37
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2019 DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA JALAN PROF. H.M. YAMIN, SH NO. 41 AA TELP. (061) 4524550, FAX. (061) 4524550 Kode Pos 20234 M E D A N

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03)

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

TAHUN 2019

DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA JALAN PROF. H.M. YAMIN, SH NO. 41 AA

TELP. (061) 4524550, FAX. (061) 4524550 Kode Pos 20234

M E D A N

Page 2: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

L A K I P

(LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH)

DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA (03)

TAHUN 2019

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN BAB II : PERENCANAAN KINERJA BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI B. REALISASI ANGGARAN

BAB IV : PENUTUP LAMPIRAN : PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA JALAN PROF. H.M. YAMIN, SH NO. 41 AA

TELP. (061) 4524550, FAX. (061) 4524550 Kode Pos 20234 M E D A N

Page 3: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

i

KATA PENGANTAR

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang mewajibkan kepada setiap Instansi

Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah negara untuk mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan

kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan Rencana Strategi yang telah

dirumuskan sebelumnya. Pertanggungjawaban Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) dimaksud dituangkan dalam Laporan Kinerja (LK) yang secara rinci menjelaskan hasil-

hasil kinerja serta seberapa jauh indikator di bidang kesehatan masyarakat dapat dicapai.

Satker Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) adalah salah satu entitas akuntansi

dibawah Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang berkewajiban menyelenggarakan

akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara. Selain juga melaporkan hasil capaian kinerja setiap program yanng ada di

bidang kesehatan masyarakat yang telah dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan

Desember 2018.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Satker Dinas

Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun

2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang

sehat dalam Pemerintahan dan juga pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja.

Laporan ini telah disusun dan disajikan dengan berdasarkan kepada indikator kinerja setiap

program yang ada di kesehatan masyarakat dan realisasi anggaran dana dekonsentrasi TA.

2019.

Terkait dengan pelaksanaan pencapaian kinerja, maka disusun Laporan ini. Hal ini semata-

mata untuk menunjukkan kepada masyarakat, provinsi dan pusat bahwa Dinas Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara Satker 03 mempunyai komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja

organisasi yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcome. Disisi lain

penyusunan LK ini juga dimaksudkan sebagai pengejawantahan prinsip transparansi dan

akuntabilitas yang merupakan pilar penting pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik (good

government).

Mudah-mudahan penyajian LK ini menjadi cerrmin bagi semua pihak untuk mengevaluasi

kinerja setiap program yang ada di kesehatan masyarakat selama satu tahun agar dapat

melaksanakan kinerja ke depan secara lebih produktif, efektif dan efisien baik dari aspek

perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun kondisi pelaksanaannya.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan atas apa yang telah kita lakukan.

Medan, Maret 2020

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara,

dr. Alwi Mujahit Hasibuan, MKes NIP. 19651119 199903 1 001

Page 4: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

ii

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar………....…………………………………………………………………...... i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii i

Daftar Isi……………………………………………………………………………………….. ii

Daftar Tabel………………………………………………………………............................. iv Ringkasan 1 Iii

BAB I PENDAHULUAN 3 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................... 4 1

1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi................................................................................. 4

1.3 Struktur Organisasi.............................................................................................................. 5

1.4 Sistematika penulisan LAKIP…………………………………………………………….. 5 6

BAB II PERENCANAAN DAN PEJANJIAN KINERJA……………………………………... 8

2.1 Perencanaan Kinerja ……………………………………………………………………... 8

2.3 Penetapan Kinerja……………………………………………………………………........ 8

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA………………………………………………………… 11

3.1 Capaian Kinerja Tahun 2019 ………………………………………………………………... 11

3.2 Analisis Capaian Kinerja…………………………………………………………………….. 14

3.3 Realisasi Keuangan………………………………………………………………………….. 26

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………... 28

4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………. . 28

4.2 Saran………………………………………………………………………………………..... 29

Page 5: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

iii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Target Kinerja Indikator Kinerja Kesehatan Masyarakat Tahun 2019

9

Tabel 2 Tingkat capaian target nasional, target provinsi dan realisasi kinerja setiap

program di kesehatan masyarakat,

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

Tahun 2019

11

Tabel 3 Pencapaian Indikator Kinerja Program Pembinaan Gizi Masyarakat

Tahun 2019

15

Tabel 4 Pencapaian Indikator Kinerja

Program Pembinaan Kesehatan Keluarga

Tahun 2019

17

Tabel 5 Pencapaian Indikator Kinerja

Program Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga

Tahun 2019

21

Tabel 6 Pencapaian Indikator Kinerja

Program Pembinaan Kesehatan Lingkungan

Tahun 2019

23

Tabel 7 Pencapaian Indikator Kinerja

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Tahun 2019

25

Tabel 8 Alokasi dan realisasi dana setiap program TA. 2019

26

Page 6: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus intervensi untuk keberhasilan

pembangunan bangsa Untuk itu dilaksanakan pembangunan kesehatan sebagai salah satu

upaya pemenuhan hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai

dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29 H ayat (1) dan Undang-Undang Nomor 336

Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya melalui pelaksanaan program pembangunan kesehatan. Dalam rangka

mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakaan secara sistematis dan

berkesinambungan menuju masyarakat mandiri untuk hidup sehat dan Pasal 28 huruf H yaitu

“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal akan mendapatkan

lingkungan yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Dalam

penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan lingkungan guna mencapai derajat kesehatan lingkungan yang setinggi-tingginya

sebagai prasyarat agar lingkungan semakin produktif menuju tingkat kesejahteraan yang lebih

baik.

Dalam melaksanakan tanggung jawab atas penyediaan fasilitas kesehatan sesuai

dengan tuntutan UUD 1945 pasal 34 dan sasaran pembangunan kesehatan sebagaimana

tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (PJMD) dan Rencana

Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2013-2018 maka telah

dilaksanakan berbagai upaya pembangunan kesehatan.

Disampingg itu, tujuan Kementerian Kesehatan dalam Renstra Kementerian Kesehatan

tahun 2015-2019 adalah meningkatnya status kesehatan masyarakat dan meningkatnya daya

tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap resiko sosial dan finansial di

bidang kesehatan.

Program Perbaikan Gizi merupakan bagian integral dari Program Kesehatan yang

mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tinginya. Untuk mencapai tujuan tersebut, program perbaikan gizi harus dilaksanakan secara

sistematis dan berkesinambungan. Hal ini dilakukan melalui suatu rangkaian upaya terus

menerus mulai dari perumusan masalah, penetapan tujuan yang jelas, penentuan strategi

intervensi yang tepat sasaran, identifikasi kegiatan yang tepat serta adanya kejelasan tugas

pokok dan fungsi institusi yang berperan diberbagai tingkat administrasi.

Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019, telah ditetapkan

indikator luaran yang harus dicapai dan kebijakan serta strategis yang harus dilaksanakan,

Page 7: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

2

yaitu : (1) Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan; (2) Persentase balita

yang ditimbang berat badannya: (3) Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI

eksklusif; (4) Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium; (5) Persentase balita

6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A; (6) persentase ibu hamil yang mendapatkan TTD

mnimal 90 tablet selama masa kehamilan; (7) Persentase ibu hamil KEK yang mendapat

Makanan Tambahan; (8) Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan; (9)

Persentase remaja putri mendapat TTD; (10) Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin

A; (11) Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD; (12) Persentase bayi BBLR; (12)

Persentase bayi BBLR; (13) Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS; (14) Persentase

balita ditimbang yang naik berat badannya; (15) Persentase balita ditimbang yang tidak naik

berat badannya (T); (16) Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali

berturut-turut (2T); (17) Persentase balita BGM; (18) Persentase ibu hamil anemia.

