Upload
faisal-ansiska
View
77
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/13/2018 di dalam sitoplasma - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/di-dalam-sitoplasma 1/12
KARBOHIDRAT
Paisal ansiska, bayu putra.p, ori sabita
5/13/2018 di dalam sitoplasma - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/di-dalam-sitoplasma 2/12
BAB I
IPENDAHULUANA
A. latar belakang
Secara biokimia karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-
keton, atau senyawayang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.
Karbohidrat mengandung gugusfungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan
banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilahkarbohidrat digunakan untuk golongan
senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitusenyawa-senyawa yang n atom
karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula
karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yangmengandung
nitrogen, fosforus, atau sulfur. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar
yangdiperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan
nutrien utamasel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah
sehingga tersedia bagiseluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan
mengambil tenaga yangtersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi
selular untuk menjalankan sel-seltubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga
berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya,termasuk asam amino dan asam lemak. Sebagainutrisi untuk manusia,1 gram
karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makananorang Asia Tenggara
termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaituantara
70±80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau
serealia(gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.
B. TujuanTujuan dari pembuatan makalah ini ialah :
1. Memenuhi tugas matakuliah biokimia
2. Mengetahui pengertian karbohidrat
3. Mengetahui kaitan antara Metabolisme Karbohidrat danDiabetes Mellitus
Paisal ansiska, bayu putra.p, ori sabita
5/13/2018 di dalam sitoplasma - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/di-dalam-sitoplasma 3/12
C. Batasan
Masalah Komplesitas masalah karbohidrat akan melelahkan dan menyita
banyak waktu, bila disaji secaramenyeluruh. Oleh karena itu penulis akan membatasi
pembahasan karbohidrat yaitu berupa pengertian karbohidrat, metabolismenya serta
keterkaitan antara metabolism karbohidrat dandiabetes mellitusD. Metode
PenyusunanMetode penyusunan dalam pembuatan makalah ini yaitu berusaha
mengumpulkan informasi darirefrensi khususnya berasal dari media web ( internet )
dan dari buku.
BAB II
Paisal ansiska, bayu putra.p, ori sabita
5/13/2018 di dalam sitoplasma - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/di-dalam-sitoplasma 4/12
ISI
A.Pengertian
Karbohidrat Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen. contoh;glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11, sellulosa
(C6H10O5)n. Rumus umum karbohidratCn(H2O)m. Karbohidrat juga dapat diartikan
polihidroksi aldehid (aldose) atau polihidroksiketon (ketose) dan turunannya atau
senyawa yang bila dihidrolisa akan menghasilkan salah satuatau kedua komponen
diatas. Karbohidrat berasal dari bahasa Jerman, yaitu Kohlenhydrate´ dandari bahasa
Perancis, yaitu ³Hydrate de Carbon´. Penamaan ini didasarkan atas komposisi unsur
karbon yang mengikat hidrogen dan oksigen dalam perbandingan yang selalu sama
seperti padamolekul air yaitu perbandingan 2 : 1. Karena komposisi yang demikian,
senyawa ini pernahdisangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880, senyawa tersebut
bukan hidrat dari karbon. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari
bahasa Arab "sakkar" artinya gula.Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis
sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat
didefinisikan sebagai suatu polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Contoh
glukosa; adalah suatu polihidroksi aldehid karena mempunyai satugugus aldehid da 5gugus hidroksil (OH). Karbohidrat memegang peranan penting dalam sistem biologi
khususnya dalam respirasi. Karbohidrat dihasilkan oleh proses fotosintesa di
dalamtanaman-tanaman berdaun hijau. Karbohidrat dapat dioksida menjadi energi,
misalnya glukosadalam sel jaringan manusia dan binatang. Fermentasi karbohidrat oleh
kamir atau mikroba laindapat menghasilkan CO2, alkohol, asam organik dan zat-zat
organik lainnya.
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi aktivitas kehidupan manusia
disamping protein dan lemak.Membekalkan tenaga bagi aktiviti harian seperti
gerakkan, pertumbuhan dan lain-lain aktiviti seldi dalam badan.
