23
DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C DENGAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SEDANG PADA MATERI BANGUN DATAR BERDASARKAN TAHAPAN BERPIKIR VAN HIELE JURNAL Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Oleh : Bayu Aji Istanto 202013099 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017

DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C DENGAN

KEMAMPUAN MATEMATIKA SEDANG PADA MATERI BANGUN DATAR

BERDASARKAN TAHAPAN BERPIKIR VAN HIELE

JURNAL

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Kristen Satya Wacana

Oleh :

Bayu Aji Istanto

202013099

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

Page 2: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi
Page 3: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi
Page 4: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi
Page 5: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi
Page 6: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C DENGAN

KEMAMPUAN MATEMATIKA SEDANG PADA MATERI BANGUN DATAR

BERDASARKAN TAHAPAN BERPIKIR VAN HIELE

Bayu Aji Istanto1, Tri Nova Hasti Yunianta2

[email protected]; [email protected]

Program Studi Pendidikan Matematika

Universitas Kristen Satya Wacana

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

tingkat berpikir geometri siswa kelas VIII yang berkemampuan matematika sedang menurut tingkatan

Van Hiele. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Tuntang dengan

kemampuan matematika sedang yang kemudian diambil 3 siswa dari 21 siswa. Proses penelitian

mengikuti tahap-tahap: (a) merumuskan indikator level berpikir geometri menurut teori Van Hiele

berdasarkan teori dan penelitian yang relevan, (b) merumuskan instrumen pendukung (tes geometri

Van Hiele dan pedoman wawancara) yang valid dan reliabel, (c) melakukan pengambilan subjek

penelitian berdasarkan hasil tes semester ganjil, (d) melakukan pengambilan data untuk mengungkap

level berpikir geometri siswa, (e) melakukan analisis data level berpikir siswa menurut teori Van

Hiele berdasarkan kemampuan geometri dan kemampuan matematika sedang, (f) melakukan

pembahasan hasil analisis, (g) melakukan penarikan kesimpulan penelitian. Berdasarkan hasil

penelitian Tes VGHT sebagai berikut: (a) subjek S1 berada pada level 0 (Pengenalan), subjek hanya

memahami mengenai sifat-sifat dari suatu bangun, (b) subjek S2 berada pada level 0 (Pengenalan),

subjek dapat menentukan sifat-sifat suatu bangun, akan tetapi masih kurang maksimal, (c) subjek S3

berada pada level 0 (Pengenalan), subjek mampu memahami dan menentukan sifat-sifat dari suatu

bangun.

Kata kunci : Level Berpikir Van Hiele, Kemampuan Geometri, Kemampuan Matematika Sedang

PENDAHULUAN

Menurut Permendikbud Nomor 22 (2006:345), matematika merupakan ilmu universal

yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai

disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Salah satu bidang ilmu yang menggunakan

kemampuan berpikir yang cukup tinggi adalah matematika dan bidang ilmu ini dipelajari di

setiap jenjang pendidikan. Suherman (2003:55) menyatakan bahwa matematika sekolah

adalah matematika yang diajarkan di sekolah, yaitu matematika yang diajarkan di pendidikan

dasar (SD dan SMP) dan pendidikan menengah (SMA atau SMK). Matematika sekolah tetap

memiliki ciri-ciri yang dimiliki matematika yaitu memilki objek kejadian yang abstrak serta

berpola pikir deduktif konsisten.

Geometri merupakan salah satu cabang ilmu matematika. Menurut Galileo (Burshill-

Hall, 2002: 21) geometri merupakan kunci untuk memahami alam. Alam di sini berarti

seluruh bentuk yang ada di dunia. Kartono (2012:5) menyatakan, berdasarkan sudut pandang

Page 7: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

psikologi, geometri merupakan penyajian abstraksi dari pengalaman visual dan spasial,

misalnya bidang, pola, pengukuran dan pemetaan. Geometri tidak hanya mengembangkan

kemampuan kognitif siswa tetapi juga membantu dalam pembentukan memori yaitu objek

konkret menjadi abstrak. Berdasarkan pendapat tersebut maka geometri merupakan materi

penting dalam pembelajaran matematika. Meskipun geometri sudah diajarkan, namun

kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa materi geometri kurang dikuasai oleh sebagian

besar siswa. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar geometri, salah

satunya pada tingkatan SMP.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam

geometri (Budiarto, 2004). Kesulitan dan kesalahan konsep pada materi geometri tidak hanya

dialami oleh siswa, tetapi juga oleh mahasiswa bahkan guru. Berdasarkan hasil penelitian

Pradika dan Murwaningtyas (2012), dalam pembelajaran geometri siswa SMP menghafal

rumus tetapi tidak mengetahui bagiamana penggunaannya dalam penyelesaian soal.

