Upload
phamtuyen
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
STUDI PERKEMBANGAN BASEBALL PERBASASI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2007-2012
SKRIPSI
Oleh :
RIFA GALINDRA DELAN
K4608068
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Januari 2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
STUDI PERKEMBANGAN BASEBALL PERBASASI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTATAHUN 2007-2012
Oleh :
RIFA GALINDRA DELAN
NIM : K.4608068
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikkan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Januari 2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
Bukanlah seberapa besar mimpi Anda, tapi seberapa besar Anda untuk
mimpi Anda. (Andrea Hirata)
Begitu banyak hidup orang berubah lantaran sebuah pertemuan.
Disebabkan hal itu, umat Islam disarankan melihat banyak tempat dan
bertemu dengan banyak orang supaya nasibnya berubah. (Andrea Hirata)
Barang siapa mengenal dirinya sendiri dan musuhnya, ia senantiasa
menang dengan mudah. Barang siapa mengenal langit dan bumi, ia
menang atas segalanya. (Sun Tzu)
Hiduplah untuk memberi yang sebanyak-banyaknya, bukan untuk
menerima yang sebanyak-banyaknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :
“Ayah dan Ibu”
Kalian orangtua nomor satu didunia
“Rifa Anggita Sari, Rifa Rizhandion Akbar, Rifa Anggara Sogu”
Adek-adek yang selalu memberikan senyum dan tawa. Kalian semangatku.
Aku sayang kalian.
“Teman Seperjuanganku Penjas Angkatan 2008”
Atas masa-masa indah yang diberikan, kalian memang angkatan POK
yang paling istimewa.
“Nike Olivia Indriani”
Yang selalu baik dan sudah bersedia menemani dari awal kuliah hingga
terselesaikannya skrips ini, dan semoga dengan waktu yang tersisa kita
bisa terus jalan bersama.
“Almamater”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Rifa Galindra Delan. STUDI PERKEMBANGAN BASEBALL PERBASASI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2007-2012. Skripsi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Januari 2013.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Kepengurusan organisasi dan
manajemen Baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2007-
2012. (2) Pembinaan baseball Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2007-2012. (3)
Keadaan prasarana dan sarana Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2007-
2012. (4) Program latihan Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2007-
2012. (5) Kemampuan fisik atlet Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta. (6)
Prestasi yang diraih Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2007-2012.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, dan penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang dihasilkan data deskriptif.
Sumber data diperoleh dari pengurus, pelatih dan atlet pada Tim Baseball Daerah
Istimewa Yogyakarta. Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
meliputi: pembinaan, pelatihan, organisasi, manajemen, pelatih dan atlet,
prasarana dan sarana, serta kemampuan fisik atlet. Teknik pengumpulan data
dengan observasi, studi dokumentasi dan wawancara. Validitas data dilakukan
menggunakan trianggulasi data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang
digunakan adalah model analisis interaktif yang meliputi pengumpulan data,
reduksi data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi Pengprov PERBASASI
Daerah Istimewa Yogyakarta sudah memiliki unsur-unsur organisasi, AD-ART,
rencana kerja, dan sumber dana yang jelas. Manajemen PERBASASI Daerah
Istimewa Yogyakarta terdapat perencanaan dan pengaturan didalam fungsi
pengendalian, pengkoordinasian, fungsi memerintah, dan fungsi perencanaan tapi
kinerjanya masih mengalami kendala, seperti persoalan klasik akan pendanaan.
Pembinaan yang dilakukan oleh Tim Baseball PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta dilihat dari pelaksanaan pembinaan meliputi dalam hal usaha
pemassalan, pembibitan, pemanduan bakat (tallentscounting), seleksi pemain, dan
peran pelatih yang sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan bermain si
atlet. Prasarana dan sarana yang dimiliki dan digunakan tim baseball Daerah
Istimewa Yogyakarta adalah baik dan lengkap, sehingga dapat digunakan
sebagaimana mestinya. Program latihan yang dilakukan Tim Baseball
PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta berjalan dengan baik, dilihat dari
latihan yang sesuai dengan program yang dibuat pelatih dan program latihan yang
diberikan dapat meningkatkan keterampilan pemain, suasana yang akrab antara
pemain dan pelatih serta pembuatan jadwal latihan yang sudah terorganisasi.
Kemampuan fisik atlet tim baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta
terlihat dimana hasil tes menunjukan kemampuan fisik atlet yang masih rendah
dan belum sesuai yang diharapkan. Prestasi yang diraih tim baseball PERBASASI
Daerah Istimewa Yogyakarta terlihat meningkat, hal ini dapat dilihat dari hasil
prestasi yang diperoleh dalam kejuaraan nasional yang diikuti terus meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Simpulan dari penelitian ini adalah: (1) Organisasi Pengprov PERBASASI
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah cukupbaik. (2) Pembinaan yang dilakukan
oleh tim baseball Daerah Istimewa Yogyakarta adalah cukup baik. (3) Prasarana
dan sarana yang dimiliki dan digunakan Tim Baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta adalah baik. (4) Program latihan yang dilakukan Tim Baseball Daerah
Istimewa Yogyakarta terprogram dengan cukup baik. (5) Kemampuan fisik atlet
Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta adalah kurang. (6) Prestasi yang diraih
Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta adalah baik.
Kata Kunci: Organisasi baseball, prestasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
ABSTRACT
Rifa Galindra Delan. DEVELOPMENT STUDY OF BASEBALL
PERBASASI OF THE SPECIAL DISTRICT OF YOGYAKARTA 2007 –
2012. Thesis, Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University
Surakarta, January 2013.
The purpose of this study is to find out: (1) The organizational leadership
and management of PERBASASI Baseball of the Special District of Yogyakarta
2007 – 2012. (2) The development and activities of the Baseball of the Special
District of Yogyakarta 2007 – 2012. (3) The condition of the infrastructures and
the equipments of the Baseball of the Special District of Yogyakarta 2007 – 2012.
(4) The training program of the Baseball of the Special District of Yogyakarta
2007 – 2012. (5) The athletes’ physical ability of the Baseball Team of the Special
District of Yogyakarta. (6) The achievement achieved by the Baseball Team of
the Special District of Yogyakarta on 2007 – 2012.
This study is a case study, and it uses qualitative approach because the
data produced is descriptive data. The data sources are from the management,
trainers, and athletes in the Baseball Team of the Special District of Yogyakarta.
The data sources needed in this study consist of: the development, training,
organization, management, trainers, and athletes, infrastructures and equipments,
and the athletes’ physical ability. The data collecting technique are observation,
documentation study, and interviews. The data validity is done by using data
triangulation and triangulation method. The data analysis technique used in this
study is interactive analysis model, including collecting data, data reduction, and
drawing a conclusion.
The result of this study shows that the Organizational leadership of the
PERBASASI Provincial Board of the Special District of Yogyakarta had elements
of organization, Articles of Association / Bylaws, work plan, and a clear source of
funding PERBASASI Provincial Board management of the Special District of
Yogyakarta Management system of PERBASASI of the Special Region of
Yogyakarta already has planning and regulation in the controls, coordinations,
commands, and planning functions. However, the performance is still
experiencing some problems, such as the classic problem of funding. The
development done by the PERBASASI Baseball Team of the Special District of
Yogyakarta, can be seen from the training program given which includes the case
of mass participation effort, nurseries, talent scouting, player selection, and the
role of coaches and other technical support staff which helpfully could improve
the athletes’ ability and enthusiasm. The infrastructures and equipments the
Baseball Team of the Special District of Yogyakarta has had and used are
complete and they can be used appropriately. The training program carried out by
PERBASASI Baseball Team of the Special District of Yogyakarta is running, if it
is seen from the training materials given that are appropriate to the program made
by the trainers and they can improve the players’ ability, the intimate atmosphere
between the players and the trainers, and also being organized training schedule
making. The physical ability of the PERBASASI Baseball Team athletes of the
Special District of Yogyakarta appears when the test result shows that the physical
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
ability of the athletes is low and not appropriate with the expected result. The
achievements the PERBASASI Baseball Team has achieved apparently
increasing. It can be seen from the achievement results, which are obtained from
some national championship followed increases.
The conclusion of this study is: (1) the PERBASASI Provincial Board
Organization of the Special District of Yogyakarta is good enough. (2) The
development carried out by the Baseball Team of the Special District of
Yogyakarta is good enough. (3) The infrastructures and equipments had by the
Baseball team of the Special District of Yogyakarta are sufficient. (4) The training
program carried out by the Baseball Team of the Special District of Yogyakarta is
appropriate. (5) The physical ability of the Baseball Team of the Special District
of Yogyakarta Athletes is insufficient. (6) The achievements which have been
achieved by the Baseball Team of the Special District of Yogyakarta are
sufficient.
Keywords: Baseball organization, achievement.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang
memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “STUDI PERKEMBANGAN BASEBALL
PERBASASIDAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTATAHUN 2007-2012”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari
bahwa terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan
pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. H. Sunardi, M.Kes., selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan
motivasi dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
5. Drs. H. Wahyu Sulistyo, M.Kes, selaku Pembimbing II, yang selalu
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Ketua Pengprov PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah
memberi ijin guna pengambilan data dalam penelitian.
7. Mamak Habibullah, selaku pelatih kepala Tim Baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta 2012, yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam
penelitian.
8. Seluruh Tim Baseball Yogyakarta angkatan tahun 2012 yang telah bersedia
untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
9. Ibnu, Ilfan, Ino, Dimas, Darpito, Triyono, Dery, Agus N, Herka, Tommy H,
Kencur, Sigit, Ucha, Rama, Ryzza, Feisarino, Anto, Khairunnisa, Okky, Adit,
Indra, Kiki, Rizki, Jarwo, Danar, Ranggi, Epi, Rully, Bias dan seluruh teman-
teman yang saya kenal di perantauan. Kalian yang mengajarkan bagaimana
arti persahabatan, tingkah laku, semangat, perjuangan, dan ilmu kehidupan,
itu sangat berarti buatku
10. GERKATIN Solo, Buffaloes dan Seluruh Komunitas Solo. Terimakasih
sudah memberikan ilmu serta pengalaman bagaimana bisa berguna untuk
orang lain.
11. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Surakarta, Januari 2013
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
ABSTRACT ...................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ..................................................................................... xii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xix
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 7
1. Baseball ..................................................................................... 7
a. ................................................................................ Peng
ertian Baseball .............................................................. 7
b. ............................................................................... Perk
embangan Baseball di Yogyakarta ............................... 8
2. Organisasi .................................................................................. 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
a. ................................................................................ Peng
ertian Organisasi .......................................................... 8
b. ............................................................................... Jenis
Organisasi ..................................................................... 11
c. ................................................................................ Stru
ktur dan Bagan Organisasi ........................................... 12
d. ............................................................................... Uns
ur-Unsur dalam Organisasi .......................................... 15
3. Manajemen ................................................................................ 17
a. ................................................................................ Peng
ertian Manajemen ......................................................... 17
b. ............................................................................... Man
ajemen Olahraga .......................................................... 18
4. Pembinaan ................................................................................. 19
a. ................................................................................ Pem
assalan Olahraga .......................................................... 20
b. ............................................................................... Pem
bibitan Pemain .............................................................. 22
c. ................................................................................ Pem
anduan Bakat ................................................................ 23
d. ............................................................................... Pelat
ih ................................................................................... 25
5. Prasarana dan Sarana ................................................................. 28
a. ................................................................................ Pras
arana ............................................................................. 29
b. ............................................................................... Sara
na .................................................................................. 30
6. Program Latihan ........................................................................ 31
a. ................................................................................ Peng
ertian Latihan ............................................................... 31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
b. ............................................................................... Peng
ertian Program Latihan ................................................. 33
c. ................................................................................ Peri
odesasi Latihan ............................................................. 34
d. ............................................................................... Prin
sip-Prinsip Latihan ....................................................... 35
7. Kemampuan Fisik...................................................................... 38
8. Prestasi....................................................................................... 39
B. Kerangka Berfikir ............................................................................. 40
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 42
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ....................................................... 42
C. Data dan Sumber Data ...................................................................... 43
D. Tenik Pengambilan Sampel .............................................................. 44
E. Pengumpulan Data ........................................................................... 44
F. Validitas Data ................................................................................... 45
G. Analisis Data .................................................................................... 45
H. Prosedur Penelitian ........................................................................... 46
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .................................................................................. 47
1. Organisasi dan Manajemen Baseball PERBASASI Daerah
Istimewa Yogyakarta ............................................................... 47
2. Pembinaan Baseball PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta .............................................................................. 52
3. Prasarana dan Sarana Baseball PERBASASI Daerah
Istimewa Yogyakarta ............................................................... 55
4. Program Latihan Baseball PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta ................................................................................ 56
a. ................................................................................ Prog
ram Latihan .................................................................. 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
b. ............................................................................... Isi
Materi Latihan .............................................................. 59
c. ................................................................................ Peri
odesasi Latihan ............................................................. 59
d. ............................................................................... Prin
sip-prinsip Latihan ....................................................... 60
5. Kemampuan Fisik...................................................................... 61
6. Prestasi....................................................................................... 63
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 65
1. Organisasi dan Manajemen Baseball PERBASASI Daerah
Istimewa Yogyakartta................................................................ 65
a. ................................................................................ O
rganisasi PERBASASI Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta .................................................................. 65
b. ................................................................................ M
anajemen Baseball PERBASASI Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta .................................................. 66
2. Pembinaan ................................................................................. 66
3. Prasarana dan Sarana ................................................................. 67
4. Program Latihan ........................................................................ 67
5. Kemampuan Fisik...................................................................... 68
6. Prestasi....................................................................................... 68
BAB V.SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan ......................................................................................... 70
B. Implikasi .......................................................................................... 71
C. Saran ................................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 73
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Daftar Peralatan Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta ............. 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
4.2 Hasil Tes Kemampuan Fisik ............................................................... 61
4.3 Prestasi yang Diraih Oleh Tim Baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta di Tingkat Nasional Tahun 2007-2012 ............................ 64
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
2.1. Bentuk-bentuk Bagan Organisasi .......................................................... 14
2.2. Lapangan Baseball ................................................................................ 30
3.1. Bagan (skema) Penelitian ...................................................................... 46
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xx
1. ...................................................................................................... I
nstrumen Wawancara untuk Pengumpulan Data Pengurus Pengprov
PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta ......................................... 76
2. ...................................................................................................... I
nstrumen Wawancara untuk Pengumpulan Data Pelatih Tim
Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta ................................................. 78
3. ...................................................................................................... I
nstrumen Wawancara untuk Pengumpulan Data Pemain Tim
Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta ................................................. 80
4. ...................................................................................................... P
etunjuk Pelaksanaan Tes Kemampuan Fisik ......................................... 82
5. ...................................................................................................... D
okumentasi Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dilihat dari prestasi, olahraga di Indonesia masih dalam tahap
perkembangan dibanding dengan negara-negara maju, dimana terlihat di berbagai
ajang internasional, Indonesia masih belum menuai hasil yang memuaskan dalam
perebutan perolehan medali dengan negara maju, dan di negara maju atlet juga
sudah merupakan sebuah profesi. Seperti yang diungkapkan oleh Saifu (2008)
dalam jurnalnya, “prestasi olahraga di Indonesia pada dasawarsa terakhir ini
dirasakan kurang berkembang dan dirasakan semakin menurun. Hasil ini dapat
dilihat dari prestasi atletnya yang berlaga ditingkat internasional dalam cabang
single event maupun multi event” (hlm57). Sehingga untuk peningkatan prestasi,
pemerintah berusaha meningkatkan kegiatan olahraga lewat wadah-wadah
pembinaan maupun sekolah-sekolah.. Dari situlah diharapkan lahirnya bibit-bibit
baru atlet yang berbakat. Dengan prestasi yang dicapai akan dapat
membangkitkan rasa kebanggaan nasional bahkan dapat diperhitungkan sebagai
ukuran kemajuan suatu bangsa.
Perkembangan olahraga permainan baseball di Indonesia juga merupakan
wujud dari perkembangan olahraga di daerah-daerah. Walau tim baseball daerah
tidak terlalu banyak tetapi dengan adanya tim baseball dimasing-masing sebagian
daerah di Indonesia telah turut meramaikan olahraga ini untuk dapat dikenal dan
berkembang di masyarakat. Banyaknya event-event pertandingan yang diadakan
sebagai wujud untuk menciptakan prestasi dan untuk memperoleh bibit pemain-
pemain handal serta pada dasarnya untuk meningkatkan agar prestasi baseball di
Indonesia lebih bagus.
Organisasi olahraga adalah suatu wadah yang bergerak dibidang olahraga
bertujuan untuk meraih prestasi maksimal dalam olahraga. Menurut Nurdiansyah
(2008) dalam mengatakan, “tolak ukur utama keberhasilan manajemen olahraga
adalah prestasi atlit. Atlit merupakan aktor/pelaku utama, sedangkan yang lainnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
termasuk pengurus dan pelatih berperan sebagai pendukung, pembantu, dan
pelayan” (hlm. 34). Artinya setiap cabang olahraga harus mempunyai organisasi
olahraga, karena prestasi puncak didapat selain usaha yang keras dari sang atlit
juga pengaruh organisasi yang kuat, dimana terdapat kerjasama antar orang-orang
yang terlibat diorganisasi yang harus terjalin dengan baik dan mempunyai rencana
kerja atau program kerja yang jelas. Dengan melalui organisasi, maka akan lebih
jelas langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mewujudkan tujuannya.
