan bahan baku industri yang dimaksudkan adalah apakah

diperoleh langsung dari hasil pertanian atau beli dipasar.

c. Kegiatan proses produksi

Variabel kegiatan proses produksi industri rumah tangga pangan meliputi

indikator sebagai berikut.

a) Alat atau mesin yang digunakan untuk proses pembuatan produksi

apakah masih tradisional, sudah modern atau keduanya.

b) Proses pembuatan produk industri dimulai dari proses pengolahan sampai

pengemasan produk.

c) Aneka macam jenis produk yang dihasilkan industri rumah tangga

pangan.

d) Kemasan produk yang dihasilkan industri apakah sudah berbentuk

kemasan atau belum.

e) Harga produk yang dihasilkan industri rumah tangga pangan tiap

unit/bungkus/kg.

Page 61: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

47

d. Tenaga kerja

Variabel tenaga kerja yang dimaksud dalam penilitian ini adalah tenaga

kerja yang dibutuhkan oleh pengusaha yaitu sebagai berikut.

a) Jumlah tenaga yang dibutuhkan oleh pengusaha industri pangan.

b) Sistem kerja dan besaran upah tenaga kerja yang diberikan oleh

pengusaha pangan industri di Kecamatan Ungaran Barat.

e. Pemasaran

Variabel pemasaran industri rumah tangga pangan yang dimaksud dalam

penelitian ini meliputi indikator sebagai berikut.

a) Cara pemasaran

Cara pemasaran produk industri rumah tangga pangan apakah secara

langsung atau tidak langsung.

b) Daerah jangkauan pemasaran

Daerah jangkauan pemasaran produk industri yaitu daerah penjualan

hasil produksi industri apakah secara lokal (dalam satu Kabupaten

industri) atau interlokal (luar Kabupaten industri).

3. Kontribusi Industri Rumah Tangga Pangan terhadap pendapatan rumah

tangga/keluarga Pengusaha.

Variabel pendapatan dalam penelitian meliputi indikator sebagai berikut.

a) Pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan pengusaha industri rumah tangga

pangan.

b) Pendapatan pokok dan pendapatan sampingan keluarga pengusaha industri

rumah tangga pangan yang bekerja.

Page 62: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

48

E. Data

1) Jenis data

Data primer dan data sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Data primer

a. Data spasial lokasi industri rumah tangga pangan yang diperoleh dari hasil

penelitian lapangan yang menggunakan GPS.

b. Data hasil wawancara pada pengusaha industri rumah tangga pangan.

2. Data sekunder

a. Peta administrasi Kecamatan Ungaran Barat diperoleh dari Badan

Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA).

b. Data industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat diperoleh

dari kantor Kelurahan/Desa dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Semarang (Disperindag) dan survei lapangan.

c. Data jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin tahun

2011 diperoleh dari Badan Pusat Stastik (BPS).

d. Data jumlah fasilitas atau sarana dan prasarana di Kecamatan Ungaran Barat

diperoleh dari Badan Pusat Stastik (BPS).

2) Metode pengumpulan data

Perolehan data dalam penelitian ini dapat digunakan berbagai macam metode,

diantaranya sebagai berikut.

1. Metode Observasi Lapangan

Penelitian ini metode observasi dilakukan untuk mengetahui keberadaan

seluruh lokasi industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat.

Page 63: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

49

2. Metode Pengukuran Lapangan

Peneliti melakukan pengukuran secara langsung pada lokasi-lokasi industri

rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat.

3. Metode Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan dengan

menggunakan pedoman wawancara (interview guide) yang telah disusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data (Widoyoko 2012:42).

Pedoman wawancara dalam penelitian ini adalah instrumen berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang disusun berdasarkan variabel.

4. Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia

dalam catatan dokumen dari instansi terkait berupa data-data pendukung

penelitian (Widoyoko 2012:50). Data-data dokumen dalam penelitian ini

adalah data jumlah penduduk, komposisi penduduk, mata pencaharian, data

jumlah industri, peta administrasi dan sebagainya yang diperoleh dari kantor

desa, kantor kecamatan, kantor perindustrian, kantor dinas sosial tenaga kerja

dan transmigrasi, BAPPEDA, BPS dan instansi lain yang dapat menunjang

penelitian.

3) Alat pengumpul data

1. GPS (Global Positioning System)

GPS digunakan untuk pengukuran lokasi industri rumah tangga di

Kecamatan Ungaran Barat. Hasil pengukuran yang didapatkan berupa titik

koordinat persebaran lokasi industri rumah tangga di Kecamatan Ungaran

Page 64: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

50

Barat untuk selanjutnya dipetakan kedalam komputer dengan Sistem Informasi

Geografis program Arc View.

2. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian merupakan pedoman tertulis tentang wawancara

atau pengamatan atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan untuk

mendapatkan informasi dari responden (Gulo 2005:123). Dalam penelitian ini

instrumen digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi dari responden

berdasarkan variabel penelitian. Instrumen penelitian ini berupa angket dengan

jumlah pertanyaan 40 soal yang terdiri dari 13 pilihan ganda dan 27 uraian.

F. Analisis Data

Penelitian ini bersifat deskriptif, maka teknik analisa data pada setiap

varibel penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Distribusi spasial industri rumah tangga di Ungaran Barat

Analisis kajian distribusi spasial dalam penelitian ini adalah distribusi spasial

lokasi industri dan distribusi spasial pemasaran.

a. Distribusi spasial atu persebaran lokasi industri rumah tangga dapat ditinjau

dari lokasi absolut. Pengumpulan data spasial atau ruang yang terdiri dari

data titik yaitu lokasi industri.

b. Distribusi spasial daerah asal penghasil bahan baku dan daerah jangkauan

pemasaran ditinjau dari data bidang (areal data).

Data absolut dan data bidang diperoleh dari hasil lapangan

menggunakan GPS dan kemudian diolah menjadi peta melalui SIG (Sistem

Page 65: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

51

Informasi Geografis) dengan progam Arc View 3.3. Lokasi absolut suatu

tempat dapat diamati pada peta. Melalui lokasi absolut dapat diketahui jarak

dan arah suatu tempat ke tempat lain di permukaan bumi.

Olahan data dengan SIG (Sistem Informasi Geografis) tersebut

menghasilkan peta lokasi industri, peta daerah asal penghasil bahan baku dan

peta daerah jangkauan pemasaran produk industri rumaha tangga pangan.

Sehingga dapat dianalisis persebaran lokasi industri secara geografis dan dapat

menunjukkan daerah asal penghasil bahan baku serta jangkauan pemasaran

produk industri rumah tangga pangan tersebut.

2. Karakteristik industri rumah tangga di Ungaran Barat

Analisis Karakteristik industri rumah tangga pangan di Ungaran Barat

dintaranya menjelaskan satu persatu jawaban responden berdasarkan instrumen

yang diwawancarakan. Aspek karakteristik industri rumah tangga pangan yang

ditanyakan adalah sebagai berikut.

a. Modal

Modal yang ditanyakan adalah asal atau sumber modal yang

didapatkan, jumlah modal awal yang dikeluarkan untuk usaha industri

rumah tangga pangan, jumlah modal untuk membeli atau membelanjai

kebutuhan untuk pembuatan produk industri setiap harinya dan jumlah

modal operasional yang dikeluarkan pada setiap bulannya meliputi gaji

tenaga kerja biaya utilitas (air, listrik, Internet, dan telepon), biaya

pemasaran dan biaya transportasi. Jawaban dari responden tersebut

kemudian dideskripsikan, dianalisis dan disimpulkan.

Page 66: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

52

b. Bahan baku

Bahan baku yang ditanyakan dalam instrumen penelitian ini adalah

daerah asal penghasil asal bahan baku, jenis dan jumlah bahan baku pangan

yang digunakan dalam setiap pembuatan proses produksi. Selain itu

bagaimana cara perolehan jenis bahan baku pangan yang digunakan tersebut

apakah langsung dari hasil pertanian atau beli sendiri dipasar. Jawaban dari

responden tersebut kemudian dideskripsikan, dianalisis, disimpulkan dan

dipetakan.

f. Proses produksi

Proses produksi industri rumah tangga pangan yang ditanyakan dalam

instrumen penelitian ini dimulai dari tempat kegiatan produksi, status

kepemilikan tempat dan perijinan kegiatan industri, alat yang digunakan

untuk proses pembuatan produksi, proses pembuatan produksi, lama

pembuatan, jumlah produk yang dihasilkan, jenis produk yang dihasilkan,

harga setiap unit produk, sampai dengan bentuk produk apakah kemasan

atau bahan jadi yang belum dikemas. Jawaban dari responden tersebut

kemudian dideskripsikan, dianalisis dan disimpulkan.

g. Tenaga kerja

Tenaga kerja yang ditanyakan pada pengusaha/responden dalam

instrumen penilitian ini adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan,

keahlian dan pendidikan, sistem kerja dan besaran upah yang diberikan

pengusaha pada tenaga kerja industri rumah tangga pangan di Kecamatan

Page 67: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

53

Ungaran Barat. Jawaban dari responden tersebut kemudian dideskripsikan,

dianalisis dan disimpulkan.

h. Pemasaran

Pemasaran industri rumah tangga pangan yang ditanyakan dalam

penelitian ini adalah cara pemasaran dan daerah jangkauan pemasaran.

Daerah jangkauan pemasaran produk industri yaitu daerah penjualan hasil

produksi industri apakah secara lokal (dalam satu Kabupaten industri) atau

interlokal (luar Kabupaten industri). Jawaban dari responden tersebut

kemudian dideskripsikan, dianalisis, disimpulkan dan dipetakan.

3. Kontribusi industri rumah tangga pangan terhadap pendapatan Pengusaha

Aspek pendapatan yang ditanyakan dalam instrumen penelitian ini

adalah pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan pengusaha industri,

pendapatan pokok dan pendapatan sampingan keluarga yang bekerja. Untuk

menganalisis jumlah pendapatan keluarga dengan menggunakan rumus berikut.

I = ∑ (P)i + ∑ (NP)i

Keterangan.

I = Pendapatan keluarga

∑ (P)i = Pendapatan sampingan

∑ (NP)i = Pendapatan Pokok (Hardati dalam Subekhan 2007:10)

Page 68: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Aspek yang dikaji dalam bab IV ini adalah data hasil penelitian dan

pembahasan tentang distribusi spasial dan karakteristik industri rumah tangga

pangan di Kecamatan Ungaran Barat. Data penelitian tersebut diperoleh dari

hasil pengukuran lapangan dengan GPS, data hasil wawancara dan data

dokumentasi dari dinas terkait. Hasil penelitian skipsi ini yang dideskripsikan

meliputi kondisi fisik geografis dan kondisi demografi sosial ekonomi daerah

objek penelitian, peta lokasi daerah penelitian, deskripsi hasil wawancara serta

pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian.

1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian

Kondisi fisik di Kecamatan Ungaran Barat meliputi letak astronomi,

kondisi administratif, kondisi geografis, sarana dan prasarana fisik. Hal ini

dijabarkan untuk menggambarkan latar belakang daerah objek yang diteliti.

a. Letak Astronomi Daerah Penelitian

Letak astronomi Kecamatan Ungaran Barat yaitu antara 07°06'18"

LS – 07°10'12" LS sampai 110°20'42" BT – 110°25'30" BT (Google Earth,

2010).

b. Kondisi Administratif Daerah Penelitian

Kecamatan Ungaran Barat merupakan salah satu kecamatan di

dalam wilayah administrasi Kabupaten Semarang yang letaknya di lereng

Page 69: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

55

gunung Ungaran. Wilayah Kecamatan Ungaran Barat dahulu bagian dari

Kecamatan Ungaran. Pada tahun 2005 Kecamatan Ungaran yang terdiri dari

21 desa/kelurahan di pecah menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan

Ungaran Barat yang terdiri dari 11 desa/kelurahan dan Kecamatan Ungaran

Timur yang terdiri dari 10 desa/kelurahan (Statistik Daerah Kecamatan

Ungaran Barat 2012:1).

Kecamatan Ungaran Barat berada dalam satu bagian dari

Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang. Secara administratif Kecamatan

Ungaran Barat berbatasan langsung dengan dua kabupaten/kota dan dua

kecamatan yaitu sebagai berikut.

1) Sebelah Utara : berbatasan dengan Kota Semarang.

2) Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Bergas.

3) Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Kendal.

4) Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Ungaran Timur.

Wilayah Kecamatan Ungaran Barat terbagi dalam 6 desa dan 5

kelurahan. Pembagian wilayah administrasi tingkat desa/kelurahan pada

tahun 2011 tidak mengalami perubahan. Selama setahun tidak ada

pemekaran maupun penggabungan wilayah. Desa/Kelurahan di wilayah

Kecamatan Ungaran Barat terbagi atas 58 dusun. Setiap Dusun merupakan

representasi dari Rukun Warga (RW). Masing-masing RW terbagi atas

beberapa Rukun Tetangga (RT). Jumlah RT secara keseluruhan di wilayah

Kecamatan Ungaran Barat adalah 442. Kondisi administratif ini berubah

selama periode tahun 2009 sampai tahun 2011 oleh karena adanya

Page 70: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

56

pemekaran/penggabungan RT (Kabupaten Semarang Barat Dalam Angka

2012:15)

Banyaknya Satuan Lingkungan Setempat (SLS) pada tahun 2011

untuk jumlah Rukun Warga (RW) tidak mengalami perubahan sedangkan

jumlah SLS Rukun Tetangga (RT) pada tahun 2011 sebanyak 442 RT

mengalami penurunan 2 RT dibandingkan tahun 2010 sebanyak 444 RT.

Hal ini dikarenakan ada renumbering dan penggabungan RT di beberapa

desa/kelurahan. Pembagian administrasi menurut banyakanya dusun dan

RT/RW terdapat dalam tabel 2 berikut.

Tabel 2. Pembagian Administrasi Menurut Banyaknya Dusun, RT/RW

Di Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012.

No Desa/Kelurahan Status

Satuan Lingkungan

Setempat (SLS)

Dusun RW RT

1 Gogik Desa 2 2 16

2 Langensari Kelurahan 2 6 49

3 Candirejo Kelurahan 3 6 23

4 Nyatnyono Desa 8 8 35

5 Genuk Kelurahan 8 8 47

6 Ungaran Kelurahan 5 12 75

7 Bandarjo Kelurahan 5 8 61

8 Lerep Desa 8 10 64

9 Keji Desa 3 3 16

10 Kalisisdi Desa 9 9 32

11 Branjang Desa 5 5 21

Jumlah 58 77 442

Sumber : Master File Kabupaten Semarang 2012 berdasar BPS Kabupaten

Semarang (2012:19).

Letak dan pembagian wilayah administrasi Kecamatan Ungaran

Barat disajikan pada peta administrasi Kecamatan Ungaran Barat dalam

gambar 1 di halaman 57.

Page 71: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

57

Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Ungaran Barat.

Page 72: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

58

c. Luas dan Tata Guna Lahan Daerah Objek Penelitian

Kecamatan Ungaran Barat membentang seluas 35,96 Km². Desa

Kalisidi memiliki wilayah terluas yaitu seluas 7,96 Km² atau sebesar

22,14% dari luas wilayah Kecamatan Ungaran Barat secara keseluruhan.

Sedangkan wilayah terkecil dimiliki oleh Desa Gogik seluas 1,49 Km² atau

sebesar 4,14% dari luas wilayah Kecamatan Ungaran Barat secara

keseluruhan. Walaupun Desa Gogik merupakan wilayah terkecil di

Kecamatan Ungaran Barat namun memiliki tempat yang cukup indah yaitu

air terjun Semirang yang terletak dilereng gunung Ungaran. Luas

pembagian wilayah Kecamatan Ungaran Barat pada tiap desa/kelurahan

terdapat dalam tabel 3 berikut.

Tabel 3. Luas Pembagian Wilayah pada tiap Desa/Kelurahan

Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012.

No Desa/Kelurahan Luas (Km²) %

1 Gogik 1,49 4,14

2 Langensari 1,67 4,64

3 Candirejo 2,12 5,90

4 Nyatnyono 4,25 11,82

5 Genuk 1,58 4,39

6 Ungaran 1,66 4,62

7 Bandarjo 2,25 6,26

8 Lerep 6,82 18,96

9 Keji 1,83 5,09

10 Kalisidi 7,96 22,14

11 Branjang 4,33 12,04

Jumlah 35,96 100,00

Sumber : Statistika Daerah Kecamatan Ungaran Barat 2012 berdasar BPS

Kabupaten Semarang (2012:1).

Luas wilayah Kecamatan Ungaran Barat dengan luas 3.596,05 Ha

dimanfaatkan sebagai lahan pertanian sawah seluas 914,89 Ha (25,44%)

dan lahan pertanian bukan sawah seluas 1.403,42 Ha (39,03%) serta lahan

Page 73: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

59

bukan pertanian seluas 1.277,74 Ha (35,53%). Penggunaan lahan pertanian

sawah meliputi irigasi setengah teknis 172,70 Ha (3,55%), irigasi sederhana

503,28 Ha (13,99%) dan tadah hujan 238,91 Ha (6,64%). Sedangkan

penggunaan lahan pertanian bukan sawah meliputi tegal atau kebun 774,37

Ha (21,53%), perkebuan 626,66 Ha (17,43%%) dan kolam atau empang

2,39 Ha (0,07%).

Tata guna lahan ini ditujukan untuk mengatur penguasaan,

penggunaan dan pemanfaatan tanah bagi berbagai kebutuhan kegiatan

pembangunan yang sesuai dengan arahan fungsi kawasan dalam Rencana

Tata Ruang Wilayah termasuk pemeliharaan tanah serta pengendalian

pemanfaatan tanah. Tantangan yang dihadapi dalam tata guna lahan adalah

menjaga terjadinya perubahan peruntukan tata guna lahan agar tetap selaras

dengan keseimbangan ekosistem dan sinkronisasi penggunaan tata guna

lahan dengan kawasan Hinterland (Kecamatan Ungaran Barat Dalam Angka

2012 berdasar Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan dan BPS

Kabupaten Semarang). Secara lebih rinci luas wilayah menurut penggunaan

lahan di Kecamatan Ungaran Barat terdapat dalam tabel 4 sebagai berikut.

Page 74: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

60

Tabel 4. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan (Ha)

Desa/Kelurahan Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012.

No Desa/Kelur

ahan

Penggunaan Lahan

Luas

Wilayah %

Pertanian Bukan

Pertani

an Sawah

Bukan

Sawah

1 Gogik 66,21 39,94 42,95 149,10 4,15

2 Langensari 34,67 9,32 131,87 166,86 4,64

3 Candirejo 110,00 16,15 85,85 212,00 5,89

4 Nyatnyono 45,00 226,00 154,00 425,00 11,82

5 Genuk 43,00 3,30 111,54 157,84 0,04

6 Ungaran 37,18 0,14 128,68 166,00 4,62

7 Bandarjo 9,50 25,60 189,90 225,00 6,26

8 Lerep 150,23 333,17 198,90 682,30 18,97

9 Keji 80,00 64,81 37,87 182,68 5,08

10 Kalisidi 199,10 454,50 142,40 796,00 22,14

11 Branjang 140,00 239,49 53,78 433,27 12,05

Jumlah 914,89 1403,42 1277,74 3596,05 100,00

Sumber : Kecamatan Ungaran Barat Dalam Angka 2012 berdasar Dinas

Pertanian Perkebunan dan Kehutanan dan BPS Kabupaten Semarang.

Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa luas lahan pertanian

lebih banyak yaitu (64,47%) dari luas lahan bukan pertanian (35,53%).

Lahan pertanian sawah terluas terdapat di Desa Kalisidi (21,76%) dan

tersempit pada Kelurahan Bandarjo (1,04%). Lahan pertanian bukan sawah

terluas juga terdapat pada Desa Kalisidi (32,38%) dan tersempit pada

Kelurahan Ungaran (9,97%). Sedangkan lahan bukan pertanian terluas

terdapat di Desa Lerep (15,57%) dan tersempit pada Desa Keji (2,96%).

Peta Tata Guna Lahan di Kecamatan Ungaran Barat disajikant pada peta

dalam gambar 2 di halaman 61.

Page 75: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

61

Gambar 2. Peta Penggunaan Tanah Kecamatan Ungaran Barat.

Page 76: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

62

d. Kondisi Geografis Daerah Objek Penelitian

Kecamatan Ungaran Barat memiliki iklim sejuk. Hal ini

disebabkan wilayah geografis Kecamatan Ungaran Barat memang terletak

dilereng gunung Ungaran sehingga sebagian wilayahnya daerah berbukit-

bukit. Oleh sebab itu curah hujan di Ungaran Barat cukup tinggi. Hujan

terendah adalah 0 mm dimana hanya terjadi gerimis saja sedangkan yang

tertinggi adalah 429 mm (Statistika Daerah Kecamatan Ungaran Barat 2012

berdasar BPS Kabupaten Semarang 2012:2).

Wilayah Kecamatan Ungaran Barat sebagian besar merupakan

areal dataran tinggi yang sebagian memiliki kemiringan 0-3%. Besarnya

wilayah ini sebesar 6% dari wilayah kecamatan secara keseluruhan atau

seluas 225 Ha. Sedangkan wilayah kemiringan 3-8% sebesar 14% atau

seluas 490,7 Ha. Daerah kemiringan 8-15% sebesar 46% atau seluas 1650,9

Ha. Sedangkan tingkat kemiringan 15-45% dan lebih, sebesar 34% atau

seluas 1229,12 Ha dari luas kecamatan keseluruhan. Luas dan kemiringan

lahan Kecamatan Ungaran Barat terdapat dalam tabel 5 sebagai berikut.

Tabel 5. Luas dan Kemiringan Lahan Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2012.

No Kemiringan Luas (Ha) %

1 Kemiringan 0-3° 225 6

2 Kemiringan 3-8° 490,7 14

3 Kemiringan 8-15° 1650,9 46

4 Kemiringan 15-45° 1229,12 34

Jumlah 144,553 100,00

Sumber : Statistika Daerah Kecamatan Ungaran Barat 2012 berdasar BPS

Kabupaten Semarang (2012:2).

Page 77: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

63

Wilayah Kecamatan Ungaran Barat merupakan daerah dataran

tinggi yang bergelombang sampai bergunung dengan presentase terhadap

luas keseluruhan kecamatan yaitu daerah berombak berbukit dengan luas

45%, daerah berbukit bergunung seluas 40% dan daerah datar berombak

seluas 15%. Wilayah yang merupakan daerah berombak berbukit dan daerah

berbukit bergunung sebagian besar adalah lahan perkebunan/tegalan dan

kehutanan, sedang daerah datar berombak sebagian besar merupakan lahan

pertanian sawah yang ditanami padi dan palawija. Walaupun ada sebagian

kecil yang menanam padi palawija di daerah berbukit berbukit bergunung.

e. Sarana dan Prasarana Fisik Daerah Objek Penelitian

Kecamatan Ungaran Barat memiliki berbagai sarana dan prasarana

kehidupan, baik yang digunakan dalam bidang pemerintahan, pengairan,

transportasi, komunikasi maupun sarana sosial budaya. Sarana dan

prasarana ini untuk membantu kelancaran penduduk di wilayah Kecamatan

Ungaran Barat sebagai penunjang aktifitas yang dilakukan masyarakatnya.

Jumlah sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Ungaran Barat terdapat

dalam tabel 6 sebagai berikut.

Page 78: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

64

Tabel 6. Jumlah Sarana dan Prasarana di Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2012.

No Sarana dan Prasarana Jumlah %

1 Kantor Balai Desa 11 0,52

2 Pasar 2 0,09

3 Bank 29 1,36

4 Mini market 9 0,42

5 Toko/Warung kelontong 1.135 53,29

6 Kedai makan/Warung 235 11,03

7 Restauran/Rumah makan 19 0,89

8 Hotel 6 0,28

9 Penginapan (Losmen, Wisma) 3 0,14

10 Sarana Olahraga 29 1,36

11 Puskesmas 2 0,09

12 Puskesmas pembantu 2 0,09

13 Praktek Dokter 36 1,69

14 Praktek Bidan 27 1,27

15 Poskesdes 7 0,33

17 Posyandu 86 4,04

18 Apotik 12 0,56

19 Toko obat 4 0,19

20 RSUD 1 0,05

21 TK 44 2,06

22 SLB 1 0,05

23 SD 48 2,25

24 SMP 13 0,61

25 SMU 2 0,09

26 SMK 8 0,37

27 PT/Akademi 6 0,28

12 Masjid 77 3,61

13 Musholla/Langgar 187 8,78

14 Gereja 17 0,79

Jumlah 2.130 100,00

Sumber : Kecamatan Ungaran Barat Dalam Angka 2012 berdasar BPS

Kabupaten Semarang (2012:12).

Sarana dan prasarana tersebut digunakan untuk menjalankan

aktifitas penduduk di Kecamatan Ungaran Barat sesuai dengan

peruntukannya. Selain itu sarana transportasi yang ada seperti jalan dan

jembatan cukup mendukung untuk kelancaran mobilitas perekonomian

Page 79: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

65

masyarakat. Sedangkan untuk mendukung kelancaran komunikasi,

penduduk memanfaatkan telephone, televisi dan radio. Lokasi Kecamatan

Ungaran Barat yang cukup strategis merupakan lokasi yang dilalui jalur-

jalur yang menghubungkan pusat-pusat perkembangan wilayah di

Kabupaten Semarang.

Berikut adalah jenis-jenis sarana dan prasarana di wilayah

Kecamatan Ungaran Barat yaitu.

a) Sarana Perekonomian

Keberadan sarana perekonomian sangat menetukan jalannya roda

kehidupan di suatu wilayah. Untuk wilayah Kecamatan Ungaran Barat

yang berada di ujung Utara daerah Kabupaten Semarang dan berbatasan

langsung dengan Kota Semarang kondisi ini tidak hanya mempengaruhi

kehidupan penduduk di Kecamatan Ungaran Barat saja namun juga warga

disekitar wilayahnya.

Pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli di suatu

wilayah ada 2 unit. Pasar dengan bangunan permanen hanya ada di

Kelurahan Bandarjo dan Kelurahan Langensari. Sedangkan jumlah

toko/warung kelontong menyebar diseluruh desa/kelurahan Ungaran Barat,

terutama di desa/kelurahan yang ada pasarnya disitu secara otomatis

banyak toko/warung kelontongnya. Di Kelurahan Langensari ada 246 unit

dan di Kelurahan Bandarjo ada 283 unit toko/warung kelontong.

Mini market yang berjumlah 9 unit terbanyak berada di Kelurahan

Ungaran sebanyak 3 unit. Di Kelurahan Langensari dan Kelurahan Genuk

Page 80: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

66

masing-masing 2 unit dan di Kelurahan Bandarjo dan di Desa Lerep

masing-masing 1 unit.

Kedai/rumah makan/restoran keberadaannya menyebar di semua

desa/kelurahan Kecamatan Ungaran Barat, khusus untuk rumah

makan/restoran ada di desa/kelurahan perkotaan yaitu di Kelurahan

Langensari, Kelurahan Candirejo, Kelurahan Genuk, Kelurahan Ungaran

Dan Kelurahan Bandarjo. Jumlah sarana perekonomian pada tiap

desa/kelurahan di Kecamatan Ungaran Barat secara lebih rinci terdapat

dalam tabel 7 berikut.

Tabel 7. Sarana Perekonomian Menurut Desa/Kelurahan di

Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012.

No Desa/

Kelurahan

Pa

sar

Ba

nk

Mini

Mrkt

Wa

rung

Kedai

Mkn

Rst

rn

H

tl

Ls

mn

1 Gogik 0 0 0 56 4 0 0 0

2 Langensari 1 3 2 246 13 0 0 0

3 Candirejo 0 0 0 38 14 0 1 0

4 Nyatnyono 0 0 0 56 12 0 0 0

5 Genuk 0 1 2 129 46 12 2 0

6 Ungaran 0 15 3 153 45 4 0 1

7 Bandarjo 1 10 1 283 31 0 3 0

8 Lerep 0 0 1 98 81 3 0 2

9 Keji 0 0 0 16 4 0 0 0

10 Kalisidi 0 0 0 38 4 0 0 0

11 Branjang 0 0 0 22 0 0 0 0

Jumlah 2 29 9 1.135 235 19 6 3

Sumber : Kecamatan Ungaran Barat Dalam Angka 2012 berdasar BPS

Kabupaten Semarang (2012:13).

Page 81: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

67

b) Sarana Kesehatan

Posyandu di Kecamatan Ungaran Barat berjumlah 86 unit yang

tersebar di seluruh wilayah Kecamatan. Kelurahan Ungaran memiliki 12

posyandu terbanyak di wilayah Kecamatan Ungaran Barat dan Desa Keji

memilki 4 posyandu paling sedikit diantara desa/kelurahan lain. Hal ini

sesuai dengan luas wilayah maupun jumlah penduduk yang ada di masing-

masing desa.

Polindes tidak tersedia di Kecamatan Ungaran Barat. Hal ini

disebabkan adanya alih fungsi polindes menjadi PKD (Pusat Kesehatan

Desa) yang berjumlah 7 unit, tersebar di masing-masing desa/kelurahan.

Kelurahan Candirejo, Kelurahan Ungaran, Kelurahan Bandarjo dan

Desa Branjang tidak memiliki PKD dikarenakan desa/kelurahan tersebut

sudah memiliki fasilitas kesehatan yang cukup seperti adanya puskesmas

pembantu, praktek dokter dll. Banyaknya sarana kesehatan pada tiap

desa/kelurahan di Kecamatan Ungaran Barat terdapat dalam tabel 8

sebagai berikut.

Page 82: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

68

Tabel 8. Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Desa di Kecamatan

Ungaran Barat Tahun 2012.

No Desa/

Kelurahan

Pus

kes

mas

Psks

ms

Pbt

Prkt

Dkt

Prkt

Bdn

Ps

kes

des

Ps

yn

du

Ap

tek

Tk

Obt

1 Gogik 0 0 0 1 1 5 0 0

2 Langensari 0 0 4 3 2 8 1 1

3 Candirejo 0 1 3 1 0 5 0 0

4 Nyatnyono 0 0 2 1 1 9 0 0

5 Genuk 0 0 6 4 1 8 4 0

6 Ungaran 1 0 13 2 0 12 5 3

7 Bandarjo 0 0 6 5 0 11 1 0

8 Lerep 1 0 2 5 1 10 1 0

9 Keji 0 0 0 3 1 4 0 0

10 Kalisidi 0 0 0 1 1 9 0 0

11 Branjang 0 1 0 1 0 5 0 0

Jumlah 2 2 36 27 7 86 12 4

Sumber : Kecamatan Ungaran Barat Dalam Angka 2012 berdasar BPS

Kabupaten Semarang (2012:46).

c) Sarana Pendidikan

Jumlah fasilitas sekolah di Kecamatan Ungaran Barat pada tahun

2011 masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Dengan kata lain,

belum ada penambahan maupun pengurangan sarana pendidikan di

Kecamatan Ungaran Barat taman Knak-Kanak (TK) yang ada hanya milik

swasta, sebanyak 44 unit. Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) di

Kecamatan Ungaran Barat ada satu unit yang berada di Kelurahan Genuk.

Jumlah fasilitas pendidikan atau sekolah di Kecamatan Ungaran Barat

terdapat dalam tabel 9 sebagai berikut.

Page 83: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

69

Tabel 9. Banyaknya Sarana Pendidikan (Sekolah Negeri dan Swasta)

di Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012.

