13
Bahaya MSG bagi Kecerdasan Otak Manusia 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang, termasuk dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positif maupun negatif. Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis dan lebih ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi kesehatan konsumen yaitu dengan adanya penggunaan bahan – bahan kimia dalam produk makanan (Anonimous, 2001 dalam Fajrilina 2011). Menurut Kurniasih (2006:26) Pengertian senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia tersebut. Adanya senyawa-senyawa kimia tersebut selalu dihubungkan dengan sifat-sifat yang tidak diinginkan dan kadang-kadang beracun sehingga membahayakan kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Senyawa-senyawa kimia tersebut terdapat dalam bermacam-macam bentuk, dari garam anorganik yang sederhana sampai ke molekul besar dan kompleks. Bahaya yang ditimbulkannya pun bermacam – macam dapat berupa bahaya keracunan yang akut atau bersifat menahun dan dapat juga menimbulkan perubahan sifat(mutagen) (winarno, 2004:228). Senyawa – senyawa kimia yang menjadi salah satu bahan Page 1

Dewi Maspufah BIK(15)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dewi Maspufah BIK(15)

Bahaya MSG bagi Kecerdasan Otak Manusia

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang, termasuk

dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positif maupun negatif.

Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan, juga

meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis dan lebih ekonomis. Dampak negatif

kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi kesehatan konsumen yaitu dengan adanya

penggunaan bahan – bahan kimia dalam produk makanan (Anonimous, 2001 dalam Fajrilina

2011).

Menurut Kurniasih (2006:26) Pengertian senyawa kimia adalah zat kimia murni yang

terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur

pembentuknya dengan reaksi kimia tersebut. Adanya senyawa-senyawa kimia tersebut selalu

dihubungkan dengan sifat-sifat yang tidak diinginkan dan kadang-kadang beracun sehingga

membahayakan kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Senyawa-senyawa kimia tersebut

terdapat dalam bermacam-macam bentuk, dari garam anorganik yang sederhana sampai ke

molekul besar dan kompleks. Bahaya yang ditimbulkannya pun bermacam – macam dapat

berupa bahaya keracunan yang akut atau bersifat menahun dan dapat juga menimbulkan

perubahan sifat(mutagen) (winarno, 2004:228).

Senyawa – senyawa kimia yang menjadi salah satu bahan penting dalam kehidupan

sehari – hari adalah MSG.

winarno (2004:209)memberi pernyataan sebagai berikut.

MSG merupakan garam natrium glutamat atau mono natrium glutamat, biasanya dibuat dari gluten gandum , hasil samping gula bit, atau molase dan merupakan senyawa cita rasa. Di pasaran senyawa tersebut terdapat dalam bentuk Kristal monohidrat dan dikenal sebagai ajinomoto, sasa, miwon, Maggie, semua nama tersebut merupakan nama merk dagang untuk MSG.

Menurut fajrilina (2011) MSG merupakan penyedap rasa yang digunakan untuk

meningkatkan rasa enak atau menekan rasa yang tidak diinginkan. Penambahan MSG ini

membuat masakan seperti daging, sayur, sup berasa lebih nikmat dan gurih.

Page 1

Page 2: Dewi Maspufah BIK(15)

Winarno ( 2004:211)memberi pernyataan sebagai berikut.

MSG diproduksi secara besar-besaran diseluruh dunia. Saat ini hampir semua orang sangat bergantung pada penggunaan zat aditif ini dalam kehidupannya. Dalam industri makanan dan minuman, zat aditif merupakan faktor kunci untuk menghasilkan produk yang baik dan disenangi konsumen. sedangkan penggunanya untuk keperluan rumah tangga untuk meningkatkan cita rasa dari suatu makanan. padahal, dalam suatu penyelidikan menjelaskan bahwa timbulnya gejala CRS (Chinese Restaurant Syndrome)disebabkan oleh MSG. Pada penelitian hewan coba MSG menyebabkan kerusakan beberapa sel syaraf khususnya di bagian otak atau hipotalamus.

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut.

1) Bagaimana pengaruh MSG bila dikonsumsi dalam jangka panjang bagi tubuh manusia?

