10

Click here to load reader

Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA ... · kebijakan, sasaran, dan tujuan pembangunan pertanian, perkebunan, dan ... GAP/GHP/GMP kelompok usaha stoberi, adopsi teknologi

  • Upload
    ngominh

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA ... · kebijakan, sasaran, dan tujuan pembangunan pertanian, perkebunan, dan ... GAP/GHP/GMP kelompok usaha stoberi, adopsi teknologi

Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan

RENCANA STRATEGIS PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Page 2: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA ... · kebijakan, sasaran, dan tujuan pembangunan pertanian, perkebunan, dan ... GAP/GHP/GMP kelompok usaha stoberi, adopsi teknologi

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

6.1. Rencana Program dan Kegiatan

Dalam rangka perencanaan program dan kegiatan diperlukan elemen

pokok pendukung lain berupa: Indikator kerja sebagai parameter penilaian

dari keberhasilan program dan kegiatan, kelompok sasaran merupakan objek

dari program/kegiatan dan pendanaan indikatif sebagai indikasi awal besaran

dana yang diperlukan untuk terlaksananya program dan kegiatan. Berikut

adalah program/kegiatan, indikator kerja, kelompok sasaran serta pendanaan

indikatif dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan.

6.1.1. Rencana Program dan Kegiatan Propinsi Jawa Barat dan Nasional

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Daerah Propinsi Jawa Barat tahun 2008-2013 dan sesuai dengan misi 2

Propinsi Jawa Barat yaitu meningkatkan pembangunan perekonomian

regional berbasis potensi lokal yang mencakup bidang pertanian dan bidang

ketahanan pangan, yang meliputi program:

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

2. Program Peningkatan Produksi Pertanian

3. Program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian

4. Program Pemasaran dan pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan,

Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Selanjutnya sesuai dengan misi 4 Propinsi Jawa Barat: meningkatkan

daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk pembangunan yang

berkelanjutan di bidang kehutanan, yang dilaksanakan melalui:

1. Program Pemantapan Kawasan Lindung

2. Program Peningkatan Efektivitas Pengelolaan dan Konservasi

Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

3. Program Pengembangan Agribisnis

4. Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan

Pembangunan

Disamping itu, dalam mewujudkan rencana strategis 2011-2015 Dinas

Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan, program nasional di bidang

pertanian dan perkebunan yang akan dilaksanakan meliputi:

1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman

Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada

Berkelanjutan

Page 3: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA ... · kebijakan, sasaran, dan tujuan pembangunan pertanian, perkebunan, dan ... GAP/GHP/GMP kelompok usaha stoberi, adopsi teknologi

2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu

Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan

3. Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan

4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana

Pertanian

5. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir,

Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian

6. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat

7. Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing

Program nasional di bidang kehutanan yang akan dilaksanakan

meliputi:

1. Program Pemantapan Kawasan Hutan

2. Program Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung DAS

3. Program Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industry kehutanan

4. Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan

6.1.2. Rencana Program dan Kegiatan Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Daerah Kabupaten Bandung tahun 2011-2015 pada misi 3 dan 7 serta guna

mendorong tercapainya sasaran peningkatan konstribusi sektor pertanian

pada PDRB sebesar 2.19%, maka diharuskan Program dan Kegiatan utama

dapat tercapai dengan baik. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan

pada jangka waktu 5 tahun mendatang, meliputi:

1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

(1) Pelatihan petani dan Pelaku Agribisnis

2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan

(1) Penyusunan Database Potensi Produk Pertanian/Perkebunan

(2) Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian

(3) Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi/Palawija

(4) Pengembangan Diversifikasi Pangan

(5) Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering

(6) Pengembangan Perbenihan dan Pembibitan

(7) Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian

(8) Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk

Pertanian/Perkebunan

3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

(1) Penelitian dan Pengembangan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

Page 4: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA ... · kebijakan, sasaran, dan tujuan pembangunan pertanian, perkebunan, dan ... GAP/GHP/GMP kelompok usaha stoberi, adopsi teknologi

