28
SALINAN GUBERNUR SUMATERA UTARA PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP DAN KAPITALISASI ASET TETAP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA UTARA, Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 4 ayat {5} Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, merupakan panduan dalam pen5rusunan kebiiakan akuntansi Pemerintah Daerah, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Kebijakan Akuntansi Aset Tetap dan Kapitalisasi Aset Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara; Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun L956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1103); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OL4 Nomor 244, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OL4 tentang Mengingat 1. 3.

SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

SALINAN

GUBERNUR SUMATERA UTARA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA

NOMOR 20 TAHUN 2015

TENTANG

KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP DAN KAPITALISASI ASET TETAP DI

LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA UTARA,

Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 4 ayat {5} Peraturan Menteri

Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013

tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, merupakan

panduan dalam pen5rusunan kebiiakan akuntansi

Pemerintah Daerah, perlu menetapkan Peraturan

Gubernur tentang Kebijakan Akuntansi Aset Tetap dan

Kapitalisasi Aset Di Lingkungan Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara;

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang

Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan

Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera

Utara (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun L956

Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 1103);

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang

Pemerintahan Daerah {Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2OL4 Nomor 244, Tarnbahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OL4 tentang

Mengingat 1.

3.

Page 2: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

4.

5.

4.

5.

-2-

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

Peraturan Pemerintah Nomor 7I Tahun 2O1O tentang

Standar Akutansi Pemerintah {Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2OtO Nomor 123, Tambahan

Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 5165);

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2OI4 tentang

Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2Ot4 Nomor 92,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5533);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan

Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 20ll

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 20A6 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 17 Tahun 2OO7 tentang Pedoman Tekhnis

Pengelolaan Barang Milik Daerah;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada

Pemerintah Daerah;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 49 Tahun 2OO1 tentang Sistem Informasi

Manajemen Barang Daerah;

Page 3: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

9.

10.

11,

t2.

13.

-3-

Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 7 Tahun 2OO2 tentang Nomor Kode Lokasi dan

Nomor Kode Barang Daerah Provinsi/ Kabupaten / Kota;

Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pedoman Penilaian

Barang Daerah;

Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2OO8 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi

Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera

Utara Tahun 2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran

Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 7);

Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Keda Dinas-Dinas Daerah Provinsi

Sumatera Utara {Lembaran Daerah Provinsi Sumatera

Utara Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran

Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 8);

Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah

Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 9);

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2OO9 tentang

Pengelolaan Barang Milik Daerah Provinsi Sumatera

Utara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun

2OOg Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi

Sumatera Utara Nomor 1-3);

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2OOg tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain

Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah

Provinsi Sumatera Utara Tahun 2OO9 Nomor 6,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara

Nomor L7);

14.

15.

Page 4: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

-4-

Peraturan Gubernur Nomor 29 Tahun 2OA9 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi

Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 2AA9 tentang

Pengelolaan Barang Milik Daerah Provinsi Sumatera

Utara (Berita Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun

2AA9 Nomor 29);

Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2OI4 tentang

Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual Pemerintah

Provinsi Sumatera Utara (Berita Daerah Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2OI4 Nomor 34);

MEMUTUSKAN:

MenetApKan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI

ASET TETAP DAN KAPITALISASI ASET TETAP DI LINGKUNGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Provinsi Sumatera Utara.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah

sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan

pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Pervrrakilan

Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan

prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun L945;

4. Kepala Daerah adalah Gubernur Sumatera Utara, Yang

selanjutnya disebut Gubsu;

16.

16.

Page 5: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

-5-

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi

Sumatera Utara yang selanjutnya disebut Sekdaprovsu.

6. Perangkat Daerah Provinsi adalah unsur Pembantu Kepala

Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang

terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan

Ralryat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah

dalam bentuk Badan, Kantor dan Rumah Sakit Daerah dan

Satuan;

7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi

Sumatera Utara yang selanjutnya disebut Sekdaprovsu.

8. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat

SKPD adalah perangkat daerah pada Pemerintah Daerah

selaku pengguna anggaran/ pengguna barang.

9. Standar Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya disingkat

SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam

menJrusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

10. SAP Berbasis Akruat adalah SAP yang mengakui pendapatart,

beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial

berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja dan

pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran

berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBD.

11. Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui

pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi

dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau

setara kas diterima atau dibayar.

12. Akuntansi Aset Tetap adalah proses pengumpulan,

pengklasifikasian, pengkodean pencatatan dan peningkatan

transaksi aset tetap dalam Buku Inventaris dan dalam Buku

Besar akuntansi serta pelaporan barang milik daerah dan

neraca pemerintah.

Page 6: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

-6-

13. Kebijakan Akuntansi Aset tetap adalah secara umum yang

menjadi pedoman dalam pengakuan, pengukuran, penyajian

dan pengungkapan aset tetap milik Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara termasuk didalamnya pedoman untuk

menetapkan kriteria kapitalisasi aset tetap di lingkungan

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

14. Kapitalisasi adalah penentuan nilai pembukuan terhadap

semua belanja untuk memperoleh aset tetap hingga siap

pakai untuk meningkatkan kapasitas/efisiensi dan atau

memperpanjang umur teknisnya dalam rangka menambah

nilai nilai aset tersebut yang dapat diakui pada saat

perolehan awal dan setelah perolehan awal.

15. Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi (Capitaiization Threshold)

adalah jumlah pengeluaran saat perolehan awal dan setelah

perolehan awal di atas mensya-ratkan jumlahnya harus sama

atau melebihi nilai satuan minimum kapitalisasi.

16. Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa

manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan

dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh

masyarakat umum yang diperoleh secara sah dari dana APBD

melalui pembelian, pembangunan atau yang diperoleh melalui

hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya atau dari

hasil penelusuran aset yang selama ini belum tercatat.

17. Aktiva Tetap yang dimiliki Pemerintah Daerah merupakan

aktiva yang kepemilikannya ditujukan untuk tidak dijual

kembali, melainkan untuk dipergunakan dalam rangka

menunj ang operasional penyelenggaraan pemerintah daerah.

18. Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah

yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan

operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.

19. Peralatan dan Mesin yang dikelompokkan sebagai aset tetap

ialah mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat

elektonik, inventaris kantor dan peralatan lainnya yang

nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih daJi 12 (dua

belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.

Page 7: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

-7-

20. Gedung dan Bangunan yang dikelompokkan sebagai aset

tetap ialah mencakup seluruh gedung dan bangunan yang

diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan

operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.

2l.Jalan, Irigasi dan Jaringan yang dikelompokkan sebagai aset

tetap ialah mencakup jalan, irigasi dan jaringan yang

dibangun oleh pemerintah daerah serta dimiliki dan/atau

dikuasai oleh pemerintah daerah dan dalam kondisi siap

dipakai.

22. Aset Tetap Lainnya ialah mencakup aset tetap yang tidak

dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas

yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional

pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai.

23. Konstruksi dalam pengerjaan yang dikelompokkan sebagai

aset tetap ialah mencakup aset tetap yang sedang dalam

proses pembangunan narnun pada tanggal laporan keuangan

belum selesai seluruhnya.

24.Hibah atau donasi adalah perolehan atau penyerahan aset

tetap dari atau kepada pihak ketiga tanpa memberikan atau

menerima imbalan.

25. Rehabilitasi ringan adalah perbaikan aset tetap yang rusak

sebagian dengan tanpa meningkatkan kualitas dan atau

kapasitas dengan maksud dapat digunakan sesuai dengan

kondisi semula, termasuk belanja barang yang direncanakan

untuk penggantian komponen aset tetap yang tercatat dalam

bentuk satuan.

26. Restorasi adalah perbaikan aset tetap yang rusak dengan

tetap mempertahankan arsitekturnya.

27 . Renovasi adalah bagian kegiatan pemeliharaan yang berupa

penggantian aset tetap dengan maksud meningkatkan

umur/masa manfaat, kapasitas, mutrt produksi dan standar

kinerja sehingga menambah nilai aset.

Page 8: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

-8-

28. Akumulasi penyusutan merupakan pos di neraca yang

mengurangi nilai dari aset tetap. Pen5rusutan adalah

penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas

dan manfaat dari suatu aset. Selain tanah dan konstruksi

dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan

sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.

Penlrusutan ini bukan untuk alokasi biaya sebagaimana

penyusutan di sektor komersial, tetapi untuk menyesuaikan

nilai sehingga dapat disajikan secara wajar.

Pasal 2

(1) Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pembuatan

pen5rusunan anggaran, pelaksanaan pencatatan atas

perolehan dan pelaporan aset tetap bagi SKPD dan Unit Kerja

dalam lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

(2) Tujuan pedoman ini adalah :

a. mengatur perlakuan akuntansi untuk aset tetap, yang

meliputi pengakuan, penentuan nilai tercatat, serta

penentuan dan perlakuan akuntansi atas penilaian

kembali dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

b. sebagai pedoman dalam mengakui, mengukur,

meny4jikan dan pengungkapan aset tetap, dan juga

menetapkan kriteria kapitalisasi aset tetap disesuaikan

dengan ketentuan peraturan pemndang-undangan.

(3) Sasarannya adalah untuk tercapainya Penyusunan Laporan

Mana,iemen maupun bahan PenSrusunan Laporan Neraca

yang menggambarkan jumlah, kondisi dan nilai aset tetap

daerah secara wajar.

Pasal 3

Ruang Lingkup Peraturan Gubernur ini meliputi kebijakan

akuntansi aset tetap dan kapitalisasi aset tetap di lingkungan

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Page 9: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

-9-

BAB II

PENGKLASIFIKASIAN ASET TETAP

Pasal 4

Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan sifat atau

fungsinya dalam aktivitas operasi entitas yang terbagi menjadi 6

{enam) klasifikasi yaitu :

a. Tanah.

b. Peralatan dan Mesin.

c. Gedung dan Bangunan.

d. Jalan, Irigasi dan Jaringan.

e. Aset Tetap Lainnya.

f. Konstruksi Dalam Pengerjaan .

BAB III

KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP

Pasal 5

(1) Kebljakan Akuntansi Aset Tetap meliputi :

a.. Definisi

b. Pengakuan

c. Penganggaran

d. Pengukuran

e. Pencatatan, dan

f. Pengungkapan

(2) Kebijakan akuntansi aset tetap sebagaimana dimaksud pada

ayat {1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Page 10: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

-10-

BAB IV

KEBIJAKAN KAPITALISASI ASET TETAP

Pasal 6

(1) a. sebagai pedoman SKPD dan unit kerja dalam melakukan

penentuan nilai pembukuan aset.

b. sebagai dasar pembebanan belanja modal yang terdiri dari

perolehan awal dan penambahan setelah perolehan awal

nilai dari hasil pemeliharaan

rehabilitasi / renovasi / restorasi.

c. pengeluaran yang diakui sebagai aset tetap nilainya sarna

atau melebihi standar nilai minimum.