Hubungan yang harmonis, kerjasama yang kompak, program kerja yang baik,
sehingga organisasi dapat berjalan lancar dan tujuan prestasi maksimal dapat
tercapai. Kelangsungan dan kelancaran dari kegiatan organisasi tidak lepas dari
pendanaan, dengan adanya dana yang memadai, maka kegiatan akan berjalan
dengan baik dan prestasi maksimal dapat tercapai. Oleh karena itu suatu
organisasi harus mampu mencarikan atau mendapatkan sumber dana agar
pembinaan dapat berjalan dengan baik. Sumber dana tersebut dapat berasal dari
dalam organisasi maupun luar organisasi
Dalam cabang olahraga baseball itu berada dalam naungan Perserikatan
Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia yang disingkat PERBASASI
dimana juga merupakan perwujudan perkembangan baseball di Indonesia. Di
Indonesia olahraga baseball belakangan ini mulai berkembang dimana mulai
banyaknya klub-klub baseball-softball yang hadir ditiap daerah dan olahraga ini
mulai banyak dimainkan oleh semua lapisan masyarakat, karena sekarang sudah
diperkenalkan sejak usia dini, mulai kategori SD, SMP, SMA sampai senior.
Daerah Istimewa Yogyakarta atau biasa disebut Yogyakarta yang merupakan kota
pelajar adalah salah satu kota yang turut meramaikan perkembangan baseball di
Indonesia, dimana perkembangan baseball ditanah air awalnya sangat terasa
hanya di daerah Jakarta, Bandung dan Surabaya lalu merambah ke daerah-derah
lain termasuk berkembang di Yogyakarta, dimana terdapat PERBASASI Daerah
Istimewa Yogyakarta yang menaunginya.
Pada awal mulanya ruang gerak tim baseball Yogyakarta ini hanyalah
sebuah perkumpulan komunitas baseball saja, dimana para atlit-atlit baseball di
Yogyakarta sangat sedikit dan belum mempunyai prasarana dan sarana yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
menunjang. Berdasarkan Observasi pra penelitian, beberapa tahun ini olahraga
baseball di Yogyakarta mengalami perkembangan yang cukup baik.
Perkembangan itu terlihat dimana tahun demi tahun olahraga ini mulai
banyak digemari dikalangan pelajar dan mahasiswa sehingga banyak bibit-bibit
atlet baseball Yogyakarta yang berkualitas dimana pernah ada atlet Yogyakarta
yang memperkuat Tim Nasional baseball, dan munculnya Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) yang berada di Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Pembangunan Nasional Veteran
(UPN) serta klub-klub atau perkumpulan baseball yang ada di Yogyakarta seperti
Partha, Blue Strike, Cougart dan juga tim-tim yang berasal dari ektrakurikuler
SMA. Dengan banyaknya klub-klub atau perkumpulan tersebut dapat memberikan
manfaat yang baik dimana banyak menghasilkan bibit-bibit pemain yang
berpotensi dan pelatih yang berkualitas dengan pembinaan yang terarah dan tepat.
Pembinaan yang terencana dan dilaksanakan terus-menerus merupakan langkah
yang harus ditempuh serta merupakan tanggung jawab dari semua pihak yang ikut
berperan aktif dalam kegiatan olahraga baseball tersebut.
Prasarana dan sarana pun harus tersedia karena merupakan aspek
lingkungan dalam faktor penentu pencapaian prestasi, dengan adanya fasilitas
yang memadai dapat membantu dalam hal perkembangan prestasi.
Kemampuan fisik seorang atlet juga harus diperhatikan karena sebagai
tolak ukur dalam menentukan sejauh mana atlet ini dapat berkembang. Dengan
mengetahui kondisi kemampuan fisik para atlet-atletnya, pelatih akan mampu
memperkirakan dimana letak kelebihan dan kekurangan dari sang atlet, sehingga
program latihan yang diberikan ke atlet bisa terarah, terencana dan tepat sasaran.
Tim baseball Yogyakarta yang merupakan salah satu tim daerah yang ada
dalam organisasi PERBASASI yang juga berada dibawah naungan KONI
(Komite Olahraga Nasional Indonesia) daerah Yogyakarta. Bersama dengan
cabang olahraga lainnya, tim baseball Yogyakarta telah turut membawa KONI
daerah Yogyakarta menjadi sebagai sebagai daerah yang diunggulkan dan cukup
disegani prestasinya dalam kancah nasional. Namun dari hasil prestasi yang
dicapai KONI daerah Yogyakarta tersebut apakah juga mempengaruhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
perkembangan prestasi masing-masing cabang olahraga yang dinaunginya seperti
misalnya tim baseball Yogyakrata. Pengelolaan manajemen dari KONI Daerah
Yogyakarta yang juga ada hubungan dan diperuntukan untuk tiap cabang
olahraga, apakah juga berpengaruh pada masing-masing cabang olahraga
khususnya tim baseball Yogyakarta. Melihat kenyataan tersebut, maka dapat
memicu proses kegiatan di tim baseball Yogyakarta baik itu pengorganisasian dan
kepengurusan, pembinaan yang diberikan bagi para pemainnya, program latihan
yang diterapkan, ataupun dari segi keberadaan fasilitas pendukung atau prasarana
dan sarana yang dimiliki, kemampuan fisik sang atlit serta berbagai prestasi yang
pernah diraih diberbagai kejuaraan yang pernah diikuti. Komponen-komponen
tersebut merupakan kesatuan yang saling berhubungan dan tidak dapat
dipisahkan.
Untuk memperoleh data tersebut maka peneliti ini akan meneliti tim
baseball Yogyakarta dari tahun 2007 sampai tahun 2012, maksud peneliti
mengambil data pada tim baseball Yogyakarta dikarenakan disamping belum
pernah diteliti untuk bidang prestasi dan keorganisasiannya, tim baseball
Yogyakarta juga merupakan tim yang cukup disegani dikancah kejuaraan nasional
dimana atlit baseball Yogyakarta ada yang pernah menjadi atlet Tim Nasional
seperti Rizky Ramadhan. Sedang maksud penelitian mengambil data dari tahun
2007 sampai tahun 2012 adalah bentuk dari kepengurusan 6 tahun terakhir.
Sehubungan dengan hal tersebut, guna mengetahui dan memperoleh hasil yang
sesungguhnya maka penelitian mengambil judul “Studi Perkembangan Baseball
PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2007-2012”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah dan pembatasan masalah yang telah ada, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana organisasi dan manajemen Baseball PERBASASI Daerah
Istimewa Yogyakarta tahun 2007-2012?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Pembinaan apakah yang dilakukan Tim Baseball PERBASASI Daerah
Istimewa Yogyakarta tahun 2007-2012?
3. Apa saja dan bagaimana keadaan prasarana dan sarana yang ada pada
PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2007-2012?
4. Program latihan apakah yang diterapkan oleh Tim Baseball PERBASASI
Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2007-2012?
5. Bagaimana kemampuan fisik yang ada pada atlet Tim Baseball PERBASASI
Daerah Istimewa Yogyakarta?
6. Prestasi apakah yang diraih Tim Baseball PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta tahun 2007-2012?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka
penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui :
1. Kepengurusan organisasi dan manajemen Tim Baseball PERBASASI Daerah
Istimewa Yogyakarta tahun 2007-2012
2. Pembinaan Tim Baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta tahun
2007-2012
3. Keadaan prasarana dan sarana PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2007-2012
4. Program latihan Tim Baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2007-2012
5. Kemampuan fisik atlet Tim Baseball PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta
6. Prestasi yang diraih Tim Baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2007-2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya tentang baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Memberikan masukan dan sumbangan kepada pembaca supaya dapat
digunakan sebagai tambahan bacaan dan sumber data dalam bidang olahraga
baseball.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta dapat sebagai bahan
evaluasi untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas prestasi
pemainnnya.
b. Dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai kelebihan dan
kekurangan tim sehingga bagi pengurus dan pelatih Baseball PERBASASI
Daerah Istimewa Yogyakarta untuk senantiasa meningkatkan pembinaan yang
dilaksanakan.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kemajuan
prestasi kepada baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Baseball
a. Pengertian Baseball
Baseball adalah olahraga yang dimainkan dua tim yang masing-masing
tim terdiri dari 9 pemain inti. Pelempar (pitcher) dari tim yang melempar berusaha
melempar bola yang disebut bola baseball, sedangkan pemain dari tim yang
memukul (batter) berusaha memukul bola dengan menggunakan tongkat pemukul
(bat). Tim yang melempar berusaha menangkap bola yang dipukul oleh tim yang
memukul agar tim yang memukul berubah menjadi tim yang melempar. Tim yang
memukul mendapat angka dengan cara berlari berlawanan arah dengan jarum jam
untuk pulang ke home plate setelah menyentuh marka di permukaan lapangan
baseball yang disebut base. Baseball adalah sebuah permainan yang dimainkan
dua regu yang dipimpin seorang manager dan masing-masing terdiri dari sembilan
pemain, dimainkan di lapangan yang jelas pagar sempadannya yang sesuai dengan
aturan yang diatur di buku ini, dan dipertandingkan dalam pengawasan satu atau
lebih wasit (Official Rules of MAJOR LEAGUE BASEBALL, 2008).
Permainan baseball tidak banyak berbeda dengan permainan softball.
Secara garis beras perbedaan antara permainan baseball dengan permainan
softball antara lain: ukuran lapangan, pemukul (bat) bola, cara pitcher
melemparkan bola, cara meninggal base, dan jumlah babak (inning) dalam
permainan.
Permainan baseball adalah olahraga yang dilakukan secara tim dan
populer di Amerika dan Asia Timur seperti Jepang dan korea. Di Indonesia
permainan baseball hadir sekitar tahun 1960an tetapi belum berkembang secara
luas. Permainan baseball tidak jauh berbeda dengan permainan softball, kemudian
digabung menjadi satu wadah. Meskipun cara bermain dan ukuran lapangan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
berbeda, kedua cabang tersebut dihimpun dalam satu organisasi yaitu
PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia).
b. Perkembangan Baseball di Yogyakarta
Olahraga Baseball tampaknya semakin berkembang di kota Yogyakrta.
Hal ini juga diungkapkan oleh Pengurus PERBASASI kota Yogyakarta bahwa
permainan baseball merupakan salah satu permainan yang mulai diminati dan
digemari di kalangan masyarakat kota Yogyakarta baik itu untuk kalangan kelas
kecil, menengah dan juga kelas atas. Dari kesetaraan itu tampaknya baseball juga
dapat dijadikan sarana untuk menghapus strata yang ada di masyarakat dan hal itu
semakin membuat PERBASASI kota Yogyakarta berkeinginan untuk
mengembangkan dan melanjutkan pembinaan yang sudah dilakukan. Dan hasil
yang didapat khususnya untuk kota Yogyakarta, dan Indonesia pada umumnya.
Dimana dilingkungan kampus seperti Universitas Gadjah Mada (UGM)
dan Universitas Negeri Yogyakarat (UNY) telah didirikan lapangan baseball-
softball meskipun notabene tidaklah berukuran standart baseball Internasional.
Kemudian jika ada event baik di Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta, sekolah
menengah atau antar klub dipastikan akan akan ada penonton yang merasa
penasaran dan tertarik dengan olahraga asal Amerika ini, walaupun penontonnya
tidak sebanyak pada pertandingan sepakbola atau basket, sehingga muncul
anggapan bahwa baseball merupakan olahraga yang mulai digemari dikalangan
masyarakat luas.
2. Organisasi
a. Pengertian Organisasi
Perkataan organisasi sering kita hubungkan dengan pemerintah,
perusahaan negara atau swasta, partai politik, golongan karya, rukun warga, rukun
tetangga, OSIS dan sebagainya. Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai
organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang
berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana
orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang,
material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.
Dilain pihak setiap manusia dalam perjalanan hidupnya selalu menjadi
anggota dari beberapa macam organisasi, sperti organisasi sekolah, perkumpulan
olahraga, kelompok musik, militer ataupun organisasi perusahaan.
Pada prinsipnya organisasi adalah setiap bentuk kerja sama antara manusia
yang terikat oleh suatu ketentuan, yang bermaksud untuk mencapai tujuan
bersama. Banyak para ahli mengemukakan batasan-batasan mengenai pengertian
tentang organisasi.
Menurut Siagian yang dikutip A.P Pandjaitan (1992) mengemukakan
bahwa, “organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih
yang bekerja bersama secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan
yang telah ditentukan, dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang
disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan” (hlm. 1).
Sedangkan menurut Atmosudirjo yang dikutip A.P Pandjaitan (1992) organisasi
adalah “Struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara teratur untuk
bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu” (hlm. 1)
Selanjutnya menurut Barnard yang dikutip oleh Soemarno, Dalimin &
Subagio Hartoko (1998) bahwa, “Organisasi adalah suatu sistem dari pada
aktivitas kerja yang dilakukan oleh kedua orang atau lebih” (hlm. 9). Sedangkan
menurut T. Hani Handoko (2003) “Organisasi berkenaan dengan proses
pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi
dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi
dapat tercapai dengan efisien” (hlm. 167).
Dari berbagai pengertian organisasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
organisasi adalah satu jenis wadah perlengkapan di masyarakat yang dibikin oleh
orang-orang dengan tujuan dapat memperoleh efesiensi kerja tertentu yang
sebesar-besarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Kata organisasi memiliki dua arti umum, arti yang pertama mengacu pada
suatu lembaga atau kelompok fungsional seperti organisasi perusahaan, rumah
sakit, perkumpulan olharaga, atau badan pemerintahan. Arti kedua mengacu pada
proses pengorganisasian yaitu pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan
diantara anggota organisasi sehingga tujuan dapat tercapai dengan efisien.
Dalam setiap kegiatan baik yang individu maupun kelompok tidak akan
lepas dari adanya organisasi dan manajemen. Demikian juga dalam kegiatan
olahraga dalam suatu organisasi tidak terlepas adanya dana peralatan (fasilitas).
Kalau kita memperhatikan penjelasan di atas tentang pengertian organisasi
maka dapatlah di katakan bahwa setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-
unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan merupakan suatu wadah atau tempat dimana
orang-orang dapat bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan. Pengertian tempat di sini dalam arti fungsi yaitu menampung atau
mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan
orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh,
organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan
proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama
tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih
sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi,
mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti
tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana
hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur
dengan sebaik-baiknya.
3. Jelas dengan tugas dan kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing
orang atau pihak yang berhubungan satu dengan yang lain akan dapat terlihat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
lebih jelas, dengan demikian kesimpulan pekerjaan yang menumpuk dan
sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik
mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara
yang satu dengan yang lain.
4. Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer.
Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cendrung lebih
baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain
itu dengan cara mengorganisiasi secara baik akan mendapat keuntungan yaitu
pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara
efisien dan efektif.
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Organisasi mempunyai peranan yang sangat penting terhadap kegiatan
olahraga, karena organisasi didalam olahraga adalah merupakan wadah untuk
mencapai tujuan. Tujuan yang dimaksud adalah peningkatan prestasi yang
maksimal.
b. Jenis Organisasi
Berdasarkan tujuannya organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa
macam. Jenis organisasi yang dapat dilihat dari aktifitas dan tujuan yang
dilakukan, sehingga dengan demikian organisasi tersebut dapat diketahui status
organisasinya. Bergerak dalam suatu bidang tertentu dan berjalan dengan baik
akan memberi gambaran yang jelas tentang jenis organisasi tersebut.
Tanpa disadari pertama kita memasuki jenjang pendidikan, banyak
organisasi-organisasi yang terdapat disekitar kita seperti pramuka, palang merah
remaja, OSIS dan lain sebagainya yang terdapat disekolah, sedangkan jenis
organisasi-organisasi diluar sekolah itu bermacam-macam, seperti organisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
politik, organisasi sosial, organisasi kampus, organisasi sekolah dan organisasi
olahraga.
Organisasi olahraga tidaklah berbeda dengan organisasi pada umumnya.
Perbedaanya hanya terletak pada kegiatan atau aktifitas yang dijalankan dalam
suatu organisasi dan tujuan dari organisasi olahraga tersebut. Organisasi olahraga
merupakan usaha dari sekelompok orang yang bergerak dalam bidang olahraga
tertentu dan saling kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu
prestasi maksimal.
Sebagai induk organisasi olahraga di Indonesia adalah Komite Olahraga
Nasional Indonesia (KONI) Pusat yang berkedudukan di Jakarta. KONI Pusat ini
membawahi dan mengkoordinir semua organisasi-organisasi olahraga di
Indonesia. Dengan demikian akan terjalin kerjasama yang baik antar organisasi
olahraga, baik di tingkat daerah maupun pusat. Sehingga tujuan organisasi
olahraga yaitu prestasi maksimal dapat tercapai dengan baik.
Olahraga baseball merupakan salah satu olahraga yang berkembang di
Indonesia. Di Indonesia olahraga baseball dijalankan dan dikelola penuh oleh
suatu organisasi tersendiri yaitu PERBASASI. Didalam struktur kepengurusan
PERBASASI membawahi dan mengawasi PERBASASI di tingkat propinsi dan
daerah, selanjutnya PERBASASI daerah membawahi dan mengelola di tingkat
cabang kota, dan sruktur selanjutnya PERBASASI cabang kota membawahi
mengelola klub-klub atau perkumpulan baseball-softball yang ada diwilayahnya.
Keberadaan PERBASASI didalam keoorganisasian olahraga di Indonesia
posisinya berada dibawah naungan dan pengawasan KONI Pusat bersama
Pengurus Besar (PB) PERBASASI.
c. Struktur dan Bagan Organisasi
Menurut T. Hani Handoko (2003) bahwa “Struktur organisasi dapat
didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi
dikelolah” (hlm. 169). Jadi struktur organisasi adalah perencanaan formal guna
mencapai pembagian tenaga yang efisien serta efektifitas koordinasi aktivitas-
aktivitas para pekerjanya. Struktur Organisasi adalah cara bagaimana tugas dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
pekerjaan dibagi, dikelompokan dan dikoordinasi secara formal. Hakekatnya
suatu organisasi harus membentuk struktur organisasi serta menuangkan struktur
tersebut kedalam bagan organisasi. Untuk dapat menyusun struktur organisasi
yang baik, dimungkinkan apabila senantiasa berpegang teguh dan menerapkan
organisasi secara baik dan benar.