(2) Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggul Daerah

(3) Pembangunan Pusat-pusat Penampungan Produksi Hasil

Pertanian/Perkebunan

4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

(1) Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi

Pertanian/perkebunan tepat Guna

(2) Pemeliharaan Rutin/Berkala Prasarana Teknologi

Pertanian/Perkebunan

5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

(1) Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan

(2) Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan

6. Program Pemanfataan Potensi Sumberdaya Hutan

(1) Pengembangan Hasil Hutan Non-Kayu

(2) Pengembangan Industri dan Pemasaran Hasil Hutan

7. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

(1) Pembuatan Bibit Tanaman Kehutanan

(2) Peningkatan Peran Serta Masayarakat dalam Rehabilitasi Hutan

dan Lahan

8. Program Perlindungan dan Konservasi Hutan

(1) Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaraan Hasil

Hutan

(2) Sosialisasi pencegahan dan Dampak kebakaran Hutan dan Lahan

Selain itu program dan kegiatan tersebut, dalam pencapaian arah

kebijakan, sasaran, dan tujuan pembangunan pertanian, perkebunan, dan

kehutanan di Kabupaten Bandung, didorong melalui penitikberatan pada

program unggulan, yaitu:

1. Pengembangan pertanian organik

2. Pengembangan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan agribisnis

berbasis komoditas unggulan lokal

3. Pengembangan rumah kemasan

4. Konservasi hutan dan lahan melalui pengembangan ekonomi

kerakyatan yang berdaya saing

6.2. Indikator Kinerja dan Kelompok Sasaran

Sasaran pertama adalah Peningkatan PDRB Sektor Pertanian Sebesar

2,19%. Dalam mendorong tercapainya sasaran tersebut, maka di fokuskan

terhadap program/kegiatan peningkatan ekonomi dari sektor pertanian.

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Kegiatan Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis. Keberhasilan kegiatan

tersebut diindikasikan dalam beberapa capaian sebagai berikut; (1)

Page 5: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA ... · kebijakan, sasaran, dan tujuan pembangunan pertanian, perkebunan, dan ... GAP/GHP/GMP kelompok usaha stoberi, adopsi teknologi

Berkembangnya kelompok usaha agribisnis hortikultura di kecamatan

Pangalengan, Kertasari, Cimaung, Rancabali, Ciwidey, Pasirjambu,

Cimenyan, Arjasari, Banjaran, Pacet, Paseh, dan Ibun (2) Meningkatnya

kemampuan, keterampilan pelaku agribisnis hortikultura (penerapan

GAP/GHP/GMP kelompok usaha stoberi, adopsi teknologi sub sistem hulu

untuk komoditas buah-buahan/tanaman hias, penerapan teknis pengendalian

OPT, kelompok tani pasca panen serta pengolahan hasil, pengembangan

penakar benih, penerapan teknologi budidaya pertanian organik, peningkatan

kemampuan manajemen agribisnis dan wirausaha hortikultura). (3)

Terfasilitasinya proses kemitraan usaha agribisnis berbasis komoditas

hortikultura (sayuran eksklusif, stroberi, buha-buahan dan tanaman hias).

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Meningkatnya Produksi Tanaman Pangan, Produktivitas Bahan

Pangan di Tahun 2015, Menurunnya Kehilangan Hasil Tanaman Pangan

sebesar 0.2-5% per Tahun dan berkembangnya kelompok usaha agribisnis

berbasis komoditas tanaman pangan dan perkebunan menjadi target utama

dalam program peningkatan ketahanan pangan. Program tersebut meliputi

kegiatan:

1. Penyusunan Database Potensi Produk Pangan.

Keberhasilan penyusunan database tersebut diukur dari parameter

sebagai berikut; (1) Terbentuknya website dan multimedia pertanian. (2)

Pengembangan Local Area Network (LAN). (3) Tersusunnya laporan

database produk pangan. (4)Tersusunnya inventarisasi alat mesin pertanian

dan OPT bulanan maupun tahunan. (5) Fasilitasi petugas pengumpul data

statistik pertanian. (6) Sinkronisasi data dan informasi statistik pertanian. (7)

