Click here to load reader
Upload
neea-nurotus-saniyah
View
29
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER
I. DEFINISI
Demam Berdarah Dengue adalah demam akut yang disebabkan oleh empat
serotype virus dengue dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam
yang tinggi, manifestasi perdarahan, hepatomegali, dan tanda-tanda kegagalan
sirkulasi sampai timbulnya renjatan sebagai akibat dari kebocoran plasma yang
dapat menyebabkan kematian. (Soegeng, 2002).
II. ETIOLOGI
Virus dengue termasuk group B Arthropod borne virus ( Arboviruses ) dan
sekarang dikenal sebagai genus flavivirus, famili flaviviridae yang mempunyai 4
jenis serotype yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Infeksi dengan salah
satu serotype akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotype yang
bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotype yang lain. Serotipe
DEN-3 merupakan serotype yang dominan dan banyak berhubungan dengan
kasus berat (Sumarmo, 2002).
III. PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS DBD
Ada dua patofisiologi yang utama pada DBD :
1. Meningkatnya permeabilitas kapiler yang menghasilkan kebocoran plasma dan
ini menyebabkan hipovolemia, hemokonsentrasi, serta renjatan.
2. Adanya hemostasis yang abnormal melibatkan perubahan pembuluh darah,
trombositopenia, dan koagulopati.
Hemostasis yang abnormal menyebabkan bermacam-macam manifestasi
perdarahan. Penyebab perdarahan pada DBD sangat komplek dan mungkin
melibatkan satu atau lebih dari trombositopenia, kerusakan pembuluh darah kecil,
ganguan fungsi trombosit, dan disseminated intravascular disease (DIC).
Kerusakan trombosit dapat secara kuantitatif maupun kualitatif. Oleh karena itu,
pasien dengan trombosit kurang dari 100.000/mm3 mungkin didapat waktu
perdarahan yang memanjang. DIC terjadi pada renjatan berkepanjangan dan berat
serta menyebabkan perdarahan hebat dan irreversible shock dengan prognosis
buruk (Soegeng, 2002).
Manusia dapat terinfeksi 4 serotipe dengue selama hidup. Hampir semua
pasien DBD pernah terinfeksi dengan salah satu dari 4 serotipe virus dengue
sebelumnya, yang dikenal dengan hipotesa antibodi heterotipik (Soegeng, 2002).
Skema patogenesis DBD menurut The Secondary Heterologous Dengue
Infection Hypothesis :
IV. PENATALAKSANAAN
Terdapat 5 hal yang harus dievaluasi yaitu keadaan umum, renjatan,
kebocoran plasma, perdarahan terutama perdarahan gastrointestinal dan
komplikasi.
Pada dasarnya terapi DBD bersifat suportif yaitu mengatasi kehilangan
cairan plasma akibat peningkatan permeabilitas kapiler dan akibat perdarahan.
Adapun penatalaksanan DBD menurut derajatnya adalah sebagai berikut :
Secondary Heterologous Dengue Infection
Replikasi Virus Reaksi Antibody Anamnestik
Komplek Virus Antibodi
Agregasi Platelet Aktivasi Sistem Koagulasi Aktivasi komplemen
Aktivasi Factor Hageman
Penghancuran trombosit oleh RES
Perdarahan Hebat
Penurunan Factor Pembekuan
Koagulopati Konsumtif
Pelepasan factor 3 trombosit
Trombositopenia Permeabilitas Vaskuler Meningkat
Anafilatoksin(C3a dan C5a)
Perembesan Plasma
Shock
Kinin
Plasmin
PENATALAKSANAAN KASUS TERSANGKA
DEMAM BERDARAH DENGUE DBD (Bagan 1)
PENATALAKSANAAN KASUS DBD DERAJAD I
(Bagan 2)
DBD Derajad I
Tersangka DBD
Demam tinggi, mendadak, terus-menerus, < 7 hari tidak disertai ISPA, badan lemah/lesu
Tanda syok muntah terus menerus, kesadaran menurunKejang, muntah darah, berak darah, berak hitam
Ada kedaruratan Tidak ada kedaruratan
Periksa uji tourniquet
Uji tourniquet (-) (Rumplee Leede)
Uji Tourniquet (+) (Rumplee Leede)
Jumlah trombosit < 100.000/ul
Jumlah trombosit > 100.000/ul
Rawat jalanParasetamolKontrol tiap hari sampai demam hilang
Nilai tanda klinis & jumlah trombosit, Ht bila masih demam hari sakit ke 3
Rawat Inap