Membekalkan tenaga haba untuk memastikan suhu badan manusia kekal pada
36.9° C.Sebagaimakanan simpanan dalam haiwan dan tumbuhan Di Indonesia kira-kira
80 ± 90% kebutuhanenergi berasal dari karbohidrat, karena bahan makanan pokok yang
Paisal ansiska, bayu putra.p, ori sabita
5/13/2018 di dalam sitoplasma - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/di-dalam-sitoplasma 5/12
biasa dimakan sebagian besar mengandung komponen karbohidrat seperti beras,
jagung, sagu dan lain-lain. Sedangkan diAmerika sumber energi berasal dari
karbohidrat 46%, lemak 42% dan protein 12%.Dalam bahan-bahan pangan nabati,
karbohidrat merupakan komponen yang relatif tinggikadarnya. Beberapa zat yang
termasuk golongan karbohidrat adalah gula, dekstrin, pati, selulosa,hemiselulosa,
pektin, gum dan beberapa karbohidrat yang lain. Unsur-unsur yang membentuk
karbohidrat hanya terdiri dari karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O), kadang-
kadang juganitrogen (N). Pentosa dan hektosa merupakan contoh karbohidrat
sederhana, misalnya arabinosa,glukosa, fruktosa, galaktosa dan sebagainya.
B. Kaitan antara Metabolisme Karbohidrat dan Diabetes MellitusMetabolisme karbohidrat dan diabetes mellitus adalah dua mata rantai yang tidak
dapatdipisahkan. Keterkaitan antara metabolisme karbohidrat dan diabetes mellitus
dijelaskan olehkeberadaan hormon insulin. Diabetes mellitus adalah gangguan
metabolisme yang secara genetisdan klinis termasuk heterogen dengan menifestasi
berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Jikatelah berkembang penuh secara klinis,
maka diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan post prandial,
aterosklerotik dan penyakit vascular microangiophaty dan neurophaty.
Manifestasi klinis hiperglikemia biasanya telah bertahun-tahun mendahului
timbulnya kelainanklinis dari penyakit vascularnya. Pasien dengan kelainan toleransi
glukosa ringan ( gangguanglukosa puasa dan gangguan toleransi glukosa ) dapat tetap
berisiko mengalami komplikasidiabetes mellitus.Diabetes mellitus merupakan penyakit
endokrin yang paling lazim. Frekuensi sesungguhnyadiperoleh karena perbedaan
standar diagnosis tetapi mungkin antara 1-2% jika hiperglikemia puasa merupakan
criteria diagnosis. Penyakit ini ditandai oleh komplikasi metabolic dankomplikasi
jangka panjang yang melibatkan mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah.Penderita
diabetes mellitus mengalami kerusakan dalam produksi maupun sistem kerja
insulin,sedangkan in sangat dibutuhkan dalam melakukan regulasi metabolisme
karbohidrat. Akibatnya, penderita diabetes mellitus akan mengalami gangguan pada
metabolisme karbohidrat.
Paisal ansiska, bayu putra.p, ori sabita
5/13/2018 di dalam sitoplasma - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/di-dalam-sitoplasma 6/12
Tubuhmanusia membutuhkan energi agar dapat berfungsi dengan baik. Energi
tersebut diperoleh darihasil pengolahan makanan melalui proses pencernaan di usus. Di
dalam saluran pencernaan itu,makanan dipecah menjadi bahan dasar dari makanan
tersebut. Karbohidrat menjadi glukosa, protein menjadi menjadi asam amino, dan
lemak menjadi asam lemak. Ketiga zat makanantersebut akan diserap oleh usus
kemudian masuk ke dalam pembuluh darah dan akan diedarkanke seluruh tubuh untuk
dipergunakan sebagai bahan bakar. Dalam proses metabolisme, insulinmemegang
peranan sangat penting yaitu memasukkan glukosa ke dalam sel, untuk
selanjutnyadigunakan sebagai bahan baker. Pengeluaran insulin tergantung pada kadar
glukosa dalam darah.Kadar glukosa darah sebesar > 70 mg/dl akan menstimulasi
sintesa insulin. Insulin yang diterimaoleh reseptor pada sel target, akan mengaktivasityrosin kinase dimana akan terjadi aktivasisintesa protein, glikogen, lipogenesis dan
meningkatkan transport glukosa ke dalam otot skeletdan jaringan adipose dengan
bantuan transporter glukosa (GLUT 4)
Insulin berupa polipeptida yang dihasilkan oleh sel-sel pankreas. Insulin terdiri
atas dua rantai polipeptida. Struktu insulin manusia dan beberapa spesies mamalia kini
telah diketahui. Insulinmanusia terdiri atas 21 residu asam amino pada rantai A dan 30
residu pada rantai B Keduarantai ini dihubungkan oleh adanya dua buah rantai disulfida
(Granner, 2003). Insulin disekresisebagai respon atsa meningkatnya konsentrasi
glukosa dalam plasma darah. Konsentrasi ambanguntuk sekresi tersebut adalah kadar
glukosa pada saat puasa yaitu antara 80-100 mg/dL. Responmaksimal diperoleh pada
kadar glukosa yang berkisar dar 300-500 mg/dL. Insulin yangdisekresikan dialirkan
melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Umur insulin dalam aliran darahsangat cepat.
waktu paruhnya kurang dari 3-5 menit.Sel-sel tubuh menangkap insulin pada suatu
reseptor glikoprotein spesifik yang terdapat padamembran sel.