Tersusunnya data potensi dan pelaku usaha agribisnis komoditas unggulan

pertanian, perkebunan dan kehutanan. (8) Perencanaan Pembangunan

Pertanian, Pertanian dan Kehutanan berupa: Rencana Strategis, Rencana

Kerja, Roadmap pembangunan, peta sentralisasi komoditas unggulan serelia,

peta komoditas unggulan hortikultura, (9) Feasibility pengembangan

agribisnis komoditas unggulan. (10) Feasibility studi pengembangan usaha

pupuk organic dan agribisnis dalam integrasi manajemen berbagai sektor.

2. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian (Tanaman

Pangan).

Indikator kegiatan ini adalah; (1) Meningkatnya mutu dan produktivitas

padi organik. (2) Sertifikasi produk padi organik. (3) Penumbuhan forum

kemitraan bisnis produk organik. (4) Sosialisasi dan penerapan aturan SPS

(sanitary and phytosanitary). (5) Penumbuhan grup pasca panen.Feasibility

study pengembangan agribisnis tanaman pangan. (6) Inventarisasi pelaku

Page 6: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA ... · kebijakan, sasaran, dan tujuan pembangunan pertanian, perkebunan, dan ... GAP/GHP/GMP kelompok usaha stoberi, adopsi teknologi

olahan hasil pertanian dan penggilingan padi, jagung dan ubi kayu. (7)

Meningkatnya penanganan hasil pertanian tanaman pangan; (8) Peningkatan

aksesibilitaas petani terhadap lembaga permodalan.

3. Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi/Palawija

Kegiatan ini mempunyai indikator; (1) Pengembangan pertanian organik

dalam hal luas areal, jumlah kelompok tani, kinerja, mutu dan kemitraan

terhadap penyedian pupuk organik. (2) Berkembangnya agribisnis jagung dan

ubi kayu. (3) Kajian dan pemetaan potensi lahan pertanian. (4) Monitoring dan

evaluasi agribisnis tanaman pangan. (5) Meningkatnya produksi dan

produktivitas tanaman pangan (padi, jagung dan ubi kayu). (6) Optimalisasi

luasan budidaya serelia, umbi dan kacang-kacangan. Pengembangan

intensifikasi tanaman padi/palawija dilaksanakan untuk 36.212 hektar di

Kecamatan Majalaya, Ciparay, Solokanjeruk,Baleendah, Banjaran,

Arjasari,Cimaung, Kutawaringin, Soreang, cicalengka,Rancabali, Pasen, ibun,

Bojongsoang, Cimaung, Pameungpeuk, Nagreg, Cikancung, Cicalengka,

Arjasari, dan Cilengkrang.

4. Pengembangan Diversifikasi Pangan.

Kegiatan ini dapat dinilai dari indikasi keberhasilan sebagai berikut; (1)

Berkembangnya diversifikasi tanaman pangan untuk umbi-umbian dan

kacang-kacangan yang tepat dan berkelanjutan dalam hal peluasan lahan,

jumlah kelompok usaha, kinerja, mutu dan produktivitas di Kecamatan

Cimaung, Nagreg, Cicalengka, Cilengkrang, Arjasari, Cimenyan,Arjasari,

Cimaung, Cikancung; dan (2) Monitoring dan evaluasi agribisnis tanaman

pangan.

5. Perkembangan Pertanian Lahan Kering

Indikasi keberhasilan kegiatan ini adalah;(1) Pengembangan pertanian

hortikultura organik dalam hal perluasan areal, jumlah kelompok usaha,

kinerja, mutu, produktivitas dan sertifikasi sebagai pengakuan dari

masyarakat di Kecamatan Pangalengan, Pasirjambu, Ciwidey, Arjasari; (2)

Pengembangan usaha agribisnis stroberi untuk menunjang pengembangan

OVOP di wilayah Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali. (3) Meningkatnya

sistem pengawan dan pengendalian sarana produksi untuk menunjang

konservasi di DAS hulu dan daerah rawan bencana. (4) Meningkatnya

aksesibilitas terhadap lembaga permodalan. (5) Monitaring dan evaluasi.