(2) Kebijakan kapitalisasi aset tetap sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini-

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 7

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan

Gubernur Sumatera Utara Nomor 51 Tahun 2OL2 tentang

Kebijakan Akuntansi Aset Tetap dan Kapitalisasi Aset Di

Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Berita

Daerah Provinsi Sumatera l)tara Tahun 2Al2 Nomor 51)

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Page 11: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

-1 1-

Pasal 8

Peraturan Gubernur

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya,

pengundailgan Peraturan Gubernur ini dengan

dalam Berita Daerah Provinsi Sumatera Utara.

ini mulai berlaku pada tanggal

memerintahkan

penempatannya

Ditetapkan di Medan

pada tanggal 24 April,2ol1

GUBERNUR SUMATERA UTARA,

ttd

GATOT PUJO NUGROHO

Diundangkan di Medanpada tanggal 4 Mei 2015

Plh. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA,

ttd

R.SABRINA

BERITA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 NOMOR 23

ngarl AslinyaHUKUM,

AN

Pembina Muda (IVlc)NrP.19590227 198003 1 004

Page 12: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA

NOMOR

TANGGAL

20 TAHUN 2015

24 APRTL 2475

I.

KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP DAN KAPITALISASI ASET TETAP

DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Latar Belakang

Akuntansi aset tetap diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Pemerintahan Nomor 07 (PSAP 07) dari Lampiran Peraturan Pemerintah

Nomor 24 Tahun 2005, maupun pada PSAP Lampiran II Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2A1A. PSAP 07 memberikan pedoman bagi

Pemerintah dalam melakukan pengakuan, pengukuran, penyajian dan

pengungkapan aset tetap berdasarkan peristiwa yang terjadi, seperti

pedoman aset tetap pertama kali, pemeliharaan aset tetap, pertukaran aset

tetap, perolehan aset tetap dari hibah/donasi dan penyusutan.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam menyajikan laporan keuangan

berpedoman pada PSAP OT dilengkapi dengan Buletin Teknis Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) Nomor O9 tentang Akuntansi Aset Tetap.

Ketentuan Kebijakan Aset Tetap

1. Definisi

aset tetap adalah aset berwqiud yang mempunyai masa manfaat

lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan

pemerintah atau dimanfaatlcan oleh masyarakat umum yang

diperoleh secara sah dari dana APBD melalui pembelian,

pembangunan atau yang diperoleh melalui hibah atau donasi,

pertukaran dengan aset lainnya atau dari hasil penelusuran aset

yang selama ini bermamfaat.

tidak termasuk dalam pengertian aset tetap sebagaimana

dimaksud pada huruf a adalah aset tetap yang dibeli Pemerintah

untuk diserahkan kepada masyarakat.

il.

a.

b.

2. Pengakuan

a. untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud

dan memenuhi kriteria, antara lain :

U Mempunyai masa manfaat lebih dari t2 {dua belas) bulan-

2l Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Page 13: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

d.

-2-

3) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal

entitas.

4J Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

5) Tidak mudah rusak dalam beberapa kali penggunaan.

6) Tidak mudah berubah bentuk dalam beberapa kali

penggunaan.

7) Nilainya memenuhi ketentuan nilai satuan minimum

kapitalisasi aset tetap.

b.. aset tetap diakui setelah aset tersebut diterima atau diserahkan

hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya

berpindah.

c. donasi/hibah baik dalam bentuk uang maupun barang dicatat

sebagai pendapatan hibah dan harus dilaporkan dalam laporan

realisasi anggaran.

bila Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan pembelian

barang modal yang ditujukan untuk dihibahkan kepada pihak

ketiga (masyarakat ataupun kelompok masyarakat), maka

pengeluaran kas atas belanja hibah ini tidak diakui menambah

aset tetap pemerintah daerah. Demikian juga dengan penyaluran

atas pembelian belanja hibah ini tidak diakui mengurangi aset

tetap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

apabila Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memiliki aset

bersejarah, maka barang/bangunan peninggalan sejarah tersebut

sulit ditaksir nilai wajarnya. Oleh karena itu dalam SAP diatur

bahwa aset bersejarah tidak disajikan di neraca tetapi cukup

diungkapkan dalam Catatan atas Laporan

Keuangan.Pengungkapan ini hanya mencantumkan kuantitas

fisiknya saja tanpa nilai perolehannya.

f. apabila terdapat kebijakan revaluasi yang berlaku secara nasional,

maka nilai aset tetap yang ada dalam neraca harus disesuaikan

dengan cara menambah/mengurangi nilai tercatat dari setiap aset

tetap yang bersangkutan dan akun ekuitas dana investesi sesuai

dengan selisih antara nilai hasil revaluasi dengan nilai tercatat-

e.

Page 14: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

4J.

o

g. aset tetap yang sudah rusak berat atau tidak digunakan untuk

keperluan operasional Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tidak

memenuhi definisi aset tetap dan harus disajikan di pos aset

lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya dan diungkapkan dalam

Catatan atas Laporan Keuangan.

h. apabila suatu aset tetap telah dilepaskan atau secara permanen

dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomik

dimasa yang akan datang berarti aset tetap tersebut tidak lagi

memenuhi definisi aset tetap sehingga harrs dihapuskan. Jika

aset tetap tersebut telah dihapuskan melalui surat keputusan

penghapusan, maka aset tetap tersebut harus dieliminasi dari

neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Penganggararl

a. belanja modal digunakan untuk menarnpung pengadaan aset tetap

yang baru dan biaya pemeliharaan.

b. penganggaran belanja modal meliputi sebesar harga beli ditambah

seluruh belanja terkait dengan pengadaan/pembangunan aset

tetap dimaksud sampai siap digunakan.

c. penganggaran untuk pengadaan barang {termasuk berupa aset

tetap) yang akan diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat

pada tahun anggaran berkenaan, dianggarkan pada jenis belanja

barang dan jasa.

