51
Diktat Komunikasi Data S1 Daftar Isi 1. Pengantar Konsep 7 Lapis OSI 2. Lapis Fisik 2.1. Konsep Sinyal Digital 2.1.1. TTL, Bipolar dan Differensial 2.1.2. Bandwitdh (Teorema Nyquist) 2.1.3. Effek dari Noise (Teorema Shannon) 2.2. Modulasi Digital 2.2.1. Modulasi Amplitudo (AM) 2.2.2. Modulasi Amplitudo Qudratur (QAM) 2.2.3. Modulasi Frekuensi (FM) 2.2.4. Modulasi Fasa (PM) 2.2.5. Standar Modulasi Pada Modem (Voice Modem) 2.3. Saluran Transmisi 2.3.1. Kabel Koaksial 2.3.2. Kabel Twisted Pair 2.3.3. Serat Optik 2.3.4. Medium Udara 2.4. Error Detection 2.4.1. Parity 2.4.2. CRC 2.5. Error Correction 2.5.1. Block Sum Check 2.5.2. Hamming 2.6. Perhitungan Error 2.6.1. Peluang Error Bit 2.7. Sinkronisasi 2.7.1. Sinkronisasi bit 2.7.2. Sinkronisasi karakter 2.7.3. Sinkronisasi frame 2.7.4. Zero bit insertion 2.8. RS-232 2.8.1. Format Data 2.8.2. Pin-pin interface 3. Lapis Datalink 3.1. Konsep datalink 3.2. Komunikasi datalink (pembukaan, pertukaran data, penutupan hubungan) 3.2.1. HDLC Diktat Komunikasi Data Hal : 1

Diktat Komunikasi Data S1 03 Rev 3 Feb04

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Telekomunikasi

Citation preview

Diktat Komunikasi Data S1

Diktat Komunikasi Data S1

Daftar Isi

1. Pengantar Konsep 7 Lapis OSI2. Lapis Fisik2.1. Konsep Sinyal Digital2.1.1. TTL, Bipolar dan Differensial2.1.2. Bandwitdh (Teorema Nyquist)2.1.3. Effek dari Noise (Teorema Shannon)2.2. Modulasi Digital2.2.1. Modulasi Amplitudo (AM)2.2.2. Modulasi Amplitudo Qudratur (QAM)2.2.3. Modulasi Frekuensi (FM)2.2.4. Modulasi Fasa (PM)2.2.5. Standar Modulasi Pada Modem (Voice Modem)2.3. Saluran Transmisi2.3.1. Kabel Koaksial2.3.2. Kabel Twisted Pair2.3.3. Serat Optik2.3.4. Medium Udara2.4. Error Detection2.4.1. Parity2.4.2. CRC2.5. Error Correction2.5.1. Block Sum Check2.5.2. Hamming2.6. Perhitungan Error2.6.1. Peluang Error Bit2.7. Sinkronisasi2.7.1. Sinkronisasi bit2.7.2. Sinkronisasi karakter2.7.3. Sinkronisasi frame2.7.4. Zero bit insertion2.8. RS-2322.8.1. Format Data2.8.2. Pin-pin interface3. Lapis Datalink3.1. Konsep datalink3.2. Komunikasi datalink (pembukaan, pertukaran data, penutupan hubungan)3.2.1. HDLC3.3. Error Control3.3.1. ARQ3.3.1.1. Idle RQ3.3.1.2. Selective Repeat3.3.1.3. Go Back N3.3.2. Utilitas Link3.4. Flow Control3.4.1. HardwareRTS-CTS3.4.2. SoftwareXON-XOFF3.4.3. Sliding Windows3.5. MAC3.5.1. MAC Address3.5.2. CSMA, CSMA/CD & CSMA/CA3.5.3. Token Bus & Token Ring4. Lapis Network4.1. Terminologi Network4.2. IP (Internet Protocol)4.2.1. Addressing4.2.2. Subnetting4.2.3. Format Header4.2.3.1. Type of Service4.2.3.2. Fragmentation Offset4.2.3.3. Time to Live4.2.4. Router5. Lapis Transport5.1. Konsep lapis Transport5.2. TCP (Transmission Control Protocol)5.2.1. Port5.2.2. Format Header5.2.2.1. Window5.2.2.2. Flag-flag5.2.3. Proses Komunikasi5.2.3.1. Pembukaan Hubungan5.2.3.2. Pertukaran Data5.2.3.3. Pemutusan Hubungan6. Teknologi Komunikasi Data6.1. LAN6.1.1. Repeater, Bridge & Router6.1.2. Ethernet, Fast Ethernet, Gigabit Ethernet6.1.3. Wireless Ethernet, WiFi6.2. VPN6.3. PPP7. Jaringan Backbone7.1. ATM7.2. MPLS7.3. All- IP8. Jaringan Mobile8.1. GPRS8.2. IP Mobile8.3. 3 G