6. Pengembangan Perbenihan dan Pembibitan

Kegiatan ini mempunyai indikasi keberhasilan berikut; (1)

Terfasilitasinya penyediaan benih bermutuu dalam mendukung produksi,

produktivitas dan mutu tanaman pangan. (2) Berkembangnya benih lokal

melalui teknologi mutu benih dan penerapan sistem pengujian benih pada

Page 7: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA ... · kebijakan, sasaran, dan tujuan pembangunan pertanian, perkebunan, dan ... GAP/GHP/GMP kelompok usaha stoberi, adopsi teknologi

tanaman pangan hortikultura.(3) Tersusunnya roadmap peningkatan kualitas

lembaga perbenihan lokal. (4) Monitoring dan evaluasi pengembangan benih.

7. Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pangan

Indikator kegiatan ini adalah; (1) Pengembangan kemitraan usaha

agribisnis produk higienis berbasis komoditas perkebunan; (2)Tersusunnya

dokumen perencanaan dan pengawasan pengembangan agribisnis

perkebunan serta pengolahan lahan dan air melalui kegiatan konservasi; (3)

Terkendalinya serangan OPT di wilayah konservasi lahan perkebunan; dan

(4) Monitoring dan evaluasi forum kemitraan, pengembangan green product

dan konservasi lahan.

8. Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu produk perkebunan, Produk

Pertanian

Indikator kegiatan ini adalah; (1) Berkembangnya agribisnis tembakau

seluas 250 hektar di Kecamatan Arjasari, Cimaung, Soreang, Pasirjambu,

Kutawaringin, Ciwidey, Paseh, Ibun, Cikancung, Cicalengka, Cileunyi, dan

Pacet (2) Meningkatnya kinerja sistem pemenuhan input produksi dan

peningkatan mutu hasil; (3) meningkatnya kapasitas dan kapabilitas

kelembagaan petani tembakau; dan (4) Berkembangnya kemitraan usaha

agribisnis tembakau untuk menunjang peningkatan aksesibilitas pemasaran

tembakau.

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

1. Penelitian dan Pengambangan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/

Perkebunan

Indikator kegiatan ini adalah; (1) Meningkatnya pemasaran hasil

pertanian.(2) Tersusunnya jaringan informasi pelaku usaha dan harga pasar

komoditas unggulan pertanian, perkebunan dan kehutanan lokal.(3)

Monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan pemasaran hasil komoditas

unggul daerah.

2. Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggul Daerah

Kegiatan ini dinilai dari indikator berikut; (1) Meningkatnya jumlah

pemasaran hasil pertanian, perkebuan dan kehutanan melalui pembentukan

brand lokal.(2) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan promosi hasil

produk pertanian/perkebuan unggul daerah

3. Pembangunan Pusat-pusat Penampungan Produk hasil

Pertanian/Perkebunan

Page 8: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA ... · kebijakan, sasaran, dan tujuan pembangunan pertanian, perkebunan, dan ... GAP/GHP/GMP kelompok usaha stoberi, adopsi teknologi

Indikator kegiatan ini adalah berkembangnya usaha rumah kemasan

serta dilakukannya monitoring dan evaluasi di Kecamatan Pangalengan,

Arjasari, Pasirjambu.

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat

Guna

Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebuan

Tepat Guna. Kegiatan ini berindikator sebagai berikut; (1) Terselenggaranya

sistem penyediaan dan pengawasan sarana produksi tanaman pangan yang

efisien dan berkelanjutan di lokasi penerapan budidaya yang tepat (bantuan

traktor R-2, bantuan traktor R-4, Bantuan pompa air, penguatan UPJA

pemula, penguatan UPJA berkembang, penguatan UPJA profesional,

tersusunnya roadmap kebutuhan pupuk dan alsintan).(2) Terkendalinya

serangan OPT dilokasi penerapan budidaya.(3) Dilakukannya kegiatan

monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut.

