Diagosis PAK (7 Langkah)

Embed Size (px)

Citation preview

  • DIAGNOSIS PENYAKIT

    AKIBAT KERJA

  • PENYAKIT AKIBAT KERJA (Kepmenaker No. 333/1989)

    - ditemukan/didiagnosa saat

    pemeriksaan kesehatan berkala - Oleh : 1.pemeriksaan klinis

    2. pemeriksaan kondisi lingkungan kerja

  • Penyebab Penyakit Akibat Kerja

    1. Gol. Fisik - Suara : tuli

    - Radiasi : Ro penyakit darah. Kelainan kulit

    infra merah katarak

    ultraviolet conjtivitis fotoelectrica

    - Suhu : Panas Heat stroke, heat cramps

    Dingin Frostbite

    - tekanan udara : tinggi : caisson disease

    - Cahaya : silau, myopia

  • Penyebab Penyakit Akibat kerja (lanjutan )

    2. Golongan Kimia - debu : Silikosis, pneumoconosis,

    asbestosis

    - uap : metal fume fever,

    dermatitis

    - gas : H2S, Co

    - larutan : Dermatitis

    - awan/kabut : insektisida, racun jamur

  • 3. Golongan Biologis - anthrax

    - brucella (kulit)

    4. Golongan Fisiologis (ergonomi) - konstruksi mesin/tata letak/tata ruang

    - sikap badan

    5. Golongan mental psikologis - monotoni

    - hubungan kerja (stress psikis)

  • Diagnosis Okupasi

    DIAGNOSIS (Dokter Perusahaan) berdasarkan :

    1. klinis

    2. Laboratorium & pemeriksaan penunjang

    3. Data Lingkungan kerja

    Analisis riwayat pekerjaan

  • PRINSIP DIAGNOSIS

    PENYAKIT AKIBAT KERJA

    1. Tentukan diagnosa klinis

    2. Tentukan pajanan yang dialami

    3. Apa pajanan dapat menyebabkan penyakit tsb ?

    4. Apa jumlah pajanan cukup besar

    5. Apa ada faktor-faktor lain yang berpengaruh

    6. Cari kemungkinan lain

    7. Penyakit akibat kerja , atau penyakit bukan akibat

    kerja

    a. penyakit yang berhubungan dengan

    pekerjaan atau penyakit Akibat Kerja

    b. penyakit yang diperberat oleh pekerjaan

  • LANGKAH-LANGKAH

    MENENTUKAN DIAGNOSIS

    1. Riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan

    a. Riwayat Penyakit Sekarang Deskrispsikan keluhan dengan

    perjalanan penyakit

    b Riwayat Penyakit Dahulu

    c. Riwayat Pekerjaan :

    - Faktor ditempat kerja - Riwayat penyakit dan gejala

    - Riwayat pekerjaan dari dulu sampai saat

    ini (jenis kerja, waktu, lama, hasil

    produksi, bahan yang dipakai, dll)

  • RIWAYAT PEKERJAAN

    Deskripsi semua pekerjaan sec. Kronologis

    Waktu

    Lamanya bekerja per hari dan masa kerja

    Apa yang di produksi

    Bahan apa yang digunakan

    Jumlah pajanan (kuantitatif)

    APD yang digunakan

    Hubungan gejala dengan waktu kerja

    Pengaruh terhadap pekerjaan lain

    Menurut pekerja apa keluhan ada hubungan dengan

    pekerjaan

  • Langkah-langkah diagnosis (lanjutan)

    2. Pemeriksaan Klinis 3. Pemeriksaan Lab (darah urin, faeses) 4. Pemeriksaan Rontgen untuk paru-paru 5. Pemeriksaan tempat kerja - Faktor penyebab - hasil pengukuran 6. Diagnosis kerja

    Diagnosis Differensial

    7. Diagnosis Okupasi

    - ada hub WD/ dengan pekerjaan / proses kerja / ling.kerja

  • 8. TERAPI

    a. TERAPI MEDIKAMENTOSA:

    - terhadap casual (bila mungkin)

    - Pada umumnya PAK/PAHK irreversibel, sehingga terapi

    sering kali hanya secara simptomatis saja

    contoh : silicosis (irreversibel) terapi hanya

    mengatasi sesak napas , sakit dada

    Prinsip : lebih baik cegah PAK/PAHK

    b. TERAPI OKUPASI:

    - pindah ke bagian yang tidak terpapar

    - lakukan cara kerja yang sesuai dg kemampuan fisik

  • PRINSIP PENCEGAHAN

    I. PENCEGAHAN AWAL (PRIMER)

    - Penyuluhan - perilaku K3 yang baik

    - Olahraga

    II. PENCEGAHAN SETEMPAT (sekunder)

    - Pengendalian melalui undang-undang

    - pengendalian melalui administrasi/organisasi

    - pengendalian secara teknis (subsiyusi, ventilasi,

    isolasi, ventilasi, alat pelindung diri)

    III. PENCEGAHAN DINI (tertier)

    - Pemeriksaan kesehatan berkala

    IV. PENATALAKSANAAN KASUS cepat dan tepat

    V. UPAYA REHABILITASI

  • SISTIM RUJUKAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

    1. Rujukan kasus : D/, TH/, rawat

    2. Rujukan untuk dapat informasi lebih lengkap

    3. Rujukan untuk pengendalian di perusahaan

  • KESIMPULAN

    Diagnosis okupasi penting bagi dokter perusahaan & dokter yg bekerja di perusahaan

    Diagnosis okupasi sebagai dasar klaim ke

    jamsostek Diagnosis okupasi penting sebagai dasar

    terapi dan penatalaksanaan selanjutnya utk pekerja dan lingkungan kerja