Pengukuran

a. biaya perolehan adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh aset tetap sampai dengan aset tetap tersebut dalam

kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan termasuk yang

dibangun secara swakelola.

b. komponen biaya yang dapat dimasukkan/diatribusikan sebagai

biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari:'

1) Harga beli termasuk pajak.

2) Bea impor.

3) Biaya persiapan temPat.

4) Biaya pengiriman awal (initial deliuery)dan biaya simpan dan

bongkar muat (handling cost).

5) Biaya pemasangxt (Instalqtton cost).

4.

Page 15: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

d.

e.

-4-

6) Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur dan biaya

perencanaan.

7) Biaya konstruksi (biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan

baku dan biaya tidak langsung termasuk biaya perenc€Lna€rn

dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan

dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan

pembangunan aset tetap tersebut.

8) Biaya pengawasan atau manajemen konstmksi merupakan

biaya yang dilakukan oleh penyedia jasa manajemen

konstruksi secara kontraktual dari hasil seleksi atau

penunjukan langsung.

9) Biaya bunga bila aset tetap tersebut diperoleh dengan sumber

danapinjaman.

tidak termasuk komponen biaya aset tetap adalah biaya

administrasi dan biaya umum lainnya sepanjang braya tersebut

tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan

aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya. Demikian pula biaya

permulaan (start-up cost) dan pra-produksi kecuali biaya tersebut

perlu untuk membawa aset ke kondisi kerjanya.

apabila harga barang hasil pembelian, pembuatan dan berasal dari

sumbangan/hibah tidak diketahui nilainya maka disajikan dengan

nilai wajar dengan melakukan penilaian (appraisal) oleh Tim

Penaksir atau oleh Pengurus Barang.

ada kalanya aset tetap diperoleh secara gabungan. Yang dimaksud

dengan gabungan di sini adalah perolehan beberapa aset tetap,

narnun harga yang tercantum dafam faktur adalah harga total

seluruh aset tetap tersebut. Cara penilaian aset tetap yang

diperoleh secara gabungan ini adalah dengan menghitung berapa

alokasi nilai total tersebut untuk masing-masing aset tetap

dengan membandingkannya sesuai dengan nilai wqjar masing-

masing aset tetap tersebut di pasaran.

Page 16: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

-5-

Contoh:

Pada tanggal 15 Agustus 2OlI Dinas Pertanian melakukan

pembelian peralatan kantor dengan menggunakan sistem paket.

Total harga atas paket peralatan kantor tersebut adalah senilai Rp.

135.000.000,-. Komponen dari pembelian alat kantor tersebut

adalah 6(enam) buah laptop, 4 (empat) buah printer laser, 4

(empat) r;init dud plager dan 2 (dua) unit scarmer. Di pasaran,

diketahui bahwa harga laptop yang sejenis adalah Rp'

16.00o.000,-per unit, harga printer laser Rp. 8.0O0'0O0,- per unit,

harga dud ptager Rp. 2.000.000,- per unit dan harga scanner

adalah Rp. 7.OOO.OO0,- per unit. Maka perhitungan masing-

masing aset tetap tersebut adalah sebagai berikut:

Aset Tetap Jumlah Harga per UnitTotal Harga

Pasar

Proporsi

Harga

Nilai Aset

Tetap

Laptop 6 Rp. 16,OO0,OOO Rp. 96,000,000 0.640 Rp. 86,400,000

Printer 4 Rp. 8,0OO,OOO Rp. 32,O0O,0OO o.213 Rp. 28,8OO,OO0

DVD

Player

4 Rp. 2,00O,OOO Rp. 8,O0O,OOO o.o53 Rp. 7,2AO,AOO

Scanner 2 Rp. 7,OOO,OO0 Rp. L4,O0O,0OO o.093 Rp. L2,600,OOO

Jumlah Rp. 33,OO0,OOO Rp. 150,000,000 1 Rp. 135,000,O00

ob'

Pemerintah Daerah dimungkinkan melakukan tukar menukar aset

tetap. Apabila aset tetap ditukar dengan aset tetap yang tidak

serupa atau aset lainnyao maka aset tetap yang baru diperoleh

tersebut dinilai berdasarkan nilai wajarnya' yang terdiri atas nilai

aset tetap yang lama ditambah jumlah uang yang harus

diserahkan untuk mendapatkan aset tetap baru tersebut.

apabila suatu aset tetap ditukar dengan aset yang serupa, Y&nB

memiliki manfaat yang serupa, maka tidak ada keuntungan atau

kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya aset yang baru

diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amountf atas aset

yang dilepas.

Page 17: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

5.

-6-

h. Pemerintah dimungkinkan untuk menerima aset donasi. Donasi

merupakan sumbangan kepada pemerintah tanpa persyaratan.

Aset tetap yang diperoleh dari donasi {sumbangan} harus dicatat

sebesar nilai wqiar pada saat perolehan.

i. apabila pemerintah daerah memiliki aset bersejarah dan masih

dimanfaatkan untuk operasional pemerintah, misalnya untuk

ruang perkantoran, maka perlakuan aset bersejarah tersebut

salna seperti aset tetap lainnya, yaitu dicantumkan di neraca

dengan nilai wajarnya.

j. sesuai dalam Standar Akuntansi Pemerintahan, pengukuran

terhadap penurunan nilai aset tetap akibat dafi penSrusutan

dilakukan dengan metode garis lurus sesuai dengan masa

manfaat.