Capaian Kinerja untuk tingkat satuan kerja daerah, telah ditetapkan indikator luaran

yang harus dicapai yaitu : (1) Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan; (2)

Persentase balita yang ditimbang berat badannya: (3) Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan

mendapat ASI eksklusif; (4) Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium; (5)

Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A; (6) Persentase ibu hamil yang

mendapatkan TTD minimal 90 tablet selama masa kehamilan; (7) Persentase ibu hamil KEK

yang mendapat Makanan Tambahan;(8) Persentase Kab/ Kota yang melaksanakan surveilans

Gizi, dan (9) Persentase Penyediaan Bufferstok MP ASI untuk Bencana.

Dalam meningkatnya status kesehatan masyarakat, indikator keberhasilan yang akan

dicapai lainnya adalah meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif, serta meningkatnya upaya peningkatan

perilaku hidup bersih dan sehat. Dalam rangka pencapaian indikator keberhasilan indicator dan

meningkatnya status kesehatan masyarakat, ditetapkan Indikator Kinerja Kegiatan Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat yaitu : (1) Persentase Kab/Kota yang memiliki

Kebijakan PHBS (2) Persentase Desa yang memamfaatkan Dana Desa untuk UKBM (3)

Jumlah Dunia Usaha yang memamfaatkan CSR nya untuk Program Kesehatan (4) Jumlah

Ormas yang memamfaatkan Sumber dayanya untuk mendukung Kesehatan (5) Persentase

Posyandu Aktif (6) Persentase Kab/Kota yang Melaksanak Kampanye Germas melalui

berbagai Media.

Capaian Kinerja untuk tingkat Satuan Kinerja Daerah telah ditetapkan indikator yang

harus dicapai yaitu : (1) Persentase Rumah Tangga yang Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat

(2) Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri (3) Persentase Desa Siaga Aktif (4) Persentase

Sekolah Yang Mempromosikan Kesehatan (5) Jumlah Kab/Kota yang mengembangkan

Program TOGAminimal 2 Desa/Kelurahan per Kab/Kota (6) Jumlah Poskesdes yang

beroperasi di Desa/Kelurahan Siaga.

Page 8: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

3

Berdasarkan arah kebijakan pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat dalam

RPJMN 2015-2019 tersebut, salah satu yang menjadi fokus Kementerian Kesehatan dalam

kaitannya dengan tugas promkes adalah Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat. Dalam konteks ini, maka perlu disusun/ditetapkan strategi utama dalam

pencapaian arah kebijakan tersebut. Sesuai dengan Permenkes 74 Tahun 2016 tentang upaya

peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, strategi promosi kesehatan adalah melalui

pemberdayaan masyarakat, advokasi dan kemitraan.

Dalam RPJMN tahun 2015-2019 tercantum Program Indonesia Sehat, dimana telah

diterbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 tahun 2017 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga dimana terdapat 12 Indikator

keluarga sehat, terkait dengan kesehatan lingkungan adalah setiap keluarga menggunakan

jamban dan memiliki air bersih. Juga telah terbit Inpres Nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), antara lain yang berkaitan dengan Program Kesehatan

Lingkungan dan Kesehatan Kerja dan Olahraga adalah mendorong setiap orang melakukan

aktifiatas fisik setiap hari dan menjaga kebersihan lingkungan serta menggunakan jamban

sehat

Dalam Pilar Pertama Program Indonesia Sehat (Paradigma Sehat) program kesehatan

lingkungan merupakan bagian integral dan strategis guna mencegah penyebaran penyakit dan/

gangguan kesehatan dari faktor resiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan

yang sehat dari aspek fisik, kimia, biologi maupun sosial, juga bila didukung oleh

implementasi di tempat kerja / perkantoran/ fasyankes dan masyarakat untuk melakukan

kegiatan kesehatan kerja dan olah raga guna mewujudkan masyarakat yang sehat, bugar dan

produktif.

Upaya Kesehatan olahraga ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran

jasmani masyarakat. Peningkatan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat

merupakan upaya dasar dalam meningkatkan prestasi belajar, kerja dan olahraga. Upaya

kesehatan olahraga dilaksanakan melalui aktifitas fisik, latihan fisik dan/atau olahraga,

sedangkan upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan

terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan,

Upaya kesehatan kerja dimaksud adalah meliputi pekerja disektor formal dan informal.

Peningkatan kesehatan lingkungan merupakan upaya yang dilakukan melalui

penyehatan, pengamanan, dan pengendalian terhadap media lingkungan dan sumber

pencemaran lingkungan agar tercipta kondisi kualitas lingkungan yang memenuhi standar baku

mutu dan persyaratan kesehatan lingkungan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan. Oleh karena itu, keluarga, lingkungan,

maupun penyelenggara tempat-tempat umum, lingkungan khusus dan dalam situasi darurat”

wajib melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dalam rangka

mencegah penularan atau pencegahan penyakit-penyakit berbasis lingkungan

Page 9: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

4

1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Dinas yang ada di Provinsi Sumatera Utara maka kedudukan, tugas dan fungsi

susunan organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1.2.1 KEDUDUKAN

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan yang

berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Sumatera Utara. Sementara

untuk pimpinan pada setiap bidang dipimpin oleh kepala bidang yang langsung

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

1.2.2 TUGAS POKOK

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara diberikan tugas untuk melaksanakan urusan

pemerintahan daerah/kewenangan provinsi dibidang kebijakan teknis pembinaan,

pengendalian masalah kesehatan, pelayanan kesehatan, pengembangan Sumber Daya

Manusia Kesehatan dan jaminan kesehatan.

1.2.3 FUNGSI

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) dalam melaksanakan tugas, fungsi dan

tata kerja berpedoman pada Keputusan Gubernur Sumatera Utara yang bertujuan

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.

Dengan mempertimbangkan hasil kajian atas Visi Gubernur Sumatera Utara, dan

sasaran pembangunan kesehatan yang tertuang di dalam RPJMD Provinsi Sumatera

Utara Tahun 2013-2018, maka ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Utara adalah Mewujudkan masyarakat Provinsi Sumatera Utara Sehat, Mandiri dan

Berdaya Saing.

Dalam rangka mewujudkan masyarakat Provinsi Sumatera Utara sehat, mandiri, dan

berdaya saing, maka ditetapkan beberapa Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Utara sebagai berikut :

1. Menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau

2. Meningkatkan pengendalian dan penanggulangan masalah kesehatan

3. Meningkatkan mutu sumberdaya kesehatan

4. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan

Page 10: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

5

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Utara melakukan beberapa langkah-langkah strategis sebagai berikut :

Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas

Mendorong peningkatan penyediaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan

Meningkatkan pengawasan terhadap kualitas lingkungan dan pengendalian wabah.

Mendorong pemberdayaan masyarakat serta kemitraan dalam bidang kesehatan

Mengembangkan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan

Meningkatkan manajemen dan kebijakan kesehatan.

