PENDAHULUAN Dispepsia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai gejala klin selalu dijumpai pada perut bagian atas . Dispepsia berasal dari kata Yunani dys d indigestion) yang artinya mencerna buruk . Prevalensi dispepsia dinegara barat berkisar diantara 25% sampai !% " #$ (25%)" $ (25%)" Denmark (&%) " 'nggris (!%) dan diperkirakan kurang dari separuh penderit dispepsia yang datang memeriksakan diri kedokter atau paramedis. Dispepsia ter dijumpai pada Dispepsia ungsional ( 5 *+ %)",ukak peptik (!5*25%)" -astrooesopha e/luks (5*!5%)" 0arsinoma 1ambung 2%. danya ketidakseragaman dalam memahami istilah dispepsia mempengaruhi para klinisi penanganannya. $ehingga di/ormulasikan de/inisi dispepsia berdasarkan konsensus ya dengan 0riteria oma '' sebagai 3 rasa sakit atau tidak enak pada perut bagian atas dengan rasa penuh setelah makan ( /ullness) " cepat kenyang ( early satiety )" ke ( bloating )" mual ( nausea ) atau rasa terbakar ( heartburn ). 0onsensus tersebut membedakan penderita gastroeso/ageal re/luks dengan dispepsia"dimana penderita dis ditandai dengan rasa sakit atau tidak enak pada perut bagian atas dan rasa terbakar merupakan gejala kharakteristik pada gastroeso/ageal re/lu4. Dispepsia diklassi/ikasikan atas Dispepsia rganik apabila diketahui adanya kelain sebagai penyebab dispepsia tersebut" Dispepsia /ungsional"dispepsia yang tidak dike penyebabnya.Dispepsia /ungsional dikategorikan atas Dispepsia tipe motilitas"Dispe typeulkus"Dyspepsia non spesi/ik . 0asus dispepsia /ungsional "oeso/agitis diperkirakan semakin meningkat pada millen sedangkan tukak peptik dan kanker lambung akan menurun. dapun penyebabnya adalah eradikasi 6. Pilori dan kemajuan teknologi dalam deteksi dini kanker lambung. lasan peningkatan dari dispepsia /ungsional dan eso/agitis dimana penyakit ini berhubun !
Dispepsia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
berbagai gejala klinis yang
selalu dijumpai pada perut bagian atas . Dispepsia berasal dari
kata Yunani dys dan peptein (bad
indigestion) yang artinya mencerna buruk .
Prevalensi dispepsia dinegara barat berkisar diantara 25% sampai !%
" #$ (25%)" $kotlandia
(25%)" Denmark (&%) " 'nggris (!%) dan diperkirakan kurang dari
separuh penderita
dispepsia yang datang memeriksakan diri kedokter atau paramedis.
Dispepsia terutama
dijumpai pada Dispepsia ungsional ( 5*+%)",ukak peptik (!5*25%)"
-astrooesophageal
e/luks (5*!5%)" 0arsinoma 1ambung 2%.
danya ketidakseragaman dalam memahami istilah dispepsia
mempengaruhi para klinisi dalam
penanganannya. $ehingga di/ormulasikan de/inisi dispepsia
berdasarkan konsensus yang dikenal
dengan 0riteria oma '' sebagai 3 rasa sakit atau tidak enak pada
perut bagian atas. Ditandai
dengan rasa penuh setelah makan ( /ullness) " cepat kenyang ( early
satiety )" kembung
( bloating )" mual ( nausea ) atau rasa terbakar ( heartburn ).
0onsensus tersebut juga
membedakan penderita gastroeso/ageal re/luks dengan
dispepsia"dimana penderita dispepsia
ditandai dengan rasa sakit atau tidak enak pada perut bagian atas
dan rasa terbakar (heartburn )
merupakan gejala kharakteristik pada gastroeso/ageal re/lu4.