Pencatatan

a. pencatatan aset tetap dilakukan atas suatu transaksi sesuai

akuntansi berbasis akruat yaitu basis akuntansi yang mengakui

pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan

peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas

diterima atau dibayar.

b. pencatatan diluar pembukuan (Ekstra Komptabel) adalah

penatausahaan barang milik daerah yang dilakukan secara manual

yang nilai minimalnya dibawah nilai satuan minimum kapitalisasi

(Capitalization Threshold) tidak perlu dilaporkan dalam laporan

mutasi barang namun diungkapkan dalam Catatan atas Laporan

Keuangan (CaLK).

Pengungkapan

Selain disajikan pada lembar muka neraca, aset tetap juga harus

diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

Pengungkapan ini sangat penting sebagai penjelasan tentang hal-hal

pentinryang tercantum dalam neraca. T\rjuan pengungkapan ini adalah

untuk meminimalisasi kesalahan persepsi ba$ pembaca laporan

keuangan.

6.

Page 18: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

-7-

Dalam CaLK harus diungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap

sebagai berikut:

a. dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat

b. rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode. yang

menunjukkan penambahan, pelepasan, akumulasi pen5rusutan

dan perubahan nilai jika ada, dan mutasi aset tetap lainnya.

c. informasi penyusutan meliputi nilai pen5rusutan, metode

penSrusutan yang digunakan, masa manfaat atau tarif penyusutan.

yang digunakan serta nilai tercatat bruto dan akumulasi

pen5rusutan pada awal dan akhir periode.

Selain itu, dalam CaLK juga harus diungkapkan:

a. eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap.

b. kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan

aset tetap.

c. jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi.

d. jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.

m. Kapitalisasi Aset Tetap

1. Biaya-biaya yang dikeluarkal untuk perolehan awal aset tetap

dikapitalisasi, apabila memenuhi syarat- syarat berikut:

a. menambah aset pemerintah yang diniatkan untuk digunakan,

bukan untuk dijual atau diserahkan ke masyarakat atau pihak

lainnya.

b. jumlah pengeluaran sama atau melebihi nilai satuan minimum

kapitalisasi (capitalizatian threshold).

2. Biaya-biaya yang dikeluarkan setelah perolehan awal aset tetap

dikapitalisasi seperti pemeliharaan, rehabilitasi atau renovasi jika

memenuhi kedua syarat sebagai berikut:

a. menambah masa manfaat, kapasitas, kualitas, atau volume asset

tetap.

b. jumlah pengeluaran sama atau melebihi nilai satuan minimum

kapitalisasi {capitalizatton threshold).

Page 19: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

3.

-8-

Pengeluaran-pengeluaran yang dapat dikapitalisasi terkait dengan aset

tetap selama masa pemakaiannya terdiri dari :

a. Penambahan{Addition).

Suatu penambahan baru harus dapat diidentifikasi secara spesifik

dari aset tetap utamanya. Pengeluaran-pengeluaran ini harus

dicatat terpisah dari aset tetap utamanya atau sebagai satuan aset

tetap tersendiri dan disusutkan selama umur pemakaiannya.

Aktivitas yang termasuk dalam penambahan (addition) misalnya :

U Penambahan ruangan dalam suatu gedung/bangunan-

2) Penambahan suatu bangunan sayap.

3) Penambahan ruang parkir kendaraan.

4) Penambahan pagar keliling bangunan/gedung.

b. Peningkatan (Betterment/ Improvement).

Suatu peningkatan aset tetap terkait dengan penggantian bagian

bagian dalam aset tetap, yang direncanakan untuk memberikan

peningkatan atau penyempurnaan jasa-jasa yang dihasilkan.

Keputusan mengenai kapitalisasi atau dibiayakan atas seluruh

pengeluaran-pengeluaran aktivitas ini, tergantung dari

pendefinisian aset tetap yang bersangkutan. Aktivitas yang

termasuk dalam peningkatan {betterment/ improvement) misalnya:

1) Penggantian lantai keramik sebuah gedung dengan lantai

marmer;

2) Penggantian pipa pvc dengan pipa three layer;

3) Pengurugan, pemadatan dan pematangan tanah;

4l Penambahan sistem penyejuk ruangan pada sebuah gedung;

5) Pemasangan sistem penanggulangan kebakaran.

c. Penggantian {Replacement}.

Suatu penggantian aset tetap dapat berupa penggantian bagian-

bagian atau seluruh bagian dari suatu aset tetap"Keputusan

mengenai kapitalisasi atau dibiayakan atas seluruh pengeluaran-

pengeluaran aktivitas ini, tergantung dari pendefinisian aset tetap

yang bersangkutan. Aktivitas yang termasuk dalam penggantian

{replacement) misalnya adalah sebagai berikut:

a) penggantian lantai keramik dengan lantai berbahan sejenis;

b) penggantian pipa pvc dengan pipa berbahan sejenis'

Page 20: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

4.

5.

-9-

d. Penlrusunan dan Pemasangan Kembali (Rearrangement).

Dalam aktivitas penyusunan dan pemasangan kembali bagian -bagian mesin dan perlengkapan untuk menjamin penghematan

atau elisiensi yang lebih tinggi, dimungkinkan adanya

penambahan (addition), peningkatan (betterment) atau

penggantian(replacement) bahkan reparasi kecil.Aktivitas yang

termasuk dalam pen1rusunan dan pemasangan kembali

{rearrangement) sebagai contoh adalah pembongkaran, relokasi

(atau tanpa relokasi), pen1rusunan, dan pemasangan ulang sebuah

instalasi pengolahan air.