1.3 STRUKTUR ORGANISASI

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, maka susunan organisasi Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera Utara, Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh :

1. Sekretaris Dinas yang membawahi 3 (tiga) sub bagian, yaitu

a. Umum & kepegawaian,

b. Keuangan

c. Program & akuntabilitas publik

2. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari 3 seksi, yaitu :

a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

b. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

c. Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja

3. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

a. Seksi Surveilans dan Imunisasi

b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

4. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan

a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional

b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan

c. Seksi Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Rujukan Kesehatan

5. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan

a. Sekis Kefarmasian

b. Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

c. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan

Page 11: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

6

6. Kelompok Jabatan Fungsional, yang dipimpin oleh pejabat eselon III yaitu kepala

UPT, dan terdiri dari 6 (enam) UPTD yaitu :

a. UPTD RS Khusus Paru

b. UPTD RS Khusus Mata

c. UPTD RS Khusus Kusta Lau Simomo

d. UPTD Laboratorium

e. UPTD Pelatihan Kesehatan

f. UPTD RSU Indrapura

Secara terinci struktur organisasi Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Utara sebagaimana

terlampir.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN LAKIP

Pada dasarnya Laporan Kinerja Bidang Kesehatan Masyarakat ini memberikan penjelasan

mengenai pencapaian kinerja Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Seksi Promosi Kesehatan

dan Pemberdayaan Masyarakat dan Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerjatahun

2019. Capaian kineja (performance results) tahun 2019 diperbandingkan dengan Penetapan

Kinerja (performance agreement) tahun 2019 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan bidang

kesehatan masyarakat. Analisis atas capaian kineja terhadap rencana kinerja ini akan

memungkinkan diidentiffikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi

perbaikan kinerja di masa datang.

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja dan Pelaporan Kinerja, sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini disajikan penjelasan singkat tentang latar belakang, kedudukan tugas dan

fungsi stuktur organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis serta permasalahan

utama (strategic issued) yang sedang dihadapi.

2. BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pada Bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan

3. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja untuk setiap pernyataan kinerja

sasaran strategis bidang sesuai dengan hasil pengukuan kinerja.

Page 12: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

7

B. REALISASI ANGGARAN

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaan yang digunakan dan yang telah

digunakan untuk mewujudkan kinerja bidang sesuai dengan dokumen

perjanjian kinerja.

4. BAB IV PENUTUP

Pada Bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja bidang kesehatan

masyarakat serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan

kinerjanya.

LAMPIRAN :

1) Perjanjian Kinerja

2) Lain-lain yang dianggap perlu

Page 13: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

8

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1 PERENCANAAN KINERJA

Berdasarkan beberapa peratuan sudah ditetapkan bahwa Dinas Kesehata Provinsi Sumatera

Utara diberikan tugas melaksnakan urusan pemerintahan daerah/kewenangan provinsi di

bidang kebijakan teknis pembinaan pengendalian masalah kesehatan, pelayanan kesehatan,

pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan jaminan kesehatan serta tugas

pembantuan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, maka khususnya bidang kesehatan

masyarakat memiliki fungsi :

• Penyiapan konsep pelaksanaan kegiatan bidang kesehatan masyarakat baik itu

kesehatan keluarga & gizi, promosi kesehatan & pemberdayaan masyarakat serta

kesehatan lingkungan & kesehatan kerja

• Pembinaan dan pelaksanaan kegiatan ke kabupaten/kota dalam hal kesehatan

keluarga & gizi, promosi kesehatan & pemberdayaan masyarakat serta kesehatan

lingkungan & kesehatan kerja

• Pelaksanaan tugas lainnya sesuai dengan visi dan misi Gubernur Sumatera Utara

• Pelaksanaan tugas menciptakan masyarakat yang sehat secara menyeluruh di setiap

siklus kehidupan

• Melaksanakan usaha kesehatan secara promotif dan preventif bagi seluruh lapisan

masyarakat guna mencapai derajat kesehata yang merata

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel,

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mengacu kepada :

1. RPJMD Sumatera Utara Tahun 2019-2023

2. Renstra Dinas Kesehatan Povinsi Sumatera Utara 2019-2023

3. Perjanjian Kinerja tahun 2019

2.2 PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019 yang telah

ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Drs. Agustama,

Apt, M.Kes) dengan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (dr. Kirana Pritasari,

MQIH), bulan Desember 2018 tersebut disepakati bahwa Dinas Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara akan mewujudkan target kinerja sesuai dengan lampiran dibawah ini.

Page 14: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

9

Dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti telah ditetapkan dalam

dokumen perencanaan, dan pencapaian target kinerja tersebut merupakan tanggung jawab

dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Sementara Direktoral Jenderal Kesehatan

Masyarakat akan melakukan supevisi dan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian

ini sebagai pertimbangan penyusunan anggaran tahun berikutnya. Kedua belah pihak

bersepakat akan memabahas ulang perjanjian kinerja ini bila terjadi perubahan kebijakan

anggaran.

Adapun perjanjian kinerja tersebut, adalah sebagai berikut :

Tabel 1. : Target Kinerja Indikator Kinerja Kesehatan Masyarakat Tahun 2019

SASARAN

PROGRAM/

KEGIATAN

N

O

INDIKATOR KINERJA TARGET

NASIONAL

TARGET

PROVSU

Pembinaan Gizi

Masyarakat

1 Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang

mendapatkan Makanan Tambahan

95% 90%

2 Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah

(TTD)

98% 90%

3 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI

eksklusif

50% 50%

4 Persentase Bayi Baru Lahir Mendapat Inisiasi Menyusu Dini

(IMD)

47% 50%

5 Pesentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan 50% 90%

6 Persentase remaja puteri yang mendapatkan Tablet Tambah

Darah (TTD)

30% 20%

Pembinaan

Kesehatan

Keluarga

1 Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) 90% 85%

2 Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal

minimaal empat kali (k4)

80% 80%

3 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan

untuk peserta didik kelas 1

70% 80%

4 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan

untuk peserta didik kelas 7 & 10

60% 80%

5 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan

kesehatan remaja

45% 50%

6 Persentase Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil 90% 90%

7 Persentase Puskesmas yang melaksanakan Orientasi Program

Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

100% 90%

Pembinaan Upaya

Kesehatan Kerja

dan Olahraga

1 Persentase Puskesams yang menyelenggarakan Kesehatan Kerja

Dasar

80% 80%

2 Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) di daerah PPI/TPI 730 10

3 Persentase fasilitas pemeriksaan kesehatan TKI yang memenuhi

standar

100% 100%

4 Persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan

olahraga pada kelompok di wilayah kerjanya

60% 60%

Page 15: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

10

SASARAN

PROGRAM/

KEGIATAN

N

O

INDIKATOR KINERJA TARGET

NASIONAL

TARGET

PROVSU

Penyehatan

Lingkungan

1 Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan STBM

(Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)

45.000 2.254

2 Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan 50% 50%

3 Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) yang

memenuhi syarat kesehatan 58% 60%

4 Persentase RS yang melakukan pengelolaan limbah

medis sesuai standar 36% 36%

5 Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang

memenuhi syarat kesehatan 32% 35%

6 Jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan tatanan

kawasan sehat 386 17

Promosi

Kesehatan dan

Pemberdayaan

Masyarakat

1 Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan

PHBS

80% 60%

2 Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10%

untuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

50% 55%

3 Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSRnya untuk

program kesehatan 20 4

4 Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan

sumber dayanya untuk mendukung kesehatan 15 5

Dukungan

Manajemen

dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya Pada

Program

Pembinaan

Kesehatan

Masyarakat

1 Persentase realisasi kegiatan administrasi dukungan

manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada

Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat

94% 92%

Page 16: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

11

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA

3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2019

Pengukuran tingkat capaian kinerja Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas

Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2019 dilakukan dengan cara

membandingkan antara target nasional yang tertuang dalam penetapan kinerja tahun

2019 dan target provinsi dengan realisasinya.