Permasalahan tersebut terjadi karena siswa tidak memahami konsep dan prinsip.

Dalam kenyataannya seperti miskonsepsi mengenai jarak dua garis sejajar dan jarak dua

bidang yang sejajar, tidak bisa menghubungkan komponen dari geometri yang diketahui pada

soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak

sudut surut serta perbandingan proyeksi pada gambar bangun ruang kubus (Hidayat, 2013).

Permasalahan pembelajaran dalam geometri dapat diselesaikan dengan memahami konsep

atau sifat-sifat dari geometri sehingga mudah dipahami dan tidak terjadi kesalahan. Konsep-

konsep geometri dapat dipahami siswa secara benar maka dapat dimanfaatkan hasil penelitian

Van Hiele (seorang guru bangsa Belanda) yaitu mengenai tahap-tahap pemahaman siswa

dalam geometri.

Adapun penelitian yang relevan terkait deskripsi berpikir geometri adalah penelitian

yang dilakukan oleh Lestariyani (2013) mengatakan tahap berpikir geometri van Hiele siswa

SMP N 2 Ambarawa berada pada level 0.Hanya sebagian kecil siswa yang berada pada level

2 yakni sebesar 5% siswa. Terdapat 1,91% siswa yang berada pada level 0. Terdapat 20,10%

siswa yang tidak level berpikirnya tidak dapat digolongkan dalam tingkatan berpikir geometri

van Hiele. Secara keseluruhan siswa SMP berada pada level 0 dan 1 berpikir geometri

berdasarkan teori van Hiele. Penelitian yang dilakukan oleh Sudarmanto (2010)

menyimpulkan bahwa berdasarkan 60 siswa SMP terdapat 1 siswa berada pada level 1, dan 5

siswa sudah dapat mencapai level 2. Belum ada siswa yang dapat mencapai level 3.

Sedangkan jika dilihat berdasarkan perbedaan gender, rata-rata nilai siswa laki laki untuk

level 0 lebih tinggi dati nilai siswa perempuan

Page 8: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Deskripsi Tahapan Berpikir Siswa SMP Kelas VIII C dengan Kemampuan Matematika

Sedang pada Materi Bangun Datar Berdasarkan Tahapan Berpikir Van Hiele”.

Teori Van Hiele

Teori belajar Van Hiele menguraikan tahap-tahap perkembangan mental anak didik

dalam bidang geometri. Menurut Van Hiele, ada tiga (3) unsur utama dalam pengajaran

geometri yaitu waktu, materi pengajaran dan metode pengajaran yang diterapkan. Jika ketiga

hal tadi ditata secara terpadu akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak didik pada

tingkatan berpikir lebih tinggi. Van Hiele juga menyatakan bahwa terdapat 5 tahap belajar

anak didik dalam belajar geometri, yaitu sebagai berikut.

1. Tahap Pengenalan

Pada tahap ini siswa dapat mempelajari nama dari suatu bangun dan mengenali

suatu bentuk secara keseluruhan. Pada tahap ini siswa sudah mulai belajar mengenali suatu

bentuk geometri secara keseluruhan, namun belum mampu mengetahui adanya sifat-sifat

dari bentuk geometri yang dilihatnya itu. Pada tahap pengenalan ini siswa hanya

diharapkan dapat menyebutkan benda- banda geometri tersebut tanpa mengetahui sifat-

sifat dari bangun-bangun tersebut.

2. Tahap Analisis

Pada tahap ini anak didik sudah mulai mengenal sifat sifat yang dimiliki benda

geometri yang diamati.Pada tahap ini siswa sudah mulai mengenal dan memahami sifat-

sifat yang dimiliki benda geometri yang diamatinya. Namun dalam tahap ini siswa belum

mampu mengetahui hubungan yang terkait antara suatu benda geometri dengan benda

geometri lainnya.

3. Tahap Pengurutan

Pada tahap ini siswa sudah mengenal bentuk geometri dan memahami sifat-sifatnya,

namun kemampuan ini belum berkembang secara penuh. Satu hal yang perlu diketahui

adalah, dalam tahap ini siswa sudah mulai mampu mengurutkan bentuk-bentuk geometri.

