Click here to load reader
Upload
ngominh
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan
RENCANA STRATEGIS PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
6.1. Rencana Program dan Kegiatan
Dalam rangka perencanaan program dan kegiatan diperlukan elemen
pokok pendukung lain berupa: Indikator kerja sebagai parameter penilaian
dari keberhasilan program dan kegiatan, kelompok sasaran merupakan objek
dari program/kegiatan dan pendanaan indikatif sebagai indikasi awal besaran
dana yang diperlukan untuk terlaksananya program dan kegiatan. Berikut
adalah program/kegiatan, indikator kerja, kelompok sasaran serta pendanaan
indikatif dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan.
6.1.1. Rencana Program dan Kegiatan Propinsi Jawa Barat dan Nasional
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah Propinsi Jawa Barat tahun 2008-2013 dan sesuai dengan misi 2
Propinsi Jawa Barat yaitu meningkatkan pembangunan perekonomian
regional berbasis potensi lokal yang mencakup bidang pertanian dan bidang
ketahanan pangan, yang meliputi program:
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
2. Program Peningkatan Produksi Pertanian
3. Program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian
4. Program Pemasaran dan pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan,
Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Selanjutnya sesuai dengan misi 4 Propinsi Jawa Barat: meningkatkan
daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk pembangunan yang
berkelanjutan di bidang kehutanan, yang dilaksanakan melalui:
1. Program Pemantapan Kawasan Lindung
2. Program Peningkatan Efektivitas Pengelolaan dan Konservasi
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
3. Program Pengembangan Agribisnis
4. Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan
Pembangunan
Disamping itu, dalam mewujudkan rencana strategis 2011-2015 Dinas
Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan, program nasional di bidang
pertanian dan perkebunan yang akan dilaksanakan meliputi:
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman
Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada
Berkelanjutan
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu
Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan
3. Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman
Perkebunan Berkelanjutan
4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana
Pertanian
5. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir,
Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian
6. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat
7. Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing
Program nasional di bidang kehutanan yang akan dilaksanakan
meliputi:
1. Program Pemantapan Kawasan Hutan
2. Program Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung DAS
3. Program Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industry kehutanan
4. Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan
6.1.2. Rencana Program dan Kegiatan Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah Kabupaten Bandung tahun 2011-2015 pada misi 3 dan 7 serta guna
mendorong tercapainya sasaran peningkatan konstribusi sektor pertanian
pada PDRB sebesar 2.19%, maka diharuskan Program dan Kegiatan utama
dapat tercapai dengan baik. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
pada jangka waktu 5 tahun mendatang, meliputi:
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
(1) Pelatihan petani dan Pelaku Agribisnis
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
(1) Penyusunan Database Potensi Produk Pertanian/Perkebunan
(2) Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
(3) Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi/Palawija
(4) Pengembangan Diversifikasi Pangan
(5) Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering
(6) Pengembangan Perbenihan dan Pembibitan
(7) Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian
(8) Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk
Pertanian/Perkebunan
3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
(1) Penelitian dan Pengembangan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
(2) Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggul Daerah
(3) Pembangunan Pusat-pusat Penampungan Produksi Hasil
Pertanian/Perkebunan
4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
(1) Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi
Pertanian/perkebunan tepat Guna