Untuk melihat peningkatan atau penurunan capaian dilihat dari

perbandingan realisasi yang telah dicapai dibandingkan dengan target Provinsi

Sumatera Utara. Tingkat capaian target nasional, target provinsi dan realisasi kinerja

berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2 : Tingkat capaian target nasional, target provinsi dan realisasi kinerja

setiap program di kesehatan masyarakat,

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

Tahun 2019

Pembinaan Gizi Masyarakat

Indikator Kinerja Target Target

Sumut

Realisasi %

Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik

(KEK) yang mendapatkan Makanan

Tambahan

95% 90% 98,8% 108

Persentase ibu hamil yang mendapatkan

Tablet Tambah Darah (TTD)

98% 90% 90% 100

Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang

mendapat ASI eksklusif

50% 50% 46% 92

Persentase Bayi Baru Lahir Mendapat Inisiasi

Menyusu Dini (IMD)

47% 50% 59.9% 119

Pesentase balita kurus yang mendapat

makanan tambahan

50% 90% 96.4% 107

Persentase remaja puteri yang mendapatkan

Tablet Tambah Darah (TTD)

30% 20% 52.9% 264

Page 17: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

12

Pembinaan Kesehatan Keluarga

Indikator Kinerja Target

Nasional

Target

Sumut

Realisasi %

Persentase Kunjungan Neonatal Pertama

(KN1)

90% 85% 87.6% 103

Persentase ibu hamil yang mendapatkan

pelayanan antenatal minimaal empat kali (K4)

80% 80% 82% 102

Persentase Puskesmas yang melaksanakan

penjaringan kesehatan untuk peserta didik

kelas 1

70% 80% 95% 118

Persentase Puskesmas yang melaksanakan

penjaringan kesehatan untuk peserta didik

kelas 7 & 10

60% 80% 94% 117

Persentase Puskesmas yang

menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja

45% 50% 57.9% 115

Persentase Puskesmas yang melaksanakan

kelas ibu hamil

90% 90% 99% 110

Persentase Puskesmas yang melaksanakan

Orientasi Program Perencanaan Persalinan

dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

100% 90% 97.5% 108

Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga

Indikator Kinerja Target

Nasional

Target

Sumut

Realisasi %

Persentase Puskesmas yang

menyelenggarakan Kesehatan Kerja Dasar

80% 80% 85% 106

Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) di

daerah PPI/TPI

730 10 10 100

Persentase fasilitas pemeriksaan kesehatan

TKI yang memenuhi standar

100% 100% 100% 100

Persentase Puskesmas yang melaksanakan

kegiatan kesehatan olahraga pada kelompok di

wilayah kerjanya

60% 60% 82.9% 138

Page 18: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

13

Penyehatan Lingkungan

Indikator Kinerja Target

Nasional

Target

Sumut

Realisasi %

Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan

STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)

45,000 2,254 3,229 143

Persentase sarana air minum yang dilakukan

pengawasan

50% 50% 71% 142

Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU)

yang memenuhi syarat kesehatan

58% 60% 58% 97

Persentase RS yang melakukan pengelolaan

limbah medis sesuai standar

36% 36% 15.6% 43

Persentase Tempat Pengelolaan Makanan

(TPM) yang memenuhi syarat kesehatan

32% 35% 10.2% 29

Jumlah kabupaten/kota yang

menyelenggarakan tatanan kawasan sehat

386 17 17 100

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Indikator Kinerja Target

Nasional

Target

Sumut

Realisasi %

Persentase kabupaten/kota yang memiliki

kebijakan PHBS

80% 60% 66% 110

Persentase desa yang memanfaatkan dana desa

10% untuk Upaya Kesehatan Berbasis

Masyarakat (UKBM)

50% 55% 73% 132

Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan

CSRnya untuk program kesehatan

20 4 4 100

Jumlah organisasi kemasyarakatan yang

memanfaatkan sumber dayanya untuk

mendukung kesehatan

15 5 5 100

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program

Pembinaan Kesehatan Masyarakat

Indikator Kinerja Target

Nasional

Target

Sumut

Realisasi %

Persentase realisasi kegiatan administrasi

dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya pada Program Pembinaan

Kesehatan Masyarakat

94% 92% 99% 107

Page 19: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

14

3.2 Analisis capaian Kinerja

Berdasarkan hasil capaian kinerja setiap program, maka harus disampaikan analisis

dari hasil capaian kinerja tersebut, dengan tujuan agar dapat menjadi bahan evaluasi

apakah kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan didukung dana yang ada efektif

atau tidak, tepat sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai atau tidak, artinya

dengan menganalisa hasil capaian kinerja ini, menjadi suatu bahan dasar perencanaan

selanjutnya baik dari segi teknis maupun anggaran. Pencapaian target kinerja pada

Bidang Kesehatan Masyarakat adalah sebagai berikut :

A. Pembinaan Gizi Masyarakat

Program perbaikan gizi merupakan bagian dari program kesehatan yang

mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya di setiap siklus kehidupan. Untuk mencapai tujuan

tersebut, program perbaikan gizi harus dilaksanakan secara sinergis mulai dari

tingkat puskesmas, kabupaten/kota sampai tingkat provinsi. Tingkat keberhasilan

kegiatan program gizi dapat dilihat dari tersedianya semua data yang

berhubungan dengan gizi.

a. Tujuan Umum

Meningkatkan status gizi masyakarat di Provinsi Sumatera Utara yang

meliputi status gizi balita, status gizi ibu hamil, ibu hamil KEK dan

meningkatkan kapasitas institusi dalam mengembangkan kebijaksanaan

program gizi.

b. Tujuan Khusus

✓ Menangani masalah gizi buruk dengan melakukan penanganan gizi

buruk di Provinsi Sumatera Utara

✓ Meningkatkan status gizi balita dengan melakukan kegiatan

penimbangan setiap bulan, pemberian Vitamin A bulan Februari dan

Agustus di kab/kota Provinsi Sumatera Utara.

✓ Meningkatan kapasitas Institusi dalam mengembangkan kebijaksanaan

program dan surveilans gizi.

✓ Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk merencanakan dan

menerapkan pedoman gizi seimbang

Page 20: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

15

✓ Meningkatan status gizi ibu hamil dengan program pemberian Tablet

Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet bagi ibu hamil, dan pemberian

Makanan Tambahan (PMT) bagi Ibu Hamil Kurang Energi Kronik

(KEK)

✓ Meningkatkan komunikasi gizi masyarakat.

Berikut disajikan data hasil pencapaian kinerja program gizi, dan analisanya bila

dibandingkan dengan target nasional dan target Provinsi Sumatera Utara tahun

2019.