Bab IPengantar Konsep 7 Lapis Osi

Komunikasi data memerlukan sistem standar yang komplek dalam membangun hubungan untuk berkomunikasi dikarenakan banyaknya peralatan yang terlibat, masing-masing peralatan itu dibuat oleh vendor yang berbeda-beda dan terus berkembang sesuai dengan teknologi yang bisa diterapkan.Kemajuan teknologi transmisi dan meningkatnya kualitas dan kuantitias aplikasi yang dipergunakan menyebabkan sistem tadi menjadi semakin komplek tetapi harus bisa memberikan kualitas layanan yang lebih baik.Komunikasi data adalah suatu penggabungan antara dunia komunikasi dan komputer, jika dalam komunikasi umum yang melakukan komunikasi adalah manusia baik dengan bantuan alat maupun langsung, dalam komunikasi data komputerlah yang berkomunikasi.Komunikasi dengan komputer mempunyai karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan dengan komunikasi manusia, yaitu :1. Komputer berkomunikasi dengan kode yang dibentuk oleh bit-bit, sehingga tingkat kemungkinan kesalahan menjadi lebih besar. Kesalahan 1 bit akan mengakibatkan data yang diterima menjadi salah sehingga tidak berguna.2. Trafik komunikasi komputer lebih bursty, dimana komunikasi terjadi dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat dan acak. 3. Komputer dapat berkomunikasi dengan banyak pihak sekaligus (grup atau broadcast).Berdasarkan karakteristik diatas komunikasi data menjadi suatu bidang yang memerlukan pengetahuan pendukung yang sangat luas, seperti matematik/statistik, ilmu jaringan, ilmu perangkat keras, ilmu perangkat lunak dan ilmu-ilmu pendukung lainnya.Jadi pada prinsipnya komunikasi data adalah gabungan dari banyak hal yang menggabungkan fungsi-sungsi perangkat keras dengan perangkat lunak yang masing-masing saling tergantung. Sehingga secara umum komunikasi data/komputer dapat digambarkan sebagai berikut :

ProgramAplikasiProgramAplikasiSistem KomunikasiSistem KomunikasiJaringan Komunikasi DataKomputer AKomputer BKomunikasi antar pemakaiKomunikasi antar komputerKomunikasi komputer dengan jaringan

Gambar 1.1 Skema Komunikasi KomputerSecara logika yang berkomunikasi adalah user lewat software aplikasi melalui perangkat keras komputer dan sistem komunikasi dengan jalur fisik jaringan komunikasi data.Agar supaya sistem komunikasi data dapat berjalan secara lancar dan global, maka perlu dibuat suatu standar protocol yang dapat menjamin :

Kompatibilitas penuh antara dua peralatan setara. Bisa melayani banyak peralatan dengan kemampuan berbeda-beda Berlaku umum dan mudah untuk dipelajari atau diterapkan

Maka International Standard Organisation (ISO) membuat suatu konsep protokol dengan banyak lapis fungsional yang dikenal dengan nama Open System Interconnection.