Pengeluaran yang tidak menambah masa manfaat diakui sebagai

pengeluaran pendapatan (Revenue Expenditure) dan tidak dapat

dikapitalisasi menambah nilai aset misalnya pengecatan gedung.

Pengecualian untuk pengeluaran modal (Capital Expenditure) yang

tidak menambah nilai aset yaitu pengeluaran setelah perolehan awal

atas aset tetap yang oleh karena bentuknya, atau lokasi

pengguna€mnya memiliki risiko penurunan nilai dan latau kuantitas

yang mengakibatkan ketidakpastian perolehan potensi ekonomik di

masa depan, seperti tanggul lumpur lapindo, tanggul pemecah

gelombang, tanggul penahan lahar di lereng gunung Merapi tidak

dikapitalisasi, melainkan diperlakukan sebagai biaya pemeliharaan

biasa (expense).

Komponen Belanja Modal untuk perolehan aset tetap meliputi harga

beli aset tetap ditambah semua biaya lain yang dikeluarkan sampai

aset tetap tersebut siap untuk digunakan, misalnya biaya transportasi,

biaya pemasangan, biaya angkut, biaya uji coba, belanja perjalanan

dan jasa yarrg terkait dengan perolehan aset tetap atau aset lainnya,

termasuk di dalamnya biaya konsultan perencana, konsultan

pengawas, dan pengembangan perangkat lunak (software)' harus

ditambahkan pada nilai perolehan.

Contoh:

Dinas Kesehatan

Adapun komponen

berikut:

1. Harga beli alat

merencanakan membeli peralatan kedokteran.

biaya untuk perolehan peralatan medis sebagai

medis Rp. 150 juta.

6.

Page 21: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

7.

-10-

2. Perjalanan dinas Rp. 20 juta.

3. Ongkos/transportasi alat medis Rp. 5 juta.

4. Biaya uji coba Rp. 4 juta.

Total biaya perolehan Rp. 179 juta.

Harga perolehan peralatan medis tersebut adalah sebesar Rp. 179 juta

yang berasal dari harga beli peralatan medis ditambah dengan semua

biaya yang dikeluarkan salnpai peralatan medis tersebut siap untuk

digunakan.

Rencana pengeluaran untuk perolehan peralatan medis (termasuk

harga beli alat medis, perjalanan dinas, ongkos/transportasi alat medis

dan biaya uji coba) dicantumkan dalam APBD sebagai Belanja Modal-

Peralatan dan Mesin sebesar Rp. 179 juta. Demikian juga realisasi

untuk perolehan alat medis dicatat dan disajikan di LRA sebagai

Belanja Modal*Peralatan dan Mesin sebesar Rp. 179 juta-

Kriteria Kapitalisasi terdiri dari 4 (empat) yaitu :

a. memperpanjang masa manfaat adalah bertambahnya umur

ekonomis yang diharapkan dari aset tetap yang sudah ada.

Misalnya sebuah gedung semula diperkirakan mempunyai umLlr

ekonomis 10 tahun. Pada tahun ke-T pemerintah melakukan

renovasi dengan harapan gedung tersebut masih dapat digunakan

8 tahun lagi. Dengan adanya renovasi tersebut, maka umur

gedung berubah dari 10 tahun menjadi 15 tahun.

b. peningkatan kapasitas adalah bertambahnya kapasitas atau

kemampuan aset tetap yang sudah ada. Misalnya, sebuah

generator listrik yang mempunyai output 200 KW dilakukan

renovasi sehingga kapasitasnya meningkat menjadi 300 Kw.

c. peningkatan mutulkualitas asset adalah bertambahnya kualitas

dari aset tetap yang sudah ada. Misalnya, jalan yang masih berupa

tanah ditingkatkan oleh pemerintah menjadi jalan aspal.

d. pertambahan volume aset adalah bertambahnya jumlah atau

satuan ukuran aset yang sudah ada, misalnya penambahan luas

bangunan suatu gedung dari 4OO M2 menjadi 5OO M2.

Page 22: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

-1 1-

V. Klasifikasi Pengeluaran Yang Dikapitalisasi.

1. Komponen Biaya Perolehan Berdasarkan Jenis Aset Tetap dan

Ketentuan nilai satuan minimum {Capi taJization Threshold)

Jenis Aset Tetap Komponen Biaya PerolehanNilai Satuan Minimum

Kapitalisasi (Rp.)

Tanah Harga Perolehan atau biaya

pembebasan tanah, biaya yang

dikeluarkan dalam rangka

memperoleh hak, biaya

pematangan, pemgukuran,

penimbunan dan lain - lain

Seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk

memperoleh aset

sampai siap pakai

Peralatan dan

Mesin

Pembelian, biaya pengangkutan,

biaya instalasi serta biaya

langsung lainnya untuk

memperoleh dan mempersiapkan

sampai peralatan dan mesin

tersebut siap digunakan

Rp. 500.O00,-

Gedung dan

Bangunan

Harga Pembelian atau biaya

konstruksi, termasuk biaya

pengurusan IMB, notaris dan

pajak

Rp. 2O.OOO.OOO,-

Jalan, Jaringan

dan Instalasi

Biaya perolehan atau biaya

konstruksi dan biaya - biaya lain

yang dikeluarkan sampai jaJan,

jaringan dan instalasi tersebut

siap pakai

Seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk

memperoleh aset

tersebut siap pakai

Aset Tetap

Lainnya

Seluruh biaya yang dikeluarkan

untuk memperoleh aset tersebut

sampai siap pakai

Rp. 3OO.O00,-

Page 23: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

-72-

2. Pengakuan Aset Tetap Lainnya

a. buku perpustakaan diakui sebagai aset jika buku yang dikoleksi

memenuhi kriteria sebagai aset tetap yang memiliki masa manfaat

lebih dari 12 bulan dan masih terus dimanfaatkan,

penggemukan hewan ternak untuk dijual kembali kepada

masyarakat dan penerimaan atas penggemukan hewan ternak tadi

digunakan untuk membeli hewan ternak bukan termasuk aset

tetap lainnya.