No Jumlah Sekolah Negeri Swasta

1 Taman Kanak-kanak (TK) 0 44

2 Sekolah Luar Biasa (SLB) 1 0

3 Sekolah Dasar (SD) 32 16

4 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 4 9

5 Sekolah Menengah Umum (SMU) 1 1

6 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 7

7 Perguruan Tinggi (PT) 0 6

Jumlah 39 83

Sumber :Sstatistika Daerah Kecamatan Ungaran Barat 2012 berdasar

BPS Kabupaten Semarang (2012:8).

Sekolah Dasar Negeri (SDN) sebanyak 32 unit dan Sekolah Dasar

Swasta 16 unit yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Ungaran

Barat. Fasilitas SLTP negeri ada di Kelurahan Langensari, Kelurahan

Bandarjo, dan di Desa Lerep. Sedangkan SLTP swasta ada di Kelurahan

Langensari, Desa Nyatnyono, Kelurahan Ungaran, Kelurahan Bandarjo,

Desa Kalisidi, dan Desa Branjang.

Sekolah Menengah Umum/SMK sederajat berada di Kelurahan

Langensari, Kelurahan Candirejo dan Kelurahan Bandarjo. Sedangkan

untuk fasilitas Perguruan Tinggi/Akademi ada di Kelurahan Candirejo,

Kelurahan Genuk, Kelurahan Ungaran dan Kelurahan Bandarjo. Secara

lebih rinci banyaknya fasilitas pendidikan menurut desa/kelurahan di

Kecamatan Ungaran Barat terdapat dalam tabel 10 sebagai berikut.

Page 84: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

70

Tabel 10. Banyaknya Sarana Pendidikan Menurut Desa/Kelurahan di

Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012.

No Desa/

Kelurahan TK SD

SM

P

SM

U

SM

K

P

T

SL

B PP

M

D

1 Gogik 2 2 0 0 0 0 0 3 1

2 Langensari 4 4 2 0 2 0 0 0 0

3 Candirejo 2 2 0 2 0 3 0 0 0

4 Nyatnyono 4 5 1 0 0 0 0 2 2

5 Genuk 6 4 0 0 0 1 1 2 0

6 Ungaran 6 9 4 0 3 1 0 2 0

7 Bandarjo 7 6 3 0 3 1 0 0 0

8 Lerep 3 7 1 0 0 0 0 0 7

9 Keji 3 2 0 0 0 0 0 3 1

10 Kalisidi 5 5 1 0 0 0 0 1 4

11 Branjang 2 2 1 0 0 0 0 3 1

Jumlah 44 48 13 2 8 6 1 16 16

Sumber : Kecamatan Ungaran Barat Dalam Angka 2012 berdasar BPS

Kabupaten Semarang (2012:66).

d) Sarana Tempat Ibadah

Pada tahun 2011, Kecamatan Ungaran Barat mempunyai fasilitas

peribadatan untuk umat Islam berupa masjid sebanyak 77 buah dan

mushola/langgar sebanyak 187 buah. Sedangkan jumlah tempat ibadah

untuk umat Kristen/Katholik sejumlah 17 buah yang menyebar di

desa/kelurahan Ungaran Barat. Adapun tempat ibadah agama

Hindu/Budha di wilayah Kecamatan Ungaran Barat belum ada

Hal ini disebabkan sebagian besar penduduk Kecamatan Ungaran

Barat menganut agama Islam sehingga sebagian besar tempat ibadah yang

ada diperuntukkan keperluan mereka. Sedangkan agama minoritas tidak

memiliki tempat ibadah sendiri. Mereka harus beribadah di daerah lain

yang memiliki fasilitas keagamaan yang mereka anut.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa banyaknya fasilitas Masjid

dan Mushola tidak hanya bergantung kepada jumlah penganut agama

Page 85: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

71

Islam yang berada dalam suatu wilayah. Namun juga dipengaruhi oleh

sebaran penduduk dalam wilayah suatu desa. Banyaknya fasilitas

peribadatan menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Ungaran Barat

terdapat dalam tabel 11 sebagai berikut.

Tabel 11. Banyaknya Fasilitas Peribadatan Menurut Desa/Kelurahan

di Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012.

No Desa/

Kelurahan

Masjid/

Mushola

Gereja

Kristen/Katholik

Hindu, Budha,

Khong Hu Cu,

Lainnya

1 Gogik 24 0 0

2 Langensari 19 3 0

3 Candirejo 12 0 0

4 Nyatnyono 32 0 0

5 Genuk 24 0 0

6 Ungaran 26 4 0

7 Bandarjo 15 4 0

8 Lerep 45 4 0

9 Keji 13 2 0

10 Kalisidi 35 0 0

11 Branjang 19 0 0

Jumlah 264 17 0

Sumber : Statistika Daerah Kecamatan Ungaran Barat 2012 berdasar

BPS Kabupaten Semarang (2012:6).

2. Kondisi Demografi Daerah Objek Penelitian

Kondisi demografi dan sosial ekonomi daerah penelitian meliputi

jumlah penduduk dan komposisi penduduk.

a) Jumlah penduduk

Pada akhir tahun 2011, penduduk Kecamatan Ungaran Barat

berjumlah 75.040, dimana jumlah penduduk laki-laki sebesar 36.583

sedangkan jumlah penduduk perempuan sebesar 38.457. Penduduk

terbanyak pada Kelurahan Ungaran yaitu 11.578 orang, juga termasuk

tingkat kepadatan penduduk tertinggi ada di Kelurahan Ungaran yaitu

Page 86: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

72

sebanyak 6.975 orang per Km². Laju pertumbuhan penduduk tertinggi ada di

Desa Nyatnyono sebesar 2,60%, dimana laju kelahiran penduduk pada tahun

2011 sangat mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk di Desa

Nyatnyono. Jumlah penduduk di Kecamatan Ungaran Barat terdapat dalam

tabel 12 sebagai berikut.

Tabel 12. Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis Kelamin, Kepadatan

dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kecamatan Ungaran

Barat Tahun 2012.

No Desa/Kelur

ahan

Jumlah

Penduduk Jumlah

Pendu

duk

Kepadatan

Penduduk

(Km²)

Laju

Pertum

buhan

(%)

Laki-

laki

Perem

puan

1 Gogik 1.699 1.693 3.392 2.275 1,62

2 Langensari 4.556 4.756 9.314 5.582 1,28

3 Candirejo 2.306 2.945 5.251 2.477 1,25

4 Nyatnyono 3.608 3.654 7.262 1.709 2,60

5 Genuk 4.021 4.440 8.461 5.360 0,55

6 Ungaran 5.538 6.040 11.578 6.975 -0,44

7 Bandarjo 4.443 4.454 8.897 3.954 -0,49

8 Lerep 4.970 5.062 10.032 1.470 0,50

9 Keji 1.128 1.160 2.288 1.252 0,09

10 Kalisidi 2.801 2.750 5.551 697 1,37

11 Branjang 1.513 1.501 3.014 696 2,03

Jumlah 36.583 38.457 75.040 2.087 0,75

Sumber : Kecamatan Ungaran Barat Dalam Angka 2012 berdasar BPS

Kabupaten Semarang (2012:32).

b) Komposisi penduduk

Komposisi penduduk menunjukkan ciri kependudukan di Kecamatan

Ungaran Barat yang meliputi komposisi penduduk menurut umur dan jenis

kelamin, komposisi penduduk menurut mata pencaharian, komposisi

penduduk menurut tingkat pendidikan dan komposisi penduduk menurut

agama.

Page 87: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

73

1. Komposisi Penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin

Pengelompokan penduduk menurut umur dan jenis terdapat dalam

tabel 13 sebagai berikut.

Tabel 13. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di

Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012.

No Kelompok

Umur

Jumlah Penduduk Jumlah

(Jiwa)

Jumlah

(%) Laki-laki Perempuan

1 0 – 4 2.762 2.719 5.481 7,30

2 5 – 9 3.059 2.922 5.981 7,97

3 10 – 14 2.967 2.810 5.777 7,69

4 15 – 19 3.147 3.617 6.764 9,01

5 20 – 24 3.374 4.065 7.439 9,91

6 25 – 29 3.568 3.766 7.334 9,77

7 30 – 34 3.352 3.352 6.704 8,93

8 35 – 39 2.734 2.834 5.568 7,42

9 40 – 44 2.629 2.754 5.383 7,17

10 45 – 49 2.313 2.692 5.005 6,67

11 50 – 54 2.226 2.316 4.542 6,05

12 55 – 59 1.628 1.420 3.048 4,06

13 60 – 64 957 968 1.925 2,56

14 65 – 69 677 721 1.398 1,86

15 70 – 74 572 704 1.276 1,70

16 75+ 618 797 1.415 1,88

Jumlah 36.583 38.457 75.040 100,00

Sumber : Kecamatan Ungaran Barat Dalam Angka 2012 berdasar BPS

Kabupaten Semarang(2012:20).

Berdasarkan tabel 13 diatas, dapat diketahui bahwa jumlah

penduduk di Kecamatan Ungaran Barat tahun 2011 adalah 75.040 jiwa,

terdiri dari 36.583 jiwa (48,75%) penduduk laki-laki dan 38.457 jiwa

(51,27%) penduduk perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah

penduduk perempuan lebih banyak daibandingkan jumlah penduduk laki-

laki. Sebaran kelompok umur penduduk sebagian besar terdapat pada

usia 50 tahun kebawah dimana proporsi penduduk masih didominasi oleh

penduduk perempuan. Selain itu, dapat diketahui juga bahwa penduduk

Page 88: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

74

usia produktif (15-64 tahun) sebesar 3.147 jiwa (4,19%) sehingga

penduduk Kecamatan Ungaran Barat dapat dikatakan memiliki potensi

yang cukup besar sebagai sebagai tenaga kerja.

2. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Mata pencaharian mayoritas penduduk di Kecamatan Ungaran

Barat adalah di sektor industri sebanyak 9970 orang. Sedangkan mata

pencaharian di sektor pertanian yaitu 4543 orang. Mata pencaharian

lainnya yang cukup menonjol dari daerah Ungaran Barat adalah

Pedagang 7.845. sebanyak dan Buruh Bangunan 2.883 orang. Sedangkan

buruh pertanian 1.839 orang.

Penduduk dengan mata pencaharian lainnya sebesar 7.072 orang.

Sektor ini mayoritas diisi oleh penduduk dengan mata pencaharian di

bidang jasa. Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Ungaran Barat

lebih jelasnya terdapat dalam tabel 14 berikut.

Tabel 14. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di

Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012.

No Mata Pencaharian 2011 %

1 Petani 4.543 9,98

2 Buruh Tani 1.839 4,04

3 Buruh Industri 9.970 21,89

4 Buruh Bangunan 2.883 6,33

5 Pengusaha 893 1,96

6 Peternak/Perikanan 1.262 2,77

7 Pedagang 7.845 17,23

8 Angkutan 2.676 5,87

9 PNS/ABRI/Polri 5.512 12,11

10 Pensiunan 1.033 2,27

11 Lainnya 7.072 15,53

Jumlah 45.528 100,00

Sumber : Statistika Daerah Kecamatan Ungaran Barat 2012 berdasar

BPS Kabupaten Semarang (2012:5).

Page 89: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

75

3. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Kualitas sumberdaya manusia salah satunya ditentukan oleh faktor

tingkat pendidikan, kriteria tingkat pendidikan yang digunakan dalam

penelitian di Kecamatan Ungaran Barat meliputi tingkat pendidikan

rendah yaitu tamat SD, tingkat pendidikan menengah yaitu tamat SLTP

sampai tamat SMU dan tingkat pendidikan tinggi yaitu dari tamat

diploma sampai sarjana. Komposisi penduduk menurut tingkat

pendidikan secara rinci terdapat dalam tabel 15 sebagai berikut.

Tabel 15. Penduduk Umur 5 Th Keatas Menurut Pendidikan di

Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2012.

No Jenis Pendidikan Laki-

laki

Perem

puan Jumlah %

1 Tidak/Belum tamat SD 5.516 5.634 11.150 17,22

2 Tamat SD 7.380 8.324 15.704 24,25

3 Tamat SLTP 6.546 6.895 13.441 20,75

4 Tamat SMU 9.172 8.453 17.625 27,21

5 Tamat

D1/D2/D3/Akademi 907 1.293 2.200 3,40

6 Tamat S1/S2/S3/PT 2.506 2.136 4.642 7,17

Jumlah 32.027 32.735 64.762 100,00

Sumber : Statistika Daerah Kecamatan Ungaran Barat 2012 berdasar

BPS Kabupaten Semarang (2012:8).

Berdasarkan tabel 15 tersebut dapat diketahui bahwa tingkat

pendidikan penduduk di Kecamatan Ungaran Barat, presentase terbesar

adalah tamatan SMU yaitu 27,21%, selanjutnya tamatan SD sebesar

24,25%, tamat SLTP sebanyak 20,75%, kemudian yang belum tamat SD

sebanyak 17,22%. Sedangkan yang tamat diploma sebesar 3,40% dan

sarjana sebanyak 7,17%. Komposisi penduduk menurut tingkat

pendidikan pada tiap Desa/Kelurahan di Kecmatan Ungaran Barat secara

lebih rinci terdapat dalam tabel 16 sebagai berikut

Page 90: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

76

Tabel 16. Penduduk Umur 5 Th Keatas Menurut Pendidikan dan

Desa/Kelurahan di Kecamatan Ungaran Barat Tahun

2012.

No Desa/

Kelurahan

Blm

tmt

SD

Tmt

SD

Tmt

SMP

Tmt

SMU

Tmt

SM

K

Tmt

D1/D2/

D3/S1/

S2/S3

1 Gogik 708 859 755 298 89 63

2 Langensari 1357 1665 1948 2160 454 573

3 Candirejo 659 1064 751 979 74 210

4 Nyatnyono 1243 1939 1516 931 193 271

5 Genuk 976 1240 1228 2288 522 1201

6 Ungaran 1379 1566 1882 3259 398 1994

7 Bandarjo 1141 1377 1429 2435 261 1334

8 Lerep 1389 2412 1792 2038 144 994

9 Keji 613 585 461 250 55 54

10 Kalisidi 1085 1984 1158 401 50 70

11 Branjang 600 1015 522 346 0 74

Jumlah 11149 15704 13441 15385 2239 6838

Sumber : Kecamatan Ungaran Barat Dalam Angka 2012 berdasar BPS

Kabupaten Semarang (2012:69).

4. Komposisi Penduduk Menurut Agama

Penduduk Kecamatan Ungaran Barat mayoritas memeluk agama

Islam yaitu sebanyak 68.455 orang atau sebesar 91,22%. Urutan kedua

pemeluk agama terbanyak adalah agama Kristen sebanyak 3.850 orang

atau sebesar 5,13% dari total keseluruhan penduduk Kecamatan Ungaran

Barat. Urutan berikutnya adalah pemeluk agama Khatolik sebanyak

2.614 orang atau sebesar 3,48%, pemeluk agama Hindu sebanyak 59

orang orang atau sebesar 0,08%, pemeluk agama Budha sebanyak 51

orang atau sebesar 0,07%, pemeluk Khonghucu dan lainnya sebanyak 11

orang atau sebesar 0,01%. jumlah pemeluk agama di Kecamatan Ungaran

Barat Tahun 2012 terdapat dalam abel 17 berikut.

Page 91: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

77

Tabel 17. Jumlah Pemeluk Agama di Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2012.

No Agama Jumlah Persen (%)

1 Islam 68.459 91,23

2 Kristen 3.847 5,13%

3 Khatolik 2.614 3,48%

4 Hindu 58 0,08%

5 Budha 51 0,07%

6 Khong Hu Cu 9 0,01%

7 Lainnya 2 0,00%

Total 75.040 100,00

Sumber : Statistika Daerah Kecamatan Ungaran Barat 2012 berdasar

BPS Kabupaten Semarang (2012:5).

Penganut agama Islam terbesar berada pada Kelurahan Ungaran

yaitu sebesar 9.410 orang. Sedangkan yang jumlah penganut agama islam

paling sedikit ada di Desa Keji sebesar 2225 orang. Untuk pemeluk

agama Kristen dan Khatolik di Kecamatan Ungaran Barat berjumlah

6.461 orang mayoritasnya juga berada pada Kelurahan Ungaran sejumlah

2.319 orang. Sedangkan sisanya menyebar di desa/kelurahan lainnya.

Sebagai tempat ibadah umat Kristiani yang terbesar memang ada di

Kelurahan Ungaran maka wajar bila mayoritas pemeluknya ada di

kelurahan ini.

Pemeluk agama Hindu dan agama Budha sejumlah 110 orang

yang menyebar di 8 desa/kelurahan. Pemeluk agama Hindu terbanyak

ada di Kelurahan Candirejo sebanyak 37 orang. Sedangkan pemeluk

agama Budha terbanyak ada di Kelurahan Ungaran sebanyak 18 orang.

Secara keagamaan dapat dilihat bahwa semua agama di Kecamatan

Ungaran Barat ada pemeluknya. Jumlah pemeluk agama menurut Desa di

Kecamatan Ungaran Barat terdapat dalam tabel 18 berikut.

Page 92: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

78

Tabel 18. Jumlah Pemeluk Agama Menurut Desa di Kecamatan

Ungaran Barat Tahun 2012.

No Desa/Kelura

han Islam

Kristen dan

Khatolik

Hindu, Budha,

Khong Hu Cu

Lainnya

1 Gogik 3.389 3 0

2 Langensari 8.694 613 7

3 Candirejo 5.053 155 43

4 Nyatnyono 7.181 80 1

5 Genuk 7.171 1.272 18

6 Ungaran 9.410 2.139 29

7 Bandarjo 7.464 1.418 15

8 Lerep 9.350 677 5

9 Keji 2.225 63 0

10 Kalisidi 5.510 39 2

11 Branjang 3.012 2 0

Total 68.459 6.461 120

Sumber : Statistika Daerah Kecamatan Ungaran Barat 2012 berdasar

BPS Kabupaten Semarang (2012:5).

3. Distribusi Spasial Industri Rumah Tangga Pangan

Hasil penelitian di Kecamatan Ungaran Barat menunjukkan bahwa

berbagai macam atau jenis industri rumah tangga pangan di Kecamatan

Ungaran Barat diantaranya adalah industri keripik, industri tempe, industri

tahu dan industri roti. Secara lebih rinci terdapat dalam tabel 19 sebagai

berikut.

Tabel 19. Banyaknya Jenis IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013

No Jenis Industri Rumah Tangga

Pangan Jumlah

Presentase

(%)

1 Industri Keripik 38 84,45

2 Industri Tempe 4 8,89

3 Industri Roti 2 4,44

4 Industri Tahu 1 2,22

Jumlah 45 100,00

Sumber: Hasil Penelitian, 2013.

Page 93: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

79

Tabel tersebut menunjukkan bahwa industri rumah tangga pangan

keripik memiliki jumlah paling banyak yaitu ada 38 industri (84,45%).

Industri keripik yang dibuat memiliki jenis yang beragam yaitu keripik

tempe, keripik peyek kacang tanah, keripik tumpi kacang hijau dan keripik

bayam. Kemudian industri tempe ada 4 industri (8,89%). Industri roti ada 2

industri (4,44%). Sedangkan industri tahu ada 1 industri (2,22%).

Persebaran lokasi industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran

Barat tersebar di empat desa yaitu Desa Lerep, Desa kalisidi, Desa Keji dan

Desa Genuk tetapi terpusat atau terkonsentrasi secara geografis di Desa

Lerep. Lebih jelasnya terdapat dalam tabel 20 sebagai berikut.

Tabel 20. Jumlah Unit IRTP (Industri Rumah Tangga Pangan) Di

Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013.

No Desa Jumlah Unit

Industri

Presentase

(%)

1 Desa Lerep 41 91,11

2 Desa Kalisidi 2 4,44

3 Desa Keji 1 2,22

4 Desa Genuk 1 2,22

Jumlah 45 100,00

Sumber: Hasil Penelitian, 2013.

Tabel 19 menunjukkan bahwa industri rumah tangga pangan yang

berada di Desa Lerep yaitu sebanyak 41 industri (91,11%), yang berada di

Desa Kalisidi ada 2 industri (4,44%). Sedangkan yang berada di Desa Keji

dan Kelurahan Genuk masing-masing ada 1 industri (2,22%). Sebagian besar

industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat terpusat di Desa

Lerep. Hal ini dikarenakan industri rumah tangga pangan di Desa Lerep

tepatnya di Dusun Karang Bolo lebih awal perkembangannya dan lebih

didominasi dengan industri pangan keripik. Untuk mengetahui secara lebih

Page 94: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

80

rinci persebaran industri rumah tangga pangan di Kecamtan Ungaran Barat

pada tiap dusun terdapat dalam tabel 21 berikut.

Tabel 21. Jumlah Unit dan Jenis IRTP Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2013.

No Dusun Jenis Industri Jumlah Unit

Industri (%)

1 Dusun Karang Bolo Keripik 33 73,33

2 Dusun Soka Roti dan Keripik 4 8,88

3 Dusun Lerep Tempe 1 2,22

4 Dusun Mrunten Kulon Keripik 1 2,22

5 Dusun Kalisidi Keripik 1 2,22

6 Dusun Suruhan Tempe 1 2,22

7 Dusun Genuk Barat Tahu 1 2,22

Jumlah 45 100,00

Sumber: Hasil Penelitian, 2013.

Tabel 21 menunjukkan bahwa industri rumah tangga pangan di Dusun

Karang Bolo yaitu sebanyak 33 industri (73,33%), di Dusun Soka yaitu

sebanyak 4 industri (8,88%). Sedangkan di Dusun Lerep, Mrunten Kulon,

Kalisidi, Suruhan dan Genuk Barat masing-masing terdapat 1 industri

(2,22%). Hal ini menunjukkan bahwa di Dusun Karang Bolo Desa Lerep

terspesialisasi pada industri rumah tangga pangan keripik. Berdasrkan

penelitian bahwa di Dusun Karang Bolo hampir di setiap rumah membuat

usaha rumah tangga aneka macam keripik diantaranya adalah keripik tempe,

keripik peyek kacang tanah, keripik tumpi kacang hijau dan keripik bayam.

Lebih jelasnya mengenai persebaran lokasi industri rumah tangga pangan di

Kecamatan Ungaran Barat disajikan pada peta lokasi industri industri rumah

tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat dalam gambar 3 dan gambar 4 di

halaman 81 dan halaman 82.

Page 95: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

81

Gambar 3. Peta Lokasi IRTP Kecamatan Ungaran Barat

Page 96: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

82

Gambar 4. Peta Lokasi IRTP Kecamatan Ungaran Barat

Page 97: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

83

4. Karakteristik Industri Rumah Tangga Pangan

a. Modal

Usaha industri selalu berkaitan dengan barang yang bernilai ekonomis

sehingga faktor modal merupakan salah satu faktor produksi yang utama

demi kelancaran industri yang diusahakan. Beberapa industri kadang-

kadang membutuhkan modal yang sangat besar, sehingga hanya

perusahaan-perusahaan besar yang dapat memberikan atau menyediakan

modalnya. Asal atau sumber modal yang dimiliki oleh para pengusaha

industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat terdapat dalam

tabel 22 sebagai berikut.

Tabel 22. Asal/Sumber Modal IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun

2013.

No Asal/Sumber Modal Pengusaha %

1 Modal sendiri 26 57,78

2 Dari Bank 15 33,33

4 Pinjaman Keluarga 4 8,89

Jumlah 45 100,00

Sumber: Hasil Penelitian, 2013.

Tabel 22 menunjukkan bahwa asal modal pengusaha yang memakai

modal sendiri ada 26 pengusaha atau sebesar 57,78 % dari total keseluruhan

pengusaha industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat.

Sumber modal pinjaman dari Bank ada 15 pengusaha (3,33%). Sedangkan

yang memakai modal pinjaman dari keluarga ada 4 pengusaha (8,89%).

Besaran modal investasi awal yang dikeluarkan pengusaha pangan di

Kecamatan Ungaran Barat berbeda-beda antara pengusaha satu dengan

pengusaha lain. Modal investasi awal tersebut digunakan untuk

Page 98: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

84

membelanjai semua kebutuhan industri mulai dari alat, bahan-bahan, sampai

dengan pengemasan produksi. Setelah kegiatan industri berjalan, modal

yang diperlukan adalah modal belanja dan modal operasional. Modal

belanja adalah modal yang digunakan untuk membelanjai bahan baku yang

digunakan untuk proses produksi. Sedangkan untuk modal operasional

meliputi biaya upah tenaga kerja, biaya transportasi pemasaran dan biaya

utilitas seperti air, listrik, dan telephon. Untuk mengetahui besarnya modal

investasi awal pengusaha industri rumah tangga pangan di Kecamatan

Ungaran Barat terdapat dalam tabel 23 sebagai berikut.

Tabel 23. Besaran Modal Invesatsi Awal Pengusaha IRTP Kecamatan

Unagaran Barat Tahun 2013.

No Besaran Modal Investasi Awal Pengusaha %

1 Kurang dari Rp.1.000.000,00 11 24,44

2 Rp.1.000.000,00 – Rp. 2.000.000,00 32 71,12

3 Lebih dari Rp 2.000.000,00 2 4,44

Jumlah 45 100,00

Sumber: Hasil Penelitian, 2013.

Tabel 23 menunjukkan bahwa modal awal yang dimiliki para

pengusaha industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat

yang memiliki modal antara Rp.1.000.000,00 sampai dengan

Rp.2.000.000,00 ada 32 pengusaha ( 71,12 %). Kemudian yang memiliki

modal kurang dari Rp.1.000.000,00 ada 11 pengusaha (24,44%). Sedangkan

yang memiliki modal lebih dari Rp.2.000.000,00 ada 2 pengusaha (4,44 %).

Berdasarkan hasil penelitian, besaran modal investasi awal yang

dimiliki pengusaha industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran

Barat yang paling besar adalah Rp.2.000.000,00 dan paling kecil adalah

Page 99: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

85

Rp.500.000,00 dengan rata-rata modal sebesar Rp 1.234.000,00. Sedangkan

untuk modal invesatasi awal 2 pengusaha roti adalah lebih dari Rp

2.000.000,00 yaitu paling besar adalah Rp.25.000.000,00 dan paling kecil

adalah Rp.10.000.000,00. Untuk besaran modal belanja yang dikeluarkan

oleh pengusaha pangan di Kecamatan Ungaran Barat terdapat dalam tabel

24 sebagai berikut.

Tabel 24. Besaran Modal Belanja IRTP Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2013.

No Besaran Modal Kerja/Belanja Pengusaha %

1 Kurang dari Rp.500.000,00 18 40

2 Rp.500.000,00 – Rp.1.000.000,00 19 42,22

3 Lebih dari Rp.1.000.000,00 8 17,78

Jumlah 45 100,00

Sumber: Hasil Penelitian, 2013.

Tabel 24 menunjukkan bahwa modal belanja yang dikeluarkan oleh

setiap pengusaha industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran

Barat untuk membelanjai kebutuhan produksi setiap harinya yang

mengeluarkan modal kurang dari Rp.500.000,00 yaitu ada 18 pengusaha

(40%). Kemudian yang mengeluarkan modal belanja antara Rp.500.000,00–

Rp.1.000.000,00 ada 19 (42,22%). Sedangkan yang mengeluarkan modal

belanja lebih dari Rp.1.000.000,00 ada 8 pengusaha (17,78%).

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa besaran modal

belanja yang dikeluarkan oleh pengusaha paling besar adalah

Rp.3.237.700,00 dan paling kecil adalah Rp.87.750,00 dengan rata-rata

modal sebesar Rp.645.000,00 untuk membelanjai kebutuhan produksi roti

setiap hari.

Page 100: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

86

Selain modal belanja, modal lain yang dikeluarkan oleh pengusaha

industri rumah tangga pangan tersebut adalah modal operasional. Besaran

modal operasional industri rumah tangga di Kecamatan Ungaran Barat

terdapat dalam tabel 25 sebagai berikut.

Tabel 25. Besaran Modal Operasional IRTP Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2013.

No Besaran Modal Operasional Pengusaha %

1 Kurang dari Rp.50.000,00 23 51,11

2 Rp.50.000,00 – Rp.100.000,00 16 35,56

4 Lebih dari Rp.100.000,00 6 13,33

Jumlah 45 100,00

Sumber: Hasil Penelitian, 2013.

Berdasarkan tabel 25 dapat diketahui bahwa biaya modal operasional

pengusaha industri rumah tangga pangan yang mengeluarkan biaya kurang

dari Rp.50.000,00 yaitu ada 23 pengusaha (51,11%). Selanjutnya adalah

dengan modal operasional antara Rp.50.000,00–Rp.100.000,00 ada 16

pengusaha (35,56%). Sedangkan yang lebih dari Rp.100.000,00 ada 6

pengusaha (13,33%).

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa besaran modal

operasional pengusaha paling besar adalah Rp.255.000,00 dan paling kecil

adalah Rp.20.00,00 dengan rata-rata modal sebesar Rp.55.000,00.

b. Bahan baku

Bahan baku merupakan unsur yang penting dalam perindustrian, tanpa

bahan baku suatu industri tidak akan menghasilkan produk. Oleh karena itu,

agar proses produksi industri lancar maka ketersediaan dan kemudahan

perolehan bahan baku harus diperhatikan. Setiap industri memiliki cara

Page 101: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

87

yang berbeda-beda dalam perolehan bahan baku dan jenis bahan baku yang

digunakan. Bahan baku dapat berasal dari hasil pertanian, kehutanan dan

pertambangan serta dapat juga berasal dari industri-industri lain. Bahan

baku yang digunakan dalam industri rumah tangga pangan di Kecamatan

Ungaran Barat terdapat dalam tabel 26 sebagai berikut.

Tabel 26. Jenis Bahan Baku IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun

2013.

No Jenis Bahan Baku Pangan

yang digunakan

Pengusaha

IRTP (%)

1 Kacang kedelai 5 11,11

2 Kacang kedelai, tempe 3 6,67

3 Tempe 14 31,11

4 Tempe, kacang tanah 2 4,44

5 Tempe, kacang hijau 2 4,44

6 Tempe, bayam 2 4,44

7 Tempe, kacang tanah, kacang hijau 2 4,44

8 Tempe, kacang tanah, bayam 1 2,22

9 Tempe, kacang hijau, bayam 1 2,22

10 Tempe, kacang tanah, kacang hijau, bayam 6 13,33

11 Kacang tanah, kacang hijau, bayam 2 4,44

12 Kacang tanah, kacang hijau 2 4,44

13 Bayam 1 2,22

14 Tepung terigu 2 4,44

Jumlah 45 100,00

Sumber: Hasil Penelitian, 2013.

Tabel 26 menunjukkan bahwa pengusaha industri rumah tangga

pangan di Kecamatan Ungaran Barat menggunakan jenis bahan baku

pangan kacang kedelai, tempe, kacang tanah, kacang hijau, bayam dan

tepung terigu untuk bahan dasar pembuatan produk industri. Kacang kedelai

digunakan pengusaha untuk membuat produksi tempe dan tahu. Kemudian

tempe, kacang tanah, kacang hijau dan bayam digunakan untuk membuat

keripik. Sedangkan tepung terigu digunakan untuk membuat roti. Perolehan

dan daerah asal penghasil bahan baku yang dijadikan pemasok kebutuhan

Page 102: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

88

industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat terdapat dalam

tabel 27 sebagai berikut.

Tabel 27. Perolehan dan Asal Daerah Penghasil Bahan Baku IRTP

Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013.