(2) Pemeliharaan Rutin/Berkala Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan
5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
(1) Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan
(2) Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan
6. Program Pemanfataan Potensi Sumberdaya Hutan
(1) Pengembangan Hasil Hutan Non-Kayu
(2) Pengembangan Industri dan Pemasaran Hasil Hutan
7. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
(1) Pembuatan Bibit Tanaman Kehutanan
(2) Peningkatan Peran Serta Masayarakat dalam Rehabilitasi Hutan
dan Lahan
8. Program Perlindungan dan Konservasi Hutan
(1) Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaraan Hasil
Hutan
(2) Sosialisasi pencegahan dan Dampak kebakaran Hutan dan Lahan
Selain itu program dan kegiatan tersebut, dalam pencapaian arah
kebijakan, sasaran, dan tujuan pembangunan pertanian, perkebunan, dan
kehutanan di Kabupaten Bandung, didorong melalui penitikberatan pada
program unggulan, yaitu:
1. Pengembangan pertanian organik
2. Pengembangan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan agribisnis
berbasis komoditas unggulan lokal
3. Pengembangan rumah kemasan
4. Konservasi hutan dan lahan melalui pengembangan ekonomi
kerakyatan yang berdaya saing
6.2. Indikator Kinerja dan Kelompok Sasaran
Sasaran pertama adalah Peningkatan PDRB Sektor Pertanian Sebesar
2,19%. Dalam mendorong tercapainya sasaran tersebut, maka di fokuskan
terhadap program/kegiatan peningkatan ekonomi dari sektor pertanian.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Kegiatan Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis. Keberhasilan kegiatan
tersebut diindikasikan dalam beberapa capaian sebagai berikut; (1)
Berkembangnya kelompok usaha agribisnis hortikultura di kecamatan
Pangalengan, Kertasari, Cimaung, Rancabali, Ciwidey, Pasirjambu,
Cimenyan, Arjasari, Banjaran, Pacet, Paseh, dan Ibun (2) Meningkatnya
kemampuan, keterampilan pelaku agribisnis hortikultura (penerapan
GAP/GHP/GMP kelompok usaha stoberi, adopsi teknologi sub sistem hulu
untuk komoditas buah-buahan/tanaman hias, penerapan teknis pengendalian
OPT, kelompok tani pasca panen serta pengolahan hasil, pengembangan
penakar benih, penerapan teknologi budidaya pertanian organik, peningkatan
kemampuan manajemen agribisnis dan wirausaha hortikultura). (3)
Terfasilitasinya proses kemitraan usaha agribisnis berbasis komoditas
hortikultura (sayuran eksklusif, stroberi, buha-buahan dan tanaman hias).
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Meningkatnya Produksi Tanaman Pangan, Produktivitas Bahan
Pangan di Tahun 2015, Menurunnya Kehilangan Hasil Tanaman Pangan
sebesar 0.2-5% per Tahun dan berkembangnya kelompok usaha agribisnis
berbasis komoditas tanaman pangan dan perkebunan menjadi target utama
dalam program peningkatan ketahanan pangan. Program tersebut meliputi
kegiatan:
1. Penyusunan Database Potensi Produk Pangan.
Keberhasilan penyusunan database tersebut diukur dari parameter
sebagai berikut; (1) Terbentuknya website dan multimedia pertanian. (2)
Pengembangan Local Area Network (LAN). (3) Tersusunnya laporan
database produk pangan. (4)Tersusunnya inventarisasi alat mesin pertanian
dan OPT bulanan maupun tahunan. (5) Fasilitasi petugas pengumpul data
statistik pertanian. (6) Sinkronisasi data dan informasi statistik pertanian. (7)
Tersusunnya data potensi dan pelaku usaha agribisnis komoditas unggulan
pertanian, perkebunan dan kehutanan. (8) Perencanaan Pembangunan
Pertanian, Pertanian dan Kehutanan berupa: Rencana Strategis, Rencana
Kerja, Roadmap pembangunan, peta sentralisasi komoditas unggulan serelia,
peta komoditas unggulan hortikultura, (9) Feasibility pengembangan
agribisnis komoditas unggulan. (10) Feasibility studi pengembangan usaha
pupuk organic dan agribisnis dalam integrasi manajemen berbagai sektor.
2. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian (Tanaman
Pangan).
Indikator kegiatan ini adalah; (1) Meningkatnya mutu dan produktivitas
padi organik. (2) Sertifikasi produk padi organik. (3) Penumbuhan forum
kemitraan bisnis produk organik. (4) Sosialisasi dan penerapan aturan SPS
(sanitary and phytosanitary). (5) Penumbuhan grup pasca panen.Feasibility
study pengembangan agribisnis tanaman pangan. (6) Inventarisasi pelaku
olahan hasil pertanian dan penggilingan padi, jagung dan ubi kayu. (7)
Meningkatnya penanganan hasil pertanian tanaman pangan; (8) Peningkatan
aksesibilitaas petani terhadap lembaga permodalan.
3. Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi/Palawija
Kegiatan ini mempunyai indikator; (1) Pengembangan pertanian organik
dalam hal luas areal, jumlah kelompok tani, kinerja, mutu dan kemitraan
terhadap penyedian pupuk organik. (2) Berkembangnya agribisnis jagung dan
ubi kayu. (3) Kajian dan pemetaan potensi lahan pertanian. (4) Monitoring dan
evaluasi agribisnis tanaman pangan. (5) Meningkatnya produksi dan
produktivitas tanaman pangan (padi, jagung dan ubi kayu). (6) Optimalisasi
luasan budidaya serelia, umbi dan kacang-kacangan. Pengembangan
intensifikasi tanaman padi/palawija dilaksanakan untuk 36.212 hektar di
Kecamatan Majalaya, Ciparay, Solokanjeruk,Baleendah, Banjaran,
Arjasari,Cimaung, Kutawaringin, Soreang, cicalengka,Rancabali, Pasen, ibun,
Bojongsoang, Cimaung, Pameungpeuk, Nagreg, Cikancung, Cicalengka,
Arjasari, dan Cilengkrang.
4. Pengembangan Diversifikasi Pangan.
Kegiatan ini dapat dinilai dari indikasi keberhasilan sebagai berikut; (1)
Berkembangnya diversifikasi tanaman pangan untuk umbi-umbian dan
kacang-kacangan yang tepat dan berkelanjutan dalam hal peluasan lahan,
jumlah kelompok usaha, kinerja, mutu dan produktivitas di Kecamatan
Cimaung, Nagreg, Cicalengka, Cilengkrang, Arjasari, Cimenyan,Arjasari,
Cimaung, Cikancung; dan (2) Monitoring dan evaluasi agribisnis tanaman
pangan.
5. Perkembangan Pertanian Lahan Kering
Indikasi keberhasilan kegiatan ini adalah;(1) Pengembangan pertanian
hortikultura organik dalam hal perluasan areal, jumlah kelompok usaha,
kinerja, mutu, produktivitas dan sertifikasi sebagai pengakuan dari
masyarakat di Kecamatan Pangalengan, Pasirjambu, Ciwidey, Arjasari; (2)
Pengembangan usaha agribisnis stroberi untuk menunjang pengembangan
OVOP di wilayah Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali. (3) Meningkatnya
sistem pengawan dan pengendalian sarana produksi untuk menunjang
konservasi di DAS hulu dan daerah rawan bencana. (4) Meningkatnya
aksesibilitas terhadap lembaga permodalan. (5) Monitaring dan evaluasi.
6. Pengembangan Perbenihan dan Pembibitan
Kegiatan ini mempunyai indikasi keberhasilan berikut; (1)
Terfasilitasinya penyediaan benih bermutuu dalam mendukung produksi,
produktivitas dan mutu tanaman pangan. (2) Berkembangnya benih lokal
melalui teknologi mutu benih dan penerapan sistem pengujian benih pada
tanaman pangan hortikultura.(3) Tersusunnya roadmap peningkatan kualitas
lembaga perbenihan lokal. (4) Monitoring dan evaluasi pengembangan benih.
7. Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pangan
Indikator kegiatan ini adalah; (1) Pengembangan kemitraan usaha
agribisnis produk higienis berbasis komoditas perkebunan; (2)Tersusunnya
dokumen perencanaan dan pengawasan pengembangan agribisnis
perkebunan serta pengolahan lahan dan air melalui kegiatan konservasi; (3)
Terkendalinya serangan OPT di wilayah konservasi lahan perkebunan; dan
(4) Monitoring dan evaluasi forum kemitraan, pengembangan green product
dan konservasi lahan.
8. Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu produk perkebunan, Produk
Pertanian
Indikator kegiatan ini adalah; (1) Berkembangnya agribisnis tembakau
seluas 250 hektar di Kecamatan Arjasari, Cimaung, Soreang, Pasirjambu,
Kutawaringin, Ciwidey, Paseh, Ibun, Cikancung, Cicalengka, Cileunyi, dan
Pacet (2) Meningkatnya kinerja sistem pemenuhan input produksi dan
peningkatan mutu hasil; (3) meningkatnya kapasitas dan kapabilitas
kelembagaan petani tembakau; dan (4) Berkembangnya kemitraan usaha
agribisnis tembakau untuk menunjang peningkatan aksesibilitas pemasaran
tembakau.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
1. Penelitian dan Pengambangan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan
Indikator kegiatan ini adalah; (1) Meningkatnya pemasaran hasil
pertanian.(2) Tersusunnya jaringan informasi pelaku usaha dan harga pasar
komoditas unggulan pertanian, perkebunan dan kehutanan lokal.(3)
Monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan pemasaran hasil komoditas
unggul daerah.
2. Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggul Daerah
Kegiatan ini dinilai dari indikator berikut; (1) Meningkatnya jumlah
pemasaran hasil pertanian, perkebuan dan kehutanan melalui pembentukan
brand lokal.(2) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan promosi hasil
produk pertanian/perkebuan unggul daerah
3. Pembangunan Pusat-pusat Penampungan Produk hasil
Pertanian/Perkebunan
Indikator kegiatan ini adalah berkembangnya usaha rumah kemasan
serta dilakukannya monitoring dan evaluasi di Kecamatan Pangalengan,
Arjasari, Pasirjambu.
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat
Guna
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebuan
Tepat Guna. Kegiatan ini berindikator sebagai berikut; (1) Terselenggaranya
sistem penyediaan dan pengawasan sarana produksi tanaman pangan yang
efisien dan berkelanjutan di lokasi penerapan budidaya yang tepat (bantuan
traktor R-2, bantuan traktor R-4, Bantuan pompa air, penguatan UPJA
pemula, penguatan UPJA berkembang, penguatan UPJA profesional,
tersusunnya roadmap kebutuhan pupuk dan alsintan).(2) Terkendalinya
serangan OPT dilokasi penerapan budidaya.(3) Dilakukannya kegiatan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
1. Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi Pertanian/Perkebunan.
Kegiatan ini dinilai dari indikator; (1) Berkembangnya agribisnis
komoditas unggulan perkebunan di Kecamatan Pangalengan, Pasirjambu,
Ciwidey, Kertasari, Rancabali, Ibun, dan Pacet; (2) Terlaksananya
pengembangan fasilitasi dalam pengelolaan lahan dan air melalui upaya
pemberdayaan lahan pertanian, pengelolaan air irigasi pertanian dan
pengembangan agribisnis perkebunan di Kecamatan Soreang, Pasirjambu,
Cimenyan, Cikancung, Kutawaringin, Ibun, Nagreg, Pasirjambu, dan Soreang;
(3) Peningkatan aksesibilitas petani terhadap lembaga permodalan; dan (4)
Dilaksanakannya monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut.
2. Pengembangan Bibit Unggul Petanian/Perkebunan
Indikator kegiatan ini adalah; (1) Meningkatnya produksi dan
produktivitas komoditas hortikultura unggulan lokal rata-rata sebesar 2% per
tahun; (2) Laju peningkatan produktivitas kebun/lahan usaha hortikultura; (3)
meningkatnya kinerja sistem pemenuhan input; (4) Meningkatnya mutu dan
produktivitas produk organik untuk penyesuaian standar kualitas dan
keamanan pangan.(5) Terlaksananya pengembangan fasilitasi dalam
pengelolaan lahan dan air melalui upaya pemberdayaan lahan pertanian,
pengelolaan air irigasi pertanian dan pemberdayaan kelembagaan petani; (6)
Dilakukannya kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
tersebut. Pengembangan agribisnis hortikultura di Kecamatan Pangalengan,
Kertasari, Cimaung, Arjasari, Ciwidey, Pasirjambu, Rancabali, dan Cimenyan,
Margaasih.
Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan
1. Pengembangan Hasil Hutan Non-Kayu
Indikator dari kegiatan ini adalah; (1) Pengembangan agribisnis hasil
non-kayu berbasis komoditas lebah madu untuk 37 kelompok tani di
Kecamatan Cicalengka, Nagreg, Cikancung, Cangkuang, Paseh, Arjasari,
Pacet, Kertasari, Cimenyan, Cimaung; (2) Pengembangan agribisnis hasil
non-kayu berbasis komoditas jamur tiram untuk 22 kelompok tani di
Kecamatan Ciwidey, Pasirjambu, Kutawaringin, Cicalengka, Pangalengan,
Soreang, Banjaran, Kertasari, dan Pacet; (3) Pengembangan agribisnis hasil
non-kayu berbasis komoditas ulat sutera untuk 17 unit kelompok tani di
Kecamatan Cimenyan, Pangalengan, Pasirjambu, Kertasari, Paseh, dan
Cikancung; (4) Pengembangan agribisnis hasil non-kayu berbasis komoditas
bambu untuk 6 kelmpok tani di Kecamatan Pasirjambu, Ciwidey, dan
Banjaran; (5) Termanfaatkannya lahan bawah tegakan seluas 80 hektar di
Kecamatan Arjasari, Cicalengka, dan Nagreg; dan (6) dilakukannya
monitoring evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
2. Pengembangan Industri dan Pemasaran Hasil Hutan
Indikator kegiatan ini adalah berkembangnya kemitraan agribisnis
kehutanan serta terlaksananya monitoring evaluasi.