Dispepsia diklassi/ikasikan atas Dispepsia rganik apabila diketahui
adanya kelainan organik
sebagai penyebab dispepsia tersebut" Dispepsia /ungsional"dispepsia
yang tidak diketahui
penyebabnya.Dispepsia /ungsional dikategorikan atas Dispepsia
tipe motilitas"Dispepsia
typeulkus"Dyspepsia non spesi/ik .
0asus dispepsia /ungsional "oeso/agitis diperkirakan semakin
meningkat pada millennium '''
sedangkan tukak peptik dan kanker lambung akan menurun. dapun
penyebabnya adalah
eradikasi 6. Pilori dan kemajuan teknologi dalam deteksi dini
kanker lambung.lasan lain
peningkatan dari dispepsia /ungsional dan eso/agitis dimana
penyakit ini berhubungan dengan
!
gaya hidup dan pola diet dalam bentuk makanan" pola olahraga" dan
tingkat stress yang makin
lama makin tinggi.
7ndoskopi merupakan baku emas untuk mendiagnosa suatu kelainan
saluran cerna atas dengan
gejala dispepsia.
PEMBAHASAN
Anamenesis
-ejala klasik yang sering dikeluhkan adalah nyeri epigastrik yang
tidak begitu berat"
intensitasnya ber/luktuasi siang dan malam" berkurang dengan
makanan atau antasida.6al ini
sering dikeluhkan pada penderita tukak peptik" sedang pada
penderita dispepsia bukan ulkus
sering timbul eksaserbasi setelah makan dan jarang sekali timbul
nyeri malam hari.-ejala ini
hanya memiliki nilai diagnostik yang kecil disebabkan pada
pemeriksaan endoskopi penderita
dengan gejala bukan ulkus ternyata dapat juga ditemukan kelainan
organik.
Pada dispepsia tipe ulkus rasa nyeri yang dominan" terlokalisir
baik dan terjadi malam hari atau
timbul diantara jam makan dan berkurang dengan makanan" dan dapat
dikaitkan dengan
kemungkinan terdapatnya suatu tukak peptik. Pada tipe dismotiliti
rasa nyeri dapat timbul dan
sulit terlokalisir" diperberat dengan keluhan yang dominan berupa
rasa cepat kenyang" kembung"
mual sampai muntah.0eluhan klinis dispepsia tipe ulkus dan
dismotiliti memiliki nilai diagnostik
yang kecil untuk menegakkan suatu kelainan organik karena sering
tidak sesuai gejala yang
timbul dengan hasil endoskopi.!
8eberapa gejala yang timbul dapat menjadi acuan untuk dilakukan
tindakan endoskopi segera
dan dikenal sebagai 9alarm symptom:" yakni 3 dysphagia" penurunan
berat badan " mani/estasi
perdarahan saluran cerna ( hematemesis" melena" hematoke;ia"
anemia de/isiensi besi" atau
perdarahan samar pada /eces )" tanda*tanda obstruksi saluran
cerna atas.
2
!.isik ,iada pemeriksaan /isik yang khas.Pemeriksaan /isik
yang dapat dilakukan adalah $eperti
inspeksi.Pasien diph $eperti inspeksi.Pasien dipiksa posisi
supine.<elihat apakah pasien berasa
nyeri pada posisi tersebut "dan melihat apakah pasien berada pada
posisi tertentu untuk
memenghindari nyeri.
Palpasi pada pasien akut abdomen harus dilakukan
hati*hati.,ujuannya adalah untuk mengetahui
lokasi nyeri.
a.adiologi
$ering dipakai 8arium meal /oto dimana dapat dilihat crater atau
niche yang merupakan
gambaran tukak. $aat ini sudah jarang digunakan karena keberadaan
endoskopi terkecuali
terdapat kontraindikasi endoskopi pada penderita.