No Jenis Bahan

Baku

Perolehan

Bahan Baku

Asal Daerah Penghasil

Bahan Baku

1 Kacang kedelai Pasar Bandarjo Import Amerika dan Argentina

2 Kacang tanah Pasar Bandarjo Kota Salatiga

3 Kacang hijau Pasar Bandarjo Kabupaten Demak

4 Tepung terigu Pasar Bandarjo Kota Semarang

5 Bayam Pasar Bandarjo Kecamatan Bandungan

Sumber: Hasil Penelitian, 2013

Berdasarkan hasil dari penelitian, bahwa perolehan bahan baku

pangan industri rumah tangga di Kecamatan Ungaran Barat diperoleh dari

Pasar Bandarjo. Sedangkan daerah asal penghasil bahan baku yang

dijadikan pemasok kebutuhan industri rumah tangga pangan diantaranya

adalah Semarang, Bandungan, Salatiga, Demak, Amerika dan Argentina.

Secara lebih rinci disajikan dalam gambar 5 dan gambar 6 pada halaman 89

dan halaman 90.

Page 103: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

89

Gambar 5. Peta Daerah Asal Penghasil Bahan Baku Pangan Industri Rumah Tangga Kecamatan Ungaran Barat

Page 104: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

90

Gambar 6. Peta Daerah Asal Penghasil Bahan Baku Pangan Industri Rumah Tangga Kecamatan Ungaran Barat

Page 105: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

91

c. Proses produksi

Kegiatan proses produksi yang dilakukan oleh pengusaha industri

rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat dimulai dari alat yang

digunakan untuk proses produksi sampai dengan proses pengemasan hasil

produk. Alat produksi yang digunakan oleh pengusaha pangan industri

menggunakan alat tradisional dan modern. Alat produksi yang digunakan

oleh pengusaha pangan di Ungaran Barat terdapat dalam tabel 28 sebagai

berikut.

Tabel 28. Alat Produksi Pengusaha IRTP Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2013.

No Alat Produksi Pengusaha %

1 Tradisional 15 33,33

2 Modern 2 4,44

3 Tradisional dan Modern 28 62,22

Jumlah 45 100,00

Sumber : Hasil Penelitian, 2013.

Tabel 28 menunjukkan bahwa alat produksi yang digunakan oleh

pengusaha industri di Ungaran Barat paling banyak adalah menggunakan

alat tradisional dan modern yaitu ada 28 pengusaha (62,22%). Kemudian

yang menggunakan alat yang masih tradisional ada 15 pengusaha (33,33%).

Sedangkan yang menggunakan modern hanya ada 2 pengusaha (4,44%).

Kegiatan proses produksi industri rumah tangga pangan di Kecamatan

Ungaran Barat berbeda-beda karena jenis usaha pangannya berbeda. Waktu

yang dibutuhkan untuk membuatan produk industri juga berbeda. Untuk

industri tempe waktu yang dibutuhkan cukup lama yaitu selama 3 hari 2

malam. Untuk industri tahu waktu yang dibutuhkan adalah 1 hari sedangkan

Page 106: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

92

untuk industri keripik dan roti rata-rata 12 jam perhari. Proses kegiatan

produksi yang dilakukan oleh masing-masing industri rumah tangga pangan

di Kecamatan Ungaran Barat adalah sebagai berikut.

a) Industri Tempe

Kacang kedelai merupakan bahan baku yang digunakan untuk

mengolah tempe, dalam proses produksi industri tempe ada beberapa

tahapan sebagai berikut.

1) Proses pembersihan

Proses pembersihan dimulai dengan memilih kedelai yang tidak

busuk dan tidak kotor. Kemudian kedelai dibersihkan dengan air

bersih. Kemudian kedelai yang sudah dibersihkan direndam didalam

ember/tong selama satu malam supaya kulitnya mudah lepas.

2) Proses pengupasan

Kedelai yang sudah direndam selama satu malam dikupas kulit

arinya.

3) Proses pengukusan

Setelah dikupas dan dicuci bersih, kedelai dikukus selama 1 jam.

Kemudian diangkat dan didinginkan dalam tampah besar.

4) Proses peragian

Proses ini dilakukan setelah kedelai dingin. Ragi tempe

dimasukkan kedalam rendaman kedelai kemudian diaduk hingga

merata. Campuran tersebut dimasukkan kedalam cetakan yang dialasi

Page 107: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

93

plastik. Plastik dilubangi agar jamur tempe mendapat udara dan dapat

tumbuh dengan baik.

5) Proses penyimpanan

Cetakan ditutup dengan karung goni supaya menjadi hangat.

Setelah satu malam jamur mulai tumbuh. Setelah satu malam cetakan-

cetakan tersebut diambil dan diletakkan diatas rak, berjajar satu lapis

dan dibiarkan selama satu malam. Kemudian tempe dikeluarkan dari

cetakannya.

b) Industri Tahu

Kacang kedelai juga merupakan bahan baku dari pembuatan tahu.

Proses produksi pembutan tahu meliputi tahap-tahap sebagai berikut.

1) Proses perendaman

Kedelai dibersihkan dengan air bersih. Kemudian kedelai yang

sudah dibersihkan direndam didalam ember/tong selama 3-4 jam,

setelah itu ditiriskan.

2) Proses pengupasan dan penggilingan

Kedelai yang sudah direndam selama 3-4 jam dikupas kulit

arinya. Setelah dikupas dan dicuci bersih, kedelai digiling dengan

mesin penggiling.

3) Proses perebusan dan penyaringan

Hasil gilingan kedelai tersebut direbus sampai mendidih.

Selanjutnya kedelai dimasukkan kedalam saringan untuk disaring

Page 108: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

94

guna memisahkan ampas tahu dan sarinya. Sari tahunya dicampur

dengan air asam sampai mengendap dan air endapan tahu dibuang.

4) Proses pencetakan dan pemotongan

Endapan tahu dicetak selanjutnya dipres sekitar 10-15 menit.

Setelah itu cetakan tahu tadi diangkat dan dipindahkan ke papan

utntuk didinginkan sampai pagi. Dan pada pagi hari baru dilakukan

proses pemotongan.

c) Industri roti

Tepung terigu merupakan bahan dasar pembuatan roti. Dalam

kegiatan proses produksi pembuatan aneka jenis roti meliputi tahapan

sebagai berikut.

1) Proses pencampuran atau pengadukan

Dalam proses pembuatan roti semua bahan roti diaduk rata

menjadi adonan dengan menggunakan mixer. Dalam hal ini roti yang

dibuat oleh pengusaha industri rumah tangga pangan di Kecamatan

Ungaran Barat adalah roti manis, roti sobek, roti tawar, brownies,

cupcake dan bolu kukus.

2) Proses pembentukan

Proses pembentukan dalam pembuatan roti ini adalah hanya

untuk pembutan roti tawar. Adonan yang sudah jadi dikempiskan

dengan cara ditinju lalu dibulatkan, digilas dan digulung padat

memanjang. Kemudian didiamkan selama 60 menit hingga

mengembang.

Page 109: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

95

3) Proses pengukusan atau pemanggangan

Proses pemanggangan dilakukan untuk membuat roti tawar,

roti manis dan roti sobek. Kemudian untuk membuat bolu kukus tidak

dipanggang tapi dikukus. Sedangkan untuk membuat brownies dan

cupcake bisa dipanggang maupun dikukus.

d) Industri Keripik

Proses produksi industri keripik dalam industri pangan di Ungaran

Barat menggunakan bahan baku tempe, kacang hijau, kacang tanah dan

bayam untuk pembuatan keripik. Proses produksi ini meliputi.

1) Proses pengirisan

Proses pengirisan ini untuk membuat keripik tempe. Tempe diris

tipis-tipis.

2) Proses pembuatan adonan

Adonan dibuat dengan menghaluskan semua bumbu-bumbu dan

adonan yang terdiri dari campuran bumbu, tepung terigu, dan tepung

tapioka dan santan diaduk menggunakan blender.

3) Proses penggorengan

Proses penggorengan dengan memasukkan bayam, kacang

kedelai, kacang tanah dan irisan tempe ke dalam adonan, ditiriskan

sebentar kemudian masukkan ke dalam penggorengan.

Proses pembuatan produksi setelah selesai proses selanjutnya

adalah pengemasan atau pengepakan produk. Produk tempe, tahu, roti dan

keripik dibungkus menggunakan plastik dan dikemas dengan kemasan yang

Page 110: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

96

menarik. Selanjutnya produk yang sudah dikemas siap untuk dipasarkan

sesuai dengan harga yang ditentukan masing-masing pengusaha. Harga

untuk setiap produk industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran

Barat terdapat dalam tabel 29 berikut.

Tabel 29. Harga Produk IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013.

No Hasil Produk IRTP Harga Produk

untuk Pedagang Harga Eceran

1 Tempe Rp 1.500,00 Rp 2.000,00

2 Tahu Rp 1.500,00 Rp 1.500,00

3 Keripik Tempe Rp 1.500,00 Rp 2.000,00

4 Keripik Peyek Kacang tanah Rp 2.000,00 Rp 2.500,00

5 Keripik Tumpi Kacang hijau Rp 1.500,00 Rp 2.000,00

6 Keripik Bayam Rp 1.500,00 Rp 2.000,00

7 Roti Tawar,Roti Sobek, Roti

Manis Rp 6.000,00 Rp 7.000,00

8 Cupcake, Brownies, Bolu

Kukus Rp 2.000,00 Rp 2.500,00

Sumber: Hasil Penelitian, 2013.

Daftar harga dalam tabel 29 menunjukkan bahwa harga semua

produk hasil industri untuk pedagang lebih murah dibandingkan dengan

harga eceran. Hal ini dikarenakan pedagang membeli dalam jumlah banyak

yang kemudian untuk dijual kembali.

d. Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan bagian yang penting dari proses industri

untuk mengoperasikan mesin dan melakukan kegiatan-kegiatan pengolahan

lainnya. Penyediaan tenaga kerja dalam industri rumah tangga pangan di

Kecamatan Ungaran Barat ini berasal dari anggota keluarga sendiri dan

masyarakat daerah setempat atau tetangga yang menganggur.

Jumlah tenaga kerja atau banyaknya pekerja industri pangan di

Kecamatan Ungaran Barat yang dimiliki oleh masing-masing pengusaha

Page 111: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

97

tergantung dari besar kecilnya produksi industri yang dimiliki oleh masing-

masing pengusaha. Untuk lebih jelasnya terdapat dalam tabel 30 sebagai

berikut.

Tabel 30. Jumlah Pekerja Pengusaha IRTP Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2013.

No Tenaga kerja Pengusaha %

1 4 orang 1 2,22

2 3 orang 9 20

3 2 orang 10 22,22

4 1 orang 13 28,89

5 Tidak ada 12 26,67

Jumlah 45 100,00

Sumber : Hasil Penelitian, 2013.

Tabel 30 tersebut menunjukkan bahwa jumlah tenga kerja yang

terlibat dalam industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat

yang mempunyai 1 pekerja ada 13 pengusaha (28,89%) dan yang tidak

mempunyai tenaga kerja ada 12 pengusaha (26,67%). Kemudian yang

mempunyai 2 orang pekerja ada 10 pengusaha (22,22%), yang mempunyai

3 orang pekerja ada 9 pengusaha (20%) dan yang mempunyai 4 orang

pekerja hanya ada 1 pengusaha (2,22%).

Sistem kerja tenaga kerja yang digunakan pengusaha industri ini

secara harian, borongan dan bulanan. Secara lebih rinci terdapat dalam tabel

31 sebagai berikut.

Page 112: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

98

Tabel 31. Sistem Kerja Tenaga Kerja Pengusaha IRTP Kecamatan

Ungaran Barat Tahun 2013.

No Sistem Kerja Pengusaha %

1 Harian 9 8,82

2 Borongan 23 67,64

3 Bulanan 1 2,94

Jumlah 34 100,00

Sumber : Hasil Penelitian, 2013.

Berdasarkan tabel 31 dapat diketahui bahwa pengusaha yang

menggunakan sistem kerja harian ada 9 pengusaha (20%) dari 34 pengusaha

yang mempunyai tenaga kerja. kemudian pengusaha yang menggunakan

sistem borongan ada 23 pengusaha (51,11%). Sedangkan pengusaha yang

menggunakan sistem bulanan hanya ada 1 pengusaha (2,94%).

Berdasarkan hasil penelitian, upah yang diberikan oleh pengusaha

kepada tenaga kerja berbeda-beda. Pengusaha yang menggunakan sistem

harian, upah yang diberikan sebesar Rp 25.000,00. Sedangkan pengusaha

yang menggunakan sistem kerja borongan, besaran upah yang diberikan

adalah Rp 30.000,00 untuk setiap 300 produk yang dihasilkan. Rata-rata

upah yang diberikan oleh pengusha kepada tenaga kerja yang menggunakan

sistem kerja borongan tiap harinya adalah Rp 87.750,00 dan menghasilkan

rata-rata produk untuk setiap harinya 941 produk. Jadi, yang membedakan

antara harian dan borongan adalah cara pemberiannya dan target pekerjaan.

Jika harian tidak ada target dan upah diberikan setiap hari sedangkan

borongan diberikan langsung setelah target pekerjaan selesai. Kemudian

untuk pengusaha yang menggunakan sistem bulanan upah yang didapatkan

sebesar Rp 1.050.000,- yang diberikan pada tiap akhir bulan.

Page 113: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

99

e. Pemasaran

Bahan baku pangan yang sudah diolah atau diproduksi menjadi

bahan jadi selanjutnya dijual atau dipasarkan kepada konsumen. Pemasaran

merupakan kegiatan mendistribusikan hasil produk industri, sejak dari

produsen sampai kepada konsumen yang terakhir baik secara langsung

maupun melalui perantara. Dalam variabel pemasaran ini diungkapkan

tentang cara pemasaran dan jangkauan daerah pemasaran.

Cara pemasaran hasil produksi yang dilakukan setiap industri pangan

di Kecamatan Ungaran Barat berbeda-beda. Cara pemasaran dilakukan

secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung yaitu pengusaha

menjual langsung kepada pembeli atau pesanan. Secara tidak langsung yaitu

hasil produksi dijual melalui penyalur yaitu pedagang pengumpul atau

tengkulak, sales, pengecer, agen dan distributor. Secara lebih rinci cara

pemasaran industri pangan di Kecamatan Ungaran Barat terdapat dalam

tabel 32 sebagai berikut.

Page 114: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

100

Tabel 32. Cara Pemasaran IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun

2013.

No Cara Pemasaran Pema-

saran

Peng-

usaha %

1 Dijual sendiri diwarung/toko/pasar/online Langsung 5 11,11

2 Dijual sendiri diwarung/toko/pasar/online

dan Diambil oleh pedagang/konsumen

Langsung

dan Tidak

Langsung

7 15,56

3 Dijual sendiri diwarung/toko/pasar/online

dan Didistribusikan kepada konsumen,

tengkulak, distributor, agen dan pengecer

Langsung

dan Tidak

Langsung

1 2,22

4 Diambil oleh pedagang/konsumen Langsung 22 48,89

5 Diambil oleh pedagang/konsumen dan

Dititipkan di warung/toko/supermarket

Langsung

dan Tidak

Langsung

1 2,22

6 Diambil oleh pedagang/konsumen dan

Didistribusikan kepada konsumen,

tengkulak, distributor, agen dan pengecer

Tidak

Langsung 2 4,44

7 Dititipkan di warung/toko/supermarket Langsung 6 13,33

8 Didistribusikan kepada konsumen,

tengkulak, distributor, agen dan pengecer

Tidak

Langsung 1 2,22

Jumlah 45 100,00

Sumber : Hasil Penelitian, 2012.

Tabel 32 menunjukkan bahwa cara pemasaran yang dilakukan oleh

pengusaha industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat

dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Berdadasarkan hasil

penelitian pengusaha yang menggunakan secara langsung ada 33 pengusaha

(73,33%) dan yang secara tidak langsung ada 3 pengusaha (6,67%).

Sedangkan pengusaha yang menggunakan cara keduanya secara langsung

dan tidak langsung ada 9 pengusaha (20%). Dengan menempuh proses

pemasaran tersebut hasil produksi dapat dipasarkan dengan lancar dan

wilayah pemasaran semakin luas.

Pemasaran produk industri rumah tangga pangan di Kecamatan

Ungaran Barat dijual untuk memenuhi pasar dalam negeri. Selain melayani

Page 115: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

101

pemasaran lokal daerah juga melayani pemasaran luar daerah. Sebagai

daerah produksi, Kecamatan Ungaran Barat membutuhkan daerah lain

sebagai daerah pemasaran setiap industri. Jangkauan pemasaran industri

rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat menjangkau sampai

dengan luar Kota/Kabupaten. Secara lebih rinci terdapat dalam tabel 33

sebagai berikut.

Tabel 33. Jangkauan Pemasaran IRTP Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2013.

No Luas Jangkauan Pemasaran Pengusaha %

1 Luar Kabupaten 25 55,56

2 Luar Kecamatan dalam satu Kabupaten 8 17,78

3 Luar Desa dalam satu Kecamatan 9 20

4 Desa ini 3 6,67

Jumlah 45 100,00

Sumber : Hasil Penelitian, 2013.

Data dalam tabel 33 tersebut dapat diketahui bahwa jangkauan

pemasaran hasil produksi industri rumah tangga pangan di Kecamatan

Ungaran Barat yang menjangkau sampai ke luar Kabupaten/Kota ada 25

pengusaha (55,56%) yang menjangkau ke luar Desa dalam satu Kecamatan

ada 9 pengusaha (20%) dan yang menjangkau sampai ke luar Kecamatan

dalam satu Kabupaten ada 8 pengusaha (17,78%). Sedangkan yang

jangkauannya ada di dalam di Desa penghasil produk industri sendiri yakni

ada 3 pengusaha (6,67%). Untuk mengetahui daerah jangkauan pemasaran

industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat terdapat dalam

tabel 34 sebagai berikut.

Page 116: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

102

Tabel 34. Daerah Jangkauan Pemasaran IRTP Kecamatan Ungaran

Barat Tahun 2013.

No Jenis IRTP Daerah Jangkauan Pemasaran

1 Keripik Dalam Desa Lerep : Indro Kilo, Lerep, Soka,

Tegalrejo,Lorog, Karang Bolo, Kretek, Mapagan.

Luar Ds. Lerep : Bandarjo, Ungaran, Genuk,

Candirejo, Langensari, Nyatnyono, Keji, Kalisidi,

Branjang, Gogik.

Luar Kec.Ungran Brt : Bawen, Bandungan,

Ambarawa, Sumowono, Banyubiru, Susukan,

Pringapus, Kaliwungu, Ungaran Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak,

Kendal, Temanggung, Salatiga, Boyolali, Pati,

Jepara, Rembang, Grobogan.

2 Tempe Dalam Desa Lerep : Lerep, Soka, Karang Bolo

Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran.

3 Tahu Dalam Desa Genuk : Krajan barat, Rejosari, Genuk

Barat, Karang Wetan, Gowongan, Sumbo, Krajan

Timur,

Luar Ds. Genuk : Lerep, Bandarjo, Ungaran,

Candirejo, Langensari

4 Roti Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Kendal

Salatiga, Jepara.

Sumber : Hasil Penelitian, 2013.

Tabel 32 menunjukkan bahwa daerah jangkauan pemasaran hasil produksi

industri keripik menjangkau sampai ke luar Kota/Kabupaten yaitu Semarang,

Demak, Kendal, Temanggung, Salatiga, Boyolali, Pati, Jepara, Rembang dan

Grobogan. Kemudian untuk industri tempe pemasaran sampai ke luar Desa Lerep

yakni Bandarjo dan Ungaran. Selanjutnya untuk industri tahu pemasaran sampai

ke luar Desa Genuk yaitu Lerep, Bandarjo, Ungaran, Candirejo, Langensari.

Sedangkan industri roti menjangkau ke luar Kabupaten/Kota Semarang. Kota

Semarang, Demak, Kendal Salatiga, Jepara. Lebih jelanya tentang daerah

jangkauan pemasaran disajikan pada peta dalam gambar 7, 8, 9 dan 10 pada

halaman103-106.

Page 117: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

103

Gambar 7. Peta Daerah Jangkauan Pemasaran IRTP Keripik Kecamatan Ungaran Barat

Page 118: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

104

Gambar 8. Peta Jangkauan Pemasaran IRTP Tempe Kecamatan Ungaran Barat

Page 119: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

105

Gambar 9. Peta Jangkauan Pemasaran IRTP Tahu Kecamatan Ungaran Bara

Page 120: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

106

Gambar 10. Peta Daerah Jangkauan Pemasaran IRTP Roti Kecamatan Ungaran Barat

Page 121: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

107

5. Kontribusi IRTP terhadap Pendapatan

Pendapatan keluarga adalah segala balas karya yang diperoleh sebagai

imbalan atau balas jasa atas sumbanagn seseorang tehadap proses produksi.

Untuk mengetahui kontribusi induatri rumah tangga pangan terhadapa

pendapatan keluarga pengusaha dapat digunakan dengan mencari pekerjaan

pokok dan pekerjaan sampingan baik suami maupun istri ditambah dengan

pendapatan pokok dan pendapatan sampingan baik suami dan istri.

1) Pekerjaan Pokok Dan Pekerjaan Sampingan Pengusaha

Pekerjaan pokok pengusaha industri rumah tangga pangan di

Kecamatan Ungaran Barat yang berasal dari industri pangan berjumlah

44 pengusaha dan hanya 1 orang yang menjadikan industri pangan

sebagai pekerjaan sampingan. Pekerjaan pokok pengusaha tersebut

adalah sebagai PNS.

Pengusaha industri rumah tangga pangan yang mempunyai

sampingan pekerjaannya adalah membuka warung dirumah. Berdasarkan

hasil penelitian dari 45 pengusaha yang mempunyai pekerjaan sampingan

tersebut ada 3 pengusaha.

Mata pencaharian pokok sebagai pengusaha industri rumah tangga

pangan di Kecamatan Ungaran Barat sebagian besar dilakukan oleh para

istri yaitu sebanyak 37 istri dari 45 pengusaha. Sisanya ada 9 orang yang

dilakukan oleh para suami tetapi 1 orang menjadikan usaha industri

pangan sebagai pekerjaan sampingan karena mempunyai pekerjaan

pokok sebagai PNS. Sedangkan 8 orang lainnya usaha pangan dijadikan

Page 122: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

108

sebagai pekerjaan pokok karena tidak mempunyai pekerjaan sampingan

dan memeperkerjakan istrinya sebagai tenaga kerja.

Suami dari 37 istri yang menjadi pengusaha pangan, mempunyai

mata pencaharian pokok yang umumnya berfariasi mulai dari petani,

supir, kuli bangunan, bengkel, wiraswasta PNS dan juga sebagai tenaga

kerja industri istri. Pekerjaan yang paling banyak ditekuni adalah sebagai

kuli bangunan dan petani masing-masing ada 7 orang dan paling sedikit

adalah pedagang dan wiraswasta masing-masing hanya 1 orang.

Sedangkan yang bekerja sebagai supir dan bengkel masing-masing ada 2

orang.

2) Pendapatan Pokok Dan Pendapatan Sampingan Pengusaha

Pendapatan pokok pengusaha berasal dari usaha industri rumah

tangga pangan yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Sumber

pendapatan berasal dari mata pencaharian pokok dan sampingan baik

suami maupun istri. Pendapatan pokok pengusaha perhari terdapat dalam

tabel 35 sebagai berikut.

Tabel 35. Pendapatan Pokok Pengusaha IRTP Kecamatan Ungaran

Barat Tahun 2013.

No Pendapatan Pokok

Pengusaha Pengusaha %

1 Kurang dari Rp.50.000,00 24 53,33

2 Rp.50.000,00 – Rp.200.000,00 18 40

3 Rp.200.000,00 – Rp.500.000,00 2 4,44

4 Lebih dari Rp.500.000,00 1 2,22

Jumlah 45 100,00

Sumber : Hasil Penelitian, 2013.

Page 123: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

109

Tabel diatas menunjukkan bahwa pendapatan pokok dari 45

pengusaha industri rumah tangga pangan yang berpendapatan pokok

kurang dari Rp.50.000,00 yaitu ada 24 pengusaha (53,33%). Selanjutnya

yang berpendapatan antara Rp.50.000,00-Rp.200.000,00 ada 18

pengusaha (40%). Kemudian yang berpendapatan Rp.200.000,00-

Rp.500.000,00 ada 2 pengusaha (4,44%). Sedangkan yang yang

berpendapatan lebih dari Rp.500.000,00 ada 1 pengusaha (2,22%).

Selain pendapatan pokok pengusaha dari industri rumah tangga

pangan, ada 4 orang pengusaha yang mempunyai pendapatan sambilan.

Ada 3 orang dengan pekerjann sambilan membuka warung dirumah

dengan pendapatan per hari Rp.15.000,00 dan 1 orang yang menjadikan

usaha industri pangan ini sebagai sambilan dengan pendapatan

Rp.65.000,00 per hari.

Pendapatan tidak hanya dimiliki oleh pengusaha tetapi juga

dimiliki oleh para suami atau istri pengusaha juga memiliki pendapatan

baik pendapatan pokok maupun pendapatan sampingan. Berdasarkan

hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 45 pengusaha industri pangan

istri atau suaminya mempunyai pekerjaan pokok tetapi tidak mempunyai

pekerjaan sampingan yaitu sebanyak 31 orang. Tingkat pendapatan

pokok suami atau istri pengusaha terdapat dalam tabel 36 sebagai berikut.

Page 124: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

110

Tabel 36. Pendapatan Pokok Suami/Istri Pengusaha IRTP

Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013.

No Pendapatan Pokok

Suami/Istri Pengusaha

Suami/Istri

Pengusaha Persentase (%)

1 Rp.20.000,00 7 22,58

2 Rp.25.000,00 3 9,68

3 Rp.30.000,00 6 19,35

4 Rp.35.000,00 4 12,90

5 Rp.50.000,00 10 32,26

6 Rp.90.000,00 1 3,22

Jumlah 31 100,00

Sumber : Hasil Penelitian, 2013.

Pendapatan pokok suami atau istri pengusaha yang mempunyai

pendapatan Rp.50.000,00 yaitu ada 10 orang (32,26%). Kemudian yang

berpendapatan Rp.20.000,00 ada 7 orang (22,58%) dan yang

berpendapatan Rp.30.000,00 ada 6 orang (19,35%). Selanjutnya yang

berpendapatan Rp.35.000,00 ada 4 orang (12,90%) dan yang

berpendapatan Rp.25.000,00 ada 3 orang (9,68%). Sedangkan yang

berpendapatan Rp.90.000,00 hanya ada 1 orang (3,22%).

3) Pendapatan Keluarga Pengusaha Industri Rumah Tangga Pangan

Pendapatan keluarga merupakan pendapatan keseluruhan yang

didapat oleh tenaga kerja. Untuk mengetahui pendapatan keluarga yaitu

dengan menambahkan pendapatan pokok keluarga dan pendapatan

sampingan baik suami maupun istri.

Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa rata-rata pendapatan

keluarga pengusaha industri rumah tangga pangan di Kecamatan

Ungaran Barat adalah Rp.400.000,-00 yang terdiri dari pendapatan pokok

Page 125: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

111

dan sampingan suami atau istri per hari. Secara lebih rinci terdapat dalam

tabel 37 sebagai berikut.

Tabel 37. Pendapatan Keluarga Pengusaha Kecamatan Ungaran

Barat Tahun 2013.

No Pendapatan

Keluarga Pengusaha %

1 Kurang dari Rp.50.000,00 13 28,89

2 Rp.50.000,00 – Rp.200.000,00 27 60

3 Rp.200.000,00 – Rp.500.000,00 4 8,89

4 Lebih dari Rp.500.000,00 1 2,22

Jumlah 45 100,00

Sumber : Hasil Penelitian, 2013.

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa dari 45 pengusaha

yang berpendapatan kurang dari Rp.50.000,00 yaitu ada 13 pengusaha

(28,89%). Kemudian pengusaha yang memiliki pendapatan keluarga

antara Rp.50.000,00-Rp.200.000,00 ada 27 pengusaha (60%) dan antara

Rp.200.000,00-Rp.500.000,00 ada 4 pengusaha (8,89%). Sedangkan

yang memiliki pendapatan keluarga lebih dari Rp.500.000,00 hanya ada

1 orang (2,22%).

4) Pengeluaran Harian

Pengeluaran harian tenaga kerja industri rumah tangga pangan di

Kecamatan Ungaran Barat perhari rata-rata Rp.77.000,00. Pengeluaran

itu digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, biaya makan dan

biaya pendidikan anak. Secara lebih rincinya terdapat dalam tabel 38

sebagai berikut.

Page 126: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

112

Tabel 38. Pengeluaran Pengusaha IRTP Kecamatan Ungaran Barat

Tahun 2013.

No Pengeluaran Pengusaha Persentase

(%)

1 Kurang dari Rp.50.000,00 13 28,89

2 Rp.50.00000 – Rp.100.000,00 26 57,78

3 Lebih dari Rp.100.000,00 6 13,33

Jumlah 45 100,00

Sumber : Hasil Penelitian, 2013.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengeluaran

biaya hidup untuk kebutuhan sehari-hari pengusaha industri rumah

tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat perhari antara Rp.50.000,00

sampai Rp.100.000,00 ada 26 pengusaha (57,78%). Sedangkan yang

kurang dari Rp.50.000,00 ada 13 pengusaha (28,89%) dan yang lebih

dari Rp.100.000,00 ada 6 pengusaha (13,33%).

F. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Distribusi Spasial IRTP (Industri Rumah Tangga Pangan)

Peranan lokasi industri merupakan hal yang utama dalam menentukan

kelangsungan suatu industri , karena pada dasarnya penentuan lokasi industri

bertujuan untuk mencari keuntungan maksimum dari proses produksi dalam

suatu industri, penempatan lokasi industri tidak bisa dilakukan secara

serampangan tetapi harus dengan berbagai pertimbangan, hal ini untuk

menghindari efek negatif dari pembangunan industri yang dilakukan.

Kecamatan Ungaran Barat merupakan wilayah yang menunjukkan

perkembangan pesat tumbuhnya industri yang terspesialisasi pada industri

Page 127: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

113

rumah tangga pangan. Dengan adanya industri yang terspesialisasi ini dapat

meningkatkan produktifitas wilayah Ungaran Barat. Beberapa industri rumah

tangga pangan yang terdapat di Kecamatan Ungaran Barat diantaranya adalah

industri keripik, industri tempe, industri tahu dan industri roti dengan jumlah

45 unit industri. Lokasi industri pangan tersebut terkonsentrasi atau terpusat

di Desa Lerep yang lebih didominasi oleh industri aneka macam keripik

dengan jumlah 33 industri keripik (73,33%). Hal ini dikarenakan industri

rumah tangga pangan di Desa Lerep tepatnya di Dusun Karang Bolo lebih

awal perkembangannya dan lokasi industri pada dasarnya mengacu pada

pasar.

Selain di Dusun Karang Bolo Desa Lerep, terdapat 2 industri roti dan 2

industri keripik di Dusun Soka Desa Lerep serta 1 industri tempe di Dusun

Lerep Desa Lerep. Sedangkan sisanya ada 7 unit industri yang tersebar

dibeberapa desa diantaranya adalah di Desa Keji, Kalisidi dan Genuk. Di

Desa Keji terdapat 2 industri keripik tepatnya berada di Dusun Kalisidi dan

Mrunten Kulon. Untuk Desa Keji ada 1 industri tempe yang berada di Dusun

Suruhan dan di Desa Genuk ada 1 industri tahu yang berada di Dusun Genuk

Barat.