Rawat Jalan Minum banyak,Parasetamol bila perlu Kontrol tiap hari sp demam turun. Bila demam menetap periksa Hb.Ht, Trombosit.Perhatikan untuk orang tua pesan bila timbul tanda syok : gelisah, lemah, kaki tangan dingin, sakit perut, berat hitam, kencing berkurang
Lab :Hb/Ht naik dan trombosit turun
PENATALAKSANAAN KASUS DBD DERAJAD II
(Bagan 3)
Gejala klinis : demam 2-7 hari Uji tourniquet positif Lab. hematokrit tidak meningkat
trombositopeni (ringan)
Pasien Masih dapat minum Beri minum banyak 1-2 liter/hari atau 1 sd. mkn tiap 5 menit. Jenis minuman; air putih teh manis, sirup, jus buah, susu, oralitBila suhu > 38,5 derajad celcius beri parasetamolBila kejang beri obat antikonvulasif
Pasien tidak dapat minumPasien muntah terus menerus
Pasang infus NaCl 0,9%: Dekstrosa 5% (1:3) tetesan rumatan sesuai berat badan Periksa Hb, Ht, trombosit tiap 6-12 jam
Ht naik dan atau trombositopeni
Infus ganti ringer asetat(tetesan disesuaikan, lihat Bagan 3)
Perbaikan klinis dan laboratoris
Pulang
Kriteria memulangkan pasien : 1. Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik 2. Nafsu makan membaik 3. Secara klinis tampak perbaikan 4. Hematokrit stabil 5. Tiga hari setelah syok teratasi 6. Jumlah trombosit lebih dari 50.000/ml7. Tidak dijumpai distress pernafasan
DBD Derajat II
Keterangan : 1 CC = 15 Tetes
Perbaikan
DB Derajad I + perdarahan spontan Hemokonsentrasi & Trombositopeni Cairan awal RA/NaCl 0,9% atau RAD5%/NaCl 0,9 + D 5% 6 – 7 ml/kgBB/jam
Monitor Tanda Vital/Nilai Ht & trombosit tiap 6 jam
Tidak Ada Perbaikan
Tidak gelisahNadi kuat
Tek Darah stabilDiuresis cukup
(1 ml/kgBB/jam)Ht Turun
(2x pemeriksaan)
GelisahDistres pernafasan
Fre. nadi naikHt tetap tinggi/naik
Tek. Nadi < 20 mmHgDiuresis kurang/tidak
adaTanda Vital memburuk
Ht meningkatTetesan dikurangi Tetesan dinaikkan 10-15 ml/kgBB/jam
(bertahap)Perbaikan5 ml/kgBB/jam
Evaluasi 12-24 jam
Perbaikan
Tanda vital tidak stabilSesuaikan tetesan
3 ml/kgBB/jam
IVFD stop setelah 24-48 jam apabila tanda vital/Ht stabil dan
diuresis cukup
Distress pernafasan Ht Naik
Ht turun
Koloid20-30 ml/kgBB
Transfusi darah segar 10 ml/kgBB
Perbaikan
PENATALAKSANAAN KASUS DSS ATAU DBD DERAJAD III DAN IV
(Bagan 4)
DBD Derajad III & IV
Oksigenasi (berikan O2 2-4/menit) Penggantian volume plasma segera (cairan kristaloid isotonis)
RingerAsetat/ NaCl 0,9 % 10-20 ml/kgBB secepatnya (bolus dalam 30 menit)
Evaluasi 30 menit, apakah syok teratasi ? Pantau tanda vital tiap 10 menit
Cacat balans cairan selama pemberian cairan intravena
Syok tidak teratasi Syok teratasi
Kesadaran membaik Nadi teraba kuat Tekanan nadi > 20 mmHg Tidak sesak nafas / Sianosis Ekstrimitas hangat Diuresis cukup 1 ml/kgBB/jam
Kesadaran menurun Nadi lembut / tidak teraba Tekanan nadi < 20 mmHg Distres pernafasan / sianosis Kulit dingin dan lembab Ekstrimitas dingin Periksa kadar gula darah
DBD Derajad II + Kegagalan sirkulasi
Cairan & tetesan disesuaikan 10 ml/kgBB/jam
Tanda vitalTanda perdarahan
DiuresisHb, Ht, Trombosit
Lanjutkan cairan 15-20 ml/kgBB/jam
Tambahan koloid/plasma HAES/FFP
10-20 (max 30) ml/kgBBKoreksi Asidosis
evaluasi 1 jam
Syok teratasi
Evaluasi ketat
Syok belum teratasi
Stabil dalam 24 jam
Tetesan 5 ml/kgBB/jam
Tetesan 3 ml/kgBB/jam
Infus Stop tidak melebihi 48 jam
Ht turun Transfusi darah segar 10
ml/kgBB Dapat diulang sesuai kebutuhan
Ht tetap tinggi/naikKoloid
20 ml/kgBB
V. TULISAN RESEP
R/ Ringer lactate inf flab No. IV
Cum infuse set No. 1
Cum IV catheter no.22 No. 1
∫imm_________________________∂
R/ Hidroksi ethyl starches inf flab No. I
∫ imm_________________________∂
Pro : Ny. J (29 tahun)
`
PRESENTASI KASUS
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER
OLEH :Nurotus Saniyah
G9911112151
KEPANITERAAN KLINIK LAB/SMF ILMU FARMASIFAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA2012