Tabel 3 : Pencapaian Indikator Kinerja

Program Pembinaan Gizi Masyarakat

Tahun 2019

Indikator Kinerja Target

Nasional

Target

Sumut Realisasi % thd

nasional

% thd

Sumut

Persentase ibu hamil Kurang

Energi Kronik (KEK) yang

mendapatkan Makanan

Tambahan

95% 90% 98,8% 103 108

Persentase ibu hamil yang

mendapatkan Tablet Tambah

Darah (TTD)

98% 90% 90% 92 100

Persentase bayi usia kurang dari

6 bulan yang mendapat ASI

eksklusif

50% 50% 46% 92 92

Persentase Bayi Baru Lahir

Mendapat Inisiasi Menyusu

Dini (IMD)

47% 50% 59.9% 127 119

Persentase balita kurus yang

mendapat makanan tambahan

50% 90% 96.4% 192 107

Persentase remaja puteri yang

mendapatkan Tablet Tambah

Darah (TTD)

30% 20% 52.9% 176 264

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 6 (enam) indikator kinerja program gizi

masyarakat, sebagian besar mengalami peningkatan dari target yang telah ditetapkan.

Dari enam indikator hanya satu indikator yang tidak mencapai target provinsi yaitu

Persentase bayi kurang 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif yaitu 46%. Hal ini

dikarenakan masih kurang aktifnya pelaporan dari masyarakat, disamping pemberian

ASI ekslusif yang masih belum terlalu populer dikalangan masyarakat, terutama yang

berdomisili di daerah perkotaan.

Page 21: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

16

Untuk indikator lain seperti pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil dan remaja

putri sudah mencapai target provinsi maupun target nasional. Hal ini dipengaruhi

ketersediaan TTD di puskesmas dan pemantauan secara berkala oleh kabupaten/kota

dan provinsi.

Untuk indikator persentase ibu hamil (KEK) yang mendapat makanan Tambahan dan

Balita Kurus yang mendapat makanan tambahan sudah mencapai target, hal ini

didukung dengan dropping makanan tambahan dari Pusat, dengan diimbangi dengan

pengadaan APBD Provinsi. Pencatatan penditribusian juga sudah semakin tertib,

disebabkan pelaporan melalui e-ppgbm yang semakin sering diupdate.

B. Pembinaan Kesehatan Keluarga

Dalam upaya meningkatkan kesehatan keluarga, perlu intervensi yang

menyeluruh sejak bayi baru lahir, anak bayi, balita, remaja, usia subur hingga

usia lanjut usia (continuum of care), dan dalam aplikasinya kebijakan-kebijakan

tersebut tertuang dalam 12 (duabelas) indikator keluarga sehat yaitu keluarga

mengikuti KB, Ibu hamil yang mendapatkan ANC (antenatal care) sesuai

standar, bayi mendapatkan imunisasi lengkap, pemberian ASI eksklusif pada

bayi 0-6 bulan, pemantauan pertumbuhan balita, penderita TB paru yang berobat

sesuai standar, penderita hipertensi yang berobat teratur, penderita gangguan

jiwa berat yang diobati, tidak ada anggota keluarga yang merokok, seluruh

keluarga menjadi anggota JKN, mempunyai sarana air bersih serta menggunakan

jamban keluarga.

Continuum of Care merupakan pendekatan untuk melakukan intervensi

dalam peningkatan kesehatan keluarga, dimana perlakukan difokuskan pada fase

kehidupan yang meliputi ibu hamil dan bayi baru lahir, ibu bersalin, ibu nifas,

bayi, balita, anak prasekolah, anak usia sekolah, remaja, pasangan usia subur,

dan lanjut usia. Intervensi pada tiap tahap kehidupan ini menjamin kontuinitas

dalam menjaga kualitas kesehatan masyarakat.

a. Tujuan Umum

Tujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan keluarga melalui

continuum of care pada tiap tahap kehidupan melalui pelayanan kesehatan

bayi baru lahir, bayi, balita, anak usia sekolah, anak remaja, pasangan usia

subur dan usia lanjut.

Page 22: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

17

b. Tujuan Khusus

1. Memahami prosedur program pelayanan peningkatan kualitas hidup

keluarga

2. Memahami metode implementasi program kesehatan keluarga

3. Meningkatkan persentase cakupan indikator pelayanan kesehatan

keluarga

4. Memahami cara pencegahan komplikasi melalui peningkatan kualitas

penanganan komplikasi yang adekuat

5. Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan baik dari tingkat

dasar maupun rujukan

6. Agar ibu, anak dan lansia mendapatkan pelayanan kesehatan dasar yang

paripurna sehingga dapat tumbuh kembang secara optimal

7. Peningkatan akses dan cakupan pelayanan terhadap ibu, bayi baru lahir,

balita dan lansia yang berkualitas

Berikut disajikan data hasil pencapaian kinerja program kesehatan keluarga, dan

analisanya bila dibandingkan dengan target nasional dan target Provinsi

Sumatera Utara tahun 2019.

Tabel 4 : Pencapaian Indikator Kinerja

Program Pembinaan Kesehatan Keluarga

Tahun 2019

Pembinaan Kesehatan Keluarga

Indikator Kinerja Target

Nasional

Target

Sumut

Realisasi % thd

nasional

% thd

sumut

Persentase Kunjungan

Neonatal Pertama (KN1)

90% 85% 87.6% 97 103

Persentase ibu hamil yang

mendapatkan pelayanan

antenatal minimaal empat kali

(K4)

80% 80% 82.1% 102 102

Persentase Puskesmas yang

melaksanakan penjaringan

kesehatan untuk peserta didik

kelas 1

70% 80% 95% 135 118

Page 23: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

18

Persentase Puskesmas yang

melaksanakan penjaringan

kesehatan untuk peserta didik

kelas 7 & 10

60% 80% 94% 156 117

Persentase Puskesmas yang

menyelenggarakan kegiatan

kesehatan remaja

45% 50% 57.9% 128 115

Persentase Puskesmas yang

melaksanakan kelas ibu hamil

90% 90% 99% 110 110

Persentase Puskesmas yang

melaksanakan Orientasi

Program Perencanaan

Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K)

100% 90% 97.5% 97 108

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk realisasi cakupan kunjungan ibu hamil K4

yang dilakukan sesuai defenisi operasional yakni, 1 kali pada trimester I, 1 kali pada

trimester II dan 2 kali pada trimester III, sudah mencapai 82%, sudah mencapai target

nasional yaitu 80% dan target provinsi 80%, hal ini merupakan pencapaian yang baik,

dan dipengaruhi oleh upaya untuk melengkapi sarana pemeriksaan kesehatan ibu

hamil melalui penyediaan ADRK (Alat deteksi resiko Kehamilan) yang dilakukan

melalui pengadaan Kementerian Kesehatan. Selain itu pelaksanaan kegiatan ANC

terpadu mendorong untuk meningkatkan cakupan pelayanan.

Pelayanan terhadap ibu hamil maupun bayi baru lahir juga didukung dengan

dilakukannya kunjungan tenaga kesehatan ke rumah ibu hamil dengan menggunakan

dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas. Sehingga skrining ibu

hamil dapat berjalan optimal.

Persentase puskesmas yang melaksanakan kelas ibu

Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu sudah mencapai persentase 99% dan sudah

memenuhi target kinerja provinsi yaitu 90% dan target nasional 90%. Hal ini

dikarenakan meningkatnya alokasi dana untuk pelaksanaan kelas ibu di puskesmas,

melalui pendanaan BOK, dimana pelaksanaan kelas ibu merupakan salah satu

prioritas kegiatan dalam menu kegiatan BOK puskesmas sesuai dengan Petunjuk

Teknis Penggunaan dana DAK Non Fisik.