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan
departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama. Bagan organisasi
merupakan gambar dari struktur organisasi berupa kotak-kotak yang disalurkan
dengan garis wewenang antara yang satu dengan yang lainnya dan bagan juga
disebut dengan gambar rancangan, gambar denah, skema. Dengan melihat bagan
organisasi, maka juga dapat dilihat bagaimana kedudukan seseorang dalam sebuah
organisasi. Kedudukan yang ditempati seseorang dalam sebuah organisasi harus
mampu melaksanakan tugas-tugasnya dan hubungan kerjasama yang baik dengan
yang lainnya, sebab apabila tidak mampu melaksanakan tugasnya dan tidak ada
kerjasama yang baik, maka organisasi tersebut tidak sehat dan tidak lancar.
T. Hani Handoko (2003) menyatakan bagan organisasi menggambarkan
lima aspek utama suatu struktur organisasi, yang secara ringkas dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Pembagian kerja. Setiap kotak menunjukan individu atau satuan
organisasi mana yang bertanggung jawab untuk kegiatan organisasi
tersebut, dan tingkat spesialisasi yang digunakan.
2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah. Rantai perintah
menunjukan hubungan wewenang-tanggung jawab yang
menghubungkan atasan dan bawahan dalam keseluruhan organisasi.
Aliran ini dimulai dari jenjang organisasi yang tertinggi sampai
karyawan terendah dalam organisasi. Oleh karena itu, setiap anggota
organisasi mempunyai suatu kaitan dengan manajer puncak organisasi.
Dalam hal ini prinsip kesatuan perintah harus jelas, dimana setiap
karyawan menerima tugas dan pelimpahan wewenang hanya dari
seorang manajer dan melaporkan pertanggung jawaban juga hanya
kepada seorang manajer
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan. Labek dan deskripsi pada tiap
kotak menunjukan pekerjaan organisasional atau bidang tangung
jawab yang berbeda.
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan. Keseluruhan bagan
menunjukan atas dasar apa kegiatan-kegiatan organisasi dibagi dasar
fungsional atau divisional, atau lainnya (departementalisasi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
5. Tingkatan manajemen. Suatu bagan tidak hanya menunjukan manajer
dan bawahan tapi juga keseluruhan hirarki manajemen (hlm. 172)
Dalam organisasi menurut Henry G. Hodges yang dikutip T. Hani
Handoko (2003) mengemukakan empat bentuk bagan organisasi:
1) Bentuk piramid. Bentuk ini yang paling banyak di gunakan, karena
sederhana, karena sederhana, jelas dan mudah dimengerti.
2) Bentuk vertikal. Bentuk vertikal agak menyerupai bentuk piramid, yaitu
dalam hal pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan
vertikal berwujud tegak sepenuhnya.
3) Bentuk horizontal. Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu
jabatan dengan jabatan lain. Bagan bentuk lingkaran jarang sekali
digunakan dalam praktek.
Gambar 2.1. Bentuk-bentuk Bagan Organisasi
Berdasarkan bentuk dan isi bagan organisasi maka akan memudahkan
dalam menentukan bentuk badan organisasi yang sesuai dengan organisasi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
dijalankan. Organisasi yang sehat dan baik adalah organisasi yang setiap satuan
tertentu mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan menghasilkan kualitas
yang baik pula, sehingga membawa kemajuan organisasi. Setiap bagian tertentu
harus mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan menghasilkan kerja yang
efektif dan efisien.
Kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan
kedudukannya merupakan cermin kerja yang baik. Rangkaian yang harus
dilaksanakan, proses kerjasama yang baik, serta pembagian tugas yang tepat,
sehingga akan meningkatkan kualitas organisasi.
d. Unsur-unsur dalam Organisasi
Didalam sebuah organisasi terdapat beberapa unsur unit petinggi/pejabat
yang menduduki suatu bidang tertentu. Unsur-unsur organisasi tersebut
mempunyai tugas tertentu sesuai dengan jabatannya dan saling berhubungan satu
dengan yang lainnya. Pada prinsipnya kegiatan yang dilakukan oleh setiap unsur
organisasi bertujuan untuk menghasilkan kualitas kerja yang baik dan memajukan
organisasi, sehingga organisasi menjadi sehat dan berjalan dengan baik.
Unsur-unsur organisasi tersebut adalah :
1) Pengurus
Pengurus merupakan orang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
yang cukup besar dalam organisasi. Pengurus merupakan orang yang memegang
kendali jalannya setiap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi.
Maju atau mundurnya suatu organisasi tergantung dari suatu aktivitas para
pengurusnya. Pengurus dalam suatu organisasi, biasanya dipegang oleh seorang
pejabat tertentu. Pejabat yang bertindak sebagai seorang pengurus dalam
organisasi dapat disusun dengan format sebagai berikut :
a) Ketua Umum
b) Wakil Ketua Umum
c) Sekretaris
d) Bendahara
e) Seksi-seksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
f) Penasehat
2) Anggota
Keterlibatan seorang anggota didalam suatu organisasi sangat diperlukan,
meskipun keberadaan anggota dalam organisasi tidak begitu aktif bila
dibandingkan dengan keterlibatkan seorang pengurus. Kewajiban pokok seorang
anggota dalam organisasi adalah mentaati segala peraturan yang telah ditetapkan,
tanpa melibatkan anggota dalam organisasi kegiatan-kegiatan pun akan susah
untuk dilakukan.
3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Anggaran Dasar adalah merupakan landasan pokok dan sebagai dasar
pelaksana kegiatan yang memuat aturan-aturan yang berlaku sesuai dengan
ketentuan dalam organisasi. Anggaran Rumah Tangga merupakan petunjuk
pelaksanaan kegiatan dalam kegiatan dalam organisasi. Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga keduanya merupakan dasar dan petunjuk bagi
pelaksanaan kegiatan yang diarahkan kepada pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
4) Rencana Kerja
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perlu dibuat adanya rencana
kerja. Dalam rencana kerja tersebut memuat berbagai kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Agar rencana
kerja dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan kerja sama yang baik antara
unsur-unsur yang terlibat didalam organisasi.
5) Anggaran Belanja
Anggaran Belanja merupakan salah satu bentuk dari berbagai rencana
kerja yang telah disusun dalam organisasi. Dalam menyusun anggaran belanja
harus disesuaikan dengan keadaan organisasi. Anggaran Belanja yang dibuat
hendaknya bersifat realitis, luwes, dan kontinyu. Anggaran yang dibuat harus
mampu mengatasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dan dapat berubah
sesuai dengan keadaan, serta jangan sampai Anggaran Belanja yang dibuat tidak
sesuai dengan perhitungan yang sudah direncakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
3. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
Sampai sekarang ini para ahli manajemen memberikan tentang pengertian
manajemen masih berbeda-beda dan belum jelas batasan ruang lingkupnya,
karena mendifinisikan manajemen secara tepat merupakan masalah yang sulit,
karena definisinya sangat universal.
Manajemen erat hubungannya dengan organisasi. Demikian pula dengan
organisasi olahraga yang dalam pelaksanaanya harus sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan dan disepakati bersama, baik anggota maupun pengurus dalam
keorganisasian harus berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Pengertian manajemen menurut Siagan yang dikutip Soemarno, Dalimin
& Subagio Hartoko (1998) adalah “kemampuan kemampuan atau ketrampilan
untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan
orang lain” (hlm. 4), menurut Gie yang dikutip Soemarno, Dalimin & Subagio
Hartoko (1998) adalah “Sebagai tindakan-tindakan atau proses menggerakan
tindakan dalam usaha kerja sama manusia sehingga tujuan yang telah ditentukan
benar-benar tercapai” (hlm. 4), dan menurut Terry juga yang dikutip Soemarno,
Dalimin & Subagio Hartoko (1998) “Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu dengan melalui atau menggunakan kegiatan orang lain (hlm. 4).
Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak
ada definisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang, seperti yang
dikemukakan oleh Stoner yang dikutip oleh T. Hani Handoko (2003) sebagai
berikut: “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya- sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
diterapkan” (hlm. 8).
Berdasarkan dari berbagai pengertian manajemen diatas maka dapat
disimpulkan bahwa manajemen adalah kemampuan untuk bertindak melalui
kegiatan orang lain dalam rangka untuk mencapai tujuan dan melalui proses yang
terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen yaitu terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan, pengkoordinasian, dan pengendalian. Suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
manajemen yang tercipta bagus maka didalam pelaksanaannya tentu akan
menghasilkan sesuatu yang diharapkan.
Sebuah organisasi akan berjalan dengan baik dan lancar, jika pengelolaan
manajemennya juga baik. Dapat dikatakan, berjalan atau tidaknya sebuah
organisasi sangat bergantung dari manajemennya. Oleh karena itu, dalam suatu
organisasi peranan manajemen sangat penting dan harus berjalan dengan baik dan
benar.
b. Manajemen Olahraga
Di masyarakat luas banyak dibentuk suatu organisasi cabang olahraga
yang bertujuan bermacam-macam. Organisasi olahraga di masyarakat meliputi
sekelompok orang dari bermacam-macam profesi yang ada di masyarakat untuk
membentuk organisasi cabang olahraga sesuai yang diminatinya.
Organisasi olahraga tersebut merupakan wadah bagi anggota masyarakat
yang berminat pada cabang olahraga tertentu. Di samping itu kelompok orang
yang berprofesi tertentu yang selalu terlibat dengan kegiatan olahraga,
membentuk suatu organisasi fungsional. Dengan banyaknya organisasi tersebut
banyak diperlukannya pengelolaan manajemen yang baik sehingga tujuan
organisasi dapat terwujudkan.
Saat ini manajemen olahraga menjadi hal yang sangat penting didalam
dunia olahraga modern, seperti yang dikatakan J.S Husdarta (2009) bahwa :
Organisasi olahraga lebih-lebih pendidikan jasmani dihadapkan dengan
kekurangan kronis, berupa ketiadaan infrastruktur , lemahnya dukungan,
kecilnya dana yang disediakan, dan kesulitan lain untuk menumbuhkan
programnya. Dalam situasi seperti itu, kemampuan manajerial sangat
dibutuhkan yang intinya adalah pelaksanaan fung-fungsi manajemen, dan
terkait pula dengan kompetensi manjer beserta personalnya (hlm. 42).
Dan menurut Harsuki (2003) menyatakan bahwa “Kesuksesan suatu
organisasi sangat tergantung dari kesadaran dari manajer akan : tingkat pekerja,
kemampuan SDM, peran serta motivasi dalam pencapaian tujuan organisasi”
(hlm. 168-169)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Kenyataan ini membuktikan pentingnya manajemen dalam olahraga,
kerena pada dasarnya olahraga juga memiliki struktur organisasi, dimana dalam
pengelolaan sebuah organisasi olahraga diperlukan kerjasama manajemen masing-
masing komponen yang sangat berperan penting dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
Dalam hal ini manajemen dituntut untuk berupaya memenuhi apa saja
yang diperlukan dilapangan. Sebuah organisasi dapat menentukan fungsi dari
manajemen menurut kebutuhan dari organisasi yang bersangkutan. Namun pada
umumnya orang beranggapan bahwa manajemen berfungsi dengan masalah
keuangan sebuah organisasi tersebut.
4. Pembinaan
Sumber daya atlet memiliki peran yang sangat strategis dalam pola
pembinaan olahraga, karena atlet adalah merupakan objek yang menjadi faktor
yang berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu cabang olahraga dapat
berprestasi merupakan sesuatu yang mutlak harus dimiliki oleh suatu cabang
olahraga, sehingga dapat mencapai prestasi yang optimal. Untuk mencapai
prestasi yang optimal, maka usaha pembinaan harus dilaksanakan dengan
menyusun strategi dan perencanaan yang rasional sebagai usaha untuk
meningkatkan kualitas serta mempunyai program yang jelas. Hal ini penting agar
program pembinaan dapat mencapai sasaran yang tepat yaitu prestasi yang tinggi,
seperti apa yang diinginkan, seperti apa yang ada dalam kamus besar bahasa
Indonesia mengungkapkan pengertian pembinaan adalah usaha, tindakan, dan
kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna memperoleh hasil
yang lebih baik.
Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996) menyatakan bahwa
“Karakteristik utama dari pembinaan olahraga prestasi, selalu berorientasi jauh
kedepan untuk mencapai prestasi tinggi menuju ketaraf internasional.
Perencanaan tersebut dapat dikembangkan dengan baik apabila ditunjang dan
ditumbuhkan dengan suatu sistem pembinaan yang mantap, yang diorganisasikan
oleh pembinaan olahraga secara terpadu dan berkesinambungan” (hlm. 89)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Dalam pembinaan harus menempuh pola yang tepat dan dilakukan dengan
tahap-tahap tertentu, sehingga potensi yang dimiliki atlet dapat berkembang
secara maksimal. Untuk mencapai prestasi yang maksimal bukan kegiatan mudah,
dimana upaya mencapai prestasi yang tinggi harus dilakukan pembinaan secara
sistematis dan terprogram. Karena semua itu dipengaruhi oleh banyak faktor,
memerlukan proses dan waktu yang cukup lama, sumber dana atau biaya yang
cukup, prasarana dan sarana yang memadai, dan juga dukungan dari masyarakat
maupun pemerintah.
Dalam melakukan pembinaan harus dilakukan melalui tahap-tahap
tertentu, dimana tahapan tersebut merupakan salah satu proses untuk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan kemampuan pemain pada
periode tertentu. Menurut. Djoko Pekik Irianto, Paulus Pasurney, Mansur, Dikdik
Zafar Sidik, Nining W. K, Iwan Hermawan, Rina Ambar Dewanti, Sunyoto, M.
Yunus (2009) tahap pembinaan atlet menuju puncak prestasi dilakukan
berdasarkan piramida pembinaan prestasi olahraga terdiri atas 3 tahapan yaitu “(1)
pemasalan (2) pembibitan (3) prestasi” (hlm. 5)
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa proses pembinaan
olahraga prestasi dibutuhkan tahap persiapan meliputi pemassalan, pembibitan,
dan pemanduan bakat agar dihasilkan bibit-bibit atlet yang berkualitas sehingga
mampu menciptakan prestasi maksimal.
a. Pemassalan Olahraga
Pemassalan merupakan suatu upaya untuk mengikutsertakan seluruh
lapisan masyarakat dengan sasaran melibatkan semua kelompok umur.
Pelaksanaan kegiatan pemassalan harus dilakukan secara terus menerus, sehingga
nantinya mampu menciptakan bibit-bibit atlet yang baik. Hal ini seperti
dikemukakan Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996) bahwa “Pemassalan
olahraga ialah suatu proses dalam upaya mengikutsertakan peserta sebanyak
mungkin supaya mau terlibat dalam kegiatan olahraga dalam rangka pencarian
bibit-bibit atlet yang berbakat yang dilakukan dengan cara teratur dan terus-
menerus” (hlm. 36). Sedangkan menurut Djoko Pekik Irianto, Paulus Pasurney,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
dkk (2009) “Pemassalan adalah menggerakan anak usia dini untuk berolahraga
secara menyeluruh agar diperoleh bibit-bibit olahragawan handal”. (hlm. 6)
Tujuan pemasaalan olahraga yang dilaksanakan antara lain agar
masyarakat menyadari pentingnya olahraga prestasi, sehingga akan memunculkan
bibit-bibit atlet yang baik. Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996)
mengemukakan bahwa tujuan pemassalan adalah untuk:
a. Membina dan meningkatkan kesegaran jasmani.
b. Meningkatkan kesegaran rohani atau untuk mendapatkan kegembiraan
c. Pembentukan watak atau kepribadian.
d. Menanamkan dasar-dasar keterampilan gerak dalam usaha pencapaian
prestasi tinggi (hlm. 36)
Dan menurut Suharno H.P (1992) “untuk menemukan bibit-bibit atlit yang
baik dan jumlahnya banyak, perlu pemassalan cabang olahraga yang meluas
disegala lapisan mastarakat” (hlm. 78)
Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan
pemassalan olahraga disamping untuk mendapatkan bibit-bibit atlet yang baik,
juga untuk menyadarkan masyarakat tentang arti pentingnya olahraga terhadap
peningkatan prestasi olahraga.
Agar masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam pemassalan olahraga
prestasi, maka perlu ditempuh langkah-langkah yang baik dan tepat. Langkah-
langkah yang ditempuh tersebut diharapkan mampu mewujutkan tujuan
pemassalan olahraga yang telah dilaksanakan. Menurut Yusuf Hadisasmita dan
Aip Syarifuddin (1996) Strategi pemassalan olahraga antara lain :
1) Meyediakan prasarana dan sarana olahraga yang memadai sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Apabila pemassalan olahraga ini akan
diterapkan disekolah-sekolah, maka yang perlu disediakan prasarana dan
sarana yang sesuai dengan kemampuan masing-masing tingkatannya.
2) Menyediakan penyiapan pengadaan tenaga pengajar atau pelatih
olahraga yang bener-bener memiliki kemampuan untuk menggerakan
olahraga anak-anak usia muda disekolah.
3) Mengadakan berbagai bentuk pertandingan cabang olahraga bagi anak-
anak sekolah, baik pertandingan antar kelas, sekolah maupun antara
perkumpulan.
4) Mengadakan demontrasi pertandingan antar atlet-atlet yang berprestasi.
5) Mengadakan kerjasama antara sekolah dengan orang tua siswa.
6) Memberikan motifasi kepada para siswa untuk mau berolahraga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
7) Merangsang minat para siswa dengan melalui media masa maupun
elektronik (hlm. 39).
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pemassalan
olahraga dapat dilakukan disekolah-sekolah maupun diluar sekolah. Pemassalan
dapat berjalan dengan baik, apabila didukung prasarana dan sarana yang
memadai, tenaga pengajar atau pelatih, diadakan pertandingan olahraga,
ditambahkan minat berolahraga pada anak, serta adanya kerjasama dengan para
orang tua anak tersebut.