2) Apakah kandungan dari MSG sehingga dapat menyebabkan kerusakan sel syaraf otak?

3) Mengapa MSG dapat menyebabkan ketagihan?

1.3 Tujuan Makalah

Makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut.

1) Mendiskripsikan pengaruh MSG bila dikonsumsi dalam jangka panjang bagi tubuh manusia.

2) Mendiskripsikan kandungan MSG sehingga dapat menyebabkan kerusakan sel syaraf otak.

3) Mendiskripsikan pengaruh MSG yang dapat menyebabkan ketagihan.

2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian MSG

Micin (MSG) bukanlah istilah asing bagi masyarakat Indonesia, dimana bahan tersebut

merupakan metode terbaik untuk para ibu rumah tangga, pedagang makanan, produsen

pengolahan makanan ringan dan koki resto untuk menarik konsumennya, karena dengan

ditambahkannya MSG dalam menu makanan akan menambah cita rasa yang lebih nikmat.

Wakidili(2012 dalam rangkuti, 2012:2) memberi pernyataan sebagai berikut.

MSG ditemukan pertama kali oleh dr.Kikunae Ikeda seorang ahli kimia Jepang pada tahun 1909, mengisolasi asam glutamat tersebut dari rumput laut ‘kombu’ yang biasa digunakan dalam masakanJepang, kemudian dia menemukan rasa lezat dan gurih dari MSG yang berbedadengan rasa yang pernah dikenalnya, oleh karena itu, dia menyebut rasa itu dengan sebutan ‘umami’ yang berasal dari bahasa Jepang ’umai’ yang berarti enakdan lezat, rasa umami ini dapat bertahan lama, di dalamnya terdapat suatu komponen L-glutamat dan ribonukleotida. Rangsangan

Page 2

Page 3: Dewi Maspufah BIK(15)

selera dari makanan yang diberi MSG disebabkan oleh kombinasi rasa yang khas dari efeksinergis MSG dengan komponen ribonukleotida yang terdapat di dalam makanan, yang bekerja pada membran sel reseptor kecap atau lidah.

Menurut Ardyanto(2004:54) Monosodium Glutamate adalah zat penambah rasa pada

makanan yang dibuat dari hasil fermentasi zat tepung dan tetes dari gula beet atau gula tebu.

Ketika MSG ditambahkan pada makanan, maka akan memberikan fungsi yang sama seperti

Glutamate yaitu memberikan rasa sedap pada makanan. MSG sendiri terdiri dari air, sodium dan

Glutamate.

Santoso ( 1988 dalam Usu, 2011:5) memberi pernyataan sebagai berikut.

Monosodium Glutamat = monosodium -L- glutamat adalah garam natrium dari asam glutamat yang sangat luas digunakan sebagai bumbu penyedap. Glutamat banyak dijumpai dalam alam, juga terdapat dalam makanan dan tubuh manusia, baik dalam bentuk bebas maupun terikat sebagai peptida maupun protein. Glutamat yang terikat dengan protein tidak mempunyai daya penyedap seperti bentuk bebas. Jenis makanan yang mengandung banyak protein seperti ASI (air susu ibu), susu sapi, keju dan daging mengandung banyak glutamat sedangkan sebagian besar sayuran sedikit kandungan glutamatnya, tetapi ada sayuran atau buah tertentu yang mengandung banyak glutamat bebas seperti jamur-jamur, tomat, peas

Monosodium Glutamat adalah gabungan antara komponen garam sodium dan asam

glutamat–L (suatu asam amino non esensial) yang bersifat sangat larut dalam air dan akan

berdisosiasi menjadi kation garam sodium dan anion asam glutamate (Usu, 2011:5). Menurut

Winarno(2004:209) monosodium glutamate atau mono natrium glutamat adalah garam natrium

dari asam glutamat dan merupakan senyawa cita rasa.

Menurut Rangkuti (2011:1)Monosodium glutamat (MSG) merupakan garam natrium dari

asam glutamat (asam amino non-esensial) yang banyak digunakan sebagai penyedap rasa pada

makanan. MSG tersusun atas 78% Glutamat, 12% Natrium dan 10% air. Kandungan glutamat

yang tinggi itulah yang menyebabkan rasa gurih dalam segala macam masakan.