#ltrasonogra/i digunakan bila terdapat kecurigaan adanya penyakit
bilier" hati pankreas atau
keganasan intra abdominal.
b.7ndoskopi
<erupakan baku emas untuk menilai saluran cerna dan menjadi
pilihan apabila dibandingkan
dengan 8arium meal. 7ndoskopi juga digunakan pada dispepsia dengan
alarm simptom " pada
penderita diatas usia 5 tahun dan pada penderita yang
bermigrasi dari regio insiden endemis ca
lambung
c.1aboratorium
!.Pemeriksaan rutin
$ering diperiksa darah rutin untuk melihat adanya anemia pada
perdarahan saluran cerna atas.
eces rutin untuk melihat ada tidaknya telur cacing atau parasit
lain yang dapat mengakibatkan
&
kholedokholithiasis. !"&"+
Dilakukan untuk mengetahui apakah dispepsia yang timbul dikarenakan
in/eksi 6 pylori. Di
negara industri maju didapatkan prevalensi in/eksi 6 pylori
bersamaan dengan dispepsia
sebanyak &*5 % namun karena eradikasi prevalensi ini semakin
menurun. Pemeriksaan
meliputi #rease 8reath ,es" serologi 6 pylori atau tes antigen 6
pylori pada /eces. #8,
merupakan tes yang paling sensitive dan errornya paling kecil
dibanding tes yang lain. Dinegara
8arat bila dijumpai hasil positi/ dapat dilakukan terapi eradikasi
6p yang nantinya akan
mengurangi gejala dispepsia itu sendiri. 9,es dan terapi: ini lebih
e/isien dibanding pemeriksaan
dini endosiopi" namun banyak penelitian menyebutkan tidak ada
perbedaan e/ekti/itas" biaya
serta kualitas hidup penderita antara tindakan 9tes dan terapi:
dengan tindakan dini endoskopi
dalam jangka panjang.2
e/luks gastro*eso/ageal
Penyakit e/luks -astro 7so/ageal (P-7) atau -astro7sophageal e/lu4
Disease (-7D)"
umumnya dirujuk sebagai P-7=-7D atau re/luks asam (acid re/lu4)"
adalah kondisi dimana
isi cairan dari lambung dimuntahkan=dialirkan kembali (re/lu4es)
kedalam eso/agus. >airan
dapat meradang dan merusak lapisan (menyebabkan esophagitis) dari
eso/agus meskipun tanda*
tanda peradangan yang terlihat terjadi pada minoritas dari
pasien*pasien. >airan yang
dimuntahkan biasanya mengandung asam dan pepsin yang dihasilkan
oleh lambung. (Pepsin
adalah en;im yang memulai pencernaan dari protein*protein dalam
lambung). >airan yang
dialirkan kembali juga mungkin mengandung empedu yang telah
membalik kedalam lambung
dari duodenum (usus dua belas jari). Duodenum adalah bagian pertama
dari usus kecil yang
menyambung pada lambung. sam (acid) dipercayai adalah komponen yang
paling
melukai eso/agus" namun peran mereka dalam menghasilkan peradangan
dan kerusakan eso/agus
adalah tidak sejelas peran dari asam.&
'rritable 8o?el $yndrome ('8$)
'rritable 8o?el $yndrome ('8$) adalah penyakit dalam isi
perut. '8$ menyebabkan nyeri perut"
diare dan sembelit. 8agi penderita penyakit ini nyaris seperti tak
menunjukan gejala khusus.
-ejalanya seperti penyakit perut lain.
0omplikasi dari dispepsia adalah ulkus peptikum yang menyebabkan
terjadinya perdarahan
saluran cerna.
Working Diagnosis
Dari kasus diatas diagnosis nya lebih menunjukkan kepada Dispepsia
organik
Etiologi
pemeriksaan penunjang diagnostik ( radiologi" endoskopi" dan
laboratorium) tidak
memperlihatkan adanya gangguan patologis" dan " dispepsia organik"
jika pada pemeriksaan
penunjang diagnostik ( radiologi" endoskopi" dan
laboratorium) memperlihatkan adanya
gangguan patologis. #ntuk mempermudah pengobatan " dispepsia
/ungsional dibagi menjadi
dispepsia tipe seperti ulkus (Ulcer Like Dyspepsia)"dispepsia tipe
seperti dismotilitas
( Dismotility Like Dyspepsia)" dispepsia tipe re/luks" dan
dispepsia tipe non spesi/ik.