Strategi diatas perlu diperhatikan agar tujuan dalam pemassalan olahraga
dapat tercapai yaitu diperolehnya bibit-bibit atlet yang dapat berprestasi. Bibit-
bibit atlet yang baik tersebut akan menopang dalam pembinaan olahraga
selanjutnya, sehingga potensi yang ada pada dirinya dapat dikembangkan dan
prestasi maksimal dapat diciptakan.
b. Pembibitan Pemain
Pembibitan Pemain harus sangat diperhatikan karena dengan adanya
pembibitan pemain secara dini dapat menghasilkan prestasi yang diharapkan,
karena prestasi maksimal bukan merupakan hal yang mudah untuk dicapai.
Prestasi maksimal dapat dihasilkan melalui proses yang panjang. Latihan sejak
dini atau usia muda dimungkinkan dapat dilakukan dengan pembinaan dalam
rentang waktu yang relatif panjang. Disamping latihan sejak dini, bibit-bibit
pemain yang baik mempunyai pengaruh terhadap pencapai prestasi. Bibit pemain
yang baik dan berbakat, maka akan lebih mudah untuk mengembangkan potensi
yang dimiliki sampai pada kemampuan maksimal.
Menurut Suharno H.P. (1992), aspek-aspek yang dilihat dalam mencari
bibit atlet antara lain :
1) Segi Anatomis : Tinggi, berat badan, proporsi dan badan macam otot-
otot perlu diteliti secara cermat
2) Segi Fisiologis : keadaan jantung, paru-paru, peredaran darah,
pencernaan makanan, susunan syaraf dll. Harus diperiksakan dokter.
3) Kemampuan gerak :
- Unsur-unsur gerak (kekuatan, daya tahan dst)
- Kecakapan gerak dalam cabang olahraga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
4) Segi Mental : Kejiwaan, kepribadian, temperament
5) Kesehatan : Kesehatan fisik dan mental
6) Segi social ekonomi : latar belakang social ekonomi (hlm. 78)
Jadi dengan upaya mencari dan menemukan individu-individu yang
memiliki potensi, adalah untuk individu-individu tersebut agar dapat mencapai
prestasi olahraga di kemudian hari, pembibitan pemain juga sebagai langkah atau
tahap lanjutan dari pemassalan olahraga.
c. Pemanduan Bakat
Bakat merupakan salah satu faktor penting didalam mencapai prestasi
yang tinggi pada suatu cabang olahraga. Bakat merupakan potensi dalam diri
pemain yang dapat dikembangkan dan menunjang keberhasilan dalam olahraga.
Tanpa memiliki bakat yang sesuai dengan olahraga yang dipelajari maka prestasi
maksimal akan sulit tercapai. Menurut George Sullivan (1986) bahwa, “Masing-
masing memiliki bakat-bakat alam yang memang sudah diwarisi sejak lahir” (hlm.
5)
Pada setiap individu terdapat semua faktor yang diperlukan dalam
olahraga, hanya saja dengan perbandingan atau porsi yang berlainan. Untuk itu
ciri-ciri yang terdapat dalam individu perlu dikendalikan agar dihasilkan bibit-
bibit pemain yang berkualitas. Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki
bakat dalam cabang olahraga tersebut dibutuhakan sistem yang disebut
pemanduan bakat. Pemanduan bakat ini didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu
yang mengacu pada cabang olahraga yang dipelajarinya. Singgih D. Gunarsa,
Monty P. Satiadarma, & Myrna Hardjolukito R. Soekasah (1996) mengemukakan
bahwa “ Tujuan pemanduan bakat itu untuk mengidentifikasikan calon atlet
berpotensi, memilih jenis olahraga yang sesuai dengan potensi serta minatnya dan
memperkirakan peluangnya untuk berhasil dala program pembinaan sehingga
dapat mencapai prestasi yang diharapkan dalam pertandingan” (hlm. 95).
Faktor bakat mempunyai peranan penting agar atlet menjadi juara begitu
pun dalm pemanduan bakat mempunyai peranan penting untuk mendapatkan bibit
atlet yang baik. Pemanduan bakat merupakan upaya untuk memprediksi dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
probabilitas yang tinggi seberapa besar peluang seseorang untuk mencapai
prestasi maksimalnya dan apakah seorang atlet muda mampu secara sukses
menyelesaikan atau melewati program latihan dasar untuk kemudian ditingkatkan
hasilnya menuju prestasi puncaknya. Pemanduan bakat dapat dilakukan melalui
pengamatan terhadap bibit atlet yang dibinanya. Pengamatan tersebut meliputi
antara lain minat terhadap olahraga, kemampuan fisik dan sebagainya.
Menurut Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996) langkah-langkah
pemanduan bakat antara lain :
1) Adakah pengamatan terhadap sikap peserta didik pada kegiatan
olahraga, baik di sekolah maupun di luar sekolah atau dilingkungan
tempat tinggalnya.
2) Adakah pengamatan terhadap karakteristik dari peserta didiknya, baik
mengenai kemampuan fisiknya, bentuk fisiknya, ukuran fisik atau
tubuhnya, sifat atau asal usulnya.
3) Adakah pengamatan terhadap perkembangan fisik dari peserta didik
tersebut.
4) Setelah mengadakan pengamatan yang dilakukan secara cermat dan
penuh ketelitian, kemudian untuk langkah berikutnya coba adakan
pemilihan atau penyaringan atau seleksi secara umum atau khusus
dengan menggunakan alat yang dipakai untuk mengukur atau instrument
dari cabang olahraga yang bersangkutan.
5) Didalam mengadakan seleksi tersebut, hendaknya didasarkan pada
karakteristik antropometrik, serta kemampuan dan perkembangan dari
fisik peserta didik (hlm 57).
Langkah-langkah pemanduan bakat tersebut mempunyai arti penting untuk
mendapatkan bibit-bibit atlet yang baik. Hal ini disebabkan pemanduan bakat
merupakan langkah yang tepat, karena melalui proses tertentu atau penyaringan
yang lebih teliti melalui alat ukur atau instrument terhadap cabang olahraga yang
dibinanya. Dengan demikian akan diketahui seberapa besar bakat yang dimiliki
atlet tersebut, sehingga untuk melaksanakan pembinaan dapat lebih baik. Menurut
Suharno H.P. (1992) “atlit berbakat umur muda dapat ditemukan : di sekolah-
sekolah, dalam perkumpulan-perkumpulan olahraga (club), pada organisasi-
organisasi pemuda dan di kampung-kampung” (hlm. 78).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
d. Pelatih
Pelatih adalah seorang sosok yang kadang dipuja dan kadang dicaci. Hal
ini sangat tergantung pada keberhasilannya meningkatkan prestasi atletnya,
seperti yang diungkapkan Suharno H.P. (1992) “Profesi pelatih terutama di
Indonesia isinya pengorbanan melulu, apalagi bila atletnya gagal, caci maki dari
masyarakat akan melanda dirinya” (hlm. 3)
Pelatih adalah orang yang secara sadar ,berkemauan keras ,terlibat dengan
proses pelatihan untuk menekuni cabang olahraga yang disenanginya. Menjadi
pelatih adalah pekerjaan yang unik, di dalamnya terbentang luas aspek garapan
yang sarat dengan tantangan, persaingan, aspek peningkatan diri, peningkatan
kemampuan, menjaga dan memelihara kewibawaan, terampil berkomunikasi,
cermat mengambil keputusan dan masih banyak lagi aspek pendukung yang
kesemuanya bermuara pada upaya untuk sukses dalam bertugas sebagai pelatih.
Pate, Mc Clenaghan & Rotella (1993) menyatakan bahwa, “pelatih adalah seorang
profesional yang tugasnya membantu olahragawan dan tim dalam memperbaiki
penampilan olahraga” (hlm 5).
Pelatih yang berkualitas adalah seorang pelatih disamping memberikan
latihan-latihan fisik dan teknik juga mampu memberikan jalan keluar dari setiap
masalah yang ada pada atlet baik jasmani, mental, emosional, maupun sosial.
Seorang pelatih perlu membekali diri dengan hal-hal yang berhubungan dengan
tugasnya, sehingga didalam melatih tidak akan mengalami kesulitan yang
mengakibatkan gagalnya dalam mencapai tujuan. Nurdiansyah (2008)
menyatakan bahwa, “Pelatih harus banyak keterampilan pengetahuan sebagai
seorang profesional, meliputi : (1) pelatih sebagai pemimpin, (2) pelatih sebagai
guru, (3) pelatih sebagai orang tua, (4) pelatih sebagai model, (5) pelatih sebagai
ahli strategi, dan (6) pelatih sebagai motivator” (hlm. 35-36).
Seorang pelatih yang berkualitas harus sadar akan kenyataan bahwa ia
dapat benar-benar mempengaruhi dan membentuk watak (karakter) dan
kepribadian atlet dalam hal tertentu. Pengaruh-pengaruh ini dapat berakibat positif
maupun negatif, bermanfaat, dan dapat merusak atau mengganggu, dan yang jelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
dapat berpengaruh relatif tahan lama atau permanen pada seluruh kehidupan atlet
asuhannya.
Harsono (1988) mengemukakan beberapa tugas utama, peran dan
kepribadian pelatih, termasuk kode etik pelatih yang perlu diperhatikan oleh para
pelatih:
1) Perilaku.
2) Kepemimpinan.
3) Sikap sportif.
4) Pengetahuan dan keterampilan.
5) Keseimbangan emosional.
6) Imajinasi.
7) Ketegasan dan keberanian.
8) Humor.
9) Kesehatan.
10) Adiministrator.
11) Pendewasan anak.
12) Kegembiraan berlatih.
13) Hargai wasit.
14) Hargai tim tamu.
15) Perhatian pribadi.
16) Berfikir positif.
17) Larang judi.
18) Berbahasa yang baik dan benar.
19) Jangan mengisyukan orang.
20) Menggunakan wewenang.
21) Siap mental
22) Hubungan baik dengan para asisiten pelatih. (hlm. 5-15).
Jelas bahwa tugas seorang pelatih cukup berat dan komplek. Banyak
kemampuan yang harus dimiliki seorang pelatih yang baik. Disamping itu juga,
seorang pelatih harus mengetahui tugas dan tanggung jawabnya. Mackinney
sebagaimana yang dikutip Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996)
berpendapat bahwa pelatih yang baik mempunyai kemampuaan sebagai berikut :
1) Mempunyai kemampuan untuk membantu atlet dalam
mengaktualisasikan potensinya.
2) Bila membentuk tim, didasarkan pada ketrampilan individu yang telah
diajarkannya.
3) Mempunyai ketrampilan dan teknis yang seimbang.
4) Mempunyai kempuan untuk menyesuaikan tingkat intelektual dengan
kemampuan atletnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
5) Mampu menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dalam membentuk kondisi
atlet.
6) Lebih mementingkan pada unsur pendidikan secara utuh, baru
kemudian pada unsur pelatihan.
7) Membenci kekalahan, tetapi tidak mencari kemenangan dengan
berbagai cara atau yang tidak etis.
8) Mempunyai kemampuan untuk mengendalikan dirinya kearah
penyimpangan profesinya.
9) Mempunyai kemampuan untuk selalu dihormati oleh atlet dan teman-
temannya.
10) Mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap profesinya. (hlm. 27-28).
Berdasarkan pendapat diatas, maka seorang pelatih yang berkualitas harus
dibekali dengan beberapa syarat, dimana dengan bekal tersebut pelatih mampu
menjalankan tugasnya dengan baik serta mampu menciptakan atlet-atlet yang
profesional. Tanpa memiliki persyaratan-persyaratan tersebut diatas, maka hasil
pembinaan yang dilakukan menjadi kurang baik. Oleh sebab itu, harus disadari
bahwa melatih adalah proses membantu atlet untuk memperbaiki atau
meningkatkan keterampilan penampilannya, prestasinya dengan tetap
memberikan perhatian pada kebugaran jasmani dan mental spiritualnya. Menurut
Suharno H.P. (1992) tugas-tugas pelatih secara psikis dan metodis, antara lain :
1) Mencari bibit atlet yang berbakat.
2) Melatih atlit secara efektif dan efisien.
3) Menyusun strategi dan taktik dalam menghadapi pertandingan.
4) Menilai dan mengadakan evaluasi hasil pertandingan.
5) Membuat laporan dan dekomentasi proses coaching yang dilakukan.
6) Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan, baik secara teori maupun
praktek dalam cabang olahraga yang dibinanya (hlm 4-5).
Pelatih memegang peranan bagi setiap pencapaian prestasi, jadi kualitas
pelatih yang profesional harus mampu mengarahkan anak buahnya dalam
membina dan harus mampu mengontrol, mengevaluasi setiap latihan. Menurut
Harsono (1988) tigal hal yang akan menunjang suksesnya seorang pelatih dalam
tugasnya ialah:
a) Latar belakang pendidikannya dalam ilmu-ilmu yang erat
hubungannya denga olahraga
b) Pengalaman dalam olahraga, baik sebagai atlet top maupun sebagai
pelatih, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
c) Motivasinya untuk senantiasa memperkaya diri dengan ilmu dan
pengetahuan yang mutakhir mengenai olahrag, khususnya mengenai
cabang olahraganya (hlm. 31).
Keberhasilan pelatihan sangat tergantung pada kualitas pelatih, dan juga
berhasil dan tidaknya tujuan dari latihan tergantung dari pelatih dan pemainnya.
Bahkan seorang pelatih diharapkan dapat berperan sebagai bapak atau teman
akrab sebagai tempat untuk mencurahkan isi hati si pemain atau pelindung
pemainnya. Di dalam tugasnya pelatih biasanya dibantu dengan seorang atau
beberapa asisten pelatih. Jadi antara seorang pelatih, beberapa asistennya dan
atletnya harus saling bekerja sama secara harmonis dan menjaga kekompakkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Prasarana dan Sarana
Pengembangan olahraga prestasi juga didukung oleh adanya sarana-
prasarana yang memadai atau sesuai dengan standar yang digunakan dalam
pertandingan resmi cabang olahraga tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh
Harsuki (2003) “prasarana olahraga fungsinya adalah sebagai wadah atau
penunjang untuk melakukan kegiatan olahraga sehingga harus dipersiapkan
dengan peta olahraga di Indonesia, agar sesuai dengan potensi, kegemaran, sifat
etnik dan kebiasaan dimasing-masing wilayah atau daerah” (hlm. 401).
Dalam setiap cabang olahraga memang secara khusus mempunyai
prasarana dan sarana tersendiri. Demikian juga dalam cabang olahraga baseball.
Keadaan prasarana dan sarana yang mendukung sangat diperlukan untuk
memperlancar dalam melakukan kegiatan.
Didalam berolahraga tidak cukup hanya mengandalkan kesiapan fisik yang
baik saja, tetapi juga didukung prasarana dan sarana yang memungkinkan
olahraga tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Terutama untuk mencapai
prestasi maksimal, akan dipengaruhi adanya prasarana dan sarana yang memadai.
Dengan prasarana dan sarana yang baik, akan memberikan kemudahan bagi
pelatih dalam memberikan program latihan. Begitu juga bagi atlet akan bergairah
dan bersemangat dalam melakukan latihan. Sedangkan prasarana dan sarana yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
diperlukan dalam tim daerah baseball adalah lapangan latihan terbuka, mess atlet,
kesekretariatan, poliklinik, transportasi dan prasarana lain yang mendukung.
Prasarana dan sarana yang dipergunakan untuk permainan baseball adalah
sebagai berikut :
a. Prasarana
Lapangan Permainan
Lapangan bagian dalam (infield) sebuah bujur sangkar yang ukuran sisi-
sisinya 27, 432 meter. Sedangkan lapangan luar (outfield) adalah kawasan yang
diapit dua garis yang disebut garis foul yang merupakan garis terusan dua sisi
bujur sangkar lapangan dalam seperti yang ditunjukan gambar 1.
Jarak antara home base dengan pagar terdekat atau benda penghalang lain
dikawasan fair tak boleh kurang dari 76,20 meter. Sangat dianjurkan untuk
membuat jarak pagar dengan home base paling kurang 97, 536 meter disepanjang
garis foul dan jarak 121, 92 meter atau lebih di center field (lapangan luar tengah).
Permukaan lapangan dalam diratakan sehingga garis-garis base dan home plate
sama tingginya.
Ketinggian pitcher’s plate harus 25, 5 centimeter diatas ketinggian home
plate. Derajat kemiringan mulai dari 15, 24 centimeter didepan pitcher’s plate
sampai ke titik yang berjarak 1,83 centimeter ke arah home plate dibuat menurun
2,54 centimeter untuk setiap jarak 30,48 centimeter, dan kemiringannya harus
dibuat sama seragam.
Jarak antara home base dengan pagar belakang, dan antara garis base
dengan pagar terdekat atau pagar lain dikawsan foul dianjurkan paling sedikit
19,21 meter.
Jika lokasi home base sudah ditentukan, ukur jarak 38,80 meter untuk
menentukan base dua. Dari home base ukur jarak 27, 432 meter ke arah base satu.
Dari home base ukur jarak 27,432 meter ke arah base tiga, dari base dua ukur
jarak 27, 432 meter ke arah base tiga. Jarak antara base satu dengan base tiga
adalah 38,80 meter (Official Rules of MAJOR LEAGUE BASEBALL, 2008)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Gambar. 2.2 Lapangan Baseball
(sumber: Official Rules of MAJOR LEAGUE BASEBALL, 2008: 7-9)
b. Sarana
1) Bola Baseball
Berbentuk bulat yang terbuat daru lilitan benang dengan bagian dalam
terbuat dari gabus, karet atau bahan serupa dan dibagian paling luar ditutup
dengan dua lembar kulit sapi atau kuda berwarna putih yang disambungkan satu
sama lain dengan jahitan yang kuat. Beratnya antara 141,75 gram – 148,84 gram
dan ukuran keliling lingkarannya 23,50 centimeter
2) Tongkat Pemukul (Bat)
Adalah sebatang tongkat yang tebal atau garis tengahnya tak boleh
melebihi 2,75 inci dibagian paling gemuk dan panjangnya tak boleh lebih dari 42
inci.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3) Base
Base satu, dua, dan tiga ditandai dengan kantong yang terbuat dari bahan
terpal(canvas) berwarna putih yang berbentuk tas yang dilekatkan erat-erat
dengan tanah. Base satu dan tiga diletakan sepenuhnya dibagian dalam lapangan,
base dua diletakan dengan bagian tengahnya derimpit dengan perpotongan antara
garis base satu dan tiga. Semua sisi base itu berukuran 38,1 centimeter dan
tebalnya tak boleh kurang dari 7,86 centimeter dan berisi bahan yang lunak.