Siswa mengetahui ciri dari persegi dan dapat menyadari bahwa sifat tersebut juga

merupakan sifat persegipanjang, sehingga dapat dikatakan bahwa persegi adalah

persegipanjang yang keempat sisinya sama panjang.

4. Tahap Deduksi

Dalam tahap ini siswa sudah mulai mampu menarik kesimpulan secara deduktif,

yakni penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal-hal yang bersifat

Page 9: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

khusus. Pada tahap ini berpikir deduktif siswa sudah mulai tumbuh tetapi belum

berkembang dengan baik.

5. Tahap Keakuratan (Akurasi)

Dalam tahap ini siswa sudah mulai menyadari betapa pentingnya ketepatan dari

prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Tahap akurasi merupakan tahap

berpikir yang tinggi, rumit, dan kompleks.

Indikator level berpikir van Hiele

Penelitian yang dilakukan oleh Burger dan Shaugnessy (1986) menghasilkan data yang cukup

untuk menyusun suatu indikator :

Tahap Van Hiele Indikator

Tahap pengenalan 1. Siswa menggunakan sifat-sifat yang tidak tepat untuk membedakan,

mengidentifikasi, mengkarakterisasikan dan memulih bangun-bangun

geometri.

2. Siswa bergantung pada contoh-contoh visual dalam menentukan

bangun-bangun geometri.

3. Siswa mengikutsertakan sifat-sifat yang tidak relevan dalam

mengidentifikasi dan menjelaskan bangun-bangun geometri.

4. Siswa tidak dapat membayangkan bahwa banyaknya suatu jenis

bangun yang dapat digambar tak hingga.

5. Siswa melakukan pemilihan bangun yang tidak tepat dan memilih

bangun yang tidak sesuai dengan sifat-sifat yang dia sebut sendiri.

6. Siswa tidak dapat menentukan nama suatu bangun berdasarkan sifat-

sifat yang diketahui dan bergantung pada gambar.

Tahap analisis 1. Siswa membedakan bermacam-macam bangun geometri menurut

sifat-sifat komponennya

2. Siswa mengabaikan himpunan bagian diantara bangun-bangun

geometri

3. Siswa memilih bangun-bangun geometri berdasarkan satu kesamaan

sifat tertentu dan mengabaikan sifat lain

4. Siswa menyatakan suatu bangun dengan menyebutkan sifat-sifatnya

5. Siswa memperlakukan geometri seperti pada fisika, yaitu dengan

percobaan-percobaan atau dengan membuat gambar-gambar.

6. Siswa belum memahami langkah-langkah pembuktian matematika

7. Siswa mengenal sifat-sifat geometri dari objek-objek fisik

Tahap pengurutan 1. Siswa dapat mendefinisikan bangun geometri secara lengkap

2. Siswa mampu mendefinisikan dengan bahasa sendiri,

3. Secara eksplisit bergantung pada definisi-definisi

4. Siswa mampu memahami bentuk kesebangunan dari suatu definisi

5. Siswa memahami susunan bangun-bangun secara logis, termasuk

himpunan bagian

6. Siswa memilih bangun-bangun geometri menurut ifat-sifat yang benar

secara matematika

7. Siswa mampu menggunakan pernyataan “jika..., maka...”

Page 10: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

8. Siswa memahami bahwa banyaknya suatu jenis bangun adalah tak

hingga banyak

Tahap deduksi 1. Siswa berusaha untuk merumuskan pernyataan-pernyataan atau soal-

soal itu kedalam bahasa yang lebih eksak.

2. Siswa sering membuat dugaan dan berusaha membuktikannya secara

deduktif

3. Siswa bergantung kepada bukti-bukti untuk merumuskan nilai

kebenaran suatu pernyataan matematika

4. Siswa secara emplisist menerima postulat-postulat geometri Euclide

Bangun Datar

Negoro (2010: 18-19) mengatakan bahwa bangun datar ialah bangun yang dibuat atau

dilukis pada permukaan datar, contohnya bangun berisi empat disebut dengan bangun datar

karena seluruh bangun terletak dalam bidang yang datar. Ditinjau dari segi sisinya bangun

datar dapat digolongkan menjadi dua jenis, yakni bangun datar bersisi lengkung dan lurus.