Patofisiologi
/ungsi sensori viceral dan /aktor psikososial yang berperan pada
mekanisme terjadinya dispepsia
tersebut..@uga diet dan lingkungan"sekresi asam lambung dan 6.
Pilori.
5
pengosongan lambung" distribusi makanan yang tidak merata
dilambung" hipomotilitas
antrum" disritmia lambung (bradigastrika)" dan perubahan motilitas
duodenum. Dijumpai
&*A% penderita dispepsia /ungsional yang mengalami
keterlambatan akomodasi
lambung. >o//in dkk melaporkan berkurangnya e/le4 ela4asi undus
(/undic
rela4ation) yang menyebabkan distensi lambung yang dihubungkan
dengan simptom
early satiety dimana mekanisme terjadinya belum jelas" diduga
disebabkan abnormalitas
parasimpatis dan simpatis saluran cerna.5
2. 6ipersensiti/itas visceral
Dijumpai ambang rangsang nyeri perut yahg lebih rendah pada
dispepsia /ungsional
dibanding dispepsia organik. 6al ini dibuktikan oleh <ert; dan
>olleagues dimana
pasien dispepsia /ungsional sangat sensiti/ terhadap distensi
balon intragastrik.
Disamping hipersensitivitas juga asam lambung yang masuk ke
bulboduodeni
meningkatkan sensasi muntah pada pasien dispepsia /ungsional"
sedangkan pada yang
normal tidak. @uga pada keadaan puasa" penderita dispepsia
/ungsional mempunyai
akti/itas motorik duodenum menurun sehingga clearance asam lambung
dari pro4imal
duodenum menurun.
0elainan hipersensiti/ visceral diduga disebabkan oleh dis/ungsi
reseptor atau perubahan
transmisi dan proses input sensorik di $$P. @uga ditemukan gangguan
re/le4 lambung dan
intestinal" berupa hiporeakti/itas sebagai akibat gangguan /ungsi
e//eren dan a//eren.
0ebanyakan simptom yang muncul dari saluran cerna tidak sadar
dipersepsikan.
endahnya ambang rangsang persepsi untuk peregangan dari lambung
dapat dilhat pada
lebih dari 5% pasien dispesia /ungsional. Penyebab dari
hipersensiti/itas visceral ini
belum diketahui namun diduga oleh sensitisasi dari reseptor
mekanis peri/er lambung
yang disebabkan oleh peradangan" luka atau de/ek ba?aan" dis/ungsi
dari penghambatan
path?ay spinal desenden yang menormalkan modulasi dari
sensasi visceral" atau
gangguan pada >B$ dalam memproses sensasi a//eren.
+
6ipersensiti/ity ini tidak di hubungkan dengan sekresi abnormal
dari asam" akomodasi
/undus" atau ?aktu pengosongan lambung. Bamun di diduga bah?a
pasien dengan
hipersensiti/itas visceral lebih sering mengalami discom/ort atau
rasa sakit ketika
kelainan pato/isiologi terjadi. Pasien dengan dispepsia /ungsional
menunjukkan relaksasi
abnormal yang lebih tinggi pada peregangan mekanis.
&. aktor psikososial
Peran daripada /aktor stress akut ataupun kronis belum diketahui
dengan jelas pada
dispepsia. Diduga bisa menyebabkan gejala melalui gangguan
motilitas" pengaturan
otonom" ataupun ambang rangsang dari visceral. Calaupun rasa sakit
secara /isik dan
stressor pikiran dapat mempengaruhi /aktor ini. $tudi yang
dilakukan pada dispepsia
/ungsional adalah selalu dijumpainya salah satu atau lebih stress
kronik antara lain
marital" pekerjaan" keuangan" dan kesakitan.