4) Sarung Tangan (Glove)
Semua pemian boleh memakai sarung tangan yang terbuat dari kulit, bagi
catcher dan penjaga base satu, sarung tanganya lebih tebal dan bentuknya lain.
Untuk catcher, tanpa ibu jari atau bulat utuh. Untuk penjaga base satu juga bulat,
tetapi memakai ibu jari yang terpisah. Sedangkan untuk pemain-pemain lainnya,
dengan lima jari yang terpisah.
5) Sepatu
Sepatu yang dianggap sah adalah yang terbuat dari kanvas, kulit halus atau
yang sejenis. Solnya boleh rata atau berpahat-pahat dari karet. Sol logam juga
boleh dipergunakan, asal paku yang menonjol tidak lebih panjang dari 1,9
centimeter.
6) Helm (Helmet)
Semua pemin yang sedang mendapat giliran memukul harus memakai
helm dengan pelindung telinga dikedua sisinya
7) Perlengkapan Keamanan Penangkap (Catcher Set)
Yang terdiri dari : masker (mask), pelindung badan (body protector), dan
pelindung lutut (shin guards). Perlatan tersebut harus digunakan penagkap
(catcher) ketika tim dalam posisi bertahan.
6. Program Latihan
a. Pengertian Latihan
Banyak orang merasa berlatih tetapi sebenarnya itu hanya perasaan
mereka saja. Pada umumnya yang bersangkutan kurang memahami pengertian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
tentang latihan yang sebenarnya. Djoko Pekik Irianto, Paulus Pasurney dkk (2009)
mengemukakan pendapatnya tentang pengertian latihan adalah :
a) Proses sistematik untuk menyempurnakan kualitas kinerja atlet berupa:
kebugaran, keterampilan, dan kapasitas energi.
b) Memperhatikan aspek pendidikan
c) Menggunakan pendekatan ilmiah (hlm. 1)
Hal serupa juga diungkapkan oleh Harsono yang dikutip oleh Yusuf
Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996) menyatakan bahwa “latihan adalah
proses yang sistematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan
demikian kian hari menambah jumlah beban serta intensitas latihannya” (hlm.
126). Didalam latihan terdapat proses yang sistematis, dilakukan berulang-ulang
dan tetap dengan selalu meningkatkan beban latihan untuk mencapai tujuan.
Tujuan pokok dari latihan yaitu pencapaian prestasi maksimal.
Dari beberapa pengertian latihan di atas, didapat unsur-unsur latihan antara
lain :
1) Sistematis yaitu berencana, menurut jadwal, menurut pola dan sistem tertentu,
metodis, dari yang sederhana ke yang lebih rumit.
2) Berulang-ulang yaitu setiap teknik haruslah diulang sesering mungkin,
dimaksudkan agar gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan menjadi
mudah, dan otomatis pelaksanaanya menjadi menghemat energi.
3) Kian hari bertambah beban yaitu setiap kali, secara periodik, segera setelah
tiba saatnya beban latihan ditambah. Jika beban tidak bertambah prestasi pun
sulit meningkatkan.
Menurut Harsono (1988) tujuan serta sasaran utama dari latihan adalah
membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin.
Untuk mencapai hal itu, ada empat aspek latihan yang diperhatikan dan dilatih
secara seksama oleh atlet, yaitu :
1) Latihan Fisik (Physical Training)
Beberapa komponen fisik yang perlu diperhatikan untuk
dikembangkan seperti: daya tahan kekuatan, kekuatan otot, kecepatan,
daya tahan kardiovaskuler, kelincahan, kelentukan, ketepatan,
keseimbangan, dan stamina.
2) Latihan Teknik (Technical Training)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Latihan teknik adalah latihan yang khusus dimaksudkan guna
membentuk dan memperkembang kebiasaan-kebiasan motorik atau
perkembangan neuromuskular.
3) Latihan Taktik (Tactical Training)
Latihan taktik meliputi pertahanan maupun penyerangan termasuk
didalamnya penyusunan strategi, sistem, pola, dan tipe.
4) Latihan Mental (Mental Training)
Latihan-latihan mental adalah latihan-latihan yang lebih menekankan
pada perkembangan kedewasaan atlet serta perkembangan emosional
impulsif; misalnya semangat bertanding, sikap pantang menyerah,
keseimbangan emosi meskipun berada dalam situasi stress, sportivitas,
kejujuran, percaya diri, dan sebagainya (hlm. 100).
b. Pengertian Program Latihan
Program latihan disusun secara rinci dengan memperhatikan faktor atau
variabel latihan yang berupa ukuran/dosis/takaran latihan selain itu juga perlu
memperhatikan ukuran yang lain seperti repetisi, set, seri, volume, interval dan
lainnya. Program latihan merupakan bahan atau kegiatan yang harus dilakukan
dalam latihan. Dalam menentukan program latihan harus mengacu pada beberapa
faktor yang mendukung keberhasilan latihan. Penerapan program latihan yang
tepat dan disesuaikan dengan kemampuan pemainnya akan meningkatkan kualitas
pemain secara maksimal. Untuk menghasilkan program latihan yang baik,
peranan seorang pelatih mempunyai arti yang penting dalam menetukan program
latihan. Dalam menentukan program latiha harus mengacu pada tujuan yang
hendak dicapai. Tujuan pokok dari program latihan adalah untuk meningkatkan
kemampuan pemain dan mencapai prestasi yang maksimal.
Program latihan merupakan rencana kegiatan yang sudah tersusun dan
harus dilaksanakan dalam latihan. Dalam menentukan program latihan harus
menyatu dalam beberapa faktor yang mendukung keberhasilan latihan. Penerapan
program latihan yang tepat dan disesuaikan dengan kemampuan atletnya akan
meningkatkan kualitas atlet secara maksimal. Suatu hal yang harus diperhatikan
dalam menyusun program latihan adalah menentukan terlebih dahulu tujuan
latihan atau target yang hendak dicapai. Hal itu penting agar atlet dapat berlatih
dengan motifasi untuk mencapai sasaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Penyusunan program latihan harus memperhitungkan periodisasi latihan.
Dimana dalam pembagian waktu latihan harus tepat sasarannya. Sehingga dalam
periode latihan yang satu dengan periode yang lain dapat berjalan sesuai dengan
rencana. Dengan memperhatikan periode latihan dan musim latihan, maka dalam
menentukan tahap-tahap latihan lebih cermat, tepat dan menyasar, sehingga
kemampuan pemain akan meningkat lebih baik dan prestasi maksimal dapat
dicapai. Seperti yang diungkapkan Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996)
bahwa “untuk membina atlet agar dapat ditingkatkan prestasinya setingi-
tingginya, diperlukan jangka waktu yang lama. Oleh karena membutuhkan waktu
yang lama, maka latihan-latihan tersebut dilaksanakan secara bertahap, yang
terdiri dari Program jangka panjang dan Program tahunan” (hlm. 141).
Membina atlet tidaklah bisa dalam waktu yang singkat atau instan,
sehingga untuk itu diperlukanlah seorang pelatih menyusun program latihan yang
direncanakan dan diperhitungkan dengan baik dan matang, sehingga pada waktu
yang telah ditetapkan prestasi yang diinginkan dapat diraihnya. Oleh sebab itu,
maka latihan-latihan tersebut dilaksanakan secara bertahap yang terdiri dari
program jangka panjang, dan program tahunan.
c. Periodesasi Latihan
Tujuan dan tuntutan dalam latihan adalah mencapai prestasi semaksimal
mungkin. Latihan yang sudah terprogram dengan baik akan memerlukan waktu
yang panjang, untuk itu dibuatlah jadwal latihan. Jadwal latihan perlu dibagi
menjadi beberapa tahapan. Pembagian tahapan dalam program latihan ini disebut
periodesasi latihan.
Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996) menyatakan bahwa
periodesasi latihan adalah ”suatu proses pembagian latihan dari rencana latihan
tahunan kedalam tahapan yang lebih kecil” (hlm. 128).
Adapun kegunaan dari periodesasi latihan adalah sebagai berikut :
1) Pelatih akan dapat mengatur setiap komponen-komponen latihan dari rencana
tahunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
2) Membantu pelatih dalam menentukan puncak latihan yang tepat, pertandingan-
pertandingan sasaran (diantar pertandingan utama selama kalender tahunan).
Pembagian waktu latihan harus tepat sasarannya, sehingga antara periode
latihan satu dengan periode latihan yang lain dapat berjalan sesuai dengan
rencana. Menurut Suharno H.P. (1992) program tahunan secara garis besar dibagi
menjadi periodesasi- periodesasi latihan sebagai berikut :
1) Periode Persiapan
Mencari bibit atlit yang unggul atau seleksi atlit berpotensi tinggi.
2) Periode Pertandingan
Pelatih harus melakukan penyususnan taktik dan pemberian dorongan
mental atlit agar semangat juang dan dedikasi meningkat
3) Periode Peralihan
Mengevaluasi kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan baik
secara umum maupun secara individual (hlm. 58-59).
Periodesai latihan dibuat agar mempermudah seorang pelatih dalam
menyusun program latihan. Dengan memperhatikan periode latihan dan musim
latihan, maka dalam menetukan tahap-tahap latihan lebih cermat, tepat, dan
menyasar, sehingga kemampuan pemain akan meningkat lebih baik dan prestasi
yang maksimal dapat tercapai.
d. Prinsip-prinsip Latihan
Kekurangan yang umum terdapat pada atlet-atlet dan pelatih-pelatih kita
adalah bahwa mereka kurang mengetahui dan kurang mengerti akan prinsip-
prinsip latihan yang sebenarnya. Tanpa mengetahui prinsip-prinsip serta tujuan-
tujuan latihan tak mungkin atlet berlatih atau dilatih dengan sukses. Latihan yang
baik harus menganut beberapa prinsip latihan, sehingga dalam memberi atau
meningkatkan beban latihan tidak menganut pada prinsip latihan yang tepat akan
merusak kondisi atletnya. Hal yang demikian ini harus dihindari serta dalam
memberikan beban latihan harus disesuaikan kemampuan dari masing-masing
pemainnya.
Dengan mengetahui prinsip-prinsip latihan diharapkan prestasi seorang
atlet dapat cepat meningkat. Tanpa mengetahui hal ini seorang atlet atau pelatih
tidak mungkin akan berhasil dalam latihannya. Suharno H.P. (1992) menyarankan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
agar seluruh program latihan sebaiknya menerapkan prinsip-prinsip latihan
sebagai berikut:
1) Prinsip Kontinyuitas Dalam Latihan (Latihan harus sepanjang tahun
tanpa terseling)
Prestasi, adaptasi atlit akan menurun lagi bila beban latihan menjadi
ringan dan latihan tidak kontinyu (terus-menerus secara teratur). Perlu
adanya latihan yang bersifat menyeluruh dari cabang olahraga tersebut,
agar prestasi dan adaptasi atlet yang positif tidak mengalami
kemunduran.
2) Kenaikan Beban Latihan Yang Teratur
Latihan makin lama makin meningkat beratnya, tetapi kenaikan beban
latihan harus sedikit demi sedikit . hal ini penting untuk menjaga agar
tidak terjadi over training dan proses adaptasi atlet terhadap loading
akan terjamin keteraturannya.
3) Prinsip Individual
Perbedaan-perbedaan setiap atlet sebagai manusia yang berbeda-beda
perlu diperhatikan oleh pelatih agar pemberian dosis latihan, metode
latihan dapat serasi untuk mencapai mutu prestasi tiap-tiap individu.
4) Prinsip Interval
Prinsip interval sangat penting dalam rencana latihan dari yang bersifat
harian, mingguan, bulanan, tahunan yang berguna untuk pemulihan
fisik dan mental atlit dalam menjalankan latihan.
5) Prinsip Stress (Penekanan)
Stress fisik dan mental penting untuk meningkatkan prestasi, tetapi
pemberian stress terus menerus tanpa memperhatikan kondisi atlet
sangat berbahaya dan akan menibulkan hal yang negatif terhadap atlet,
misalnya : prestasi menurun, cedera, over training, takut latihan, jemu
latihan dsb.
6) Prinsip Spesialisasi (Spesifik)
Latihan harus memiliki ciri dan bentuk yang khas sesuai dengan
cabang olahraganya. Hal tersebut sesuai dengan sifat dan tuntutan tiap-
tiap cabang olahraga yang selalu berbeda-beda.
7) Prinsip Nutrisium (Gizi Olahraga) (hlm. 8-14)
Dan menurut Djoko Pekik Irianto, Paulus Pasurney dkk (2009) dalam
penyusunan dan pelaksanaan program latihan hendaknya memperhatikan prinsip-
prinsip latihan, sebagai beikut:
1) Partisipasi Aktif
Pencapaian prestasi merupakan perpaduan usaha atlet itu sendiri dan
kerja keras pelatih, sehingga keduanyalah yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan program latihan untuk menghasilkan prestasi
yang tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
2) Perkembangan Multilateral
Tahap perkembangan multilateral diletakan pada awal program
pembinaan sebelum memasuki tahapan spesialisasi, yakni pada anak
usia : 6-15 tahun, bertujuan : mengembangkan dan mengoreksi gerak
dasar (jalan, lari, lompat, loncat, lempar, tangkap).
3) Individual
Setiap atlet memiliki potensi yang berbeda-beda dan berkarakter unik,
setiap latihan menimbulkan respon yang berbeda pula.
4) Overload
Untuk meningkatkan kemampuan atlet perlu latihan dengan beban
lebih (overload), yakni beban yang diberikan cukup menantang atau
benar-benar membebani pada wilayah ambang batas kemampuan atlet
(critical point)
5) Spesifikasi
Program latihan hendaknya dirancang khusus sesuai dengan :
- Cabang olahraga (permainan, beladiri dll)
- Peran olahragawan (penjaga gawang, smasher, pitcher dll)
- Sistem gerak (anaerobik, aerobik)
- Pola gerak (close skill-open skill, siklis-siklis)
- Keterlibatan otot (otot pada organ apa saja)
- Biomotor (kekuatan, kecepatan, daya tahan dll)
6) Kembali Asal (Reversible)
Yang diatikan sebagai kemunduran kamampuan atlet yang diakibatkan
ketidak teraturan dalam menjalankan program latihan
7) Variasi
Model dan metode latihan yang monoton akan mengakibatkan
kebosanan sehingga sasaran latihan tidak dapat dicapai, untuk itu perlu
dirancang berbagai model dan metode latihan yang beranekaragam,
dengan tetap mengacu pada sasaran latihan (hlm. 1).
Sedangkan Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1993) menyarankan
agar dalam latihan sebaiknya menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1) Prinsip Beban-Lebih (Overload)
2) Prinsip Perkembangan Multi Lateral
3) Prinsip Intensitas Latihan
4) Prinsip Kualitas Latihan
5) Prinsip Berpikir Positif
6) Variasi dalam Latihan
7) Prinsip Individualisasi
8) Penetapan Sasaran (Goal Setting)
9) Prinsip Perbaikan Latihan (hlm. 130).
.
Dengan mengetahui prinsip-prinsip latihan tersebut, maka seorang pelatih
dapat melakukan penyusunan dan pelaksanaan program latihan dengan sistematis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
dan terarah, sehingga akan mendukung sang atlet dalam meningkatkan kualitas
latihan dan bisa dengan cepat meningkatkan prestasinya. Prinsip latihan adalah
merupakan dasar yang harus digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
latihan. Penerapan prinsip-prinsip latihan yang benar akan memperbesar dalam
pencapaian tujuan yang diinginkan. Keberhasilan pencapaian suatu tujuan latihan
adalah jika pada pelaksanaan latihan berpedoman pada prinsip-prinsip latihan
yang benar. Prinsip-prinsip latihan yang harus diperhatikan didalam latihan
diantaranya adalah prinsip beban lebih, prinsip perkembangan multilateral, prinsip
individual, variasi dalam latihan, dan prinsip perbaikan latihan. Jika dalam latihan
tidak berpedoman pada prinsip-prinsip latihan yang benar, maka tujuan latihan
akan sulit tercapai bahkan tidak akan tercapai.
7. Kemampuan Fisik
Kemampuan fisik adalah kemampuan fisik sesorang untuk menjalankan
pekerjaan atau beban latihan yang diberikan dengan optimal, dimana kemampuan
untuk menjalankan tugas tersebut menuntut stamina, keterampilan, kelentukan
dan kekuatan. Kemampuan fisik bagi atlet adalah syarat untuk menampilkan hasil
kerja dengan kadar tertentu, dimana semua kemampuan jasmani yang menentukan
prestasi yang realistisnya dilakukan melalui kemampuan pribadi.
Perlunya parameter tentang kemampuan fisik seorang atlit adalah
mengetahui sejauh mana kekurangan dan kelebihan yang dipunya oleh sang atlit,
karena bila seorang atlet mempunyai kemampuan fisik yang prima akan dapat
menjalankan program latihan dengan baik dan prestasi maksimalpun akan dapat
tercapai. Kualitas keadaan kemampuan fisik seorang atlet biasanya tergantung
pada: (1) Perkembangan usia (anak, remaja, dewasa, usia lanjut), (2) bawaan
organ secara genetik atau turunan dari orangtua seperti jantung dan otot, (3) serta
asupan gizi yang dimasukan dalam tubuh atlet.