pembelian bibit ikan atau bibit hewan ternak tidak diakui sebagai

aset tetap lainnya. Dapat diakui sebagai aset tetap lainnya apabila

pada akhir tahun pelaporan diestimasi bahwa ikan dan hewan

ternak tersebut memiliki daya tahan tubuh lebih dari 12 bulan

dan memenuhi nilai satuan minimum kapitalisasi.

tanaman yang masuk dalam kategori aset tetap lainnya adalah

tanaman pelindung, dan tanaman hias yang memiliki nilai

material dan memiliki daya tahan lebih dari 12 bulan.

VI. Aset Lainnya

1. Definisi

a. aset non lancar lainnya diklasifikasikan sebagai aset lainnya,

antara lain:

1) Aset Tak Berwujud;

2l Tagihan penjualan angsufa-nyang jatuh tempo lebih dari 12

(dua belas) bulan dan aset kerjasama dengan Pihak Ketiga

{Kemitraan);

3) Tuntutan perbendaharaan/tuntutan ganti rugi yang jatuh

tempo lebih dari L2 (dua belas) bulan;

4l Aset kerjasama dengan Pihak Ketiga (Kemitraan);

5) Aset lain-lain.

b. aset tidak berwujud (Intagible Aset) adalah aset non keuangan

yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta

dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa

atau digUnakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas

kekayaan intelektual.

b.

c.

d.

Page 24: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

- 13-

Aset Tak Berwujud meliputi:

software computer,

lisensi dan franchise,

hak cipta (copgr@ht), paten, gaodutill dan hak lainnya,

hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka

paruang.

c. lisensi adalah ijin yang diberikan oleh pemegang paten kepada

pihak lain berdasarkan perjanjian pemberian hak untuk

menikmati manfaat ekonorni dari suatu paten yang diberi

perlindungan dalam jangka waktu dan syarat tertentu.

hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak

untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau

memberikan ijin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-

pembatasan menurut peraturan perLrndang-undangan.

paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada

investor (penemu) atas hasil invensi {temuan) di bidang teknologi,

yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri

invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada

pihak lain untuk melaksanakannya.

tagihan penjualan angsuran menggambarkan jumlah yang dapat

diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada

pegawai pemerintah. Contoh tagihan penjualan angsuran antara

lainadalah penjualan rumah dinas dan penjualan kendaraan

dinas.

tuntutan Perbendaharaan/T\rntutan Ganti Rugi menggambarkan

tagihan kepada pegawai pemerintah yang terbukti

menyalahgunakan uang daerah atau menghilangkan aset

pemerintah.

kemitraan dengan pihak ketiga menggambarkan nilai hak yang

akan diperoleh atas suatu aset yang dibangun dengan cara

kemitraan pemerintah dan swasta berdasarkan perjanjian.

Kemitraan dengan pihak ketiga dinilai sebesar nilai kontrak

kerjasama antara pemerintah dengan pihak ketiga. Bentuk

kemitraan tersebut antara lain berupa penyaluran kredit,

pemberian modal usaha, pemberian modal kerja, bangun, kelola,

a.

b.

c.

d.

d.

e.

f.

ob.

h.

Page 25: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

j.

k.

-14-

Serah (BKS), Bangun, Serah, Kelola (BSK) dan bentuk kemitraan

lainnya.

i. Bangun, Kelola, Serah {BKS) adalah suatu bentuk kerjasama

berupa pemanfaatan aset pemerintah oleh pihak ketiga/investor

dengan cara pihak ketiga/investor tersebut mendirikan bangunan

dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya serta

mendayagunakannya dalam jangka waktu tertentu, untuk

kemudian menyerahkan kembali bangunan dan atau sarana lain

berikut fasilitasnya kepada pemerintah setelah berakhirnya jangka

waktu yang disepakati (masa konsesi). Dalam perjanjian ini

pencatatannya dilakukan terpisah oleh masing-masing pihak.

pada akhir masa konsesi ini, penyerahan aset oleh pihak

ketiga/investor kepada pemerintah sebagai pemilik aset biasanya

tidak disertai dengan pembayaran oleh pemerintah. Kalaupun

disertai pembayaran oleh pemerintah, pembayaran tersebut

dalam jumlah yang sangat rendah. Penyerahan dan pembayaran

aset BKS ini harus diatur dalam pedanjian/kontrak kerjasama.

Bangun, Serah, Kelola (BSK) adalah pemanfaatan aset pernerintah

oleh pihak ketiga/investor dengan cara pihak ketiga/investor

tersebut mendirikan bangunan dan/atau sararla lain berikut

fasilitasnya, kemudian menyerahkan aset yang dibangun tersebut

kepada pemerintah untuk dikelola sesuai dengan tujuan

pembangunan aset tersebut. Penyerahan aset oleh pihak

ketiga/investor kepada pemerintah disertai dengan kewajiban

pemerintah untuk melakukan pembayaran kepada pihak

ketiga/investor. Pembayaran oleh pemerintah ini dapat juga

dilakukan secara bagi hasil.

pos aset lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang

tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan

Penjualan Angsuran, Tlrntutan Perbendaharaan, Ttrntutan Ganti

Rugi dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-

lain adalah aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif

pemerintah.

t.