. Pengaruh makanan
alkohol" tomat" citrus" makanan pedas" makanan yang mengandung
lemak. ,etapi pada
penelitian sulit untuk dibuktikan bah?a /aktor ini berlaku
pada setiap orang dan pada
banyak studi masih kontroversial. Pada penelitian yang
dilakukan dengan pemberian
lemak kedalam lambung akan meningkatkan relaksasi abnormal
(compliance) dari
lambung baik pada kelompok kontrol dan kelompok dispepsia. Bamun
pada kelompok
kontrol" lemak meningkatkan volume sesuai dengan yang diharapkan
untuk merangsang
gembung dan rasa tak menyenangkan" namun pada kelompok dispepsia
ambang rangsang
ini menurun
Diduga yang berperan adalah peningkatan sensitivitas mukosa lambung
terhadap asam
sehingga menyebabkan rasa tidak enak diperut. Dari hasil
penelitian"dijumpai sekresi
asam basal maupun puncak pada pasien dispepsia /ungsional tidak
berbeda bermakna
dengan populasi normal.
+ 6elikobater pylori
Dari berbagai laporan kekerapan 6p pada dispepsia /ungsional
berkisar 5 %" tidak
berbeda bermakna dengan populasi 6p pada kelompok orang
normal. 0eterlibatan 6p
pada dispepsia /ungsional masih kontroversial. Dari literatur
didapatkan keterlibatan 6p
tidak berhubungan dengan gangguan pengosongan lambung.
PENYEBAB DISPEPSIA ORANI!
(alkohol)" kortikosteroid" teo/ilin"dll.
Makanan
lergi3 susu sapi" putih telur" kacang" makanan laut.
Bon*alergi3 laktosa" <$-" gluten" ka/ein" as.
ben;oat.
!elainan Str%kt%ral
Penyakit gaster (gastritis" ulkus gaster" >a gaster)
Penyakit saluran empedu (kholelitiasis" kholesistitis) Penyakit
pankreas (pankreatitis" >a pankreas)
Penyakit usus (malabsorbsi" obstruksi intestinal" >a
kolon)
Pen&akit Meta"olik ata%
penyakit tiroid" penyakit jantung koroner" dll.
,abel !. Penyebab Dispepsia rganik 2
Penyebab multi/aktoral (masih diperdebatkan)" salah satunya adalah
stress. 0orteks serebri akan
merangsang hipotalamus anterior lalu nukleus vagus dan akhirnya
lambung.angsang pada
lambung akan menyebabkan peningkatan asam lambung. sam lambung akan
merusak sa?ar
mukosa lambung hingga timbul erosi lalu ulkus. #lkus akan
menyebabkan rasa nyeri pada
lambung. $elain itu" juga akan menyebabkan pengeluaran histamin
yang semakin meningkatkan
asam lambung. angsang pada lambung juga akan menyebabkan masukan
a/eren vagus dan
simpatis di lapisan viseral saluran cerna akan meningkat sehingga
merangsangvomiting center
lalu menyebabkan mual dan muntah. @ika intake makanan menurun akan
menyebabkan
kerusakan mukosa dan hal ini akan menyebabkan nyeri saat lapar. sam
lambung yang
meningkat akan meningkatkan jumlah gas sehingga terjadi kembung.
Penurunan hormonmotilin
juga akan menyebabkan dispepsia karena menyebabkan
dismotilitas. Dis/ungsi vagus juga akan
menyebabkan dispepsia karena kegagalan relaksasi bgn proksimal
lambung (?aktu terima
dispepsia yang akan dijelaskan pada topik selanjutnya. -7D juga
dapat menyebabkan
dispepsiadengan rasa terbakar karena asam lambung yang naik ke
eso/agus akan merusak epitel
dan menyebabkan in/lamasi.5"+
E <erupakan respon
mukosa pada iritan
pembedahan)
tua.
<or/ologi gastritis akut" proses peradangan mukosa akut dan
biasanya bersi/at transien.
Peradangan mungkin disertai perdarahan ke dalam mukosa" pada kasus
parah dapat terjadi erosi
epitel super/isial. Pada gastritis akut" erosi dan perdarahan yang
timbul mudah dilihat dengan
endoskopi dan sisebut gastritis erosi/ akut. $emua varian ditandai
dengan edema mukosa dan
in/iltrat peradangan neutro/il dan mungkin oleh sel radang
kronis.eplikasi generati/ sel epitel
biasanya mencolok dan asalkan etiologi dihilangkan dan
gangguan berlangsung singkat" gastritis
akut dapat lenyap dalam beberapa hari dengan pemulihan sempurna
mukosa normal. -ejala dari
gastritis akut biasanya adalah asimtomatik tetapi mungkin dijumpai
adanya kelainan abdomen
yaitu anoreksia" bersenda?a" mual" nyeri epigastrium" dan
muntah.