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

1. Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi Pertanian/Perkebunan.

Kegiatan ini dinilai dari indikator; (1) Berkembangnya agribisnis

komoditas unggulan perkebunan di Kecamatan Pangalengan, Pasirjambu,

Ciwidey, Kertasari, Rancabali, Ibun, dan Pacet; (2) Terlaksananya

pengembangan fasilitasi dalam pengelolaan lahan dan air melalui upaya

pemberdayaan lahan pertanian, pengelolaan air irigasi pertanian dan

pengembangan agribisnis perkebunan di Kecamatan Soreang, Pasirjambu,

Cimenyan, Cikancung, Kutawaringin, Ibun, Nagreg, Pasirjambu, dan Soreang;

(3) Peningkatan aksesibilitas petani terhadap lembaga permodalan; dan (4)

Dilaksanakannya monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut.

2. Pengembangan Bibit Unggul Petanian/Perkebunan

Indikator kegiatan ini adalah; (1) Meningkatnya produksi dan

produktivitas komoditas hortikultura unggulan lokal rata-rata sebesar 2% per

tahun; (2) Laju peningkatan produktivitas kebun/lahan usaha hortikultura; (3)

meningkatnya kinerja sistem pemenuhan input; (4) Meningkatnya mutu dan

produktivitas produk organik untuk penyesuaian standar kualitas dan

keamanan pangan.(5) Terlaksananya pengembangan fasilitasi dalam

pengelolaan lahan dan air melalui upaya pemberdayaan lahan pertanian,

pengelolaan air irigasi pertanian dan pemberdayaan kelembagaan petani; (6)

Dilakukannya kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

tersebut. Pengembangan agribisnis hortikultura di Kecamatan Pangalengan,

Kertasari, Cimaung, Arjasari, Ciwidey, Pasirjambu, Rancabali, dan Cimenyan,

Margaasih.

Page 9: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA ... · kebijakan, sasaran, dan tujuan pembangunan pertanian, perkebunan, dan ... GAP/GHP/GMP kelompok usaha stoberi, adopsi teknologi

Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan

1. Pengembangan Hasil Hutan Non-Kayu

Indikator dari kegiatan ini adalah; (1) Pengembangan agribisnis hasil

non-kayu berbasis komoditas lebah madu untuk 37 kelompok tani di

Kecamatan Cicalengka, Nagreg, Cikancung, Cangkuang, Paseh, Arjasari,

Pacet, Kertasari, Cimenyan, Cimaung; (2) Pengembangan agribisnis hasil

non-kayu berbasis komoditas jamur tiram untuk 22 kelompok tani di

Kecamatan Ciwidey, Pasirjambu, Kutawaringin, Cicalengka, Pangalengan,

Soreang, Banjaran, Kertasari, dan Pacet; (3) Pengembangan agribisnis hasil

non-kayu berbasis komoditas ulat sutera untuk 17 unit kelompok tani di

Kecamatan Cimenyan, Pangalengan, Pasirjambu, Kertasari, Paseh, dan

Cikancung; (4) Pengembangan agribisnis hasil non-kayu berbasis komoditas

bambu untuk 6 kelmpok tani di Kecamatan Pasirjambu, Ciwidey, dan

Banjaran; (5) Termanfaatkannya lahan bawah tegakan seluas 80 hektar di

Kecamatan Arjasari, Cicalengka, dan Nagreg; dan (6) dilakukannya

monitoring evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.

2. Pengembangan Industri dan Pemasaran Hasil Hutan

Indikator kegiatan ini adalah berkembangnya kemitraan agribisnis

kehutanan serta terlaksananya monitoring evaluasi.