C. Ada 3 mekanisme yang terlibat yaitu :
a. Meningkatkan difusi glukosa ke dalam selPengangkutan glukosa ke dalam sel
melalui proses difusi dengan bantuan protein pembawa.Protein ini telah diidentifikasi
Paisal ansiska, bayu putra.p, ori sabita
5/13/2018 di dalam sitoplasma - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/di-dalam-sitoplasma 7/12
melalui teknik kloning molekular. Ada 5 jenis protein pembawatersebut yaitu
GLUT1,GLUT2,GLUT3,GLUT4,danGLUT5.
GLUT1 merupakan pengangkutglukosa yang ada pada otak, ginjal, kolon dan
eritrosit. GLUT2 terdapat pada sel hati, pankreas,usus halus dan ginjal. GLUT3
berfungsi pada sel otak, ginjal dan plasenta. GLUT4 terletak di jaringan adiposa, otot
jantung dan otot skeletal. GLUT5 bertanggung jawab terhadap absorpsiglukosa dari
usus halus. Insulin meningkatkan secara signifikan jumlah protein pembawaterutama
GLUT4. Sinyal yang ditransmisikan oleh insulin menarik pengankut glukosa ke
tempatyang aktif pada membran plasma (Gambar 2.6). Translokasi protein pengangkut
ini bergantung pada suhu dan energi serta tidak bergantung pada sintesis protein. Efek
ini tidak terjadi pada hati. b. Peningkatan aktivitas enzimPada orang yang normal, sekitar separuh dari
glukosa yang dimakan diubah menjadi energi lewatglikolisis dan separuh lagi
disimpan sebagai lemak atau glikogen. Glikolisis akan menurundalam keadaan tanpa
insulin dan proses glikogenesis ataupun lipogenesis akan terhalang.Hormon insulin
meningkatkan glikolisis sel-sel hati dengan cara meningkatkan aktivitas enzim-enzim
yang berperan. termasuk glukokinase, fosfofruktokinase dan piruvat
kinase.Bertambahnya glikolisis akan meningkatkan penggunaan glukosa dan dengan
demikian secaratidak langsung menurunkan pelepasan glukosa ke plasma darah.
Insulin juga menurunkanaktivitas glukosa-6-fosfatase yaitu enzim yang ditemukan di
hati dan berfungsi mengubahglukosa menjadi glukosa 6-fosfat. Penumpukan glukosa
6-fosfat dalam sel mengakibatkanretensi glukosa yang mengarah pada diabetes
mellitus tipe 2.Banyak efek metabolik insulin, khususnya yang terjadi dengan cepat
dilakukan denganmempengaruhi reaksi fosforilasi dan dfosforilasi protein yang
selanjutnya mengubah aktivitasenzimatik enzim tersebut. Enzim-enzim yang
dipengaruhi dengan cara ini dikemukakan padatabel 2.1. Kerja insulin dilaksanakan
dengan mengaktifkan protein kinase, menghambat proteinkinase lain atau meransang
aktivitas fosfoprotein fosfatase. Defosforilasi meningkatkan aktivitassejumlah enzim
penting. Modifikasi kovalen ini memungkinkan terjadinya perubahan yanghampir
seketika pada aktivitas enzim tersebut.Mekanisme defosforilasi enzim dilakukan
Paisal ansiska, bayu putra.p, ori sabita
5/13/2018 di dalam sitoplasma - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/di-dalam-sitoplasma 8/12
melalui reaksi kaskade yang dipicu oleh fosforilasisubstrat reseptor insulin. Sebagai
contoh adalah pengeruh insulin pada enzim glikogen sintasedan glikogen fosforilase
(King, 2007).
c. Menghambat kerja cAMPDalam menghambat atau meransang kerja suatu
enzim, insulin memainkan peran ganda. Selainmenghambat secara langsung, insulin
juga mengurangi terbentuknya cAMP yang memiliki sifatantagonis terhadap insulin.