Untuk frekuensi pelaksanaan kelas ibu di Puskesmas sudah memenuhi tagert, tetapi

bila ditilik kegiatan kelas ibu masih belum berjalan optimal, dimana materi

Page 24: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

19

pembahasan pada kelas ibu, serta peserta yang mengikuti kelas ibu belum seluruh ibu

hamil/ibu balita.

Persentase puskesmas yang melakukan Orientasi Program P4K

Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

diutamakan dilakukan di tingkat Puskesmas dengan melibatkan lintas sektor dan

lintas program di tingkat kecamatan, indikator puskesmas yang melaksanakan

Orientasi Program P4K, diartikan sebagai dilaksanakannya pertemuan/kegiatan yang

membahas mengenai perencanaan persalinan dan upaya untuk melakukan rujukan

bila dijumpai komplikasi maupun sasaran dengan resiko tinggi, sesuai dengan

Petunjuk Teknis dalam penggunaan dana DAK Non fisik yaitu dana BOK di

Puskesmas kegiatan ini merupakan salah satu menu kegiatam, sehingga dengan

demikian dapat meningkatkan realisasi indikator yaitu sebesar 97,5% puskesmas

telah melaksanakan, dan ini sesuai dengan target provinsi yang ditetapkan yaitu 90%,

meski masih dibawah target nasional sebesar 100%.

Persentase cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) dan Kunjungan

Neonatus Lengkap (KN Lengkap)

Kunjungan neonatus dilakukan pada usia bayi baru lahir sampai dengan 28 hari,

dengan jarak waktu kunjungan adalah usia bayi baru lahir 6 jam- 48 jam (kunjungan

pertama), usia bayi baru lahir 3 hari – 7 hari (kunjungan kedua), usia bayi baru lahir

8 hari – 28 hari (kunjungan ketiga). Realisasi untuk kunjungan pertama dan

kunjungan lengkap sudah mencapai target provinsi yaitu, 85% target untuk

kunjungan pertama. Dimana realisasi capaian adalah 87,6% untuk kunjungan

pertama. Hal ini didukung oleh dana BOK puskesmas yang memasukkan kunjungan

neonatus sebagai menu kegiatan, petugas melakukan kunjungan rumah, sehingga

capaian target dapat tercapai.

Pencapaian cakupan persentase kunjungan neonatal pertama KN1 mencapai 87,6%

sudah mencapai target provinsi yaitu 85%, tetapi masih dibawah target nasional yaitu

90%, hal ini dikarenakan kunjungan yang dilakukan belum seluruhnya sesuai standar,

seperti kurangnya pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini dan pemberian vitamin K1.

Persentase puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta

didik kelas 1, kelas 7 dan kelas 10

Pelayanan kesehtan pada anak usia sekolah dilakukan melalui penjaringan kesehatan

pada anak baru masuk SD, SMP, SMP, untuk menilai kondisi kesehatan anak.

Page 25: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

20

Berdasarkan hasil pelaporan hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan anak

sekolah/peserta didik sudah mencapai target, yaitu 95% untuk siswa kelas 1, dan 94%

untuk peserta didik kelas 7 dan kelas 10.

Hal ini didukung oleh tersedianya dana BOK puskesmas yang memiliki menu

kegiatan untuk kunjungan petugas puskesmas ke sekolah dalam rangka penjaringan

kesehatan anak sekolah.

Tetapi meskipun sudah mencapai target, pada prakteknya realisasi kegiatan belum

semua sekolah dilakukan penjaringan, terutama terkendala pada sekolah SMU,

dimana masih kebijakan provinsi untuk menarik sekolah tingkat SMU menjadi

pembinaan Provinsi, mempengaruhi kerjasama antara pihak puskesmas dengan pihak

sekolah, dimana masih ada sekolah yang belum bersedia untuk menerima kunjungan

dari puskesmas, karena belum adanya edaran/arahan dari Dinas Pendidikan Provinsi.

Begitupula untuk tingkat SD dan tingkat SMP, masih ada beberapa puskesmas yang

memiliki kendala dalam penjaringan peserta didik dikarenakan kurangnya petugas

dalam melakukan penjaringan, terutama pada puskesmas yang memiliki banyak

sekolah di wilayah kerjanya.

Persentase puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja

Pelayanan kesehatan remaja yang dimaksud merupakan pelayanan ditingkat

puskesmas yang mencakup standar tersedianya petugas terlatih, ketersediaan

modul/buku panduan pelaksanaan kesehatan reproduksi remaja, dan dilakukannnya

konseling terhadap remaja baik di dalam maupun di luar gedung.

Berdasarkan hasil realisasi pelaporan, tersedia 57,9% puskesmas di wilayah Provinsi

Sumatera Utara, yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan remaja sesuai standar

tersebut. Meskipun realisasi ini sudah mencapai target yaitu sebesar 45%, angka ini

masih jauh dari ideal karena masih sedikit puskesmas yang mampu melakukan

pelayanan. Hal ini dipengaruhi oleh masih kurangnya tenaga terlatih di tingkat

puskesmas, dan masih belum terjalin kerjasama antar lintas program maupun lintas

sektor terkait dengan pelayanan pada sasaran usia remaja.

C. Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga

Pembinaan upaya kesehatan kerja dan olahraga dilaksanakan dalam rangka

menciptakan kesehatan yang optimal dilingkungan kerja, kaitannya dengan

kesehatan olahaga juga, maka progam ini dilaksanakan dengan beberapa indikato

kinerja.

Page 26: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

21

a. Tujuan Umum

Tujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kerja dan olahraga melalui

pelayanan kesehatan pekerja, dengan melibatkan organisasi lainnya

b. Tujuan Khusus

1. Memahami prosedur program pelayanan kesehatan kerja dan olahraga

2. Memahami metode implementasi program kesehatan kerja dan olahraga

3. Meningkatkan persentase cakupan indikator pelayanan kesehatan kerrja

dan olahraga

Berikut disajikan data hasil pencapaian kinerja program kesehatan kerja dan

olahraga, dan analisanya bila dibandingkan dengan target nasional dan target

Provinsi Sumatera Utara tahun 2019.

Tabel 5 : Pencapaian Indikator Kinerja

Program Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga

Tahun 2019

Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga

Indikator Kinerja Target

Nasional

Target

Sumut

Realisasi % thd

Nasional

% thd

Sumut

Persentase Puskesmas yang

menyelenggarakan Kesehatan

Kerja Dasar

80% 80% 85% 106 106

Jumlah Pos Upaya Kesehatan

Kerja (UKK) di daerah

PPI/TPI

730 10 10 1.4 100

Persentase fasilitas

pemeriksaan kesehatan TKI

yang memenuhi standar

100% 100% 100% 100 100

Persentase Puskesmas yang

melaksanakan kegiatan

kesehatan olahraga pada

kelompok di wilayah kerjanya

60% 60% 82.9% 138 138

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 4 (empat) indikator kinerja program

kesehatan kerja dan olah raga sudah mencapai target yang ditetapkan.

Page 27: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

22

Keberhasilan ini tentunya didukung oleh kesiapan program untuk melaksanakan

kegiatan. Seperti contohnya untuk pengukuran kebugaran jemaah haji, rutin

dilaksanakan semaksimal mungkin karena didukung tentunya oleh adanya anggaran

baik APBN maupun APBD.