Menurut Roji (1997) Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh

garis-garis lurus atau lengkung. Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata

yang mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar namun tidak mempunyai tinggi atau

tebal. Bangun datar memiliki unsur-unsur sebagai berikut, a) Sisi merupakan garis yang

membentuk saling terhubung dan membentuk sebuah bangun ruang. Sisi ini membatasi luas

daerah dari bangun tersebut ; b) Sudut merupakan daerah yang dibentuk oleh dua buah garis

yang bertemu kedua pangkalnya; c) Diagonal merupakan garis yang menghubungkan suatu

sudut dengan sudut lainnya yang saling berhadapan di dalam bangun datar.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam hal ini analisis yang akan

disampaikan adalah mengenai deskripsi dari sesuatu hal, yaitu level berpikir geometri siswa

menurut teori van Hiele. Menurut Sugiyono (2012:13) bahwa metode penelitian kualitatif

adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi objek yang alalmiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana

peneliti adalah sebagai instrument kunci.

Subjek penelitian ini adalah 3 siswa kelas VIII C SMP N 1 Tuntang dengan

kemampuan matematika sedang, yang diambil menggunakan teknik purposive sampling

dari 21 siswa kelas tersebut untuk disesuaikan dengan tujuan penelitian. Pertimbangan

pengambilan subjek dalam penelitian ini berdasarkan hasil tes semester ganjil.

Page 11: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini dengan mengadopsi Van Hiele Geometry Test

(VHGT) yang di modifikasi dengan menambahkan alasan atas jawaban yang dipilih , VGHT

dikembangkan oleh Usiskin (1982) pada CDASSG Project yang kemudian diterjemahkan

ke dalam bahasa Indonesia. Instrumen berupa soal pilihan ganda sebanyak 25 butir yang

dibagi dalam 5 subtest. Masing-masing subtes mewakili satu tahap Van Hiele. Setiap subtes

terdiri dari lima butir soal pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban. Data hasil tes diubah

dalam bahasa numerik. Setiap nomor benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0. Siswa

dianggap telah lulus suatu tahap jika memenuhi kriteria yakni minimal mengerjakan benar 3

dari 5 butir.

Tahap penelitian secara umum terdiri dari persiapan, pelaksanaan dan pelaporan.

Sedangkan teknik keabsahan data dalam penelitian ini dilakuakan dengan menggunakan

triangulasi teknik yaitu observasi berperan serta (participant observation), wawancara mendalam

(in depth interview), dan dokumentasi (Sugiyono, 2013: 309).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Tuntang pada kelas VIII C. Peneliti

mengambil subjek kelas VIII C terdiri dari 3 siswa dengan kemampuan matematika sedang.

Dari 3 subjek nantinya akan diberikan lembar tes untuk memperoleh data berupa hasil

jawaban subjek. Setelah dilakukan tes selanjutnya akan dilakukan wawancara terhadap

subjek untuk mengetahui alasan subjek dalam menjawab soal tes tersebut. Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan berpikir siswa SMP mengenai materi geometri

berdasarkan tahapan berpikir Van Hiele. Instrumen soal yang digunakan merupakan soal

yang dibuat oleh Prof. Usiskin dimana terdapat 25 soal, dalam 25 soal tersebut dibagi dalam

5 level berpikir yaitu pada soal nomor 1 sampai 5 merupakan soal level 0 (Pengenalan), soal

nomor 6 sampai 10 merupakan soal level 1(Analisis), untuk soal nomor 11 sampai 15 adalah

soal pada level 2 (Pengurutan), pada soal nomor 16 sampai 20 merupakan soal level

3(Deduksi) dan soal nomor 21 sampai 25 merupakan soal pada level 4(Akurasi). Subjek

dapat dikatakan lolos pada setiap level apabila subjek dapat menjawab dengan benar 3 dari 5

soal yang ada dalam setiap level, misalkan subjek A menjawab 20 soal secara benar dari 25

soal yang ada dan subjek salah dalam menjawab soal nomor 13, 14, 15, 17 dan 20 maka

subjek A dinyatakan hanya mencapai level 1.

Adapun data kategori subjek yang digunakan adalah sebagi berikut:

Tabel 1

Kategori Subjek

Page 12: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

Nama Kategori Jumlah

S1 Sedang 1

S2 Sedang 1

S3 Sedang 1

Subjek dipilih berdasarkan nilai ulangan harian siswa, dengan membagi 20% maka

nilai siswa kelas VIII C dapat dikategorikan menjadi 5 kategori yaitu 20% kategori rendah,

20% kategori agak rendah, 20% kategori sedang, 20% agak sedang dan 20% kategori tinggi.