2. Karakteristik IRTP

Serangkaian karkateristik atau faktor geografis industri rumah tangga

pangan di Kecamatan Ungaran Barat meliputi modal, bahan baku, tenaga

kerja, proses produksi dan pemasaran. Modal merupakan salah faktor

Page 128: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

114

produksi yang utama demi kelancaran industri yang diusahakan. Sumber atau

asal modal yang dikeluarkan oleh pengusaha industri rumah tangga pangan di

Kecamatan Ungaran Barat berasal dari modal sendiri, dari bank dan dari

pinjaman keluarga. Modal yang dikeluarkan oleh pengusaha industri rumah

tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat ada 3 jenis yaitu modal invesatsi

awal, modal belanja dan modal operasional.

Modal invesatsi awal merupakan modal yang dikeluarkan pada awal

uasaha yang digunakan untuk jangka panjang yaitu alat dan bahan untuk

proses produksi. Modal investasi awal yang dikeluarkan oleh pengusaha

industri keripik, tahu dan tempe kurang dari 2 juta rupiah. Ada 26 pengusaha

(57,78%) yang menggunakan modalnya sendiri untuk usaha dengan besaran

rata-rata Rp.970.000,00. Sedangkan pengusaha yang sumber modalnya

memiinjam dari bank ada 15 pengusaha (33,33%) dengan besaran rata-rata

Rp,.1.700.000,00 dan pengusaha yang sumber modalnya berasal dari

pinjaman keluarga ada 4 pengusaha (8,89%) dengan rata-rata modal Rp

1.250.000,00. Jadi keseluruhan rata-rata modal investasi awal yang

dikeluarkan poleh pengusaha adalah sebesar Rp.1.234.000,00. Sedangkan

untuk 2 industri roti, modal yang dikeluarkan lebih dari dua juta rupiah.

Sumber modal industri roti yang berasal dari bank yaitu sebesar

Rp.25.000.000,00 dan sumber modal yang berasal dari modal sendiri yaitu

sebesar Rp.10.000.000,00 untuk membeli kebutuhan alat-alat pembuat roti.

Modal belanja merupakan modal yang digunakan untuk membelanjai

kebutuhan proses produksi industri pada setiap harinya. Modal belanja yang

Page 129: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

115

dikeluarkan oleh pengusaha pangan di Kecamatan Ungaran Barat kurang dari

satu juta seratusribu rupiah pada setiap harinya. Rata-rata besaran modal

belanja yang dikeluarkan pengusaha adalah Rp.645.000,00 pada setiap

harinya. Sedangkan modal operasional yaitu modal yang dikeluarkan untuk

biaya operasional yang meliputi listrik, telepon, internet, tranport pemasaran

dan upah tenaga kerja. Modal operasional yang dikeluarkan oleh pengusaha

rata-rata sebesar Rp.55.000,00 untuk setiap harinya.

Selain modal, bahan baku juga merupakan unsur yang penting dalam

perindustrian, tanpa bahan baku suatu industri tidak akan menghasilkan

produk. Jenis bahan baku yang digunakan oleh industri rumah tangga pangan

adalah jenis bahan baku pangan kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau,

bayam, tempe dan tepung terigu. Bahan baku kacang kedelai digunakan untuk

membuat tempe dan untuk bahan baku kacang tanah, kacang hijau, bayam

dan tempe digunakan untuk membuat keripik. Sedangkan bahan baku tepung

terigu digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan roti.

Bahan baku pangan digunakan untuk proses produksi pengusaha setiap

hari. Oleh karena itu, agar proses produksi industri lancar maka ketersediaan

dan kemudahan perolehan bahan baku harus diperhatikan. Perolehan bahan

baku pangan oleh pengusaha diperoleh dari Pasar Bandarjo. Sedangkan

distribusi sapsial daerah asal penghasil bahan baku pangan tersebut berasal

dari Kabupaten Semarang, Kecamatan Bandungan, Kota Salatiga, Kabupaten

Demak, Negara Amerika dan Negara Argentina.

Page 130: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

116

Daerah asal penghasil bahan baku kacang kedelai diperoleh dari impor

Negara Amerika dan Negara Argentina. Berdasarkan hasil penelitian bahwa

kualitas kacang kedelai di Indonesia kecil-kecil dibandingkan dengan kacang

kedelai impor yang besar dan bagus. Sehingga pedagang lebih memilih

kacang kedelai impor daripada produk dalam negeri. Hal ini dikarenakan para

pengusaha tempe di Indonesia lebih memilih menggunakan kacang kedelai

impor karena tempe yang dihasilkan lebih bagus, padat dan besar. Sedangkan

jika menggunakan kacang kedelai dalam negeri kadang tidak jadi tempe

karena ukuran kedelai yang kecil dan cepat busuk.

Daerah asal penghasil bahan baku kacang tanah berasal dari petani di

Kota Salatiga. Untuk daerah asal penghasil bahan baku kacang hijau berasal

dari petani Demak dan untuk daerah asal penghasil bahan baku bayam berasal

dari petani di Kecamatan Bandungan. Sedangkan untuk daerah asal penghasil

bahan baku tepung terigu berasal Kota Semarang yang diperoleh dari Pasar

Johar.

Bahan baku yang telah diperoleh kemudian diproses menjadi bahan jadi

yang lebih bernilai tinggi. Kegiatan proses produksi yang dilakukan oleh

pengusaha industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat

dimulai dari alat yang diguanakan untuk proses produksi sampai dengan

proses pengemasan hasil produk. Alat produksi yang digunakan oleh

pengusaha pangan industri menggunakan alat tradisional dan modern.

Berdasarkan penelitian ada 15 pengusaha (33,335) yang masih menggunakan

alat tradisional untuk usaha industrinya. Kemudian yang sudah menggunakan

Page 131: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

117

alat modern hanya ada 2 pengusaha (4,44%). Sedangkan yang menggunakan

alat tradisional dan modern ada 28 pengusaha (62,22%).

Proses pembuatan kegiatan produksi setelah selesai dilakukan proses

selanjutnya adalah pengemasan atau pengepakan produk. tempe, tahu, roti

dan keripik dibungkus menggunakan plastik dan dikemas dengan kemasan

yang menarik. Selanjutnya produk yang sudah dikemas siap untuk dipasarkan

sesuai dengan harga yang ditentukan masing-masing pengusaha. Harga setiap

produk tempe, tahu, keripik tempe, keripik tumpi kacang hijau dan keripik

bayam yaitu untuk harga pedagang adalah Rp.1.500,00 dan untuk harga

eceran adalah Rp.2.000,00. Sedangkan untuk keripik peyek kacang tanah,

cupcake, brownies dan bolu kukus untuk harga pedagang adalah Rp.2.000,00

dan untuk harga eceran adalah Rp.2.500,00. Untuk roti tawar, roti sobek dan

roti manis kukus untuk harga pedagang adalah Rp.6.000,00 dan untuk harga

eceran adalah Rp.7.000,00.

Kegiatan proses produksi industri rumah tangga di Kecamatan

Ungaran Barat dilakukan oleh tenaga kerja dan pengusaha industri sendiri.

Tenaga kerja pengusaha industri rumah tangga di Kecamatan Ungaran Barat

berasal dari anggota keluarga sendiri dan masyarakat daerah setempat atau

tetangga yang mengnggur. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan masing-

masing pengusaha berbeda-beda. Ada 13 pengusaha (28,89%) yang

mempunyai 1 pekerja dan yang tidak mempunyai tenaga kerja ada 12

pengusaha (26,67%). Kemudian yang mempunyai 2 orang pekerja ada 10

pengusaha (22,22%), yang mempunyai 3 orang pekerja ada 9 pengusaha

Page 132: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

118

(20%) dan yang mempunyai 4 orang pekerja hanya ada 1 pengusaha

(2,22%).

Sistem kerja harian ada 9 pengusaha (20%) dari 34 pengusaha yang

mempunyai tenaga kerja. kemudian pengusaha yang menggunakan sistem

borongan ada 23 pengusaha (51,11%). Sedangkan pengusaha yang

menggunakan sistem bulanan hanya ada 1 pengusaha (2,94%).

Berdasarkan hasil penelitian, upah yang diberikan oleh pengusaha

kepada tenaga kerja berbeda-beda. Pengusaha yang menggunakan sistem

harian, upah yang diberikan sebesar Rp.25.000,00. Sedangkan pengusaha

yang menggunakan sistem kerja borongan, besaran upah yang diberikan

adalah Rp.30.000,00 untuk setiap 300 produk yang dihasilkan. Rata-rata

upah yang diberikan oleh pengusha kepada tenaga kerja yang menggunakan

sistem kerja borongan tiap harinya adalah Rp.87.750,00 dan menghasilkan

rata-rata produk untuk setiap harinya 941 produk. Jadi, yang membedakan

antara harian dan borongan adalah cara pemberiannyadan target pekerjaan.

Jika harian tidak ada target dan upah diberikan setiap hari sedangkan

borongan diberikan langsung setelah target pekerjaan selesai. Kemudian

untuk pengusaha yang menggunakan sistem bulanan upah yang didapatkan

sebesar Rp.1.050.000,00 yang diberikan pada tiap akhir bulan.

Bahan baku pangan yang sudah diolah atau diproduksi menjadi bahan

jadi selanjutnya dijual atau dipasarkan kepada konsumen. Pemasaran

merupakan kegiatan mendistribusikan hasil produk industri, sejak dari

produsen sampai kepada konsumen yang terakhir baik secara langsung

Page 133: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

119

maupun secara tidak langsung yaitu melalui perantara atau penyalur yakni

pedagang pengumpul atau tengkulak, sales, pengecer, agen dan distributor.

Cara pemasaran hasil produksi yang dilakukan setiap industri pangan

di Kecamatan Ungaran Barat berbeda-beda. Cara pemasaran dilakukan

secara langsung dan tidak langsung. Berdasarkan penelitian pengusaha yang

menggunakan secara langsung ada 33 pengusaha (73,33%) dan yang secara

tidak langsung ada 3 pengusaha (6,67%). Sedangkan pengusaha yang

menggunakan cara keduanya secara langsung dan tidak langsung ada 9

pengusaha (20%). Dengan menempuh proses pemasaran tersebut hasil

produksi dapat dipasarkan dengan lancar dan wilayah pemasaran semakin

luas.

Pemasaran produk industri rumah tangga pangan di Kecamatan

Ungaran Barat dijual untuk memenuhi pasar dalam negeri. Selain melayani

pemasaran lokal daerah juga melayani pemasaran luar daerah. Sebagai

daerah produksi, Kecamatan Ungaran Barat membutuhkan daerah lain

sebagai daerah pemasaran setiap industri. Jangkauan pemasaran industri

rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat menjangkau sampai

dengan luar Kota/Kabupaten. Jangkauan pemasaran hasil produksi industri

pengusaha yang menjangkau sampai ke luar Kabupaten/Kota yaitu ada 25

pengusaha (55,56%) dan pengusaha yang menjangkau sampai ke luar Desa

dalam satu Kecamatan yakni ada 9 pengusaha (20% ). Sedangkan

adalahpengusaha yang pemasarannya menjangkau sampai ke luar

Kecamatan dalam satu Kabupaten ada 8 pengusaha (17,78%) dan pengusaha

Page 134: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

120

yang pemasarannya hanya menjangkau di Desa penghasil produk industri

sendiri yakni ada 3 pengusaha (6,67%).

Distribusi spasial daerah jangkauan pemasaran hasil produksi industri

keripik menjangkau sampai ke luar Kota/Kabupaten yaitu Semarang,

Demak, Kendal, Temanggung, Salatiga, Boyolali, Pati, Jepara, Rembang

dan Grobogan. Kemudian untuk industri tempe pemasaran sampai ke luar

Desa Lerep yakni Bandarjo dan Ungaran. Selanjutnya untuk industri tahu

pemasaran sampai ke luar Desa Genuk yaitu Gogik, Lerep, Bandarjo,

Ungaran, Candirejo, Langensari, Nyatnyono, Keji, Kalisidi dan Branjang.

Sedangkan industri roti pemasarannya ke seluruh Kabupaten dan Kota

Semarang.

3. Kontribusi IRTP Terhadap Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

besarnya pendapatan yang diperoleh dari pendapatan pokok dan sampingan

istri dan suami. Penduduk Kecamatan Ungaran Barat sebagian besar

menjadikan industri rumah tangga pangan sebagai pekerjaan pokok oleh para

istri disebabkan karena pendapatan industri pangan dapat memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa pendapatan rata-rata pengusaha

industri rumah tangga di Kecamatan Ungaran Barat perhari adalah

Rp.85.000,00. Jika dihitung perbulan menjadi Rp.2.550.000,00 kalau

dikaitkan dengan upah minimum Kabupaten (UMK) Semarang

Page 135: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

121

(Rp1.200.000,00) ini sudah sangat memenuhi standar UMK tersebut.

Pengusaha industri rumah tangga pangan di Kecamatan Ungaran Barat untuk

mencukupi kebutuhan sehari-hari termasuk kebutuhan anak perhari rata-rata

menghabiskan Rp.77.000,00 atau Rp.2.310.000,00 dengan rata-rata

pendapatan keluarga adalah Rp.116.000,00/hari atau Rp.3.480.000,00/bulan

maka kebutuhan hidup sehari-hari akan tercukupi.

Page 136: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

122

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Distribusi spasial lokasi industri rumah tangga pangan di Kecamatan

Ungaran Barat tersebar di Desa Lerep, Keji, Kalisidi dan Kelurahan

Genuk. IRTP terpusat atau terkonsentrasi secara geografis di Desa Lerep

tepatnya berada di Dusun Karang Bolo yang spesialisasinya pada industri

keripik dengan jumlah 33 unit (73,33%). Distribusi spasial asal daerah

bahan baku bayam, kacang tanah dan hijau berasal dari dalam negeri dan

kedelai berasal dari luar negeri yaitu Amerika dan Argentina. Distribusi

spasial daerah jangkauan pemasaran hasil IRTP keripik dan roti

menjangkau sampai ke luar Kabupaten dan hasil IRTP tempe dan tahu

menjangkau sampai ke luar Kecamatan.

2. Karakteristik geografis IRTP di Kecamatan Ungaran Barat meliputi asal

modal pengusaha berasal dari bank, pinjaman keluarga dan modal sendiri.

Rata-rata besaran modal awal yang dikeluarkan adalah Rp.1.234.000,00

kecuali 2 pengusaha roti yaitu Rp.25.000.000,00 dan Rp.10.000.000,00.

Karakteristik IRTP meliputi asal modal pengusaha berasal dari bank,

pinjaman keluarga dan modal sendiri. Rata-rata besaran modal awal

pengusaha Rp.1.234.000,00 kecuali dua pengusaha roti yaitu

Rp.25.000.000,00 dan Rp.10.000.000,00. Rata-rata tenaga kerja pengusaha

Page 137: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

123

adalah dua pekerja. Sistem kerja yang digunakan adalah harian (38,24%),

borongan (58,82%) dan bulanan (2,94%). Jenis bahan baku yang

digunakan adalah bahan pangan kedelai, bayam, tepung terigu, kacang

tanah dan hijau. Produk yang dihasilkan adalah keripik (84,44%), tahu

(2,22%), tempe (8,89%) dan roti (4,44%). Cara pemasaran produk industri

oleh pengusaha IRTP dilakukan secara langsung (73,33%), tidak langsung

(6,67%) dan keduanya (20%).

3. Kontribusi pendapatan pengusaha industri rumah tangga pangan terhadap

pendapatan keluarga rata-rata perbulan sebesar Rp.2.550.000,00.

Pendapatan rata-rata keluarga tersebut sudah diatas Upah Minimum

Kabupaten (UMK) Semarang yang hanya Rp.1.200.000,00 ini sudah

sangat memenuhi standar UMK tersebut dan juga cukup untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari termasuk kebutuhan anak perbulan rata-rata

menghabiskan Rp.2.310.000,00 dengan rata-rata pendapatan keluarga

Rp.3.480.000,00/bulan sehingga kebutuhan hidup sehari-hari akan

tercukupi.

B. Saran

Berdasarkan uraian diatas maka penulis memberikan saran – saran berikut.

1. Perlu adanya pengaturan bagi pengusaha yang masih menerapkan sistem

kerja borongan agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan teratur.

2. Pengusaha IRTP harus kreatif dalam hal pemasaran produk yaitu dengan

mengikuti pameran – pameran hasil makanan ringan dan desain produk

Page 138: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

124

yang kreatif. Sehingga proses pemasaran dapat dipasarkan dengan lancar

dan wilayah jangkauan pemasaran semakin luas.

3. Pengusaha IRTP hendaknya melakukan hubungan dengan Dinas

Perindustrian dan Perdagangan supaya mendapatkan bimbingan dan

penyuluhan demi kemajuan industri rumah tangga pangan di Kecamatan

Ungaran Barat.

4. Pengusaha sebaiknya membentuk sebuah koperasi, sehingga dapat

membantu permodalan dan dapat menampung pemasaran agar tidak jatuh

ke tangan tengkulak sehingga keuntungan hasil produk IRTP yang

diperoleh dapat maksimal.

Page 139: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

125

DAFTAR PUSTAKA

Abrianto. 2012. „Pertanggungjawaban Terhadap Produk Industri Rumah Tangga

(Home Industry) Tanpa Izin Dinas Kesehatan‟. Skripsi. Makasar: Fakultas

Hukum UNHAS.

Ahyari, A. 1995. Manajemen Produksi. Manado: UT.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi Revisi VI.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Assauri, S. 2002. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi

UI.

Bintarto, R. 1997. Buku Penuntun Geografi Desa. Jogjakarta: UP Spring.

BPS. 1996. Statistik Industri Kerajinan Rumah Tangga Dalam Sensus Ekonomi

1996. Jakarta: BPS.

__________. 2002. Jawa Tengah Dalam Angka. Semarang: BPS.

__________. 2012. Kabupaten Semarang Dalam Angka. Semarang: BPS.

Daldjoeni, N. 1992. Geografi Baru: Organisasi Keruangan Dalam Teori Dan

Praktek. Bandung: Alumni.

Davies, B. 1993. Pemasaran yang Sukses dalam Mengenal Sepenal Peluang

Memahami Pelanggan, Merencanakan Memiliki Keuntungan Strategi

yang Efektif. Jakarta: Megapin.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi

Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Gilarso, T. 1994. Pengantar Ekonomi Makro. Jakrta:Depdikbud.

Grafika, S. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan. Jakarta: Sinar Grafika.

Gulo, W. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Hadi, S. 1984. Metodologi Research, Jilid I. Yogyakarta: Yayasan Penerbit

Fakultas Psikologi UGM.

__________. 1991. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.

Kaslan, A. 1990. Ekonomi Selayang Pandang. Bandung: Sinar Bandung.

Page 140: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

126

Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Pemasaran, Implementasi Dan

Kontrol. Jakarta: PT Prenhallindo.

__________. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.

Kuncoro, M. 2007. Ekonomika Industri Indonesia Menuju Negara Industri Baru

2030?. Yogyakarta: Andi Offset.

Mantra, I. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mubyarto. 1979. „Pengantar Ekonomi Pertanian‟. Skripsi. Semarang: Fakultas

Ilmu Sosial UNNES.

Mulyadi, S. 2003. Ekonomi Sumberdaya Manusia. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Purwanto. 2007. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan, Pengembangan dan

Pemanfaatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahardjo, M. 1984. Transpormasi Pertanian, Industrialisasi Dan Kesempatan

Kerja. Jakarta: UI.

Rochman, H. 2005. „Persebaran Dan Daya Serap Industri Rumah Tangga Batu

Bata Di Desa Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Seamarang‟.

Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial UNNES.

Rustiadi, E., Sunsun S., dan Dyah R. 2009. Perencanaan Dan Pengembangan

Wilayah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Saedah, T. 1990. Masyarakat Petani, Mata Pencaharian Sambilan, Kesempatan

Kerja di Keluarga Cakung Timur DKI Jakarta. Jakarta: Depdikbud.

Sandy, I. 1985. Republik Indonesia Geografi Regional. Jakarta: Depdikbud.

Santoso, B. 2006. Geografi Pariwisata. Semarang: UNNES.

Siswanto, B. 1989. Manajemen Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru.

Stanton, W. 1996. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Liberty.

__________. 2001. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Subekhan, I. 2007. „Penyerapan Tenaga Kerja Industri Kecil Kuningan Di

Kecamatan Juwana Kabupaten Pati‟. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu

Sosial UNNES.

Page 141: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

127

Sudjarwo dan Basrowi. 2007. Menejemen Penelitian Sosial. Bandung: Mandar

Maju.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta CV.

Sumaatmaja, N. 1981. Studi Geografi: Suatu Pendekatan Dan Analisis

Keruangan. Bandung: Alumni.

__________. 1998. Geografi Pembangunan. Jakarta: Proyek Pembangunan

LPTK.

Tika, P. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Sinar Grafika.

Tim Penyususn Kamus Pusat dan Pengembangan Bahasa. 1988. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Wasis. 1997. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Bandung: Alumni.

Weber, H. 1993. Industrialisasi Di Pedesaan Jawa. Jogjakarta: UGM.

Wibowo, S. 2000. Petunjuk Mendirikan Perusahaan Kecil. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Widoyoko, E. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Yunus, H. 2010. Metodologi Peneitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta:

Pustaka Pelejar.

Sumber Lain

(http://www.anneahira.com/industri-rumah-tangga.html. 1 Februari 2013).

(http://erwinnote.wordpress.com /2011/09/21/ definisi-dan-jenis-bahanbaku. 23

Oktober 2012).

(http://geografi-bumi.blogspot.com/2009/10/klasifikasi-industri.html. 31 Januari

2013).

(http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/modal-kerja-definisi-jenis-danfaktor .ht

ml. 25 September 2012).

(http://perencanaankota.blogspot.com. 1 Februari 2013).

(http://www.pom.go.id/index.php/home/berita_aktual/2346. 31 Januari 2013).

Page 142: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

128

(http://www.poskotanews.com/2012/08/21/bahan-baku-industri-olahan-pangan-

tergantung-impor/. 21 Agustus 2012).

(http://www.rumah-bunda.com/2012/03/jenis-jenis-modal-usaha.html. 3 Desem

ber 2012).

(http://bplhd.jakarta.go.id/peraturan/uu/UURINO05TAHUN1984.pdf. 3 Desem

ber 2012).

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran. 15 Desember 2012).

(http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/0 6130032-khaerunnisa-tri-d.ps. 20

Desember 2012).

Page 143: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

129

LAMPIRAN

Page 144: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

130

Lampiran 1

No Responden:

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PENGUSAHA INDUSTRI RUMAH

TANGGA PANGAN

INSTRUMEN PENELITIAN

“Distribusi Spasial Dan Karakteristik Industri Rumah Tangga Pangan di

Kecamatan Ungaran Barat”

Petunjuk Pengisian

1. Sebelum mengisi angket ini bacalah dengan teliti

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan Saudara silang (x) pada huruf

a, b, c, dan d sesuai dengan pilihan saudara

3. Isi jawaban pada bagian yang telah disediakan (……………)

4. Coret yang tidak perlu

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Responden : ………….………….………….…

2. Pengelola IRT : Suami/Istri/Anak

3. Nama dan Jenis IRTP : ………….………….………….…

4. Umur : …………tahun

5. Status Pernikahan : Nikah/Saudara/Duda/Belum Nikah

6. Jumlah anak : ...............orang

7. Pendidikan Terakhir : ………….………….………….…

Pendidikan formal terakhir : a. SD/sederajat b. SMP/sederajat

c. SMA/sederajat d. Lainnya…

Pendidikan non formal : a. Kursus b. Pelatihan

c. Tidak punya d. Lainnya…

B. DISTRIBUSI SPASIAL LOKASI INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN

1. Lokasi Absolut (Letak Astronomis)

X..................................

Y..................................

2. Dimana lokasi administrasi industri rumah tangga pangan Saudara?

Desa/Kelurahan………….………….………….…

Rt/Rw………….………….………….…

C. ASPEK KARAKTERISTIK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN

a. Modal

1. Darimana asal/sumber modal yang Saudara dapatkan untuk usaha industri rumah

tangga pangan ini?

a. Modal sendiri.......................

b. Warisan keluarga

c. Pinjaman keluarga

d. Dari Bank/Koperasi

2. Berapakah modal awal yang Saudara keluarkan untuk usaha industri rumah tangga

pangan ini?

Rp..........................,00

Page 145: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

131

3. Berapakah modal yang Saudara keluarkan untuk membeli atau membelanjai

kebutuhan setiap pembuatan produk industri?

Rp..........................,00 hari/bulan

4. Berapakah modal operasional yang Saudara keluarkan pada setiap bulannya?

a. Gaji tenaga kerja Rp..........................,00

b. Biaya utilitas : Air Rp..........................,00

listrik Rp..........................,00

Internet Rp..........................,00

Telepon Rp..........................,00

Lainnya Rp..........................,00

c. Biaya transportasi (pembelian bahan baku dan pemasaran) Rp..........................,00

b. Bahan baku

1. Apakah jenis baku pangan yang Saudara gunakan dalam pembuatan proses produksi

industri?

No Bahan Mentah Bahan Baku Perolehan Asal

1 Tanaman Pangan

a. Padi

b. Gandum

c. Jagung

d. Ketela pohon

e. Ketela rambat

f. Kacang tanah

g. Kacang kedelai

h. Kacang hijau

2. Hortikultura

3. Tanaman Keras

a. Buah

b. Non buah

2. Bagaimana cara perolehan bahan baku pangan industri Saudara?

a. Langsung dari petani

b. Disetori oleh tengkulak/pedagang pengumpul

b. Beli di pasar

c. Lainnya...................

3. Berapa banyak/jumlah bahan baku yang Saudara butuhkan setiap kali produksi?

Jawab....................kg

c. Kegiatan Proses Produksi

1. Dimanakah tempat kegiatan produksi industri rumah tangga pangan Saudara?

a. Di rumah

b. Di luar rumah

2. Apakah alasan Saudara dalam menentukan tempat kegiatan produksi industri rumah

tangga pangan di tempat tersebut?

a. Faktor kemudahan dalam pembuatan hasil produksi

b. Faktor kemudahan dalam memperoleh bahan baku

c. Lokasi yang mendekati daerah pemasaran

d. Lainnya............

3. Bagaimanakah status kepemilikan tempat kegiatan industri rumah tangga pangan

Saudara?

a. Milik sendiri

Page 146: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

132

b. Milik keluarga

c. Kontrak

d. Kos

4. Apakah usaha industri rumah tangga pangan Saudara sudah mempunyai surat ijin

dan terdaftar di balai pom/makanan?

Jawab : a. Sudah

b. Belum, karena...................

5. Apakah alat yang Saudara gunakan dalam pembuatan produk industri?

Jawab : a. Tradisional................

b. Modern...............

6. Berapa kali kegiatan pembuatan produk industri rumah tangga pangan yang Saudara

lakukan?

a. Setiap hari

b. Setiap bulan

c. Musiman

d. Tergantung pesanan

7. Bagaimana proses pembuatan produk industri rumah tangga pangan Saudara?

Jawab......................

8. Berapa lama waktu yang Saudara butuhkan selama proses pembuatan produk

industri rumah tangga bahan pangan?

Jawab....................jam/hari

9. Berapa jumlah produk industri yang Saudara hasilkan?

Jawab.....................unit/bungkus

10. Bagaimanakah bentuk hasil produk akhir industri rumah tangga pangan Saudara?

a. Kemasan

b. Bahan jadi yang belum dikemas

c. Bahan setengah jadi

d. Lainnya,..................

11. Apa saja jenis produk yang Saudara hasilkan?

Jawab..........................

12. Berapakah harga setiap unit produksi yang Saudara hasilkan?

Rp....................,00/bungkus/unit

13. Apakah industri rumah tangga saudara menghasilkan limbah?

Jawab,....................

14. Apakah ada tempat untuk pembuangan limbah industri atau tempat sampah dari

kegiatan industri Saudara?

Jawab : a. sudah

b. belum, karena....................

d. Tenaga kerja

1. Apakah industri rumah tangga pangan Saudara mempunyai tenaga kerja?

Jawab,............................

2. Berapakah jumlah tenga kerja Saudara yang bekerja?

Jawab......................orang

3. Berapa usia tenaga kerja Saudara yang bekerja?

Jawab......................tahun

4. Apa pendidikan terakhir tenaga kerja Saudara?

a. SMA

b. SMP

c. SD

d. Lainnya............

Page 147: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

133

5. Bagaimana sistem kerja tenaga kerja Saudara?

a. Harian

b. Mingguan

c. Bulanan

d. Borongan

6. Berapakah besaran upah yang Saudara berikan pada tenaga kerja?

Jawab, Rp........................,00

e. Pemasaran

1. Bagaimana cara memasarkan hasil produksi industri rumah tangga pangan Saudara?

a. Diambil oleh pedagang dan konsumen

b. Didistribusikan ke pedagang dan konsumen

c. Dititipkan di toko atau warung

d. Dijual sendiri di rumah atau pasar

2. Apakah cara pemasaran produk industri rumah tangga pangan Saudara melalui jalur

pemasaran?

Jawab..................

3. Melalui siapakah jalur pemasaran produk industri rumah tangga pangan Saudara?

a. Melalui distributor

b. Melalui tengkulak/pedagang pengumpul di pasar

c. Melalui agen

d. Melalui pengecer

4. Apa alat angkut atau tranportasi yang digunakan untuk memasarkan hasil produksi

industri rumah tangga pangan Saudara?

a. Truk/Colt

b. Mobil

c. Motor

d. Angkutan

5. Dimana saja jangkauan pemasaran hasil produksi industri rumah tangga pangan

Saudara?

a. Luar Kabupaten/Kota......................

b. Dalam Kabupaten/Kota,.......................

c. Dalam Kecamatan, ………….…

d. Dalam Desa,………….…

D. ASPEK KONTRIBUSI INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN TERHADAP

PENDAPATAN PENGUSAHA

1. Apakah pekerjaan pokok Saudara?

a. Pengelola industri

b. Petani

c. Jasa

d. Lainnya.............

2. Apakah Saudara mempunyai pekerjaan sampingan?

Jawab,.....................

3. Berapakah pendapatan perbulan Saudara dari pekerjaan pokok dan atau pekerjaan

sampingan?

Jawab : Pekerjaan pokok Rp.......................,00

Pekerjaan sampingan Rp.......................,00

4. Berapakah jumlah tanggungan keluarga Saudara?

Jawab,....................orang

5. Berapakah anggota keluarga Saudara yang bekerja?

Page 148: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

134

Jawab.............

6. Berapakah pendapatan perbulan keluarga Saudara yang bekerja?

Rp...............................,00

7. Berapakah pengeluaran Saudara selama satu bulan?

Jawab, Rp............................,00

8. Berapakah pengeluaran keluarga yang Saudara keluarkan untuk makan/minum?

Jawab : Nasi Rp.........................,00

Sayur Rp.........................,00

Ikan Rp.........................,00

Buah Rp.........................,00

Minum Rp.........................,00

Lainnya Rp.........................,00

9. Berapakah pengeluaran keluarga Saudara untuk biaya pendidikan SPP dan uang

saku/jajan anak?