Setiap cabang olahraga memerlukan status kondisi fisik yang bervariasi
antar satu dengan lainnya dan memiliki kriteria dalam mengukur kemampuan fisik
seorang atlit yang berbeda-beda, seperti yang diungkapkan Harsuki (2003) “ada
empat kemampuan dasar yang harus dipenuhi untuk setiap cabang olahraga, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
kecepatan, kekuatan, daya tahan, dan kelentukan atau fleksibilitas. Dari aspek-
aspek dominan dan empat kemampuan dasar tersebut diolah menjadi butir-butir
tes” (hlm. 318)
Adapun untuk cabang olahraga baseball/softball tes kemampuan fisik
menurut Harsuki (2003) terdiri dari: “(a) lari 30 meter, (b) loncat tegak, (c) sit-up,
(d) lari 300 meter, (e) push-up, (f) lari bolak-balik 4x5 meter, (g) duduk berlunjur
dan meraih, (h) lari 15 menit tes balke/bleep tes”. Dengan melihat hasil dari tes-
tes tersebut akan diketahui sejauh mana kemampuan fisik sang atlit, apakah baik
atau buruk. Dengan demikian pelatih akan mengetahui dimana letak masalah
kemampuan fisik pada sang atlit.
8. Prestasi
Prestasi tinggi merupakan impian atau tujuan setiap atlet yang
berkecimpung dibidang olahraganya. Kenyataan menunjukan bahwa prestasi yang
dicapai oleh daerah akan mengharumkan nama daerah serta para pemain
didalamnya dan juga pelatih yang menanganinya, apalagi bila sudah membawa
nama negara. Untuk mencapai tujuan prestasi tersebut bukan suatu pekerjaan yang
mudah, karena memerlukan waktu yang lama, sumber dana yang besar dan
prasarana dan sarana yang memadai, seperti yang diungkapkan M. Sajoto (1990)
“bahwa untuk mencapai suatu prestasi dalam olahraga, merupakan usaha yang
bener-benar harus diperhitungkan secara masak dengan suatu usaha pembinaan,
melalui suatu pembibitan secara dini, serta peningkatan melalui pendekatan ilmiah
terhadap ilmu-ilmu pengetahuan yang terkait” (hlm. 10-11).
Faktor pemain menjadi faktor utama dalam pencapain prestasi maksimal
karena pemain merupakan pelaku utama dalam suatu pertandingan. Begitu pula
dengan olahraga baseball, pemainnya dituntut menguasai ketrampilan bermain
baseball secara menyeluruh, karena tanpa ada proses pembinaan dan latihan
seorang atlit tidak akan berkembang menjadi prestasi tinggi. Tugas dan tanggung
jawab seorang pelatih dalam sebuah tim daerah baseball sangat dominan, karena
pada olahraga tim merupakan satu kesatuan dari banyak orang yang dimana
terdapat banyak watak (karakteristik) dan sifat yang beda-beda, jadi selain teknik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
pelatih juga harus bisa menguasai sikap kepemimpinan dimana bisa menyatukan
atlet-atlet tersebut menjadi satu tim utuh tanpa perbedaan dan terpecah belah.
B. Kerangka Berpikir
Baseball merupakan olahraga yang belum memasyarakat di Indonesia, itu
terlihat dari hanya beberapa daerah saja yang mempunyai tim baseball daerah, tapi
dengan banyaknya kejuaraan dan klub-klub pada setiap daerah telah membantu
olahraga ini dapat berkembang dengan cepat. Walau demikian perkembangan
olahraga baseball di Indonesia mulai disegani oleh banyak negara, dengan timnas
Baseball Indonesia pernah menjadi juara dua pada ajang SEAGAMES Jakarta-
Palembang 2011 silam.
Perkembangan suatu olahraga dibutuhkan pembinaan dan pelatihan yang
baik dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Pelaksanaan pembinaan
olahragapun perlu dukungan dari beberapa unsur,karena suatu tim olahraga akan
dapat berprestasi jika unsur-unsur pendukung dapat berjalan dengan baik dan
teratur. Unusur-unsur tersebut diantara organisasi, metode pembinaan program
latihan, prasarana dan sarana, serta para pemain dan pelatih.
Kaitannya dengan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan
baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta, dimana diketahui bahwa
olaharaga baseball di Daerah Istimewa Yogyakara terus meningkat prestasinya
dan mulai banyak diminimati. Dalam hal ini baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta dapat diketahui melalui keadaan organisasi, metode pembinaan,
program latihan, prasarana dan sarana serta para pemain dan pelatih. Kegiatan
dapat berjalan dengan baik, jika unsur-unsur tersebut berfungsi dengan baik dan
dan dapat saling menjalin kerjasama antar satu dan yang lainnya. Jika keadaan
unsur-unsur pendukung kegiatan olahraga baik maka suatu tim olahraga dapat
berkembang, sehingga prestasi yang tinggi dapat dicapai. Dengan prestasi yang
dicapai oleh organisasi olahraga dapat menunjukkan keberadaan pada tim itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
sendiri. Pelatih dan atlet merupakan subyek yang terlibat secara langsung dalam
usaha pencapaian prestasi.
Dengan mengacu pada tolak ukur di atas akan dapat diketahui seberapa
jauh perkembangan baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakrta dari tahun
2007 sampai dengan 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi dan dilakukan di Lapangan Softball
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Lapangan Baseball Universitas Gadjah
Mada (UGM) dan kantor Pengurus Provinsi PERBASASI (Perserikatan Baseball
dan Softball Amatir Seluruh Indonesia) Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan
maksud dan bertujuan pertimbangan bahwa tempat-tempat tersebut diharapkan
memberikan informasi secara lengkap dan sesuai serta dapat dilakukannya
penelitian.
2. Waktu Penelitian
Sebelumnya peneliti sudah melakukan observasi pra-penelitian. Kegiatan
penelitian dilakukan pada tanggal 15 Mei dan 16 Mei 2012. Pada tanggal 15
Mei, peneliti melakukan wawancara dengan pengurus provinsi PERBASASI
Daerah Istimewa Yogyakarta dikantor pengurus provinsi PERBASASI, dan
dilanjutkan observasi kelapangan dimana tim baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta sedang latihan, sekaligus melakukan wawancara dengan pelatih dan
pemain tim baseball. Tanggal 16 Mei, peneliti melakukan tes kemampuan fisik
pemain, dengan melakukan 8 item tes, dan untuk selanjutnya peneliti melakukan
observasi ulang.
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan, ditetapkan berdasarkan
pada tujuan dan hasil penelitian yang diharapkan. Sehingga untuk mencapai
tujuan tersebut perlu memilih pendekatan penelitian yang tepat, maka penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
ini menggunakan penelitian kualitatif karena data yang dihasilkan data deskriptif
berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Pengertian penelitina kualitatif menurut Kirk dan Miller yang dikutip oleh Lexy J.
Moleong (2000) adalah, “tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasanya dan dalam peristilahannya.” (hlm. 3)
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan berupa studi kasus karena
membahas tentang suatu perkembangan olahraga tim baseball PERBASASI
Daerah Istimewa Yogyakarta kurun waktu 2007-2012.
C. Data dan Sumber Data
Studi penelitian ilmiah harus memiliki sumber data yang jelas. Dalam
penelitian ini data diperoleh dari wawancara baik dengan pengurus, pelatih
maupun pemain, observasi langsung secara langsung dan arsip dokumen yang
berhubungan dengan tim baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2007-2012. Sebagai sumber data dalam penelitian ini yaitu tim Baseball
PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta. Sumber data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini meliputi : (1) Pembinaan dan pelatihan Tim Baseball Daerah
Istimewa Yogyakarta, (2) Keadaan Manajemen Tim Baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta, (3) Keadaan Organisasi Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta,
(4) Prasarana dan Sarana Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta, (5) Sumber
Dana Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta, (6) Keadaan pelatih, jumlah
pelatih dan atlet Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta, (7) Pelatih Tim
Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta, (8) Atlet Nasional yang dihasilkan oleh
Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta, (9) Program latihan Tim Baseball
Daerah Istimewa Yogyakarta, (10) Kemampuan fisik Atlet Tim Baseball Daerah
Istimewa Yogyakarta, (11) Lain-lain / pendukung pencapaian prestasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
D. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Agung Sunarno, R. Syaifullah D. Sihombing (2011) sampel
adalah “sejumlah kecil yang diambil dari lingkungan populasi” (hlm. 60). Dalam
menentukan sampel diharapkan sampel yang dipilih mampu mewakili
karakteristik populasi, juga harus mempertimbangkan masalah efisiensi dan
efektifitas penggunaan waktu, tenaga dan biaya. Oleh sebab itu maka penelitian
ini menggunakan cara pengambilan sampel secara selektif (proporsive sampling).
Proporsive sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memilih sampel
diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti.
E. Pengumpulan Data
Untuk dapat mengumpulkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian
menggunakan teknik sebagai berikut :
1. Observasi yaitu pengamatan secara langsung saat pembinaan tim baseball
PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta berlangsung. Teknik observasi
digunakan untuk mendapatkan berbagai data-data dari sumber data berupa
peristiwa, tempat atau lokasi, benda, dan rekaman gambar.
2. Studi dokumentasi yaitu menggali dokumen-dokumen tim baseball
PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta. Dokumen adalah setiap bahan
yang berupa tertulis ataupun lisan. Teknik studi dokumentasi merupakan suatu
penyelidikan ditujukan para penguraian dan suatu keterangan melalui sumber
atau dokumen.
3. Wawancara, yaitu menggali informasi secara langsung yang ditunjukkan
kepada : (1) Pengurus, (2) Pelatih, (2) Pemain (atlet). Wawancara harus
dilakukan dengan sangat efektif, artinya dalam waktu sesingkat-singkatnya
dapat diperoleh data sebanyak-banyaknya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
F. Validitas Data
Validitas data adalah pengujian terhadap kebenaran data yang diperoleh.
Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat
ukur yang valid tidak hanya mampu menghasilkan data yang tepat akan tetapi
juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Dalam
penelitian yang bersifat dikriptif kualitatif, validitas data dapat dilakukan melalui
triangulasi. Menurut Lexy J. Moleong (2000) menyatakan “Trianggulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.”
(hlm. 178). Jadi Trianggulasi adalah pembandingan data yang diperoleh dengan
data yang berasal dari luar dan sejenis. Trianggulasi yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan dua teknik trianggulasi, yaitu trianggulasi data dan
trianggulasi metode.
Triangggulasi data dipilih dalam penelitian ini karena peneliti
menggunakan beberapa sumber data untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Sumber data yang dimaksud adalah dari
pengurus, pelatih dan pemain.
Trianggulasi metode dalam penelitian ini digunakan sebab peneliti
menggunakan beberapa metode yang berbeda untuk memperoleh data yang
sejenis akan tetapi menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. Adapun
teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi langsung,
wawancara, dan menganalisa dokumen yang berhubungan dengan tim baseball
PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2007 – 2012.
G. Analisis Data
Menurut Lexy J. Moleong (2000) analisis data adalah proses
pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
dasar sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti yang
disarankan oleh data (hlm. 103)
Analisis data dilakukan sejak awal pengumpulan data sampai selama
pengumpulan data. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Karena
dengan analisis data dapat memberi arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan masalah penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah secara deskriptif kualitatif.
Dari semua data yang dikumpulkan masing-masing dan disusun dalam
bentuk tabel untuk dianalisis atau disimpulkan. Dari data yang telah dianalisis
akan diperoleh gambaran yang sesungguhnya mengenai variabel yang diteliti.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini diawali dengan observasi langsung mengenai objek atau
subjek yang akan diteliti, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan proposal
dengan mencari sumber atau bahan-bahan yang akan dijadikan kajian teori dalam
penelitian. Kemudian bila sudah dirasa cukup maka segera dilakukan penelitian.
Setelah data yang dibutuhkan sudah terkumpul maka dianalisis dan disusun sesuai
variabel yang diteliti kemudian dapat ditarik kesimpulan dan menyusun sebuah
laporan. Bagan (skema) prosedur penelitian :
Gambar 3.1. Bagan (skema) penelitian
Penyusunan proposal
dan persiapan
pelaksanaan penelitian
Penyempurnaan
data
Pengumpulan
data dan analisis
awal
Analisis akhir dan
penarikan
kesimpulan
Penulisan laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yaitu studi tim baseball
Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia (PERBASASI)
Daerah Istimewa Yogyakarta, data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
meliputi kepengurusan organisasi dan manajemen, pembinaan, keadaan prasarana
dan sarana, program latihan, kemampuan fisik atlet dan prestasi yang diraih. Data-
data yang telah terkumpul berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Organisasi dan Manajemen Baseball PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta
a. Organisasi PERBASASI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Segala Kegiatan olahraga agar dapat mencapai tujuan yang hendak
dicapai suatu klub olahraga diperlukan sebuah manajemen dan organisasi yang
baik dan terencana. Untuk itu organisasi olahraga harus memenuhi unsur-unsur
sebagai organisasi olahraga, sehingga dengan hal tersebut dapat mewujudkan
suatu olahraga yang sehat, baik dan berjalan dengan lancer sehingga mencapai
tujuan yang diinginkan.
Cabang olahraga permainan baseball berada dalam satu naungan yang
sama dengan olahraga softball, yaitu Perserikatan Baseball & Softball Amatir
Seluruh Indonesia atau disingkat PERBASASI. Perkembangan baseball di
Yogyakarta sama halnya dengan perkembangan baseball yang ada di
Indonesia. Baseball hadir di Yogyakarta sekitar tahun 1963, dan hanya
bertahan satu tahun yaitu sampai tahun 1964 saja, karena di Indonesia
penggemar baseball hanya sedikit ketimbang softball, sehingga hanya softball
saja yang banyak dipertandingkan dalam kalender event Pengurus Besar
PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
yang menyebabkan baseball sempat mati di Indonesia. Jadi semua kegiatan
softball dan baseball berada dalam satu naungan organisasi yaitu PERBASASI.
Pengprov PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta kemudian hadir
pada tahun 1974 setelah olahraga softball ini sempat mati selama 4 tahun di
Yogyakarta, dan olahraga baseball muncul kembali di tanah air pada tahun
1990an, dimana sebelumnya hanya olahraga softball saja yang dimainkan.
Baseball hadir kembali dengan ditandainya kejurnas baseball pra-PON (Pekan
Olahraga Nasional) di Bandung pada tahun 1992.
Seiring perkembangannya selain menaungi club-club yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta, tim baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta
tetap selalu hadir dalam undangan kejuaraan tingkat nasional yang
diselenggarakan oleh Pengurus Besar PERBASASI.
Unsur-unsur organisasi yang ada dalam Provinsi PERBASASI Daerah
Istimewa Yogyakarta adalah :
1) Pengurus
Susunan pengurus terbaru Provinsi PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta dari tahun 2009 sampai 2013 adalah sebagai berikut :
a) Pelindung : KONI DIY
b) Penasehat : Pembantu Rektor III
Bid.Kemahasiswaan UNY,
Direktur Kemahasiswaan
UGM, Pembantu Rektor III
Bid. Kemahasiswaan UPN
c) Pembina : Jhony Hartoto,
Mamak Habibullah,
Transtoto Handadari,
Wihana Kirana Jaya
d) Ketua Umum : Bagus Ardhi Baliantoro
e) Sekretaris Umum : Rumpis Agus Sudarko
f) Wakil Sekretaris Umum : Wiwit Sukmaji S
g) Sekretaris : Arnijati S
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
h) Wakil Sekretaris : Widya R
i) Bendahara Umum : B.Evi Suhartini
j) Wakil Bendahara Umum : Dwi Astuti
k) Ketua Bidang Dana Usaha : Aki Adhisakti
l) Wakil Ketua Bidang Dana Usaha : Hafid Jati Husodo
m) Ketua Bidang Organisasi : Endang Purnama
n) Wakil Ketua Bidang Organisasi : Nurcholis
o) Ketua Bidang Bina Mental : Nonny Swediati
p) Wakil Ketua Bidang Mental : Wulan Nugrahaning Tyas
q) Ketua Bidang Pelatihan : Sri Dadi
r) Wakil Ketua Bidang Pelatihan : Achyadi R
s) Ketua Bidang Prestasi : Agus Susworo
t) Komisi Teknik Baseball : Pradita Satya Ananda
u) Wakil Komisi Teknik Baseball : M.Alfanegita
v) Komisi Teknik Softball : Gunawan Pandhu Khalista
w) Wakil Komisi Teknik Softball : M.Iqball P
x) Komisi Teknik Umpire : Ufuk Herlin
y) Wakil Komisi Teknik Umpire : Hatta Martatnto
z) Komisi Teknik Scorer : Niken K
aa) Wakil Komisi Teknik Scorer : Melati
Susunan pengurus sebagian besar hanya itu-itu saja dikarenakan hanya
segelintir orang yang mau dan peduli terhadap olahraga baseball di Daerah
Istimewa Yogyakarta, banyak anggota pengurus memiliki kesibukan diluar
kepengurusan, dan jika diperhatikan ada juga atlit yang menjadi anggota
pengurus organisasi. Walau demikian dalam kepengurusan ini pengurus
PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta cukup aktif dan dibantu para
pelatih dalam menjalankan kegiatan latihan sehari – hari, walau banyak
pengurus yang memiliki kegiatan lain di organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
2) Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta
Dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
memuat ketentuan atau peraturan dalam disiplin suatu organisasi yang
harus dipatuhi oleh setiap anggota organisasi. Pada masa dimana awal
berdirinya PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta telah membuat
Anggaran Dasar dan Anggrana Rumah Tangga yang mengacu pada
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dibuat oleh PB
PERBASASI. Organisasi PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta
mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tetapi
dokumen tersebut tidak bisa dipublikasikan secara umum .