Berikut ini deskripsi tahapan berpikir pada materi geometri berdasarkan tahapan Van Hiele

dari ketiga subjek.

Deskripsi Tahapan Berpikir subjek S1:

Tabel Jawaban Soal Tes

Subjek S1

No Jawaban Keterangan

Jawaban

Tahapan Berpikir

Van Hiele

Keterangan

1 B Benar

Level 0 (Pengenalan) √

2 D Benar

3 C Benar

4 B Benar

5 C Salah

6 C Salah

Level 1 (Analisis) X

7 A Salah

8 E Salah

9 C Benar

10 C Salah

11 B Salah

Level 2 (Pengurutan) X

12 E Salah

13 E Salah

14 C Salah

15 C Salah

16 A Salah

Level 3 (Deduksi) X

17 B Salah

18 C Salah

19 A Salah

20 E Salah

Page 13: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

21 A Salah

Level 4 (Akurasi) X

22 E Salah

23 C Salah

24 E Salah

25 D Salah

Deskripsi pekerjaan subjek S1

Level 0 (Pengenalan)

Pada soal nomor 1 subjek S1 dapat menjawab soal dengan tepat, alasan yang diberikan

subjek adalah karena sifat persegi adalah semua sisinya sama. Dapat disimpulkan bahwa

pemahaman subjek S1 mengenai bangun persegi sudah baik. Berikut ini gambar jawaban

subjek S1:

Gambar pekerjaan subjek S1 nomor 1

Pada soal nomor 2 subjek S1 sudah dapat memahami mengenai bangun segitiga dengan

dapat menyebutkan bahwa bangun segitiga hanya mempunyai tiga sudut bukan empat sudut.

Berikut ini transkrip wawancara terhadap subjek S1:

Berdasarkan jawaban dan wawancara terhadap subjek dapat disimpulkan bahwa

pemahaman mengenai bangun segitiga dan segiempat sudah baik.

Pada soal nomor 3 subjek S1 dapat menjawab soal dengan tepat dan alasan yang

diberikan oleh subjek adalah salah satu sifat persegi panjang adalah mempunyai 4 sudut siku,

Page 14: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

mempunyai diagonal yang sama panjang dan sisi berhadapan mempunyai panjang yang sama.

Penelitipun menanyakan untuk gambar yang bukan merupakan persegi panjang adalah

gambar bangun apa, subjek dapat menyebutkan bahwa gambar itu merupakan bangun

trapesium.

Subjek S1 pada soal nomor 4 dapat menjawab dengan tepat dengan alasan yang

diberikan adalah karena sifat persegi itu mempunyai 4 sisi yang sama, subjekpun dapat

menjelaskan bahwa gambar F merupakan persegi panjang, gambar H merupakan jajargenjang

dan gambar I adalah belah ketupat. Berdasarkan alasan tersebut dapat disimpulkan bawa

subjek S1 sudah mempunyai pemahaman yang baik mengenai bangun peresgi.

Pada soal nomor 5 subjek S1 tidak dapat menjawab soal dengan tepat, alasan yang

diberikan subjek adalah karena bangun J dan M memiliki sifat jajargenjang dan subjek dapat

menjelaskan sifat-sifat dari bangun jajargenjang yaitu memiliki 4 sudut dan sisi yang

berhadapan sama panjang. Berdasarkan alasan yang diberikan subjek pada saat wawancara

dapat disimpulkan bahwa pemahaman subjek S1 terhadap bangun jajargenjang sudah baik

akan tetapi jawaban subjek tidak tepat.

Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara yang dilakukan terhadap subjek S1 dapat

disimpulkan bahwa subjek hanya mencapai level 0 (Pengenalan), karena subjek S1 hanya

dapat menjawab dengan benar pada nomor 1 sampai 4 yang mana merupakan soal pada level

0 dan memenuhi syarat lolos level tersebut yaitu dengan menjawab minimal 3 soal dengan

benar dari 5 nomor yang ada dalam setiap level. Subjek S1 belum mencapai level 1, 2, 3 dan

4 karena jawaban subjek pada setiap level tersebut tidak memenuhi syarat lolos pada setiap

level.