D. Pembinaan Penyehatan Lingkungan

Dalam penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan kesehatan diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan lingkungan guna mencapai derajat kesehatan

lingkungan yang setinggi-tingginya sebagai prasyarat agar lingkungan semakin

produktif menuju tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

Peningkatan kesehatan lingkungan merupakan upaya yang dilakukan melalui

penyehatan, pengamanan, dan pengendalian terhadap media lingkungan dan

sumber pencemaran lingkungan agar tercipta kondisi kualitas lingkungan yang

memenuhi standar baku mutu dan persyaratan kesehatan lingkungan,

sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang

Kesehatan Lingkungan. Oleh karena itu, keluarga, lingkungan, maupun

penyelenggara tempat-tempat umum, lingkungan khusus dan dalam situasi

darurat” wajib melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesehatan

lingkungan dalam rangka mencegah penularan atau pencegahan penyakit-

penyakit berbasis lingkungan

a. Tujuan Umum

Meningkatkan kesehatan lingkungan

b. Tujuan Khusus

1. Memahami prosedur program kesehatan lingkungan

2. Memahami metode implementasi program kesehatan lingkungan

3. Meningkatkan persentase cakupan indikator pelayanan kesehatan

lingkungan

Berikut disajikan data hasil pencapaian kinerja program kesehatan lingkungan,

dan analisanya bila dibandingkan dengan target nasional dan target Provinsi

Sumatera Utara tahun 2019.

Page 28: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

23

Tabel 6 : Pencapaian Indikator Kinerja

Program Pembinaan Kesehatan Lingkungan

Tahun 2019

Penyehatan Lingkungan

Indikator Kinerja Target

Nasional

Target

Sumut

Realisasi % thd

Nasional

% thd

Sumut

Jumlah desa/kelurahan yang

melaksanakan STBM (Sanitasi

Total Berbasis Masyarakat)

45.000 2.254 3.229 7,2 143

Persentase sarana air minum

yang dilakukan pengawasan

50% 50% 71% 142 142

Persentase Tempat-Tempat

Umum (TTU) yang memenuhi

syarat kesehatan

58% 60% 58.6% 101 97

Persentase RS yang melakukan

pengelolaan limbah medis

sesuai standar

36% 36% 15.6% 43 43

Persentase Tempat Pengelolaan

Makanan (TPM) yang

memenuhi syarat kesehatan

32% 35% 10.2% 31 29

Jumlah kabupaten/kota yang

menyelenggarakan tatanan

kawasan sehat

386 17 17 4,4 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 6 (enam) indikator kinerja program

penyehatan lingkungan, sebagian besar sudah mencapai target seperti yang

diharapkan, indikator tesebut adalah jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan

STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), persentase sarana air minum yang

dilakukan pengawasan, persentase RS yang melakukan pengelolaan limbah medis

sesuai standar, persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi

syarat kesehatan dan jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan tatanan

kawasan sehat.

Indikator yang masih dibawah target adalah persentase Tempat Pengolahan Makanan

(TPM) yang masih dibawah target yaitu 10,2% dimana target provinsi adalah sebesar

35%. Hal ini dikarenakan masih kurangnya kontribusi kabupaten/kota untuk

menyelenggarakan Fasilitas TPM terutama dengan mengalokasikan kegiatan

bersumber dana APBD kabupaten/kota untuk menyokong kegiatan yang sudah

Page 29: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

24

dilakukan di tingkat provinsi sehingga menyebabkan kurangnya sosialisasi standar

kesehatan di TPM.

Keberhasilan yang sudah diperoleh adalah telah dibinanya kabupaten/kota sehat,

pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pemicuan STOP BABS

(Stop Buang Air Besar Sembarangan), dsb. Baik kegiatan yang sudah berhasil dibina

maupun yang akan dilanjutkan tentunya sudah direncanakan dan dipersiapkan untuk

dilanjutkan pelaksanaannya, didukung dengan adanya anggaran baik dari APBN

maupun APBD.

E. Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat

Program promosi kesehataan dan pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk

meningkatkan pengetahuan, perubahan perilaku masyarakat, sehingga

masyarakat mampu secara mandiri menjaga kesehatannya. Kegiatan program

promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat terdiri dari :

• Pemberdayaan Masyarakat

Ditujukan untuk menciptakan kesadaran, kemauan, serta kemampuan

individu, keluarga, dan kelompok masyarakat dalam rangka meningkatkan

kepedulian dan peran aktif di berbagi upaya kesehatan untuk memelihara

dan meningkatkan kesehatan. Dilakukan dengan cara fasilitasi proses

pemecahan masalah melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, dengan

memperhatikan kebutuhan, potensi dan sosial budaya setempat

• Advokasi

Dilakukan kepada para penentu kebijakan dan pemangku kepentingan guna

mendapatkan dukungan dalam bentu kebijakan dan sumber daya yang

diperlukan

• Kemitraan

Dilakukan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan advokasi dalam

rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilaksanakan dengan

prinsip kesamaan kepentingan, kejelasan tujuan, kesetaraan kedudukan, dan

transparansi di bidang kesehatan

a. Tujuan Umum

Meningkatkan Perilaku Sehat dan Peran Serta Individu, Keluarga,

Masyarakat dalam setiap gerakan kesehatan masyarakat melalui upaya

promosi kesehatan yang bersinergi dan terintegrasi secara lintas program,

Page 30: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

25

sektor, swasta, dan masyarakat, sehingga masyarakat mampu mengatasi

permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri.

b. Tujuan Khusus

1. Meningkatnya upaya advokasi untuk mendorong regulasi sektoral yang

mendukung pembangunan kesehatan

2. Meningkatnya jumlah mitra/jejaring kerja dengan sectoral

3. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat melalui upaya kesehatan

bersumberdaya masyarakat (UKBM)

4. Meningkatnya masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat

Berikut disajikan data hasil pencapaian kinerja program promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat, dan analisanya bila dibandingkan dengan target

nasional dan target Provinsi Sumatera Utara tahun 2019.

Tabel 7 : Pencapaian Indikator Kinerja

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Tahun 2019

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Indikator Kinerja Target

Nasional

Target

Sumut

Realisasi % thd

Nasional

% thd

Sumut

Persentase kabupaten/kota

yang memiliki kebijakan

PHBS

80% 60% 66% 82 110

Persentase desa yang

memanfaatkan dana desa

10% untuk Upaya Kesehatan

Berbasis Masyarakat

(UKBM)

50% 55% 73% 146 132

Jumlah dunia usaha yang

memanfaatkan CSRnya

untuk program kesehatan

20 4 4 20 100

Jumlah organisasi

kemasyarakatan yang

memanfaatkan sumber

dayanya untuk mendukung

kesehatan

15 5 5 33 100

Page 31: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

26

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 4 (empat) indikator kinerja program

promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, sebanyak 3 (tiga) indikator elum

mencapai target yaitu indikator persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan

PHBS, persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS dan jumlah

organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung

kesehatan.

Sementara indikator lainnya yang mencapai target nasional maupun target provinsi

adalah Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk Upaya Kesehatan

Berbasis Masyarakat (UKBM).

Kegiatan promosi kesehatan lebih banyak yang sifatnya melakukan advokasi ke

kabupaten/kota terkait regulasi promosi kesehatan, indikator belum banyak tercapai

akan tetapi masih proses terus.