Program rehabilitasi Hutan dan Lahan
1. Pembuatan Bibit Tanaman Kehutanan
Indikator kegiatan ini adalah (1) tersedianya 16 unit kebun bibit
tanaman untuk penghijauan di Kecamatan Soreang, Kutawaringin, Katapang,
Margaasih, Cangkuang, Banjaran, Pameungpeuk, Dayeuhkolot, Baleendah,
Pasirjambu; (2) tersedianya kebun bibit rakyat untuk mengurangi luasan lahan
kritis sebanyak 40 unit di Kecamatan Arjasari, Baleendah, Cangkuang,
Cicalengka; (3) pengembangan 2.150 hektar agroforestry di Kecamatan
Cikancung, Cilengkrang, Cileunyi, Cimaung, Cimenyan, Ciparay, Ciwidey,
Ibun, Kertasari, Kutawaringin, Nagreg, Pangalengan, Paseh, Rancabali,
Soreang, serta dilakukannya monitoring evaluasi.
2. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan rehabilitasi Hutan dan Lahan.
Kegiatan ini mempunyai indikator Meningkatnya peranserta
masyarakat terhadap kepedulian lingkungan.
3. Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Indikator kegiatan ini adalah terlaksananya pecanangan Bulan
Menanam nasional, terlaksanana pencanangan JABAR hijau berbasis
sekolah, Terlaksananya pembuatan bangunan sipil teknis, Penanganan
rehabilitasi Lahan Kritis dan dilakukannya monitoring evaluasi di Kecamatan
Cileunyi, Kertasari, Pangalengan, Cikancung, Paseh, Pacet, Arjasari,
Cimaung, Baleendah, Dayeuhkolot, Pameungpeuk, Banjaran, Cangkuang,
Kutawaringin, Soreang, Rancabali, Ciwidey, Pasirjambu untuk 400 hektar.
Program Perlindungan dan Konservasi Hutan.
1. Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil hutan
Indikator dari kegiatan ini adalah tumbuhnya kesadaran hukum
masyarakat yang menggunakan hasil hutan dengan terlaksananya sosialisasi
Permenhut tentang peredaran hasil hutan dan terlaksannya pemasangan
rambu/papan larangan untuk pencegahan kerusakan hutan di Kecamatan
Cikancung, Cimenyan, Pasirjambu, Kutawaringin, Cwidey, Ibun, Pacet,
Cilengkrang, Cimenyan, Cicalengka.
2. Sosialisasi Pencegahan dan dampak Kebakaran hutan dan lahan
Indikator kegiatan ini adalah tumbuhnya kesadaran hukum masyarakat
pengusaha industri kayu dalam perijinan hasil dengan terlaksananya
sosialisasi permenhut tentang ijin usaha industri hasil hutan di Kecamatan
Soreang, Margaasih, Kutawaringin, Pangalengan, Nagreg.
3. Penyuluhan Kesadaran Masyarakat Mengenai Dampak Perusakan Hutan
Indikator kegiatan ini adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam
pengelolaan hutan dan lahan serta dilakukannya monitoring evaluasi
pelaksanaan kegiatan tersebut.
6.3. Rencana Pendanaan Indikatif
Kegiatan pembangunan pertanian sektor tanaman pangan dan
hortikultura, perkebunan, dan kehutanan di Kabupaten Bandung ditujukan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui upaya pemberdayaan
petani lokal yang mampu menciptakan produk yang berdaya saing.
Pemerintah memfasilitasi sebesar-besarnya partisipasi masyarakat dengan
mendayagunakan keterpaduaan kegiatan yang dibiayai oleh APBN,
APBD Propinsi Jawa Barat, APBD Kabupaten Bandung, Swasta dan sumber-
sumber dana pembangunan lainnya.
Implementasi pembangunan perlu adanya dukungan pendanaan
untuk pelaksanaan kegiatan Satuan Kerja Dinas Pertanian, Perkebunan, dan
Kehutanan Kabupaten Bandung guna tercapainya program pembangunan
selama kurun waktu 2011-2015 (lampiran 6).