Deskripsi Tahapan Berpikir subjek S2

Tabel Jawaban Soal Tes

Subjek S2

No Jawaban Keterangan

Jawaban

Tahapan Berpikir

Van Hiele

Keterangan

1 B Benar

Level 0 (Pengenalan) √

2 D Benar

3 C Benar

4 D Salah

5 A Salah

Page 15: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

6 D Salah

Level 1 (Analisis) X

7 A Salah

8 E Salah

9 C Benar

10 C Salah

11 B Salah

Level 2 (Pengurutan) X

12 E Salah

13 E Salah

14 C Salah

15 C Salah

16 A Salah

Level 3 (Deduksi) X

17 B Salah

18 C Salah

19 A Salah

20 A Salah

21 A Salah

Level 4 (Akurasi) X

22 E Salah

23 C Salah

24 C Salah

25 D Salah

Deskripsi Pekerjaan subjek S2

Level 0 (Pengenalan)

Pada soal nomor 1 subjek S2 dapat menjawab soal dengan tepat, subjek dapat

mengetahui manakah yang merupakan bangun persegi dengan dapat menyebutkan sifat-sifat

dari bangun persegi. Berikut ini transkrip wawancara terhadap subjek S2:

Transkrip wawancara subjek S2 no 1

Page 16: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman subjek S2

terhadap bangun persegi sudah baik, terbukti dengan subjek mengetahui sifat-sifat dari

bangun persegi.

Sedangkan pada soal nomor 2, subjek S2 dapat menjawab dengan tepat dan alasan yang

disebutkan subjek mengenai bangun segitiga yaitu dengsn dapat menyebutkan sifat dari

bangun segitiga tersebut diantaranya memiliki 3 sisi dan 3 sudut sedangkan gambar yang lain

bukan merupakan bangun segitiga. Pemahaman subjek S2 terhadap bangun segitiga sudah

baik, berikut ini transkrip wawancara terhada subjek S2 untuk soal nomor 2 :

Transkrip Wawancara subjek S2 no 2

Pada soal nomor 3, subjek S2 dapat memahami mengenai bangun persegi panjang dan

jawaban subjek pada soalpun sudah tepat terbukti dengan dapat menyebutkan manakah yang

merupakan persegi panjang dan mana yang merupakan trapesium. Berikut ini gambar

pekerjaan subjek S2 dan transkrip wawancaranya :

Gambar Pekerjaan Subjek S2 no 3

Page 17: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

Transkrip Wawancara subjek S2 no 3

Pada soal nomor 4 subjek S2 menjawab soal dengan tidak tepat, alasan yang diberikan

oleh subjek S2 ialah karena bangun G dan I memiliki sisi-sisi yang sama panjang yaitu

memiliki 4 buah sudut siku-siku dan panjang sisi-sisinya sama. Berdasarkan jawaban dari

subjek S2 dapat dinyatakan bahwa pemahaman subjek terhadap bangun persegi panjang

sudah baik, akan tetapi jawaban subjek tidak tepat.

Sedangkan jawaban subjek S2 pada soal nomor 5 adalah tidak tepat dan ketika subjek

ditanya mengenai alasan menjawab jawaban tersebut ialah karena hanya pada gambar J yang

memiliki sifat-sifat jajargenjang, namun disaat subjek di tanya mengenai sifat-sifat

jajargenjang ia menjawab lupa. Berdasarkan jawaban tersebut subjek S2 belum memiliki

pemahaman yang baik terhadap bangun jajargenjang.

Berdasarkan deskripsi diatas, dapat disimpulkan bahwa subjek S2 hanya lolos pada

level 0 (Pengenalan). Subjek hanya dapat menjawab dengan benar pada soal nomor 1 sampai

3, sehingga sudah memenuhi syarat lolos pada level tersebut. Sedangkan untuk level 1 subjek

hanya dapat menjawab 1 soal dengan benar yaitu soal nomor 9 dan untuk level 2, 3 dan 4

subjek tidak dapat menjawab satupun jawaban dengan benar sehingga subjek S2 dinyatakan

hanya mencapai level 0.

Deskripsi Tahapan Berpikir subjek S3

Tabel Jawaban Soal Tes

Subjek S3

No Jawaban Keterangan

Jawaban

Tahapan Berpikir

Van Hiele

Keterangan

1 B Benar

Level 0 (Pengenalan) √ 2 D Benar

3 C Benar

Page 18: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

4 B Benar

5 E Benar

6 A Salah

Level 1 (Analisis) X

7 C Salah

8 E Salah

9 C Benar

10 C Salah

11 B Salah

Level 2 (Pengurutan) X

12 E Salah

13 E Salah

14 C Salah

15 C Salah

16 A Salah

Level 3 (Deduksi) X

17 B Salah

18 C Salah

19 A Salah

20 D Benar

21 A Salah

Level 4 (Akurasi) X

22 E Salah

23 C Salah

24 E Salah

25 D Salah

Deskripsi Pekerjaan subjek S3

Level 0 (Pengenalan)

Pada soal nomor 1 subjek S3 dapat menjawab soal dengan tepat, alasan yang diberikan

oleh subjek ialah karena bangun K adalah segitiga siku-siku dan bangun M adalah persegi

panjang. Berdasarkan jawaban tersebut dapat disimpulkan bahwa subjek S3 mempunyai

pemahaman konsep tentang bangun persegi, segitiga dan persegi panjang.