File transfer, access and management, document and message interchange, job transfer and manipulationTransfer syntax negotiation,data representation transformationDialog and synchronization control forapplication entitiesEnd-to-end message transfer (connection management,error control, fragmentation, flow control)Network routing, addressing, call set-up,and clearingMechanical and electricalnetwork interface definitionsData link control(framing, data transparency, error control)Syntax independentmessageNetwork independent message

Gambar 1.2 Standar Protokol OSI

Pada konsep OSI protokol komunikasi data dibagi menjadi 7 lapis fungsional yaitu : Lapis 7: Aplikasi (Application) Lapis 6: Presentasi (Presentation) Lapis 5: Sesi (Session) Lapis 4: Transpor (Transport) Lapis 3: Jaringan (Network) Lapis 2: Link Data (Datalink) Lapis 1: Fisik (Physical)Pertukaran data secara fisik terjadi pada lapis fisik, dimana deretan bit pembentuk data di ubah menjadi sinyal-sinyal listrik yang akan melewati media transmisi, diperlukan sinyal yang cocok untuk lewat di media transmisi tertentu. Dikenal tiga macam media transmisi yaitu : kabel logam, kabel optik dan gelombang radio yang tentu saja memerlukan sinyal listrik yang khusus untuk bisa berkomunikasi secara baik dan efisien.Lapis link data menyajikan format data, pembentukan frame, pengendalian kesalahan dan pengendalian arus data. Implementasi minimal dari suatu sistem komunikasi data melibatkan lapis ini dan lapis fisik, sementara untuk lapis-lapis lain diatasnya boleh tidak digunakan.Lapis jaringan diperlukan jika sistem komunikasi data sudah melibatkan lebih dari 2 user melalui sistem jaringan data, disana ada banyak permasalahan terutama masalah pengalamatan yang akan menyebabkan sampai tidaknya paket data yang dikirim ke penerima, lewat jalur mana pada jaringan tersebut. Selain fungsi itu lapis jaringan digunakan untuk melakukan proses pembukaan dan penutupan hubungan.Lapis transpor secara prinsip bertanggung jawab untuk melakukan hubungan pertukaran data antara kedua belah fihak. Jadi segala pengaturan pengiriman seperti strategi penetuan panjang paket otomatis menentukan banyaknya paket, penyusunannya (ada kemungkinan paket-paket tersebut melalui jalan yang berbeda, sehinggapaket-paket diterima secara tidak berurutan) , kapan paket-paket tersebut dikirimkan dan lain-lain.Penggunaan lapis sesi akan menyebabkan proses pertukaran data dilakukan secara bertahap tidak sekaligus, dilapis inilah proses yang terjadi sudah independen terhadap jaringan.Lapis presentasi bertugas untuk mengemas data dari sisi aplikasi sehingga mudah untuk lapisa sesi mengirimkannya atau sebaliknya, juga bertugas untuk menegosiasikan sintak antara lapis-lapis yang berhubungan.

Bab IILapis Fisik (Physical Layer)

Lapis yang terlihat dan terlibat secara nyata (dapat diukur secara elektrik) dalam berkomunikasi adalah lapis fisik. Melibatkan media transmisi, perangkat transmisi dan metoda transmisi. Semua itu bertujuan agar komunikasi yang terjadi memenuhi syarat-syarat : Tingkat Kesalahan Minimal Troughput Maksimal Biaya MinimalUntuk dapat memenuhi ketiga-tiganya tentu saja tidak mudah dilakukan, apalagi dengan kecenderungan bahwa sebagian komunikasi akan berlangsung secara wireless akan menyebabkan gangguan yang terjadi lebih banyak. Terdapat berbagai macam jenis protokol yang mengoptimumkan ketiga tujuan tadi sesuai dengan keterbatasannya. Untuk dapat memahami lapis fisik diperlukan pengetahuan mengenai media transmisi dan sinyal yang akan melaluinya

2.1. Konsep Sinyal DigitalSinyal yang digunakan dalam komunikasi data adalah sinyal digital dalam artian sinyal mengandung informasi digital 0 dan 1. Terdapat banyak cara untuk mentrasmisikan informasi digital yang berhubungan erat dengan media transmisi yang digunakan.