2.2 Pengaruh MSG bagi tubuh

Batasan aman mengkonsumsi MSG yang pernah dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia

WHO (World Health Organization), asupan MSG per hari sebaiknya sekitar 0-120 mg/kg berat

badan. Jadi, jika berat seseorang 50 kg, maka konsumsi MSG yang aman menurut perhitungan

tersebut 6 gr (kira-kira 2 sendok teh) per hari. Rumus ini hanya berlaku pada orang dewasa.

WHO tidak menyarankan penggunaan MSG pada bayi di bawah 12 minggu (Anonimous, 2001

Page 3

Page 4: Dewi Maspufah BIK(15)

dalam Fajrilina, 2011). Bayi maupun balita memiliki tubuh yang lebih rentan terhadap efek –

efek bahan kimia, sehingga jika takaran batas aman MSG antara orang dewasa dan balita

disamakan tentu akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan balita tersebut. Glutamat

dalam bentuk bebas seperti MSG merupakan senyawa beracun yang dapat menimbulkan

beberapa masalah kesehatan bagi tubuh salah satunya yaitu Menurunnya fungsi otak.

Menurut Rahman( 2014) dimana ketika sel-sel neuron di otak menerima senyawa

Monosodium Glutamat (MSG), mereka menjadi sangat bergairah dan meningkatkan impulsnya

sampai pada tingkat kelelahan yang sangat tinggi. Tapi, beberapa jam kemudian neuron-neuron

tersebut mati seakan-akan bergairah untuk mati. Banyaknya sel neuron yang mati, maka fungsi

otak pun bisa menurun, yang tentunya sangat berbahaya bagi perkembangan otak.

Menurut Riandini(2008:17) mengkonsumsi MSG berlebihan pada beberapa individu

dapat merusak kesetimbangan antara peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak.

(Fajrilliani, 2011) Pengaruh lain jika penggunaannya berlebihan adalah dapat menimbulkan

Chinese Restaurant Syndrome. Gejala tersebut diawali dengan kesemutan pada punggung, leher,

rahang bawah dan lengan, selain itu lengan terasa panas,wajah berkeringat,nafas sesak dan

kepala pusing.

Blaycock menyatakan(1997 dalam rangkuti, dkk :2012:30) bahwa MSG dapat

memperburuk gangguan saraf degeneratif seperti alzheimer, penyakit parkinson, autisme serta

ADD (attention deficit disorder). MSG juga meningkatkan resiko dan kecepatan pertumbuhan

sel-sel kanker.

Contoh gambar 1.1 MSG yang tersebar dipasaran sebagai berikut

Gambar 1.1 MSG yang tersebar dipasaran

2.3 Pengertian otak dan fungsi bagian – bagian otak

Otak manusia adalah organ yang menakjubkan yang menangani masing-masing fungsi dan

Page 4

Page 5: Dewi Maspufah BIK(15)

tindakan tubuh. Semua fungsi yang dilakukan tanpa kesalahan tunggal dan sebelum pernah

membuka kelopak mata. Menurut sridianti (2014) otak manusia terbagi atas beberapa bagian

besar yang memiliki fungsi masing – masing, diantaranya yaitu.

1) Cerebrum (Otak Besar)

bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex,

Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir,

analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual

(Kecerdasan intelektual atau IQ).

2) Cerebellum (Otak Kecil)

Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher

bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur

sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh.

Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang

dipelajari. 

3) Brainstem (Batang Otak)

Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar

dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini

mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu

tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu

fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya. 

4) Limbic System (Sistem Limbik)

Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju.

Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh

hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik antara

lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik

berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis,

rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori

jangka panjang.