Subjek S3 pada soal nomor 2 dapat menjawab dengan tepat dengan memberikan alasan

bahwa bangun segitiga mempunyai 3 sisi dan 3 sudut. Pemahaman subjek S3 mengenai

konsep segitiga sudah baik. Berikut ini gambar pekerjaan dan transkrip wawancara subjek S3

pada nomor 2 :

Page 19: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

Gambar pekerjaan subjek S3 no 2

Transkrip wawancara subjek S3 no 2

Pada soal nomor 3 subjek S3 memiliki pemahaman mengenai bangun persegi panjang

dengan baik, dapat dilihat dari jawaban soal yang tepat dan juga alasan yang diberikan oleh

subjek S3 pun sangat mendukung jawaban soal tersebut yaitu karena hanya bangun U yang

bukan merupakan persegi panjang melainkan bangun trapesium.

Pada soal nomor 4 subjek S3 dapat menjawab soal dengan jawaban yang tepat,

pemahaman subjek terhadap bangun persegi juga sudah baik. Berikut ini bukti pekerjaan dan

transkrip wawancara terhadap subjek S3 pada soal nomor 3:

Page 20: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

Gambar Pekerjaan subjek S3 no 4

Transkrip wawancara subjek S3 no 4

Pada soal nomor 5 subjek S3 memiliki pemahaman yang baik mengenai bangun

jajargenjang yaitu dengan dapaat menyebutkan sifat bangun jajargenjang salah satunya

adalah kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus. Berikut ini gambar pekerjaan

subjek S3 dan transkrip wawancara untuk soal nomor 5:

Gambar Pekerjaan subjek S3 no 5

Page 21: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

Transkrip wawancara subjek S3 no 5

Berdasarkan jawaban dan wawancara terhadap subjek S3 maka dapat disimpulkan

bahwa subjek S3 hanya mencapai level 0 (Pengenalan), terbukti dengan subjek dapat

menjawab soal nomor 1 sampai 5 dengan benar dimana itu sudah memenuhi syarat untuk

lolos pada level tersebut yaitu minimal menjawab 3 soal dengan benar dari 5 soal yang ada

dalam setiap level. Sedangkan pada level 1 subjek S3 belum mencapainya karena subjek

hanya menjawab satu soal dengan benar yaitu pada nomor 9, untuk level 2 subjek S3 juga

belum mencapainya karena subjek menjawab soal nomor 11 sampai 15 dengan jawaban yang

salah dan pada level 3 subjek juga belum bisa mencapainya karena subjek hanya dapat

menjawab satu soal dengan benar yaitu soal nomor 20 dan yang terakhir adalah level 4 subjek

juga belum mencapainya dikarenakan jawaban pada soal nomor 21 sampai 25 adalah salah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap ketiga subjek dengan kemampuan

matematika sedang dapat disimpulkan bahwa ketiga subjek tersebut hanya mencapai level 0

(Pengenalan), tidak ada dari ketiga subjek yang mencapai level 4 ataupun level 5.

Melihat hasil penelitian bahwa siswa berada pada tahap 0 perlu menjadi perhatian.

Selain perlunya pembelajaran yang sesuai dengan tahap berpikir siswa, maka pembelajaran

yang terjadi seharusnya juga dapat meningkatkan tahap berpikir siswa ke tahap selanjutnya.

Hal ini diperlukan, karena sebelum memasuki SMA minimal siswa telah berada pada tahap 3

agar bisa mengikuti pembelajaran geometri di SMA dengan baik. Pembelajaran yang

memberikan kesempatan siswa menelusuri, berdiskusi dan berinteraksi dengan materi pada

tahapan selanjutnya sambil meningkatkan pengalaman mereka pada tahap saat ini memiliki

kesempatan terbaik dalam mengembangkan tahap pemikiran bagi siswa (van de Walle,

2006).