3) Rencana Kerja PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta
Program kerja merupakan program pembinaan baseball softball
yang berhubungan untuk meningkatkan kinerja seluruh unsur pembinan
dan prestasi PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta di kancah
nasional. Adapun dalam menjalankan pembinaan agar mencapai prestasi:
a) Memperjuangkan bersama secara nyata kemajuan dan
perkembangan baseball-softball di provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
b) Sebagai wadah organisasi olahraga Baseball dan Softball.
c) Membina dan menangani klub-klub yang ada di Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Selain itu rencana kerja atau program kerja yang dilaksanakan Tim
Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain :
a) Kegiatan latihan rutin
b) Kegiatan menghadapi pertandingan
c) Mengadakan event-event kejuaraan
d) Mengikuti event-event kejuaraan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
4) Sumber Dana Tim Baseball PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta
Sumber dana adalah merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam organisasi dan kegiatan olahraga prestasi. Untuk menunjang
kegiatan pembinaan PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta tidak
terlepas dari dana yang memadai. Kurangnya sumber dana merupakan
salah satu kendala klasik yang dimiliki PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta dalam pembinaan, dimana kurangnya perhatian akan olahraga
baseball yang kurang memasyarakat dan tidak sebanding dengan olahraga
sepakbola, volley, basket dan sebagainya. Sumber dana PERBASASI
Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain :
a) KONI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
b) Bantuan pengurus
c) Sponsorship
Sumber dana PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta yang
sangat minim dan tersendat-sendat. Dana dari KONI Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta merupakan sumber dana yang utama, tetapi sumber
dana tersebut dirasa belum maksimal sehingga dibantu oleh donatur-
donatur yang peduli akan olahraga ini dan bantuan sponsorship semisal
Hotel Puri Artha Yogyakarta dan sebagainya, walau ternyata masih
banyak kekurangan untuk pembiayaan kegiatan pembinaan,
b. Manajemen Baseball PERBASASI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Manajemen dibuat oleh pengurus pada setiap adanya kejuaraan atau
turnament. Masa tugas manajemen tim baseball PERBASASI Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. ditetapkan untuk satu kejuaraan atau dalam beberapa
kejuaraan dan secara periodik akan dilakukan penilaian oleh pengurus
PERBASASI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Manajemen PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat
perencanaan dan pengaturan didalam fungsi pengendalian, pengkoordinasian,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
fungsi memerintah, dan fungsi perencanaan tapi kinerjanya mengalami
kendala, seperti persoalan klasik akan pendanaan. Walau demikian pihak
manajemen PERBASASI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berusaha
memberikan kenyaman seperti penyediaan sarana-prasarana yang memadai
agar para pemain agar bisa terus bermain, berlatih dan memiliki prestasi yang
baik.
2. Pembinaan Baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta
Pembinaan dengan pola yang tepat akan dapat mengembangkan potensi
yang dimiliki sang pemain, Untuk mengembangkan prestasi diperlukan
pembinaan secara terpadu, terarah, dan berkesinambungan serta dimulai sejak
usia dini atau usia muda. Tahap-tahap yang dibutuhkan dalam olahraga prestasi
adalah tahap pelaksanaan meliputi pemassalan, pembibitan, pemanduan bakat,
dan seleksi pemain. Sedangkan pembinaan dalam Baseball PERBASASI
Daerah Istimewa Yogyakarta sudah sesuai dengan pembinaan yang baik, dan
menganggap bahwa peran pelatih sangat berpengaruh dalam meningkatkan
prestasi sang pemain, sehingga pembinaan yang dilakukan tidak hanya dari
pengurus saja tetapi pelatih juga perperan penting dalam pembinaaan. Adapun
tahap-tahap pembinaan yang dilakukan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembinaan yang dilakukan Baseball PERBASASI
Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi dalam hal usaha pemassalan,
pembibitan, pemanduan bakat (tallent scounting), dan seleksi pemain.
1) Pemassalan
Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan atau menambah pemain
tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta adalah dengan mengadakan
pertandingan antar club se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
supaya menarik perhatian dan minat orang yang melihat atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
menonton, merekrut pemain dari seleksi, dan para pemain pendatang
dikarenakan kuliah atau pindah ke Daerah Istimewa Yogyakarta.
2) Pembibitan
Usaha yang dilakukan untuk mendapat bibit pemain baseball yang
potensial, maka tim baseball Daerah Istimewa Yogyakarta membuka
dan memberi kesempatan seluas-luasnya bagi semua pemain untuk
mengembangkan bakat bermain yang dimiliki masing-masing pemain.
Adapun dengan melakukan pengamatan-pengamatan pada pemain
pemula dan dengan pemantauan disetiap event-event pertandingan.
Dengan demikian akan diperoleh bibit pemain yang potensial, yang
kemudian dibina dan dikembangkan.
3) Seleksi Pemain
Untuk mendapat pemain baseball yang dipersiapkan untuk mewakili
daerah pada kejuaraan nasional, tim baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta memilih pemain dengan melihat prestasinya, baik selama
latihan maupun kejuaraan-kejuaraan antar club yang pernah diikuti
pemain tersebut.
Disamping beberapa pembinaan di atas pengurus juga mempunyai
Program yang ingin dicapai.
Program-program tersebut meliputi :
1) Program Jangka Pendek
Program yang ingin dicapai dalam pembinaan yang dilaksanakan tim
baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu :
memasyarakatkan olahraga softball-baseball untuk mendapatkan
pemain yang potensial, memberikan pengetahuan yang lebih banyak
kepada anak didiknya, tentang pengusaan teknik permainan baseball
yang benar dan memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada
anak untuk mengenal olahraga baseball.
2) Program Jangka Panjang
Disamping program jangka pendek, Pengurus dalam hal ini
mempunyai tujuan yang lebih utama yaitu mengikuti event –event
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
seperti kejurnas antar provinsi, pra-PON, serta event - event yang
diselenggarakan PB PERBASASI, serta menarik banyak peminat
melalui kejuaraan antar club yang PERBASASI Daerah Istmewa
Yogyakarta adakan agar olahraga baseball ini banyak disukai dan
diikuti masyarakat Yogyakarta.
b. Peran Pelatih
Pada pelaksanaan pembinaan prestasi di Tim Baseball Daerah
Istimewa Yogyakarta peran pelatih sangat dirasakan bagi para pemain.
Dimana olahraga ini merupakan olahraga yang hanya sedikit dimainkan
dibandingkan olahraga seperti sepak bola, voli atau basket, jadi masih
banyak terdapat atlit-atlit baru yang belum memiliki teknik baik dan
pengalaman banyak, sehingga memerlukan pelatih yang dapat
meningkatkan prestasinya.
Dalam pembinaan peran pelatih tim baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta selalu berupaya agar para pemainnya mampu bermain dengan
baik dan benar sehingga akan menghasilkan prestasi tersendiri. Pelatih
mengajarkan teknik-teknik menyerang, bertahan dan lain-lain. Selain dalam
hal tehnik bermain pelatih juga mempunyai tugas penting yaitu memberikan
pengarahan kepada pemain agar bisa menjaga kondisi dan stamina tubuh
terutama dalam menghadapi pertandingan. Selalu memberikan motivasi ke
pemain agar giat berlatih supaya apa yang dilatih dapat terus diperbaiki dari
apa yang dirasa kurang dan berharap agar atlet dapat fokus dan melupakan
permasalahan diluar pertandingan. Menerapkan kedisiplinan dalam berlatih.
Kemudian memberikan evaluasi setelah melaksanakan latihan maupun
pertandingan, menunjukkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan atlet dan
memperbaiki pada latihan agar pada pertandingan selanjutnya tidak
melakukan kesalahan yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
c. Pelatih yang Menangani Tim Baseball PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta
Mengenai keberadaan pelatih yang ada pada tim baseball Daerah
Istimewa Yogyakarta tahun 2007 sampai dengan 2012 yang mempunyai
lisensi pelatih nasional hanya memiliki satu orang pelatih yaitu Mamak
Abdullah. Pada tahun 2007 sampai dengan 2010 pelatih Tim Baseball
Daerah Istimewa Yogyakarta dipegang oleh pelatih Pradita Satya Ananda,
tahun 2011 sampai dengan sekarang masih dipegang oleh Mamak Abdullah.
Disetiap kegiatan atau program latihan yang diberikan, pelatih selalu
didampingi oleh dua seorang atau dua orang asisten pelatih. Pada tahun ini
dimana tim baseball Daerah Istimewa Yogyakarta kepala pelatih masih
dipegang oleh Mamak Abdullah dan didampingi oleh asisten pelatih Agus
Mahendro.
3. Prasarana dan Sarana Tim Baseball PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta
Didalam berolahraga prasarana sarana juga sangat mendukung dalam
mencapai prestasi yang maksimal, dimana perlunya prasarana sarana yang
memadai dan sesuai dengan standar. Prasarana sarana adalah sumber daya
pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis bangunan/tanpa bangunan
beserta dengan perlengkapannya dan memenuhi persyaratan untuk
pelaksanaan kegiatan.
Kelancaran kegiatan tim baseball Daerah Istimewa Yogyakarta tidak
terlepas dari prasarana dan sarana yang memadai. Dengan adanya prasarana
dan sarana yang memadai, maka kegiatan pembinaan dapat berjalan dengan
baik. Namun sebaliknya jika prasarana dan sarana yang tidak memadai, maka
kegiatan pembinaan tidak dapat berjalan dengan baik.
Baik pengurus maupun atlet merasakan bahwa prasarana dan sarana
latihan baseball tim baseball Daerah Istimewa Yogyakarta adalah baik,
walaupun untuk prasarana seperti lapangan baseball PERBASASI harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
menyewa lapangan kampus UGM (Universitas Gadja Mada) dan UNY
(Universitas Negeri Yogyakarta).
Daftar peralatan yang dimiliki tim baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta adalah sebagai berikut :
Table 4.1. Daftar Peralatan Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta
No Jenis Prasara dan Sarana Jumlah
1. Tongkat pemukul (bat) 7 buah
2. Bola kulit 25 buah
3. Bola karet 25 buah
4. Perlengkapan Keamanan Penangkap (Catcher
Set)
2 buah
5. Pelindung kepala (Helmet) 5 buah
6. Glove (Milik Pengprov) 10 buah
7. Glove (milik atlet) 20 buah
8. Mesin pelempar bola (Pitching Machine) 1 buah
Berdasarkan data peralatan latihan Tim Baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta tersebut cukup memadai untuk melakukan pembinaan, dan
ditambah ada beberapa atlit yang mempunyai peralatan sendiri.
4. Program Latihan Baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta
Untuk menentukan program latihan yang ada harus mengacu pada
beberapa faktor yang mendukung keberhasilan latihan. Sehingga untuk
menghasilkan program latihan yang baik, harus mempunyai tahapan-tahapan
program latihan yang terbagi atas : (1) program latihan jangka panjang, (2)
program latihan jangka menengah dan, (3) program latihan pendek. Peranan
seorang pelatih juga mempunyai arti yang penting dalam menentukan
program latihan. Tujuan pokok dari program latihan adalah untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
meningkatkan kemampuan keterampilan pemain dan mencapai prestasi yang
maksimal.
Program latihan yang dilakukan Tim Baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta kurang terprogram dengan baik karena tidak mempunyai
tahapan-tahapan dalam program latihan. Materi yang ada dalam program
latihan Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sama dari tahun ke
tahun dan program latihan hanya dapat dijalankan 6 bulan sebelum hari
kejuaraan dimulai. Program latihan yang dibuat selama ini mengacu pada
pengalaman pelatih dan ilmu yang didapat dari penataran pelatih dan sumber
dari internet.
a. Program Latihan
Kegiatan yang dilaksanakan Tim Baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta dalam satu minggu sebanyak 5 kali latihan, yang meliputi : 5
kali latihan teknik, 3 kali latihan fisik dan sering melakukan uji coba baik
try in maupun try out dengan klub-klub yang ada di wilayah Yogyakarta dan
Provinsi daerah lain yang mau melakukan latih tanding bersama. Latihan
dilaksanakan pada pagi hari pukul 05.00 sampai 07.00 dan sore hari mulai
pukul 15.00 sampai 17.00 bahkan bisa lebih.
Kegiatan yang dilakukan di Tim Baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta terdiri dari :
1). Latihan Fisik :
a) Kekuatan
b) Daya tahan otot
c) Daya tahan kardiovaskular
d) Tenaga (power) = kekuatan x kecepatan
e) Reaksi
f) Kelincahan
g) Kelentukan
h) Stamina, koordinasi 7 item di atas dengan baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Untuk latihan berbeban para pemain Tim Baseball Daerah
Istimewa Yogyakarta melakukan latihan di ruang fitness yang
tempatnya berpondah-pindah.
2). Latihan teknik terdiri dari latihan :
a) Lempar target dan lemparan variasi gerakan
b) Lempar-tangkap antar base
c) Batting tostball (memukul bola jarak dekat)
d) Batting Longhit (memukul bola sejauh mungkin)
e) Batting pichball (memukul bola picher)
f) Tembakan variasi bola (khusus Pitcher)
g) Menangkap bola yang bergulir di bawah tanah.
h) Sliding dan stealing antar base
i) Sliding dan diving dalam menangkap bola
3). Latihan taktik dan strategi terdiri dari latihan :
a) Tipe menyerang
Dimana harus memperhatikan kode atau aba-aba yang diberikan
pelatih, seperti kode bunt, full swing dan lain sebagainya agar
taktik dan strategi sesuai dan berjalan baik tanpa kesalahan ketika
pertandingan.
b) Tipe bertahan
Memperhatikan setiap tipe pemukul, sehingga paham dan mengerti
dengan aba-aba atau kode yang diberikan captain dan pelatih,
sehingga posisi bertahan bisa sesuai dan pas dengan keadaan.
4). Mental
Pelatih maupun manajemen Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta
memberikan pengarahan serta dukungan semangat sebelum dan
sesudah latihan, dan untuk melatih mental para pemain Baseball
Daerah Istimewa Yogyakarta sering mengadakan pertandingan
persahabatan (try out) baik di dalam maupun di luar kota.
5). Kematangan Bertanding
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Guna mematangkan permainan para pemain diharapkan setelah selesai
latihan untuk melakukan latih tanding dengan sesama teman 1 tim atau
bertandig try out dan try in dengan klub atau daerah lain. Bentuk
latihan kematangan bertanding terdiri dari :
a. Pendataan dan evaluasi hasil pertandingan antar teman 1 tim
atau try out dan try in.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil latihan dan hasil
pertandingan berbeda.
c. Rencana penyusunan program latihan berikutnya.
b. Isi Materi Latihan
Dalam pelaksanaan latihan harian di Tim Baseball Daerah
Istimewa Yogyakarta terdiri dari tiga materi latihan yang meliputi bagian
pamanasan, inti, dan pendinginan. Adapun materi tersebut adalah sebagai
berikut :
1) Pemanasan
a) Lari-lari kecil (joging) mengitari lapangan
b) Stretching
2) Latihan Inti
Latihan yang dimaksud adalah latihan rutin sehari-hari yang diberikan
pelatih baik tehnik dan strategi.
3) Pendinginan
Setiap selesai latihan para pemain diharapkan melakukan gerakan
pendinginan dan kemudian diberikan evaluasi dari pelatih tentang
latihan yang baru saja dilakukan.
c. Periodesasi Latihan
Periodesasi latihan atau tahap-tahap latihan pada Tim Baseball
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah tahap persiapan pertandingan dan pada
saat pertandingan. Adapun tahap latihan tersebut adalah sebagai berikut :
1). Tahap Persiapan Pertandingan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Pada tahap ini sasaran yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :
a) Meningkatkan fisik serta ketrampilan.
b) Meningkatkan intensitas latihan.
c) Meningkatkan kemampuan menyerang dan bertahan.
d) Mengevaluasi teknik dan taktik dalam latihan.
e) Mempersiapkan kondisi fisik sebelum bertanding.
f) Persiapan mental.
Pada tahap persiapan pertandingan ini terlihat dilapangan dimana Tim
Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta sedang dalam persiapan
menghadapi kejuaran terdekat yaitu PON di Riau September tahun
2012 mendatang.
2). Tahap Pertandingan
Pada tahap ini sasaran yang hendak dicapai adalah menjaga kondisi
fisik dan memantapkan ketrampilan dan taktik pertandingan serta
mental bertanding yang kuat.
d. Prinsip-prinsip Latihan
Pada kegiatan palatihan di Tim Baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta terdapat beberapa hal yang mengidentifikasikan adanya prinsip-
prinsip dalam latihan. Adapun prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut :
1). Prinsip Individu
Dalam pemberian latihan para pelatih memberikan latihan sesuai
dengan posisi dalam tim, kemampuan dan kondisi masing-masing
pemainnya.
2). Prinsip Penambahan Beban
Pelatih melakukan penambahan bebabn secara bertahap disetiap
latihan. Para pemain melakukan latihan dengan memulai latihan yang
sederhana menuju latihan yang kompleks atau lebih sulit.
3). Prinsip Interval
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Latihan yang diberikan sehari-hari selalu diselingi dengan istirahat.
Seminggu latihan ada 2 – 3 hari libur latihan dengan hari libur yang
diselingi hari latihan.
4). Variasi Dalam Latihan
Untuk mengantisipasi kebosanan dalam latihan maka dalam setiap
latihan para pemain diberikan suatu bentuk variasi latihan, seperti
permainan futsal atau jogging di pantai
5). Prinsip Perbaikan Latihan
Dalam kegiatan latihan sehari-hari sering kali para pemain melakukan
kesalahan-kesalahan baik itu gerak maupun teknik dan strategi, maka
pelatihpun selalu membenarkan kesalahan itu dan mengharapkan
pemain agar tidak mengulangi kesalahan serupa.
5. Kemampuan fisik
Melakukan tes kemampuan fisik kepada atlet adalah untuk
membantu para pelatih yang khususnya dalam program aspek kemampuan
fisik, tentang bagaimana pentingnya parameter kemampuan fisik bagi
olahragawan, hanya atlet yang memiliki kemampuan fisik yang prima mampu
berlatih secara optimal dan dan sesuai program latihan pelatih. Dan hanya atlet
yang berlatih secara optimal yang memungkinkan perolehan prestasi optimal
pula. Ada empat kemampuan dasar yang harus dipenuhi setiap cabang
olahraga, yaitu : kecepatan, kekuatan, daya tahan dan kelentukan atau
fleksibilitas.