2.4 Kandungan MSG yang dapat menyebabkan menurunnya kecerdasan otak

Berikut struktur kimia MSG Loliger (2000 dalam Usu, 2011:6)

Page 5

Page 6: Dewi Maspufah BIK(15)

Gambar 1. Struktur Kimia MSG

Usu (2011:6) memberi pernyataan sebagai berikut

Asam glutamat adalah suatu asam amino yang di dalam tubuh akan dikonversikan menjadi glutamat. Glutamat berperan sebagai neurotransmitter yang menyebabkan sel-sel neuron yang ada di otak dapat berkomunikasi antara yang satu dengan lainnya. Asam glutamat biasanya terikat pada molekul protein yang terdapat di dalam makanan, kemudian protein tersebut secara perlahan akan dipecahkan dan kemudian diserap oleh tubuh. Glutamat didalam MSG tidak terikat pada molekul protein melainkan dalam bentuk bebas. Asam amino glutamat yang terdapat di dalam otak berfungsi sebagai neurotransmitter untuk menjalarkan rangsang antar neuron. MSG Bersifat eksitotoksik bagi otak jika terakumulasi di sinaps (celah antar sel saraf). GABA (Gamma Amino Butyric Acid) juga termasuk neurotransmitter dan memiliki fungsi lain sebagai reseptor glutamatergik, sehingga bisa menjadi target dari sifat toksik glutamate.

MSG masuk ke aliran darah sebelum menuju ke otak. Setelah di otak, pada dasarnya MSG

hanya merangsang sel-sel otak untuk berpikir bahwa apa yang telah dimakan rasanya lezat.

Inilah sebabnya, mengapa seseorang sering merasa berhasrat untuk memakan makanan yang

tinggi MSG. Sayangnya, overstimulating otak seperti itu dapat menyebabkan kelelahan dan

selanjutnya yang akan terjadi adalah kematian sel-sel pada otak.

Menurut Anonimous (2001 dalam fajrilina 2011) Asam glutamat dan gamma-asam

aminobutrat mempengaruhi transmisi signal didalam otak. Asam glutamat meningkatkan

transmisi signal dalam otak, sementara gamma-asam aminobutrat menurunkannya. Oleh

karenanya, mengkonsumsi MSG berlebihan pada beberapa individu dapat merusak

kesetimbangan antara peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak.

Menurut Blaycock (1997 dalam rangkuti. dkk 2012:30), penulis buku Excitotoxins “The

Taste That Kills”, MSG adalah excitotoxin yaitu zat kimia yang merangsang dan dapat

mematikan sel-sel otak. exitotoxin itu sendiri adalah substansi yang menguasai sel hingga

mengalami kerusakan yang bertindak seperti racun.

Otak merupakan organ yang memiliki peran sangat penting dalam setiap kegiatan manusia,

Jika sel syaraf otak mengalami kerusakan akibat sifat toksik dari kandungan MSG tentu akan

Page 6

Page 7: Dewi Maspufah BIK(15)

berhubungan langsung terhadap tingkah laku dan kinerja tubuh. Kerusakan pada koneksi otak

dapat mengacaukan hingga hampir semua fungsi otak, dari kendali hormon hingga perilaku dan

kecerdasan. Penurunan fungsi otak dimulai adanya tanda – tanda gagalnya dalam menyelesaikan

beberapa tugas – tugas kompleks, otak semakin tumpul dan kecerdasan menurun(bodoh).

2.5 MSG dapat menyebabkan ketagihan

Seiring dengan berkembangnya berbagai teknologi dan ilmu pengetahuan, manusia mampu

membuat berbagai jenis zat adiktif untuk memenuhi berbagai kepentingan. Zat adiktif itu sendiri

adalah zat - zat yang pemakaiannya menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan

ketergantungan psikologis yang panjang. Zat adiktif ini juga terkandung dalam MSG sehingga

dapat menimbulkan rasa ketagihan bagi yang mengkonsumsinya. Contohnya yaitu ketika

seseorang mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG cenderung akan lahap memakan

makanan tersebut dan timbul rasa ingin makan lagi dan lagi.

Menurut ardyanto (2004:52) Glutamat di dalam MSG akan merangsang sel saraf perasa

glutamat, sehingga dapat mengenal rasa gurih. Rangsang rasa gurih yang diterima tersebut

kemudian dikirim ke otak dan membuat tubuh merasa ingin makanan terus menerus (adiktif).