Program rehabilitasi Hutan dan Lahan

1. Pembuatan Bibit Tanaman Kehutanan

Indikator kegiatan ini adalah (1) tersedianya 16 unit kebun bibit

tanaman untuk penghijauan di Kecamatan Soreang, Kutawaringin, Katapang,

Margaasih, Cangkuang, Banjaran, Pameungpeuk, Dayeuhkolot, Baleendah,

Pasirjambu; (2) tersedianya kebun bibit rakyat untuk mengurangi luasan lahan

kritis sebanyak 40 unit di Kecamatan Arjasari, Baleendah, Cangkuang,

Cicalengka; (3) pengembangan 2.150 hektar agroforestry di Kecamatan

Cikancung, Cilengkrang, Cileunyi, Cimaung, Cimenyan, Ciparay, Ciwidey,

Ibun, Kertasari, Kutawaringin, Nagreg, Pangalengan, Paseh, Rancabali,

Soreang, serta dilakukannya monitoring evaluasi.

2. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan rehabilitasi Hutan dan Lahan.

Kegiatan ini mempunyai indikator Meningkatnya peranserta

masyarakat terhadap kepedulian lingkungan.

3. Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Indikator kegiatan ini adalah terlaksananya pecanangan Bulan

Menanam nasional, terlaksanana pencanangan JABAR hijau berbasis

sekolah, Terlaksananya pembuatan bangunan sipil teknis, Penanganan

Page 10: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA ... · kebijakan, sasaran, dan tujuan pembangunan pertanian, perkebunan, dan ... GAP/GHP/GMP kelompok usaha stoberi, adopsi teknologi

rehabilitasi Lahan Kritis dan dilakukannya monitoring evaluasi di Kecamatan

Cileunyi, Kertasari, Pangalengan, Cikancung, Paseh, Pacet, Arjasari,

Cimaung, Baleendah, Dayeuhkolot, Pameungpeuk, Banjaran, Cangkuang,

Kutawaringin, Soreang, Rancabali, Ciwidey, Pasirjambu untuk 400 hektar.

Program Perlindungan dan Konservasi Hutan.

1. Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil hutan

Indikator dari kegiatan ini adalah tumbuhnya kesadaran hukum

masyarakat yang menggunakan hasil hutan dengan terlaksananya sosialisasi

Permenhut tentang peredaran hasil hutan dan terlaksannya pemasangan

rambu/papan larangan untuk pencegahan kerusakan hutan di Kecamatan

Cikancung, Cimenyan, Pasirjambu, Kutawaringin, Cwidey, Ibun, Pacet,

Cilengkrang, Cimenyan, Cicalengka.

2. Sosialisasi Pencegahan dan dampak Kebakaran hutan dan lahan

Indikator kegiatan ini adalah tumbuhnya kesadaran hukum masyarakat

pengusaha industri kayu dalam perijinan hasil dengan terlaksananya

sosialisasi permenhut tentang ijin usaha industri hasil hutan di Kecamatan

Soreang, Margaasih, Kutawaringin, Pangalengan, Nagreg.

3. Penyuluhan Kesadaran Masyarakat Mengenai Dampak Perusakan Hutan

Indikator kegiatan ini adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam

pengelolaan hutan dan lahan serta dilakukannya monitoring evaluasi

pelaksanaan kegiatan tersebut.

6.3. Rencana Pendanaan Indikatif

Kegiatan pembangunan pertanian sektor tanaman pangan dan

hortikultura, perkebunan, dan kehutanan di Kabupaten Bandung ditujukan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui upaya pemberdayaan

petani lokal yang mampu menciptakan produk yang berdaya saing.

Pemerintah memfasilitasi sebesar-besarnya partisipasi masyarakat dengan

mendayagunakan keterpaduaan kegiatan yang dibiayai oleh APBN,

APBD Propinsi Jawa Barat, APBD Kabupaten Bandung, Swasta dan sumber-

sumber dana pembangunan lainnya.

Implementasi pembangunan perlu adanya dukungan pendanaan

untuk pelaksanaan kegiatan Satuan Kerja Dinas Pertanian, Perkebunan, dan

Kehutanan Kabupaten Bandung guna tercapainya program pembangunan

selama kurun waktu 2011-2015 (lampiran 6).