Berikut adalah hasil rangkaian tes kemampuan fisik cabang olahraga
baseball/softball pada Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Table 4.2. Hasil Tes Kemampuan Fisik
No Butir Tes
Atlet
Lari
300 M
Lonca
t
Tegak
Sit-up
1
menit
Lari
30 M
Push-
up
1
menit
4x5
B.B
Duduk
Meraih
Lari
15
menit
Skor
Total
1 Afif Shidqur 51.96
K
50
KS
38
S
4.79
K
28
K
14.36
S
9
KS
2950
44.25
K
2.0
(K)
2 Agung P 51.10
K
51
KS
35
K
4.77
K
20
K
14.44
S
25
S
2580
40.01
KS
2.0
(K)
3 Akbar Annas 43.55
B
53
K
38
S
4.44
S
21
K
13.82
S
3
KS
2420
38.17
KS
2.4
(K+)
4 Arfian Moh 43.95
B
58
K
45
S
4.28
B
26
K
13.64
S
17
K
3300
48.2
K
2.75
(K+)
5 Cholid C 43.27
B
39
KS
36
K
4.28
B
39
S
14.04
S
46
BS
3030
45.17
K
3.0
(S)
6 Dedi S 47.12
S
56
K
44
S
4.43
S
40
S
14.26
S
29
S
2580
40.01
KS
2.6
(K+)
7 Deni M 44.75
S
53
K
48
S
4.30
B
24
K
14.04
S
12
K
2520
39.32
KS
2.5
(K)
8 Fransiskus A 46.16
S
47
KS
46
S
4.64
S
39
S
13.98
S
44
B
2700
41.38
KS
2.6
(K+)
9 G. Pandhu K 51.86
K
46
KS
40
S
4.55
S
38
S
15.50
K
9
KS
2450
38.52
KS
2.0
(K)
10 Hardhika A 48.39
S
58
K
46
S
4.43
S
31
K
14.55
S
11
K
3000
44.8
K
2.9
(S-)
11 Jarot W 42.49
S
55
K
31
K
4.35
S
17
KS
13.53
B
13
K
3140
46.43
K
2.4
(K+)
12 Laurensius S 51.65
K
53
K
41
S
4.89
K
24
K
14.73
S
9
KS
2080
34.27
KS
2.0
(K)
13 Qodry Nur C 44.59
B
52
K
45
S
4.29
B
29
K
14.56
S
38
B
2710
41.50
KS
2.9
(S-)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
14 R. Ardina L 48.53
S
52
K
42
S
4.49
S
22
K
15.16
K
39
B
2600
40.2
KS
2.5
(K+)
15 Rizki A 46.53
S
49
KS
43
S
4.78
K
31
K
14.10
S
19
K
2560
39.78
KS
2.1
(K)
16 Tataq Efendi 53.99
K
48
KS
40
S
4.98
K
18
KS
14.05
S
19
K
2550
39.66
KS
1.9
(K-)
17 Tejo Baskoro 43.53
B
66
S
47
S
4.56
S
23
K
13.78
S
42
B
3050
45.40
K
3.0
(S)
18 Viki P 47.45
S
56
K
35
K
4.78
K
22
K
15.30
K
22
S
2820
42.76
KS
2.1
(K)
19 Wuriyana Y 43.09
B
58
K
40
S
4.41
S
36
K
13.39
B
24
S
3050
45.40
K
2.9
(S-)
20 Yudhi P 47.64
S
68
S
45
S
4,63
S
33
K
13.83
S
25
S
3320
48.5
K
2.7
(K+)
Skor total keseluruhan kemampuan fisik tim baseball PERBASASI Daerah
Istimewa Yogyakarta:
Baik Sekali (BS) = 0 orang
Baik (B) = 0 orang
Sedang (S) = 5 orang
Kurang (K) = 15 orang
Kurang Sekali (KS) = 0 orang
6. Prestasi
Dalam setiap cabang olahraga prestasi yang maksimal merupakan tujuan
utama yang harus dicapai oleh setiap klub dan pemain. Untuk mencapai
tersebut bukan suatu pekerjaan yang mudah, segala aspek seperti organisasi
yang baik, program latihan yang sesuai, prasarana sarana yang memadai serta
aspek-aspek pendukung yang harus dimiliki oleh tim agar berhasil pada
prestasi maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Table 4.3 Prestasi yang Diraih Oleh Tim Baseball PERBASASI Daerah
Istimewa Yogyakarta di Tingkat Nasional Tahun 2007-2012
No Nama Kejuaraan Tahun Peringkat
1 Kejurnas pra-PON 2007 12
2 Kejurnas Baseball Junior 2008 12
3 Kejurnas Cheetahs Cup 2009 10
4 Kejurnas pra-PON 2011 6
5 Kejurnas Walikotacup 2012 7
6 Lolos PON untuk kali pertama 2012
7 PON XVIII 2012 6
Prestasi Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun 2007 –
2012 mengalami perkembangan yang baik di panggung nasional dimana pada
tahun 2007 Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta belum bisa berbicara
banyak dalam ajang Prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional dan hanya
dianggap sebagai tim yang belum kuat. Dengan begitu Pengprov PERBASASI
Yogyakarta mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar untuk
meningkatkan prestasi baseball Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk dapat
mencapai tujuan yang maksimal, para atlet dituntut menguasai ketrampilan
bermain baseball secara menyeluruh dan baik dan para mendukung pelatih
untuk berkompeten dan mempunyai bekal pengetahuan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan tugasnya. Setelah usaha yang keras yang ditunjukkan oleh
para pelatih dan pemain, akhirnya pada Prakualifikasi Pekan Olahraga
Nasional berikutnya yaitu tahun 2011 untuk kali pertama sejak tahun 1992
diadakan kembali Kejurnas baseball, Yogyakarta berhasil menuai prestasi yang
cukup membanggakan dimana mereka berhasil masuk tim yang akan bermain
pada Pekan Olahraga Nasional ke XVIII tahun 2012 di Riau.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari data yang telah dikumpulkan dan kemudian disusun menurut
jenisnya, maka dilakukan pembahasan. Berikut ini merupakan hasil pembahasan
mengenai tim baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai
berikut :
1. Organisasi dan Manajemen Baseball PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta
a. Organisasi PERBASASI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Olahraga baseball dan softball berada dalam naungan 1
organisasi yang sama yaitu PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball
Amatir Seluruh Indonesia). Secara keorganisasian PERBASASI Daerah
Istimewa Yogyakarta terorganisasi dengan baik karena sudah sesuai
dengan unsur-unsur organisasi. Unsur-unsur organisasi tersebut
mempunyai tugas menurut jabatannya masing-masing. Namun kegiatan
organisasi pengurus provinsi PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta
dalam hal olahraga baseball kurang maksimal. Hal ini disebabkan selain
olahraga baseball kurang memasyarakat dibanding olahraga sepakbola
atau basket, dan kalender kejuaraan nasional untuk olahraga baseball yang
sangat minim, juga karena banyak anggota organisasi yang sibuk diluar
kepengurusan. Kegiatan yang dilakukan oleh setiap unsur organisasi dalam
PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta bertujuan untuk menghasilkan
kualitas kerja yang baik dan memajukan organisasi sehingga organisasi
menjadi sehat dan berjalan dengan baik. Adapun unsur organisasi dalam
PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta sudah memiliki kepengurusan,
Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), Rencana
Kerja, ada sumber pendanaan yang jelas walau dirasa masih kurang
mencukupi kesejahteraan pemain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
b. Manajemen Baseball PERBASASI Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
Manajemen tim baseball PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta dibentuk oleh pengurus dengan setiap adanya kejuaraan atau
turnament adanya kejuaraan atau tournament saja. Manajemen tim
baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta bertugas
memanajemen segala urusan yang berhubungan dengan tim kepelatihan
dan atlet atau pemain. Manajemen tim baseball PERBASASI Daerah
Istimewa Yogyakarta sudah memiliki struktur manajemen yang telah
bekerja aktif dan sesuai dengan tugas manajemen itu sendiri.
2. Pembinaan
Pembinaan yang ada pada Tim Baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta sudah sesuai dengan pembinaan yang baik, terlihat pada
pelaksanaannya pada tahap-tahap pembinaan yang dilakukan terdapat
pemassalan, pembibitan serta seleksi pemain yang baik. Dengan adanya
kejuaraan daerah atau nasional antar club di Daerah Istimewa Yogyakarta baik
yang diadakan oleh salah satu club atau PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta, akan menghasilkan pemain yang berbakat dan bisa menarik
peminat olahraga baseball lebih banyak lagi. Peran pelatih dirasa sangat
berpengaruh dalam meningkatkan prestasi sang pemain dimana sang pelatih
berupaya agar para pemainnya mampu bermain dengan baik dan benar,
dimana untuk cabang olahraga baseball bukan seperti pada olahraga umumnya
seperti sepakbola, volley atau basket dimana sang pemain telah memiliki
kemampuan dasar dalam bermain, sehingga pelatih sangat diperlukan untuk
memudahkan pemain memahami apa saja yang dirasa kurang baik, walau
pelatih yang memiliki lisensi nasional hanya satu orang tapi masih pelatih-
pelatih yang ada Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdapat pada klub-klub
yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
3. Prasarana dan Sarana
Sarana prasarana olahraga adalah semua sarana prasarana olahraga
yang meliputi semua lapangan dan bangunan olahraga beserta
perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga. Didalam
berolahraga prasarana dan sarana juga sangat mendukung agar olahraga
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Terutama untuk mencapai prestasi
yang maksimal, akan dipengaruhi adanya prasarana dan sarana yang memadai
dan sesuai dengan standar yang baik. Dengan prasaran dan sarana yang baik,
akan memberikan kemudahan bagi pelatih dalam memberikan program latihan.
Begitu pula bagi atlet akan bergairah dan bersemangat dalam melakukan
latihan. Sedangkan prasarana dan sarana yang dimiliki sudah sesuai dengan
standar untuk dipergunakan bagi para pengurus, pelatih, dan atlet. Sarana yang
digunakan dalam permainan baseball diantaranya : tongkat pemukul, bola,
glove, base, sepatu, helmet, dan perlengkapan keamanan penangkap (Catcher
Set). Hal ini terlihat dengan sarana yang sudah dimiliki secara lengkap dan
ditambah beberapa atlet yang mempunyai sarana latihan sendiri seperti glove,
sepatu dan tongkat pemukul.
4. Program Latihan
Pelatih baseball Daerah Istimewa Yogyakarta telah membuat
program latihan yang diterapkan kepada atletnya. Program latihan ini dibuat
agar kegiatan latihan dapat terstruktur dengan baik sehingga memudahkan
pelatih sendiri dan atletnya. Pelaksanaan latihanpun juga telah disesuaikan
dengan program latihan yang dibuat oleh pelatih, atlet tinggal melaksanakan
dengan disiplin dan serius. Pada program latihan tahun ini persiapan terlihat
dilapangan dimana Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta sedang dalam
persiapan menghadapi kejuaran terdekat yaitu PON di Riau September tahun
2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
5. Kemampuan Fisik
Tentang pentingnya parameter kemampuan fisik atlet gunanya
adalah mengetahui sejauh mana kemampuan fisik yang dimiliki sang pemain,
karena hanya pemain yang memiliki kemampuan fisik prima dan bagus yang
mampu berlatih secara optimal. Dan apabila sang pemain dapat berlatih secara
optimal maka memungkinkan perolehan prestasi yang optimal juga.
Kemampuan fisik atlet Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta
di tahun 2012 bisa dikatakan sangat kurang, itu terlihat pada tabel dimana dari
20 atlet terdapat hanya 5 orang saya yang masuk dalam klasifikasi penilaian
sedang, sedangkan sisanya masuk kategori klasifikasi penilaian kurang.
Mengenai data kemampuan fisik Tim Baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta dari tahun 2007 – 2011, pihak manajemen pengprov PERBASASI
Daerah Istimewa Yogyakarta tidak memilikinya, dan untuk itu data pada tahun
2012 ini pun dilakukan tes kemampuan fisik.
6. Prestasi
Meningkatnya prestasi baseball Daerah Istimewa Yogyakarta tidak
terlepas dengan mulai banyaknya peminat pada olahraga baseball dimana
sudah ada club-club yang ada di daerah tersebut, juga dimana dipengaruhi
dengan adanya sarana prasarana yang memadai dan untuk dapat bisa
melaksanakan pembinaan dengan baik sehingga program latihan pun dapat
sesuai rencana. Selain itu kualitas teknik bermain dan semangat dari pemain
juga mempengaruhi prestasi pemain, dimana dapat dilihat bahwa tiap tahun
prestasi mereka membaik, dan puncak usaha keras itu ditunjukkan oleh para
pelatih dan pemain yang pada akhirnya di Prakualifikasi Pekan Olahraga
Nasional berikutnya yaitu tahun 2011 yang diadakan di DKI Jakarata untuk
kali pertama sejak tahun 1992 dimana diadakan kembali Kejurnas baseball,
Yogyakarta berhasil menuai prestasi yang cukup membanggakan yaitu mereka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
berhasil masuk tim yang akan bermain pada Pekan Olahraga Nasional ke
XVIII tahun 2012 di Riau.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Tim Baseball PERBASASI Daerah
Istimewa Yogyakarta dari tahun 2007 sampai dengan 2012, secara keseluruhan
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Organisasi Pengprov PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta adalah cukup
baik dimana sudah memiliki unsur-unsur organisasi, seperti kepengurusan,
Aanggaran dasar-Anggaran Rumah Tangga, anggaran dana dan rencana kerja.
Dari semua unsur sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Sedangkan
manajemen tim baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta cukup
baik, dimana terus berupa memberikan apa yang dibutuhkan tim.
b. Pembinaan yang dilakukan oleh Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta
adalah cukup baik, karena dapat dilihat terlihat pada pelaksanaannya pada
tahap-tahap pembinaan yang dilakukan terdapat pemassalan, pembibitan serta
seleksi pemain yang dengan cukup baik. Dan peran pelatih yang sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan keterampilan bermain si pemain dengan baik.
c. Prasarana dan sarana yang dimiliki Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta
adalah baik, memiliki lapangan baseball yang bagus dan berstandar nasional.
Pemain juga rata-rata memiliki peralatan pribadi selain dari Pengprov
PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta, dan dari semua fasilitas tersebut
bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin.
d. Program latihan yang dilakukan Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta
terprogram dengan cukup baik, dilihat dari latihan yang sesuai dengan
program yang dibuat pelatih dan program latihan yang diberikan dapat
meningkatkan keterampilan si pemain.
e. Kemampuan fisik yang dimiliki pemain Tim Baseball Daerah Istimewa
Yogyakarta pada tahun 2012 adalah kurang, terlihat dimana hasil tes
menunjukan kemampuan fisik atlet belum sesuai yang harapkan. Dimana dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
20 atlet yang ada hanya 5 orang saja yang memilki kemammpuan sedang. Dan
dimana pihak manajemen belum mempunyai data kemampuan fisik ditiap
tahunnya.
f. Prestasi yang diraih Tim Baseball Daerah Istimewa Yogyakarta dinilai baik,
hal ini dapat dilihat dari hasil prestasi yang diperoleh dalam kejuaraan nasional
yang diikuti terus meningkat dan semangat para pemain yang terus ada untuk
menghasilkan prestasi maksimal.
B. Implikasi
Melalui penelitian ini dapat membantu memperkenalkan olahraga
baseball terhadap masyarakat dan memberikan sumbangan agar Pemprov
PERBASASI lebih memperhatikan baseball terutama di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Serta dapat menjadi reverensi pemecahan penelitian atau masalah
yang relevan terutama di bidang olaharaga baseball.
Dengan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang
olahraga baseball terutama yang berhubungan dengan tim baseball
PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta. Tentang sejarah, pelatih, program
latihan, atlet, rencana kerja, prasarana sarana, prestasi, organisasi dan sumber
dana tim baseball PERBASASI Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan
adanya kendala yang ada dalam tim baseball PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta yang ditemukan dalam penelitian ini dapat dijadikan prioritas
usulan terhadap pihak terakit agar lebih memperhatikan baseball di
Yogyakarata, agar bisa lebih berprestasi lebih baik lagi.
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang Tim Baseball PERBASASI Daerah
Istimewa Yogyakarta dari tahun 2007 sampai dengan 2012, maka dapat diajukan
beberapa saran yang berguna. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
a. Untuk para pengurus organisasi Pengprov PERBASASI Daerah Istimewa
Yogyakarta, perlu adanya pembenahan dalam kepengurusan agar dapat
meningkatkan keberadaan organisasi yang sudah lama berjalan. Dan pengurus
yang sudah diberi tanggung jawab untuk mengurus organisasi perlu
meningkatkan kualitas kerja yang selama ini belum maksimal untuk
ditingkatkan lebih maksimal karena baik dan buruknya organisasi sangat
tergantung dengan kreatif dan kedisplinan para pengurusnya.
b. Pembinaan yang telah dilaksanakan harus lebih ditingkatkan lagi, harus lebih
giat melakukan latihan karena prestasi yang didapat sangat tergantung pada
kerja keras didalam latihan, dan para pemain juga harus disiplin dan rajin
dalam mengikuti latihan-latihan yang telah diprogramkan oleh pelatih, agar
prestasi yang diraih dapat lebih baik.
c. Prasarana dan sarana yang sudah ada harus dirawat dan dipelihara dengan
baik, serta apa yang belum tersedia supaya dipikirkan pengadaanya, karena
sarana prasarana merupakan modal utama untuk melakukan latihan yang baik.
d. Kemampuan fisik atlet agar terus diadakan tiap tahun supaya program latihan
dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan dan diharapkan tiap tahun
dilakukan tes kemampuan fisik agar dapat memantau sejauh mana
perkembangan kemampuan fisik sang atlet.
e. Jangan cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai dan prestasi tersebut
supaya dijadikan suatu motifasi dalam meningkatkan prestasi pada
pertandingan mendatang yang disesuaikan pada agenda tahunan.
f. Perlunya memasyarakatkan olahraga baseball lebih giat lagi di Daerah
Istimewa Yogyakarta dengan baik agar diperoleh atlet-atlet yang berbakat dan
persaingan untuk mewakili baseball Daerah Istimewa Yogyakarta lebih ketat.