F
metaplasia epitel.Peradangan terdiri atas in/iltrat lim/osit dan
sel plasma di lamina propria.
Peradangan mungkin disertai oleh pengurangan kelenjar dengan
derajat bervariasi dan atro/i
mukosa.
<or/ologi 6elicobacter pylori adalah " bakteri gram negati/"
berbentuk heli4 tetapi dapat
berubah menjadi bentuk spiral" panjang G & Hm" diameter G
"5 Hm" mikroaero/ilik" mempunyai
en;im hidrogenase" oksidase" katalase dan urease.
-ambar !. Iirulens /aktor 6.Pylori.
ute umum in/eksi adalah oral J oral dan /ecal J oral. Patogenesis"
ada empat proses yaitu
dimulai dari 6.pylori masuk ke dalam lapisan mukosa dari gaster
host dan melekat dengan
menggunakan adhesin ke mukosa gaster lalu memproduksi amonia dari
urea sehingga
menetralkan asam lambung dan bakteri terlindungi.
!
$etelah itu" 6. pylori akan berpoli/erasi" migrasi" dan akhirnya
membentuk /okus in/eksi. #lkus
gaster akan dihasilkan dengan adanya destruksi oleh mukosa"
in/lamasi dan kematian sel
mukosa. $elain itu in/lamasi akan menurunkan somatostatin lalu
somatostatin akan
meningkatkan gastrin dan gastrin akan meningkatkan sekresi asam"
asam akan merusak dari
epitel lambung.+
Pemeriksaan laboratorium" yaitu 6.pylori /ecal antigen test" tes
ini cepat" berdasarkan
monoclonal antibody immunography of stool samples, dengan tingkat
spesi/ik F % dan sensiti/
F %. Positi/ pada a?al in/eksi dan bisa digunakan untuk /ollo? up.
Carbon 13 urea breath test
(#8,)" berdasarkan deteksi urea yang dihasilkan oleh
organisme.>aranya adalah pasien diberi
minuman urea dengan carbon isotop (>!& atau >!)" dan
setelah durasi yang tepat" konsentrasi
karbon berlabel diukur dari perna/asan. 6.pylori
serologi"sensiti/itas dan spesiti/itas KF
%"berdasarkan jumlah 'g- dari 71'$ dan tidak baik untuk /olllo? up
karena hasil bisa positi/
padahal bakteri. <etode pemeriksaan yang terbaru
adalah Modified riple !tain "Carbol
#uchsin$%lcian &lue$'emato(ylin)*osin+ for the
dentification of 'elicobacter pylori.-
Manifestasi !linis
b. asa perih di ulu hati
c. <ual" kadang*kadang sampai muntah
d. Ba/su makan berkurang
e. asa lekas kenyang
h. egurgitasi (keluar cairan dari lambung secara tiba*tiba)
Penatalaksanaan
blocker" penghambat pompa proton" metoklopramid" domperidon"
dan cisaperide.
Penatalaksanaan secara non/armakologi adalah dengan menghindari
makanan yang dapat
meningkatkan asam lambung" menghindari /aktor resiko (seperti3
alkohol" rokok" makanan
pedas" obat*obatan dan stress) dan mengatur pola makan.
Penatalaksanaan ditujukan untuk mengatasi penyebab yang mendasari
timbulnya dispepsia.
Penatalaksanaan meliputi pengaturan pola diet" modi/ikasi hidup
serta pemberian
medikamentosa. Pengaturan diet meliputi porsi makanan" jenis dan
bentuk makanan yang sesuai
dan yang bersi/at merangsang dihindarkan. <odi/ikasi hidup
bertujuan menciptakan lingkungan
psikososial jauh dari stress yang merupakan /aktor pemberat
dari dispepsia.