Jawab : SD Rp.........................,00

SMP Rp.........................,00

SMA Rp.........................,00

PT Rp.........................,00

Lainnya Rp.........................,00

10. Berapakah pengeluaran keluarga Saudara untuk kesehatan?

Rp.........................,00

Page 149: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

135

Lampiran 2

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Lokasi dan Perizinan IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013

No Pengusaha Usaha

Industri Alamat Industri

Lokasi Absolut Izin

X Y

1 Hj. Muqronah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073505 110235607 P-IRT: 206332222500

2 Mbk Latifah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 02/07 Ds. Lerep 7073228 110235568 P-IRT: 206332222524

3 Bu Aminah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 02/07 Ds. Lerep 7073604 110235573 P-IRT: 206332222525

4 Pak Asroh Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073759 110235779 P-IRT: 206332222501

5 Bu Iyaroh Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073474 110235807 Belum ada

6 Bu Qoniah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073350 110235794 P-IRT: 206332222502

7 Bu Solihati Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073311 110235659 Belum ada

8 Hj. Halimah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073424 110235680 P-IRT: 206332222503

9 Pak Khoirun Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073542 110235667 P-IRT: 206332222504

10 Bu Murtofiah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073415 110235984 P-IRT: 206332222505

11 Bu Kiptiah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073749 110235714 P-IRT: 206332222506

12 Bu Muawanh Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073810 110235799 P-IRT: 206332222507

13 Bu Muizzati Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073721 110235607 P-IRT: 206332222508

14 Bu Tihamah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073716 110235490 Belum ada

15 Bu Rowiyah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073401 110235607 P-IRT: 206332222509

16 Pak Rohmat Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073120 110235786 P-IRT: 206332222510

17 Bu Sofrotun Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073358 110235756 P-IRT: 206332222511

18 Bu Istirohmat Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073330 110235626 P-IRT: 206332222512

19 Bu Mulihatun Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 01/07 Ds. Lerep 7073492 110235622 P-IRT: 206332222513

20 Bu Rukayah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 02/07 Ds. Lerep 7073655 110235650 P-IRT: 206332222514

21 Bu Jariyah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 02/07 Ds. Lerep 7073581 110232400 P-IRT: 206332222515

22 Bu Mutmimah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 02/07 Ds. Lerep 7073490 110240086 P-IRT: 206332222316

23 Bu Sofiatun Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 02/07 Ds. Lerep 7073231 110235687 P-IRT: 206332222417

24 Bu Alfiah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 02/07 Ds. Lerep 7073317 110235705 P-IRT: 206332222518

25 Bu Khasanah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 02/07 Ds. Lerep 7073446 110235827 P-IRT: 206332222519

26 Mb.Nafiatun Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 02/07 Ds. Lerep 7073493 110235780 P-IRT: 206332222520

27 Bu Rumsah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 02/07 Ds. Lerep 7073523 110235958 P-IRT: 206332222521

28 Bu Sumiah Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 02/07 Ds. Lerep 7073586 110240016 P-IRT: 206332222522

29 Mbk Ummi Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 02/07 Ds. Lerep 7073687 110235677 P-IRT: 206332222523

30 Bu Rodyatun Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 03/07 Ds. Lerep 7073363 110235500 P-IRT: 206332222526

31 Bpk Muhib Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 03/07 Ds. Lerep 7073521 110235519 P-IRT: 206332222527

32 Mbk Ani F. Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 03/07 Ds. Lerep 7073572 110240084 P-IRT: 206332222528

33 Bu Ummi N. Keripik Dsn. Karang Bolo Rt 03/07 Ds. Lerep 7073759 110235865 P-IRT: 206332222529

34 Pak Sunaro Keripik Dsn. Soka Rt 01/04 Ds. Lerep 7072606 110234290 P-IRT: 206332222857

35 Bu Rohmi Keripik Dsn. Soka Rt 08/04 Ds. Lerep 7072271 110233976 P-IRT: 206332222698

36 Bu Rohana Keripik Dsn. Lorog Rt 01/06 Ds. Lerep 7074112 110232767 P-IRT: 206332222935

37 Pak Widodo Keripik Dsn. Mrunten Klon Rt 03/02 Ds.Klsd 7072315 110231157 P-IRT: 206332222743

38 Bu Rusiyam Keripik Dsn. Kalisidi Rt 05/06 Ds. Kalisidi 7073291 110231285 Belum ada

39 Bu Biatun Tempe Dsn. Karang Bolo Rt 03/07 Ds. Lerep 7073589 110240056 Belum ada

40 Bu Miati Tempe Dsn. Karang Bolo Rt 03/07 Ds. Lerep 7073797 110235765 Belum ada

41 Pak Justi Tempe Dsn. Lerep Rt 02/02 Ds. Lerep 7070562 110230927 Belum ada

42 Bu Kamsiah Tempe Dsn. Suruhan Rt Ds. Keji 7071519 110232695 Belum ada

43 Pak Sujimin Tahu Genuk Barat Rt 06/03 Kel. Genuk 7074759 110230559 Belum ada

44 Bu Sri Mulyn Roti Dsn. SokaRt 02/04 Ds. Lerep 7073779 110234671 P-IRT: 206332222039

45 Bu Ekowati Roti Dsn. Soka Rt 08/04 Ds. Lerep 7072091 110233547 P-IRT: 206332222142

Page 150: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

136

Lampiran 3

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Modal IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013

No Pengusaha Sumber

Modal

Modal Investasi

Awal

Modal

Kerja/Belanja Modal Operasional

1 Hj. Muqoronah Sendiri Rp 2.000.000,00 Rp703.225,00 Rp73.500,00

2 Mbk Latifah Bank Rp 2.000.000,00 Rp895.550,00 Rp108.500,00

3 Bu Aminah Bank Rp 2.000.000,00 Rp476.600,00 Rp47.800,00

4 Pak Asroh Sendiri Rp 500.000,00 Rp548.000,00 Rp45.500,00

5 Bu Iyaroh Sendiri Rp 500.000,00 Rp186.000,00 Rp7.000,00

6 Bu Qoniah Sendiri Rp 1.000.000,00 Rp641.500,00 Rp51.500,00

7 Bu Solihati Sendiri Rp 500.000,00 Rp176.500,00 Rp15.000,00

8 Hj. Halimah Bank Rp 2.000.000,00 Rp1.053.000,00 Rp110.000,00

9 Pak Khoirun Keluarga Rp 1.000.000,00 Rp636.000,00 Rp52.500,00

10 Bu Murtofiah Bank Rp 1.500.000,00 Rp448.500,00 Rp15.000,00

11 Bu Kiptiah Bank Rp 2.000.000,00 Rp461.250,00 Rp30.000,00

12 Bu Muawanah Bank Rp 2.000.000,00 Rp1.165.250,00 Rp114.000,00

13 Bu Muizzati Bank Rp 1.500.000,00 Rp455.750,00 Rp33.000,00

14 Bu Tihamah Sendiri Rp 500.000,00 Rp85.050,00 Rp5.000,00

15 Bu Rowiyah Sendiri Rp 500.000,00 Rp87.750,00 Rp13.000,00

16 Pak Rohmat Bank Rp 1.500.000,00 Rp789.750,00 Rp66.800,00

17 Bu Sofrotun Sendiri Rp 1.000.000,00 Rp491.200,00 Rp55.000,00

18 Bu Istirohmat Sendiri Rp 1.500.000,00 Rp604.500,00 Rp55.000,00

19 Bu Mulihatun Bank Rp 2.000.000,00 Rp1.073.700,00 Rp108.500,00

20 Bu Rukayah Sendiri Rp 1.500.000,00 Rp789.500,00 Rp24.000,00

21 Bu Jariyah Keluarga Rp 1.500.000,00 Rp685.500,00 Rp60.000,00

22 Bu Mutomimah Bank Rp 2.000.000,00 Rp1.053.000,00 Rp91.000,00

23 Bu Sofiatun Keluarga Rp 500.000,00 Rp783.000,00 Rp65.500,00

24 Bu Alfiah Sendiri Rp 1.000.000,00 Rp348.000,00 Rp5.000,00

25 Bu Khasanah Bank Rp 2.000.000,00 Rp968.000,00 Rp78.500,00

26 Mb.Nafiatun Sendiri Rp 1.500.000,00 Rp522.000,00 Rp45.500,00

27 Bu Rumsah Bank Rp 2.000.000,00 Rp870.000,00 Rp78.500,00

28 Bu Sumiah Sendiri Rp 1.000.000,00 Rp480.000,00 Rp5.000,00

29 Mbk Ummi Keluarga Rp 2.000.000,00 RP 1.044.000,00 Rp84.000,00

30 Bu Rodyatun Sendiri Rp 1.500.000,00 Rp451.250,00 Rp4.000,00

31 Bpk Muhib Sendiri Rp 2.000.000,00 Rp1.063.500,00 Rp81.500,00

32 Mbk Ani F. Bank Rp 1.500.000,00 Rp730.500,00 Rp55.500,00

33 Bu Ummi N. Bank Rp 1.500.000,00 Rp475.750,00 Rp5.000,00

34 Pak Sunaro Sendiri Rp 1.000.000,00 Rp638.250,00 Rp70.500,00

35 Bu Rohmi Sendiri Rp 1.000.000,00 Rp814.500,00 Rp81.000,00

36 Bu Rohana Sendiri Rp 1.000.000,00 Rp446.000,00 Rp40.000,00

37 Pak Widodo Sendiri Rp 2.000.000,00 Rp1.215.250,00 Rp109.000,00

38 Bu Rusiyam Sendiri Rp 500.000,00 Rp166.500,00 Rp15.000,00

39 Bu Biatun Sendiri Rp 500.000,00 Rp175.550,00 Rp30.000,00

40 Bu Miati Sendiri Rp 500.000,00 Rp386.200,00 Rp30.000,00

41 Pak Justi Sendiri Rp 500.000,00 Rp210.650,00 Rp38.000,00

42 Bu Kamsiah Sendiri Rp 500.000,00 Rp168.500,00 Rp8.000,00

43 Pak Sujimin Sendiri Rp 1.000.000,00 Rp660.000,00 Rp41.000,00

44 Bu Sri Mulyani Bank Rp 25.000.000,00 Rp3.237.700,00 Rp255.000,00

45 Bu Ekowati Sendiri Rp 10.000.000,00 Rp657.850,00 Rp20.000,00

Jumlah Rp 55.500.000,00 Rp 29.000.000,00 Rp 2.500.00,00

Rata-rata Rp1.234.000,00 Rp 645.000,00 Rp 55.000,00

Page 151: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

137

Lampiran 4

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Modal Belanja Bahan Baku IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013

No Pengusaha Modal Belanja Harga Satuan Jumlah Bahan Harga Total Jumlah Produk

1 Hj. Muqoronah a. Kedelai

b. Ragi tempe

c. Tepung beras

d. Tepung tapioka

e. Telur

f. Minyak goreng

g. Bawang putih

h. Kemiri

i. Ketumbar

j. Kunir

k. Kencur

l. Daun jeruk

m. Kelapa

n. Garam

o. Penyedap rasa

p. Kayu bakar

q. Plastik

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 8.000,00 100 Gram

Rp 7.000,00 1 Kg

Rp 5.500,00 1 Kg

Rp 16.500,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 20.000,00 1 Ikat

27 Kg

6,75 Gram

10,5 Kg

3,5 Kg/35 Ons

1,75 Kg/42 Butir

14 Liter

7 Ons

7 Ons

7 Pcs

7 Ruas jari

7 Pcs

35 Lembar

3,5 Buah

7 Pcs

7 Pcs

3,5 Ikat

Rp 162.000,00

Rp 600,00

Rp 73.500,00

Rp 19.250,00

Rp 28.875,00

Rp 168.000,00

Rp 17.500,00

Rp 21.000,00

Rp 7.000,00

Rp 7.000,00

Rp 7.000,00

Rp 3.500,00

Rp 14.000,00

Rp 3.500,00

Rp 3.500,00

Rp 70.000,00

Rp 97.000,0

162 Tempe.

3.780 Lembar

Keripik

Tempe/473

Bungkus.

Total Belanja Rp. 703.225,00

2 Mbk. Latifah a. Kedelai

b. Ragi tempe

c. Tepung beras

d. Tepung tapioka

e. Telur

f. Minyak goreng

g. Bawang putih

h. Kemiri

i. Ketumbar

j. Kunir

k. Kencur

l. Daun jeruk

m. Kelapa

n. Garam

o. Penyedap rasa

p. Gas

q. Palstik

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 8.500,00 100 Gram

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

25Kg

6,25 Gram

15 Kg

5 Kg/50 Ons

2,5 Kg/60 Butir

20 Liter

10 Ons

10 Ons

10 Pcs

10 Ruas jari

10 Pcs

50 Lembar

5 Buah

10 Pcs

10 Pcs

15 Kg

Rp 150.000,00

Rp 550,00

Rp 112.500,00

Rp 30.000,00

Rp 42.500,00

Rp 240.000,00

Rp 25.000,00

Rp 30.000,00

Rp 10.000,00

Rp 10.000,00

Rp 10.000,00

Rp 5.000,00

Rp 20.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 75.000,00

Rp 125.000,00

150 Tempe.

5.400 Lembar

Keripik Tempe/

675 Bungkus.

Total Belanja Rp.895.550,00

3 Bu Aminah a. Kedelai

b. Ragi tempe

c. Tepung beras

d. Tepung tapioka

e. Telur

f. Minyak goreng

g. Bawang putih

h. Kemiri

i. Ketumbar

j. Kunir

k. Kencur

l. Daun jeruk

m. Kelapa

n. Garam

o. Penyedap rasa

p. Gas

q. Plastik

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 8.500,00 100 Gram

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 7.000,00 1 Kg

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

15 Kg

3,75 Gram

7,5 Kg

2,5 Kg/25 Ons

1,25 Kg/30 Butir

10 Liter

5 Ons

5 Ons

5 Pcs

5 Ruas jari

5 Pcs

25 Lembar

2,5 Buah

5 Pcs

5 Pcs

7,5 Kg

Rp 90.000,00

Rp 350,00

Rp 63.750,00

Rp 17.500,00

Rp 22.500,00

Rp 120.000,00

Rp 12.500,00

Rp 15.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 2.500,00

Rp 10.000,00

Rp 2.500,00

Rp 2.500,00

Rp 37.500,00

Rp 65.000,00

90 Tempe.

2.700Lembar

Keripik

Tempe/338

Bungkus.

Total Belanja Rp.476.600,00

4 Pak Asroh a. Tempe

b. Tepung beras

c. Tepung tapioka

d. Telur

e. Minyak goreng

f. Bawang putih

g. Kemiri

h. Ketumbar

i. Kunir

j. Kencur

k. Daun jeruk

l. Kelapa

m. Garam

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

30 Tempe

9 Kg

3 Kg/30 Ons

1,5 Kg/36 Butir

12 Liter

6 Ons

6 Ons

6 Pcs

6 Ruas jari

6 Pcs

30 Lembar

3 Buah

6 Pcs

Rp 90.000,00

Rp 76.500,00

Rp 18.000,00

Rp 25.500,00

Rp 156.000,00

Rp 15.000,00

Rp 18.000,00

Rp 6.000,00

Rp 6.000,00

Rp 6.000,00

Rp 3.000,00

Rp 12.000,00

Rp 3.000,00

3.240 Lembar

Keripik

Tempe/405

Bungkus.

Page 152: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

138

n. Penyedap rasa

o. Kayu bakar

p. plastik

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 20.000,00 1 Ikat

6 Pcs

3 Ikat

Rp 3.000,00

Rp 60.000,00

Rp 60.000,00

Total Belanja Rp.548.000,00

5 Bu Iyaroh a. Tempe

b. Tepung beras

c. Tepung tapioka

d. Telur

e. Minyak goreng

f. Bawang putih

g. Kemiri

h. Ketumbar

i. Kunir

j. Kencur

k. Daun jeruk

l. Kelapa

m. Garam

n. Penyedap rasa

o. Kayu bakar

p. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 20.000,00 1 Ikat

10 Tempe besar

3 Kg

1 Kg/10 Ons

0,5 Kg/12 Butir

4 Liter

2 Ons

2 Ons

2 Pcs

2 Ruas jari

2 Pcs

10 Lembar

1 Buah

2 Pcs

2 Pcs

1 Ikat

Rp 30.000,00

Rp 25.500,00

Rp 6.000,00

Rp 8.500,00

Rp 52.000,00

Rp 5.000,00

Rp 6.000,00

Rp 2.000,00

Rp 2.000,00

Rp 2.000,00

Rp 1.000,00

Rp 4.000,00

Rp 1.000,00

Rp 1.000,00

Rp 20.000,00

Rp 20.000,00

1.080 Lembar

Keripik

Tempe/135

Bungkus

Total Belanja Rp.186.000,00

6 Bu Qoniah a. Tempe

b. Kacang tanah

c. Kacang hijau

d. Tepung beras

e. Tepung tapioka

f. Telur

g. Minyak goreng

h. Bawang putih

i. Kemiri

j. Ketumbar

k. Kunir

l. Kencur

m. Daun jeruk

n. Kelapa

o. Garam

p. Penyedap rasa

q. Kayu bakar

r. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 11.000,00 1 Kg

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 20.000,00 1 Ikat

25 Tempe besar

1 Kg

1 Kg

9,5 Kg

3,5 Kg/35 Ons

1,75 Kg/42 Butir

14 Liter

7 Ons

7 Ons

7 Pcs

7 Ruas jari

7 Pcs

35 Lembar

3,5 Buah

7 Pcs

7 Pcs

3,5 Ikat

Rp 75.000,00

Rp 18.000,00

Rp 11.000,00

Rp 80.750,00

Rp 21.000,00

Rp 29.750,00

Rp 182.000,00

Rp 17.500,00

Rp 21.000,00

Rp 7.000,00

Rp 7.000,00

Rp 7.000,00

Rp 3.500,00

Rp 14.000,00

Rp 3.500,00

Rp 3.500,00

Rp 70.000,00

Rp 70.000,00

2.700 Lembar

Keripik

Tempe/338

Bungkus.

70 Bungkus

Keripik Tumpi

Kacang Hijau.

55 Bungkus

Keripik Peyek

Kacang Tanah.

Total Belanja Rp.641.500,00

7 Bu Solihati a. Kacang tanah

b. Kacang hijau

c. Tepung beras

d. Tepung tapioka

e. Telur

f. Minyak goreng

g. Bawang putih

h. Kemiri

i. Ketumbar

j. Kunir

k. Kencur

l. Daun jeruk

m. Kelapa

n. Garam

o. Penyedap rasa

p. Kayu bakar

q. Plastik

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 11.000,00 1 Kg

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 20.000,00 1 Ikat

1 Kg

1 Kg

2 Kg/20 Ons

1 Kg/10 Ons

0,5 Kg/12 Butir

4 Liter

2 Ons

2 Ons

2 Pcs

2 Ruas jari

2 Pcs

10 Lembar

1 Buah

2 Pcs

2 Pcs

1 Ikat

Rp 18.000,00

Rp 11.000,00

Rp 17.000,00

Rp 6.000,00

Rp 8.500,00

Rp 52.000,00

Rp 5.000,00

Rp 6.000,00

Rp 2.000,00

Rp 2.000,00

Rp 2.000,00

Rp 1.000,00

Rp 4.000,00

Rp 1.000,00

Rp 1.000,00

Rp 20.000,00

Rp 20.000,00

70 Bungkus

Keripik Tumpi

Kacang Hijau.

55 Bungkus

Keripik Peyek

Kacang Tanah.

Total belanja Rp.176.500,00

8 Hj. Halimah a. Tempe

b. Tepung beras

c. Tepung tapioka

d. Telur

e. Minyak goreng

f. Bawang putih

g. Kemiri h. Ketumbar

i. Kunir

j. Kencur

k. Daun jeruk

l. Kelapa

m. Garam

n. Penyedap rasa

o. Gas

p. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 7.000,00 1 Kg

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp3 .000,00 1 Ons Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3Kg

60 Tempe

18 Kg

6 Kg/60 Ons

3 Kg/72 Butir

24 Liter

12 Ons

12 Ons 12 Pcs

12 Ruas jari

12 Pcs

60 Lembar

6 Buah

12 Pcs

12 Pcs

18 Kg

Rp 180.000,00

Rp 135.000,00

Rp 42.000,00

Rp 54.000,00

Rp 288.000,00

Rp 30.000,00

Rp 36.000,00 Rp 12.000,00

Rp 12.000,00

Rp 12.000,00

Rp 6.000,00

Rp 24.000,00

Rp 6.000,00

Rp 6.000,00

Rp 90.000,00

Rp 120.000,00

6.480 Lembar

Keripik

Tempe/810

Bungkus.

Total Belanja Rp.1.053.000,00

9 Pak Khoirun a. Tempe Rp 3.000,00 1 Unit 35 Tempe Rp 90.000,00 3.780 Lembar

Page 153: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

139

b. Tepung beras

c. Tepung tapioka

d. Telur

e. Minyak goreng

f. Bawang putih

g. Kemiri

h. Ketumbar

i. Kunir

j. Kencur

k. Daun jeruk

l. Kelapa

m. Garam

n. Penyedap rasa

o. Kayu bakar

p. Plastik

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 20.000,00 1 Ikat

10,5 Kg

3,5 Kg/35 Ons

1,75 Kg/42 Butir

14 Liter

7 Ons

7 Ons

7 Pcs

7 Ruas jari

7 Pcs

35 Lembar

3,5 Buah

7 Pcs

6 Pcs

3,5 Ikat

Rp 89.250,00

Rp 21.000,00

Rp 29.750,00

Rp 182.000,00

Rp 17.500,00

Rp 21.000,00

Rp 7.000,00

Rp 7.000,00

Rp 7.000,00

Rp 3.500,00

Rp 14.000,00

Rp 3.500,00

Rp 3.500,00

Rp 70.000,00

Rp 70.000,00

Keripik

Tempe/473

Bungkus.

Total Belanja Rp.636.000,00

10 Bu Murtofiah a. Tempe

b. Kacang hijau

c. Tepung beras

d. Tepung tapioka

e. Telur

f. Minyak goreng

g. Bawang putih

h. Kemiri

i. Ketumbar

j. Kunir

k. Kencur

l. Daun jeruk

m. Kelapa

n. Garam

o. Penyedap rasa

p. Kayu bakar

q. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 11.000,00 1 Kg

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 2 Kg

15 Tempe

2 Kg

6,5 Kg

2,5 Kg/25 Ons

1,25 Kg/30 Butir

10 Liter

5 Ons

5 Ons

5 Pcs

5 Ruas jari

5 Pcs

25 Lembar

2,5 Buah

5 Pcs

5 Pcs

2,5 Ikat

Rp 45.000,00

Rp 22.000,00

Rp 55.250,00

Rp 15.000,00

Rp 21.250,00

Rp 130.000,00

Rp 12.500,00

Rp 15.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 2.500,00

Rp 10.000,00

Rp 2.500,00

Rp 2.500,00

Rp 50.000,00

Rp 50.000,00

1.620 Lembar

Keripik

Tempe/203

Bungkus.

140 Bungkus

Keripik Tumpi

Kacang Hijau.

Total Belanja Rp.448.500,00

11 Bu Kiptiah a. Tempe

b. Kacang tanah

c. Kacang hijau

d. Bayam

e. Tepung beras

f. Tepung tapioka

g. Telur

h. Minyak goreng

i. Bawang putih

j. Kemiri

k. Ketumbar

l. Kunir

m. Kencur

n. Daun jeruk

o. Kelapa

p. Garam

q. Penyedap rasa

r. Kayu bakar

s. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 11.000,00 1 Kg

Rp 2.000,00 1 Ikat

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 5 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 20.000,00 1 Ikat

10 Tempe besar

1 Kg

1 Kg

5 Ikat

6 Kg

2,5 Kg/25 Ons

1,25 Kg/30 Butir

10 Liter

5 Ons

5 Ons

5 Pcs

5 Ruas jari

5 Pcs

25 Lembar

2,5 Buah

5 Pcs

5 Pcs

2,5 Ikat

Rp 30.000,00

Rp18.000,00

Rp 11.000,00

Rp 10.000,00

Rp 51.000,00

Rp 15.000,00

Rp 21.250,00

Rp 130.000,00

Rp 12.500,00

Rp 15.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 2.500,00

Rp 10.000,00

Rp 2.500,00

Rp 2.500,00

Rp 50.000,00

Rp 65.000,00

1.080 Lembar

Keripik

Tempe/135

Bungkus.

55 Bungkus

Keripik Peyek

Kacang Tanah.

70 Bungkus

Keripik Tumpi

Kacang Hijau.

65 Bungkus

Keripik Bayam.

Total Belanja Rp.461.250,00

12 Bu Muawanah a. Tempe

b. Kacang tanah

c. Tepung beras

d. Tepung tapioka

e. Telur

f. Minyak goreng

g. Bawang putih

h. Kemiri

i. Ketumbar

j. Kunir

k. Kencur l. Daun jeruk

m. Kelapa

n. Garam

o. Penyedap rasa

p. Gas

q. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

50 Tempe

3 Kg

18 Kg

6,5 Kg/65 Ons

3,25 Kg/78 Butir

26 Liter

13 Ons

13 Ons

13 Pcs

13 Ruas jari

13 Pcs 65 Lembar

6,5 Buah

13 Pcs

13 Pcs

18 Kg

Rp 150.000,00

Rp 54.000,00

Rp 153.000,00

Rp 39.000,00

Rp 55.250,00

Rp 338.000,00

Rp 32.500,00

Rp 39.000,00

Rp 13.000,00

Rp 13.000,00

Rp 13.000,00 Rp 6.500,00

Rp 26.000,00

Rp 6.500,00

Rp 6.500,00

Rp 90.000,00

Rp 130.000,00

5.400 Lembar

Keripik tempe/675

Bungkus.

165 Bungkus

Keripik Peyek

KacangTanah.

Total Belanja Rp.1.165.250,00

13 Bu Muizzati a. Tempe

b. Bayam

c. Tepung beras

d. Tepung tapioka

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 2.000,00 1 Ikat

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

20 Tempe besar

5 Ikat

7 Kg

2,5 Kg/25 Ons

Rp 60.000,00

Rp 10.000,00

Rp 59.500,00

Rp 15.000,00

2.160 Lembar

Keripik

Tempe/270

Bungkus.

Page 154: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

140

e. Telur

f. Minyak goreng

g. Bawang putih

h. Kemiri

i. Ketumbar

j. Kunir

k. Kencur

l. Daun jeruk

m. Kelapa

n. Garam

o. Penyedap rasa

p. Gas

q. Plastik

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 5 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

1,25 Kg/30 Butir

10 Liter

5 Ons

5 Ons

5 Pcs

5 Ruas jari

5 Pcs

25 Lembar

2,5 Buah

5 Pcs

5 Pcs

7 Kg

Rp 21.250,00

Rp 130.000,00

Rp 12.500,00

Rp 15.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 2.500,00

Rp 10.000,00

Rp 2.500,00

Rp 2.500,00

Rp 35.000,00

Rp 65.000,00

65 Bungkus

Keripik Bayam.

Total Belanja Rp.455.750,00

14 Bu Tihamah a. Bayam

b. Tepung beras

c. Tepung tapioka

d. Telur

e. Minyak goreng

f. Bawang putih

g. Kemiri

h. Ketumbar

i. Kunir

j. Kencur

k. Daun jeruk

l. Kelapa

m. Garam

n. Penyedap rasa

o. Gas

p. Plastik

Rp 2.000,00 1 Ikat

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

5 Ikat

1 Kg

0,5 Kg/5 Ons

0,25 Kg/6 Butir

2 Liter

1 Ons

1 Ons

1 Pcs

1 Ruas jari

1 Pcs

5 Lembar

0,5 Buah

1 Pcs

1 Pcs

1 Kg

Rp 10.000,00

Rp 8.500,00

Rp 3.000,00

Rp 4.250,00

Rp 26.000,00

Rp 2.500,00

Rp 3.000,00

Rp 1.000,00

Rp 1.000,00

Rp 1.000,00

Rp 500,00

Rp 2.000,00

Rp 500,00

Rp 500,00

Rp 5.000,00

Rp 25.000,00

65 Bungkus

Keripik Bayam.

Total Belanja Rp.91.050,00

15 Bu Rowiyah a. Tempe

b. Tepung beras

c. Tepung tapioka

d. Telur

e. Minyak goreng

f. Bawang putih

g. Kemiri

h. Ketumbar

i. Kunir

j. Kencur

k. Daun jeruk

l. Kelapa

m. Garam

n. Penyedap rasa

o. Gas

p. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 7.000,00 1 Kg

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp3 .000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

5 Tempe

1,5 Kg

0,5 Kg/5 Ons

0,25 Kg/6 Butir

2 Liter

1 Ons

1 Ons

1 Pcs

1 Ruas jari

1 Pcs

5 Lembar

0,5 Buah

1 Pcs

1 Pcs

1,5 Kg

Rp 15.000,00

Rp 11.250,00

Rp 3.500,00

Rp 4.500,00

Rp 24.000,00

Rp 2.500,00

Rp 3.000,00

Rp 1.000,00

Rp 1.000,00

Rp 1.000,00

Rp 500,00

Rp 2.000,00

Rp 500,00

Rp 500,00

Rp 7.500,00

Rp 10.000,00

540 Lembar

Keripik Tempe/68

Bungkus.

Total Belanja Rp.87.750,00

16 Pak Rohmat a. Tempe

b. Tepung beras

c. Tepung tapioka

d. Telur

e. Minyak goreng

f. Bawang putih

g. Kemiri

h. Ketumbar

i. Kunir

j. Kencur

k. Daun jeruk

l. Kelapa

m. Garam

n. Penyedap rasa

o. Gas

p. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 7.000,00 1 Kg

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp3 .000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

45 Tempe

13,5 Kg

4,5 Kg/5 Ons

2,25 Kg/54 Butir

18 Liter

9 Ons

9 Ons

9 Pcs

9 Ruas jari

9 Pcs

45 Lembar

4,5 Buah

9 Pcs

9 Pcs

13,5 Kg

Rp 135.000,00

Rp 101.250,00

Rp 31.500,00

Rp 40.500,00

Rp 216.000,00

Rp 22.500,00

Rp 27.000,00

Rp 9.000,00

Rp 9.000,00

Rp 9.000,00

Rp 4.500,00

Rp 18.000,00

Rp 4.500,00

Rp 4.500,00

Rp 67.500,00

Rp 90.000,00

4.860 Lembar

Keripik

Tempe/608

Bungkus.

Total Belanja Rp.789.750,00

17 Bu Sofrotun a. Tempe

b. Kacang tanah

c. Bayam

d. Tepung beras

e. Tepung tapioka

f. Telur

g. Minyak goreng

h. Bawang putih

i. Kemiri

j. Ketumbar

k. Kunir

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 2.000,00 1 Ikat

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 7.000,00 1 Kg

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp3 .000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

18 Tempe

1 Kg

5 Ikat

7,4 Kg

2,8 Kg/28 Ons

1,4 Kg/34 Butir

11,2 Liter

5,6 Ons

5,6 Ons

5,6 Pcs

5,6 Ruas jari

Rp 54.000,00

Rp 18.000,00

Rp 10.000,00

Rp 55.500,00

Rp 18.900,00

Rp 25.200,00

Rp 134.400,00

Rp 14.000,00

Rp 16.800,00

Rp 5.600,00

Rp 5.600,00

1.944 Lembar

Keripik

Tempe/243

Bungkus.

55 Bungkus

Keripik Peyek

Kacang Tanah.

65 Bungkus

Keripik Bayam.