Insulin meransang terbentuknya fosfodiesterase-cAMP. Dengandemikian insulin
mengurangi kadar cAMP dalam darah.
d. Mempengaruhi ekspresi genKerja insulin yang dibicarakan sebelumnya
semuanya terjadi pada tingkat membran plasma atau di dalam sitoplasma. Di samping
itu, insulin mempengaruhi berbagai proses spesifik dalamnukleolus. Enzimfosfoenolpiruvat karboksikinase mengkatalisis tahap yang membatasikecepatan
reaksi dalam glukoneogenesis. Sintesis enzim tersebut dikurangi oleh insulin
dengandemikian glukoneogenesis akan menurun. Hasil penelitian menunjukkan
transkripsi enzim inimenurun dalam beberapa menit setelah penambahan insulin.
Penurunan transkripsi tersebutmenyebabkan terjadinya penurunan laju sintesis enzim
ini.Penderita diabetes mellitus memiliki jumlah protein pembawa yang sangat rendah,
terutama padaotot jantung, otot rangka dan jaringan adiposa karena insulin yang
mentranslokasikannya ke situsaktif tidak tersedia. Kondisi ini diperparah pula dengan
peranan insulin pada pengaturanmetabolisme glukosa. Glikolisis dan glikogenesis
akan terhambat akan enzim yang berperandalam kedua jalur tersebut diinaktivasi
tanpa kehadiran insulin.
Sedangkan tanpa insulin, jalur metabolisme yang mengarah pada pembentukan
glukosa diransang terutama oleh glukagon danepinefrin yang bekerja melalui cAMP
yang memiliki sifat antagonis terhadap insulin. Olehkarena itu, penderita diabetes
mellitus baik tipe I atau tipe II kurang dapat menggunakan glukosayang diperolehnya
melalui makanan. Glukosa akan terakumulasi dalam plasma
darah(hiperglikemia).Penderita dengan kadar gula yang sangat tinggi maka gula
tersebut akan dikeluarkan melaluiurine. Gula disaring oleh glomerolus ginjal secara
Paisal ansiska, bayu putra.p, ori sabita
5/13/2018 di dalam sitoplasma - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/di-dalam-sitoplasma 9/12
terus menerus, tetapi kemudian akandikembalikan ke dalam sistem aliran darah melalui
sistem reabsorpsi tubulus ginjal.
Kapasitasginjal mereabsorpsi glukosa terbatas pada laju 350 mg/menit. Ketika
kadar glukosa amat tinggi,filtrat glomerolus mengandung glukosa di atas batas ambang
untuk direabsorpsi. Akibatnyakelebihan glukosa tersebut dikeluarkan melalui urine.
Gejala ini disebut glikosuria, yangmrupakan indikasi lain dari penyakit diabetes
mellitus.
Glikosuria ini megakibatkan kehilangankalori yang sangat besar (Mayes,
2003).Kadar glukosa yang amat tinggi pada liran darah maupun pada ginjal, mengubah
tekananosmotik tubuh. Secara otomatis, tubuh akan mengadakan osmosis untuk
menyeimbangkantekanan osmotik. Ginjal akan menerima lebih banyak air, sehingga penderita akan sering buangair kecil. Konsekuensi lain dari hal ini adalah, tubuh
kekurangan air.
Penderita mengalamidehidrasi (hiperosmolaritas) bertambahnya rasa haus dan
gejala banyak minum (polidipsia).Gejala yang diterima oleh penderita diabetes tipe I
biasanya lebih komplek, karena merekakadang tidak dapat menghasilkan insulin sama
sekali.
Akibatnya gangguan metabolik yangdideritanya juga mempengaruhi
metabolisme lemak dan bahkan asam amino. Penderita tidak dapat memperoleh energi
dari katabolisme glukosa. Energi adalah hal wajib yang harus dimilikioleh sel tubuh,
sehingga tubuh akan mencari alternatif substrat untuk menghasilkan energitersebut.
Cara yang digunakan oleh tubuh adalah dengan merombak simpanan lemak pada
jaringan adiposa (Gambar 2.9). Lemak dihidrolisis sehingga menghasilkan asam lemak
dangliserol. asam lemak dikatabolisme lebih lanjut dengan melepas dua atom karbon
satu persatumenghasilkan asetil-KoA.Penguraian asam lemak terus menerus
mengakibatkan terjadi penumpukan asam asetoasetatdalam tubuh.Asam asetoasetat
dapat terkonversi membentuk aseton, ataupun dengan adanyakarbondioksida dapat
dikonversi membentuk asam hidroksibutirat. Ketiga senyawa ini disebutsebagai keton
body yang terdapat pada urine penderita serta dideteksi dari bau mulut sepertiketon.
Penderita mengalami ketoasidosis dan dapat meninggal dalam keadaan koma diabetik
Paisal ansiska, bayu putra.p, ori sabita
5/13/2018 di dalam sitoplasma - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/di-dalam-sitoplasma 10/12
(Kaplan dan Pesce, 1992).Ketidaksediaan glukosa dalam sel juga mengakibatkan
terjadinya glukoneogenesis secara berlebihan.