SIMPULAN

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari ketiga subjek berkemampuan

matematika sedang dalam tingkatan berpikir Van Hiele, Subjek dapat dikatakan lolos pada

setiap level apabila subjek dapat menjawab dengan benar 3 dari 5 soal yang ada dalam setiap

level, misalkan subjek A menjawab 20 soal secara benar dari 25 soal yang ada dan subjek

Page 22: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

salah dalam menjawab soal nomor 13, 14, 15, 17 dan 20 maka subjek A dinyatakan hanya

mencapai level 1.

Pada level 0 (Pengenalan), subjek S1 dapat mencapai l dapat mencapai level tersebut

karena subjek dapat menjawab 4 soal yaitu nomor 1 sampai 4 dengan benar dan alasan yang

diberikan memperlihatkan bahwa subjek sudah memahami setiap soal pada level 0

(Pengenalan). Sedangkan untuk subjek S2 juga mencapai level 0 (Pengenalan) karena subjek

dapat menjawab 3 soal dengan benar yaitu pada soal nomor 1 sampai 3 dan alasan yang

diberikan subjek pun memperlihatkan bahwa subjek S2 memahami mengenai soal nomor 1

sampai 3. Untuk subjek S3 juga mencapai level 0 (Pengenalan) karena subjek S3 dapat

menjawab kelima soal pada level 0 dengan benar.

Pada level 1 (Analisis), subjek S1 belum mencapai level ini dikarenakan jawaban

subjek hanya benar pada satu nomor saja yaitu nomor 9 begitu juga subjek S2 dan S3.

Sehingga dapat di simpulkan bahwa pemahaman subjek pada level ini sangat kurang.

Pada level 2 (Pengurutan), subjek S1, S2 dan S3 belum mencapai level ini terlihat dari

jawaban setiap subjek yang masih salah sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman

ketiga subjek masih kurang.

Pada level 3 (Deduksi), ketiga subjek juga belum mencapai level ini karena jawaban

dari ketiga subjek masih salah hanya subjek S3 yang berhasil menjawab satu nomor dengan

benar pada level ini yaitu pada nomor 20. Sedangkan pada level 4 (Akurasi), ketiga subjek

belum mencapai level ini dikarenakan semua jawaban subjek pada level 4 ini masih salah.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tahapan berpikir ketiga

subjek dalam tingkatan Van Hiele hanya mencapai level 0 (Pengenalan). Pembelajaran

tentang geometri di SMP harus lebih ditingkatkan lagi mengenai pemahaman materi karena

siswa sebelum SMA harus sudah mencapai minimal level 3 (Pengurutan).

Page 23: DESKRIPSI TAHAPAN BERPIKIR SISWA SMP KELAS VIII C …€¦ · soal menjadi satu kesatuan, dan kesalahan konsep dalam memahami pengertian dan letak sudut surut serta perbandingan proyeksi

DAFTAR PUSTAKA

Chairani, Zahra. 2013. 20-29 “IMPLIKASI TEORI VAN HIELLE DALAM

PEMBELAJARAN GEOMETRI “. LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN :

0216-7433 Vol. 8.No.1

El-Hikmah: Jurnal Kependidikan dan Keagamaan, Vol VII Nomor 2, Januari 2010, ISSN

1693-1499. Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang

Elniati, Sri dkk. 2012. PENINGKATAN LEVEL BERPIKIR SISWA PADA PEMBELAJARAN

GEOMETRI DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

REALISTIK. Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1 No. 1,Part 2 : Hal. 60-67

Khoiri, Miftahul. 2014. Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19

November 2014 262 “Pemahaman Siswa Pada Konsep Segiempat Berdasarkan

Teori van Hiele”

Naimah, Amiatun. 2013. MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISION (STAD) BERDASARKAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA

MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MODEL PEMBELAJARAN

Shodiqin, Muhammad. 2014. DESKRIPSI LEVEL BERPIKIR GEOMETRI DATAR SISWA

SD KELAS V BERDASARKAN TEORI VAN HIELE

Abdussakir. 2010. Pembelajaran Geometri Sesuai Teori Van Hiele, El Hikmah: Jurnal

Kependidikan dan Keagamaan, Vol. VII, No. 2, Januari 2010, ISSN 1693 – 1499.

Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang.

Aisyah, N., dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Deriktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Pitajeng. 2006. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat

Ketenagakerjaan.

Usiskin, Z. 1982. Van Hiele Levels and Achievment In Secondary School Geometry.

CDASSG Project.

Van De Walle, A. J. 2006. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Jilid 2. Bandung:

Erlangga.