Page 155: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

141

l. Kencur

m. Daun jeruk

n. Kelapa

o. Garam

p. Penyedap rasa

q. Gas

r. Plastik

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

5,6 Pcs

28 Lembar

2,8 Buah

5,6 Pcs

5,6 Pcs

7,4 Kg

Rp 5.600,00

Rp 2.800,00

Rp 11.200,00

Rp 2.800,00

Rp 2.800,00

Rp 37.000,00

Rp 71.000,00

Total Belanja Rp.491.200,00

18 Bu Istirohmat a. Tempe

b. Kacang hijau

c. Bayam

d. Tepung beras

e. Tepung tapioka

f. Telur

g. Minyak goreng

h. Bawang putih

i. Kemiri

j. Ketumbar

k. Kunir

l. Kencur

m. Daun jeruk

n. Kelapa

o. Garam

p. Penyedap rasa

q. Gas

r. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 11.000,00 1 Kg

Rp 2.000,00 1 Ikat

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 7.000,00 1 Kg

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp3 .000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

20 Tempe

2 Kg

5 Ikat

9 Kg

3,5 Kg/35 Ons

1,75 Kg/42 Butir

14 Liter

7 Ons

7 Ons

7 Pcs

7 Ruas jari

7 Pcs

35 Lembar

3,5 Buah

7 Pcs

7 Pcs

9 Kg

Rp 60.000,00

Rp 22.000,00

Rp 10.000,00

Rp 67.500,00

Rp 24.500,00

Rp 31.500,00

Rp 168.000,00

Rp 17.500,00

Rp 21.000,00

Rp 7.000,00

Rp 7.000,00

Rp 7.000,00

Rp 3.500,00

Rp 14.000,00

Rp 7.000,00

Rp 7.000,00

Rp 45.000,00

Rp 85.000,00

2.160 Lembar

Keripik

Tempe/270

Bungkus.

140 Bungkus

Keripik Tumpi

Kacang Hijau.

65 Bungkus

Keripik Bayam.

Total Belanja Rp.604.500,00

19 Bu Mulihatun a. Tempe

b. Kacang tanah

c. Kacang hijau

d. Bayam

e. Tepung beras

f. Tepung tapioka

g. Telur

h. Minyak goreng

i. Bawang putih

j. Kemiri

k. Ketumbar

l. Kunir

m. Kencur

n. Daun jeruk

o. Kelapa

p. Garam

q. Penyedap rasa

r. Gas

s. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 11.000,00 1 Kg

Rp 2.000,00 1 Ikat

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 7.000,00 1 Kg

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp3 .000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

30 Tempe

2 Kg

2 Kg

10 Ikat

15 Kg

6 Kg/60 Ons

3 Kg/74 Butir

24 Liter

12 Ons

12 Ons

12 Pcs

12 Ruas jari

12 Pcs

60 Lembar

6 Buah

12 Pcs

12 Pcs

15 Kg

Rp 60.000,00

Rp 36.000,00

Rp 22.000,00

Rp 20.000,00

Rp 112.500,00

Rp 42.000,00

Rp 54.000,00

Rp 288.000,00

Rp 30.000,00

Rp 36.000,00

Rp 12.000,00

Rp 12.000,00

Rp 12.000,00

Rp 6.000,00

Rp 24.000,00

Rp 6.000,00

Rp 6.000,00

Rp 75.000,00

Rp 150.000,00

3.240 Lembar

Keripik

Tempe/405

Bungkus.

110 Bungkus

Keripik Peyek

Kacang Tanah.

140 Bungkus

Keripik Tumpi

Kacang hijau.

130 Bungkus

Keripik Bayam.

Total Belanja Rp.1.073.700,00

20 Bu Rukayah a. Kacang tanah

b. Kacang hijau

c. Bayam

d. Tepung beras

e. Tepung tapioka

f. Telur

g. Minyak goreng

h. Bawang putih

i. Kemiri

j. Ketumbar

k. Kunir

l. Kencur

m. Daun jeruk

n. Kelapa

o. Garam

p. Penyedap rasa

q. Gas

r. Plastik

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 11.000,00 1 Kg

Rp 2.000,00 1 Ikat

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 7.000,00 1 Kg

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp3 .000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

3 Kg

3 Kg

15 Ikat

9 Kg

4,5 Kg/45 Ons

2,25 Kg/54 Butir

18 Liter

9 Ons

9 Ons

9 Pcs

9 Ruas jari

9 Pcs

45 Lembar

4,5 Buah

9 Pcs

9 Pcs

9 Kg

Rp 54.000,00

Rp 33.000,00

Rp 30.000,00

Rp 67.500,00

Rp 31.500,00

Rp 40.500,00

Rp 216.000,00

Rp 22.500,00

Rp 27.000,00

Rp 9.000,00

Rp 9.000,00

Rp 9.000,00

Rp 4.500,00

Rp 18.000,00

Rp 9.000,00

Rp 9.000,00

Rp 45.000,00

Rp 135.000,00

165 Bungkus

Keripik Peyek

Kacang Tanah.

210 Bungkus

Keripik Tumpi

Kacang hijau.

195 Bungkus

Keripik Bayam.

Total Belanja Rp.789.500,00

21 Bu Jariyah a. Tempe

b. Kacang tanah

c. Kacang hijau

d. Bayam

e. Tepung beras

f. Tepung tapioka

g. Telur

h. Minyak goreng

i. Bawang putih

j. Kemiri

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 11.000,00 1 Kg

Rp 2.000,00 1 Ikat

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 7.000,00 1 Kg

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp3 .000,00 1 Ons

20 Tempe

1,5 Kg

1,5 Kg

5 Ikat

10 Kg

4 Kg/40 Ons

2 Kg/48 Butir

16 Liter

8 Ons

8 Ons

Rp 60.000,00

Rp 27.000,00

Rp 16.500,00

Rp 10.000,00

Rp 75.000,00

Rp 28.000,00

Rp 36.000,00

Rp 192.000,00

Rp 20.000,00

Rp 24.000,00

2.160 Lembar

Keripik

Tempe/270

Bungkus.

83 Bungkus

Keripik Peyek

Kacang Tanah.

105 Bungkus

Keripik Tumpi

Kacang hijau.

Page 156: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

142

k. Ketumbar

l. Kunir

m. Kencur

n. Daun jeruk

o. Kelapa

p. Garam

q. Penyedap rasa

r. Gas

s. Plastik

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

8 Pcs

8 Ruas jari

8 Pcs

40 Lembar

4 Buah

8 Pcs

8 Pcs

10 Kg

Rp 8.000,00

Rp 8.000,00

Rp 8.000,00

Rp 4.000,00

Rp 16.000,00

Rp 4.000,00

Rp 4.000,00

Rp 50.000,00

Rp 95.000,00

65 Bungkus

Keripik Bayam.

Total Belanja Rp.685.500,00

22 Bu Mutomimah a. Tempe

b. Tepung beras

c. Tepung tapioka

d. Telur

e. Minyak goreng

f. Bawang putih

g. Kemiri

h. Ketumbar

i. Kunir

j. Kencur

k. Daun jeruk

l. Kelapa

m. Garam

n. Penyedap rasa

o. Gas

p. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 7.000,00 1 Kg

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp3 .000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

60 Tempe

18 Kg

6 Kg/60 Ons

3 Kg/72 Butir

24 Liter

12 Ons

12 Ons

12 Pcs

12 Ruas jari

12 Pcs

60 Lembar

6 Buah

12 Pcs

12 Pcs

18 Kg

Rp 180.000,00

Rp 135.000,00

Rp 42.000,00

Rp 54.000,00

Rp 288.000,00

Rp 30.000,00

Rp 36.000,00

Rp 12.000,00

Rp 12.000,00

Rp 12.000,00

Rp 6.000,00

Rp 24.000,00

Rp 6.000,00

Rp 6.000,00

Rp 90.000,00

Rp 120.000,00

6.480 Lembar

Keripik

Tempe/810

Bungkus.

Total Belanja Rp.1.053.000,00

23 Bu Sofiatun a. Tempe

b. Tepung beras

c. Tepung tapioka

d. Telur

e. Minyak goreng

f. Bawang putih

g. Kemiri

h. Ketumbar

i. Kunir

j. Kencur

k. Daun jeruk

l. Kelapa

m. Garam

n. Penyedap rasa

o. Gas

p. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp3 .000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

45 Tempe

13,5 Kg

4,5 Kg/5 Ons

2,25 Kg/54 Butir

18 Liter

9 Ons

9 Ons

9 Pcs

9 Ruas jari

9 Pcs

45 Lembar

4,5 Buah

9 Pcs

9 Pcs

13,5 Kg

Rp 135.000,00

Rp 101.250,00

Rp 27.000,00

Rp 38.250,00

Rp 216.000,00

Rp 22.500,00

Rp 27.000,00

Rp 9.000,00

Rp 9.000,00

Rp 9.000,00

Rp 4.500,00

Rp 18.000,00

Rp 4.500,00

Rp 4.500,00

Rp 67.500,00

Rp 90.000,00

4.860 Lembar

Keripik

Tempe/603

Bungkus.

Total Belanja Rp.783.000,00

24 Bu Alfiah a. Tempe

b. Tepung beras

c. Tepung tapioka

d. Telur

e. Minyak goreng

f. Bawang putih

g. Kemiri

h. Ketumbar

i. Kunir

j. Kencur

k. Daun jeruk

l. Kelapa

m. Garam

n. Penyedap rasa

o. Gas

p. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp3 .000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

20 Tempe

6 Kg

2 Kg/20 Ons

1 Kg/24 Butir

8 Liter

4 Ons

4 Ons

4 Pcs

4 Ruas jari

4 Pcs

20 Lembar

2 Buah

4 Pcs

4 Pcs

6 Kg

Rp 60.000,00

Rp 45.000,00

Rp 12.000,00

Rp 17.000,00

Rp 96.000,00

Rp 10.000,00

Rp 12.000,00

Rp 4.000,00

Rp 4.000,00

Rp 4.000,00

Rp 2.000,00

Rp 8.000,00

Rp 2.000,00

Rp 2.000,00

Rp 30.000,00

Rp 40.000,00

2.160 Lembar

Keripik

Tempe/270

Bungkus.

Total Belanja Rp.348.000,00

25 Bu Khasanah a. Tempe

b. Tepung beras

c. Tepung tapioka

d. Telur e. Minyak goreng

f. Bawang putih

g. Kemiri

h. Ketumbar

i. Kunir

j. Kencur

k. Daun jeruk

l. Kelapa

m. Garam

n. Penyedap rasa

o. Gas

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp3 .000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

55 Tempe

16,5 Kg

5,5 Kg/55 Ons

2,75 Kg/66 Butir 22 Liter

11 Ons

11 Ons

11 Pcs

11 Ruas jari

11 Pcs

55 Lembar

5,5 Buah

11 Pcs

11 Pcs

16,5 Kg

Rp 165.000,00

Rp 123.750,00

Rp 33.000,00

Rp 46.750,00 Rp 264.000,00

Rp 27.500,00

Rp 33.000,00

Rp 11.000,00

Rp 11.000,00

Rp 11.000,00

Rp 5.500,00

Rp 22.000,00

Rp 11.000,00

Rp 11.000,00

Rp 82.500,00

5.940 Lembar

Keripik

Tempe/743

Bungkus.

Page 157: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

143

p. Plastik Rp

Total Belanja Rp.968.000,00

26 Mb.Nafiatun a. Tempe

b. Tepung beras

c. Tepung tapioka

d. Telur

e. Minyak goreng

f. Bawang putih

g. Kemiri

h. Ketumbar

i. Kunir

j. Kencur

k. Daun jeruk

l. Kelapa

m. Garam

n. Penyedap rasa

o. Gas

p. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

30 Tempe

9 Kg

3 Kg/30 Ons

1,5 Kg/36 Butir

12 Liter

6 Ons

6 Ons

6 Pcs

6 Ruas jari

6 Pcs

30 Lembar

3 Buah

6 Pcs

6 Pcs

9 Kg

Rp 90.000,00

Rp 67.500,00

Rp 18.000,00

Rp 25.500,00

Rp 144.000,00

Rp 15.000,00

Rp 18.000,00

Rp 6.000,00

Rp 6.000,00

Rp 6.000,00

Rp 3.000,00

Rp 12.000,00

Rp 3.000,00

Rp 3.000,00

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

3.240 Lembar

Keripik

Tempe/405

Bungkus.

Total Belanja Rp.522.000,00

27 Bu Rumsah a. Tempe

b. Tepung beras

c. Tepung tapioka

d. Telur

e. Minyak goreng

f. Bawang putih

g. Kemiri

h. Ketumbar

i. Kunir

j. Kencur

k. Daun jeruk

l. Kelapa

m. Garam

n. Penyedap rasa

o. Gas

p. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

50 Tempe

15 Kg

5 Kg/5 Ons

2,5 Kg/60 Butir

20 Liter

10 Ons

10 Ons

10 Pcs

10 Ruas jari

10 Pcs

50 Lembar

5 Buah

10 Pcs

10 Pcs

15 Kg

Rp 150.000,00

Rp 112.500,00

Rp 30.000,00

Rp 42.500,00

Rp 240.000,00

Rp 25.000,00

Rp 30.000,00

Rp 10.000,00

Rp 10.000,00

Rp 10.000,00

Rp 5.000,00

Rp 20.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 75.000,00

Rp 100.000,00

5.400 Lembar

Keripik tempe/675

Bungkus.

Total Belanja Rp.870.000,00

28 Bu Sumiah a. Tempe

b. Tepung beras

c. Tepung tapioka

d. Telur

e. Minyak goreng

f. Bawang putih

g. Kemiri

h. Ketumbar

i. Kunir

j. Kencur

k. Daun jeruk

l. Kelapa

m. Garam

n. Penyedap rasa

o. Gas

p. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

25 Tempe

7,5 Kg

2,5 Kg/25 Ons

1,25 Kg/30 Butir

10 Liter

5 Ons

5 Ons

5 Pcs

5 Ruas jari

5 Pcs

25 Lembar

2,5 Buah

5 Pcs

5 Pcs

7,5 Kg

Rp 75.000,00

Rp 56.250,00

Rp 15.000,00

Rp 21.250,00

Rp 120.000,00

Rp 12.500,00

Rp 15.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 2.500,00

Rp 10.000,00

Rp 2.500,00

Rp 2.500,00

Rp 112.500,00

Rp 30.000,00

2.700 Lembar

Keripik

Tempe/338

Bungkus.

Total Belanja Rp.490.000,00

29 Mb. Ummi a. Tempe

b. Tepung beras

c. Tepung tapioka

d. Telur

e. Minyak goreng

f. Bawang putih

g. Kemiri

h. Ketumbar

i. Kunir

j. Kencur

k. Daun jeruk

l. Kelapa m. Garam

n. Penyedap rasa

o. Gas

p. Plastik

Rp 3.000,00 1 Unit

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

60 Tempe

18 Kg

6 Kg/60 Ons

3 Kg/72 Butir

24 Liter

12 Ons

12 Ons

12 Pcs

12 Ruas jari

12 Pcs

60 Lembar

6 Buah 12 Pcs

12 Pcs

18 Kg

Rp 180.000,00

Rp 135.000,00

Rp 36.000,00

Rp 51.000,00

Rp 288.000,00

Rp 30.000,00

Rp 36.000,00

Rp 12.000,00

Rp 12.000,00

Rp 12.000,00

Rp 6.000,00

Rp 24.000,00 Rp 6.000,00

Rp 6.000,00

Rp 90.000,00

Rp 120.000,00

6.480 Lembar

Keripik

Tempe/810

Bungkus.

Total Belanja RP.1.044.000,00

30 Bu Rodyatun a. Tempe

b. Kacang tanah

c. Kacang hijau

d. Bayam

e. Tepung beras

f. Tepung tapioka

Rp 4.000,00 1 Unit

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 11.000,00 1 Kg

Rp 2.000,00 1 Ikat

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

10 Tempe besar

1 Kg

1 Kg

5 Ikat

6 Kg

2,5 Kg/25 Ons

Rp 40.000,00

Rp18.000,00

Rp 11.000,00

Rp 10.000,00

Rp 51.000,00

Rp 15.000,00

1.080 Lembar

Keripik

Tempe/135

Bungkus.

55 Bungkus

Keripik Peyek

Page 158: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

144

g. Telur

h. Minyak goreng

i. Bawang putih

j. Kemiri

k. Ketumbar

l. Kunir

m. Kencur

n. Daun jeruk

o. Kelapa

p. Garam

q. Penyedap rasa

r. Gas

s. Plastik

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 5 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

1,25 Kg/30 Butir

10 Liter

5 Ons

5 Ons

5 Pcs

5 Ruas jari

5 Pcs

25 Lembar

2,5 Buah

5 Pcs

5 Pcs

6 Kg

Rp 21.250,00

Rp 130.000,00

Rp 12.500,00

Rp 15.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 2.500,00

Rp 10.000,00

Rp 2.500,00

Rp 2.500,00

Rp 30.000,00

Rp 65.000,00

Kacang Tanah.

70 Bungkus

Keripik Tumpi

Kacang Hijau.

65 Bungkus

Keripik Bayam.

Total Belanja Rp.451.250,00

31 Pak Muhib a. Tempe

b. Kacang tanah

c. Kacang hijau

d. Bayam

e. Tepung beras

f. Tepung tapioka

g. Telur

h. Minyak goreng

i. Bawang putih

j. Kemiri

k. Ketumbar

l. Kunir

m. Kencur

n. Daun jeruk

o. Kelapa

p. Garam

q. Penyedap rasa

r. Gas

s. Plastik

Rp 4.000,00 1 Unit

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 11.000,00 1 Kg

Rp 2.000,00 1 Ikat

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 7.000,00 1 Kg

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp3 .000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

30 Tempe

2 Kg

2 Kg

10 Ikat

15 Kg

6 Kg/60 Ons

3 Kg/74 Butir

24 Liter

12 Ons

12 Ons

12 Pcs

12 Ruas jari

12 Pcs

60 Lembar

6 Buah

12 Pcs

12 Pcs

15 Kg

Rp 120.000,00

Rp 36.000,00

Rp 22.000,00

Rp 20.000,00

Rp 112.500,00

Rp 42.000,00

Rp 54.000,00

Rp 288.000,00

Rp 30.000,00

Rp 36.000,00

Rp 12.000,00

Rp 12.000,00

Rp 12.000,00

Rp 6.000,00

Rp 24.000,00

Rp 6.000,00

Rp 6.000,00

Rp 75.000,00

Rp 150.000,00

3.240 Lembar

Keripik

Tempe/405

Bungkus.

110 Bungkus

Keripik Peyek

Kacang Tanah.

70 Bungkus

Keripik Tumpi

Kacang hijau.

130 Bungkus

Keripik Bayam.

Total Belanja Rp.1.063.500,00

32 Mb. Ani F. a. Tempe

b. Kacang tanah

c. Kacang hijau

d. Bayam

e. Tepung beras

f. Tepung tapioka

g. Telur

h. Minyak goreng

i. Bawang putih

j. Kemiri

k. Ketumbar

l. Kunir

m. Kencur

n. Daun jeruk

o. Kelapa

p. Garam

q. Penyedap rasa

r. Gas

s. Plastik

Rp 4.000,00 1 Unit

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 11.000,00 1 Kg

Rp 2.000,00 1 Ikat

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 7.000,00 1 Kg

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp3 .000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

20 Tempe

1,5 Kg

1,5 Kg

5 Ikat

10 Kg

4 Kg/40 Ons

2 Kg/48 Butir

16 Liter

8 Ons

8 Ons

8 Pcs

8 Ruas jari

8 Pcs

40 Lembar

4 Buah

8 Pcs

8 Pcs

10 Kg

Rp 80.000,00

Rp 27.000,00

Rp 16.500,00

Rp 10.000,00

Rp 75.000,00

Rp 28.000,00

Rp 36.000,00

Rp 192.000,00

Rp 20.000,00

Rp 24.000,00

Rp 8.000,00

Rp 8.000,00

Rp 8.000,00

Rp 4.000,00

Rp 16.000,00

Rp 4.000,00

Rp 4.000,00

Rp 75.000,00

Rp 95.000,00

2.160 Lembar

Keripik

Tempe/270

Bungkus.

83 Bungkus

Keripik Peyek

Kacang Tanah.

105 Bungkus

Keripik Tumpi

Kacang hijau.

65 Bungkus

Keripik Bayam.

Total Belanja Rp.730.500,00

33 Mb. Ummi N. a. Tempe

b. Bayam

c. Tepung beras

d. Tepung tapioka

e. Telur

f. Minyak goreng

g. Bawang putih

h. Kemiri

i. Ketumbar

j. Kunir

k. Kencur l. Daun jeruk

m. Kelapa

n. Garam

o. Penyedap rasa

p. Gas

q. Plastik

Rp 4.000,00 1 Unit

Rp 2.000,00 1 Ikat

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs Rp 100,00 5 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

20 Tempe besar

5 Ikat

7 Kg

2,5 Kg/25 Ons

1,25 Kg/30 Butir

10 Liter

5 Ons

5 Ons

5 Pcs

5 Ruas jari

5 Pcs 25 Lembar

2,5 Buah

5 Pcs

5 Pcs

7 Kg

Rp 80.000,00

Rp 10.000,00

Rp 59.500,00

Rp 15.000,00

Rp 21.250,00

Rp 130.000,00

Rp 12.500,00

Rp 15.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00 Rp 2.500,00

Rp 10.000,00

Rp 2.500,00

Rp 2.500,00

Rp 35.000,00

Rp 65.000,00

2.160 Lembar

Keripik

Tempe/270

Bungkus.

65 Bungkus

Keripik Bayam.

Total Belanja Rp.475.750,00

34 Pak Sunarno a. Tempe

b. Kacang tanah

c. Kacang hijau

d. Tepung beras

Rp 4.000,00 1 Unit

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 11.000,00 1 Kg

Rp 8.500,00 1 Kg

25 Tempe besar

1 Kg

1 Kg

9,5 Kg

Rp 75.000,00

Rp 18.000,00

Rp 11.000,00

Rp 100.000,00

2.700 Lembar

Keripik

Tempe/338

Bungkus.

Page 159: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

145

e. Tepung tapioka

f. Telur

g. Minyak goreng

h. Bawang putih

i. Kemiri

j. Ketumbar

k. Kunir

l. Kencur

m. Daun jeruk

n. Kelapa

o. Garam

p. Penyedap rasa

q. Gas

r. Plastik

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

3,5 Kg/35 Ons

1,75 Kg/42 Butir

14 Liter

7 Ons

7 Ons

7 Pcs

7 Ruas jari

7 Pcs

35 Lembar

3,5 Buah

7 Pcs

7 Pcs

9,5 Kg

Rp 21.000,00

Rp 29.750,00

Rp 182.000,00

Rp 17.500,00

Rp 21.000,00

Rp 7.000,00

Rp 7.000,00

Rp 7.000,00

Rp 3.500,00

Rp 14.000,00

Rp 3.500,00

Rp 3.500,00

Rp 47.500,00

Rp 70.000,00

70 Bungkus

Keripik Tumpi

Kacang Hijau.

55 Bungkus

Keripik Peyek

Kacang Tanah.

Rp.638.250,00

35 Bu Rohmi a. Kacang tanah

b. Kacang hijau

c. Bayam

d. Tepung beras

e. Tepung tapioka

f. Telur

g. Minyak goreng

h. Bawang putih

i. Kemiri

j. Ketumbar

k. Kunir

l. Kencur

m. Daun jeruk

n. Kelapa

o. Garam

p. Penyedap rasa

q. Gas

r. Plastik

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 11.000,00 1 Kg

Rp 2.000,00 1 Ikat

Rp 7.500,00 1 Kg

Rp 7.000,00 1 Kg

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 12.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp3 .000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

3 Kg

3 Kg

15 Ikat

9 Kg

4,5 Kg/45 Ons

2,25 Kg/54 Butir

18 Liter

9 Ons

9 Ons

9 Pcs

9 Ruas jari

9 Pcs

45 Lembar

4,5 Buah

9 Pcs

9 Pcs

9 Kg

Rp 54.000,00

Rp 33.000,00

Rp 30.000,00

Rp 67.500,00

Rp 31.500,00

Rp 40.500,00

Rp 216.000,00

Rp 22.500,00

Rp 27.000,00

Rp 9.000,00

Rp 9.000,00

Rp 9.000,00

Rp 4.500,00

Rp 18.000,00

Rp 9.000,00

Rp 9.000,00

Rp 90.000,00

Rp 135.000,00

165 Bungkus

Keripik Peyek

Kacang Tanah.

210 Bungkus

Keripik Tumpi

Kacang hijau.

195 Bungkus

Keripik Bayam.

Total Belanja Rp.814.500,00

36 Bu Rohana a. Tempe

b. Kacang hijau

c. Tepung beras

d. Tepung tapioka

e. Telur

f. Minyak goreng

g. Bawang putih

h. Kemiri

i. Ketumbar

j. Kunir

k. Kencur

l. Daun jeruk

m. Kelapa

n. Garam

o. Penyedap rasa

p. Gas

q. Plastik

Rp 4.000,00 1 Unit

Rp 11.000,00 1 Kg

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

15 Tempe

2 Kg

6,5 Kg

2,5 Kg/25 Ons

1,25 Kg/30 Butir

10 Liter

5 Ons

5 Ons

5 Pcs

5 Ruas jari

5 Pcs

25 Lembar

2,5 Buah

5 Pcs

5 Pcs

6,5 Kg

Rp 60.000,00

Rp 22.000,00

Rp 55.250,00

Rp 15.000,00

Rp 21.250,00

Rp 130.000,00

Rp 12.500,00

Rp 15.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 2.500,00

Rp 10.000,00

Rp 2.500,00

Rp 2.500,00

Rp 32.500,00

Rp 50.000,00

1.620 Lembar

Keripik

Tempe/675

Bungkus.

140 Bungkus

Keripik Tumpi

Kacang Hijau.

Total Belanja Rp.446.000,00

37 Pak Widodo a. Tempe

b. Kacang tanah

c. Tepung beras

d. Tepung tapioka

e. Telur

f. Minyak goreng

g. Bawang putih

h. Kemiri

i. Ketumbar

j. Kunir

k. Kencur

l. Daun jeruk

m. Kelapa n. Garam

o. Penyedap rasa

p. Gas

q. Plastik

Rp 4.000,00 1 Unit

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

50 Tempe

3 Kg

18 Kg

6,5 Kg/65 Ons

3,25 Kg/78 Butir

26 Liter

13 Ons

13 Ons

13 Pcs

13 Ruas jari

13 Pcs

65 Lembar

6,5 Buah 13 Pcs

13 Pcs

18 Kg

Rp 200.000,00

Rp 54.000,00

Rp 153.000,00

Rp 39.000,00

Rp 55.250,00

Rp 338.000,00

Rp 32.500,00

Rp 39.000,00

Rp 13.000,00

Rp 13.000,00

Rp 13.000,00

Rp 6.500,00

Rp 26.000,00 Rp 6.500,00

Rp 6.500,00

Rp 90.000,00

Rp 130.000,00

5.400 Lembar

Keripik tempe/675

Bungkus.

165 Bungkus

Keripik Peyek

KacangTanah.

Total Belanja Rp.1.215.250,00

38 Bu Rusiyam a. Kacang tanah

b. Kacang hijau

c. Tepung beras

d. Tepung tapioka

e. Telur

f. Minyak goreng

Rp 18.000,00 1 Kg

Rp 11.000,00 1 Kg

Rp 8.500,00 1 Kg

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 17.000,00 1 Kg

Rp 13.000,00 1 Liter

1 Kg

1 Kg

2 Kg/20 Ons

1 Kg/10 Ons

0,5 Kg/12 Butir

4 Liter

Rp 18.000,00

Rp 11.000,00

Rp 17.000,00

Rp 6.000,00

Rp 8.500,00

Rp 52.000,00

70 Bungkus

Keripik Tumpi

Kacang Hijau.

55 Bungkus

Keripik Peyek

Kacang Tanah.