F. REALISASI ANGGARAN

Realisasi anggaran Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Utara (03) bersumber dana APBN Tahun Anggaran 2019 adalah sebagai berikut :

1. Pagu anggaran seluruhnya berjumlah Rp15.266.921.000,- , semuanya berasal dari

rupiah murni. Jenis belanja yang ada pada sumber dana APBN ini semuanya

merupakan belanja barang, tidak terdapat belanja modal dan belanja pegawai.

Adapun alokasi dana APBN TA. 2019 untuk setiap program yang ada di kesehatan

masyarakat adalah sebagai berikut :

Tabel 8 : Alokasi dan realisasi dana setiap program TA. 2019

KODE PROGRAM ALOKASI

(Rp)

REALISASI

(Rp)

%

06.2080 Pembinaan Gizi Masyarakat 3.604.490.000 3.592.351.000 99,66

06.2089 Pembinaan Upaya Kesehatan

Kerja dan Olahraga

1.085.798.000 1.081.861.500 99,64

06.5832 Pembinaan Kesehatan Keluarga 2.803.500.000 2.696.662.714 96,19

06.5833 Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

5.630.353.000 5.619.591.000 99,81

06.5834 Penyehatan Lingkungan 754.314.000 751.347.129 99,61

06.2085 Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Pada Program

Pembinaan Kesehatan

Masyarakat

1.388.466.000 1.386.202.600 99,84

TOTAL 15.266.921.000 15.128.017.003 99,09

Page 32: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

27

2. Realisasi belanja negara sampai dengan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp

15.128.017.003,- atau 99,09%.

Realisasi Belanja Negara sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar

Rp15.128.017.003, - dari total anggaran Rp15.266.921.000,- atau sekitar 99,09 %. Hal

ini mengalami peningkatan, dimana realisasi tahun 2018 adalah sebesar

Rp28.009.430.452,- dari total dana Rp 30.247.191.000 atau sekitar 92,6%.

Sehingga dapat dikatakan bahwa di tahun 2018, realisasi meningkat 6,49 persen bila

dibandingkan dengan tahun 2018.

Rekening Pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Dinas

Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) adalah : BRI Cabang Iskandar Muda

No. AC : 0336.01.000.940.30.0 atas nama Satker Dinas Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara (03) guna menampung uang untuk belanja Negara dalam rangka

pelaksanaan kegiatan APBN Dana Dekonsentrasi yang ditatausahakan oleh

Bendahara Pengeluaran Satker Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Kode

Satker 024.03.079020.

Page 33: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

28

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dinas Kesehatan Povinsi Sumatera Utara merupakan instansi pemerintah daerah Sumatera

Utara yang diberikan tugas, tanggungjawab dan amanah untuk melakukan urusan

pemerintahan daerah/kewenangan provinsi di bidang kebijakan teknis pembinaan kesehatan

masyarakat.

Dari uraian yang kami sampaikan dalam laporan ini, maka dapat disimpulkan bahwa

Kegiatan program gizi masyarakat dengan segala kegiatannya sudah menunjukkan

pencapaian yang memadai bila dilihat dari capaian indikator sebagai sasaran pokok

kegiatan program gizi masyarakat dalam melaksanakan peningkatan status gizi dan

kesehatan dengan berbasis pemberdayaa yang dapat diukur dengan semakin meningkatnya

pertisipasi yang ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah anak balita yang datang ke

Posyandu, semakin tingginya persentase jumlah bayi yang menggunakan ASI Ekslusive,

meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan anemia Gizi melalui

pendistribusian Tablet Fe, penggunaan Garam beryodium meningkatnya pengetahuan

petugas gizi tentang gizi dan kesehatan melalui pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan di di

kab/ kota mengenai surveilans gizi.

Dari uraian yang kami sampaikan dalam laporan ini, maka dapat disimpulkan bahwa

Kegiatan program kesehatan keluarga dengan segala kegiatannya sudah menunjukkan

pencapaian yang sudah on the track, dimana pelaksanaan kegiatan sudah mengarah ke

sasaran, meski masih kurang dalam hal frekuensi kegiatan. Upaya pembiayaan yang juga

dilakukan melalui DAK Non Fisik yang di fokuskan pada puskesmas juga banyak

membantu untuk mendorong pelaksanaan pelayanan dan pelaporan kegiatan. Begitu pula

dengan system pelaporan yang sudah online melalui Komunikasi Data Kesehatan Keluarga

sangat membantu untuk dapat mengevaluasi capaian indikator sehingga percepatan untuk

pencapaian indikator kinerja dapat terus terpantau.

Laporan tahunan ini memberikan gambaran tentang seluruh kegiatan yang dilakukan di

lingkup Bidang Kesehatan Masyarakat pada tahun 2019 baik kegiatan yang bersumber dari

dan APBN maupun APBD. Seluruh kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian indikator kinerja Seksi Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat.

Page 34: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi

29

Secara umum, pencapaianan target kinerja Bidang Kesehatan Masyarakat pada Tahun 2019

telah mencapai taget yang ditetapkan. Untuk itu pencapaian ini harus ditingkatkan untuk

terus menjaga ritme capaian yang selaras dengan apa yang telah ditetapkan dalam Renstra

Kementerian Kesehatan 2015-2019.

4.2 SARAN

Dari pengalaman pelaksanaan kegiatan program kesehatan masyarakat tahun 2019, maka

beberapa saran yang ingin disampaikan :

1. Melaksanakan semua kegiatan yang tertuang dalam DIPA sesegera mungkin sehingga

dilaksanakan lebih awal setelah DIPA turun.

2. Seluruh komponen pelaksana kegiatan proyek di Provinsi dan Kabupaten melaksanakan

seluruh tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan TUPOKSI yang ada.

3. Mengawasi paket pengadaan barang terutama pada sebaik-baiknya sesuai dengan

proposal yang diajukan.

4. Meningkatkan peran lintas sektor dan lintas program dalam hal penanggulangan masalah

terkait upaya kesehatan masyarakat yang ada di Provinsi Sumatera Utara.

5. Melaksankan pemantauan, pembinaan dan bimbingan teknis secara berjenjang mulai dari

Provinsi sampai ke Kab/ Kota sesuai dengan tugas dan tanggungjawab dan pendanaan

yang tersedia.

6. Melaksanakan setiap kegiatan berdasarkan standar pelayanan dan alur adminstrasi serta

memperhatikan dampak yang akan diakibatkan oleh adanya intervensi atau perlakuan.

7. Diperlukan dukungan pembiayaan dari kabupaten/kota untuk dapat mendukung

intervensi kegiatan yang dilakukan di tingkat provinsi.

8. Mengurangi kesenjangan Birokrasi dan melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan

program baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan.

9. Diharapkan meningkatnya jumlah Posyandu Aktif yaitu Posyandu yang mampu

melaksanakan kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: ibu hamil, ibu nifas,

bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare)

10. Menguatkan kemampuan petugas dalam pemahaman defenisi operasional indikator

kesehatan, sesuai standar pelayanan minimal.

11. Melakukan perencanaan terhadap sasaran kegiatan untuk meminimalisir sisa anggaran.

4.3 PENUTUP

Demikian laporan ini kami susun, untuk dipergunakan sebagaimana perlunya.

Page 35: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi
Page 36: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi
Page 37: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (03) · 2020. 9. 16. · 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 34 Tahun 2011 tentang Organisasi