2.1.1. TTL, Bipolar dan DifferensialCara yang paling sederhana adalah yang dilakukan pada sistem motherboard dan card-card yang terdapat pada PC yang menggunakan level TTL. Informasi 0 dideteksi sebagai adanya tegangan dari 0 s/d 0,8 volt dan 1 dideteksi sebagai tegangan 2,7 s/d 5 volt. Kelemahan dari level TTL ini adalah jangkauannya sangat dekat (skala puluhan cm atau kurang) dikarenakan adanya attenuasi pada saluran transmisinya. Untuk itu dikembangkan level Bipolar dan Differensial.

SPESIFIKASITTLRS232RS485

Jenis Polaritas SinyalPOLARBIPOLARDIFFERENTIAL

Jumlah Drivers dan Receivers pada Satu Saluran (Pada RS-485 Satu Driver Aktif pada satu saat)1 DRIVER8 RECVR1DRIVER1 RECVR32 DRIVER32 RECVR

Panjang Saluran Maximum50 cm.+15 m.1100 m.

Laju Data Maximum (Untuk 10 m 1100 m pada RS422/RS485)100Mb/s100kb/s10Mb/s-100Kb/s

Tegangan Output Maximum Driver+5V+/-25V-7V to +12V

Tabel 2.1 Karakteristik Dasar TTL, RS-232 dan RS-485

Level Bipolar digunakan pada RS-232 yang sangat umum dipergunakan pada komunikasi pada PC dikarenakan karakteristiknya yang khas : hanya perlu 1 pasang kabel untuk satu arah, jarak yang mencukupi (sampai 15 m) dan laju transfer data 1200 bps s/d 100 kbps yang ideal untuk komunikasi perangkat sederhana.Untuk keperluan yang lebih jauh diciptakan standar RS-485 yang selain mempunyai jarak transmisi cukup jauh dengan hanya 1 pasang kabel, juga bisa melayani sampai 9 device komunikasi dengan 1 pemancar dan 8 penerima untuk satu saat.

2.1.2. Level Sinyal DigitalDikenal dua istilah dasar yaitu baud rate dan bit rate, kedua istilah ini menjadi sangat membingungkan dikarenakan memang antara keduanya terdapat hubungan yang sangat erat. Secara sederhana baud rate didefinisikan sebagai laju data transmisi dasar diukur dari 1 simbol, sedangkan bit rate adalah laju data transmisi diukur dari banyaknya informasi bit yang dikirimkan. 1 Baud bisa menampung 1 bit atau lebih tergantung dari level sinyal yang digunakan.Ilustrasi sederhana untuk konsep level sinyal adalah sebagai berikut : Jika terdapat sinyal dengan tegangan output berkisar dari 0 s/d 4V, kita bisa membuat aturan 2 level bahwa bit 0 dinyatakan dengan tegangan 0 s/d 1 V dan bit 1 dinyatakan dengan tegangan 3 s/d 4V, maka akan didapatkan 1 baud hanya bisa membawa 1 bit. Tapi kita juga bisa membuat aturan dengan membagi sinyal tersebut menjadi 4 level dengan bit 00 dinyatakan dengan tegangan sekitar 0V, bit 01 sekitar 1,5 V, bit 11 sekitar 2,5V dan 10 sekitar 4V, sehingga kita dapatkan 1 baud bisa membawa 2 bit.

nbitLlevelCode

120,1

2400,01,10,11

38000,001,010,011,100,101,110,111

4160000,0001,0010,0011,0100,0101,0110,0111,1000,,111

53200000,,1111

Tabel 2.2 Hubungan Antara Level Sinyal dan Jumlah Bit Pada Satu Simbol

2.1.3. BandwitdhTeorma Nyquist menyatakan bahwa laju bit maksimum (Rmax, dalam bps) untuk kanal dengan bandwidth (H, dalam Hz) adalah :

Rmax