Menurut wilis (2010) Efek MSG dan excitotoxins menyebabkan orang akan makan lagi setelah

makanan makanan yang mengandung MSG karena efek MSG dan excitotoxins memicu insulin,

adrenalin, penyimpanan lemak, ketagihan untuk makan.

3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, makalah ini memiliki kesimpulan sebagai berikut

1. Monosodium Glutamat(MSG) merupakan garam natrium dari asam glutamate(asam amino

non-esensial) yang dibuat dari hasil fermentasi zat tepung dan tetes dari gula beet atau gula

tebu yang banyak digunakan sebagai penyedap rasa pada makanan. Mengkonsumsi makan-

makanan yang banyak mengandung MSG akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan

diantaranya adalah menurunnya fungsi otak, Chinese Restaurant Syndrome, memperburuk

gangguan syaraf degenerative,meningkatkan resiko dan kecepatan pertumbuhan sel – sel

kanker.

2. Kandungan Excitotoxins dalam MSG merupakan zat kimia yang dapat menimbulkan

ketagihan dan bersifat racun yang dapat merusak sel syaraf otak, rusaknya sel syaraf akibat

Page 7

Page 8: Dewi Maspufah BIK(15)

MSG dapat ditandai dengan gagal – gagalnya dalam menyelesaikan tugas kompleks, otak

semakin tumpul dan menurunnya kecerdasan otak (bodoh).

3. MSG memiliki kandungan zat adiktif , dimana hal tersebut dapat menimbulkan ketagihan

bagi yang mengkonsumsinya.

3.2 Saran

Makalah ini memiliki saran sebagai berikut.

1. Kepada Masyarakat

Sebaiknya dihindari mengkonsumsi makanan – makanan yang mengandung kaya MSG,

mengganti penambah cita rasa( MSG) menjadi penyedap rasa alami yang lebih aman dan

menyehatkan seperti daun kemangi, sereh, daun jeruk nipis dll

2. Kepada BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)

Sebaiknya lebih diperketat pengawasan dalam mendistribusikan berbagai macam produk

makanan yang mengandung MSG dimana harus diketahui terlebih dahulu kadar batas

minimum kandungan MSG pada suatu produk makanan tersebut.

3. Kepada Pembaca

Penulis menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu kami

menyarankan untuk tetap terus menggali sumber-sumber yang menunjang.

DAFTAR RUJUKAN

Ardyanto, D. T. 2004. MSG dan Kesehatan : Sejarah, Efek dan Kontroversinya, (Online),

(http://eprints.uns.ac.id/713/1/MSG_dan_Kesehatan_Sejarah,_Efek_dan_Kontroversinya.pdf), diakses 28 November 2014

Fajrilina. 2011. Mengenal Bahaya MSG (Monosodium Glutamat) Terhadap Kesehatan Masyarakat, (Online), (http://blogs.unpad.ac.id/fajriliani90/2011/03/11/mengenal-bahaya-msg-monosodium-glutamat-terhadap-kesehatan-masyarakat/), diakses 11 November 2014.

Kurniasih. 2006. Waspadai Bahan Kimia Dirumah Kita. Jakarta: Visindo Media Persada.

Nursanti, R. 2008. Bahan Kimia dalam Makanan dan Minuman. Bandung: Shakti Adiluhung dengan Bee Media Indonesia.

Rahman, M, A. 2014. Monosodium Glutamat pada Makanan,(Online), (http://www.slideshare.net/Abdillah20/makalah-msg) diakses 18 November 2014

Page 8

Page 9: Dewi Maspufah BIK(15)

Sridianti. 2014. Bagian otak manusia beserta fungsinya, (Online), (http://www.sridianti.artikel.com/gambar-bagian-fungsi-otak-manusia.html) diakses 28 November 2014

Universitas Sumatra Utara. 2011. Monosodium Glutamat (MSG), (Online), (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38871/4/Chapter%20ll.pdf), diakses 18 November 2014

Winarno. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Wilis, M. 2010. Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamat Terhadap Kadar Follicle Stimulating Hormon, (Online), (http://repository.unand.ac.id/17113/1/tesis_dewi.pdf), diakses 28 November 2014

Page 9