Page 26: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

2.

- 15-

m. pos aset lain-lain menarnpung aset tetap milik Pemerintah

Provinsi Sumatera Utara yang sudah tidak digunakan untuk

operasional Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan tidak

digunakan oleh masyarakat.

Pengakuan

a. pengakuan aset lainnya di neraca dipengaruhi oleh karakteristik

aset yang bersangkutan. Bila aset lainnya berupa pengadaan aset,

seperti misalnya aset tidak berwujud, maka aset tersebut diakui

ketika Pemerintah Daerah mengeluarkan kas dari kas umum

daerah.

b. hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang

adalah suatu kajian atau penelitian yang memberikan manfaat

ekonomis danlatau sosial di masa yang akan datang yang dapat

diidentifikasi sebagai aset. Apabila hasil kajian tidak dapat

diidentifikasi dan tidak memberikan manfaat ekonomis dan/atau

sosial maka tidak dapat dikapitalisasi sebagai aset tak berwujud.

c. pembuatan Detailed Engineering Design (DED) dalam rangka

konstruksi, bila pada akhir periode belum dilakukan

pembangunan secara {isik maka biaya pembuatan DED tersebut

diakui sebagai aset lainnya.

d. termasuk dalam aset lainnya adalah pernbuatan masterplan tata

ruang wilayah yang masa manfaat ekonomiknya lebih dari 12

bulan.

e. aset lainnya yang telah habis masa manfaat ekonomiknya harus

dihapuskan dari aset lainnya.

f. tagihan penjualan angsuran diakui pada saat kontrak penjualan

aset Pemerintah Provinsi Sumatera Utara secara angsuran

kepadapegawai pemerintah telah ditandatangani: Penurunan

tagihan penjualan angsuran diakui pada saat Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara menerima pembayaran angsuran dari pegawai

pemerintah. Pada akhir periode akuntansi, tagihan penjualan

angsuran yang jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun yang

akan datang direklasifikasi menjadi bagian lancar tagihan

Page 27: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

3.

-16-

penjualan angsuran. Pada awal tahun dilakukan jurnal balik atas

reklasifikasi yang dilakukan pada akhir tahun sebelumnya.

g. Tuntutan Perbendaharaan (TP) dan Tuntutan Ganti Rugr (TGR)

diakui pada saat diterbitkannya Surat Keterangan Tanggung

Jawab Mutlak oleh pihak yang berwenang. Pada akhir periode

akuntansi, TP/TGR yang jatuh tempo dalam jangka waktu satu

tahun yang akan datang direklasifikasi menjadi bagian lancar

tagihan TP/TGR. Pada awal tahun dilakukan jurnal balik atas

reklasifikasi yang dilakukan pada akhir tahun sebelumnya.

h. Aset kemitraan dengan pihak ketiga diakui pada saat bangunan

atau aset lainnya tersebut telah selesai. Aset yang berada dalam

kategori BKS disqiikan terpisah dari aset tetap.

Pengukuran

a. aset tidak berwujud dinilai sebesar harga per<llehan aset yang

dicatat pada saat SP2D LS maupun Pengesahan SPJ atas belanja

modal nonfisik diterbitkan dan dikurangi dengan biaya-biaya yang

tidak dapat dikapitalisir.

b. tagihan penjualan angsuran dinilai sebesar nilai nominal dari

kontrak penjualan aset yang bersangkutan. Tuntutan

perbendaharaan/tuntutan ganti rugi dinilai sebesar nilai nominal

dalam Surat Ketetapan Tanggung Jawab Mutlak atau Surat

Keputusan Pembebanan oleh pejabat yang berwenang.

Pengurangan atas nilai tuntutan perbendaharaan/ganti rugi

dinilai sebesar setoran yang telah dilakukan oleh pegawai yang

bersangkutan ke kas daerah.

c. kemitraan dengan pihak ketiga dalam bentuk BKS dicatat sebesar

nilai aset yang diserahkan pemerintah kepada

pihakketiga/investor untuk membangun aset BKS tersebut. BKS

dicatat sebesar nilai perolehan aset yang dibangun yaitu sebesar

nilai aset yang diserahkan pemerintah ditambah dengan jumlah

aset yang dikeluarkan pihak ketiga/investor untuk

membangunaset tersebut.

Page 28: SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA 20 - sumutprov.go.id

-t7-

4. Penyajian dan Pengungkapan

Penyajian aset lainnya dalam neraca perlu disertai penjelasan dalam

Catatan atas Laporan Keuangan mengenai kategori aset lainnya yang

dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara beserta keterangan

mengenai kondisi aset tersebut.

VII. Penutup

Demikian Kebijakan Akuntansi Aset Tetap dan Kapitalisasi Aset Tetap

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara disusun untuk dijadikan sebagai

pedoman dalam pelaksanaan penyajian pelaporan keuangan dan aset tetap,

sehingga tercipta efesiensi, efektifitas serta tertib administrasi.

GUBERNUR SUMATERA UTARA,

ttd

GATOT PUJO NUGROHO

Salin AslinyaKEP KUM,

Pembina Utama Muda (IVlc)NIP.19590227 198003 I OO4