Sel-sel hati akan meniungkatkan produksi glukosa dari substrat lain, salah satunya
adalah dengan merombak protein.
Asam amino hasil perombakan ditransaminasi sehingga dapatmenghasilkan
substrat atau senyawa antara dalam pembentukan glukosa. Peristiwa berlangsungterus-
menerus karena insulin yang membatasi glukoneogenesis sangat sedikit atau tidak
adasama sekali. Glukosa yang dihasilkan kemudian akan terbuang melalui urine.
Akibatnya, terjadi pengurangan jumlah jaringan otot dan jaringan adiposa
secara signifikan. Penderita akankehilangan berat tubuh yang hebat kendati terdapat
peningkatan selera makan (polifagia) danasupan kalori normal atau meningkat(Granner, 2003).Penderita diabetes tipe I juga mengalami hipertrigliseridemia, yaitu
kadsar trigliserida dan VLDLdalam darah yang tinggi. Hipertrigliseridemia terjadi
karena VLDL yang disintesis dandilepaskan tidak mampu diimbangi oleh kerja enzim
lipoproteinlipase yang merombaknya.Jumlah enzim ini diransang oleh rasio insulin dan
glukagon yang tinggi. Defek pada produksienzim ini juga mengakibatkan
hipersilomikronemia, karena enzim ini juga dibutuhkan dalamkatabolisme silomikron
pada jaringan adiposa.Berbeda dengan penderita diabetes tipe I, pada penderita diabetes
tipe II, ketoasidosis tidak terjadi karena penguraian lemak (lipolisis) tetap terkontrol.
Namun, pada terjadihipertrigliseridemia yang menghasilkan peningkatan VLDL tanpa
disertai hipersilomikronemia.Hal ini terjadi karena peningkatan kecepatan sintesis de
novo dari asam lemak tidak diimbangioleh kecepatan penyimpanannya pada jaringan
lemak.
Asam lemak yang dihasilkan tidak semuanya mampu dikatabolisme,
kelebihannya diesterifikasi menjadi trigliserida dan VLDL. Halini diperparah oleh
aktivitas fisik penderita diabetes mellitus tipe II yang pada umumnya sangatkurang.
Akibatnya kadar lemak dalam darah akan meningkat.
Pada penderita yang akut, akanterjadi penebalan pada pembuluh darah
terutama pada bagian mata, sehingga dapat menyebabkanrabun atau bahkan kebutaan
(Harris dan Crabb, 1992).Kelainan tekanan darah akibat kadar glukosa yang tinggi
Paisal ansiska, bayu putra.p, ori sabita
5/13/2018 di dalam sitoplasma - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/di-dalam-sitoplasma 11/12
menyebabkan kerja jantung, ginjal danorgan dalam lain untuk mempertahankan
kestabilan tubuh menjadi lebih berat. Akibatnya pada penderita diabetes akan mudah
dikenai berbagai komplikasi diantaranya penurunan sistem imunetubuh, kerusakan
sistem kardivaskular,kealinan trombosis, inflamasi, dan kerusakan sel-selendothelia
serta kerusakan otak, yang biasanya ditandai dengan penglihatan yang kabur
(Clementet al, 2004).Dampak dramatis dari diabetes mellitus terhadap kesehatan
seseorang sangatlah kompleks.Diabetes mellitus dan penyakit turunannya telah menjadi
ancaman serius. Penyakit inimembunuh 3,8 juta orang per tahun dan dalam setiap 10
detik seorang penderita akan meninggalkarena sebab-sebab yang terkait dengan
diabetes
BAB III
PENUTUP
Paisal ansiska, bayu putra.p, ori sabita
5/13/2018 di dalam sitoplasma - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/di-dalam-sitoplasma 12/12
KESIMPULAN
1. Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen.Karbohidrat terbagi menjadi 3 kelompok yaitu monosakarida, disakarida,
polisakarida.
2. Metabolisme karbohidrat dan diabetes mellitus adalah dua mata rantai yang tidak
dapatdipisahkan. Keterkaitan antara metabolisme karbohidrat dan diabetes mellitus
dijelaskan olehkeberadaan hormon insulin3. Diabetes Melitus adalah Suatu
penyakit kronis yang ditandai dengan hiperglikemia, gangguanmetabolisme
karbohidrat, lemak, protein yang berkaitan dengan berkurangnya Insulin baik
secara absolute maupun relative.
Paisal ansiska, bayu putra.p, ori sabita