<edikamentosa meliputi 3
ntasida terdiri dari aluminium= magnesium hidroksida dan
kalsium karbonat. Preparat ini
menetralkan keasaman lambung dengan cara reaksi kimia dengan 6>l
membentuk garam
dan air. $ementara 8ismut melapisi mukosa lambung sehingga
mengurangi kontak asam
lambung dengan mukosa. 0edua preparat ini idak sesuai untuk
pemakaian lama.!*5
!2
2) nti $ekresi sam 1ambung.
62 reseptor antagonis yang ber/ungsi mencegah sekresi asam
lambung dan proton pump
inhibitor yang bekerja di 6L0 L ,P ase pada sel parietal
sehingga ion 6 dihalangi untuk
keluar menuju kanalikuli akhirnya tidak terbentuk senya?a 6>l.
Penggunaan preparat anti
sekresi ini dikenal dengan sebutan terapi empiris" dimana lama
pemberiannya sampai
minggu. $ediaan 62 reseptor antagonis antara lain 3 ranitidine"
cimetidine" ni;atidine"
/amotidine. $ediaan proton pump inhibitor antara lain 3 omepra;ole"
rabepra;ole"
lansopra;ole" pantopra;ole" esomepra;ole.
8ertujuan untuk mengeradikasi 6.pylori pada penderita yang
positi/ didapat dari
pemeriksaan non invasive seperti #8,. Paling luas dipakai
& rejimen obat yang terdiri dari
proton pump inhibitor dengan 2 sediaan antibiotika yang
diberikan selama 5*A hari.
dapun kombinasi sediaannya sebagai berikut 3
* mepra;ole !*2 4 2 mg ( dapat diganti preparat proton pump
inhibitor lain )
* >larithromycin 2 4 5 mg L mo4icillin 2 4 ! mg ( $alah satu
dari keduanya
dapat diganti <etronida;ole & 4 5 mg )
) Prokinetik
cerna"meningkatkan peristaltik"menghambat kontraksi yang bersi/at
segmental"meningkatkan
koordinasi anteroduodenal. $ediaan yang ada metoclopramide dan
domperidone.
Pen,ega0an
Pencegahan dengan cara pola makan normal dan teratur" memilih
makanan yang seimbang dgn
kebutuhan dan jad?al makan yg teratur.tidak mengkomsumsi makanan
yang berkadar asam
tinggi" cabai" alkohol" dan pantang rokok.8ila harus makan obat
karena sesuatu penyakit (misal3
sakit kepala)" gunakan secara ?ajar dan tidak mengganggu /ungsi
lambung.
+.Prognosis
akan menghasilkan prognosis yang baik.
!&
!ESIMPULAN
Dispepsia akan menyebabkan nyeri ulu hati" dan berasa mual"dan
muntah*muntah. 8anyaknya
makanan jenis jajanan dan berbumbu menyulitkan orang 'ndonesia
untuk menjaga pola diet yang
sehat.
2) 8irnkrant @" et al.2+. Crash Course ediatrics. 7lseveier.
Philadelphia
&) Desmond et al. 2. 7rosive gastritis3 'ts Diagnosis"
<anagement" and surgical treatment-
&ritish 2ournal of !urgery. 5F3!"5*!&
http3==???&.interscience.?iley.com=journal=!!2!F2&=abstract
diakses pada tanggal 2A <ei
2!
) 0 #''" 2!. anduan eterampilan Medik &lok esehatan
%nak . ,im 8lok 0esehatan
nak 0 #''. Yogyakarta
5) -artner 6. !FA+. spirin*induced -astritis and -astrointestinal
8leeding. 2 %m Dent %ssoc"
Iol F&" Bo !" !!!*!!A.
http3==???.jada*plus.com=cgi=content=abstract=F&=!=!!! diakses
pada 2+ <ei 2!
+) -una?an. 2A. #armakologi dan erapi.(7d 5). 0 #'.
@akarta
!