Page 160: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

146

g. Bawang putih

h. Kemiri

i. Ketumbar

j. Kunir

k. Kencur

l. Daun jeruk

m. Kelapa

n. Garam

o. Penyedap rasa

p. Gas

q. Plastik

Rp 2.500,00 1 Ons

Rp 3.000,00 1 Ons

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 1.000,00 1 Ruas jari

Rp 1.000,00 1 Pcs

Rp 100,00 1 Lembar

Rp 4.000,00 1 Buah

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 500,00 1 Pcs

Rp 15.000,00 3 Kg

2 Ons

2 Ons

2 Pcs

2 Ruas jari

2 Pcs

10 Lembar

1 Buah

2 Pcs

2 Pcs

2 Kg

Rp 5.000,00

Rp 6.000,00

Rp 2.000,00

Rp 2.000,00

Rp 2.000,00

Rp 1.000,00

Rp 4.000,00

Rp 1.000,00

Rp 1.000,00

Rp 10.000,00

Rp 20.000,00

Total Belanja Rp.166.500,00

39 Bu Biatun Kedelai

Ragi tempe

Plastik

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 8.500,00 100 Gram

25 Kg

6,25 Gram

Rp 150.000,00

Rp 550,00

Rp 25.000,00

150 Tempe

Total Belanja Rp. 175.550,00

40 Bu Miati Kedelai

Ragi tempe

Plastik

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 8.500,00 100 Gram

55 Kg

13,75 Gram

Rp 330.000,00

Rp 1.200,00

Rp 55.000,00

330 Tempe

Total Belanja Rp. 386.200,00

41 Pak Jasti Kedelai

Ragi tempe

Plastik

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 8.500,00 100 Gram

30 Kg

7,5

Rp 180.000,00

Rp 650,00

Rp 30.000,00

180 Tempe

Total Belanja Rp. 210.650,00

42 Bu Kamsiah Kedelai

Ragi tempe

Plastik

Rp 6.000,00 1 Kg

Rp 8.500,00 100 Gram

24 Kg

6 Gram

Rp 144.000,00

Rp 500,00

Rp 24.000,00

144 Tempe

Total Belanja Rp 168.500,00

43 Pak Sujimin Kedelai

Bahan kemasan

Rp 6.000,00 1 Kg 1 Kw Rp 600.000,00

Rp 60.000,000

500 Potong Tahu

Total Belanja Rp. 660.000,00

44 Bu Sri Mulyani a. Tepung terigu

b. Ragi instan

c. Gula pasir

d. Coklat

e. Mentega

f. Mentega putih

g. Garam

h. Susu bubuk

i. Susu kntl mnis

j. Plastik kemasan

Rp 12.000,00 1Kg

Rp 1.300,00 1Pcs

Rp 12.000,00 1Kg

Rp 20.000,00 1Kg

Rp 35.000,00 340 Gr

Rp 8.000,00 1Kg

Rp 1.000 1Pcs

Rp 20.000 150 Gr

Rp 7.500,00 1Kaleng

90 Kg

9 Pcs

45 Kg

6 Kg

2000 Gr

45 Kg

10 Pcs

3.000 Gr

18 Kaleng

Rp 1.080.000,00

Rp 11.700,00

Rp 540.000,00

Rp 120.000,00

Rp 206.000,00

Rp 360.000,00

Rp 10.000,00

Rp 400.000,00

Rp 135.000,00

Rp 375.000,00

250 bungkus roti

tawar

250 bungkus roti

sobek

250 bungkus roti

manis

Total Belanja Rp.3.237.700,00

45 Bu Ekowati a. Telur

b. Gula pasir

c. Susu kntal mnis

d. Vanili bubuk

e. Ovalet

f. Margarin

g. Tepung maizena

h. Tepung terigu

i. Mentega

j. Garam

k. Coklat bubuk

l. DCC

m. Baking powder

n. Bahan kemasan

Rp 17.000,00 1Kg

Rp 12.000,00 1Kg

Rp 7.500,00 1Kaleng

Rp 100,00 1Pcs

Rp 500 1 Pcs

Rp 8.000,00 250Gr

Rp 3.000,00 150Gr

Rp 12.000,00 1Kg

Rp 35.000,00 350 Gr

Rp 500,00 1Pcs

Rp 6.500,00 50Gr

Rp 20.000,00 1Kg

Rp 4.000,00 45Gr

3,75Kg/90 Butir

7,5 Kg

1 Kaleng

15 Pcs

10 Pcs

875 Gr

150 Gr

5,3 Kg

1,5 Kg

10 Pcs

300 Gr

500 Gr

1 Pcs

Rp 63.750,00

Rp 90.000,00

Rp 7.500,00

Rp 1.500,00

Rp 5.000,00

Rp 28.000,00

Rp 3.000,00

Rp 63.600,00

Rp 150.000,00

Rp 5.000,00

Rp 39.000,00

Rp 10.000,00

Rp 4.000,00

Rp 187.500,00

125 Bolu kukus

125 Cup cake

125 Brownies

Total Belanja Rp. 657.850,00

Page 161: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

147

Lampiran 5

Tabulasi Jawaban Responten Tentang Modal Operasional IRTP Ungaran Barat Tahun 2013

No Pengusaha Modal Operasional Besaran Modal

Operasional

Total Modal

Operasional

1 Hj. Muqoronah a. Listrik

b. Telepon

c. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 63.500,00

Rp 73.500,00

2 Mbk Latifah a. Listrik

b. Telepon c. Internet

d. Transport Pemasaran

e. Upah Tenaga Kerja

Rp 6.000,00

Rp 5.000,00 Rp 5.000,00

Rp 10.000,00

Rp 82.500,00

Rp 108.500,00

3 Bu Aminah a. Listrik

b. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00

Rp 42.800,00 Rp 47.800,00

4 Pak Asroh a. Listrik

b. Telepon

c. Upah Tenaga Kerja

Rp 2.000,00

Rp 3.000,00

Rp 40.500,00

Rp 45.500,00

5 Bu Iyaroh a. Listrik

b. Transport Pemasaran

Rp 2.000,00

Rp 5.000,00 Rp 7.000,00

6 Bu Qoniah a. Listrik

b. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00

Rp 46.300,00 Rp 51.500,00

7 Bu Solihati a. Listrik

b. Transport Pemasaran

Rp 5.000,00

Rp 10.000,00 Rp 15.000,00

8 Hj. Halimah a. Listrik

b. Telepon c. Transport Pemasaran

d. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00 Rp 20.000,00

Rp 81.000,00

Rp 110.000,00

9 Pak Khoirun a. Listrik

b. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00

Rp 47.300,00 Rp 52.500,00

10 Bu Murtofiah a. Listrik

b. Transport Pemasaran

Rp 5.000,00

Rp 10.000,00 Rp 15.000,00

11 Bu Kiptiah a. Listrik

b. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00

Rp 25.000,00 Rp 30.000,00

12 Bu Muawanah a. Listrik

b. Telepon

c. Transport Pemasaran

d. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00

Rp 20.000,00

Rp 84.000,00

Rp 114.000,00

13 Bu Muizzati a. Listrik

b. Transport Pemasaran c. Upah Tenaga Kerja

Rp 3.000,00

Rp 5.000,00 Rp 25.000,00

Rp 33.000,00

14 Bu Tihamah a. Listrik b. Transport Pemasaran

Rp 2.000,00 Rp 3.000,00

Rp 5.000,00

15 Bu Rowiyah a. Listrik b. Transport Pemasaran

Rp 3.000,00 Rp 10.000,00

Rp 13.000,00

16 Pak Rohmat a. Listrik b. Upah Tenaga Kerja

Rp 6.000,00 Rp 60.800,00

Rp 66.800,00

17 Bu Sofrotun a. Listrik b. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00 Rp 50.000,00

Rp 55.000,00

18 Bu Istirohmat a. Listrik b. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00 Rp 50.000,00

Rp 55.000,00

19 Bu Mulihatun a. Listrik b. Telepon

c. Transport Pemasaran

d. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00 Rp 5.000,00

Rp 20.000,00

Rp 78.500,00

Rp 108.500,00

20 Bu Rukayah a. Listrik

b. Upah Tenaga Kerja

Rp 4.000,00

Rp 20.000,00 Rp 24.000,00

21 Bu Jariyah a. Listrik

b. Upah Tenaga Kerja

Rp 3.000,00

Rp 57.000,00 Rp 60.000,00

22 Bu Mutomimah a. Listrik

b. Telepon c. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00 Rp 81.000,00

Rp 91.000,00

23 Bu Sofiatun a. Listrik b. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00 Rp 60.300,00

Rp 65.500,00

24 Bu Alfiah Listrik Rp 5.000,00 Rp 5.000,00

Page 162: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

148

25 Bu Khasanah a. Listrik b. Upah Tenaga Kerja

Rp 3.000,00 Rp 74.500,00

Rp 78.500,00

26 Mb.Nafiatun a. Listrik b. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00 Rp 40.500,00

Rp 45.500,00

27 Bu Rumsah a. Listrik b. Telepon

c. Upah Tenaga Kerja

Rp 6.000,00 Rp 5.000,00

Rp 67.500,00

Rp 78.500,00

28 Bu Sumiah Listrik Rp 5.000,00 Rp 5.000,00

29 Mbk Ummi a. Listrik b. Upah Tenaga Kerja

Rp 3.000,00 Rp 81.000,00

Rp 84.000,00

30 Bu Rodyatun Listrik Rp 4.000,00 Rp 4.000,00

31 Bpk Muhib a. Listrik

b. Telepon c. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00

Rp 5.000,00 Rp 71.500,00

Rp 81.500,00

32 Mbk Ani F. a. Listrik b. Upah Tenaga Kerja

Rp 3.000,00 Rp 52.300,00

Rp 55.500,00

33 Bu Ummi N. Listrik Rp 5.000,00 Rp 5.000,00

34 Pak Sunaro a. Listrik

b. Transport Pemasaran c. Upah Tenaga Kerja

Rp 4.000,00

Rp 20.000,00 Rp 46.300,00

Rp 70.500,00

35 Bu Rohmi a. Listrik b. Transport Pemasaran

c. Upah Tenaga Kerja

Rp 4.000,00 Rp 20.000,00

Rp 57.000,00

Rp 81.000,00

36 Bu Rohana a. Listrik

b. Transport Pemasaran

c. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00

Rp 10.000,00

Rp 25.000,00

Rp 40.000,00

37 Pak Widodo a. Listrik

b. Telepon

c. Transport Pemasaran d. Upah Tenaga Kerja

Rp 2.000,00

Rp 3.000,00

Rp 20.000,00 Rp 84.000,00

Rp 109.000,00

38 Bu Rusiyam a. Listrik b. Transport Pemasaran

Rp 5.000,00 Rp 10.000,00

Rp 15.000,00

39 Bu Biatun Listrik Lain-lain

Rp 5.000,00 Rp 25.000,00

Rp 30.000,00

40 Bu Miati a. Listrik b. Upah Tenaga Kerja

Rp 5.000,00 Rp 25.000,00

Rp 30.000,00

41 Pak Jasti a. Listrik b. Transport Pemasaran

c. Upah Tenaga Kerja

Rp 3.000,00 Rp 10.000,00

Rp 25.000,00

Rp 38.000,00

42 Bu Kamsiah a. Listrik

b. Transport Pemasaran

Rp 3.000,00

Rp 5.000,00 Rp 8.000,00

43 Pak Sujimin a. Listrik

b. Transport Pemasaran

c. Upah Tenaga Kerja

Rp 6.000,00

Rp 10.000,00

Rp 25.000,00

Rp 41.000,00

44 Bu Sri Mulyani a. Listrik

b. Transport pemasaran

c. Upah Tenaga Kerja

Rp 15.000,00

Rp 100.000,00

Rp 140.000,00

Rp 255.000,00

45 Bu Ekowati a. Listrik

b. Transport Pemasaran c. Telepon

Rp 5.000,00

Rp 10.000,00 Rp 5.000,00

Rp 20.000,00

Jumlah Rp 2.428.000,00

Rata-rata Rp 54.000,00

Page 163: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

149

Lampiran 6

Tabulasi Jawaban Tentang Bahan Baku IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013

No Pengusaha Jenis Bahan Baku Jumlah Bahan Baku Perolehan

1 Hj. Muqoronah Kedelai

Tempe

27 Kg

35 Tempe Pasar Bandarjo

2 Mbk Latifah Kedelai

Tempe

25 Kg

50 Tempe Pasar Bandarjo

3 Bu Aminah Kedelai

Tempe

15 Kg

25 Tempe Pasar Bandarjo

4 Pak Asroh Tempe 30 Tempe Pasar Bandarjo

5 Bu Iyaroh Tempe 10 Tempe Pasar Bandarjo

6 Bu Qoniah Tempe

Kacang tanah

Kacang hijau

25 Tempe

1 Kg

1 Kg

Pasar Bandarjo

7 Bu Solihati Kacang tanah

Kacang hijau

1 Kg

1 Kg Pasar Bandarjo

8 Hj. Halimah Tempe 60 Tempe Pasar Bandarjo

9 Pak Khoirun Tempe 35 Tempe Pasar Bandarjo

10 Bu Murtofiah Tempe

Kacang hijau

15 Tempe

2 Kg Pasar Bandarjo

11 Bu Kiptiah Tempe

Kacang tanah

Kacang hijau

Bayam

10 Tempe

1 Kg

1 Kg

5 Ikat

Pasar Bandarjo

12 Bu Muawanah Tempe

Kacang tanah

50 Tempe

3 Kg Pasar Bandarjo

13 Bu Muizzati Tempe

Bayam

20 Tempe

5 Ikat Pasar Bandarjo

14 Bu Tihamah Bayam 5 Ikat Pasar Bandarjo

15 Bu Rowiyah Tempe 5 Tempe Pasar Bandarjo

16 Pak Rohmat Tempe 45 Tempe Pasar Bandarjo

17 Bu Sofrotun Tempe

Kacang tanah

Bayam

18 Tempe

1 Kg

5 Ikat

Pasar Bandarjo

18 Bu Istirohmat Tempe

Kacang hijau

Bayam

20 Tempe

2 Kg

5 Ikat

Pasar Bandarjo

19 Bu Mulihatun Tempe

Kacang tanah

Kacang hijau

Bayam

30 Tempe

2 Kg

2 Kg

10

Pasar Bandarjo

20 Bu Rukayah Kacang tanah

Kacang hijau

Bayam

3 Kg

3 Kg

15

Pasar Bandarjo

21 Bu Jariyah Tempe

Kacang tanah

Kacang hijau

Bayam

20 Tempe

1,5 Kg

1,5 Kg

5 Ikat

Pasar Bandarjo

22 Bu Mutomimah Tempe 60 Tempe Pasar Bandarjo

23 Bu Sofiatun Tempe 45 Tempe Pasar Bandarjo

24 Bu Alfiah Tempe 20 Tempe Pasar Bandarjo

25 Bu Khasanah Tempe 55 Tempe Pasar Bandarjo

26 Mb.Nafiatun Tempe 30 Tempe Pasar Bandarjo

27 Bu Rumsah Tempe 50 Tempe Pasar Bandarjo

28 Bu Sumiah Tempe 25 Tempe Pasar Bandarjo

29 Mbk Ummi Tempe 60 Tempe Pasar Bandarjo

30 Bu Rodyatun Tempe 10 Tempe Pasar Bandarjo

Page 164: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

150

Kacang tanah

Kacang hijau

Bayam

1 Kg

1 Kg

5 Ikat

31 Bpk Muhib Tempe

Kacang tanah

Kacang hijau

Bayam

30 Tempe

2 Kg

2 Kg

10 Ikat

Pasar Bandarjo

32 Mbk Ani F. Tempe

Kacang tanah

Kacang hijau

Bayam

20 Tempe

1,5 Kg

1,5 Kg

5 Ikat

Pasar Bandarjo

33 Bu Ummi N. Tempe

Bayam

20 Tempe

5 Ikat Pasar Bandarjo

34 Pak Sunaro Tempe

Kacang hijau

Kacang tanah

25 Tempe

1 Kg

1 Kg

Pasar Bandarjo

35 Bu Rohmi Kacang tanah

Kacang hijau

Bayam

3 Kg

3 Kg

15 Ikat

Pasar Bandarjo

36 Bu Rohana Tempe

Kacang hijau

15 Tempe

2 Kg Pasar Bandarjo

37 Pak Widodo Tempe

Kacang tanah

50 Tempe

3 Kg Pasar Bandarjo

38 Bu Rusiyam Kacang hijau

Kacang tanah

1 Kg

1 Kg Pasar Bandarjo

39 Bu Biatun Kacang kedelai 25 Kg Pasar Bandarjo

40 Bu Miati Kacang kedelai 55 Kg Pasar Bandarjo

41 Pak Justi Kacang kedelai 30 Kg Pasar Bandarjo

42 Bu Kamsiah Kacang kedelai 24 Kg Pasar Bandarjo

43 Pak Sujimin Kcang kedelai 1 Kw Pasar Bandarjo

44 Bu Sri Mulyani Tepung terigu 90 Kg Pasar Bandarjo

45 Bu Ekowati Tepung terigu 5,3 Kg Pasar Bandarjo

Page 165: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

151

Lampiran 7

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Bahan Baku IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013

No Jenis Bahan Baku Lokasi Asal Daerah Penghasil Bahan

Baku

1 Kacang kedelai Pasar Bandarjo Import Amerika dan Argentina

2 Kacang tanah Pasar Bandarjo Kota Salatiga

3 Kacang hijau Pasar Bandarjo Kabupaten Demak

4 Tepung terigu Pasar Bandarjo Kota Semarang

5 Bayam Pasar Bandarjo Kecamatan Bandungan

Daerah Asal Penghasil Bahan Baku Kacang Kedelai, Kacang Tanah Dan Kacang Hijau

No Nama

Responden

Jenis bahan baku yang

dijual Asal Perolehan Asal Daerah

1 Pak Suryo Kacang kedelai

Kacang tanah

Pedagang Solo

Kota Salatiga

Negara Amerika

Kota Salatiga

2 Bu Uswatun Kacang tanah Tengkulak di pasar Bandarjo Kota Salatiga

3 Pak Safa Kacang tanah

Kacang hijau

Tengkulak di pasar Bandarjo

Setoran dari petani Demak Kabupaten Demak

4 Bu Nuryati Kacang kedelai Pasar Johar Negara Argentina

5 Bu Parmi Kacang tanah

Kacang hijau

Pedagang Salatiga

Setoran dari petani Demak

Kota Salatiga

Kabupaten Demak

6 Mbak Nik Kacang kedelai

Kacang tanah

Kacang hijau

Pedagang Solo

Pedagang Salatiga

Setoran dari petani Demak

Negara Amerika

Kota Salatiga

Kabupaten Demak

7 Bu Aas Kacang tanah

Kacang hijau

Tengkulak di pasar Bandarjo

Setoran dari petani Demak

Kota Salatiga

Kabupaten Demak

8 Bu Nurjanah Kacang kedelai

Kacang tanah

Kacang hijau

Pedagang Solo

Pedagang Salatiga

Setoran dari petani Demak

Amerika

Kota Salatiga

Kabupaten Demak

9 Bu Tini Kacang tanah

Kacang hijau Tengkulak di pasar Bandarjo

Kota Salatiga

Kabupaten Demak

10 Bu Rina Kacang kedelai

Kacang tanah

Kacang hijau

Pedagang Solo

Petani Salatiga

Setoran dari petani Demak

Amerika

Kota Salatiga

Kabupaten Demak

Daerah Asal Penghasil Bahan Baku Bayam

No Nama Responden Jenis bahan baku yang

dijual Asal Perolehan Asal Daerah

1 Sartini Bayam Petani Bandungan

2 Endah Bayam Tengkulak Bandungan 3 Asfiyah Bayam Tengkulak Bandungan 4 Lafita Bayam Tengkulak Bandungan 5 Sari Bayam Tengkulak Bandungan

6 Indri Bayam Petani Bandungan

7 Katiri Bayam Petani Bandungan

8 Fatiyah Bayam Petani Bandungan

9 Yayuk Bayam Tengkulak Bandungan

10 Purwati Bayam Petani Bandungan

Daerah Asal Penghasil Bahan Baku Tepung Terigu

No Nama

Responden

Jenis bahan baku yang

dijual Asal Perolehan Asal Daerah

1 Rodiyah Tepung terigu Tengkulak di pasar Johar Kota Semarang

2 Esti Tepung terigu Tengkulak di pasar Johar Kota Semarang

3 Miatun Tepung terigu Tengkulak di pasar Johar Kota Semarang

4 Painah Tepung terigu Tengkulak di pasar Johar Kota Semarang

5 Titin Tepung terigu Tengkulak di pasar Johar Kota Semarang

Page 166: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

152

Lampiran 8

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Tenaga Kerja Pengusaha IRTP Tahun 2013 No Pengusaha Jumlah Tenaga Kerja Sistem Kerja Upah

1 Hj. Muqoronah 1 Borongan Rp 63.500,00

2 Mbk Latifah 2 Borongan Rp 82.500,00

3 Bu Aminah 1 Borongan Rp 42.800,00

4 Pak Asroh 1 Borongan Rp 40.500,00

5 Bu Iyaroh - - -

6 Bu Qoniah 1 Borongan Rp 46.3000 ,00

7 Bu Solihati - - -

8 Hj. Halimah 3 Borongan Rp 81.000,00

9 Pak Khoirun 1 Borongan Rp 47.300,00

10 Bu Murtofiah - - -

11 Bu Kiptiah 1 Harian Rp 25.000,00

12 Bu Muawanah 3 Borongan Rp 84.000,00

13 Bu Muizzati 1 Harian Rp 25.000,00

14 Bu Tihamah - - -

15 Bu Rowiyah - - -

16 Pak Rohmat 2 Borongan Rp 60.800,00

17 Bu Sofrotun 2 Harian Rp 50.000,00

18 Bu Istirohmat 2 Harian Rp 50.000,00

19 Bu Mulihatun 3 Borongan Rp 78.500,00

20 Bu Rukayah 1 Harian Rp 25.000,00

21 Bu Jariyah 2 Borongan Rp 52.300,00

22 Bu Mutomimah 3 Borongan Rp 81.000,00

23 Bu Sofiatun 2 Borongan Rp 60.300,00

24 Bu Alfiah - - -

25 Bu Khasanah 3 Borongan Rp 74.300,00

26 Mb.Nafiatun 1 Borongan Rp 40.500,00

27 Bu Rumsah 3 Borongan Rp 67.500,00

28 Bu Sumiah - - -

29 Mbk Ummi 3 Borongan Rp 81.000,00

30 Bu Rodyatun - - -

31 Bpk Muhib 3 Borongan Rp 71.500,00

32 Mbk Ani F. 2 Borongan Rp 52.500,00

33 Bu Ummi N. 2 Borongan Rp 33.500,00

34 Pak Sunaro 2 Borongan Rp 46.500,00

35 Bu Rohmi 2 Borongan Rp 57.000,00

36 Bu Rohana 1 Harian Rp 25.000,00

37 Pak Widodo 3 Borongan Rp 84.000,00

38 Bu Rusiyam - - -

39 Bu Biatun - - -

40 Bu Miati 1 Harian Rp 25.000,00

41 Pak Jasti 1 Harian Rp 25.000,00

42 Bu Kamsiah - - -

43 Pak Sujimin 1 Harian Rp 25.000,00

44 Bu Sri Mulyani 5 Bulanan Rp 140.000,00

45 Bu Ekowati - - -

Page 167: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

153

Lampiran 9

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Produksi IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013

No Pengusaha Alat Produksi Waktu

Produksi

Bentuk

Produk Hasil Produksi

Jumlah Total

Produk

Jumlah Total

Produk

1 Hj. Muqoronah Tradisional 3 hari

2 malam

Kemasan Tempe

Keripik tempe

162 unit

473 bungkus 635 produk

2 Mbk Latifah Tradisional dan Modern

3 hari 2 malam

Kemasan Tempe Keripik tempe

150 unit 675 bungkus

825 produk

3 Bu Aminah Tradisional 3 hari 2 malam

Kemasan Tempe Keripik tempe

90 unit 338 bungkus

428 produk

4 Pak Asroh Tradisional dan Modern

12 jam Kemasan Keripik tempe 405 bungkus 405 produk

5 Bu Iyaroh Tradisional dan Modern

5 jam Kemasan Keripik tempe 135 bungkus 135 produk

6 Bu Qoniah Tradisional 12 jam Kemasan Keripik tempe Keripik peyek kacang

tanah

Keripik tumpi kacang hijau

338 bungkus

70 bungkus

55 bungkus

463 produk

7 Bu Solihati Tradisional dan

Modern

5 jam Kemasan Keripik peyek kacang

tanah

Keripik tumpi kacang hijau

55 bungkus

70 bungkus 125 produk

8 Hj. Halimah Tradisional 12 jam Kemasan Keripik tempe 810 bungkus 810 produk

9 Pak Khoirun Tradisional 10 jam Kemasan Keripik tempe 473 bungkus 473 produk

10 Bu Murtofiah Tradisional dan

Modern

7 jam Kemasan Keripik tempe

Keripik tumpi kacang hijau

203 bungkus

140 bungkus 343 produk

11 Bu Kiptiah Tradisional dan

Modern

10 jam Kemasan Keripik tempe

Keripik peyek kacang

tanah

Keripik tumpi kacang hijau Keripik Bayam

135 bungkus

55 bungkus

70 bungkus

65 bungkus

325 produk

12 Bu Muawanah Tradisional dan Modern

12 jam Kemasan Keripik tempe Keripik peyek kacang

tanah

675 bungkus

165 bungkus 840 produk

13 Bu Muizzati Tradisional dan

Modern

9 jam Kemasan Keripik tempe

Keripik Bayam

270 bungkus

65 bungkus 335 produk

14 Bu Tihamah Tradisional 5 jam Kemasan Keripik bayam 65 bungkus 65 produk

15 Bu Rowiyah Tradisional dan Modern

5 jam Kemasan Keripik tempe 68 bungkus 68 produk

16 Pak Rohmat Tradisional dan Modern

12 jam Kemasan Keripik tempe 608 bungkus 608 produk

17 Bu Sofrotun Tradisional dan Modern

9 jam Kemasan Keripik tempe Keripik tumpi kacang

tanah

Keripik bayam

243 bungkus

55 bungkus

65 bungkus

363 produk

18 Bu Istirohmat Tradisional dan

Modern

9 jam Kemasan Keripik tempe

Keripik tumpi kacang hijau

Keripik bayam

270 bungkus

140 bungkus

65 bungkus

475 produk

19 Bu Mulihatun Tradisional dan

Modern

10 jam Kemasan Keripik tempe

Keripik peyek kacang tanah

Keripik tumpi kacang hijau

Keripik bayam

405 bungkus 110 bungkus

140 bungkus

130 bungkus

785 produk

20 Bu Rukayah Tradisional 8 jam Kemasan Keripik peyek kacang

tanah

Keripik tumpi kacang hijau Keripik Bayam

165 bungkus

210 bungkus 195 bungkus

570 produk

21 Bu Jariyah Tradisional dan

Modern

10 jam Kemasan Keripik tempe

Keripik peyek kacang

tanah

Keripik tumpi kacang hijau Keripik bayam

270 bungkus

83 bungkus

105 bungkus

65 bungkus

523 produk

22 Bu Mutomimah

Tradisional dan Modern

12 jam Kemasan Keripik tempe 810 bungkus 810 produk

23 Bu Sofiatun Tradisional dan 12 jam Kemasan Keripik tempe 603 bungkus 603 produk

Page 168: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

154

Modern

24 Bu Alfiah Tradisional dan

Modern

7 jam Kemasan Keripik tempe 270 bungkus 270 produk

25 Bu Khasanah Tradisional dan

Modern

12 jam Kemasan Keripik tempe 743 bungkus 743 produk

26 Mb.Nafiatun Tradisional dan

Modern

12 jam Kemasan Keripik tempe 405 bungkus 405 produk

27 Bu Rumsah Tradisional dan

Modern

11 jam Kemasan Keripik tempe 675 bungkus 675 produk

28 Bu Sumiah Tradisional 10 jam Kemasan Keripik tempe 338 bungkus 338 produk

29 Mbk Ummi Tradisional dan

Modern

12 jam Kemasan Keripik tempe 810 bungkus 810 produk

30 Bu Rodyatun Tradisional dan

Modern

9 jam Kemasan Keripik tempe

Keripik peyek kacang

tanah Keripik tumpi kacang hijau

Keripik bayam

135 bungkus

55 bungkus

70 bungkus 65 bungkus

325 produk

31 Bpk Muhib Tradisional dan

Modern

12 jam Kemasan Keripik tempe

Keripik peyek kacang

tanah

Keripik tumpi kacang hijau Keripik bayam

405 bungkus

110 bungkus

70 bungkus

130 bungkus

715 produk

32 Mbk Ani F. Tradisional dan Modern

10 jam Kemasan Keripik tempe Keripik peyek kacang

tanah

Keripik tumpi kacang hijau

Keripik bayam

270 bungkus 83 bungkus

105 bungkus

65 bungkus

523 produk

33 Bu Ummi N. Tradisional dan

Modern

9 jam Kemasan Keripik tempe

Keripik bayam

270 bungkus

65 bungkus 335 produk

34 Pak Sunaro Tradisional dan

Modern

12 jam Kemasan Keripik tempe

Keripik peyek kacang tanah

Keripik tumpi kacang hijau

338 bungkus 55 bungkus

70 bungkus

463 produk

35 Bu Rohmi Tradisional 6 jam Kemasan Keripik peyek kacang

tanah

Keripik tumpi kacang hijau

Keripik bayam

165 bungkus

210 bungkus

195 bungkus

570 produk

36 Bu Rohana Tradisional 9 jam Kemasan Keripik tempe

Keripik peyek kacang hijau

675 bungkus

140 bungkus 430 produk

37 Pak Widodo Tradisional dan

Modern

10 jam Kemasan Keripik tempe

Keripik peyek kacang tanah

675 bungkus 165 bungkus

840 produk

38 Bu Rusiyam Tradisional 12 jam Kemasan Keripik peyek kacang tanah

Keripik tumpi kacang hijau

55 bungkus

70 bungkus 125 produk

39 Bu Biatun Tradisional 3 hari

2 malam

Kemasan Tempe 150 unit 150 produk

40 Bu Miati Tradisional 3 hari

2 malam

Kemasan Tempe 330 unit 330 produk

41 Pak Jasti Tradisional 3 hari

2 malam

Kemasan Tempe 180 unit 180 produk

42 Bu Kamsiah Tradisional 3 hari

2 malam

Kemasan Tempe 144 unit 144 produk

43 Pak Sujimin Tradisional dan

Modern

1 hari Kemasan Tahu 500 potong 500 produk

44 Bu Sri

Mulyani

Modern 12 Jam Kemasan Roti tawar

Roti sobek

Roti manis

250 bungkus

250 bungkus

250 bungkus

750 produk

45 Bu Ekowati Modern 12 Jam Kemasan Bolu kukus

Cupcake Brownies

125 unit

125 unit 125 unit

375 produk

Page 169: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

155

Harga Produk Industri Rumah Tangga Pangan Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013

No Hasil Produk IRTP Harga Produk untuk Pedagang Harga Eceran

1 Tempe Rp 1.500,00 Rp 2.000,00

2 Tahu Rp 1.500,00 Rp 1.500,00

3 Keripik Tempe Rp 1.500,00 Rp 2.000,00

4 Keripik Peyek Kacang tanah Rp 2.000,00 Rp 2.500,00

5 Keripik Tumpi Kacang hijau Rp 1.500,00 Rp 2.000,00

6 Keripik Bayam Rp 1.500,00 Rp 2.000,00

7 Roti Tawar,Roti Sobek, Roti Manis Rp 6.000,00 Rp 7.000,00

8 Cupcake, Brownies, Bolu Kukus Rp 2.000,00 Rp 2.500,00

Page 170: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

156

Lampiran 11

Tabulasi jawaban Responden Tentang Pemasaran Produk IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013

No Jenis IRTP Jangkauan Pemasaran

1 Keripik Dalam Desa Lerep : Indro Kilo, Lerep, Soka, Tegalrejo,Lorog, Karang Bolo, Kretek, Mapagan.

Luar Ds. Lerep : Bandarjo, Ungaran, Genuk, Candirejo, Langensari, Nyatnyono, Keji, Kalisidi, Branjang, Gogik.

Luar Kec.Ungran Brt : Bawen, Bandungan, Ambarawa, Sumowono, Banyubiru, Susukan, Pringapus, Kaliwungu,

Ungaran Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Kendal, Temanggung, Salatiga, Boyolali, Pati, Jepara, Rembang,

Grobogan.

2 Tempe Dalam Desa Lerep : Lerep, Soka, Karang Bolo

Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran.

3 Tahu Dalam Desa Genuk : Krajan barat, Rejosari, Genuk Barat, Karang Wetan, Gowongan, Sumbo, Krajan Timur,

Luar Ds. Genuk : Gogik, Lerep, Bandarjo, Ungaran, Candirejo, Langensari, Nyatnyono, Keji, Kalisidi, Branjang.

4 Roti Seluruh Kabupaten dan Kota Semarang

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Pemasaran Produk Pengusaha IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013

N

o Pengusaha Cara Pemasaran

Jalur

Pemasaran/

Penyalur

Transportsi

Pemasaran Jangkauan Pemasaran

1 Hj. Muqoronah Diambil oleh

pedagang dan

konsumen

Dijual sendiri

di Warung

Tengkulak

di pasar

Bandarjo

- Dalam Desa Lerep: Soka, Karang Bolo,

Luar Ds. Lerep: Bandarjo

2 Mbk Latifah Dijual sendiri

online.

Didistribusikan

ke padagang

dan konsumen

Pedagang

Pengecer

Distributor

Mobil Dalam Desa Lerep: Lerep, Soka, Lorog, Karang Bolo,

Mapagan.

Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran, Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Bandungan, Ambarawa,

Pringapus, Ungaran Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Kendal, Temanggung,

Salatiga, Boyolali.

3 Bu Aminah Diambil oleh

pedagang dan

konsumen

Tengkulak

di pasar

Johar

-

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang,

4 Pak Asroh Diambil oleh

pedagang

Tengkulak - Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Kendal,

Salatiga, Boyolali, Jepara.

5 Bu Iyaroh Dititipkan di

Warung dan

Toko

- Sepeda motor Dalam Desa Lerep: Indro Kilo, Lerep, Soka, Karang Bolo,

Kretek, Mapagan.

6 Bu Qoniah Diambil oleh

pedagang

Tengkulak - Dalam Desa Lerep: Lerep, Soka, Tegalrejo,Lorog, Mapagan.

Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran, Genuk,, Branjang.

7 Bu Solihati Dijual sendiri

di pasar Johar

- Sepeda motor Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang,

8 Hj. Halimah Diambil oleh

pedagang dan

konsumen

Dititipkan di

Toko

Pedagang

Pengecer

Mobil Dalam Desa Lerep: Indro Kilo, Lerep, Soka, Tegalrejo,Lorog,

Karang Bolo, Kretek, Mapagan.

Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran, Genuk, Candirejo,

Langensari, Nyatnyono, Keji, Kalisidi, Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Bandungan Ambarawa,

Sumowono, Banyubiru, Susukan, Pringapus, Kaliwungu,

Ungaran Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Kendal,

Temanggung, Salatiga, Boyolali, Pati, Jepara, Rembang,

Grobogan.

9 Pak Khoirun Diambil oleh

konsemen

- - Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Ambarawa, Pringapus,

Ungaran Timur.

10 Bu Murtofiah Didistribusikan

ke pedagang

- Sepeda motor Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran

Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Bandungan, Ambarawa.

11 Bu Kiptiah Diambil oleh

pedagang

Dijual sendiri

di Warung

Tengkulak - Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Bandungan, Ambarawa,

Sumowono, Banyubiru, Susukan, Pringapus, Kaliwungu,

Ungaran Timur.

12 Bu Muawanah Diambil oleh

pedagang dan

konsumen

Didistribusikan

ke pedagang

dan konsumen

Pedagang

luar daerah

Mobil Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran, Genuk, Candirejo,

Langensari, Nyatnyono, Keji, Kalisidi, Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Bandungan Ambarawa,

Sumowono, Banyubiru, Susukan, Pringapus, Kaliwungu,

Ungaran Timur.

13 Bu Muizzati Dititip kan di

toko

- Mobil Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran, Genuk, Candirejo,

Langensari, Nyatnyono, Keji, Kalisidi, Branjang.

14 Bu Tihamah Dititipkan di

toko

- Sepeda motor Dalam Desa Lerep: Soka, Tegalrejo,Lorog, Kretek, Mapagan.

Page 171: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

157

15 Bu Rowiyah Dititipkan di

toko

- Sepeda motor Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Bandungan, Ambarawa.

16 Pak Rohmat Diambil oleh

pedagang dan

konsumen

Pedagang

luar daerah

- Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Kendal,

Salatiga.

17 Bu Sofrotun Diambil oleh

pedagang dan

konsumen

Pedagang Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran, Genuk, Candirejo,

Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Ambarawa, Sumowono, Susukan,

Pringapus, Kaliwungu, Ungaran Timur.

18 Bu Istirohmat Diambil oleh

pedagang dan

konsumen

Pedagang Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Bandungan, Ambarawa,

Sumowono, Pringapus, Ungaran Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Kendal,

Temanggung, Salatiga, Boyolali.

19 Bu Mulihatun Diambil oleh

pedagang dan

konsumen

Didistribusikan

ke pedagang

dan konsumen

Tengkulak Mobil Dalam Desa Lerep: Indro Kilo, Lerep, Soka, Tegalrejo,Lorog,

Karang Bolo, Kretek, Mapagan.

Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran, Genuk, Candirejo,

Langensari, Nyatnyono, Keji, Kalisidi, Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Bandungan Ambarawa,

Sumowono, Banyubiru, Susukan, Pringapus, Kaliwungu,

Ungaran Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Kendal,

Temanggung, Salatiga, Boyolali, Pati, Jepara, Rembang,

Grobogan.

20 Bu Rukayah Diambil oleh

pedagang dan

konsumen

Tengkulak - Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Kendal, Pati,

Jepara, Rembang.

21 Bu Jariyah Diambil oleh

pedagang dan

konsumen

Pedagang - Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Kendal,

Temanggung, Salatiga, Boyolali, Pati, Jepara, Rembang,

Grobogan.

22 Bu

Mutomimah

Diambil oleh

pedagang Distributor

luar daerah

- Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran, Genuk, Candirejo,

Langensari, Nyatnyono, Keji, Kalisidi, Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Bandungan, Ambarawa,

Sumowono, Banyubiru, Susukan, Pringapus, Kaliwungu,

Ungaran Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Kendal,

Temanggung, Salatiga, Boyolali, Pati, Jepara, Rembang,

Grobogan.

23 Bu Sofiatun Diambil oleh

pedagang Tengkulak

luar daerah - Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Pringapus, Kaliwungu.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Kendal, Jepara,

Rembang.

24 Bu Alfiah Diambil oleh

pedagang Tengkulak

luar daerah - Luar Ds. Lerep: Ungaran, Genuk.

Luar Kec.Ungran Brt: Ambarawa, Ungaran Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Grobogan.

25 Bu Khasanah Diambil oleh

pedagang Tengkulak

luar daerah - Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Nyatnyono, Keji, Kalisidi,

Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Sumowono, Banyubiru,

Kaliwungu, Ungaran Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Pati, Jepara, Rembang, Grobogan.

26 Mb.Nafiatun Diambil oleh

pedagang Tengkulak

luar daerah - Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Ungaran Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Salatiga.

27 Bu Rumsah Diambil oleh

pedagang Tengkulak

luar daerah - Luar Kec.Ungran Brt: Sumowono, Banyubiru, Susukan,

Pringapus, Kaliwungu, Ungaran Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Kendal.

28 Bu Sumiah Diambil oleh

pedagang Tengkulak

luar daerah - Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Bandungan, Banyubiru, Pringapus.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Grobogan.

29 Mbk Ummi Diambil oleh

pedagang

Tengkulak

luar daerah Luar Ds. Lerep: Keji, Kalisidi, Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Bandungan, Ambarawa, Ungaran

Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Kendal,

Salatiga.

30 Bu Rodyatun Diambil oleh

konsumen

- - Luar Ds. Lerep: Candirejo, Langensari, Keji, Kalisidi,

Branjang.

31 Bpk Muhib Diambil oleh

pedagang dan

konsumen

Tengkulak

luar daerah

- Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran, Genuk, Candirejo,

Langensari, Nyatnyono, Keji, Kalisidi, Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Bandungan, Ambarawa, Sumowono,

Banyubiru, Pringapus, Kaliwungu, Ungaran Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Kendal,

Temanggung, Salatiga, Boyolali, Pati, Jepara, Rembang.

32 Mbk Ani F. Diambil oleh

pedagang

Tengkulak - Luar Ds. Lerep: Keji, Kalisidi, Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Bandungan, Ambarawa.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Kendal, Salatiga, Jepara

33 Bu Ummi N. Diambil oleh

pedagang

Pedagang

luar daerah

- Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Kendal,

Temanggung, Salatiga, Boyolali, Pati, Jepara, Rembang,

Page 172: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

158

Dijual sendiri

di warung

Grobogan.

34 Pak Sunaro Dijual sendiri

di tempat

pariwisata

- Mobil Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Bandungan, Ambarawa,

Sumowono, Pringapus, Ungaran Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Kendal, Salatiga,

Boyolali.

35 Bu Rohmi Dijual sendiri

di toko

- Mobil Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Pringapus, Kaliwungu.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Kendal, Jepara.

36 Bu Rohana Dijual sendiri

di pasar

Bandarjo

- Sepeda motor Luar Ds. Lerep: Ungaran, Genuk.

Luar Kec.Ungran Brt: Ambarawa, Ungaran Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Grobogan.

37 Pak Widodo Diambil oleh

pedagang dan

konsumen

Dijual sendiri

online

Pedagang

luar daerah

Pengecer

Mobil Dalam Desa Lerep: Indro Kilo, Lerep, Soka, Tegalrejo,Lorog,

Karang Bolo, Kretek, Mapagan.

Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran, Genuk, Candirejo,

Langensari, Nyatnyono, Keji, Kalisidi, Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Bandungan Ambarawa,

Sumowono, Banyubiru, Susukan, Pringapus, Kaliwungu,

Ungaran Timur.

Luar Kota/Kab.Smg: Kota Semarang, Demak, Kendal,

Temanggung, Salatiga, Boyolali, Pati, Jepara, Rembang,

Grobogan.

38 Bu Rusiyam Dititipkan di

warung

- Sepeda motor Luar Ds. Lerep: Genuk, Candirejo, Langensari, Nyatnyono,

Branjang.

39 Bu Biatun Diambil oleh

konsumen

- - Dalam Desa Lerep: Lerep, Soka, Karang Bolo

Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran.

40 Bu Miati Diambil oleh

konsumen

- - Dalam Desa Lerep: Lerep, Soka, Karang Bolo

Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran.

41 Pak Jasti Dijual sendiri

di pasar

Diambil oleh

konsumen

- Sepeda motor Dalam Desa Lerep: Lerep, Soka, Karang Bolo

Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran.

42 Bu Kamsiah Dijual sendiri

di pasar

Bandarjo

- Angkutan

umum

Dalam Desa Lerep: Lerep, Soka, Karang Bolo

Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran.

43 Pak Sujimin Dijual sendiri

di pasar Johar

Diambil oleh

konsumen

- Sepeda motor Dalam Desa Genuk : Krajan barat, Rejosari, Genuk Barat,

Karang Wetan, Gowongan, Sumbo, Krajan Timur,

Luar Ds. Genuk : Gogik, Lerep, Bandarjo, Ungaran,

Candirejo, Langensari, Nyatnyono, Keji, Kalisidi, Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Bandungan Ambarawa,

Pringapus, Kaliwungu, Ungaran Timur.

44 Bu Sri Mulyani Dititipken di

toko dan

supermarket

- Mobil Dalam Desa Lerep: Indro Kilo, Lerep, Soka, Tegalrejo,Lorog,

Karang Bolo, Kretek, Mapagan.

Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran, Genuk, Candirejo,

Langensari, Nyatnyono, Keji, Kalisidi, Branjang.

Luar Kec.Ungran Brt: Bawen, Bandungan Ambarawa,

Sumowono, Banyubiru, Susukan, Pringapus, Kaliwungu,

Ungaran Timur.

45 Bu Ekowati Dijual sendiri

online

Diambil oleh

konsumen

- Sepeda motor Dalam Desa Lerep: Indro Kilo, Lerep, Soka, Tegalrejo,Lorog,

Karang Bolo, Kretek, Mapagan.

Luar Ds. Lerep: Bandarjo, Ungaran, Genuk, Candirejo,

Langensari, Nyatnyono, Keji, Kalisidi, Branjang.

Page 173: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

159

Identitas Pengusaha IRTP Kecamatan Ungaran Barat Tahun 2013

No Pengusaha Usia Pnddkn

Trkhr

Tnggngn

Klrg

Pekerjaan

Pokok

Pengusaha

Pendapatan

Pokok

Pengusaha

Pekerjaan

Sampingan

Pengusaha

Pendapatan

Sampingan

Pengusaha

Klrg

yg

Bkrj

Pekerjaan

Keluarga yg

Bekerja

Pendapatan

Keluarga yg

Bekerja

Total Pndptn

Keluarga

Pengusaha

Pengeluaran

Makan

Keluarga

Pengeluaran

Pendidikan

Anak

Total

Pengeluaran

1 Hj. Muqoronah 49 SD 1 Pengusaha Rp175.775,00 Warung Rp15,000,00 1 Tenaga kerja IRTP Rp 63.500,00 Rp254.275,00 Rp 50.000,00 Rp 15.000,00 Rp 65.000,00

2 Mbk Latifah 27 SMA - Pengusaha Rp233.450,00 - - - - - Rp233.450,00 Rp 15.000,00 - Rp 15.000,00

3 Bu Aminah 47 SD 3 Pengusaha Rp117.600,00 - - 1 Kuli bangunan Rp 50.000,00 Rp167.600,00 Rp 50.000,00 Rp 45.000,00 Rp 95.000,00

4 Pak Asroh 54 SD - Pengusaha Rp14.000,00 - - - - - Rp14.000,00 Rp 20.000,00 - Rp 20.000,00

5 Bu Iyaroh 55 SD 1 Pengusaha Rp9.500,00 - - 1 Supir Rp 30.000,00 Rp39.500,00 Rp 20.000,00 Rp 20.000,00 Rp 40.000,00

6 Bu Qoniah 45 SMA 2 Pengusaha Rp29.000,00 - - 1 Wiraswasta BTL Rp 50.000,00 Rp79.000,00 Rp 40.000,00 Rp 35.000,00 Rp 75.000,00

7 Bu Solihati 57 SD 1 Pengusaha Rp23.500,00 - - - - - Rp23.500,00 Rp 30.000,00 Rp 20.000,00 Rp 50.000,00

8 Hj. Halimah 65 SD 2 Pengusaha Rp52.000,00 - - - - - Rp52.000,00 Rp 50.000,00 Rp 30.000,00 Rp 80.000,00

9 Pak Khoirun 42 SMP 3 Pengusaha Rp21.000,00 - - - - - Rp21.000,00 Rp 50.000,00 Rp 30.000,00 Rp 80.000,00

10 Bu Murtofiah 35 SMA 1 Pengusaha Rp51.000,00 - - 1 Kuli bangunan Rp 50.000,00 Rp101.000,00 Rp 30.000,00 Rp15.000 ,00 Rp 45.000,00

11 Bu Kiptiah 58 SD - Pengusaha Rp23.750,00 Warung Rp 15.000,00 - - - Rp38.750,00 Rp 15.000,00 - Rp 15.000,00

12 Bu Muawanah 45 SMP 3 Pengusaha Rp63.250,00 - - - - - Rp63.250,00 Rp 60.000,00 Rp 60.000,00 Rp 120.000,00

13 Bu Muizzati 37 SD 3 Pengusaha Rp13.750,00 - - 1 Petani Rp 20.000,00 Rp33.750,00 Rp 50.000,00 Rp 30.000,00 Rp 80.000,00

14 Bu Tihamah 38 SMA 1 Pengusaha Rp7.450,00 - - 1 - - Rp7.450,00 Rp 20.000,00 Rp 15.000,00 Rp 35.000,00

15 Bu Rowiyah 40 SMA 1 Pengusaha Rp1.250,00 - - 1 Kuli bangunan Rp 50.000 ,00 Rp1.250,00 Rp 25.000,00 Rp 15.000,00 Rp 40.000,00

16 Pak Rohmat 34 SMA 3 Pengusaha Rp55.450,00 - - - - - Rp55.450,00 Rp 40.000,00 Rp 40.000,00 Rp 80.000,00

17 Bu Sofrotun 41 SMA 2 Pengusaha Rp25.800,00 - - - Petani Rp 20.000,00 Rp45.800,00 Rp 25.000,00 Rp 40.000,00 Rp 65.000,00

18 Bu Istirohmat 42 SMA 2 Pengusaha Rp53.000,00 - - 1 Petani Rp 20.000,00 Rp73.000,00 Rp 35.000,00 Rp 40.000,00 Rp 75.000,00

19 Bu Mulihatun 38 SMA 2 Pengusaha Rp50.300,00 - - 1 Bengkel Rp 30.000,00 Rp80.300,00 Rp 25.000,00 Rp 35.000,00 Rp 60.000,00

20 Bu Rukayah 49 SD 1 Pengusaha Rp41.000,00 - - 1 Petani Rp 20.000,00 Rp61.000,00 Rp 25.000,00 Rp 20.000,00 Rp 45.000,00

21 Bu Jariyah 55 SD 3 Pengusaha Rp80.500,00 - - - - - Rp80.500,00 Rp 50.000,00 Rp 60.000,00 Rp 110.000,00

22 Bu

Mutomimah 43 SMP 4 Pengusaha

Rp71.000,00 - - 1 -

-

Rp71.000,00 Rp 95.000,00

Rp 70.000,00 Rp 165.000,00

23 Bu Sofiatun 33 SMA 3 Pengusaha Rp63.500,00 - - 1 Petani Rp 20.000,00 Rp83.500,00 Rp 60.000,00 Rp 40.000,00 Rp 100.000,00

24 Bu Alfiah 37 SMA 2 Pengusaha Rp52.000,00 - - 1 Pelayaran Rp 50.000,00 Rp102.000,00 Rp 35.000,00 Rp 30.000,00 Rp 65.000,00

25 Bu Khasanah 35 SMA 3 Pengusaha Rp68.000,00 - - 1 Petani Rp 20.000,00 Rp88.000,00 Rp 80.000,00 Rp 40.000,00 Rp 120.000,00

26 Mb.Nafiatun 26 SMA 3 Pengusaha Rp40.000,00 - - 1 Bengkel Rp 30.000,00 Rp70.000,00 Rp 50.000,00 Rp 35.000,00 Rp 85.000,00

27 Bu Rumsah 41 SMA 3 Pengusaha Rp64.000,00 - - 1 Petani Rp 20.000,00 Rp84.000,00 Rp 60.000,00 Rp 50.000,00 Rp 110.000,00

28 Bu Sumiah 46 SD - Pengusaha Rp22.000,00 - - - - - Rp22.000,00 Rp 15.000,00 - Rp 15.000,00

29 Mbk Ummi 25 SMA 2 Pengusaha Rp1.131.000,00 - - 1 Tenaga kerja IRTP Rp 81.000,00 Rp1.212.000,00 Rp 35.000,00 Rp 20.000,00 Rp 55.000,00

30 Bu Rodyatun 44 SMP 3 Pengusaha Rp59.750,00 - - 1 Supir Rp 30.000,00 Rp89.750,00 Rp 45.000,00 Rp 45.000,00 Rp 90.000,00

31 Bpk Muhib 49 S1 3 PNS Rp157.500,00

Pengusaha Rp

171.500,00 1 Tenaga kerja IRTP

Rp 71.500,00

Rp400.500,00 Rp 50.000,00

Rp 60.000,00 Rp 110.000,00

32 Mbk Ani F. 24 SMA 2 Pengusaha Rp40.000,00 - - 1 Tenaga kerja IRTP Rp 52.500,00 Rp92.500,00 Rp 25.000,00 Rp 20.000,00 Rp 45.0000,00

33 Bu Ummi N. 37 SMA 3 Pengusaha Rp21.750,00 Warung Rp 15.000,00 1 Tenaga kerja IRTP Rp 33.500,00 Rp36.750,00 Rp 35.000,00 Rp 40.000,00 Rp 75.000,00

34 Pak Sunarno 46 SMP 2 Pengusaha Rp13.250,00 - - 1 Tenaga kerja IRTP Rp 46.500,00 Rp59.750,00 Rp 25.000,00 Rp 35.000,00 Rp 60.000,00

35 Bu Rohmi 40 SMA 2 Pengusaha Rp42.000,00 - - 1 Kuli bangunan Rp 50.000,00 Rp92.000,00 Rp 30.000,00 Rp 30.000,00 Rp 60.000,00

36 Bu Rohana 43 SMA 2 Pengusaha Rp28.500,00 - - 1 Kuli bangunan Rp 50.000,00 Rp78.500,00 Rp 25.000,00 Rp 25.000,00 Rp 50.000,00

37 Pak Widodo 42 SMA 3 Pengusaha Rp18.250,00 - - 1 Tenaga kerja IRTP Rp 84.000,00 Rp102.250,00 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00 Rp 100.000,00

38 Bu Rusiyam 38 SMA 1 Pengusaha Rp33.500,00 - - 1 Kuli bangunan Rp 50.000,00 Rp83.500,00 Rp 20.000,00 Rp 15.000,00 Rp 35.000,00

39 Bu Biatun 47 SD - Pengusaha Rp19.450,00 - - - - - Rp19.450,00 Rp 15.000,00 - Rp 15.000,00

40 Bu Miati 50 SMP 2 Pengusaha Rp78.800,00 - - 1 Tenaga kerja IRTP Rp 25.000,00 Rp103.800,00 Rp 35.000,00 Rp 40.000,00 Rp 75.000,00

Page 174: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

160

41 Pak Jasti 56 SD 2 Pengusaha Rp21.350,00 - - 1 Tenaga kerja IRTP Rp 25.000,00 Rp46.350,00 Rp 25.000,00 Rp 35.000,00 Rp 60.000,00

42 Bu Kamsiah 43 SMA 1 Pengusaha Rp39.500,00 - - 1 Kuli bangunan Rp 50.000,00 Rp89.500,00 Rp 20.000,00 Rp 20.000,00 Rp 40.000,00

43 Pak Sujimin 45 SMA 3 Pengusaha Rp49.000,00 - - 1 Tenaga kerja IRTP Rp 25.000,00 Rp74.000,00 Rp 50.000,00 Rp 45.000,00 Rp 95.000,00

44 Bu Sri Mulyani 43 SMA 2 Pengusaha Rp467.300,00 - - - - - Rp467.300,00 Rp 50.000,00 Rp 35.000,00 Rp 85.000,00

45 Bu Ekowati 39 SMA 2 Pengusaha Rp72.150,00 - - 1 Pedagang Rp 50.000,00 Rp122.150,00 Rp 30.000,00 Rp 30.000,00 Rp 60.000,00

Jumlah 88 Rp.3.815.000,00

Rp.201.000,00 32

Rp.1.217.000,00 Rp.5.216.000,00 Rp

1.865.000,00

Rp

1.360.000,00

Rp

3.465.000,00

Rata-rata 2 Rp.85.000,00 Rp.50.000,00 1 Rp.28.000,00 Rp.116.000,00 Rp 42.000,00 Rp 31.000,00 Rp 77.000,00

Page 175: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

161

Lampiran 12

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Pengusaha IRTP Tahun 2013

No Pengusaha Hasil Produksi Jumlah Total

Produk

Jumlah Total

Produk Total Pendapatan

1 Hj. Muqoronah Tempe

Keripik tempe

162 unit

473 bungkus 635 produk Rp.952.500,00

2 Mbk Latifah Tempe Keripik tempe

150 unit 675 bungkus

825 produk Rp.1.237.500,00

3 Bu Aminah Tempe Keripik tempe

90 unit 338 bungkus

428 produk Rp.642.000,00

4 Pak Asroh Keripik tempe 405 bungkus 405 produk Rp.607.500,00 5 Bu Iyaroh Keripik tempe 135 bungkus 135 produk Rp.202.500,00 6 Bu Qoniah Keripik tempe

Keripik peyek kacang tanah

Keripik tumpi kacang hijau

338 bungkus

70 bungkus

55 bungkus

463 produk Rp.722.000,00

7 Bu Solihati Keripik peyek kacang tanah

Keripik tumpi kacang hijau

55 bungkus

70 bungkus 125 produk Rp.215.000,00

8 Hj. Halimah Keripik tempe 810 bungkus 810 produk Rp.1.215.000,00 9 Pak Khoirun Keripik tempe 473 bungkus 473 produk Rp.709.500,00 10 Bu Murtofiah Keripik tempe

Keripik tumpi kacang hijau

203 bungkus

140 bungkus 343 produk Rp.514.500,00

11 Bu Kiptiah Keripik tempe

Keripik peyek kacang tanah

Keripik tumpi kacang hijau

Keripik Bayam

135 bungkus

55 bungkus

70 bungkus

65 bungkus

325 produk Rp.515.000,00

12 Bu Muawanah Keripik tempe

Keripik peyek kacang tanah

675 bungkus

165 bungkus 840 produk Rp.1.342.500,00

13 Bu Muizzati Keripik tempe

Keripik Bayam

270 bungkus

65 bungkus 335 produk Rp.502.500.00

14 Bu Tihamah Keripik bayam 65 bungkus 65 produk Rp.97.500,00 15 Bu Rowiyah Keripik tempe 68 bungkus 68 produk Rp.102.000,00 16 Pak Rohmat Keripik tempe 608 bungkus 608 produk Rp. 912.000,00 17 Bu Sofrotun Keripik tempe

Keripik tumpi kacang tanah

Keripik bayam

243 bungkus 55 bungkus

65 bungkus

363 produk Rp.572.000,00

18 Bu Istirohmat Keripik tempe

Keripik tumpi kacang hijau

Keripik bayam

270 bungkus

140 bungkus

65 bungkus

475 produk Rp.712.500,00

19 Bu Mulihatun Keripik tempe

Keripik peyek kacang tanah

Keripik tumpi kacang hijau Keripik bayam

405 bungkus

110 bungkus

140 bungkus 130 bungkus

785 produk Rp.1.232.500,00

20 Bu Rukayah Keripik peyek kacang tanah Keripik tumpi kacang hijau

Keripik Bayam

165 bungkus 210 bungkus

195 bungkus

570 produk Rp.854.500,00

21 Bu Jariyah Keripik tempe

Keripik peyek kacang tanah

Keripik tumpi kacang hijau

Keripik bayam

270 bungkus

83 bungkus

105 bungkus

65 bungkus

523 produk Rp.826.000,00

22 Bu

Mutomimah

Keripik tempe 810 bungkus 810 produk Rp.1.215.000,00

23 Bu Sofiatun Keripik tempe 603 bungkus 603 produk Rp.912.000,00 24 Bu Alfiah Keripik tempe 270 bungkus 270 produk Rp.405.000,00 25 Bu Khasanah Keripik tempe 743 bungkus 743 produk Rp.114.500,00 26 Mb.Nafiatun Keripik tempe 405 bungkus 405 produk Rp.607.500,00 27 Bu Rumsah Keripik tempe 675 bungkus 675 produk Rp.1.012.500,00 28 Bu Sumiah Keripik tempe 338 bungkus 338 produk Rp.507.000,00 29 Mbk Ummi Keripik tempe 810 bungkus 810 produk Rp.1.215.000,00 30 Bu Rodyatun Keripik tempe

Keripik peyek kacang tanah

Keripik tumpi kacang hijau

Keripik bayam

135 bungkus

55 bungkus

70 bungkus

65 bungkus

325 produk Rp.515.000,00

31 Bpk Muhib Keripik tempe 405 bungkus 715 produk Rp.1.302.500,00

Page 176: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

162

Keripik peyek kacang tanah Keripik tumpi kacang hijau

Keripik bayam

110 bungkus 70 bungkus

130 bungkus

32 Mbk Ani F. Keripik tempe

Keripik peyek kacang tanah

Keripik tumpi kacang hijau

Keripik bayam

270 bungkus

83 bungkus

105 bungkus

65 bungkus

523 produk Rp.826.000,00

33 Bu Ummi N. Keripik tempe

Keripik bayam

270 bungkus

65 bungkus 335 produk Rp.502.500,00

34 Pak Sunaro Keripik tempe

Keripik peyek kacang tanah Keripik tumpi kacang hijau

338 bungkus

55 bungkus 70 bungkus

463 produk Rp.722.000,00

35 Bu Rohmi Keripik peyek kacang tanah Keripik tumpi kacang hijau

Keripik bayam

165 bungkus 210 bungkus

195 bungkus

570 produk Rp.937.500,00

36 Bu Rohana Keripik tempe

Keripik peyek kacang hijau

675 bungkus

140 bungkus 430 produk Rp.514.500,00

37 Pak Widodo Keripik tempe

Keripik peyek kacang tanah

675 bungkus

165 bungkus 840 produk Rp.1.342.500,00

38 Bu Rusiyam Keripik peyek kacang tanah

Keripik tumpi kacang hijau

55 bungkus

70 bungkus 125 produk Rp.215.000,00

39 Bu Biatun Tempe 150 unit 150 produk Rp.225.000,00 40 Bu Miati Tempe 330 unit 330 produk Rp.495.000,00 41 Pak Jasti Tempe 180 unit 180 produk Rp.270.000,00 42 Bu Kamsiah Tempe 144 unit 144 produk Rp.216.000,00 43 Pak Sujimin Tahu 500 potong 500 produk Rp.750.000,00 44 Bu Sri Mulyani Roti tawar

Roti sobek

Roti manis

220 bungkus 220 bungkus

220 bungkus

660 produk Rp.3.960.000,00

45 Bu Ekowati Bolu kukus

Cupcake

Brownies

125 unit

125 unit

125 unit

375 produk Rp.750.000,00

Jumlah Rp.33.716.500,00 Rata-rata Rp.750.000,00

Page 177: DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/18176/1/3250408049.pdf · semua dengan Bissmillah. ... Pengusaha perlu melakukan hubungan denga Dinas Perindustrian

164

Lampiran 13

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Pengusaha IRTP Tahun 2013

No Pengusaha Pendapatan IRTP

Pengusaha (Kotor)

Total Biaya Belanja

dan Operasional Pendapatan bersih

1 Hj. Muqoronah Rp.952.500,00 Rp776.725,00 Rp175.775,00

2 Mbk Latifah Rp.1.237.500,00 Rp1.004.050,00 Rp233.450,00

3 Bu Aminah Rp.642.000,00 Rp524.400,00 Rp117.600,00

4 Pak Asroh Rp.607.500,00 Rp593.500,00 Rp14.000,00

5 Bu Iyaroh Rp.202.500,00 Rp193.000,00 Rp9.500,00

6 Bu Qoniah Rp.722.000,00 Rp693.000,00 Rp29.000,00

7 Bu Solihati Rp.215.000,00 Rp191.500,00 Rp23.500,00

8 Hj. Halimah Rp.1.215.000,00 Rp1.163.000,00 Rp52.000,00

9 Pak Khoirun Rp.709.500,00 Rp688.500,00 Rp21.000,00

10 Bu Murtofiah Rp.514.500,00 Rp463.500,00 Rp51.000,00

11 Bu Kiptiah Rp.515.000,00 Rp491.250,00 Rp23.750,00

12 Bu Muawanah Rp.1.342.500,00 Rp1.279.250,00 Rp63.250,00

13 Bu Muizzati Rp.502.500.00 Rp488.750,00 Rp13.750,00

14 Bu Tihamah Rp.97.500,00 Rp90.050,00 Rp7.450,00

15 Bu Rowiyah Rp.102.000,00 Rp100.750,00 Rp1.250,00

16 Pak Rohmat Rp. 912.000,00 Rp856.550,00 Rp55.450,00

17 Bu Sofrotun Rp.572.000,00 Rp546.200,00 Rp25.800,00

18 Bu Istirohmat Rp.712.500,00 Rp659.500,00 Rp53.000,00

19 Bu Mulihatun Rp.1.232.500,00 Rp1.182.200,00 Rp50.300,00

20 Bu Rukayah Rp.854.500,00 Rp813.500,00 Rp41.000,00

21 Bu Jariyah Rp.826.000,00 Rp745.500,00 Rp80.500,00

22 Bu Mutomimah Rp.1.215.000,00 Rp1.144.000,00 Rp71.000,00

23 Bu Sofiatun Rp.912.000,00 Rp848.500,00 Rp63.500,00

24 Bu Alfiah Rp.405.000,00 Rp353.000,00 Rp52.000,00

25 Bu Khasanah Rp.114.500,00 Rp1.046.500,00 Rp68.000,00

26 Mb.Nafiatun Rp.607.500,00 Rp567.500,00 Rp40.000,00

27 Bu Rumsah Rp.1.012.500,00 Rp948.500,00 Rp64.000,00

28 Bu Sumiah Rp.507.000,00 Rp485.000,00 Rp22.000,00

29 Mbk Ummi Rp.1.215.000,00 Rp84.000,00 Rp1.131.000,00

30 Bu Rodyatun Rp.515.000,00 Rp455.250,00 Rp59.750,00

31 Bpk Muhib Rp.1.302.500,00 Rp1.145.000,00 Rp157.500,00

32 Mbk Ani F. Rp.826.000,00 Rp786.000,00 Rp40.000,00

33 Bu Ummi N. Rp.502.500,00 Rp480.750,00 Rp21.750,00

34 Pak Sunaro Rp.722.000,00 Rp708.750,00 Rp13.250,00

35 Bu Rohmi Rp.937.500,00 Rp895.500,00 Rp42.000,00

36 Bu Rohana Rp.514.500,00 Rp486.000,00 Rp28.500,00

37 Pak Widodo Rp.1.342.500,00 Rp1.324.250,00 Rp18.250,00

38 Bu Rusiyam Rp.215.000,00 Rp181.500,00 Rp33.500,00

39 Bu Biatun Rp.225.000,00 Rp205.550,00 Rp19.450,00

40 Bu Miati Rp.495.000,00 Rp416.200,00 Rp78.800,00

41 Pak Jasti Rp.270.000,00 Rp248.650,00 Rp21.350,00

42 Bu Kamsiah Rp.216.000,00 Rp176.500,00 Rp39.500,00

43 Pak Sujimin Rp.750.000,00 Rp701.000,00 Rp49.000,00

44 Bu Sri Mulyani Rp.3.960.000,00 Rp3.492.700,00 Rp467.300,00

45 Bu Ekowati Rp.750.000,00 Rp677.850,00 Rp72.150,00

Jumlah Rp.35.200.000,00 Rp.31.400.000,00 Rp.3.815.000,00

Rata-rata Rp.785.000,00 Rp.670.000,00 Rp.85.000,00